Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Hebrew

Hebrew

Published by rudolf luhukay, 2021-02-22 11:26:01

Description: Hebrew

Search

Read the Text Version

OK oK Ol ol Koo Koo Loo Loo Om om On on Moo Moo Noo Noo Oc oc Oi oi Soo Soo ‘oo ‘oo OP oP Oj oj Poo Poo Tsoo Tsoo Oq oq Or or Qoo Qoo Roo Roo Os os Ow ow Soo Soo Syoo Syoo OT oT Too Too 44

Bentuk Konsonan 45

Berikut ini konsonan yang perlu diperhatikan karena bentuknya mirip. gn b kj i Gimel Nun Vet Kaf Tsade ‘Ayin Gimel seperti Garis bawah Vet Tsade garisnya dari memiliki kaki, sedikit memanjang ke atas turun ke arah sedangkan Nun tidak belakang dibanding kanan bawah, Khaf sedangkan ‘Ayin dari v]z atas turun ke arah kiri ;dr bawah. ,c Waw Nun Zayin Khaf Dalet Resh Mem Samekh Garis atas Zayin Garis atas Dalet Samekh bentuknya sedikit memanjang melingkar, ke arah kanan, lebih memanjang ke sedangkan Mem sedangkan Waw, akhir bentuknya tidak. Nun akhir arah kanan kotak atau persegi. garis tengahnya sedikit lebih panjang sedangkan Resh dibanding Waw. tidak. Khaf akhir garis tengahnya lebih panjang dibanding Resh. hxt He Khet Tav He memiliki lubang di sebelah kiri atas, Khet tidak. Taw memiliki kaki di sebelah kiri. 46

Kesamaan Ucapan 47

Berikut ini konsonan-konsonan yang memiliki kesamaan ucapan . a i Keduanya senyap b v Keduanya seperti diucapkan v (w) x k Keduanya seperti diucapkan kh K q Keduanya seperti diucapkan k t u Keduanya seperti diucapkan t c s Keduanya seperti diucapkan s 48

Latihan 1 49

Transliterasikan nama-nama di bawah ini dan coba kenali nama-nama tersebut dari bentuk-bentuk konsonannya. Rujukan ayat dapat ditemukan dalam PL Ibrani. 1. ,hl tyB (Mi.5:1) 17. ]tn (2Sam.7:3) ,dc (Kel.13:13) 2. qlB (Bil.22:2) 18. vsi (Kej.25:25) ]raP (Ul.1:1) 3. ]ymynB (Kej.42:4) 19. wdq (Kej.14:7) hqbr (Kej.22:23) 4. dG (Kej.30:11) 20. lxr (Kej.29:6) ,hrba (Kej.17:5) 5. lGlG (Yos.5:9) 21. hrs (Kej.17:15) ;rdw (Dan.1:7) 6. ]wG (Kej.46:28) 22. ,kw (Hak.9:6) hmlw (2Sam.12:24) 7. dvD (1Sam.16:23) 23. ,w (Kej.9:23) 8. rgh (Kej.16:1) 24. ]pw (2Raj.22:9) 9. hyqzx (2Raj.18:1) 25. byba lT (Yeh.3:15) 10. ]inK (Kej.12:5) 26. rmT (Kej.38:6) 11. larsy (Kej.35:10) 27. 12. blK (Bil.13:6) 28. 13. hal (Kej.29:16) 29. 14. ]bl (Kej.24:29) 30. 15. hwm (Kel.2:10) 31. 16. rjandkbn (2raj.24:1) 32. 50

Tanda- tanda 51

Andhi Prasetyo1 menjelaskan beberapa aturan sehubungan dengan tanda baca sebagai berikut: 1. Qamets (vokal panjang a) dan Qamets-Khatuf (vokal o pendek) Cara membedakan bacaan Qamets (vokal panjang a) atau Qamets-Khatuf (vokal o pendek) adalah dengan memerhatikan sebagai berikut: a. Bersuku kata tertutup (diakhiri dengan huruf mati atau huruf tidak dibunyikan) Contoh:]B  dibaca „Qorban‟ bukan „Qareban‟ Tidak dibunyikan atau ada tanda syewa. b. Tak bertekanan ,qY v way-ya-kom. Hal ini terjadi karena suku kata terakhir tidak bertekanan. 2. Tanda Syewa  Syewa bersuara a. Shewa dibawah huruf bertitik tengah selalu bersuara. ֹ ‫ ַסאַ ְּט ֹר‬dibaca sa’attero. b. Shewa dibelakang huruf vokal panjang selalu bersuara. ‫ ֵר ְּמ ַלן‬dibaca remelan bukan remlan karena di depannya ada vokal panjang ( ). 1 http://webcopas.wordpress.com/2011/01/17/alfabet-ibrani/ 52

c. Di bawah huruf yang sama dengan huruf dibelakangnya selalu bersuara. ‫ ַה ְּללּו‬dibaca halelu (bukan hallu).  Syewa Tidak Bersuara a. Dibawah huruf tidak bertitik tengah atau dibelakang vokal pendekֹ ‫ ַסאַנְּ ֹר‬dibaca sa’anro. b. Syewa di huruf paling belakang selalu tidak bersuara. ‫ ָל ֶמְך‬dibaca Lamekh. Dalam huruf selain Kaf Final (‫ )ך‬atau bila ada 2 syewa berturut-turut di belakang, syewa biasanya tidak ditulis. Contoh: a. Bila ada dua syewa berturut-turut dibelakang kata maka keduanya tidak bersuara. ‫ ַק ַט ְּל ְֹּט‬dibaca qatalt. b. Bila ada dua shewa berturut-turut di tengah kata maka syewa yang depan tidak bersuara dan syewa yang belakang bersuara. ‫ ַק ַט ְּל ְּתנַה‬qatalthenah (he dibelakang tanpa titik tengah tidak diucapkan). c. Huruf tenggorokan (he’akhre‘a) tidak pernah mendapat syewa biasa tetapi shewa gabungan dan diucapkan sangat pendek (lihat Bab 1). 3. TANDA MAQQEF ( ‫) ־‬ Adalah garis datar yang dipakai untuk menggabungkan dua kata atau lebih di dalam satu ayat dan dalam pengucapannya kata tersebut menjadi satu kata, jadi tekanan kata ada pada suku kata terakhir, dan kata yang depan tidak mendapat penekanan dalam pengucapan karena kata yang digabung dianggap sebagai satu kata, namun tanda 53

hubung ini tidak boleh digunakan untuk memisahkan kata di akhir baris seperti dalam bahasa Indonesia. Contoh : ‫אל־עלם‬ ‫רּו ַח־ ֱאֹל ִהים‬ Dalam bahasa Ibrani Modern, tanda maqqef sering ditempatkan ditengah kata seperti dalam huruf latin. ‫ ֱאֹל ִהים‬-‫רּו ַֹח‬ 4. DAGESH (ֹ‫)ָֹדֹגֵֹׁש‬ a. Dagesh qal (‫דגש ֹקל‬, atau ‫דגש ֹקשיין‬, sering juga disebut sebagai “Dagesh Lene” = “dagesh lemah,” atau dengan kata lain “titik lemah” yang menentang “titik kuat” pada bagian berikutnya). Pada mulanya enam huruf Ibrani dapat diucapkan keras atau lembut, bergantung pada tempatnya dalam kata, yaitu: T P K D G B yang biasa disebut begedkefet. Jika huruf-huruf di atas ditulis tanpa titik di tengah maka akan diucapkan lembut. Namun masa kini yang berubah penulisannya adalah sebagai berikut: B b = B, V K k = K, Kh P p = P, F Di huruf begedkefet, dagesh dipakai di awal kata apabila kata sebelumnya berakhir dengan suku kata tertutup (huruf mati). ‫ = ְּב ֵראׁ ִשיתֹ ָב ָרא‬beth di kata kedua berdagesh karena kata sebelumnya berakhir dengan huruf mati. 54

Namun bila berakhir dengan suku kata terbuka (vokal /huruf hidup /konsonan yang berfungsi sebagai vokal) maka huruf begahkefath tidak mendapat dagesh. ‫ֲאנִי ֹ ָת ִמם‬ = Taw tidak berdagesh karena kata sebelumnya berakhir dengan vokal homogen. Contoh Lain : ‫ְּב ַחיִל‬ = Bekhayil ‫ֹלאֹ ְּב ַחיִל‬ = Lo‟ Vekhayil Pengecualian : ‫ = ֲאד ֹנָיֹ ָגּד ֹול‬Adonay Gadol Huruf Gimmel tetap berdagesh karena didahului konsonan/ vokal yang tidak homogen. b. Dagesh Hazaq (‫חזקֹדגש‬, “titik kuat” – yaitu dagesh dobel, atau ‫כפלן ֹדגש‬, sering disebut sebagai “dagesh forte”) dapat ditempatkan di hampir semua huruf, ini menunjukkan rangkap (dua kali lipat). Dagesh sebagai titik penduakalian / pendobel huruf. Saat huruf Ibrani seharusnya dobel tidak ditulis 2 kali namun hanya satu kali saja dan diberi titik tengah yang artinya huruf ini didobelkan. Dapat dipakai dalam semua huruf termasuk huruf begedkefet kecuali dalam huruf tenggorokan dan Resh (he‟akhre‟a è singkatan dari he, ‟alef, kheth, resh dan „ayin). Contoh : ‫ ַמ ַֹס‬Massa.  Cara membedakan dagesh dalam huruf begedkefet apakah berfungsi sebagai titik pengeras atau sebagai titik penduakalian adalah sebagi berikut: 55

 Titik pengeras tidak pernah didahului oleh vokal atau shewa yang bersuara. (‫ ) ַס ְּמ ַבס‬diucapkan sambas bukan sambbas dan bukan juga samvvas.  Titik penduakalian tidak pernah terdapat di awal kata. (‫ ) ָב ָרא‬diucapkan bara’ bukan bbara’ dan bukan juga vvara’.  Bila dibelakang vokal ada huruf begedkefet dengan dagesh, berarti huruf tersebut diduakalikan sekaligus dikeraskan, karena tidak mungkin huruf yang lembut (v, kh, f) didobelkan. (‫ ) ַס ַבס‬diucapkan sabbas bukan savvas dan bukan juga sabas. 5. TANDA MAPPIQ (‫ ) ַֹמֹ ִֹפֹי ֹק‬PADA HURUF HE Huruf He (‫ )ה‬diakhir kata apabila bertanda titik (‫ )הּ‬diucapkan “h” apabila tidak bertanda titik (‫ )ה‬maka tidak diucapkan dan hanya menandai bahwa kata tersebut berakhir dengan vokal panjang (ָֹֹ ֹ/ֵָֹ ֹ/ָָֹ ֹ ). Meski tidak diucapkan namun harus tetap dituliskan dalam transliterasi. Contoh : ‫ = ָגּ ָֹלה‬Galah ‫ = גּ ֹ ֵלה‬Goleh ‫ = גּ ֹ ֶלה‬Goleh ‫ = ָגֹּלה‬Galoh ‫ ַמלכּה‬harus dibaca “Malka” ‫ ַמלכּהּ‬harus dibaca “Malkah” 56

 Huruf waw yang berdagesh (‫ )ּו‬memiliki banyak ucapan, bisa berupa vokal U panjang atau bisa dobel w (WW) atau bisa juga huruf o bila bertitik diatasnya (‫ ֹ)ו‬. Perlu diperhatikan dengan baik jangan sampai tertukar baik antara huruf U dan WW ataupun antara huruf O dengan…OW… atau dengan ucapan WO. ‫ = ֹלּ ֵוהּ‬Lowweh ‫ = לּוהּ‬Luh ‫ = ֹלוהּ‬Loh ‫ = ֹלּ ָוהּ‬Lowwah ‫ = לֺ ֵוהּ‬Loweh Bahasa Ibrani diucapkan dengan tekanan pada suku kata terakhir. Namun dalam kasus segolata (ada dua vokal e berturut-turut, maka tekanan kata pada suku kata kedua dari belakang). Misal : Melekh (raja), Khesed (kasih setia). 6. Tanda meteg (ָֹ ֹ ) menandai tekanan sampingan dalam sebuah kata Ibrani, namun tekanan utama tetap pada suku kata terakhir atau kedua dari belakang, ditempatkan di sebelah kiri tanda vokal. Contoh : (‫ = ) ָכּל־ ֲאדם‬Kal + Addim karena terhubung dengan garis maqqef maka dianggap 1 kata jadi diucapkan kol-adim (Qamets yang mewakili a panjang menjadi Qamets-Khatuf karena penekanan pada suku kata terakhir). Tapi bila diberi tekanan (tanda meteq) è (‫) ָכּל־ ֲאדם‬ akan dibaca Kal-addim. Contoh lain : ‫ ָח ְּכ ָמה‬dibaca Khokhmah bukan Khakhemah, tapi bila terdapat tanda meteg (‫ ) ָח ְּכ ָמה‬maka diucapkan Khakhemah.  Titik (sof pasuf = ‫ ) ׃‬selalu diikuti silluq (ָֹֹ ) è (‫) ְּו ֺע ָגב׃‬. Bentuk silluq = bentuk meteg.  Titik Koma (ָֹ ֹ = atnakh) è (‫)ׁשֹו ָפר‬ 57

 Koma (ָֹ ֹ = zaqef qaton) è( ‫) ֱאֹל ִֹהים‬. Sof pasuf Atnach Munach m‟yela Silluq 7. VOKAL HOMOGEN Ada dua jenis tulisan dalam bahasa Ibrani, yaitu tulisan lengkap dan tidak lengkap. Tulisan lengkap apabila terdiri dari tanda vokal dan huruf mati yang memandai bunyi vokal (konsonan yang menandai vokal inilah yang disebut vokal homogen), sedangkan tulisan tidak lengkap apabila tanda vokal tidak bersama dengan vokal homogennya. Contoh : Huruf Waw ( ‫ ) ו‬homogen dengan tanda vokal O dan U. Huruf Yod ( ‫ ) י‬homogen dengan tanda vokal I dan E. Dalam kasus ini huruf Waw atau Yod tidak dianggap sebagai vokal, tetapi membisu sambil memperpanjang bunyi pada vokal homogennya. Contoh : ‫ = ֵמי‬Me (Bukan Mey) ‫ = ֶמי‬Me (Bukan Mey) ‫ = ִמי‬Mi (Bukan Miy) ‫ = מ ֹו‬Mo (Bukan Mow) ‫ = מּו‬Mu (Bukan Muw) Tetapi : ‫ = ַמי‬May (Bukan Ma) 58

‫ = ָמי‬May (Bukan Ma) ‫ = מ ֹי‬Moy (Bukan Mo) ‫ = ִמו‬Miw (Bukan Mi) ‫ = ֵמו‬Mew (Bukan Me) Pengecualian : Susunan huruf (‫ ) ֹ ָָיו‬meskipun tertulis...ayw namun tetap diucapkan sebagai...aw. Contoh : ‫ = יָ ָדיו‬Yadaw 8. KETIV dan QERE. Dalam naskah yang suci, huruf yang tertulis tidak boleh diubah sama sekali meskipun terjadi kesalahan penulisan. Dalam kasus ini, kata dimana terjadi kesalahan penulisan, diberi tanda lingkaran masora / lingkaran kecil diatasnya yang menandakan ada bacaan yang benar di pinggir halaman atau disampingnya. Teks yang tertulis disebut ketiv (tertulis) dan bacaan yang benar di pinggir disebut qere (terbaca) Contoh : Mazmur 5 : 9 Dalam beberapa cetakan Alkitan Ibrani tanda ucapan vokal yang benar langsung dimasukkan ke dalam naskah, meskipun terdapat kekeliruan dalam penyalinan, jadi naskah diatas akan tertulis sebagai berikut : 59

Ada juga model-model yang lain, namun pada dasarnya fungsinya sama saja. Dalam Alkitab Ibrani, tanda lingkara masora juga menandai apabila naskah tersebut memiliki catatan khusus. Namun ini hanya untuk cetakan yang mencantumkan varian-varian dalam naskah-naskah kuno bagi para pakar, ilmuan sebagai bahan studi perbandingan. 9. QERE TETAP Setelah kembali dari pembuangan orang Israel sangat takut kepada TUHAN, maka untuk mencegah penyebutan nama TUHAN (YHWH) dengan sembarangan dan untuk lebih menghormati nama-Nya maka dalam bacaan Kitab Suci Ibrani, nama TUHAN (YHWH) tidak diucapkan YAHWEH tetapi diucapkan ADONAY (Tuhanku) atau HASYEM ( ‫ַהׁ ֵשם‬ = The Name / Sang Nama). Karena nama TUHAN (YHWH) begitu sering muncul dalam Kitab Suci, maka juru tulis merasa tidak perlu untuk memberi tanda lingkaran masora untuk menunjukkan bacaannya. Dan ini ditetapkan sebagai qere tetap. Meski begitu, para masora memasukkan vokal- vokal dalam kata ADONAY (‫ ) ֲאד ֹנָי‬ke dalam huruf YHWH (‫)יהוה‬, sehingga tertulis (‫ )יְּה ֹ ָוה‬atau disingkat (‫)יְּה ָוה‬. Perhatikan bahwa (ֲָֹ ֹ ) tidak dapat berada dalam huruf selain huruf tenggorokan, sehingga di bawah huruf yod menjadi shewa‟ saja ( ְּ‫)ֹי‬. Namun apabila kata sebelum atau sesudah nama TUHAN (YHWH) adalah ADONAY, maka nama TUHAN (YHWH) diucapkan ELOHIM. Misal : ‫ֲאד ֹנָי ֹיהוה‬ Tidak diucapkan Adonay Adonay, tetapi Adonay Elohim. Sehingga nama TUHAN (YHWH) dalam penulisannya menjadi: ‫יְּה ִוה‬atau ‫יְּה ִֹוה‬ Karena ditambahkan tanda vokal dalam kata Elohim. 60

Tapi nama TUHAN (YHWH) tertulis singkat (‫ = )יָהּ‬YAH, tidak dibaca ADONAI atau ELOHIM tetapi tetap YAH, contoh : (‫ = ) ַה ְּללּו־יָהּ‬halelu-Yah bukan halelu-ADONAI. Namun “qere tetap” ini sering dilupakan oleh sarjana Kristen yang membaca apa adanya vokal-vokal dalam nama TUHAN (YHWH) dengan ucapan YEHOWAH dan YEHOWIH sehingga muncul istilah Jehovah (Inggris), Yehuwah (Jawa), Jahowa (Batak). Sesuatu kesalahan yang seharusnya tidak boleh terjadi, mengingat kesalahan ini sangat fatal karena menyangkut nama TUHAN (YHWH). Khusus kata Yerusalem meskipun tertulis (‫ = )יְּרּוׁ ָש ַלִם‬Yerusyalami namun orang biasanya mengucapkannya sebagai Yerusyalayim (‫)יְּרּוׁ ָש ַליִם‬, inilah alasannya kenapa dalam naskah Alkitab Ibrani tertulis Yerusyalami. Namun dalam bagian Kitab yang tertulis dalam Bahasa Aram misalnya Daniel 5:2 yang tertulis ‫( יְּרּוׁ ְּש ֶלם‬Yerusyelem) tetap diucapkan sebagaimana mestinya. Dalam kasus-kasus tertentu apabila patakh (ַָֹ ֹ ) di akhir kata didahului huruf tenggorokan, karena mendapat tekanan dalam pengucapan, maka patakh akan maju dan mendahului huruf tenggorokan itu dalam pengucapannya. (disebut furtive patakh). ֹ‫ רּו ַח‬dibaca ruakh (roh) bukan rukha ֹ‫ ָמׁ ִשי ַח‬dibaca masyiakh (mesias) bukan masyikha ֹ‫ ִמזְּ ֵב ַח‬dibaca mizbeakh (mesbah) bukan mizbekha. Untuk penulisan huruf-huruf yang tidak ada dalam Huruf Ibrani Standar, dipakai gabungan huruf : ‫ = ע ֹ ַב ְּדיָה‬Obaja (‘ovadyah) – Obaja 1:1 ‫ = ׁ ְּש ַפ ְּטיָה‬Sefaca (syefatyah) – 2 Samuel 3:4 61

62

Bacaan Perjanjian Lama 63

Kejadian 1:1-10 64

65

Keluaran 20:3-17 66

Mazmur 150:1-6 67

Amsal 1:1-9 68

Mazmur 3:1-9 69

Mazmur 23:1-6 70

Mazmur 8:2-10 71

Amsal 16:1-10 72

TTS 73

TTS-01 Nama Hari Mendatar Menurun 2. yom shabat 1. yom revi'i 5. yom rishon 2. yom sheni 6. yom shlishi 3. yom Khaamishi 4. yom shishi 74

TTS-02 Nama Bulan Mendatar Menurun 2. febru'ar 1. auktober 6. september 3. august 7. yuni 4. april 9. november 5. detsember 11. mai 8. yanu'ar 12. yuli 10. mars 75

TTS-03 Bilangan Mendatar Menurun 1. arba' 2. sheva' 4. 'eser 3. shtayim 7. teysha' 5. shesh 9. shalosh 6. khamesh 10. shmoneh 7. akhat 8. efes 76

TTS-04 Bilangan-Puluhan Mendatar Menurun 1. shloshimm 2. shiv'im 3. khamishim 4. shishim 5. me’a 6. arba'im 7. 'esrim 77 8. tish'im

TTS-05 Bilangan-Ratusan Mendatar Menurun 1. me'a 2. elef 3. shesh-me'ot 3. arba-me'ot 5. matayim 4. tsha-me'ot 7. shmoneh-me'ot 6. shlosh-me'ot 8. shva-me'ot 9. khamesh-me'ot 78

TTS-06 Warna Mendatar Menurun 2. yarok 1. tsahov 7. katom 3. khum 8. kakhol 4. adom 9. segol 5. afor 10. shakhor 6. lavan 79

TTS-07 Kata Sifat Mendatar Menurun 3. rakhav 1. tsar 5. arokh 2. gadol 8. kar 4. gavoha 9. katan 6. rendah 7. katsar 8. 'amok 80

TTS-08 Kata Kerja 1 Mendatar Menurun 2. lihiyot 1. leakher mesugal 3. leekhol 4. lavo 6. levakesh 5. leehov 8. levashel 7. ledaber 9. levaker 8. livkhor 10. lagur 81

TTS-09 Kata Kerja 2 Mendatar Menurun 7. lehasbir 1. lehikanes 9. lehavi 2. lehagia 3. lehaamin 11. lehakshiv 4. lehagid 5. lehishaer 6. lehavin 7. lekakhlit 8. lehaskim 10. lehipagesh 82

Kata Benda 83

Kata benda 1. Akhiran hf(-a) Bisa kita bandingkan dengan akhiran “-i” dalam bahasa Indonesia yang menyatakan jenis feminim (pemudi, siswi, dan sebagainya). Beberapa kata benda yang berjenis maskulin dapat menjadi jenis feminin apabila dibubuhi dengan akhiran hf. Contoh: Orang (pr.) ishsha Wa = hf+ w  l  = hf+ @l m Ratu malka tB = ]B Anak (pr.) bat Kata sifat + akhiran hf menjadi kata benda feminin. Contoh: hari besar yom gadol OdG ,Oy kota besar ir gedola OdG ry 2. Akhiran t (taw) saudari Contoh: pengetahuan tOxa ti D 3. Menunjukkan orang atau hewan betina ,a ibu hW wanita 84

4. Semikhut (V) Gabungan dua kata benda Kata benda 2+ Kata benda 1 la elohim +  B bayit =  la B bet elohim B disebut bentuk lengkap atau mandiri. B disebut bentuk perpendekan atau terikat. Contoh lain: Bentuk terikat Bentuk mandiri kata TUHAN     kata    devar-adonay davar Yang perlu diperhatikan adalah:  Huruf mati tidak mengalami perubahan dalam bentuk terikat, hanya vokalnya.  Akhiran feminin hf menjadi  atau   Contoh: Bentuk terikat Bentuk mandiri taurat Allah    taurat    85

5. Awalan m- Dibentuk dari kata kerja dasar dengan ditambahkan awalan Diucapkan ma- atau mi- , tetapi juga me-, mo-, mu-, tergantung suku pertamanya. Contoh: Kata benda Kata kerja dasar mezbah    menyembelih  Sebagian kata-kata benda yang berawalan ini juga dibubuhi dengan akhiran   yang menyatakan jenis feminin. Contoh: Kata benda Kata kerja dasar sanak    melahirkan   saudara kerajaan   merajai       menyuruh    pasukan 6. Anggota tubuh berpasangan tangan  mata   kaki   86

Kata Ganti Orang 87

Kata Ganti Orang (sebagai subyek) Tunggal I Saya/aku ani  engkau (m) anokhi  II engkau (f) dia (m) atta   III dia (f) att    I kami/kita hu   kamu (m) II kamu (f) hi  Jamak mereka (m) anakhnu   III mereka (f) attem   Contoh: atten   Aku TUHAN Dia baik hemma   hem  henna  hen       bOu  88

Kata Ganti Orang (sebagai obyek langsung) I -ku Tunggal  engkau (m) oti    otkha   II otakh    engkau (f) oto    -nya (m) ota III -nya (f) Jamak    otanu     I kami/kita etkhem    kalian (m) etkhen   otam    II otan kalian (f) mereka (m) III mereka (f) Contoh: Saya mengasihi-mu (m) ani ohevet otkha ‫ אני אוהבת אותך‬ 89

90

Ibadah Di kota Kana 91

92

TTS- Jawaban 93


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook