Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Merajut Asa_eBook

Merajut Asa_eBook

Published by Prepress Distribution, 2021-06-05 12:09:29

Description: Merajut Asa_eBook

Search

Read the Text Version

MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions kegiatan sosial. Tertarik dengan filosofi dan konsep kegiatan Lions Club, saya bersama istri bergabung dalam Lions Club Jakarta Monas. Mempelajari tata kelola Lions Club, saya terinspirasi banyak hal. Nilai-nilai organisasi, prosedur kegiatan, tata kelola club dan anggota, program sosial yang disebut dalam moto “pengabdian”, sangat menginspirasi. Saat itu, saya baru satu tahun pindah pekerjaan sebagai salah satu pimpinan perusahaan nasional. Seperti halnya pada beberapa perusahaan nasional, masih banyak tata kelola organisasi yang perlu dilakukan pembenahan. Dalam proses transformasi perusahaan nasional tersebut, saya banyak terinspirasi dari model tata kelola organisasi pada Lions Club. Tentu saja berbeda pada substansi organisasi sosial dan bisnis. Namun filosofi dan konsep dasar pada Lions Club memberi inspirasi dalam membangun tata kelola organisasi bisnis. Namun ada hal berharga lain yang saya peroleh dari kegiatan di Lions Club, yaitu pengembangan kompetensi soft skill dan Belajar Soft Skill pada Lions | 89

MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions gaya kepemimpinan. Pembelajaran dari beberapa senior Lion sebagai role model yang menginspirasi perubahan diri saya, dan sangat efektif saat saya aplikasikan di kantor. Seperti pada kegiatan sosial lainnya, di Lions Club juga tidak luput dengan adanya anggota yang memiliki perangai baik, kurang baik, dan tidak baik. Di Lions Club Jakarta Monas saat itu, saya mengenal beberapa senior member yang memiliki personality dan wisdom yang sangat baik, namun ada juga member dengan personality kurang baik bahkan ada yang tergolong buruk. Dalam setiap regular meeting dan kegiatan bakti sosial sangat banyak hal yang menyenangkan. Namun tidak jarang juga terjadi perbedaan pendapat dan kadang kala menjurus pada personal konflik, akibat sudut pandang dan personality yang berbeda. Saya sebagai anggota baru mengamati kejadian demi kejadian secara seksama. Hal yang sangat menarik di mana menjadi pelajaran bagi saya. Cara beberapa senior Lion menghadapi perbedaan pendapat dengan beberapa 90 | Belajar Soft Skill pada Lions

MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions anggota ada yang bersikap arogan, menang, sendiri, atau malah suka berkelompok. Namun ada juga senior yang wisdomnya sangat kuat. Ia selalu berkomunikasi tanpa terpancing emosi, sekalipun terjadi ketidaksepahaman. Tetap berbicara dengan mengedepankan etika, berempati dengan pendapat anggota, rendah hati, dan memberikan pandangan inspiratif, tanpa menggurui. Dari para senior itu saya memperoleh pelajaran tentang kompetensi soft skill yang kuat. Bukan hanya cara berkomunikasi, cara menghadapi orang, cara memimpin, tetapi juga handling problem. Wisdom yang kuat dalam bentuk kerendahan hati, tidak emosional, mampu mendengarkan perbedaan pendapat, benar-benar saya pelajari hingga menginternalisasi pada diri saya. Begitu banyak momen membahagiakan pada kegiatan club dan juga momen dimana kadang kala terjadi perselisihan. Banyak momen yang menginspirasi saya dalam hal pengembangan kompetensi soft skill. Pelajaran yang saya peroleh di Lions Club Belajar Soft Skill pada Lions | 91

MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions kemudian saya terapkan di tempat kerja. Sejak itu saya mengusahakan agar situasi kerja di kantor dapat senantiasa menyenangkan karyawan, tidak tegang, lebih santai, namun fokus. Demikian pula, saat terjadi perbedaan pendapat dengan rekan kerja, saya selalu mencoba menghadapinya dengan tanpa emosi, rendah hati, berempati dengan sudut pandang masing-masing, dan mengarahkan pada solusi yang tepat. Tanpa terasa, terjadi perubahan gaya kepemimpinan saya, yang sangat disukai karyawan. Dan saat saya harus pindah perusahaan karena adanya penawaran yang lebih baik, mereka merasa sangat kehilangan. Hal yang sama saya lakukan pula pada tempat kerja baru, dan hasilnya sangat memuaskan semua pihak. Saya berkesimpulan, bahwa saat saya harus berhadapan dengan orang yang memiliki perangai atau sifat kurang baik, maka di situlah saat saya bisa mengembangkan kompetensi soft skill saya. Sebuah tantangan bagi saya untuk mengatasi perbedaan pendapat, dan bila 92 | Belajar Soft Skill pada Lions

MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions berhasil maka tanpa kita sadari, kompetensi soft skill kita telah meningkat. Bila dalam kegiatan Lions Club, kita menghadapi anggota yang berbeda pendapat dan menjurus pada perilaku yang kurang menyenangkan, sebenarnya, pada saat itu adalah kesempatan untuk menempa diri. Janganlah “melarikan diri” dengan cara menjadi anggota tidak aktif atau keluar sebagai anggota. Sebaliknya, tetaplah tegar dan atasi situasi dengan rendah hati, mengontrol emosi, berempati, dan berikan toleransi. Di situlah momen pengembangan diri. Harus kita pahami, bahwa setiap organisasi atau kegiatan di mana pun, senantiasa ada orang yang kurang sesuai dengan kita. Jadi, biasakan diri untuk tidak lari dari kenyataan yang ada, tetapi belajarlah untuk dapat bersosialisasi dengan orang yang berbeda. (***) Belajar Soft Skill pada Lions | 93

Indahnya Kolaborasi Oleh: Lion Resti Arania A da salah satu program unggulan Lions Club ada­ lah environment atau peduli lingkungan hidup. Di tahun 2020, program ini bersamaan dengan perayaan World Clean Up Day (WCD), 19 September 2020. Program dilakukan secara serentak di lebih dari 150 negara. Konsep sudah disusun Ketua Komite Distrik. Pandemi Covid-19 membuat program kerja yang mengambil motto “Kita Pilah Sampah” harus diselenggarakan dalam format yang berbeda. “Kita Pilah Sampah” dilakukan mulai dari rumah masing-masing dengan cara memilah sampah yang bernilai ekonomis, seperti kardus dan botol plastik bekas air 94 | Indahnya Kolaborasi

MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions mineral. Sampah-sampah itu ditabung di bank sampah. Dana yang diperoleh digunakan untuk kegiatan sosial atau didonasikan. Pandemi yang semula diduga akan segera berakhir, ternyata justru semakin merebak sehingga anggota Lions Club yang semula sudah menyatakan bersedia hadir, membatalkan diri. Sekalipun demikian, acara harus tetap diadakan dengan menegakkan protokol kesehatan ketat. Undangan sudah tersebar. Selama ini, di setiap program yang diselenggarakan, selalu bermitra dengan berbagai pihak, ada komitmen untuk berkolaborasi dengan Distrik Militer kota Bandar Lampung. Kali ini kerjasama juga dilakukan dengan relawan mahasiswa yang tergabung dalam panitia inti World Clean Up Day, khusus Tim di Lampung. Kami melapor dan berupaya mengintegrasikan dengan kegiatan mereka. Ketua tim relawan WCD Indonesia cabang Lampung sempat mengeluh karena ada beberapa kesulitan akibat pandemi. Izin kegiatan sosial yang melibatkan orang Indahnya Kolaborasi | 95

MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions banyak, dibatasi. Protokol kesehatan yang harus ketat dipatuhi dan keperluan bahan dan alat kebersihan yang diperlukan berikut dengan alat proteksi dan pelindung diri yang memerlukan biaya ekstra. Pandemi tentu membuat ekonomi lesu sehingga panitia kesulitan memperoleh bantuan donasi alat maupun dana dari berbagai simpatisan atau perusahaan donatur. Syukurlah Panitia Distrik Jakarta telah mempersiapkan segala sesuatu dengan lengkap dan rapih mulai dari alat kebersihan, spanduk sesuai club, kantong sampah, tim­ bangan gantung, kantung/ karung sampah, sampai kaos seragam, serta alat pelindung diri lengkap berupa sarung tangan dan masker. Tim relawan nasional merasa sangat terbantu dan bisa lebih fokus di lokasi acara titik sampah lainnya. Acara bersih-bersih di titik sampah Arena Taman Olahraga PKOR Way Halim, dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat, dengan mengambil lokasi di lapangan terbuka. Peserta dibatasi maksimal 50 orang, dengan ketentuan menjaga jarak, 96 | Indahnya Kolaborasi

MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions memakai alat pelindung diri, dan waktu penyelenggaraan dipersingkat, hanya satu jam saja. Walau beberapa anggota Lions Club batal hadir, ternyata tugas dan wewenang dapat digantikan mitra. Semua kegiatan bisa terlaksana dengan baik, baik kegiatan bersih- bersih, memilah sampah, dan membawa dari rumah masing-masing menuju ke bank sampah. Lebih dulu juga dilakukan koordinasi dengan dinas-dinas terkait, termasuk Dinas Kebersihan kota untuk menyediakan ken­ daraan untuk mengangkut sebanyak 184,9 kg sampah. Semua kerja sama dapat berjalan dengan baik, sukses, dan lancar. (***) Indahnya Kolaborasi | 97

Pohon dalam Pot Asri di Pelataran Stasiun Oleh: Lion Meli Itje N gopi sore kumpul bareng PSTM Lions Club Jakarta Barat Melati, walaupun hanya satu jam, banyak hal bisa didiskusikan. Kami menuangkan perencanaan kerja dan lima pilar kegiatan internasional dan distrik, yang akan dilaksanakan, sekalipun di masa pandemi. Keterbatasan waktu dan ketatnya protokol kesehatan tidak membuat pembahasan menjadi kurang bermakna. Sore itu tercetus ide Program Penghijauan Lingkungan. Ide yang muncul itu terkendala bagaimana mengimplementasikan di era pandemi. 98 | Pohon dalam Pot Asri di Pelataran Stasiun

MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions Kami berempat nyeruput segelas kopi dan coklat hangat, lalu menyantap lemper ayam dan risoles yang memberi energi tambahan untuk mengimplementasikan gagasan asri dan keren. Saya katakan, Program Penghijauan Lingkungan dapat dilakukan dengan memberikan enam pohon di dalam pot, di setiap stasiun Commuter Line, Jakarta Barat. Usulan itu disetujui Pres Vita sehingga diputuskan untuk segera dikerjakan. Dua hari kemudian, Program Penaman Pohon dalam pot, dibuka dalam pertemuan di satu grup yang di dalamnya terdapat PSTM dan anggota Lions. Kami mendiskusikan program ini agar bisa terlaksana dengan lancar. Berbagai respon dan pendapat menjadikan suasana terpecah, tidak fokus pada program semula. Setelah tertunda beberapa hari, Presiden Vita membuat keputusan untuk melaksanakan program dengan PIC, Lion Priska Devina, bekerja sama dengan tim. Program peng­ hijauan menargetkan sebanyak 42 pohon dalam pot yang akan diserahkan ke tujuh stasiun di Jakarta Barat. Ketujuh stasiun itu Pohon dalam Pot Asri di Pelataran Stasiun | 99

MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions adalah Stasiun Kalideres, Stasiun Rawabuaya, Stasiun Bojong Indah, Stasiun Taman Kota, Stasiun Pesing, Stasiun Grogol, dan Stasiun Duri. Kehadiran pohon dalam pot di pelataran stasiun menambah asri dan cantik lingkungan di setiap sudut. Ketika mata memandang, baik masuk ke dalam stasiun di saat menanti Commuter Line datang maupun di saat keluar. Saya melihat, suasana stasiun Commuter Line di waktu sibuk, ketika banyak pengguna jasa transport itu, alangkah indahnya ada pohon dan bunga bougenville di dalam pot dari ujung ke ujung. Tanaman itu menambah nyaman bagi yang berdiri dan duduk menanti kereta, ketika angin bertiup. Lebih nyaman juga para petugas penjaga, karena ada tugas baru yang membantu merawat dan memberikan air di waktu pagi agar pohon tumbuh subur dan cantik. Ada sentuhan kasih yang kecil, bermanfaat bagi banyak orang. Pres Vita dan PIC Priska Devina serta tim, jadi sibuk mempersiapkan penyerahan pohon dalam pot ke stasiun. Bertepatan 100 | Pohon dalam Pot Asri di Pelataran Stasiun

MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions menyongsong hari Kemerdekaan, 75 tahun Indonesia Merdeka, wakil dari LCJ Barat Melati, beberapa anggota serta dari LCJ Barat Merygold, hadir, termasuk KD Edi Nata dari Zone 10. Hadir pula Kepala Stasiun Rawabuaya, Tri Joko, serta petugas di stasiun, menyaksikan serah terima pohon. Tanaman itu menambah asri dan cantik stasiun. Apalagi pot dihias dengan pita merah putih di setiap rantingnya. Dalam penyerahan itu, kami diberi waktu 20 menit kebersamaan untuk menorehkan semangat perjuangan yang tidak pernah usai. Sekecil apa pun yang telah kami berikan dalam pelayanan di masyarakat agar menjadi garam kasih, diharapkan berguna bagi masyarakat. Setiap inspirasi positif, dilakukan dengan menawarkan pada anggota club, donatur, dengan harga yang sudah ditentukan. Pres Vita tidak menolak donatur yang hanya ingin menyumbang lima pohon, atau bahkan cuma satu pohon. Semua diterima dengan senyum manis dan senang hati. Pohon dalam Pot Asri di Pelataran Stasiun | 101

MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions Para donatur dan kepala stasiun mendapat sertifikat dari Lions Club Jakarta Barat Melati sebagai ucapan terima kasih. Biarkan melati yang kecil putih cantik, menebarkan aroma wangi kasih di masyarakat. (***) 102 | Pohon dalam Pot Asri di Pelataran Stasiun

Menepis Ragu untuk Sesama Oleh: Lion Wiwik Atmadja N ostalgia, mengingat masa- masa manis di masa lalu memang selalu menyenangkan. Keseruan bercerita tentang berbagai hal itu mendadak menjadi serius ketika Peter melontarkan ide untuk kembali melakukan hal-hal baik untuk masyarakat. Satu hari di bulan Juni 2019 itu, Peter, yang adalah teman dekat semasa kuliah, mengusulkan mendirikan Lions Club baru. Aku langsung teringat 30 tahun sebelumnya, ketika masih menjadi Charter Member organisasi di pengabdian yang lain. Menepis Ragu untuk Sesama | 103

MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions Club baru yang diusulkan Peter dipersiapkan untuk mengakomodir alumni- alumni USC atau Universitas of Southern California, Los Angeles. Tidak mudah me­ ngembangkan club non-profit. Ada rasa enggan untuk bergerak lebih lanjut. Langsung saja yang ada di pikiran adalah kerepotan melakukan rekrutmen anggota. Bukan Peter namanya, kalau tidak gigih meyakinkan bahwa bersama fellow Lions yang lain, dia telah menyumbang mobil ambulance untuk rumah singgah Child Cancer. Ia juga menghimpun dana untuk Rumah Sakit Terapung. Hati saya mulai tertantang. Pikiran tertuju pada banyaknya orang yang menerima manfaat dan bahwa ternyata aku masih bisa berbagi dengan sesama, sekecil apa pun itu. Minggu-minggu selanjutnya, dengan dukungan penuh DG Anwar Budiman, PDG Wang Tjie Hoa, dan waktu itu KD Peter Djayadi, serta kawan-kawan alumni lainnya, kami mulai berkumpul dan membahas apa itu Lions Club serta karya pengabdiannya di masyarakat. 104 | Menepis Ragu untuk Sesama

MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions Teman-teman sesama alumni, saat ini sudah menjadi  fellow Lions. Tidak memerlukan waktu lama, tiga bulan setelah pertemuan, September 2019, DG Anwar memimpin pembentukan charter di meeting room Gedung Sequis, Sudirman Central Business District (SCBD). Dalam istilah organisasi, disebut dicharter. Masih terbersit keraguan di dalam hati, tetapi aku menepisnya. Pada saat itu, kami memiliki 22 anggota. Club bersama Yayasan Kasih Anak ABBA memutuskan mendukung biaya pendidikan anak-anak muda berbakat dari panti-panti asuhan yang bekerja sama. Ada rasa puas dan bahagia bahwa club yang baru seumur jagung, ternyata bisa berkarya dan memberi manfaat untuk sesama. Hingga hari ini, Club kami memberi beasiswa untuk mahasiswa di Universitas Satya Wacana dan Universitas Tarumanegara. November 2019, bersama Lion Suzy, saya berkunjung, menjenguk dua anak di rumah singgah Amarilis, Tangerang. Mereka lemas karena baru menjalani terapi kanker, tetapi Menepis Ragu untuk Sesama | 105

MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions tetap bermain seperti layaknya anak-anak yang sehat. Ketika itu kami mendonasikan obat untuk anak-anak. Setiap kali mengingat peristiwa-peristiwa itu, betapa indah pengalaman selama bisa memberi makna pada kehidupan orang-orang yang kurang beruntung. Andai kita semua bisa berbagi dan mendukung, sekecil apa pun yang bisa kita lakukan. (***) 106 | Menepis Ragu untuk Sesama

Meraih Keseimbangan Hidup Oleh: Lion Nyoman Sudhani Sadha M elayani masyarakat melalui kegiatan sosial di Lions Club, bagi saya adalah bagian dari membentuk keseimbangan hidup. Empati pada orang yang memerlukan bantuan, menjalin pertemanan dengan orang yang memiliki suku, strata sosial, bahkan karakter yang berbeda, menjadi bagian dari dinamika yang terjadi ketika berorganisasi. Di Lions Club, saya belajar meningkatkan kemampuan dalam mengelola kecerdasaan emosi ketika harus menghadapi perbedaan yang mengarah pada konflik. Di tahun 2008-2009, saya menjadi salah satu calon ketua daerah oleh distrik gubernur Meraih Keseimbangan Hidup | 107

MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions terpilih. Dalam perkembangannya, saya merasakan tengah terjadi komunikasi yang tidaksejalandiinternalclub.Ketidakharmonisan itu membuat beberapa member berinisiatif membentuk club baru guna menghindari konflik. Sebagai calon ketua daerah, saya menyambut gembira ide pembentukan club baru. Awal Juli 2008, dalam perjalanan menghadiri Konvensi Internasional, Lions Club di Bangkok, bersama-sama dengan beberapa anggota, kami mendiskusikan rencana pembentukan club baru. Pembahasan itu dilanjutkan dalam pertemuan intensif, sepulang dari Bangkok. Pembentukan club baru diawali dengan musyawarah untuk membahas berbagai kemungkinan yang terjadi, termasuk alternative nama club. Rencana itu ditindaklanjuti dengan orientasi oleh GMT Distrik pada Agustus 2008, dilanjutkan dengan formation club baru dengan nama Lions Club Jakarta Ayodya. Pembentukan club baru itu disetujui Lions Club Internasional pada 26 September 2008. 108 | Meraih Keseimbangan Hidup

MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions Pembentukan club baru ternyata mampu mengeliminir kecenderungan terjadinya konflik internal berkepanjangan, yang tentunya akan mempengaruhi kualitas pengabdian itu sendiri. Pengabdian pada masyarakat lebih dikedepankan dengan tetap menjaga kerendahan hati, kesabaran, dan komitmen terhadap ketulusan pengabdian. Tidak perlu mempertajam konflik apabila ada jalan keluar yang bisa ditempuh. Lions Club sebenarnya bukan organisasi baru bagi saya karena sudah bergabung sejak tahun 1995. Ketika itu diajak teman kuliah, hanya ingin menambah teman. Oleh karena masih aktif sebagai karyawan, saya tidak banyak berperan. Sejak 2006, memasuki masa pensiun, saya lebih fokus mengabdi, langsung menjadi sekretaris club, kemudian presiden club, baru kemudian menjadi ketua daerah, di tahun 2008. (***) Meraih Keseimbangan Hidup | 109

Semangat dan Bersyukur Oleh: Lion Sita Mamadinda B agai kesambar petir di siang bolong, begitu dokter memberitahukan bahwa bahwa saya mengidap kanker rahim yang harus segera dioperasi. Air mata tak terbendung disarankan sementara harus banyak istirahat sambil menunggu jadwal bertemu dengan dokter Onkology. Saya inget sekali saat itu bulan puasa ditahun 2014. Tiba2 saya mengalami pendarahan dan janji bertemu dokter siang hari jam 1. Seperti biasa kalau pagi saya ngegym dulu dan setelahnya mengumpulkan sumbangan THR dari teman2 ngegym untuk 110 | Semangat dan Bersyukur

MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions membantu para satpam dan cleaning service yang setiap tahun selalu kulakukan. Menjelang jam 1 saya pamit sama teman2 untuk pulang terlebih dahulu dengan alasan pembantu saya mau pulang mudik, padahal saya mau menemui dokter. Sesampainya di salah satu rumah sakit langsung bertemu dengan dokter yang memang sudah buat janji. Saat itu dokter menganjurkan agar dibiopsi jaringan yg dia ambil, saya langsung menyerahkan ke laboratorium dan mengurus pembayarannya. Saya tinggalkan kartu kredjt dikasir untuk minta ijin saya harus beli Softex karena mengalami pendarahan setelah jaringannya diambil. Setelah selesai semua saya pulang dengan mengendarai mobil sendiri. Sesampainya dirumah...langsung istirahat dengan pikiran berkecamuk. Dua hari kemudian dokter menelpon minta saya untuk datang ke Rumah Sakit....dan apa yg terjadi....ternyata hasil biopsy menunjukkan kalau saya mengidap kanker rahim stadium 3B yang cukup ganas.. Ya Allah Tuhan apalagi Semangat dan Bersyukur | 111

MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions yang harus kuderita. Aku langsung sholat dan memohon ampun serta kesembuhan dari Nya. Ahirnya lebaran pun tiba...keluarga berkumpul semua dirumah. Karena aku tinggal dengan mama yang sudah sepuh, saat itu usia 96tahun jadi saya memasak untuk keluarga besar. Selesai kita makan bersama barulah aku memberitahukan tentang penyakitku dan rencana selanjutnya....tak terbendung tangis keluarga besarku...tetapi mama tidak kuberitahu...kasian sudah sepuh nanti jadi kepikiran. Ternyata belum sampai bertemu dengan dokter Ongkology ...subuh2 aku mengalami pendarahan yang hebat. Segera berangkat ke UGD Rumah sakit terdekat. Setelah diadakan pemeriksaan dan dokter jaga berbicara dengan dokter Ongkology dianjurkan untuk segera pemeriksaan pra Operasi. Besoknya aku menjalani operasi pengangkatan rahim dan kankernya. Setelah sadar dan berada diruang rawat antara sadar dan tidak saya melihat teman2 dan pejabat Lions...mereka memberi semangat dan 112 | Semangat dan Bersyukur

MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions dukungan yang sangat besar yang membuat ku semakin bersemangat. Doa dan kunjungan mereka sangat berarti bagiku dan tak akan terlupakan. Pertemanan dan rasa persaudaraan dari Lions terasa sekali di kala aku sakit. Semangat dan Bersyukur | 113

Kerja Sosial Lebih Berkarakter Oleh: Lion Vitta K egiatan sosial sebenarnya bukah hal yang baru buat saya karena sejak masih remaja sudah banyak melakukan kegiatan sosial baik bersama teman-teman sekolah maupun melalui gereja. Namun di Lions Club, kegiatan sosial lebih berkarakter. Memiliki agenda yang lebih jelas, bertemu dengan orang-orang dengan latar belakang beragam, termasuk bisa berlatih kepemimpinan. Awalnya saya hanya mengenal Lions Club sekitar tahun 1997, dari saudara yang datang ke Jakarta untuk mengikuti meeting organisasi. Ketika itu saya belum tertarik karena sudah 114 | Kerja Sosial Lebih Berkarakter

MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions aktif kegiatan sosial bersama teman-teman. Baru menyatakan minat di tahun 2018, ketika KD Edi mengajak bergabung. KD Edi adalah teman sewaktu masih sekolah menengah atas di Palembang. Ketika itu, kami bertemu, jadi seperti reunian. KD Edi menjelaskan apa itu Lions Club dan bagaimana bisa bergabung. Jiwa sosial yang memang sudah lama saya miliki, sepertinya bisa semakin disalurkan di Lions Clun. Begitu pikiran saya waktu itu. Ternyata, di Lions Club banyak hal bisa saya pelajari. Di Lions Club, program lebih terstruktur, ada aturannya, termasuk menuntit komitmen. Sangat berbeda dengan kegiatan sosial di komunitas yang selama ini saya ikuti. Begitu selesai sebuah kegiatan, tidak ada lagi kelanjutannya, sampai ada inisiasi kegiatan berikutnya. Di Lions Club lebih terorganisir, termasuk organisasi lebih rapi. Ada kebanggaan ketika mengikuti kegiatan empat pilar, juga agenda-agenda kerja di Club, termasuk event nasional dan internasional yang diselenggarakan Lions Club. Kerja Sosial Lebih Berkarakter | 115

MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions Sayangnya, sedang menikmati berorganisasi di Lions, terjadi pandemi Covid-19 sehingga banyak kegiatan yang dilakukan dengan cara dalam jaringan (daring). Pertemuan-pertemuan yang sebelumnya dilakukan secara langsung di lokasi, terpaksa dilakukan online. Padahal, bertemu langsung memiliki kelebihan sendiri. Bukan hanya tema utama yang dibahas, tetapi juga membincangkan berbagai persoalan, termasuk kehidupan pribadi. Lebih mudah mengenal orang lain, keakraban lebih cepat terbentuk. Semakin banyak teman, semakin banyak saudara. Bagaimana pun, berbincang di sosial media, tetap berbeda dengan ngobrol langsung. Bertemu dan mengenal banyak orang baru memang tidak hanya menyenangkan tetapi juga membuat saya belajar menyesuaikan diri. Meskipun di dunia kerja maupun dalam pergaulan sudah terbiasa bertemu dengan orang-orang dengan latar belakang berbeda, di Lions Club lebih luas keanekaragamannya. Bahkan, ada yang sudah dipanggil oma, ada 116 | Kerja Sosial Lebih Berkarakter

MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions juga yang dipanggil adik. Tetapi, kalau sudah melakukan kegiatan bersama, semua melebur. Di situlah seni untuk menyesuaikan diri. Lebih berkarakter. Sejak di Lions Club, saya lebih mudah menyesuaikan diri ketika bertemu dengan orang-orang dari komunitas yang berbeda. Beda agama, beda suku, beda latar belakang pendidikan, bahkan beda usia pun, tidak menjadi kendala untuk bekerja sama. Tidak perlu canggung, karena semua memiliki visi yang sama, melayani. Keuntungan lain yang saya peroleh ketika berada di Lions Club adalah kemampuan organisasi. Beda sekali cara meminta tolong di Lions Club dengan ketika berada di kantor atau di rumah. Membutuhkan seni tinggi. Sekalipun memegang jabatan di organisasi, statusya bukan atasan, bukan juga bawahan. Tidak bisa main perintah karena semua adalah teman yang harus sama-sama dihargai. Saling menghargai, saling mengerti, tetapi juga bisa saling mengalah. Belajar mendengarkan Kerja Sosial Lebih Berkarakter | 117

MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions pendapat orang lain, tidak serta-merta mengambil keputusan. Kadang-kadang, sebagai presiden, saya harus membujuk-bujuk, memberi informasi berulang-ulang, mengingatkan berkali-kali untuk terlibat dalam sebuah kegiatan, dan seterusnya. Tapi senangnya, semua memiliki komitmen dan berusaha untuk menghargai waktu sehingga hampir semua kegiatan dilakukan tepat waktu. Bersama Lions Club banyak hal dipelajari, termasuk lebih mengenal dunia karena kegiatan tidak hanya lingkup lokal, nasional, tetapi juga dilakukan di tingkat internasional. Lebih mengenal dunia. (***) 118 | Kerja Sosial Lebih Berkarakter

Memori Masa Kecil Oleh: Lion Fancy Winardi M asa kecil menjadi masa yang sangat indah ketika saat pertama membawa tas, buku, dan alat tulis untuk ke sekolah. Bangga bukan main. Mengenakan baju seragam, sepatu, dan kaos kaki, kemudian diantar Ko Lion sopir oplet orang tua saya. Itulah rutinitas pagi. Oplet itu setia mengantarkan saya dari SD hingga kelas satu SMP. Setelah itu, karena ayah baru memulai usaha toko kelontong, untuk ke sekolah, saya menggunakan kendaraan lain. Sekalipun sudah tidak lagi diantar Ko Lion, saya tidak akan pernah melupakannya. Ia adalah seorang yang baik hati. Setiap pagi, setelah mengantar saya dan dua kakak saya ke Memori Masa Kecil | 119

MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions sekolah, Ko Lion menjalankan opletnya untuk mencari sewa penumpang, dari pagi jam 07.00 hingga sore kurang lebih jam enam. Sampai rumah, ia harus setor ke ayah sebesar Rp 175.000 ( Seratus tujuh puluh lima ribu rupiah ) Ia tidak pernah mengeluh, justru senyum lebih banyak mengembang, selama bekerja. Kami sangat senang mengenal Ko Lion yang memiliki semangat kerja tanpa pamrih. Ingatan pada Ko Lion juga memanggil memori saat duduk di bangku Sekolah Dasar. Di kelas dua, guru mengajari murid-murid—yang semuanya berjumlah 30 anak—mengerjakan tugas kelompok. Setiap kelompok ber­ anggotakan lima orang. Tugas kami membuat prakarya, melipat kertas menjadi bentuk burung. Guru kami menyebutnya kertas origami warna warni. Di hari pertama, setiap murid harus melipat dua lembar kertas kecil. Di hari kedua, hasil melipat ditempel di atas kertas karton ukuran 29x42 cm, kemudian disusun berbentuk hati. Saya berada di kelompok dua, Fancy Winardi, Paulina. S, Lily, Theresia, dan Ivon. Di kelompok, 120 | Memori Masa Kecil

MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions ada yang cepat mengerjakan instruksi dari guru, ada yang bermalas-malasan, serta ada yang tidak melakukan sama sekali. Guru prakarya, Ibu Yulistri memberikan contoh cara melipat kertas origami yang ternyata tidak begitu sulit sehingga setiap murid dapat menyelesaikan kegiatan melipat origami dalam waktu dua hari. Setelah selesai, kami mendapat nilai dan setiap kelompok yang terbaik hasil karyanya, akan dipajang di majalah dinding, pada hari berikutnya. Dengan bersemangat, kami berlima mengerjakan prakarya tersebut agar bisa menjadi yang terbaik. Ternyata bukan hanya sekedar melipat, menempel, menyusun, tetapi kerapian dan kebersihan, termasuk dalam penilaian. Kami berusaha untuk menjadikan hasil prakarya kami menjadi yang terbaik. Kegiatan ini membuat kami saling berbagi inspirasi dan kreativitas. Salah satu hal yang teringat, ketika Ivon menyampaikan ide. “Yuk, tambahkan Tulisan WE LOVE HASIL KARYA BERLIMA,“ katanya. Memori Masa Kecil | 121

MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions Tulisan itu dijadikan judul karya kami yang di letakkan di tengah-tengah, bagian atas penempelan burung yang dibentuk hati di atas karton tersebut. Artinya, kami mencintai hasil karya ini. Tibalah guru memberikan pengumuman. Ternyata Kelompok Dua dinyatakan sebagai juara. Spontan kami berlima melompat- lompat kegirangan di depan kelas karena kerja keras kami membuahkan hasil yang membanggakan. Satu hal yang membuat kami berlima tercengang adalah hasil karya kami akan diikut sertakan dalam kompetisi dengan kelas lain. Masing- masing kelas yaitu Kelas 2A, Kelas 2B, Kelas 2C, masing-masing memberikan hasil karya terbaik. Kami berlima cukup tegang, menunggu pengumuman. Ternyata dari perwakilan Kelas 2A, kembali kelompok kami menjadi juara satu. Luar biasa! Kami berlima pada saat itu menjadi inspirasi bagi teman-teman lain yang belum mendapatkan kesempatan untuk menang seperti kelompok kami. Kisah ini merupakan contoh sederhana betapa pentingnya 122 | Memori Masa Kecil

MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions kerjasama dalam tim. Sebuah tim harus memiliki satu tujuan yang didasarkan dengan kebersamaan dan kolaborasi antar sesama anggotanya sehingga dapat menciptakan sinergi yang baik dalam sebuah kelompok. Tanpa kerjasama yang baik, maka keberhasilan sulit dicapai. Pengalaman itu, meskipun terjadi di masa kelas dua sekolah dasar, terus membekas di hati saya. Termasuk ketika sudah menjadi anggota Lions Club. Nilai-nilai yang disalurkan dalam organisasi ini ternyata memiliki persamaan waktu saya sekolah dulu. Nilai-nilai tersebut seperti kerjasama antartim karena organisasi dan kegiatan Lions Club membutuhkan kolaborasi dari setiap anggota yang memegang peran masing-masing. Selain itu, Lions Club juga memiliki visi dan misi melayani sesama di mana sepanjang kehidupan ini, sebagai mahluk sosial, harus bisa menolong sesama. Untuk mencapai hal tersebut, dibutuhkan peran kolaborasi yang kuat agar mencapai tujuan bersama yaitu membawa kebaikan dalam hidup. Apakah Anda memiliki rasa Memori Masa Kecil | 123

MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions kebersamaan untuk mengikuti kegiatan yang saya jalani dalam organisasi Lions Club ini? Organisasi Lions Club setiap tahun mengadakan World Clean up Day. Di tahun 2020, 19 September, bertepatan dengan wabah Covid-19, dan setiap Club harus mengumpulkan sampah plastik secara terpisah. Awalnya, sampah plastik ini akan diambil anggota Lions Club. Awal September 2020, berubah cara pengiriman sampah plastik, harus diantar ke bank sampah terdekat. Di bulan Agustus 2020, kami sibuk mencari tahu melalui rukun tetangga. Dari RT diminta menghubungi rukun warga (RW) untuk meminta izin ke Dinas Lingkungan Hidup. Akhirnya mendapat kabar, sampah plastik bisa dibawa ke bank sampah terdekat dengan rumah. Setelah melalui proses yang cukup panjang, akhirnya saya memperoleh alamat Ibu Tasirun, direktur bank sampah. Awalnya, Ibu Tasirun meminta saya bertemu RW dulu. Waw… saya mulai panik karena ternyata perjuangan belum selesai. Saya berusaha 124 | Memori Masa Kecil

MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions untuk tetap tenang, sambil bertanya kenapa harus melalui RW. Ternyata, beliau takut salah karena untuk menampung sampah plastik dari kami, harus mendapat izin dari RW dan Dinas Lingkungan Hidup Jakarta. Saya tidak ke rumah RW, mengingat waktu sudah mepet. Saya minta ke Direktur Bank Sampah untuk memberikan nomor telepon yang bisa dihubungi. Ia memberikan nomor Ibu Anita. Ternyata, begitu saya katakan bahwa kami dari Lions Club Jakarta Barat Marigold, Ibu Anita langsung meminta saya berhubungan langsung dengan Ibu Tasirun. Kami semua langsung tertawa setelah Ibu Anita tahu kalau saya sedang bersama dengan Ibu Tasirun. Tidak ada lagi masalah, tanggal 19 September 2020, saya bersama Ibu Sahroni dan Pa Andreas Wahyu Satoto anggota Lions Club Jakarta Barat Marigold siap antar ke bank sampah dekat rumah. (***) Memori Masa Kecil | 125

Petualangan Sang Tunanetra Oleh: Lion Elly Tjahja K riiiing... ... HP saya berdering beberapa kali. “Halo Agus, apa kabar?” Dari seberang, saya dengar suara Agus bernada ceria. “Bu, aku mau undang ke pesta pernikahanku dengan Rini.” “Wah, akhirnya undangan datang juga.” “Iya Bu. Ini keputusan besar dan berani yang aku ambil. Aku pikir, ini dampak dari pelatihan OBI 20 tahun yang lalu. Aku rencana untuk bulan madu ke Bali sesudahnya. Hanya berdua, Bu. Kan itu mimpiku,” katanya menjelaskan. 126 | Petualangan Sang Tunanetra
























Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook