Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Perkembangan IPTEK dalam Era Globalisasi dan Dampaknya bagi Kehidupan

Perkembangan IPTEK dalam Era Globalisasi dan Dampaknya bagi Kehidupan

Published by Retno Suminar, 2022-11-16 05:01:27

Description: Perkembangan IPTEK dalam Era Globalisasi dan Dampaknya bagi Kehidupan

Search

Read the Text Version

Perkembangan IPTEK dalam Era Globalisasi dan Dampaknya bagi Kehidupan Manusia Assalamualaikum, selamat pagi semuanya. Tulisan dibawah ini merupakan salah satu bahan ajar untuk Sejarah Peminatan Kelas 12 IPS. Sesuai dengan uraian di KD, maka tulisan ini fokus pada: 1. Teknologi luar angkasa 2. Teknologi persenjataan 3. Teknologi komunikasi dan informasi 4. Teknologi transportasi Ayo kita hampiri satu persatu….

Teknologi Luar Angkasa Peristiwa penting yang mendasari berkembangnya teknologi luar angkasa dengan cepat dimulai saat adanya perlombaan angkasa dan perang dingin antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet (US). Untuk soal antariksa, maka US lebih mengawalinya dibanding AS. Spunik 1 dan Yuri Gagarin dengan Vostok 1 tahun 1961 ke luar angkasa sebagai simbolnya. Namun, seakan petir di siang bolong, AS menyerobotnya dengan peristiwa bersejarah tahun 1969 ketika Neil Amstrong menjejakan kakinya di Bulan. Persaingan demikian mereda, ketika US hancur, perang dingin usai. 10 tahun kemudian, NASA (USA), Roscosmos (Russia), JAXA (Japan), ESA (Europe), and CSA (Canada) meluncurkan ISS, sebuah Satasiun Ruang Angkasa Internasional, pada 6 Desember 1998. Ini menjadi babak baru dalam perkembangan teknologi luar angkasa. Teknologi Persenjataan Nyaris setiap negara memiliki persenjataan. Perkembangan teknologi persenjataan berkaitan erat dengan perkembangan militer khususnya ketika Perang Dunia dan Perang Dingin. Di masa Perang Dingin, Amerika Serikat dan Uni Soviet memimpin perkembangan persenjataan dengan tujuan untuk melindungi kawannya dan perebutan pengaruh. Pihak yang terlibat berusaha meningkatkan mutu dan jumlah persenjataannya. Adapun teknologi persenjataan yang dikembangkan antara lain bom, senjata nuklir, rudal. Kepemilikan senjata-senjata ini pada akhirnya diketahui berbahaya dan memicu banyaknya konflik yang membuat situasi berbahaya. Kesadaran itu berdampak pada menurunnya tingkat persaingan teknologi persenjataan antar banyak negara. Blok Barat dan Blok Timur akhirnya menggagas beberapa hal untuk mengatasi situasi. Salah satunya dengan membuat perjanjian- perjanjian Nuclear Non-proliferation Treaty, Strategic Arms Limitation Talks (SALT), dan Strategic Arms Reduction Treaty (START).

Teknologi Komunikasi dan Informasi Teknologi pada bagian ini adalah komputer, faksimili, televisi, radio, internet, dan ponsel. Kesemuanya mengalami perkembangan sesuai kebutuhan jaman. Dengan media-media tersebut seakan dunia ada digenggaman tangan, globalisasi masuk hingga ke ruang privat. Kemudahan-kemudahan sekaligus kecanggihan yang ditawarkan merupakan proses sejarah yang terjadi sebagai ujian akan ketangguhan untuk terus survive seiring perkembangan pemenuhan kebutuhan manusia. Komputer awalnya dibuat sebagai alat hitung canggih, dan ponsel merupakan pengembangan dari HT saat PD. Teknologi Transportasi Jalan Raya di Indonesia Jalan tol (singkatan dari tax on location) pertama di Indonesia dibangun pada 1973 adalah Jalan Tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi). Tol ini mulai digunakan tahun 1978 hingga sekarang dan membentang sepanjang kurang lebih 50 km. Pembuatan jalan tol kemudian berkembang di daerah lain di Pulau Jawa dan Sumatra. Dilanjutkan dengan tol Jakarta – Tangerang sepanjang 33 km (beroperasi November 1984), Surabaya – Gempol (49 km dan beroperasi Juli 1986). Pembangunan sempat terhenti pada Maret 1993 setelah membangun jalan tol Surabaya – Gresik sepanjang 20,7 km dan dilanjutkan dengan pembangunan Cikampek – Purwakarta – Padalarang (Cipularang) pada April 2005. Transportasi Air di Indonesia Perusahaan kapal pertama di Indonesia bernama N.V. Nederlandsch Indische Industrie dan mulai dirintis pada 1823 oleh Gubernur Jenderal Van der Capellen. Untuk mendukung perusahaan tersebut, dibangun bengkel reparasi kapal pada 1849 di Surabaya. Hingga pada 1939 perusahaan tersebut diubah namanya menjadi Marine Establishment (ME). Pasca Perang Dunia II, setelah sempat dikuasai Jepang, Belanda kembali menguasai ME. Setelah merdeka, pada 27 Desember 1949, ME dikembalikan

ke pemerintah Indonesia dan diubah namanya menjadi Penataran Angkatan Laut (PAL). Transportasi Udara di Indonesia Perkembangan transportasi udara Indonesia dimulai pada masa awal kemerdekaan. Saat itu pesawat yang digunakan masih hasil modifikasi Pesawat Cureng/Nishikoren peninggalan Jepang. Pesawat itu dirancang dan dites oleh Agustinus Adisucipto pada Oktober 1945 di atas kota Tasikmalaya. Atas ide Wiweko Soepono dan Nurtanio Pringgoadisuryo dibukalah bengkel pesawat di bekas gudang kapuk di Magetan dekat Madiun. Pesawat NWG- 1 menjadi jenis pesawat hasil buatan bengkel tersebut. Perkembangan pesawat terbang sempat terhambat karena pemberontakan Madiun 1948 dan Agresi Militer Belanda. Dunia penerbangan Indonesia kemudian berkembang lagi pasca peristiwa tersebut. Bandung dipilih menjadi tempat pengembangan pesawat terbang, khususnya di lapangan terbang Andir (Husein Sastranegara). Pada 1 Agustus 1954, Indonesia berhasil menerbangkan prototype Si Kumbang dan selanjutnya diluncurkan pesawat latih dasar Belalang 89 dan pesawat olahraga Kunang 25. Berbagai kemajuan tersebut membuat banyak pihak optimis terhadap industri penerbangan Indonesia. Akhirnya pada 16 Desember 1961 diresmikan pembentukan Lembaga Persiapan Industri Penerbangan (LAPIP). Setelah berbagai gejolak, 28 April 1976 secara resmi didirikan PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio dengan B.J. Habibie selaku Direktur Utamanya. Selanjutnya, bagaimanakah dampak IPTEK ? Sejarah mengajarkan kepada kita, bahwa Iptek akan terus berkembang seiring perkembangan kebutuhan manusia. Namun, yang harus disadari, bukan hanya dampak positif yang bermunculan, tetapi juga dampak negatif. Seperti apa dampak-dampak tersebut, berikut beberapa diantaranya:

Dampak Positif Aspek Ekonomi Dalam sisi ekonomi, kemajuan Iptek berpotensi mendorong penanaman modal asing, meningkatkan kemakmuran rakyat, meningkatkan kesempatan dan devisa kerja serta dan makin terbukanya pasar internasional untuk produksi di dalam negeri. Aspek Sosial Budaya Munculnya internet dan gadget yang canggih telah mempermudah seseorang memperoleh informasi dari manapun dan kapan pun. Ini juga berperan dalam peningkatan efisiensi dalam aktifitas sehari-hari. Aspek Hukum Kemajuan IPTEK akan memberikan efek pada pertahanan dan keamanan, supremasi hukum, demokrasi, dan tuntutan Hak Asasi Manusia (HAM) semakin menguat. Disamping itu, tuntutan terhadap tugas-tugas penegak hukum yang lebih transparan, professional, dan lebih bertanggung jawab juga makin menguat. Selain itu, regulasi hukum dan pembuatan peraturan undang-undang yang bermanfaat dan memihak rakyat banyak juga akan makin menguat. Dampak Negatif

Aspek Politik Dengan berkembangnya IPTEK, maka tidak menutup kemungkinan nilai-nilai seperti kebebasan demokrasi dan keterbukaan bisa disalahartikan oleh masyarakat. Hal ini bisa membuat terganggunya stabilitas politik di dalam negeri. Aspek Ekonomi Dalam bidang ekonomi, perkembangan IPTEK bisa merugikan lantaran dapat meningkatkan perdagangan bebas yang membuat terdesaknya produk lokal, timbulnya kesenjangan sosial akibat adanya persaingan bebas, kemungkinan perekonomian negara untuk dikuasai pihak asing, dan yang lebih buruk mekanisme pengaturan ekonomi sepenuhnya diatur oleh pasar sehingga pemerintah hanya sebagai regulator. Aspek Sosial Budaya Kemajuan IPTEK ini dapat memunculkan sifat hedonisme maupun gaya hidup konsumtif dan individualisme. Hal ini tentu saja memicu adanya kesenjangan sosial jika seseorang tidak mampu menerima pengaruh Iptek dengan baik. Selain itu, ada kekhawatiran akan lunturnya nilai-nilai sosial dan keagamaan. Dimana kemajuan teknologi kadang bisa membuat seseorang melupakan hubungan dengan orang lain dan melanggar norma agama contohnya mencuri dengan cara hacking ke suatu lembaga keuangan dan sebagainya. Aspek Hukum Kemajuan Iptek di bidang hukum dikhawatirkan akan memunculkan tindakan anarkis dari masyarakat yang mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa, ketahanan maupun stabilitas nasional. Oleh karena itu, perlu adanya solusi dalam menghadapi pengaruh Iptek terhadap sebuah negara sehingga

kemajuan teknologi ini bisa dimanfaatkan untuk kepentingan orang banyak. Salah satunya perkembangan Iptek harus sesuai dengan sila Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa dan didukung dengan UUD 1945 untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Demikian beberapa tinjauan dari beberapa aspek. Dibagian lain, dari sumber yang berbeda, seperti apa dampak-dampaknya, diuraikan seperti dibawah ini: 1. Bidang Ekonomi — Positif:  Produktifitas dunia industri semakin meningkat. Kemajuan teknologi akan meningkatkan kemampuan produktivitas dunia industri baik dari aspek teknologi industri maupun pada aspek jenis produksi  Pertumbuhan ekonomi akan semakin tinggi  Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki.  Semakin maraknya penggunaan TIK akan semakin membuka lapangan pekerjaan  Dengan fasilitas pemasangan iklan di internet pada situs-situs tertentu akan mempermudah kegiatan promosi dan pemasaran suatu produk  Perusahaan dapat menjangkau pasar lebih luas, karena pembeli yang mengakses internet tidak dibatasi tempat dan waktu  Perusahaan tidak perlu membuka cabang distribusi  Pengeluaran lebih sedikit, karena pegawai tidak banyak  Harga barang lebih murah, karena biaya operasionalnya murah  Bisnis yang berbasis TIK atau yang biasa disebut e-commerce dapat mempermudah transaksi-transaksi bisnis suatu perusahaan atau perorangan  Pemanfaatan teknologi untuk membuat layanan baru dalam perekonomian dan bisnis antara lain internet banking, SMS banking, dan e-commerce. — Negatif:

 Terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang sesuai dengan yang dibutuhkan  Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan juga melahirkan generasi yang secara moral mengalami kemerosotan: konsumtif, boros dan memiliki jalan pintas yang bermental instant  Adanya aksi tipu menipu dalam proses jual beli online yang dapat merugikan beberapa pihak;  Dengan jaringan yang tersedia seperti yang terdapat pada beberapa situs yang menyediakan perjudian secara online, para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi keinginannya  Resistensi Membeli Secara Online. Bagi orang awam yang belum pernah bertransaksi secara online, akan merasa janggal ketika harus bertransaksi tanpa bertatap muka atau melihat penjualnya. Belum lagi ketakutan bila pembayaran tak terkirim atau tak diterima. Atau barang tak dikirim, atau bahkan barang dikirim tetapi tak diterima 2. Bidang Sosial — Positif:  Kemajuan teknologi komunikasi yang cepat dapat mempermudah komunikasi antar manusia dari suatu tempat ke tempat yang lain  Sosialisasi kebijakan pemerintah dapat lebih cepat disampaikan kepada masyarakat  Informasi yang ada di masyarakat dapat langsung dipublikasikan dan diterima oleh masyarakat — Negatif:  Dengan makin pesatnya komunikasi membuat bentuk komunikasi berubah,yang asalnya face to face menjadi tidak. Hal ini dapat menyebabkan komunikasi hampa  Seseorang yang terus-menerus bergaul dengan komputer akan cenderung menjadi seseorang yang individualis

 Dengan pesatnya teknologi informasi, baik internet maupun media lainnya,membuat peluang masuknya hal-hal yang berbau pornografi, pornoaksi, maupun kekerasan makin mudah  Interaksi anak dan computer yang bersifat satu (orang) menhadap satu (mesin) mengakibatkan anak menjadi tidak cerdas secara sosial  Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar. Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada upaya pemenuhan berbagai keinginan material, telah menyebabkan sebagian warga masyarakat menjadi ―kaya dalam materi tetapi miskin dalam rohani 3. Bidang Budaya — Posiif:  Mempermudah seseorang di suatu Negara mengetahui berbagai macam budaya yang ada di belahan bumi yang lain  Mempermudah adanya pertukaran pelajar antar negara  Mempermudah pendistribusian karya-karya anak bangsa seperti musik, film, fashion maupun furniture ke Negara-negara tetangga maupun Negara-negara berbeda benua yang mana akan memperkuat identitas Negara serta membuat Negara semakin dikenal oleh dunia — Negatif:  Terjadinya akulturasi budaya yang selanjutnya berkembang menjadi budaya massa  Mempercepat perubahan pola kehidupan bangsa  Membuat sikap menutup diri dan berpikir sempit  Mudah terpengaruh oleh hal yang berbau barat  Lenyapnya identitas kultural nasional dan lokal  Kehilangan arah sebagai bangsa yang memiliki jati diri  Hilangnya semangat nasionalisme dan patriotism

 Cenderung pragmatisme dan maunya serba instant 4. Bidang Politik — Positif:  Memberikan dorongan yang besar bagi konsolidasi demokrasi di banyak negara  Meningkatnya hubungan diplomatik antar negara  Kerjasama antar negara jadi lebih cepat dan mudah  Menegakan nilai-nilai demokrasi  Memperluas dan meningkatkan hubungan dan kerja sama Internasional  Partisipasi aktif dalam percaturan politik untuk menuju perdamaian dunia  Adanya peranan besar masyarakat dalam pengembangan pemerintah. Contohnya dengan e-government maka hal ini bisa tercapai. Bayangkan saja jika ada anggota DPR yang dapat berinteraksi dengan rakyat yang telah memilihnya, kegiatan tanya jawab, melakukan voting, saran dan kritik akan dapat tersalurkan dengan cepat, langsung, dan nyaman  Kegiatan komunikasi untuk keperluan politik dengan menggunakan teknologi informasi menyebabkan sampainya berita lebih cepat, dilakukan secara efisien, dan nyaman. Misalnya jika ada masyarakat yang ingin mengajukan pendapatnya ke wakil rakyat maka cukup dengan menggunakan e-mail surat dapat sampai dengan segera. — Negatif:  Negara tidak lagi dianggap sebagai pemegang kunci dalam proses pembangunan  Timbulnya gelombang demokratisasi (dambaan akan kebebasan)  Adanya ancaman disintegrasi bangsa dan negara yang akan menggoyahkan Negara Kesatuan Republik Indonesia  Semakin meningkatnya nilai-nilai politik individu, kelompok, oposisi, diktator mayoritas atau tirani minoritas

 Timbulnya fanatisme rasial, etnis, dan agama dalam forum & organisasi  Timbulnya unjuk rasa yang semakin berani dan terkadang mengabaikan kepentingan umum  Adanya konspirasi internasional, yaitu pertentangan kekuasaan dan percaturan politik  Internasional selalu mengarah kepada persekongkolan  Lunturnya nilai-nilai politik yang berdasarkan semangat kekeluargaan, musyawarah mufakat, dan gotong royong. === Selamat Membaca, dan Kembangkan Pemikiran Kritismu ===


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook