Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Buletin HALLO CIPTO !

Buletin HALLO CIPTO !

Published by agussalam5959, 2018-10-29 00:43:01

Description: Buletin HALLO CIPTO !

Search

Read the Text Version

MeMahaMi & Menyikapi IGD RSCM BuLLYiNg dAN BuNuh diRi PAdA REMAjA wujudkan pelayanan terbaik Cedera AKiBAT OLAh RAgA dAN CARA PENCEgAhANNYA SukSeS MenyuSui BAgi iBu BEKERjA rujukan nasional KLINIK YASMIN UNIT PELAYANAN RSCM KENCANA JANTUNG TERPADU RSCM BANYAK NYAWA TERSELAMATKAN

Daftar IsI EDISI KE TIGA 2018 | ISSN 1 411-1748 4 20 profil iNfo taNya Jawab 4 Manfaatkanlah RSCM kesehataN 32 Lebih dekat dengan pikun: Sebuah perspektif fokus 22 Gizi Ibu Menyusui Baik holistik dari sudut ilmu penyakit dalam 7 Instalasi Gawat Darurat ASI Optimal (IGD) RSCM 24 Cedera Akibat Olah Raga Wujudkan Pelayanan dan Cara Pencegahannya regular Terbaik 26 Memahami & menyikapi 24 Dokterku Bullying dan Bunuh Diri seputar pada Remaja 36 Kegiatan Webinar RSCM Bulan Juli-November rscm 28 Sukses Menyusui 2018 bagi Ibu Bekerja 10 Departemen Radiologi 38 Teka Teki Silang RSCM-FKUI Menjadi 39 Album 26 Pusat Layanan Kesehatan Terbaik dan Bermutu 13 Perkembangan Penelitian Sel Punca di RSCM-FKUI 16 Skrining Antibodi Sebagai Metode Uji Pra Transfusi Terkini Di UPTD ruJukaN NasioNal 18 Inovasi dan Komitmen Unit Pelayanan Jantung Terpadu RSCM Banyak Nyawa Terselamatkan 20 Klinik Yasmin RSCM Kencana 16 fokus igd RSCM WujudKAN PELAYANAN TERBAiK Secara umum IGD di RSCM ingin bisa menjadi menjadi unit kegawatdaruratan yang ideal, 7 ada standarnya, ada yang menjaga dan ada yang mengembangkan, sehingga terjaga kualitas dan pelayanannya. Dengan begitu, diyakini kritik tajam masyarakat tidak lagi bermunculan. Redaksi menerirma kiriman artikel / tulisan dan atau foto dari kontributor internal di lingkungan RSCM. Artikel dapat berupa ulasan kegiatan, prestasi, acara internal hingga artikel yang bersifat edukasi maupun wawasan. Sertakan pula foto dokumentasi yang layak dan beresolusi tinggi dengan keterangan nama, waktu, lokasi dan tujuan dilaksanakannya kegiatan tersebut. Redaksi berhak menyunting artikel tanpa mengubah tema dan isi artikel. Semua korespondesi surat menyurat, informasi, saran maupun ide dapat dikirim ke alamat email redaksi : [email protected]

salam redaksi Salam hangat pembaca setia Buletin Hallo Cipto ! umah sakit merupakan salah satu instansi berwenang yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat luas. Dalam situasi ini mau tidak mau rumah sakit harus memperhatikan kualitas pelayanannya, terutama kepada pasien yang akan menggunakan jasanya, sehingga mereka merasakan kepuasan terhadap kualitas yang ditawarkan. Bagi RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh masyarakat merupakan keharusan tidak mungkin dielakkan. Sampai kapanpun komitmen terhadap pelayanan harus selalu dijunjung tinggi. Namun demikian semaksimal apapun pelayanan yang berusaha diberikan, namun tetap saja masih ada yang terasa kurang di mata pasien. Hal ini tidak bisa disalahkan. Tapi yang jelas pihak rumah sakit tidak pernah tinggal diam dalam menyikapi berbagai keluhan yang ‘datang’ ke rumah sakit. Semua masalah langsung di evaluasi untuk segera ditaindaklanjuti. Yang jelas, sebelum ada keluhan, baik yang datang dari pasien maupun keluarganya pihak rumah sakit rutin secara konsisten melakukan evaluasi di unit-unit yang bersinggungan langsung dengan pelayanan. Semua stake holder turun langsung ke lapangan, baik itu Direktur umum dan Operasional atau pun kepala- kepala unit. Masing-masing mengecek langsung semua kompetensinya. Dari sini dipastikan tidak ada satu temuan sekalipun yang tidak diltindaklanjuti. Tapi memang bentuk tindak lanjut ini ada yang bisa langsung selesai, tapi ada juga yang bertahap. Dikarenakan beberapa hal yang sangat terbatas. Namun demikian yang perlu dihadirkan dalam benak setiap masyarakat adalah RSCM hadir untuk menjawab tantangan pembangunan kesehatan di Indonesia. RSCM akan selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Salam sehat...dan selamat membaca Redaksi Cover : Kesibukan dokter dan tenaga medis Instalasi Gawat Darurat RSCM Photo : dok.pkrs Design : Artoio Gomes (Gomes Disain) Percetakan : BM Media media cetak periodik internal rscm. Terbit Pertama Kali Desember 1999. pembina: Direktur Utama RSCM, Direktur Pengembangan & Pemasaran RSCM. pemimpin redaksi: Ns. Arifah, SKep, M.Kes. tim penyunting: Bekti Utami, Rahajeng Kartika Sari, SKM, Yani Astuti, SKM, M.Kes, M. Hatta, SKM, MM.Kes, Vera Eka. P, Gavid Anggi Fandito. penerbit: Instalasi Promosi Kesehatan Rumah Sakit RSCM Jakarta. alamat redaksi: Instalasi Promosi Kesehatan RSCM, Jl. Diponegoro 71, Jakarta Pusat 10430. Kotak Pos 1086. telp. 62-21 1500135 Pst. 2907. email: [email protected]. www.rscm.co.id EDISI KETIGA - 2018 | HALLO CIPTO ! | 3

Profil 4 | HALLO CIPTO ! | EDISI KETIGA - 2018 www.rscm.co.id Profil

Profil Profil dr. Surahman Hakim, SpOG (K), MPH Manfaatkanlah RSCM Kualitas yang dimiliki RSCM tidak bisa diremehkan. Akreditasi internasional akan pelayanan sudah dua kali diraih dengan apresiasi positif. Tenaga-tenaga medis yang mereka miliki juga berkualitas dan andal. Meskipun terkadang masih ada ganjalan dalam pelayanan khususnya menyangkut sarana dan pra sarana, sangat disayangkan kalau potensi ini tidak dimanfaatkan maksimal oleh masyarakat. ugas dan tanggungjawab Karena itu, jangan heran kalau kritik-kritik yang dipercayakan kepada dr. tajam sering menyambangi, terutama Surahman Hakim , SpOG (K) keluhan soal fasilitas di RSCM. MPH selaku Direktur Umum dr. Surahman bisa memahami hal Tdan Operasional RSCM bisa tersebut. Semua disikapi dengan positif, dibilang tidaklah ringan, karena bersen- enjoy dan easy going. Justru menurut pria tuhan langsung dengan ‘obyek-obyek ramah dan murah senyum tersebut, kritik vital’ di RSCM. Bergeser sedikit dari target merupakan modal yang sangat berharga yang ditetapkan, akibatnya bisa fatal. bagi rumah sakit. Modal berharga? Iya dr. Surahman dan jajarannya-lah yang betul, karena kritik merupakan survei harus memikirkan bagaimana agar pa- yang objektif dan positif bagi keberlang- sokan air di lingkungan rumah sakit tetap sungan RSCM. “Pengalaman baik atau selalu terjaga. Mereka jualah yang harus buruk itu merupakan modal bagi kami memikirkan pasokan beras, daging, untuk menjadi lebih baik,” terang Master sayuran, buah-buahan bahkan minyak of Public Health jebolan UGM ini. goreng dan kebutuhan lainnya, agar tetap Meskipun begitu, kritik yang masuk berjalan konsisten sehingga mampu selalu direspon positif. Tapi diakuinya, menyambangi gizi pasien biar cepat respon tersebut bukan berarti serta merta pulih kesehatannya. Ketika ada toilet di diwujudkan dalam waktu singkat, seperti RSCM yang tidak berfungsi maksimal, dr. halnya membalikkan telapak tangan, Surahman dan jajarannya-lah orang yang karena semua butuh proses dan pene- pertama kali jadi sorotan tajam. laahan. Apalagi yang berkaitan dengan Lewat kerja keras dan pemikiran pria sarana dan bugdet, tidak setiap saat bisa kelahiran Cirebon 1968 ini pulalah pa- diluncurkan, karena semua harus dengan sokan listrik tetap stabil ‘menyambangi’ perencanaan dan strategi yang tepat. kebutuhan pasokan rumah sakit seluas “Saat ini kami sepakat, keluhan pasien, 12 hektar ini agar bisa mendukung kinerja dokter, perawat, pengajar atau siapapun, para dokter dan perawat menjadi opti- itu dijadikan modal untuk meningkatkan mal. Demikian pula, hadirnya berbagai pelayanan,” tegas suami dari Dra. Tia obat-obatan yang menunjang kesehatan Setiati ini. pasien, juga tidak terlepas dari peran yang Disadari memang RSCM belum diberikan oleh ayah tiga orang anak ini. sempurna namun demikian bukan berarti Tapi sekalipun demikian, upaya dan pihak rumah sakit tinggal diam, acuh tak jerih payahnya masih saja dirasakan acuh tidak melakukan apapun, justru belum maksimal oleh sebagian kalangan, saat ini berbagai inovasi terus dilakukan terutama para konsumen yang ingin pihak RSCM untuk bisa memberikan yang memperoleh pelayanan kesehatan prima. terbaik. www.rscm.co.id EDISI KETIGA - 2018 | HALLO CIPTO ! | 5

Profil RSCM senantiasa melakukan evalu- nesia. RSCM hadir untuk menjawab Standar akreditasi internasional Fokus asi, terutama melalui Bagian Pema- tantangan pembangunan kesehatan di dari JCI merupakan standar yang dibuat saran RSCM mengenai tingkat kepuasan Indonesia. “Maka dari itu, manfaatkan agar pelayanan kesehatan rumah sakit pelanggan. Hal itu bisa ditinjau dari kotak RSCM, baik itu pelayanan reguler maupun berfokus kepada pasien dan diterapkan saran yang disediakan, pin senyum dan yang non reguler,” tambah dr. Surahman. sesuai dengan budaya setempat untuk google review. Dan diakui dr. Surahman Mengapa ? karena RSCM memi- peningkatan mutu pelayanan secara yang paling banyak mendapat keluhan liki mutu yang sudah diakui oleh inter- berkesinambungan. Standar disini dimak- dari luar menyangkut masalah sarana nasional. Prestasinya juga tidak kalah sudkan sebagai suatu tingkat kualitas dan pra sarana rumah sakit, seperti toilet, dibandingkan dengan rumah-rumah sakit pelayanan kesehatan dan keselamatan obat dan beberapa lainnya, yang meru- lainnya di belahan dunia. RSCM dua kali pasien yang diharapkan. pakan tanggungjawab langsung di bawah berturut-turut meraih akreditasi inter- Dan yang membanggakan lagi, RSCM kendali dr. Surahman. Informasi ini rutin nasional melalui Join Commition Interna- sudah dua kali meraih akreditasi Inter- diperolehnya setiap bulan melalui Bagian tional (JCI). JCI merupakan badan akredi- nasional dari JCI dan RSCM merupakan Pemasaran RSCM. tasi non profit yang berpusat di Amerika rumah sakit pemerintah yang pertama Keluhan tersebut dianalisis secara Serikat dan bertugas menetapkan dan mendapatkan akreditasi JCI ini. Artinya, khusus untuk mencari tahu apa menilai standar performa para pemberi pasien-pasien yang berobat mendapat- penyebabnya. Dari situ dilakukan peren- pelayanan kesehatan. kan pelayanan yang berstandar inter- canaan tindak lanjut dari keluhan-ke- nasioal. Ditambah lagi, tenaga-tenaga luhan tersebut dan siapa yang bertang- medis dan tenaga kesehatan lainnya yang gungjawab atas penanganan keluhan tadi dimiliki RSCM, baik itu dokter maupun disertai timelinenya. perawat merupakan SDM yang terbaik di Memang tidak selalu keluhan lang- Indonesia.”Sayang kalau tidak dimanfaat- sung direspon, karena tidak semua pelak- kan,” tegas pria yang hobi membaca dan sanaannya mudah. Tapi secara sistematis, traveling tersebut. akan ditindaklanjuti berdasarkan prioritas Memang, tantangan RSCM semakin dan manajemen risiko. besar, terutama tantangan untuk bisa Selain itu, dr. Surahman dan jaja- memberikan pelayanan yang terbaik rannya tengah memanfaatkan evaluasi bagi masyarakat. Selain itu, RSCM juga dalam bentuk ronde menejemen. Jadi mempunyai pekerjaan rumah yang sebelum ada keluhan, ada evaluasi lang- cukup besar, sesuai dengan pelaksa- sung secara konsisten di unit-unit yang naan program JKN, yaitu memberikan pe- bersinggung-an langsung dengan pelay- layanan yang terbaik dengan tetap anan. Dalam ronde menejemen ini memperhatikan efisiensi dan efktifitas semua stake holder turun langsung pelayanan, sehingga dalam opera- ke lapangan, baik itu Direktur dan sionalnya RSCM harus melaksanakan DSSG, kepala unit dan koordina- Kendali Mutu Kendali Biaya (KMKB). tornya setiap Senin ada evaluasi Tentu saja hal ini tidak akan berhasil tindak lanjutnya di minggu ke jika tidak didukung oleh civitas empat. “Dari sini kita memas- hospitalia RSCM. Dan untuk mewu- tikan bahwa tidak ada satu judkan itu semua mau tidak mau temuan yang tidak ditindak- RSCM harus menempuh berba- lanjuti. Ada temuan yang gai proses. Maka dari itu, feedback bisa langsung ditindaklan- dari masyarakat sangat penting juti sampai selesai, tapi bagi RSCM. Sebab feedback terse- ada yang harus bertahap, but merupakan jembatan bagi tergantung kompleksitas RSCM untuk terus memperbaiki dari akar masalah temuan kualitas layanan kesehatan yang tersebut” tambah alumnus diberikannya kepada masyarakat. kedokteran dan spesialis “Jadi jangan pernah berputus Obstetri dan Ginekologi FKUI asa dengan pelayanan yang tersebut. diberikan RSCM. Bahkan Namun demikian apapun masyarakat luar salut dinamika yang terjadi di rumah dengan pelayanan kita, sakit yang tahun ini usianya bukan berarti kami tanpa menginjak 99 tahun itu bahwa ‘cela.’ Tapi biar bagaimana masyarakat perlu tahu kalau RSCM pun RSCM merupakan aset yang merupakan rumah sakit umum pusat memang harus kita jaga bersama,” rujukan nasional satu-satunya di Indo- ujar dr. Surahman. *** 6 | HALLO CIPTO ! | EDISI KETIGA - 2018 www.rscm.co.id

Fokus Profil eadaan Gawat Darurat tentu kapan dan berapa jumlah pasien menyangkut aspek medis yang akan masuk. Koordinasi dengan dapat terjadi pada siapa saja, unit terkait lainnya terus ditingkatkan, ter- kapan dan di mana saja. Dalam utama dalam menyamakan visi menyang- Kkondisi tersebut, seseorang kut pelayanan kegawatdaruratan. atau pasien harus segera mendapatkan Namun demikian terkadang ada pertolongan melalui tindakan medis dan komentar dari pasien dan keluarganya. keperawatan yang maksimal dan profe- Para petugas di IGD RSCM ini kerap dicap sional. Nyawanya harus segera tertolong. tidak peka, cuek dan lamban. Harapan ke Oleh karena itu, kesigapan yang sangat IGD bisa memperoleh pela-yanan kese- ekstra dari para petugas seperti dokter hatan yang cepat, namun terkadang tidak dan perawat di instalasi kegawatdaru- demikian. Seorang bapak tiba-tiba marah ratan itu benar-benar dibutuhkan.Terca- di ruang IGD karena merasa anaknya yang painya pelayanan kesehatan yang optimal sakit diabaikan, sementara pasien yang melalui pelayanan IGD yang cepat, tepat baru saja masuk langsung mendapatkan dan profesional dalam penanganan ting- penanganan. kat kegawatdaruratan mampu mencegah Pemandangan seperti ini memang dr. Bambang Gunawan, SpOT (K) risiko kecacatan dan kematian. kerap terekam dalam kegiatan di IGD. Kepala IGD RSCM Pemahaman inilah yang selalu dikede- Memang, IGD merupakan ruang pertama pankan oleh seluruh awak di IGD Rumah yang dituju pasien ketika mendapatkan Sakit Cipto Mangunkusomo (RSCM) dalam masalah-masalah kesehatan, namun yang memberikan pelayanan kepada setap tidak diketahui kebanyakan orang adalah pasien yang ditangani. Langkah ini perlu sistem kerja di IGD. Sistem kerja di IGD dilakukan untuk bisa mewujudkan pelay- bukan menerapkan pola sistem antrian, anan terbaik. Semua pasien berusaha yang pertama datang maka akan menda- ditangani secara maksimal dan profe- pat pelayanan pertama. sional. Seluruh awak di IGD RSCM selalu Para dokter dan perawat di IGD RSCM dalam kondisi prima, sekalipun tidak memberikan pelayanan kepada pasien instalasi Gawat Darurat (iGD) rsCM Wujudkan Pelayanan Terbaik IGD RSCM berkomitmen menjadi unit kegawatdaruratan yang ideal dan terbaik. Untuk menuju ke arah sana memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan berbagai perubahan dan inovasi, terutama menyangkut standar dan kesamaan visi tentang kegawatdaruratan. www.rscm.co.id EDISI KETIGA - 2018 | HALLO CIPTO ! | 7

Fokus dr. Bambang Gunawan, Sp OT (K) dan dr. Yogi Prabowo SpOT (K) Fokus berdasarkan tingkat kegawatdaruratan kalau di IGD RSCM pasien tidak akan dito- sakit di luar RSCM, menyangkut riwayat yang dialami pasien. Istilahnya pasien lak, selalu ditangani, karena merupakan penyakit pasien dan penanganan yang yang kondisinya lebih kritis dibandingkan rujukan nasional. Yang memprihatinkan sudah dilakukan, sehingga ketika masuk pasien lainnya, akan ditangani terlebih lagi, langkah ini dilakukan rumah sakit ke IGD RSCM pasiennya tetap terlayani dahulu. lain untuk membuat citra mereka tetap dengan baik. Namun demikian Kepala IGD RSCM berkilau. dr. Bambang Gunawan, Sp OT (K) dapat Di sisi lain, ada juga rumah sakit yang Sistem kerjasama memahami penilaian tersebut. Tapi merujuk pasien dengan riwayat peyakit Di IGD RSCM ada standar yang ditetap- yang perlu diketahui masyarakat, dalam kurang jelas dan sangat minim penangan- kan bahwa pasien ditangani di IGD, maksi- memberikan pelayanan, IGD RSCM annya. Seharusnya pihak IGD diinformasi- mal 8 jam. Maksudnya dalam waktu terse- terus berupaya melakukan perbaikan kan, ada pasien yang perlu dirujuk karena but kegawatdarutannya sudah teratasi. di beberapa sektor yang sebelumnya ketidakmampuan di RSUD atau rumah Jika tidak, langsung masuk ke ICU atau dianggap masih kurang, terutama dalam sakit lain sehingga dikirim ke IGD RSCM. kamar operasi, bahkan jika diperlukan mewujudkan kualitas pelayanan. Bentuk “Dengan begitu kita siap dan tahu akan ada tindakan dan penanganan lain secara dari perubahan tersebut adalah dengan melakukan apa,” tegas dr. Bambang. khusus. memberikan standar-standar yang bisa Sekalipun begitu, kondisi yang kurang Over crowding (kelebihan pasien) dipahami dan bisa dijadikan patokan mengenakkan tersebut tidak bisa dibiar- sering terjadi di IGD, karena target dalam menjalankan aktifitas di IGD, ter- kan berlarut. Makanya untuk mengan- maksimal 8 jam sering tidak tercapai. utama bagi para pasien, para dokter dari tisipasi agar situasi itu tidak terjadi, seka- Faktor penyebab tidak tercapainya juga departemen dan rumah sakit lain di luar rang IGD RSCM mengembangkan sistem macam-macam. Yang sulit, kalau pasien- RSCM. networking di luar RSCM, melalui Sistem nya yang sudah stabil dan akan dirawat Apalagi, di satu sisi IGD RSCM sering- Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu ternyata kamar perawatan penuh, ini kali kedatangan banyak pasien. Situasi ini (SPGDT) atau pun sistem rujukan. Antara yang menjadi masalah. Tenaga pera- jelas mampu mempengaruhi penilaian RSCM dengan rumah sakit lain, saling wat yang seharusnya disini mengatasi masyarakat tentang kualitas pelayanan di berkomunikasi atau merujuk dengan cara kegawatdaruratan, mereka juga menjadi unit yang bekerja 24 jam tersebut. yang benar dan tepat, sehingga pasien- perawat ‘pasien-pasien di IGD’ yang Ditegaskan dr. Bambang, harus dilihat pasiennya benar tersaring. semestinya sudah bisa masuk ke ruang bahwa banyaknya pasien di IGD RSCM, Selain itu, saat ini juga tengah diba- perawatan. Seperti harus menyediakan bukan tanpa sebab, akan tetapi terjadi ngun dan dikembangkan penangan- makan, memperhatikan hygiene-nya karena berbagai faktor. Misalnya, masih an masalah-masalah pre hospital. dan masalah-maslah keperawatan lain- ada rumah sakit yang sengaja mengirim- Maksudnya, sebelum pasien masuk ke nya, sehingga kerjanya double. Inilah kan pasien ‘sekarat’-nya ke IGD RSCM, hal IGD RSCM, dilakukan koordinasi secara yang sering menimbulkan seolah-olah ini dilakukan karena mereka paham betul menyeluruh kepada seluruh rumah penanganan di IGD RSCM menjadi tidak 8 | HALLO CIPTO ! | EDISI KETIGA - 2018 www.rscm.co.id

Fokus Fokus ideal. “Sehingga kalau sebenarnya flow Ke depan, supaya IGD RSCM memiliki Untuk ke arah sana, IGD sudah memi- disini lancar, pelayanan di IGD juga akan standar dan kinerja yang baik, mau tidak liki 4 orang dokter spesialis dari beberapa berjalan lancar,” kata dr. Bambang. mau harus meningkatkan level IGD yang bidang, yang dididik ke luar negeri. Untuk mengatasi masalah ini pihaknya tadinya hanya unit menjadi level departe- Mereka memiliki kemampuan lebih juga tengah membangun suatu sistem men. Dari berbagai macam aktifitas, ujung- dalam bidang emergency. Mereka ada 2 kerjasama yang berpijak pada pengem- nya ada semacam pendidikan. Karena spesialis orthopedi, 1 spesialis anestesi bangan keselarasan visi mengenai kega- apa? IGD perlu ada tuan rumahnya. dan 1 penyakit dalam. Saat ini mereka watdaruratan di internal RSCM. Maklum Artinya harus ada yang mengurus IGD yang menjadi motor dan menjadi tuan selama ini kerjasama yang dijalin antara siang dan malam secara kontinyu, bukan rumah untuk mengawal standar-standar IGD dan departemen atau unit lainnya di orang yang datang dan pergi. IGD lebih IGD dan mempersiapkan IGD ke depan. RSCM dirasakan perlu lebih dimaksimal- banyak melayani tamu-tamu yang datang, “Memandang IGD ini harus satu kesatuan. kan lagi. Para dokter terkadang masih seperti Koas, Residence dan lain-lain, tapi Jangan setengah-setengah,” tegas dr. Yogi. ada yang bertugas dengan membawa tidak ada tuan rumahnya. Makanya sulit dr. Yogi juga berharap IGD RSCM aturan, kebijakan atau standar dari depar- untuk mengatur itu. memiliki layanan customer service. Hal temen atau unit-unitnya sendiri. Makanya Pembenahan IGD RSCM juga tidak ini dirasakan penting, terutama untuk koloborasi diupayakan bisa berjalan terlepas dari masalah-masalah admi- memberikan pemahaman, khususnya maksimal agar hasil yang diperoleh jauh nistrasi (terutama BPJS) serta menambah kepada keluarga pasien mengenai admi- lebih baik dari sebelumnya. “Sekarang sarana dan pra sarana penunjangnya. nistrasi dan pelayanan medis. Dua hal kita mencoba membuat dan menjalankan ini juga diyakini mampu meminimalisir standar-standar, supaya dipahami oleh Customer Service terjadinya komplain dari keluarga pasien. unit-unit atau departemen yang bekerja Sekarang, dr. Bambang mengu- Ketika ke IGD pasien banyak yang disini, sehingga menjadi sinkron,” tambah payakan IGD bisa memiliki tuan rumah, salah paham, seolah-olah mereka ber- dr. Bambang. mempunyai standar sendiri dan dijaga obat secara privat, ditungggu oleh dokter Salah satu wujud standar tersebut, untuk dikembangkan, karena IGD ini dan perawatnya. Padahal tidak demikian. IGD RSCM tengah mengembangkan merupakan termasuk bagian dari wilayah Para dokter dan perawat yang bertu- pelayanan terintegrasi, yang salah satu di RSCM yang merupakan rumah sakit gas di IGD ada kategori masing-masing antaranya mencakup konsep integrated pendidikan. Artinya, pendidikan tentang dalam hal melihat keutamaan dalam hal clinical pathway. Konsep ini dibuat atas kegawatdaruratan juga harus dibangun memberikan pelayanan. Misalnya pasien prakarsa dr. Yogi Prabowo SpOT (K), Kordi- disini. Karena RSCM sering sekali menjadi yang dirasakan sangat kritis kondisinya nator Medik dan Keperawatan IGD RSCM. patokan dan standar yang dilihat dan pasti akan didahulukan ketimbang pasien Melalui konsep ini, semua komponen dipraktekkan oleh rumah-rumah sakit yang datang dengan keluhan penyakit mempunyai pemahaman bahwa mereka lain di Indonesia. Termasuk standar- yang biasa-biasa saja. Situasi demikianlah bukan bekerja di poliklinik atau ruang standar tentang obat, penanganan dan yang biasanya mengundang kritik atau perawatan yang semuanya ada diagnosis sebagainya itu, banyak memberi gaung. komplain dari masyarakat bahwa mereka terlebih dahulu, baru kemudian melaku- “Secara umum kita menginginkan IGD di tidak dilayani di UGD. “Wilayah inilah yang kan penanganan. “Disini kita menangani RSCM bisa menjadi IGD yang ideal, ada harus digarap customer service untuk kegawatdaruratan berdasarkan simptom standarnya, ada yang menjaga dan ada bisa memberikan penjelasan mengenai kegawatdaruratan,” kata dr. Yogi. yang mengembangkan, sehingga terjaga alur pekerjaan di IGD. Edukasi kepada Misalnya seperti pasien yang mende- kualitas dan pelayanannya,” tambahnya. masyarakat akan hal ini juga sangat pen- rita kejang. Kejang itu penyebabnya bisa ting,” tegas dr. Yogi. *** macam-macam, bisa karena infeksi otak, keracunan, kehamilan, epilepsi dan seba- gainya. Pasien datang dengan kejang segera diatasi kejangnya. Apa penyebab kejangnya, itu nanti belakangan, yang terpenting adalah mengatasi kegawat- daruratannya. Ini semua harus bisa dipa- hami oleh semua unit atau depertamen, seperti bagian neurologi, kebidanan, penyakit dalam dan lainnya. Semua harus memiliki pandangan yang sama. Kalau tidak bisa kewalahan. Yang satu sibuk membuat diagnosis, yang satu lagi sibuk mengatasi simptom-nya. Hal-hal inilah yang terkadang melahirkan persoal- an sehingga pelayanan dirasakan tidak efisien dan kontradiksi, karena seolah- olah ada kebijakan yang berbeda. Proses penentuan prioritas pasien (triage) www.rscm.co.id EDISI KETIGA - 2018 | HALLO CIPTO ! | 9

Seputar RSCM Alat CT Scan - Somatom Definition Seputar RSCM Flash yang di gunakan RSCM 10 | HALLO CIPTO ! | EDISI KETIGA - 2018 www.rscm.co.id

Seputar RSCM Seputar RSCM Departemen Radiologi RSCM-FKUI Menjadi pusat Layanan kesehatan Terbaik dan Bermutu bermutu dan menjadi pusat pendidikan Departemen Radiologi RSCM-FKUI memiliki visi untuk menjadi Radiologi yang mandiri dan terkemuka. Menurut Kepala Departemen Radi- pusat pelayanan kesehatan di bidang radiologi yang dikenal ologi RSCM-FKUI dr. Benny Zulkarnain, melayani dengan baik dan bermutu dan menjadi pusat pendidikan Sp.Rad, pada saat ini Departemen Radi- radiologi yang mandiri dan terkemuka. ologi menyelenggarakan Kelas Reguler yang memberikan materi bagian dari modul yang harus dipelajari mahasiswa kedokteran. Selain itu, juga diselengga- umah Sakit Umum Pusat dokter spesialis dan subspesialis, perawat rakan Kelas Khusus bagi mahasiswa yang Nasional (RSUPN) Dr. Cipto serta tenaga kesehatan lainnya. mempelajari pengetahuan khusus radi- Mangunkusumo atau RSCM Salah satu kegiatan pendidikan yang ologi. adalah sebuah rumah sakit dilaksanakan adalah pendidikan sarjana Sebagai rumah sakit rujukan nasional Rpemerintah yang terletak di dan spesialis radiologi Fakultas Kedok- yang juga sebagai rumah sakit pendi- Jakarta Pusat, Indonesia. Selain menjadi teran Universitas Indonesia (FKUI) yang dikan, RSCM tentu dituntut memi- rumah sakit pemerintah, RSCM juga bersinergi dengan kegiatan pelayanan liki sumber daya manusia (SDM) yang berfungsi sebagai rumah sakit pendi- radiologi di RSUPN Dr. Cipto Mangunku- sesuai dengan kebutuhan. Dalam hal ini, dikan, salah satunya adalah Fakultas sumo (RSCM). RSCM telah memiliki SDM yang memiliki Kedokteran Universitas Indonesia. Program pendidikan sarjana dan kemampuan sebagai pendidik. “Bukan Di RSCM para dokter dan tenaga dokter spesialis (PPDS) radiologi diran- hanya jumlahnya saja tapi juga kuali- medis bersama-sama melayani ribuan cang mengikuti pedoman yang telah tasnya sebagai pendidik,” ungkat dr. Beny pasien dari seluruh Indonesia yang setiap ditetapkan oleh FKUI dan Kolegium Radi- Zulkarnain. hari berkunjung ke rumah sakit ini. RSCM ologi Indonesia (KRI). Sejak tahun 2007 Persyaratan sebagai pendidik bukan merupakan pusat rujukan nasional rumah telah diterapkan program gabungan hal yang mudah dipenuhi oleh setiap sakit pemerintah dan merupa- dengan pendidikan magister, sehingga dokter. Karena persyaratan sebagai kan tempat pendidikan untuk setiap lulusan spesialis radiologi pendidik di antaranya telah memiliki dokter umum, akan memperoleh gelar ganda. sejumlah sertifikat kompetensi sebagai Departemen Radiologi RSCM-FKUI pendidik dan juga sebagai penguji. memiliki visi untuk menjadi pusat pela- Sementara itu, RSCM sebagai rumah yanan kesehatan di bidang Radi- sakit rujukan nasional dituntut memi- ologi yang dikenal melayani liki SDM yang berkemampuan sebagai dengan baik dan konsultan. “Seperti saya sebagai konsul- tan radiologi nuklir,” ungkap dr. Beny Zulkarnain. Faktor Kunci Keberhasilan Menurut dr. Beny Zulkarnain, faktor kunci keberhasilan menjadi rumah sakit pendidikan sekaligus rumah sakit rujukan nasional adalah ketersediaan SDM yang berkompeten, alat keseha- tan yang lengkap, tersedia pengolahan limbah medis, serta adanya motivasi dan dedikasi SDM yang tinggi. Sebagaimana diakui oleh dr. Beny www.rscm.co.id EDISI KETIGA - 2018 | HALLO CIPTO ! | 11

Seputar RSCM Zulkarnain, pada saat ini RSCM belum pemeriksaan dengan cara yang efisien kesehatan melalui internet dan media Seputar RSCM memiliki peralatan kesehatan yang leng- sangat penting untuk menurunkan biaya,” sosial. Menurut dr. Beny Zulkarnain, kap sebagaimana dibutuhkan. Untuk kata dr. Beny Zulkarnain. hal tersebut membuat komunikasi para melengkapi peralatan kesehatan tersebut Penggunaan peralatan kesehatan dokter dengan pasien menjadi lebih diperlukan ketersediaan dana yang cukup dapat membantu ketepatan pemeriksaan nyambung. serta ruangan yang memadai untuk pasien dan ketepatan pemberian obat Namun, kadang pasien memperoleh tempat peralatan kesehatan tersebut. sehingga layanan kesehatan bisa menjadi informasi tidak tuntas, hanya setengah- Sementara itu, adanya motivasi dan efisien. Namun, dr. Beny Zulkarnain setengah, sehingga para dokter justru dedikasi SDM yang tinggi juga menjadi mengingatkan bahwa penggunaan per- menjadi sulit untuk memberikan penje- tuntutan untuk mencapai keberhasilan alatan kesehatan dengan teknologi digital lasan kepada pasien. Apalagi jika infor- sebagai rumah sakit pendidikan sekaligus saat ini harus berhati-hati karena dapat masi yang diperoleh pasien dari media rumah sakit rujukan nasional. “SDM yang berperan seperti pedang bermata dua. sosial maka harus berhati-hati sebab di dimiliki tidak bisa hanya sebagai pegawai Di satu sisi, peralatan digital dapat situ banyak informasi sampah yang tidak biasa melainkan juga diperlukan dedikasi membantu kecepatan pemeriksaan bisa dipercaya sepenuhnya. serta motivasi dan jiwa sebagai pendidik,” pasien, dapat menurunkan biaya, dan Misalnya, ada pasien yang akan tegas dr. Beny Zulkarnain. tidak memerlukan ruangan yang besar. di-rontgent merasa takut adanya efek Terkait dengan Fakultas Kedoktera Namun, di sisi lain, untuk perawatannya samping terkena radiasi. Mereka perlu Universitas Indonesia dituntut harus memiliki kendala. Misalnya, ungkap dr. dijelaskan tentang radiasi, mereka berpi- dapat melaksanakan Tri Dharma Pergu- Beny Zulkarnain, peralatan digital harus kir radiasi itu sama. Padahal radiasi ront- ruan Tinggi, yaitu: (1) Pendidikan dan dikendalikan dalam kelembaban ruangan gent lebih aman dari pada radiasi yang Pengajaran, (2) Penelitian dan Pengem- tertentu, mudah rusak, dan perlu pera- diperoleh orang yang sering bepergian bangan, (3) Pengabdian kepada Masya- watan yang tinggi. dengan pesawat terbang. rakat. Menurut dr. Beny Zulkarnain, tun- Untuk mengikuti perkembangan Pasien yang terdidik justru mereka tutan terhadap RSCM bermacam-macam, zaman di era ditigalisasi memang diper- ada kemajuan dan hal tersebut menjadi termasuk adanya permintaan dari pemer- lukan adanya peralatan kesehatan yang tantangan bagi para dokter. Menurut intah untuk menyusun Undang-Undang terbaru. Namun, ungkap dr. Beny Zulkar- dr. Beny Zulkarnain, pada saat sekarang terkait dengan kesehatan. “Untuk itu nain, untuk membeli peralatan kesehatan para dokter harus banyak memberikan kita harus mempunyai tenaga ahli untuk yang baru banyak hal yang perlu diper- informasi. Pasien harus diberi tahu secara dapat merumuskan apa yang harus timbangkan. “Kita ingin alat canggih dan jelas tentang tindakan medis yang harus dibuat,” kata dr. Beny Zulkarnain. Itulah terbaru tapi harus dipertimbangkan azas dijalani. sebabnya pegawai RSCM harus memiliki manfaatnya,” kata dr. Beny Zulkarnain. Pada saat sekarang, para calon dokter dedikasi yang tinggi. Setiap melihat teknologi yang baru harus diberikan ilmu komunikasi sehingga harus dilihat pula seberapa besar keun- nantinya bisa berkomunikasi dengan baik Menjaga Kualitas dan Alat Digital tungan yang diberikan. Kalau sekiranya dengan pasien yang makin terdidik. Selain Biaya layanan kesehatan kenyataan- keuntungannya besar seperti memiliki itu, tuntutan kompetensi para dokter kini nya pada saat ini meningkat di mana- teknologi Artificial Intelligence (AI) maka juga semakin tinggi. “Tujuan para calon mana, di seluruh dunia termasuk di alat kesehatan tersebut harus didatang- dokter dibekali dengan skill komunikasi Indonesia. Tentu mengelola rumah sakit kan. Selain itu, juga harus dilihat faktor adalah supaya mereka dapat menyam- dengan layanan kesehatan yang berkuali- dana yang dimiliki serta ketersediaan paikan tentang apa yang terjadi kepada tas serta biaya yang terjangkau bukan hal ruangan yang menjadi pertimbangan. pasien-pasiennya. Kalau dokter jaman yang mudah dilakukan. Pada saat ini la- Seberapa banyak alat tersebut dapat dulu kan lebih banyak diam sehingga yanan kesehatan dengan biayanya diatur mendatangkan keuntungan. Kalau banyak pasien tidak tau apa yang terjadi dan apa melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diuntungkan maka alat tersebut yang harus dilakukan. Kalau sekarang ini yang diselenggarakan oleh Badan Penge- harus didatangkan. dokter-dokter harus lebih komunikatif lola Jaminan Sosial (BPJS). Misalnya, alat untuk penyakit langka sehingga pasien mengerti dengan benar Biaya kesehatan sekarang ditanggung yang sedikit pasiennya maka alat tersebut dan juga menghilangkan pertanyaan atau oleh negara dan rumah sakit dituntut tidak perlu didatangkan. “Tapi misalnya asumsi liar di benak mereka”, ujar dr. untuk melakukan efisiensi. Hal itu dilaku- ada alat yang bisa mengatasi dan mene- Benny Zulkarnain. kan antara lain tata laksana diagnostic dila- kan angka penyakit malaria yang selama Menurut dr. Beny Zulkarnain, para kukan seminimal mungkin. Meski demi- ini malaria sulit di diagnosa karena memi- calon dokter dituntut memiliki memiliki kian, pelaksanaannya harus memenuhi liki gejala yang hampir mirip dengan DBD, kompetensi di sejumlah bidang. Mereka peraturan klinik. “Kita mengikuti program maka alat ini bisa saja didatangkan apabila harus kompetensi di bidang bedah RSCM yaitu Kendali Mutu, Kendali Biaya,” tersedia,” tegas dr. Beny Zulkarnain. umum, memiliki kemampuan internal ungkap dr. Beny Zulkarnain. medicine, dan menguasai masalah obgyn Salah satu upaya penting yang dilaku- Komunikasi dan Kompetensi untuk menekan angka kematian ibu dan kan untuk efisiensi biaya adalah pemerik- Pada saat ini di banyak bagian dunia, bayi, serta memiliki kompetensi bidang saan kesehatan pasien dilakukan dengan pasien semakin terdidik dan sadar akan komunikasi. Mereka sebagai dokter menggunakan peralatan kesehatan. kondisi kesehatan mereka. Mereka umum harus siap menjadi ujung tombak “Penggunaan peralatan kesehatan untuk banyak memperoleh pengetahuan kesehatan di daerah.* Ahmad Jauhari 12 | HALLO CIPTO ! | EDISI KETIGA - 2018 www.rscm.co.id

Seputar RSCM Perkembangan Seputar RSCM Penelitian Sel Punca di RSCM-FKUI - UPT. Pengembangan Teknologi Kedokteran Sel Punca GETTYIMAGE B onus demografi tahun 2020 dapat bertindak layaknya sistem perbaik- tas dan dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang kurang bertanggung jawab, contoh an internal (internal repair system). Ketika konsekuensi memberikan meningkatnya sel punca membelah, masing-masing prevalensi yang paling mudah adalah maraknya iklan sel baru memiliki potensi tetap sebagai degeneratif yang terapi stem cell untuk masalah estetika di penyakit beberapa diantaranya bersifat dengan fungsi yang spesifik, seperti tulang, terkenal, padahal di dunia medis terapi sel kronik dan progresif sehingga memberi- sel yang sama atau menjadi sel jenis lain klinik-klinik kecantikan hingga rumah sakit kan dampak sosio-ekonomi yang besar. sel otot, sel saraf, sel darah merah, atau punca memiliki standar yang sangat ketat. Terapi yang tersedia saat ini umumnya sel otak. Karena sifat tersebut, sel punca Selain itu pelayanan sel punca di Indo- hanya bertujuan mengurangi gejala diyakini dapat digunakan untuk mengisi nesia masih dalam kerangka penelitian namun tidak menghentikan proses dan memperbaharui sel jaringan yang (pelayanan berbasis penelitian) sehingga degeneratif itu sendiri. Selain penyakit rusak akibat berbagai penyakit. Selain sel pasien sebagai subjek penelitian belum degeneratif, kondisi lain seperti trauma, punca itu sendiri, produk metabolitnya dapat sepenuhnya dikenakan tarif untuk autoimun, keganasan dan lain sebagainya juga memiliki kandungan berbagai faktor terapi sel punca. juga banyak yang bersifat terminal atau pertumbuhan untuk menunjang regene- Pemerintah melalui Permenkes tidak lagi memberi respon dengan pengo- rasi jaringan dan fungsi organ. Karena hal nomor 32 tahun 2014 telah menunjuk batan konvensional (end stage) dan hingga tersebut maka sel punca dan produk RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo seba- saat ini belum ditemukan obat maupun metabolitnya memiliki peran sangat pen- gai salah satu Rumah Pusat Pengem- cara pengobatannya. ting dan menjanjikan pada bidang kese- bangan Pelayanan Medis, Penelitian dan Sel Punca atau stem cell adalah sel hatan di masa depan. Pendidikan Bank Jaringan dan Sel Punca yang memiliki kemampuan/potensi untuk Pada dekade terakhir perkembangan sehingga RSCM sebagai Rumah Sakit berkembang menjadi berbagai jenis sel- pelayanan berbasis penelitian di bidang Pendidikan Utama Fakultas Kedokteran sel yang spesifik membentuk berbagai sel punca mengalami kemajuan yang Universitas Indonesia memiliki kewajiban jaringan tubuh. Sel ini mampu berubah amat pesat. Para klinisipun semakin untuk menyelenggarakan pengembangan menjadi berbagai jenis sel matang yang banyak yang tertarik menggunakan sel pelayanan medis, penelitian dan pendi- khas (differentiate), mampu beregene- punca untuk mengobati penyakit-penyakit dikan bank jaringan dan sel punca sesuai rasi sendiri (self-regeneration), dan pada yang sudah tidak mungkin untuk diobati ketentuan perundang-undangan yang dasarnya merupakan blok pembangun lagi baik secara konservatif maupun ope- berlaku dengan cara: (building block) pada tubuh manusia. ratif. Namun disayangkan kepopuleran 1. Melindungi masyarakat dengan cara Dalam berbagai jaringan, sel punca juga sel punca ini seringkali dijadikan komodi- memberikan informasi yang benar www.rscm.co.id EDISI KETIGA - 2018 | HALLO CIPTO ! | 13

Seputar RSCM dan bertanggung jawab tentang Unit Pelayanan Terpadu (UPT) tali pusat yang merupakan limbah dari Seputar RSCM perkembangan penelitian dan pela- Teknologi Kedokteran Sel Punca operasi liposuction dan seksio sesaria. yanan sel punca di Indonesia RSCM-FKUI Kedua jaringan ini dapat diperoleh dalam 2. Memberikan pelayanan medis sel UPT Teknologi Kedokteran Sel Punca jumlah banyak dan tidak menyebabkan punca yang bermutu dan berorientasi RSCM-FKUI sebagai sebagai Unit Pela- morbiditas pada donor. Dari hasil peneli- pada keselamatan pasien berdasar- yanan Fungsional multi disiplin di ling- tian yang dilakukan diketahui bahwa tali kan ‘Best Clinical Practice’ untuk kungan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo pusat menghasilkan lebih banyak SPM meningkatkan pelayanan kesehatan dan Fakultas Kedokteran Universitas Indo- dibandingkan dengan sumsum tulang dan terwujudnya derajat kesehatan nesia memiliki tugas menyediakan dan dan adiposa pada tahap pasase and seed- masyarakat yang setinggi-tingginya. menyelenggarakan kegiatan pelayanan, ing yang sama. 3. Bersama Fakultas Kedokteran Univer- pengolahan, pendidikan, pengembangan Pada tahun 2016 telah disusun dan sitas Indonesia membentuk jejaring dan penelitian sel punca di Rumah Sakit disahkan Standar Prosedur Operasional kerja dengan sarana kesehatan dan dan sebagai unit penunjang untuk pela- (SPO) terapi sel punca pada kasus patah institusi pendidikan kedokteran lain yanan aplikasi klinis dan penelitian dasar. tulang gagal sambung, defek tulang, yang memenuhi persyaratan ketena- Dengan 5 (lima) buah laboratorium osteoarthritis, kelumpuhan akibat cidera gaan, sarana prasarana dan memiliki kultur sel yang memenuhi kaidah cGMP saraf tulang belakang, Diabetes Melittus instalasi pelayanan sel punca. berlokasi di gedung CMU 2 lantai 5 RSCM, tipe 2, kaki diabetic serta penurunan visus 4. Berperan aktif dalam menjalankan hingga saat ini UPT Teknologi Kedokteran akibat glaukoma. Akan tetapi, walaupun riset dan pelayanan sel punca serta Sel Punca RSCM-FKUI telah melakukan telah memenuhi aspek mediko-etikolegal menjadi rujukan dan clearing house penerapan aplikasi klinis sel punca pada 5 dan telah ada sistem terapannya, aplikasi untuk masalah sel punca di Indonesia. bidang unggulan yaitu neuromuskuloske- klinis sel punca yang dilakukan masih letal, kardiovaskular, endokrin metabo- dalam ranah pelayanan berbasis peneli- Best Clinical Practice sebagai dasar lik, integumen serta visual and balance tian dan belum menjadi pelayanan yang pelayanan sel punca di RSCM dengan jumlah pasien. terstandar. Hingga saat ini 2017 pasien UPT Teknologi Kedokteran Sel Punca Setelah berhasil mengembangkan dan telah dilakukan terapi sel punca dengan RSCM berkolaborasi dengan Cluster Stem melakukan terapi sel punca autologous, hasil perbaikan fungsional yang signifi- Cell and Tissue Engineering IMERI FKUI maka sejak tahun 2014 UPT Teknologi kan. Panduan Praktek Klinis (PPK) untuk hingga saat ini telah menerapkan Praktek Kedokteran Sel Punca mulai mengem- 9 kasus yang telah establish telah disusun Klinis Terbaik (Best Clinical Practice) untuk bangkan metode prosesing dan ekspansi dan diajukan ke Komite Medik RSCM. aplikasi sel punca di RSCM-FKUI dengan sel punca mesenkimal alogenik yang pembagian tugas sebagai berikut: berasal dari jaringan lemak dan jaringan Sel Punca atau stem cell adalah sel yang memiliki kemampuan/potensi untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel-sel yang spesifik membentuk berbagai jaringan tubuh. Yang dimaksud dengan Best Clini- cal Practice dalam pelayanan sel punca adalah bahwa sebelum sel punca digu- nakan dalam aplikasi klinis rutin pada pasien maka wajib melalui tahapan- tahapan studi literatur, penelitian in vitro (studi skala laboratorium), penelitian in vivo (studi pada hewan), penelitian trans- lasional dan uji coba klinis. Dalam imple- mentasinya digunakan pendekatan “Form bedsite to bench to bedsite” 14 | HALLO CIPTO ! | EDISI KETIGA - 2018 www.rscm.co.id

Seputar RSCM Skema Prosesing Sel Punca di UPT Seputar RSCM Teknologi Kedokteran Sel Punca RSCM-FKUI Pada dekade terakhir, banyak para klinisi yang tertarik menggunakan sel punca untuk mengobati penyakit- penyakit yang sudah tidak mungkin untuk diobati lagi baik secara Kasus-Kasus yang Telah dilakukan 2. Terapi sel punca untuk osteoarthritis konservatif maupun Terapi Sel Punca di RSCM-FKUI lutut secara alogenik. operatif. 1. Terapi sel punca untuk patah tulang Contoh kasus osteoarthritis (OA) pada yang gagal sambung (fraktur non union) laki-laki berusaia 62 tahun, Genu dan fraktur tulang panjang dengan Dextra K-L Stg III-IV, Sinistra KL Stg defek tulang kritis (defek tulang lebih II yang diterapi menggunakan SPM dari 5 cm) secara autogenik dan Alogenik. alogenik. Contoh kasus: Anak lelaki 8 tahun menderita osteofibrous dysplasia dan mengalami bone defek 8 cm pasca reseksi tumor, dilakukan rekonstruksi dan fiksasi eksternal dengan Joko- Sarov, di implantasikan sel punca mesenkimal autogenik bersama BMP-2 dan skaffold Hidroksi Apatit. Evaluasi berdasarkan cartigram genu 7. Terapi lembaran sel punca untuk luka hingga 6 bulan setelah implantasi bakar dalam dan luas 3. Terapi sel punca untuk lesi osteokon- 8. Terapi sel punca untuk penyakit dral (defek kartilago) Cedera Saraf Perifer (Stroke) 4. Terapi sel punca untuk Cedera Saraf 9. Terapi sel punca pada penurunan Pusat (Spinal Cord Injury) visus hingga kebutaan pada penderita 5. Terapi sel punca untuk infark miokard glaukoma akut. dan endstage cardiac disease 6. Terapi sel punca untuk penyakit pembuluh darah perifer (Peripheral Arterial Disease) pada penyandang diabetes dan Diabetes Melitus Type 2 Hasil evaluasi setelah 21 bulan: www.rscm.co.id EDISI KETIGA - 2018 | HALLO CIPTO ! | 15

Seputar RSCM Skrining Antibodi Seputar RSCM Sebagai Metode Uji Pra Transfusi Terkini Di UPTD Proses penyiapan darah untuk transfusi ransfusi darah adalah salah gen antibodi dapat di minimalis dengan satu tindakan medis yang pemeriksaan uji pra transfusi. kerap dikerjakan di Rumah Pemeriksaan uji pra transfusi adalah Sakit, seperti tindakan medis rangkaian prosedur pemeriksaan penco- Tlainnya yang tidak lepas dari cokan darah donor dan darah pasien risiko, tindakan transfusi juga dihadapkan sebelum dilakukan tindakan transfusi. pada beberapa risiko yang dapat terjadi Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk seperti kejadiaan Infeksi Menular Lewat memastikan ada tidaknya aloantibodi Transfusi Darah (IMLTD) yang sudah di pada darah pasien yang akan beraksi antisipasi melalui skrining IMLTD sesuai dengan darah donor atau sebaliknya. standar yang berlaku. Sebelum 2018 UPTD RSCM masih Sementara risiko lainnya seperti reaksi melakukan uji pra transfusi dengan transfusi yang di sebabkan reaksi anti- metode crossmatching, yang melakukan ISTOCKPHOTO 16 | HALLO CIPTO ! | EDISI KETIGA - 2018 www.rscm.co.id

Seputar RSCM Seputar RSCM pemeriksaan pada setiap permintaan Dengan metode skrining ini maka jika jam. Sementara bila hasilnya negatif pada darah yang di ajukan ke UPTD, metode ini pasien ditemukan hasil positif , maka permintaan emergensi, proses penye- di kenal dengan metode manual, dimana proses identifikasi irregular antibodi dan diaan darahnya hanya memerlukan waktu rangkaian pemeriksaannya sebagai beri- penetapan kantong darah yang paling 10-15 menit saja. kut : kompatibel hanya memerlukan waktu 3 Keuntungan lain dari penerapan metode ini juga terlihat dari efisiensi pembiayaan Rumah Sakit seperti yang Uji Silang Serasi diperlihatkan tabel di bawah. Reaksi Silang MAYOR Reaksi Silang MINOR Serum pasien direaksikan Serum donor direaksikan dengan sel darah merah dengan sel darah merah donor pasien Pemeriksaan TUJUAN: uji pra transfusi 1. Mengecek kecocokan golongan darah ABO antara donor dan pasien 2. Adanya antibodi dalam serum pasien yang akan bereaksi dengan antigen pada sel adalah rangkaian darah merah donor prosedur pemeriksaan 3. Adanya antibodi dalam serum donor yang akan bereaksi dengan antigen pencocokan darah Berdasarkan prinsip diatas, Uji Reaksi donor dan darah pasien Silang dilakukan dalam tiga fase: sebelum dilakukan tindakan transfusi. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk memastikan ada tidaknya aloantibodi pada darah pasien yang akan beraksi dengan darah donor atau sebaliknya Terhadap kedua sampel darah yang berasal dari pasien dan donor dilakukan pemutaran untuk memisahkan sel darah merah dan serum, kemudian proses uji pra transfusi dilakukan secara mayor dan minor dalam 3 fase. Sejak 2018 RSCM telah menerapkan uji pra transfusi dengan metode skrining antibodi, dengan metode ini pemerik- saan cukup di kerjakan 1 kali dalam durasi permintaan 3 hari, sehingga bila pasien memerlukan permintaan darah baik komponen PRC, WB , trombosit, FFP maupun AHF tidak perlu mengirimkan contoh darah baru. Hal ini sejalan dengan Program Ken- dali Mutu Kendali Biaya (KMKB) yang diterapkan oleh jajaran Direksi RSCM, karena dengan skrining antibodi ini terjadi penghematan baik dari segi BMHP maupun Sumber Daya Manusia. www.rscm.co.id EDISI KETIGA - 2018 | HALLO CIPTO ! | 17

Rujukan Nasional inovasi dan komitmen Rujukan Nasional unit Pelayanan jantung Terpadu rsCM Banyak Nyawa Terselamatkan Unit Pelayanan Jantung Terpadu (UPJT) Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo merupakan unit pelaksana teknis pelayanan jantung yang secara struktural langsung berada di bawah Direksi RSCM. Berdiri pada 17 September 2003. - Dr. Eka Ginanjar Sp.PD. KKV, FINASIM, FACP erdirinya UPJT-RSCM dilatar- 2 kamar operasi dan 3 laboratorium kate- Kepala Unit Pelayanan Jantung Terpadu RSCM belakangi minimnya kapasitas terisasi dan ditambah inovasi-inovasi lain- fasilitas pelayanan jantung di nya dari para tim medis, banyak nyawa Indonesia. Dewasa ini kapasi- yang terselematkan. Btasnya hanya mencakup 2% Untuk kamar operasi kita bisa melaku- dari total kebutuhan masyarakat Indone- kan operasi-operasi khusus untuk anak Dalam satu sia yang berjumlah kurang lebih 228 juta ataupun dewasa. Baik itu masalah hari UPJT jiwa. Atas Prakarsa para dokter ahli dari jantung bawaan di anak atau masalah jantung pada orang dewasa. Kalau untuk RSCM, maksimal beberapa multidisiplin ilmu yang ada di orang dewasa kita bisa melakukan operasi bisa melaksanakan RSCM, baik Divisi Kardiologi Departemen seperti bypass sampai dengan masalah- 3-4 operasi per hari, Ilmu Pennyakit Dalam, Divisi Kardiologi masalah vascular lainnya, seperti meng- Departemen Anak, Divisi Departemen ganti selongsong pembuluh darah, meng- baik untuk anak- Anestesi, Divisi Bedah jantung Departe- ganti katup atau operasi-operasi yang anak ataupun bagi men Ilmu Bedah, sepakat mendirikan sifatnya advance. Dalam satu hari UPJT RSCM, maksimal orang dewasa. Untuk pusat pelayanan jantung terpadu dengan bisa melaksanakan 3-4 operasi per hari, konsep terpadu (one stop service). Konsep antriannya didominasi ini merupakan keunggulan UPJT-RSCM baik untuk anak-anak ataupun bagi orang anak-anak, tapi tidak dengan memberikan pelayanan kompre- dewasa. Untuk antriannya didominasi seramai seperti di RS hensif dalam satu atap. anak-anak, tapi tidak seramai seperti di RS Jantung Harapan Kita. Dengan kapasitas 8 ruang poli- Jantung Harapan Kita. klinik jantung, 42 tempat tidur ruang rawat Sedangan cathlabnya, berkaitan jantung, 7 tempat tidur ruang Cardiac ICU, dengan tindakan-tindakan yang bukan 18 | HALLO CIPTO ! | EDISI KETIGA - 2018 www.rscm.co.id

Rujukan Nasional Rujukan Nasional Selain itu disini juga ada tim gagal jantung. Dimana pasien yang jantungnya sudah lemah bisa di-support oleh alat-alat atau bantuan operasi hingga menuju ke transplantasi jantung. Memang saat ini transplantasi jantung belum dilakukan sekarang, tapi menuju ke arah terse- but beberapa upaya dan langkah sudah dilakukan. Itu semua bisa berjalan maksimal, karena didukung tim poliklinik yang handal dan terbaik. Untuk tim dokternya, UPJT memiliki tim medis yang handal dan multidisiplin. Ditambah lagi, disini juga memiliki inovasi untuk mempercepat pelayaan bagi pasien yang terkena serangan jantung. Dalam dunia medis pasien yang terserang Tim Cath Lab PJT penyakit ini memiliki waktu pena- operasi. Tindakan yang dilakukan ada Pokoknya semua pembuluh darah, mulai nganan tidak boleh dari 90 menit. Untuk tiga dan sudah advance. Misalnya untuk ujung kaki hingga kepala bisa kita laku- memberikan hasil terbaik selama 90 emergency anak yang area jantungnya kan. Bahkan ada pembuluh darah yang menit ini membutuhkan persiapan, koor- tertutup, bisa ditangani disini. Termasuk pecah di belakang bola mata juga bisa dinasi dan usaha yang benar-benar baik, tindakan-tindakan lain yang tidak memer- ditangani disini. Termasuk juga tindakan- baik dari IGD hingga PJT-nya. lukan operasi. Misalnya tindakan pembu- tindakan kemoterapi yang langsung ke Begitu juga dengan penangan bagi luh darah melalui pangkal paha yang pembuluh darah bagi penderita tumor. pasien yang terkena serangan stroke. Di biasanya dilakukan untuk menutup Jadi disini juga bisa melakukan upaya PJT ini pasien yang mengalami serangan jantung bocor bawaan pada anak. untuk membunuh tumor melalui pembu- stroke penanganannya harus lebih Sedangkan penanganan cathlab luh darah. cepat. Target waktu yang ditentukan 45 untuk orang dewasa, mulai dari masalah Bahkan melalui cathlab ini juga bisa menit. Sehingga faktor meninggal dunia jantung koroner, pasang ring, balon dan ditangani masalah gangguan irama dan kelumpuhan yang biasanya banyak lain-lain. Termasuk juga masalah-masalah jantung. Untuk mendukung upaya ini dialami oleh pasien yang terserang stroke jantung struktural, misalnya, katup yang memang ada alat khusus yang sudah bisa dicegah. bocor dan ada juga untuk melebarkan disiapkan. Nama alatnya 3D Mapping Ini semua adalah bentuk komitmen katup jantung pasca operasi, bisa juga system. Jadi semua kegiatan ini sudah kami untuk bisa memberikan pelayanan mengatasi dinding jantung yang terbuka didukung dengan peralatan medis yang terbaik bagi semua pasien yang dirawat tanpa melakukan operasi. Atau misalnya memadai dan canggih. di unit ini. dinding jantung yang terbuka, kita bisa menutupnya tanpa melakukan operasi. Tapi ada juga untuk pembuluh darah atau vascular. Misalnya berkaitan dengan masalah sumbatan di kaki atau sumbatan pembuluh darah di ginjal, leher atau sumbatan di pembuluh darah lainnya. Penanganan pembuluh-pembu- luh darah ini sifatnya multidisiplin. Maksudnya terintegrasi antara operasi dengan pemasangan stent terutama kepada pasien yang pembuluh darahnya bengkak, melembung atau dikhawatirkan pecah, itu biasanya dilakukan tindakan di cathlab. Termasuk sampai pada pembu- luh-pembuluh darah di otak. Kita juga bisa mengerjakannya. Tapi sekarang sifatnya masih diagnostik. Jadi kalau ada pembuluh darah yang pecah bisa dilakukan sumbatan oleh para tenaga-tenaga medis di UPJT ini. Bahkan memasang stent pun bisa kita kerjakan. Action Cath Lab www.rscm.co.id EDISI KETIGA - 2018 | HALLO CIPTO ! | 19

Rujukan Nasional Klinik Yasmin Rujukan Nasional RSCM Kencana Klinik Yasmin mengedepankan pendekatan multidisiplin yang terdiri dari berbagai departemen medis seperti Obstetri dan Ginekologi, Urologi, Biologi Kedokteran, Anestesi, Gizi Klinik dan Psikiatri dalam memberikan pelayanan Pre-Implantation Genetic Screening yang terbaik untuk pasien. nfertilitas atau gangguan kesuburan adalah kegagalan pasangan suami istri untuk mendapatkan kehamil- an setelah melakukan hubungan Iseksual secara teratur selama satu tahun tanpa memakai alat kontrasepsi. Klinik Yasmin RSCM Kencana memi- liki beberapa program unggulan terkait pasangan yang merencanakan kehami- lan, seperti inseminasi dan fertilisasi in vitro (bayi tabung). Klinik Yasmin mengedepankan pendekatan multidisiplin yang terdiri dari berbagai departemen medis seperti Obstetri dan Ginekologi, Urologi, Biologi Kedokteran, Anestesi, Gizi Klinik dan Inseminasi intra uterin Psikiatri dalam memberikan pelayanan yang terbaik untuk pasien. Keberhasilan Screening (PGS) dan preservasi ovarium sperma yang telah diperbaiki kualitasnya kehamilan terutama dipengaruhi oleh yang belum dimiliki oleh pusat kesuburan menuju sel telur yang telah matang usia ibu, kondisi sperma, embryo dan lainnya di Indonesia. sehingga terjadilah pembuahan (ferti- adanya penyakit penyerta seperti endo- Inseminasi adalah suatu teknik lisasi). Indikasi dilakukannya inseminasi metriosis dan sindrom ovarium polikistik dengan cara memasukkan sperma yang adalah faktor sperma ringan, endome- (SOPK). Program unggulan lainnya yang telah dipreparasi langsung ke dalam triosis ringan, gangguan ovulasi dan infer- ditawarkan oleh Klinik Yasmin RSCM rongga rahim menggunakan kateter. tilitas yang tidak diketahui penyebabnya Kencana adalah Pre-Implantation Genetic Tujuan inseminasi untuk membantu (unexplained). 20 | HALLO CIPTO ! | EDISI KETIGA - 2018 www.rscm.co.id

Rujukan Nasional sehingga Program bayi tabung merupakan Pemeriksaan ini dilakukan untuk Rujukan Nasional menurunkan kemungkinan suatu teknik reproduksi berbantu (TRB) meningkatkan keberhasilan kehamilan untuk memiliki keturunan di kemudian dengan mempertemukan sel telur matang selain menurunkan risiko adanya kelainan hari. Klinik Yasmin mengembangkan dengan sperma di luar tubuh manusia. kongenital dengan cara mendeteksi program preservasi ovarium untuk para Setelah terjadi pembuahan, sejumlah 2-3 kelainan kromosom pada embrio sebe- wanita yang menderita kanker namun embrio akan ditanam kembali ke rahim. lum ditransfer ke dalam rahim. Biopsi masih ingin memiliki keturunan. Upaya Secara umum proses bayi tabung terdiri pada embrio dapat dilakukan dilakukan preservasi fungsi reproduksi wanita dapat dari beberapa tahapan, yaitu pemerik- pada 3 tahapan pembelahan sel, yaitu dilakukan dengan metode simpan beku saan awal suami istri, penyuntikan obat pada saat masih sel telur (badan polar), embrio, oosit ataupun jaringan korteks untuk membesarkan sel telur, penyunti- embrio hari ke-3 (6-8 sel) atau embrio hari ovarium. Simpan beku korteks ovarium kan obat penekan hormon, pengambil- ke-5 (blastosis). Sel yang telah dibiopsi lebih unggul dibanding yang lain karena an sel telur, fertilisasi, kultur embrio dan kemudian diperiksa baik pemeriksaan 90% jaringan folikel pre-antral (sel telur tandur alih (transfer) embrio ke rahim. kromosom X/Y dan juga pemeriksaan yang belum matang) relatif tahan terha- Persentase pasien program bayi tabung aneuploidi (kekurangan atau kelebihan dap trauma dingin. Waktu pengambilan sekitar 15-20 % dari total layanan di kromosom). ovarium dapat dilakukan setiap saat. klinik Yasmin. Keberhasilan program bayi Di zaman sekarang ini perkembangan Jaringan ovarium dapat disimpan selama tabung mencapai kurang lebih 42,9 % kemampuan deteksi dini dan terapi dibutuhkan dan akan ditransplantasikan pada usia di bawah 35 tahun. kanker, meningkatkan angka harapan kembali ke tubuh pasien setelah terapi selesai dan pasien dinyatakan sembuh. Di klinik Yasmin telah dilakukan eksperimen penyimpanan beku korteks ovarium dengan metode vitrifikasi dan membuktikan bahwa sel telur muda atau folikel pre-antral memiliki viabilitas dan morfologi yang baik sehingga berfungsi dengan baik bila ditransplantasikan kembali ke tubuh pemiliknya. Kekurangan dari metode preservasi ovarium berupa risiko kanker berulang bila ada mikro- metastasis. Namun, keuntungan dari preservasi ovarium dapat mengembalikan Fertilisasi in vitro Terdapat beberapa risiko yang mung- kin terjadi dalam program bayi tabung seperti stimulasi indung telur berle- bihan, perdarahan, infeksi, kehamilan multipel (kembar atau triplet) yang akan berisiko persalinan prematur, kegu- guran dan kehamilan di luar kandungan. Namun, dengan penanganan tim terpadu di klinik Yasmin akan mengoptimalkan dan mencegah terjadinya risiko dalam program bayi tabung. Pre-implantation Genetic Screening (PGS) merupakan suatu teknik yang diker- jakan di dalam siklus fertilisasi in-vitro. Tujuannya untuk mendeteksi adanya kelainan jumlah (kelebihan/kekurangan) kromosom pada embrio atau pasien dengan riwayat kelainan genetik. Embrio yang memiliki kelainan kromosom dapat Pemeriksaan sel telur atau embrio di laboratorium memicu terjadinya kegagalan implantasi, keguguran atau dapat berdampak pada hidup. Pengobatan kanker, seperti radi- fungsi hormonal seperti semula, potensi bayi yang lahir dengan cacat fisik atau asi dan kemoterapi berisiko memberi- kehamilan di masa mendatang dan dapat mental. kan efek berupa kerusakan ovarium dilakukan pada pasien pre-pubertas. www.rscm.co.id EDISI KETIGA - 2018 | HALLO CIPTO ! | 21

Info Kesehatan Gizi Ibu Menyusui Baik Info Kesehatan ASI Optimal - Wita Rizki Amelia, SKM, RD dan Ervita Widiarsant, SGz (Dietisien-Nutritionist RSCM) enyusui merupakan anuge- sar 330 hingga 500 kalori sehari. Sumber ibu selama masa menyusui. Oleh karena rah dari Tuhan Yang Maha energi adalah semua makanan yang itu setiap ibu menyusui perlu meningkat- Kuasa, momen dimana mengandung zat gizi protein, lemak dan kan asupan sumber protein sebesar 20 seorang ibu mengupaya- karbohidrat, namun komposisi diantara gram sehari, yang berasal dari : daging, Mkan memberikan penga- zat gizi tersebut perlu seimbang dalam daging unggas seperti (ayam), hati, ikan, suhan yang terbaik bagi sang buah hati. Namun sangat disayangkan jika momen Tabel Contoh Menu Makanan 500 kalori penting tersebut tidak dioptimalkan, Jenis Makanan Ukuran Rumah Tangga (URT) Kandungan Energi karena ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi. ASI selain mengandung zat gizi Nasi ½ gelas belimbing 240 kalori juga mengandung zat kekebalan tubuh, air dan zat anti tumor. Ikan 1 potong sedang 95 kalori Tempe 1 potong kecil 40 kalori Bagaimana cara untuk mengoptimalkan ASI? Sayuran 1 mangkok penuh 50 kalori Beberapa hal yang dapat mempe- ngaruhi produksi ASI pada ibu menyusui, Pisang 1 buah 50 kalori diantaranya adalah konsumsi makanan Minyak 1 sendok makan (dalam masakan) 45 kalori ( dilihat dari kuantitas dan kualitas makanan ibu), kondisi kesehatan ibu, psikis ibu dan hormon ibu, serta yang kebiasaan makan sehari-hari dengan seafood, telur, keju, susu serta produk- tidak kalah penting adalah rangsangan pola makan 3 x makan utama dan 3 kali produknya (yoghurt, tofu dsb), serta bayi saat menyusu. makanan selingan. Sebagai contoh untuk kacang-kacangan (kacang hijau, kacang Status gizi pada ibu akan mempe- memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi merah, kacang tanah dsb) ngaruhi produksi dan kualitas ASI, bila lainnya selama menyusui, diperlukan ibu dengan gizi baik maka produksi dan beragam makanan dengan bentuk dan 3. Sumber vitamin kualitas ASI akan baik bahkan bisa opti- ukuran seperti pada tabel di atas. Vitamin diperlukan untuk mencegah mal. Sebaliknya, apabila status gizi ibu penurunan kondisi kesehatan ibu pasca kurang akan menyebabkan produksi dan 2. Sumber Protein persalinan, dan vitamin merupakan kualitas ASI menurun, dan jangka panjang Protein dibutuhkan bagi ibu menyusui salah satu komponen penting pada ASI, dapat berdampak pada penurunan BB ibu untuk menunjang pemulihan paska mela- sehingga beberapa sumber vitamin perlu secara drastis. hirkan (diantaranya untuk mempercepat ditambah dalam makanan sehari-hari Perlu diketahui untuk menunjang penyembuhan luka pasca operasi caesar). selama menyusui, sebagai contoh vita- status gizi ibu yang baik, dibutuhkan ber- Selain itu protein juga diperlukan untuk min A banyak terdapat dalam hati, ikan bagai zat gizi, diantaranya adalah: 1. Sumber energi Kebutuhan energi sehari pada wanita adalah sebesar 2000 kalori, dan akan meningkat saat masa menyusui dimana ASI adalah sumber utama energi untuk bayi (ASI mengandung 60 hingga 70 kalori setiap 100 mL). Sumber energi pada ASI berasal dari cadangan tubuh ibu selama hamil ditunjang dengan tambahan energi dari makanan yang dikonsumsi ibu sebe- HEALTH MAGAzINE RESEPBUNDA 22 | HALLO CIPTO ! | EDISI KETIGA - 2018 www.rscm.co.id

Info Kesehatan (salmon, kembung, tuna dsb), daging sapi Info Kesehatan maupun ayam, sayuran berwarna orange/ Tips-Tips: Batasi konsumsi makanan dan merah dan daun katuk juga yang ternyata minuman tinggi kafein seperti kopi, teh dan diketahui mengandung pro-vitamin A. Tentu tidak lupa akan pentingnya vitamin soda. Hindari alkohol, rokok dan obat-obat B9 atau asam folat yang juga berasal dari yang dijual bebas. Dianjurkan untuk tidak sayuran (khususnya bayam atau sayuran mengkonsumsi obat-obatan tanpa ada resep hijau lainnya). Kebutuhan vitamin C sedikit lebih tinggi pada ibu menyusui dibanding- dokter. kan saat hamil yaitu sebesar 100 mg vita- min C per hari, sumbernya adalah: jeruk serta buah-buahan lainnya, dan beragam sayuran seperti brokoli, blewah, kentang, paprika, tomat, kiwi, kembang kol, kubis/ kol dsb. 4. Sumber Mineral Mineral yang diperlukan saat menyu- WIKIPEDIA sui antara lain seperti kalsium, fosfor, besi,seng, didapat dari ikan dan daging serta yodium (saat ini bisa didapat dari garam beryodium). Anjuran asupan harian kalsium untuk ibu menyusui adalah 1300 mg sehari. dengan cara mengkonsumsi 8-10 Membaca label gizi dapat membantu gelas air per hari. Minumlah 1 gelas menilai kecukupan asupan kalsium. setiap setelah menyusui. Untuk Contohnya 1 cangkir susu atau yoghurt menambah konsumsi air, ibu mengandung 300 mg kalsium. Sumber juga dapat mengkonsumsi kalsium terbaik ada dalam: susu, yogurt, jus, susu, kaldu, teh herbal keju serta kacang-kacangan. dan sup. Jangan lupa untuk Zat besi juga penting untuk ibu menyu- menambah konsumsi air sui, bahan makanan sumber zat besi setelah berolahraga atau antara lain: hati, daging sapi, daging saat suhu udara panas unggas, kacang-kacangan, sayuran hijau karena ada peningkatan dan merah, ubi ungu maupun merah, kebutuhan cairan. buah kering, kuning telur dsb. Suplemen vitamin atau mineral yang dianjurkan oleh dokter (atau petu- gas kesehatan) saat ibu sendang hamil sebaiknya dikonsumsi saat hamil, karena HEALTH SERVICES dapat menunjang kemudian ketika masa menyusui, suplemen tersebut dapat dilanjutkan saat masa menyusui jika disarankan oleh dokter. ASI mengandung air sebe- sar 85% sehingga ibu menyu- sui sebaiknya tidak sampai terjadi kekurangan cairan, www.rscm.co.id EDISI KETIGA - 2018 | HALLO CIPTO ! | 23

Info Kesehatan Cedera Info Kesehatan Akibat Olah Raga dan Cara Pencegahannya DR. MICHAEL MURRAY - Dr. dr. Tirza Z Tamin, Sp. KFR(K) Kepala Divisi Rehabilitasi Cedera Olahraga dan Klinik Obesitas, Departemen Rehabilitasi Medik, Penting untuk diketahui, cedera Ketika ruda paksa tersebut mengenai RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Fakultas muskuloskeletal adalah jenis cedera dua buah tulang yang saling berdekatan Kedokteran Universitas Indonesia utama dalam olahraga. Jenis ini ter- dan membentuk sendi, lalu menyebab- C edera olah raga adalah keru- ranya fracture (patah tulang), disloca- dislokasi sendi. Jaringan lunak seperti otot bagi dalam 4 kelompok besar, di anta- kan perubahan posisi maka disebut sakan tubuh yang terjadi tion (pergeseran posisi sendi dari lokasi dan tendon mengandung sel-sel yang selama aktivitas atletik berlang- asalnya), sprain (cedera pada persendian dapat mengompensasi kontraksi dan tujuan yang ditandai dengan robekan ligamen) peregangan, namun gerakan mendadak baik sung, untuk kompetisi atau hanya sekedar aktivitas berlatih. Keadaan ini menyebab- dan strain (peregangan atau robek- dengan intensitas kuat dapat memberikan an otot). Proses kejadian dari keempat tekanan melebihi ambang batas jaringan, kan gangguan, baik secara mekanik atau- jenis cedera ini dapat dijelaskan secara menyebabkan serat meregang melebihi pun fungsional. Setelah tubuh mengalami singkat sebagai berikut; fracture adalah kapasitasnya dan berakibat kerobekan. cedera, tubuh mengalami suatu proses terputusnya kontinuitas jaringan tulang Robekan pada ligamen disebut sprain kompensasi dengan tujuan mengatasi dan/atau tulang rawan yang umumnya atau terkilir, sedangkan robekan pada ketidakseimbangan yang tercipta karena disebabkan oleh ruda paksa yang muncul otot disebut strain. Pendarahan dari proses cedera. Selain respon tubuh, secara tiba-tiba serta berlebihan. Sebagai pembuluh darah akibat perobekan inilah dibutuhkan juga bantuan dari luar untuk contoh; benturan, pemukulan, penghan- yang menyebabkan keadaan pembeng- mencapai tahap penyembuhan optimal. curan, penekukan, dan pemeluntiran. kakan. Proses tersebutlah yang disebut dengan Rehabilitasi Medik, proses pemberian tekanan atau stressor dalam batasan- batasan tertentu pada jaringan yang sedang mengalami proses penyem- buhan dengan tujuan tercapainya perba- ikan mekanik dan fungsional. Perenca- naan program Rehabilitasi Medik pun memegang peran penting guna memas- tikan perawatan yang diberikan telah tepat sasaran. Lebih dari itu diharapkan dapat segera kembali ke aktivitas sehari- hari untuk non-atlet dan kembali dalam kompetisi bagi seorang atlet. DR. MICHAEL MURRAY 24 | HALLO CIPTO ! | EDISI KETIGA - 2018 www.rscm.co.id

Info Kesehatan Info Kesehatan Selain proses dari trauma itu sendiri bebat pada daerah cedera dapat mengu- yang dapat dilakukan di antaranya, latihan juga penting untuk mengetahui faktor apa rangi pembengkakan, contohnya peng- terapeutik dengan latihan peregangan, saja yang kerap mempengaruhi keada- gunaan elastic badge digunakan dengan latihan otot seperti berjalan dengan an tersebut. Pertama, faktor intrinsik di kekuatan secukupnya, karena jika terlalu bertumpu pada tumit atau ibu jari dan antaranya; usia, jenis kelamin, komposisi longgar tidak akan ada efek yang ditimbul- quarter squat menggunakan beban, serta tubuh (terlalu kurus atau kegemukan), kan, sedangkan jika terlalu kencang dapat latihan keseimbangan menggunakan keadaan kesehatan pada umumnya, memperburuk nyeri dan pembengkakan. circular tilt board, wobble board, atau latih- variasi susunan anatomi tiap orang yang Elevation, memposisikan kaki lebih tinggi an berdiri mengunakan satu kaki. Tujuan berbeda-beda dan skill level. Artinya, ting- dari jantung, dapat dengan penyangga yang hendak dicapai pada tahapan ini, kat cedera yang dialami seorang altet bantal atau guling, terutama saat sedang kembali ke aktivitas semula, atau dapat profesional pasti berbeda dengan non- tidur, hal tersebut bertujuan mengurangi kembali bermain dalam kompetisi bagi atlet dan tingkat cedera pada seorang pembengkakan. Selain melakukan P-R-I- atlet. yang melakukan pemanasan pun akan N-C-E, ada hal yang sebaiknya dihindari, Setelah kembali pada kondisi prima berbeda dengan yang tidak melakukan yaitu H-A-R-M. Heat, hindari memberi pasca trauma, harus dipastikan trauma hal tersebut. Kedua, faktor ekstrinsik di kompres hangat, karena memperburuk atau cedera tersebut tidak berulang antaranya; human factor artinya ketele- pembengkakan. Alkohol, hindari pengon- kembali dengan tindakan pencegahan. doran yang berasal dari diri sendiri, tidak sumsian alkohol karena berisiko mening- Latihan terapeutik yang dapat dilaku- menggunakan alat-alat proteksi sesuai katkan perdarahan dan pembengkakan. kan untuk tujuan tersebut diantaranya jenis olah raga yang dilakukan atau mung- Running, hentikan aktivitas/kegiatan lati- functional exercise, latihan dengan papan kin kekeliruan berasal dari alat olah raga han secara keseluruhan selama cedera. keseimbangan, latihan kekuatan otot, dan itu sendiri, dimana terjadi penggunaan Massage, hindari pemijatan karena menggunakan proteksi pada tungkai dan alat olah raga yang belum sesuai dengan berisiko meningkatkan pembengkakan pergelangan kaki. standar yang berlaku. Ketiga, overuse, hal dan perdarahan. Dapat disimpulkan penanganan tersebut termasuk faktor risiko cedera Setelah melewati fase akut, masuk ke cedera dalam olahraga perlu mendapat- karena seringkali melupakan ambang tahap selanjutnya, yaitu sub akut, pada kan perhatian, karena dengan penanga- batas kekuatan, sehingga terjadi pema- kondisi ini pembengkakan sudah mulai nan awal yang baik disertai Rehabilitasi kaian otot berlebihan dan berulang. bisa terkontrol, target utama adalah Medik yang tepat akan didapatkan hasil Keadaan tersebut menyebabkan trauma untuk mengembalikan fleksibitas/kelen- penyembuhan yang optimal. kronik/berkelanjutan. Hal lain yang harus diketahui dalam proses Rehabilitasi Medik Cedera Olah- raga adalah fase atau tahapan apa saja yang terjadi. Diawali dengan fase infla- masi atau kondisi akut, keadaan dimana tubuh berusaha mengontrol respon cepat yang terjadi, di antaranya edema atau pembengkakan. Langkah penting yang harus dilakukan saat tahapan ini adalah P-R-I-N-C-E. Protection dengan meng- gunakan tapping, functional bracing, dan removable cash boot agar terhindar dari cedera susulan. Rest, mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera dari aktivitas yang melelahkan atau yang berpotensi memperberat cedera minimal 48-72 jam, dapat juga dibantu dengan menggunakan crutches. Ice, penggunaan es yang dibalut kain, air dingin dalam botol kaca, ice bags atau pun cryocuff ice machine yang bertu- juan untuk mengurangi pembengkakan, hal tersebut baik bila dilakukan secara rutin tiap 3 jam sekali pada masa akut yaitu turan, kekuatan pada bagian tubuh yang DR. MICHAEL MURRAY 48-72 jam. NSAID (Non Steroid Anti Inflam- cedera, mengembalikan ruang gerak mation Drugs), penggunaan obat anti nyeri sendi dan mempersiapkan tubuh untuk ini dapat dipertimbangkan jika rasa nyeri kembali beraktivitas. yang dirasakan cukup mengganggu aktivi- Tahap akhir adalah fase recovery atau tas. Compression, melakukan pembalutan/ pemulihan. Tindakan Rehabilitasi Medik www.rscm.co.id EDISI KETIGA - 2018 | HALLO CIPTO ! | 25

Info Kesehatan MeMahaMi & Menyikapi Info Kesehatan Bullying dan Bunuh Diri pada Remaja - Tjhin Wiguna Divisi Psikiatri Anak dan Remaja. Departemen Medik Ilmu Kesehatan Jiwa RSCM-FKUI ullying atau perundungan meru- pakan fenomena yang mung- kin disadari atau tidak sudah berlangsung sejak dahulu kala Bhingga saat ini; dan merupa- kan masalah lazim yang ditemukan pada periode remaja. Definisi perundungan ini masih beragam, Sansone RA and Sansone LA (2008) menjelaskan bahwa perun- dungan adalah perilaku agresif yang dilakukan berulang-ulang oleh satu atau sekelompok orang terhadap individu yang lebih lemah dengan tujuan untuk mema- merkan kekuatan orang atau kelompok tersebut. Selain itu, Scheithauer, dkk (2012) OXME.INFO menambahkan bahwa perundungan merupakan aktivitas yang lebih bersifat kan proporsi remaja laki-laki sebagai intimidasi yang terus menerus dilakukan Dalam survei pelaku perundungan tradisional dijumpai untuk menyakiti individu lain yang lebih di tahun 2016 sebesar 4% dan remaja perempuan seba- lemah. Soedjatmiko, dan kawan-kawan gai pelaku perundungan sebesar 2%. Di (2013) mendefinisikan perundungan ditemukan proporsi lain pihak, proporsi pelaku perundungan sebagai perilaku yang menyalahgunakan korban perundungan cyber pada remaja laki-laki ditemukan kekuatan seseorang atau sekelompok tradisional sebesar sebesar 4,4% dan pada remaja perem- orang dengan tujuan menyakiti, menekan puan dijumpai sebesar 3,8%. dan/atau menimbulkan stres pada indi- 10,8% pada remaja Angka-angka tersebut tampaknya vidu lain. laki-laki dan 6,5% pada tidak berbeda banyak dengan penelitian Selama ini dikenal 2 jenis perundung- yang sudah dilakukan di negara Asia, an, yaitu; (1) perundungan tradisional remaja perempuan. Amerika dan Eropa. Tingginya proporsi yang dapat berupa perilaku agresif yang perundungan di kalangan remaja di bersifat fisik, verbal maupun psikologis sekolah membuat bullying menjadi yang dilakukan langsung dari individu pada 8 – 50% remaja di beberapa negara kondisi yang mendapat perhatian yang ke individu lainnya tanpa melalui media Asia, Amerika dan Eropa. Dalam survei serius di kalangan masyarakat serta para perantara lain; (2) cyberbullying atau terhadap 542 remaja di beberapa sekolah profesional kesehatan maupun non-kese- perundungan cyber yang merupakan menengah pertama di Jakarta, pada 2016 hatan yang bekerja dengan remaja saat perundungan yang dilakukan di dunia ditemukan proporsi korban perundungan ini; belum lagi dampak yang ditimbulkan maya melalui aplikasi sosial media dan tradisional sebesar 10,8% pada remaja oleh perundungan tersebut. internet yang terdapat di berbagai media laki-laki dan 6,5% pada remaja perem- Remaja yang mengalami perundung- elektronik seperti telepon genggam, puan. an diidentifikasi sebagai remaja yang komputer atau gadget lainnya oleh karena Dalam penelitian yang sama juga cenderung mempunyai sifat pendiam, penggunaan internet dan gadget yang dilaporkan, korban perundungan cyber penyendiri, serta merasa tertolak oleh bertambah luas di kalangan remaja saat mencapai 7,2% pada remaja laki-laki dan lingkungan remaja kelompoknya atau ini. Kondisi tersebut dilaporkan terjadi 8,9% pada remaja perempuan. Sedang- bahkan mereka merasa tidak mampu 26 | HALLO CIPTO ! | EDISI KETIGA - 2018 www.rscm.co.id

Info Kesehatan Untuk masalah perilaku dan emosi untuk menyesuaikan diri dengan baik teman sekelompok serta lingkungan Info Kesehatan dengan kelompok teman sebayanya. kehidupan mereka pada umumnya. Oleh maka dapat dilakukan deteksi dini dengan Perundungan yang dialami oleh karena itu perlu selalu dilakukan deteksi beberapa kuesioner yang diterjemahkan remaja tersebut membuat mereka lebih dini di sekolah-sekolah terkait dengan isu dan divalidasi dalam Bahasa Indonesia tertekan, merasa diisolasi bahkan mera- perundungan dan karakter dasar remaja seperti Strength and Difficulties Question- sakan termarjinalisasi di lingkungan sehingga persoalan tersebut dapat segera naire (SDQ) atau dengan Kuesioner Kese- remaja dimana mereka seharusnya dapat dikenali dan diberikan intervensi sedini hatan Pasien-9 (PHQ-9), Center for Epide- berkembang seperti di sekolah atau di mungkin sehingga dampak negatif terkait miologic Studies Depression Scale (CESD-R), fasilitas-fasilitas remaja lainnya. dengan bullying seperti depresi, cemas Kessler Psychological Distress Scale (K10). Berbagai penelitian menjelaskan dan bunuh diri dapat ditekan serendah Untuk deteksi dini perilaku menyakiti bahwa perundungan memberikan mungkin. diri sendiri termasuk bunuh diri dapat dampak buruk terhadap kesehatan baik Permasalahan yang ada adalah digunakan kuesioner sederhana yang fisik maupun kesehatan jiwa seorang sampai saat ini belum terdapat keusioner seringkali digunakan dalam penelitian remaja. Masa remaja merupakan suatu untuk deteksi dini bullying, oleh karena di komunitas remaja yang terdiri dari fase perkembangan untuk mencari jati itu guru atau orangtua harus lebih sensi- tiga pertanyaan, yaitu; (1) Saya pernah diri yang positif dan perundungan yang tif untuk mengenali kehidupan dan situ- dengan sengaja menyakiti diri saya dialami remaja seringkali memberikan asi sekolah serta perubahan perilaku sendiri, seperti sengaja melukai diri dampak negatif terhadap rasa percaya dan emosi remaja yang terjadi secara sendiri. (2) Saya pernah dengan serius diri dan juga perkembangan identitas ego mendadak. memikirkan untuk bunuh diri. (3) Saya mereka secara khususnya. Pihak sekolah sebaiknya melakukan pernah mencoba melakukan bunuh diri. Remaja korban perundungan dilapor- program anti-bullying di sekolah serta Sebagai kesimpulan bullying atau perun- kan memiliki keluhan fisik yang lebih melatih keterampilan empati bagi peserta dungan dan bunuh diri pada remaja meru- banyak seperti keluhan sakit kepala, sakit didik serta para pendidik dan tenaga pakan dua kondisi yang dapat saling erat perut dan sakit lainnya; serta lebih sering kependidikan di sekolah. Sehingga pema- berkaitan satu dengan yang lain. Kondisi mengalami masalah emosi dan perilaku haman terhadap isu perundungan dapat ini memerlukan perhatian dari kita semua seperti depresi, cemas dan bunuh diri; ditingkatkan. Selain itu juga melatih para terutama sebagai profesional di bidang selain itu mereka juga dilaporkan lebih remaja agar lebih asertif, berani untuk kesehatan kesehatan dalam kaitan banyak mengunjungi fasilitas kesehatan mengungkapkan kebenaran tanpa takut deteksi dini serta memberikan intervensi untuk berobat. oleh ancaman dan segala hal terkait awal. Disamping itu, keluarga sebaiknya Selkie, dan kawan-kawan (2015), dengan pengalaman mereka baik yang memberikan waktu untuk melakukan melaporkan remaja yang merupakan menyenangkan maupun yang kurang komunikasi yang lebih efektif, hangat dan korban perundungan cyber terutama menyenangkan yang terjadi di lingkungan terbuka dengan remaja sehingga mereka remaja perempuan memiliki risiko yang sekolah maupun di luar sekolah. merasa didukung serta dipahami dengan lebih tinggi untuk melakukan tindakan demikian perasaan terlindung bersama melukai diri sendiri termasuk bunuh diri, keluarga menjadi kekuatan utama bagi menggunakan zat terlarang dan alkohol. remaja untuk mneghadapi berbagai Penelitian lain memperlihatkan bahwa masalah baik yang berasal dari korban perundungan cyber memiliki risiko dalam diri mereka maupun tiga kali lebih besar untuk mengalami dari lingkungan sekitarnya. depresi. Bunuh diri atau pikiran bunuh diri sebagai dampak dari perundungan yang dialami oleh seorang remaja dilapor- kan sebagai bagian dari perasaan putus asa dan pikiran yang selalu dan terlalu terfokuskan pada kehilangan rasa keyakinan diri oleh karena remaja tersebut merasa sulit diterima atau sulit mendapatkan dukung- an dari kelompok teman sebayanya atau lingkungan di sekitarnya. Apalagi jika mereka sudah memiliki karakater dasar seba- gai remaja yang tidak fleksibel, memiliki kemampuan resi- lience yang kurang optimal atau yang sulit beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan THE NEW YORK TIMES www.rscm.co.id EDISI KETIGA - 2018 | HALLO CIPTO ! | 27

Info Kesehatan SukSeS MenyuSui Info Kesehatan bagi ibu Bekerja - dr. Klara Yuliarti, SpA(K) Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik, Departemen Pentingnya ASI diatur secara atasan mengenai waktu cuti melahirkan Ilmu Kesehatan Anak RSCM hukum melalui UU Republik Indo- dan menyusui, rencana kembali bekerja, nesia Nomor 36 Tahun 2009 apakah akan kerja penuh atau paruh tentang Kesehatan pasal 128, yang berbu- waktu atau bahkan kerja di rumah bila Ibu menyusui nyi “(1) Setiap bayi berhak mendapat air fasilitas seperti internet ada, serta apakah memberikan susu ibu eksklusif sejak dilahirkan selama diperbolehkan untuk pulang menyusui atau menyusui bayi di tempat kerja. Ibu 6 bulan kecuali atas indikasi medis, (2) berbagai keuntungan Selama pemberian ASI, pihak keluarga, juga perlu mencari tahu fasilitas ruang bukan hanya bagi bayi pemerintah, pemerintah daerah, dan untuk memerah ASI di tempat kerja, serta dan ibu saja namun juga masyarakat harus mendukung ibu bayi fasilitas penyimpanan ASI perah. Lebih secara penuh dengan penyediaan waktu baik lagi bila ada tempat penitipan anak bagi tempat kerja sang dan fasilitas khusus, dan (3) Penyediaan di dalam lingkungan kerja atau di seki- ibu. Angka absensi ibu fasilitas khusus sebagaimana dimaksud tar lingkungan kerja sehingga ibu dapat pada perusahaan lebih pada ayat (2) diadakan ditempat kerja dan merasa lebih tenang karena berada dekat dengan bayinya. tempat sarana umum.” rendah karena anak Banyak faktor-faktor yang meng- lebih jarang sakit. hambat keberhasilan menyusui pada ibu Persiapan menjelang ibu bekerja bekerja, antara lain pendeknya waktu cuti kembali kerja, kurangnya dukungan tempat kerja, pendeknya waktu istirahat saat bekerja 1 Persiapkan stok ASI perah yang (tidak cukup waktu untuk memerah ASI), cukup. Umumnya cuti melahirkan adalah 3 ir susu ibu (ASI) adalah nutrisi tidak adanya ruangan untuk memerah ASI, bulan. Satu-dua bulan menjelang kembali terbaik untuk bayi. Ibu bekerja beban kerja yang memengaruhi kondisi bekerja, ibu harus mulai menabung bukanlah hambatan dalam psikologis dan produksi ASI, serta perten- ASI untuk bayi. Setelah bayi kenyang memberikan ASI eksklusif. tangan keinginan ibu antara memperta- menyusu, ibu sebaiknya mengosong- APengetahuan yang baik hankan prestasi kerja dan produksi ASI. kan payudara dan menyimpan ASI perah mengenai pemberian ASI selama bekerja, World Health Organization (WHO), untuk stok saat ibu bekerja. Rutin mengo- mencakup pengetahuan mengenai teknik American Academy of Pediatrics (AAP), songkan payudara juga akan merangsang memerah ASI, penyimpanan dan pembe- American Academy of Family Physicians produksi ASI. Bila produksi ASI banyak rian ASI perah, dukungan keluarga serta (AAFP) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia sehingga bayi kenyang dengan satu dukungan tempat kerja memberikan (IDAI) merekomendasikan pemberian ASI payudara, maka ibu dapat rutin memerah dampak yang besar bagi keberhasilan ibu eksklusif selama 6 bulan dan pemberian setiap 3 jam dan sekaligus tetap dapat menyusui. Persiapan yang matang menjel- ASI dapat dilanjutkan sampai 2 tahun menyusui langsung. Caranya, ibu menyu- ang bekerja akan mendukung keberhasi- dengan pemantauan pertumbuhan. sui pada satu payudara dan pada saat lan ASI eksklusif pada ibu bekerja. Telah dibuktikan bahwa ibu menyusui bersamaan memerah ASI dari payudara Pemberian ASI merupakan pondasi memberikan berbagai keuntungan bukan lain. Teknik menyusui dan memerah kehidupan karena ASI memiliki kandun- hanya bagi bayi dan ibu saja namun juga simultan ini dapat menstimulasi produksi gan zat gizi dan zat lainnya yang tidak bagi tempat kerja sang ibu. Angka absensi ASI. Memerah ASI dapat menggunakan dapat ditiru oleh susu formula manapun, ibu pada perusahaan lebih rendah karena pompa ASI elektrik maupun manual, antara lain limfosit (sel kekebalan hidup), anak lebih jarang sakit. Berikut akan diba- disesuaikan dengan kenyamanan ibu. imunoglobulin, probiotik, dan human milk has bagaimana menyiapkan ibu yang oligosaccharide (HMO). Menyusui juga akan bekerja agar sukses menyusui. 2 Untuk mendukung produksi ASI, ibu membangun ikatan tali kasih antara ibu harus mengonsumsi cairan cukup (3 liter dan anak, yang sangat berguna untuk Persiapan selama kehamilan sehari), dan makanan yang bergizi serta perkembangan sosio-emosional dan Sebelum melahirkan, sebaiknya ibu menghindari stres. kognitif sang anak kelak. Oleh karena itu, mendiskusikan dengan atasan dan/ pemberian ASI merupakan hak setiap atau rekan kerja mengenai keputusan 3 Latih bayi untuk minum ASI perah anak dan merupakan hak serta kewajiban ibu untuk terus menyusui dan bekerja. menggunakan botol dimulai pada usia setiap ibu. Ibu dapat mengkomunikasikan dengan 2-3 bulan. Selama 2 bulan pertama, tidak 28 | HALLO CIPTO ! | EDISI KETIGA - 2018 www.rscm.co.id

Info Kesehatan dianjurkan untuk menggunakan botol Info Kesehatan susu karena dapat membuat bayi enggan 8 Disiplin memerah ASI tiap 3 jam. 13 Mendiskusikan masalah yang dialami menyusu langsung. Pada usia 2-3 bulan, Seringkali, jadwal kerja dan tugas yang dengan ibu bekerja lainnya atau dengan diharapkan bayi sudah mahir menyusu demikian padat membuat ibu tidak atasan agar dapat mencari jalan keluar. sehingga dapat mulai dilatih untuk diberi- sempat memerah ASI, padahal semakin kan ASI perah menggunakan dot tanpa jarang ASI diperah maka produksi ASI Teknik memerah ASI perah membuat bayi menolak menyusu. Konsul- akan makin turun. Tidak perlu merasa Pemerahan ASI harus dilakukan tasikan mengenai metode pemberian ASI tidak enak bila ibu harus ijin di tengah dengan metode steril agar ASI perah perah pada dokter. rapat ataupun tugas lain bila jam meme- tidak terkontaminasi. Ibu mencuci tangan rah ASI tiba. dengan sabun sesuai dengan 6 langkah 4 Mencari pengasuh (nenek, anggota cuci tangan WHO. Alat perah ASI dan botol keluarga lain, baby sitter, pembantu) yang 9 Menyiapkan alat memerah ASI yang penyimpan ASI harus disterilkan sebelum dapat memberikan ASI dan menjaga bayi sudah disterilisasi dan cooler box portable digunakan. Alat perah ASI elektrik jenis selama ibu bekerja. untuk menyimpan ASIp dan membawa tertentu memiliki 2 mode, yaitu mode ASIp pulang. Akan sangat membantu bila stimulasi dan mode memerah. 5 Bila tidak ada pengasuh, ibu sebaik- kantor menyediakan kulkas khusus untuk nya mencari tempat penitipan anak. menyimpan ASIp. 6 Bila memungkinkan, aturlah jam 10 Usahakan memerah ASI di ruangan kerja agar dapat memperoleh waktu kerja yang nyaman sehingga pikiran ibu tenang setengah hari sehingga ibu tidak terlalu dan ASI keluar dengan lancar. lama meninggalkan bayi. 11 Berusaha untuk istirahat cukup, 7 Menyusui langsung sebelum ibu minum cukup serta mengkonsumsi berangkat bekerja dan segera menyusui makanan bergizi setelah ibu sampai di rumah. Bila jarak tempat kerja dan rumah dekat, sempat- 12 Menyusui bayi lebih sering di sore/ kan untuk pulang menyusui pada jam malam hari dan pada hari libur agar istirahat. produksi ASI tetap lancar serta hubungan ibu-bayi terpelihara. Panduan penyimpanan ASI perah Lamanya penyimpanan ASI perah gai tantangan dalam menyusui sambil bergantung pada suhu. Berikut adalah bekerja dapat diatasi dengan persiapan tabel panduan penyimpanan ASI perah. yang baik. Dukungan dari suami, orangtua, Meninggalkan sang buah hati yang anggota keluarga lain, atasan, dan lingkun- masih sangat kecil dapat menjadi situ- gan tempat kerja sangat dibutuhkan untuk asi yang emosional untuk ibu menyusui. mendukung kesuksesan menyusui pada Namun, ibu bekerja dapat tetap memberi- ibu bekerja. kan ASI untuk buah hati di rumah. Berba- Lokasi Suhu Durasi Catatan 6-8 jam (Tidak berlaku di Meja / lemari Suhu ruang Indonesia karena perbedaan TIDAK ADA penelitian di Indonesia mengenai durasi maksimal 25°C suhu ruang dan kelembaban penyimpanan ASI perah di suhu ruang dengan luar negeri) Cooler bag dengan -15 sampai 4°C 24 jam Ice pack harus menyentuh kontainer susu, seminimal insulator mungkin membuka cooler bag Simpan ASIp di bagian belakang refrigerator. Sebaiknya Refrigerator 4°C 5 hari kulkas untuk ASIp terpisah dari kulkas untuk makanan Freezer pada kulkas 1 pintu -15°C 2 minggu Freezer pada -18°C 3-6 bulan Simpan ASIp di bagian belakang freezer. Lemak akan kulkas 2 pintu mengalami degradasi seiring lamanya penyimpanan ASIp Freezer tersendiri -20°C 6-12 bulan www.rscm.co.id EDISI KETIGA - 2018 | HALLO CIPTO ! | 29

Dokterku DEPARTEMEn ILMU BEDAH Dokterku Duduk dari kiri ke kanan : dr. Imam Susanto, SpB. SpBP-RE(K); Dr. dr. Toar J. M. Lalisang, SpB-KBD; Dr. dr. Sonar Soni Panigoro, SpB(K)Onk. M. Epid. MARS; Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, Sp.OG(K); Dr. dr. C.H. Soejono, SpPD, K-Ger, M.Epid, MPH; Dr. dr. Ratna Dwi Restuti, Sp.THT-KL(K); Dr.dr. Fathema Djan Rachmat, SpB.SpBTKV(K), MARS; dr. Raden Suhartono, SpB(K)V. Baris kedua dari kiri ke kanan : Dr. dr. Jusuf Rachmat, SpB. SpBTKV(K), MARS; dr. Suprayitno Wardoyo, SpBTKV(K); dr. Yarman Mazni, SpB-KBD; dr. Dedy Pratama, SpB(K) V; dr. RR Prasetyanugraheni, SpBP-RE(KKF); dr. Diani Kartini, SpB(K)Onk; dr. Hilman Ibrahim, SpB(K)V; Dr.dr. Yefta Moenadjat, SpBP(K); dr. Tri Hening Rahayatri, SpB. SpBA; dr.Nandita Melati Putri,SpBP-RE(K); dr.Akhmadu,SpB(K)V, PhD; 'dr. Riana Pauline Tamba, SpB. SpBA; dr. Ignatius Wuryantoro, SpB. SpBTKV(K); dr. Dhama Shinta Susanti, SpBTKV(K); dr. Siti Handayani, SpBP-RE(KKF) Baris ketiga dari kiri ke kanan : dr. Sastiono, SpB, SpBA; dr. Parintosa Atmodiwirjo, SpBP-RE(K); dr. Ahmad Yani, SpB. SpBA; dr. Ahmad Kurnia, SpB(K)Onk; Dr. dr. Erwin Danil Yulian, SpB(K)Onk; dr. Wifanto Saditya Jeo, SpB-KBD; dr. Kristaninta Bangun, SpBP-RE(KKF); dr. I Gusti N. Gunawan Wibisana, SpB(K)Onk; dr. Agi Satria Putranto, SpB-KBD; dr. Ridho Ardhi S, SpB; dr. Ismail Dilawar, SpBTKV(K), MARS DEPARTEMEn ILMU KESEHATAn JIwA Baris pertama dari kiri ke kanan : 1. dr. Khamelia, SpKJ 2. dr. Petrin Redayani, SpKJ (K), Mpd 3. Prof. Dr. dr. R. Irawati Ismail, SpKJ (K) 4. dr. Kristiana Siste Kurniasanti, SpKJ (K) 5. dr. Feranindhya Agiananda, SpKJ (K) 6. dr. Piofitasari Kusumaningrum, SpKJ Baris kedua dari kiri ke kanan : 1. dr. Fransiska Kaligis, SpKJ (K) 2. dr. Heriani, SpKJ (K) 3. dr. Natalia Widiasih, SpKJ, Mpd 4. dr. AAA Kusumawardhani, SpKJ (K), Mph 5. Dr. dr. Tjhin Wiguna, SpKJ (K) 6. Dr. dr. Martina Wiwit, SpKJ (K) 7. Dr. dr. Hervita Diatri, SpKJ (K) 8. dr. Gina Anindyajati, SpKJ 30 | HALLO CIPTO ! | EDISI KETIGA - 2018 www.rscm.co.id

Dokterku DEPARTEMEn OBSTETRI DAn GInEKOLOGI Dokterku Baris depan duduk : Dr. dr .R. Muharam, SpOG (K); dr. Omo Abdul Madjid, SpOG(K); Prof. Dr. dr. Andrijono, SpOG(K); Prof. Dr. dr. Wachyu Hadisaputra, SpOG(K); Prof. Dr. dr. Farid A. Moeloek, SpOG(K); Dr. dr. Suskhan, SpOG (K); Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPDQKGEH., MMB, FINASIM, FACP; Dr. dr. Ratna Dwi Rastuti, Sp.THTQKL(K); Prof. Dr. dr. Med. Ali Baziad, SpOG(K); Prof. Dr.dr. M. Farid Aziz, SpOG(K); Prof. Dr. dr. Ichramsjah A. Rachman, SpOG(K); Prof dr. Endy Muhardin Moegni, SpOG(K) Baris Belakang (berdiri) Dr. dr. Ali Sungkar,SpOG(K); dr. Gita Nurul Hidayah, SpOG; Dr. dr. Haryono Winarto, SpOG(K); dr. Muhammad Dwi Priangga, SpOG; dr. Muhammad Adya Fermansha Dilmy, SpOG; dr. Herbert Situmorang, SpOG; Dr. Med. Damar Prasmusinto, SpOG (K); Dr. dr. Junita Indarti, SpOG (K); dr. Aria Wibawa, SpOG!(K); Dr. dr. Eka Rusdianto, SpOG (K); dr. Tricia Dewi Anggraeni, SpOG(K); Dr. dr. I.P.G. Kayika, SpOG!(K); Dr. dr. Tofan Widya Utami, SpOG (K); dr. Tyas Priyatini, SpOG (K); Dr. dr. J.M Seno Adjie, SpOG(K); dr. Surahman Hakim, SpOG (K); dr. Kartiwa Hadi Nuryanto, SpOG(K); Dr. dr. Fitriyadi Kusuma,SpOG(K); dr. Fernandy, SpOG(K); Dr.dr. Julianto Witjaksono,SpOG (K); dr. Cepi Teguh Pramayadi, SpOG; dr. Alfa Putri Meutia,SpOG(K); dr. Riyan Hari Kurniawan, SpOG; Dr. dr. Rima lrwinda,SpOG(K); dr. Sigit Purbadi, SpOG!(K); dr. Andi Darma Putra, SpOG(K); Dr. dr. Noroyono Wibowo, SpOG(K); Dr. dr. Yuditiya Purwosunu, SpOG(K) Baris ketiga (dari kiri ke kanan) Dr. dr. Najib Advani, Sp.A(K); dr. Henny Adriani Puspitasari, Sp.A(K); dr. Eka Laksmi Hidayati, Sp.A(K); dr. Frida Soesanti, Sp.A; dr. Titis Prawitasari, Sp.A(K); dr. Cahyani Gita Ambarsari, Sp.A; dr. Ludi Dhyani Rahmartani, Sp.A; dr. Faima Safira Alatas, PhD, Sp.A; Dr. dr. Irawan Mangunatmadja, Sp.A(K); Dr. dr. Pustika Amalia, Sp.A(K); dr, Hikari Ambara Sjakti, Sp.A(K); dr. Ari Prayitno, Sp.A; dr. Novie Amalia Chozie, Sp.A(K); dr. Sudung O. PArdede, Sp.A(K); dr. Muzal Kadim, Sp.A(K); dr. Nastiti Kaswandani, Sp.A(K); dr. Mulya Rahma Karyanti, Sp.A(K) DEPARTEMEn MEDIK ILMU KESEHATAn AnAK Duduk (dari kiri ke kanan) Baris keempat (dari kiri ke kanan) Dr. dr. Badrul Hegar Syarif, Sp.A(K); Dr. dr. Hardiono H. Pusponegoro, Sp.A(K); Prof. Dr. dr. dr. Nikmah Salamia Idris, PhD, Sp.A; dr. Bambang Supriyatno, Sp.A(K); Dr. dr. Aryono Hendarto, Sp.A(K); Prof. dr. Taralan Tambunan, R. Adhi Perma Iskandar, Sp.A; dr. Yoga Sp.A(K); Prof. Dr. dr. Sri Rezeki Hadinegoro, Sp.A(K); Dr. dr. Zakiudin Munasir, Sp.A(K); Dr. dr. Davaera, Sp.A(K); dr. Darmawan B. Setyanto, Soedjatmiko, Sp.A(K)\\ Sp.A(K); dr. Klara Yuliarti, Sp.A(K); dr. Piprim B. Yanuarso, Sp.A(K); Prof. Dr. dr. Jose RL Baris kedua (dari kiri ke kanan)dr. Evita Karianni Bermanshah, Sp.A(K); Dr. dr. Hindra Irawan Batubara, Sp.A(K); Dr. dr. Mulyadi M. Djer, Satari, Sp.A(K), MTropPaed; dr. Fitri Primacakti, Sp.A; dr. Niken Wahyu Puspaningtyas, Sp.A; dr. Sp.A(K); dr. Yogi Prawira, Sp.A; dr. Risma Bambang Tridjaja AAP, Sp.A(K), MMPaed; dr. Kemas Firman, Sp.A(K); dr. Irene Yuniar, Sp.A(K); Kerina Kaban, Sp.A(K); Dr. dr. Dwi Putro Dr. dr. Rini Sekartini, Sp.A(K); Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K); Dr. dr. Partini P. Trihono, Widodo, Sp.A(K), Mneuro Sci; dr. Putri Sp.A(K), MMPaed; dr. Bernie Endyani, MPH, Sp.A(K); Dr. dr. Murti Andriastuti, Sp.A(K); dr. HF. Maharani Tristanita M, Sp.A; dr. Wahyuni Wulandari, Sp.A(K); Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, Sp.A(K); Dr. dr. Arman B. Pulungan, Sp.A(K); Indawati, Sp.A(K); dr. Madeleine Ramdhani Dr. dr. Teny Tjitra Sari, Sp.A(K) Jasin, Sp.A www.rscm.co.id EDISI KETIGA - 2018 | HALLO CIPTO ! | 31

Tanya Jawab Lebih dekat dengan pikun: Tanya Jawab Sebuah perspektif holistik dari sudut ilmu penyakit dalam - dr. Ika Fitriana, SpPD Di suatu ruang tunggu praktik, di sudut ruangan, sepasang Divisi Geriatri Departemen Ilmu Penyakit Dalam- lansia berusia sekitar 70 tahunan, duduk mematung. Sang istri RSCM - FKUI memegang lengan suami erat, sedangkan suami menatap lurus ke depan dengan tatapan kosong. etika gilirannya tiba, sang istri segera mengajak suaminya berdiri menuju ruang periksa. satu tahun sebelum kejadian hilang dari dokter, gejala-gejala suami saya itu adalah Dengan langkah-langkah kecil rumah, bapak ini sering salah mengan- gejala kepikunan”, tutur istrinya. \"Sejak Ktertatih, sang suami menurut cing baju, kadang terbalik-balik dengan didiagnosis pikun, hampir setiap tahun kemanapun istrinya menuntun. warna yang tidak sesuai. “Bapak orang bapak masuk rumah sakit. Pernah karena “Empat tahun lalu suami saya meng- yang sangat teratur dan disiplin, kondisi tidak mau makan, infeksi, atau tidak mau hilang dari rumah. Saat bangun tidur bapak yang seperti itu membuat saya bangun dari tempat tidur. Saat ini pun kami melihat pintu terbuka dan bapak bingung tapi awalnya saya tidak tahu kondisi bapak makin menurun.” tidak ada. Seharian kami mencari, ter- apakah itu berhubungan dengan pikun. Penyakit pikun atau demensia saat ini nyata bapak ditemukan di rumah sakit Pernah suatu saat Bapak mengira rumah mulai mencuri perhatian dunia. Demen- tempat biasa kontrol. Kami ditelpon dari itu adalah tempat lain. Suatu saat yang pihak rumah sakitnya karena ada yang lain Bapak terbangun malam-malam dan mengenali bapak. Ternyata bapak berja- mau pergi ke suatu tempat. Menurut lan kaki kesana dan lupa jalan pulang” Awal mulanya, sang istri tidak menya- dari perubahan pada suaminya. Meski- pun si bapak memiliki penyakit diabetes melitus dan hipertensi tapi semua terkon- trol dengan baik. HIngga, kurang lebih 32 | HALLO CIPTO ! | EDISI KETIGA - 2018 www.rscm.co.id

Tanya Jawab sia merupakan kelainan neurodegene- Apa itu demensia? Tanya Jawab ratif yang paling sering terjadi pada usia Demensia adalah kelainan neurode- 2 Genetik lanjut dengan jumlah berkisar 44 juta generatif yang dicirikan dengan gangguan Gangguan genetik yang telah dike- jiwa saat ini di seluruh dunia. Jumlahnya struktur dan fungsi otak dengan gejala dan tahui berhubungan dengan Alzheimer makin meningkat terutama di negara tanda berupa gangguan fungsi kognitif adalah polimorfisme apolipoprotein E berkembang. Penyakit ini ditandai dengan (antara lain fungsi mengingat, berpikir, (APOE) yang bersifat familial. perubahan struktur dan fungsi otak yang atau reasoning) dan perilaku yang dapat menyebabkan perubahan perilaku dan mengganggu fungsi seseorang sehari- 3 Risiko penyakit vaskular penurunan fungsi sehari-hari. Perawatan hari. Istilah Alzheimer kadang digunakan Faktor risiko vaskular pada usia paruh pasien lansia dengan demensia menjadi secara umum untuk memasukkan berba- baya, termasuk kolesterol yang berlebih, beban finansial dan psikologis bagi pasien gai bentuk gangguan kognitif dan demen- hipertensi, diabetes melitus, sindrom sendiri, keluarga, komunitas, dan sistem sia terkait usia. Demensia yang disebab- metabolik, obesitas, dan gaya hidup tidak kesehatan pada umumnya. Sebagai kan oleh perubahan neurodegeneratif aktif berhubungan dengan risiko yang gambaran saja, biaya perawatan untuk (Demensia Alzheimer) bisa terjadi bersa- lebih tinggi mengidap demensia Alzhei- demensia Alzheimer berkisar 28.000 USD maan dengan demensia yang disebabkan mer di kemudian hari. Gangguan vasku- sampai 75.000 USD per tahun tergantung gangguan serebrovaskular (demensia lar ini akan menyebabkan Alzheimer apakah pasien tinggal di komunitas atau vaskular). melalui berbagai mekanisme, termasuk fasilitas layanan jangka panjang. Biaya Alois Alzheimer, seorang psikiater memengaruhi metabolisme beta amyloid yang mahal tidak saja disumbang oleh Jerman, menggambarkan penyakit di otak, efeknya terhadap kerja resep- perawatan sehari-harinya, melainkan ini sebagai penyakit yang menyerang tor insulin, integritas sawar darah-otak, risiko masuk rumah sakit yang lebih tinggi korteks serebral (otak) dan menemukan disfungsi endotel, dan aliran darah otak. dibandingkan lansia tanpa demensia. adanya plak-plak amiloid dan neurofibril- Pada akhirnya perubahan vaskular ini lary tangles pada autopsi orang dengan menyebabkan stress oksidatif, inflamasi, demensia tipe alzheimer. dan penurunan fungsi kognitif. 4 Cedera kepala Cedera kepala yang cukup berat dikatakan dapat mencetuskan demensia Alzheimer di kemudian hari atau lebih dini dari yang seharusnya. RIsikonya bisa dua kali lipat lebih tinggi hingga empat kali lipat jika disertai dengan riwayat tidak sadar. 5 Depresi Lebih dari 30% pasien dengan demen- sia Alzheimer mengalami depresi selama perjalanan penyakitnya, bahkan depresi lebih merupakan faktor risiko untuk terjadinya demensia Alzheimer dengan OR 95% CI 1,65 (1,42-1,92). 6 Ras dan etnisitas Beberapa penelitian di Amerika seri- kat menunjukkan demensia Alzheimer lebih sering terjadi pada kelompok popu- Apakah saya berisiko untuk menjadi lasi tertentu seperti ras afrika-amerika demensia? dan hispanik . Bisa saja perbedaan dalam Ada banyak hal yang menyebabkan hal edukasi, literasi, harapan hidup, akses seseorang berisiko untuk menjadi demen- ke layanan kesehatan, pola hidup dan sia alzheimer, berikut yang sudah diteliti faktor risiko vaskular di berbagai populasi para ahli: ras dan etnisitas memengaruhi risikonya. 1 Umur 7 Gender Umur sendiri sudah merupakan faktor Jenis kelamin wanita ditengarai memi- risiko demensia. Semakin menua sese- liki risiko lebih tinggi menjadi demensia orang, semakin tinggi risiko Alzheimer. Alzheimer dibandingkan laki-laki, meski Bahkan, Setelah usia 85 tahun, 32% lansia ada penelitian lain yang mengatakan tidak diduga memiliki demensia Alzheimer. ada perbedaan. Di duga hal ini berhu- www.rscm.co.id EDISI KETIGA - 2018 | HALLO CIPTO ! | 33

Tanya Jawab bungan dengan kekurangan estrogen Tabel Kriteria klinis NIA-AA untuk demensia yang disebabkan berbagai hal dan Tanya Jawab setelah menopause meski pemberian demensia karena Penyakit alzheimer terapi hormonal masih bersifat kontro- Demensia versial. Pasien memiliki gejala kognitif atau perilaku yang: • Menganggu kemampuannya berfungsi di tempat kerja pada aktivitas sehari-hari 8 Pendidikan • Disertai penurunan fungsi dan performans dibanding sebelumnya • Tidak dapat dijelaskan oleh gangguan gaduh gelisah atau kelainan psikiatrik lainnya. Kualitas Pendidikan dan literasi yang Gangguan kognitif dideteksi dan didiagnosis melalui kombinasi dari: rendah berhubungan dengan risiko • Data dari pasien atau informan yang mengetahui kondisi pasien demensia Alzheimer yang meningkat, • Penilaian kognitif yang objektif, baik pemeriksaan status mental “bedside” atau uji neuropsikologis. dengan risiko relatif sebesar 1,8 (95% CI Gangguan kognitif dan perilaku yang melibatkan minimal dua dari domain: 1,45-2,27) dibandingkan kelompok yang • Gangguan kemampuan untuk mendapatkan dan mengingat informasi baru • Gangguan dalam hal “reasoning, pengambilan keputusan, atau pelaksanaan tugas kompleks” Pendidikan yang tinggi. • Gangguan kemampuan visuospasial • Gangguan fungsi bahasa Bagaimana mendiagnosis demensia? • Perubahan dalam hal kepribadian, perilaku, atau comportment (keteraturan) Diagnosis kriteria NIA-AA untuk Kemungkinan demensia yang disebabkan alzheimer: demensia, demensia Alzheimer, dan Pasien memenuhi kriteria demensia dan memiliki ciri khas sebagai berikut: • Muncul secara perlahan dalam hitungan bulan atau tahun, tidak mendadak dalam hitungan jam gangguan kognitif ringan dapat diguna- atau hari. kan di berbagai setting klinis, termasuk • Riwayat jelas perburukan fungsi kognitif yang dinilai dari laporan atau observasi di layanan primer, klinik spesialis, dan • Defisit kognitif yang paling umum dan dini, terbukti melalui riwayat dan pemeriksaan adalah seba gai berikut: layanan jangka Panjang. Beberapa gang- Presentasi Amnestik (paling sering terjadi) – defisit sebaiknya meliputi gangguan dalam hal belajar guan medis dan kondisi psikiatrik dan dan mengingat kembali informasi yang baru dipelajari, disertai disfungsi kognitif pada setidaknya satu domain kognitif lainnya. pengobatan-pengobatan tertentu juga Presentasi Non amnestik: perlu dinilai untuk mengetahui efeknya Bahasa – defisit paling menonjol dalam bahasa adalah pemilihan kata (word finding), tetapi sebaik- terhadap fungsi kognitif. DI sisi lain, evalu- nya disertai juga dengan domain kognitif lainnya. asi juga perlu untuk diagnosis yang akurat Visuospasial – defisit paling menonjol adalah pengenalan spasial, tetapi sebaiknya disertai juga dengan domain kognitif lainnya. apakah ini suatu demensia Alzheimer atau Disfungsi eksekutif – defisit paling menonjol adalah gangguan dalam hal reasoning, pengambi- campuran dengan demensia vaskular. lan keputusan, dan mengatasi masalah (problem solving), tetapi sebaiknya disertai juga dengan domain kognitif lainnya. waspadai penyakit yang menyertai Diagnosis kemungkian demensia alzheimer sebaiknya tidak diberlakukan jika terdapat bukti: • Penyakit serebrovaskular yang bermakna yang terjadi bersamaan/concominant (terdapat riwayat demensia stroke yang berhubungan dengan perburukan gangguan kognitif atau adanya infark multipel atau Pasien lansia dengan demensia ekstensif atau gambaran hiperintensitas white matter yang berat) biasanya juga memiliki masalah dengan • Gambaran utama demensia dengan Lewy bodies • Gambaran yang menonjol dari demensia frontotemporal varian perilaku kesehatannya. Mereka lebih berisiko • Gambaran yang menonjol dari afasia progresif primer untuk jatuh, memiliki gangguan berjalan, • Penyakit neurologis aktif atau komorbiditas medis atau penggunaan obat yang dapat memiliki efek substansial terhadap daya kognitif mengompol, kesulitan untuk menelan Diterjemahkan dari dan mengunyah, malnutrisi, dan memi- Carlsson, CM, Gleason, CE, Puglielli L, et al. Dementia including Alzheimer disease. In: Halter, JB, Ouslander, JG, Studenski, S. eds. liki gangguan kesehatan lain. Berikut Hazzards Geriatric medicine and gerontology. McGraw-Hill Education. USA, 2017 beberapa kondisi yang bisa menyertai demensia. Malnutrisi Penyakit Malnutrisi sering menyertai pasien pikun atau dengan demensia terutama pada kasus demensia saat ini mulai demensia yang sudah berat. Hal ini bisa berhubungan dengan kemampuan mencuri perhatian menelan dan mengunyah yang menu- dunia. Demensia run. Selain itu, pasien demensia kerap merupakan kelainan memiliki kepatuhan minum obat yang rendah sehingga penyakit-penyakit yang neurodegeneratif yang menyertainya menjadi sulit terkontrol. paling sering terjadi Pemeriksaan nutrisi yang berkala dapat pada usia lanjut dengan mendeteksi sejak dini adanya malnutrisi sehingga dapat dilakukan intervensi dini jumlah berkisar 44 juta dan pasien tidak jatuh pada kondisi gizi jiwa saat ini di seluruh kurang. dunia. Jumlahnya makin meningkat terutama di negara berkembang. 34 | HALLO CIPTO ! | EDISI KETIGA - 2018 www.rscm.co.id

Tanya Jawab Tanya Jawab Penyakit degeneratif Peran CGA (comprehensive Geriatric Pemeriksaan CGA ini juga berhu- Sebagian besar pasien dengan Assessment) pada kasus demensia bungan dengan prediksi mortalitas jangka demensia alzheimer juga memiliki penya- Alzheimer pendek dan jangka Panjang pada demen- kit penyerta lain seperti diabetes meli- Karena berbagai penyakit yang me- sia Alzheimer. tus, hipertensi, atau penyakit jantung. nyertainya dan karakteristik lansia yang Sejak diperkenalkannya pertama kali Kepatuhan minum obat dan target gula berbeda dengan populasi lain, pasien oleh Marjory Warren tahun 1930, CGA darah, tekanan darah, dan lain-lain harus Alzheimer memerlukan pemeriksaan telah terbukti merupakan Teknik diag- menjadi perhatian karena risiko yang yang mendalam melalui CGA (compre- nosis yang lebih akurat, memperbaiki lebih tinggi pada kelompok ini. hensive Geriatric Assessment). Penilaian angka kesintasan, menurunkan kema- ini meliputi penilaian kemampuan fisik, tian, dan menurunkan biaya kesehatan. Infeksi nutrisi, fungsional, masalah lingkungan Oleh karena itu Dianjurkan semua pasien Pada demensia Alzheimer yang berat, dan psikologis, yang efektif untuk mende- demensia Alzheimer menjalani CGA agar pasien juga biasanya sudah tak mampu teksi kondisi kesehatan pasien demensia tercapai kualitas hidup yang optimal. lagi melakukan aktifitas fisik karena hingga dapat dilakukan intervensi segera. adanya gangguan motorik. Mereka lebih Berbagai penelitian yang menggunakan banyak berbaring di tempat tidur dan CGA memperlihatkan tingginya gangguan berisiko untuk terjadi imobilisasi. Kondisi kesehatan yang menyertai pasien demen- Pasien lansia penuaan sendiri, dengan imobilisasi, dan sia alzheimer. Misalnya, Namioka pada dengan mungkin malnutrisi, bisa meningkatkan tahun 2014 meneliti suatu Teknik CGA demensia biasanya risiko terjadinya infeksi. Waspadai kondisi yang disebut Dr. SUPERMAN pada berb- infeksi jika terjadi perubahan pada pasien agai kelompok demensia dan menemu- juga memiliki masalah sehari-harinya, misalnya menjadi tidak kan bahwa demensia Lewy bodies (DLB) dengan kesehatannya. mau makan, jatuh, dan tidak mau bangun atau demensia vaskular memiliki gang- Mereka lebih berisiko dari tempat tidur. Infeksi dapat berupa guan fungsional lebih sering dibanding- radang paru-paru (pneumonia), ataupun kan dengan demensia Alzheimer, dengan untuk jatuh, memiliki infeksi saluran kemih. tingginya angka gangguan visual (30%), gangguan berjalan, Sindrom geriatri seperti instabili- gangguan pendengaran (28%), gang- mengompol dan tas, kerentaan (frailty), inkontinensia guan komunikasi (19%), depresi (39%), (mengompol atau gangguan buang riwayat jatuh (28%), gangguan makan dan lainnya. air besar), gangguan penglihatan dan menelan (19%), masalah nutrisi (20%), pendengaran, dan lain-lain juga perlu dan tingginya status fungsional sehari- diwaspadai terjadi pada pasien dengan hari (28%) yang menyebabkan kelompok demensia Alzheimer. ini mengalami ketergantungan yang tinggi terhadap orang lain. INDOPETRONEWS www.rscm.co.id EDISI KETIGA - 2018 | HALLO CIPTO ! | 35

Info Webinar Kegiatan Webinar RSCM 2018 Bulan Juli - November 2018 Bulan: Juli 2018 Unit Penyelenggara Nama Kegiatan/Acara Topik Tanggal Narasumber Unit Kerja Moderator The awarness of the cost-effectiveness of us- Dept Medik Ilmu Kesehatan Anak Webinar 2018-07-04 Dr Mauro Batista de Moral dr. Nia Kurniati, SpA(K) ing amino acid formula for diagnostic tools Webinar Pengembangan Kemampuan Pelatihan ICTEC & Dept Medik Ilmu Bedah Fluid Resuscitation and Burn Wound Care 2018-07-09 dr. R. Aditya Wardhana, SpBP-RE(K) Dept Medik Ilmu Bedah Medis Webinar Pengembangan Kemampuan Pelatihan ICTEC & Dept Medik THT Hoarseness & Stroboskcopy 2018-07-10 dr. Syahrial Marshinta Sp. THT-KL(K) Dept Medik THT dr. Fauziah Fardizza, Sp.THT-KL(K) Medis Webinar Pengembangan Kemampuan Pelatihan ICTEC & Dept Medik Ilmu Bedah Webinar Blepharoplasty 2018-07-16 Prof.dr. Chaula. L Sukasah Sp.B, Sp.Bp-RE(K) Dept Medik Ilmu Bedah Medis Webinar Pengembangan Kemampuan Pelatihan 1. Prof.Dr.dr. Suhardjono, Sp.PD,K-GH,K-Ger ICTEC & Dept Medik Ilmu Penyakit Dalam Prevention & Management of CKD 2018-07-23 Dept Medik Ilmu Penyakit Dalam Medis 2. dr. Aida Lydia, SpPD-KGH, PhD Bulan: Agustus 2018 Unit Penyelenggara Nama Kegiatan/Acara Topik Tanggal Narasumber Unit Kerja Moderator Webinar Pengembangan Kemampuan Pelatihan ICTEC & Dept Medik Ilmu Penyakit Dalam Diagnosis dan Management of GERD 2018-08-01 Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP Dept Medik Ilmu Penyakit Dalam Medis Webinar Pengembangan Kemampuan Pelatihan ICTEC & Dept Medik THT Webinar Functional Septorhinoplasty 2018-08-02 Dr. dr. Trimartani, SpTHT-KL(K) Dept Medik THT Dr.dr.Mirta Hediyati Reksodiputro, Sp.THT-KL(K) Medis Webinar Pengembangan Kemampuan Pelatihan dr. Theddeus O.H. Prasetyono, SpBP-RE(K) 1. Dept Medik Ilmu Bedah ICTEC & Dept Medik Ilmu Bedah Webinar Vascular Anomaly 2018-08-06 Medis Dr. dr. Jacub Pandelaki, SpRad(K) 2. Dept Medik Radiologi 1. Dr. dr. Nur Rasyid, Sp.U(K) 1. Dept Medik Urologi Webinar Pengembangan Kemampuan Pelatihan ICTEC & Dept Medik Ilmu Penyakit Dalam Persiapan Transplantasi Ginjal 2018-08-10 2. dr. Sahat Basana Romanti Ezer Matondang, SpRad(K) 2. Dept Medik Radiologi Medis 3. dr. Maruhum Bonar H. Marbun, SpPD-KGH 3. Dept Medik Ilmu Penyakit Dalam Dana Farber Cancer Institute & Harvard Nutrition and hydration in Palliative and End 1. Prof. Janet L. Abrahm, MD, FACP, FAAHPM Tim Paliatif Webinar Tim Paliatif 2018-08-15 Medical School, Boston dr. Rudi Putranto, SpPD-KPsi.,MPH of Life Care 2. Barbara Anne Reville Dana Farber Cancer Institute Bulan: September 2018 Unit Penyelenggara Nama Kegiatan/Acara Topik Tanggal Narasumber Unit Kerja Moderator Webinar Pengembangan Kemampuan Pelatihan ICTEC Clinical Reasoning 2018-09-03 dr. Ardi Findyartini, PhD dr. Estivana Felaza, MPdKed Medis Webinar Pengembangan Kemampuan Pelatihan ICTEC & Dept Medik Ilmu Bedah Fraktur Tulang Muka 2018-09-04 dr. Siti Handayani, SpBP-RE Dept Medik Ilmu Bedah Medis Webinar Pengembangan Kemampuan Pelatihan ICTEC & Dept Medik Ilmu Kesehatan Anak Imunisasi MR: Apa dan Bagaimana? 2018-09-10 Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi Dept Medik Ilmu Kesehatan Anak Dr. dr. Hinky H. I. Satari, SpA(K) Medis ICTEC & Departemen Medik Kebidanan dan Webinar Pengembangan Kemampuan Pelatihan Cervix Vaccination 2018-09-17 dr. Tofan Widya Utami, SpOG(K) Departemen Medik Kebidanan dan Penyakit Penyakit Kandungan Medis Kandungan ICTEC & Departemen Medik Orthopaedi dan Webinar Pengembangan Kemampuan Pelatihan Departemen Medik Orthopaedi dan Trau- Traumatologi Medis Osteoarthritis 2018-09-25 dr. Ifran Saleh, SpOT(K) matologi 1. Cochlear Implant Candidation 1. Dr. dr. Trimartani, SpTHT-KL(K) One Day ENT Seminar NTUH - Cipto Mangunku- NTUH Pediatric Otology, Cochlear Implanta- Departemen Medik THT 2. Cochlear Implantation 2018-09-28 Prof. dr. Chen-ci Wu 2. Dr. Trijuda Airlangga, SpTHT-KL(K) sumo Hospital tion, Endoscopic Ear Surgery 3. Endoscopic Ear Surgery 3. dr. Rangga R. Saleh, Sp.THT-KL Bulan: Oktober 2018 Unit Penyelenggara Nama Kegiatan/Acara Topik Tanggal Narasumber Unit Kerja Moderator 1. Departemen Medik Orthopaedi dan Departemen Medik Orthopaedi dan Trau- A Glimpse of Sport Injury in Orthopaedics 1. Sports Injury in Orthopaedics 2018-10-01 1. Dr. dr. Andri MT Lubis, SpOT(K) Traumatologi 1. dr. Wahyu Widodo, SpOT(K) matologi 2. Cartilage Defect in Sport Injury 2. Dr. Chung-Hsun Chang 2. dr. Omar Luthfi, SpOT 2. Nasional Taiwan University Hospital Departemen Medik Ilmu Kesehatan Kulit dan Penyakit Autoimun Mosaic of Autoimmunity in Dermatology: 2018-10-01 Chia-Yu Chu, MD, PhD Associate Professor, Dermatology Depart- dr. Endi Novianto, SpKK Kelamin Challenge in Diagnosis and Management ment, National Taiwan University Hospital Waktu yang Tepat dalam Melakukan Pemer- ICTEC & Departemen Medik Mikrobiologi Webinar Pengembangan Kemampuan Pelatihan Klinik Medis iksaan Mikrobiologi pada Pasien Rawat Jalan 2018-10-02 dr. Anis Karuniawati, Sp.MK.PhD Departemen Medik Mikrobiologi Klinik untuk Penegakan Penyakit Infeksi 1. Febrile Seizure, Febrile Seizure Plus, First Unprovoked Seizure Epilepsy Dr. dr. R.A. Setyo Handryastuti, SpA(K) Dept Medik Ilmu Kesehatan Anak Webinar Neuro Anak 2. Kelainan Menyerupai Epilepsy 2018-10-04 dr. Amanda Soebadi, SpA(K) Dept Medik Ilmu Kesehatan Anak Prof. Dr. Sofyan Ismael, SpA(K) 3. Diagnosis dan Tata Laksana Epilepsy Dr. dr. H. Irawan Mangunatmadja, SpA(K) pada Anak ICTEC & Departemen Medik Kebidanan dan Webinar Pengembangan Kemampuan Pelatihan Mengenali Gejala Kanker Ginekologi 2018-10-08 dr. Andi Darma Putra, SpOG(K) Departemen Medik Kebidanan dan Penyakit Penyakit Kandungan Medis Kandungan Bulan: November 2018 Unit Penyelenggara Nama Kegiatan/Acara Topik Tanggal Narasumber Unit Kerja Moderator Webinar Pengembangan Kemampuan Pelatihan ICTEC & Dept Medik Ilmu Kesehatan Anak Bahaya Gadget untuk Anak 2018-11-06 Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, SpA(K) Dept Medik Ilmu Kesehatan Anak Medis 36 | HALLO CIPTO ! | EDISI KETIGA - 2018 www.rscm.co.id

Info Webinar Kegiatan Webinar RSCM 2018 Bulan Juli - November 2018 Bulan: Juli 2018 Unit Penyelenggara Nama Kegiatan/Acara Topik Tanggal Narasumber Unit Kerja Moderator The awarness of the cost-effectiveness of us- Dept Medik Ilmu Kesehatan Anak Webinar 2018-07-04 Dr Mauro Batista de Moral dr. Nia Kurniati, SpA(K) ing amino acid formula for diagnostic tools Webinar Pengembangan Kemampuan Pelatihan ICTEC & Dept Medik Ilmu Bedah Fluid Resuscitation and Burn Wound Care 2018-07-09 dr. R. Aditya Wardhana, SpBP-RE(K) Dept Medik Ilmu Bedah Medis Webinar Pengembangan Kemampuan Pelatihan ICTEC & Dept Medik THT Hoarseness & Stroboskcopy 2018-07-10 dr. Syahrial Marshinta Sp. THT-KL(K) Dept Medik THT dr. Fauziah Fardizza, Sp.THT-KL(K) Medis Webinar Pengembangan Kemampuan Pelatihan ICTEC & Dept Medik Ilmu Bedah Webinar Blepharoplasty 2018-07-16 Prof.dr. Chaula. L Sukasah Sp.B, Sp.Bp-RE(K) Dept Medik Ilmu Bedah Medis Webinar Pengembangan Kemampuan Pelatihan 1. Prof.Dr.dr. Suhardjono, Sp.PD,K-GH,K-Ger ICTEC & Dept Medik Ilmu Penyakit Dalam Prevention & Management of CKD 2018-07-23 Dept Medik Ilmu Penyakit Dalam Medis 2. dr. Aida Lydia, SpPD-KGH, PhD Bulan: Agustus 2018 Unit Penyelenggara Nama Kegiatan/Acara Topik Tanggal Narasumber Unit Kerja Moderator Webinar Pengembangan Kemampuan Pelatihan ICTEC & Dept Medik Ilmu Penyakit Dalam Diagnosis dan Management of GERD 2018-08-01 Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP Dept Medik Ilmu Penyakit Dalam Medis Webinar Pengembangan Kemampuan Pelatihan ICTEC & Dept Medik THT Webinar Functional Septorhinoplasty 2018-08-02 Dr. dr. Trimartani, SpTHT-KL(K) Dept Medik THT Dr.dr.Mirta Hediyati Reksodiputro, Sp.THT-KL(K) Medis Webinar Pengembangan Kemampuan Pelatihan dr. Theddeus O.H. Prasetyono, SpBP-RE(K) 1. Dept Medik Ilmu Bedah ICTEC & Dept Medik Ilmu Bedah Webinar Vascular Anomaly 2018-08-06 Medis Dr. dr. Jacub Pandelaki, SpRad(K) 2. Dept Medik Radiologi 1. Dr. dr. Nur Rasyid, Sp.U(K) 1. Dept Medik Urologi Webinar Pengembangan Kemampuan Pelatihan ICTEC & Dept Medik Ilmu Penyakit Dalam Persiapan Transplantasi Ginjal 2018-08-10 2. dr. Sahat Basana Romanti Ezer Matondang, SpRad(K) 2. Dept Medik Radiologi Medis 3. dr. Maruhum Bonar H. Marbun, SpPD-KGH 3. Dept Medik Ilmu Penyakit Dalam Dana Farber Cancer Institute & Harvard Nutrition and hydration in Palliative and End 1. Prof. Janet L. Abrahm, MD, FACP, FAAHPM Tim Paliatif Webinar Tim Paliatif 2018-08-15 Medical School, Boston dr. Rudi Putranto, SpPD-KPsi.,MPH of Life Care 2. Barbara Anne Reville Dana Farber Cancer Institute Bulan: September 2018 Unit Penyelenggara Nama Kegiatan/Acara Topik Tanggal Narasumber Unit Kerja Moderator Webinar Pengembangan Kemampuan Pelatihan ICTEC Clinical Reasoning 2018-09-03 dr. Ardi Findyartini, PhD dr. Estivana Felaza, MPdKed Medis Webinar Pengembangan Kemampuan Pelatihan ICTEC & Dept Medik Ilmu Bedah Fraktur Tulang Muka 2018-09-04 dr. Siti Handayani, SpBP-RE Dept Medik Ilmu Bedah Medis Webinar Pengembangan Kemampuan Pelatihan ICTEC & Dept Medik Ilmu Kesehatan Anak Imunisasi MR: Apa dan Bagaimana? 2018-09-10 Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi Dept Medik Ilmu Kesehatan Anak Dr. dr. Hinky H. I. Satari, SpA(K) Medis ICTEC & Departemen Medik Kebidanan dan Webinar Pengembangan Kemampuan Pelatihan Cervix Vaccination 2018-09-17 dr. Tofan Widya Utami, SpOG(K) Departemen Medik Kebidanan dan Penyakit Penyakit Kandungan Medis Kandungan ICTEC & Departemen Medik Orthopaedi dan Webinar Pengembangan Kemampuan Pelatihan Departemen Medik Orthopaedi dan Trau- Traumatologi Medis Osteoarthritis 2018-09-25 dr. Ifran Saleh, SpOT(K) matologi 1. Cochlear Implant Candidation 1. Dr. dr. Trimartani, SpTHT-KL(K) One Day ENT Seminar NTUH - Cipto Mangunku- NTUH Pediatric Otology, Cochlear Implanta- Departemen Medik THT 2. Cochlear Implantation 2018-09-28 Prof. dr. Chen-ci Wu 2. Dr. Trijuda Airlangga, SpTHT-KL(K) sumo Hospital tion, Endoscopic Ear Surgery 3. Endoscopic Ear Surgery 3. dr. Rangga R. Saleh, Sp.THT-KL Bulan: Oktober 2018 Unit Penyelenggara Nama Kegiatan/Acara Topik Tanggal Narasumber Unit Kerja Moderator 1. Departemen Medik Orthopaedi dan Departemen Medik Orthopaedi dan Trau- A Glimpse of Sport Injury in Orthopaedics 1. Sports Injury in Orthopaedics 2018-10-01 1. Dr. dr. Andri MT Lubis, SpOT(K) Traumatologi 1. dr. Wahyu Widodo, SpOT(K) matologi 2. Cartilage Defect in Sport Injury 2. Dr. Chung-Hsun Chang 2. dr. Omar Luthfi, SpOT 2. Nasional Taiwan University Hospital Departemen Medik Ilmu Kesehatan Kulit dan Penyakit Autoimun Mosaic of Autoimmunity in Dermatology: 2018-10-01 Chia-Yu Chu, MD, PhD Associate Professor, Dermatology Depart- dr. Endi Novianto, SpKK Kelamin Challenge in Diagnosis and Management ment, National Taiwan University Hospital Waktu yang Tepat dalam Melakukan Pemer- ICTEC & Departemen Medik Mikrobiologi Webinar Pengembangan Kemampuan Pelatihan Klinik Medis iksaan Mikrobiologi pada Pasien Rawat Jalan 2018-10-02 dr. Anis Karuniawati, Sp.MK.PhD Departemen Medik Mikrobiologi Klinik untuk Penegakan Penyakit Infeksi 1. Febrile Seizure, Febrile Seizure Plus, First Unprovoked Seizure Epilepsy Dr. dr. R.A. Setyo Handryastuti, SpA(K) Dept Medik Ilmu Kesehatan Anak Webinar Neuro Anak 2. Kelainan Menyerupai Epilepsy 2018-10-04 dr. Amanda Soebadi, SpA(K) Dept Medik Ilmu Kesehatan Anak Prof. Dr. Sofyan Ismael, SpA(K) 3. Diagnosis dan Tata Laksana Epilepsy Dr. dr. H. Irawan Mangunatmadja, SpA(K) pada Anak ICTEC & Departemen Medik Kebidanan dan Webinar Pengembangan Kemampuan Pelatihan Mengenali Gejala Kanker Ginekologi 2018-10-08 dr. Andi Darma Putra, SpOG(K) Departemen Medik Kebidanan dan Penyakit Penyakit Kandungan Medis Kandungan Bulan: November 2018 Unit Penyelenggara Nama Kegiatan/Acara Topik Tanggal Narasumber Unit Kerja Moderator Webinar Pengembangan Kemampuan Pelatihan ICTEC & Dept Medik Ilmu Kesehatan Anak Bahaya Gadget untuk Anak 2018-11-06 Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, SpA(K) Dept Medik Ilmu Kesehatan Anak Medis www.rscm.co.id EDISI KETIGA - 2018 | HALLO CIPTO ! | 37

3 4 6 teka Album teki 1 5 silang 7 8 9 P 11 K 12 R S 10 13 14 15 16 17 18 Mendatar Menurun 1. Baal, mati rasa 3. Perahu penyelamat 7. Terkelupas, terputus, sobek 4. Udang kecil 8. Bakteri yang terdapat dalam feses 5. Not ready 9. Rongga kecil berisi udara yang terle- 6. Salah satu jenis tumbuhan paku- tak di belakang tulang pipi dan dahi pakuan 10. Akibat 7. Permintaan tertulis dari dokter kepada 13. Surat Ijin Usaha Perdagangan apoteker untuk meracik obat 14. Daging yang dimasak dikeringkan 10. Ketidakcukupan suplai darah ke jarin- 16. Provinsi yang meliputi bagian selatan gan atau organ tubuh Kepulauan Maluku 11. Rambut yang tumbuh diatas bibir 18. Ikatan Dokter Anak Indonesia atau di bawah hidung PEMEnAnG TTS nO. 002 12. Sesudah hari Selasa 1. Vita. B 14. Benda atau perkakas Unit ICTEC 15. Busa 17. Dewasa (Inggris) 2. Rohana Instalasi Farmasi tts No 003 Nama : ................................................................ Unit Kerja : REDAKSI MEnyEDIAKAn HADIAH MEnARIK ................................................................ Kirimkan jawaban TTS Anda melalui email; [email protected] dengan menyertakan kupon TTS yang telah diisi dengan nama, unit Nomor Telp Internal : kerja dan nomor telepon Anda. Jawaban ditunggu Redaksi Hallo Cipto ! paling lambat tanggal 21 November 2018. Jawaban dan nama pemenang akan ditampilkan pada Hallo Cipto ! edisi mendatang. ............................................................... 38 | HALLO CIPTO ! | EDISI KETIGA - 2018 www.rscm.co.id

Album HARI ALZHEIMER SEDUNIA. RSCM merayakan hari Alzheimer Sedunia dengan kegiatan senam vitalisasi otak, screening fungsi luhur, konseling gizi, konseling perawatan pasien Alzheimer di rumah, juga edukasi Alzheimer dengan narasumber dari Dept. Neurologi, Dept. Psikiatri, Divisi Geriatri dan Dept. Ilmu Gizi. Acara ini dilaksanakan di Lobby Gedung A, 21 September 2018 PEKAN ASI SEDUNIA. RSCM melalui Instalasi PKRS, Dept. IKA, Divisi Perinatologi, Dept. Ilmu Gizi dan Bagian Pemasaran mengadakan kegiatan edukasi dan konseling ASI. Acara ini dibuka oleh Direktur Pengembangan dan Pemasaran di RSCM Kiara tanggal 3 Agustus 2018, serta mendapat dukungan dari Komunitas Taufan dan Yayasan Let’s Share Indonesia Konseling ASI diacara pekan ASI (Foto Bagian Pemasaran). Screening fungsi luhur di acara hari Alzheimer Sedunia (foto: Instalasi PKRS) www.rscm.co.id EDISI KETIGA - 2018 | HALLO CIPTO ! | 39

Ct SCan Somatom definition flaSh click‘n share http://online.pubhtml5.com/ecem/pgbf/


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook