Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Indeks Implementasi ZCP OPZ

Indeks Implementasi ZCP OPZ

Published by JAHARUDDIN, 2022-02-07 11:20:19

Description: Indeks Implementasi ZCP OPZ

Keywords: Zakat

Search

Read the Text Version

Hasil Nilai Indeks Implementasi ZCP Dari empat indikator penyusun seluruh variabel, tiga indikator bernilai 1,00 dan hanya satu yang bernilai 0,80. Artinya, peraturan mengenai sumber harta yang dapat dizakatkan dimiliki oleh OPZ berlandaskan SOP/SK yang sudah disahkan dan penghitungan nishab sesuai dengan ketentuan syariah berlandaskan SOP/SK yang sudah disahkan. Di sisi lain LAZ Al-Bunyan Kota Bogor memiliki program sosialisasi dan edukasi untuk meningkatkan informasi zakat kepada masyarakat/muzakki dengan menggunakan media internal dan eksternal dan telah memiliki SOP/SK pencegahan dan penyalahgunaan pengumpulan zakat, serta laporannya. Dapat disimpulkan bahwa secara umum, seluruh indikator sudah sangat baik diimplementasikan oleh LAZ Al-Bunyan Kota Bogor. Dimensi kelima adalah fungsi intermediasi penyaluran dengan skor 0,77 yang dapat dilihat pada Tabel 4.2.10.5. Nilai 0,77 menunjukkan bahwa dimensi ini berada pada kategori Baik. Nilai tersebut disusun dari variabel strategi penyaluran yang berskor 0,29, dampak penyaluran yang bernilai 0,21, dan mitigasi risiko penyaluran dengan skor 0,27. Tabel 4.2.10.5 Nilai Indeks Dimensi Fungsi Intermediasi Penyaluran AZ Al-Bunyan Kota Bogor Indikator Indeks Variabel Indeks Dimensi Penggunaan 0,40 Strategi Penyaluran 0,29 Fungsi Had al-kifayah 1,00 0,21 Intermediasi: 0,80 Dampak Penyaluran 0,27 Penyaluran Rasio ACR 0,60 Mitigasi Risiko (0,77) Kemitraan Multipihak 0,80 Penyaluran Indikator dampak sosial Monitoring dan evaluasi 0,80 Standar mekanisme 1,00 pencegahan penyalahgunaan Zakat produktif dan konsumtif Strategi penyaluran terdiri dari indikator had al-kifayah dengan skor 0,40, rasio ACR dengan nilai 1,00, dan kemitraan multipihak dengan nilai 0,80. Ketiga nilai tersebut bermakna bahwa LAZ Al-Bunyan Kota Bogor menggunakan had al-kifayah namun tidak ada peraturan tertulis, menggunakan rasio alokasi terhadap pengumpulan (ACR) sebesar lebih dari 90 persen, dan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak dalam penyaluran zakat. 86

Hasil Nilai Indeks Implementasi ZCP Dampak penyaluran tersusun atas indikator dampak sosial dengan skor 0,60 dan monitoring dan evaluasi dengan skor 0,80. Hal ini berarti LAZ Al-Bunyan Kota Bogor memiliki indikator dampak sosial berlandaskan dokumen selain SOP/SK dan juga memiliki SOP/SK untuk monitoring dan evaluasi penyaluran. Mitigasi risiko penyaluran terdiri dari standar mekanisme pencegahan penyalahgunaan dengan skor 0,80 dan zakat produktif dan konsumtif dengan skor 1,00. Hal ini menunjukkan bahwa LAZ Al-Bunyan Kota Bogor memiliki SOP/SK untuk mencegah penyalahgunaan dalam penyaluran dan telah menentukan program zakat konsumtif dan produktif sesuai dengan prinsip syariah yang tertulis pada dokumen SOP/SK yang telah disahkan. Dapat disimpulkan bahwa perbaikan indikator penyusun dimensi ini terutama pada penggunaan had al-kifayah dalam menyalurkan zakat kepada para mustahik. Selain itu, indikator dampak sosial pun harus terus diperbaiki agar semakin baik. Dimensi terakhir adalah laporan keuangan dengan nilai 0,70 (lihat Tabel 4.2.10.6). Nilai ini menunjukkan bahwa LAZ Al-Bunyan Kota Bogor sudah baik dalam mengimplementasikan sistem laporan keuangan berdasarkan indeks implementasi ZCP. Nilai ini berasal dari variabel risiko pelaporan dengan skor 0,25 dan manajemen laporan dengan skor 0,45. Tabel 4.2.10.6 Nilai Indeks Dimensi Laporan Keuangan LAZ Al-Bunyan Kota Bogor Indikator Indeks Variabel Indeks Dimensi Adanya standar pemisah 1,00 Mitigasi Risiko 0,25 Laporan Keuangan dana zakat dan dana 0,60 Pelaporan 0,45 amal lain 0,20 (0,70) 1,00 Manajemen Publikasi laporan Laporan keuangan SK/SOP dalam penggunaan SIMBA Auditor Independen 87

Hasil Nilai Indeks Implementasi ZCP Indikator penyusun variabel mitigasi risiko pelaporan adalah standar pemisah dana operasional dan dana amal lainnya yang bernilai 1,00. Artinya, LAZ Al-Bunyan Kota Bogor telah melakukan pemisahan rekening yang berlandaskan SOP/SK yang sudah disahkan. Indikator penyusun variabel manajemen laporan adalah publikasi laporan keuangan (0,60), SK/SOP dalam penggunaan SIMBA (0,20), dan auditor independen (1,00). Hal ini menunjukkan bahwa LAZ Al-Bunyan Kota Bogor melakukan publikasi laporan keuangan yang sudah teraudit dalam setahun dengan opini dari auditor independen adalah “Wajar”, dan OPZ dalam proses pembuatan SK/SOP dalam penggunaan SIMBA. Oleh karena itu, pada dimensi ini koneksi terhadap SIMBA perlu terus diperbaiki. Selain itu, LAZ Al-Bunyan Kota Bogor dapat mempublikasikan laporan keuangan tidak hanya setahun sekali, namun dapat ditambah menjadi setiap satu semester atau bahkan setiap bulan. Seluruh rangkuman indeks implementasi ZCP pada keenam dimensi LAZ Al-Bunyan Kota Bogor dapat dilihat pada Tabel 4.2.10.7. Tabel 4.2.10.7 Rangkuman Dimensi LAZ Al-Bunyan Kota Bogor Tata Kelola Zakat 0,60 Cukup Baik Manajemen Operasional 0,57 Cukup Baik Dasar Hukum dan Syariah 0,72 Baik Fungsi Intermediasi Pengumpulan 0,95 Sangat Baik Fungsi Intermediasi Penyaluran 0,77 Baik Baik Laporan Keuangan 0,70 1.0 0 0.5 Rata-rata : 0,72 = Baik 88

Kesimpulan dan Rekomendasi 5. Kesimpulan dan Rekomendasi 89

Kesimpulan dan Rekomendasi 5.1. Kesimpulan Kajian indeks implementasi ZCP merupakan proyek percobaan (pilot project) untuk mengukur sejauh mana prinsip-prinsip yang terangkum dalam ZCP telah diimplementasikan di berbagai OPZ. Penelitian ini melibatkan sepuluh OPZ BAZNAS dan LAZ yang berada di level provinsi dan kota/kabupaten yang ada di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Kepulauan Maluku. Beberapa kesimpulan yang dapat diambil pada kajian ini adalah sebagai berikut : 1. Dari kesepuluh OPZ yang dianalisis, terdapat tiga OPZ telah berada pada kategori Sangat Baik, empat OPZ berada pada kategori Baik, dan tiga OPZ berada pada kategori Kurang Baik. 2. Secara rata-rata, skor indeks implementasi ZCP keseluruhan adalah 0,65 yang berada pada kategori Baik. 3. Sebagian besar OPZ pada level provinsi berada pada kategori Sangat Baik dan Baik. Hanya satu OPZ level provinsi yang berada pada kategori Kurang Baik. 4. Berdasarkan nilai indeks rata-rata, dimensi ZCP yang perlu dilakukan perbaikan oleh OPZ yang utama adalah manajemen operasional dan laporan keuangan karena kedua dimensi tersebut secara rata-rata berada pada kategori Cukup Baik. Penjelasan untuk kedua dimensi dimaksud adalah sebagai berikut : a. Untuk dimensi manajemen operasional, indikator yang perlu diperbaiki oleh sebagian besar OPZ adalah pengadaan SOP manajemen risiko yang disahkan oleh masing-masing lembaga serta pemisahan antara fungsi pengendalian audit internal dan fungsi operasional. b. Untuk dimensi laporan keuangan, indikator yang perlu diperbaiki oleh sebagian besar OPZ adalah perlunya SK/SOP penggunaan SIMBA serta pelaporan keuangan secara reguler kepada publik untuk mencapai transparansi yang lebih baik. Selain itu, sebagian OPZ perlu untuk memiliki auditor independen bagi laporan keuangan masing-masing lembaga. 5. Berdasarkan nilai indeks rata-rata, dimensi ZCP yang perlu dipertahankan performanya oleh OPZ adalah tata kelola, dasar hukum dan syariah, fungsi intermediasi pengumpulan, serta fungsi intermediasi penyaluran karena keempat dimensi tersebut secara rata-rata berada pada kategori Baik. Penjelasan untuk keempat dimensi tersebut adalah sebagai berikut : a. Pada dimensi tata kelola, tiga indikator yang paling baik performanya secara rata-rata adalah pengawasan aktif terhadap pelaksanaan dan evaluasi tata kelola amil, SOP/SK sistem rekrutmen amil, dan penerapan hak amil maksimal 12,50 persen. 90

Kesimpulan dan Rekomendasi b. Pada dimensi dasar hukum dan syariah, indikator penyusun yang memiliki nilai rata-rata terbaik adalah adanya fungsi pengawasan syariah pada OPZ serta adanya dokumen pendirian organisasi zakat yang memiliki keterangan beroperasi (dalam hal LAZ oleh BAZNAS dan Kemenag). c. Untuk dimensi intermediasi penghimpunan, indikator yang perlu dipertahankan secara rata-rata adalah kriteria harta wajib zakat dan program sosialisasi dan edukasi untuk meningkatkan informasi zakat terutama kepada kelompok masyarakat muzakki. d. Untuk dimensi intermediasi penyaluran, nilai indikator yang paling baik secara rata-rata adalah penggunaan rasio alokasi terhadap pengumpulan (ACR), adanya kemitraan 5.2. Rekomendasi Beberapa rekomendasi yang dapat disampaikan berdasarkan kajian ini adalah sebagai berikut: 1. Indeks implementasi ZCP telah disusun berdasarkan metode/proses yang berlaku secara umum, sehingga kiranya dapat dijadikan sebagai alat indikator oleh otoritas/stakeholders untuk standar pengelolaan OPZ di Indonesia, dengan tetap ada proses evaluasi kedepannya terkait metode/komponen pembentukannya mempertimbangkan kondisi dan situasi terkini. 2. Perlu adanya koordinasi yang lebih baik terutama dalam hal diseminasi informasi standar pengelolaan zakat antara BAZNAS Pusat serta OPZ yang berada pada level kota dan kabupaten. 3. Dengan semangat ta’awun (saling membantu), diperlukan sebuah projek pendampingan, misalnya OPZ provinsi, yang sebagian besar memiliki nilai lebih baik, untuk membimbing OPZ lain yang secara performa perlu ditingkatkan. 4. Sosialisasi dan diseminasi terkait indeks implementasi ZCP kepada berbagai stakeholders untuk penerapannya, selain diperlukan juga pemantauan secara berkala terkait implementasi dari prinsip-prinsip yang ada pada ZCP. 91

Lampiran Skala Likert Indeks Implementasi ZCP Lampiran Skala Likert Indeks Implementasi ZCP DIMENSI VARIABEL NO INDIKATOR 1 2 SKALA 4 SUMBER 3 5 1 OPZ menerapkan Proporsi Hak Proporsi Hak Proporsi Hak Amil ≤ Proporsi Hak Amil Proporsi Hak Amil ZCP 8 hak amil sebesar Amil ≥12.5 Amil ≤12.5 tapi 12,5% yang ≤12,5% yang tertuang ≤12,5% yang tertuang tidak tertuang 12,5% dalam peraturan tertuang dalam dalam peraturan dalam peraturan peraturan selain SOP/SK yang belum SOP/SK yang sudah SOP/SK disahkan disahkan OPZ memiliki Dalam proses Memiliki program Memiliki program Memiliki program program Tidak merencanakan pembinaan SDM pembinaan SDM amil pembinaan SDM amil 2 pembinaan SDM memiliki ZCP 8 program amil secara rutin secara rutin serta Amil Tidak pembinaan laporan pelaksanaanya memiliki Amil OPZ memiliki standar kepatutan Tidak dan kelayakan memiliki dalam rekrutmen Memiliki standar Memiliki standar Memiliki standar amil (karakter, Tidak kepatutan dan kepatutan dan kepatutan dan Tata Kelola integritas, dan tiga memiliki Dalam proses kelayakan yang kelayakan yang tercatat kelayakan yang tercatat Zakat 3 pengetahuan dasar pembuatan tercatat dalam dalam dokumen dalam dokumen berupa ZCP 8 Tidak dokumen selain berupa SK/SOP yang SK/SOP yang telah (pengumpulan memiliki standar berupa SK/SOP belum disahkan disahkan zakat; pembayaran Tidak zakat; pengelolaan memiliki keuangan; regulasi nasional)) Tidak memiliki Amil OPZ memiliki 1 - 2 amil 3 - 4 Amil 5-6 amil ≥7 Amil ZCP 10 4 sertifikasi amil yang Tidak memiliki resmi dan diakui Tidak OPZ melakukan memiliki pengawasan aktif terhadap Tidak pelaksanaan arah, memiliki evaluasi praktik tata kelola amil Memiliki namun Memiliki dan terjadwal Kelembagaan 5 dan strategi N.A tidak rutin dan N.A rutin ZCP 8 pengawasan zakat terjadwal melalui rapat pimpinan/rapat pleno secara rutin dan terjadwal OPZ memiliki standar dalam pengelolaan konflik kepentingan Memiliki 1 (rekruitmen amil, standar Memiliki 2 standar Memiliki 3 standar Memiliki >3 standar 6 pengadaan barang pengelolaan konflik pengelolaan konflik pengelolaan konflik ZCP 8 pengelolaan dan jasa, konflik penyaluran dan pendayagunaan, layanan muzakki, keuangan) 7 OPZ memiliki ISO Dalam proses Memiliki 1 ISO Memiliki 2 ISO Memiliki 3 ISO atau ZCP 12 mendapatkan lebih ISO Manajemen Mitigasi OPZ memiliki SOP Dalam proses Memiliki standar Memiliki SOP Memiliki SOP ZCP 10 Operasional Risiko perencanaan, pembuatan dalam dokumen perencanaan, perencanaan, pencatatan, pencatatan, pencatatan, pengelolaan standar selain SOP/SK pengelolaan keuangan pengelolaan keuangan, keuangan yang yang baik dan dan laporannya Dalam proses 8 baik dan pembuatan transparan transparan untuk mencegah standar ketidasesuaian Dalam proses alokasi dari pembuatan distribusi dana panduan 9 OPZ memiliki SOP Memiliki standar Memiliki SOP/SK Memiliki SOP/SK ZCP 14 Manajemen Risiko dalam dokumen Manajemen Risiko Manajemen Risiko dan ZCP 15 Memiliki standar OPZ memiliki selain SOP/SK Laporannya panduan Memiliki standar panduan dalam Memiliki SOP/SK komunikasi yang panduan dalam dokumen selain SOP/SK panduan komunikasi 10 jelas atas setiap dokumen selain yang sudah disahkan yang belum disahkan perubahan SOP/SK kebijakan OPZ memiliki Dalam proses Memiliki fungsi fungsi memiliki fungsi pengendalian internal N/A pengendalian N/A dan/atau divisi ZCP 14 pengendalian 11 internal untuk internal operasional meminimalisir resiko gangguan operasional 92

Lampiran Skala Likert Indeks Implementasi ZCP DIMENSI VARIABEL NO INDIKATOR 1 2 SKALA 4 SUMBER Tata Kelola 3 5 Zakat Amil 1 OPZ memiliki Proporsi Hak Proporsi Hak Proporsi Hak Amil ≤ Proporsi Hak Amil Proporsi Hak Amil ZCP 8 12 OPSZOmP/eSnKeyrapnkgan AmTilid≥a1k2.5 Amil ≤12.5 tapi 12,5% yang ≤12,5% yang tertuang ≤12,5% yang tertuang ZCP 15 hmakenagmhial rsuesbkeasnar tDidaalakmteprtruoasnesg meSnOdMgaPeefl/auSnmdmKnaiisgiliyapkasahiieknkaSrsgaaeuOtnsdbuPiker/tSaeluKnpmada memiliki dalpaemmpbeuraattaunran MdpteaseeerlramtaluamStiiaulOninkrdPaSgio/nOsSkdtKPsuaae/nmlSlaadKmeiannr dMaelammilipkieSraOtuPr/SaKn setia1p2,e5l%emen meSnOgPe/nSKai yaaknsgesskuedpaahda organisasi untuk standar memberikan akses fungdsisi aahukdaitndan kepada fungsi laporannya audit OPZ memiliki fungsi audit internal dengan Memiliki fungsi audit Memiliki fungsi audit Memiliki fungsi audit aktivitas menilai internal untuk internal untuk menilai internal untuk menilai Audit Internal apakah kebijakan, Tidak Dalam proses kebijakan dan proses kebijakan dan proses proses, kepatuhan memiliki pembuatan menilai kebijakan 13 fungsi audit fungsi audit dan proses kepatuhan syariah, kepatuhan syariah, ZCP 15 syariah, dan internal serta kendali syariah serta kendali syariah kendali syariah dan internal kepatuhan syariah dan internal sesuai dan internal sesuai internal yang ada N/A sesuai dengan dengan kinerja OPZ dengan kinerja OPZ, tetap sesuai untuk kinerja OPZ dan laporannya kinerja OPZ Fungsi audit OPZ memiliki internal fungsi audit tidak Fungsi audit internal Fungsi audit internal internal dengan terpisah terpisah dengan terpisah dengan fungsi 14 aktivitas yang dengan fungsi operasional N/A operasional OPZ dan ZCP 15 terpisah dari fungsi fungsi OPZ ada laporannya operasional OPZ operasional OPZ Tidak Memiliki fungsi memiliki Memiliki fungsi pengawasan syariah Memiliki fungsi fungsi pengawasan syariah 15 pengawasan pengawasan N/A dan/atau DPS sesuai N/A dan laporan ZCP 14 syariah syariah dengan regulasi OPZ pertimbangan dan/atau terkait DPS syariahnya Dasar Hukum Pengawasan 16 OPZ membuat Tidak Memiliki laporan Memiliki laporan Memiliki laporan Memiliki laporan ZCP 14 dan Syariah Syariah laporan hasil memiliki pertimbangan pertimbangan pertimbangan syariah pertimbangan syariah pengawasan syariah tetapi tidak dilaporkan syariah setiap tahun setiap 2 tahun dan setiap tahun dan syariah secara periodik tetapi tidak dipublikasikan dipublikasikan dipublikasikan OPZ memiliki SOP/SK yang mengharuskan Memiliki SOP/SK Memiliki standar mengenai pemberian 17 setiap elemen Tidak N/A dalam dokumen N/A akses setiap elemen ZCP 14 organisasi untuk memiliki organisasi kepada memberikan akses selain SOP/SK fungsi syariah kepada fungsi syariah OPZ memiliki dokumen pendirian organisasi zakat, OPZ telah memiliki dimana ada Dalam proses dokumen pendirian 18 keterangan Tidak memiliki N/A pengurusan dokumen N/A organisasi zakat dengan ZCP 8 Memiliki SOP/SK keterangan beroperasi beroperasi (dalam hal LAZ oleh BAZNAS mengenai dan Kemenag) kepatuhan/hukum Hukum Legal Memiliki SOP/SK Memiliki SOP/SK kepatuhan dan mengenai 19 hukum sesuai Tidak memiliki Dalam proses Memiliki standar dalam ZCP 8 dengan ketentuan pembuatan standar dokumen selain kepatuhan/hukum dan peraturan hukum SOP/SK laporannya nasional Peraturan mengenai sumber Peraturan mengenai 20 OPZ memiliki SOP Tidak memiliki harta yang dapat sumber harta yang Peraturan mengenai Peraturan mengenai ZCP 9 mengenai sumber dizakatkan dimiliki dapat dizakatkan sumber harta yang dapat sumber harta yang dapat harta yang dapat oleh OPZ namun dimiliki oleh OPZ dizakatkan dimiliki oleh dizakatkan dimiliki oleh berlandaskan dokumen OPZ berlandaskan SOP/SK OPZ berlandaskan SOP/SK dizakatkan tidak memiliki dokumen selain SOP/SK yang belum disahkan yang sudah disahkan pendukung Harta Zakat 93 Penghitungan

OPZ memiliki dokumen pendirian Lampiran Skala Likert Indeks Implementasi ZCPorganisasi zakat, OPZ telah memiliki 18 dimana ada Tidak memiliki N/A Dalam proses N/A dokumen pendirian ZCP 8 keterangan pengurusan dokumen organisasi zakat dengan beroperasi (dalam hal keterangan beroperasi LAZ oleh BAZNAS dan Kemenag) Hukum Legal Memiliki SOP/SK Memiliki SOP/SK kepatuhan dan mengenai 19 hukum sesuai Tidak memiliki Dalam proses Memiliki standar dalam Memiliki SOP/SK ZCP 8 dengan ketentuan pembuatan standar dokumen selain mengenai kepatuhan/hukum dan SUMBER peraturan hukum SOP/SK laporannya kepatuhan/hukum 5 nasional SKALA DIMENSI VARIABEL NO INDIKATOR 12 3 4 Tata Kelola Amil 1 OPZ menerapkan Proporsi Hak ddmhAoitazaelPimealdrnarhtkaPoigmalaekOpet≤yrnkoPapta1aaerZtne2usinrgrnits.ra5udauHadtniammmuaatnaprkbuiaglpaenikntiri Proporsi Hak Amil ≤ Proporsi Hak Amil Proporsi Hak Amil ZCP 8 Zakat 20 hOaPkZ ammemil sileikbi eSsOaPr Amil ≥12.5 tidak memiliki Pera1t2u,r5a%n myeannggenai Os≤duP1SimPZz2Odeab,brkaP5eeaal/%rratStludhkamKrianasaynrdyanaptaahandemsnkgirykmgaaeaattnninnbleuiggkrerSetialdOunuonaaaPmlepi/nShagKt Os≤duP1SimPZz2Odeabb,rka5Peeaal%/rratStludhkamKrianaasynrdaynaptaahandemsnkigrykmagaeaattnninnleusiggkurrSetiaddOunonaaaaPlehpi/nShagKt ZCP 9 meng1e2n,a5i%sumber Tidak memiliki dokumen sutemrtbuearnhgardtaalyaamng harta yang dapat yang belum disahkan yang sudah disahkan pdaepraatudriaznaksaetlkaain dizakatkan dimilSikOi Po/leShKOPZ berlandaskan dokumen pendukung selain SOP/SK Harta Zakat Penghitungan Penghitungan nishab Penghitungan nishab sesuai Penghitungan nishab Penghitungan nishab sesuai dengan ketentuan Fungsi 21 OPZ memiliki kriteria nishab tidak dengan ketentuan sesuai dengan sesuai dengan ketentuan ZCP 9 Intermediasi: harta wajib zakat sesuai dengan syariah berlandaskan Penghimpunan sesuai ketentuan ketentuan syariah namun ketentuan syariah syariah berlandaskan SOP/SK yang sudah syariah tidak memiliki berlandaskan dokumen SOP/SK yang belum syariah disahkan dokumen selain SOP/SK disahkan pendukung Memiliki program sosialisasi dan edukasi untuk Dalam proses Menggunakan media Sosialisasi 22 meningkatkan Tidak memiliki pembuatan Menggunakan media Menggunakan media internal dan eksternal, ZCP 9 Zakat informasi zakat internal internal dan eksternal serta laporan pengukur program kepada keberhasilannya masyarakat/muzakki Mitigasi Risiko 23 OPZ memiliki SOP/SK Tidak memiliki Dalam proses Memiliki standar dalam Memiliki SOP/SK Memiliki SOP/SK ZCP 18 Penghimpunan pencegahan dan pembuatan standar dokumen selain pencegahan dan pencegahan dan penyalahgunaan SOP/SK penyalahgunaan penyalahgunaan pengumpulan zakat pengumpulan zakat, serta pengumpulan zakat laporannya 24 Menggunakan had Tidak Menggunakan Menggunakan had Menggunakan had Menggunakan had ZCP 13 al kifayah menggunak had kifayah kifayah dan tercatat kifayah dan tercatat kifayah dan tercatat dalam dokumen berupa dalam dokumen berupa (Kecukupan an Had namun tidak ada dalam dokumen SK/SOP namun belum SK/SOP yang telah Minimal Hidup) Kifayah peraturan tertulis selain SK/SOP disahkan disahkan dalam menyalurkan zakat Strategi OPZ menggunakan Penyaluran rasio alokasi 25 terhadap ˂ 20 % 20 – 49 % 50 – 69 % 70-89% ≥ 90 % ZCP 10 pengumpulan (ACR) Fungsi Adanya kemitraan Tidak Dalam proses Memiliki minimal 1 Melakukan koordinasi Melakukan kolaborasi ZCP 13 Intermediasi: 26 multipihak dalam memiliki menjajaki lembaga mitra dengan berbagai pihak dengan berbagai pihak Penyaluran kemitraan penyaluran dalam penyaluran zakat dalam penyaluran zakat penyaluran zakat dengan berbagai pihak OPZ memiliki Tidak Dalam proses Memiliki indikator Memiliki indikator Memiliki indikator ZCP 10 indikator dampak memiliki pembuatan dampak sosial dampak sosial dampak sosial sosial yang harus berlandaskan standar dokumen selain berlandaskan SOP/SK berlandaskan SOP/SK dicapai sebagai SOP/SK namun belum disahkan yang telah disahkan 27 bagian dari tujuan program pendistribusian dan pemberdayaan zakat Dampak Penyaluran OPZ memiliki standar mengenai Memiliki SOP/SK untuk monitoring dan Tidak Dalam proses Memiliki standar Memiliki SOP/SK untuk monitoring dan evaluasi 28 evaluasi terhadap memiliki pembuatan dalam dokumen monitoring dan evaluasi ZCP 13 penyaluran, serta penyaluran tiap standar selain SOP/SK penyaluran laporannya asnaf 94

Lampiran Skala Likert Indeks Implementasi ZCP DIMENSI VARIABEL NO INDIKATOR 1 2 SKALA 4 SUMBER 3 5 219 OPZ memiliki standar TPirdoapkomrseimHialikki Proporsi Hak Proporsi Hak Amil ≤ ≤M1P2er,mo5ip%lmiokireysSnaiOcnHePgag/SaktKheArutmnutaiulnkg MPermopiliokirsSiOHPa/SkKAumntiul k ZZCCPP188 OmPeZkamneisnmeeraupnktuakn Amil ≥12.5 peAtmimDdbaaiullka≤amtt1ae2pnrt.r5usotasatennasgdpai r Meptmdee1oirrlit2kakuu,tiSa5umsOn%traeaPgnn/nSyddsKsaaaeenrllalagadimnianlam pendyaalalamhgpuenraaatnurdaanlam ≤p1Se2Ondp,ya5Peal%/nallSmaadymKhpaiesyglounayapurrcahanenaennkgrnagagnaa,attynnsheusaeurrdrtadtauanalaahnmg hppaeeknnmyya1aaeml2lnua,icrhl5aegs%ngeuabznhaeakasaantr dalam peraturan SOP/SpKenyyanlugrabnelum ZCP 8 SOP/SK ZCP 10 disahkan Tata Kelola Amil Zakat Mitigasi Risiko 2 OPZ memiliki mmenTTeeiimddnaatiuklkikkai n Dalam proses Memiliki program Memiliki program Memiliki program Penyaluran program program mpkMproeonperegesmrnrunoaembcgmnairttnaniuzfamkaaadakkannaantn MzpaekneaemtnbktuoinaknmaasanuinlmprtSoifDgdMraanm pMezameknbaestiennkctauoaaknrnaasunSrmupDtrtMiionfgdraaamnmil pembinaan SDM amil zakat produktif sesuai produktif sesuai dengan Mseenceanrtaukruantinprsoegrrtam 30 pOepPmrZobgmirAneaamnmaeinnlzatuSkkDaatMn konsumtif dengan prinsip produktif sesuai lapzoakraant kpoenlsaukmsatinfadaannya konsumtif dan syariah tetapi tidak dengan prinsip syariah prinsip syariah yang produktif sesuai dengan produktif sesuai dan produktif memiliki landasan tertulis pada dokumen dengan prinsip sesuai dengan yang tertulis pada prinsip syariah yang syariah prinsip syariah tertulis dokumen selain SOP/SK yang belum tertulis pada dokumen disahkan SOP/SK SOP/SK yang telah disahkan Mitigasi Risiko 31 OPZ memiliki standar Tidak memiliki Dalam proses Melakukan pemisahan Melakukan pemisahan Melakukan pemisahan ZCP 16 Pelaporan pemisahan dana pembuatan standar rekening yang rekening yang rekening yang zakat dan dana amal berlandaskan dokumen berlandaskan dokumen berlandaskan SOP/SK yang lain selain SOP/SK SOP/SK yang belum sudah disahkan disahkan Manajemen 32 Publikasi laporan Tidak Melakukan Melakukan publikasi Melakukan publikasi Melakukan publikasi ZCP 16 Pelaporan keuangan secara melakukan publikasi laporan laporan keuangan laporan keuangan yang laporan keuangan yang teraudit (website keuangan namun yang sudah teraudit sudah teraudit dalam 3 - 6 sudah teraudit dalam ≤3 publikasi belum teraudit atau media laporan dalam setahun bulan sekali bulan sekali elektronik) keuangan 95

Pusat Kajian Strategis BAZNAS Jalan Matraman Raya No.134, Kb Manggis, Kec. Matraman, Jakarta 13150 Telp: +6221 222 333 555 Email: [email protected] www.baznas.go.id | www.puskasbaznas.com ISBN : 978-623-6614-28-0


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook