Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Buku-Praktik-Baik-PINTAR

Buku-Praktik-Baik-PINTAR

Published by fitrisma.rais1974, 2021-03-29 03:03:46

Description: Buku-Praktik-Baik-PINTAR

Keywords: Praktik Baik

Search

Read the Text Version

Prak k Baik Pembelajaran HOTS, Kepemimpinan Sekolah, dan Perkuliahan Calon Guru Penulis: Tim Program PINTAR Tanoto Founda on ISBN: 978-602-17302-5-6 Diterbitkan oleh: Jl. M.H Tamrin No. 31 Jakarta 10230 Tel: +62 21 392 3189 Fax: +62 21 392 3324 email: pintar_jkt@tanotofounda on.org Cetakan pertama, April 2019 Hak cipta dilindungi undang-undang. Buku ini dapat difotokopi atau diperbanyak sebagian atau seluruh isi buku untuk kepen ngan penyebaran prak k-prak k baik pendidikan yang bersifat nonkomersial.

Wilayah Kerja “ Mitra Program PINTAR Tahun 2018 “ Terus belajar, bekerja keras, pantang menyerah Sukanto Tanoto Pendiri Tanoto Foundation

KATA PENGANTAR Kata Pengantar Tanoto Founda on, lembaga filantropi yang didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto percaya bahwa pendidikan berkualitas mempercepat kesetaraan peluang. Melalui Program PINTAR, Tanoto Founda on mendukung peningkatan kualitas pendidikan dasar di Indonesia melalui pela han dan pendampingan kepada guru, kepala sekolah, dan komite sekolah. Pada pela han tahap pertama para guru dila h tentang Prak k Baik dalam Pembelajaran. Mereka didorong menerapkan pembelajaran ak f dengan unsur MIKiR (Mengalami, Interaksi, Komunikasi dan Refleksi) agar dapat memfasilitasi siswa menggunakan kemampuan berpikir ngkat nggi (HOTS/Higher Order Thinking Skill) dan mengembangkan program budaya baca. Selanjutnya dalam pela han Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), para kepala sekolah mengembangkan pengetahuan manajemen untuk mendukung pembelajaran ak f, peningkatan par sipasi masyarakat, dan pengembangan budaya baca. Tanoto Founda on juga mengadaptasi materi-materi pela han tersebut untuk diterapkan para dosen pedagogi di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). Prak k-prak k baik ini merupakan pengalaman nyata yang dikumpulkan oleh Tim Komunikasi Tanoto Founda on dari berbagai sumber, seper pengamatan langsung, diambil dari unggahan para guru, kepala sekolah, dan dosen di media sosial Facebook Forum Peningkatan Kualitas Pendidikan, dan para jurnalis peliput kegiatan Program PINTAR. Pengalaman-pengalaman tersebut dikemas dalam 5 bagian dalam buku ini, yaitu 1) Pembelajaran Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS/Higher Order Thinking Skill) di SD dan MI, 2) Pembelajaran HOTS di SMP dan MTs, 3) Kepemimpinan Kepala Sekolah, Manajemen Berbasis Sekolah, dan Budaya Baca, 4) Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), serta 5) Perkuliahan untuk Calon Guru di LPTK. Kami berterimakasih kepada para narasumber yang menyumbangkan ide dan pengalaman demi terbitnya buku ini. Harapan kami, buku kumpulan prak k baik ini menjadi inspirasi bagi para guru, kepala sekolah, dosen, dan prak si pendidikan untuk terus melakukan inovasi meningkatkan kualitas pendidikan. Stuart Weston Direktur Program PINTAR Tanoto Founda on vi

SEKAPUR SIRIH Saya mengucapkan selamat atas diterbitkannya buku kumpulan prak k baik ini. Saya menghargai upaya Tanoto Founda on yang secara konsisten mendukung pemerintah dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia melalui Program PINTAR. Tanoto Founda on bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Kementerian Agama (Kemenag), dan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdik ) membantu pengembangan kualitas manajemen sekolah, pembelajaran, dan budaya baca. Salah satu fungsi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan seper diatur dalam Peraturan Presiden No. 14 Tahun 2015 yang kemudian diubah dengan Peraturan Presiden No. 101 Tahun 2018 adalah perumusan kebijakan di bidang kurikulum, peserta didik, sarana dan prasarana, pendanaan, dan tata kelola pendidikan dasar dan menengah. Untuk menjalankan fungsi tersebut, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah telah menetapkan Kebijakan Program Pendidikan Dasar antara lain: (1) pemenuhan hak terhadap pelayanan pendidikan dasar yang berkualitas, (2) peningkatan kualitas pembelajaran, dan (3) peningkatan tata kelola pendidikan dasar. Implementasi kebijakan peningkatan kualitas pembelajaran dan peningkatan tata kelola pendidikan dasar tersebut telah didukung oleh Tanoto Founda on melalui beberapa program dan kegiatan antara lain pela han dan pendampingan guru, kepala sekolah, pengawas, serta kegiatan kelompok kerja di ngkat sekolah dan ngkat gugus. Kegiatan pendampingan ini menggunakan pendekatan pembelajaran ak f, manajemen berbasis sekolah (MBS), program budaya baca dan literasi dengan memberi hibah buku-buku bacaan kepada sekolah dan madrasah mitra Tanoto Founda on. Saya mendukung penerbitan buku prak k baik ini karena akan mempercepat dan memperluas implementasi Kebijakan Program Pendidikan Dasar. Saya mengucapkan selamat kepada para guru, kepala sekolah, pengawas, dan dosen LPTK yang telah menerapkan prak k baik. Bagi yang belum, silakan mengupas buku ini. Semoga buku ini mengundang banyak pihak untuk terlibat dan terinspirasi dalam mengembangkan inovasi-inovasi pembelajaran untuk kualitas siswa Indonesia yang lebih baik. Hamid Muhammad,Ph.D Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan vii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR iv Iden fikasi Mobilitas Sosial di 24 DAFTAR ISI vi Masyarakat dan Sekolah 26 28 BAGIAN 1 - PEMBELAJARAN Asyiknya Belajar IPS melalui Teka 31 HOTS DI SD DAN MI Teki Silang 34 36 Menjernihkan Air dan Tampil 2 Terampil Menulis Daily Ac vi es 38 Percaya Diri melalui TV Pemberani 4 6 Describing Things In My Classroom 42 Memanfaatkan Bahan Bio Kentang 8 and My Bag 44 sebagai Energi Alterna f 10 46 12 Menulis Iklan Baris Menjadi 47 Buat Bazar untuk Belajar Potensi 14 Lebih Berkesan 48 Kekayaan Alam 16 50 Menyajikan Data Berat Badan dan Membuat Soal Cerita dari 20 Ukuran Sepatu Kolase Pizza 22 Belajar Skala dengan Membuat Berbagi Cerita dari Buku yang Dibaca Denah Sekolah Mengiden fikasi Siklus BAGIAN 3 - KEPEMIMPINAN Metamorfosis KEPALA SEKOLAH, MBS, DAN BUDAYA BACA Prak k Terjadinya Gerhana Matahari dan Bulan Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Perubahan Pembelajaran Belajar Matema ka Lewat Desain Baju Awalnya Pesimis, Ternyata Bisa BAGIAN 2 - PEMBELAJARAN Libatkan Keluarga Dukung Program HOTS DI SMP DAN MTs Sekolah Mencari Keuntungan Mekanis Masyarakat Betara Bangun Tower Roda Berporos untuk Pendidikan Menemukan Faktor Penyebab Unjuk Karya Siswa SD Perbedaan Denyut Nadi Libatkan Orangtua Sediakan Buku Bacaan untuk Anak viii

Lomba Pojok Baca yang Nyaman 52 BAGIAN 5 - PERKULIAHAN 74 dan Menarik CALON GURU DI LPTK 75 54 76 Gerakan Literasi di MINU Membaca Senyap 78 Balikpapan 56 Buka Selasar Baca di Ruang Tunggu 80 Terbitkan Buku Antologi Karya Siswa 58 Kampus 82 Kelas V 59 60 Menemukan Nilai Phi pada 84 Lomba Menceritakan Isi Buku Perkuliahan Kalkulus Diferensial 86 62 88 Koinku untuk Buku Dulu Hal Ini Tidak Terjadi 90 di Kelas Saya 92 Tumbuhkan Semangat Literasi dengan Keteladanan Membaca Memodelkan Mahasiswa Mengajar Konsep Pecahan dengan Lipat Kertas Sediakan Kebutuhan Pembelajaran Ak f MIKiR dalam Perkuliahan Bahasa Arab BAGIAN 4 - KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DAN MUSYAWARAH Kolaborasi Guru dan Dosen dalam GURU MATA PELAJARAN (MGMP) Pembelajaran Matema ka Prak k Percobaan Bersama di 64 Pendampingan Dosen dalam MGMP 66 Pembelajaran Bahasa Inggris 68 Diseminasi di KKG Mini MIN 1 70 Rekonstruksi Materi ABK Pekanbaru 72 Buat Buku Tutorial La h Fasilitator Tambahan untuk Aplikasi Komputer Matema ka Mengak an KKG Belajar Ekosistem Bio k dan Abio k Mengop malkan MGMP dengan di Lingkungan Kampus Kegiatan PKB Pengurus KKG Kuala Tungkal Rajin Kunjungi Anggotanya ix

Kemitraan ini untuk mendukung implementasi Program Kemitraan dengan Tanoto Foundation, pembelajaran HOTS (higher order thinking kami manfaatkan untuk membuat terobosan- skills). Forum KKG dan MGMP dapat digunakan terobosan dalam meningkatkan kualitas untuk penyebaran pembelajaran HOTS kepada pembelajaran di madrasah dan LPTK. para guru. Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, MA, Dr. Supriano, Direktur Jenderal Guru dan Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kemenag Tenaga Kependidikan, Kemdikbud

Bagian 1 - Prak k Baik PEMBELAJARAN HOTS DI SD DAN MI Dalam pembelajaran HOTS (higher order thinking skills) para guru SD dan MI mitra Program PINTAR Tanoto Founda on difasilitasi untuk mengembangkan penugasan atau pertanyaan yang terbuka, produk f, atau imajina f sehingga mendorong siswa menggunakan kemampuan berpikir ngkat nggi dalam pembelajaran. Penerapan pembelajaran HOTS ini menggunakan unsur pembelajaran ak f MIKiR atau mengalami, interaksi, komunikasi dan refleksi. MIKiR yang diterapkan BUKAN suatu urutan pembelajaran. Kegiatan dari se ap unsur juga dapat terjadi beberapa kali dalam satu proses pembelajaran. Ada kalanya beberapa unsur tersebut muncul bersamaan. Misal, dalam melakukan percobaan secara berkelompok, siswa melakukan percobaan untuk mendapatkan data (MENGALAMI). Namun, di saat melakukan percobaan ada pertukaran ide (INTERAKSI),menemukan gagasan baru (REFLEKSI), dan menyampaikan pendapat (KOMUNIKASI). Kami berterima kasih kepada Tanoto Foundation melalui program PINTAR yang berjalan beriring bersama kementerian dalam upaya peningkatan kualitas pendidik, khususnya di sekolah dasar. Dr. Khamim, Direktur Pembinaan SD, Ditjen Dikdasmen, Kemdikbud

Menjernihkan Air dan Tampil Percaya Diri melalui TV Pemberani Wonogiri, Jawa Tengah – Setelah mendapat pela han pisau carter, potongan kain perca, pasir, busa, arang, dan air pembelajaran MIKiR (mengalami, interaksi, komunikasi, dan kotor di dalam botol bekas air kemasan. refleksi), Anys Susilo Nugroho SPd.SD, guru kelas IV SDN 2 Pokoh Kidul, langsung menerapkannya di kelas. ”MIKiR Se ap kelompok terdiri dari 5 siswa. Mereka membuat satu menjadi bagian pembelajaran yang saya fasilitasi di kelas. alat penyaring air. Sesuai petunjuk di LK, sebelum merancang Seper dalam melakukan percobaan menjernihkan air, komposisi bahan-bahan penyaring, semua kelompok membuat telor asin, berwawancara, atau menceritakan melakukan kegiatan yaitu melubangi bagian bawah toples kembali isi bacaan,” tukasnya. sebagai tempat keluarnya air, lalu menyambungnya dengan selang plas k. Hasilnya, se ap kelompok membuat urutan Pada kegiatan percobaan membuat penyaringan air, Pak Anys komposisi bahan yang berbeda-beda. Ada yang mengajak siswanya untuk menemukan komposisi bahan- menempatkan busa menjadi bahan yang berada di paling bahan penyaringan air kotor menjadi air bersih. Se ap dasar, namun ada pula kelompok yang membuat komposisi kelompok mendapatkan lembar kerja (LK), alat dan bahan paling bawah adalah kain, ada pula yang pasir. Setelah berupa toples plas k, selang plas k berukuran 1/4 inchi, selesai, semua kelompok diminta menata alat penyaring Siswa bekerja sama membuat alat penyaring air sederhana dan Bu r-Bu r Pen ng Prak k Baik mengujicoba alat yang mereka buat untuk menjernihkan air keruh (atas). Siswa mempresentasikan laporan percobaan melalui kit TV Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat menemukan Pemberani. Dengan TV Pemberani, siswa dila h untuk terbiasa komposisi bahan-bahan penyaringan untuk mengkomunikasikan hasil karyanya (bawah). menjernihkan air kotor. Penugasan: Temukan komposisi alat dan bahan untuk menyaring air kotor menjadi jernih. Apa yang terjadi pada air setelah disaring? Alat mana yang berhasil menyaring air? Bagaimana urutan penyusunan bahan-bahannya dan berikan penjelasan. Alat dan Bahan: 1 toples plas k berukuran sedang, selang plas k berukuran 1/4 inchi, pisau karter, potongan kain perca, pasir, busa, dan air kotor/keruh yang dimasukkan di dalam botol bekas air minum dalam kemasan. 2 Ilmu Pengetahuan Alam

airnya di tumpukan bata mulai dari atas ke bawah secara terbiasa tampil percaya diri mempresentasikan hasil berurutan menjadi 5 alat penyaring. Siswa mulai karyanya,” kata Pak Anys. memasukkan air kotor ke alat penyaringan air, menampung air hasil penyaringan di botol plas k, serta mencatat semua Sebelum mendapat pela han Tanoto Founda on, dia proses dan hasilnya. mengaku kelasnya masih kosongan. Sekarang beragam hasil karya siswa dipajang di kelasnya. Pada lomba inovasi Semua temuan didiskusikan di dalam kelompok dan siswa pembelajaran yang diselenggarakan Kemdikbud, dia diminta menyampaikan hasil diskusinya dengan fokus: Alat membuat media kit TV Pemberani dan menulis tentang mana yang berhasil menyaring air? Bagaimana urutan MIKiR. “Saya masuk 10 besar terbaik lomba inovasi penyusunan bahannya dan berikan penjelasan. Pada laporan pembelajaran nasional 2018,” katanya. tertulis, siswa memuat bahan-bahan yang digunakan untuk ([email protected]) menyaring air dan langkah-langkah penyaringan air. Ide pengembangan pembelajaran: Se ap kelompok Hanya saja pada saat diminta presentasi, siswa masih banyak ditugaskan untuk membuat 2 atau 3 penyaring air dengan yang malu-malu. Untuk meman k kepercayaan diri siswa, susunan bahan penyaring air yang berbeda. Mereka diminta Pak Anys mengajak siswanya membuat replika TV yang menemukan komposisi penyaring air yang dapat terbuat dari kardus berukuran 42 inchi. TV tersebut diberi menjernihkan air dengan baik. nama TV Pemberani karena digunakan sebagai media untuk siswa berpresentasi. “Melalui TV ini siswa dila h untuk MIKiR MENGALAMI: KOMUNIKASI: Se ap kelompok membuat satu alat penyaring air Siswa mempresentasikan laporan Air kotor bisa dengan menemukan komposisi bahan-bahan percobaan dan menyampaikan menjadi jernih penyaringan air. Mereka membuat urutan komposisi gagasan susunan saringan air yang setelah disaring bahan yang berbeda-beda. Ada yang memasukkan dapat menyaring dengan baik menggunakan busa di paling bawah dan di paling atas. Di bawah melalui media TV Pemberani. alat penyaring air toples diberi lubang untuk tempat keluarnya air yang buatan siswa. dipasang selang plas k. REFLEKSI: INTERAKSI: Siswa diberi kesempatan untuk menuliskan hal-hal menarik yang Pada saat membuat penyaring air, siswa berdiskusi sudah mereka pelajari dan yang untuk menentukan urutan komposisi bahan-bahan masih menjadi pertanyaan. yang dimasukkan dalam toples. Mereka juga bekerja sama dalam menganalisa hasil percobaan dan Hasil Karya Siswa: Penyaring air sederhana dengan membuat laporannya. komposisi yang ditentukan sendiri oleh siswa dan laporan hasil percobaan membuat penyaring air. Prak k Baik Peningkatan Kualitas Sekolah, Madrasah, dan LPTK 3

Memanfaatkan Bahan Bio Kentang sebagai Energi Alterna f Oleh Renny Laksmy Sinaga, S.Pd - [email protected]; Guru Kelas IV SD Swasta GKPS Pematangsiantar, Sumatera Utara – Pada pembelajaran subtema energi alterna f, saya menerapkan unsur pembelajaran ak f MIKiR yang baru saja saya dapatkan dari pela han Tanoto Founda on. Salah satu sumber energi adalah tumbuhan yang disebut 'bahan bio'. Saya menjelaskan ada beberapa buah - buahan dan sayuran yang bermanfaat untuk dikonsumsi dapat juga digunakan sebagai sumber energi alterna f. Bahan bio tersebut antara lain bisa ditemukan pada buah-buahan seper jeruk, apel dan kentang. Tujuan percobaan ini agar siswa dapat menemukan kandungan listrik pada kentang. Siswa saya bagi menjadi lima orang per kelompok. Se ap kelompok mendapatkan alat dan bahan percobaan seper 2 buah kentang segar yang besar, 1 buah bohlam kecil, kabel panjang sekitar 1 meter, 4 buah penjepit buaya, 1 buah lempengan tembaga, dan 1 buah Bu r-Bu r Pen ng lempengan seng. Mereka ditugaskan untuk menusukkan lempengan Prak k Baik tembaga dan seng ke dalam kentang dengan jarak beberapa sen meter Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat atau jangan disatukan. Guru menemukan kandungan listrik memandu para siswa saat menggunakan penjepit buaya. pada kentang. “Caranya, salah satu penjepitnya Penugasan: Temukan kandungan dihubungkan dengan lempengan listrik pada kentang melalui dan penjepit yang lain dihubungkan percobaan. dengan bola lampu,” kata guru. Demikian dilakukan untuk semua Alat dan Bahan: 1 buah lempengan kentang. tembaga, 1 buah lempengan seng, Siswa sedang menghubungkan kabel Siswa diminta untuk mengama 4 buah penjepit buaya, 1 buah dengan lempengan yang ditusukkan pada kentang kemudian dihubungkan dengan hasil percobaannya. Jika nyala lampu bohlam kecil, dan kabel sekitar 1 lampu untuk menguji kandungan listrik pada bahan bio kentang. belum kelihatan, siswa diminta meter. mencoba membalik kentangnya. Jika lampunya belum menyala juga maka masing-masing kelompok boleh menambahkan kentang lagi dan 4 Ilmu Pengetahuan Alam

melakukan cara yang sama seper sebelumnya. Kelompok yang berhasil menyalakan lampu dengan energi kentang diminta untuk mempresentasikan hasil percobaannya. Para siswa tampak senang karena mampu memanfaatkan bahan bio untuk mendapatkan energi alterna f. Ide pengembangan pembelajaran: Siswa disediakan 2-4 jenis buah yang berbeda. Siswa juga dak diberitahu buah- buahan mana yang mengandung energi listrik tetapi diminta memperkirakan dulu buah-buahan itu mengandung listrik atau dak? Apa alasannya? Hal ini untuk mela h siswa membuat hipotesis. Mereka akan menemukan jawabannya melalui kegiatan percobaan. Termasuk menemukan buah yang paling nggi kandungan energi listriknya. Melalui percobaan ini siswa dapat menemukan bahwa bahan bio kentang memiliki kandungan listrik. MIKiR MENGALAMI: KOMUNIKASI: Siswa mempresentasikan laporan percobaan dan Siswa melakukan percobaan sesuai panduan pada menjawab pertanyaan dari kelompok lainnya. lembar kerja, yaitu menusukkan lempengan tembaga dan seng ke dalam kentang dengan jarak beberapa REFLEKSI: sen meter. Salah satu penjepit buaya dihubungkan Siswa menuliskan hal-hal yang sudah mereka pelajari dengan lempengan dan penjepit yang lain dan hal-hal yang masih membingungkan untuk dihubungkan dengan bola lampu. ditanyakan kepada guru. INTERAKSI: Hasil Karya Siswa: Laporan hasil percobaan siswa menemukan kandungan listrik pada kentang. Siswa mengama hasil percobaan dan berdiskusi dengan teman sekelompok temuan yang mereka dapatkan. Se ap kelompok ada yang berhasil menyalakan bola lampu pada satu kentang, ada juga yang memerlukan dua kentang. Mereka mendiskusikan mengapa hal ini bisa terjadi. Siswa juga berinteraksi dalam menulis laporan percobaan. Prak k Baik Peningkatan Kualitas Sekolah, Madrasah, dan LPTK 5

Buat Bazar untuk Belajar Potensi Kekayaan Alam Oleh Nurfaidah, S.Pd.SD - [email protected]; Guru SDN 131/IV Telanaipura Para siswa SDN 131/IV Telanaipura Kota Jambi - Pagi itu halaman SDN 131/IV dikemas menarik, dan juga membuat Jambi sedang melakukan kegiatan Telanaipura tampak ramai. Beberapa iklan semenarik mungkin. wirausaha di halaman sekolah. Mereka siswa hilir mudik menyiapkan barang- belajar ekonomi melalui Bazar. Tampak barang. Para siswa kelas V sedang Di hari pelaksanaannya, se ap orang tua dan guru membeli dagangan menata makanan di meja-meja yang kelompok membuat lapak Bazar para siswa. sudah ditata rapi. Hari itu kami akan dengan cara menyusun 3-4 meja di belajar tentang potensi kekayaan alam halaman sekolah. Mereka bekerja sama yang dikaitkan dengan kegiatan menata produknya semenarik mungkin. ekonomi di masyarakat. Salah satunya Transaksi jual beli terjadi, se ap siswa dengan makanan dan minuman khas berinteraksi satu sama lain untuk daerah yang diperjualbelikan pada menjual barang dagangannya. acara Bazar di sekolah. Pembelinya adalah warga sekolah seper kepala sekolah, guru, staf Dalam pembelajaran ini, siswa belajar sekolah, para siswa dari kelas lain yang potensi kekayaan alam Indonesia sedang beris rahat. Saya melalui produk-produk yang dijual memperha kan pada saat kegiatan dalam bazar, berinteraksi manusia berlangsung siswa belajar berhitung, dengan lingkungan sosialnya, dan bersosialisasi, memupuk keberanian belajar bazar merupakan salah satu ke ka melakukan jual beli, bertanggung dari banyak bentuk kegiatan ekonomi jawab dan mandiri. dalam masyarakat. Bazar juga merupakan salah satu cara yang dapat Jenis produk yang dijual oleh siswa juga digunakan untuk menanamkan nilai- beragam. Ada kue, kerupuk, minuman, nilai wirausaha pada siswa. Nilai-nilai (dll). Misalnya kue padamaran, kue tersebut di antaranya percaya diri, muso, kue gendus, kue kojo, dan krea f, inova f, dan mandiri. empek-empek ikan. Anak-anak mencatat bahan yang digunakan untuk Kegiatan diawali dengan pemberian membuat makanan dan minuman tugas kepada siswa untuk menyediakan sehingga mereka dapat makanan atau minuman. Saya mengiden fikasi kekayaan alam yang membagi siswa menjadi lima ada di daerah kami. kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari tujuh siswa. Masing-masing Di akhir kegiatan, kami semua kembali kelompok ditugaskan untuk membuat ke kelas. Di dalam kelas, siswa produk sehat (higienis, non MSG), membuat perhitungan untung rugi dengan membuat pejumlahan dari 6 Ilmu Pengetahuan Sosial

semua barang yang terjual hari itu dengan modal yang suatu barang dengan menarik agar calon pembeli tertarik dikeluarkan. Siswa juga membuat laporan tentang hal-hal dan mau membeli. Anak-anak juga mengungkapkan bahwa menarik yang mereka ama dan temukan selama Bazar. rasa percaya diri dan kemandirian mereka terasah saat Perwakilan kelompok mempresentasikan laporannya. berkomunikasi dengan para pembeli hari itu. Daya krea f dan inovasi anak dikembangkan dengan menciptakan iklan Kemudian kami menyimpulkan bersama poin-poin pen ng makanan yang menarik. dari kegiatan Bazar. Beberapa hal yang kami temukan adalah pembeli mau membayar barang karena dia membutuhkan Saya bersyukur mendapat pela han dari Tanoto Founda on. barang tersebut. Hal ini memperlihatkan bahwa kegiatan Kami belajar mengembangkan pembelajaran yang ekonomi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan. mengedepankan daya kreasi siswa melalui berbagai kegiatan dalam kelas. Siswa menjadi pusat pembelajaran itu sendiri. Dalam Bazar ada penjual dan pembeli, keduanya disebut Dia mengontruksi pengetahuannya melalui pengalaman pelaku ekonomi. Dari iklan yang dibuat oleh siswa, anak belajar yang menyenangkan. belajar bahwa iklan merupakan produk memperkenalkan Bu r-Bu r Pen ng MIKiR Prak k Baik MENGALAMI: KOMUNIKASI: Siswa mempresentasikan laporan Tujuan Pembelajaran: Siswa Se ap kelompok menyiapkan hasil penjualan dari kegiatan menemukan potensi kekayaan produk makanan dan minuman Bazar. alam yang dikaitkan dengan sehat khas daerah untuk dijual kegiatan ekonomi di masyarakat dalam kegiatan Bazar, membuat REFLEKSI: melalui kegiatan Bazar. iklan produk makanan, menjual Siswa diberi kesempatan untuk produk tersebut di Bazar menuliskan hal-hal menarik yang Penugasan: Persiapkan produk sudah mereka pelajari. makanan atau minuman sehat INTERAKSI: (higienis, non MSG) khas daerah, Hasil Karya Siswa: Produk makanan dikemas menarik, dan buatlah Pada saat siswa menyiapkan dan minuman sehat khas daerah iklan yang menarik perha an produk makanan dan minuman yang disiapkan siswa, iklan produk calon pembeli. sehat, siswa berdiskusi untuk makanan, dan laporan hasil menentukan produk khas daerah penjualan di bazar sekolah. Alat dan Bahan: Produk makanan untuk dijual dalam kegiatan dan minuman khas daerah yang Bazar. Mereka juga bekerja sama dibuat dan disiapkan oleh siswa. saat membuat iklan, melakukan kertas untuk poster iklan, meja jual beli, dan membuat laporan taplak, dan kursi untuk kegiatan dari kegiatan Bazar. Bazar. Prak k Baik Peningkatan Kualitas Sekolah, Madrasah, dan LPTK 7

Membuat Soal Cerita bekerja sama dengan baik, mereka dibentuk dalam dari Kolase Pizza kelompok-kelompok kecil dan tata letak kursi diatur agar mereka nyaman untuk saling berkomunikasi. Oleh Lili Gusni, S.Pd.SD - [email protected] Guru Kelas IV SDN 010216 Sipare-pare Media kolase Pizza tersebut kemudian digunakan untuk mengenalkan konsep pecahan sebagai pembagian dari satu Batubara, Sumatera Utara - Di sekolah kami, pembelajaran benda. Misalnya 1/2 didapat dari membagi 1 pizza menjadi 2 matema ka kelas IV memasuki tema 3, subtema 2, bagian sama besar. Lakukan hal yang sama untuk 1/3 dan pembelajaran 3 tentang pecahan. Saya menggunakan media 1/6. Dari sana bandingkanlah potongan pizza 1/2 dan 1/6. kolase bergambar pizza untuk membuat siswa berpikir Lihat, jika pizza dipotong menjadi 6 bagian yang sama dan imajina f. Bahan media kolase pizza dalam bentuk kolase kita berikan kepada 2 orang dengan jumlah sama, ternyata pecahan ini terbuat dari kardus bekas, lem, kertas origami, masing-masing mendapat 3 potong pizza. Demikian siswa dan manik-manik. Jika dak ada kertas origami bisa digan diminta menuliskan beberapa pecahan yang bisa dibuat dengan kertas manila. dengan menggunakan media kolase pizza dan berpresentasi. Cara membuatnya, tempelkan kertas origami pada kardus. Selesai presentasi, saya meminta siswa secara individu Kemudian potonglah kardus dan kertas origami tersebut menuliskan pemahaman mereka tentang pembelajaran seper bentuk pizza yang akan dijadikan kolase atau puzzle. pecahan ini dengan kata-katanya sendiri. Tujuannya agar Ukurannya bisa disesuaikan dengan keinginan. Agar lebih menarik, tempelkan manik-manik pada kertas origami Bu r-Bu r Pen ng Prak k Baik berbentuk pizza tersebut. Untuk mendorong siswa dapat Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat memahami konsep pecahan dan membuat soal cerita tentang pecahan. Penugasan: Buatlah nilai pecahan yang bisa dibuat dari media kolase pizza! Buatlah soal cerita tentang pecahan yang ditulis dengan kata-kata kamu sendiri! Alat dan Bahan: Media gambar Pizza dalam bentuk kolase pecahan ini terbuat dari kardus bekas, lem, kertas origami, dan manik-manik. Jika dak ada kertas origami bisa digan dengan kertas manila. Siswa Kelas IV SDN 010216 SiparePare menggunakan media kolase pizza untuk memudahkan mereka belajar pecahan. 8 Matema ka

materi yang mereka sudah pahami dapat diikat dalam bentuk catatan saya untuk memperbaiki pembelajaran ke depan. tulisan sehingga mereka lebih mudah mengingatnya. Hasil karya siswa yang selesai dibuat dipajangkan di dinding Untuk mengukur ngkat pemahaman siswa terhadap materi kelas. Tinggi pajangan dan jarak pandang harus diatur agar pecahan, saya menugaskan siswa secara individu membuat bisa dijangkau oleh siswa sehingga mereka dapat dengan soal cerita tentang pecahan dan menjawab sendiri soal cerita mudah melihatnya. Pemajangan ini dilakukan juga sebagai yang dibuatnya. Seper soal cerita yang dibuat oleh Cyn a bentuk apresiasi kepada siswa atas hasil karya pembelajaran Laura berikut ini. “Ibu membeli sebuah pizza kemudian pizza mereka. Siswa juga bisa saling belajar dari hasil karya yang tersebut dipotong menjadi 4 bagian yang sama untuk dibuat teman-temannya. Dengan menggunakan media yang dibagikan kepada 4 anaknya, berapa bagian untuk masing- menarik, siswa masing anak?” Cyn a menjawab dengan memberikan selalu menanyakan, ilustrasi gambar pizza yang dibagi empat dan menuliskan ”Kapan kita prak k angka 1/4 pada gambar pizza yang dibagi empat sama besar. lagi bu?” Hal ini menandakan Dari soal cerita dan jawaban yang dibuat siswa, saya dapat respons siswa mengetahui ngkat kemampuan siswa memahami materi sangat posi f pecahan. Hanya saja, kebanyakan siswa hanya menuliskan terhadap materi laporan kegiatan atau membuat pecahan secara langsung, yang diajarkan. mereka masih kesulitan membuat soal cerita. Ini menjadi MIKiR MENGALAMI: KOMUNIKASI: Siswa secara berkelompok Siswa mempresentasikan Soal cerita yang dibuat siswa setelah membuat pecahan dengan pecahan yang dibuat dengan belajar pecahan dengan kolase pIzza. menggunakan media kolase media kolase pizza dan pizza dan menulis pecahan yang mempresentasikan soal cerita dibuat di buku masing-masing. yang dibuatnya. Mereka juga membuat soal cerita tentang pecahan dan REFLEKSI: dijawab sendiri dengan kata- katanya sendiri. Siswa menuliskan hal-hal yang sudah mereka pahami dari kegiatan pembelajaran ini. INTERAKSI: Hasil Karya Siswa: Hasil kerja kelompok dalam membuat pecahan Pada saat mengutak-a k media menggunakan media kolase pizza. Hasil karya individu siswa membuat soal kolaze untuk menjadi pecahan, cerita dan menjawabnya sendiri. siswa bekerja sama menentukan nilai pecahan tersebut. Prak k Baik Peningkatan Kualitas Sekolah, Madrasah, dan LPTK 9

Berbagi Cerita dari Buku yang Dibaca Oleh Tri Heni Endang Rochana Pamiluwa , S.P.,S.Pd - [email protected]; Guru SDN 25 Pekanbaru Pekanbaru, Riau - Budaya baca sudah mewabah di sekolah mereka baca. Saya mengawali pembelajaran kali ini dengan kami. Kegiatan membaca senyap sudah bergulir ru n di membagi siswa dalam kelompok kecil dan menugaskan untuk semua kelas sejak kami menjadi mitra Tanoto Founda on. memilih buku yang menjadi favorit kelompok mereka dari Se ap hari sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan, pojok baca kelas. Jenis buku yang tersedia di pojok baca kelas semua kelas menjadi senyap dan para siswa dan guru hanyut sangat beragam, dari buku cerita daerah, buku ensiklopedia, dalam kegiatan membaca selama 15 menit. Buku-buku yang serta buku bacaan umum. Setelah masing-masing kelompok dibaca berasal dari perpustakaan, sudut baca, dan yang mendapatkan buku favoritnya, saya mengajak mereka dibawa oleh siswa dari rumah. membaca di luar kelas, yaitu halaman sekolah agar dapat merasakan suasana baru. Dalam kelompok kecil, para siswa Budaya baca yang sudah berkembang baik tersebut telah duduk melingkar. Salah satu anggota kelompok membacakan berdampak pada proses pembelajaran. Saat saya mengajar buku selama 15 menit dan teman yang lain menyimak untuk fokus muatan bahasa Indonesia di kelas IV tentang dengan seksama. menceritakan kembali isi bacaan, siswa menunjukkan antusias yang nggi karena banyaknya buku yang telah Tugas berikutnya, saya meminta salah seorang siswa pada Bu r-Bu r Pen ng Prak k Baik Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat menceritakan kembali isi buku dengan percaya diri. Penugasan: Siswa membaca buku favorit, menyimak pembacaan buku favorit, berbagi cerita isi buku secara bergan an dengan memanfaatkan media boneka tangan dan wayang-wayangan, serta ekspresi wajah, dan menjawab pertanyaan guru dan teman terkait isi cerita buku. Alat dan Bahan: Buku-buku bacaan di perpustakaan, sudut baca, atau yang dibawa oleh siswa dari rumah, serta boneka tangan dan wayang-wayangan. Setelah membaca buku selama 15 menit, siswa secara bergan an menceritakan kembali buku yang dibacanya. Saat bercerita mereka menggunakan boneka, wayang tokoh, atau ekspresi wajah sesuai tokoh dalam buku. 10 Bahasa Indonesia

masing-masing kelompok untuk menceritakan kembali isi sekali ya? Bagus!” Saya awali dengan memberikan pujian buku kepada kelompok yang lain. Pada kegiatan ini, siswa pada siswa yang telah selesai berbagi cerita. Saya juga memanfaatkan berbagai media buatannya sendiri, di mengajukan pertanyaan dengan 5W + 1H kepada siswa. antaranya boneka tangan dan wayang-wayangan, serta berekspresi sesuai isi cerita. “Anak-anak, siapa saja tokoh dalam cerita tadi?” Bagaimana cara Kancil bisa meloloskan diri dari Buaya? Mengapa Buaya “Ah, kita ter pu lagi! Si buaya sangat marah karena si kancil bisa ter pu dengan siasat Kancil? Pertanyaan-pertanyaan ini bisa melarikan diri dari kepungan sejumlah buaya di dalam untuk memas kan pemahaman siswa terhadap cerita isi sungai.” seru salah seorang siswa sambil memeragakan buku dan pemahaman kelompok yang menyimak cerita. ekspresi wajah kesalnya. Dia sedang berbagi cerita isi buku Akhirnya siswa yang menyimak cerita juga ikut bertanya. yang berjudul 'Si Kancil dan Buaya'. Kegiatan berbagi cerita ini dilakukan secara bergan an dari kelompok satu ke Kegiatan pembelajaran ini merupakan lanjutan dari kegiatan kelompok yang lain. Saya senang melihat siswa antusias membaca senyap yang se ap hari dilakukan siswa. Pada berbagi cerita favoritnya dan menyimak cerita dari teman. pembelajaran ini, saya menguatkan minat membaca siswa dengan kegiatan berbagi isi cerita dari buku favorit. Di Saya selalu mendampingi se ap kegiatan yang dilakukan kegiatan refleksi, siswa merasa senang dengan kegiatan siswa. Salah satunya, saat berbagi cerita. Ini saya lakukan pembelajaran ini. Mereka menjadi lebih termo vasi untuk untuk memas kan isi cerita tersampaikan dengan baik menghaya isi buku yang dibacanya. Wabah posi f ini akan kepada anggota kelompok yang lain. “Wah, ceritanya seru terus kami kembangkan di sekolah. MIKiR MENGALAMI: KOMUNIKASI: Siswa membaca buku favorit selama 15 menit, Siswa berbagi cerita isi buku kepada kelompok lain menyimak pembacaan buku, dan berbagi cerita isi dengan media boneka tangan dan wayang-wayangan, buku kepada kelompok lain. serta menggunakan ekspresi wajah yang sesuai isi cerita. INTERAKSI: REFLEKSI: Siswa menuliskan hal-hal yang menarik dan yang kurang Setelah bercerita, siswa bertanya jawab dengan teman dipahami dari kegiatan pembelajaran ini. dan guru terkait isi cerita. Hasil Karya Siswa: Cerita isi buku yang disampaikan siswa secara lisan. Prak k Baik Peningkatan Kualitas Sekolah, Madrasah, dan LPTK 11

Mengiden fikasi Siswa sedang bekerja sama mengelompokkan siklus Siklus Metamorfosis metamorfosis hewan. Oleh Erza Intan Anggraini, M.Pd Bu r-Bu r Pen ng Prak k Baik [email protected] Guru MI Muhammadiyah 01 Pekanbaru Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat mengiden fikasi siklus metamorfosis pada makhluk hidup. Pekanbaru, Riau – Makhluk hidup berkembang-biak dengan Penugasan: Buatlah pengelompokan siklus berbagai macam cara. Proses perkembangbiakan makhluk metamorfosis hewan dari gambar-gambar hewan yang hidup disebut sebagai metamorfosis. Kali ini, siswa kelas IV kamu dapatkan. Temukan apa perbedaan dan MI Muhammadiyah Pekanbaru akan belajar mengiden fikasi kesamaan dari siklus metamorfosis hewan pada siklus metamorfosis pada makhluk hidup. gambar-gambar tersebut. Alat dan Bahan: Gambar siklus metamorfosis Pada awal pembelajaran, saya memberikan gambar siklus beberapa hewan, kertas plano atau buffalo berwarna, metamorfosis ayam, metamorfosis belalang, dan dan kertas A4 berwarna. metamorfosis kupu-kupu. Pertanyaannya adalah apa perbedaan dan kesamaan dari ke ga gambar tersebut. Siswa memberikan respon dengan menjawab pertanyaan tersebut. “Ke ga- ganya mempunyai telur Bu. Ada siklus yang dak ada pupa atau kepompong,” jawab beberapa siswa bersemangat. Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk mengeksplorasi pengetahuan awal siswa terhadap ciri-ciri metamorfosis. Saya membagikan gambar-gambar siklus metamorfosis beberapa hewan kepada semua kelompok. Siswa mulai menggun ng se ap siklus metamorfosis. Mereka mengelompokkan hewan berdasar kesamaan dalam proses metamorfosis. Ada ayam, kecoa, kadal, ikan, nyamuk, dll. Dalam pembagiannya, ada 3 macam siklus metamorfosis yang terjadi yaitu metamorfosis sempurna, metamorfosis dak sempurna dan dak terjadi metamorfosis. Untuk lebih jelasnya, saya memberikan satu contoh siklus metamorfosis. Saya memberikan gambar metamorfosis pada kupu-kupu yang merupakan salah satu contoh metamorfosis sempurna. Se ap proses baru yang terjadi dak mempunyai kesamaan bentuknya, mulai dari bertelur, ulat, kepompong, dan kupu- kupu. 12 Ilmu Pengetahuan Alam

Pada kegiatan kerja kelompok, siswa mengelompokkan dengan hasil kerja mereka. Ada yang masih ragu antar binatang-binatang tersebut berdasarkan kesamaan siklusnya sesama kelompok dan ada juga yang bersemangat sehingga mereka menjadi lebih mudah dalam menentukan mengonfirmasi ke saya mengenai perbedaan jawaban dari jenis-jenis metamorfosis. Mereka menyusun sesuai dengan hasil kerja mereka. jenis metamorfosis secara bersama-sama di kelompok. Akhirnya, saya kembali memberikan penjelasan mengenai Siswa juga berdiskusi antar kelompok. Mereka kembali pengelompokan metamorfosis itu. Saya mencari contoh lain memeriksa se ap siklus metamorfosis hewan yang saya sehingga se ap siswa akan mendapatkan jawaban dari bagikan mulai dari jenis hewannya, turunan pertamanya, mereka sendiri. Proses review hasil pekerjaan siswa terjadi sampai apakah bentuknya sama dengan hewan aslinya? diantara mereka sehingga dak ada yang merasa “dihakimi”. Setelah semua selesai menempel sesuai dengan Di akhir pembelajaran, kami menyimpulkan proses yang pengelompokan metamorfosis, selanjutnya adalah kegiatan sudah dilaksanakan hari ini. Siswa sudah mampu kunjung karya ke semua kelompok. Ada jawaban yang sama menjelaskan perbedaan dari ke ga metamorfosis. ada juga yang berbeda. Untuk se ap jawaban yang berbeda Pembelajaran lanjutanya adalah siswa akan membawakan mereka menuliskannya di kertas. Proses kunjung karya sudah siklus metamorfosis dari binatang lainnya yang belum selesai dilaksanakan, semua kelompok kembali ke diuraikan dalam pembelajaran hari ini. kelompoknya masing-masing. Semua siswa penasaran MIKiR KOMUNIKASI: Pada kegiatan kunjung karya siswa mempresentasikan MENGALAMI: laporan hasil mengelompokkan gambar dan menemukan persamaan dan perbedaan berdasar siklus Siswa mengama gambar siklus metamorfosis metamorfosis hewan. beberapa hewan, seper ayam, belalang, kupu-kupu, kecoa, nyamuk, dll. Mereka mengelompokkan REFLEKSI: gambar berdasar siklus metamorfosis hewan, dan Siswa menuliskan hal-hal yang menarik dan yang menemukan apa perbedaan dan kesamaan dari siklus kurang dipahami dari kegiatan pembelajaran ini. metamorfosis gambar-gambar hewan tersebut. Hasil Karya Siswa: Laporan hasil mengelompokkan INTERAKSI: gambar dan menemukan persamaan dan perbedaan berdasar siklus metamorfosis hewan. Pada saat mengelompokkan gambar hewan berdasarkan siklus metamorfosisnya, menemukan apa perbedaan dan kesamaan dari siklus metamorfosis gambar-gambar hewan, dan kunjung karya, siswa bertukar gagasan dengan teman- temannya. Prak k Baik Peningkatan Kualitas Sekolah, Madrasah, dan LPTK 13

Prak k Terjadinya Salah satu kelompok memeragakan terja- Gerhana Matahari dinya gerhana matahari dengan menggu- dan Bulan nakan media senter, bola kas , dan globe. Jambi - MI Nurul Iman Pematang Gajah, Muaro Jambi adalah Ibu Lisnawa membagi siswa dalam madrasah mitra UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Ibu kelompok kecil. Siswa menggunakan Lisnawa , guru kelas VI, setelah mendapat pela han Tanoto globe sebagai model bumi, bola kas Founda on, dia mengajak siswa memprak kkan proses sebagai model bulan, dan senter terjadinya gerhana matahari dan gerhana bulan. Tujuan sebagai model matahari. Siswa pembelajarannya siswa dapat menemukan proses terjadinya melakukan percobaan seper panduan gerhana matahari dan gerhana bulan. pada lembar kerja (LK). Saya sudah menyiapkan bahan bacaan tentang gerhana Informasi pada LK yaitu saat terjadi matahari dan bulan. Bahan bacaan tersebut diprint di sekolah gerhana matahari, bulan berada di oleh guru. ”Waktu membaca 7 menit dari sekarang,” tukas antara matahari dan bumi. Matahari, Ibu Lisnawa . Selesai membaca, se ap kelompok mendapat bulan, dan bumi berada satu garis media seper globe, bola kas , bola pingpong, dan senter masing-masing satu buah. Bu r-Bu r Pen ng Prak k Baik 14 Ilmu Pengetahuan Alam Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat menemukan proses terjadinya gerhana matahari dan gerhana bulan. Penugasan: Buatlah percobaan terjadinya gerhana matahari dan gerhana bulan. Buat kesimpulannya. Berdasarkan hasil percobaan gerhana matahari dan gerhana bulan, gambarlah proses terjadinya gerhana tersebut. Alat dan Bahan: Globe sebagai model bumi, bola kas sebagai model bulan, dan senter sebagai model matahari.

lurus. Siswa menggunakan media yang mereka dapatkan anggota kelompok bekerja sama mengerjakannya. Setelah untuk membuat percobaan terjadinya gerhana matahari. selesai, siswa diminta mempresentasikan hasil karyanya dan memeragakan terjadinya gerhana dengan media yang sudah “Sinar senter yang menyinari globe terhalang bola kas disediakan. Sebagai penutup, Ibu Lisnawa meminta sehingga sehingga menutup sebagian atau seluruh sinar dari perwakilan siswa untuk memberikan refleksi hasil matahari. Inilah terjadinya fenomena gerhana matahari,” pembelajaran. Dia juga meminta siswa memajang hasil kata salah satu siswa dalam kerja kelompoknya. karyanya di dinding kelas sebagai sumber belajar baru bagi siswa. Adapun gerhana bulan terjadi jika bumi berada di antara matahari dan bulan. Matahari, bumi, dan bulan berada pada Muhammad Abdul Aziz, salah seorang siswa mengaku satu garis lurus. “Sinar senter terhalang oleh globe sehingga senang dengan pembelajaran ini. “Saya suka sekali karena sinarnya ke bola kas terhalang oleh globe. Jadi sinar banyak percobaannya, jadi semakin tahu proses terjadinya Matahari dak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh gerhana,” tukasnya. (lisnawa [email protected]) bumi,” kata kelompok lainnya. Setelah pengamatan selesai, semua kelompok diminta untuk mengerjakan tugas pada LK. Tugasnya yaitu siswa diminta menggambar terjadinya proses gerhana matahari dan gerhana bulan, serta memberikan penjelasannya. Semua MIKiR MENGALAMI: KOMUNIKASI: Secara berkelompok siswa melakukan percobaan terjadinya Siswa mempresentasikan hasil gerhana matahari dan gerhana percobaan terjadinya gerhana bulan. Mereka juga menggambar matahari dan gerhana bulan. terjadinya gerhana tersebut. REFLEKSI: Perwakilan siswa menyampaikan refleksi INTERAKSI: pembelajaran yang ditulisnya. Siswa menuliskan hal-hal yang Pada saat melakukan percobaan, sudah mereka pahami dari siswa berdiskusi dan bekerja kegiatan pembelajaran ini. sama menentukan posisi yang benar saat terjadinya gerhana Hasil Karya Siswa: Laporan hasil kerja kelompok terjadinya gerhana matahari matahari dan gerhana bulan. dan gerhana bulan. Mereka juga menggambar proses terjadinya gerhana matahari dan gerhana bulan berdasarkan hasil percobaan. Prak k Baik Peningkatan Kualitas Sekolah, Madrasah, dan LPTK 15

Siswa bekerja sama mengukur ukuran baju teman sekelompoknya. Belajar Matema ka 16 Kelas Awal Lewat Desain Baju Oleh Tri Indriyan - indriyan [email protected] Guru SDN 001 Balikpapan Balikpapan, Kalimantan Timur - Sejak dila h pembelajaran ak f dengan unsur MIKiR oleh Tanoto Founda on, cara mengajar saya menjadi lebih krea f. Misalnya, saat mengajar pembelajaran tema k yang mengintegrasikan matema ka, bahasa Indonesia, serta seni budaya dan keterampilan, saya mengajak siswa belajar menjadi fashion designer. Dulu saat mengajar siswa tentang ukuran panjang, saya lebih sering memakai metode ceramah atau sekadar mengerjakan tugas di buku. Sekarang saya mengajak siswa secara berkelompok membawa alat-alat ukur sendiri untuk membuat desain baju. Alat ukur yang dibawa yaitu alat ukur baku seper penggaris, meteran gulung, dan meteran bahan. Ada juga alat ukur dak baku seper tali rafia. Dengan alat ukur tersebut, siswa memiliki pengalaman langsung mengukur baju dan mendesain baju temannya. Se ap kelompok yang terdiri dari empat orang mendapat lembar kerja (LK) yang berisi penugasan dalam tabel untuk mengukur baju semua temannya dalam satu kelompok. Yang diukur mulai nggi badan, lingkar kepala, panjang lengan, panjang lingkar pinggang, sampai panjang celana atau rok. Setelah melakukan pengukuran dan menulis hasilnya pada tabel dalam LK, siswa berdiskusi menjawab tugas lanjutan pada LK. Berdasarkan hasil kerja kelompok: (1) Tuliskan kalimat ungkapan permintaan tolong yang sebaiknya diucapkan saat kamu meminta bantuan teman mengukur bajumu? (2) Buatlah urutan nama-nama teman kamu berdasar hasil pengukuran celananya dari yang paling panjang sampai pendek. (3) Siapakah nama teman kamu yang nggi badannya paling nggi? Dari kegiatan pengukuran yang sudah dilakukan, siswa bekerja sama menjawab pertanyaan tersebut. Usai kerja

Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil pengukuran dan menjawab penugasan pada LK yang mereka kerjakan bersama. kelompok, siswa diminta mempresentasikan hasil karya Hasil karya individu salah seorang siswa yang mengukur dan kelompoknya. Setelah semua kelompok presentasi, siswa mendesain baju teman sekelasnya. mendapat LK untuk tugas individu. Jika kalian menjadi desainer baju, siapakah temanmu yang membutuhkan paling banyak kain? Berikan alasannya berdasar pengukuran yang sudah dilakukan! Dengan pertanyaan tersebut, se ap anak membuat analisis dengan melihat angka-angka hasil pengukuran pada tabel di LK yang sudah diisi. Setelah siswa menemukan hasilnya, saya meminta siswa menggambar desain baju temannya tersebut. Siswa boleh menggambar desain baju sesuai imajinasinya. Semua siswa berlomba-lomba mendesain baju dan menuliskan ukuran-ukuran baju temannya. Setelah selesai perwakilan siswa diminta mempresentasikan hasilnya. “Dilla yang membutuhkan paling banyak kain untuk bajunya. Dilla ukuran badannya yang paling nggi. Panjang lingkar pinggang, dan panjang roknya juga yang paling besar,” kata AF Putri Diawan saat mempresentasikan hasil karyanya. Pada kegiatan refleksi, dia mengaku senang dengan pembelajaran ini dan merasa bisa menjadi perancang busana. Prak k Baik Peningkatan Kualitas Sekolah, Madrasah, dan LPTK 17

Bu r-Bu r Pen ng Prak k Baik Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat mengukur ukuran baju dan mendesain baju temannya. Penugasan Kelompok: Ukurlah masing-masing baju teman- Penugasan Individu: Jika kalian menjadi desainer baju, teman kamu dalam satu kelompok. Tuliskan hasil siapakah temanmu yang membutuhkan paling banyak kain? pengukurannya pada LK. (1) Tuliskan kalimat ungkapan Berikan alasannya berdasar pengukuran yang sudah permintaan tolong yang sebaiknya diucapkan saat kamu dilakukan! meminta bantuan teman mengukur bajumu? (2) Buatlah urutan nama-nama teman kamu berdasar hasil pengukuran Alat dan Bahan: Alat ukur seper penggaris, meteran roll, celana dari yang paling panjang sampai pendek. (3) Siapakah meteran bahan, dan alat ukur dak baku seper tali rafia. nama teman kamu yang nggi badannya paling nggi? MIKiR INTERAKSI: MENGALAMI: Pada saat mengukur baju, siswa berdiskusi dan bekerja sama dalam mendapatkan hasil pengukuran Siswa mengukur baju teman satu kelompoknya dan yang tepat. Mereka juga bekerja sama dalam menulis hasilnya pada tabel dalam LK tugas kelompok. menuliskan hasil pengukuran dan menjawab 3 Berdasarkan kegiatan pengukuran yang sudah pertanyaan pada LK. dilakukan, siswa bekerja sama mengerjakan LK tugas kelompok, yaitu (1) menulis kalimat ungkapan KOMUNIKASI: permintaan tolong saat meminta bantuan teman mengukur baju (2) membuat urutan nama-nama Siswa mempresentasikan hasil pengukuran baju dan teman berdasar hasil pengukuran celana terpanjang menjawab 3 pertanyaan pada LK tugas kelompok. sampai terpendek. (3) Menemukan teman yang Siswa juga mengajukan gagasan desain dan pengu- badannya paling nggi? Selanjutnya pada penugasan kuran baju yang membutuhkan paling banyak kain. individu, siswa mencari hasil pengukuran baju temannya yang membutuhkan paling banyak kain, REFLEKSI: menuliskan ukuran baju, dan mendesain bajunya. Siswa menuliskan hal-hal menarik yang dipelajari. Hasil Karya Siswa: Laporan kelompok berupa hasil pengukuran baju siswa satu kelompok. Laporan individu berupa desain baju dan ukuran baju salah seorang siswa yang paling membutuhkan banyak kain. 18 Kelas Awal

Bagian 2 - Prak k Baik PEMBELAJARAN HOTS DI SMP DAN MTS Dalam pembelajaran HOTS (higher order thinking skills) para guru SMP dan MTs mitra Program PINTAR Tanoto Founda on difasilitasi untuk mengembangkan penugasan atau pertanyaan yang terbuka, produk f, atau imajina f sehingga mendorong siswa menggunakan kemampuan berpikir ngkat nggi dalam pembelajaran. Penerapan pembelajaran HOTS ini menggunakan unsur pembelajaran ak f MIKiR atau mengalami, interaksi, komunikasi dan refleksi. MIKiR yang diterapkan BUKAN suatu urutan pembelajaran. Kegiatan dari se ap unsur juga dapat terjadi beberapa kali dalam satu proses pembelajaran. Ada kalanya beberapa unsur tersebut muncul bersamaan. Misal, dalam melakukan percobaan secara berkelompok, siswa melakukan percobaan untuk mendapatkan data (MENGALAMI). Namun, di saat melakukan percobaan ada pertukaran ide (INTERAKSI), menemukan gagasan baru (REFLEKSI), dan menyampaikan pendapat (KOMUNIKASI). Pelatihan Tanoto Foundation menjadi model yang baik bagi guru dan dosen dalam memfasilitasi pembelajaran aktif di kelas. Hasil pelatihan ini harus secara konsisten dan berkelanjutan kita terapkan di sekolah, madrasah, dan kampus. Prof. Dr. Suyitno, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah, Kemenag

Mencari Keuntungan Mekanis Mengawali pembelajaran Pak Untung meminta siswa untuk Roda Berporos membaca buku materi Keuntungan Mekanis Roda Berporos selama 10 menit. Setelah itu, melakukan tanya jawab Balikpapan, Kalimantan Timur - Dalam mengajar konsep menguji pemahaman siswa terhadap bacaan. Kelihatan dari Keuntungan Mekanis Roda Berporos, Pak Untung Wahyudi, diskusi singkat tersebut, siswa masih meraba-raba tentang guru kelas VIII SMPN 1 Balikpapan menerapkan MIKIR. Roda konsep yang telah dibaca. Langkah berikutnya adalah berporos adalah sebuah roda yang dihubungkan dengan merangkai alat roda berporos dan melakukan percobaan. sebuah poros yang dapat berputar bersama-sama. Salah satu Para siswa dibagi menjadi enam kelompok. Se ap kelompok contohnya seper roda sepeda. menerima lembar kerja (LK) yang berisi penjelasan tentang Para siswa secara berkelompok diminta membawa alat dan alat dan bahan percobaan, cara merangkainya, dan tugas bahan percobaan roda berporos ini dari rumah. Alatnya yaitu yang harus dikerjakan. 3 batang pipa plas k sepanjang 1 meter, 2 batang pipa plas k sepanjang 0,5 meter, 4 batang pipa plas k sepanjang 0,2 Alat dan bahan yang sudah dibawa oleh siswa kemudian meter, 3 tabung kaleng berbahan seng dengan diameter yang dirangkai. Ke ga kaleng yang ukurannya berbeda-beda yaitu berbeda, 3 potong benang @1 meter, 6 penyambung pipa besar, sedang, dan kecil yang ukurannya sudah ditentukan yang berbentuk L, dan 2 buah penyambung pipa berbentuk T. dipasang pada batang pipa plas k atau paralon. Salah satu Sekolah juga sudah menyiapkan beban berukuran 1 newton, kaleng yang paling kecil, diberikan beban seberat satu dan 3 buah dinamometer 3 newton. Bu r-Bu r Pen ng Prak k Baik Pak Untung Wahyudi mendampingi siswanya melakukan percobaan mencari keuntungan mekanis roda berporos. Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat menemukan keuntungan mekanis roda berporos dan rumus yang digunakan untuk menghitungnya melalui percobaan. Penugasan: Temukan rumus yang digunakan untuk menghitung keuntungan mekanis roda berporos. Alat dan Bahan: 3 batang pipa plas k sepanjang 1 meter, 2 batang pipa plas k sepanjang 0,5 meter, 4 batang pipa plas k sepanjang 0,2 meter, 3 tabung kaleng berbahan seng dengan diameter yang berbeda, 3 potong benang @1 meter, 6 penyambung pipa yang berbentuk L, 2 buah penyambung pipa berbentuk T, beban berukuran 1 newton, dan 3 buah dinamometer 3 newton. 20 Ilmu Pengetahuan Alam

newton. Kaleng yang kedua yang diameternya sedikit lebih yang ditunjukkan pada dinamo meter. besar atau sedang, diberi tali dan dihubungkan dengan neraca pegas atau dinamo meter. Sesuai dengan langkah Siswa dapat menyimpulkan bahwa untuk menarik beban kerja, neraca pegas tersebut ditarik sehingga beban yang ada yang besar, mereka bisa menggunakan tenaga yang kecil, jika pada kaleng kecil juga ikut terangkat. Setelah dibaca oleh rodanya lebih besar. Keuntungan mekanis dapat dilihat dari siswa, ternyata, gaya tarik yang ditunjukkan oleh dinamo perbandingan jari-jari antar kedua roda. Roda yang besar meter hanya 0,5 newton. dibandingkan dengan roda yang kecil. Dengan percobaan tersebut, siswa kemudian bisa menemukan sendiri rumus Kegiatan ini dilakukan beberapa kali pada posisi berbeda- Keuntungan Mekanis (KM), seper berikut ini: beda. Kadang beban ditaruh pada kaleng yang lebih besar, kadang diletakkan di kaleng yang lebih kecil. Hal ini dilakukan KM = jari-jari roda yang dihubungkan dengan kuasa R untuk melihat keuntungan mekanis terhadap diameter r kaleng atau jari-jari roda. Berdasarkan data yang diperoleh jari-jari roda yang dihubungkan dengan beban = selama percobaan, yaitu jika beban berada pada roda atau kaleng kecil yang berar jari-jarinya juga kecil dan dinamo Menurut Pak Untung, dengan pembelajaran seper ini siswa meter berada pada jari-jari yang lebih besar, maka berat menjadi lebih mudah memahami konsep dan bisa beban akan menjadi lebih kecil dibandingkan dengan gaya menemukan rumus sendiri terhadap konsep yang dipelajari. ([email protected]) MIKiR INTERAKSI: MENGALAMI: Guru dan siswa bertanya jawab terhadap hasil bacaan. Siswa berdiskusi dengan teman sekelompok dalam Siswa membaca buku materi Keuntungan Mekanis merangkai alat, saat menguji roda berporos, dan Roda Berporos selama 10 menit. Siswa merangkai alat menulis laporan percobaan. dan bahan untuk melakukan percobaan keuntungan mekanis roda berporos sesuai panduan LK. KOMUNIKASI: Berdasarkan data yang diperoleh selama percobaan, siswa dapat menyimpulkan bahwa untuk menarik Siswa mempresentasikan laporan dan menjawab beban yang besar, mereka bisa menggunakan tenaga pertanyaan dari kelompok lainnya. yang kecil, jika roda berporosnya lebih besar. Keuntungan mekanis dapat dilihat dari perbandingan REFLEKSI: jari-jari antar kedua roda. Roda yang besar dibandingkan dengan roda yang kecil. Dengan Siswa menuliskan hal-hal yang sudah mereka pelajari percobaan tersebut, siswa kemudian bisa menemukan dan hal-hal yang masih membingungkan untuk sendiri rumus Keuntungan Mekanis (KM). ditanyakan kepada guru. Hasil Karya Siswa: Alat menguji keuntungan mekanis roda berporos dan laporan hasil percobaannya. Prak k Baik Peningkatan Kualitas Sekolah, Madrasah, dan LPTK 21

Menemukan Faktor Penyebab menggunakan pengukur waktu (stop watch) atau jam tangan Perbedaan Denyut Nadi untuk mengukur denyut nadi. Siswa diminta bekerja berpasangan. Satu siswa bertugas sebagai obyek yang diukur Oleh Prasojo, S.Pd - [email protected] denyut nadinya dan menghitung waktu dengan stop watch. Guru IPA SMPN 2 Tanjung Jabung Timur Sedangkan siswa yang satunya bertugas mengukur denyut nadi temannya. Tanjung Jabung Timur, Jambi - Pukul 07.30 sampai 8.50 WIB, para siswa di kelas VIIIB SMPN 17 Tanjab m sedang Kegiatan pertama, secara berpasangan siswa menghitung melakukan pembelajaran IPA tentang denyut nadi manusia. denyut nadi temannya selama satu menit sebelum Tujuannya, siswa dapat menemukan perbedaan denyut nadi berak vitas fisik. Kegiatan ini dilakukan sebanyak ga kali, manusia saat beris rahat dan setelah berak vitas fisik. kemudian dihitung rata-rata denyut nadi ap menit. Denyut nadi merupakan gambaran denyut jantung yang Setelah kegiatan pertama selesai, siswa yang dihitung denyut bekerja memompa darah ke seluruh tubuh. Jumlah denyut nadinya diminta untuk berlari-lari kecil di tempat selama lima nadi permenit se ap orang berbeda-beda yang dipengaruhi menit. Setelah itu diukur denyut nadi permenit sebanyak ga oleh beberapa faktor. Siswa akan menemukan dalam kali. Data hasil pengamatan ditulis pada LK. pembelajaran. Kegiatan berikutnya, kedua siswa bergan tugas. Mereka juga Di awal pembelajaran, siswa dibagi menjadi beberapa melakukan pengukuran dengan satu teman di kelompoknya kelompok dengan jumlah anggota 4 orang. Se ap kelompok mendapatkan lembar kerja (LK) untuk menuliskan hasil Bu r-Bu r Pen ng Prak k Baik pengukuran, analisa, dan kesimpulannya, mereka juga Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat menemukan perbedaan denyut nadi manusia saat beris rahat dan setelah berak vitas fisik. Penugasan: Hitung denyut nadi teman satu kelompok dalam satu menit sebanyak 3 kali, yaitu sebelum berak vitas fisik dan setelah berak vitas dengan berlari-lari kecil di tempat selama 5 menit. Hitung rata-rata denyut nadinya, analisis hasilnya, dan buat kesimpulannya. Alat dan Bahan: Pengukur waktu seper stop watch atau jam tangan. Siswa berlari-lari kecil di tempat selama 5 menit untuk diukur denyut nadinya setelah berak vitas. 22 Ilmu Pengetahuan Alam

sehingga ada ga data yang diperoleh. Dari rata-rata ga Tabel hasil pengukuran denyut nadi yang dilakukan siswa di dalam hasil pengukuran tersebut, siswa berdiskusi di kelompok satu kelompok. untuk menganalisis dan mengambil kesimpulan. “Dari data hasil percobaan, kami menemukan faktor-faktor yang memengaruhi denyut nadi manusia. Di antaranya jenis ak vitas, massa tubuh, dan jenis kelamin. Semakin berat ak vitas fisik semakin cepat denyutnya. Semakin besar massa tubuh seseorang semakin cepat juga denyut nadinya. Jenis kelamin perempuan lebih cepat denyut nadinya dibanding laki-laki,” begitu paparan salah satu perwakilan siswa yang mewakili kelompok Arteri dalam presentasinya. Ide pengembangan: Pembelajaran sebelum melakukan percobaan/ pengamatan, siswa diminta memprediksi atau berhipotesis dulu. Hal ini untuk mela h siswa berpikir membuat dugaan sementara, yang jawabannya akan ditemukan pada kegiatan percobaan. MIKiR MENGALAMI: KOMUNIKASI: Siswa mempresentasikan laporan hasil pengukuran Siswa mengukur dan menghitung denyut nadi teman denyut nadi dan faktor-faktor penyebab terjadinya satu kelompok dalam satu menit sebanyak 3 kali, perbedaan denyut nadi. yaitu sebelum berak vitas fisik dan setelah berak vitas fisik, serta menulis hasilnya pada tabel. REFLEKSI: Siswa juga menghitung rata-rata denyut nadi, Siswa diberi kesempatan untuk menuliskan hal-hal menganalisa hasilnya, dan membuat kesimpulan menarik yang sudah mereka pelajari dan yang masih faktor penyebab perbedaaan denyut nadi. menjadi pertanyaan. INTERAKSI: Hasil Karya Siswa: Laporan hasil pengukuran denyut nadi dan faktor-faktor penyebab terjadinya perbedaan Siswa bekerja sama mengukur dan menghitung denyut nadi. denyut nadi teman sekelompoknya. Mereka juga bekerja sama dalam menghitung rata-rata denyut nadi, menganalisa hasilnya, dan membuat kesimpulan. Prak k Baik Peningkatan Kualitas Sekolah, Madrasah, dan LPTK 23

Iden fikasi Mobilitas Sosial terjadi pada orang atau kelompok,” demikian siswa mencoba menjawab sesuai pemahamannya. Kegiatan dilanjutkan di Masyarakat dan Sekolah dengan siswa mencari informasi di internet tentang contoh bentuk-bentuk mobilitas sosial. Mereka menggunakan gawai Oleh Bonardo Lumbanraja, S.Pd - yang dimiliki beberapa siswa. [email protected] Guru IPS SMPN 1 Lima Puluh Melalui pencarian di internet, siswa menunjukkan bahwa Presiden Joko Widodo yang berkecimpung di dunia poli k Batu Bara, Sumatera Utara - Pada pembelajaran IPS kelas terus mengalami mobilitas sosial yang bersifat ver kal naik. VIII dengan tema Mobilitas Sosial, saya menerapkan unsur Mulai dari menjadi walikota, gubernur, sampai presiden. pembelajaran ak f MIKiR yang kami peroleh dari pela han Sedangkan mobilitas horizontal yang pernah dialami oleh Tanoto Founda on. Tujuan pembelajarannya adalah siswa tokoh poli k perempuan, seper Ibu Khofifah Indar dapat menemukan mobilitas sosial horizontal dan ver kal Parawansa yang pernah menjabat Menteri Negara yang terjadi di masyarakat, dan menemukan faktor-faktor Pemberdayaan Perempuan dan juga pernah menjabat pendorong dan penghambat mobilitas sosial. sebagai Menteri Sosial. Di awal pembelajaran, saya mengajukan pertanyaan untuk Selanjutnya, siswa secara berkelompok ditugaskan mencari mengajak siswa “Curah Pendapat”. Pertanyaannya, apakah informasi di internet mobilitas sosial tokoh yang dikagumi, penger an dari mobilitas sosial? Siswa diberi kesempatan dan menemukan faktor-faktor yang berperan terhadap selama ga menit untuk memikirkan serta menyampaikan gagasan mereka tentang penger an mobilitas sosial. Bu r-Bu r Pen ng Prak k Baik “Mobilitas sosial berar perpindahan posisi atau strata yang Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat menemukan mobilitas sosial horizontal dan ver kal yang terjadi di masyarakat, dan menemukan faktor-faktor pendorong dan penghambat mobilitas sosial. Penugasan: Tugas 1 - Silakan cari informasi di internet tentang contoh bentuk-bentuk mobilitas sosial dan temukan faktor-faktor pendorong dan penghambat mobilitas sosial tokoh yang kalian kagumi. Tugas 2 - Wawancarai guru-guru di sekolah, temukan mobilitas sosial yang terjadi pada diri mereka. Alat dan Bahan: Gawai dan jaringan internet, serta da ar pertanyaan untuk wawancara. Siswa menampilkan hasil diskusi kelompok mobilitas sosial ver kal Bapak Sukanto Tanoto. 24 Ilmu Pengetahuan Sosial

pendorong dan penghambat kesuksesan tokoh tersebut. Langkah selanjutnya adalah kegiatan wawancara. Siswa Dalam kegiatan ini siswa diajak mengiden fikasi faktor apa dibekali dengan pertanyaan tentang mobilitas sosial apa saja saja yang sangat berperan dalam menunjang keberhasilan yang pernah dialami oleh responden. Siswa diminta untuk seseorang dan yang menjadi penghambat. Setelah selesai, mewancarai para guru di sekolah. Kegiatan wawancara ini se ap kelompok diminta mempresentasikan hasil diskusinya. untuk memberikan pengalaman kepada siswa dalam berkomunikasi dan mendapatkan data secara langsung. “Chairul Tanjung pemilik Trans TV adalah orang yang Setelah wawancara para siswa berdiskusi di kelompok untuk mobilitasnya ver kal. Saat berkuliah di Fakultas Kedokteran menyimpulkan informasi yang sudah didapat. Gigi, dia bekerja sampingan untuk memenuhi biaya kuliahnya. Mulai berjualan buku sampai membuka jasa foto Para siswa menemukan guru yang mengalami mobilitas copy di kampus. Chairul Tanjung pantang menyerah untuk ver kal dan ada juga mobilitas horizontal. “Ada guru yang bisa sukses. Dia membangun perusahaan Para Group yang sebelumnya menjadi guru honorer, sekarang sudah diangkat kemudian berkembang menjadi perusahaan besar. Hambatan menjadi guru PNS. Guru tersebut mengalami mobilitas untuk menjadi sukses adalah faktor ekonomi keluarga. ver kal,” kata salah seorang siswa dalam presentasinya. Dia Keluarganya sempat mendapat kesulitan secara ekonomi, juga menyampaikan faktor pendukung dan penghambat namun semangat belajar yang nggi membuat Chairul mobilitas sosial guru tersebut. Para siswa terlihat bisa Tanjung bisa sukses seper sekarang,” demikian presentasi meme k pelajaran dari upaya yang dilakukan para tokoh salah satu kelompok. sehingga bisa mengalami mobilitas sosial secara ver kal. MIKiR MENGALAMI: KOMUNIKASI: Siswa mencari informasi di internet tentang contoh Siswa mempresentasikan mobilitas sosial ver kal dan bentuk-bentuk mobilitas sosial dan menemukan horizontal para tokoh di Indonesia dan hasil analisa faktor-faktor pendorong dan penghambat mobilitas wawancara kepada para guru tentang kondisi mobilitas sosialnya, serta dan mewawancarai guru-guru di sosial para guru di sekolah. menemukan mobilitas sosial mereka. REFLEKSI: INTERAKSI: Siswa diberi kesempatan untuk menuliskan hal-hal Pada saat mendiskusikan informasi mobilitas sosial menarik yang sudah mereka pelajari dan yang masih beberapa tokoh di internet, dan menganalisa hasil menjadi pertanyaan. wawancara, siswa saling bertukar gagasan. Hasil Karya Siswa: Laporan mobilitas sosial horizontal dan ver kal yang terjadi di masyarakat, faktor-faktor pendorong dan penghambatnya, serta mobilitas sosial yang terjadi pada guru-guru di sekolah. Prak k Baik Peningkatan Kualitas Sekolah, Madrasah, dan LPTK 25

Asyiknya Belajar IPS kertas origami berwarna, dan spidol. Setelah semua terbagi, melalui Teka Teki Silang saya meminta siswa mengangkat amplop sebagai pertanda semua sudah kebagian. Setiap kelompok diminta membuat Oleh Yan Susanty, M.Pd - yan [email protected] enam pertanyaan mendatar dan enam pertanyaan menurun, Guru IPS SMPN 6 Batanghari sekaligus dengan jawabannya. Materinya diambil dari buku paket, internet, dan sumber lain yang bisa mereka akses. Batang Hari, Jambi - Teka teki silang (TTS) cukup familiar di Pertanyaan yang dibuat harus sesuai topik yang mereka kalangan masyarakat, termasuk siswa saya di Kelas IXB. Saya terima di amplop. Se ap kelompok mendapat topik yang menggunakan media TTS untuk mengajak siswa belajar berbeda. Para siswa tampak ak f berinteraksi dengan teman tentang Ekonomi. Dengan media TTS, materi ini diharapkan sekelompoknya dalam membuat pertanyaan. Pada kegiatan lebih mudah dipahami siswa. ini, saya mendampingi siswa bekerja di kelompok kecil. Saya membagi siswa menjadi lima kelompok yang Setelah itu, siswa membuat kerangka teka teki silang di beranggotakan lima orang siswa. Se ap kelompok kertas plano dengan potongan potongan origami berwarna mendapatkan amplop yang berisi tugas yang harus sesuai kreasi kelompok. Kerangka TTS tersebut harus sesuai dikerjakan. Se ap kelompok juga mendapat kertas plano, dengan kotak jawaban dari pertanyaan yang dibuat. Lalu saya memanggil ketua kelompok untuk menerima amplop yang berisi warna berpasangan. Misalnya merah dan biru, Para siswa tampak asyik belajar IPS melalui media teka teki silang. Bu r-Bu r Pen ng Prak k Baik Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat memahami bentuk perubahan sosial budaya. Penugasan: Buatlah enam pertanyaan mendatar dan enam pertanyaan menurun, sekaligus dengan jawabannya yang terkait topik yang sudah ditentukan dalam amplop. Berdasar pertanyaan tersebut, buat susunan kerangka teka teki silang di kertas plano dengan potongan-potongan kertas origami berwarna sesuai kreasi kelompok. Kerangka TTS tersebut harus sesuai dengan kotak jawaban dari pertanyaan yang dibuat. Alat dan Bahan: Amplop yang berisi topik materi untuk membuat pertanyaan, gawai dan jaringan internet, kertas plano, serta kertas origami berwarna untuk se ap kelompok. 26 Ilmu Pengetahuan Sosial

hijau dan kuning, atau abu abu dan pink. Yang mendapatkan Di akhir pembelajaran saya memberi penguatan dan warna merah, berar bertukar TTS dengan warna biru, melakukan refleksi bersama siswa. Siswa menuliskan hal-hal begitu seterusnya. Keseruan mulai terlihat karena kelompok yang sudah mereka pelajari, dan yang akan dipelajari lebih sibuk menjawab pertanyaan yang ada di TTS kelompok mendalam berikutnya. ”Mengasyikkan pembelajarannya Bu,” temannya. Dari hasil karya siswa, tampak beragam ujar Khairunisah. ”Saya ingin pembelajaran seper ini lagi,” pertanyaan yang dibuat siswa dalam kelompok. Misalnya, kata Yuza. Kedua siswa tersebut merasa senang dengan tempat kegiatan bertemunya antara penjual dan pembeli? penggunaan TTS dalam pembelajaran. Pasar, tulis kelompok yang mendapat tugas menjawab. Suatu barang yang dak berwujud tetapi dapat memberikan Ide pengembangan pembelajaran: Pada saat siswa kepuasan dan memenuhi kebutuhan hidup manusia? Jasa, membuat pertanyaan, guru perlu mendampingi siswa untuk tulis kelompok lainnya. memas kan pertanyaan yang dibuat terkait dengan topik bentuk perubahan sosial budaya. Saat siswa menjawab Setelah selesai mengisi TTS, se ap kelompok menempelkan pertanyaan pada TTS, akan lebih banyak mela h hasilnya di depan kelas dan mempresentasikan hasilnya. Bila pengetahuan dibandingkan memfasilitasi kemampuan ada jawaban yang dak sesuai, kelompok pembuat berpikir ngkat nggi. Untuk itu setelah mengisi TTS, siswa pertanyaan bisa memberikan konfirmasi. Dari presentasi perlu diberi penugasan membuat simpulan sehingga siswa pertanyaan dan jawaban siswa dalam TTS, saya bisa menilai bisa mengaitkan berbagai jawaban untuk membentuk kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran. gagasan baru (analisis dan kreasi). MIKiR MENGALAMI: KOMUNIKASI: Siswa menyampaikan TTS yang sudah dibuat kepada Siswa membuat enam pertanyaan mendatar dan teman di kelompok, dan mempresentasikan TTS yang enam pertanyaan menurun, sekaligus dengan sudah mereka isi kepada teman-teman sekelasnya. jawabannya yang materinya diambil dari buku paket, internet, dan sumber lain. Siswa juga membuat TTS REFLEKSI: di kertas plano dengan potongan-potongan origami Siswa menuliskan hal-hal yang sudah mereka pahami berwarna dan mengisi TTS yang dibuat oleh dan juga kesan mereka tentang kegiatan pembelajaran. kelompok lainnya. Hasil Karya Siswa: TTS yang dibuat oleh siswa dalam INTERAKSI: kelompok dan TTS yang sudah diisi oleh kelompok lainnya. Pada saat siswa membuat pertanyaan dan jawabannya, mencari informasi di buku, internet, membuat TTS, dan mengisi TTS, siswa berdiskusi dan bekerja sama dengan teman-teman sekelompoknya. Prak k Baik Peningkatan Kualitas Sekolah, Madrasah, dan LPTK 27

Para siswa menunjukkan Daily Activities yang dituangkan dalam lembar kerja (LK). Terampil Menulis kalimat sesuai pemahaman mereka. Daily Ac vi es Kemudian, mereka saling memeriksa kalimat yang dibuat dengan teman- Oleh Wan Syahfina YH, S.Pd - [email protected] temannya berdasar panduan dari guru. Guru Bahasa Inggris SMPN 3 Air Pu h Bagi yang belum benar membuat kalimat Simple Present Tense, saya minta Batubara, Sumatera Utara - Selama ini siswa sering diperbaiki dengan dibantu temannya mengalami kesulitan menulis kalimat dalam Bahasa Inggris. yang sudah paham. Contoh kalimat Saya menemukan ga faktor penyebab: (1) kurangnya minat Simple Present Tense yang saya dapatkan belajar bahasa Inggris yang disebabkan oleh minimnya dari mereka adalah I wake up at six penguasaan kosa kata, (2) kurangnya buku penunjang, (3) o'clock every morning; I go to school at seven. serta tata bahasa yang belum dikuasai. Selanjutnya saya membagi siswa ke dalam 4 kelompok. Saya Saya mencoba mengatasi masalah itu dengan menerapkan menggunakan laptop, in focus, dan pengeras suara untuk materi pela han yang saya dapatkan dari Tanoto Founda on. menayangkan video tentang ak vitas sehari-hari yang Saya menerapkan unsur pembelajaran ak f MIKiR, membuat berjudul Daily Rou nes. Alamat situs video yang saya pertanyaan dan lembar kerja (LK), serta pengelolaan gunakan adalah h ps://bit.ly/2FI3hQD. Video tersebut lingkungan belajar. Dengan menggunakan unsur MIKiR, siswa menayangkan ak vitas sehari-hari yang dilakukan oleh saya ajak mengalami proses menulis kegiatan Daily Ac vi es seorang anak. Video ditayangkan sebanyak dua kali agar atau kegiatan mereka sehari-hari dalam bahasa Inggris. siswa melihat penulisan dan mendengarkan pengucapannya Dimulai dari kegiatan di pagi hari hingga malam hari dengan benar. Kemudian secara individu, siswa menulis dan menggunakan struktur bahasa Simple Present Tense. mengucapkan kalimat-kalimat yang sudah ditayangkan di video dengan pengucapan yang benar. Untuk memas kan siswa memahami pembuatan kalimat Simple Present Tense, saya meminta semua siswa membuat Selanjutnya dengan arahan dan bimbingan guru, secara berkelompok, siswa berinteraksi saling bertanya dan menjawab tentang kata-kata sulit sehingga mereka menger maksud dari kalimat bahasa Inggris tersebut. Beberapa kata pada kalimat yang masih belum bisa dipahami oleh siswa, seper “I get undressed” “ I take a shower” “ I comb my hair”. Di dalam kelompok, salah seorang siswa bertanya, misalnya “What is the meaning of undressed?” Siswa yang lainnya berusaha menemukan ar dari kata sulit itu di dalam kamus dan berdiskusi untuk menemukan ar kata tersebut. Kemudian saya membagikan amplop kepada masing-masing kelompok. Amplop tersebut berisi kalimat-kalimat acak tentang Daily Ac vi es. Berikut adalah kalimat acak yang 28 Bahasa Inggris

diberikan kepada siswa. Then, I take a shower I get dressed I wake up I do my homework I have breakfast I go to school I get undressed I get up I brush my teeth I have dinner I go home I comb my hair I go to bed I watch TV I have lunch I go to the park Secara berkelompok siswa menyusun kalimat-kalimat acak Hasil karya siswa menulis Daily Activities yang dituangkan siswa tersebut menjadi kalimat yang tersusun secara berurut dari dalam LK. kegiatan awal sampai akhir. Kelompok yang tercepat akan mendapat penghargaan berupa bintang terbanyak. Para siswa sangat antusias dan berlomba untuk menyelesaikan tugas tersebut. Setelah selesai, salah satu siswa perwakilan dari kelompoknya mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka dengan cara mengucapkan kalimat-kalimat Daily Ac vi es yang mereka susun bersama dalam bahasa Inggris. kelompok lain menanggapi. Setelah selesai, guru memberikan susunan yang benar sebagai panduan bagi siswa menilai pekerjaaan mereka. Selanjutnya guru memberikan tugas secara individu kepada siswa untuk menuliskan Daily Ac vi es mereka sendiri dimulai dari pagi sampai malam dengan menyertakan foto mereka sendiri yang ditempelkan pada LK. Mereka diminta untuk kembali menggunakan LK dan terlebih dahulu mengisi kolom 3 sebelum memindahkan kalimat-kalimatnya ke dalam paragraf. Tulisan siswa kemudian dipajang secara berkelompok di tempat yang telah disediakan. Diakhir kegiatan, guru beserta siswa saling memberikan refleksi terhadap proses dan hasil pembelajaran. Dengan penerapan MIKIR tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Siswa ak f mengiku proses pembelajaran, dan mereka terlihat lebih percaya diri dan merasa berdaya karena contoh-contoh ungkapan yang disediakan. Prak k Baik Peningkatan Kualitas Sekolah, Madrasah, dan LPTK 29

Bu r-Bu r Pen ng Prak k Baik Siswa juga menuliskan cerita Daily Activities yang mereka lakukan. Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat menulis kegiatan Daily Ac vi es atau kegiatan mereka sehari-hari dalam bahasa Inggris. Penugasan: (1) Buatlah kalimat simple present tense. (2) Silakan tulis dan sampaikan kalimat-kalimat Daily Ac vi es seper pada tayangan video. (3) Susunlah kalimat-kalimat acak dalam amplop menjadi kalimat yang tersusun secara berurutan kegiatannya. (4) Tuliskan Daily Ac vi es yang kamu lakukan dimulai dari pagi sampai malam hari. Alat dan Bahan: Tayangan video daily ac vites, amplop yang berisi kalimat-kalimat acak tentang “Daily Ac vi es”. MIKiR MENGALAMI: KOMUNIKASI: Siswa membacakan kembali kalimat-kalimat Daily Siswa membuat kalimat simple present tense dan Ac vi es seper pada tayangan video. saling memeriksa hasilnya. Siswa mengama tayangan video tentang Daily Ac vi es dan REFLEKSI: menuliskan dan membacakan kembali kalimat- Siswa menuliskan hal-hal yang sudah mereka pahami kalimat Daily Ac vites seper pada tayangan video. dan juga kesan mereka tentang kegiatan pembelajaran. Siswa juga menyusun kalimat-kalimat acak dalam amplop menjadi kalimat yang tersusun secara Hasil Karya Siswa: Menuliskan Daily Ac vi es yang berurutan kegiatannya dan menuliskan Daily Ac vites mereka kerjakan dimulai dari pagi sampai malam hari. mereka dimulai dari pagi sampai malam hari. INTERAKSI: Siswa berinteraksi saat saling memeriksa kalimat simple present tense yang mereka buat, menyusun kalimat-kalimat acak dalam amplop, dan memeriksa hasil penyusunan kalimat karya kelompok lain. 30 Bahasa Inggris

Hasil karya siswa membuat mind mapping dan mendeskripsikan kata-kata tersebut pada saat menulisnya di papan tulis benda menggunakan acuan kata benda tunggal dan jamak. sehingga mudah bagi saya untuk menunjukkan kembali kata- kata benda yang tunggal dan jamak. Describing Things in My Classroom and My Bag “What auxiliary verb is used for singular? What is used for plural?” sambung saya. “Is untuk singular noun, are untuk Oleh Zulfa Alany, S.Pd - [email protected] plural noun,” Para siswa dengan lugas menjawab dengan Guru Bahasa Inggris MTsN 2 Kendal benar walaupun ada satu dua siswa yang terlihat masih perlu bimbingan. Kendal, Jawa Tengah - Pagi itu siswa kelas VIIA MTsN 2 Kendal saya ajak belajar cara menyusun teks tulis pendek Saya lalu mengulangi kembali pola kalimat yang telah saya dengan mind mapping. \"Last mee ng, you learned about ajarkan sebelumnya dan menuliskannya di papan tulis, yakni, singular and plural noun dealing with things in your bag and This is a pen dan These are pens serta There is a pen dan classroom. Please men on them once again.” There are two pens. “A pen, a book, a sharpener, a clock, thirty one tables, thirty “Dalam pertemuan ini, kamu akan belajar menulis teks one chairs, two cupboards,” jawab beberapa siswa. Jawaban deskripsi pendek tentang describing things in your bag and siswa tersebut saya tuliskan di papan tulis, kemudian saya describing things in your classroom,” kata saya. “Are you lanjut bertanya, “Which one is singular and which is plural?” ready?” tanya saya. Mereka menjawab antusias, “Yes, I am ready.” “Yang tunggal berawalan dengan ar kel 'a atau an', yang jamak ada imbuhan 's' pada kata bendanya,” jawab siswa Siswa saya minta mengama contoh pembuatan mind saling bersahutan. Saya memang sengaja memisahkan da ar mapping sederhana untuk kata 'meja' sebagai berikut: Made of wood Four legs TABLE We use it to study There are thirty one Selanjutnya, dari mind mapping sederhana itu saya berikan contoh teks tulis pendek sebagai berikut: This is a table. It has four legs. It is made of wood. We use it to study. There are forty tables in our classroom. Prak k Baik Peningkatan Kualitas Sekolah, Madrasah, dan LPTK 31

Contoh ini saya pas kan dipahami oleh siswa dengan cara ditetapkan, siswa melanjutkan menyusun kalimat demi membaca bersama-sama berulang-ulang. Selanjutnya saya kalimat menjadi deskripsi benda tersebut. Berikut deskripsi minta siswa duduk dalam kelompoknya dan memilih dua salah satu kelompok: gambar yang saya sediakan, di antaranya gambar jam dinding, pensil, staples, buku, tempat pensil, dan penggaris. This is a pen. Dari gambar yang sudah mereka pilih, lalu mereka membuat It has ink inside. mind mapping. Pertama secara individual kemudian It is made of plas c. bersama kelompok. The color is red. We use it to write. LK 1: Menulis Teks Tulis Pendek There are four pens in our bags. Instruksi: Secara individual, temukan kata-kata yang sesuai dengan deskripsi benda yang kamu pilih. Selanjutnya Dengan bimbingan guru, mereka semangat membahas sepaka isi mind mapping yang akan digunakan di dalam aturan gramma ka penggunaan kata bantu dan kata gan . kelompokmu. Tulislah teks tulis pendek dengan Dengan antusias yang nggi juga, siswa berkreasi menambah menggunakan mind mapping yang telah disepaka . frasa-frasa lebih banyak sehingga teks kedua cenderung lebih panjang. Berikut adalah contoh teks kedua dalam salah satu Contoh presentasi siswa: RUBBER This is a pencil case. It has a zipper and a key chain. It is blue. It is made of cloth. The shape is square. We use it to keep sta onaries. There are 20 square pencil cases in the classroom Tulis sesuai deskripsi. Kreasi se ap grup ditempel dan dipajang di kelas. Se ap kelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya, dimulai Dalam diskusi terlihat siswa sangat antusias. Kelompok dengan menjelaskan mind mapping kemudian teksnya sambil Fakhris misalnya memilih gambar pulpen dan menulis “pen” menjelaskan aturan penggunaan auxiliary dan bentuk di kotak tengah mind mapping mereka. Selanjutnya mereka singular/plural yang mereka taa . memilih mind mapping sumbangan ap anggota sebagai berikut: ”ink, made of plas c, red, to write, four”. Setelah Dengan perpaduan antara mind mapping dan MIKiR, siswa menjadi lebih antusias. “Saya suka dengan cara Ibu Zulfa mengajar. Saya lebih paham karena diberi pengalaman langsung dengan melihat ciri-ciri suatu benda, kemudian membuat deskripsi benda dengan berdiskusi bersama teman-teman,” kata Alimatussaidah salah seorang siswa. 32 Bahasa Inggris

MIKiR Bu r-Bu r Pen ng Prak k Baik MENGALAMI: Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat menggunakan kata bantu dalam membuat kalimat nominal dan menyusun Siswa mengama mind mapping tentang 'table' bacaan terkait benda di dalam ruang kelas dan di dalam beserta contoh kalimatnya yang membentuk teks tuis tas. pendek. Siswa membaca bersama-sama berulang- Penugasan: Buatlah mind mapping berdasarkan gambar ulang sampai mereka paham. Kemudian secara yang diberikan. Kembangkanlah menjadi sebuah kalimat berkelompok siswa membuat mind mapping nominal dan paragraf. berdasarkan gambar yang diperolehnya, kemudian Alat dan Bahan: Media benda di dalam kelas dan di menyusun kalimat berdasarkan mind mapping yang dalam tas dari gambar realia diperkuat dengan gambar telah ditetapkan dengan menggunakan kaidah pola cetak. Hasil karya siswa ditempel di kertas bekas kalender kalimat yang diperkenalkan pada contoh. untuk dipajang. INTERAKSI: KOMUNIKASI: Setelah dipajang, se ap kelompok mempresentasikan Siswa bekerja sama saat membuat mind mapping hasil pekerjaannya. Mereka saling menanggapi dan berdasar gambar yang diperoleh dan menyusun mengoreksi. kalimat berdasarkan mind mapping. REFLEKSI: Siswa menuliskan hal-hal yang sudah mereka pahami dan juga kesan mereka tentang kegiatan pembelajaran Hasil Karya Siswa: Kelompok - menyusun kalimat berdasarkan mind mapping individu siswa yang digabungkan menjadi hasil karya kelompok. Individu - membuat mind mapping dan juga menyusun kalimat dengan mengembangkan hasil diskusi kelompok. Prak k Baik Peningkatan Kualitas Sekolah, Madrasah, dan LPTK 33

Siswa sedang bekerja sama membuat Iklan baris. dan iklan baris pada surat kabar. Dalam pembelajaran, siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok kecil. Pada kegiatan Menulis Iklan Baris awal, siswa diberikan potongan contoh-contoh iklan baris Menjadi Lebih Berkesan dari gun ngan surat kabar yang telah disiapkan sebelumnya. Siswa kemudian disodori pertanyaan: Di mana kamu biasa Oleh Si Salamah - [email protected] menemukan iklan baris? Bagaimana ciri-ciri iklan baris? Guru Bahasa Indonesia SMPN 2 Samboja Dilihat dari tujuannya, ada berapa jenis iklan baris? Jawaban dapat ditulis di buku masing–masing siswa. Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur - Lebih 20 tahun saya mengajar bahasa Indonesia di kelas IX. Rasanya seluruh Para siswa menganalisa iklan baris yang didapatkan untuk materi sudah melekat erat dalam memori otakku. Misalnya menjawab pertanyaan tersebut. “Iklan baris ini biasa dalam pembelajaran menulis iklan baris. Pembelajaran yang ditemukan di halaman koran cetak khusus iklan. Ciri-cirinya biasa saya lakukan yaitu siswa membaca materi iklan baris berupa tulisan singkat 2 sampai 4 baris, mencantumkan pada buku paket. Selanjutnya mereka menulis iklan baris nomor ponsel yang dapat dihubungi, dan dibuat dalam seper contoh dengan isi yang berbeda tentunya. Siswa mengumpulkan tugasnya untuk dinilai. Begitulah biasanya Bu r-Bu r Pen ng Prak k Baik saya mengajarkan iklan baris kepada siswa. Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat mengiden fikasi Kali ini saya mencoba menerapkan MIKiR seper yang saya iklan baris, menjelaskan ciri-cirinya, menentukan dapatkan dari pela han Tanoto Founda on. Tujuan empat jenis iklan baris, dan menulis iklan baris. pembelajaran yang ingin dicapai yaitu siswa dapat mengiden fikasi iklan baris, menjelaskan ciri-cirinya, Penugasan: Tugas 1 - Berdasarkan contoh-contoh menentukan empat jenis iklan baris, dan menulis iklan baris. iklan baris, temukan ciri-ciri iklan baris? Dilihat dari Untuk pembelajaran ini, alat dan bahan yang diperlukan yaitu tujuannya, ada berapa jenis iklan baris? gun ng, lem, kertas warna (merah, hijau, kuning, biru) per Tugas 2 - Silakan cari iklan-iklan baris di surat kabar kelompok, kertas plano, spidol warna, pulpen, double tape, dan klasifikasikan sesuai jenis-jenis iklan baris. Berdasarkan iklan baris tersebut, buatlah 4 jenis iklan baris yang berbeda. Alat dan Bahan: Gun ng, lem, kertas warna (merah, hijau, kuning, biru) perkelompok, kertas plano, spidol warna, pulpen, double tape, iklan baris pada surat kabar, dan bahan bacaan tentang iklan baris. 34 Bahasa Indonesia

kalimat yang pendek bahkan ada yang disingkat.” Demikian jenis iklan dibuat dengan kode warna berbeda. Misalnya tulisan salah seorang siswa dari diskusi dengan kelompoknya. merah muda untuk iklan penawaran, hijau iklan penjualan, Dari kelompok lainnya, saya melihat mereka juga bisa kuning iklan lowongan, dan biru iklan pencarian. Setelah menemukan jenis-jenis iklan baris, yaitu iklan penawaran, selesai, siswa secara individu ditugaskan menulis iklan baris penjualan, lowongan, dan pencarian. Setelah selesai, siswa seper contoh jenis-jenis iklan baris yang mereka temukan saling menukarkan jawaban dengan teman di sampingnya. dengan isi yang berbeda. Satu iklan untuk satu jenis iklan Secara berpasangan mereka saling mengoreksi jawabannya. baris pada kertas metaplane warna. Hasil pembuatan iklan Mereka kemudian membaca informasi tambahan tentang baris didiskusikan dengan teman sekelompok. Setelah saling iklan baris pada buku paket, untuk memperkuat jawaban mengoreksi, secara berkelompok mereka menempelkan hasil yang sudah mereka buat. kerjanya pada kertas plano dan dikelompokkan berdasarkan warna atau jenis iklannya. Selanjutnya, siswa diberikan surat kabar yang berisi iklan baris. Mereka ditugaskan untuk mencari, menemukan, dan Kegiatan selanjutnya adalah kunjung karya. Salah satu siswa menggun ng contoh iklan baris sesuai jenis-jenis iklan baris. menjadi penjaga karya dan yang lainnya berkunjung ke Siswa berdiskusi dalam kelompok mengklasifikasi iklan baris kelompok lain. Ternyata dengan pembelajaran seper ini, berdasarkan jenisnya dan menempelkannya pada kertas siswa menjadi lebih interak f dan terlibat dalam metaplane yang sudah disediakan. Siswa menempel kertas pembelajaran. Bagi saya yang paling pen ng, keterampilan metaplane warna yang berisi potongan contoh iklan baris mereka dalam bekerja sama dalam kelompok menjadi lebih berdasarkan jenisnya pada kertas Plano. Pengelompokkan baik. Mereka juga menjadi lebih anali s dalam melihat teks. MIKiR MENGALAMI: KOMUNIKASI: Pada saat kunjung karya, perwakilan siswa Siswa mengama contoh iklan baris untuk mempresentasikan ciri-ciri, jenis-jenis, dan contoh iklan menemukan ciri-ciri dan jenis-jenis iklan baris. Siswa baris yang dibuat kelompoknya. juga mencari iklan baris di surat kabar dan mengklasifikasikannya sesuai jenis-jenis iklan baris. REFLEKSI: Berdasarkan iklan baris tersebut, siswa membuat 4 Siswa menuliskan hal-hal yang sudah mereka pahami jenis iklan baris yang berbeda. dan juga kesan mereka tentang kegiatan pembelajaran. INTERAKSI: Hasil Karya Siswa: Hasil diskusi menemukan ciri-ciri dan jenis-jenis iklan baris, serta iklan baris buatan siswa. Siswa berdiskusi saat menentukan ciri-ciri dan jenis- jenis iklan baris. Siswa juga bekerja sama saat mencari iklan baris di surat kabar dan mengklasifikasikannya sesuai jenis-jenis iklan baris. Prak k Baik Peningkatan Kualitas Sekolah, Madrasah, dan LPTK 35

Menyajikan Data Perwakilan kelompok menunjukkan laporan mereka menyajikan Berat Badan dan data dalam bentuk diagram batang, lingkaran, dan garis. Ukuran Sepatu Oleh Rini Dinia dinia [email protected] Guru MTsN 1 Balikpapan Balikpapan, Kalimantan Timur - Pada Dalam pengumpulan data ini, mereka kelompok. Ada yang membuat diagram pembelajaran tentang penyajian data langsung mewancarai semua teman- batang, diagram garis, dan diagram sta s k lewat tabel frekuensi, diagram temannya. Mereka mencari data lingkaran. Mereka juga saling garis, diagram batang dan lingkaran, ukuran sepatu dan berat badan teman- menjelaskan hasilnya di dalam saya akan memfasilitasi para siswa temannya. Sambil mewancarai kelompok. Setelah tugas selesai, para langsung mengalaminya. Mereka akan temannya, mereka mengisi lembar siswa mempresentasikan hasil karya belajar menyajikan data berdasarkan kerja (LK) yang berisi tabel ukuran observasi di lapangan, mengolahnya sepatu, turus atau simbol tertentu Bu r-Bu r Pen ng dan mempresentasikannya. untuk mempermudah penghitungan, Prak k Baik dan frekuensinya. Jumlah data yang Untuk itu siswa saya libatkan dalam diisi harus pas 25. Tujuan Pembelajaran: Siswa kegiatan wawancara dan pengamatan. dapat menyajikan data Sebelumnya, saya meminta siswa Agar lebih efek f, satu kelompok dibagi berdasarkan observasi di mengama alat peraga diagram batang dua sub kelompok yang melakukan lapangan, mengolahnya, dan frekuensi kunjungan siswa ke tugas berbeda. Satu sub kelompok mempresentasikannya. perpustakaan yang terdapat di dinding melakukan penimbangan berat badan perpustakaan. secara bergiliran dan langsung Penugasan: Carilah data ukuran menuliskannya pada tabel frekuensi di sepatu dan berat badan semua “Berdasarkan diagram batang ini, kelas LK. siswa yang ada di kelasmu. mana yang paling sering mengunjungi Sajikan hasilnya dalam bentuk perpustakaan pada Bulan November Tugas di LK selanjutnya adalah diagram batang, diagram garis, 2018?” tanya saya. “Kelas VIII bu,” memindahkan frekuensi tersebut dan diagram lingkaran. jawab salah seorang siswa. Mereka dalam beberapa bentuk penyajian. Misalnya, frekuensi ukuran sepatu yang Alat dan Bahan: Kertas plano, dak kesulitan membaca diagram dipakai siswa dipindah dalam bentuk spidol, dan siswa untuk batang tersebut. Setelah mereka penyajian diagram batang dan diwawancarai dan diambil paham, siswa dibagi dalam 5 kelompok lingkaran. Sedangkan ukuran berat datanya. kecil, melakukan pengumpulan data. badan dalam bentuk diagram garis. Sampel pengumpulan data ini adalah Para siswa berbagi kerja di dalam seluruh siswa di kelas yang berjumlah 25 orang. 36 Matema ka

kelompok masing-masing. “Dari Catatan: Kegiatan pembelajaran yang diskret (terputus) diagram batang dan diagram lingkaran menarik dan membuat siswa ak f. ini, bisa dilihat ukuran sepatu nomor 40 Hanya saja, khusus untuk diagram - Diagram garis cocok untuk data yang yang paling banyak dimiliki oleh teman- garis TIDAK tepat untuk kon nu (terusan) teman kelas VII. Sedangkan dari menggambarkan data yang diskret diagram garis ini, terlihat berat badan (terputus). Nama siswa dan ukuran - Diagram lingkaran untuk yang paling banyak yaitu 41 kg dan 45 berat badan dak tepat digambarkan menggambarkan seberapa besar kg,” kata salah satu kelompok dalam dengan diagram garis; sebab ke ka sesuatu bila dibandingkan dengan presentasinya. nama siswa diletakkan pada garis keseluruhan. horizontal dan berat badan pada Dengan siswa langsung melakukan sumbu ver kal, maka semua ' k' pada Sehingga data frekuensi berat badan wawancara, mengisi tabel frekuensi, diagram garis itu (yang menunjukkan yang diperoleh siswa lebih tepat dan memindahkan dalam beberapa berat badan) ke ka diproyeksikan ke menggunakan diagram batang atau bentuk penyajian data, siswa menjadi sumbu mendatar harus menunjukkan diagram lingkaran untuk menunjukkan lebih memahami operasi sta s ka. nama siswa, padahal dak ada nama persentase banyaknya siswa yang Mereka memahami konsep dan siswa yang lain antara dua nama. Jadi, memiliki berat berbadan tertentu. mampu memprak kkannya. Sebaiknya siswa juga diberi - Diagram batang cocok untuk data kesempatan untuk memilih diagram yang paling tepat untuk menyajikan data yang diperolehnya. MIKiR MENGALAMI: KOMUNIKASI: Siswa mempresentasikan data yang mereka peroleh Siswa mencari data ukuran sepatu dan berat badan dalam bentuk diagram batang, lingkaran, dan garis. teman-teman sekelasnya. Data tersebut diolah, disajikan dalam bentuk diagram batang, lingkaran, REFLEKSI: dan garis. Siswa menuliskan hal-hal yang sudah mereka pahami dan juga kesan mereka tentang kegiatan pembelajaran. INTERAKSI: Hasil Karya Siswa: Laporan penyajian data ukuran Pada saat siswa mencari data ukuran sepatu dan sepatu dan berat badan dalam bentuk diagram batang, berat badan teman-teman sekelasnya, mereka saling lingkaran, dan garis. berinteraksi untuk mendapatkan informasi data yang benar. Siswa juga bekerja sama saat mengolah dan menyajikan data dalam bentuk diagram batang, lingkaran, dan garis. Prak k Baik Peningkatan Kualitas Sekolah, Madrasah, dan LPTK 37

Belajar Skala dengan Membuat Denah Sekolah Hasil karya siswa menghitung jarak sebenarnya antara Kabupaten Oleh Mardiya , S.Pd - mardiya [email protected] Siak dan Kota Pekanbaru. Siswa juga melaporkan hasil pengukuran Guru Matema ka SMPN 4 Sungai Apit jarak dari beberapa tempat di sekolah sebagai bahan pembuatan denah sekolah dengan skala yang sudah mereka tentukan. Siak, Riau – Pada pembelajaran matema ka untuk Kelas VII tentang skala, saya menerapkan unsur pembelajaran ak f 38 Matema ka MIKiR seper yang dila hkan Tanoto Founda on. Tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran ini, siswa mampu memahami dan menyelesaikan masalah yang terkait dengan perbandingan senilai atau skala. Di awal pembelajaran, saya mengingatkan siswa cara melakukan konversi satuan ukuran panjang dalam matema ka. Saya menggunakan tangga konversi yang bisa memudahkan siswa mengkonversi dari kilometer (km) sampai millimeter (mm). Ternyata siswa dak mengalami kesulitan saat berla h mengonversi satuan ukuran panjang. Kemudian saya memberikan lembar kerja (LK) kepada se ap kelompok yang berisi informasi perbandingan senilai (skala) dan dua penugasan yang harus dikerjakan siswa. Informasi yang diberikan pada LK terkait konsep skala, cara menghitung skala, jarak sebenarnya, dan jarak pada peta. Informasi ini diberikan agar siswa memiliki bekal untuk mengerjakan dua tugas pada LK. Tugas pertama, siswa diminta mengama peta Sumatera di dalam atlas dan menemukan skala yang digunakan dalam peta. Mereka menggunakan skala tersebut untuk mengukur jarak sebenarnya antara Siak dan Pekanbaru. Siswa menggunakan penggaris untuk mengukur jarak kedua kota tersebut di peta dan dikonversi untuk mendapatkan jarak sebenarnya. “Saya mengukur jarak di peta dengan penggaris, antara Siak dan Pekanbaru jaraknya sekitar 2 cm. Skala dipeta 1:3.300.000 maka 3.300.000 dikali 2, hasilnya 6.600.000 cm.

Kalau dikonversi ke km, jarak sebenarnya sekitar 66 km,” kata Siswa sedang bekerja sama mengukur jarak beberapa tempat yang Halyawansyah mewakili kelompok dalam presentasinya. ada di sekolah untuk bahan pembuatan denah sekolah. Kelompok lainnya saya minta untuk mengkonfirmasi jawaban mereka. Hasilnya dak jauh berbeda. Setelah selesai menggambar denah, siswa memajangkan hasil karyanya di dinding. Se ap kelompok juga melakukan Setelah yakin semua siswa bisa menerapkan konsep skala, kunjung karya. Mereka dapat bertanya dan memberi saya meminta mereka mengerjakan tugas kedua pada LK. masukan terhadap hasil karya kelompok lainnya. Sebagai Siswa mengukur jarak ruangan guru ke ang bendera dan penguatan, saya meminta siswa secara individu mengukur tempat-tempat yang sudah ditentukan di halaman sekolah. jarak sebenarnya antara satu lokasi ke lokasi lainnya yang ada Mereka ditugaskan membuat denah dari lokasi-lokasi yang di peta Kabupaten Siak. Ternyata siswa dak kesulitan sudah diukur dengan skala 1:100. melakukannya. Semua kelompok menyiapkan meteran yang dibawa dari Pada kegiatan refleksi, siswa saya minta menuliskan perasaan rumah. Mereka saya ingatkan mengukur dengan satuan dan apa yang sudah mereka pelajari. Semua menyampaikan meter. Siswa secara berkelompok menuju ke lapangan. senang dengan pembelajaran ini. Mereka menyukai belajar Mereka mulai mengukur jarak dari satu lokasi ke lokasi dengan prak k langsung dan berharap pembelajaran lainnya lainnya seper panduan di LK. bisa dilakukan seper ini. Saya bersyukur bisa mengiku pela han Tanoto Founda on sehingga bisa membuat siswa Dari kegiatan ini siswa belajar mengukur secara langsung. belajar lebih ak f dengan MIKiR. Sebagai kepala urusan Ternyata ada siswa yang baru kali ini mengukur dengan kurikulum di sekolah, saya juga membagikan pengalaman meteran. Ada yang mengukur sesuai dengan yang diukur, ada mengiku pela han kepada semua guru di sekolah saya. juga yang coba dipas-paskan. Saya mengingatkan agar siswa mengukur sesuai dengan yang mereka ukur. Keteli an dan ketepatan merupakan bagian pen ng dalam mengukur. Setelah selesai mengukur mereka kembali ke kelas. Siswa mendapat kertas berukuran A3 untuk menggambar denah yang sudah mereka ukur. Sebelum menggambar denah, hasil pengukuran dikonversi dengan skala 100. Mereka melakukannya secara bekerja sama di kelompok. “Jarak ang bendera ke ruang guru 28 meter. Kalau dengan skala 100 maka jarak pada peta yang digambar 0,28 meter atau 28 cen meter.” Demikian kata Firman Hadi salah seorang siswa dalam diskusi kelompok. Mereka mulai menggambar di dalam kertas A3. Ada juga yang membuat sketsa terlebih dulu di buku tulisnya. Siswa menggunakan penggaris untuk mengukur jarak pada denah yang mereka buat. Ternyata, ada kelompok menemukan jarak yang ukurannya melebihi dari panjang ukuran kertas A3. Solusinya, mereka membuat skala yang lebih besar, 1:150. Prak k Baik Peningkatan Kualitas Sekolah, Madrasah, dan LPTK 39

Denah sekolah yang dibuat siswa setelah mengukur jarak dari Bu r-Bu r Pen ng Prak k Baik beberapa tempat yang sudah ditentukan. Mereka membuat dalam skala 1:100. Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat memahami dan menyelesaikan masalah yang terkait dengan MIKiR perbandingan senilai atau skala. Penugasan: Tugas 1 - Ama peta Sumatera di dalam MENGALAMI: atlas dan ukurlah jarak sebenarnya antara Siak dan Siswa mengama peta Sumatera di dalam atlas, Pekanbaru. Tugas 2 - Ukurlah jarak ruangan guru ke mengukur jarak di peta antara Siak - Pekanbaru dan menghitung jarak sebenarnya, mengukur jarak ang bendera dan tempat-tempat yang sudah beberapa tempat-tempat yang sudah ditentukan di ditentukan di halaman sekolah. Buatlah denah sekolah halaman sekolah, serta membuat denah dari lokasi- dari tempat-tempat yang sudah diukur dengan skala lokasi yang sudah diukur dengan skala 1:100. 1:100. Alat dan Bahan: Alat pengukur seper meteran dan INTERAKSI: penggaris, atlas, dan kertas A3. Siswa berdiskusi dan bekerja sama mengama peta, KOMUNIKASI: mengukur dan menghitung jarak di peta. Mereka juga Siswa mempresentasikan hasil menghitung jarak bekerja sama saat mengukur beberapa tempat yang sebenarnya antara Siak - Pekanbaru, dan melaporkan sudah ditentukan di halaman sekolah dan saat hasil pembuatan denah sekolah. membuat denah sekolah. REFLEKSI: Siswa menuliskan perasaan dan apa yang sudah mereka pelajari. Hasil Karya Siswa: Laporan hasil menghitung jarak sebenarnya antara Siak - Pekanbaru dan denah sekolah dari hasil pengukuran yang sudah dilakukan siswa. 40 Matema ka


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook