Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore LC e-newsletter 1.20

LC e-newsletter 1.20

Published by agung.s300, 2020-11-13 14:29:40

Description: LC e-newsletter 1.20

Keywords: LC little Camel e-newsletter 1.20

Search

Read the Text Version

Newsletter Editorial Team Team Leader Ani Sukma Sari, M.Pd Managing Editors Ummul Faida, M. Pd Deasy Asdini P. L Principal M. Habiburrohman, S.Pd Layout and Design M. Agung E. Wijaya Information and Photos Collectors M. Habiburrohman, S.Pd Wiwin Winarti Staff Writer Principal and Teachers of Little Camel International Islamic Elementary School

‫مقدمة‬ ‫)‪(Kata Pengantar‬‬ ‫الحمد لله الكريم الخللاق‪ ،‬والصلاة والسلام على سيدنا محمد المبعوث‬ ‫ليتمم مكارم الاخلاق‪ ،‬وعلى آله وأصحابه ما جرى قلم التلخيص والبيان على‬ ‫صفحات الاوراق‪ .‬أما بعد ‪:‬فهذه الكتابة تسمى\"‪،\"LITTLE CAMEL NEWSLETTER‬‬ ‫وموضوع اليوم عن \" كن طالبا مبتكرا لديه أخلاق كريمة لبنية الأجيال‬ ‫الإسلامية القوية\" ونرجوا من هذه الورقة يستطيع انتشارها في عملية التعليم‬ ‫والتعلم وإعطاء التشجيع والحماسة لدى تلاميذنا المحبوبة‪ ،‬بوسيلة العلوم الدينية‬ ‫ستكون وسيلة مهمة وشرطا حياة التلاميذ اليومية في بيئتهم إما في البيت‬ ‫والمدرسة والجتمع‪ ،‬نرجو أن يكون تلاميذنا جيلا قويا بالتفاهم عن الدين‬ ‫الإسلامي‪.‬‬ ‫كما نعلم‪ ،‬فإن تعليم الشخصية هو شكل من أشكال النشاط التعليمي الذي‬ ‫يهدف إلى تشكيل أخلاق التلاميذ ليكونوا إنسانا صالحا وكريما‪ .‬مع تعليم الاخلاق‬ ‫الكريمة سيتم توجيه تلاميذنا لإعطاء التوجيهات والارشادات عن أهمية الأخلاق‬ ‫الكريمة في حياتنا اليومية‪ .‬وتقوم تربية الأخلاق الكريمة في حياة التلاميذ‬ ‫بخصائص أساسية وهي‪ )1( :‬التفاهم عن الدين الإسلامي القوي‪ ،‬و(‪ )2‬حب‬ ‫الوطن‪ ،‬و(‪ )3‬المستقل‪ ،‬و(‪ )4‬التعاون والمساعدة‪ ،‬و(‪ )5‬الصدق‪ .‬من خلال وجود‬ ‫هذه الخصائص فلابد المدرسة والأسرة أن ينمو تلاميذنا ليكونوا جي الا ذهبياا وقوياا‬ ‫وذكياا وممي ازا في مستقبلهم‪ .‬وهناك البرنامج الذي يستطيع أن تقومه المدرسة كما‬ ‫يلي‪ )1( :‬أن يعزز روح الاخلاص عند المدرسين‪ ،‬و(‪ )2‬الصبر‪ ،‬و(‪ )3‬الرحمة‬ ‫والمحبة‪ .‬ونرجو أن تكون أساتيذتنا مدرسا مليأ بالرحمة والمحبة حتى تشوق‬ ‫تلاميذنا شوقا عميقا‪ ،‬فطبعا أن تكون من أهل الجنة ‪ ...‬أللهم أمين يا رب‬ ‫العالمين‪.‬‬ ‫‪Assalamu’alaikum Wr. Wb.‬‬ ‫‪Segala puji milik Allah SWT tuhan yang menggerakkan hati,‬‬ ‫‪pemelihara penguasa alam semesta. Shalawat dan salam bagi‬‬ ‫‪Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wasallam serta seluruh‬‬ ‫‪keluarga dan para sahabatnya.‬‬ ‫‪Sebagaimana kita ketahui, bahwa pendidikan karakter adalah‬‬ ‫‪bentuk kegiatan pendidikan yang bertujuan untuk membentuk‬‬ ‫‪kepribadian para peserta didik agar menjadi lebih baik. Dengan‬‬ ‫‪pendidikan karakter, anak-anak kita akan dituntun untuk‬‬ ‫‪mengembangkan kepribadiannya supaya anak-anak kita menjadi lebih‬‬ ‫‪baik. Khusus di negara kita, pendidikan karakter akan menuntun‬‬ ‫‪anak-anak kita untuk mempunyai lima karakter dasar yang mesti‬‬

dipunyai seorang siswa atau peserta didik, yaitu religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas. Dengan mempunyai karakter-karakter tersebut, diharapkan anak-anak kita bertumbuh menjadi generasi emas yang tangguh, cerdas, dan berkarakter. Maka dari itu, seluruh rangkaian kegiatan yang ada di Little Camel ini dikemas sedemikian rupa untuk mengatasi krisis karakter yang terjadi di Zaman Millenial ini. Pembelajaran yang menarik harus dilakukan oleh setiap pendidik yang ada di sini. Adapun hal yang tak kalah penting dari pembelajaran yang menarik adalah Hati dari guru tersebut, sehingga penataan batin senantiasa dilakukan untuk menata hati masing – masing sehingga menjadi pribadi yang ikhlas dan berakhlaqul karimah, pribadi yang dapat dijadikan uswah hasanah bagi santri santri little camel, pribadi yang disegani di masyarakat serta pribadi yang dirindukan oleh Surga. Dalam dunia belajar mengajar seorang guru tentunya akan di tuntut untuk menjadi guru yang kreatif, inovatif dan profesional baik dalam proses perencanaan pembelajaran, pelaksanaanya maupun proses evaluasi pembelajaran guna dan tujuannya adalah agar nantinya menghasilkan peserta didik yang mampu mengembangkan potensi yang di milikinya masing-masing. Aamin Ya Rabbal ‘Alamin. Atas terbitnya “Little Camel Newsletter” yang sekian lama kita tunggu-tunggu, Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh Guru, Management dan Yayasan serta semua pihak yang terlibat aktif dalam penyusunan dan penerbitannya. Besar harapan kami semoga “Little Camel Newsletter” dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya serta para penulis pada khususnya. Tak ada gading yang tak retak, begitulah kata pepatah. Manusia tempatnya salah dan lupa, begitulajh kata para Ulama’, maka kami senantiasa membuka kritik dan saran yang membangun demi perbaikan “Little Camel Newsletter” ini, sehingga kami bisa terus berkarya. Wassalamualaikum Wr.Wb. Mojokerto, Maret 2020 Principal of Little Camel Islamic Elementary School M.Habibur Rohman, S.Pd.

Solusi Belajar Di Tengah Pusaran Pandemi Corona Oleh: Deasy Asdini P. L.4 Dear LC Parents, Hampir 4 pekan terakhir, negara tercinta kita, Indonesia telah memulai peperangan melawan pandemi virus COVID 19 atau yang lebih kita kenal dengan coronavirus. Secara nasional, banyak korban berjatuhan, terinfeksi, dan bahkan meninggal dunia. Wabah ini sungguh membawa perubahan pada hampir semua aspek kehidupan. Di dunia kesehatan, para pakar kesehatan berlomba mencari penangkal hingga obatnya. Para tenaga medis berjuang menyelamatkan ribuan nyawa di garda paling depan. Tak jarang nyawa dipertaruhkan, belum lagi hambatan- hambatan lain seperti kurangnya fasilitas kesehatan ataupun alat-alat proteksi diri yang memadai. Anjuran hingga larangan untuk menghindari kerumunan massa mulai banyak didengungkan. Social distancing, physical distancing, self-quarantine, WFH (Work From Home) adalah beberapa anjuran yang harus dilakukan jika ingin terhindar dari wabah ini. Tak ayal, hal ini membawa dampak besar pada bidang sosial, ekonomi, dan tentunya pendidikan di negara kita ini. Adalah HBL (Home Based Learning) skenario yang digagas oleh Kemendikbud dimana kegiatan belajar dan mengajar akan dilakukan secara daring (dalam jaringan) atau online untuk para siswa dari rumah. Hal ini tentunya dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona yang kian hari kian masif. Namun kita tak sendiri, penutupan sekolah juga terjadi pada lebih dari puluhan negara di dunia. Menurut data Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO), setidaknya ada 290,5 juta siswa di seluruh dunia yang aktivitas belajarnya menjadi terganggu akibat sekolah yang ditutup. Maka jelas sudah, dunia pendidikan menjadi salah satu sektor yang juga paling terdampak oleh wabah corona ini, dengan sangat cepat dan dalam skala yang luas. Idealnya, HBL atau bisa juga kita sebut dengan model belajar di rumah dan belajar di sekolah bisa relatif sama tujuan dan kualitasnya. Yang membedakan adalah sarana pendukung yang digunakan. Sehingga penutupan sekolah ini sejatinya tidak bisa 4 . Deasy Asdini P. L. adalah Umi Penanggung Jawab Kurikulum Internasional

disikapi sebagai “LIBUR” akan tetapi sama halnya dengan himbauan untuk bekerja dari rumah, beribadah dari rumah, maka belajar pun juga dilakukan dari rumah secara terbimbing. Meskipun tetap harus dilakukan penyederhanaan dan penyesuaian di sana sini, dalam praktiknya tetap harus mengacu pada kurikulum nasional yang digunakan. Dukungan dari Orang Tua pada masa-masa ini memang sangat diperlukan. Bagaimana mereka juga kemudian menjadi fasilitator khususnya bagi pembelajar- pembelajar muda jenjang dasar yang masih dalam proses belajar memanfaatkan teknologi. Pendampingan pembelajaran yang dilakukan di rumah menuntut Orang Tua terlebih seorang ibu untuk memaksimalkan perannya dalam menerapkan berbagai jenis dan model pola asuh yang paling tepat untuk mendampingi putra-putrinya di rumah terutama jika mereka masih berusia pra-sekolah ( 3-6 tahun, TK /PAUD) dan tingkat sekolah dasar (7- 12 tahun), karena pada usia-usia ini anak masih bersifat unik dan egosentris, ingin menang sendiri, anak bersifat aktif dan energik, anak masih kurang pertimbangan dalam bertindak, agak susah di atur, tapi masa ini merupakan masa belajar yang paling potensial. Inilah yang mungkin menjadi tantangan terbesar bagi Orang Tua. Pada akhirnya anak-anak diharapkan akan tetap memperoleh dan memahami materi ajar yang sesuai, bukan kehilangan hak mendapatkan layanan pendidikannya. Di Little Camel sendiri, pembelajaran daring ini kita sebut dengan istilah e-learning (electronic learning) dimana pembelajaran dilakukan dengan jarak jauh melalui pemanfaatan teknologi dan komunikasi. Sama halnya dengan HBL, e-learning di Little Camel juga menitikberatkan pada tujuan pembelajaran. Kami meyakini bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat pada sistem e-learning sekolah. Akan tetapi kami, guru-guru kami tetap mencoba memberikan bimbingan dan tugas yang terbaik bagi para santri di tengah-tengah situasi dan kondisi ini. Tantangan terbesar kami adalah terus meningkatkan kesiapan dan kompetensi kami dalam menghadirkan suatu pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan, yang sedapat mungkin melibatkan pembelajar (engaged). Wali Santri juga pasti menghadapi tantangannya masing-masing. Untuk itu, sekolah tetap memperhatikan setiap saran dan kritik yang membangun dari Wali Santri demi suksesnya e-learning dengan tetap berpedoman pada definisi dan tujuan e-learning di atas. Akhir kata, dalam periode ini, semoga sekolah dan Wali Santri dapat bekerjasama dengan baik demi kemajuan belajar para santri. Harapan yang besar pula semoga kita semua dapat melalui ujian ini dengan penuh keikhlasan dan kesabaran. Aamiin. “Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Segala keadaan yang dialaminya sangat menakjubkan. Setiap takdir yang ditetapkan Allah bagi dirinya merupakan kebaikan. Apabila dia mengalami kebaikan, dia bersyukur, dan hal itu merupakan kebaikan baginya. Dan apabila dia tertimpa keburukan, maka dia bersabar dan hal itu merupakan kebaikan baginya.” (HR. Muslim no.2999, dari sahabat Shuhaib)

Pendidikan Karakter dalam Membangun Generasi Islami Oleh Nindy Afriskha Indraswari, S.Pd5 Pendidikan merupakan suatu kebutuhan bagi seluruh manusia. Tanpa adanya pendidikan kehidupan akan statis, manusia tidak mungkin dapat berkembang dan progresif. Pendidikan bukan hanya melalui pendidikan formal ataupun informal. Pendidikan bersifat universal artinya pendidikan itu merupakan proses dimana ada seorang pendidik (guru, orang tua atau masyarakat disekitar) yang memberi arahan dan mengajarkan sesuatu hal kepada seorang peserta didik (murid, orang dewasa, dan individu lainnya). Implikasinya jika kita memberitahu sesuatu hal kepada orang lain maka bisa dikatakan kita telah melaksanakan sebuah proses pendidikan non formal. Pendidikan bisa dikatakan berhasil jika pendidikan itu mampu menyeimbangkan antara pemberian ilmu pengetahuan baru dan pembentukan karakter seorang peserta didik. Pemberian ilmu dan pengetahuan baru akan menghasilkan kecerdasan kognitif dan kemampuan berfikir yang intelektual bagi peserta didik, akan tetapi yang terpenting yaitu pendidikan 5 . Nindy Afriskha Indraswari, S.Pd adalah Umi homeroom kelas 4A.

harus mampu menghasilkan generasi bermoral, beradab, dan berbudi pekerti luhur. Dari statement ini dicontohkan: “Mengapa banyak orang pintar di Indonesia akan tetapi mereka melakukan tindakan yang sangat merugikan masyarakat dan Negara?” “Mengapa banyak yang melakukan korupsi, tindak kriminal, dsb”. Dalam hal ini bisa dilihat dan dipahami apakah pendidikan gagal membimbing mereka? Tidak! Pendidikan tidak salah, tapi proses saat melaksanakan pendidikan itulah yang harus dievaluasi. Pendidikan yang ada dewasa ini hanya menuntut manusia untuk menjadi masyarakat yang cerdas dan mampu bersaing, namun tidak menuntut manusia untuk menjadi manusia yang bermoral, memiliki budaya malu dan berorientasi pada nilai kemanusian. Untuk menjawab masalah ini, sebagai seorang muslim kita memiliki solusi yang sudah ada. Bahkan solusi ini telah tertuliskan di dalam kitab suci Al-Qur’an. Apa saja sebenarnya yang kurang dari pendidikan umum kita? Pendidikan umum di Indonesia kurang mengajarkan aspek keislaman. Al-Qur’an telah menjelaskan beberapa hal mengenai budaya malu, budaya membaca, kebiasaan mandiri, pantang menyerah, kerja keras, pantang menyerah, tidak serakah dan menjaga kekeluargaan (silaturahmi). Aspek-aspek ini lah yang kurang di tekankan dalam pendidikan umum di Indonesia. Pendidikan umum hanya mengenalkan aspek tersebut saja kepada para peserta didiknya, namun tidak mengharuskan dan membiasa Agama Islam adalah Agama rahmatan lil alamin yang kannya. artinya rahmat bagi seluruh alam. Dalam pendidikan karakter islami, murid diajarkan untuk beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, menjalankan seluruh perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, memiliki budi pekerti yang luhur, serta bermoral dan beradab. Tujuan dari pendidikan berkarakter islam itu supaya murid bisa memperoleh kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat.

Agama Islam adalah Agama rahmatan lil alamin yang artinya rahmat bagi seluruh alam. Dalam pendidikan karakter islami, peserta didik diajarkan untuk beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, menjalankan seluruh perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, memiliki budi pekerti yang luhur, serta bermoral dan beradab. Tujuan dari pendidikan karakter Islami itu supaya peserta didik bisa memperoleh kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat. Kegiatan dalam pendidikan Islam lebih condong kearah ketuhanan (Tauhid Rabbaniyah), namun sama sekali tidak mengesampingkan pengajaran ilmu pengetahuan yang bersifat umum (Duniawi). Jika semua ini terlaksana dengan baik maka Pendidikan Islam dimanapun berada akan mampu menjadikan peserta didiknya menjadi manusia yang memiliki kecerdasan kognitif, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual. *Terimakasih_Semoga Bermanfaat*

Aku Gag Bisa ... Oleh: Lucky Agustina, S.Pd.6 Ayah … Bunda … Abi … Umi … Sering kali kita mendengar kata – kata tersebut terucap dari adik/ anak /murid kita. Sebenarnya apa yang meyebabkan dia berbicara dengan menggunakan kata-kata yang khas tersebut?. “Marilah kita cari tahu bersama penyebabnya didalam pembahasan artikel yang saya tulis berikut ini”!. Adapun faktor penyebab utama adalah “Kebiasaan” yang menyebabkan mereka berkata seperti itu, Sebenarnya bukan mereka tidak bisa, namun karena mereka dibiasakan untuk dibantu dan tidak diberi kesempatan untuk melakukannya sendiri. Peran kita sebagai orang tua, guru atau orang yang lebih besar dari mereka menjadi alasan utama agar masalah cepat selesai dan tidak ada lagi tangisan yang merengek-rengek, maka solusi tercepat yang kita lakukan adalah “segera memberi bantuan” agar sianak tersebut berhenti merengek-rengek. Tanpa sadar hal sekecil inilah yang menyebabkan mereka tidak “belajar”. 6 Lucky Agustina, S.Pd. adalah Umi koordinator kurikulum Internasional dan homeroom Kelas 2.

Sejatinya belajar adalah proses dari tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak bisa menjadi bisa. Jika mereka tidak diberi kesempatan untuk belajar bagaimana mereka tahu atau bisa. Coba Katakan pada mereka mulai sekarang, “kakak belum bisa, jangan bilang tidak bisa”. Hal yang harus kita lakukan sebagai orang tua atau guru adalah (1) selalu memberikan edukasi, (2) mengajarkan bagaimana cara untuk menyelesaikan suatu permasalahan, (3) memberikan scaffolding untuk menyelesaikan masalahnya tersebut, dan (4) masih banyak cara lain yang bisa dilakukan dengan melihat kondisi dan kebutuhan anak-anak. Dari beberapa cara tersebut anak juga akan lebih bisa berpikir kritis, kreatif serta mandiri. Disisi lain kemauan anak juga sangat berpengaruh, setiap anak mempunyai keingintahuan yang cukup tinggi, mereka akan berusaha untuk bertanya bukan mengeluh dulu. Ingat kakak, dalam agama Islam sudah disebutkan bahwa “Allah tidak akan memberikan cobaan diatas kemampuan umatnya”, hal ini membuktikan semuanya akan bisa diselesaikan, tidak ada yang tidak bisa. Lihatlah ilmuwan Stephen Hawking, Dia adalah ilmuwan penyandang cacat, Dia lumpuh dan duduk diatas kursi roda, Dia mempunyai penyakit syaraf Motoric/Lou Gehrig. Dia tidak mampu berkomunikasi dengan baik, hanya menggunakan satu otot pipi yang tersambung dengan alat bicara. Namun apa yang telah ia terima, Dia telah banyak menerima penghargaan dan

juga diangkat sebagai direktur penelitian Center for Theoretical Cosmology di Universitas Cambridge. Lihatlah juga Naja, salah satu peserta hafidz cilik RCTI, Dia dibantu dengan kursi roda, Dia terkena penyakit Cerebal Palsy, namun Dia berhasil menghafalkan Al-Qur’an 30 Juz dalam waktu 10 bulan. Subhanallah tidak ada yang tidak bisa didunia ini, jika kita mampu, mau dan percaya kalua kita bisa. Insya Allah apa yang kita inginkan akan tercapai. Hasil adalah bonus kakak, yang terpenting adalah belajar. Tidak ada hasil jelek ataupun bagus, karena itu relative. Subhanallah tidak ada yang tidak bisa didunia ini, jika kita mampu, mau dan percaya kalua kita bisa. Insya Allah apa yang kita inginkan akan tercapai. Hasil adalah bonus kakak, yang terpenting adalah belajar. Tidak ada hasil jelek ataupun bagus, karena itu relative. Intinya, kakak harus selalu bertanya jikalau belum bisa, jangan bertanya terkait jawaban akan tetapi bagaimana cara mendapatkan jawabannya. Sebagai orang tua harus memberikan solusi atau cara bukan menyelesaikan untuk anaknya. Semoga kita semua menjadi pribadi yang senantiasa belajar, yang tidak suka mengeluh ataupun berputus asa. *Terimakasih_Semoga Bermanfaat*

PEMBENTUKAN KARAKTER ISLAMI PADA GENERASI MILENIAL Oleh: Moh. Daman Huri, S.Pd.7 “Entah apa yang merasukimu, hingga kau tega menghianatiku, yang tulus mencintaimu, salah apa diriku padamu, hingga kau tega manyakiti aku, kau sia siakan cintaku.” Sepenggal lirik yang sederhana mengingatkan kita beberapa waktu lalu heboh dan booming pada banyak orang menggunakan aplikasi “tiktok” dengan berbagai ekspresi dan gaya lipsink lagu dan tarian, hal itu begitu mudah seakan mereka menuangkan kreasinya dengan sebebas mungkin, jeprat-jepret selfi serta curhatan di story beberapa aplikasi mulai dari yang layak untuk dikonsumsi publik sampai hal yang prifacy dan tabu dengan mudahnya dibagi ke khalayak umum tanpa memfilternya, arus deras cepatnya informasi di zaman milenial ini begitu nyata. Ya, termasuk kita yang hidup pada zaman sekarang tepatnya di era milenial, menurut ahli demografi William Straus and Neil Howe mendefinisikan generasi milenial adalah yang lahir 1982-2004 dengan karakteristik pribadi yang malas, narsis, pikiran yang terbuka, mereka juga memiliki rasa percaya diri yang bagus mampu mengekspresikan perasaanya, pribadi liberal, optimis dan menerima ide-ide dan cara-cara hidup, dan itu memang sesuai 3. Moh Daman Huri adalah Abi pengajar Mata Pelaja ran PAI

perkembangan zaman, tidak heran kita sekarang kita sering menemui anak kurang mandiri, banyak bergantung pada orang lain dan lingkungan, generasi milenial juga mau tidak mau harus menghadapi arus teknologi yang terus berkembang, dengan bukti tercatat hingga bulan November 2019 jumlah aktif bulanan instagram di indonesia dilaporkan telah mencapai 61.610.000, bisa dibayangkan begitu maraknya yang tanpa disadari terkadang terbawa arus madlorotnya perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi juga berdampak terhadap pelajar yang sangat rentan terhadap pengaruh zaman, dengan usia yang masih labil dan pubertas mereka merasakan pengaruhnya, terkadang kita prihatin saat kita menyaksikan mereka histeris saat bertemu artis idolanya, mereka mengelu- elukan para artis “Kpop”, mereka juga tidak segan segan- dengan latah meniru gaya berpakaian, sikap dan apapun tentang idolanya. Derasnya perkembangan gadget membuat anak-anak seakan memilih memainkan game online “PUBG” berjam-jam dari pada belajar matematika yang tidak lebih beberapa menit saja. Para kawula muda rela nongkrong di area- area wifi demi mantengin tingkah polah youtuber favoritnya, Konten-konten negatif begitu mudahnya di akses siapa saja. Pertanyaannya kita sebagai orang Islam yang hidup di zaman milenial ini adalah, bagaimana kita menghadapi zaman milenial ini agar tidak terbawa arus? Solusinya adalah kita bentuk karakter Islami pada generasi milenial, pada diri kita sendiri, pada anak -anak kita, pada siswa-siswa kita, dengan kembali kepada Agama Islam, meningkatkan takwa dan yang paling penting adalah penanaman akhlak mulia, seperti dalam kitab idhotun nasyiin, beliau Syaih Al-Mustofa Al-ghoyalaini mengingatkan pada kita “modernisasi tajaddad juga harus ada (menyentuh) pada sisi budi pekerti dan akhlak semahalnya (juga menyentuh) pada aspek dhohir, maka jika jasmani butuh pada pembaruan dengan pendidikan dan penanaman akhlak mulia,”

Memang kita tidak bisa membendung derasnya perkembangan zaman, namun disini kita membentuk karakter yang Islami untuk tetap mengikuti perkembanagan zaman namun tidak terbawa arus yang bisa menimbulkan madhorot, ibarat sebuah mata pisau yang jika digunakan untuk sesuatu yang negatif maka hasilnya akan negatif pula, namun jika digunakan untuk hal positif maka hasilnya akan positif pula, mustahil kita tidak mengikuti zaman namun kita bisa mengawali dengan akidah Islam serta akhlak yang baik yang mampu menuntun generasi milenial dalam membedaka antara hak dan batil, terutama mengenalkan keberadaan Allah SWT adalah nyata yang bisa diperkenalkan dari ciptaanya. Sayyidina Ali bin Abi thalib pernah berkata “didiklah anak-anakmu sesuai dengan zamannya karena mereka hidup bukan dizamanmu” dizaman milenial yang semakin maju yang senantiasa kita tanamkan adalah, akhlak mulia, keimanan dan ketakwaan jadikan perbuatan yang hak dan batil sebagai tolak ukur dalam perbuatan mencari ridho Allah sebagai tujuan hidup kita. Agar generasi milenial menjadi generasi yang berkarya, serta umat yang mulia disisi Allah. Tetap menjadi generasi milenial yang maju, modern, cerdas, bijaksana dan serta berakhlakul karimah. Wallahu a’lam bi showab. *Terimakasih_Semoga Bermanfaat*

LET’S IMPROVE OUR SPEAKING SKILL! Written by: Ani Sukma Sari, M.Pd8 Investigation of teaching a target language has pervasively shown robust attention from language professionals who believed that the challenges in teaching speaking are influenced by the social and learning environment during learners’ study. One visible fact related to teaching a target language is revealed on Miller’s study (2003) after being exemplified in Xuan (2014) that most of language learners have more challenges in learning speaking. Therefore, these facts haveundoubtedly informed that language practioners should be able to suit their teaching process with students’ needs nowadays. For this reason, Xuan also mentioned that language educators and teachers can assist students to enhance students’ active participation in speaking more both insideand outside the class. But, have no worries since this article will provide you a good news about how to improve speaking skills through some tips without stressful lesson. Hence, we may practice it with our children in a simple way. The most essential thing about speaking is that “trying to pronounce the words correctly”. That is the main key to eloquence, but it is not everything. So, this article will also take us beyond the fundamental aspects to achieve communicative competence and improve our speaking skill. BUILDING A STRONG FOUNDATION The first thing that you have to consider when want to improve our speaking is that making sure that we should express yourself eloquently in English, we need a wide variety of vocabulary and the correct pronunciation. The way to reach it will be explained in the following paragraphs: 1. Expand our vocabulary The easiest way to widen our vocabulary list is that learning new words everyday. This is such a simple way that you can apply to your children as well. Try to commit for a clear target. It can be three daily words, or it can be ten daily words. 8 . Ani Sukma Sari, M.Pd become teacher for International Subject and Homeroom in Grade 1B.

It is one of an effective ways and still worth trying even though we only learn one new word per day. By learning one word everyday, at least you will have learned 365 new English words in one year. To make it more consistent, we can write the number down to remind yourself frequently. Some good resources for expanding our vocabularies are the news, songs, TV shows or depending on your daily habit. If you love listening music, pay more attention to the lyrics and take note of the words you do not comprehend. Commonly, songs often consist of a lot of useful vocabulary, expression and phrases; therefore, they can be a great way to expand your vocabulary. 2. Improve your pronunciation You may know a lot of vocabularies and list of words. However, if you fail to say them correctly, you will not be understood by others. Nowadays, some online dictionaries facilitate you to check your pronunciation. You can also invite your children to practice it using an application on your smartphone. Some supporting applications are like Macmillan and Merriam-Webster. You can make use of the little speaker symbol to check whether your pronunciation is correct or not or if you are not sure about any word. Additionally, you can also visit some English pronunciation tutorials on podcast or Youtube such as English Prounciation Pod or American English Pronunciation. Then, when you are ready to find more challenging ways, you can also try tongue twister. This strategy seems fun to do with your children. Several tongue twister exercises are like Fork handles sketch from the show “The Two Ronnies”. This tongue twister show you the richness of spoken English. 3. Learn the natural flow of English Pronouncing the words correctly is great; however, the secret of of speaking fluently comes from the flow of the sentences. Below are the example how to have natural flow of English that you may choose as your alternatives:

Linking is one of alternative ways that the native speakers usually apply. Linking is combining two sounds which are functioned to make a sound seems disappear or change a sound for a better flow. Contraction is the second example of natural flow. It is like: - I + am = I’m - We + will = We’ll - They + have = They’ve - Do + not = Don’t Therefore, by trying to do some strategies above, it is hoped that we can have a natural flow of English. 4. Speech Shadowing This following written words is actually about imitation since speech shadowing is how we try to pay attention on what native speaker says and attempt to imitate it. We can do that by doing some steps. They are: 1. Watch your favorite English video with subtitle. You can choose an English video you like, and make sure that you enjoy it. Don’t forget to find the English video with subtitle. 2. Listen to it many times. After you find the video you love with its subtitle, then you can listen the video and read the subtitles to try to catch the general overview or content of the video. 3. Imitate the narrator sentence by sentence. The steps that you need to cover in this phase are Play, Listen, Pause, Speak and Record. To this, you may imitate the speech pattern as best as you can. If you are excited to record your practice, you can compare the original and yours. Repeat this step until the end of the video. 5. Think in English This is one of the common ways to improve our speaking ability, and it is also easy to apply with our kids. We have to try using English for our daily conversation even though it is only 1-3 sentences. We should try to produce or respond. No need translate it!.

6. Retell a story in English For young learners, this kind of strategy can be easily to apply. You can start by asking your kids to retell a familiar story from your culture. It can be such a fairy tale like Pinokio, Cinderella, and Maling Kundang etc. We can also gain your kids’ ability in speaking by giving them questions after they retell a story. However, one thing that we have to remember is that we must do it as a routine so that our kids can enjoy it. 7. Participate in public speaking events Motivating our kids to join a public speaking events like speech contest, reading a poem, and drama are such a good choice as well. By asking them to join various kind of speaking event can highly encourage them to speak more since they have such a bigger opportunity to show their speaking performance. In conclusion, several various strategies to improve speaking skills above are only overview which can be such an alternative to help our kids practice speaking.We can choose and prepare it based on what our kids’ character and preferences. The most essential thing is that we have to try it as we can.Good luck! KEEP ON DOING YOUR BEST! “TRYING IS BETTER RATHER THANSITTING SILLY AND DOING NOTHING”

INDOOR ACTIVITIES MATH AND SCIENCE DAY 2020 Wriiten by: Aleta Winadya Qiranthi Putri, S.Pd Most people think that Math and Science are difficult subjects since Elementary till high school. They thought for Math and science is about formula and theory. But actually, we can make those subjects as fun subjects by packing them into a game and challenge.Through this event which was conducted on January 31st, 2020 the students can obtain a better understanding of real world applications of the material they have learned in the classroom. Each student had the opportunity to experience different rides and attractions linking mathematical and scientific concepts to what they are experiencing. By doing math and science activities also, we can save our environment cause we do go green activity such as recycling, reduce and reuse something. Aside of saving our environment we also can help other. Because this activityalso provided garage sale in which money obtained from this activity will be fully donated to people who need and mosque renovation.

INTERNATIONAL DAY CELEBRATION 2020 Written by: Ani Sukma Sari, M.Pd International day Celebration or well-known as IDC is a yearly event which is carried out in order to innovatively create fun into learning. Little Camel International Islamic School try to create new innovation about how to improve the students’ speaking skill in a creative way. This event was conducted on February 25th, 2020. The fundamental objective of this event is that encouraging students’ activeness in speaking activity. Moreover, this event is conducted to introduce various nationalities all over the world. Some of chosen countries will be represented by the students of each grade and class. The students are also allowed to design their booth and creative yel-yel. Additionally, this event will allow the students to teach one another about the world heritage including food or art and craft from a certain country. Moreover, this program also facilitates the students to know their Indonesian local product or food. So, even though this event is known as an International Day, we still bring the Indonesian local culture through the Indonesian traditional food as what our theme has created already. That is about “Cross Cultural Understanding” which means “Exploring Cultural Diversity All Over the World and Building Students’ Entrepreneurship through an Innovational Business day. Therefore, the students are able to comprehend the various kind of cultures from the different countries and know more

traditional food from our country and also attempt to build up their entrepreneurship through an innovational business day (bazar). Last but not the least, this agenda is totally aimed to enhance students’ speaking ability by encouraging them to have some fun speaking activities like presentation and performance. ANIMALS LOVE Written by: Riza Margarani, S.Pd Animals love is our yearly event which was conducted on November22nd,2019. This agenda is aimed to celebrate flora and fauna day in order to increase the students concern to flora and fauna. Also, it is hoped to create a caring attitude towards the environment. The participants of this event are from all Figure 2 releasing birds students of Little Camel Elementary school. Activities carried out include releasing animals into their habitat and coloring competition for the lower grade and making posters competition for the upper grade. Animals released into their habitat are fish and birds. Each student brings a bird to be released in the school yard. Then, the students bring fish to be released in the river. They felt very happy and excited. Because only some of them have just felt holding an animal and releasing it. Figure 1 releasing fish After releasing animals into their habitat, they are creative by taking part in a coloring contest and making posters.

Batik Day Little Camel Islamic Elementary School Written by: Nindy Afriskha Indraswari, S.Pd. Batik is a technique of wax-resist dyeing applied to whole cloth. Cloth made using this technique is also referred to as batik. The most common ones are that batik has turned into a popular choice for workwear and a never-ending source of inspiration and material. Therefore, Little Camel Islamic Elementary School intends to hold an activity called “National and International Batik Day Parade” with theme \"Retracing The Past Embracing The Future\" to commemorate the National and International Batik Day. This event was held on October 14th, 2019 followed by all students and teachers. This activity separated the students into a few groups. Upper grade makes some batik ciprat and for lower grade they makes some batik jumput. Their output for this event are marvelous. It’s true to say, Indonesians are in love with Batik. Then, it is hoped that the future generations can also cultivate the Indonesian culture, and proud of Indonesian batik.

Hero’s Day and War Simulation Written by: Rissa Devi Deria, S.Pd Hero’sday and War simulation is our yearly event which was conducted on December17th, 2019. This agenda is aimed to foster a sense of unity among students, enhance a sense of nationalism, commemorate the services of heroes who are willing to fall for the sake of freedom, cultivate the spirit of heroism for students, and also encourage students’ pride in the nation and homeland. The participants of this Historical Drama event are from all students of Little Camel Elementary school. The benefits that could be taken from this agenda is to build the cooperation among students, become grateful for small mercies, increase the students’ spirit in learning as the future generations, brave in facing the challenges and problems, and also become more respect to the teachers, school staff, and fellow students. In commemorating the hero’s day, Traditional game ( Nagasari ) in Little Camel Elementary School held many activities, those are ceremony preparation, historical drama, and traditional games. Traditional games are chosen because in Indonesia, it is almost extinct. For introducing a variety of traditional games in Indonesia, students as the future generations are expected to be more recognizing about the tradition and a variety of uniqueness in Indonesia which is not owned by other countries.

“SPORT DAY” Written by: Ferry Anggra Irawan S.Pd. In the spirit of commemorating National Sport Day, Little CAMEL International Islamic School tried tohold an event called sport day under the theme \"Men Sana In Corpore Sano\" which means \"in a healthy body there is a strong soul\". Sports Day was conducted to provide opportunities to express and learn sports both modern and traditional sports. Also, introducing various sports with characters in it \"fair and sportive\" 5 categories that are contested: - Costume Competition - Futsal Competition - Race Training Competition - Relay Race Throw a Sarung / Jarik Ball - A Chain Sarung This program involvedall teachers and students from grade 1- 6 of Little Camel Islamic School. All the students can enjoy this activity and they were really excited.

OUTDOOR ACTIVITIES VISITING TPA RANDEGAN MOJOKERTO Written by: Retno Dwi Purwaningsih, S.Pd. Visiting TPA Randegan is an annual event which was held to commemorate the Environment day in Indonesia. This activity aims to increase students' concern for the environment, especially in the school environment. This activity is in collaboration with the Mojokerto City Transportation Department by providing a fleet of 3 buses and 4 cars. This activity was held on Friday, January 24, 2020 at 08.00 WIB. It was begun with joint gymnastics activities in the town square of Mojokerto. Gymnastics is led by all members of class 5 with several songs played. All were very enthusiastic in this activity, bearing in mind there were rarely activities carried out outside the school. The next activity was carried out at TPA Randegan. Arriving at the TPA all students have been welcomed by officers from the Department of the Environment. All students were welcomed to enter the reading park and explained some materials regarding to and its management at the Randegan TPA. Students noted what was conveyed by the officers, namely the difference between organic and inorganic waste, B3 waste, Garbage Bank and making handicrafts from inorganic waste. After that, the students walked to the composting place, which is a place to make fertilizer from the leaves. The students learned the stages of making fertilizer, namely the process of drying the leaves, smoothing the leaves, sifting the leaves, decomposing the leaves, adding ingredients and packaging the fertilizer. Students also learned about the classification of inorganic waste based on weathering time in nature, for example plastic waste can be destroyed 80 years, bottles of mineral water 250 years and Styrofoam is

garbage that cannot be destroyed forever. All student summarized the explanation during the activity, and it should be collected in their respective homerooms for assessment. MANASIK HAJJ Written by: Moch. Khafid Efendi, S.Pd. Islamic Super Learning (ISL) program routinely conduct Manasik Haji Activity. The program was held IPHI Jabon (Indonesian Hajj Association) field, Mojoanyar District, Mojokerto. This activity was followed by all Little Camel students. Before the activity began, the students took part in the opening ceremony led by the Principal of Little Camel SDI, Abi M. Habibur Rohman, S.Pd.I. who also acted as Amirul Hajj in the Hajj Rituals at IPHI Mojokerto. Next, the students and Abi Umi wear white and ikhram uniforms began the Hajj Rituals from their respective maktab. In accordance with the procedure of the Hajj process, they perform wukuf in Arofah, mabit in Muzdhalifah, Mina and throw jumrah, tawaf, sai and tahallul. Wukuf's activity at Arofah was held in the IPHI Hall Mojokerto. Then the participants were guided to mabit in Muzdalifah and Mina. Throwing the pilgrimage was carried out in three places, there were 3 miniature monuments, namely jumrah ula, wustha and aqobah. All participants practiced how to throw in a right way with small stones that had been taken. Each of it threw around 7 times. Thawaf procession is located on the north side of the IPHI complex. In this place there are miniature Kaaba, maqom Ibrahim and hijir Ismail. Then students practiced the tawaf process by surrounding it and praying at the maqom Ibrahim and Hijir Isma'il and touch down the Hajr Aswad. Sai was carried out on the east side, participants did small jogs between the hill shofa and marwa. Then the participants followed the last process, which was tahallul. Abi Muhammad as the Hajj Manasik Coordinator continued to guide the participants during the Hajj Manasik

process took place to make sure that there was no obstacle during the process. Overall, all the stduents enjoyed this activity and they can have knowledge about Manasik Hajj. VISITTING AICE ICE CREAM FACTORY Written by : Sri Lestari, S.Pd. This is one of our Outing Class Agendafor grade 1 in second semester. We went to AICE factory on Friday, February28th, 2020. This outdoor activity was conducted in order to commemorate World Food Day and to introduce the importance of nutrition that children shouldconsume to support their needs. Little Camel International Islamic Elementary School visited AICE factory to find out healthy dairy products favored by children.

Organized by : Defi Wahyuning Dima, S. Pd 1. Almer Daniswara (Gr.2) Achievement: - Juara 1 English Competition level 1 Smart generation. - Juara 2 Math Competition level 1 Smart Generation. “Saya sangat senang karena mendapatkan juara 1 dan juara 2, saat itu saya sangat gugup karena saya hanya mencoba – coba. Teman – teman juga harus mencoba ya” 2. Zeba Karunia (Gr.3) Achievement: - Juara 2 Robotic Competition kategori brickspeed junior B. - Juara 1 English level 2 (Erlina production). “I like to join competition, latest competition that I joined was robotic. Alhamdulillah I got 2nd place and it was my first robotic competition. Don’t be afraid to try ya friends,,,,always believe yourself”

3. Nadia Falisha F (Gr.4) Achievement: - Juara harapan 2 lomba tahfidz 1 juz. “ini adalah kompetisi kedua yang aku ikuti, sebenarnya aku juga agak ragu – ragu saat mengikuti kompetisi ini. Alhamdulillah ternyata aku mendapat juara harapan 2. Terimakasih umi, abi, ayah dan bunda karena sudah mendukungku. To all my friends, please never give up” 4. Talitha Sakhi N (Gr.5) Achievement: - Juara harapan 1 lomba menghafal 60 hadits. “Berawal dari dukungan mama, ayah, abi dan umi aku terdorong untuk mengalahkan rasa takut dan malasku. Setiap hari aku menghafal satu persatu hadits dan pda akhirnya aku berhasil menghafal 60 hadits dan mendapat juara, meskipun hanya juara harapan. Jangan pernah malas belajar ajaran Rasullah ya teman - teman”

5. Mohammed Fahmi Althaeyra (Gr.6) Achievement: Juara 1 pada kejuaraan taekwondo nasional (Kemenpora dan Kapolri) mendapatkan emas. “I fell happy because I got 1st place in Taekwondo competition. I learn many things especially how to work in team. If you want to be a winner please study hard and stay focus on your dream ” 6. Razielle Kayla Wijaya (Gr.5) Achievement: - Mendapat medali perak pada kejuaraan provinsi taekwondo. “Aku bangga dengan diriku sendiri karena banyak sekali orang diluar sana yang mengatakan bahwa seorang perempuan tidak cocok untuk mengikuti cabang olahraga beladiri, namun aku mampu membuktikan kepada ereka semua bahwa aku bias melakukannya ”

7. Afrin Lubna Azalea (Gr.1) Achievement: Juara 3 English Competition (smart generation) “Jangan pantang menyerah, teruslah berusaha, berdoa dan selal mencoba. Semangat ya teman teman” 8. Amirah Tsabita (Gr.3) Achievement: - Juara 2 Drawing Competition (New Era mencari bintang) “Sejak TK aku memang aku memang suka menggambar dan mewarnai. Aku mulai mengikuti berbagai lomba mewarnai dan menggambar sejak kelas 1 SD”

9. Alexa Salsabila Putri R (Gr.5) Achievement: - Juara 1 Raka Raki cilik Jawa Timur periode 2019 – 2020 “I proud to be Raki cilik as the representative from Mojokerto. At the first my Mom and Dad didn’t not believe it. Where there is will, there is a way. Be confident and get your dream” 10. Fahira Rizqi (Gr.6) Achievement: - Juara 2 Math Competition (Smart Generation) “Don’t worry about the result. just do the best”


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook