4) Materi lebih spesifik B. Kajian Pustakan Penelitian sejenis dengan menggunakan peningkatan kompetensi pedagogic guru dalam memilih model pembelajaran antara lain dilakukan oleh: 1. Sri Sumarni,guru SMKN 2 Kota Bogor dengan judul: Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Menggulung Ulang Motor Ac3 Phasa 24 Alur Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif TipeTutor Sebaya (Kotuya ) 2. Nurhayati, SDN 2 Paokmotong dengan judul, Peningkatan Kompetensi Guru Dalam Penerapan Model Pembelajaran Melalui Supervisi Akademik Pada Sdn 2 Paokmotong 3. Tri Handoyo, SMA Negeri 1 Semendawai Timur Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Menyusun PTK Melalui Kegiatan Workshop C. PENYELESAIAN MASALAH Permasalahan untuk meningkatkan kompetensi pedagogic guru dalam memilih model pembelajaran dapat dilakukan dengan pengamatan yang meliputi kegiatan berikut ini: 1. Guru didiagnosis kesulitan dalam melakukan pembelajaran baik dalam perencanaan, pelaksanaan, maupun penilaian pembelajaran. Sehingga guru menemukan model pembelajaran yang digunakan oleh guru sebagai media untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hal ini mendorong seorang guru untuk mencari model pembelajaran yang tepat dalam menyampaikan materi 2. Guru terus meningkatkan kompetensinya, sehingga guru mempunyai tujuh kompetensi dasar, yaitu: 1) penyusunan rencana pembelajaran, 2) pelaksanaan interaksi belajar mengajar, 3) penilaian prestasi belajar peserta didik, 4) pelaksanaan tindak lanjut hasil penilaian prestasi belajar peserta didik, 5) pengembangan profesi, 6) pemahaman wawasan kependidikan, dan 7) penguasaan bahan kajian akademik ( sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan). 94
3. Guru secara berkala dibina oleh pengawas dengan diberikan penguatan dalam merencanakan, melaksanakan, dan menggunakan model pembelajaran sehingga kompetensi guru terus meningkat untuk memajukan mutu pendidikan. 4. Guru diberikan bimbingan dan latihan secara berkala dan berkesinambungan mengenai pendekatan, pembelajaran dan pengajaran dengan penilaian autentik. 5. Guru melalui kompetensinya terus berlatih untuk mampu menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan pola. sehingga guru tersebut terbiasa menggunakan model yang relevan dalam menyampaikan materi sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran. dan siswa mampu mengomunikasikan pengetahuan, keterampilan, dan penerapannya, serta kreasi siswa melalui presentasi, membuat laporan, dan/atau unjuk karya. 95
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah DeskriptifAnalitik melalui Penelitian Tindakan Sekolah, yaitu studi yang digunakan untuk mengumpulkan data, mendeskripsikan, mengolah, menganalisa,dan menafsirkan data sehingga memperoleh gambaran yang sistematis. Metode penelitian deskritif analisis digunakan untuk mengetahui permasalahan dengan cara menguraikan secara rinci dan jelas, serta melakukan suatu analisis data dari permasalahan untuk memperoleh suatu kesimpulan dengan tujuan untuk menggambarkan dan menganalisis secara sistematis terhadap suatu fakta yang sifatnya faktual. B. Subyek dan Lokasi Penelitian. Subyek yang dijadikan Penelitan ini adalah 44 orang guru yang ada di SMA Negeri 1 Waringikurung, Kabupaten Serang Propinsi Banten Penelitian ini akan dilaksanan pada semester 2 tahun pelajaran 2021/2022, melanjutkan program bimtek yang sudah dilaksanakan oleh calon pengawas sekolah, C. Waktu penelitian Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini dilaksanakan pada tahun pelajaran2021/2022 pada bulan Desember sampai dengan Juni. Dengan rincian 2 (dua) tahap awal dan pra tindakan, 2 (dua) bulan tahap pelaksanaan penelitian dengan kegiatan workshop dan 2 (dua) bulan tahap penyusunan laporan. Tindakan dalam penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Untuk jadwal penelitian dapat kita perhatikan tabel di bawah ini: 96
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian No Uraiankegiatan Bulan Des Januari Feb Apr Mei Jun I Persiapan Menyusun proposal penelitian Mengurus izin penelitian Membuat instrument penelitian Membuat jadwal iworkshop siklusI dan II Menentukan teman sejawat Pelakasanaan Siklus IPertemuan1 Pertemuan 2 Siklus II Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pelaporan Melaksanakan seminar Mengurus surat pernyataan telah Melaksanakan penelitian penjilidan D. ProsedurPenelitian Prosedur penelitian tindakan sekolah ini dilaksanakan dalam dua siklus merupakan proses pengkajian melalui sistem yang berdaur ulang dari berbagaikegiatan pelatihan. Dalam setiap siklus terdiri dari 4 (empat) tahapan yaitu (1)perencanaan, (2) pelaksanaan,(3) pengamatan,dan (4) refleksi. Secara visual,tahap-tahaptersebut dapat dilihat padagambar3.1dibawah ini: 97
Gambar 3.1 Alur Pelaksanaan Tindakan dalam Penelitian Tindakan Sekolah Berdasarkan Model John Elliot 98
Lebih rinci prosedur penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Perencanaan Tahap perencanaan adalah tahap rincian operasional mengenai q tindakan yang ingin dikerjakan atau perubahan yang akan dilakukan. Dengan mempersiapkan semua instrumen atau alat pengumpul informasi yang akan digunakan. 2. Pelaksanaan Tindakan merupakan tahap pelaksanaan dari perencanaan. Dalam tahap pelaksanaan ini akan terlihat hasil dari rencana-rencana yang telah dipersiapkan dan terkadang rencana-rencana tidak terlaksana dengan yang diharapkan dan perlu dilakukan untuk melakukan modifikasi dari yang telah direncanakan. 3. Observasi(Pengamatan) Dalam tahap observasi, dilakukan pengamatan secara rinci dan teliti, serta dilakukan pencatatan dengan bantuan teman sejawat. 4. Refleksi Refleksi merupakan tahap akhir dari suatu daur penelitian tindakan. Refleksi adalah kajian atau analisis mengenai hal-hal yang sudah dilakukan pada siklus atau tahap sebelumnya. Hasil refleksi dapat dijadikan bahan perbaikan untuk tahap berikutnya. E. InstrumenPenelitian Instrumen atau alat yang digunakan dalam peneltian tindakan sekolah ini adalah dengan menggunakan lembar observasi,dan angket,sebagai berikut: 1. Lembar observasi terhadap calon pengawa ssekolah 99
Tabel 3.2 Hasil pengamatan terhadap Calon Pengawas Sekolah dalam menyajikan materi pada siklus1 No Aspek yang diobservasi B Penilaian CK 1 Penguasaan materi perangkat penilaian 2 Teknik penyampaian materi 3 Memberikan motivasi 4 Pengelolaan kelas 5 Kejelasan suara 6 Teknik bertanya 7 Membimbing peserta dalam diskusi kelompok 8 Kejelasan pembagian tugas kelompok 9 Pemberian umpan balik 10 Menutup kegiatan Workshop Jumlah Prosentase(%) 2. Lembar Evaluasi Diri Pemahaman Guru tentang Model Pembelajaran No Nama Guru Jenis guru Kemampuan Mampu belum 1 2 3 4 5 dst Jumlah Prosentase(%) 100
3. Data Keaktifan Guru Selama WorkshopT No Nama guru Jenis guru B keaktifanguru CK 1 2 3 4 5 dst. Jumlah Prosentase(%) 4. Data Keaktifan Calon Pengawas Sekolah Selama Workshop No Aspekyangdiobservasi Penilaian B CK 1 Memberikanmotivasi 2 Menanggapipertanyaanguru 3 Memberdayakanguruyangtelahmampu 4 Pengelolaankelas 5 Membimbinggurudalamdiskusikelompok 6 Kejelasaanpemberiantugas 7 Meresponpendapatguru 8 Memberikanlayananindividual terhadapguru 9 Memimpindiskusikelas 10 Menutupkegiatan IHT Jumlah Prosentase(%) F. PengolahanData Langkah-langkah pengolahan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengolah data yang terkumpul seperti: a. Data aktivitas guru sewaktu proses kegiatan Workshop,yaitu berupa lembar observasi b. Data yang diperoleh dari hasil jawaban guru pada kegiatan pretest dan posttest 2. Menyeleksi data Langkah ini dilakukan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul dapat di olah atau tidak. 3. Mengklasifikasi dan mentabulasikan data Langkah klasifikasi data dilakukan untuk mengelompokkan data sesuai dengan alternative 101
jawaban yang tertera dalam kuesioner, sedangkan langkah mentabulasikan data dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai jumlah frekuensi dan kecenderungannnya dalam kuesioner 4. Menghitung Persentase Persentase digunakan untuk melihat besarnya persentase dari setiap alternative jawaban pada setiap pertanyaan sehingga data yang diperoleh dapat dianalisa 5. Mengumpulkan hasil penelitian setelah data dianalisis. G. Analisis data Berdasarkan data yang telah terkumpul, maka dilakukan analisis dan refleksi terhadap hasil dan proses tindakan yang telah dilakukan. Analisis dilakukan dengan beberapaa cara. Untuk data hasil peningkatan kompetensi pedagogic guru dalam memilih model pembelajaran dianalisis dengan menggunakan deskriftif berupa rata-rata. Untuk data hasil observasi digunakan analisis deskriftif kualitatif, dan untuk data hasil dokumentasi digunakan untuk mengetahui peningkatan kompetensi pedagogic guru dalam memilih model pembelajaran yang relevan dengan materi Untuk keperluan refleksi dilakukan teknik matching atau perbandingan antara hasil tindakan dengan indicator kinerja yang telah ditetapkan. Selain itu juga dilakukan interprestasi hasil analisis dan semua data observasi secara cermat agar dapat ditentukan tindakan perbaikan yang tepat untuk perbaikan atau pengembangan tindakan berikutnya. Jika hasil analisis dan refleksi menunjukkanhasil tindakan lebih baik atau sama dengan indikator yang telah ditetapkan, maka penelitian ini dinilai berhasil. Jika hasilnya lebih jelek, maka penelitian tindakanini ditetapkan belum berhasil, dan selanjutnya dilakukan perbaikan ulang dalam siklus kegiatan kedua dan seterus 102
DAFTAR PUSTAKA Eni Zul Fajri, (2008), , Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Jakarta, Aneka Ilmu Hamzah,B.Uno,(2010),Assessment Pembelajaran, Jakarta, Bumiaksara Ibnu Hadjar, (2010), Guru Profesional Harapan dan Kenyataan, Semarang, Walisongo Press Kusaeri,(2010),Pengukuran dan Penilaian Pendidikan, Yogyakarta,Graha Ilmu MatinisYamin,(2006),Profrsionalisasi Guru dan Implementasi Kurikulum Berrbasis Kompetensi, Jakarta, Gaung Persada Press Nurhadi, (2004), Kurikulum 2004, Jakarta, Gramedia Widiasarana Indonesia Sudarto, dkk,(2013), Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta, Kemilau Ilmu Semesta Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, Standar Nasional Pendidikan ,Jakarta, Depdiknas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006, Standar Isi, Jakarta ,Depdiknas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006, Standar Kompeteni Lulusan, Jakarta, Depdiknas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007, Standar Kualifikas iakdemik dan Kompetensi Guru ,Jakarta, Depdiknas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007, Standar Proses, Jakarta, Depdiknas Syafruddin (2005), Manajemen Pembelajaran ,Jakarta ,Quantum Teaching Syafruddin (2005), Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum, Jakarta, Quantum Teaching Undang-Undang Nomor Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta, DepdiknasUndang-UndangNomorTahun 2005,Guru dan Dosen, Jakarta,Depdiknas 103
E.Peningkatan Kompetensi Calon Pengawas Sekolah Berdasarkan Hasil Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian (AKPK) di Sekolah Magang 2 a. Persiapan 1) Sosialisasi RTLPP Kepada Kepala sekolah magang 2 yaitu SMAN 1 Kramatwatu Kegiatan ini dilaksanakan pada hari rabu, 17 Nopember 2021 pukul 13.00 setelah melaksanakan sosialisasi pada kepalah sekolah magang 1 tempat calon pengawas bertugas, acara pada kegiatan sosialisai tersebut menjelaskan maksud dan tujuan calon pengawas sekolah untuk melakukan program pengawasan terkait dengan kebutuhan AKPK yaitu tentang penelitian dan pengembangan di sekolah magang 2,. Calon pengawas juga menyampaikan teknik dan cara pengambilan data dan informasi berkaitan dengan kegiatan tersebut. Pemaparan tujuan dan teknik ini dapat dipahami, sehingga Kepala Sekolah memberikan ruang dan waktu yang sebaik-baiknya kepada calon pengawas bahkan beliau bersedia meluangkan waktunya untuk dimintai pendapat tentang kegiatan AKPK tersebut. Selanjutnya Calon pengawas menyerahkan jadwal pelaksanaan RTLPP kepada kepala sekolah. (jadwal RTLPP terlampir) 2) Penyusunan rencana peningkatan kompetensi penelitian dan pengembangan calon pengawas Penyusunan rencana peningkatan kompetensi penelitian dan pengembangan mliputi aspek / masalah, tujuan, indicator keberhasilan, waktu dan tempat, pendekatan dan tekhnik pengumpulan data, langkah kegiatan dan sumber daya. Penyusunan instrument observasi, panduan wawancara dan penyiapan dokumen yang diperlukan Sebelum menyusun intrumen observasi, panduan wawancara dan dokumen yang terkait kompetensi supervise penelitian dan pengembangan dan tekhnik pengumpulan datany. Caranya dengan membuat table analisis kompetensi dan tekhnik pengumpulan datanya sebagai berikut: 105
Tabel 3.13 Analisi Kompetensi Penelitian dan Pengembangan dan Tekhnik Pengumpulan Datanya NO Kompetensi Penelitian dan Tekhnik Pengumpulan Pengembangan Data 1 Cara melakukan supervise dengan Dokumen metode, teknik dan prinsip yang tepat 2 Cara memberikan umpan balik secara Wawancara efektif sesuai dengan karakteristik orang yang di supervisi 3 Cara menyusun metode kerja Dokumentasi 4 Cara menusun metode kerja Dokumentasi kepengawasan yang tepat sesuai dengan program kerja dan supervisi 5 Cara memotivasi rekan kerja untuk Wawancara dan mlakukan refleksi diri, serta evaluasi pengamatan terhadap hasil dari program kerja yang telah dijalankan 6 Cara menggunakan hasil Wawancara dan evaluasi/pemetaan untuk mengetahui dokumentasi kekuatan dan kelemahan pelaksanaan program kerja b. Pelaksanaan Dalam rangka meningkatkan hasil kompetensi berdasarkan hasil AKPK yaitu kompetensi penelitian dan pengembangan, calon pengawas melksanakan beberapa kegiatan di SMAN 1 Kramatwatu sebagai berikut: Wawancara Kegiatan ini dilakukan setelah calon pengawas menginformasikan program RTLPP khusunya yang terkait dengan PKKS dan peningkatan Kompetensi Calon Pengawas Sekolah berdasarkan hasil 106
AKPK. Aspek dan item pertanyaan yang ditanyakan dalam wawancara secara tidak langsung. Tabel 3.14 Peningkatan Kompetensi Calon Pengawas Sekolah berdasarkan Hasil AKPK (penelitian dan pengembangan) NO KOMPETENSI KETERCAPAIAN 4 3 2 1 KET 1 menyusun kriteria dan indikator keberhasilan pembelajaran/bimbingan 2 membimbing guru dalam menentukan aspek-aspek yang penting dinilai dalam pembelajaran/bimbingan 3 menilai kinerja kepala sekolah, guru dan staf sekolah dalam melaksanakan tugas pokok dan tanggungjawabnya dalam meningkatkan mutu pendidikan 2 membimbing guru dalam menentukan aspek-aspek yang penting dinilai dalam pembelajaran/bimbingan 4 Memantaupelaksanaan pembelajaran/bimbingan dan hasil belajar siswa sertamenganalisisnya untuk perbaikan mutu pembelajaran/bimbingan 5 membina guru dalam memanfaatkan hasil penilaian untuk perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran/ bimbingan 6 mengolah dan menganalisis data hasil penilaian kinerja kepala sekolah, guru dan staf sekolah 7 Memantaupelaksanaan pembelajaran/bimbingan dan hasil belajar siswa sertamenganalisisnya untuk perbaikan mutu pembelajaran/bimbingan JUMLAH SKOR 26 HASL 26/28 X 100 % = 92,86 % Keterangan*) isi sesuai dengan indikator: 4 = Sering 3 = Cukup 2 = Kadang-kadang 1 = Tidak Pernah 107
Petunjuk Pengisian: 1. Kolom “a” diisi nomor urut 2. Kolom “b” diisi dengan indikator yang menjadi prioritas dari satu kompetensi yang perlu peningkatan berdasarkan hasil AKPK CPS 3. Kolom “c” diisi oleh responden mengenai ketercapaian dari indikator yang dituliskan pada kolom “b” 4. Kolom “d” diisi jika ada pernyataan yang dapat memperjelas secara deskriptif dari setiap indikator Kriteria penskoran: ANGKA HURUF KETERANGAN (Kualitatif) (Kuantitatif) sangat baik/sangat memadai A baik/memadai 86 - 100 B cukup /cukup memadai 71 – 85,99 C kurang/ kurang memadai 56 – 70,99 D < 56 Dari hasil penilaian kepala sekolah magang 1 (SMAN 1 Kramatwatu) diperoleh nilai 92,86 dengan katagori A (sangat baik) Hasil Pada akhirnya, setelah melakukan On Job Training (OJT) 2 pada SMA Negeri 1 Kramatwatu, calon pengawas mendapatkan ilmu yang sangat bermanfaat dalam pengelolaan, memimpin dan memanager sebuah sekolah Salah satu hal yang bisa calon pengawas terapkan adalah melakukan kerja sama yang baik dengan semua warga sekolah akan mampu meningkatkan kinerja semua pihak dilingkungan sekolah. Adanya kerja sama yang baik dengan semua warga sekolah tidak saja kita lakukan sebatas hal yang berhubungan dengan kegiatan pembelajaran semata, tapi kerja sama tersebut bisa kita lakukan dalam segala hal, misalnya peningkatan kinerja manajerial sekolah, sosial, dll. Terutama mampu meningkatkan kinerja sebagai guru yang professional. Dengan melibatkan dan kerja sama dengan semua warga serta meletakkan pemahaman konsep maka akan sangat berdampak baik pada proses pembelajaran yang diterapkan di sekolah maupun pada peningkatan kompetensi dari semua guru. Sehingga kepala sekolah dan guru akan lebih bersemangat dalam mendidik siswa, bahkan para orang tua siswa akan menaruh kepercayaan yang tinggi pada sekolah dan tidak akan merasa khawatir terhadap anak – anak mereka, karena dibimbing oleh guru yang tepat dan kepala sekolah yang bijak serta memiliki kompetensi yang sangat tinggi. 108
DOKUMENTASI KEGIATAN PENINGKATAN AKPK DI SEKOLAH MAGANG 2 (SMAN 1 KRAMATWATU) 109
BAB IV PENUTUP A. Simpulan Pelaksanaan Rencana Tindak Lanjut Program Pengawasan (RTLPP) yang dilaksanakan dalam rangka On The Job Training (OJT) Pendidikan dan Pekatihan Calon Pengawas Sekolah Propinsi Banten, dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Pembinaan Guru melalui Supervisi Akademik yang dilaksanakan melalui 4 kali rapat Pembinaan Guru, supervise kunjungan kelas terhadap 2 guru dan supervise klinis terhadap 1 orang guru terlaksanan dengan sangat baik (92,33%) dan mencapai tingkat student wellbeing yang sangat menyenangkan (94,4%). Dan hasil monev kegiatan supervise akademik mencapai 96 % dengan katagori A (sangat baik) 2. Pelaksanaan kegiatan Penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS) di SMA Negeri 1 Waringinkurung terlaksana dengan sangat baik (96,,98%) dan pelaksanaan kegiatan Analisis hasil PKG yang dilaksanakan oleh Calon Pengawas juga berjalan dengan baik dengan skor rata-rata 3.62 ( 90,5%). Dan hasil monev kegiatan PKKS dan PKG mencapai 100% dengan katagori A (sangat baik). 3. Kegiatan Pembimbingan dan Pelatihan (Bimlat) Profesional Guru yang dilaksanakan dengan model workshop peningkatan kompetensi pedagogic guru dalam memilih model pembelajaran di SMAN 1 Waringinkurung terlaksana dengan sangat baik dari hasil penilaian instrument penyelenggaraan workshop dari 45 orang guru, 31 0rang guru (69%) menyatakan amat baik, 14 ng guru (31%) ormenyatakan baik.hasil monev bimlat pelaksanaan bimlat total skor perolehannya 95%dengan katagori A (amat Baik) 4. Penyusunan proposal penelitian tindakan sekolah (PTS)yang dikerjakan selama waktu OJT 2 sejak tanggal 08 sampai dengan 13 Desember 2021 telah selesai 100% dengan judul “Upaya Meningkatkan Profesional Pedagogik Guru dalam Memilih Model Pembelajaran melalui Workshop di SMA Negeri 1 Waringinkurung Tahun 2021” 110
5. Kegiatan peningkatan Kompetensi Calon Pengawas berdasarkan hasil AKPK di SMAN 1 Kramatwatu yang berlangsung 6 hari terlanksana dengan sangat baik dengan nilai yang diberikan oleh kepala sekolah magang 2 yaitu92,86 katagori A (sangat baik) B. Saran dan rekomondasi 1. Saran a. Pembinaan guru melalui supervise akademik yang dilaksanakan melalui rapat pembinan guru, supervise kunjungan kelas maupun supervise klinis hendaknya secara konsisten dilaksanakan oleh kepala sekolah maupun pengawas sekolah b. Pengawas sekolah hendaknya melaksanakan penilaian kinerja kepala sekolah (PKKS) di sekolah binaannya dan menganalisis hasil PKG yang dilaksanakan oleh kepala sekolah sesuai dengan prosedur yang berlaku c. Pengawas sekolah hendaknya menyusun program dan melaksanakan pembimbingan dan pelatihan (BIMLAT) professional guru bagi kepala sekolah dan guru di sekolah binaan d. Peningkatan kompetensi pengawas hendaknya terus menerus digalakan oleh LPPKSPS terutama kompetensi pengembangan dan penelitian 2. Rekomondasi Pelaksanaan Rencana Tindakan Program Kepengawasan (RTLPP) sebagai pelaksanaan On The Job Training 2 Pendidikan dan Pelatihan Calon Pengawas Sekolah ini memberikan gambaran mekanisme yang jelas untuk setiap tahapan proses pelaksanaan kegiatan kepengawasan sehingga menghasilkan calon pengawas sekolah yang professional . Pengawas sekolah yang professional diharapkan dapat berperan dan berfungsi dalam mewujudkan kualitas pendidikan yang lebih berkualitas dan dapat bersaing dengan perkembangan tekhnologi yang semakin pesat dan mendunia. Berkaitan dengan hal tersebut, calon pengawas memberikan rekomondasi sebagai berikut: a. Program pendidikan dan pelatihan calon pengawas dengan pola OJT 1 – IST 1 – OJT 2 – IST 2 sangat efektif untuk menghasilakn calon pengawas sekolah yang professional 111
b. Materi pendidikan dan pelatihan, terutama dalam IST 1 perlu lebih pendalaman pada kompetensi pengembangan dan pelatihan, terutama mengenai penelitian tindakan sekolah (PTS) 112
DAFTARPUSTAKA Direktorat Tenaga Kependidikan .(2007). Evaluasi Program Supervis iPendidikan .Modul A3-2. Jakarta: Depdiknas. Direktorat Tenaga Kependidikan. (2007). Monitoring Pelaksanaan SNP dan Akreditas iNasional.Modul02-B7.Jakarta:Depdiknas. Direktorat Tenaga Kependidikan.(2007).Penilaian Kinerja Guru. Modul 04A3. Jakarta: Depdiknas. Direktorat Tenaga Kependidikan .(2007). Penilaian Kinerja Kepala Sekolah. Modul 04-A2.Jakarta: Depdiknas. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.2017.Panduan Kerja Pengawas Sekolah.Direktora tPrmbinaan Tendik Dikdasmen. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya.Kemeneg PANdan RB.Jakarta Peratutan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (permennegPANdanRB )nomor 14 tahun 2016 tentang Perubahan atas Permeneg PAN dan RB Nomor 21 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 143 Tahun 2014 PetunjukTeknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya.Kemendikbud.Jakarta. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016. Standar Kompetensi Lulusan.Kemendikbud. Jakarta. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016. Standar Isi.Kemendikbud.Jakarta. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016. Standar Proses. Kemendikbud.Jakarta. 112
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016. Standar Penilaian Pendidikan.Kemendikbud.Jakarta. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007. Standar Kompetensi Pengawas Sekolah / Madrasah. Kemdiknas.Jakarta. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007. Standar Pengelolaan Pendidikan.Kemdiknas.Jakarta. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007. Standar Sarana dan Prasarana.Kemdiknas.Jakarta. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 69 Tahun 2008. Standar Pengelolaan Pendidikan.Kemdiknas.Jakarta. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2008. Standar Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah.Kemdiknas.Jakarta. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor26 Tahun 2008. StandarTenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah.Kemdiknas.Jakarta. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Standar Nasional Pendidikan .16 Mei 2005 Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41.Jakarta. Peraturan menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2016 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas sekolah PMPTK.2009,Bahan Belajar Mandiri Supervisi Manajerial “Program BERMUTU” Pusbangtendik. Purwanto,Ng.2010.Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional. 8 Juli 2003. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor4301.Jakarta. 113
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176
- 177
- 178
- 179
- 180
- 181
- 182
- 183
- 184
- 185
- 186
- 187
- 188
- 189
- 190
- 191
- 192
- 193
- 194
- 195
- 196
- 197
- 198
- 199
- 200
- 201
- 202
- 203
- 204
- 205
- 206
- 207
- 208
- 209
- 210
- 211
- 212
- 213
- 214
- 215
- 216
- 217
- 218
- 219
- 220
- 221
- 222
- 223
- 224
- 225
- 226
- 227
- 228
- 229
- 230
- 231
- 232
- 233
- 234
- 235
- 236
- 237
- 238
- 239
- 240
- 241
- 242
- 243
- 244
- 245
- 246
- 247
- 248
- 249
- 250
- 251
- 252
- 253
- 254
- 255
- 256
- 257
- 258
- 259
- 260
- 261
- 262
- 263
- 264
- 265
- 266
- 267
- 268
- 269
- 270
- 271
- 272
- 273
- 274
- 275
- 276
- 277
- 278
- 279
- 280
- 281
- 282
- 283
- 284
- 285
- 286
- 287
- 288
- 289
- 290
- 291
- 292
- 293
- 294
- 295
- 296
- 297
- 298
- 299
- 300
- 301
- 302
- 303
- 304
- 305
- 306
- 307
- 308
- 309
- 310
- 311
- 312
- 313
- 314
- 315
- 316
- 317
- 318
- 319
- 320
- 321
- 322
- 323
- 324
- 325
- 326
- 327
- 328
- 329
- 330
- 331
- 332
- 333
- 334
- 335
- 336
- 337
- 338
- 339
- 340
- 341
- 342
- 343
- 344
- 345
- 346
- 347
- 348
- 349
- 350
- 351
- 352
- 353
- 354
- 355
- 356
- 357
- 358
- 359
- 360
- 361
- 362
- 363
- 364
- 365
- 366
- 367
- 368
- 369
- 370
- 371
- 372
- 373
- 374
- 375
- 376
- 377
- 378
- 379
- 380
- 381
- 382
- 383
- 384
- 385
- 386
- 387
- 388
- 389
- 390
- 391
- 392
- 393
- 394
- 395
- 396
- 397
- 398
- 399
- 400
- 401
- 402
- 403
- 404
- 405
- 406
- 407
- 408
- 409
- 410
- 411
- 412
- 413
- 414
- 415
- 416
- 417
- 418
- 419
- 420
- 421
- 422
- 423
- 424
- 425
- 426
- 427
- 428
- 429
- 430
- 431
- 432
- 433
- 434
- 435
- 436
- 437
- 438
- 439
- 440
- 441
- 442
- 443
- 444
- 445
- 446
- 447
- 448
- 449
- 450
- 451
- 452
- 453
- 454
- 455
- 456
- 457
- 458
- 459
- 460
- 461
- 462
- 463
- 464
- 465
- 466
- 467
- 468
- 469
- 470
- 471
- 472
- 473
- 474
- 475
- 476
- 477
- 478
- 479
- 480
- 481
- 482
- 483
- 484
- 485
- 486
- 487
- 488
- 489
- 490
- 491
- 492
- 493
- 494
- 495
- 496
- 497
- 1 - 50
- 51 - 100
- 101 - 150
- 151 - 200
- 201 - 250
- 251 - 300
- 301 - 350
- 351 - 400
- 401 - 450
- 451 - 497
Pages: