i
KATA PENGANTAR Alhamdulillahirobbil alaamiin. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya. Sholawat serta salam mudah-mudahan tetap tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. Jurnalistik adalah salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan di SMP Islam Al-Azhar Kelapa Gading Surabaya mulai tahun pelajaran 2022-2023. Jurnalistik ini merupakan bentuk pengembangan kegiatan literasi sekolah dengan harapan peserta didik dapat menghasilkan sebuah karya tulis. Dan alhamdulillah di awal semester ini tercipta sebuah karya tulis berupa antologi cerita pendek (cerpen). Antologi Cerpen ini merupakan kumpulan cerpen karya peserta ekstrakurikuler jurnalistik SMP Islam Al-Azhar Kelapa Gading Surabaya dan disajikan dalam bentuk digital yang akan dipamerkan keseluruh media sosial dan website sekolah sebagai bentuk apresiasi karya peserta didik SMP Islam Al- Azhar Kelapa Gading Surabaya. Karya tulis berupa cerpen ini telah berhasil diselesaikan berkat dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu kami menyampaikan ucapan terima kasih, kepada : 1. Bapak Irsan Nurfaqih, S.ST.Par Selaku Ketua Pelaksana Harian Yayasan Al-Azhar Kelapa Gading. 2. Bapak Ifan Budiman, S.E., selaku Waka PH Bidang SDM Yayasan Al-Azhar Kelapa Gading. 3. Bapak Drs. H. Uus Suhatna, M.M., selaku Direktur Pendidikan Yayasan Al-Azhar Kelapa Gading.Kepala Bidang Kurikulum Dinas Pendidikan ii
4. Bapak Aris Widodo, S.E., selaku Direktur Keuangan Yayasan Al-Azhar Kelapa Gading. 5. Bapak Drs. H. Imam Hambali, M.Pd., selaku Kepala Perguruan Islam Al-Azhar Kelapa Gading Surabaya beserta jajarannya. 6. Ibu Winarsih, S.Pd., M.Psi selaku Kepala SMP Islam Al- Azhar Kelapa Gading Surabaya. 7. Bapak Noval Amanda Firdaus, S.Pd. selaku Pembina ekstrakurikuler jurnalistik. 8. Tim editing dan pihak-pihak lain yang terlibat dalam penyelesaian karya digital ini. Kami menyadari bahwa Antologi Cerpen ini adalah karya perdana yang tentunya karya ini merupakan sarana latihan dan pengembangan komampuan literasi peserta didik, yang tentunya jauh dari kesempurnaan. Saran serta kritik yang konstruktif dari berbagai pihak akan membantu dalam mendukung terciptanya karya tulis peserta didik yang lebih banyak dan lebih berkualitas di kesempatan berikutnya. Billahittaufiq walhidayah Wassalamu alaikum wr. Wb. Tim Penyusun iii
DAFTAR ISI Halaman Judul ............................................................................. i Kata Pengantar .............................................................................. ii Daftar Isi ........................................................................................ iv Reinkarnasi Karya Aisha Maulida Az-Zahra .................................. 1 Kado Indah di Bulan Agustus karya Valeriena Saskia Nadhiva ... 17 Kerjasama karya Aisha Maulida Az-Zahra .................................. 23 Our Promise karya Alana Quinn dan Nikeisha Rahma Karim ...... 27 Broken Bonds karya Archie Emir Raditya ..................................... 44 My First Friend Karya Ikhlasul Amal ………………………………. 49 Susunan Redaksi ………………………………………………….. 53 iv
1
REINKARNASI (Karya: Aisha Maulida Az-zahra) Damar dan Putra serta teman-temannya membuat janji untuk bertemu di Haad Rin Beach di Thailand untuk merayakan ulang tahun Putra, Putra serta teman-temannya yang lain sudah berada di Thailand tetapi tidak dengan Damar, karena Damar masih ada urusan di Indonesia. Dua hari setelah keberangkatan Putra serta teman- temannya yang lain ke Thailand, Damar pun menyusul ke Thailand, tapi sayangnya Damar mengalami kecelakaan pesawat yang mengakibatkan semua penumpang di dalam pesawat itu termasuk pilot dan pramugari serta pramugara meninggal dunia. Begitu Putra dan teman-temannya yang lain mendengar kabar bahwa pesawat yang ditumpangi oleh Damar mengalami kecelakaan, mereka segara menelpon teman mereka yang ada di Indonesia untuk menyuruhnya ke bandara tempat pesawat Damar lepas landas. Setelah menunggu beberapa saat, mereka akhirnya mendapat info bahwa semua orang yang ada di dalam pesawat itu meninggal dunia termasuk Damar, setelah mereka 2
mendapat info itu mereka langsung menangis kencang dan tidak percaya dengan apa yang sekarang terjadi. Mereka pun meminta tim yang bertugas mencari mayat- mayat orang yang meninggal dalam kecelakaan pesawat itu untuk mengirim tubuh Damar ke Thailand, tempat mereka berada sekarang jika mereka menemukan tubuh Damar. (fyi: Damar tidak mempunyai keluarga karena orang tuanya sudah meninggal dalam kecelakaan mobil saat ia berumur 12 tahun dan ia adalah anak tunggal) Setelah semalaman mencari, akhirnya tim SAR menemukan tubuh Damar, dan sesuai janji mereka mengirim mayat Damar ke Thailand tempat Putra dan teman-temannya berada. Akhirnya mayat Damar sudah sampai di Thailand lebih tepatnya di penthouse yang disewa oleh Putra dan teman- temannya saat itu. Saat melihat sendiri bahwa Damar sudah tidak bernyawa di depan mereka, mereka menangis kencang, mereka memeluk tubuh Damar bersamaan, mereka menggoyang-goyangkan tubuh Damar berharap semuanya adalah mimpi, tapi semua sia-sia, Damar sudah tidak ada di dunia ini, tapi yang mereka tidak ketahui adalah bahwa Damar hidup kembali di tubuh orang lain. 3
Setelah kecelakaan itu terjadi Damar segera bangun dari mimpinya yang menyeramkan karena ia bermimpi ia meninggal dunia, akhirnya setelah beberapa saat ia baru sadar bahwa dia ada ditubuh orang lain yang bernama Tharn, barulah ia sadar bahwa tadi bukanlah mimpi melainkan kenyataan dan saat dia melihat keluar lewat jendela ia baru sadar bahwa kini ia ada di Thailand. Setelah sadar ia segera pergi mencari teman-temannya, dia keliling mencari temannya, akhirnya dia menemukan temannya tapi yang membuat dia kaget adalah karena teman- temannya tidak mengubur tubuhnya melainkan membawa tubuhnya ke pinggir pantai, ditidurkan tubuhnya di sana dan teman-temannya yang lain juga ikut tidur di samping tubuhnya, memeluk tubuhnya dan memejamkan mata menikmati angin semilir dan aroma pantai yang khas membuat mata Damar berkaca-kaca melihatnya. Ia tahu pasti teman-temannya itu sengaja membawa mayatnya ke pantai pada malam hari karena memang jika dia sedang banyak masalah atau sekedar ingin menenangkan diri ia selalu ke pantai pada malam hari dan temannya mengetahui itu. 4
\"Mar, kau tahu tidak, malam ini aku ulang tahun yang ke 19 tahun tahu, bahagia sekali rasanya bisa merayakannya di sini.\" Ucap Putra tersenyum getir. \"Bukankah ini adalah pantai yang ingin kau kunjungi sejak dulu? Lalu mengapa sekarang saat kita sudah disini kau malah tidur?\" Ucap Rio, teman Putra dan Damar. \"Kami mohon Put, bangunlah, kita merindukan suaramu, maaf karena kami tidak bisa menjagamu dengan baik\" Ucap Vevaat dengan menangis deras. Mereka semua memeluk tubuh Damar bersama-sama dan menangis kencang, mereka merasa sangat kehilangan teman mereka yang suka jahil, yang suka memendam masalahnya sendiri dan selalu menyembunyikan semuanya dengan senyum palsunya. Karena sudah tidak kuat akhirnya Damar memutuskan untuk menghampiri teman-temannya itu, diapun melangkah perlahan mendekat ke arah teman-temannya itu, setelah sampai di hadapan teman-temannya dia mengatakan bahwa dia adalah Damar tetapi teman-temannya itu tidak ada yang percaya dan malah mengusirnya, Damar mencoba meyakinkan teman-temannya itu tapi tetap saja tidak ada yang percaya padanya membuat dia makin sedih, akhirnya ia pergi sambil menangis karena semua temannya mengusirnya, ia pun 5
berjanji akan menemui temannya besok dan mencoba meyakinkan mereka lagi. Seperti janjinya keesokan harinya Damar menemui teman-temannya lagi dan mencoba meyakinkan mereka lagi, tapi tetap saja tidak ada yang percaya padanya, ia malah diusir oleh teman-temannya itu, tetapi ia mencoba menyakinkan teman-temannya lagi, tapi tetap saja temannya itu tidak ada yang percaya dan malah terus mengusirnya, membuat Damar kembali sedih dan akhirnya memutuskan untuk kembali ke rumahnya. Ia kembali ke rumahnya dengan deraan air mata, ia merasakan sakit karena teman-temannya tidak ada yang percaya, ia janji besok ia akan kembali kesini lagi untuk menemui temannya dan meyakinkan mereka lagi. Setelah kepergian Damar, Putra merasa ada yang aneh, ia merasa bahwa apa yang diucapkan oleh orang asing yang baru saja pergi dari depannya itu memang Damar. \"Teman-teman aku merasa orang itu memang Damar\" Ucap Putra kepada temannya yang lain. \"Kenapa kau bisa percaya bahwa orang itu memang Damar?\" Ucap Septian, teman Putra. \"Tidak tahu, hanya saja melihat bagaimana cara dia berbicara itu seperti Damar dan saat aku melihat matanya- pun dia seperti bersungguh-sungguh dan aku juga seperti melihat Damar dalam dirinya\". 6
\"Kau benar Put\" Ucap Vino teman Putra. \"Aku juga merasa seperti itu\" Ucap David membenarkan ucapan Putra yang tadi. \"Tapi bukankah mayat Damar sudah kita kubur waktu itu?\" Ucap Rio. \"Mungkin saja itu hanya raganya saja yang mati tapi jiwa masih hidup, tapi di tubuh orang lain\" Ucap Putra. \"Maksudmu reinkarnasi begitu?\" Ucap Septian. \"Kurang lebih seperti itu\" Jawab Putra Akhirnya setelah hening beberapa saat merekapun memutuskan untuk menunggu hari esok saat Damar datang kembali. Akhirnya pagi pun tiba, Damar pun bersiap-siap untuk kembali menemui teman-temannya dan mencoba menyakinkan mereka lagi, Damar pun kini sudah dalam perjalanan menuju penthouse yang disewa oleh teman-temannya selama di Thailand. Sejak awal perjalanan perasaannya sudah tidak enak tapi mengesampingkan perasaannya itu dan berharap teman- temannya akan mempercayai dirinya. Akhirnya setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 30 menit ia sampai di depan penthouse yang ditempati oleh teman-temannya itu, awalnya ia tidak berani untuk mengetuk pintu karena ia takut teman-temannya itu tidak ada 7
yang percaya tapi pada akhirnya ia memberanikan diri untuk mengetuk pintu. Setelah diketuk beberapa kali akhirnya keluarlah Vevaat, begitu Vevaat melihat yang datang adalah Tharn alias Damar ia-pun menyuruhnya masuk, setelah itu Vevaat pun membawa Damar ke ruang tamu, di sana terlihat Putra, Vino, David, Septian, serta Rio yang memang sudah sejak tadi menunggu kedatangan Damar. Damar pun awalnya terkejut saat mendapati bahwa semua temannya melihatnya, ia pun dipersilahkan duduk oleh Vevaat, Damar pun duduk dan akhirnya mereka memulai pembicaraan. Damar pun kembali meyakinkan teman- temannya. \"Aku mohon kalian percaya padaku, aku adalah Damar teman kalian yang mengalami kecelakaan waktu itu\" Mohon Damar. \"Bagaimana kami bisa mempercayaiku?\" Tanya Rio \"Apakah kau ada yang bukti yang bisa membuktikan bahwa kau adalah Damar?\" Ucap David menimpali. \"Aku memang tidak mempunyai bukti apapun tapi kumohon kalian percaya padaku, aku tidak berbohong, ini 8
memang benar aku Damar\" Ucap Damar lagi meyakinkan semua temannya itu. Akhirnya Putra dan yang lainnya tidak sanggup lagi melihat Damar memohon sambil menangis-nangis di hadapan mereka, mereka saling pandang dan mengangguk. \"Baiklah kami percaya padamu\" Ucap Putra. \"Tapi awas saja jika kau berbohong\" Tekan Vevaat. Damarpun tersenyum senang, \"Iya, aku tidak berbohong, kalian percaya saja padaku\". Mereka semua pun berpelukan, mereka menangis terharu, Damar senang karena akhirnya semua temannya mempercayainya dan semua temannya pun senang karena teman mereka kembali walaupun dalam tubuh yang berbeda. Akhirnya merekapun bercanda dan bersenang-senang bersama hingga tak terasa waktu sudah sore, Damar pun memutuskan untuk menginap di penthouse yang disewa oleh temannya itu selama beberapa hari kedepan dan temannya pun tidak keberatan dengan itu. Sekarang adalah hari ke 3 semenjak hari dimana Putra dan yang lainnya percaya pada Damar dan besok adalah hari dimana mereka akan kembali ke Indonesia setelah kurang lebih seminggu mereka berada di Thailand. 9
\"Eh, kebetulan kan besok kita sudah kembali ke Indonesia gimana kalau hari ini kita jalan-jalan ke sungai Chao Phraya sekalian kita mencoba Pad Thai makanan khas di sini, bagaimana setuju tidak?\" Seru Putra memberi saran. \"Boleh juga tuh, yang lain gimana, mau nggak?\" Jawab Vevaat selagi menawari. \"Mau-mau aja sih yaudah ayok semua\" Semangat Tharn alias Damar Akhirnya mereka bersiap-siap lalu setelah semua siap mereka pun berangkat menuju sungai Chao Phraya, selama perjalanan mereka bernyanyi dan bercanda bersama. Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 2 jam mereka akhirnya sampai di lokasi tujuan, mereka pun turun dari mobil, mereka pun terpana melihat keindahan sungai di depan mereka. \"Memang tidak salah kita ke sini, di sini pemandangannya sangat indah, udaranya juga sejuk\" Ucap Rio. \"Kau benar\" jawab David. \"Eh ayok kita kesana\" tunjuk Septian pada tempat yang memang disediakan untuk para pengunjung bersantai. \"Ayok!\" semangat Vino. Mereka pun menuju ke tempat itu untuk beristirahat sebentar karena memang selama perjalanan mereka tidak beristirahat atau tidur, mereka hanya akan berhenti sesekali untuk ke toilet, selain itu mereka bercanda bersama. 10
Selama kurang lebih 3 jam mereka di sana akhirnya mereka memutuskan untuk pulang tapi sebelum pulang mereka mampir di restoran terdekat untuk makan, kebetulan mereka ingin mencoba makanan khas di sini yaitu Pad Thai, setelah menempuh perjalan selama kurang lebih 20 menit akhirnya mereka sampai di restoran, mereka pun segera memesan makanan karena memang mereka belum makan tadi mereka hanya sarapan roti saja. Setelah makan mereka pun melanjutkan perjalanan mereka untuk pulang, selama perjalanan mereka tertidur kecuali Vevaat karena memang ia yang menyetir. Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu telah tiba, hari ini adalah keberangkatan mereka menuju Indonesia, saat ini mereka sudah berada di bandara, mereka mengucapkan kata perpisahan pada Vevaat karena memang Vevaat tidak ikut mereka kembali ke Indonesia karena ia akan melanjutkan pendidikannya di sini, ia akan berkuliah di Universitas Chulalongkorn yang berada di Bangkok. Akhirnya setelah mengucapkan kata perpisahan dan berpelukan bersama Putra, Damar, Vino, David, Rio, dan Septian menuju kabin pesawat karena memang sebentar lagi pesawat akan lepas landas. Setelah menunggu sekitar 10 menit akhirnya pesawat lepas landas, perjalanan dari Thailand 11
menuju Indonesia membutuhkan waktu yang lumayan lama, mereka semua-pun tidur sembari menunggu pesawat mendarat. Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 3 jam 30 menit mereka akhirnya sampai di Indonesia, mereka pun mengambil koper mereka dan menunggu taxi, mereka menggunakan dua taxi untuk menuju ke kos-an masing-masing karena memang Damar dan Putra tinggal satu tempat kos-an dan Vino serta Rio juga tinggal satu tempat kos-an, sementara David dan Septian mereka masih tinggal bersama keluarga mereka jadi sekarang mereka menunggu keluarga mereka menjemput mereka. Mereka pun sampai di rumah dengan selamat, sekarang Damar dan Putra sedang bersiap-siap untuk istirahat karena mereka capek setelah perjalanan panjang yang mereka lakukan. pada pukul 4 sore Putra dan Damar bangun dan bersiap-siap mandi karena memang tadi mereka tidak mandi karena sudah terlalu lelah. Setelah mandi mereka-pun membereskan koper mereka sekaligus membersihkan kamar mereka karena kamar mereka sangat berdebu, setelah selesai mereka keluar bersama untuk mencari makan karena hari sudah menunjukkan pukul 7 malam. 12
Singkat cerita ini sudah 5 hari sejak kembalinya mereka ke Indonesia, kebetulan hari ini adalah hari weekend jadi Damar memutuskan untuk berkeliling kota menggunakan motornya sekalian mampir ke pantai terdekat, awalnya ia ingin mengajak semua temannya tapi mereka sibuk, ada beberapa dari mereka yang sedang kerja kelompok dan ada beberapa juga dari mereka yang ada acara di kampusnya membuat mereka tidak bisa menemani Damar untuk pergi berkeliling. Damar pun tidak memaksa teman-temannya itu untuk menemaninya berkeliling ia juga paham dengan kondisi temannya itu lagipula ia bisa pergi sendiri. Akhirnya Damar pergi sendiri berkeliling-keliling dengan motornya, setelah puas berkeliling ia pun memutuskan untuk mampir ke pantai terdekat. Setelah sampai di pantai ia merasa sangat senang karena memang ia sangat menyukai pantai, setelah dirasa sudah puas ia memandangi pantai itu ia pun melanjutkan perjalanannya untuk pulang karena ia sudah lelah berkeliling-keliling seharian. Damar menikmati perjalanannya itu, ia sesekali menutup matanya menikmati angin yang menerpa wajahnya, tapi itu tidak berlangsung lama, pada saat ia membuka matanya ia melihat ada mobil dengan kecepatan tinggi dari lawan arah, ia kaget dan segera banting stir ke kanan dan menabrak pohon yang ada di sana, ia langsung tidak sadarkan diri karena 13
kepalanya tidak sengaja terbentur pembatas pagar yang ada di sana Setelah melihat kejadian itu warga di sekitar dengan segera menolong Damar, mereka langsung menghubungi ambulance yang dengan cepat datang ke lokasi kejadian bersama polisi, Damar segara dibawa ke rumah sakit, ia segera dilarikan ke ruang IGD untuk segera dioperasi karena kepalanya bocor dan banyak luka di sekujur tubuhnya. Pihak rumah sakit sudah memberitahu Putra bahwa Damar kecelakaan lewat ponsel Damar, setelah mendengar bahwa Damar kecelakaan Putra segera menghubungi teman- temannya yang lain dan menyuruh mereka untuk menyusulnya di rumah sakit tempat Damar dirawat, reaksi teman-temannya yang lain juga tidak jauh berbeda dari Putra, mereka panik dan segera menuju ke rumah sakit tempat Damar dilarikan. Setelah mereka sampai di rumah sakit mereka segera bertanya kepada resepsionis dimana ruangan Damar, begitu tahu bahwa Damar ada di ruang IGD mereka segera berlari menuju ke sana, saat sudah tiba di depan pintu ruang IGD mereka melihat yang ada dokter yang keluar, mereka pun segera bertanya. 14
\"Dok, bagaimana kondisi teman saya?\" tanya Putra dengan raut wajah yang cemas dan tersirat kekhawatiran yang mendalam, teman-temannya pun tidak jauh berbeda, mereka sangat khawatir dengan kondisi Damar saat ini, tapi kalimat yang diucapkan oleh dokter itu membuat mereka tidak percaya \"Maaf kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi memang ini sudah takdir sang maha kuasa, Damar Thara Radhitya meninggal pada hari Kamis, 21 maret 2021 pukul 19.15 menit\" ucap dokter itu yang membuat Putra dan semua temannya yang lain merasa kehilangan Damar untuk yang kedua kalinya Dokter itu pergi dari hadapan mereka semua memberi ruang untuk mereka menyampaikan rasa sedihnya. Mereka masuk ke ruangan dimana Damar sudah tidur dengan ditutup oleh kain putih, mereka masih tidak percaya akan kejadian ini \"Maafkan kami Mar, maaf karena sekali lagi kami gagal menjagamu, maafkan kami Mar\" Ucap Vino \"Benar Mar, maafkan kami karena lalai dalam menjagamu, andai saja waktu itu kita ikut denganmu berkeliling ini semua pasti tidak akan terjadi, kau pasti masih ada disisi kita\" Ucap Putra menangis histeris, temannya yang lain pun juga sama, mereka mereka bersalah kepada Damar, andai saja waktu itu mereka ikut dengan Damar pasti ini semua tidak akan terjadi, tapi 'andai' itu hanya akan menjadi andai karena sekarang semuanya telah terjadi. 15
Sekarang mereka ada dimakam Damar, tubuh Tharn yang di dalamnya adalah jiwa Damar sudah dikuburkan pagi tadi, tetapi sekarang mereka masih berada di sana, di makam Damar. \"Mar, maafkan kami karena sudah gagal menjagamu, maafkan kami juga karena tidak menemani waktu itu, maaf Mar, maaf... hiks\" Tangis sesal Putra sambil memeluk batu Nisan yang bertuliskan nama Damar di atasnya. Teman-temannya yang lain hanya bisa mengelus punggung Putra memberi semangat karena sejujurnya mereka juga menyesal dan merasa sedih, akhirnya setelah beberapa saat mereka di situ mereka pun memutuskan untuk pulang dan menenangkan diri masing-masing. -SELESAI- 16
17
KADO INDAH DIBULAN AGUSTUS (Karya: Valeriena Saskia Nadiva) \"Aqila.. Tungguin aku dong !” Gadis bernama Alea itu menghentikan langkahnya lalu melirik sahabatnya yang sedang berlari di koridor sekolah. \"Aku nungguin kamu sampai satu jam, emang rapat OSIS selama itu ya?!” “Maaf, maaf, habisnya kami bingung mau buat acara apa nanti waktu 17 Agustusan” Aqila segera menyamakan langkah dengan Alea, lalu tersenyum. “Mudahkan, tinggal buat lomba tarik tambang, makan kerupuk, balap karung, sekali-an aja panjat pinang!” Aqila memandang Alea heran, bukannya lomba-lomba itu selalu dimainkan saat 17an? Begitu pikirnya. “Nggak, kami nggak mau, kami ingin hal yang berbeda, kamu ada saran nggak Alea?” “Hmmm kalau kalian mau yang beda gimana kalau... Mencari jerami di tumpukan jarum!” Alea tertawa keras. “Nggak lucu tauu, eh gimana kalau lomba tangkap bebek?” jawab Aqila “Aneh banget!! gak ada hubungannya sama kemerdekaan, aku gak setuju!” bantah Alea dengan wajah cemberutnya. “Itukan pendapat aku, hmm atau anak OSIS gabung sama anak club drama saja ya?” “Terserah deh, aku ngikut aja asal jangan aneh-aneh!” “Nanti kita bahas lagi saja melalui rapat OSIS.” jawab Aqila. “Ya udah yuk cepetan kita pulang, sekarang kamu yang bonceng aku kan, aku ambil sepedanya dulu” “Oo... Iya” 18
Di sepanjang perjalanan pulang Aqila memikirkan bagaimana menyusun rencana - rencana yang hampir meledak di kepalanya. Aqila mulai teringat anak club drama yang sombong, kabarnya mereka sombong ketika salah satu karyanya ditampilkan saat pentas seni, dari situ mereka mulai sangat sombong, bahkan setiap tahu semakin banyak saja yang mengikuti club drama, ditambah lagi pendapatnya yang berbeda dengan Alea. Sesampainya di rumah Aqila memutuskan untuk menelepon teman yang ia kenal di club drama. “Halo keisha, jadi aku lagi butuh bantuan kamu nih.” sapa Aqila melalui telepon genggamnya. “Tumben Aqila anak OSIS ingat sama anak club drama nih hehe, oke oke ada apa nih, apa yang bisa aku bantu?” jawab Keisha. “Jadi gini Kei, aku kan lagi mempersiapkan lomba untuk 17 Agustus nanti, ingin ku sih biar beda dari tahun-tahun kemarin juga biar gak bosen gitu Kei, aku dengar - dengar anak club drama habis juara nih, jadi aku minta kalian untuk 17 Agustus kali ini lomba drama dengan tema pahlawan kan kalian ahlinya, gimana?” “Siap Aqila, aku senang banget bisa bantu di kegiatan 17 Agustus ini, besok akan ku sampaikan ke teman - teman drama ya.” jawab Keisha dengan senang hati. 19
Ternyata apa yang dipikirkan Alea tentang anak club drama salah besar, mereka membantu dengan senang hati. Pada akhirnya Aqila dapat tersenyum dan beristirahat dengan tenang. Keesokan harinya Aqila dengan langkah riang berangkat ke sekolah. “Kring kring, Aqilaa.” Suara bel sepeda Alea sudah terdengar di depan rumah. “Bunda, Alea sudah sampai aku berangkat dulu ya, assalamu'alaikum.” “Wa'alaikumussalam, hati - hati ya nak.” Pesan bunda pada Aqila. Aqila segera memakai sepatu dan menaiki sepeda bersama Alea. “Kamu kenapa sih senyum - senyum mulu dari tadi?” Tanya Alea yang kebingungan. “Ada dehh, aku punya hal yang menarik buat kamu.” Jawab Aqila dengan senyum manisnya. Pada saat rapat OSIS Aqila menyampaikan idenya untuk lomba 17 Agustusan ini. “Wah... Boleh juga rencana kamu Aqila.” “Makasih Dina.” Aqila tersenyum sambil memikirkan seberapa serunya 17an tahun ini. “Ya udah, aku mau kasih pengumuman dulu ke mereka.” “Ya...” Seluruh anggota OSIS tampak bersemangat hari ini. “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, maaf mengganggu istirahat teman - teman semua, kami OSIS mengharapkan seluruh teman - teman untuk mengikuti lomba drama dengan tema pahlawan lalu menyerahkan hasil rekaman yang sudah diedit sebagus mungkin, satu kelompok berisi sekitaran 11 sampai 12 orang, silahkan kalian memilih kelompoknya sendiri. Batas waktu 1 bulan sebelum 17 Agustus. 20
Dan saya harapkan seluruh anggota ekskul club drama ke ruang OSIS. Terimakasih.” “Jadi ini yang membuat kamu senang banget tadi itu Aqila?” Tanya Alea sambil melipat tangannya. Aqila hanya tersenyum. “Terus kenapa aku jadi salah satu juru kamera?” “Soalnya kamu pintar soal kameraan, dan ngedit jadi kamu tolong aku ya!!!” Aqila tersenyum manis, sementara Alea hanya tersenyum pasrah, lalu memasang wajah tidak ingin diganggu. Melihat itu Aqila kembali memutari area perlombaan. “Kak kenapa sd ikutan juga ini bukannya acara smp?” Tanya salah satu anak SD yang berdiri di sebelah Aqila. “Biar seru dek, kan kita jugak masih satu lingkungan. Oh ya... habis shalat maghrib kita nonton film, yang kakak - kakak buat, adek ikutan nonton ya!!” “Siap kakk, pasti seru. Di aula utama kan kak?” Aku mengangguk sambil tersenyum manis pada adik kelasku itu. “Pesan moralnya adalah kita harus bisa menjadi anak bangsa yang mau meneruskan perjuangan Jenderal Sudirman, sekian penampilan dari kelompok kami Terima kasih.” Para penonton pun bertepuk tangan setelah menyaksikan video lomba drama tersebut. “Wah keren sekali penampilan kelompok Diva, untuk acara selanjutnya adalah pengumuman pemenang dan pemberian hadiah.” Ucap sang pembawa acara. Ada yang sedang berdoa supaya menang, ada yang pasrah, ada juga yang nervous, termasuk kelompok Alea. Mereka tidak sabar mendengar siapa pemenangnya. “Setelah kami diskusikan bersama, jadi juara pertamanya diraih oleh... kelompok Alea dan kawan-kawan, selamat untuk Alea...” 21
“Akhirnya teman - teman kita mendapat juara pertama, gak nyangka!” Ucap salah satu anggota kelompok. “Iya nih, Hasil kerja keras kita semua juga Alea yang menjadi videografer terimakasih ya teman-teman.” “Cie ciee, juara pertama nih, selamat yaa.” Ucap Aqila pada sahabatnya itu. “Hehe iyaa, terimakasih Aqila.” Jawab Alea sambil memeluk Aqila. Saat ini aula dipenuhi dengan tawa dan kebahagiaan murid- murid, Setelah itu mereka melanjutkan untuk sesi foto bersama “1,2,3 ciss”. - SELESAI - 22
23
KERJA SAMA (Karya: Aisha Maulida Az-zahra) Pada suatu hari di Kampung Melati hiduplah dua anak laki-laki bernama Eko dan Budi, mereka berdua adalah sahabat. Mereka merupakan tetangga, mereka juga bersekolah di sekolah yang sama. Mereka juga sering bermain bersama. \" Eko, dengar-dengar kampung kita akan mengadakan lomba agustusan yah?\", seru Budi. Eko terkejut dan mengiyakan perkataan Budi. Mereka pun akhirnya mencari tau ada lomba apa saja di kampung mereka, dan ternyata ada lomba cerdas cermat dan lomba lainnya, tapi mereka lebih tertarik dengan cerdas cermat, mereka akhirnya pun daftar untuk ikut lomba cerdas cermat. Kebetulan lomba akan diadakan 2 minggu lagi. Mereka pun menggunakan waktunya sebaik mungkin. Mereka belajar dengan giat. Karena terlalu bersemangat belajar, Eko sampai lupa makan dan istirahat membuatnya sakit tepat 5 hari sebelum perlombaan dimulai. \"Eko, kamu jangan terlalu memaksakan diri,pikirkan juga kesehatanmu\", kata Budi. \"Tidak Bud, aku ingin sekali meraih juara 1 lomba cerdas cermat. Aku harus belajar lagi\" Eko akan beranjak dari tempat tidur untuk belajar lagi tapi ditahan oleh Budi. 24
\"Sudah, Ko, jangan dipaksakan belajar terus nanti kamu semakin sakit. Sekarang yang terpenting adalah kesehatanmu. Nanti kalau sudah sehat kita belajar bersama lagi\", kata Budi. \"Tapi Bud....\" Ucapan Eko terpotong oleh ucapan Budi. \"Sudah tidak apa-apa Ko, nanti kalau pada saat hari perlombaan kamu belum sembuh kamu tidak usah memaksakan untuk ikut lomba nanti aku juga tidak akan ikut kalau kamu tidak ikut, tenang saja Ko kita bisa mengikuti perlombaan di tahun depan kan?\", Kata Budi \"Hmmm.... iyah Bud\" \"Ya sudah aku pulang dulu yah Ko, sudah mau sore nanti mama mencariku\". \"Iya Bud, terima kasin yah sudah menjengukku\". \"Iya sama-sama Ko\". Setelah Budi pulang, Eko lanjut beristirahat lagi. Tapi dia bertekad untuk sembuh dengan cepat supaya dia bisa ikut lomba cerdas cermat itu. Eko melihat bahwa Budi sangat menginginkannya mengikuti lomba cerdas cermat itu tapi karena dirinya sakit Budi jadi ada fikiran untuk tidak mengikuti lomba itu membuatnya merasa bersalah pada Budi. Karena itulah Eko bertekad untuk sembuh dengan cepat. Setelah saat itu Eko jadi lebih menjaga kesehatannya, dia makan dengan teratur dan tidur dengan cukup, tidak lupa dia meminum obat dan vitamin nya. Setelah 3 hari akhirnya dia sembuh, Budi yang mendengar kabar bahwa Eko sembuh pun senang. Itu artinya dia bisa bermain dan bercanda lagi bersama Eko, dan juga mereka jadi bisa ikut lomba cerdas cermat itu. 25
Perlombaan akan dilakukan 2 hari lagi membuat Eko dan Budi lebih bersemangat lagi belajar nya, akhirnya hari perlombaan pun tiba, Eko dan Budi sangat senang karena mereka memenangkan pertandingan babak pertama, mereka bekerja sama sebaik mungkin, akhirnya mereka lolos ke babak final, pada saat final pun mereka sangat kompak, mereka bekerja sama, mereka menjawab sesuai dengan apa yang mereka pelajari, dan akhirnya mereka pun memenangkan juara 1 perlombaan \"Nggak nyangka yah Ko kita bisa juara 1\" kata Budi \"Iya Bud\" jawab Eko Mereka pun menemui orang tua mereka dengan membawa piala kejuaran mereka, orang tua mereka yang melihat mereka menang pun memberi selamat kepada mereka, teman-teman mereka pun banyak yang memberi selamat kepada mereka, mereka pun senang dan SELESAI.... KESIMPULAN YANG BISA DIAMBIL ADALAH Dengan kebersamaan dan kekompakan semua bisa kita raih asal kita saling mendukung satu sama lain maka semua akan berhasil. 26
27
OUR PROMISE (Karya: Alana Quinn) TK Negeri 1 Jakarta. Adalah tempat dimana perkenalan antara Hestia Ornella dan Evan Pratama. Mereka berkenalan karena orang tua mereka bersahabat dari waktu kuliah, yah anak cewek ini bernama Hestia Ornella. Dia adalah anak yang sangat baik dan perhatian. Dia sangat senang berteman dengan anak cowok yang seumuran seperti Evan Pratama. Mereka berteman karena mereka sudah nyaman dengan kekurangan dan kelebihan masing masing ya bahasa simple nya se-frekuensi lah. Dan inilah kisah mereka saat TK. \"Haloo namaku Tia, nama kamu siapa?\", tanya Tia \"Oh namaku Evan, salam kenal Tia\", kata Evan sambil tersenyum karena ada yang mau berkenalan dengan dia. Sejak saat itu mereka senang bermain bersama, seperti jalan jalan keliling sekolah bareng sampai membeli jajanan bareng. \"Ti, besok belangkat sekolah baleng ya nanti mama ku yang jemput\" kata Evan yang menginginkan Tia berangkat bareng dengannya. \"Oh boleh tuh Van, nanti aku izin ke mamaku ya\", ujar Tia. \"Asyiiik belangkat baleng Tiaaa\" seru Evan sambil berlari lari kecil di sekitar sekolah. 28
Keesokan harinya, Evan dan mamanya menjemput Tia di rumahnya. Setelah Tia masuk kedalam mobil Evan, mereka segera berangkat ke sekolah. \" Selamat pagi Evan, Tia, wah berangkat bareng nih, rumah nya se gang ya?\" tanya Bu Guru \"Iyah bu kita tetanggaan\" kata Evan. Anak TK biasanya suka sekali dengan bermain air atau biasanya suka bermain pasir, tidak dengan Evan. Evan tidak menyukai dengan yang berbau pasir. Dia berkata bahwa pasir itu kotor dan dia suka dengan air seperti berenang bermain air. Tia suka sekali dengan bermain air dan bermain pasir. \"Vann, tolongg...\", seru Tia yang tiba-tiba jari nya tertusuk pines, tetapi yang muncul adalah Bu Guru. \"Astaghfirullah Tia..., kok bisa gini?? \" ujar Bu Guru cemas. \"Aaa..sakit, Bu. Mau diplester aja\" tangis Tia, Evan pun ngeri melihatnya karena ada darah yang keluar dari jari Tia. \"Dah ya, jangan aneh-aneh lagi\", kata Evan memeringati. Karena sahabatnya itu suka mencoba hal-hal yang cukup ekstrim. Evan pun menggandeng tangan Tia untuk jajan bareng di kantin sekolahnya. Ia membeli jeli stik dua dengan rasa yang berbeda. \"Van, pas kita udah gede janji ya jangan saling lupa\", kata Tia \"Hum, kenapa tiba-tiba bilang gtu? Tapi... ya, oke laaah janji kita gak boleh saling melupakan\", kata Evan dengan tersenyum. 29
Singkat cerita, pada saat kelulusan TK Negeri 1 Jakarta. Evan dan kawan-kawan saling menukar kado, kebetulan Evan dapat hadiah dari Tia dan Tia mendapat hadiah dari Evan. Mereka dapat gantungan kunci yang imut. Tia dapat gantungan kunci beruang dan Evan dapat gantungan kunci panda. \"Janji ya jangan lupain aku\", kata Tia yang hampir menangis saat kelulusan tersebut karena mengetahui itu hari terakhir evan di Indonesia \"Iya deh... aku janji kapan kapan kita ketemu lagi\", ujar Evan yang senang memuji Tia agar dia selalu bahagia. Hari kelulusan pun sudah selesai Evan pamit untuk pergi ke luar negeri untuk melanjutkan SD di Thailand. \"Tia, aku pergi dulu ya nanti kapan kapan kita ketemu lagi. Jangan lupa Janji kita saat TK ya\" ujar Evan yang bersama dengan orang tua nya bersiap untuk ke bandara dan terbang ke Thailand. \"Aku gak akan lupa, oh ya.. simpan baik baik ya... gantungan kunci itu, jangan sampai rusak pokoknya!!\", ujar Tia . \"Siap Tiaa see youu\" kata Evan pamit. Beberapa bulan kemudian, Tia sudah menduduki bangku sd kelas 1. \"Hai Tia, namaku Cavan\", sapa Cavan yang ingin berkenalan dengan Tia. \"Haii Cavan, hihihii ...nama kamu lucu ya Cavan\", kata Tia sambil tersenyum. 30
\"AHAHAAHAHA, BISA AJA\" kata Cavan. Setelah berkenalan dengan Cavan, Tia pun sudah tidak kesepian lagi. Karena ia sangat merindukan sosok sahabat laki laki yang sangat perhatian dengan dia. \"Ngomong-ngomong kamu suka hewan apa, Ti?\", tanya Cavan yang ingin lebih dekat dengan Tia karena menurutnya Tia adalah perempuan yang baik. \"Aku suka kelinci, panda , sama pinguin\" ujar Tia. \"Oh ya, nama panjangmu kan..Hestia Ornella kalau aku panggil Nella boleh?\", tanya Cavan. \"Oh, boleh itu juga bagus\", kata Tia. Jam masuk kelas pun tiba, Cavan dan Nella segera masuk ke dalam kelasnya agar tidak tertinggal pelajaran. Dan karena mereka masih kelas 1 mereka dipulangkan lebih cepat dari kelas lainnya. Di negara lain lebih tepatnya di Thailand dimana Evan berada. Evan bersekolah di SD Sekolah Si Bangkok, Thailand. Nama sekolah Evan adalah sekolah Indonesia yang berada di Thailand. Evan sangat suka dengan sekolah itu karena fasilitas yang bagus contohnya ada internet/wifi yang bisa membantu pembelajaran. Evan juga berkenalan dengan Clyde. \"Sawadee Khap\", kata Clyde yang arti selamat pagi dalam bahasa Thailand. \"Sawadee kha\", jawab Evan. \"Namaku Clyde, nama kamu siapa?\", tanya Clyde (anggap saja mereka 31
berbahasa Thailand). \"Namaku Evan Pratama biasa dipanggil Evan\", jawab Evan. Mereka pun berkenalan satu sama lain dan saling ngobrol, mereka senang sekali walau asal Evan berbeda dengan Clyde. Dan mereka pun tinggal segang rumah. Bel masuk kelas pun berbunyi Clyde dan Evan segera masuk ke dalam kelas itu. Berbeda dengan Thailand, ketika masuk kelas langsung pembelajaran sambil perkenalan diri. Perkenalan diri pun dimulai, perkenalan ini dimulai dari Clyde. Setelah Clyde memperkenalkan diri, saatnya Evan untuk maju dan perkenalan. Setelah semua selesai mereka dibolehkan untuk pulang ke rumah. Kembali lagi ke Indonesia tempat dimana Nella dan Cavan berada. Mereka berdua kembali bercerita tentang masa TK nya dulu, ternyata mereka dulu dari TK yg sama tetapi Nella tidak mengenal Cavan, hanya Cavan yang kenal Nella. \"Nel, masih inget gak kamu sama Evan main bareng terus aku nya moto kamu dari belakang\", kata Cavan. \"Bentar kayaknya aku yang gak kenal sama kamu, tapi muka mu familiar sih\", kata Nella yang masih agak kaget dengan kehadiran Cavan yang dimana itu adalah teman TK nya sendiri. Nah, singkat cerita, Nella sekarang sudah memasuki masa SMA. Nella sekarang bersekolah di SMA Taruna Bakti di Jakarta Utara. Nella senang sekali karena ia sudah duduk di bangku SMA, karena masa ini yang ia tunggu. 32
Dan Cavan pun bersekolah sama dengannya, karena mereka masih ingin terus barengan. \"Nicee, sekolah baru teman baruuu\", ujar Nella dengan gembira saat masuk sekolah. \"Hidih, teman baru aja seneng temen lama nya dilupain nih?\", ujar Cavan yang sedikit meledek Nella yang mungkin lupa dengan Evan teman semasa TK nya. \"Kagak lah!, pokoknya aku gak mungkin lupain teman lama\", kata Nella \"Iya deh iya\" kata Cavan. Mereka sangat dekat karena mereka dari mereka SD - SMA mereka selalu bareng. Dan saatnya kelas mereka perkenalan diri dan Nella sangat senang karena ia menemui teman teman baru dengan kekurangan masing-masing temannya. \"Ah, akhirnya aku sudah SMA, mungkin setelah lulus SMA aku bisa nih..pindah lagi ke Jakarta terus melanjutkan kuliah disana. Pasti Tia menunggu ku pulang dari luar negeri, gak sabar\", gumam Evan yang merenungi keadaannya sekarang. \"Waktunya aku berangkat kesekolah sekarang\" kata Nella di kamarnya yang habis berganti baju. \"Met pagi Nellaaa\", sapaan dari Cavan yang sangat di nanti oleh Nella yang membikin Nella semangat ke sekolah. \"Pagii Vann, keknya seneng banget tuh sampai lupa ditali-in sepatunya\", kata Nella yang mengingatkan Cavan. 33
\"Eh, hehehehe.. iya nih\", kekeh pelan Cavan. \"Hadeeh ya udah tali in dulu ntar kamu kepleset loh\", ujar Nella dengan emosi. Nella dan Cavan senang ketika mereka bermain bersama karena mereka sudah nyaman ketika mengobrol bersama. Nah, sekarang mereka sudah sampai kelas 12 SMA, saatnya mereka untuk fokus kepada ujian nasional tahun ini. Tetapi Cavan masih santai dengan ujian nasional itu, karena kata dia ujian nasional itu mah soalnya gampang gampang pasti aku lulus ujarnya dengan gampang dan santai. \"Van, kamu gak belajar? kebiasaan deh kamu gak belajar tiap ada ulangan atau ujian kek gini\", kata Nella yang sedikit kesal dengan Cavan yang tidak mau belajar untuk ujian kelulusan kali ini. \"Gampang gampang percaya deh sama aku, aku pasti lulus\", ungkap Cavan dengan santai. \"Ah serah kamu deh, aku mau belajar biar hasilnya maksimal\", kata Nella \"Ya udah belajar tinggal belajar gak usah banyak omong\", kata Cavan. \"Y\", ujar Nella yang sudah marah terhadap omongan Cavan yang sekarang sudah banyak perubahan semenjak mereka SMP. 34
Setelah selesai belajar Nella langsung meninggalkan Cavan sendirian di perpustakaan karena Nella sudah terlanjur kesal dan marah dengan Cavan. “Ya udah aku gak mau nemani kamu lagi habis gini, aku mau pulang dan gak akan kembali dan gak menggubris omongan kamu”, kesal Nella dalam hati. Keesokan harinya, Cavan pun mencari Nella dari sudut ruangan dan sekolah namun Nella tidak ada dimana mana. Ternyata Nella pada hari itu tidak masuk sekolah, karena ia masih kesal terhadap Cavan. Nella pun belajar untuk ujian kelulusan, ia belajar dengan sungguh-sungguh karena ingin membanggakan orang tuanya. Begitu juga dengan Evan di Thailand ia sedang mempersiapkan ujian kelulusan ini. Evan sangat gembira karena setelah kelulusan ia balik lagi ke Indonesia untuk kuliah di sana tepatnya di Jakarta. “Ti, tunggu aku balik ya aku sudah kangen sama kamu. Kamu pasti punya banyak teman kan disana humm atauuu kamu malah menunggu aku untuk balik?”, gumam Evan didalam kamarnya. “Jadi keinget temen pertamaku dulu deh si Evan”, gumam Nella dalam hati didalam kamarnya. Nella sangat merindukan teman lamanya yang sudah lama tak balik dari luar negeri. \"Nella, ada teman kamu itu di depan\", kata pembantu Nella di rumahnya. 35
\"Ok suruh tunggu bentar, Bi\", kata Nella dari dalam kamar. Setelah itu Nella keluar dengan berbaju sopan, dan ternyata itu adalah Cavan yang sengaja tidak mengabari Nella terlebih dahulu. \"Huh, ada apa Van\", kata Nella yang langsung kesal dan marah melihat Cavan \"Ga papa sih, aku cuma mastiin kamu gak kenapa kenapa\", kekeh Cavan tak berdosa. Setelah Cavan mengatakan itu, Nella langsung menutup pintu dan mengunci pintu rumahnya. \"Tapi..\" kalimat dari Cavan pun terputus karena Nella langsung menutup pintu itu. “Gua salah ape sama nih anak”, batin Cavan. Hari ujian kelulusan pun tiba, saatnya para murid Taruna Bakti melaksanakan ujian kelulusan itu. Seperti yang kalian lihat Cavan pun terlihat kesusahan dengan ujian itu, dan Cavan mengkode Nella untuk membantunya tetapi Nella membiarkan Cavan yang sangat kesusahan dengan soal ujian itu. \"Waktu ujian telah selesai, dimohon untuk para siswa dan siswi mengumpulkan ujian di atas meja guru\", ujar guru pengawas ujian Nella dan Cavan. Setelah pengumuman itu, semua siswa dan siswi mengumpulkan kertas ujian itu. Dan Cavan hanya mengerjakan 2 soal dari 50 pertanyaan. Hari pertama ujian pun usai, kini menuju hari ke dua ujian. Peserta ujian segera mempersiapkan 36
materi materi yang akan diujikan. Yah, seperti biasa Cavan tidak mau belajar untuk ujian 5 hari kedepan. Waktu ujian tiba. Mereka sudah menghadapi ujian hari ke-5, dan ya seperti biasa Cavan tidak ingin belajar meski hari ini ujian terakhir. Cavan selalu bilang kalau ujian kelulusan itu gampang sedetik juga akan selesai. Dan sekarang waktunya ujian hari terakhir, ternyata Nella bisa menyelesaikan ujian itu terlebih dahulu . “Ih Nella kok bisa selesai duluan sih, padahal soalnya susah banget”, gumam Cavan yang tidak terima dengan Nella yang bisa duluan untuk menyelesaikan soal ujian itu. “Mangkanya Vaan, belajar jangan main terus”, batin Nella melirik Cavan yang seolah tau yang dipikirkan oleh Cavan. Hari kelulusan pun tiba, tetapi Cavan tidak lulus SMA karena ia mendapatkan nilai dibawah rata rata. Sehingga ia tidak lulus, Nella sekarang merasa senang karena Cavan kena karma nya sendiri akibat tidak belajar. “Hahaaaha rasain Vaan, makanya belajar dong kalau ada ujian”, batin Nella yang sekaligus senang karena kerja keras nya selama ini berhasil. \"Yes, hbs gini kuliah hmm aku bisa ketemu Evan gak ya moga aja dia cepet balik ke Indonesia\", kata Nella. \"Evan, besok kita berangkat ke Indonesia ya karena pekerjaan papa sudah selesai jadi kita bisa kembali lagi\" ujar Papa Evan. 37
Dua bulan setelahnya Nella berniat untuk melanjutkan kuliah di UNJ tepatnya di Jakarta dan itu bertepatan dengan kembalinya Evan serta Evan sudah mendaftar di UNJ bersama dengan Nella. Hari pertama masuk kuliah, mereka menjalankan ospek kuliah. Ospek mereka yaitu masa pengenalan lingkungan kuliah, tetapi Evan dan Nella tidak bertemu pada saat ospek itu. “Eh tadi Evan gak sih yg masuk sini?? Kayaknya sekilas mirip tapi gatau dah”. “Bentar bentar tadi kayaknya ada yang mirip sama si Tia hemm tapi kayaknya gak mungkin deh”, gumam Nella dan Evan didalam hati karena ingatan mereka tentang wajah satu sama lain sudah memudar. Hari ospek pun sudah selesai, saatnya mereka masuk untuk memulai pelajaran kuliah. Singkat cerita mereka sudah semester 1, Lalu ada tugas kelompok yg sudah di bagi oleh dosen yang 1 kelompoknya berisikan 4 anggota, dan Evan satu kelompok dengan Nella, Clara, dan Darren. Para mahasiswa pun langsung menuju ke kelompoknya masing masing. \"Enak nya kita mau bikin tentang apa kerkom nya\", kata Evan kepada Teman kelompoknya. \" Gimana kloo kiita bikin tentang perdagangan yang tiba tiba menurun drastis akibat pandemi yang membuat masyarakat terpuruk oleh pandemi \", usul Darren yang memberi usul kepada teman kerkom nya yang usul tersebut berdasarkan kenyataan. 38
\"Boleh..boleh, karena itu berdasarkan dari kenyataan pada waktu itu semua masyarakat Indonesia mengalami pandemi yang cukup lama sekali kira kira sampai 2 tahun\", kata Clara yang setuju dengan usulan Darren, dan disetujui juga oleh kelompok kerkomnya. Suatu hari Evan jalan-jalan keliling kuliahnya untuk mencari udara segar. Tetapi Evan melihat Nella yang sedang sendirian sambil membawa tas selempangan nya. Saat evan memperhatikan tas Nella ia melihat sebuah gantungan kunci beruang. “jangan jangan... itu... “, dalam hati Evan yang bergegas ke tempat Nella. “Eh Nella, kamu masih inget aku??\", tanya Evan yang berusaha mencari tahu siapa itu Nella \"hah?, kamu ya evan .. kan tadi kita baru diskusi tentang kerja kelompok\" jawab Nella kebingungan. \"Kenalin aku Evan Pratama aku dulu sekolah TK negeri 1 Jakarta\", ujar Evan yang berusaha mengingatkan Nella \"Hah maaf tapi aku gak kenal sama kamu, mungkin aku lupa\", ujar Tia yang lupa dengan teman TK nya sendiri. \"Huh, untung aku nyimpen gantungan kunci yang kamu kasih pas kelulusan TK. Ini kamu masih inget kan tentang gantungan kunci ini kamu dapet punya ku aku dapet punya kamu\", jelas Evan sambil menunjukkan gantungan kunci berbentuk panda. \"Oh, Kamu temen ku dulu kann , aku inget itu gantungan kunci masih melekat di tas ku tiap ganti tas aku selalu pindahin itu 39
gantungan kuncinya\", kata Tia yang tiba tiba ingat dengan gantungan kunci tersebut. \"Jadi kamu udah inget aku kan\", tanya Evan \"Udahh, jadi kamu mau panggil aku Tia atau Nella?\", tanya Tia kembali. \"Aku panggil Tia aja dehkan dlu udh kebiasaan itu\", kata Evan. \"Oke, dehh”, jawab Tia senang karena akhirnya bertemu teman masa kecilnya. ”Mau ngga besok sabtu ke kafe gtu kita bisa cerita cerita+ bahas kerkom juga kalau mau”, tanya Evan. “Oh boleh banget aku lagi ngga ngapa ngapain si di hari itu”, ujar Tia. Setelah percakapan yang sangat panjang, mereka pun akhirnya pulang ke rumah masing masing. Keesokan harinya mereka bersiap untuk ke kafe bareng. Di siang harinya si tia cepat cepat berangkat sampai hampir lupa untuk berpamitan ke orang tua nya. “Heh , mau kemana di jam 1 siang gini?”, tanya Mama Tia. “Oh iyaa, aku mau ke kafe deket sini mah, ketemu sama temen lamaku dulu si Evan”, jawab Tia dengan semangat. “Loh , kapan dia balik ??”, tanya Mama Tia yang juga sudah lama tak bertemu teman kuliahnya. 40
”Tiga hari yang lalu mah tapi aku baru ketemu si Evan kemaren, EH yaudh ya mah tia berangkat dlu!!”, ujar Tia yang hampir terlambat. “Iya hati hati, jangan lupa titip salam buat mamanya Evan ya”, kata Mama Tia. “Siapp!”, jawab Tia sambil keluar dari pintu rumah. Evan dan Tia janjian di Cafe Milskhake. “Maaf ya , aku telat. Udh nunggu lama kah?”, tanya Tia sambil bergesa gesa menghampiri tempat duduk Evan. “Udh santuy aja , aku Cuma nunggu 5 menitan kok”, jawab Evan. “Oh, baguslah. Btw ada salam dari mamaku buat mamamu”, ujar Tia. “Oh siap siap nanti aku sampein, yok kita pesen dulu”, jawab Evan lapar karena sebenarnya sudah nunggu 20 menit. Setelah Makanan datang pun mereka langsung berbincang bincang menanyakan kabar. \"Van, kamu kok bisa pulang ke Indonesia?\", kata Tia \"Oh itu karena orang tua ku sudah selesai pekerjaannya di Thailand\", jelas Evan. \"Oh kamu selama ini di Thailand ??\", tanya Tia. 41
\"Yup , aku ada beberapa temen baru sih disana , kalau kamu ??\", tanya Evan. .... Tiga jam pun berlalu, Tia masih mengobrol dengan Evan dan berkata \"Eh Van, udah mulai sore nih pulang yuk\", kataTia \"Eh iya, ya udah mau aku anterin?\", tanya Evan \"Ga usah Van, aku pake transportasi online aja\", jawab Tia. Tak beberapa setelah Tia menyebrang jalan ada sebuah mobil yang melaju kencang karena remnya blong. Saat Evan berlari dia sudah terlambat, Tia terpental dan sudah mulai mengalami pendarahan dibagian otaknya. Evan segera memanggil ambulans sambil menangisi Tia. 15 menit kemudian terdengar suara ambulas dari keramaian, Evan pun naik ambulans dengan cemas karena pendarahannya mulai parah. \"Vann aku di mana\", teriak Tia didalam hati yang masih setengah sadar di ambulans. Sesampainya di rumah sakit mama Tia pun langsung ditelfon. Di saat mama tia datang Evan duduk sambil menangis menghadap kebawah menunggu hasil dari dokter. ”Evan,Tia gimana??”, tanya Mama Tia cemas. ”Maaf te, saya nggak bisa selamatin Tia..”, jelas Evan tersedu sedu. Mama Tia pun menghela nafas dan duduk dengan pasrah dan hanya bisa berharap Tia selamat. Lima belas menit kemudian seorang dokter keluar dari kamar Tia dengan wajah 42
murung dan ia menggelengkan kepala lalu ia meminta maaf.. Evan beserta mama Tia pun langsung menangis tersedu sedu karena yang mereka bisa lakukan hanyalah pasrah. “Van, udh ngga papa jangan salahin kamu sendiri ya”, kata Mama Tia mengetahui Evan pasti merasa bersalah atas kematian Tia. Evan pun mengangguk dan mengelap air mata nya. Mereka terpaksa merelakan Tia dan segera lakukan pemakaman untuknya. Di pemakaman Evan yang paling terakhir di sana, saat Evan hendak mengucapkan minta maaf dan selamat tinggal tiba-tiba ia mendengar sebuah suara yaitu suara Tia, \"Maaf ya aku ninggalin duluan, udah jangan salahin dirimu sendiri. aku janji nanti kita pasti ketemu lagi\"-Hestia Ornella Evan terkaget mendengar itu namun ia langsung menjawab “ Janji loh ya! “. Namun sudah tidak ada lagi suara yg muncul. Ia pun mengusap air matanya dan mengucapkan selamat tinggal. -SELESAI- 43
44
BROKEN BONDS (Karya: Archie Emir Radityo) Mira and Elle were close friends, they did everything together, they played basketball together, they shop together, they even live near each other, they were inseparable. But one day Elle was shopping at the mall when she saw Mira shopping with another person, she was heartbroken. She ran back home and stayed in her room for the whole week. One day, Mira visited Elle's house to go shopping like usual, but Elle didn't want to go out, so they didn't go shopping. After a week, her mom got worried and decided to talk to her. \"Why haven't you gone out with Mira the whole week?\" she said. \"I just don't want to go out\" she exclaimed, but her mom didn't believe her, \"Tell me the truth\" she said with a raised voice, \"Fine. I saw Mira with another friend at the mall yesterday.\" She loudly answered, her mom was confused, she didn't know what the big deal was. “Mira can be friends with whoever she wants!” her mom said softly, “You should give her another chance” she said. Elle thinks about it for a moment, and she decides to give Mira another chance, so then the next day she texts Mira. “Hey, can we go shopping today?” Elle asked Mira, “Yeah, sure!! But can we go with my new friend, Melissa?” Mira answered. Elle was reluctant at first, but in the end she agreed. 45
The following evening at the mall Elle meets Melissa for the first time, She was wearing a black hoodie and had pigtails. Elle was shocked when she actually met Melissa. All three of them hanged out with each other, but Elle felt left out because Melissa was always talking to Mira and never to her. At the end of the day, when all of them went home, Elle can’t help to feel lonely, she felt like she was only a background character to Mira’s and Melissa’s friendship, so she decides to talk to Mira tomorrow, face to face. The next day, Elle finally goes to school again, after a week of being absent, When she arrived at her classroom her whole body felt weak, It turns out that Melissa is a new girl in her school, she felt shocked, sad and angry. Elle decides to talk to Mira and Melissa, “Oh, hi Elle! Seems like you’ve finally went to school!” said Mira, “I want to talk to you, alone” Elle whispered to Mira, Mira then follows Elle out of class, “Okay, what do you want to talk about?” Said Mira, it’s now or never Elle thinks to herself. “Recently, i feel like you’ve been leaving me to hang out with Melissa” Elle says with a sad tone, “What! no, I place our friendship at the same level with Melissa’s!” Mira quickly respond, “So our friendship isn’t even your top priority?” Elle madly said. 46
Search