Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore PR_Metopel_Kel 2_PSPB19D-dikonversi (1)

PR_Metopel_Kel 2_PSPB19D-dikonversi (1)

Published by putrihutasoitputri, 2021-10-02 05:32:43

Description: PR_Metopel_Kel 2_PSPB19D-dikonversi (1)

Search

Read the Text Version

Metodologi Penelitian i

Metodologi Penelitian ii

LEMBAR IDENTITAS PENERBITAN METODOLOGI PENELITIAN: Menentukan Masalah, Kepustakaan Yang Terkait, Merumuskan Hipotesis. Penulis: Dwi Sabarita Br Barus Elisabet Putriana Sinurat Nopli Adenesli Purba Putri Romauli Hutasoit ISBN: Editor: PutriRomauliHutasoit Penyunting: Dwi Sabarita Br Barus Nopli Adenesli Purba Desain Sampul: Elisabet Putriana Sinurat Penerbit: Redaksi: Jl. Taud–Medan Disklaimer: Modul ini merupakan modul yang dipersiapkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian dimana isi dari Modul ini adalah materi yang dikembangkan dari beberapa buku, dan jurnal yang dijadikan menjadi satu. Metodologi Penelitian iii

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Buku ajar yang berjudul Modul Metodologi Penelitian. Buku ini disusun untuk meningkatkan pemahaman mahsiswa terkait dengan materi penelitian. Struktur buku ini terdiri dari tujuan pembelajaran, uraian materi, dan latihan soal. Tujuan pembelajaran digunakan untuk mengetahui arah atau tujuan mempelajari materi tertentu. Uraian materi digunakan untuk pemberian informasi/ pengetahuan kepada mahasiswa. Uraian materi yang di sajikan dalam modul sederhana ini yaitu menentukan masalah, kepustakaan dan merumuskan hipotesis. Adapun bagian latihan digunakan untuk menguji kemampuan mahasiswa terhadap materi yang telah diperoleh. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah yang bersangkutan yang telah memberikan tugas terhadap penulis. Penulis juga mengucapkan bayak terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam pengembangan modul ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Penulis sadar bahwa dalam buku ini masih terdapat kekurangan, baik isi maupun tulisan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan. Semoga hasil penulisan buku ini bermanfaat dan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Medan, September 2021 Kelompok 2 Metodologi Penelitian iv

DAFTAR ISI COVER DALAM............................................................................................................ ii LEMBAR IDENTITAS PENERBITAN ..................................................................... iii KATA PENGANTAR ....................................................................................................iv DAFTAR ISI ....................................................................................................................v BAB 1: MASALAH PENELITIAN ...............................................................................6 A. TUJUAN PEMBELAJARAN ...............................................................................6 B. URAIAN MATERI ...............................................................................................6 C. RANGKUMAN...................................................................................................13 D. EVALUASI .........................................................................................................14 E. DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................15 BAB 2: KEPUSTAKAAN .............................................................................................16 A. TUJUAN PEMBELAJARAN .............................................................................16 B. URAIAN MATERI .............................................................................................16 C. RANGKUMAN...................................................................................................21 D. EVALUASI .........................................................................................................22 E. DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................23 BAB 3 : MERUMUSKAN HIPOTESIS ......................................................................24 A. TUJUAN PEMBELAJARAN .............................................................................24 B. URAIAN MATERI .............................................................................................24 C. RANGKUMAN...................................................................................................29 D. EVALUASI .........................................................................................................30 E. DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................31 Metodologi Penelitian v

BAB 1 MASALAH PENELITIAN TUJUAN PEMBELAJARAN : Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu : 1. Menjelaskan mengenai masalah penelitian pendidikan 2. Menjelaskan tahapan dalam menentukan masalah penelitian pendidikan 3. Menjabarkan sumbe-sumber yang digunakan dalam menentukan masalah penelitian pendidikan 4. Menjelaskan jenis-jenis dalam masalah penelitian pendidikan URAIAN MATERI A. PENGERTIAN MASALAH Memilih masalah untuk diteliti merupakan tahap yang penting dalam melakukan penelitian karena pada hakekatnya seluruh proses penelitian yang dijalankan adalah untuk menjela pertanyaan yang sudah ditentukan sebelumnya memilih masalah juga merupakan hal yang tidak mudah karena tidak adanya panduan yang bagus. Menurut Notoatmodjo (2002) Masalah Penelitian secara umum dapat diartikan sebagi “Suatu kesenjangan (gap) antara yang seharusnya dengan apa yang terjadi tentang sesuatu hal, atau antara kenyataan yang ada atau terjadi dengan yang seharusnya ada atau terjadi serta antara harapan dan kenyataan”. Masalah merupakan cerminan dari ketidak tahuan manusia sedangkan penelitian merupakan upaya sistematis untuk memecahkan persoalan ketidaktahuan yaitu sehingga permasalahan yang maksud diubah menjadi pengetahuan. B. SUMBER MASALAH Masalah penelitian merupakan masalah atau isu yang menuntun pada keharusan dilaksanakannya penelitian tersebut. Masalah ini bisa muncul dari berbagai sumber. Ia bisa bersumber dari pengalaman yang pernah dirasakan peneliti dalam kehidupan pribadi atau tempat kerjanya. Berasal dari perdebatan ekstensif dalam literature-literatur. Berbagai sumber, dari mana permasalahan penelitian dapat digali, diidentifikasi dan dikembangkan, antara lain dari: Metodologi Penelitian 6

1. Pengalaman PribadiSetiap orang dapat mengidentifikasi secara unik masalah dari pengalaman pribadinya dalam keseharian, juga pengalaman akademik selama belajar, dan mengerjakan tugas ataupun laporan. 2. Lanjutan atau Perluasan PenelitianPeneliti dapat mengambil permasalahan penelitian dari hasil penelitian sebelumnya, yang biasanya tercantum pada saran untuk mengembangkan atau melanjutkan penelitian tersebut. 3. Sumber Kepustakaan: buku Teks, Jurnal, Laporan Penelitian Membaca buku teks, jurnal maupun laporan penelitian, selain dapat memperkaya khasanah pengetahuan, juga dapat dijadikan sebagai sumber bahan identifikasi masalah yang memberi rekomendasi untuk melakukan penelitian lanjutan. 4. Forum Pertemuan Ilmiah dan Diskusi, Hasil pertemuan ilmiah dan diskusi dengan orang yang lebih berpengalaman atau para pakar di bidangnya dapat membuka wawasan dan pandangan lain untuk memperoleh identifikasi masalah yang direncanakan sebagai bahan untuk menyusun skripsi atau tesis. 5. Observasi atau pengalaman langsung dalam praktek, Hasil observasi dan pengalaman langsung juga merupakan sumber yang masalah yang potensial dijadikan dalam merencanakan suatu penelitian. 6. Perubahan Paradigma dalam pendidikanParadigma pendidikan yang selalu berubah dan berkembang dari masa ke masa dalam berbagai hal seperti kurikulum, media dan metode pembelajaran dapat dijadikan sumber berbagai identifikasi masalah untuk penelitian. 7. Fenomena Pendidikan dalam kelas, luar kelas dan di Masyarakat. Fenomena pendidikan yang terjadi baik dalam kelas, luar kelas maupun dalam masyarakat dapat mendorong peneliti untuk menjadikannya sebagai sumber masalah yang dapat diangkat dalam suatu penelitian. 8. Deduksi dari teoriTerdapatnya deduksi dari teori yang sudah ada ataupun merupakan cabang studi yang sedang dikembangkan. Masalah dalam penelitian pendidikan (Sugiyono,2006:52) umumnya dapat bersumber dari poin-poin berikut: 1) Adanya Kesengajaan Antara Idealisme Dengan Kenyataan Sesuatu ideal yang diharapkan dalam pendidikan sering tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. 2) Adanya Penyimpangan Antara Yang Sudah Direncanakan Dengan Kenyataan Merencanakan sesuatu memiliki tujuan peningkatan dan perbaikan. Namun, ada kalanya tujuan tersebut tidak sesuai harapan. 3) Ada Pengaduan Masalah bisa muncul dan digali dari pengaduan terhadap suatu persoalan. Kebijakan lima hari sekolah dengan durasi 8 jam setiap hari yang akhir-akhir ini secara bertahap hendak diterapkan pemerintah mendapatkan protes dari para guru yang terkait beban kerja. 4) Ada Kompetisi Kehidupan manusia tidak bisa terlepas dari persaingan, tidak terkecuali dunia pendidikan. Pada satu sisi kompetisi bisa memberikan keuntungan selama persaingan itu bersifat sehat, mendorong anggota kompetisi untuk menjadi yang terbaik. Metodologi Penelitian 7

C. IDENTIFIKASI MASALAH Penelitian dianggap penting dan dapat dilakukan jika terdapat permasalahan penelitian. Masalah diartikan sebagai suatu situasi dimana suatu fakta yang terjadi sudah menyimpang dari batas-batas toleransi yang diharapkan. Masalah penelitian juga dapat diartikan sebagai suatu persoalan atau kesenjangan yang mungkin dapat menuntun peneliti untuk mencari jawaban atau solusinya. Mengidentifikasi masalah penelitian dilakukan untuk memilih masalah mana yang harus mendesak ditemukan penyelesaiannya. Mengidentifikasi masalah-masalah yang bisa dilaksanakan melalui pengelompokan dan pemetaan masalah tersebut dengan sistematis berdasarkan keahlian bidang peneliti. Dalam mengidentifikasi masalah harus mempertimbangkan berbagai hal sebagai berikut 1. Esensial: masalah yang akan diidentifikasi merupakan masalah yang menjadi prioritas utama dibandingkan masalah-masalah lain 2. Urgen; masalah yang dimaksud merupakan masalah yang harus segera dipecahkan 3. Kemanfaatan; masalah yang dipilih akan menghasilkan kemanfaatan jika dipecahkan D. MENILAI MASALAH Dari masalah-masalah dapat ditentukan salah satu yang paling tepat dan layak untuk diteliti. Demikian pula jika masalah yang dimaksud hanya satu, tetap perlu dipertimbangkan kelayakannya yang diukur dari pertimbangan peneliti dan masalah itu sendiri. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan masalah yaitu: 1. Memiliki Nilai Dan Keunikan Masalah yang di jawab dalam penelitian akan bersifat positif dan unik atau khas jika diteliti. Kas artinya masalah yang dipilih adalah masalah pada umumnya tidak terjadi, tetapi pada suatu lembaga pendidikan bisa terjadi. 2. Memiliki Visibilitas Memiliki visibilitas maksudnya adalah masalah tersebut bisa dijangkau atau dipecahkan melalui penelitian. Contoh riset manajemen keuangan yang dilakukan di suatu lembaga pendidikan yang sangat tertutup untuk bisa diakses peneliti harus dipertimbangkan untuk dipilih. 3. Masalah Bersifat Etis Masalah yang dipilih harus dipertimbangkan sisi etika yang berkembang, baik etika yang bersumber dari agama maupun masyarakat. Contoh penelitian yang mengangkat peringkat kesukaan dan kepopuleran tokoh-tokoh yang ada di dunia Menurut Mahdiyah dalam Modul 1 studi mandiri dan seminar proposal penelitian mengungkapkan Pemilihan atau penetapan masalah yang dikatakan baik dalam penelitian perlu menjadi pertimbangan peneliti. Masalah dapat dikatakan baik jika memiliki: ❖ Kontribusi Salah satu ciri masalah yang baik adalah dapat memberi kontribusi kepada beberapa aspek, antara lain: 1. pengembangan teori baru 2. Perbaikan metode 3. manfaat dan implikasi aplikatif ❖ Orisinalitas Metodologi Penelitian 8

Bukan merupakan pengulangan terhadap penelitian lain, seperti: 1. masalah yang ditelitib. 2. kerangka konsep 3. pendekatan 4. Pernyataan Permasalahan 5. pernyataan penelitian 6. gambaran asosiasi dua atau lebih fenomena terukur ❖ Aspek Kelayakan (Feasibility) 1. dapat dijawab 2. pertimbangan waktu dan biaya 3. tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki 4. daya dukung fasilitas dan sumber daya lain E. PEMBATASAN MASALAH Pembatasan masalah umumnya memuat definisi kata-kata yang bisa memunculkan multitafsir yang selanjutnya oleh penulis dijadikan suatu makna. Pembatasan masalah memberikan penegasan tentang apa saja yang harus dilakukan dan tidak harus dilakukan dalam penelitian. Batasan Masalah merupakan pembatasan ruang lingkup masalah, sebagai akibat keterbatasan yang dimiliki peneliti, dimana dapat saja masalah-masalah yang telah diidentifikasi tidak dapat diteliti semua, sehingga perlu ditetapkan batasan dalam suatu penelitian, agar penelitian memiliki fokus (tidak melebar) pada suatu kondisi tertentu. Dengan demikian, uraian tentang alasan-alasan pembatasan masalah akan sesuai dengan kemampuan peneliti. Asumsi-asumsi dan pembatasan penelitian terutama sebelum merumuskan masalah penelitian merupakan hal yang perlu dikemukakan peneliti untuk menghindari salah pengertian para pembaca dan pengguna hasil penelitian. F. RUMUSAN MASALAH 1. Pengertian Rumusan Masalah Rumusan masalah merupakan pertanyaan yang diajukan oleh peneliti untuk dicari jawaban melalui pengumpulan dan analisis data. Dalam membuat rumusan masalah, seorang peneliti harus megidentifikasi masalah terlebih dahulu. Setelah itu berdasarkan masalah-masalah tersebut maka dapat dijadikan pedoman untuk membuat rumusan masalah. Hal ini diperkuat oleh pendapat Sugiyono (2013: 58) yang menyatakan bahwa rumusan masalah merupakan pertanyaan berdasarkan pada masalah yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Penyusunan kalimat rumusan masalah harus jelas seperti memuat kata tanya, variabel/ fokus penelitian, dan tempat penelitiannya. Perumusan masalah disebut juga sebagai research questions atau research problem, diartikan sebagai suatu rumusan yang mempertanyakan suatu fenomena, baik dalam kedudukannya sebagai fenomena mandiri, maupun dalam kedudukannya sebagai fenomena yang saling terkait di antara fenomena yang satu dengan yang lainnya, baik sebagai penyebab maupun sebagai akibat. Perumusan masalah adalah unsur yang sangat penting untuk memberi arah totalitas rencana dan langkah-langkah yang hendak dijalankan dalam aktivitas penelitian karena perumusan masalah akan menggambarkan dengan jelas masalah yang terkandung di dalamnya dan merupakan pangkal Metodologi Penelitian 9

dari seluruh aspek penelitian sekaligus memberi petunjuk dalam pengumpulan data. Untuk itu masalah yang berhasil diidentifikasi mesti dirumuskan dengan jelas dan mempertimbangkan ketentuan umum cara merumuskan masalah, yaitu sebagai berikut: ✓ Singkat, padat dan jelas, tidam ambigau ( kalimat yang memiliki arti ganda sehingga meragukan atau sama sekali tidak dipahami orang lain) ✓ Rumusan masalah sebaiknya dikemukakan dalam bentuk kalimat tanya ✓ Rumusan masalah memberikan arah kemungkinan pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan dalam rumusan tersebut ✓ Masalah mesti mengungkapkan suatu hubungan antara dua variabel atau lebih ✓ Rumusan masalah harus menjadi landasan penyusunan hipotesis jika penelitian kuantitatif ✓ Rumusan masalah harus menjadi landasan penarikan kesimpulan penelitian ✓ Rumusan masalah harus memuat unsur data yang mengandung pemecahan masalah penelitian ✓ Rumusan masalah harus merepresentasikan judul penelitian 2. Fungsi Rumusan Masalah Perumusan masalah memiliki fungsi sebagai berikut: 1) Sebagai pendorong suatu kegiatan penelitian menjadi diadakan atau dengan kata lain berfungsi sebagai penyebab kegiatan penelitian itu menjadi ada dan dapat dilakukan. 2) Sebagai pedoman, penentu arah atau fokus dari suatu penelitian. Perumusan masalah ini tidak berharga mati, akan tetapi dapat berkembang dan berubah setelah peneliti sampai dilapangan. 3) Sebagai penentu jenis data macam apa yang perlu dan harus dikumpulkan oleh peneliti, serta jenis data apa yang tidak perlu dan harus disisihkan oleh peneliti. 3. Kesalahan Umum dalam Perumusan Masalah Berbagai kesalahan umum yang biasa dilakukan peneliti dalam penemuan masalah penelitian antara lain: 1) Konsepnya belum matang (immature) Peneliti menemukan masalah tanpa terlebih dahulu menelaah hasil-hasil penelitian sebelumnya dengan topik sejenis, serta tidak terlalu banyak membahas teori dan konsep, sehingga masalah penelitian tidak didukung oleh kerangka teoritis yang baik. 2) Gagasan yang ditawarkan belum Akurat Peneliti memilih masalah penelitian yang hasilnya kurang memberikan kontribusi terhadap pengembangan teori atau pemecahan masalah praktis. 3) Kurang memberi Kontribu Peneliti memilih masalah penelitian yang hasilnya kurang memberikan kontribusi terhadap pengembangan teori atau pemecahan masalah praktis. 4) Ketidak sesuaian Fenomena penelitian dengan Metode analisis Sifat fenomena yang ingin diteliti tidak sesuai dilakukan menggunakan analisis yang dipilih. Misalnya meneliti suatu fenomena yang dianalisis secara kuantitatif, padahal sebaiknya lebih tepat dilakukan secara kualitatif. Metodologi Penelitian 10

G. JENIS-JENIS MASALAH PENELITIAN Rumusan masalah merupakan suatu pernyataan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Bentuk-bentuk rumusan masalah penelitian dikembangkan berdasarkan penelitian menurut tingkat eksplanasi (level of explanation). Bentuk masalah dapat dikelompokkan ke dalam bentuk masalah deskriptif, komparatif dan asosiatif. JENIS-JENIS MASALAH PENELITIAN Permasalahan Permasalahan Permasalahan Deskriptif Komperatif Asosiatif Masalah penelitian bisa digolongkan ke dalam tiga golongan (Sugiyono,2006:36-39) yaitu sebagai berikut: 1. Permasalahan Deskriptif Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variable atau lebih. Dalam hal ini, peneliti berusaha menemukan hubungan antar variabel dan tidak membandingkannya.Contoh rumusan masalah Deskriptif yaitu, Bagaimana peningkatan hasil Ujian Akhir Nasional (UAN) siswa Sekolah Dasar di Indonesia? 2. Permasalahan Komperatif Permasalahan komparatif adalah rumusan masalah penelitian dengan melakukan perbandingan ekstansi suatu variabel atau lebih terhadap variabel lain satu atau lebih pada sampel yang berbeda di waktu yang berbeda pula. Contoh rumusan masalah Komparatif yaitu, Adakah perbedaan prestasi belajar antara siswa SMP dari sekolah negeri dan swasta? Sebagai variabel penelitian adalah prestasi belajar berdasarkan perbandingan dua sampel yaitu status sekolah yang berbeda: negeri dan swasta. 3. Permasalahan Asosiatif Permasalahan ini ini memiliki rumusan masalah penelitian yang mempertanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. a. Hubungan Simetris merupakan hubungan antardua atau lebih variabel yang muncul bersama-sama secara kebetulan. Pada penelitian dengan bentuk hubungan ini, tidak dapat dikatakan variabel mana yang mempengaruhi variabel lainnya, dengan kata lain kedua variabel memiliki kedudukan yang sama kuat atau setara. Contoh rumusan masalah penelitian hubungan simetris yaitu, Adakah hubungan antara Metodologi Penelitian 11

ukuran tinggi badan dengan keinginan untuk sehat? b. Hubungan Kausal, Sesuai dengan namanya kausal yang artinya sebab akibat, maka hubungan kausal merupakan hubungan yang bersifat sebab akibat antara variabel-variabel yang mempengaruhi dan yang dipengaruhi. Contoh rumusan masalah penelitian hubungan Kausal yaitu, Adakah hubungan pengetahuan gizi anak dengan pola pemilihan makanan jajanan anak c. Hubungan Timbal Balik merupakan hubungan saling mempengaruhi satu sama lain. Dalam hubungan ini tidak dapat diidentifikasi yang mana variabel bebas dan terikat. Contoh rumusan masalah penelitian hubungan Interaktif yaitu, Adakah hubungan antara harga, promosi dengan penjualan produk ‘X’? (X1 adalah variabel harga dan X2 adalah variabel promosi sedangkan Y adalah variabel penjualan) . Jenis Hubungan Hubungan Hubungan Hubungan Simetris Kausal Timbal Balik Metodologi Penelitian 12

RANGKUMAN 1. Masalah penelitian merupakan masalah atau isu yang menuntun pada keharusan dilaksanakannya penelitian tersebut. Masalah ini bisa muncul dari berbagai sumber. 2. Dalam mengidentifikasi masalah harus mempertimbangkan berbagai hal yaitu esensial, urgen dan kemanfaatan. 3. Hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan masalah yaitu, Memiliki Nilai Dan Keunikan, Memiliki Visibilitas, dan Masalah Bersifat Etis 4. Batasan Masalah merupakan pembatasan ruang lingkup masalah, sebagai akibat keterbatasan yang dimiliki peneliti, dimana dapat saja masalah-masalah yang telah diidentifikasi tidak dapat diteliti semua, sehingga perlu ditetapkan batasan dalam suatu penelitian, agar penelitian memiliki fokus (tidak melebar) pada suatu kondisi tertentu. 5. Kesalahan umum yang dilakukan dalam perumusan penelitian yaitu, Konsepnya Belum Matang, Gagasan yang ditawarjan belum akurat, Kurang memberu kontrubusi, dan Ketidak sesuaian Fenomena dengan metode analisis. 6. Jenis-jenis masalah penelitian yaitu, permasalahan deskriptif, permasalahan Komperatif, permasalahan asosiatif 7. Hubungan masalah penelitian terbagi 3 yaitu, hubungan simetris, hubungan kausal, dan hubungan timbal balik Metodologi Penelitian 13

EVALUASI A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Penyusunan rancanganpenelitian adalah bagian dari proses.... a. Persiapan b. Pengumpulandata c. Analisis d. Penarikankesimpulan e. Perumusanmasalah 2. Masalah dalam penelitian sebaiknya tidak multi interpretatif. Maksudnya adalah... a. Bermanfaat b. Subjektif c. Bertentangandengannilaidannorma d. Menimbulkanpenafsiranyangberbeda. e. Berdasarkanpenafsiransepihak 3. Setelah 10 tahun terjerumus dalam lembah pekat prostitusi, CX akhirnya Insaf. Dia melanjutkan kuliah dan berkecimpung di bidang penelitian sosial. Ia tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang seluk beluk praktek prostitusi. Dapat disimpulkan bahwa masalah penelitian bersumber dari... a. Pengamatansepintas b. Pengalamanpribadi c. Perasaaninstitus d. Bacaan e. Pernyataanpemegangotoritas 4. Perhatikan rumusan masalah berikut ini titik Apakah ada perbedaan motivasi belajar pelajar di desa dan dikota? . Rumusan masalah tersebut bersifat. a. Deskriptif b. Komparatif c. Simetris d. Kausal e. Asimetris 5. Perhatikan langkah-langkah tidak berurutan berikut ini. 1) Tentukan judul penelitian 2) Korelasikan variabel 3) Tentukan Variabel terikat dan bebas Metodologi Penelitian 14

4) Pilih kalimat tanya yang tepat. Urutan langkah perumusan masalah yang tepat adalah... a. 1-2-3-4 b. 1-2-4-3 c. 1-3-2-4 d. 1-3-4-2 e. 4-3-2-1 B. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan uraian yang jelas! 1. Apa yang dimaksud dengan menentukan masalah dalam penelitian 2. Dalam melakukan suatu penelitian langkah awal yang kita lakukan atau persiapkan adalah 3. Apa tujuan dilakukannya perumusan masalah dalam penelitian 4. Bagaimana cara dalam menentukan atau merumuskan suatu masalah yang baik 5. Bagaimana kita dapat mengetahui apakah masalah yanh dibuat layak atau tidak DAFTARPUSTAKA Kurniawan, A. 2018. Metodologi Penelitian Pendidikan. PT. Remaja Rosdakarya; Bandung Mahdiyah. Modul 1.Studi Mandiri Dan Seminar Proposal Penelitian. Sarwono, J.2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Graha Ilmu: Yogyakarta Setiawan, D.,A. 2014. Masalah Penelitian. Politeknik Kesehatam Kemenkes Surakarta: Surakarta Metodologi Penelitian 15

BAB 2 KEPUSTAKAAN TUJUAN PEMBELAJARAN : Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu : 1. Menjelaskan pengertian kepustakaan 2. Menjelaskan tujuan dari kepustakaan 3. Menjelaskan sumber-sumber yang digunakan dalam studi kepustakaan URAIAN MATERI A. PENGERTIAN KEPUSTAKAAN Penelitian kepustakaan adalah kegiatan penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi dan data dengan bantuan berbagai macam material yang ada di perpustakaan seperti buku referensi, hasil penelitian sebelumnya yang sejenis, artikel, catatan, serta berbagai jurnal yang berkaitan dengan masalah yang ingin dipecahkan. Kegiatan dilakukan secara sistematis untuk mengumpulkan, mengolah, danmenyimpulkan data dengan menggunakan metode/teknik tertentu guna mencari jawaban atas permasalahan yang dihadapi. Penelitian kepustakaan merupakan suatu studi yang digunakan dalam mengumpulkan informasi dan data dengan bantuan berbagai macam material yang ada di perpustakaan seperti dokumen, buku, majalah, kisah-kisah sejarah (Mardalis:1999). Penelitian kepustakaan adalah studi yang mempelajari berbagai buku referensi serta hasil penelitian sebelumnya yang sejenis yang berguna untuk mendapatkan landasan teori mengenai masalah yang akan diteliti (Sarwono: 2006). Penelitian kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan penelaahan terhadap buku, literatur, catatan, serta berbagai laporan yang berkaitan dengan masalah yang ingin dipecahkan (Nazir: 1988) Danandjaja (2014) mengemukakan bahwa penelitian kepustakaan adalah cara penelitian bibliogafi secara sistematik ilmiah, yang meliputi pengumpulan bahan-bahan bibliografi, yang berkaitan dengan sasaran penelitian; teknik pengumpulan dengan metode kepustakaan; dan mengorganisa-sikan serta menyajikan data-data. B. TUJUAN KEPUSTAKAAN Peneliti akan melakukan studi kepustakaan, baik sebelum maupun selama dia melakukan penelitian studi kepustakaan memuat uraian sistematis tentang kajian literatur dan hasil penelitian Metodologi Penelitian 16

sebelumnya yang ada hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan dan diusahakan menunjukkan kondisi mutakhir dari bidang ilmu tersebut. Studi kepustakaan yang dilakukan sebelum lakukan penelitian bertujuan untuk: 1. Menemukan suatu masalah. Dalam arti bukti-bukti atau pernyataan bahwa masalah yang akan diteliti itu belum terjawab atau belum terpecahkan secara memuaskan atau belum pernah diteliti orang mengenai tujuan, data dan metode, analisis dan hasil untuk waktu dan tempat yang sama. 2. Mencari informasi yang relevan dengan masalah yang akan diteliti 3. Mengkaji beberapa teori dasar yang relevan dengan masalah yang akan diteliti. Menggali teori-teori yang relevan dengan permasalahan penelitian dan melakukan komparasi- komparasi dan menemukan konsep-konsep yang relevan dengan pokok masalah yang dibahas dalam penelitian. 4. Mencari landasan teori yang merupakan pedoman bagi pendekatan pemecahan masalah dan pemikiran untuk perumusan hipotesis yang akan di uji dalam penelitian. Sebab dalam ilmu pengetahuan pada umumnya teori mempunyai dua fungsi poko yaitu: 1) menerangkan generalisasi empiris yang sudah diketahui, 2) meramalkan generalisasi empiris yang belum diketahui. Untuk penelitian tertentu, misalnya penelitian eksploratif, mungkin hipotesis tidak ada, namun demikian tidak akan membebaskan penelitidalam menyajikan penelaahan kepustakaan. 5. Untuk membuat uraian teorititik dan empiris yang berkaitan dengan faktor koma indikator koma variabel dan parameter penelitian yang tercermin di dalam masalah-masalah yang ingin dipecahkan 6. Memperdalam pengetahuan penelitian tentang masalah dan bidang yang akan di teliti 7. Agar peneliti dapat pandai-pandai memanfaatkan informasi dari satu masalah yang diperlukan bagi penelitiannya, terutama terkait dengan objek dan sasaran penelitiannya. 8. Mengkaji hasil-hasil penelitian terdahulu yang ada kaitan nya dengan penelitian yang akan dilakukan. Artinya hasil penelitian terdahulu mengenai hal yang akan diteliti dan atau mengenai hal lain yang berkaitan dengan hal yang akan diteliti 9. Menelan hasil penelitian sebelumnya diarahkan pada stin atau seluruh dari unsur-unsur penelitian yaitu: tujuan penelitian, metode, analisis, hasil utama dan kesimpulan. Hasilnya berupa ulasan tentang penelitian yang sama atau serupa dengan masalah yang akan diteliti yang telah dilakukan di tempat lain atau tempat yang sama dengan daerah penelitian. Dan untuk menunjukkan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan 10. Mendapat informasi tentang aspek-aspek dari mana hamas salah yang sudah pernah diteliti untuk menghindari agar tidak meneliti hal yang sama (Kasbolah,1992;Bintarto,1992) Peranan studi kepustakaan sebelum penelitian sangat penting sebab dengan melakukan kegiatan ini hubungan antara masalah,penelitian penelitian yang relevan dan teori akan menjadi lebih jelas. Selain itu penelitian akan lebih ditunjang, baik oleh teori-teori yang sudah ada maupun oleh bukti nyata,yaitu hasil penelitian, kesimpulan dan saran. Sesungguhnya studi kepustakaan adalah tugas yang terus-menerus dilakukan selama kegiatan penelitian. Sebuah penelitian akan menghasilkan suatu karya ilmiah, karena saat itu haruslah mampu memberi sumbangan kepada kemajuan ilmu pengetahuan. Selama penelitian berlangsung, studi kepustakaan juga perlu dilakukan, tujuannya adalah: Metodologi Penelitian 17

✓ Melakukan informasi-informasi yang lebih khusus tentang masalah yang diteliti ✓ Memanfaatkan informasi yang ada kaitan nya dengan teori-teori yang relevan dengan penelitian yang sedang dilakukan ✓ Mengumpulkan memanfaatkan informasi-informasi yang berkaitan dengan materi dan metodologi penelitian Menurut Jonathan Sarwono (2006) menjelaskan bahwa Tujuan utama melakukan studi literatur ialah: 1. Menemukan variabel-variabel yang akan diteliti 2. Membedakan hal-hal yang sudah dilakukan dan menentukan hal-hal yang perlu dilakukan 3. Lakukan sintesa dan memperoleh perspektif baru 4. Menentukan makna dan hubungan antar variabel Tujuan pertama melakukan studi literatur ialah menemukan variabel-variabel yang akan diteliti. Pada prakteknya, peneliti sering mengalami kesulitan untuk merumuskan masalah yang layak untuk diteliti. Masalah yang diteliti pada hakekatnya merupakan variabel-variabel yang akan diteliti. Tujuan kedua ialah membedakan hal-hal yang sudah dilakukan dan menentukan hal-hal yang perlu dilakukan agar tidak terjadi duplikasi penelitian atau karya di masa lalu yang sudah pernah dilakukan oleh orang lain. Tujuan yang ketiga adalah melakukan sintesa dan memperoleh perspektif baru, maksudnya jika seorang peneliti dengan cermat dapat melakukan sintesa hasil-hasil penelitian sejenis di masa lalu, maka ada kemungkinan peneliti tersebut menemukan sesuatu yang penting mengenai gejala yang sedang dipertanyakan dan cara-cara bagaimana mengaplikasikan ke dalam konteks penelitian saat ini. Tujuan keempat ialah menentukan makna dan hubungan antar variabel, karena semua variabel yang diteliti harus diberi nama didefinisikan dan disatukan dengan massalah yang sudah dirumuskan beserta hipotesis nya. C. FUNGSI KEPUSTAKAAN Kajian pustaka atau literature review menjadi bagian penting dalam sebuah penelitian. Bagian ini dapat membantu peneliti untuk menentukan teori dan menyelesaikan masalah. Menurut Punaji Setyosari literature review memiliki beberapa fungsi, yaitu: 1. Membantu peneliti untuk membatasi bidang kajian. 2. Membantu peneliti menempatkan masalah sesuai perspektif. 3. Menghindari replikasi tentang penelitian serupa sebelumnya. 4. Mengaitkan ide dan teori dengan penerapan. 5. Memahami struktur isi. Menurut Zubaidah (2007) bahwa fungsi kajian pustaka meliputi: 1. Mengetahui sejarah masalah penelitian 2. Membantu memilih prosedur 3. Memahami latar belakang teoritis masalah penelitian 4. Mengetahui manfaat penelitian sebelumnya 5. Menghindari duplikasi Metodologi Penelitian 18

6. Memberikan pembenaran pemilihan masalah penelitian. D. SUMBER KEPUSTAKAAN Dalam kepustakaan dapat beberapa sumber primer maupun sekunder. Bahan kepustakaan yang merupakan sumber primer adalah karangan asli yang ditulis oleh seseorang yang melihat, mengalami atau mengerjakan sendiri. Bahan kepustakaan semacam ini dapat berupa buku harian, tesis, disertasi, laporan penelitian dan hasil wawancara. Selain itu sumber primer dapat berupa laporan pandangan mata suatu pertandingan, statistik sensus penduduk dan lain sebagainya. Sedangkan yang dimaksud dengan sumber sekunder adalah tulisan tentang penelitian orang lain, tinjauan, ringkasan, kritikan dan tulisan-tulisan serupa memakai hal-hal yang tidak langsung disaksikan atau dialami sendiri oleh penulis. Bahan kepustakaan sekunder terdapat di ensiklopedia, kamus, buku, pegangan, abstrak, index, dan textbook. Beberapa sumber kepustakaan yang sering ada di perguruan tinggi yaitu: 1. Ensklopedia, yang merupakan sumber referensi yang lengkap. Bila akan mencari informasi tentang suatu topik tertentu, peneliti dapat membaca ensiklopedia umum sedangkan untuk yang lebih khusus dapat dicari dalam subject encyclopedia. 2. Buku-buku teks dan referensi, yang berisikan pengetahuan tentang berbagai bidang studi 3. Direktori dan buku pegangan, yang memuat alamat dan data lainnya serta pedoman untuk mengerjakan sesuatu 4. Laporan hasil-hasil penelitian, yang merupakan hasil penelitian baru atau merupakan kelanjutan penelitian sebelumnya 5. Tesis, skripsi dan disertasi, yang merupakan karya tulis yang biasanya berkaitan dengan suatu penelitian atau penemuan baru 6. Abstrak, yang mau ringkasan karangan, tesis, dan disertasi 7. Majalah, jurnal dan surat kabar, yang memuat artikel-artikel yang relevan dengan masalah 8. Biografi, membuat data perorangan antara lain nama, tempat dan tanggal lahir, pendidikan 9. Indeks, yang memuat daftar karya tulis yang disusun secara apa alfabetis. Selain informasi yang diperoleh dari berbagai sumber di perpustakaan, dapat pula memperoleh bahan kepustakaan dari instansi atau lembaga tertentu misalnya LIPI dengan beberapa lembaganya antara lain PDII (Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah), LEKNAS (Lembaga Ekonomi dan Kemasyarakatan Nasional) dan Biro Pusat Statistik, yang merupakan pusat informasi statistik nasional. Menurut Sutrisno Hardi (1991) ada tiga pedoman untuk pemilihan daftar pustaka yaitu: relevansi, kemuktahiran dan adekuasi. Pedoman Pemilihan Daftar Pustaka Relevansi Kemuktahi Adekuasi ran Metodologi Penelitian 19

Relevansi adalah keterkaitan atau kegayutan yang erat dengan masalah penelitian. Kemutakhiran adalah sumber-sumber pustaka yang terbaru untuk menghindari teori-teori yang bahasan yang sudah kadaluarsa. (namun untuk penelitian historis, diperlukan sumber bacaan yang sudah \"lama\"). Sumber bacaan yang telah lama mungkin memuat teori-teori atau konsep-konsep yang sudah tidak berlaku karena kebenarannya telah dibantah oleh teori yang lebih baru atau hasil penelitian yang lebih mutakhir. Disamping sumber itu harus mutakhir, juga harus relevan bagi masalah yang sedang digarap.Jadi, hendaklah pilih sumber-sumber berkaitan langsung dengan masalah yang sedang diteliti, dan inilah yang dimaksud adekuasi. Menurut Jonathan Sarwono (2006) menjelaskan bahwa ada beberapa sumber yang digunakan dalam kepustakaan ialah: 1. Abstrak hasil penelitian Abstrak hasil penelitian merupakan sumber referensi yang berharga karena dengan abstrak biasanya peneliti menuliskan intisari dari penelitian yang meliputi: metode yang digunakan, perumusan masalah, hasil penelitian dan kesimpulan. Dengan membaca abstrak hasil penelitian kita akan mendapatkan gambaran secara keseluruhan tentang peneliti yang sudah dilakukan 2. Indeks Indeks menyediakan judul-judul buku yang disusun berdasarkan deskripsi utama masing- masing buku tetapi tidak menyediakan abstraknya, misalnya indeks internet akan ditampilkan sebagai berikut: bagian heading (kepala berita)internet, proxy server. 3. Review Review berisi tulisan-tulisan yang mensintesa karya-karya atau buku yang pernah ditulis dalam suatu produk waktu tertentu. Tulisan disusun berdasarkan topik dan isi. Review biasanya penulisnya memberikan perbandingan dan bahkan juga kritik terhadap buku atau karya review oleh yang bersangkutan. Terkadang penulis review juga memberikan kesimpulan alternatif pada pihak membaca yang tujuannya ialah agar pembaca dapat memperoleh pandangan yang berbeda dari buku yang dibacanya 4. Jurnal Jurnal berisi tulisan-tulisan dalam satu bidang disimpan ilmu yang sama, misalnya ilmu manajemen dalam ilmu ekonomi atau teknik informatika dalam ilmu komputer. Kegunaan utama jurnal ialah dapat digunakan sebagai sumber data sekunder karena pada umumnya tulisan-tulisan di jurnal yang merupakan hasil penelitian. 5. Buku referensi Buku referensi berisi tulisan yang umum dalam disiplin ilmu tertentu. Ada baiknya kita membeli buku yang bersifat reparasi buku-buku yang bersifat sebagai penuntun dalam menggunakan atau membuat sesuatu. Buku referensi yang baik akan berisi tulisan yang mendalam mengenai topik tertentu dan disertai dengan teori-teori penunjang nya sehingga kita akan dapat mengetahui perkembangan teori dalam ilmu yang dibahas dalam buku tersebut . 20 Metodologi Penelitian

RANGKUMAN 1. Penelitian kepustakaan adalah kegiatan penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi dan data dengan bantuan berbagai macam material yang ada di perpustakaan seperti buku referensi, hasil penelitian sebelumnya yang sejenis, artikel, catatan, serta berbagai jurnal yang berkaitan dengan masalah yang ingin dipecahkan. Kegiatan dilakukan secara sistematis untuk mengumpulkan, mengolah, danmenyimpulkan data dengan menggunakan metode/teknik tertentu guna mencari jawaban atas permasalahan yang dihadapi. 2. Sumber kepustakaan berasal dari sumber primer yaitu karangan asli yang ditulis oleh seseorang yang melihat, mengalami atau mengerjakan sendiri. Bahan kepustakaan semacam ini dapat berupa buku harian, tesis, disertasi, laporan penelitian dan hasil wawancara. Selain itu sumber primer dapat berupa laporan pandangan mata suatu pertandingan, statistik sensus penduduk dan lain sebagainya dan sumber sekunder yaitu tulisan tentang penelitian orang lain, tinjauan, ringkasan, kritikan dan tulisan-tulisan serupa memakai hal-hal yang tidak langsung disaksikan atau dialami sendiri oleh penulis. Bahan kepustakaan sekunder terdapat di ensiklopedia, kamus, buku, pegangan, abstrak, index, dan textbook. 3. Pedoman pemilihan daftar pustaka yaitu, Relevansi, Kemutakhiran dan Adukasi Metodologi Penelitian 21

EVALUASI A. Pilihlah salah satu jawaban paling tepat! 1. Penelitian Kepustakaan adalah... a. Penelitian yang menggunakan bahan kajian buku sebagai sumber referensi serta memperlihatkan bacaan pendukung lainnya b. Penelitian dengan ruang lingkup buku, terutama buku teks kuliah c. Penelitian yang dilakukan dengan mempelajari gagasan pakarter dahulu yang dikemukakan secara tertulis d. Kajianyangtidakmenggunakanpendekatanilmiah 2. Seorang peneliti mengadakan studi terhadap kepustakaan mengenai kejadian atau peristiwa di masa lalu. Dalam penelitian tersebut dia menggunakan berbagai literatur yang terbit di masa, telaah para ahli masa kini terhadap kejadian tersebut, serta membandingkan gagasan pendapat para ahli tersebut. Peneliti berusaha memahami peristiwa tersebut dari berbagai sudut pandang dengan menganalisis pandangan para pakar tersebut. Pada akhirnya, dengan keyakinan serta bukti-bukti yang dimilikinya peneliti tersebut berusaha merekonstruksi peristiwa yang ditelitinya tersebut dalam satu kesatuan analisis. Pendekatan dalam penelitian semacam itu disebut... a. Penelitianpustaka b. Analisishistoris c. Analisiskomparasi d. Analisissosiograph 3. Setiap kali peneliti mengambil hasil pemikiran orang lain dan ditulis dalam laporan penelitiannya harus mencantumkan... a. Sumbernya/daftarpustaka b. Harganya c. Alokasiwaktu d. Biayapenelitian 4. Dibawah ini merupakan fungsi dari studi kepustakaan,yang tidak termasuk dari fungsi studi kepustakaan adalah... a. Membantumemberikangambarantentangmetodadanteknikyangdipakaidalampenelitiany angmempuyaipermasalahanserupaataumiripdenganpenelitianyangkitahadapi. b. Mengungkapkansumber-sumberdatayangmungkinkitaketahuisebelumnya c. Mengenalpenelitian- penelitianyangkaryanyapentingdalampermasalahanyangkitahadapiyangmungkindapatdi jadikannarasumber d. Membantupenelitidalammerumuskandanmenentukanpermasalahandalammetodepeneliti an Metodologi Penelitian 22

5. Studi kepustakaan adalah kegiatan untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang menjadi obyek penelitian. Informasi studi kepustakaan dapat diperoleh dari... a. Buku-buku dan internet b. Karya ilmiah,emodul,dan jurnal c. Tesis dan disertasi d. Tesis,diseetasi,narasi B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan uraian yang jelas ! 1. Apa yang dimaksud studi pustaka? 2. Mengapa seorang peneliti harus melakukan studi kepustakaan? 3. Apa saja sumber data untuk penelitian kepustakaan? 4. Jelaskan yang dimaksud dengan metode penelitian studi kepustakaan dan data apa yang di dapatkan dalam studi kepustakaan? 5. Jelaskan yang dimaksud dengan metode penelitian studi kepustakaan dan data apa yang di dapatkan dalam studi kepustakaan? DAFTAR PUSTAKA Manahum. 2021. Tinjauan Pustaka. Journal Of Education. Vol. 1 (2). Meling Moto., Maklonia. 2019. Pengaruh Media Pembelajaran dalam Dunia Pendidikan. Indonesia Journal Of Primary Education. Vol. 3 (1) Purwono. Studi Kepustakaan. Pustakawan Utama UGM Sari,M., Asmendri. 2020. Penelitian Kepustakaan (Library Research) dalam Penelitian Pendidikan IPA. NATURAL SCIENCE: Jurnal Penelitian Bidang IPA dan Pendidikan IPA.Vol 6 (1) Sarwono, J.2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Graha Ilmu: Yogyakarta Metodologi Penelitian 23

BAB 3 MERUMUSKAN HIPOTESIS TUJUAN PEMBELAJARAN : Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu : 1. Menjelaskan pengertian hipotesis 2. Menjelaskan fungsi dari hipotesis 3. Mengetahui kriteria cara penyusunan hipotesis yang baik 4. Mengetahui kelasahan yanh dilakukan dalam pengujian hipotesis URAIAN MATERI A. PENGERTIAN HIPOTESIS Hipotesis berasal dari Bahasa Yunani hypo = sebelum; thesis = pernyataan. Proses menyusun landasan teori juga merupakan langkah penting untuk membangun suatu hipotesis. Landasan teori yang dipilih haruslah sesuai dengan ruang lingkup permasalahan. Landasan teoritis ini akan menjadi suatu asumsi dasar peneliti dan sangat berguna pada saat menentukan suatu hipotesis penelitian. Peneliti harus selalu bersikap terbuka terhadap fakta dan kesimpulan terdahulu baik yang memperkuat maupun yang bertentangan dengan prediksinya. Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang sedang diteliti. Menurut Prof Dr.S Nasution hipotesis adalah pernyataan tentatif yang merupakan dugaan mengenai apa saja yang sedang kita amati dalam usaha untuk memahaminya (Nasution 2000). Hipotesis merupakan dugaan sementara yang dijadikan jawaban terhadap masalah penelitian. Hipotesis juga bisa diartikan sebagai prediksi peneliti terhadap temuan penelitian tentang hubungan antar variabel dalam topik penelitian yang masih perlu dibuktikan kebenarannya secara empiris (Gay, Millis, Airasin, 2009 : 71 ; Vardiansyah, 2008: 10) Teori yang digunakan sebagai dasar penyusunan hipotesis dapat diamati dan diukur dalam kenyataan sebenarnya, teori tersebut dapat dijabarkan ke dalam bentuk yang nyata yang dapat diamati dan diukur. Cara yang umum digunakan ialah menggunakan operasionalisasi, yaitu menurunkan tingkat keabstrakan suatu teori menjadi tingkat yang lebih konkret yang menunjuk fenomena empiris atau ke dalam bentuk proposisi yang dapat diamati atau dapat diukur B. MANFAAT HIPOTESIS Penetapan hipotesis dalam sebuah penelitian memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan penelitian dan kerja penelitian. Metodologi Penelitian 24

2. Mensiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan antar fakta, yang kadangkala hilang begitu saja dari perhatian peneliti. 3. Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta yang bercerai-berai tanpa koordinasi ke dalam suatu kesatuan penting dan menyeluruh. 4. Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta dan antar fakta. 5. Merupakan suatu keterangan tentatif tentang suatu Penomena, dan memungkinkan orang untuk memperluas pengetahuan tentang suatu bidang tertentu, karena dapat diuji melalui cara ilmiah. 6. Menentukan macam atau jenis data yang perlu dikumpulkan dan cara pengumpulannya. 7. Merupakan kerangka peloporan kesimpulan hasil penelitian. C. FUNGSI HIPOTESIS Dalam penelitian, hipotesis memiliki fungsi untuk menguji teori, memunculkan teori baru, menjelaskan gejala sosial, sebagai pedoman mengarahkan penelitian dan menciptakan kerangka untuk menarik kesimpulan ( Bailey,1986:41). Adapun fungsi dari hipotesis yaitu sebagai berikut: 1. Untuk Menguji Teori Dalam menyusun hipotesis penelitian, terlebih dahulu yang harus diperhatikan adalah adanya kerangka teori yang menjelaskan fenomena yang hendak diteliti, mempunyai kemampuan untuk menggunakan teori terkait atau tidak melakukan pengembangan proposisi yang tegas tentang masalah penelitian. 2. Mendorong Munculnya Teori Hipotesis dan teori merupakan dua istilah yang seringkali dipakai dalam bidang ilmu pengetahuan dan penelitian. Hipotesis merupakan penjelasan tentang fenomena yang dilandaskan pada data terbatas dan belum teruji secara penelitian, sedangkan teori adalah serangkaian gagasan yang ditunjukkan untuk menguraikan peristiwa atau fakta-fakta didasarkan pada bukti konkret atau data-data yang kuat dan sudah teruji secara penelitian. 3. Menerangkan Fenomen Hipotesis merupakan penjelasan fenomena tertentu yang bersifat sementara dengan tujuan untuk mempermudah pengembangan ilmu pengetahuan di bidang pendidikan. Hipotesis yang sudah disusun dengan baik akan memberi arah dan memunculkan penjelasan, karena hipotesis bisa diuji dan divalidasi melalui penelitian maka hipotesis bisa membantu peneliti untuk mengembangkan pengetahuan. 4. Pedoman Untuk Mengarahkan Penelitian Hipotesis adalah pedoman untuk mengarahkan penelitian. Oleh karena itu hipotesis ikut menentukan sifat-sifat data yang dibutuhkan untuk menguji proporsi. Secara lebih sederhana, hipotesis mengarahkan peneliti pada apa yang harus dilaksanakan. 5. Memberikan Kerangka Untuk Menyusun Kesimpulan Hipotesis berfungsi untuk memberikan kerangka dalam penyusunan kesimpulan. Kesimpulan adalah interpretasi temuan penelitian dan jawaban terhadap pertanyaan penelitian. Peneliti bisa menyusun kesimpulan di sekitar jawaban-jawaban pada hipotesis di awal sehingga membuat penyajian ini lebih bermakna dan mudah dibaca. Menurut Jonathan Sarwonk (2006) fungsi dari hipotesis yaitu : ✓ untuk menguji kebenaran suatu teori Metodologi Penelitian 25

✓ gagasan baru untuk mengembangkan suatu teori ✓ memperluas pengetahuan penelitian mengenai suatu gejala yang sedang dipelajari D. KRITERIA HIPOTESIS YANG BAIK Hipotesis dapat diuji apabila hipotesis tersebut dirumuskan dengan benar. Kegagalan merumuskan hipotesis akan mengaburkan hasil penelitian. Meskipun hipotesis telah memenuhi syarat secara proporsional, jika hipotesis tersebut masih abstrak bukan saja membingungkan prosedur penelitian melainkan juga sukar diuji secara nyata.Merumuskan hipotesis yang baik dan benar harus memenuhi beberapa kriteria yaitu( Donald,1982:124) 1. Memiliki Daya Penjelas. Hipotesis dikategorikan baik apabila disokong oleh penjelasan yang baik dari permasalahan penelitian. 2. Menjelaskan Hubungan Antara Variabel. Walaupun ada pernyataan sebagai praduga sementara, tetapi tidak memperlihatkan hubungan antar variabel maka hipotesis itu tidak bisa diuji. 3. Hipotesis Harus Bisa Diuji. Hipotesis yang baik harus diuji sehingga peneliti bisa menyusun kesimpulan dan memperkirakan sedemikian rupa dari hipotesis yang sudah disusun. 4. Sejalan Dengan Ilmu Pengetahuan. Hipotesis penelitian harus berjalan atau konsisten dengan ilmu pengetahuan yang berkembang teori hipotesis dan hukum-hukum yang sudah ada sebelumnya dan sudah teruji validitasnya. Hipotesis muncul dan ada hubungannya dengan teori serta masalah penelitian. 5. Dirumuskan Secara Singat Dan Simpel. Maksudnya agar lebih memudahkan untuk diuji dan penyusunan laporan penelitian. Menurut Mahdiyah Hipotesis yang baik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut. • Mempunyai kekuatan untuk diterapkan. • Menunjukkan hubungan antara paling tidak dua variabel. • Harus dapat diuji kebenaranya. • Harus konsisten dengan kerangka teori dan kerangka berfikir yang ada. • Sedapat mungkin harus dirumuskan sesederhana dan sesingkat mungkin. E. JENIS – JENIS HIPOTESIS Dalam penelitian deduktif dimana pembuktian suatu kebenaran baru berasal dari kebenaran kebenaran yang telah ada serta diketahui sebelumnya maka hipotesis digolongkan ke dalam tiga jenis, yakni hipotesis universal, hipotesis ekstensinsal dan hipotesis probabilitas. Hipotesis dapat dibagi kedalam beberapa jenis hipotesis gimana pembagiannya berdasarkan pendekatan yaitu sebagai berikut: ❖ Sifat Hubungan AntarVariabel Pendekatan sifat hubungan antar variabel dan hipotesis dapat dibagi kembali ke dalam beberapa poin yaitu : 1. Hipotesis Deskriptif Hipotesis deskriptif adalah praduga sementara yang menggambarkan nilai, ukuran, atau distribusi dari suatu variabel dalam suatu sampel meskipun di dalamnya bisa terdapat Metodologi Penelitian 26

banyak kategori. 2. Hipotesis Korelasional Hipotesis yang mempunyai makna adanya hubungan antara dua atau lebih variabel tetapi tidak memperlihatkan secara jenis variabel, yang menjadi penyebab dan variabel yang menjadi akibat dalam hubungan tersebut. 3. Hipotesis Kausalitas Hipotesis yang menunjukkan terdapatnya hubungan antaradua atau lebih variabel dan menunjukkan variabel yang menjadi penyebab dan variabel yang menjadi akibat dalam hubungan tersebut. ❖ Kategori Rumusan Hipotesis berdasarkan kategori rumusan dapat dibagi menjadi hipotesis kerja dan hipotesis nol. Kategori Rumusan HipotesisNol(NullHypot HipotesisKerja(WorkHypot heses/Ho) heses/Ha) 1. Hipotesis Kerja ( Work Hypotheses/Ha) Hipotesis kerja atau hipotesis alternatif disebutkan dalam pernyataan terdapatnya hubungan antara X dan Y atau terdapatnya perbedaan antardua kelompok. Hipotesis kerja umumnya diuji untuk diterima. Melalui hipotesis kerja, si peneliti bisa bekerja lebih muda dan terarah kan dalam menentukan gejala yang relevan untuk memecahkan permasalahan penelitiannya. 2. Hipotesis Nol (Null Hypotheses/Ho) Hipotesis nol disebut dengan hipotesis statistik karena umumnya digunakan dalam penelitian yang bersifat statistik, yakni diuji melalui perhitungan statistik. Bertolak pada pemikiran penulis sampaikan bahwa dalam studi ini penulis menyusun hipotesis kerja dan hipotesis nol. Menurut Jonathan (200) bentuknya hipotesis dibagi menjadi tiga 1. Hipotesis penelitian/kerja Hipotesis penelitian merupakan anggapan dasar peneliti terhadap suatu masalah yang sedang dikaji. Dalam hipotesis ini peneliti menganggap benar hipotesis nya yang kemudian akan dibuktikan secara empiris melalui pengujian hipotesis dengan mempergunakan data yang diperolehnya selama melakukan penelitian 2. Hipotesis operasional Hipotesis operasional merupakan hipotesis yang sifatnya objektif. Artinya peneliti Metodologi Penelitian 27

merumuskan hipotesis tidak semata-mata berdasarkan anggapan dasarnya, tetapi juga berdasarkan objektivitas nya, bahwa hipotesis penelitian yang dibuat belum tentu benar setelah diuji dengan menggunakan data yang ada 3. Hipotesis statistik Hipotesis statistik merupakan jenis hipotesis yang dirumuskan dalam bentuk notasi statistics. Hipotesis ini dirumuskan berdasarkan pengamatan peneliti terhadap populasi dalam bentuk angka-angka atau kuantitatif F. MENGUJI HIPOTESIS Menguji hipotesis dalam penelitian kualitatif akan identik dengan perhitungan matematis. Perhitungan matematis ini dilakukan dengan pengukuran statistik menggunakan instrumen instrumen pengukur yang objektif. Pengujian Hipotesis pada penelitian kualitatif lebih cenderung pada penekanan kualitas data yang berhasil dikumpulkan sebab pengujiannya bersifat subjektif. Oleh karena itu peneliti sulit untuk menetapkan sampel dimana hipotesis dapat diterima atau ditolak. G. KESALAHAN PENGUJIAN HIPOTESIS Menaksir parameter populasi harus berlandaskan pada data sampel, kemungkinan akan ada dua kekeliruan dalam Pengujian Hipotesis, yaitu sebagai berikut: • Kekeliruan pertama adalah kesalahan saat memutuskan untuk menolak hipotesis Ho secara benar. Disebut salah karena mestinya dalam perhitungan yang sebenarnya hipotesis Ho diterima • Kekeliruan kedua adalah kesalahan saat memutuskan untuk menerima hipotesis yang salah yang seharusnya ditolak Metodologi Penelitian 28

Metodologi Penelitian 29

RANGKUMAN 1. Hipotesis merupakan dugaan sementara yang dijadikan jawaban terhadap masalah penelitian. 2. Kesalahan Pengujian Hipotesis, Menaksir parameter populasi harus berlandaskan pada data sampel, kemungkinan akan ada dua kekeliruan dalam Pengujian Hipotesis, yaitu sebagai berikut: 1). Kekeliruan pertama adalah kesalahan saat memutuskan untuk menolak hipotesis Ho secara benar. Disebut salah karena mestinya dalam perhitungan yang sebenarnya hipotesis Ho diterima. 2). Kekeliruan kedua adalah kesalahan saat memutuskan untuk menerima hipotesis yang salah yang seharusnya ditolak 3. Pengujian Hipotesis pada penelitian kualitatif lebih cenderung pada penekanan kualitas data yang berhasil dikumpulkan sebab pengujiannya bersifat subjektif. 4. Hipotesis nol akan menyatakan praduga sementara bahwa kondisi yang dibandingkan tersebut sama atau kondisi yang dikorelasikan tersebut tidak terdapat hubungan di dalam populasinya. Metodologi Penelitian 30

EVALUASI A. Pilihlahsalahsatujawabanpalingtepat! 1. Praduga seorang ilmuan terhadap suatu kasus yang didasarkan pada telaah pustaka atau pengumpulan informasi disebut … a. Hipotenusa b. Sintesa c. Antitesa d. Hipotesa e. Analisa 2. Untuk membuktikan hipotesis harus melakukan … a. Percobaan b. Penafsiran c. Penelitian d. Perkiraan e. Pengembangan 3. Urutan tahapan metode ilmiah 1) Menyusunhipotesis 2) Mengumpulkanketerangan 3) Merumuskanmasalah 4) Menarikkesimpulan 5) Mengujihipotesis Urutantahapanmetodeilmiahberikutiniyangbenaradalah…. a. 3-4-2-6-5-1 b. 3-2-6-4-5-1 c. 3-2-5-6-4-1 d. 4-3-2-6-5-1 e. 4-2-3-6-5-1 4. Hipotesis atau anggapan dasar adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.hipotesis dibagi kedalam beberapa jenis yaitu dibawah ini kecuali... a. Hipotesisdeskriptipdanasosiatip b. Hipotesiskontraktildankomparratifa c. Hipotesisasosiatifdanstatistik d. Hipotesispenelitiandankomparatif Metodologi Penelitian 31

e. Hipotesisideskriftifdanstatistik 5. Hipotesis hanya merupakan jawaban.... a. Sebentar b. Akhir c. Ilmiah d. Dugaan B. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan uraian yang jelas! 1. Seorang peneliti biasanya tertarik menguji satu hipotesis dari enam alternatif hipotesis. Sebutkan enam alternatif hipotesis tersebut? 2. Apa yang dimaksud dengan pengujian hipotesis? 3. Jelaskan prosedur lima langkah dalam pengujian hipotesis? 4. Jelaskan dua tipe kesalahan dalam pengujian hipotesis? 5. Mengapa sebuah penelitian melakukan pengujian hipotesis? DAFTAR PUSTAKA Kurniawan, A. 2018. Metodologi Penelitian Pendidikan. PT. Remaja Rosdakarya; Bandung Mahdiyah. Modul 1.Studi Mandiri Dan Seminar Proposal Penelitian. Sarwono, J.2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Graha Ilmu: Yogyakarta Metodologi Penelitian 32


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook