Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Warta 29 September 2019

Warta 29 September 2019

Published by Joni Gultom, 2019-09-26 23:32:05

Description: Warta 29 September 2019

Search

Read the Text Version

Warta Sepekan, 29 September2019 Gereja yang Berdoa, Menyembah, Bersaksi dan Melayani BETHANY CHURCH PERAK MALAYSIA 73A, Jln Perempuan Mazwin, Roundabout, Silibin; 64A, Jln Pengkalan Indah 1, Bandar Pengkalan (05-3212812); 67A, Jalan Laluan Klebang Restu 3, Medan Klebang Restu, Ipoh ; No 51A, 1st floor,Persiaran PM 2/3, Pusat Perniagaan seksyen 2 Sri Manjong, Sitiawan-: Desa Merbau Air Tawar. Pastor in charge : Ps. Robert James (email : [email protected]) RENUNGAN KHUSUS untuk selama-lamanya, hanya menikmati hidup dalam kekekalan, tanpa ada kematian BEKERJA ADALAH PANGGILAN dan kesusahan. HIDUP Menarik jika kita memperhatikan bagaimana manusia bekerja sedemikian rupa, lalu Berfirmanlah Allah: \"Baiklah Kita menjadikan berkesempatan menikmati hasil jerih lelah manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka dengan waktu luang yang mereka mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung miliki. Tetapi ketika manusia memiliki banyak -burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh waktu luang untuk tidak melakukan apa-apa, misalnya ketika mereka berlibur, akhirnya bumi dan atas segala binatang melata yang mereka menjadi bosan karena merasa tidak merayap di bumi.\" melakukan apa-apa. Mengapa hal ini bisa ter- Kejadian 1:26 jadi? Bukankah manusia mencari jalan keluar dari “kutuk” pekerjaan sehingga bisa bahagia? Di dalam dunia yang mengejar kesenangan, Mengapa ketika manusia tidak bekerja mere- kebebasan dan kesenggangan, ‘kerja’ dipandang ka juga tidak bahagia? sebagai sesuatu yang berat dan menyusahkan. Bahkan seorang penulis bernama Bob Black Kerja Adalah Bagian Dari Jati Diri Manusia menyatakan: “Tidak seorang pun seharusnya bekerja. Kerja adalah sumber dari hampir semua Alkitab dengan jelas mencatat bahwa peker- kesengsaraan di dunia. Hampir semua kejahatan jaan bukanlah sebuah kutuk! Bahkan ‘kerja’ yang dapat Anda sebut; itu berasal dari bekerja sudah ada sebelum manusia jatuh dalam dosa. atau hidup di dunia yang dirancang untuk beker- Tugas pertama yang Tuhan berikan kepada ja. Untuk menghentikan penderitaan, kita harus manusia adalah bekerja. (Kej 2:15) berhenti bekerja.” (The Abolition Of Work, 1985) Selain itu Alkitab mencatat bahwa Allah ada- Banyak juga orang Kristen yang beranggapan lah pribadi yang bekerja. Ia sendiri yang men- bahwa bekerja adalah sebuah kutuk, dan bahwa ciptakan langit dan bumi serta segala isinya. nanti di sorga, manusia tidak akan lagi bekerja (Kej 1:1-15) Bekerja merupakan natur Allah dan kita se- bagai ciptaan-Nya diberikan kehormatan un-

tuk mengambil bagian dari natur itu sebagai rekan sekerja-Nya Jadi bekerja adalah sesuatu yang baik, karena Allah sendiri bekerja. (Kej 1:26 , 2:15) Ketika manusia jatuh dalam dosa, Tuhan menjatuhkan kutuk kepada tanah di mana manusia tinggal. Akibatnya, manusia harus bersusah payah ketika bekerja. Hal ini yang kemudian membuat sebagian besar orang berpikir bahwa bekerja adalah sebuah kutukan dari Tuhan. (Kej 3:17-19) Kejatuhan manusia dalam dosa memang membuat bekerja menjadi hal yang berat dan sulit, tetapi kerja itu sendiri sebenarnya merupakan bagian dari jati diri manusia sejak penciptaan. Manusia tid- ak bisa tidak bekerja. Ada sesuatu di dalam dirinya yang akan selalu mendorong manusia untuk melakukan sesuatu. Ketika Adam diperintahkan untuk mengusahakan dan memelihara taman Eden, hal tersebut merupakan sesuatu yang menyenangkan dan hasilnya adalah kepuasan karena sudah memenuhi panggilan dan tujuan hidupnya. (Kej 2:15) Bekerja adalah Melayani Tuhan Di dalam dunia kekristenan modern, terdapat pemahaman bahwa ada perbedaan antara bekerja dan melayani Tuhan. Bekerja dipahami sebagai sebuah aktivitas yang bersifat hanya untuk mencari nafkah ataupun mencapai tujuan yang bersifat duniawi. Sedangkan melayani Tuhan dipahami sebagai aktivitas yang bersifat secara eksklusif hanya untuk Tuhan. Akibatnya bekerja dianggap lebih rendah, sedangkan melayani Tuhan lebih mulia. Ini yang me- nyebabkan munculnya ‘dikotomi’ istilah pekerjaan “sekuler” dan “sakral.” Tentu Alkitab berbicara mengenai pemisahan antara orang percaya dan orang dunia. Orang percaya adalah mereka yang dikuduskan (dipisahkan) untuk tujuan Tuhan. Kata Yunani ‘ekklesia’ yang diter- jemahkan menjadi jemaat/ gereja dalam bahasa Indonesia memiliki arti “mereka yang dipanggil keluar.” Gereja adalah kumpulan orang percaya yang dipanggil keluar dari dunia dan dikuduskan bagi Tuhan. Itulah sebabnya orang percaya disebut sebagai orang-orang kudus; yang dipanggil untuk melakukan pekerjaan yang baik, yang kudus. (Rom 1:7, Tit 2:14) Namun dipihak lain Alkitab tidak membuat pemisahan antara pekerjaan “sekuler” dan “sakral” se- hingga seolah-olah hari Minggu waktunya melayani Tuhan, sedangkan Senin sampai Sabtu adalah waktunya untuk melakukan pekerjaan sekuler yang kita kerjakan dengan cara kita sendiri dan untuk diri kita sendiri. Hal ini tidak Alkitabiah! Akibat pemisahan ini, bekerja dipandang sebagai sebuah aktivitas untuk mengumpulkan harta duniawi dan memuaskan kedagingan. Bahkan ada yang begitu ekstrim sehingga mengaitkan bekerja dengan dosa. Paulus menulis kepada jemaat di Kolose: “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagi- mu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya.” (Kol 3:23-24) Kelahiran baru tidak hanya membawa pemulihan secara rohani, tetapi juga mengubahkan paradig- ma mengenai pekerjaan kita di dunia ini. Bekerja bukan hanya sekedar bekerja, tetapi pada saat kita bekerja sebenarnya kita sedang melayani Kristus sebagai Tuan. Apapun yang kita lakukan; bekerja, bersenang-senang, berlibur, makan - minum, seharusnya kita kerjakan dengan sepenuh hati seperti melakukannya kepada Tuhan sendiri. Bukankah kita harus mengasihi Tuhan dengan seluruh keberadaan kita? Tentu saja bekerja juga ha- rus dilakukan sebagai bagian dari aktivitas mengasihi Tuhan. (1 Kor 10:31, Luk 10:27)

Kita Akan Melayani Tuhan Dalam Kekekalan Ketika Yesus datang kembali, Ia akan mendirikan kerajaan seribu Tuhan di bumi ini. Yesus akan me- merintah sebagai Raja di Yerusalem. Tetapi tidak hanya itu; orang-orang percaya yang sudah dibang- kitkan juga akan ikut memerintah di bumi ini. (Luk 1:32-33, Yes 32:1, Mat 19:28) Hal ini menunjukkan bahwa setelah kedatangan Yesus yang kedua kali, orang percaya ternyata tidak terus menerus tinggal di sorga menikmati suasana sorga. Namun mereka akan kembali ke bumi ber- sama Yesus dan akan memerintah bersama Yesus. ‘Memerintah’ artinya melakukan suatu pekerjaan yang berhubungan dengan pengaturan, dengan kata lain bekerja. (Why 19:14, 20:4) Hal ini seringkali tidak disadari oleh orang Kristen bahwa sesungguhnya manusia tidak diciptakan hanya untuk menikmati suasana sorga tanpa melakukan apapun. Sejak awal manusia diciptakan un- tuk bekerja. Di Taman Eden, Tuhan hadir di sana bersama dengan manusia. Alam semesta dalam kondisi sempurna karena belum jatuh dalam dosa. Di dalam kondisi sorgawi itu, Adam dan Hawa di- perintahkan Tuhan untuk berkuasa, memerintah, mengusahakan bumi dan isinya. (Kej 1:26) Setelah manusia jatuh dalam dosa, maka bumi berubah menjadi tempat yang terkutuk. Taman Eden pun seolah-olah hilang dari bumi ini. Namun setelah Yesus datang kembali, Tuhan akan hadir di bumi ini untuk memerintah selama seribu Tahun. Bahkan pada akhirnya, Tuhan juga akan mencip- takan langit baru dan bumi yang baru. (Why 21:1) Mengapa harus ada langit baru dan bumi yang baru? Apakah itu gambaran dari sorga? Ternyata Al- kitab mencatat bahwa “sorga” yang disebut “Yerusalem yang baru” pun akan turun ke bumi yang ba- ru. (Why 21:2-3) Hal ini merupakan pemulihan kepada kondisi seperti sebelum manusia jatuh dalam dosa; daripada “sorga” yaitu Taman Eden ada di bumi. Sebenarnya tujuan orisinil Allah adalah agar manusia tinggal di bumi bersama-sama dengan Dia. Inilah kondisi sorga yang sebenarnya. “Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya ma- tahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.” (Why 22:5)

Manusia yang sudah ditebus dan sudah dikuduskan tidak akan sekedar tinggal dan menikmati kondi- si sorgawi tersebut. Alkitab mencatat bahwa mereka akan bekerja melayani Tuhan. Dan hal ini tidak hanya untuk masa seribu tahun saja, namun untuk selama-lamanya. Bagaimana Seharusnya Kita Bekerja? Ketika Paulus menulis: “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan” (Kol 3:23), hal ini secara langsung memiliki konsekuensi bahwa hanya pekerjaan yang baik dan kudus saja yang dapat dikatakan “untuk Tuhan.” Pekerjaan yang melanggar kebenaran, kekudusan dan keadilan tidak mungkin dapat diterima oleh Tuhan. Paulus juga menulis: “Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut dan gentar, dan dengan tulus hati, sama seperti kamu taat kepada Kristus, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan hati orang, tetapi sebagai hamba-hamba Kristus yang dengan segenap hati melakukan kehendak Allah, dan yang dengan rela menjalankan pelayanannya seperti orang-orang yang melayani Tuhan dan bukan manusia. Kamu tahu, bahwa setiap orang, baik hamba, maupun orang merdeka, kalau ia telah berbuat sesuatu yang baik, ia akan menerima balasannya dari Tuhan.” (Ef 6:5-8) Ketika seseorang bekerja dengan sungguh-sungguh, maka tidak saja ia akan menerima upahnya di dunia ini, tetapi juga dari Tuhan. Kedua ayat tersebut menyatakan sebuah kebenaran bahwa Tuhan menginginkan kita mengusahakan yang terbaik dan dengan ketulusan ketika kita bekerja karena kita sebenarnya bertanggung jawab kepada Tuhan. Bukankah Tuhan yang memberikan kepada kita kemampuan untuk dapat melakukan pekerjaan tersebut? Semua manusia yang mampu bekerja, harus bekerja. Tidak ada pengecualian. Di dalam hukum Tau- rat, ada perintah yang melarang seseorang untuk menuai panen di sebuah ladang sampai habis tanpa sisa, sebaliknya mereka harus menyisakan bagian tepi dari ladang bagi orang miskin dan orang as- ing. (Im 23:22) Tetapi perintah tersebut tidak berarti bahwa orang miskin dan orang asing hanya duduk dan menan- tikan pemberian tuaian dari pemilik ladang. Mereka tetap harus pergi ke ladang tersebut dan bekerja untuk menuai sisa-sisa panen di tepian ladang itu. Hal ini memperlihatkan betapa Tuhan me- mandang penting seorang manusia untuk bekerja. Bahkan orang miskin pun diharuskan bekerja. Berkali-kali dalam Alkitab Tuhan memperingatkan bahwa orang yang malas dan tidak mau bekerja akan mengalami kemiskinan (Ams 14:23; 6:6-11). Paulus bahkan memperingatkan jemaat di Tesa- lonika untuk menjauhi anggota jemaat yang tidak mau bekerja, bahkan menyatakan bahwa mereka yang tidak bekerja tidak boleh makan (2 Tes 3: 6,10). Sebagai orang Kristen, pekerjaan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh akan menjadi kesaksian yang memuliakan Tuhan. (Mat 5:16). Tuhan juga tidak ingin manusia bekerja sedemikian rupa se- hingga pekerjaan itulah yang dimuliakan; bukan Tuhan. Bahkan pekerjaan menjadi “tuhan” mereka. Yesus memperingatkan kita akan hal ini ketika Ia mengajar tentang mengumpulkan harta (Mat 6:19 -24) dan tentang kekuatiran (Mat 6:25-34). Bahkan Tuhan sendiripun memberikan teladan dengan “beristirahat” pada hari ketujuh (Sabat). Tentunya hal ini tidak berarti Tuhan kelelahan setelah bekerja dan membutuhkan istirahat. Tuhan ingin agar manusia tidak senantiasa terikat kepada pekerjaan tetapi juga harus beristirahat. Beristirahat berarti kita masuk dalam perhentian dan men- galami persekutuan dengan Tuhan. Amin. (PT)

MILENIAL GENERATION UP DATE DALAM GEREJA Generasi milenial beberapa tahun belakangan ini sangat di sorot oleh berbagai ele- men dunia baik dari segi demografi, statistik, dunia model, IT bahkan tidak ketinggalan ju- ga kalangan gereja Tuhan. Gereja mau tidak mau harus bisa semaksimal mungkin membuat “dirinya “ untuk bisa dijangkau oleh generasi milenial ini. Beberapa hal yang bisa menjadi pemikiran dan dasar berpijak untuk pelayanan gereja bisa lebih maksimal ke depan bersama dengan generasi milenial ini adalah: A. Menurut Penelitian Barna Research , populasi generasi milenial telah mengambil 70% jumlah jemaat total yang ada dalam gereja seluruh dunia saat ini. Ada 5 keadaan miris dan merupakan fakta otentik tentang nilai nilai dan karakter secara umum menjadi penghalang dalam gereja Tuhan: Kekejaman dari iman millennium (1984:2002) 6/10 dari generasi mereka (59%) meninggalkan iman kekristenan mereka dalam dekade pertama kehidupan dewasa. 44%-52% tinggkat pertumbuhan milenial yang tidak pergi ke gereja Alasan iman milenial bertumbuh bukan karena mereka menghadiri badah di dalam ger- eja , namun karena : DOA, KELUARGA dan SAHABAT. Baru yang selanjutnya adalah ALKITAB, MEMILIKI KETURUNAN (anak) dan terakhir hubungan dengan SANG JURU SELAMAT (YESUS). Hal ini sangat menarik mengapa Yesus menjadi kunci yang ke enam bukan yang pertama? Ada sebuah tendensi yang mengatakan bagaimana iman generasi milenial bertumbuh jika mereka sendiri merasa kepahitan Keluarga dan sahabat mereka? Doa menjadi hal penggerak utama untuk iman mereka tetap kuat. Sedangkan hubungan lebih dalam dengan Yesus dalam kaitan menjadi murid justru menjadi hal yang sering di selewengkan dan ditinggalkan B. Akselerasi (percepatan) budaya yang sedemikian luar biasa negative terjadi dalam hampir seluruh segi kehidupan mereka seperti style, habit atau kebiasaan, pola pikir atau paradigm. Gereja atau orang percaya harus bekerja sama dan intensif untuk membawa mereka melihat budaya yang positif, benar dan kudus dan menyenangkan dalam kehidupan spiritual yang sesungguhnya. C. Prioritas umpan balik MENTORING sekarang ini harus menjadi fokus, bukan hal hal yang masa lalu. Sistim hirarki yang kompleks dan rumit dalam gereja dan organisasi menjadi sebab utama mengapa generasi milenial sangat sukar untuk bisa meng up grade diri mereka secara rohani untuk dapat mempunyai kapasitas yang sama dengan pendahulu

mereka. Terlalu jauh gap dan celah yang terjadi antara pemimpin gereja (Gembala atau bishop) dengan generasi milenial, bukan saja di lihat dari segi umur yang berbeda jauh na- mun juga latar belakang pendidikan (sarjana bahkan doktor teologi), pengalaman spiritual (yang sudah puluhan tahun melayani berbanding baru 2-3 tahun lahir baru) dan juga pen- galaman pengalaman spiritual serta juga tingkatan hubungan network dengan anggota yang lain. sehingga hampir di seluruh gereja kalangan ini seperti “tidak layak” untuk mendapat- kan tempat yang utama, atau setidak tidaknya di berikan kesempatan yang lebih luas di atas panggung Ibadah Utama. Terlalu banyak penghakiman dan keberatan hati yang sudah di layangkan kepada generasi ini meskipun mereka belum pernah di beri kesempatan untuk melakukan hal demikian. Kreatifitas dan inovasi serta spirit pelayanan yang murni dan berapi api dari generasi ini mulai terkungkung , di kebiri pelan pelan dan pada akhirnya hilang di telan uap D. Teologi Panggilan (panggilan pribadi) harus lebih banyak di ajarkan dalam pelayanan khususnya untuk anak anak milenial ini. Bagaimana Tuhan dan Alkitab melihat talenta , minat melayani dan hati yang terbeban dari generasi milenial ini . Pemuridan dan kejujuran menjadi dasar yang kuat untuk generasi ini lebih tajam dan terarah memenuhi panggilan ro- hani mereka dalam Tuhan. E. Fasilitasi anak milenial untuk bisa lebih dekat dan mengenal Tuhan lebih dalam lagi, baik lewat doa, pujian dan penyembahan. Jauhkan anak milenial dari kesan vulgar dan kekanak kanakan, namun ajar dan latih mereka secara spirit rohani untuk dewasa dalam mengenal Allah. Menjadi pengantin dan mempelai Kristus di akhir zaman. Ukuran kedewasaan rohani disini sama sekali tidak berbicara umur dan pengalaman namun bicara kedewasaan rohani. Hendaknya para pemimpin gereja termasuk gembala sidang menjadi perisai dan pribadi yang menjadi “penolong dan penghibur” bukan justru menjadi “penghakim dan penilai” un- tuk tingkatan rohani dan kedalaman pelayanan generasi ini yang mau tidak mau akan dirasakan sangat berbeda dengan angkatan yang sebelumnya. Jangan bawa pengalaman rohani generasi mu

GENERASI MILENIAL Terbit 26 Agustus 2019 Generasi Milenial Kisah Para Rasul 13:36 (TB) Sebab Daud melakukan kehendak Allah pada zamannya, lalu ia mangkat dan dibaringkan di samping nenek moyangnya, dan ia memang diserahkan kepada kebinasaan. Daud adalah hambaNya yang melayani zamanNya, Gereja harus memahami dan melayani generasi atau zamanNya. Hari-hari ini generasi ini disebut generasi milenial. Teknologi membuat para gen- erasi milenial bergantung kepada internet dan mengandalkan media sosial sebagai tempat mendapatkan informasi. Saat ini, media sosial telah menjadi sumber berita utama bagi masyarakat. Gereja harus menjadi jawaban untuk memanfaatkan teknologi bagi kerajaanNya. Gereja harus men- gisi dunia maya dengan kebenaran tuk melawan berita palsu atau hoaxs. Gereja harus melayani gen- erasi ini agar bertemu dengan Yesus sebagai sumber kehidupan. Mari kita layani generasi milenial.. Mengajar berulang-ulang Ulangan 11:18-21 “…Tetapi kamu harus menaruh perkataanku ini dalam hatimu dan dalam jiwamu; kamu harus mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu. Kamu harus mengajarkannya kepada anak-anakmu dengan membicarakannya, apabila engkau duduk di ru- mahmu dan apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun…” Generasi ini adalah generasi yang cerdas dan penuh informasi, hasil dari kegemaran mereka dengan dunia teknologi yang ada, karena itu mereka harus menerima informasi yang tepat dan yang paling penting dalam kehidupan mereka, yaitu Firman Tuhan. Pesan Tuhan kepada bangsa Israel adalah mengajarkan Taurat Tuhan itu berulang-ulang kepada generasi ke generasi berikutnya. Ini adalah perkara yang tidak boleh hilang, semuanya boleh berubah, informasi boleh berubah, ke- biasaan atau kesukaan boleh berubah, tetapi Firman Tuhan harus terus diajar dari keturunan kepa- da keturunan, itulah yang menjadi prinsip yang Tuhan ajarkan kepada kita umatNya. Mulailah dari komunitas terkecil kita, keluarga kita adlah tempat terbaik untuk kita belajar Firman Tuhan. Komunitas yang membangun 1 Korintus 15:33 Generasi milenial ini punya kecenderungan egosentris yang tinggi, mereka akan mencari tempat di- mana mereka nyaman untuk berkumpul, karena itu mereka lebih menyukai kenyamanan daripada pentingnya komunitas yang baik bagi mereka. Pengaruh dari komunitas tidaklah terlalu menjadi fokus mereka, karena mereka lebih mencari pertemanan yang ‘asik’ dan ‘nyaman’ bagi mereka. Keterlamabatan Komunitas anak-anak Tuhan untuk beradaptasi dengan gaya hidup generasi ini, menyebabkan banyak generasi muda meninggalakna gereja hari-hari ini. Tapi tidak ada yang ter- lamabat, selama ada ketulusan dan kasih Kristus dalam hidup kita, maka generasi ini dapat kita re- but kembali. Karena itu dibutuhkan komunitas yang penuh dengan kasih Kristus, yang siap meneri- ma mereka apa adanya dalam segala kelemahan mereka, dan juga komunitas yang siap mengako- modir kelebihan dan talenta yang mereka miliki. mari kita belajar bersama-sama melayani generasi ini. Keteladanan Yohanes 13:15; Filipi 3:17; 1 Petrus 5:3 Yesus memberi perintah kepada murid-muridNya untuk mengikuti teladanNya, “…sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuper- buat kepadamu..”, Paulus sebagai pengikut Kristus juga mengikuti dengan baik teladan Tuhan Yesus,

dan selanjutnya pauluspun meneruskan perintah Tuhan dengan berkata,”… Saudara-saudara, ikuti- lah teladanku dan perhatikanlah mereka, yang hidup sama seperti kami yang menjadi teladanmu…” demikian juga perintah itu diberikan kepada kita, untuk kita megikuti teladan Guru Agung kita dan menjadi teladan bagi generasi selanjutnya. Dari generasi ke generasi, keteladanan adalah hal yang harus terus diwariskan, demikian juga kepada generasi sekarang ini. generasi milenial sangat menekankan keteladanan dibandingkan dengan ‘uang’, karena itu keteladanan adalah hal yang mut- lak harus kita miliki jika kita mau memenangkan generasi ini. Karena itu, teruslah bertumbuh dalam Tuhan, biarlah hidup kita terus diubahkan menjadi serupa dengan Kristus, dan kita menjadi teladan bagi generasi ini. Didik dalam kebenaran Amsal 22:6 Berlimpahnya fasilitas teknologi komunikasi dan informasi, telah nmengakibatkan generasi mileni- al menjadi kurang fokus. Mudahnya akses internet mengakibatkan para generasi milenial hidup terlalu bebas, dan rentan meninggalkan ajaran Firman Tuhan yang berisikan nilai-nilai kekal dan rahasia sukses didalam hidup manusia. Dalam Alkitab tertulis, “…Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu…” Ini adalah perkara yang harus kita lakukan kepada generasi ini. Tidak mudah memang, antara menerima dan mendidik, antara mengakomodir dan kompromi, seringkali hal ini menjadi perde- batan dan kebingungan diantara para pekerja gereja, tapi dalam pimpinan Roh Kudus dan ketulusan untuk melayani generasi ini, kita pasti mampu mendidik generasi ini dalam kebenaran, supaya di masa mendatang mereka juga yang akan menruskan prinsip ini kepada generasi selanjutnya. Semua generasi memuji Tuhan Maz 145:4 — semua angkatan/generasi akan memuji Tuhan “…Angkatan demi angkatan akan memegahkan pekerjaan-pekerjaan-Mu dan akan memberitakan keperkasaan-Mu…” Dari generasi ke generasi, perubahan dan perbedaan apapun di dalam setiap generasi, ada hal yang pasti akan terjadi yaitu mereka akan memegahkan pekerjaan-pekerjaan Tu- han, mereka akan menceritakan tentang perbuatan-perbuatan Allah yang besar. Kebebasan dan kemudahan generasi ini memperoleh informasi, mengakibatkan mereka menjadi hidup bebas dan rentan untuk meninggalkan Firman Tuhan. Hal ini juga berpengaruh juga kepada ketertarikan gen- erasi ini kepada perkara-perkara rohani, tetapi Firman Tuhan Ya dan Amin, generasi ini ada tetap untuk memuji dan menyembah Dia, Raja diatas segala Raja. Karena hanya Dialah Allah yang layak di sembah dari generasi ke generasi. Mari layani generasi ini dengan hati yang tulus. Generasi Penuai Yoel 2:28-29 Tidak bisa dipungkiri, generasi sekarang ini baik milenial, generasi Z atau yang sering disebut Kids Jaman Now, atau bahkan generasi Alpha, mereka adalah generasi di hari-hari terkahir. Dimana Al- kitab mencatat dalam 2 Tim 3:1-9, perilaku manusia di hari-hari terakhir mengalami degradasi yang hebat, baik secara moral, attitude, dll. Tetapi kita juga punya 1 nubuatan dalam Alkitab, dalam Yoel 2, pencurahan Roh Tuhan yang besar akan terjadi, dan 85% nubuatan itu di tujukan kepada orang- orang muda di jaman ini. Dari janji inilah kita percaya, bahwa di tengah-tengah hancurnya perilaku manusia di hari-hari terakhir, generasi muda sekarang adalah orang-orang yang memiliki anugrah untuk menjadi para penuai yang hebat di akhir Jaman. Merekalah orang-orang yang dinubuatkan dalam kitab Yoel, mereka berhak menikmati dan menggenapi nubuatan tersebut. Mari umat Tuhan, kita bersama-sama melayani generasi ini, layani dengan kasih yang nyata-nyata, didik dalam kebenaran disertai dengan keteladanan hidup kita, karena merekalah para penuai-penuai hebat yang Tuhan bagkitkan di akhir jaman. Amin.

Daftar Community Of Love (COoL) Daftar Community Of LoVe (COoL) BCM PENGKALAN BCM SILIBIN Kord A/Shift : Cassie Ratih 2 Kordinator Asmur dan Meru : Esterlina Hutasoit 0116153704 1. COoL Filadelfia : Vivi L 2. COoL Alfa&Omega : Safira Nopika 1. COoL Keluarga 1 ; Ibu Kezia Kembaren 3. COoL Gloria : Natalia Sembiring 2. COoL Taman Meru : Dorcas Dewi 4. COoL Immanuel ; Joan Butar Butar 3. Taman Meru AA : Yosi Anna 5. COoL Sangkakala A : Evelyn 4. Taman Meru BB1 : 6. COoL Faith : Rina Ambarita 5. Taman Meru BB 2 : Laura Elfrida 7. COoL Rajawali ; Rinta 6. Asrama Murni AA1 : Marissa Hillary 8. COoL Anak Baru ; Cassie Ratih 7. Asrama Murni AA2 : Sari Zega 8. Asrama Murni AA3 : Esterlina Hutasoit Kord B/Shift : Nia Suardina 9. Asmur BB1– Victory : Othniela Evi 10. Asmur BB3- : Ester Nellly 1. COoL Sangkakala B : Sartika Napitu 11. Asmur BB4 —Glory : Sarmiani Damanik 2. COoL Bethesda : Betaria Lumban Batu 12. Asmur CC1-Grace : Ruth Ira 3. COoL Wanita Bijak : Helty Samosir 13. Asmur CC2-Alena : Ika Alexandra Saragi 4. COOL Ekklesia ; Tabitha Ginting 14. Asmur CC3-Helsa : Rina Tambunan 5. COoL Anugerah : Rebecca Situmorang 15. COOl Mapa : Eninta Florentina 6. COoL Glory ; Annaria Sihombing Kord C/Shift : Ibu Roma Aritonang Daftar Community Of Love (COoL) Sitiawan 1. COoL Maranatha :Siska Telambanua 2. COoL Haleluya1: Martha Indri 1. Keluarga Sitiawan ; Ibu Novi Simanjuntak 3. COoL Haleluya2: Ibu Roma Aritonang 2. COoL Cengkat jering ; 4. COoL Putri Sion : Naomi Triana 3. COoL Kampung Baru ; 5. COoL Igrea : Lindy Tetty R 4. COoL Kampung Merbau; 6. COoL Grace : Helmi Sihite 7. COoL Yobel : Tabitha Helmi 8. COoL Boru Ni Raja: Renia Sihombing 9. COoL Sangkakala C : Riwani Kord Panorama dan Pinji : Yenida Sinaga No HP Kordinator Lainnya 1. COoL Eirene : Yenida Kordi Ibadah Sitiawan ; Ibu Novi 01131741224 2. COoL Agape : Agustria Hasibuan Tamborine : Amelia Bestaria 0189530694 3. COoL Hebron : Ibu Saut Dancer : Joan Romantika 0165274396 4. COoL Batsyeba : Firma Tiang Doa : Naomi Triana 0184628027 5. COoL Faith ; Meiria Purba Sek Minggu Silibin: Dorcas Dewi 01136139590 6. COoL Agatha : Melidar Simbolon 7. COoL Emmanuel ; Given Unisem A/S ; Cassie Ratih 011114210060 8. COoL Talent : Arlina Unisem B/S : Nia Suardina 01137882528 9. COoL Joy : Novita Unisem C/S : Ibu Roma 01137810720 10. COoL Gift : Lela Manik Panorama & Salutica ; Yenida 0102912209 11. COoL Atarah : Risda Manik 12. COoL Betsaida 1: Susiwanti 13. COoL Betsaida 2: Asri Manurung 14. COoL Liora : Juwita 15. COoL Grace : Meisi Simbolon 16. COoL Angela 1; Ivana 17. COoL Angela 2 ; Fitri Eka 18. COoL Alpha : Irawati 19. COoL Wanita Teladan : Uli Ulina 20.COoL CC3 : Samot 21. COoL Anak Baru Salutica;Elma Theana

Daftar Community Of Love (COoL) No HP Kordinator KLEBANG RESTU 1. Finisar Q/S : Mida Sagala 0142381370 Kord Finisar S/Shift : Lena Veronica 1. Wing Onn S ; 2. Finisar R/ S : Hilda L 01151937101 2. Putri Sion 1 : Elisabateh 3. Putri Sion 2 ; Tirza Manalu 2 3. Finisar S/S : Veronica Lena 01136138864 4. Putri Sion 4 ; Cornelia 5. Putri Sion 5 : Hanna Sirait 4. Yamaha ; Irma Hariyati —0123439536 Kord Kamaya : Trisna Sheba 5. Kamaya X : Lamria Nababan —0 1116393061 1. COoL Kemenangan: Irma Aritonang 2. COoL Kasih : Fitry Simatupang 6. Kamaya Y : Chritin—01139529821 3. COoL Yehovah Shalom: Lamria N 4. COoL Selomitha ; 7. MMC ; Saurma Sinaga—01139520436 5. COoL Tehilah : Mery Aritonang 6. COoL Yehovah Jireh : Yohana H Kord Yamaha ; Irma Hariyati Napituptuulu 7. Purti Sion : Nurhayati M 1. COoL Gab Yamaha ; Siska Maria 8. Filadelfia : Christina Kord Finisar R/Shift: Adriel 1. Cool Wing Onn : Stevani Siburian Kord Finisar Q /Shift : Helmida Sagala 2. COoL Anugrah 1 : Rokaya Simanjuntak 1. Wing Onn 1 : Zelda 3. COoL Anugrah 2 : Hilda 2. Wing Onn 2 : Eti Rachel 4. COoL Anugrah 3; Roindah Tamba 3. Wing Onn 3 : 5. COoL Anugrah 4 : Satriani 4. Khantan Immanuel 1 : Rini Sinaga 5. Khantan Immanuel 2 : Mastinar Sinaga 6. Khantan Immanuel 3 : Martha S 7. Khantan Immanuel 4 : Winda N Kord MMC; Saurma Sinaga 1. COoL Eklesia : Romaito S 2. COoL Eliezer : Debora Purba 3. COoL Putri Sion : Nira Ambarita 4. MMC Gefira ; Dewinta Purba 5. MMC Talitakum : Yusnita 6. MMC Gloria (Klebang Ria) : Lydia S Imperial Tambun & Klebang Kord : Tamara Esti 1. Blok Unshakeable Woman ; Emelia Sinaga 2. Blok A Tambun : Evi Sialagan 3. Blok F Tambun : Mai Santa Clara 4. Imperial Kasih : Tamara 5. Imperial Hosana : Debora Hutasoit 6. Imperial YES ; Mida Manurung 7. Imperial Blok H ; Romma Haloho 8. Ibu Ibu Bijaksana ; Ibu Dewi S

Tema Agustus 2019 : “ DOA YANG BERKERAJAAN” 1. Terimakasih untuk pelayanan Firman Tuhan oleh Ps Sabar Manahan Hutagalung di Pelayanan BCM Pengkalan dan BCM Silibin minggu ini. Tuhan Yesus memberkati. 2. Minggu depan, 6 Oktober 2019 diadakan Ibadah Perjamuan Kudus untuk BCM Pengkalan dan BCM Silibin dan BCM Tambun. Sedangkan Ibadah Perjamuan Kudus untuk BCM KLebang akan di- adakan pada hari Minggu 13 Oktober 2019. Harap seluruh jemaat memperhatikan. 3. Minggu ini 30 September—4 Oktober 2019 ada perkuliahan di seluruh kelas Pengkalan. Angkatan VIA dengan MK Kode Etik dan Profesionalisme Guru PAK, Angkatan VIIB dengan MK Teologi Aga- ma Agama dan Angkatan VIIIB dengan MK Sejarah Gereja Umum dan Angkatan IX MK Psikologi Umum. 4. Lanjutan KOM 200 Klebang Restu Senin 7,9, dan 11 Oktober 2019 . Harap siswa KOM 200 memperhatikan 5. Rapat dan Training kepemimpinan Selasa 8 Oktober Untuk BCM Pengkalan dan Kamis 9 Ok- tober untuk BCM Klebang, Tambun . Sedangkan Tim Silibin bisa memilih salah satu dari dua tempat di atas karena masalah waktu yang sempit. 6. Bagi jemaat yang rindu di layani Baptisan Air, daftarkan diri anda kepada Ps Kristina dan akan dil- aksanakan Pengarahan Baptisan terlebih dahulu. Selamat untuk jiwa jiwa yang telah mengambil baptisan air minggu ini. Bagi jemaat yang belum mendapatkan sertifikat baptisan, berhubungan langsung dengan Ps Joni dengan membawa foto 3x4 sebanyak 2 lembar. 7. Mari bertumbuh dalam kelompok sel Community of Love (COoL) di tempat masing mas- ing. Dengan tema KESATUAN HATI, TUMBUH BERSAMA DAN MENANGKAN JIWA BUAT KRISTUS Pelayanan Umum / STT Real Ipoh : Ps Joni Gultom : 0165120731 / +62895603721262 Pelayanan Baptisan : Ps Kristiana - 016-5635082 Kordinator Sitiawan dan Pos PI : Ps Sarce - 019-5698350 Pelayanan Ipoh dan sekitarnya ; Ps Kristiana - 016-5635082 Pelayanan Praise And Worship : Doni (0165959012) dan Mida Sagala (0142381370) No Jadwal Ibadah Hari Jam Tempat Ahad/ Pengkalan 1 Ibadah Raya Pengkalan 1 Minggu 08.30-10.30am Ibadah Raya Pengkalan 2 10.45—12.45 pm Silibin Ibadah Raya Pengkalan 3 Sabtu 08.30—10.30 pm Ibadah Raya Silibin 1 08.30– 10.30pm Klebang Restu Ibadah Raya Silibin 2 Senin– 08.30-10.30pm Ibadah Raya Klebang 1 Jumat 08.45-10.45 am Tambun Ibadah Raya Klebang 2 Sabtu 08.45-10.45 pm Sitiawan Ibadah Raya Tambun Sabtu 03.00-05.00 pm Kamunting Ibadah Raya Sitiawan 09.00-11.00 am Ibadah Raya Kamunting 01-00-03.00 pm Hostel, rumah POS PI Cengkat Jering 07.00-08.30pm doa, gereja POS PI Kampung Baru 07.00-08.30 pm Semua Cabang POS PI Kampung Merbau 08.00-0930 pm Gereja dan ru- mah doa 2 Ibadah Community Of Pagi dan malam Love 08.30-10.00am 3 Doa Puasa 08.00-09.00pm 4 Doa Persiapan Pengkalan, S P, Silibin, Sitiawan dan Klebang Restu

MO T I V A S I & ART I KE L NILAI NILAI DALAM PELAYANAN  Dasar Pelayanan bukan Kemampuan tetapi Karakter Karakter adalah Dasar kompetensi dari bangunan rohani kita.  Sifat Pelayanan bukan dilYayani, tetapi Melayani. Melayani tanpa mengharapkan pengembalian atau balas jasa dari aktif itas yang kita laksanakan  Motivasi pelayanan bukan Kekuasaan, tetapi Kasih. Tujuan kita Melayani bukan agar berkuasa atas mereka, tetapi karean dorongan kasih.  Ukuran Pelayanan bukan Kesuksesan, tetapi Pengorbanan. Sukses yang sejati ialaha membawa jiwa jiwa semakin serupa dengan Kristus dan memuliakan Nama Yesus di dalam kehidupan kita.  Otoritas pelayanan bukan dengan memilih Jabatan, tetapi Ketaatan. Cari fungsi masing masing, bukan posisi!  Tujuan Pelayanan bukan Popularitas, tetapi Kemuliaan Tu- han Motivasi yang tidak murni, adalah sebuah kejahatan rohani.  Alat Pelayanan bukan Fasilitas, tetapi Firman allah dan Doa. Firman Allah dan Doa, menarik urapan Allah turun atas pelayanan kita. Dampak pengurapan adalah keberhasilan pelayanan. Bukan fasilitas yang mendatangkan urapan, tetapi urapanlah yang men datangkan fasilitas.  Hasil pelayanan bukan Kuantitas , tetapi Kualitas (Mutu). Kuantitas belum tentu akan diikuti dengan kualitas, tetapi kualitas sudah pasti akan diikuti dengan kuantitas.  Kuasa Pelayanan bukan Hikmat Dunia atau Manusia, teta- pi Roh Kudus. Belajarlah, dan persiapkanlah diri dengan sebaik baiknya, tetapi andal kan Roh Kudus agar kedua hal itu disertai dengan Kuasa allah  Modal utama dalam Pelayanan bukan Tokoh Utama, Pem- bicara Terkenal, Para Pemimpin, tetapi Tuhan Yesus Kristus. Keberhasilan menjadikan Kristus sebagai teladan, akan membuat mereka berhasil dalam pelayanan.


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook