2. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SD Negeri Pekunden memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengembangkan kegiatan projek sesuai dengan minat dan karakteristik daya dukung lingkungan. Pendidik sebagai fasilitator agar peserta didik dapat mengembangkan dimensi Profil Pelajar Pancasila melalui rangkaian proses kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila meliputi aktivitas pengenalan tema, kontekstualisasi (penggalian masalah), aksi (merancang peran penyelesaian masalah), refleksi, dan tindak lanjut. Aktivitas pengenalan dilakukan dengan cara pendidik memberikan gambaran umum tentang tema projek. Peserta didik melaksanakan kegiatan projek dengan 2 tema yang berbeda untuk satu tahun ajaran. Secara rinci pilihan tema yang dikembangkan di SD Negeri Pekunden sebagai berikut: a. Gaya Hidup Berkelanjutan Peserta didik memahami dampak aktivitas manusia, baik jangka pendek maupun panjang, terhadap kelangsungan kehidupan di dunia maupun lingkungan sekitarnya. Peserta didik juga membangun kesadaran untuk bersikap dan berperilaku ramah lingkungan, mempelajari potensi krisis keberlanjutan yang terjadi di lingkungan sekitarnya serta mengembangkan kesiapan untuk menghadapi dan memitigasinya. Melalui projek ini, peserta didik kelas II dan IV SD Negeri Pekunden diharapkan dapat bersikap ramah lingkungan. Peserta didik kelas II menghasilkan produk inovasi pengolahan sampah plastik. Peserta didik kelas IV menghasilkan produk inovasi yang ramah lingkungan. Dalam pelaksanaan projek, peserta didik dibagi dalam kelompok beranggotakan 4 orang dan dapat memilih topik diantaranya: 1) Pencemaran udara 2) Pencemaran sungai 3) Perlindungan sumber air 4) Pencemaran tanah akibat pestisida 5) Pengolahan sampah anorganik 6) Pengolahan sampah organik 7) Kekurangan lahan hunian Sebagai panduan pendidik, disajikan fokus dimensi yang dikembangkan serta elemen dan sub elemen serta capaian akhir fase yang pada tema Gaya Hidup Berkelanjutan.
Dimensi Elemen Sub Elemen Capaian akhir fase Beriman Akhlak Memahami Fase A: dan terhadap keterhubun Mengidentifikasi berbagai ciptaan Bertakwa alam g an Tuhan kepada ekosistem Fase B: Tuhan bumi Memahami keterhubungan antara satu Yang ciptaan dengan ciptaan Tuhan yang Maha Esa lainnya dan Berakhlak Menjaga Fase A: Mulia lingkungan Membiasakan bersyukur atas alam sekitar lingkungan alam sekitar dan berlatih untuk menjaganya Fase B: Terbiasa memahami tindakan- tindakan yang ramah dan tidak ramah lingkungan serta membiasakan diri untuk berperilaku ramah lingkungan Bernalar Menganali Menganalisi Fase A: Kritis sis dan s dan Melakukan penalaran konkret dan mengeval mengevalua memberikan alasan dalam uasi si penalaran menyelesaikan masalah dan penalaran dan mengambil keputusan dan prosedurnya Fase B: prosedurn Menjelaskan alasan yang relevan ya dalam penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan Kreatif Menghasil Menghasilka Fase A: kan karya n karya dan Mengeksplorasi dan mengekspresikan dan tindakan pikiran dan/atau perasaannya dalam tindakan yang orisinal bentuk karya dan/atau tindakan serta yang mengapresiasi karya dan tindakan orisinal yang dihasilkan Fase B: Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya sesuai dengan minat dan kesukaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan serta mengapresiasi karya dan tindakan yang dihasilkan
b. Bhinneka Tunggal Ika Peserta didik mengenal dan mempromosikan budaya perdamaian dan anti kekerasan, belajar membangun dialog penuh hormat tentang keberagaman serta nilai-nilai ajaran yang dianutnya. Peserta didik juga mempelajari perspektif berbagai agama dan kepercayaan, secara kritis dan reflektif menelaah berbagai stereotip negatif dan dampaknya terhadap terjadinya konflik dan kekerasan. Melalui projek ini, peserta didik kelas I dan IV SD Negeri Pekunden diharapkan bertoleransi terhadap keberagaman agama dan budaya serta berbudaya damai dan anti kekerasan. Peserta didik direncanakan untuk menyajikan seni pertunjukan kreatif. Dalam pelaksanaan projek, peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok. Peserta didik kelas I dapat memilih topik diantaranya: 1) Keragaman agama 2) Kesetaraan gender 3) Kesenjangan sosial ekonomi Peserta didik kelas IV dapat memilih topik diantaranya: 1. Menghargai keunikan individu 2. Toleransi beragama 3. Kesetaraan gender 4. Kesenjangan sosial ekonomi Pengerucutan isu dalam topik akan dikembangkan oleh peserta didik selama proses pelaksanaan projek. Sebagai panduan pendidik, disajikan fokus dimensi yang dikembangkan serta elemen dan sub elemen serta capaian akhir fase yang pada tema Bhinneka Tunggal Ika. Dimensi Elemen Sub Elemen Capaian akhir fase Beriman Akhlak Mengutama Fase A: dan kepada kan Mengenali hal-hal yang sama dan Bertakwa manusia persamaan berbeda yang dimiliki diri dan temannya kepada dengan dalam berbagai hal, serta memberikan Tuhan orang lain respons secara positif. Yang dan Fase B: Maha Esa menghargai Terbiasa mengidentifikasi hal-hal yang dan perbedaan sama dan berbeda yang dimiliki diri dan Berakhlak temannya dalam berbagai hal serta Mulia memberikan respons secara positif.
Kreatif Menghasil Berempati Fase A: kan karya kepada dan orang lain Mengidentifikasi emosi, minat, dan tindakan kebutuhan orang-orang terdekat yang Menghasilk dan meresponsnya secara positif. orisinal an karya Fase B: dan Terbiasa memberikan apresiasi di tindakan lingkungan sekolah dan masyarakat yang orisinal Fase A: Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan serta mengapresiasi karya dan tindakan yang dihasilkan Fase B: Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya sesuai dengan minat dan kesukaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan serta mengapresiasi karya dan tindakan yang dihasilkan Memiliki Memiliki Fase A: keluwesan keluwesan Mengidentifikasi gagasan-gagasan berpikir berpikir kreatif untuk menghadapi situasi dan dalam dalam permasalahan. mencari mencari Fase B: alternatif alternatif Membandingkan gagasan-gagasan solusi solusi kreatif untuk menghadapi situasi dan permasala permasalah permasalahan. han an c. Bangunlah Jiwa dan Raganya Peserta didik membangun kesadaran dan keterampilan memelihara kesehatan fisik dan mental, baik untuk dirinya maupun orang sekitarnya. Peserta didik melakukan penelitian dan mendiskusikan masalah-masalah terkait kesejahteraan diri (wellbeing), perundungan (bullying), serta berupaya mencari jalan keluarnya. Mereka juga menelaah masalah-masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental, termasuk isu narkoba, pornografi, dan kesehatan reproduksi. Melalui projek ini, peserta didik kelas I SD Negeri Pekunden diharapkan terampil memelihara kesehatan fisik dan mental. Peserta didik kelas I direncanakan untuk menghasilkan produk bahan kampanye mengenai kesehatan jasmani. Dalam
pelaksanaan projek, peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok dan dapat memilih topik diantaranya: 1) Kesehatan gigi 2) Kesehatan mata 3) Kebersihan tangan Sebagai panduan pendidik, disajikan fokus dimensi yang dikembangkan serta elemen dan sub elemen serta capaian akhir fase yang pada tema Bangunlah Jiwa dan Raganya. Dimensi Elemen Sub Elemen Capaian akhir fase Beriman Akhlak Integritas Fase A: dan pribadi Membiasakan bersikap jujur Bertakwa terhadap diri sendiri dan orang lain kepada dan berani menyampaikan Tuhan kebenaran atau fakta Yang Maha Esa Merawat diri Fase A: dan secara fisik, Memiliki rutinitas sederhana yang Berakhlak mental, dan diatur secara mandiri dan Mulia spiritual dijalankan sehari-hari serta menjaga kesehatan dan keselamatan/keamanan diri dalam semua aktivitas kesehariannya. Kreatif Menghasilka Menghasilka Fase A: n karya dan n karya dan Mengeksplorasi dan tindakan tindakan mengekspresikan pikiran dan/atau yang orisinal yang orisinal perasaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan serta mengapresiasi karya dan tindakan yang dihasilkan d. Kewirausahaan Peserta didik mengidentifikasi potensi ekonomi di tingkat lokal dan masalah yang ada dalam pengembangan potensi tersebut, serta kaitannya dengan aspek lingkungan, sosial dan kesejahteraan masyarakat. Melalui kegiatan ini, kreativitas dan budaya kewirausahaan akan ditumbuhkembangkan. Peserta didik juga membuka wawasan tentang peluang masa depan, peka akan kebutuhan masyarakat, menjadi problem solver yang terampil, serta siap untuk menjadi tenaga kerja profesional penuh integritas. Melalui projek ini, peserta didik kelas V SD Negeri Pekunden diharapkan mampu mengembangkan jiwa wirausaha dengan mengolah potensi lokal.
Peserta didik direncanakan untuk menghasilkan produk kreatif yang bernilai jual. Peserta didik dapat memilih topik diantaranya olahan makanan dan pengolahan limbah. Sebagai panduan pendidik, disajikan fokus dimensi yang dikembangkan serta elemen dan sub elemen serta capaian akhir fase yang pada tema Kewirausahaan. Dimensi Elemen Sub Elemen Capaian akhir fase Beriman Akhlak Melaksanakan Fase C: dan kepada Hak dan Mengidentifikasi dan Bertakwa negara Kewajiban memahami peran, hak, dan kepada sebagai kewajiban dasar sebagai Tuhan Warga Negara warga negara serta kaitannya Yang Indonesia dengan keimanan kepada Maha Esa Tuhan YME dan secara sadar mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kreatif Menghasilk Menghasilkan Fase C: an karya karya dan Mengeksplorasi dan dan tindakan yang mengekspresikan pikiran dan/atau tindakan orisinal perasaannya sesuai yang dengan minat dan kesukaannya orisinal dalam bentuk karya dan/atau tindakan serta mengapresiasi dan mengkritisi karya dan tindakan yang dihasilkan e. Kearifan Lokal Peserta didik membangun rasa ingin tahu dan kemampuan inkuiri melalui eksplorasi budaya dan kearifan lokal masyarakat sekitar atau daerah tersebut, serta perkembangannya. Melalui projek ini, peserta didik kelas II dan V SD Negeri Pekunden diharapkan mampu mengeksplorasi budaya dan kearifan lokal di Semarang Kota Semarang. Peserta didik kelas II direncanakan menyajikan seni pertunjukan kearifan lokal seperti reog dan jathilan. Peserta didik kelas V direncanakan menghasilkan karya batik. Sebagai panduan pendidik, disajikan fokus dimensi yang dikembangkan serta elemen dan sub elemen serta capaian akhir fase yang pada tema Kearifan Lokal.
Dimensi Elemen Sub Elemen Capaian akhir fase Bernalar Kritis Memperoleh Mengajukan Fase A: dan pertanyaan Mengajukan pertanyaan untuk Kreatif memproses menjawab keingintahuannya dan informasi dan untuk mengidentifikasi suatu gagasan permasalahan mengenai dirinya dan lingkungan sekitarnya. Mengidentifi Fase C: kasi, Mengajukan pertanyaan untuk mengklarifik membandingkan berbagai informasi asi, dan dan untuk menambah mengolah pengetahuannya. informasi dan Fase A: gagasan Mengidentifikasi dan mengolah informasi dan gagasan. Menganalisi s dan Fase C: mengevalua Mengumpulkan, si penalaran mengklasifikasikan, dan prosedurnya membandingkan, dan memilih informasi dari berbagai sumber, Menghasilka serta memperjelas informasi n karya dan dengan bimbingan orang tindakan dewasa. yang orisinal Fase A: Melakukan penalaran konkret dan memberikan alasan dalam menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan Fase C: Menjelaskan alasan yang relevan dan akurat dalam penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan Fase A: Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan serta mengapresiasi karya dan tindakan yang dihasilkan Fase C: Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya sesuai dengan minat dan kesukaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan serta
mengapresiasi dan mengkritisi karya dan tindakan yang dihasilkan. aktivitas kontekstualisasi dilakukan dengan cara pendidik mengajak peserta didik untuk menggali permasalahan melalui kegiatan observasi, studi literatur, wawancara, maupun studi kasus secara terbimbing. Pendidik menyediakan pertanyaan pemantik yang memandu peserta didik untuk melalui proses kontekstualisasi secara aktif sesuai dengan pemahaman dan minatnya. Aktivitas ini mengajak peserta didik untuk menentukan fokus permasalahan yang akan diselesaikan sesuai dengan tema yang dipilih. Peran pendidik dalam aktivitas aksi sebagai fasilitator dan konsultan sehingga peserta didik dapat mengambil peran yang tepat dalam penyelesaian masalah. Setelah peserta didik merancang dan melaksanakan aktivitas aksi, pendidik memfasilitasi peserta didik untuk melakukan refleksi dan tindak lanjut. Alur pengelolaan projek penguatan profil pelajar Pancasila setiap semester disajikan dalam tabel berikut: Minggu Aktivitas Jumlah JP ke- 14 1-2 Pengenalan Mengenali dan membangun kesadaran peserta didik terhadap tema yang dipelajari 3-5 Kontekstualisasi 21 Menggali permasalahan di lingkungan sekitar yang terkait dengan topik pembahasan. 6-12 Aksi 49 Merumuskan peran yang dapat dilakukan melalui aksi nyata. 13-15 Refleksi 21 Menggenapi proses dengan berbagi karya serta melakukan evaluasi dan refleksi. 16-18 Tindak Lanjut 21 Menyusun langkah strategis.
Contoh Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila: Melalui projek ini, peserta didik diharapkan dapat bersikap ramah lingkungan. Peserta didik menghasilkan produk inovasi yang ramah lingkungan. Dalam pelaksanaan projek, peserta didik dibagi dalam kelompok beranggotakan 4 orang dan dapat memilih topik diantaranya: 1. Pencemaran udara 2. Pencemaran sungai 3. Perlindungan sumber air 4. Pencemaran tanah akibat pestisida 5. Pengolahan sampah anorganik 6. Pengolahan sampah organik 7. Kekurangan lahan hunian Rencana pengelolaan projek: Minggu ke- Aktivitas Waktu 1 Pengenalan Menyaksikan tayangan video mengenai inovasi ramah 7 JP lingkungan dilanjutkan diskusi dan pengerjaan LKPD individu. Alat panduan LKPD dan media video. 2 Pengenalan Memanfaatkan perangkat komputer untuk mencari informasi 7 JP mengenai inovasi ramah lingkungan dilanjutkan diskusi dan pengerjaan LKPD kelompok sesuai topik. Alat panduan LKPD dan perangkat komputer. 3 Konteks tualisasi 7 JP 4 Konteks Menggali informasi melalui perangkat komputer tentang 5 Konteks isu/masalah sesuai topik per kelompok. Alat panduan LKPD dan perangkat komputer. 6 Aksi 7 Aksi tualisasi 7 JP Melakukan analisis faktor penyebab, cara pencegahan/penanggulangan, dan kesempatan pendukung setiap isu/masalah sesuai topik. Alat panduan LKPD. tualisasi 7 JP Menentukan fokus isu/masalah yang akan diselesaikan dengan memetakan garis besar faktor penyebab yang dapat diatasi, faktor penyebab yang tidak dapat diatasi, perubahan perilaku manusia yang dapat dilakukan. Alat panduan LKPD. 7 JP Menganalisis kekuatan dan daya dukung yang dapat dilibatkan untuk menyelesaikan isu/masalah. Alat panduan LKPD. 7 JP
Merancang rencana aksi untuk menyelesaikan isu/masalah. Alat panduan LKPD. 8 Aksi 7 JP Mengkomunikasikan rencana aksi kepada mitra/pihak yang dilibatkan dalam penyelesaian isu/masalah (koordinasi) dan memastikan peran . Alat panduan LKPD. 9 Aksi 7 JP Menjalankan aksi menyelesaikan isu/masalah: persiapan bahan produk. Alat panduan LKPD. 10 Aksi 7 JP Menjalankan aksi menyelesaikan isu/masalah: membuat produk. Alat panduan LKPD. 11 Aksi 7 JP Menjalankan aksi menyelesaikan isu/masalah: membuat produk. Alat panduan LKPD. 12 Aksi 7 JP Menjalankan aksi menyelesaikan isu/masalah: membuat produk. Alat panduan LKPD. 13 Refleksi 7 JP Mempresentasikan produk aksi dalam bentuk video. Alat panduan LKPD. 14 Refleksi 7 JP Mempresentasikan produk aksi secara langsung. Alat panduan LKPD. 15 Refleksi 7 JP Merefleksikan pembuatan produk dan kegunaannya, mendata kekurangan dan hal yang perlu diperbaiki. Alat panduan LKPD. 16 Lanjut 7 JP Tindak Melakukan perbaikan produk dan penyusunan draft laporan. Alat panduan LKPD. 17 Lanjut 7 JP Tindak Menyusun laporan projek. Alat panduan LKPD. 18 Lanjut 7 JP Tindak Menyusun laporan projek. Alat panduan LKPD.
BAB V PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL A. Kegiatan Intrakurikuler Pihak yang terlibat Waktu No. Bentuk 1 Pendampingan Sasaran: Pendidik Juli 2022 - Juni Coaching, Fasilitasi, dan Mentoring 2023 Pendamping: Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, Komite Pembelajaran 2 Evaluasi Sasaran: Pendidik September 2022 a. Supervisi Administrasi Februari -Maret Supervisor: 2023 b. Supervisi Pembelajaran Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah Oktober - November 2022 Maret-April 2023 3 Pengembangan Profesional Sasaran: Pendidik Juli - Oktober Pelatihan Narasumber/Ahli 2022 (tentatif) B. Kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila No. Bentuk Pihak yang terlibat Waktu 1 Pendampingan Sasaran: Juli 2022 - Juni 2023 Coaching, Fasilitasi, dan Mentoring Pendidik Orang tua Pendamping: Kepala Sekolah, Komite Pembelajaran, Tim Fasilitasi projek penguatan profil pelajar Pancasila, 2 Evaluasi Sasaran: September 2022 a. Supervisi Administrasi Pendidik Februari -Maret 2023 b. Supervisi Pelaksanaan Supervisor: Kepala Sekolah, Oktober -
3 Pengembangan Profesional Tim Fasilitasi projek November 2022 Pelatihan penguatan profil Maret-April 2023 pelajar Pancasila Juli 2022 Sasaran: Pendidik Januari 2023 (tentatif) Narasumber/Ahli C. Kegiatan Ekstrakurikuler No. Bentuk Pihak yang terlibat Waktu 1 Pendampingan Sasaran: Juli 2022 - Juni 2023 Coaching, Fasilitasi, dan Mentoring Pembimbing Ekstrakurikuler Pendamping: Kepala Sekolah, Koordinator Ekstrakurikuler 2 Evaluasi Sasaran: Pembimbing September 2022 a. Supervisi Administrasi Februari -Maret Supervisor: 2023 b. Supervisi Pelaksanaan Kepala Sekolah, Koordinator Oktober - 3 Pengembangan Profesional Ekstrakurikuler November 2022 Pelatihan Maret-April 2023 Sasaran: Pembimbing Juli 2022 ekstrakurikuler (tentatif) Narasumber/Ahli
BAB V KALENDER PENDIDIKAN A. Rasional Kalender pendidikan yang selanjutnya di singkat Kaldik adalah merupakankalender pengaturan waktu kegiatan pembelajaran peserta didik selama 1 (satu) tahun pelajaran yangmencakup : 1. Perencanaan pengaturan kelas untuk keperluan administrasi satuan pendidikan danpenempatan denah satuan pendidikan pada papan pengumuman serta pengaturan ruang kelas guna memudahkan peserta didik mengetahui ruang belajar masing-masing; 2. tahun pelajaran sebagai waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan; 3. Penerimaan Peserta Didik Baru yang selanjutnya disingkat PPDB adalah serangkaian kegiatan yang dilaksanakan untuk menetapkan jumlah peserta didik pada setiap jenjang pendidikan; 4. Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah yang selanjutnya disingkat MPLS adalah kegiatan pertama masuk sekolah untuk pengenalan program, sarana dan prasarana sekolah, cara belajar, penanaman konsep pengenalan diri, dan pembinaan awal kultur sekolah; 5. Hari pertama masuk satuan pendidikan yang berisi serangkaian kegiatan satuan pendidikan pada permulaan tahun pelajaran yang berlangsung selama 3 (tiga) hari kerja; 6. Minggu efektif belajar yang merupakan jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan; 7. Waktu pembelajaran efektif jam pembelajaran setiap minggu, yang meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri; 8. Waktu libur yang ditetapkan untuk tidak diadakannya kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud, baik berupa libur akhir semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari Libur Nasional termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus; 9. Penilaian sebagai sarana untuk mengumpulkan informasi tentang perkembangan, kemajuan dan hasil belajar peserta didik selama
mengikuti program pendidikan; 10. Akhir tahun pelajaran adalah hari yang ditetapkan sebagai akhir tahun pelajaran, yang ditandai dengan penyerahan buku laporan hasil belajar; 11. Semester adalah penggalan paruh waktu yang ada pada setiap tahun pelajaran; 12. Libur semester adalah hari libur yang berlangsung pada akhir setiap semester; 13. Libur Nasional memperingati peristiwa nasional atau keagamaan, yang ditetapkan oleh Pemerintah; 14. Libur khusus sehubungan dengan peringatan keagamaan, hari peringatan lainnya, keadaan musim, karena sesuatu bencana alam atau keperluan lainnya di luar ketentuan Libur Nasional; 15. Penilaian adalah proses untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan, melakukan perbaikan pembelajaran dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik; serta 16. Ujian adalahkegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan. B. Penerimaan Peserta Didik Baru PPDB dilaksanakan pada bulan Juni 2022. C. Permulaan Tahun Pelajaran Permulaan tahun pelajaran 2022/2023 dimulai pada hari Senin, 11 Juli 2022. Hari Pertama Masuk Sekolah (HPMS) merupakan rangkaian kegiatan satuan pendidikan pada permulaan tahun pelajaran baru dimulai dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), berlangsung selama 3 (tiga) hari kerja mulai hari Senin, 11 Juli 2022 dan berakhir hari Rabu, 13 Juli 2022. HPMS diisi dengan kegiatan, antara lain: 1. peserta didik Kelas 1 (satu) diisi dengan kegiatan edukatif sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik, antara lain: a. pengenalan lingkungan kelas b. pengenalan satuan pendidikan; c. pengenalan lingkungan belajar d. Pendidikan Budi Pekerti dan mengenalkan cara belajar efektif;
e. kegiatan keagamaan/kerohanian/kepercayaan; dan f. kegiatan yang mengarah pada pendidikan karakter, seperti: penetapan komitmen bersama tentang budaya kelas; g. sosialisasi program kegiatan sekolah, kurikulum, akademik, dan tata tertib; h. pengumpulan data untuk kepentingan tata usaha satuan pendidikan dan komite sekolah, seperti: angket orang tua/wali, dan pengisian catatan kumulatif yang lazim disebut Buku Laporan Pribadi atau Buku Induk Peserta Didik; 2. peserta didik Kelas 2 (dua) sampai dengan Kelas 6 (enam) SD diisi kegiatan edukatif sesuai pertumbuhan dan perkembangan peserta didik, antara lain: a. penyusunan pengurus kelas; b. pengenalan warga kelas; c. menciptakan kegiatan yang dinamis di kelas dengan dipandu wali kelas; 1) Pembentukan pengurus kelas, regu kelompok belajar, kelopmok jadwal kebersihan 2) pembenahan 7K (Kebersihan, Keamanan, Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan, Kerindangan, dan Kesehatan); 3) keagamaan/kerohanian/kepercayaan; 4) kegiatan yang mengarah pada pendidikan karakter; 5) sosialisasi program kegiatan sekolah, kurikulum, akademik, dan tata tertib; Semua kegiatan orientasi peserta didik dilaksanakan melalui kegiatan pembiasaan dan pengembangan diri yang dilandasi nilai- nilai karakter, kebangsaan, kearifan lokal dan religiusitas yang memuat nilai-nilai pendidikan. Orientasi peserta didik baru bersifat akademik dan pengenalan lingkungan tanpa kekerasan dengan pengawasan guru; dan Hari Pertama Masuk Sekolah (HPMS) dilarang melakukan kegiatan yang berbentuk dan/atau mengarah pada perpeloncoan, yakni: 1. bentuk-bentuk kegiatan yang bersifat dan menjurus kearah perpeloncoan; 2. kekerasan fisik dan nonfisik;serta 3. pelecehan, perundungan, dan/atau kegiatan lain yang dapat mengancam atau mengganggu keselamatan fisik maupun nonfisik peserta didik baik di dalam maupun di luar satuan pendidikan.
Kepala Satuan Pendidikan berkewajiban membuat program paling lambat Senin, 11 Juli 2022, yang mencakup: 1. rencana kerja satuan pendidikan; 2. kalender pendidikan; 3. perencanaan pembelajaran; 4. pelaksanaan pembelajaran; 5. penilaian hasil pembelajaran; 6. pengawasan proses pembelajaran meliputi: a. pemantauan (kepala sekolah dan pengawas sekolah); b. supervisi (kepala sekolah dan pengawas sekolah); c. evaluasi (satuan pendidikan dan pemerintah); d. pelaporan (kepala sekolah, pengawas sekolah, dan guru); dan e. pengambilan langkah tindak lanjut yang diperlukan. 7. pedoman pelaksanaan penyelenggaraan satuan pendidikan, yang meliputi: a. kurikulum; b. struktur organisasi satuan pendidikan; c. pembagian tugas guru dan tenaga kependidikan; d. peraturan akademik; e. tata tertib satuan pendidikan (tata tertib guru, tenaga kependidikan dan peserta didik); f. tata tertib pengaturan penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan; g. kode etik satuan pendidikan, yang memuat norma tentang: 1) hubungan antara peserta didik, guru dan tenaga kependidikan; 2) hubungan sesama warga di dalam lingkungan satuan pendidikan dan hubungan antara warga satuan pendidikan dengan masyarakat; 3) sistem yang memberikan penghargaan bagi yang mematuhi dan sanksi bagi yang melanggar; serta 4) pendidikan nasionalisme dan karakter bangsa. D. Waktu Pembelajaran Satuan pendidikan SDN Pekunden menggunakan sistem semester dalam penyelenggaraan pendidikan, yang membagi 1 (satu) tahun pelajaran menjadi Semester Gasal dan Semester Genap.
Jumlah waktu pembelajaran per minggu menyesuaikan dengan kurikulum yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan yang bersangkutan. Jumlah waktu pembelajaran pada setiap semester minimal 18 (delapan belas) minggu efektif dan pada Semester Genap untuk kelas terakhir setiap jenjang pendidikan minimal 14 (empat belas) minggu efektif. Waktu pembelajaran efektif adalah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri. Beban belajar kegiatan tatap muka keseluruhan sebagai berikut: 1. jumlah waktu pembelajaran perminggu untuk Kelas 1 (satu), Kelas 2 (dua) dan Kelas 3 (tiga) masing-masing paling sedikit sebanyak 32, 34, dan 36 jam pembelajaran, dengan alokasi waktu 35 menit perjam pembelajaran tatap muka; 2. jumlah waktu pembelajaran per tahun untuk Kelas 1 (satu) sampai dengan Kelas 3 (tiga) masing-masing paling sedikit sebanyak 1.466 - 1649 jam pembelajaran (51.296 – 57.715 menit). 3. Minggu efektif pertahun pelajaran sebanyak 46 minggu dan jumlah jam per tahun (@ 60 menit) : 859, 912, dan 966 jam; 4. jumlah waktu pembelajaran perminggu untuk Kelas 4 (empat) sampai dengan Kelas 6 (enam) masing-masing sebanyak 38 jam pembelajaran, dengan alokasi waktu 35 menit per jam pembelajaran tatap muka; dan 5. jumlah waktu pembelajaran Kelas 6 (Enam) pada Semester Gasal paling sedikit 23 minggu efektif dan pada Semester Genap paling sedikit 23 minggu efektif. 6. Minggu efektif pertahun pelajaran sebanyak 46 minggu dan jumlah jam per tahun (@ 60 menit) : 1.020 7. Khusus bulan Ramadhan, alokasi waktu per jam pembelajaran tatap muka menyesuaikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. E. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran di SDN Pekunden menggunakan kurikulum yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan (SNP). Berdasar SK Kadisdik 420/4011 Tgl 11 Juli 2017 SDN Pekunden sebagai sekolah pelaksana penguatan Pendidikan karakter dengan pola 5 hari sekolah, waktu belajar efektif dimulai pukul 07.30 – 13.00 WIB yang selanjutnya dilanjutkan kegiatan kokurikuler maupun ekstrakurikuler hingga pukul 15.30 WIB untuk hari senin haingga hari kamis, khusus hari jumat dimulai jam 07.30 – 11.20 WIB. Adapun hari sabtu adalah hari bersama keluarga (Pembinaan Pendidikan
Keluarga/BINDIKEL) F. Penilaian Hasil Belajar Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar menggunakan berbagai teknik penilaian sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai, yaitu: 1. Penilaian Harian (PH) adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih. 2. Penilaian Tengah Semester (PTS) adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8-9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan Penilaian meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut. 3. Penilaian Akhir Semester (PAS) merupakan penilaian yang dilaksanakan pada akhir semester gasal, sedangkan Penilaian Akhir Tahun (PAT) merupakan penilaian yang dilaksanakan pada akhir semester genap/akhir tahun pelajaran. 4. Cakupan penilaian meliputi indikator yang merepresentasikan semua Kompetensi Dasar (KD) pada semester tersebut. 5. Penentuan kenaikan kelas mempertimbangkan nilai rapor semester gasal dan genap yang terdiri dari nilai pengetahuan, sikap dan ketrampilan 6. Penilaian akhir dilaksanakan dengan ujian sekolah. Penilaian Harian (PH), 7. Penilaian Tengah Semester (PTS), Penilaian Akhir Semester (PAS) dan Penilaian Akhir Tahun (PAT) merupakan tugas dan tanggung jawab guru dan satuan pendidikan. PAS, PAT dan persiapan penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Penilaian Akhir Semester (PAS) b. Semester Gasal : 28 Nopember – 9 Desember 2022 c. Penilaian Akhir Tahun (PAT) d. Semester Genap : 5 – 9 Juni 2023 e. Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar 1) Semester Gasal : 16 Desember 2022 2) Semester Genap : 23 Juni 2023 8. Penyerahan ijazah dilaksanakan paling lama 2 (dua) minggu setelah blangko ijazah diterima satuan pendidikan.
G. Hari Libur Satuan Pendidikan Hari libur satuan pendidikan adalah hari yang ditetapkan untuk tidak diadakan proses pembelajaran di satuan pendidikan yang terdiri atas hari libur semester, hari libur bulan Ramadhan, hari libur khusus, dan hari Libur Nasional. Libur semester berlangsung pada : 1. Akhir Semester Gasal berlangsung mulai 19 – 30 Desember 2022 2. Akhir Semester Genap berlangsung mulai 26 Juni –14 Juli 2023 Perkiraan hari libur pada bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1444 H, diatur sebagai berikut : 1. Awal Ramadhan berlangsung tanggal 23 Maret 2023 2. Akhir Ramadhan berlangsung tanggal 19-20 April 2023 3. Dua hari pada saat Idul Fitri 144 H, yaitu. 21-22 April 2023 Keterangan: Libur bulan Ramadhan dan Libur Nasional disesuaikan dengan keputusan Pemerintah. Libur Nasional meliputi hari besar keagamaan dan hari-hari besar nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah.Libur khusus yang diadakan sehubungan dengan peringatan keagamaan, keadaan musim, bencana alam, atau libur lain diluar ketentuan Libur Nasional, ditetapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang. Perkiraan Libur Nasional/Libur Hari Besar Keagamaan Tahun 2022/2023 : 1. 11 Juli 2022 Hari Pertama Masuk Sekolah 2. 11-13 Juli 2022 Kegiatan MPLS 3. 30 Juli 2022 Libur Umum (Tahun Baru Hijriyah/! Muharam 1444 H) 4. 17 Agustus 2022 Mengikuti Upacara HUT Kemerdekaan RI 5. 5-9 September 2022 Penilaian/Asesmen Tengah Semester Gasal Untuk 5 (lima) hari sekolah 6. 1 Oktober 2022 Mengikuti Upacara Hari Kesaktian Pancasila 7. 8 Oktober 2022 Libur Umum (Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H) 8. 28 Oktober 2022 Mengikuti Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda 9. 10 November 2022 Mengikuti Upacara Peringatan Hari Pahlawan 10. 28 November - 9 Penilaian/Asesmen Akhir Semester Gasal, untuk 5 11. 12-15 Desember 2022 Persiapan Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar
Semester Gasal Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar) Semester Gasal 12. 19-31 Desember 2022 — Libur Akhir Semester Gasal 13. 24 Desember 2022 Cuti Bersama sebelum Hari Raya Natal 14. 25 Desember 2022 Libur Umum (Hari Raya Natal) 15. 1 Januari 2023 Libur Umum (Tahun Baru Maschi 2023) 16. 2 Januari 2023 Hari Pertama Masuk Semester Genap 17. 22 Januari 2023 Libur Umum (Tahun Baru Imlek 2574). 18. 18 Februari 2023 Libur Umum (Isro’ Mi'raj 1444 H) 19. 27 Februari — 4 Maret Penilaian/Asesmen Tengah Semester Genap 20. 22 Maret 2023 Libur Umum (Hari Raya Nyepi 1945 Saka). 21. 22 -23 Maret 2023 a Perkiraan libur awal Puasa Ramadhan 1444 H 22. 7 April 2023 Libur Umum (Wafat Isa Al-Masih/Jumat Agung) 23. 19-20 April 2023 Libur menjelang Idul Fitri 1444 H 24. 21 April 2023 Peringatan Hari Kartini 25. 22 April 2023 Libur Hari Raya Idul Fitri 1444 H (1 Syawal 1444 H) 26. 24 April 2023 Cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1444 H 27. 1 Mei 2023 Libur Umum (Hari Buruh Internasional) 28. 2 Mei 2023 Peringatan Hari Pendidikan Nasional 29. 2 s.d 13 Mei 2023 Perkiraan US SD untuk 5 (lima) 30. 6 Me1 2023 Libur Umum (Hari Raya Waisak 2567) 31. 18 Mei 2022 Libur Umum (Kenaikan Isa Al Masth) 32. 20 Mei 2023 Peringatan Hari Kebangkitan Nasional 33. 1 Juni 2023 Libur Umum (Hari Lahir Pancasila) 34. 5 - 9 Juni 2023 Pemifaian/Asesmen Akhir Tahun, untuk 5 (lima) hari 35. 12-22 Juni 2023 Persiapan Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar semester genap. 36. 23 Juni 2023 Penyerahan Buku Laporan Hasil Belajar Semester Genap melakukan libur bulan Ramadhan selain hari- hari sebagaimana dimaksud, agar memperhatikan hal-hal berikut: 1. libur satuan pendidikan selama bulan Ramadhan diisi dan dimanfaatkan untuk melaksanakan berbagai kegiatan yang diarahkan pada peningkatan akhlak mulia, pemahaman, pendalaman dan amaliah agama, kerohaniahan, dan kepercayaan termasuk berbagai kegiatan ekstrakurikuler lainnya meningkatkan nilai-nilai karakter. Satuan pendidikan diharapkan dapat mendorong peningkatan peran serta
keluarga dan masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, baik yang diselenggarakan satuan pendidikan maupun masyarakat. Kegiatan- kegiatan peserta didik selama libur satuan pendidikan pada bulan Ramadhan, diantaranya adalah: a. peserta didik yang beragama Islam, antara lain sebagai berikut: 1) pesantren kilat, diisi dengan berbuka puasa bersama, tadarusan, salat berjamaah, salat tarawih dengan berpedoman pada materi yang disampaikan dalam pelatihan guru pembimbing pesantren kilat; 2) diskusi/debat/mujahadah/musyawarah; 3) latihan dakwah/ceramah; 4) bakti sosial ke panti asuhan/yatim piatu dan pesantren; 5) baca tulis dan pendalaman Al-Qur’an dan Al-Hadits; 6) pengumpulan dan pembagian zakat fitrah, shalat Idul Fitri; 7) kegiatan ekstrakurikuler lainnya yang relevan bernuansa pendidikan karakter seperti diskusi tentang bahaya narkoba, judi, dan tawuran peserta didik; dan 8) belajar mandiri, bakti sosial, dan pendidikan lingkungan hidup. b. peserta didik yang beragama selain Islam, antara lain sebagai berikut: 1) simulasi tentang kisah-kisah yang terdapat di dalam kitab suci; 2) pendalaman kitab suci; diskusi kelompok; 3) perenungan tentang firman Tuhan; 4) berlatih lagu puji-pujian; pasraman; 5) kegiatan ekstrakurikuler lainnya yang relevan, bernuansa pendidikan karakter seperti diskusi tentang bahaya narkoba, judi, dan tawuran peserta didik; 6) belajar mandiri, bakti sosial, dan pendidikan lingkungan hidup; dan kegiatan keagamaan/kepercayaan lainnya. c. memberikan kesempatan kepada peserta didik yang beragama Islam untuk memahami, mendalami, mengamalkan, dan menjalankan ibadah dibulan Ramadhan; dan d. kegiatan peserta didik pada satuan pendidikan selama bulan Ramadhan diberitahukan secara tertulis oleh Kepala Sekolah kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang. H. Akhir Tahun Pelajaran Akhir Tahun Pelajaran 2022/2023 adalah hari Jumat, 23 Juni 2023
BAB VI PENUTUP Kurikulum operasional di satuan pendidikan SD NEGERI Pekunden disusun sebagai kerangka acuan atau pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah tahun pelajaran 2021-2022. Kurikulum operasional di satuan pendidikan juga sebagai panduan ketercapaian pembelajaran bagi peserta didik dan upaya guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Negeri Pekunden yang telah tersusun ini akan berjalan lancar bila ada dukungan penuh dari semua pihak, yaitu kepala sekolah, guru, komite sekolah dan stake holder yang ada. Mudah-mudahan dukungan dan partisipasi aktif semua pihak dapat memajukan SD Negeri Pekunden. sesuai dengan apa yang telah terumuskan dalam visi, misi dan tujuan sekolah. Terakhir, ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah mendukung terselesaikannya kurikulum operasional di satuan pendidikan SD Negeri Pekunden. Teriring do’a, semoga kontribusi pemikiran, kerja keras dan dukungannya menjadi amal kebaikan. Semarang, 28 Juni 2022 Kepala SD Negeri Pekunden Abdul Khalik, S.Pd. NIP. 19780518 200801 1 008
DAFTAR PUSTAKA Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta:Depdiknas. Depdiknas. 2006. Permendiknas Nomor 22/2006 tentang Standar Isi untuk SatuanPendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas. –––. 2006. ”Permendiknas Nomor 23/2006 tentang Standar Kompetensi Lulusanuntuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas. –––. 2006. ”Permendiknas Nomor 24/2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas Nomor 22/2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Permendiknas Nomor 23/2006 tentang Standar KomptensiLulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Depdiknas. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Ripublik Indonesia Nomor 56 Tahun 2022 tentang Petunjuk penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
ANALISIS KONTEKS SD NEGERI PEKUNDEN TAHUN PELAJARAN 2022 / 2023 ORSATPEN KECAMATAN SEMARANG TENGAH KOTA SEMARANG
Jl.Taman Pekunden No.9 Semarang Telp.( 024 ) 8443605 mail : Sdpekunden @Yahoo.Com http://sdnpekunden.dikdas.semarangkota.go.id TIM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN SEKOLAH (TPMPS) SD NEGERI PEKUNDEN NO JABATAN NAMA JABATAN POKOK 1 Pengarah Ponimin, S.Pd., M.Si Korsatpen Kec. Semarang Penasehat Sri Hastutik, S.Pd.SD Tengah 2 Penanggung Jawab Abdul Khalik, S.Pd Pengawas Dabin III 3 Ketua Rohmad, S.Pd.SD Kepala Sekolah 4 Sekretaris Resy Susanti, S.Pd Guru Kelas IV Guru Kelas VI 5 Bendahara Siti Nizam Maria Ulfa, S. Pd. Guru Kelas IV Guru Kelas I 6 Evaluator dan Supri Gane Arini,S.Pd Guru Kelas II Monitoring Sri Harwati,S.Pd Guru Kelas III Hamilatu Rizqiyah,S.Pd Guru Kelas V Magi Sri Wardani, S.Pd Guru PAI Istiqomah, S.Pd.I GURU PAK Supriyono Yusuf,A.Ma Guru PJOK Sri Purwanti, S.Pd Pramu Bhakti Desi Kristiyan Yuanto Guru Kelas VI 7 Seksi-seksi Guru Kelas II a. Standar Kompetensi Lili Hastuti,S.Pd Lulusan Guru Kelas III Guru Kelas IV b. Standar Isi Nur Aina Dwi Wulandari, Tenaga S.Pd Administrasi c. Standar Proses Azizah,S.Pd. Guru PAI Tenaga d. Standar Penilaian Siti Nizam Maria Ulfa,S.Pd Administrasi Guru Kelas V e. Standar Pendidik Maulana Adhi Pradana dan Tenaga Suyono, S.PdI Guru Kelas I Kependidikan f. Standar Sarana dan Prasarana g. Standar Kusdiyanto Eko Prabowo, Pengelolaan S.Pd Siti Nur Kholidah, S.Pd h. Standar Pembiayaan
DAFTAR ISI Bab I Pendahuluan …………………………………………………………..… 4 A. Latar Belakang ………….…………………………………………….... 4 B. Landasan Kebijakan ………………………………………………..…. 5 C. Tujuan dan Manfaat ……….…………………………………………... 5 Bab II Hasil Analisis Konteks ………………………………………………..... 6 A. Analisis Perundang-undangan …………………………………...….. 6 B. Analisis Kondisi Geografis …………..……………………………...... 7 C. Analisis Satuan Pendidikan ………….……………………………..… 8 D. Analisis Kondisi Lingkungan ………………………………………… 11 E. Analisis Standar Nasional Pendidikan .…………………………….. 15 F. Analisis terhadap kondisi bencana ……….………………………… 21 Bab III Penutup …………………………………………………………….… 22 A. Kesimpulan ……………………..…………………………………...… 22 B. Rekomendasi ……………….………………………………………..... 22
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengembangan kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang berpengetahuan, berketerampilan, memiliki sikap religius dan etika sosial yang bertanggungjawab terhadap kehidupan masyarakat, bangsa dan negara serta pengembangan peradaban dunia. Landasan filosofi Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam yang diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini dan bangsa yang lebih maju di masa depan. Untuk itu, Kurikulum 2013 diarahkan untuk mengembangkan praktek pendidikan dan pembelajaran yang memberikan kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi. Penguasaan kompetensi itu diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan. Selain itu, pada waktu bersamaan perlu tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa yang peduli terhadap permasalahan masyarakat, bangsa dan negara di masa kini dan masa depan. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan memperhatikan tantangan internal yang dihadapi, khususnya masalah jumlah penduduk usia produktif yang akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 yang angkanya mencapai 70%. Tantangan internal bangsa Indonesia yang harus diatasi adalah bagaimana mengupayakan agar sumberdaya manusia usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban dan sekaligus mendorong kelangsungan pembangunan. Sedangkan, tantangan eksternal yang dihadapi terutama terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan
perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern. Oleh Karena itu agar pengembangan kurikulum sekolah sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik dan sekolah dengan memperhatikan potensi, tantangan internal dan global, analisis konteks ini perlu dilakukan. B. Landasan Kebijakan Landasan hukum yang dijadikan legalitas formal dalam melakukan kegiatan analisis konteks ini antara lain: 1. Undang undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4301). 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. C. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan Analisis Konteks ini disusun dengan tujuan memberikan gambaran profil sekolah dalam pencapaian SNP, serta sebagai acuan bagi sekolah dalam menyusun perencanaan dan pengembangan kurikulum SDN Pekunden tahun pelajaran 2022/2023. 2. Manfaat Manfaat yang diharapkan dengan adanya laporan analisis konteks ini adalah tergambarnya pelaksanaan 8 Standar Pendidikan dan kondisi satuan pendidikan sehingga sekolah bisa mengetahui kekurangan dan keunggulan yang dimiliki.
BAB II HASIL ANALISIS KONTEKS A. Analisis Perundang-undangan Aspek Ya Tidak Kesimpulan Permendikbud no. 21 V tahun 2016 Peraturan tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan menengah masih di pakai di sekolah dasar. Permendikbud no. 24 V Diganti dengan permendikbud 37 Tahun tahun 2016 2018 tentang kompetensi inti dan kompetensi dasar pelajaran pada kurikulum 2013 pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah Permendikbud no. 58 V Permendikbud tersebut tidak dipakai di SD tahun 2014 karena berisi tentang kurikulum 2013 SMP Permendikbud No. 61 V Sebagai acuan dalam pembuatan KTSP di Tahun 2014 sekolah dasar. Surat Edaran Nomor 14 V Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Tahun 2019 Pembelajaran SKB 4 Menteri No. V Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran 01/KB/2O2O, No. 516 Pada Tahun Ajaran 2021/2022 dan Tahun Tahun 2020, No. Akademik 2021/2022 di Masa Pandemik HK.03.0 1 /Menkes/ Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) 363/ 2O2O No. 440-842 Tahun 2020 SE Kemendikbud V Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Nomor 15 Tahun 2020 Covid-19 Layanan Penyelenggaraan Pendidikan dalam Surat Edaran Kepala V
Dinas Pendidikan Kota V Rangka Pencegahan Penularan dan Semarang No: Penyebaran Corona Virus Disease (Covid- B/3606/440/IV/2020 19) di Kota Semarang Permendikbud Nomor mengubah peraturan menteri Pendidikan dan 37 Tahun 2018 kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kepmendikbud Nomor V Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada 719/P/2020 V Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Pedoman Pelaksanaan Kurikulum pada Permendikbud 56 tahun Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus. 2022 Pedoman Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan B. Analisis Kondisi Geografis Kondisi Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Rencana Tindak Geografis (Strengh) (Weakness) (Opportunity) (Threat) Lanjut Letak Berada di Suara bising Kemudahan MunculnyaPagar keliling dan pusat Kota akibat menjangkau tempat pintu utama akan sebagai jalur lokasi sekolah berkumpul selalu dijaga dengan transportasi kru baik utama angkutan umum Relief Datar dan Mudah Banyak Mudah Membuat drainase rendah terkikis digunakan tergenang baru dan refitalisasi ketika hujan untuk lahan air hujan drainase yang sudah usaha ada Iklim dan Tropis Dominan Adanya Debu dan Penanaman pohon Cuaca dengan 2 panas penanaman polusi perindang dan cuaca pohon udara tanaman hias perindang Sumber Air tanah Kurang Mudah Listrik Menyiapkan daya dan PDAM higienis dan didapatkan padam generator berbayar maupun pemadam an listrik
Flora dan Adanya Pemangkas Tersedianya Gugurnya Komunikasi dan Fauna banyak anpohon bibit pohon dedaunan koordinasi dengan pohon perindang perindang dari pohon dinas terkait perindang oleh PLN Dinas perindang di sekitar Lingkungan sekolah Hidup C. Analisis Satuan Pendidikan N Kondisi Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Rencana o satuan (Strengh) (Weakness) (Opportunity) (Threat) Tindak Pendidikan Lanjut 1 Pendidik terdapat 10 Belum Dinas Mutasi Mengajuka dan ASN Guru (9 memiliki pendidikan pendidik n Tenaga sertifikasi dan pustakawan memberi kebutuhan Kependidika 1 dalam dan tenaga kesempatan PTK n proses), 2 kebersihan mengajukan PPPK, 2 yang belum kebutuhan nonASN (1 mencukupi PTK guru kelas, 1 guru PAI), 1 ASN penjaga sekolah, 1 Non ASN petugas kebersihan,1 Non ASN operator sekolah, 4 guru dalam perjanjian kerja 2 Peserta Terjaring Masih Peserta didik Penuruna Memberika Didik secara selektifditemukan masih mau n kualitas n arahan peserta didik bereksplorasi sekolah dan kognitifnya dengan bakat bimbingan masih amat minat yang intensif
kurang dimiliki 3 Sarana dan Tersedianya Perlu Adanya Usangnya Analisa Prasarana sarana upgrade bantuan peralatan kebutuhan pembelajaran sarana peralatan dari yang ada peralatan yang prasarana kementerian pembelajar representatif pembelajara pendidikan an agar n sesuai dengan kebutuhan sekarang 4 Biaya BOS dan Adanya Pemanfaatan KekurangaPembuatan BOP alokasi dana dana secara n dana skala yang kurang maksimal karena prioritas berimbang tidak penggunaa dengan berimbang n danadan kondisi dengan menjalin sekolah kondisi CSR sekolah dengan dunia usaha dan dunia industry di wilayah sekitar 5 Sumber Wilayah Sebagian SDN Sebagian Sosialisasi Daya Alam perkotaan orang tua Pekunden orang tua peran dan Sosial yang modern, murid karena merupakan menyerah penting Budaya lingkungan kesibukanny satu-satunya kan orang tua masyarakat a sehigga sekolah dasar sepenuhn terhadap sekitar sangat kurang dapat negeri di ya pendidikan mendukung merespon kelurahan pendidikankeluarga kegiatan kegiatan Pekunden anaknya pendidikan pendidikan ke sekolah mengajar anaknya 6 Kondisi Mendukung Pendapatan Biasiswa PIP Anak yang Mengarahk ekonomi kebutuhan di bawah dan BSM tidak an orang orang pendidikan standar mendapat tua agar
tua anaknya dukungan mengajuka ekonomi n kartu orang tua BSM terkendala maupun dalam PIP proses pendidikan terutama transporta si dan tugas mandiri D. Analisis Kondisi Lingkungan Aspek Peluang Tantangan Kesimpulan Komite Sekolah Kondisi ideal (Permendikbud a. Komite sekolah a. Komite dapat lebih komite di sekolah 75 tahun 2016) dasar adalah selalu mencurahkan pemberi pertimbangan, berkoordinasi pemikiran pendukung finansial dan dan sepenuhnya ikut pemikiran, pengontrol memberikan membantu transpiransi dan akuntabilitas, saran kepada melakukan mediator antara pihak sekolah sekolah dalam pertimbangan, dengan orang tua wali murid. pengambilan mendukung, Upaya sekolah dalam keputusan, mengontrol dan pengoptimalan komite sekolah b. Membantu pihak mediator, dengan selalu sekolah dalam b. mengoptimalkan pelaksanaan kemampuan komite program dalam memenuhi sekolah, program sekolah c. Komite sekolah sesuai dengan visi, menjadi misi, dan tujuan mediator apabila sekolah, permasalahan c. meningkatkan antara pihak kemampuan komite orang tua / wali dalam berkolaborasi
murid dengan dengan masyarakat, berkoordinasi pihak sekolah, dunia usaha, dan dengan komite d. Memiliki potensi stakeholder. sekolah, dalam memberikan pemenuhan laporan sarpras yang perkembangan dibutuhkan sekolah dengan sekolah dengan jelas, penggalangan memberikan dana, program- e. Memiliki potensi program sekolah sebagai yang dapat narasumber dibantu oleh dalam pihak komite peningkatan sekolah. mutu sekolah. Masyarakat a. Masyarakat a. Masyarakat sekitar Masyarakat sekitar sekitar dapat dapatmeningkatka sekolah memiliki membantu n kepedulian potensi yang besar sekolah dalam kepada sekolah, dalam meningkatkan b. Alumni memiliki menciptakan mutu sekolah andil dalam lingkungan b. Alumni sekolah memajukan pembelajar dan ikut berperan almamater, mendukung dalam c. Orang tua wali peningkatan mutu menciptakasn murid berperan sekolah. Sekolah sekolah yang penuh dalam perlu untuk unggul mendukungprogra menjalin c. Orang tua wali m-program sekolah kerjasama yang murid dapat sehingga sekolah erat dengan menjadi mitra menjadi ungguldan masyarakat sekitar. dalam bermutu. memajukan sekolah Dinas Pendidikan a. Dinas a. Mampu Dinas pendidikan pendidikan berkoordinasi dapat berperan dengan baik dalam berkoordinasi
memberikan pelaksanaan dan dengan baik dan mengevaluasi kebijakan dan evaluasi program, program sekolah dalam pembinaan b. Mampu peningkatan mutu sekolah. kepada meningkatkan Sumber daya sekolah, mutu dan alam yang ada di sekitar sekolah b. Memiliki profesionalisme dapat dimanfaatkan potensi untuk pendidikan dan untuk meningkatkan meningkatan tenaga kamajuan sekolah dan kompetensi kependidikan pembelajaran siswa. dan kinerja c. Dapat menyusun pendidik dan kebijakan tenaga operasional kependidikan program sekolah dalam rangka unggulan, meningkatkan mutu sekolah, c. Memiliki kebijakan dalam ketersediaan alokasi dana khusus dalam perbaikan sarana sekolah. Sumber Daya a. Sekolah a. Dapat Alam terletak di memanfaatkan tengah-tengah lokasi untuk kota. kemajuan sekolah. b. Terdapat b. Mampu beberapa bekerjasama perusahaan dengan beberapa dan perusahaan dan perkantoran BUMN untuk BUMN di kemajuan sekolah. sekitar sekolah. c. Dapat c. Terdapat objek memanfaatkan
wisata di lokasi wisata untuk lingkungan pembelajaran kelurahan siswa. sekolah. Sosial Budaya a. Memiliki a. Mampu membina Sekolah memiliki peserta didik peserta didik dalam beberapa potensi yang memiliki bidang seni dan sosial budaya kemampuan budaya. yang perlu di dalam bidang b. Meningkatkan tingkatkan seni kemampuan kembali. b. Terdapat tenaga pendidik tenaga dalam bidang seni pendidik yang dan budaya. dapat c. Meningkatkan memainkan sarana pada alat musik. bidang sosial c. Memiliki sarana budaya. untuk mengembangk an seni dan budaya. E. Analisis Standar Nasional Pendidikan Aspek Kekuatan Kelemahan Kesimpulan Standar Isi a. Terdapat a. Komite dan orang Kurikulum telah di kurikulum yang tua belum aktif / review dan direvisi sudah direview berperan dalam sesuai dengan dan direvisi oleh penyampaian prosedur yang unsur dewan aspirasi dalam ditetapkan akan guru, komite, review kurikulum. tetapi perlu narasumber, b. Perangkat ditingkatkan dalam pihak dinas pembelajaran peran serta komite pendidikan yang belum teratur dan orang tua siswa menampung dalam dalam perumusan aspirasi semua pembuatannya. kurikulum tersebut.
pihak. b. Kurikulum di kembangkan sesuai dengan prosedur. c. Terdapat perangkat pembelajaran yang sesuai. Standar a. Guru sudah a. Sebagian kecil Sebagian besar guru Proses merencanakan guru dalam sudah Standar Penilaian proses pembuatan melaksanakan pembelajaran perencanaan perencanaan dan sesuai dengan masih copy paste proses ketentuan. belum sesuai pembelajaran, akan b. Proses dengan keadaan. tetapi terdapat pembelajaran b. Terdapat sebagian kecil guru sudah beberapa guru yang belum menggunakan yang belum bisa maksimal model menggunakan melaksanakan pembelajaran platform berbasis pembelajaran yang inovatif dan IT. daring. Maka perlu media c. Pengawasan ada pelatihan serta pembelajaran sudah dilakukan memaksimalkan berbasis IT. tapi belum pengawasan & c. Pengawasan maksimal dan pembimbingan sudah dilakukan penilaian otentik kepada guru. dalam proses belum terlaksana pembelajaran. dengan baik dalam PJJ dalam masa pandemi ini. a. Penilaian yang a. Penilaian yang Guru dalam dilakukan oleh dilakukan guru pembuatan penilaian guru sudah sudah mencakup perlu adanya sesuai dengan ranah sikap, pelatihan dan ranah keterampilan, dan penyamaan persepsi
kompetensi. pengetahuan, dalam penilaian b. Sebagian guru tetapi untuk ranah yang mencakup sudah membuat sikap belum ranah sikap, perangkat maksimal di masa pengetahuan dan penilaian yang pandemi. keterampilan agar lengkap. b. Terdapat maksimal dalam c. Guru telah beberapa guru proses penilaian membuat yang belum yang dilakukan oleh penilaian secara lengkap dalam guru. periodik pembuatan d. Instrumen perangkat penilaian sudah pembelajaran. menggunakan c. Pelaporan instrumen penilaian sudah penilaian dilakukan oleh pengetahuan dan guru tetapi dalam keterampilan. memasukan nilai e. Penilaian yang pada e-rapor dilakukan sudah masih ada sesuai dengan beberapa guru prosedur. yangkesulitan. d. Penilaian sikap sulit diterapkan oleh guru dalam pembelajaran daring. Standar a. Lulusan memiliki a. Sekolah perlu Lulusan SDN Kompetensi kompetensi sikap membiasakan Pekundensudah Lulusan minimal baik. sikap-sikap yang 100% lulus dengan (SKL) b. Lulusan SDN baik di sekolah baik tetapi perlu Pekunden dengan ditingkatkan memiliki pengawalan yang terutama pada kompetensi serius. dimensi sikap dan dimensi b. Kriteria kelulusan keterampilan. pengetahuan masih sesuai, minimal 77. SNP, sehingga c. Lulusan memiliki perlu dinaikan
kompetensi agar lebih dari keterampilan SNP. seperti c. Kompetensi kolaborasi, keterampilan mandiri, peserta didik kritis komunikatif, kritis dan produktif dan produktif. yang dimiki peserta didik perlu ditingkatkan. Standar a. Terdapat 100 % a. Belum memiliki Tenaga pendidikan Pendidik pendidik sudah tenaga sudah terpenuhi dan dan tenaga memiliki ijazah pustakawan serta mengajukan usulan kependidika sarjana. petugas tenaga kependidikan n b. Rasio guru kelas kebersihan yang untuk pustakawan terhadap kurang ideal dan petugas rombongan melihat luas lahan kebersihan belajar sudah dan gedung seimbang. sekolah. c. Kepala sekolah sedang proses menyelesaikan S2 pascasarjana. d. Memiliki tenaga administrasi sesuai dengan ketentuan. e. 12 guru kelas dan 5 guru mapel sudah berijazah sarjana Standar a. Kapasitas daya a. Ruang Agama Sarana dan prasarana di SDN Sarana dan tampung sekolah kristen dan Pekundensudah memiliki gedung prasarana sudah cukup katholik masih yang kokoh, kuat memadai. berbagi dengan b. Sekolah sudah laboratorium
memiliki sarana MIPA namun belum memiliki ruang dan prasarana b. Ruangan agama Kristen/katholik dan pembelajaran mushola belum Musholla yang lebih representatif yang lengkap dan representtatif Biaya operasional layak. dengan rasio sekolah yang berasal dari APBN c. Sekolah memiliki jumlah siswa mupun APBD sarana dan prasarana pendukung yang lengkap dan layak. d. Fasilitas sekolah cukup memadai 12 ruang kelas 2 ruang guru 1 ruang Kepala Sekolah 1 ruang TU 1 ruang perpustakaan 1 ruang UKS 1 ruang lab computer 1 ruang lab MIPA 1 ruang studio mini 1 ruang aula 1 ruang gudang 1 kmr mandi guru 6 WC siswi 6 WC siswa 1 kantin 1 rumah penjaga Standar a. Biaya a. Belum optimal Pembiayaa n Operasional gerakan orang sekolah sudah tua peduli dengan kelola dengan memberikan
baik oleh bantuan kepada sudah dikelola dan sekolah. siswa yang tidak dilaporkan dengan b. Alokasi Dana dari mampu. baik, tetapi perlu APBN maupun b. Penyerapan pengawasan serta APBD sudah PBOS sudah pendampingan dari dilaksanakan bagus kepala sekolah agar dengan baik oleh c. Pelaporan sesuai. sekolah. penggunaan c. Pelaporan dana alokasi dana dari APBN belum dilaporkan maupun APBD setiap bulannya. sudah dilaporkan secara sistematis dan terbuka Standar a. Sekolah sudah a. Pedoman Sekolah sudah Pengelolaa melakukan pengelolaan melakukan n sekolah perencanaan sekolah belum perencaan pengelolaan lengkap. pengelolaan sekolah sekolah awal b. Kegiatan evaluasi di awal tahun tahun. diri sekolah sudah dengan berbagai b. Program dilaksanakan pihak, tetapi belum pengelolaan tetapi belum maksimal dalam sekolah sudah maksimal dan pembuatan dilaksnakan belum semua pedoman sesuai dengan pihak berperan. pengelolaan yang ketentuan. c. Sekolah belum lengkap. Sekolah c. Kepala sekolah memiliki sistem sebaiknya berkinerja baik informasi mendapatkan dalam manajmen yang pendampingan melaksanakan bagus. secara khusus tugas dalam sistema kepemimpinan. informasi manajemen yang bagus dan berbasis IT.
F. Analisis terhadap kondisi bencana Kebencan Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Rencana aan (Strengh) (Weakness (Opportunity) (Threat) Tindak ) Lanjut Potensi Berada di Banjir Sistem drainase Hujan Membuat bencana jantung kota Datangnya yang bagus teramat drainase baru alam menjadi sewaktu- lebatyang dan refitalisasi perhatian waktu melebihi drainase lama khusus kapasitas drainase Potensi Letak yang Sekolah Kerjasama Bertambah Edukasi pada Bencana strategis belum dengan BPBD nya warga sekolah Non alm membuat memiliki tentang pelatihanaggaran di tentang sekolah fasilitas yang tanggap RKAS tanggap mudah memadahi bencana dan bencana mengakses untuk pengadaan alat- cuaca/iklim layanan mengatasi alat untuk yang tidak tanggap terjadinya mengatasi menentu bencana bencana banana yang sehingga mungkin terjadi menyebab kan bencana yang tidak terduga Potensi perankomitePemikiran Meningkatnya Gesekan Pertemuan bencana dan cenderung jiwa kompetitif pemikiran komite/paguyub sosial paguyuban berkelompok antar kelompok yang an secara sekolah &memisahka orang tua siswa mudah berkala yang bagus n dari di masing- tersulut kelompok masing kelas kelas lain
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Analisis konteks telah dilakukan secara komprehensif meliputi semua unsur di sekolah dan telah menyerap aspirasi komite sekolah, sehingga penyusunan perencanaan dan pengembangan kurikulum sekolah dapat tercapai secara maksimal. Analisis konteks ini bersifat fleksible dan dinamis sehingga bilamana dalam pelaksanaan penyusunan kurikulum perlu diadakan perubahan atau revisi maka akan tetap diperhatikan dan akan menjadi evaluasi ke depan dan perlu diadakan tindak lanjut demi kesempurnaannya. B. Rekomendasi Dokumen Analisis konteks ini memberi gambaran tentang kondisi satuan pendidikan dan kemampuan sekolah dalam pencapaian 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) sehingga sekolah dapat mengetahui kekurangan dan keunggulan yang dimiliki. Hasil analisis konteks ini akan dijadikan acuan penyusunan dalam perencanaan, pengembangan dan penyusunan kurikulum, sehingga pada akhirnya dapat menghasilkan kurikulum tingkat satuan pendididkan yang ideal, yang sesuai dengan kondisi sekolah dan kebutuhan peserta didik
PENGGALAN SILABUS & RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS III SEMESTER 1 TEMA 3 (BENDA DI SEKITARKU) SUB TEMA 1 (ANEKA BENDA DI SEKITARKU) PEMBELAJARAN KE 3
KORSATPEN KECAMATAN SEMARANG TENGAH KOTA SEMARANG Jl.Taman Pekunden No.9 Semarang Telp.( 024 ) 8443605 mail : Sdpekunden @Yahoo.Com Website : http://sdnpekunden.diKD/CPas.semarangkota.go.id ALUR DAN TUJUAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Fase B kelas 4 SD Pada fase ini, peserta didik dapat : mengenal identitas dirinya dan teman-temannya sesuai budayanya, minat dan perilakunya, serta cara berkomunikasi dengan mereka; dan memahami bahwa kebhinnekaan dapat memberikan kesempatan untuk mendapatkan pengalaman dan pemahaman yang baru. Peserta didik juga dapat mengenal lingkungan rumah, sekolah, lingkungan tempat tinggal (RT/RW/desa/kelurahan dan kecamatan) sebagai bagian tak terpisahkan dari wilayah NKRI; serta memahami arti pentingnya menjaga kebersamaan dan persatuan sesama anggota keluarga di rumah, sesama peserta didik di sekolah, dan lingkungan sekitar; Peserta didik juga mampu menerima tugas dan peran yang diberikan kelompok untuk melakukankegiatan bersama-sama; mengenali kebutuhan- kebutuhan diri sendiri yang memerlukan orang lain dalam pemenuhannya; mengenali dan mengetahui karakteristik fisik dan non-fisik orang dan benda yang ada di lingkungan sekitarnya; serta memberi dan menerima hal yang dianggap berharga dan penting
kepada/dari orang-orang di lingkungan rumah, sekolah dan lingkungan sekitar. Peserta didik juga mengidentifikasi beberapa aturan yang ada di rumah, sekolah dan lingkungan sekitar; serta melaksanakannya dengan pantauan orang tua dan guru, mengidentifikasi dan menyebutkan hak dan kewajibannya sebagai anggota keluarga di rumah, peserta didik di sekolah dan sebagai anggota masyarakat di lingkungan; dan menyampaikan pendapat di kelas dan mendengarkan dengan seksama ketika temannya berbicara serta menerima hasil keputusan bersama dengan penuh tanggung jawab; dan membuat kesepakatan bersama di kelas beserta dengan konsekuensi atas kesepakatan tersebut serta menaatinya. Peserta didik juga menghafal sila sila Pancasila; menjelaskan makna lambang sila-sila Pancasila, menjelaskan makna sila-sila Pancasila; dan menceritakan contoh penerapan sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan perkembangan dan konteks peserta didik.
ELEMEN CAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN PEMBELAJARA 4.A.1 Peserta didik dapat N menyambut, mengadaptasi. Dan PANCASILA Peserta didik dapat mendemontrasikan tugas dan peran dari menghafal sila-sila kelompoknya untuk melakukan kegiatan Pancasila, menjelaskan bersama-sama makna lambang sila-sila 4.A.2 Peserta didik dapat memprakarsai, Pancasila, dan mengoperasikan dan memaksimalkan dirinya menjelaskan dalam berkolaborasi dengan kelompoknya makna sila-sila Pancasila, serta menceritakan contoh penerapan sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan perkembangan
PROFIL PELAJAR KATA KUNCI GLOSARIUM ALOKASI PANCASILA WAKTU Bergotongroyong Tugas dan peran Tugas dan peran 5 JP dalam kelompok Bergotongroyong Tugas dan peran Tugas dan peran 5 JP dalam kelompok
ELEMEN CAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN PEMBELAJARA 4.A.3 Peserta didik dapat N mendeteksi, memilah dan konteks peserta dan mengasumsikan didik. Peserta didik juga kebutuhan dirinya yang dapat menerima tugas memerlukan dan peran yang keluarga/orang lain diberikan kelompok dalam pemenuhannya untuk melakukan kegiatan 4.A.4 Peserta didik dapat bersama-sama, membentuk pendapat, mengenali kebutuhan memadankan dan diri sendiri yang menyimpulkan memerlukan kebutuhan dirinya yang orang lain dalam pemenuhannya, dan memberi dan menerima hal yang dianggap berharga dan penting kepada/dari
PROFIL PELAJAR KATA KUNCI GLOSARIUM ALOKASI PANCASILA WAKTU Kreatif Deteksi kebutuhan Kebutuhan 4 JP Mandiri Deteksi kebutuhan Kolaborasi 4 JP yang butuh kolaborasi
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176
- 177
- 178
- 179