Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Gadget & Mama

Gadget & Mama

Published by amaliarahmah2, 2021-04-07 09:49:43

Description: Gadget & Mama

Search

Read the Text Version

GM&aadmgaet @amaliarahmah | @attitude.web.id

Bagaimana menjadi (tetap) bahagia di era banjir informasi karena pemanfaatan gadget

WHY Between Milennial & digital innate The hype of social media Digital illusion

BETWEEN Millenial & Digital Innate

Sebagian besar mama adalah generasi Milennial, digital native (kelahiran 1981-1997) Sedangkan anak kita adalah gen-z, digital native (kelahiran >= 1998) Referensi: pewresearch, 2016 Maka para mama menyaksikan masa dari sebelum dan sesudah digital, sebelum dan sesudah ada media sosial Tetapi anak-anak kita bahkan tak terbayang ada masa sebelum itu..

Mama pastinya seneng banget pegang HP, lha ya ini mainan mewah yang dulu belum pernah dicicipi ������ Sekarang dengan mainan ini, mama kecil yang dulunya minder, sekarang bisa tampil, bisa belajar apapun, dan bahkan bisa mencari penghasilan tambahan dengan HP Betah kan.. Betah kan berteman dengan Gadgetnya ������

Tapi ketika anak kita pegang HP, maka sebisa mungkin kita larang dengan berbagai alasan. Mulai dari konten buruk, kesehatan mata, mager, gak kreatif, dan berbagai macam ketakutan lainnya Tapi ya memang semua alasan itu ada benarnya

kemudian bocahnya ngeyel.. HaPe mama diculik dalam diam..

.. dan mama pun murka.. Kemudian sedih.. Marah lagi.. Sedih lagi.. Terus berulang.. Disclaimer: mudah-mudahan hanya kejadian di dalam sinetron

Trus.. Kenapa pelik ya dunia mama & gadget?

Mam.. Sungguh kamu tidak sendiri.. Memang sulit, dan selalu akan sulit.. Anak akan selalu lebih canggih dalam adopsi teknologi baru... Sementara mama terancam mojok gagap teknologi.. atau justru jadi \"musuh\" kalau dalam urusan gadget dan isinya..

Lalu kapan mama bahagia? Masih kah ingat caranya bahagia?

Hai ma... Anak akan selalu mudah tertarik dengan Gadgetnya.. Anak gak pernah punya bayangan dunia tanpa Gadget.. Bagai kita diminta hidup seperti pelajaran sejarah.. Sungguh banyak pelajaran hidup yg bisa dipetik, tapi semua hanya bisa sampai awang awang saja.. Bisa.. Tapi tidak instan.. Perlu berulang ulang dan mungkin butuh waktu sepanjang hidup..

SYoH1aalaSu.hl.enasahYiysnliaaanyunngasn.gag.tpuaj1iatakuabsp1jitlaseihaarkmollauaf.an.osmdakuiunalnas.t.skudu1ukadklnaa1arhnldaeantsbamagihhtapuunka.so.kuan.n.tsutius..tken1 .. Tertanda, Yang senasib

Pembatasan waktu anak bermain Pembatasan jenis tontonan anak Gadget, untuk kesehatan matanya, adalah terhadap yang berbahasa sudah itu saja ramah anak saja Kandang waktu mama main gadget Ketakutan terhadap dampak buruk adalah untuk kewarasan emak. Gadget hanya untuk alasan kesehatan Sudah, itu dulu. mata, alasan lain abaikan Mamah perlu bernapas, anak perlu paham.. Paham diperoleh dengan kesederhanaan instruksi dan pengulangan..

Ada lagi sih cara lain.. Teladan.. Contoh dari mamanya.. Tapi benar sudah bisa? Mamanya juga perlu ruang dan waktu untuk berproses kan..

Di sini kita belajar bersama ya ma.. Belajar dengan menyadari bahwa kita tidak sendiri.. Belajar juga menyayangi diri sendiri.. Belajar dengan saling berbagi cerita.. Belajar dengan mencoba menerapkan berbagai ilmu satu persatu secara sederhana.. semoga berkenan.. dari saya yang belum merasa bisa, apalagi merasa hebat..

Eh ceritanya bersambung Karena yang buat juga perlu sejenak lepas dari Gadget ������ Desain dengan Canva, gambar dari Pexel dan Google, avatar dari belajarattitude.online

THE HYPE OF Social Media

HOW Bagaimana agar tidak selalu hanyut dalam penggunaan media sosial?

Socmed itu ada banyak. Boleh kita mulai dengan yang paling akrab ya. Facebook, Twitter Instagram, dan Whatsapp

Prinsip pemanfaatan FB, IG, dan Twitter yang bahagia sebenarnya sama: matikan sejenak ketika sudah mengalami 2 jam hanya scrolling feed tanpa jelas apa yang dicari..

Mari mam, kita pause dan mengingat-ingat sedikit pengalaman menggunakan Social Media

pernah gak, mau ngecek apa gitu di WhatsApp, trus berakhir setengah jam baca chat lain dan lupa niat semula? Cuuung.. Pernaaah..

MAKA, matikan notif jika tidak benar-benar perlu. Bahkan sesekali bebersih lah grup yang kita jarang tanggapi.. Tampilan notifikasi, ada di sisi mana layar, warna apa, harus seperti apa, itu semua research-based.. Ada studi komprehensif tentang hal tersebut. Jadi hampir pasti kita sulit melewatkan ya. Lha memang dirancang agar manusia tidak melewatkannya.

pernah gak merasakan mau daftar suatu hal dengan mengisi daftar memanjang di suatu WhatsApp group, trus ditinggal semalem, & besoknya nama kita hilang dari daftar, ketimpa yang lain?

Mam, zero/less waste sekarang sungguh hype kan? tapi ide less 'digital waste', adakah yang pernah terpikirkan? Sama lho dampaknya, 'banjir'.

Tau kan, media digital itu ditujukan untuk kemudahan komunikasi dan mencari informasi.. Tapi yang membuat informasi susah dicari siapa? Yang membuat banjir informasi siapa? Jadinya itu Gadget buat apa dong, kalau dasar tujuan pembuatannya aja tidak terpenuhi.

MmUmaTensammaetpunb,uikeudplksmuaeiearmhnek,kanneapimynnaagb?pkkaeiantktagekaramnjnaaatklenaukhanmlomiatloanugsnuisdhituiaudr,uukpnetjuakman Tertanda, Yang masih bingung

Sedikit tips untuk memudahkan hidup kita yang seharusnya mudah : Dandan sebelum tampil. Kalau mau share info, jangan ada typo typo lah mam.. Udah gak jaman.. Informasi dibuat jelas, ringkas, detail sebelum share, bisa drafting dulu chat ke diri sendiri (ngasih saran tapi masih ngaca juga)

...... Carilah cara yang lebih manusiawi dalam membuat sebuah daftar di grup. Selama ada yang rela merangkum, cara apapun bisa.. Sama capeknya dengan scroll dan manjat chattingan kok..

Topik viral (bukan sama dengan) harus diikuti Abaikan sesekali topik viral, itu bagus lho untuk kesehatan jiwa. (disclaimer : berdasarkan pengalaman sendiri)

Anyway, Itu semua hanya tips ya.. Tips bahagia.. Frustrasi pastinya kalau alat yang harusnya memudahkan malah membuat pusing kepala barbie.. Lebih Frustasi lagi punya hape canggih tapi hanya dipakai tanpa upaya \"memaksimalkan\" manfaat..

Sesungguhnya yang perlu diperbaiki dahulu buka lah perilaku menggunakan Gadget, melainkan diri kita sendiri Tidak ada satupun solusi teknologi akan berhasil jika orang yang menggunakannya tidak pernah berminat untuk berubah

Digital Illusion

Hai Mam, Pernahkah merasa bagai si dia yang buruk rupa si pojokan, memandang saudaranya yang cantik dan bersinar, bahkan dari kejauhan

Dia yang sering lupa bahwa dia memiliki keluarga, suami, dan anak.. Berkah yang luar biasa dari Allah

Kemudian di realita ada pula 'keindahan' macam ini.. ������ This is what happen when they are in long silence

Hati yang Mencelos.. Kekhawatiran.. Sport jantung, tapi rutin.. .. Ditambah dengan rasa rendah diri.. Rasa kurang percaya diri.. .. Masih belum cukup.. Ada pula perasaan gagal jadi mama sempurna.. .. dan itu berulang, di setiap harinya..

Duh gustiiii.. Pening.. Banyak banget ya yang harus dikuasai seorang ibu..













������

������



DIGITAL Illusion


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook