Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore BAHAN AJAR III FULL

BAHAN AJAR III FULL

Published by Sri Ayu Wandira, 2021-10-22 08:55:06

Description: BAHAN AJAR III FULL

Search

Read the Text Version

i

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Bahan Ajar yang berjudul usaha pemerataan pembangunan dan dampak perkembangan kota bagi msyarakat desa dan kota tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan bahan ajar ini untuk memenuhi tugas perkuliahan Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam jabatan di Universitas Syiah Kuala . Dalam menyelesaikan bahan ini penulis cukup banyak mendapatkan bimbingan dan bantuan. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yaitu Bapak M.Okta Ridha Maulidian, yang telah memberikan arahan dan bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan bahan ajar ini tepat pada waktunya. Penulis menyadari masih banyak kelemahan dalam penyusunan bahan ajar ini baik dari segi isi, susunan maupun tata bahasa. Namun, penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan modul ini. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan modul ini. Semoga hasil penyusunan modul ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan terlebih kepada para peneliti dalam melakukan pengembangan penelitian. Tanjungbalai, 12 Agustus 2021 Penulis ii

DAFTAR ISI A. HALAMAN JUDUL ......................................................................... i B. KATA PENGANTAR ....................................................................... ii C. DAFTAR ISI .................................................................................... iii D. KOMPETENSI INTI......................................................................... 1 E. KOMPETENSI DASAR ................................................................... 1 F. INDIKATOR ..................................................................................... 1 G. PETUNJUK BELAJAR .................................................................... 2 H. PENDAHULUAN ............................................................................. 2 I. URAIAN MATERI .......................................................................... 3 a. Usaha pemerataan Pembangunan di Desa dan Kota ................... 3 1. Definisi ............................................................................................. 3 2. Perencanaan pembangunan nasional ............................................... 4 3. Upaya pemerataan pembangunan ..................................................... 5 4. Permasalahan pembangunan dalam bidang wilayah ....................... 8 5. Tantangan pembangunan dalam bidang wilayah .............................. 10 b. Dampak perkembangan desa kota bagi masyarakat .................... 10 1. Pola pergerakan perkembangan kota........................................... 10 2. Dampak perkembangan kota bagi masyarakat desa .................... 13 3. Dampak perkembangan kota bagi masyarakat kota .................... 14 J. KESIMPULAN ................................................................................. 17 K. DAFTAR PUSTAKA........................................................................ 18 iii

USAHA PEMERATAAN PEMBANGUNAN DI DESA DAN KOTA SERTA DAMPAK PERKEMBANGAN KOTA BAGI MASYARAKAT DESA DAN KOTA Kerangka Pemikiran Interaksi spasial merupakan suatu hubungan yang dalam kehidupan sehari hari menjadi faktor utama dalam kegiatan sosial-ekonomi yang terjadi. Interaksi yang terjadi bukan hanya antara manusia dengan manusia tetapi juga meliputi hubungan antara manusia dengan kondisi alam yang ada. Analisis interaksi spasial yang dikaji dalam bahan ajar ini dimaksudkan untuk melihat seberapa besar hubungan antara suatu kota dengan kota yang saling mempengaruhi perkembangannya. Perkembangan kota membawa dampak yang banyak bagi setiap masyarakat desa dan kota. KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan KOMPETENSI DASAR 3.2 Menganalisis struktur keruangan desa dan kota, interaksi desa dan kota, serta kaitannya dengan usaha pemerataan pembangunan 4. 2 Membuat makalah tentang usaha pemerataan pembangunan di desa dan kota yang dilengkapi dengan peta, bagan, tabel, grafik, dan/atau diagram 1

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI 3.2.5 Mengidentifikasi usaha pemerataan pembangunan di desa dan kota 3.2.6 Menguraikan dampak perkembangan kota bagi masyarakat desa dan kota CAPAIAN BELAJAR Peserta didik mampu menerapkan teori dan aplikasi materi bidang studi geografi yang mencakup usaha pemerataan pembangunan di desa dan dikota serta dampak dari perkembangan kota bagi masyarakat desa dan kota dengan metode dan konsep yang baik. PETUNJUK BELAJAR Dalam mempelajari modul ini, Anda diharapkan mengikuti langkah – langkah pembelajaran sebagai berikut ini: a. Memahami capaian pembelajaran, sub capaian pembelajaran, dan uraian materi pada setiap KB b. Untuk lebih memahami materi pembelajaran, membuka semua jenis media dan link media pembelajaran yang ada untuk setiap KB! c. Untuk memudahkan Anda mengingat kembali uraian materi, maka membaca rangkuman pada KB ini PENDAHULUAN Desa dan kota merupakan dua wilayah yang memiliki karateristik berbeda,baik dari kondisi fisik maupun kondisi sosialnya.Pola keruangan antara desa dan kota pun berbeda pula. Interaksi dari desa dan kota membawa banyak dampak yang positif dan negatif. Untuk menekan laju interaksi tersebut maka perlu di galakkan program pemerataan pembangunan di desa dan kota. Interaksi desa dan kota juga mengakibatkan terjadinya perluasan kota akibat dari maraknya arus urbanisasi. Dan dampak dari perkembangan kota tersebut dapat dirasakan oleh masyarakat kota dan desa 2

URAIAN MATERI - Mengapa pemerataan pembangunan di setiap wilayah perlu dilaksanakan ? A. USAHA PEMERATAAN PEMBANGUNAN DI DESA DAN DI KOTA Perhatikan gambar dibawah ini Gambar 1 dan 2 : Minimarket dan Mall Gambar diatas menunjukkan perbedaan dari fasilitas di daerah dan di kota-kota besar. Ketika kamu pulang kampong pasti sudah biasa melihat toserba maupun minimarket kan ? tetapi pernahkah kamu melihat mall dikampung halaman mu ? atau masih ada kampong halaman yang masih belum ada minimarketnya ? berarti kampong halaman mu belum termasuk kedalam usaha pemerataan pembangunan ya ? Adanya ketimpangan hasil-hasil pembangunan desa dan kota akan berakibat buruk secara sosial dan ekonomi terhadap kehidupan di kedua wilayah tersebut. Pertama, kota akan mengalami kepadatan penduduk yang semakin tinggi disebabkan terbukanya kesempatan kerja di berbagai bidang. Sebaliknya, kondisi di desa yang masih bertumpu pada sektor pertanian tradisional yakni tergantung dari musim dan kondisi lahan. 1. Definisi usaha pemerataan pembangunan didesa dan kota Rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan meliputi seluruh kehidupan masyarakat Indonesia untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional. Prinsip utama dari pembangunan nasional : 3

- Pembangunan nasional diselenggarakan berdasarkan demokrasi dengan prinsip-prinsip kebersamaan , berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan serta kemandirian dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan nasional - Perencanaan dan pembangunan nasional disusun secara sistematis, terarah, terpadu,menyeluruh dan tanggap terhadap perubahan 2. Perencanaan Pembangunan Nasional Perencanaan pembangunan nasional di Indonesia terdiri dari dua : - Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Perencanaan Pembangunan untuk kurun waktu dua puluh tahun, contohnya rencana pembangunan Indonesia dari tahun 2005 – 2025 seperti pembangunan Sumber daya manusia dalam program penurunan buta aksara dan pemerataan pendidikan diseluruh negeri. Gambar 3 dan 4 : Rencana pembangunan jangka panjang Gambar diatas menunjukkan usaha pemberantasan buta aksara atau buta huruf melalui program wajib belajar 12 tahun bagi seluruh masyarakat Indonesia , dan program pemerataan pendidikan diseluruh Indonesia. - Rencana Pembangunan Jangka Menengah Perencanaan Pembangunan untuk kurun waktu lima tahun. Contohnya rencana pembangunan jangka menengah Indonesia tahun 2015 – 2019, seperti rencana pembangunan Indonesia Pintar. 4

Gambar 5 dan 6 : Rencana pembangunan jangka menengah Indonesia Gambar diatas menunjukkan dokumen rencana pembangunan jangka menengah nasional, seperti pembangunan Indonesia pintar melalui penyaluran Kartu Indonesia Pintar bagi masyarakat kurang mampu agar dapat melanjutkan pendidikan. 3. Upaya Pemerataan Pembangunan Desa Dan Kota Untuk mencegah ketimpangan pembangunan dan dampak dari interaksi desa dan kota yang menyebabkan desa kekurangan tenaga kerja produktif dan ledakan penduduk dikota , maka diperlukan upaya untuk pemerataan pembangunan didesa dan dikota. Adapun upaya tersebut adalah : - Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) masyarakat desa Salah satu cara untuk meningkatkan sumber daya manusia dipedesaan yaitu dengan program wajib belajar 12 tahun. Dengan pendidikan akan mampu meng ubah pola berfi kir yang masih tra disional menuju arah yang modern. Permasalahan utama pada masyarakat desa yaitu masih rendahnya tingkat pendidikan masyarakat. Hal ini juga disertai dengan pandangan yang masih tradisional tentang makna pendidikan. Di samping itu, lokasi sekolah yang cukup jauh bahkan terjadi kendala alam menjadi penyebab lain rendahnya tingkat pendidikan. 5

Gambar 7 : infrastruktur yang rusak menuju sekolah Gambar di atas menunjukkan betapa sulitnya akses jalan menuju sekolah yang harus dilalui anak-anak. Hambatan lain dapat berupa pegunungan dan berbagai rintangan alam lainnya. Namun, anak- anak sebagai generasi muda bangsa memiliki semangat dan tekad yang kuat untuk meningkatkan ilmu pengetahuan. - Membuka kesempatan kerja dan pemberian bantuan untuk usaha kecil dan menengah Hal ini dimaksudkan supaya mereka tidak lari atau pergi ke pusat-pusat pertumbuhan ekonomi lain, yaitu kota-kota kecil, kota-kota sedang, atau kota-kota besar. Sehingga arus urbanisasi dapat ditekan serta didukung dengan adanya peraturan pemerintah kota yang membatasi arus masuk bagi pendatang. Arus urbanisasi dari desa keko- ta tidak dapat dihindari akibat ke inginan masyarakat desa untuk hidup lebih layak. Berbekal pen- didikan dan keterampilan yang rendah mereka nekat pergi ke kota mengadu nasib. Kompetisi tinggi dalam kehidupan kota me- nyebabkan mereka kalah dalam bersaing. Akibatnya mereka banyak yang menganggur dan kalau bekerja hanya pada sektor non formal dan informaldengan upah rendah. Banyaknya penduduk desa terutama usia produktif yang berurbanisasi menyebabkan desa kekurangan tenaga kerja. Hal ini berakibat banyak lahan pertanian yang terbengkelai karena tidak dapat digarap dengan tenaga yang layak . Kondisi ini menyebabkan hasil panen menurun yang memicu harga bahan pangan melonjak naik. Kemiskinan di desa masih berkelanjutan jika tidak ada upaya untuk mencegah urbanisasi. 6

Gambar 7 : Lahan Pertanian yang terbengkalai Gambar diatas menunjukkan lahan pertanian yang terbengkalai akibat meningkatnya arus urbanisasi dan desa kekurangan tenaga kerja produktif untuk mengolah pertanian. - Mengadakan penyuluhan dan pelatihan sertapembinaan Mengadakan penyuluhan dan pelatihan serta pembinaan lembaga desa sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia sehingga mampu lebih efektif dalam men- dukung program dan rencana masyarakat maupun pemerintah.Tingkat pengetahuan petani yang masih cukup rendah menyebabkan pengelolaan pertanian belum maksimal. Gambar 8 : Penyuluhan untuk peningkatan SDM Gambar diatas menunjukkan Penyuluhan pada petani untuk peningkatan sumber daya manusia. 7

- Perbaikan sarana dan prasarana penunjang pembangunan desa seperti fasilitas transportasi dan komunikasi Adanya fasilitas penunjang yang memadai dapat mendukung hasil pemasaran desa ke kota denganefektifdanefisiensehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi ekonomi desa. Adanya fasilitas penunjang yang memadai dapat mendukung hasil pemasaran desa ke kota dengan efektif dan efisien sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi ekonomi desa. jalan masih sangat jauh dari harapan. Akses jalan yang sulit akan mengisolasi daerah itu sehingga sulit untuk berkembang. Hal ini akan berdampak pada kesulitan penduduk desa untuk meningkatkan kesejahteraan. Sarana rumah yang masih sa- ngat sederhana menjadi potret kehidupan penduduk desa. Rendahnya penghasilan menyebabkan mereka tidak mampu untuk membangun rumah yang layak bagi keluarga. Listrik pun masih belum ada dan jika ada mereka kesulitan untuk membayar rekening. Gambar 9 dan 10 : Infrastruktur yang belum memadai Pada gambar diatas menunjukkan aksesibilitas jalan di pedesaan yang masih sangat kurang memadai dan bangunan rumah masyarakat desa yang masih sederhana. 4. Permasalahan Pembangunan Dalam Bidang Wilayah Dan Tata Ruang Permasalahan Pembangunan wilayah di Indonesia : - Permasalahan pembangunan secara umum  Masyarakat yang berada diwilayah tertinggal masih keterbatasan akses dan terisolasi dari wilayahnya 8

 Banyak wilayah yang memiliki produk unggulan dan lokasi strategis belum dikembangkan secara optimal  Wilayah perbatasan yang memiliki SDA yang besar berpotensi akan sangat jauh tertinggal - Permasalahan Pembangunan Secara Khusus  Tata ruang dalam kondisi krisis, seperti penggunaan lahan yang masih kurang tepat guna  Memunculkan urbanisasi yang tidak terkendali  Kota-kota metropolitan memunculkan dampak negative , seperti pemukiman kumuh dan tingkat kriminalitas tinggi. Permasalahan pembangunan secara khusus dapat dijelaskan dibawah ini : - Tata ruang dalam kondisi krisis dipengaruhi oleh :  Pembangunan yang dilakukan di suatu wilayah masih sering dilakukan tanpa mengikuti rencana tata ruang  Pembangunan tidak mempertimbangkan keberlanjutan dan daya dukung lingkungan  Pembangunan tidak memperhatikan kerentanan wilayah terhadap terjadinya bencana alam - Munculnya urbanisasi yang tidak terkendali  Munculnya perkembangan fisik perkotaan diwilayah sub urban  Meningkatnya interaksi desa – kota  Terjadinya reklasifikasi (perubahan daerah rural menjadi urban ) - Dampak Negatif munculnya kota metropolitan :  Terjadinya eksploitasi yang berlebihan terhadap SDA, dan konversi lahan pertanian produktif secara terus menerus  Menurunnya kualitas hidup masyarakat diperkotaan karena permasalahan social ekonomi 9

5. Tantangan Pembangunan dalam bidang wilayah dan tata ruang - Pengaturan tata ruang sesuai peruntukkan untuk mengatasi krisis tata ruang yang telah terjadi - Pengurangan kesenjangan pembangunan antar wilayah untuk menjaga stabilitas dan kesatuan nasional. - Menyiapkan diri untuk menghadapi pasar demi mendapatkan keuntungan maksimal. B. DAMPAK PERKEMBANGAN KOTA BAGI MASYARAKAT DESA DAN KOTA 1. Pola Pergerakan Perkembangan Kota Suatu kota akan terus mengalami perkembangan pembangunan seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan meningkatnya kebutuhan penduduk untuk hidup layak. Menurut Yunus (2005) terdapat tiga gerakan yang menyebabkan suatu kota berkembang, yaitu gerakan sentripetal, sentrifugal dan lateral. a. Gerakan Penarik (Sentripetal) Gerakan sentripetal adalah gerakan penduduk dari daerah pinggiran kota atau desa menuju kota. Gerakan ini disebabkan oleh faktor penarik dari kota. Gerakan Sentripetal di ilustrasikan pada gambar dibawah ini : Gambar 11 : Gerakan penarik Kota (Sentripetal) 10

b. Gerakan Pendorong (Sentrifugal) Gerakan sentrifugal adalah gerakan penduduk dari kota menuju desa. Gerakan ini disebabkan oleh factor pendorong dari desa. Gerakan Sentrifugal di ilustrasikan pada gambar dibawah ini : Desa Desa Desa KOTA Desa Desa Desa Gambar : 12 Sumber Ilustrasi penulis ( Gerakan Sentrifugal) c. Gerakan Ulang Alik (Lateral) Meningkatnya kebutuhan lahan dan terbatasnya lahan dipusat kota maka kegiatan penduduk berkembang kea rah pinggiran kota. Daerah pinggiran kota disebut urban fringe area. Desa KOTA Desa Desa Gambar : 13 Sumber Ilustrasi penulis (pergerakan ulak-alik dari desa ke kota) Daerah pinggiran biasa digunakan sebagai wilayah pemukiman penduduk. Gerakan ulak- alik (mobilitas harian) dari penduduk pinggiran yang melakukan pergerakan ke kota sebagai daerah tujuan menyebabkan berbagai dampak. 11

Proses perkembangan wilayah kota ke daerah pinggiran kota disebut urban sprawl. Menurut Yunus (2005) perkembangan kota ke daerah pinggiran terdapat tiga tipe yaitu tipe konsentris, memanjang, dan meloncat. - Tipe Konsentris ( Concentric Development), yaitu perkembangan kota merembet ke seluruh pinggiran kota secara merata. Tipe ini merupakan bentuk kota yang paling ideal karena membentuk kota yang merata di pinggiran. Tipe konsentris dijelaskan pada gambar dibawah ini : Gambar : 15 perkembangan kota tipe konsentris - Tipe memanjang (linier development), yaitu perkembangan kota mengikuti sepanjang jaringan jalan didaerah pinggiran kota. Pada tipe peranan transportasi sengat dominan sehingga menyebabkan perubahan penggunaan lahan dari sifat desa menjadi kota di sepanjang jaringan jalan. Tipe memanjang dijelaskan pada gambar dibawah ini : Gambar : 16 perkembangan kota tipe linier - Tipe Meloncat (Leap frog development), yaitu perkembangan kota yang tumbuh terpisah seolah-olah meloncat dari kota utama. Pada kenampakan ini perkembangan fisik kota berkembang ditengah-tengah derah pertanian. Jadi lahan pertanian tidak berada dalam satu blok tetapi terpisah-pisah menjadi beberapa fragmen yang tidak saling berhubungan. Tipe meloncat terjadi di pinggiran kota menyebabkan penggunaan lahannya bercampur antara 12

sifat kota dan desa. Tipe konsentris memanjang dan meloncat dijelaskan pada gambar dibawah ini : Gambar : 17 perkembangan kota tipe concentric, linier, dan leap frog Wilayah pinggiran kota merupakan wilayah yang sangat dinamis jika dibandingkan dengan bagian dalam kota maupun wilayah pedesaan. Wilayah ini menjadi sasaran penduduk pendatang yang bekerja dikota sehingga banyak dibangun pusat-pusat kegiatan penduduk yang berorientasi ke kota 2. Dampak Perkembangan Desa dan Kota terhadap masyarakat Desa Interaksi antar wilayah dapat menimbulkan suatu keterkaitan tertentu, baik yang sudah ataupun yang sedang terjadi, seperti halnya interaksi desa dan kota. Adapun dampak dari perkembangan kota bagi masyarakat desa adalah : - Pengetahuan penduduk desa menjadi meningkat karena banyak sekolah yang dibangun didesa. - Jumlah guru dan sekolah yang banyak terdapat didesa memungkinkan menjadi penggerak kemajuan penduduk desa melalui pendidikan. Angka buta huruf penduduk desa semakin berkurang. - Perluasan jalur jalan desa – kota dan peningkatan jumlah kendaraan bermotor telah menjangkau daerah pedesaan sehingga hubungan desa kota semakin terbuka. - Produktivitas desa makin meningkat dengan hadirnya teknologi tepat guna. 13

Gambar 18 : Menunjukkan kemajuan tekhnologi pertanian berpengaruh terhadap prokdutivitas pertanian - Pelestarian lingkungan hidup pedesaan - Peningkatan kegiatan wiraswasta yang menghasilkan produk berkualitas seperti kerajinan tangan, industri rumah tangga, tekhnik perhubungan dan perbengkelan, serta peternakan dapat dilakukan karena pemerintah turun tangan. - Pengetahuan tentang kependudukan bisa sampai ke masyarakat desa yang umumnya memiliki banyak anggota keluarga. - Koperasi dan organisasi social yang berkembang dipedesaan telah memberi manfaat dalam peningkatan kesejahteraan penduduk dan pembangunan desa. 3. Dampak Perkembangan Desa dan Kota terhadap masyarakat Desa Perbedaan sumber daya alam desa dan kota mengakibatkan adanya hubungan timbal balik serta saling melengkapi antar wilayah. Berikut ini dampak perkembangan kota terhadap wilayah kota : - Tercukupinya kebutuhan bahan pangan bagi penduduk perkotaan yang sebagian besar berasal dari daerah pedesaan, seperti sayuran, buah-buahan, beras dan lain sebagainya. - Jumlah tenaga kerja di perkotaan melimpah karena banyaknya penduduk dari desa yang pergi ke kota. - Produk-produk yang dihasilkan di daerah perkotaan dapat dipasarkan sampai ke pelosok desa sehingga keuntungan yang diperoleh lebih besar. 14

Gambar 19 : kegiatan job fair Gambar diatas menunjukkan kegiatan Jobfair akibat banyaknya para penduduk desa yang mencari pekerjaan di kota sehingga tenaga kerja di kota melimpah. Sedangkan dampak negative bagi kota akibat perkembangan kota sebagai berikut : - Tingginya tingkat urbanisasi , sehingga penduduk yang tidak memiliki keahlian menimbulkan permasalahan bagi kota, yaitu semakin meningkatnya jumlah pengangguran dan penduduk miskin. - Pemduduk dengan pendapatan rendah kesulitan mencukupi kebutuhan pangannya, seperti sandang, pangan , papan, kesehatan, pendidikan, hiburan dan sebagainya. - Nilai lahan diperkotaan yang mahal , memaksa warga menggunakan lahan atau tempat yang tidak layak untuk pemukiman. Timbulnya Slum area (pemukiman kumuh) Gambar 20 : Slum Area Gambar diatas menunjukkan munculnya slum area pada area pinggiran sungai , rel kereta api yang diakibatkan mahalnya tanah diperkotaan , memaksa para pendatang yang tidak memiliki penghasilan cukup , memilih tinggal diwilayah pinggiran. 15

- Terjadinya degradasi kualitas lingkungan. Peningkatan jumlah penduduk kota yang pesat mendorong pembangunan rumah-rumah diwilayah kota. Pertumbuhan pemukiman yang cepat di perkotaan berpengaruh terhadap penurunan atau degradasi kualitas lingkungan. Gambar 20 : Degradasi lingkungan Pada gambar diatas dapat kita simpulkan bahwa maraknya tingkat urbanisasi mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan akibat alih fungsi lahan menjadi perumahan. 16

RANGKUMAN Daerah pedesaaan memiliki peranan yang sangat penting dalam perkembangan daerah perkotaan. Desa merupakan penyangga (hinterland) kota , terutama sebagai wilayah penyedia bahan pangan untuk penduduk perkotaan dan penyedia tenaga kerja bagi pembangunan fisik di daerah perkotaan. Hubungan yang saling melengkapi dikarenakan perbedaan dalam ketersediaan dan kemampuan sumber daya dalam suatu wilayah. Interaksi yang saling melengkapi antara desa dan kota harus dicermati mengenai dampak positif serta dampak negatifnya. Kita sebagai penduduk desa maupun kota tentu akan ikut menikmati dampak positifnya, akan tetapi kita juga harus peduli dan turut mengurangi dampak negative yang timbul akibat adanya interaksi tersebut. 17

DAFTAR RUJUKAN Bintarto,R. 1983. Interaksi Desa-Kota dan permasalahan. Ghalia Indonesia Daldjoeni,N. 1996. Geografi Kota dan Desa. Bandung: Alumni Arifin, Aji. 2016. Geografi kelas XII. Jakarta : CV. Media Tama Sugiyanto. 2020. Geografi: Mengkaji Ilmu Geografi untuk Kelas XII, Platinum, PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Solo. Ardi Anto; Aftri Plantianti, 2020: E Modul Geografi Kelas XII SMA/ MA, Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus–Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah–Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 18


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook