Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan Profesional Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan 93
Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan Profesional 94
Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan Profesional Tips Strategi untuk Evaluasi Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan Evaluasi kurikulum operasional di Satuan mengenai program dan evaluasi; cari tahu Pendidikan dapat dilakukan dengan: apakah terdapat perbedaan antara tujuan yang tertulis dan tujuan yang disampaikan • Mengadakan pertemuan dengan orang oleh pihak-pihak yang menjalankan, tua, warga satuan pendidikan untuk mendapatkan gambaran mengenai • Identifikasi hal-hal yang menjadi akar pandangan mereka terhadap evaluasi permasalahan. Untuk setiap permasalahan kurikulum; apa yang dipahami, bagaimana perlu didesain proses evaluasi, dan mencari perasaan dan pendapatnya mengenai data yang spesifik. evaluasi satuan pendidikan • Tentukan cara untuk mencari data; • Arahkan diskusi pada pembahasan melalui observasi, penilaian, wawancara, mengenai lingkup evaluasi kurikulum; diskusi terpumpun ataupun melalui rapor tunjukkan sampel yang akan digunakan pendidikan atau dokumen evaluasi yang akan digunakan • Jalankan prosedur pencarian dan pengumpulan data • Amati jalannya program secara seksama untuk mendapatkan informasi nyata • Mengelompokkan dan mengatur informasi mengenai implementasinya dan dalam tema-tema dan menyiakan potret mengingatkan semua pihak terhadap implementasinya. Potret ini bisa dalam tujuan program; bentuk video, artefak, kasus atau bentuk -bentuk lain • Pahami tujuan program dan kekhawatiran yang dimiliki pihak-pihak yang terlibat • Memutuskan pihak yang akan diberi laporan dan memilih format yang sesuai. Contoh alat evaluasi sederhana dapat dilihat di Lampiran 6 dan 7. Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan 95
Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan Profesional Pendampingan dan Pengembangan Profesional di Satuan Pendidikan Contoh pertanyaan yang dapat dipakai oleh kepala satuan pendidikan dan pengawas dalam mendorong proses pendampingan dan pengembangan profesional pendidik: • Bagaimana kepala satuan pendidikan dapat mendukung pengembangan profesional pendidik? • Siapa saja pihak dari dalam satuan pendidikan yang dapat dilibatkan untuk membantu proses pendampingan dan pengembangan profesional pendidik? • Siapa saja pihak dari dalam satuan pendidikan yang dapat dilibatkan untuk membantu proses pendampingan dan pengembangan profesional pendidik? • Apakah metode pendampingan dan pengembangan profesional pendidik yang sesuai dengan kebutuhan pendidik dan karakteristik satuan pendidikan? • Apa saja hal-hal yang dibutuhkan untuk mengembangkan kualitas pengajaran? Pendampingan dan pengembangan Prinsip-prinsip pendampingan dan profesional ditekankan pada prinsip reflektif pengembangan profesional dan pengembangan diri bagi pendidik, serta menggunakan alat penilaian yang jelas dan 1. Pendampingan dan pengembangan terukur. Kepala satuan pendidikan merancang profesional sebagai aktivitas yang dilakukan dan melakukan proses pendampingan dan berdasarkan hasil kegiatan evaluasi. pengembangan profesional sesuai kebutuhan sebagai tindak lanjut dari hasil pengamatan 2. Menetapkan ruang lingkup pendampingan dan evaluasi dengan melibatkan pengawas. dan pengembangan profesional. Kepala satuan pendidikan dan pengawas dapat Menentukan area yang perlu diperbaiki memainkan peran dalam berbagai contoh apakah dari perencanaan program atau pendampingan dan pengembangan profesional pelaksana program. yang bisa dilakukan di satuan pendidikan, seperti: 3. Pendampingan dan pengembangan profesional dilakukan secara terencana • Coaching: proses pendampingan untuk dan strategis untuk mencapai suatu tujuan mencapai tujuan dengan menggali dalam jangka waktu tertentu, dan orang pemikiran-pemikiran seseorang terhadap yang tepat untuk melakukan aktivitas suatu masalah. pembinaan tersebut. • Mentoring: proses pendampingan dengan 4. Pendampingan dan pengembangan berbagi pengalaman/pengetahuan untuk profesional dilakukan secara bertahap dan mengatasi suatu kendala mandiri agar terjadi peningkatan kualitas secara berkelanjutan di satuan pendidikan, • Pelatihan: proses pendampingan dengan sesuai dengan kemampuan satuan menguatkan pengetahuan dan keterampilan pendidikan. yang berkaitan dengan kinerja, dengan narasumber internal atau eksternal 5. Pendampingan dan pengembangan (menyesuaikan dengan kemampuan satuan profesional adalah sebuah proses pendidikan). kolaboratif dalam satuan pendidikan antara pendamping dan pendidik, demi tercapainya tujuan bersama. 96
Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan Profesional Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan Profesional untuk SMK Halaman ini adalah materi suplemen untuk halaman 94. Pendampingan dan Pengembangan Pendidik Evaluasi Pembelajaran dan Kurikulum Operasional di Dalam memfasilitasi pembelajaran peserta didik, pendidik di SMK diharapkan dapat menguasai setidaknya dua aspek yaitu: Satuan Pendidikan pedagogis dan vokasional. Pengembangan pedagogis pada pendidik dapat didampingi oleh kepala satuan pendidikan Evaluasi pembelajaran secara melalui kegiatan supervisi akademis dan supervisi klinis. Dalam menyeluruh bertujuan untuk aspek vokasional, satuan pendidikan dan dunia kerja dapat mengukur keberhasilan berbagi peran dalam pendampingan dan pengembangan pendidik dalam memfasilitasi pendidik, sehingga pendidik mendapatkan dukungan optimal pembelajaran. Pembelajaran dalam memfasilitasi pembelajaran. Dunia kerja diharapkan di SMK berorientasi pada dapat mendukung satuan pendidikan dan pendidik dalam hal kebutuhan dunia kerja. Oleh pemahaman akan dinamika kebutuhan dunia kerja, standar- karena itu, evaluasi ini dilakukan standar yang berlaku pada dunia kerja, dan bagaimana terhadap program pembelajaran menurunkan pemahaman tersebut dalam kegiatan-kegiatan di di satuan pendidikan maupun dalam kelas. pembelajaran yang berlangsung di mitra dunia kerja. Pelibatan Program peningkatan profesional pendidik direncanakan oleh dunia kerja menjadi penting kepala satuan pendidikan berdasarkan Rencana Pengembangan dalam perencanaan dan Sekolah dan masukan dunia kerja. Program-program yang dapat pelaksanaan evaluasi. disertakan dalam rencana ini antara lain: Dalam melaksanakan evaluasi, • Sertifikasi pendidik SMK bisa mengumpulkan data internal yang berupa catatan • Sertifikasi kompetensi keberhasilan implementasi pembelajaran, refleksi secara • Magang untuk pendidik dan tenaga kependidikan di dunia individual, juga seluruh kerja warga satuan pendidikan. Bahan pembelajaran evaluasi • Pelatihan kompetensi pedagogis, dan profesional pembelajaran ini dapat dilengkapi dengan data eksternal • Pelatihan upskilling dan reskilling (seperti umpan balik dari dunia kerja serta hasil kompetensi • Studi banding dan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan dari Rapor • Inovasi karya seni dan pameran Pendidikan) untuk melakukan evaluasi kurikulum operasional di • Kewirausahaan satuan pendidikan. • Seminar • Lokakarya • Keterlibatan dalam MGMP dan Studi lanjut, dst. Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan 97
Glosarium Anekdotal Berbentuk cerita singkat yang menarik dan mengesankan, biasanya mengenai hal penting dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Asesmen formatif Metode evaluasi proses pemahaman peserta didik, kebutuhan pembelajaran, dan kemajuan akademik yang dilakukan secara berkala dan berkelanjutan selama pembelajaran. Eksplorasi Melakukan penyelidikan dan penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan dan kemampuan yang lebih banyak. Holistik Kerangka berpikir yang memandang bahwa setiap hal baru bisa dimaknai dengan baik jika dilihat secara utuh dan menyeluruh serta saling terhubung antar bagiannya. Implementasi Pelaksanaan di lapangan. Kolaboratif Bersifat kolaborasi - Memiliki ciri-ciri dapat melakukan upaya saling membantu dan berbagi peran untuk menuntaskan sebuah pekerjaan atau mencapai tujuan bersama. Kontekstual Sesuai dengan kondisi nyata dalam kehidupan sehari-hari. Sesuatu yang bersifat kontekstual pasti memiliki keterkaitan dengan pengalaman yang dapat langsung dirasakan. Pendidik Tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan (Pasal 1 angka 6 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Portofolio Kumpulan dokumen hasil penilaian, penghargaan, dan karya peserta didik dalam bidang tertentu yang mencerminkan perkembangan dalam kurun waktu tertentu. 9898
Lampiran LAMPIRAN 1 Contoh Strategi Penentuan Konsentrasi Menggunakan Teori Developing A Curriculum (DACUM) Hasil dari proses DACUM adalah daftar jenis pekerjaan (okupasi) yang terkait dengan pekerjaan mencakup pengetahuan, keterampilan, peralatan, perlengkapan, sifat pekerja, dan kualifikasi pendidikan. Semua tugas berdasarkan keterampilan, pengetahuan, alat, dan perilaku pekerja yang positif. Salah satu contoh strategi dalam mengembangkan tugas-tugas yang ada dalam lingkup kurikulum (SMK), yaitu DACUM. DACUM pekerjaan. merupakan sebuah pendekatan sekaligus akronim dari Developing A Curriculum yang 2. Melakukan analisis terhadap kompetensi berarti proses pengembangan kurikulum. esensial yang dibutuhkan oleh dunia kerja, DACUM melibatkan para profesional dari dunia kesesuaian dengan potensi daerah, dst. usaha, pemangku kepentingan bisnis, industri, Analisis ini menjadi basis bagi pembukaan tenaga kerja, pemerintah dan dunia pendidikan konsentrasi keahlian dalam setiap Program sehingga diharapkan terjalin hubungan bersifat Keahlian di satuan pendidikan. kolaboratif. 3. Memetakan kebutuhan terhadap Langkah kegiatan dilakukan melalui tahapan: kompetensi tersebut dalam mata pelajaran. • analisis pekerjaan 4. Menyusun capaian pembelajaran sejumlah mata pelajaran kejuruan bersama dunia • lokakarya validasi kerja. • tinjauan manajemen 5. Mengidentifikasi kompetensi pendukung pekerjaan: pengetahuan dan keterampilan • analisis tugas dan finalisasi kurikulum umum, perilaku pekerja (keterampilan pribadi dan interpersonal), peralatan, • diseminasi perlengkapan, persediaan dan bahan yang digunakan serta tren dan masalah kerja Hal-hal tersebut merupakan langkah awal masa depan. dalam proses pengembangan kurikulum yang dilakukan secara sistematis sehingga 6. Menyelenggarakan review manajemen yang menghasilkan rancangan kurikulum kejuruan berkaitan dengan bahan, alat, perlengkapan, yang didasarkan pada realitas tempat kerja. dll. Langkah kegiatan untuk melaksanakan Proses 7. Mengembangkan kurikulum. DACUM: 1. Menyelenggarakan workshop pendahuluan membahas kerja kolaboratif - Daftar jenis pekerjaan (okupasi) untuk menetapkan 9999
Lampiran LAMPIRAN 2 Contoh Proses Mendesain Tujuan Pembelajaran di PAUD 100
Lampiran LAMPIRAN 3 Contoh Pendekatan Muatan Belajar Secara Integrasi untuk Satuan PAUD Satuan PAUD ‘Bunga Matahari’ - TK A Jumlah JP* Struktur** Keterangan Intrakurikuler Jul Agu Sep Okt Nov Des Semester 1 Dipilih topik- (900 (900 (900 (900 (900 (900 Projek topik*** yang Penguatan sesuai dengan menit × 2 menit × 2 menit × 4 menit × 2 menit × 4 menit × 2 Profil Pelajar karakteristik satuan Pancasila dan dekat dengan minggu) minggu) minggu) minggu) minggu) minggu) anak (kontekstual) • Indonesia (900 (900 (Tema: Aku Cinta Indonesia) - menit × 2 - menit × 2 - - • Projek Batik minggu) minggu) (Tema: Aku Cinta Indonesia) Struktur** Keterangan Jumlah JP* Jan Feb Mar Apr Mei Jun Intrakurikuler Dipilih topik- (900 (900 (900 (900 (900 (900 Semester 2 topik*** yang Projek sesuai dengan menit × 2 menit × 2 menit × 4 menit × 2 menit × 4 menit × 2 Penguatan karakteristik satuan Profil Pelajar dan dekat dengan minggu) minggu) minggu) minggu) minggu) minggu) Pancasila anak (kontekstual) • Projek Hari Bumi (Tema: Aku (900 (900 Sayang Bumi) - menit × 2 - menit × 2 - - • Projek Ramadhan minggu) minggu) (Tema: Kita Semua Bersaudara) * 900 menit adalah alokasi minimal ** Bisa ditambahkan ekstrakurikuler jika sesuai konteks satuan *** Topik adalah ide, gagasan, konsep, atau inspirasi yang hendak diperkenalkan, dibangun, dan dieksplorasi bersama anak. Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan 101
Lampiran Satuan PAUD ‘Bunga Matahari’ - TK B Struktur** Keterangan Jumlah JP* Jul Agu Sep Okt Nov Des Intrakurikuler Dipilih topik- (900 (900 (900 (900 (900 (900 Semester 1 topik*** yang Projek sesuai dengan menit × 2 menit × 2 menit × 4 menit × 2 menit × 4 menit × 2 Penguatan karakteristik satuan Profil Pelajar dan dekat dengan minggu) minggu) minggu) minggu) minggu) minggu) Pancasila anak (kontekstual) • Indonesia (900 (900 (Tema: Aku Cinta Indonesia) - menit × 2 - menit × 2 - - • Projek Batik minggu) minggu) (Tema: Aku Cinta Indonesia) Struktur** Keterangan Jumlah JP* Jan Feb Mar Apr Mei Jun Intrakurikuler Dipilih topik- (900 (900 (900 (900 (900 (900 Semester 2 topik*** yang Projek sesuai dengan menit × 2 menit × 2 menit × 4 menit × 2 menit × 4 menit × 2 Penguatan karakteristik satuan Profil Pelajar dan dekat dengan minggu) minggu) minggu) minggu) minggu) minggu) Pancasila anak (kontekstual) • Projek Hari Bumi (Tema: Aku (900 (900 Sayang Bumi) - menit × 2 - menit × 2 - - • Projek Ramadhan minggu) minggu) (Tema: Kita Semua Bersaudara) * 900 menit adalah alokasi minimal ** Bisa ditambahkan ekstrakurikuler jika sesuai konteks satuan *** Topik adalah ide, gagasan, konsep, atau inspirasi yang hendak diperkenalkan, dibangun, dan dieksplorasi bersama anak. 102
Lampiran LAMPIRAN 4 Contoh Pendekatan Muatan Belajar Secara Integrasi untuk Satuan PAUD Kelompok Usia: 5 - 6 Tahun Struktur Bulan Juli, Total 2 Minggu Jumlah JP Intrakurikuler Jumlah minggu: 2 Topik Jumlah JP: 2 × 900 menit Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Topik: - Binatang disekitar rumahku Sub topik: • Ayam binatang peliharaan kakek • Kucing binatang kesayanganku - Bulan Agustus, Total 4 Minggu Struktur Topik Jumlah JP Intrakurikuler Topik: Jumlah minggu: 2 Projek Penguatan Profil Banten tempat tinggalku Jumlah JP: 2 × 900 menit Pelajar Pancasila Sub topik: • Anyer pantai yang indah • Sate bandeng makanan khas Banten • Angkot kendaraan umum di kotaku Tema: Aku Cinta Indonesia Jumlah minggu: 2 Proyek: Hari Kemerdekaan Negaraku Jumlah JP: 2 × 900 menit Struktur Bulan September, Total 4 Minggu Jumlah JP Intrakurikuler Jumlah minggu: 4 Topik Jumlah JP: 4 × 900 menit Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Topik: - Rumah Sakit di kotaku Sub topik: • Cita-citaku menjadi dokter • Apotek tempat membeli obat - Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan 103
Lampiran Struktur Bulan Oktober, Total 4 Minggu Jumlah JP Intrakurikuler Jumlah minggu: 2 Topik Jumlah JP: 2 × 900 menit Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Topik: Jumlah minggu: 2 Sayur dan buah kesukaanku Jumlah JP: 2 × 900 menit Struktur Intrakurikuler Sub topik: • Bayam membuat tubuhku sehat Projek Penguatan Profil • Kebun Pisang Pelajar Pancasila Tema: Aku Sayang Bumi Struktur Proyek: Berkebun Intrakurikuler Projek Penguatan Profil Bulan November, Total 4 Minggu Pelajar Pancasila Topik Jumlah JP Topik: Jumlah minggu: 4 Makanan dan minuman yang aku suka Jumlah JP: 4 × 900 menit Sub topik: • Kue buatan ibuku • Susu membuat tubuhku sehat -- Bulan Desember, Total 4 Minggu Jumlah JP Topik Jumlah minggu: 2 Jumlah JP: 2 × 900 menit Topik: Matahari membuat tubuhku hangat Topik adalah ide, gagasan, konsep, atau inspirasi yang hendak diperkenalkan, dibangun, dan dieksplorasi bersama anak. Topik ditentukan oleh satuan pendidikan berdasarkan visi, misi, tujuan dan analisis karakteristik. Pada semester dua dapat di buat pola yang sama, dimana dalam satu semester minimal ada 2 kali projek penguatan profil pelajar Pancasila dalam satu kali minimal 2 minggu dengan alokasi waktu 900 menit (2 × 900). 104
Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan LAMPIRAN 5 Contoh Pendekatan Muatan Belajar Secara Blok untuk SMK Penjadwalan Sistem Blok Plus Teaching Factory Rombel Semester 1 M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12 M13 M14 M15 M16 M17 M18 M19 M20 XI-RPL-1A TF PMK TMU TMK TF PMK TMU TMK TF PMK TMU TMK TF PMK TMU TMK TF PMK TMU TMK XI-RPL-1B PMK TF TMU TMK PMK TF TMU TMK PMK TF TMU TMK PMK TF TMU TMK PMK TF TMU TMK XI-RPL-2A TMU TMK TF PMK TMU TMK TF PMK TMU TMK TF PMK TMU TMK TF PMK TMU TMK TF PMK XI-RPL-2B TMU TMK PMK TF TMU TMK PMK TF TMU TMK PMK TF TMU TMK PMK TF TMU TMK PMK TF Rombel Semester 2 M21 M22 M23 M24 M25 M26 M27 M28 M29 M30 M31 M32 M33 M34 M35 M36 M37 M38 M39 M40 XI-RPL-1A XI-RPL-1B TF PMK TMU TMK TF PMK TMU TMK TF PMK TMU TMK TF PMK TMU TMK TF PMK TMU TMK XI-RPL-2A PMK TF TMU TMK PMK TF TMU TMK PMK TF TMU TMK PMK TF TMU TMK PMK TF TMU TMK XI-RPL-2B TMU TMK TF PMK TMU TMK TF PMK TMU TMK TF PMK TMU TMK TF PMK TMU TMK TF PMK TMU TMK PMK TF TMU TMK PMK TF TMU TMK PMK TF TMU TMK PMK TF TMU TMK PMK TF TMU = Teori Mata Pelajaran Umum Lampiran TMK = Teori Mata Pelajaran Kejuruan PMK = Praktik Mata Pelajaran Kejuruan TF = Teaching Factory Karena kapasitas Teaching Factory hanya setengah dari jumlah rombel maka penjadwalan rombel dibagi 2 (A & B). 105
Lampiran 106 Penjadwalan Sistem Blok Biasa Rombel Semester 1 M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 M10 M11 M12 M13 M14 M15 M16 M17 M18 M19 M20 XI-RPL-1 TMU TMK PMK PMK TMU TMK PMK PMK TMU TMK PMK PMK TMU TMK PMK PMK TMU TMK PMK PMK XI-RPL-2 PMK PMK TMU TMK PMK PMK TMU TMK PMK PMK TMU TMK PMK PMK TMU TMK PMK PMK TMU TMK Rombel Semester 2 M21 M22 M23 M24 M25 M26 M27 M28 M29 M30 M31 M32 M33 M34 M35 M36 M37 M38 M39 M40 XI-RPL-1 TMU TMK PMK PMK TMU TMK PMK PMK TMU TMK PMK PMK TMU TMK PMK PMK TMU TMK PMK PMK XI-RPL-2 PMK PMK TMU TMK PMK PMK TMU TMK PMK PMK TMU TMK PMK PMK TMU TMK PMK PMK TMU TMK TMU = Teori Mata Pelajaran Umum TMK = Teori Mata Pelajaran Kejuruan PMK = Praktik Mata Pelajaran Kejuruan Karena kapasitas Teaching Factory hanya setengah dari jumlah rombel maka penjadwalan rombel dibagi 2 (A & B).
Lampiran LAMPIRAN 6 Catatan dan Tindak Lanjut Contoh Alat Evaluasi I Area yang Dievaluasi Pembelajaran □ Semua/sebagian besar pendidik memberikan kesempatan kolaborasi, memberikan pertanyaan pemantik dan mengajarkan pemahaman bermakna. □ Semua/sebagian besar pendidik menggunakan berbagai metode pembelajaran untuk mendukung terjadinya perkembangan kompetensi peserta didik. □ Semua/sebagian besar pendidik melihat profil Pancasila sebagai target tercermin pada peserta didik. □ Semua/sebagian besar pendidik memberikan pembelajaran yang berhubungan dengan konteks dunia nyata dan menjadi daya tarik dan peserta didik untuk belajar. Asesmen Pembelajaran □ Semua/sebagian besar pendidik menggunakan asesmen merujuk pada kompetensi yang di dalamnya tercakup ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. □ Semua/sebagian besar pendidik menggunakan asesmen yang dilakukan terpadu dengan Pembelajaran. □ Semua/sebagian besar pendidik menggunakan beragam jenis, teknik dan instrumen penilaian formatif dan sumatif sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran dan kebutuhan peserta didik. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila □ Projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan sesuai dengan jumlah tema dan alokasi waktu yang ditentukan. □ Projek penguatan profil pelajar Pancasila berhasil mengembangkan dimensi, elemen, dan sub-elemen peserta didik sesuai fase perkembangannya. Area evaluasi dapat dikembangkan lebih lanjut oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada komponen evaluasi yang relevan dan sesuai dengan tahapan pembelajaran dari hal 91-94. Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan 107
Lampiran LAMPIRAN 7 Contoh Alat Evaluasi II Area yang Dievaluasi Pelaksanaan dan Tantangan Tindak Lanjut Pembelajaran Contoh: Contoh: □ Semua/sebagian besar Peserta didik terlihat lebih Memberikan pendidik memberikan aktif bertanya dan menikmati pendampingan dan kesempatan kolaborasi, pembelajaran. Akan tetapi, gaya pengembangan memberikan pertanyaan belajar seperti ini masih belum kapasitas pendidik pemantik dan mengajarkan membudaya dan sebagian besar dalam memberikan pemahaman bermakna. didorong oleh pendidik dengan pembelajaran cara memberikan penghargaan yang lebih aktif □ Semua/sebagian besar bagi peserta didik aktif berupa nilai dan dialogikal pendidik menggunakan tambahan. Pendidik sudah mulai (bersifat dua arah). berbagai metode pembelajaran beralih peran menjadi fasilitator Memperkuat untuk mendukung terjadinya pembelajaran yang lebih kontekstual pemahaman pendidik perkembangan kompetensi dan mendorong komunikasi dua mengenai profil peserta didik. arah. Akan tetapi, pendidik masih pelajar Pancasila dan menggunakan metode pembelajaran cara mengembangkan □ Semua/sebagian besar yang serupa yakni tanya jawab dan kompetensi yang pendidik melihat profil diskusi kelompok dan belum semua diharapkan melalui Pancasila sebagai target pendidik mampu menghubungkan pembelajaran tercermin pada peserta didik. pembelajaran dengan kontetks bermakna di setiap dunia nyata. Beberapa guru sudah mata pelajaran. □ Semua/sebagian besar mulai mengarah menjadikan pendidik memberikan profil pelajar Pancasila sebagai pembelajaran yang tujuan pembelajaran tetapi belum berhubungan dengan konteks terintegrasi dengan optimal. dunia nyata dan menjadi daya tarik dan peserta didik untuk belajar. Asesmen Pembelajaran Contoh: Contoh: □ Asesmen merujuk pada Sebagian besar pendidik sudah Memberikan kompetensi yang di mulai terbiasa melakukan asesmen pendampingan dan dalamnya tercakup ranah yang terpadu dengan pembelajaran. pengembangan sikap, pengetahuan, dan Asesmen yang dilakukan juga kapasitas pendidik keterampilan. sudah mencakup kompetensi yang dalam memberikan lebih menyeluruh dan mencakup asesmen formatif yang □ Asesmen dilakukan terpadu ranah sikap, pengetahuan dan berkesinambungan dengan Pembelajaran. keterampilan. Namun demikian, dan bermakna bagi masih banyak pendidik yang belum perkembangan □ Menggunakan beragam melakukan asesmen formatif di awal belajar peserta didik. jenis, teknik dan instrumen pembelajaran secara optimal dan penilaian formatif dan masih fokus kepada asesmen sumatif. sumatif sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran dan kebutuhan peserta didik. 108
Lampiran Area yang Dievaluasi Pelaksanaan dan Tantangan Tindak Lanjut Projek Penguatan Profil Pelajar Contoh: Contoh: Pancasila Pendidik yang terlibat dalam tim Memberikan □ Projek penguatan profil pelajar fasilitator projek penguatan profil pendampingan dan Pancasila dilakukan sesuai pelajar Pancasila mulai terbiasa pengembangan dengan jumlah tema dan dengan pembelajaran berbasis kapasitas pendidik alokasi waktu yang ditentukan. projek. Di satuan pendidikan kami dalam menjalankan memilih dua tema untuk tahun ini projek penguatan □ Projek penguatan profil yakni Bhinneka Tunggal Ika dan Gaya profil pelajar pelajar Pancasila berhasil Hidup Berkelanjutan dengan fokus Pancasila, terutama mengembangkan dimensi, pengembangan dimensi profil pelajar dalam memodifikasi elemen, dan sub-elemen Pancasila pada dimensi beriman modul projek yang peserta didik sesuai fase dan bertakwa kepada Tuhan Yang telah disediakan perkembangannya. Maha Esa, berkebinekaan global, sehingga lebih relevan bergotong royong, dan bernalar kritis. dengan konteks Dari hasil evaluasi dini ditemukan dan karakteristik bahwa di semester pertama, projek satuan pendidikan. masih mengacu kepada capaian Pendampingan juga pembelajaran dan bukan kepada akan diberikan untuk dimensi, elemen, dan sub-elemen mengembangkan profil Pelajar Pancasila dan para kemampuan pendidik pendidik mengintegrasikan kegiatan dalam memfasilitasi projek ke dalam mata pelajaran. projek yang lebih eksploratif dan bermakna bagi peserta didik. Area evaluasi dapat dikembangkan lebih lanjut oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada komponen evaluasi yang relevan dan sesuai dengan tahapan pembelajaran dari hal 91-94. Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan 109
Lampiran LAMPIRAN 8 Pengorganisasian Muatan Pembelajaran Berdasarkan Pendekatan Mata Pelajaran – UNTUK SD di SPK Untuk pembelajaran tematik, dapat menggunakan contoh jadwal yang sama namun setiap materi di mata pelajaran konteksnya dikaitkan dengan tema. Kelas Mata Pelajaran Total JP per Alokasi Alokasi Project Total Alokasi Tahun Intrakurikuler Penguatan Profil Pelajar Profil Pelajar Pancasila per Per Tahun Pancasila per Tahun (per (Minggu) Tahun semester) Pendidikan Agama & Budi Pekerti (WNI) 144 108 (3) 36 144 (4) 36 Pendidikan Pancasila (WNI) 180 144 (77) I Indonesian Studies (WNA) 216 (6) 72 144 (77) 252 126 (63) Bahasa Indonesia (WNI) (karena dikurangi 108 (3) 36 112 (56) Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing 144 (4) 36 (WNA) sains) 252 (7) 72 Pendidikan Agama & Budi Pekerti (WNI) 144 108 (3) 36 Pendidikan Pancasila (WNI) 180 144 (4) 36 II Indonesian Studies (WNA) 198 (5,5) 252 Sm I: 18 × 6 54 Bahasa Indonesia (WNI) (karena dikurangi Sm II: 18 × 5 (18%) Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing 96 (3) (WNA) sains) 128 (4) 32 176 (5,5) 32 Pendidikan Agama & Budi Pekerti (WNI) 144 Sm I: 16 × 6 Sm II: 16 × 5 48 III - V Pendidikan Pancasila (WNI) 180 (20%) Indonesian Studies (WNA) 252 Bahasa Indonesia (WNI) Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (WNA) Pendidikan Agama & Budi Pekerti (WNI) 128 Pendidikan Pancasila (WNI) 160 VI Indonesian Studies (WNA) 224 Bahasa Indonesia (WNI) Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (WNA) • Asumsi 1 tahun = 36 minggu untuk kelas 1-5 dan 32 untuk kelas 6 dan 1 JP = 35 menit • Mata pelajaran yang lainnya ditentukan oleh LPI dan LPA bersama-sama sesuai dengan yang berlaku di negara LPA • Penjenjangan untuk mapel wajib SPK mengikuti Kepmendikbud No. 56/2022 110
Lampiran Catatan: Kepmendikbudristek 56/2022 Catatan: Hal. 11 untuk SD kelas 1: Total agama 144 ; P5: 36 (25%) Total BI 288; P5 72 (25%) Total PP 180; P5 36 (20%) Hal. 12 untuk SD kelas 2: Total agama 144 ; P5: 36 (25%) Total BI 324; P5 72 (22%) Total PP 180; P5 36 (20%) Hal. 13 untuk SD kelas 3 - 4: Total agama 144 ; P5: 36 (25%) Total BI 252; P5 36 (14%) Total PP 180; P5 36 (20%) Hal. 14 untuk SD kelas 6: Total agama 128 ; P5: 32 (25%) Total BI 224; P5 32 (14%) Total PP 160; P5 32 (20%) Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan 111
Lampiran LAMPIRAN 9 Pengorganisasian Muatan Pembelajaran Berdasarkan Pendekatan Mata Pelajaran – UNTUK SMP di SPK Untuk pembelajaran tematik, dapat menggunakan contoh jadwal yang sama namun setiap materi di mata pelajaran konteksnya dikaitkan dengan tema. Kelas Mata Pelajaran Total Alokasi Alokasi Project Total Alokasi JP per Intrakurikuler Penguatan Profil Pelajar Tahun Profil Pelajar Pancasila per Per Tahun Pancasila per Tahun (per 108 (Minggu) Tahun semester) 72 (2) 36 Pendidikan Agama & Budi Pekerti (WNI) 108 72 (2) 36 126 (63) Pendidikan Pancasila (WNI) VII - Indonesian Studies (WNA) 162 (5,5) 54 VIII 216 18 × (5) Sm I (25%) 32 Bahasa Indonesia (WNI) 18 × (4) Sm II Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (WNA) 96 64 (2) Pendidikan Agama & Budi Pekerti (WNI) 96 64 (2) 32 112 (56) Pendidikan Pancasila (WNI) 192 144 (5,5) 48 IX Indonesian Studies (WNA) 16 × (5) Sm I (25%) 16 × (4) Sm II Bahasa Indonesia (WNI) Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (WNA) • Asumsi 1 tahun = 36 minggu untuk kelas 1-5 dan 32 untuk kelas 6 dan 1 JP = 40 menit • Mata pelajaran yang lainnya ditentukan oleh LPI dan LPA bersama-sama sesuai dengan yang berlaku di negara LPA • Penjenjangan untuk mapel wajib SPK mengikuti Kepmendikbud No. 56/2022 Catatan: Kepmendikbudristek 56/2022 Catatan: Hal. 17 untuk SMP kelas 7-8: Total agama 108 ; P5: 36 (33%) Total BI 216; P5 36 (17%) Total PP 108; P5 36 (33%) Hal. 19 untuk SMP kelas 9: Total agama 96 ; P5: 32 (33%) Total BI 192; P5: 32 (17%) Total PP 96; P5 32 (33%) 112
Lampiran LAMPIRAN 10 Pengorganisasian Muatan Pembelajaran Berdasarkan Pendekatan Mata Pelajaran – UNTUK SMA di SPK Untuk pembelajaran tematik, dapat menggunakan contoh jadwal yang sama namun setiap materi di mata pelajaran konteksnya dikaitkan dengan tema. Kelas Mata Pelajaran Total Alokasi Alokasi Project Total Alokasi JP per Intrakurikuler Penguatan Profil Pelajar Pendidikan Agama & Budi Pekerti (WNI) Tahun Profil Pelajar Pancasila per 108 Per Tahun Pancasila per Tahun (per Pendidikan Pancasila (WNI) (Minggu) Tahun X Indonesian Studies (WNA) 72 36 semester) 72 23) 90 (45) Bahasa Indonesia (WNI) 54 (1,5) 18 Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (WNA) 18 × (2) Sm I Pendidikan Agama & Budi Pekerti (WNI) 18 × (1) Sm II Pendidikan Pancasila (WNI) XI Indonesian Studies (WNA) 144 108 (3) 36 Bahasa Indonesia (WNI) Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (WNA) 108 72 23) 36 Pendidikan Agama & Budi Pekerti (WNI) 72 54 (2) 18 90 (45) Pendidikan Pancasila (WNI) 144 108 (3) 36 XII Indonesian Studies (WNA) 96 72 (3) 32 90 (45) Bahasa Indonesia (WNI) 54 (1,5) 16 Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (WNA) 64 16 × (2) Sm I 16 × (1) Sm II 128 96 (3) 32 Catatan: Kepmendikbudristek 56/2022 Catatan: Hal. 21 untuk SMA kelas 10: Total agama 108 ; P5: 36 (33%) Total BI 144; P5 36 (25%) Total PP 72; P5 18 (25%) Hal. 24 untuk SMA kelas 11 Total agama 108 ; P5: 36 (33%) Total BI 144; P5 36 (25%) Total PP 72; P5 18 (25%) Hal. 27 untuk SMA kelas 12: Total agama 96 ; P5: 32 335%) Total BI 128; P5 32 (25%) Total PP 64; P5 16 (25%) Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan 113
Daftar Pustaka AF Bureau. (2020, October 9). Strategic Statements: Definitions, Elements, Implementation, and Examples. Alcor Fund. Disadur dari: https://alcorfund.com/insight/strategic-statements- definition-elements-implementation-and-examples (6 Maret 2022) Avallone, A. (2017, October 4). Getting to Know You: Learner Profiles for Personalization. Next Gen Learning. Disadur dari: https://www.nextgenlearning.org/articles/getting-to-know-you- learner-profiles-for-personalization pada tanggal 30 Maret 2022 Biggs, J. dan Collis, K.F. (1982). Evaluating the Quality of Learning: SOLO Taxonomy. New York: Academic Press. Fogarty, R. (2009). How to Integrate the Curricula (3rd ed.). Thousand Oaks, California, United States of America: Corwin. Gabriel, J. G. dan Farmer, P. C. (2009). How to Help your School Thrive without Breaking the Bank. US: Association for Supervision and Curriculum Development. Glatthorn, A.A., Boschee, F., Whitehead, B.M., dan Bonni, F.B. (2019). Curriculum Leadership: Strategies for Development and Implementation (5th ed.). California: SAGE Grady, R. (2012, October 25). Facilitating Meaningful Learning Experiences [Video]. Youtube: Cornell SIPS. https://www.youtube.com/watch?v=6n5FTq7mEd0 Lathram, B. (2015, October 16). 5 Ways Learner Profiles Can Promote Competency-Based Education. Getting Smart. Disadur dari: https://www.gettingsmart.com/2015/10/5-ways-learner- profiles-can-promote-competency-based-education/ pada tanggal 20 Maret 2022 Learning Space Toolkit (n.d). Needs Assessment Process. Disadur dari laman: https:// learningspacetoolkit.org/needs-assessment/needs-assessment-process/index.html pada tanggal 15 Maret 2022 Mind Tools (n.d.) SMART Goals: How to Make Your Goals Achievable. Disadur dari laman: https:// www.mindtools.com/pages/article/smart-goals.htm pada tanggal 4 Maret 2022 Park, K., Ji, H., dan Lim, H. (2015) Development of a Learner Profiling System Using Multidimensional Characteristics Analysis. Mathematical Problems in Engineering. https://doi. org/10.1155/2015/652623 Relojo-Howell, D. (2017, October 9). 5 Ways to Make Learning More Meaningful to Students. American Psychological Association: Psych Learning Curve. Disadur dari: http://psychlearningcurve.org/ learning-more-meaningful/ pada tanggal 24 Maret 2022 Weurlander, M. (2006) Designing a course for meaningful learning. Department for Learning, Informatics, Management and Ethics (LIME) Karolinska Institutet: Stockholm, Sweden. Disadur dari laman: https://staff.ki.se/media/78625/download pada tanggal 16 Maret 2022 Wiggins, G. dan McTighe, J. (2007). Schooling by Design: Mission, Action and Achievement. US: Association for Supervision and Curriculum Development. 111144
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122