MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions Ia menggangguk. “Ada, sih, paling satu- dua orang aja. Ibu berusaha mengerti mereka mungkin tidak beli karena tidak punya uang juga karena efek pandemi. Meskipun Ibu juga jadi kehilangan pembeli.” Saya mengangguk. Betapa tulus hati perempuan di sebelah saya ini. Ia bahkan masih berusaha mengerti keadaan orang lain. “Kalau persiapan masak untuk “Warung 5000” ini dari jam berapa Bu?” saya penasaran. Ia terlihat sedikit berpikir, kemudian men condongkan badannya ke arah saya. “Wah, dari tengah malam Ibu sudah siap- siap. Tadi malam saja sekitar jam dua belas malam Ibu pergi ke pasar diantar mantu Ibu. Beli ikan, karena ikannya segar jam segitu. Pulang dari pasar, Ibu bersihkan ikannya, lalu istirahat tidur sebentar. Sehabis salat subuh baru mulai masak.” Kembali saya terdiam. Sungguh ironi. Ketika semalam ibu pemilik warung ini pergi ke pasar, saya justru bermain game online sampai kelupaan waktu. Perempuan Tengah Malam | 39
MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions “Tapi, Ibu bahagia banget, Esther. Akhirnya Ibu bisa masak banyak lagi. Ibu bisa dapat uang lagi. Ditambah, Ibu juga bisa bantu kegiatan mulia Lions Club. Terima kasih Esther dan juga Lions Clubs. Tolong sampaikan terima kasih Ibu, ya.” Hati saya menghangat mendengar ucapan terima kasih dari ibu pemilik warung. Saya menggangguk, “Pasti, Bu. Pasti Esther sampaikan. Terima kasih juga, ya, Bu. Semoga Tuhan membalas kebaikan Ibu.” Ia tersenyum di balik maskernya, ke mudian beranjak menghampiri etalase. Sambil merapikan isi etalase, ia berujar, “Semoga Tuhan juga membalas kebaikan Esther. Ibu salut, meskipun kamu masih muda tapi mau ikut kegiatan seperti ini. Jangan lelah mengabdi untuk yang membutuhkan ya, Nak.” Ah, perempuan tengah malam. Saya kini tahu mengapa Tuhan dan isi alam semesta mengizinkan pandemi ini terjadi. Ternyata saya perlu belajar lebih banyak mengenai keikhlasan dan ketulusan dari orang-orang seperti Ibu pemilik warung ini. Tidak sampai setengah hari, 40 | Perempuan Tengah Malam
MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions namun aku belajar banyak tentang kehidupan di sini. Saya mungkin pulang dengan tangan kosong, tapi hati dan pikiran penuh dengan pembelajaran tentang kehidupan. Doa saya, semoga pandemi ini cepat berakhir. Semoga suatu saat nanti, saya bisa membantu lebih banyak lagi orang-orang seperti Ibu pemilik warung dan masyarakat yang membutuhkan. Kepada Ibu pemilik warung, sang perempuan tengah malam, dengan penuh ketulusan dan kerendahan hati, saya ucapkan terima kasih. (***) Perempuan Tengah Malam | 41
Kado Terindah Oleh: Lion Herliany Sylvita “ K ado terbaik itu bukanlah dari harganya tetapi ketulusan sang pemberi.” (unknown) Bazar barang bekas adalah bazar yang ditunggu-tunggu warga sekitar masjid di bilangan Jakarta selatan. Setelah sumbangan terkumpul, kami memisahkan barang-barang, diberi harga untuk dijual. Hasil penjualan digunakan untuk acara buka puasa dan memberikan santunan anak yatim di daerah-daerah yang telah ditentukan. Kegiatan aksi sosial setiap tahunnya, membekaskan kesan yang sangat bervariasi dan membuat emosi meletup-letup. Saat memilah barang, ada yang mengatakan, “eh… 42 | Kado Terindah
MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions ini barang masih bagus loh,” atau “barang ini masih baru loh, kayanya gua beli aja deh.” Kadang kami tertawa sampai terpingkal- pingkal, tidak kenal lelah menyelesaikan pekerjaan memilah dan memberi harga. Ada saja barang yang menurut kami lucu, ada juga yang tiba-tiba menjadi model, yang mencoba memamerkan barang-barang. Barang bekas yang kami kumpulkan selalu dalam keadaan bersih dan laik. Menariknya, banyak orang boros telah membeli barang tapi tak sempat dipakai. Mungkin tidak sempat, mungkin tidak suka lagi, atau tidak sadar bahwa baju atau barang-barang itu pernah ada. Tempat pelaksanaan penjualan barang bekas ini sudah ditentukan satu bulan sebelum lebaran. Biasanya dilakukan sebelum puasa. Saya bersama teman-teman sudah siap-siap setelah shalat subuh. Banner dipasang, meja dan gantungan bazar digelar, langsung dipilah- pilah. Dari yang harga 3000-5000 sampai harga 20 ribu per satuannya. Tim bazar sudah paham dengan pekerjaan masing-masing. Bagian Kado Terindah | 43
MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions konsumsi sibuk menyiapkan sarapan, kopi, air, nasi uduk, dan sebagainya. Jam 10.00 WIB, bazar dibuka. Mulai berdatangan “customer istimewa”. Mulailah mereka memilih barang. Ada yang hanya melihat-lihat, ada yang langsung bayar, ada juga yang menawar. Semua kami layani dengan suka cita dan cerita. Orang berkerumun, panas, terik, teriak-teriak, ada yang minta buru- buru dilayani, ada yang minta cepat-cepet dibungkus, mencari uang kembalian, ada yang hanya ngacak-ngacak. Perasaan campur aduk melihat gaya customer istimewa. Terpikir, mbok kalau tidak mau beli, jangan diacak-acak. Kalau berminat, nawarnya jangan sampai rendah banget… Ada juga yang bilang, ini kan baju atau barang bekas, harusnya gratis dong… Jam mendekati jam 12:00 WIB. Barang tinggal tersisa sedikit. Saya beristirahat di pinggir area bazar, sambil tetap bersiap apabila ada pembeli lain yang datang. Senengnya bisa duduk santai sebentar. Mulai terasa kaki 44 | Kado Terindah
MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions cenut-cenut. Badan baunya “semerbak”. Sambil mengambil air kemasan manis, seger rasanya. Dari kejauhan saya melihat dua anak, sepertinya kakak beradik. Usia keduanya kurang lebih 10-13 tahun. Mereka muter- muter ke area bazar. Satu di antara mereka memegang baju koko warna krem. Tak lama kemudian berputar lagi ke area bazar lainnya. Area bazar dibuat persegi empat. Mereka kemudian memilih baju yang ada di hanger, kemudian yang ada di rak. Dari kejauhan saya memperhatikan, dua anak itu seperti mendiskusikan sesuatu. Anak yang lebih kecil, dengan wajah sedih, meninggalkan tempat bazar, diikuti anak yang lebih besar. Tak lama kemudian, keduanya kembali, berputar-putar lagi, kemudian melihat kemeja batik warna abu-abu. Salah satu dari mereka, melihat harga. Dari kejauhan saya menangkap pembicaraan. “Cukup kayaknya yang ini. Lebih baik baju koko itu, warnanya cerah…” kata anak yang lebih kecil. Kado Terindah | 45
MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions “Tapi kalau batik, Bapak bisa pakai kemana saja. Shalat atau ke kondangan, kayaknya cocok untuk hadiah Bapak di hari Lebaran,” dijawab oleh anak yang lebih besar tubuhnya. “Tapi uangnya gak cukup buat kita beli ini, tinggal sedikit lagi. Kayanya gak mungkin kita beli baju ini buat Bapak. Apa kita beli yang lain?” terlihat wajah yang sangat sayu di kedua wajah anak itu. Saya mendekatinya. “Dik… mau yang mana?” pertanyaan saya justru membuat mereka pergi. “Gak Bu… hanya lihat-lihat saja,” kata salah satu di antara mereka. “Hayuk, sini lihat-lihat, mau buat siapa?” saya mengundang keduanya. “Buat Bapak saya Bu, buat hadiah lebaran. Kami sudah nabung bersama buat Bapak, pasti Bapak seneng kalau dibeliin hadiah. Masa cuma Bapak saja yang memberikan hadiah buat kami, sekali-sekali kami ingin melihat wajah Bapak ceria dengan mendapatkan hadiah dari kami,” kata anak yang lebih tua, menjelaskan. 46 | Kado Terindah
MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions Wajah saya terasa panas. Bagaimana rasa Bapak anak-anak ini mendengar keinginan anak-anak ini. Bersyukur diberkahi anak yang sangat sayang pada orang tuanya. Yang mana Dik? Keduanya seperti masih bingung menentukan antara baju koko atau kemeja batik, kemudian berpaling sambil mengatakan kalau uangnya tidak cukup. “Tidak jadi masalah… ini adalah hadiah dari kami semua untuk Bapak. Tolong terima hadiah ini semoga berkah buat semua ya…” saya meyakinkan. Tak terduga, mata kedua anak itu seperti menyimpan air. Kedua anak itu mencium lengan saya. Terlihat kebahagiaan yang sangat besar buat mereka. Rasa penat, kaki cenut- cenut, sirna seketika melihat begitu bahagianya kedua anak ini bisa membelikan baju lebaran buat bapaknya. Tidak ada yang lebih bahagia dalam kehidpan ini melihat dua anak itu bahagia… (***) Kado Terindah | 47
Yang Terjaga dan yang Terlelap di Ruang Covid-19 Oleh: Lion Karel Dourman HS Sudah lelah? Istirahatlah sejenak kawan, hari masih panjang. Nikmati saja. Di balik gambar sederhana ini. Ada banyak cerita, ada cerita duka karena setelah masuk ke ruang Covid, ayah ini pun pergi ke alam baka untuk selamanya. Ada cerita bahagia, karena ibu muda itu sehat kembali, lalu dapat berkumpul dengan bayi tercintanya. Kisah lain ada bapak merengek-rengek, minta rawat di kamar biasa saja. Ada yg sedih karena tidak bisa dibezuk keluarga. 48 | Yang Terjaga dan yang Terlelap di Ruang Covid-19
MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions Ada yg mengucap syukur, karena akhirnya PCR swab tesnya negatif. Selalu ada cerita sendu, ada kisah rindu, yang membuat kita pun sering terharu. Di antara banyaknya para sejawat & sahabat yang telah berpulang di era pandemi covid ini. Kupelajari terapinya, kuatkan asa, kubangkitkan raga, k jaga stamina, kobarkan semangat. Aku bertekad tidak mau mengaku kalah dengan corona pun bila suatu waktu aku terpapar & bertarung dengan Corona Aku belum tentu kalah... dr KDHS Setahun lebih kita hidup dalam era pandemi Covid-19, sejak pertama kali dua kasus ditemukan di Depok dan secara resmi diumumkan di Indonesia pada 2 Maret 2020. Kasusnya lalu merebak meningkat menyebar ke Yang Terjaga dan yang Terlelap di Ruang Covid-19 | 49
MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions seluruh pelosok tanah air, hingga saat ini jumlah kasusnya sudah mendekati 1,5 juta jiwa dan di di seluruh dunia hampir mencapai 130 juta jiwa Satu demi satu kasus terus bertambah, begitu juga dengan jumlah tempat tidur di ruang isolasi Covid-19 di rumah sakit. Yang kalah berkalang tanah, yang menang pun tak perlu merasa jumawa karena pada beberapa kasus, ada yang sampai dua kali terkena, bahkan setelah vaksinasi pun imunitas yang terbentuk belum menjamin seratus persen kekebalan terbentuk untuk melawan corona. Waktu pun melaju, virus corona semakin melekat. Tidak menyangka, virus semakin dekat menggapai sahabat, sejawat, kerabat, sampai wafat. Infodemic menggurita di dunia maya sering tidak bisa kita bedakan mana yang nyata atau hoax semata. Di masyarakat masih banyak yang ragu apakah virus itu ada atau tiada, sampai pada suatu masa melihat sendiri kematian orang terdekat sekitarnya serta akan 50 | Yang Terjaga dan yang Terlelap di Ruang Covid-19
MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions membawa konsekuensi tidak bisa dimakamkan di tempat biasa tetapi di kuburan khusus. If no any drugs there are so many drugs Bila tidak ada obat (belum ditemukan) pada suatu penyakit, maka akan banyak obat yang digunakan (dicoba). Adagium yang berlaku di dunia medis, yang artinya bila tidak ada obatnya maka akan banyak obat yang akan diberikan (dicoba). PersissepertikasusCovid-19saatini.Karena pada dasarnya, virus adalah penyakit sembuh sendiri (self limiting disease), jadi obat-obat spesifik untuk virus belum banyak ditemukan. Tidak seperti bakteri yang ukurannya lebih besar, lebih mudah dikembangbiakkan, lalu dapat diteliti dan diberikan obat yang pas untuk mengatasinya. Di samping itu, karakter virus dengan replikasi (pembelahan untuk berkembang biak) sangat cepat hingga memungkinkan munculnya mutan (varian) baru virus. Kondisi Yang Terjaga dan yang Terlelap di Ruang Covid-19 | 51
MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions ini membuat dunia medis semakin sulit untuk mengenali dan mengobatinya. Sesungguhnya, saat ini terapi untuk Covid-19 sifatnya hanya daur ulang (repurposing drugs) Repurposing drugs adalah istilah yang digunakan dalam dunia medis yang mengacu pada terapi kasus sebelumnya (translasi). Sebut saja obat favipiravir yang biasa digunakan untuk pengobatan virus influenza, remdesivir untuk virus ebola dan SARS, klorokuin untuk malaria, hidroklorokuin untuk rematik sampai kolkisin untuk penyakit asam urat (gout) dan banyak lagi, termasuk berbagai vitamin seperti vitamin A, B, C, dan D, juga mineral seperti zinc, sudah menjadi bagian dari terapi penurun simptomatis (gejala) pada pasien Covid-19. Jadi yang lebih baik untuk menghentikan penyebaran virus melalui peningkatan kekebalan adalah vaksinasi. 52 | Yang Terjaga dan yang Terlelap di Ruang Covid-19
MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions Vaksinasi Vaksinasi bertujuan meningkatkan kekebalan tubuh spesifik terhadap kuman dalam kasus ini virus corona, tepatnya Virus Sars-CoV 2. Di banyak media, berbagai efikasi dari sejumlah vaksin Covid-19 dengan berbagai platform (bahan baku vaksin/antigen) dibeberkan, mulai dari bahan virus yang dinonaktifkan, partikel virus, genetik virus, bagian protein virus, sampai yang terbaru, pengembangansel dendritik untuk ‘self vaccination’ yang sifatnya jangka panjang (long life). Sel dendritic, semula dipakai hanya dalam imunoterapi pada kanker. Tetapi pada infeksi virus, sel dendritik pun ingin digunakan juga. Saat ini vaksin sel dendritik tersebut masih dalam penelitian awal, jadi belum pada tahap uji klinis. Terapi Plasma Konvalesen Dengan pengembangan ilmu vaksin, kini terdapat juga terapi inovasi baru dari vaksin, seperti Terapi Plasma Konvalesen (Plasma Convalescence Therapy). Terapi ini seperti Yang Terjaga dan yang Terlelap di Ruang Covid-19 | 53
MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions imunisasi untuk melawan virus, tapi diberikan dalam bentuk “jadi” yaitu yang berasal dari antibodi yang sudah terbentuk dari penyintas Covid-19. Efektivitasnya masih terus dievaluasi karena banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan terapi ini. Faktor itu antara lain sumber antibodi atau berapa kadar antibodi donor, yang disebutkan minimal 1/160. Bila makin tinggi penyebutnya, artinya antibodinya makin banyak. Idealnya 1/640. Belum lagi waktu pemberiannya kelihatannya lebih baik saat viremia (saat virus berkembang biak). Biasanya hari kelima sampai hari kesepuluh setelah timbul gejala, jadi bukan pada fase yang lebih lanjut yakni setelah viremia, yaitu fase badai sitokin (Cytokine Storm), di mana kondisi pasien telah memburuk. Hal yang juga harus dipertimbangkan, seringkali pasien mempunyai comorbid (penyakit penyerta) terutama penyakit kardiometabolik (jantung, diabetes, dan hipertensi), bersama penyakit kronis lain seperti asma dan kanker. 54 | Yang Terjaga dan yang Terlelap di Ruang Covid-19
MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions Mutasi virus ‘Survival for the fittest’ yang kuat yang akan bertahan hidup Perkembangan saat ini, akibat pandemi belum teratasi, virusnya bermutasi. Seperti Virus B-117 yang pertama ditemukan di Inggris Raya dan bahkan sudah terdeteksi berada di Indonesia dan beberapa negara seperti Brazil, juga melaporkan adanya mutan/varian baru virus corona. Teori evolusi Darwin yang merupakan hukum alam hingga saat ini masih berlaku,‘who adopt who survive’. Makhluk yang beradaptasi adalah makhluk yang dapat bertahan hidup. Virus juga demikian, tapi secara statistik dari keseluruhan virus yang bermutasi menjadi ganas hanya 4%, yang lebih banyak mutan yang terjadi adalah virus mutan yang lemah yakni 96%. Saat ini ada kecenderungan jumlah kasus Covid-19 di berbagai belahan dunia termasuk di Indonesia, angka kesakitan (morbidity) dan kematian (mortality) semakin turun. Walau Yang Terjaga dan yang Terlelap di Ruang Covid-19 | 55
MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions masih hipotesis, tampaknya hal ini terjadi karena sebagian besar mutannya menjadi virus corona varian yang bukan ganas tapi yang lemah (96%) dan mungkin saja sudah menjadi penyakit endemik sehingga ada kekebalan secara alamiah karena terpapar virus tersebut. Selain itu, terdapat pula ‘learning curve’ atau kurva pembelajaran dalam tata laksana Covid-19 yang seiring berjalannya waktu, pengalaman dunia medis bertambah dan akibatnya hasil terapi Covid-19 juga semakin baik. Trisula Karsa Pengalaman sebagai dokter yang terlibat langsung dalam tatalaksana Covid-19, saya menyimpulkan bahwa kita harus mempunyai strategi tersendiri untuk dapat bertahan dalam masa pandemi corona ini. Saya menyebutnya dengan Trisula Karsa, yaitu otak kanan, otak kiri, dan olharaga (kebugaran). Penggunaan otak kanan ini sangat berperan untuk mengontrol emosi dan 56 | Yang Terjaga dan yang Terlelap di Ruang Covid-19
MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions keselarasan dalam mengambil keputusan serta keseimbangan agar hidup lebih sehat. Setiap hari, mengaktifkan otak kanan, semisal membuat puisi berupa refleksi dan aktualisasi emosi sangat berarti dan bermanfaat untuk menjaga keseimbangan jiwa. Juga kegiatan berkesenian lainnya seperti menari, musik, bernyanyi, atau melukis. Otak kiri berperan mengambil keputusan yang lebih rasional terutama dari era infodemic ini, untuk menyaring informasi lebih akurat dan belajar hal-hal baru. Melakukan konsultasi edukasi dan pencarian informasi melalui daring, dapat mengasah dan menambah keilmuan. Hal ini sangat penting di tengah zaman yang berubah cepat, yang dikenal dengan ‘growth mindset’ sebagai lawan dari ‘fixed mindset’ yang membuat kita harus terus menjadi manusia pembelajar. Harapannya, kita semua dapat melewati masa pandemi dengan baik. Howard Earl Gardner seorang tokoh pendidikan dan psikologi berkebangsaan Amerika mengatakan bahwa kecerdasan Yang Terjaga dan yang Terlelap di Ruang Covid-19 | 57
MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions manusia adalah majemuk, yang terdiri dari sembilan hal yaitu Kecerdasan musik dan spasial, biasanya dimiliki oleh pematung dan pelukis; Kecerdasan Naturalis, biasanya dimiliki oleh para pencinta alam lingkungan flora dan fauna; Kecerdasan Musikal, biasanya dimiliki para pemusik, komposer, dirigen dan penyanyi; Kecerdasan logika matematika, biasa dimiliki oleh akuntan ahli mesin dan komputer/digital; Kecerdasan Eksistensial, kemampuan menyelami berbagai masalah dan dalam kehidupan mempunyai daya tahan yang kuat dalam mencari solusi, dimiliki oleh psikolog dan tenaga medis/dokter; Kecerdasan Interpersonal, biasanya dimiliki para pebisnis, pekerja sosial dan organisatori; Kecerdasan Kinestetik, biasa dimiliki oleh para atlet, pengrajin dan penari; Kecerdasan Linguistik, biasanya dimiliki para pembicara yang bekerja di dunia media dan penulis; dan Kecerdasan Intrapersonal, yaitu kemampuan berkomunikasi dan memahami kebutuhan orang lain, biasanya dimiliki oleh manajer, 58 | Yang Terjaga dan yang Terlelap di Ruang Covid-19
MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions motivator dan digunakan dalam kehidupan sehari hari. Kalau kita pelajari, sembilan kecerdasan ini digerakkan oleh kedua belahan otak dan kerjasama keduanya. Kesembilan kecerdasan ini dapat dikembangkan terus mulai kecil hingga dewasa. Ternyata pengungkit yang baik untuk menjaga kesehatan dan kebugaran sehingga otak kanan dan kiri dapat bekerja bersinergi lebih optimal itu adalah olahraga. Penelitian jangka panjang menunjukkan olahraga yang rutin tidak dapat digantikan dengan diet atau pil apa pun. Lebih baik lagi, bila kegiatan fun exercise dilakukan di udara terbuka dengan paparan sinar matahari yang cukup, sebagai mood booster. Jika memungkinkan, pilihlah olahraga berprestasi seperti bersepeda, berenang, atau beladiri seperti pencak silat, karate, taekwondo, dan karate. Di era pandemi, olahraga dan berjemur di sinar matahari menjadi barang langka karena orang lebih suka dan merasa aman bila di rumah saja. Yang Terjaga dan yang Terlelap di Ruang Covid-19 | 59
MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions Accidental Transformation Digital Hal lain yang luput dicermati di era pandemi ini, ternyata telah terjadi lompatan budaya yang dahsyat yang sebelumnya tidak pernah dibayangkan secepat ini, yaitu accidental digital transformation. Lompatan digital ini terasa di era pandemi termasuk juga di dunia medis seperti telemedicine (konsultasi medis jarak jauh), juga berupa pemberian materi dan diskusi melalui pertemuan daring, termasuk pelayanan melalui Lions Club pada program peduli diabetes. Lions Club Saat ini program Lions Club fokus ke diabetes. Sebagai anggota dari Lions Club, saya telah melakukan webinar melalui zoom meeting dan youtube untuk masalah diabetes dan juga obesitas. Peminatnya cukup banyak dan mereka antusias karena pada acara ini para partisipan dapat langsung berkonsultasi, selain tentang penyakitnya, juga tentang obat-obatan yang harus dikonsumsi dan pengecekan apa saja 60 | Yang Terjaga dan yang Terlelap di Ruang Covid-19
MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions yang harus dilakukan agar diabetes atau obesitasnya tidak berlanjut ke komplikasi dan kondisi yang lebih buruk. Tidak dapat dipungkiri, dampak pandemi bukan hanya pada penderita saja tetapi juga berdampak terhadap pasien-pasien penyakit kronis seperti jantung, hipertensi, diabetes, tidak terkontrol dengan baik sehingga angka kekerapan kesakitan hingga dirawat di rumah sakit sampai kematian pun ikut tinggi. Dibutuhkan paradigma baru pada era pandemi sebagai pengungkit untuk menyambut new normal tersebut saya perkenalkan sebagai Trisula Karsa. Trisula Karsa merupakan konsep yang sudah teruji di era pandemi. Ke depan, pandemi ini dapat berulang lagi akibat perubahan iklim dan juga karakter pola hidup. Begitu juga kondisi ini akibat pola makan, yang telah berubah dan cenderung tidak alami. Ada baiknya pada kondisi pandemi ini, cara penyuluhan kesehatan secara daring perlu digalakkan dengan berbagai penyesuaian pelaksanaaan dan pertemuan bertatap muka Yang Terjaga dan yang Terlelap di Ruang Covid-19 | 61
MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions harus dikurangi. Tentu akselerasi digital transformation berdampak juga terhadap pelaksanaan program Lions Club serta perlu direspons dengan baik dan bijak dalam perencanaan ke depannya agar didapat hasil yang optimal. Menjaga asa di era pandemi tentu tidaklah mudah karena terdapat juga dampak ikutan yang harus diwaspadai. Dampak Ikutan Dampak ikutan pandemi Covid-19 cukup besar terhadap berbagai pengidap penyakit ikutan kronis (Comorbid) baik akibat langsung terinfeksi maupun tidak langsung, misal tidak mengkonsumsi obat rutin karena takut ke rumah sakit, hingga penyakit memberat sampai meninggal. Sosio ekonomi juga terdampak. Kehidupan sosial yang terkendala aturan social distancing dan di rumah saja membawa dampak tersendiri terhadap kesehatan psikologis, ujung-ujungnya imunitas terganggu sehingga mudah sakit. Secara ekonomi, pendapatan juga menurun hingga asupan gizi serta nutrisi 62 | Yang Terjaga dan yang Terlelap di Ruang Covid-19
MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions yang baik untuk kekebalan tubuh menjadi tidak terpenuhi. Infeksi virus yang masih marak, walaupun pada beberapa negara, termasuk di Indonesia, kekerapannya sudah mulai berkurang, sepertinya penyakit baru ini sudah mengarah ke endemic, artinya, Covid-19 sudah ada disini dan ada terus seperti penyakit-penyakit lainnya seperti demam berdarah, TBC, Tifus atau yang lainnya yang sewaktu-waktu akan muncul serta dapat juga muncul berupa wabah. New normal terlihat dari masyarakat yang sudah mematuhi pemakaian protokol kesehatan seperti mencuci tangan, memakai masker, jaga jarak, menghindari kerumunan serta menghindari mobilitas yang tidak perlu. New Normal Keadaan new normal ini membuat kita harus terus waspada dan konsekuensinya, kita juga harus hidup dalam endemik Covid-19. Untuk itu perlu strategi baru untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan. Diusulkan kiat Yang Terjaga dan yang Terlelap di Ruang Covid-19 | 63
MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions meningkatkan kesehatan dan kebugaran melalui Kehendak, Diet, Husada, Sosial (KDHS). Konsep KDHS dipaparkan berikut ini. K: Kehendak, keinginan nyata untuk sehat dan bugar dengan berpatokan yang utama adalah pengembangan diri (personal) termasuk mindset bahwa pada kondisi pandemi ini kita yang tahu dan paling dapat menolong diri sendiri walaupun sudah dianjurkan berbagai cara dan pola hidup sehat oleh pemerintah adalah kita sendiri. JadiTrisula Karsa merupakan salah satu alternatifnya yang dapat kita lakukan sendiri. D: Diet, tidak dapat dipungkiri asupan nutrisi/ gizi yang baik akan meningkatkan kekebalan tubuh seperti konsumsi buah dan sayur berwarna yang banyak, karena mengandung berbagai vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh. Selain juga dapat berfungsi sebagai probiotik yaitu asupan/bahan makanan untuk bakteri baik. Ada juga probiotik, yaitu bakteri baik terutama di saluran cerna yang berguna untuk melancarkan pencernaan melalui pembusukan 64 | Yang Terjaga dan yang Terlelap di Ruang Covid-19
MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions materi feses (kotoran), kuman-kuman seperti lactobacillus dan bifidobacterium. Sehari-hari kita mengenal kuman baik ini pada minuman yoghurt Pada saat yang sama kita juga harus menjaga kadar kolesterol, gula, dan tekanan darah pada level yang normal, yakni dengan mengurangi lemak jenuh, gula, dan garam, yang biasanya banyak didapat dari makanan pabrikan/kemasan serta makanan siap saji. Pada era new normal ini peran dari promotif dan preventif sangat penting. Jamu (herbal alami) dapat dikonsumsi dalam waktu lama dan sudah terbukti aman, perannya sebagai anti inflamasi (peradangan) yang umumnya terdapat pada penyakit-penyakit kronis dan akut yang berat seperti Covid-19. H: Husada artinya kesehatan. Health is wealth, kesehatan itu harta paling berharga, hal yang sangat terasa di era pandemi ini. Kesehatan memang bukan segala-galanya tapi tanpa kesehatan segala-galanya yang kita punya tiada artinya. Maka dianjurkan untuk lebih peka terhadap kondisi tubuh bila ada sesuatu yang Yang Terjaga dan yang Terlelap di Ruang Covid-19 | 65
MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions kurang beres dan melakukan pemeriksaan rutin dan konsumsi obat secara teratur dan konsultasi ke dokter bila diperlukan. Jadi sudah waktunya di rumah kita mempunyai alat-alat medis yang sederhana seperti pengukur tensi, cek oksigen di perifer/ tangan yang disebut dengan pulse oximetry, cek gula, kolesterol, serta asam urat. Terutama pada usia 30 tahun ke atas. Di samping itu pola hidup sehat seperti menghindari rokok, tidur larut malam serta olahraga yang teratur S: Sosial, kita adalah makhluk sosial yang akan membantu kehidupan kita jadi lebih baik. Penelitian menunjukkan orang-orang yang mempunyai relasi sosial yang baik berupa sahabat, ikut organisasi yang seperti Lions Club termasuk spiritual (mengasihi makhluk hidup serta alam dan isinya) yang baik ternyata akan mampu meningkatkan kesehatan dan kebugaran seseorang. Pada sosial ini terdapat dimensi spiritual juga, merasa damai yang lebih dalam dengan berbagi (sharing is caring). Ternyata orang- orang yang hidup sejahtera bahagia adalah 66 | Yang Terjaga dan yang Terlelap di Ruang Covid-19
MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions orang-orang yang mau berbagi kepada sesamanya, bukan berarti harus dalam bentuk materi tetapi sikap perilaku, ilmu dan apa saja yang sifatnya kebaikan. Hidup sejahtera yang ditandai dengan sikap optimis, tersenyum, dan bersukacita. Kondisi ketenangan jiwa optimis, berpikir positif ini ternyata akan menghasilkan berbagai hormon yang sangat berguna untuk kesehatan, seperti hormon endorphin atau hormon kebahagiaan yang mampu menghilangkan stress, menurunkan tekanan darah, nadi, nafas yang lebih lega, pun menurunkan kadar gula dan kolesterol. Kebalikan dari hormon ini adalah hormon kortisol, hormon perusak yang mengakibatkan hipertensi kenaikan kolesterol dan diabetes. Akhir kata saya teringat akan kata-kata Martin Luther King, pejuang kebebasan dan kemanusiaan dari Amerika, lebih dari setengah abad yang lalu: “If I cannot do great things, I can do small things in a great way” Yang Terjaga dan yang Terlelap di Ruang Covid-19 | 67
MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions “Jika saya tidak dapat melakukan hal-hal besar, saya pun dapat melakukan hal-hal kecil dengan cara yang hebat” Pencegahan lebih baik daripada pengobatan, hal ini sangat berarti di era pandemi Covid-19 ini, KDHS mungkin hanya mindset dan tindakan kecil tetapi KDHS bukan hanya preventif tetapi juga promotive, yakni meningkatkan kesehatan dan kebugaran. Bila KDHS diterapkan dengan sungguh-sungguh, dapat berdampak baik seperti yang saya lakukan dan alami. Trisula Karsa dengan motor penggerak nya adalah olahraga akan mengaktifkan otak kanan dan kiri lalu berdampak ke pengembangan sembilan kecerdasan yang sudah kita miliki sehingga hasil KDHS dapat lebih optimal. (***) 68 | Yang Terjaga dan yang Terlelap di Ruang Covid-19
Saya Pun Menari di Las Vegas! Oleh: Lion Dian Ono T etap berjalan, terus menari, tidak lupa menebar senyum. Beruntung pagi di Las Vegas cukup menyegarkan, meskipun lambat laun menjadi hangat dan kemudian panas. Saya membiarkan peluh mulai menetes. Begitu juga kaki dan tangan yang tampaknya sudah mulai merasakan lelah. Meskipun tetap harus tetap berada di barisan yang rapih, beruntung kami tidak perlu menari, ketika penonton di tepi jalan tampak sepi. Dua kilometer menari di Las Vegas! Pengalaman yang tak akan pernah saya lupakan. Pakaian adat Palembang yang kami kenakan sudah dipilih yang tidak terlalu Saya Pun Menari di Las Vegas! | 69
MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions berat, demikian juga berbagai asesoris yang melengkapi kemegahan pakaian adat dari Sumatera Selatan itu. Sepatu dipilih yang paling nyaman untuk berjalan kaki. Tidak ada perias khusus, kami bergantian, saling mendandani. Sekalipun Parade sangat menguras energi, rasa lelah tidak terasa. Padahal, tenaga yang dibutuhjan bukan hanya pada saat menari sepanjang dua kilometer, tetapi juga ketika menunggu giliran tampil. Kami harus menunggu beberapa jam, sambil tetap tersenyum, melayani permintaan berfoto dengan para pengunjung. Peserta Parade bukan hanya dari Indonesia tetapi dari negara lainnya. Biasanya, setelah berfoto, member Lions akan bertukar pin koleksi, sebagai ungkapan rasa senang sekaligus ucapan terima kasih. Kontingen Indonesia diawali rombongan bagian depan yang melambai-lambaikan tangan sambil menebar senyum lebar. Barulah disusul kelompok penari. Semua gerakan yang sudah tiga bulan sebelumnya dilatih di rumah Lion Dani, ditumpahkan di sepanjang 70 | Saya Pun Menari di Las Vegas!
MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions perjalanan. Awalnya tidak nyaman ketika harus berjalan sambil menari, namun tak lama kemudian, menjadi terbiasa. Menari dengan sepenuh hati, penuh senyum, tangan tetap gemulai. Semakin bersemangat karena diiringi musik rampak di barisan belakang, menyertai langkah kaki dan gerakan tangan. Semua menjalankan perannya, dengan penuh semangat. Apalagi penampilan Lions Club Indonesia yang sangat atraktif, mendapat sambutan meriah dari penonton yang meneriakkan “Indonesia… Indonesia… Indonesia” sambil bertepuk tangan. Anggota Lions Club Indonesia yang turut menyertai di pinggir arena parade pun tak lelah meneriakkan kata-kata pemberi semangat. Saya melihat Lion Dani Arifin, Lion Kiki, Lion Edhi, Lion Indra, dan yang lainnya, mengiring dengan penuh semangat. Tak ada lelah yang singgah. Teriakan Lion Dani, Lion Edhi, dan Lion Kiki dari pinggir arena, yang menginformasikan jarak panggung juri sudah dekat, cukup Saya Pun Menari di Las Vegas! | 71
MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions membuat kami dag dig dug. Cukup menegangkan. Di sekitar panggung, penonton berdesakan. Namun ternyata, adrenalin semakin memuncak. Formasi tarian yang sudah dipersiapkan kami lakukan dengan sempurna. Termasuk gerakan salam undur diri dengan menyatukan kedua telapak tangan di depan dada sebelum meninggalkan panggung juri. Kami meninggalkan panggung diiringi riuh tepuk tangan dan teriakan penonton. Seolah- olah, Tim Indonesia sudah menggenggam kemenangan, meskipun parade belum berakhir. Benar-benar memompa semangat. Di garis finish, rasa panas dan haus seperti datang tiba-tiba. Namun kami harus menelan kekecewaan karena panitia yang biasanya menyediakan air minum, hari itu tidak ada. Sebaliknya, teriakan “ayo foto” menggiring kami untuk berkumpul, berfoto dengan berbagai pose, baru kemudian menuju bus yang membawa kami ke penginapan. Di dekat perhentian bus itulah kami baru menemukan air minum dingin. 72 | Saya Pun Menari di Las Vegas!
MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions Jangan pernah membayangkan rombongan Lions Indonesia yang berjalan dan menari sepanjang dua kilometer itu berusia muda. Hampir semuanya berusia lebih dari setengah abad. Semangat tampil mewakili Indonesia itulah yang membuat kami kuat dan merasa hebat. Mewakili Indonesia di dunia internasional. Kami tidak melambungkan harapan menjadi pemenang. Bisa tampil menari di Las Vegas pun sudah membanggakan. Apalagi pe nampilan semua peserta sangat mempesona. Tak percaya rasanya ketika keesokan harinya, panitia mengumumkan kontingen Indonesia menjadi juara pertama. Bangga, bahagia, haru! Menjadi juara pertama dari ratusan peserta parade. Tidak terbayangkan. Saya merasakan muka menjadi merah dan penuh senyum. Ketika bertemu Lion Andi Nila, kami berpelukan senang, seperti anak kecil. Kami tidak menyangka, umur sudah tidak muda tapi masih aktif berjalan sambil menarikan tari Palembang dengan pakaian adat lengkap. Saya Pun Menari di Las Vegas! | 73
MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions Parade Konvensi Parade tak terlupakan di Las Vegas, tahun 2018 itu, adalah Konvensi Internasional Lions Club pertama yang saya ikuti. Lions Club menyelenggarakan Konvensi Nasionaldan Konvensi Internasional. Serupa dengan Konvensi Nasional, Konvensi Internasional diadakan di berbagai kota di dunia secara bergantian, dari tahun ke tahun. Menjadi kebanggaan bagi negara yang terpilih karena pada saat itu akan hadir ratusan ribu member Lions Club dari seluruh dunia. Baik Konvensi Nasional maupun Konvensi Internasional, diselenggarakan selama beberapa hari dengan jadwal yang sangat padat. Dari laporan kegiatan, pemilihan pengurus, pelatihan, perayaan, hingga fellowship. Pada acara pembukaan Konvensi Nasional, biasanya ditampilkan tarian atau persembahan budaya dari kota tersebut. Peserta tampil mengenakan pakaian dari daerah tersebut, baik gaya tradisional maupun modern, dengan maksud melestarikan dan mempromosikan budaya daerah. Rangkaian 74 | Saya Pun Menari di Las Vegas!
MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions acara dikemas dengan menarik dan seru. Member Lions Club selalu menanti-nanti acara Konvensi Nasional maupun Konvensi Internasional. Di Konvensi Internasional, diseleng garakan parade dari berbagai negara, menyusuri jalan yang sudah ditentukan. Para peserta mengenakan kostum tematik dari negaranya. Sangat menyenangkan bisa melihat beranekaragam kostum dari berbagai negara di dunia. Parade itu sekaligus menjadi media promosi budaya masing- masing negara. Indonesia tidak pernah absen mengikuti parade. Tak Lelah Berlatih Saya memutuskan berpartisipasi, di antara kurang lebih 50 orang peserta lainnya. Dari para peserta itu, kelompok pertama mengenakan seragam batik, sedangkan kelompok kedua terdiri dari penari dan pemusik. Barisan penari dan pemusik diawali Saya Pun Menari di Las Vegas! | 75
MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions sepasang pengantin berpakaian adat. Saya berada di kelompok penari. Pilihan itu ternyata membutuhkan persiapan yang tidak mudah. Tiga bulan latihan dilakukan dengan sungguh-sungguh. Sekalipun demikian, kesungguhan berlatih selalu disertai dengan keseruan berbincang, penuh canda tawa. Apalagi Lion Dani Arifin yang terus mendukung dan menyemangati. Simulasi berlatih di jalan juga kami lakukan di jalan raya, di belakang rumah Lion Dani. Mencoba berjalan sambil menari, dalam suasana yang mirip dengan suasana saat parade. Gladi resik di jalan itu sekaligus untuk mencoba sepatu yang nyaman untuk menghindari lecet. Keseragaman, baik dalam gerakan maupun warna kostum, menjadi salah satu point yang dinilai. Pada latihan terakhir, kami saling meng ingatkan agar pakaian dan aksesoris tidak ada yang tertinggal. Salah satu saran yang disampaikan adalah cara membungkus alat menari supaya tidak rusak. Maklum aksesoris menari adalah aksesoris imitasi yang mudah 76 | Saya Pun Menari di Las Vegas!
MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions rusak tapi sangat ringan dan tetap kelihatan megah dengan warna keemasan. Aksesoris tersebut berupa sunting (mahkota adat), anting-anting dan kuku palsu yang panjang dan lentik sehingga jari-jemari terlihat indah gemulai ketika menari. Kuku palsu berjumlah delapan buah, empat untuk jari kanan dan empat lainnya untuk jari kiri. Setelah Parade, dalam rangkaian seminar di Konvensi Internasional, kami sengaja mengenakan pakaian batik atau tenun daerah dari seluruh Indonesia. Tenun NTT, Bali, kain Sumatera, dan berbagai kain dari provinsi lainnya. Bangga rasanya, Lions Club Indonesia bisa mempromosikan budaya Indonesia yang sangat indah dan bernilai. Sampai tahun 2020, saya sudah tujuh kali berperan dalam berbagai kegiatan seni budaya, baik dalam Konvensi Internasional, maupun berbagai pagelaran di dalam negeri. Saya merasa bangga menjadi warga Indonesia yang sangat kaya dengan budaya. Selain pengabdian sosial, ini juga wujud pengabdian Saya Pun Menari di Las Vegas! | 77
MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions dan kepedulian kami melestarikan Budaya Indonesia bersama Lions Club. Pada Mulanya Partisipasi menari di Las Vegas bermula pada tahun 2014. Ketika itu, aku memenuhi undangan Lions Marmi Priarsih, menonton Pagelaran Wayang Orang di Gedung Kesenian Jakarta. Awalnya aku tidak berharap apa-apa terhadap acara itu. Saya pikir, pagelaran biasa saja. Ternyata kami sangat menikmati acara dari awal hingga akhirnya. Pagelaran Wayang Orang yang kesannya biasa, ditampilkan dengan sangat elegan. Pakaian yang dikenakan terlihat sangat mewah, didukung pencahayaan yang sangat baik, sehingga mampu membuat penonton terpesona. Salah satu teman yang turut menonton adalah Hiroaki Emoto, orang Jepang, yang biasa kami panggil Hiro. Ia menyatakan kekagumannya pada pagelaran tersebut. 78 | Saya Pun Menari di Las Vegas!
MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions “Kenapa kamu tidak ikut menari dalam pagelaran wayang orang itu?” tiba-tiba, Hiro bertanya pada saya. “Benar juga! Coba saya cari tahu, bagaimana caranya bisa ikut dalam kegiatan seni seperti ini,” saya merespon pertanyaan Hiro. Menarik juga terlibat dalam kegiatan seni, pikir saya. Itulah awal mula saya bergabung dengan Lions Club, yang telah membawa saya menari di beberapa negara. (***) Saya Pun Menari di Las Vegas! | 79
Bukan Beasiswa Biasa Oleh: Lion Djoko Kusumowidagdo T ahun 1998 tidak akan pernah dilupakan bangsa ini. Itulah tahun kelam ketika terjadi kerusuhan di Jakarta dan kota- kota besar lainnya di Indonesia, sebagai dampak krisis ekonomi dan krisis moneter, yang berlanjut pada pergantian kepemimpinan nasional. Saya sudah aktif di Lions Club sejak 1976. Sebagai ketua komite pendidikan, saya melihat, kondisi ekonomi yang terjadi pada saat itu pasti berdampak pada pendidikan anak-anak. Pemutusan hubungan kerja (PHK) terjadi di mana-mana. Saya menginisiasi pemberian beasiswa pada anak-anak. Usulan ini saya ajukan ke rapat board of director Lions Club 80 | Bukan Beasiswa Biasa
MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions Jakarta Metropolitan (LCJM), hanya beberapa minggu setelah terjadi kerusuhan. Usulan itu diterima dengan antusias dengan nama Program Anak Asuh. Langkah pertama yang dilakukan adalah merancang fundrising. Bersamaan dengan itu, saya mulai mendata anak-anak yang memenuhi kriteria untuk memperoleh beasiswa. Tak terduga, dana yang terkumpul mencapai ratusan juta. Pada tahap awal, kami mendata 30 orang anak di Jakarta Barat. Sebelum menerima beasiswa, mereka diundang dan diinterview. Masing-masing anak akan memperoleh beasiswa Rp 30 ribu per bulan, yang akan dibagikan setiap awal bulan. Di tahun 1998, pendidikan di Jakarta, dan di Indonesia pada umumnya, baik sekolah swasta maupun negeri, masih memberlakukan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) yang jumlahnya bervariasi. Pemberian bantuan pendidikan itu sangat membantu karena sebagian dari anak-anak itu sudah mulai menunggak pembayaran biaya pendidikan sehingga tidak diperkenankan Bukan Beasiswa Biasa | 81
MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions masuk sekolah. Jumlah penerima beasiswa yang semula hanya 30 orang, semakin bertambah hingga mencapai 300 orang. Dari Kemanggisan, Jakarta Barat, anak-anak menyebar hingga ke Cilandak, Jakarta Selatan. Fundrising pun terus dilakukan. Dana pendidikan yang diberikan Lions Club diberikan langsung. Anak-anak berkumpul ke rumah saya di kawasan Kemanggisan. Ketika anak-anak berkumpul, saya mengundang pembicara, yang merupakan tokoh nasional, termasuk dari Women Against Tobacco. Sebelum memperoleh motivasi, anak-anak diajak makan dan bermain. Di setiap semester, anak-anak harus menyerahkan fotokopi raport, sebagai ukuran untuk memantau kegiatan belajar mereka. Kalau pada umumnya beasiswa diberikan pada siswa-siswa berprestasi, Lions Club memberikan beasiswa pada anak-anak yang tidak mampu, sekalipun nilai raport pas- pasan. Syarat penting bagi anak-anak adalah kesungguhan belajar. 82 | Bukan Beasiswa Biasa
MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions Penanaman Nasionalisme Nilai tambah yang diberikan Lions Club dilakukan dengan menyelenggarakan pe ringatan hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Setiap tahun, para penerima beasiswa didorong untuk menyelenggarakan upacara. Mereka sendiri yang mengoordinir perayaan kemerdekaan. Dari anak-anak, untuk anak-anak. Open house yang diselenggarakan itu menghadirkan pimpinan Distrik 307 A1, rekan- rekan LCJM, serta orang tua penerima beasiswa. Semua mengikuti upacara penaikan dan penurunan bendera. Pertemuan yang jarang dilakukan itu, ternyata disambut antusias baik oleh keluarga para penerima beasiswa maupun pengurus dan anggota Lions Club. Sesudah upacara bendera, kami mengundang gerobak bakmi dan es putar untuk melayani makan sepuasnya. Kami menyebutnya, Pesta Rakyat. Anak-anak menikmati kebersamaan dengan teman- temanya. Pengurus dan anggota Lions Club pun menikmati pertemuan tersebut. Kegembiraan Bukan Beasiswa Biasa | 83
MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions berbincang dengan anak-anak terpancar dari wajah mereka. Setiap tahun, open house dan pesta rakyat yang diselenggarakan pada setiap peringatan hari kemerdekaan itu selalu ditunggu-tunggu. Program anak asuh berlangsung hingga tujuh tahun, dihentikan karena ketika itu, Pemerintah DKI Jakarta mulai memberlakukan sekolah gratis. Program itu sangat mengesankan karena tidak hanya memberi manfaat pada keluarga yang tidak mampu agar anak-anaknya tetap bisa melanjutkan pendidikan, tetapi juga memberi manfaat pada anggota Lions Club. Ada satu anggota Club yang sangat antusias datang tiap kali diadakan pertemuan. Ia membawa cucu angkatnya untuk menanamkan rasa syukur karena berada dalam keluarga yang berkecukupan. Sebagai bentuk rasa syukurnya, ia ingin menambah jumlah beasiswa yang dibagikan. Namun, keinginan itu terpaksa ditolak supaya tidak menyulitkan program di masa depan. Tambahan bantuan diberikan pada anak- 84 | Bukan Beasiswa Biasa
MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions anak saat mereka menyerahkan fotokopi raport, sebagai bentuk pertanggungjawaban telah menerima beasiswa. Saat itu juga, kami membagi bingkisan baik berupa tas, buku, alat tulis, bahkan sepatu dan seragam sekolah. Kebahagiaan tak terkira bisa me nyelenggarakan pemberian beasiswa yang disinergikan dengan kecintaan pada tanah air dan penanaman nilai toleransi, saling menghormati, dalam harmoni hidup bermasyarakat dan berbangsa. Hidup Indonesia! Hidup NKRI! (***) Bukan Beasiswa Biasa | 85
Belajar Soft Skill pada Lions Oleh: Lion Brata T. Hardjosubroto S aat itu usia saya belum 30 tahun. Melalui usaha dan kerja keras, berhasil menjabat posisi manajemen pada sebuah perusahaan multinasional. Pada usia yang masih belia, saya merasa memiliki kemampuan dan percaya diri yang tinggi dalam menjalankan tugas perusahaan. Komentar dari rekan kerja dan anak buah di kantor, saya memiliki style kepemimpinan yang efektif, dominan, directing, menetapkan sasaran kerja yang tinggi, dan senantiasa membantu mengatasi masalah yang timbul. Sedari lulus kuliah, saya telah menyadari adanya kewajiban setiap individu terhadap 86 | Belajar Soft Skill pada Lions
MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions lingkungan sosial, atau dalam istilah umumnya disebut social responsibility. Artinya, setiap individu memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan sekitarnya. Tanggung jawab menjaga kelestarian alam dan berbagai masalah sosial, seperti kesehatan, kelaparan, pendidikan dan lainnya. Untuk memenuhi tanggung jawab sosial tersebut, Sabtu atau Minggu, saya melibatkan diri pada beberapa kegiatan peduli umat secara adhoc. Cukup mengesankan dan timbul rasa senang saat membantu meringankan sedikit masalah dalam kelompok masyarakat. Tersirat berkas kebahagian di hati saat melihat senyum dan wajah gembira pada masyarakat penerima bantuan. Rasa letih dalam menjalankan kegiatan kemanusiaan, hilang seketika, bertransformasi menjadi energi dan semangat untuk berbuat lebih. Satu hal yang dirasa kurang, dalam proses bantuan sosial melalui kegiatan yang ada ialah, kurangnya soliditas organisasi dan keberlanjutan program. Terasa adanya kelemahan dalam tata kelola organisasi sosial Belajar Soft Skill pada Lions | 87
MERAJUT ASA | Kisah-kisah Inspiratif Fellow Lions dan rendahnya kepercayaan donator terhadap organisasi sosial yang ada. Bisa jadi, pemberi bantuan mempunyai rasa ragu atas kredibili tas organisasi sosial. Kelemahan organisasi tersebut tentunya sangat membatasi ke mampuan untuk dapat melakukan kegiatan sosial lebih banyak. Keseimbangan Hidup Bekerja dan sosial terus berlangsung dari tahun ke tahun. Kondisi itu memberi keseimbangan dalam kehidupan antara karier yang cukup memuaskan, keluarga dengan karunia dua putri cantik, dan kegiatan sosial yang ber langsung rutin. Puji syukur senantiasa saya lontarkan atas nikmat dan kebahagiaan hidup yang terasa indah. Beberapa tahun berselang, tahun 1994 dimana saat itu usia telah berada dipenghu jung 30 tahun, saya diperkenalkan dengan organisasi sosial Lions Club. Untuk mengenal lebih dekat, saya mengikuti beberapa kali pertemuan yang disebut regular meeting dan 88 | Belajar Soft Skill pada Lions
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155