Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore 3 Tahapan untuk berubah

3 Tahapan untuk berubah

Published by Violet Flame, 2021-12-04 03:54:43

Description: Untuk bisa berubah anda harus mengganti dulu nilai-nilai kebenaran yang sudah tertanam puluhan tahun dengan nilai-nilai baru

Keywords: wealth,fortune

Search

Read the Text Version

www.scribd.com/madromi TIGA TAHAPAN UNTUK BERUBAH : Mungkin sebagian dari kita ingin berubah, dari kuadran kiri ke kuadran kanan. Dari slave of money menjadi master of money. Dari miskin tipe 1 (sudah bekerja keras bertahun tahun penghasilannya begitu gitu saja) atau miskin tipe 2 (sudah berpenghasilan besar bertahun tahun tabungannya segitu gitu saja), menjadi KAYA SEJATI (memiliki uang dan waktu yang cukup untuk melakukan apapun yang diinginkan dan kapanpun kita mau). Sayangnya, hanya 5% orang yg bisa kaya sejati (kelebihan uang), sedang yang 95% termasuk miskin secara keuangan (kekurangan uang). Istilah cukup tidak ada di bidang keuangan. Biasanya yang merasa cukup itu sebenarnya kekurangan uang yang kemudian dicukup cukupkan. Perubahan tidak mudah, Anda bisa berubah jika mau membayar harganya, yaitu mengantongi ego Anda. Mengapa sangat sulit mengubah pola pikir ? Karena yang mengisi pikiran Anda dengan program pikiran yang sekarang ini adalah orang orang yang paling berpengaruh ke Anda. Mulai orang tua, kakek, tetangga, guru mengaji, guru TK dan SD. Sebagian nilai nilai yang dimasukkan ke dalam pikiran Anda sejak kecil, kemudian dianggap mutlak benar oleh Anda adalah : 1. Kita harus bekerja keras mencari nafkah. 2. Orang yang menganggur itu tercela. 3. Uang itu tidak penting karena tidak dibawa mati. 4. Pensiun itu akhir dari kejayaan. 5. Orang bisa kaya kebanyakan karena curang dan memanfaatkan orang lain. Tiga Tahapan Untuk Berubah – dr.Sigit Setyawadi SpOG Page 1 Dengan nilai nilai “kebenaran” seperti itu, usaha apapun dari pikiran sadar untuk memiliki uang lebih banyak sehingga bisa hidup lebih tenang dan santai dipastikan akan gagal. Pikiran bawah sadar yang 9x lebih kuat dari pikiran sadar akan terus menerus berusaha menggagalkan itu. Setiap kita memiliki uang cukup banyak, selalu ada “dorongan dari dalam” yang tidak bisa dilawan untuk menghabiskannya. Memperbaiki lantai, menambah kamar, membeli mobil dan sebagainya. Tujuannya supaya Anda memenuhi kodrat Anda yaitu terus bekerja keras. Uang Anda harus dihabiskan, atau Anda dibuat sulit mendapatkan uang. Misalnya Anda mencoba membangun aset dengan memelihara sapi, maka bisa dipastikan di tahun tahun pertama akan gagal. Pikiran bawah sadar yang tidak setuju Anda membangun aset, akan memanggil blantik penipu, memanggil pemelihara penipu, mendatangkan musibah ke pemelihara sehingga melakukan korupsi dan banyak cara tidak terduga lain. Apalagi Anda yang tiba tiba mendapat uang banyak dari pesangon misalnya, maka akan dimunculkan bisnis bisnis yang menarik untuk anda berinvestasi, dan sebagian besar uang Anda akan hilang. Bisnis atau investasi yang Anda pilih selalu bisnis dan investasi yang sejalan dengan pola pikir Anda. Dengan pola pikir kuadran kiri dan pola pikir miskin, -yang dibuktikan dengan fakta kehidupan Anda saat ini-. Pilihan bisnis Anda umumnya bisnis kuadran kiri (bekerja mencari uang) dan bisnis yang nantinya akan membuat Anda punya hutang lebih banyak dan harus bekerja lebih keras untuk menyelesaikan hutang Anda. Apalagi kalau bisnis itu Anda kerjakan dengan semangat, berarti bisnis itu cocok dengan pola pikir Anda. Itu akan berulang dan berulang karena bekerja keras adalah tujuan hidup Anda atau pikiran bawah sadar Anda.

Sebaliknya, bisnis atau investasi kuadran kanan yang berpotensi membuat Anda memiliki uang banyak, akan dibuat tidak menarik bagi Anda. Semakin besar potensinya untuk bisa membuat Anda kaya sejati, akan semakin tidak menarik di mata Anda. Bisa saja awalnya Anda tertarik karena terpesona dengan hitung hitungannya, atau karena anjuran teman yang Anda percayai. Tetapi ditengah jalan Anda pasti kehilangan minat karena akan terus dirongrong oleh pikiran bawah sadar yang memiliki program berlawanan. Apakah itu investasi sapi, membangun korporasi atau bisnis networking asli. Apalagi bagi Anda yang sudah terbiasa mendapat “uang besar” setelah transaksi seperti broker rumah, agen asuransi, aktivis MLM kuadran kiri, maka kegiatan membangun aset akan menjadi neraka bagi Anda. Biasanya Anda berhenti di tengah jalan. Tiga Tahapan Untuk Berubah – dr.Sigit Setyawadi SpOG Page 2 Untuk bisa berubah, Anda perlu mengganti dulu “nilai nilai kebenaran” yang sudah tertanam puluhan tahun itu dengan nilai nilai baru. Nilai nilai yang selama ini Anda anggap benar itu ditanam oleh orang-orang yang sangat berpengaruh kepada Anda. Anda tidak mungkin melawan mereka dengan melakukan perubahan sendiri. Meskipun Anda sangat ingin. Jika ingin mengubah sendiri dengan melakukan afirmasi, visualisasi, materialisasi, meditasi atau self hypnosis, menurut Adi W Gunawan hanya bisa meningkatkan 30% dari penghasilan yang sekarang. Tetapi melalui orang yang memiliki otorita kepada Anda, Anda bisa mengubahnya setinggi berapapun, dengan syarat Anda mengakui otoritanya. Perubahan bisa dilakukan lewat 3 tahap dengan kurun waktu 2 - 5 tahun tergantung dimana posisi Anda. Semakin rendah tingkat sosial ekonomi Anda, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk bisa berubah. Semua berawal dari pikiran kita, maka rendahnya tingkat sosial ekonomi itu menunjukkan program pikiran yang “sangat jelek”. Kalimat sangat jelek saya letakkan di dalam tanda kutip, karena sebenarnya tidak ada program pikiran yang baik atau buruk. Itu menjadi sangat buruk kalau Anda menginginkan hal hal yang berlawanan dengan program pikiran itu. Misalnya Anda ingin memiliki banyak uang, hidup tenang dan santai. Jika Anda tidak menginginkan semua itu, program pikiran Anda yang sekarang sudah sangat baik. Tidak perlu dirubah lagi. KE TIGA TAHAPAN PERUBAHAN TADI ADALAH : 1. TAHAP 1 : Membangun impian (dream building) dengan mendengarkan 2 audio hipnoterapi. Perlu didengarkan masing masing 21x dengan cara bergantian, sehari bisa mendengarkan 2 audio sekaligus karena itu saling melengkapi. Tujuannya menggantikan program pikiran 5 contoh diatas dengan program yang baru yaitu memiliki uang banyak (penghasilan pasif 100 juta /bulan), hidup santai, dan tenang di rumah yang besar. Ditambah materi untuk konsumsi pikiran sadar Anda yaitu kecerdasan finansial, plafon rejeki, pengetahuan bisnis dan jaringan, mental block keuangan dan cara mengatasinya. Itu dilakukan di grup WA Building The Dream (BTD). Disini kita hanya meningkatkan plafon rejeki dan kecerdasan finansial kita, tidak berbicara masalah bisnis praktis apapun. Pilihan bisnis hanya dibahas di tahap ke dua yaitu program lanjutan. Tiga Tahapan Untuk Berubah – dr.Sigit Setyawadi SpOG Page 3 2. TAHAP 2 : Setelah mendengarkan audio 21x dan memahami materi

pokok yaitu kecerdasan finansial, plafon rejeki dan mengenali aneka jenis bisnis, Anda akan dipindahkan ke Program Lanjutan (PL). Anda dipandu memasuki lingkungan orang sukses, yaitu mereka yg sudah memiliki penghasilan seperti yg ada di audio hipnoterapi, penghasilan pasif 100 juta sebulan. Anda perlu hadir di seminar seminar yg direkomendasikan. Pembicara di seminar itu orang yang sudah mendapatkan penghasilan pasif 100 juta sebulan. Pikiran bawah sadar Anda membutuhkan sesuatu yg nyata dan bisa dilihat sendiri. Data yang masuk lewat audio hipnoterapi perlu didukung dengan bukti nyata bahwa orang yang mendapat penghasilan seperti itu memang ada. Kemudian juga perlu mendengarkan CD-CD audio yg pembicaranya orang sukses. Untuk memelihara dan mempertahankan tingkat plafon rejeki Anda. Seminar visi dan inspirasi sangat dibutuhkan, karena 83% proses belajar kita melewati penglihatan. 3. TAHAP 3 adalah tahap praktek atau pelaksanaan. Dari proses yang Anda lalui di tahap pertama dan ke dua, Anda sudah punya pengetahuan dan program bawah sadar yang cukup untuk bisa memilih sendiri bisnis atau investasi yang cocok untuk Anda. Tergantung usia, keahlian bisnis dan modal yang Anda miliki. Jika Anda masih bingung dan bertanya-tanya bisnis apa atau investasi apa yang bisa dilakukan untuk mendapat penghasilan pasif 100 juta ?, itu menunjukkan Anda belum selesai berproses di tahap 1 dan 2. Mungkin ada beberapa pertanyaan : 1. Apa keuntungan saya membimbing Anda ? Saya sudah ada di masa depan yg Anda inginkan. Saya tidak mendapat keuntungan materi dari proses yg Anda lakukan. Saya tidak mendapat diskon atau bonus dari setiap tiket seminar yg Anda beli atau CD yang Anda dengar. Tetapi saya sangat percaya Hukum Alam Memberi dan Menerima. Peningkatan kesuksesan yg bermakna tergantung berapa banyak orang yg bisa saya sukseskan melalui program ini. Bisa sukses melalui bisnis yang Anda bangun sendiri atau sukses melalui bisnis yang kita kerjakan bersama. Alam memiliki cara sendiri untuk itu. 2. Apa hambatannya ? Diri Anda sendiri yg akan menghambat semua proses perubahan itu. Tepatnya 2 organ sebesar kacang tanah di otak kita yg disebut Amygdala. Si Amyg ini akan terus menerus memberi Tiga Tahapan Untuk Berubah – dr.Sigit Setyawadi SpOG Page 4 bisikan bisikan negatif yang mencegah Anda berproses melakukan perubahan. Anda akan dihambat untuk mendengarkan audio hipnoterapi dengan segala cara. Anda akan dihambat untuk hadir di seminar atau mendengarkan CD inspirasi dan visi. Anda akan didorong untuk mencoba berbagai cara lain. Percayalah, itu tidak bisa dan sudah banyak orang yg mencoba melakukannya dan gagal. Anda tidak bisa melawan program pikiran bawah sadar Anda sendiri. Pikiran sadar Anda sebagai kapten yang perlu memutuskan, apakah Anda mau berubah atau tidak ?. Jika mau berubah, lakukan tahapannya dengan benar. Jika tidak ingin berubah ya tidak apa apa. Tetapi demi keluarga Anda, saya sarankan Anda mengambil langkah perubahan. Andalah satu satunya aset mereka, jika terjadi sesuatu dengan Anda, mereka tidak punya aset lain. Maka bangunlah aset. 3. Bagaimana jika saya hanya belajar materi-materinya saja tanpa mendengarkan audio hipnoterapi itu ? Maka ke 3 tahapan itu menjadi percuma, dan grup WA ini tidak ada bedanya dengan pengembangan

diri yang lain, yang hanya bermain di pikiran sadar. Mirip dengan seminar dan buku yang Anda pilih sendiri, hanya bermain di pikiran sadar. Yang bisa masuk ke bawah sadar hanya program yang cocok dengan yang sudah ada, sedang yang tidak cocok akan berhenti di filter dan hilang. Itulah sebabnya banyak orang yang sudah ikut macam macam seminar, membaca banyak buku tetapi tidak ada kemajuan yang berarti dalam hidupnya. Sebenarnya mereka tidak sedang mengubah apa apa, hanya memperkuat program miskin dan bekerja keras di bawah sadarnya saja. Tidak ada yang melarang Anda bekerja keras, justru itu yang saya anjurkan untuk Anda lakukan. Bedanya adalah Anda bekerja keras membangun aset, yang akan menghasilkan uang untuk Anda. Bukan bekerja keras sebagai aset seperti selama ini. Andalah aset keluarga yang memasukkan uang ke mereka. Anda sendiri tidak memiliki aset yang memasukkan uang ke Anda. Maka bangunlah aset untuk menggantikan Anda menghasilkan uang. Dengan begitu Anda bisa melakukan hal hal lain yang sebenarnya jauh lebih penting, seperti menyehatkan diri, membangun hubungan baik dengan keluarga, dengan lingkungan sosial, dan bisa lebih memperhatikan orang lain. Selamat mengubah diri !! Surabaya, 22 November 2017 Sigit & Wati Tiga Tahapan Untuk Berubah – dr.Sigit Setyawadi SpOG Page 5 1 KECERDASAN FINANSIAL DASAR Sebenarnya jauh lebih penting memiliki kecerdasan finansial yang bagus dibandingkan memiliki ilmu mencari uang yang bagus. Apalagi kalau punya dua duanya. Sayang hanya sedikit orang yang bisa punya dua duanya. Fakta di dunia menunjukkan, mereka yang hanya memiliki kemampuan mencari uang yang sangat bagus pun pada akhirnya kalah jauh dengan mereka yang cerdas finansial atau pandai mengelola uang, meskipun kemampuan cari uangnya pas pasan. Bayangkan jika seseorang bisa memiliki kemampuan mencari uang yang prima dan sekaligus memiliki kecerdasan uang yang prima pula. Itulah yang saya harapkan akan terjadi pada anggota Building The Dream yang mau mengikuti ke 3 tahapannya : 1. Tahap persiapan di grup WA Building The Dream. Mempelajari kecerdasan finansial, menaikkan plafon rejeki, jaringan dan sistem bisnis, people skill, mental block, SEFT dll, serta mendengarkan audio hipnoterapi dream penghasilan pasif 100 juta sebanyak 21x, 2. Tahap lanjutan dengan mencari inspirasi dan visi dari mereka yang berpenghasilan pasif 100 juta keatas (grup WA Program Lanjutan). 3. Memilih sendiri bisnis dan investasi yang baik untuk keluarganya. Meskipun demikian, rumus 90 : 10 di bidang keuangan seperti yang disampaikan Robert T Kiyosaki dalam buku Guide to Invest tetap akan berlaku. Hanya 10 persen anggota yang nantinya benar benar bisa berhasil seperti yang diharapkan, dan memiliki 90% uang yang beredar di anggota Building The Dream. Semoga itu Anda !! 2 MASALAH Di seluruh dunia, pendidikan formal ditujukan untuk mendapatkan tenaga tenaga terampil yang nantinya akan bekerja di pemerintahan dan swasta. Bahkan pendidikan bisnispun bukan melatih mereka untuk berbisnis sendiri. Tetapi melatih mereka untuk menjalankan bisnis orang lain. Alias menjadi pegawai.

Dengan kata lain, kita hanya diajari cara mendapatkan uang. Cara yang diajarkan pun hanyalah sebagian saja. Yaitu hanya 1/10 dari cara seperti yang dikatakan Nabi saya. Beliau mengatakan bahwa 9 dari 10 pintu rejeki ada di bisnis (perdagangan). Bayangkan dampaknya, kita hanya diajari 10% dari jalan yang ada. Ditambah lagi tidak diajari bagaimana mengatur keuangannya setelah diperoleh. Kira kira parah apa tidak akibatnya ?. Bahkan kalau diajari ke 10 cara itu tanpa diajari mengatur uangnya saja hasilnya masih mengecewakan. Apalagi hanya diajari 1/10 cara ? Di Indonesia lebih parah lagi, di jaman Belanda, kaum pribumi menempati posisi yang tidak mencari uang, yaitu pejabat dan tani tukang. Sampai hari ini cita cita sebagian besar masyarakat Indonesia adalah menjadi pejabat (pemerintah atau swasta). Pengusaha hanya sebagai pelarian saja, dengan harapan nanti bisa menjadi pejabat, atau anaknya yang menjadi pejabat. Sejak dahulu tidak ada satupun baik sekolah formal maupun informal yang mengajarkan bagaimana cara mengatur uang. Tetapi sekarang ada yaitu tempat dimana saya mempelajari semua ini. Sayangnya hanya sebagian saja yang bisa saya tularkan ke Anda. Selebihnya Anda perlu menggali sendiri ditempat saya belajar itu. Karena saya sendiripun belum lulus. 3 FAKTA YANG TERJADI Ini akibat pengajaran “salah fokus” yang terjadi di seluruh dunia : 1. Bahkan di Amerika Serikat, negara yang paling kaya di dunia dan dianggap kemakmurannya merata, hanya 1% penduduknya yang bisa kaya. 4% mandiri secara keuangan, sedang selebihnya kalau tidak meninggal, harus bekerja terus sampai mati atau sebagian besar yaitu 54% hidupnya tergantung orang lain. Saya sendiri kalau tidak merubah arah, setelah usia 65 tahun ya masih harus bekerja mencari nafkah. Nanti setelah benar benar tidak kuat, akan hidup tergantung pihak lain, yaitu pensiunan pemerintah dan bantuan anak anak. 2. Di Indonesia pernah diteliti oleh majalah Swa. Profesional berpenghasilan besar seperti dokter, pengacara, notaris, direktur dll, 80% akan jatuh miskin di usia tua. Bayangkan, mereka orang-orang yang seumur hidupnya mendapatkan penghasilan besar. Mereka orang orang yang bisa mengumpulkan uang banyak. Toh akhirnya sebagian besar jatuh miskin. 3. Di Amerika, 90% pemenang lotre diatas 250 ribu dollar, akan jatuh miskin lagi 3 tahun setelah menang lotere. Umumnya mereka tidak tahu kemana uang mereka pergi. Coba teliti lagi, apakah Anda tahu kemana saja uang yang Anda peroleh itu pergi ? Sudah berapa lama Anda bekerja dan berapa yang diperoleh dan berapa yang ada sekarang ? Saya yakin Anda tidak menemukan kemana uang itu ?. Itulah 3 fakta yang menunjukkan bahwa KECERDASAN FINANSIAL KITA RATA RATA MASIH RENDAH. 4 MANFAAT KECERDASAN FINANSIAL Jika Anda cerdas finansial, maka yang terjadi adalah : 1. Anda tidak mengejar penghasilan besar. Anda justru akan mencari penghasilan penghasilan kecil. Bahkan sesuatu yang awalnya tidak menghasilkan. Dengan begitu Anda akan hanya sedikit mendapat saingan. Karena sebagian besar mereka yang tidak cerdas finansial, akan mencari penghasilan yang besar, cepat dan aman / tanpa resiko. Para penipu pun siap menangkap mereka. Ken Kesey mengatakan

:\"Rahasia untuk menjadi penipu yang hebat adalah mengetahui apa yang diinginkan calon kurbannya dan meyakinkan padanya bahwa ia akan memperoleh yang diidamkannya\". Karena semua senang sesuatu yang sebenarnya tidak ada yaitu penghasilan besar, cepat dan aman, maka diciptakanlah hal yang tidak mungkin itu menjadi seolah olah mungkin. Charles Ponzi tahun 1920 an sudah menciptakan skemanya. Mereka tinggal membungkus nya dengan aneka bungkus yang indah. Pasti akan banyak yang memakan umpannya. Itu tidak akan terjadi pada mereka yang cerdas finansial. Orang yang cerdas finansial akan lari jauh jauh jika mendengar kalimat penghasilan yang besar, cepat, dan aman/tanpa resiko dijadikan satu. Alarm di kepalanya seketika akan membunyikan tanda bahaya. Karena penyatuan itu memang menyalahi aturan dasar investasi dan hukum alam manapun di bidang keuangan. Dibalik itu biasanya ada jebakan batman. 2. Jika cerdas finansial, Anda akan mampu memanfaatkan penghasilan sekarang untuk kesejahteraan anak cucu Anda. Pada sebagian besar orang, penghasilannya hanya berhenti untuk mendukung kesejahteraan 5 dirinya. Itupun seringkali tidak sampai diujung umur. Orang yang cerdas finansial, akan berpikir ulang jika harus bersusah payah membangun sesuatu yang berhenti pada dirinya, yaitu pekerjaan / profesi. Mereka lebih memilih bersusah payah membangun sesuatu yang akan terus menghasilkan uang bagi anak cucunya, yaitu ASET. 3. Jika memiliki kecerdasan finansial, kehidupan Anda sudah pasti akan lebih tenang dan damai. Anda tidak perlu lagi berlarian mengejar penghasilan besar. Anda bisa berkumpul terus dengan keluarga yang dicintai. Tidak harus berpencaran sampai ke ujung dunia hanya untuk mengejar uang. Karena uang sudah bisa Anda datangkan sendiri ke rumah Anda. Dan Anda bisa bermain sepanjang hari dengan anak. Seseorang pernah mengatakan kepada saya, bahwa uang itu mirip ayam liar di halaman. Kita bisa menangkap dan menikmatinya dengan tiga cara : 1. Sendirian mengejarnya, capek dan dapat sedikit. Ini persis yang dikerjakan sebagian besar orang saat ini. 2. Bekerjasama dengan beberapa teman untuk menangkapnya. Lumayan sedikit lebih baik, meskipun belum terlalu sempurna. 3. Mengeluarkan uang dulu untuk membeli pakan dan pagar. Kita pancing uangnya (sorry ayamnya) dengan pakan, kemudian setelah mereka berkumpul dan jinak, kita bangun pagar sekeliling nya. Tiba tiba kita memiliki peternakan ayam (eh sorry . . .uang). Tidak perlu susah payah mengejarnya jika ingin makan ayam. Orang yang cerdas finansial akan memilih cara yang ketiga. Mereka berani mengeluarkan uang dulu untuk berinvestasi pada aset yang paling berharga yaitu dirinya sendiri. Mereka bersedia membiayai dirinya untuk mendapatkan ilmu yang dibutuhkan. Yaitu ilmu membangun aset. Anthoni Robbin meminjam uang neneknya 10.000 dollar untuk bisa ikut seminar yang akhirnya membuat dia berubah dari tukang bersih WC hotel dan sales alat musik menjadi motivator nomor satu di dunia. Kalau saya cukup dengan mengantongi ego, Ery Prabowo terpaksa menjual cincin kawinnya untuk ikut leadership seminar di Jakarta, Philip meminjam uang ke pacarnya untuk hal yang sama. Sekarang ketiganya sudah menjadi milyarder. Meskipun tentu tidak semua orang yang hadir di seminar itu dijamin sukses. Tetapi kalau saya tidak hadir saat itu ? . . . .

jaraknya tipis sekali antara saya mau hadir dan tidak. 6 LIMA PERATURAN DASAR KEUANGAN Ada 5 dasar peraturan keuangan. Sayangnya kita nyaris salah di ke lima limanya. Mungkin Anda tidak demikian, tetapi saya demikian sampai usia 45 an. Ke lima hal itu adalah : 1. Bisa membedakan aset dan beban : Di sini saja sudah terbolak balik. Yang beban dikatakan aset. Seharusnya menumpuk aset supaya tambah kaya, saya malah menumpuk beban sehingga tambah miskin. 2. Mengerti arus uang atau cashflow : Selama bertahun tahun, cashflow saya ternyata lebih banyak cashflownya orang miskin, dan tidak pernah mengalami cashflow orang kaya. Padahal semua orang yang kenal saya, menganggap saya kaya. Termasuk saya sendiri. 3. Mengetahui cara menggunakan uang : Dari 3 cara menggunakan uang, saya justru melakukan yang terjelek. Jangan tertawa dulu, karena saya yakin Anda juga melakukan hal yang sama. 4. Mengetahui penghasilan aktif dan pasif : Seumur hidup saya dan Anda dilatih untuk mencari UANG YANG SALAH. Kemudian bingung sendiri mengapa semakin tua kerjanya semakin keras ya ?. Lha iyalah, karena jenis uang yang salah yang kita cari. 5. Mengetahui definisi kaya dan miskin : Di hal yang paling penting inipun kita tidak tahu. Kita semua ingin kaya, tetapi kita semua salah membuat definisinya. Akibatnya jelas, dari waktu ke waktu bukannya bertambah kaya tetapi justru bertambah miskin. Semakin tua kerjanya semakin keras, yang menunjukkan kita semakin miskin. 7 HARTA ANDA ASET ATAU BEBAN ? Banyak yang tidak bisa membedakan aset dan beban. Mereka mengira rumah yang dia tinggali itu aset. Mobil yang dinaiki itu aset. Akibatnya mereka berusaha terus membuat rumahnya lebih bagus dan meningkatkan nilainya. Padahal nilai rumah bukan fisiknya tetapi pada 3 hal yaitu : 1. Lokasi 2. Lokasi 3. Lokasi Banyak rumah sebagus istana yang terletak di sekitaran Porong tempat semburan lumpur Lapindo, nyaris tidak ada harganya. Kecuali yang masuk kawasan terdampak karena harus dibeli. Tetapi yang diluar itu ? Mereka juga terus menambah mobil karena mengira mobil itu aset. Teman teman dokter saya sering dengan bangga mengatakan bahwa mobilnya 5, seperti saya dulu. Padahal mobil adalah beban, karena membuat kita mengeluarkan uang terus. Baik karena pemeliharaan maupun penurunan nilai atau depresiasi. Dari gambar diatas nampak bahwa rumah yang kita tinggali itu beban, begitu juga mobil yang kita pakai juga beban. Contoh harta berupa aset adalah pabrik, kendaraan niaga, rumah yang dikontrakkan, ternak, bisnis yang dikelola pihak lain dan sebagainya. Catatan : Bisnis yang kita kelola sendiri bukan aset tetapi pekerjaan. Aset sebenarnya adalah Anda sendiri, karena jatuh bangunnya bisnis tergantung Anda. 8 DEFINISI ASET DAN BEBAN Aset adalah segala sesuatu milik kita yang bisa memasukkan uang secara

rutin ke kantong kita. Seperti saham, deposito, surat berharga lain, real estate, kos kosan, bisnis yang diurus orang lain, lahan produktif, ternak dll. Beban adalah segala sesuatu yang menyebabkan kita harus mengeluarkan uang. Contoh beban misalnya rumah yang kita tinggali, mobil yang kita pakai. Seharusnya aset kita diperbesar dan beban diperkecil (kotak hitam). Tapi yang terjadi justru sebaliknya yaitu beban yang diperbesar dan aset bahkan tidak terpikirkan (kotak abu abu). Rumah yang kita tinggali adalah beban yang paling besar menyerap potensi kekayaan kita. Semua uang penghasilan kita masuk kesana. Jika seseorang punya uang, tiba tiba saja merasa perlu mengganti lantai rumah, merenovasi dapur, menambah kamar. Yang terpikir adalah KAPAN LAGI ADA KESEMPATAN ?. Ternyata jurus KAPAN LAGI itu berlaku baik pada yang usia 17 tahun sampai yang usia 71 tahun. Kapan lagi ? Kalau ada orang muda konsultasi, biasanya saya tanya :\"Sudah punya rumah atau belum ?\". Jika jawabnya belum, saya puji dan saya sarankan jangan beli rumah dulu. Kontrak rumah saja sampai Anda punya penghasilan pasif yang cukup untuk membeli rumah. Jika menjawab sudah punya rumah, saya sarankan untuk mengontrakkan rumahnya, kemudian uangnya digunakan mengontrak rumah yang nilainya sama. Jika kita tinggal di rumah kontrakan, tidak akan ada keinginan untuk menambah kamar atau mengganti lantai. Uangnya bisa kita investasikan di tempat yang benar. 9 Tetapi jika Anda bertanya ke orang bank, maka dia akan menjawab dengan tegas bahwa rumah Anda adalah aset, mobil Anda adalah aset. Mereka benar dan tidak sedang membohongi Anda. Yang tidak mereka katakan adalah itu aset siapa ? Itu asetnya bank, krn menghasilkan uang untuk bank. Untuk Anda itu adalah beban. Emas disebut aset jika harganya naik terus. Robert T Kiyosaki mengatakan bahwa kita bisa mengetahui kondisi keuangan seseorang dengan menanyakan :”Apa harta terbesar Anda ?” Jika dia menjawab harta terbesarnya adalah rumah, maka berarti dia punya masalah keuangan yang besar. Yang dimaksud harta disini tentu materi atau yang berhubungan dengan uang. Bukan harta harta diluar itu. Pengetahuan yang rendah tentang aset dan beban ini, menyebabkan banyak orang tua yang justru membebani si anak sehingga kondisi keuangannya amburadul. Orang tua kelas menengah akan berusaha membelikan anaknya rumah yang sesuai dengan status sosial orang tua. Padahal itu akan sangat memberatkan anak. Uang penghasilan si anak yang belum terbiasa akan terhisap habis di rumah itu Saya punya kenalan seorang profesor yang dikenal sebagai dokter anak laris di Surabaya. Putranya 3 orang yang semuanya bukan dokter. Ke tiga putra putrinya yang sudah berkeluarga itu dibelikan rumah dan mobil satu satu. Karena secara keuangan tidak memungkinkan, ayahnya yang menanggung beban rumah dan mobil itu, mulai pajak sampai listrik. Jadi, diusia 60 tahun saat itu, beliau merawat 5 rumah dan 5 mobil. Untuk bisa memenuhi itu semua, beliau praktek 6 hari seminggu pagi dan malam. Terkadang sampai jam 1 malam, sedang jam 5 pagi pasien sudah antri. Ketika saya ajak hadir ke Leadership Seminar, saya melihat matanya

berkaca kaca ketika mengatakan ini :”Kok aku lagek saiki dik ndelok sing ngene iki. Kok nggak mbiyen mbiyen ?” (Mengapa baru sekarang dik saya melihat yang seperti ini. Mengapa tidak sejak dulu ?). Persis seperti yang saya katakan ke anak saya 2 tahun sebelumnya. Ketika dia berhasil memaksa saya hadir di Leadership Seminar setelah 2 bulan berusaha. Sampai hari ini saya merasa berterimakasih kepada Adi karena usahanya itu. Orang lain pasti tidak saya hiraukan. 10 TIGA MACAM ARUS KAS Untuk bisa melihat apakah Anda orang miskin, orang kelas menengah atau orang kaya, tidak bisa hanya dengan melihat jumlah penghasilannya. Yang lebih penting adalah dari mana uang itu berasal dan kemana mereka pergi. Arus uang itulah yang menentukan apakah Anda ini orang kaya atau orang miskin. Orang berpenghasilan ratusan juta bisa saja orang miskin jika cashflow nya menunjukkan cashflow orang miskin. Ada 3 macam arus kas yaitu : 1. Arus kas nya orang miskin, 2. Arus kasnya orang kelas menengah 3. Arus kas nya orang kaya. Berapapun jumlah penghasilan Anda, jika arus kas Anda merupakan arus kas orang miskin, maka Anda ya disebut orang miskin. Memiliki tingkat stress seperti orang miskin dan selalu merasa kekurangan uang. Jika arus kas Anda merupakan arus kas kelas menengah, maka Anda adalah kelas menengah yang sering juga merasa stress. Begitu juga arus kas orang kaya hanya dimiliki orang kaya yang umumnya bebas stress. Kalau Anda ingin menjadi orang kaya, maka jadikanlah arus kas Anda menjadi arus kasnya orang kaya. Cuma itu caranya, bukan dengan bersusah payah menciptakan strategi untuk mencari penghasilan besar. Penghasilan besar tidak bisa membuat Anda kaya. Yang bisa membuat Anda kaya adalah kalau memiliki sumber penghasilan yang besar. 11 ARUS UANG ORANG MISKIN Arus uang orang miskin memiliki 2 ciri : 1. Penghasilannya berasal dari pekerjaan (penghasilan aktif). 2. Setiap bulan habis untuk kebutuhan. Tidak peduli berapapun penghasilan Anda, mungkin 1 juta, mungkin 10 juta atau 100 juta sebulan. Kalau memenuhi 2 kriteria tadi, yaitu berasal dari pekerjaan Anda seperti gaji, honorarium, keuntungan bisnis yang dikerjakan sendiri, dan setiap bulan habis, Anda orang miskin. Titik. Mungkin Anda tinggal di rumah di gang sempit, atau di sebuah rumah besar di kompleks perumahan mewah. Kalau penghasilan anda berasal dari pekerjaan dan setiap bulan habis, Anda adalah orang miskin. Titik. Mungkin sekarang ini Anda kemana mana jalan kaki atau naik sepeda butut. Mungkin juga Anda naik BMW seri 7. Kalau penghasilan utama Anda berasal dari pekerjaan dan setiap bulannya habis, maka itu cashflow orang miskin dan berarti Anda orang miskin. Titik. Robert T Kiyosaki memiliki teman dengan penghasilan 500 ribu dollar setahun. Atau sekitar Rp. 500.000.000,- sebulan. Tetapi setiap tahun dia menghabiskan 525 ribu dollar. Dia termasuk orang miskin. Memiliki tingkat stress orang miskin yang selalu merasa kurang atau pas-pas an. Kalau Anda tidak ingin menjadi orang miskin ya jangan memiliki arus kas orang miskin. Itulah gunanya kecerdasan finansial. 12

ARUS UANG KELAS MENENGAH Arus uang kelas menengah seperti dokter, pengacara, pegawai negeri, pedagang dsb memiliki 3 ciri : 1. Penghasilannya diperoleh dari pekerjaan (penghasilan aktif). 2. Penghasilannya lebih besar dibandingkan biaya hidup bulanan. 3. Kelebihan penghasilan biasanya dibelikan beban, bukan aset. Pemilik arus kas kelas menengah ini seringkali mudah jatuh lagi ke arus kas orang miskin akibat beban terus ditambah. Kelebihan penghasilannya seringkali dibelikan beban seperti rumah, mobil atau motor tambahan sehingga semakin lama beban hidupnya semakin tinggi. Jika penghasilan nya tidak naik, maka arus kas nya akan menjadi arus kas orang miskin kembali. Jika penghasilannya naik, akan dibelikan beban lagi. Penyebab terbesar kembalinya arus kas kelas menengah ke arus kas orang miskin biasanya adalah rumah. Rumah seseorang yang tidak cerdas finansial biasanya seperti busa, menghisap habis semua jerih payahnya. Setiap ada kelebihan uang, akan terpikirkan untuk menambah kamar, mengganti lantai karena ada sedikit noda di keramik, merenovasi dapur hanya karena lantainya pecah. Semua harus nampak sempurna karena rumah dianggap mewakili dirinya. Padahal orang lain tidak pernah peduli bagaimana kondisi rumah seseorang, karena semua sebenarnya disibukkan dengan urusannya masing masing. Robert T Kiyosaki mengatakan, jika seseorang memiliki kredit rumah, mereka biasanya sukar bangkit dari kondisi keuangannya yang buruk. 13 ARUS UANG ORANG KAYA Arus uang orang kaya hanya punya 1 ciri yaitu penghasilannya dari hasil aset, bukan dari pekerjaan. Asetnya bisa berupa saham, obligasi, real estate, bisnis yang dikerjakan orang lain, ternak dsb. Anda mungkin masih aktif bekerja. Tetapi bukan karena keharusan mempertahankan penghasilan, melainkan karena memang suka bekerja. Bekerjanya juga bukan mencari uang tetapi membangun aset yang lebih besar. Penghasilan utamanya adalah dari aset. Mereka bekerja untuk meningkatkan penghasilan, sedang orang miskin dan kelas menengah bekerja untuk mempertahankan penghasilan. Jadi bagaimanapun mewahnya kehidupan Anda, selama uang yang Anda gunakan untuk penghidupan itu berasal dari pekerjaan Anda. Anda tidak bisa digolongkan orang kaya. Anda baru bisa disebut orang kaya jika penghasilan Anda berasal dari aset yang sebelumnya Anda bangun. 14 PENCARI IMPIAN yang JADI MIMPI BURUK KEUANGAN Konon hiduplah seorang pemuda yang baru lulus kuliah dan sudah mendapat pekerjaan. Pada saat masih muda, biasanya cashflow kita adalah cashflow orang miskin. Kita indekos, kemana mana naik motor, uang selalu habis untuk rokok. Kalau punya uang mejeng dengan jisamsu. Kalau sedang bokek rokoknya cap bola dunia yang mirip lambang NU itu. Kemudian bertemulah dengan pujaan hati. Seorang guru perempuan yang sudah mendapat tunjangan mengajar. Gaji besar, digabung menjadi tambah besar. Mereka memutuskan menikah, hidup seperti surga, gaji dua orang lebih dari cukup untuk hidup berdua di kontrakan. Mulailah rasan rasan untuk membeli rumah sendiri. Apalagi mertua sanggup membayar uang mukanya. Pihak bank dan orang sekitar juga mengatakan bahwa rumah adalah investasi yang bagus. Kesalahan awal sudah dibuat karena rumah adalah beban, bukan aset. Mengeluarkan uang untuk membeli

rumah bukan investasi tetapi biaya. Mulailah mereka hidup dengan beban cicilan. Tidak masalah, gaji berdua masih cukup. Kemudian si wanita hamil, dunia terasa lebih cerah lagi. Bayi itu aset atau beban ya ? Setelah lahir si bayi, pengeluaran untuk susu meningkat. Si pemuda mulai ambil lembur untuk mengatasi hal itu. Kemudian lahir bayi ke dua. Diputuskan isteri ambil S2 supaya bisa jadi kepala sekolah. Setelah jadi kepala sekolah, tunjangan meningkat, malu kalau tidak pakai mobil. Mulai mencicil mobil. Beban tambah berat, si pemuda melamar pekerjaan baru, dapat dengan gaji naik 2x lipat. Wooow . .. dengan gaji sebesar itu, rumah 15 jadi terasa sempit. Mereka memutuskan untuk pindah ke rumah yang lebih besar. Akad kredit diperbarui, tumah yang besar butuh listrik yang lebih besar, perabotan lebih banyak, anak anak butuh suster dan perlu menambah pembantu. Lama-lama terasa uang tidak cukup lagi untuk cicilan, perawatan rumah, gaji pembantu dan pengeluaran lain. Mereka kemudian mendirikan bisnis sampingan di samping rumah. Bisnis fotokopi yang dikelola adik. Pemasukan bertambah dari bisnis itu. Rasanya butuh mobil ke dua, supaya masing masing bisa naik mobil sendiri sendiri. Rumah juga diperluas. Akhirnya pemasukan pas lagi dengan pengeluaran, terkadang malah kurang sehingga harus buka kredit baru. Stress meningkat, sendok jatuh sudah bisa menjadi bahan pertengkaran. Aki mobil rusak sudah bisa jadi bahan saling menyalahkan krn pas belum ada uang untuk membelinya. Semakin hari hidup semakin seperti neraka. Ada uang milik komite yang dipegang kepala sekolah . . . emmm mungkin ini bisa jadi solusi sementara . . .? Kebutuhan terus menerus bertambah. Cashflownya kadang ke kelas menengah, tapi lebih sering ke cashflow orang miskin. Uang seperti lewat begitu saja. Persis seperti mengisi ember bocor. Mereka seperti LARI DIATAS TREADMILL, yang disebut hedonic treadmill. Konsep ini diperkenalkan oleh dua orang ilmuwan bernama Philip Brickmann dan Donald Campbell. Inti dari konsep hedonic treadmill adalah hedonic adaptation. Bagaimana kita ternyata cenderung kembali pada standar kebahagiaan hidup yang sebelumnya. Saat pertama beli suzuki carry, sudah bagus. Begitu keluar avanza, ada perasaan pasti lebih bahagia ya kalau bisa beli Avanza. Gantilah avanza, sebulan terasa beda. Kemudian sama lagi dengan sebelumnya, perasaan jadi biasa lagi. Ketika mulai merasa mampu membeli yang lebih tinggi yaitu inova, mulai berpikir :\"Pasti lebih bahagia ya kalau pakai inova. Sudah pantas kok kami pakai inova\". Dan dibelilah inova. Nambah nambah nambah beban terus. MEREKA LUPA MEMBANGUN ASET UNTUK MASA DEPAN. Mereka mengira diri mereka adalah robot dengan baterrei yang tidak ada matinya, bisa bekerja selamanya. Apakah Anda mengenal satu saja orang yang seperti ini ? 16 MENGAPA ORANG KAYA BERTAMBAH KAYA ? Semua orang kaya, tadinya juga miskin. Kecuali mereka yang menang undian di kandungan. Dilahirkan di lingkungan keluarga kaya. Awalnya mereka juga bekerja mencari uang. Ada yang berkeliling jualan kue, ada yang bekerja nguli ke orang lain, ada yang menjadi pegawai atau profesional. Yang membuat mereka akhirnya jadi kaya adalah arus uangnya berbeda dg contoh sebelumnya.

Mereka mendapat uang dari pekerjaan atau bisnisnya. Hanya sebagian dari uang itu yang dimakan dan dipakai hidup. Sisanya di investasikan atau diputar di bisnis. Di kalangan orang Tionghwa kuno, ada panduan :\"Jika kamu dapat 100, hanya 10 yang boleh kamu makan sekarang, yang 90 kamu gunakan untuk masa depan\". Ya. . . . Anda tidak salah baca. HANYA 10% YANG BOLEH DIMAKAN. Bagaimana dengan Anda ? Berapa persen yang Anda gunakan ? Itu panduan ekstrim. Kalau Robert T Kiyosaki menyarankan 30% yang disisihkan (lihat video 61 menit menjadi kaya dari youtube). Sebagian hasil yang jadi aset tadi juga menghasilkan uang. Ditambah hasil pekerjaan, dibelikan aset yang lebih besar lagi. Hasilnya dibelikan aset lagi . . . hasil aset tadi dibelikan aset lagi. . . . hasilnya dibelikan aset lagi yang lebih besar. . . aset lagi . . . aset lagi . . . aset lagi sampai . . . Mereka melakukan apa yang disebut MENUNDA KENYAMANAN. Punya uang untuk bisa nyaman tetapi tidak dimanfaatkan untuk membeli 17 kenyamanan. Yang pasti mereka menghindari membeli rumah dulu. Lebih suka mengontrak rumah sampai benar benar kaya. Teman saya yang sekarang menjadi pengusaha kaya, bahkan ketika sudah memiliki pabrikpun, dia masih ngontrak rumah. Dia baru terpaksa membeli rumah ketika ditawari temannya yang mendapat rumah sitaan akibat hutang piutang. Rumah itu langsung dibayar cash dengan cek. Artinya dia memiliki uangnya, Cuma tidak dipakai untuk membeli rumah. Suatu saat hasil dari aset sudah lebih besar dari hasil pekerjaan, maka mereka sudah bisa berhenti bekerja. Boleh juga bekerja terus tetapi sifatnya sudah bukan mencari uang tetapi membangun aset. Mereka sudah menjadi orang kaya. Dan dengan pola pikir dan sikap yang benar di bidang keuangan, mereka akan terus bertambah kaya. Mereka mulai menikmati hidup dengan membeli barang barang bagus dari hasil asetnya itu. Barang bagus terbeli, uang tidak berkurang karena nyumber terus. Sebagai contoh konglomerat India Mukesh Ambani, tahun 2008 dia mendirikan rumah 27 lantai di Mumbai dengan nilai 2 milyar dollar (27 trilyun) untuk tempat tinggalnya bersama 1 isteri, 3 anak dan ibunya. Rumah itu dibangun dalam waktu 4 tahun. Untuk koleksi mobil dan bengkel memakan beberapa lantai paling bawah. Setiap anak mendapat jatah 3 lantai. Model pintu, jendela dan pegangannya berbeda di setiap lantai. Rumah itu diberi nama Antilla. Kelihatannya gila gilaan (memang iya), atau pemborosan?. Coba kita analisa. Penghasilan pasif Mukesh Ambani saat itu 4 milyar dollar setahun. Artinya nilai rumah itu hanya sebesar penghasilan pasif selama 6 bulan. Atau, bagi Anda yang bergaji 5 juta sebulan, rumah Anda senilai 30 juta. Pertanyaannya, Anda yang bergaji 5 juta sebulan, apa mau tinggal di rumah senilai 30 juta ? Umumnya tidak mau, paling tidak senilai 300 juta atau senilai 5 tahun gaji. Jadi siapa yang lebih boros ? 18 KEAJAIBAN EFEK PENGGANDAAN Orang biasa sering meremehkan efek penggandaan ini. Padahal inilah yang digunakan orang kaya untuk tetap mempertahankan kekayaan mereka. Kebanyakan orang miskin tambah miskin krn tidak menggunakan

kekuatan ini. Nampaknya sedikit, tetapi bersamaan dengan waktu, maka hasilnya bisa luar biasa besar. Karena yang digunakan bukan penambahan tetapi perkalian sehingga jadi berlipat lipat. Ketika Albert Einstein migrasi ke Amerika, melihat efek penggandaan ini pada kondisi keuangannya, menyebutkan sebagai KEAJAIBAN DUNIA YANG KE DELAPAN. Ini ada ceritanya : Dahulu kala, seorang kaisar cina mendapat persembahan seperangkat catur bagus dari seorang pengrajin. Kaisarpun memanggil si pengrajin dan menanyakan minta hadiah apa ? Dengan rendah hati si pengrajin minta hadiah sebutir beras diletakkan di kotak catur pertama, kemudian 2 butir di kotak ke 2, kemudian 4 butir di kotak ketiga dst dikalikan dua sampai 64 kotak itu dipenuhi. Baginda menyanggupi, kemudian memerintahkan koki istana mengambil beras. Koki mengambil sekantung kecil beras. Si pengrajin tersenyum dan berkata ke koki :\"Sepertinya jumlah beras yang tuan bawa itu kurang\". Tetapi koki pura pura tidak dengar, dia mulai meletakkan beras di papan 19 catur. Mulailah semua menghitung 1 - 2 - 4 - 8 - 16 - 32 - 64 - 128. Ada setumpuk kecil beras disana. Kemudian dilanjutkan baris ke 2. 256 - 512 - 1 kantong kecil - 2 k - 4k - 8k - 16k - 32 k. Melihat berkantung kantung beras itu baginda menghentikan pertunjukan dan memanggil ahli ahli matematika. Diperintahkannya mereka menghitung jumlah beras yang dibutuhkan untuk mengisi 64 kotak itu jika dari satu kotak ke kotak lain dikalikan 2. Hasilnya adalah, jika SATU butir beras dilipatkan 2x sampai 64 kali, maka hasilnya 18 juta trilyun butir beras. Itu jumlah panen 10 tahun seluruh cina. Akhirnya baginda minta perjanjian dibatalkan dan si pengrajin diberi 100 ha tanah subur. Diapun hidup bahagia bersama keluarganya. Coba anda pilih, jika Anda mendapat pekerjaan, disuruh memilih sistem gaji : 1. Digaji bulanan, cash 100 juta sebulan. Atau 2. Digaji harian dengan pola 1 rupiah di tanggal 1, 2 rupiah tanggal 2, 4 rupiah tanggal 3, 8 rupiah di tanggal 4, 16 rupiah di tanggal 5. Setelah akhir bulan, kembali ke 1 rupiah lagi. Anda memilih yang mana ? Kirimkan pilihan Anda ke saya di HP / WA 081235446454 dan jelaskan alasannya. 20 PEMANFAATAN EFEK PENGGANDAAN 1. Secara umum keajaiban efek penggandaan ini digunakan dalam sistem perbankan maupun investasi lain seperti ternak, saham dan sebagainya. Sebagian orang mengatakan sistem bunga berbunga itu haram, tetapi Albert Einstein mengatakan itu keajaiban dunia ke 8. Inilah yang menjadi dasar melipatkan uang para orang kaya. Terserah Anda mau mengikuti yang mana. Yang paling banyak memanfaatkan keajaiban efek penggandaan ini adalah bisnis networking, yaitu bisnis yang menggunakan konsep prosumen. Sistem distribusi produk dari produsen langsung ke konsumen. Misal seperti yang dijelaskan di buku The Parable Of Pipe Line karangan Burked Hedges : Anda bergabung dan kemudian mengajak 1 orang setiap bulan. Orang yang anda ajak juga diajari untuk mengajak 1

orang setiap bulan. Maka akan terjadi persamaan deret ukur 1 ? 2 ? 4 ? 8 ? 16 ? 32 ? 64 ?128 ? 256 ? 512 ? 1024 ? 2048. Dalam 12 bulan, Anda menggabungkan 12 teman Anda, dan grup Anda berkembang menjadi lebih dari 2000 orang. Jika masing masing orang membeli alat kebutuhan sehari hari seperti sabun, sampo, kosmetik, sebanyak 500 ribu setiap bulan. Omset bulanan Anda 2000 x 500.000 = 1 milyar rupiah. Sebagai pembangun jaringan. Anda akan mendapat bonus 10% dari omset yang anda hasilkan. Jumlahnya lumayan, 100 juta sebulan penghasilan pasif. Selama orang orang di grup Anda belanja, selama itu pula Anda menerima bonus. 21 Pertanyaannya : 1. Apakah Anda mau belanja 500 ribu sebulan sejak awal dan kemudian mencari 12 teman ? 2. Apakah Anda tahan ketika di bulan bulan awal bekerja keras dan seperti tidak ada kemajuannya ? Itulah sebabnya para pengusaha networking yang berhasil, mendapatkan penghasilan yang fantastis jumlahnya sehingga seperti tidak masuk akal bagi Anda dan saya (dulu) yang orang biasa. Akibatnya kita menjadi negatif karena terlalu bagus untuk menjadi kenyataan atau too good to be true. Padahal itu benar. 22 PEMANFAATAN EFEK PENGGANDAAN 2 Contoh klasik memanfaatkan efek penggandaan adalah investasi sapi. Seekor sapi jika dirawat dg bagus dan harga sapi stabil, nilainya akan naik dua kali lipat. Jika digaduhkan (dirawatkan orang) dengan sistem paro bathi, maka aset kita akan naik 1,5 x lipat setiap tahunnya. Misal kita menabung 1 juta sebulan untuk dibelikan sapi dan digaduhkan. Maka pengembangan sapi kita akan seperti tabel diatas. Selama 10 tahun, kita hanya membeli 9 ekor sapi tetapi jumlah sapi kita lebih dari 100 ekor. Sapi itu dirawat oleh 50 keluarga yang sdh ahli merawat sapi. Ibarat punya 50 perusahaan mikro yang dipegang direktur ahli. Setelah menitipkan sapi tidak perlu dilihat lagi sampai orangnya ingin sapinya dijual. Jika kita merasa si sapi belum waktunya dijual, tinggal ditanyakan ke perawat dia membutuhkan uang berapa ?. Misal membutuhkan 1,5 juta. Ya kita beri mereka 1,5 juta, maka sapi yang tadinya seharga 12 juta, sekarang jadi 15 juta. Ibaratnya sapi itu kita beli dengan harga 15 juta, keuntungan yang 3 juta dibagi dua masing masing 1,5 juta. 15 juta itulah harga dasar baru yang kita pakai untuk perhitungan bagi hasil jika nanti benar benar dijual. Jika mulai tahun ke 11 kita berniat mengambil hasilnya, itu adalah 50 ekor sapi setahun. Jika harga sapi setara sekarang, berarti 600 juta setahun atau 50 juta sebulan tanpa bekerja lagi. Tetapi pada umumnya, tiga tahun pertama mengalami guncangan bahkan bisa sampai sapinya habis krn berbagai hal. Itulah seninya sebuah investasi, awalnya bawah sadar kita akan berusaha menggagalkan kita krn ingin kita \"biasa biasa saja\". Jika Anda berhasil melampaui 3 tahun

pertama itu, investasi Anda selanjutnya biasanya akan lancar 23 MENGETAHUI CARA MENGGUNAKAN UANG Di pendidikan formal, kita hanya dilatih untuk mencari uang. Semakin banyak uang yang nantinya bisa diperoleh, semakin tinggi biaya sekolahnya. Saat ini mungkin kedokteran yang paling menarik untuk bisa secara cepat mendapatkan uang. Seorang dokter punya mobil dan rumah yang bagus itu sudah dianggap wajar. Justru kalau tidak punya apa apa itu akan dipertanyakan :\"Jangan jangan tidak laku ?\". Karena dianggap paling memberi harapan bisa mendapat uang besar itulah, biaya pendidikan dokter seperti burung liar. Terbang tinggi dan sulit ditangkap orang biasa. Biaya masuknya bisa ratusan juta dan SPP nya puluhan juta. Padahal setelah lulus, berbeda dengan dokter jaman saya dulu, dokter sekarang lebih sulit lagi mencapai kategori “hidup layak”. Kecuali mereka yang bermodal kuat dan meneruskan ke spesialis. Tetapi dari pelajaran tentang cashflow tadi, berapa banyak kita mendapatkan uang ternyata tidak terlalu penting. Jauh lebih penting dari mana dan kemana aliran uang itu ?, atau cashflow nya. Yang sama pentingnya adalah bagaimana cara kita mempergunakan uang itu ?. Bagian besar orang menggunakan uangnya dengan cara yang salah. Yaitu untuk kesenangan dan kenyamanan hari ini, tanpa peduli hari esok. Manusia memang makhluk yang kompleks. Mereka paling suka membeli sesuatu yang SEBENARNYA tidak dia butuhkan. Barang itu dibeli untuk ditunjukkan orang lain yang SEBENARNYA tidak peduli. Celakanya, batang itu dibeli dengan uang yang SEBENARNYA BELUM mereka peroleh. 24 TIGA TIPE ORANG DALAM MENGGUNAKAN UANG. 1. TIPE PEMINJAM : Orang dengan tipe ini adalah sumber penghasilan para bankir. Untuk mereka ada karpet merah di bank atau perusahaan leasing. Apapun barang yang diinginkan dibeli secara kredit. Lunas dengan yang satu dia akan mengambil kredit yang lain. Hidup semewah dia bisa, ibarat menyetir mobil selalu menekan gas sampai di garis merah. Mobil apapun yang dia naiki selalu dipacu sampai batas maksimal. Robert T Kiyosaki menyebut kehidupannya sebagai _almost bankcrupt_ atau hampir hangkrut. Jika pencari nafkahnya berhenti bekerja, maka keluarganya langsung bangkrut karena harus menjual barang barang yang ada. Pencari nafkah berhenti bekerja itu bisa kapan saja. Bisa masih lama sesuai rencana pensiun, bisa di PHK dalam waktu dekat, bisa juga sakit atau meninggal hari ini. Apakah Anda mengenal satu saja dari mereka ? 2. TIPE PENABUNG : Orang dengan tipe ini tidak suka ambil kredit, selalu beli cash. Tetapi krn tujuan menabung untuk membeli barang, sebenarnya ya hampir sama saja. Jika pencari nafkah berhenti bekerja karena suatu hal, tidak lama kemudian sdh harus menjual barang atau bangkrut. Memang sedikit lebih lama dibanding tipe yang pertama. Apakah Anda mengenal satu orang saja dari mereka ? 25 3. TIPE INVESTOR : Inilah yang besok akan hidup enak krn sdh terbiasa menyisihkan sebagian penghasilannya untuk diinvestasikan. Ada beberapa jenis investor. Ada investor kecil dan ada investor besar. Pola pikirnya sama, hanya ilmu dan

keberaniannya saja yang berbeda. Robert T Kiyosaki mengajarkan kita untuk memiliki 3 celengan. Kita perlu menyisihkan 30% dari penghasilan kita, dimasukkan ke 3 celengan. • 10% untuk tabungan. Hanya boleh digunakan untuk kondisi sangat darurat. • 10% untuk investasi, jika jumlahnya sdh cukup diinvestasikan. Namanya investasi ada kemungkinan gagal. • 10% digunakan untuk sedekah. Kabar buruknya, jika Anda tidak bisa menyisihkan 30% penghasilan Anda ketika penghasilan Anda masih 1 juta sebulan. Andapun pasti tidak bisa menyisihkannya ketika penghasilannya 100 juta sebulan. Biasanya kita akan berpikir :”Aah sekarang masih pas pas an, untuk hidup saja sulit. Nanti kalau penghasilan sudah cukup besar dan sudah longgar baru saya akan menyisihkan uangnya”. Percayalah pada saya, Anda tidak akan bisa menyisihkan ketika penghasilan Anda mulai besar. Ini masalah sikap, bukan besar kecilnya penghasilan. Apakah Anda bersikap sebagai budaknya uang atau slave of money yang naik turunnya kehidupan Anda diatur uang yang Anda miliki, atau Anda mau menjadi majikannya uang atau master of money dimana kehidupan Anda tidak diatur oleh banyak sedikitnya uang tetapi oleh Anda sendiri. Seperti teman saya tadi, meskipun sudah punya pabrik dan uang banyak, tetap saja dia tinggal di kontrakan. Ketika lama kemudian kami bertemu lagi, saya memakai BMW dan dia masih pakai Panther tua. Padahal aset saya dan dia seperti bumi dan langit, sedangkan beban saya dan dia seperti langit dan bumi. Jadi mulai kapan perlu menyisihkan uang ? SEKARANG JUGA. 26 PENGHASILAN AKTIF DAN PASIF. Selama ini kita lahir, besar, belajar, dan bekerja di lingkungan yang hanya tahu 1 jenis penghasilan saja, yaitu penghasilan aktif. Penghasilan yang diperoleh dari apa yang kita kerjakan sekarang. Sejak kecil kita diajari bahwa yang benar itu adalah BEKERJA MENCARI UANG. Itulah yang dilakukan oleh 95% orang di dunia. Sayangnya mereka terbukti hanya menikmati 5% dari kekayaan di dunia krn tenaga dan waktunya yang terbatas. Karena ilmu yang kurang, tanpa disadari banyak dari mereka yang bekerja untuk membuat orang lain bertambah kaya sedang mereka sendiri sebenarnya bertambah miskin. Lihat kembali bab cashflow. Sebaliknya, mereka yang bisa menikmati 95% kekayaan dunia itu justru mencari penghasilan jenis lain. Yaitu penghasilan pasif yang berasal dari aset yang mereka bangun. Mereka BEKERJA MEMBANGUN ASET (lihat peraturan nomor 1 tentang Aset dan Beban). Ini jenis penghasilan yang sesuai dengan Hukum Alam Pertumbuhan. Apapun yang kita tanam, akan terus tumbuh semakin besar. Karena itu mereka bisa mendapatkan penghasilan yang besar dengan kerja yang relatif ringan. Hukum Alam Pertumbuhan, Hukum Memberi dan Menerima akan menjaminnya. Mereka bekerja . . . bekerja dan bekerja . . . Memberi . . . memberi dan memberi. Menanam . . menanam dan menanam. Pada akhirnya akan tiba waktunya untuk memanen . . . menerima . . . dan menerima selamanya. Anda tidur, berlibur, sakit sekalipun tetap akan menerima hasil dari sesuatu yang sudah Anda bangun dahulu. Bukan sesuatu yang tiba tiba turun dari langit seperti anggapan banyak orang yang negatif dengan penghasilan pasif karena tidak pernah mengenalnya. 27

PENGHASILAN AKTIF Penghasilan aktif adalah penghasilan dari pekerjaan seperti gaji, honorarium, dan keuntungan bisnis yang dikelola sendiri. Penghasilan jenis ini sering disebut sebagai UANG YANG SALAH. Karena uang jenis ini tidak menyebabkan kita kaya. Uang jenis ini menyebabkan kita semakin stress. Sudah sangat terbukti bahwa semakin besar penghasilan aktifnya, semakin besar hutang dan masalah keuangannya dan semakin stres mereka. Uang tidak menyebabkan seseorang menjadi kaya. Yang membuat kita kaya adalah jika memiliki SUMBER UANG berupa ASET. Prinsip penghasilan aktif itu kita bekerja untuk menghasilkan uang. Karena kita langsung mendapatkan hasilnya, maka alam belum sempat menumbuhkannya. Akibatnya kita hanya mendapat sebanyak nilai tenaga kita saja. Apalagi tenaga kita terbatas krn ada batas usia atau sakit, atau PHK atau perusahaan bangkrut sehingga tidak bisa menerima selamanya. Sebesar apapun penghasilannya, jika tidak bekerja maka tidak akan mendapatkan uang lagi. Ciri lain dari penghasilan aktif adalah mudahnya digunakan untuk bersenang senang. Karena kita merasa mendapatkannya dengan bekerja keras membanting tulang. Kita cenderung merasa berhak menggunakan secepatnya. Akibatnya kita terjebak dalam hedonic treadmill, terus menerus menumpuk beban sehingga bebannya semakin berat dan kita sebagai aset akhirnya tidak memiliki kekuatan lagi. Berbeda dg penghasilan pasif, mula mula nggak dapat uang. Tetapi lama lama uangnya akan melimpah. 28 PENGHASILAN PASIF Penghasilan pasif diperoleh dari apa yang sdh kita kerjakan di masa lalu, yaitu MEMBANGUN ASET. Disebut juga residual income atau penghasilan dari apa yang kita kerjakan sebelumnya. Mungkin membangun bisnis yang kemudian dikelola orang, membangun rumah kos atau kontrakan, bekerja keras kemudian uangnya dibelikan saham, atau dibelikan toko waralaba, atau ternak, atau penghasilan yang diperoleh setelah menjalankan sebuah bisnis networking. Ini adalah jenis penghasilan yang bisa membuat kita kaya. Uang yang berasal dari penghasilan jenis ini disebut juga sebagai uang yang benar. Berbeda dg penghasilan aktif, semakin besar penghasilan pasif Anda, semakin relaks dan tenang kehidupan Anda. Hambatan untuk bisa mendapatkan penghasilan pasif ini adalah diri Anda sendiri. Yaitu kepercayaan salah tentang penghasilan jenis ini. Di lingkungan orang miskin, ide penghasilan pasif tidak populer krn mereka nyaris tidak pernah mendapatkan, bahkan banyak yang tidak tahu kalau ini ada. Selama ini mereka mendapatkan penghasilan ya kalau bekerja. Dianggapnya penghasilan jenis ini adalah penghasilan yang tidak jelas asalnya, seolah-olah tanpa bekerja atau melakukan sesuatu kita bisa mendapatkan, sehingga mereka menganggapnya sebagai penghasilan yang tidak sah atau haram, bukan dari jerih payah sendiri. Tidak jarang kita bertanya kepada orang yang salah tentang boleh tidaknya penghasilan jenis ini ? Yaitu kepada orang yang mungkin juga belum tahu tentang penghasilan pasif. Sehingga pendapatnya juga didasarkan prasangka 29 negatif sejak kecil seperti yang lain. Kemudian mereka mencari “dalil dalil yang tepat” dari kitab sucinya. Kitab suci di agama manapun, luasnya

seperti samudra. Kita mencari apa saja bisa diperoleh disana tergantung prasangka kita sejak awal. Meskipun tidak pernah dibahas, secara logika semua nabi apalagi rasul sudah memperoleh penghasilan pasif sebelum menjadi nabi. Kalau masih jungkir balik membiayai keluarganya sendiri, mana mungkin dia dijadikan nabi ? Karena untuk menjadi nabi yang memperhatikan umatnya, haruslah orang yang sudah selesai dengan diri dan keluarganya. Hukum Alam Memberi Dan Menerima juga tidak mungkin membiarkan seseorang tanpa melakukan apa apa kemudian mendapat penghasilan besar. Jika seseorang mendapat penghasilan besar saat ini tanpa nampak bekerja, berarti dahulu dia sudah bekerja lebih keras dari yang lain dan tidak mendapatkan hasil yang sepadan dg pekerjaannya. Hasilnya baru diterima sekarang. Jika Anda ditawari sesuatu dimana saat bekerja Anda langsung menerima penghasilan, itu adalah penghasilan aktif dan bukan pasif. Jika kemudian dijanjikan besok akan mendapat penghasilan pasif besar, Anda layak curiga itu suatu kebohongan atau tipu tipu. Kalau Anda mengerjakan sesuatu dan dibayar sesuai dengan yang Anda kerjakan, maka hak Anda sudah dipenuhi. Jangan berharap untuk mendapatkan hasil yang lebih besar di kemudian hari. Untuk bisa mendapatkan penghasilan pasif, kata kuncinya ada 2 yaitu JARINGAN dan SISTEM. Semakin besar jaringan bisnis atau investasi Anda, semakin besar penghasilan Anda. Semakin bagus sistemnya, semakin aman penghasilan Anda. Disini Anda sudah sepenuhnya menggantikan diri Anda sebagai aset keluarga, dengan aset lain yang jauh lebih aman. Anda sendiri bisa melakukan hal hal lain, khususnya bisa lebih dekat dengan keluarga. 30 HIDUP ADALAH PENIRUAN. Saat ini kita menulis dari kiri ke kanan dengan huruf latin yang bisa kita baca, karena kita di Indonesia dan sejak kecil belajar menulis dg cara itu. Jika kita di Arab, maka menulisnya pasti dari kanan ke kiri dg tulisan mirip cacing yang tidak semua orang bisa baca. Kalau di Jepang pasti dari atas ke bawah dengan tulisan yang sebagian besar orang juga tidak bisa membacanya. Begitu juga dalam kebiasaan lain, kita ini cuma meniru. Kalau nonton film kita sambil makan berondong jagung krn meniru kebiasaan di film film Amerika. Kalau kita di India sambil nonton biasanya memakan sejenis pastel. Di Korea cemilan nonton bioskop atau tv biasanya ceker ayam. Ya benar. . . . masakan dg ceker ayam. Bagaimana kita dalam mendapatkan nafkah ? Dalam mendapatkan nafkah, sayangnya kita meniru cara yang sudah terbukti tidak bisa membuat seseorang menjadi kaya. Yaitu BEKERJA MENCARI UANG. Penghasilannya disebut sebagai penghasilan aktif dan sering dikatakan sebagai uang yang salah. Itulah yang kita tiru selama belasan bahkan puluhan tahun. Kemudian kita heran kok semakin lama bukannya semakin santai tetapi justru bekerja semakin keras dg gaya hidup yang tetap begitu begitu saja. Kenaikan penghasilan kita seringkali kalah dengan laju inflasi. 31 Sementara itu, ada sebagian kecil masyarakat melakukan hal yang berbeda dalam mendapatkan nafkah yaitu BEKERJA MEMBANGUN ASET. Kemudian aset itulah yang bekerja mencarikan uang untuk mereka.

Jika kita menginginkan menjadi orang kaya sejati, punya uang dan waktu yang cukup untuk melakukan apapun yang kita inginkan dan kapanpun kita mau. Mau tidak mau kita ya harus meniru sebagian kecil masyarakat yang menguasai sebagian besar kekayaan dunia itu. Yaitu BEKERJA MEMBANGUN ASET dan mendapatkan penghasilan pasif atau uang yang benar. Sayangnya, dalam hal keuangan, seperti halnya masalah sex, agama dan politik, kita seringkali hanya berpikir dengan pikiran bawah sadar. Logika atau ilmu hanya membuat kita bertanya tanya sebentar . . . iya, nampaknya masuk akal. Setelah itu kita akan dikuasai lagi oleh pikiran bawah sadar, melakukan hal hal yang sudah biasa kita lakukan. Sambil menunggu “keajaiban” barangkali ada hasil yang berbeda. Pikirannya menjelajah kesana kemari mencari peluang untuk mendapat uang besar. Begitu nampak peluang yang menjanjikan, langsung diterkam dan . . . tertipu. Terkadang tertipu oleh orang lain, tetapi yang lebih sering tertipu oleh diri kita sendiri. Perhitungan perhitungan bisnis yang kita buat seringkali hanya fatamorgana saja. Setelah di dekati ternyata berbeda. Saya mengalaminya, dan Andapun juga pasti pernah mengalaminya . Bukannya mendapat uang besar tetapi kehilangan uang besar. Begitulah dari waktu ke waktu, diulang dari masa kemasa. Membutuhkan keputusan yang kuat dan lingkungan yang benar untuk mengubah program lama, hasil peniruan ke sekitar kita, yang akan menyebabkan kita harus bekerja lebih keras lagi ini. 32 GRAFIK PENGHASILAN AKTIF DAN PASIF Penghasilan aktif mengikuti pola linier atau garis lurus. Rumusnya berdasarkan penambahan. Jika gaji saya 5 juta rupiah sebulan, maka bulan depan saya akan mendapat 5 juta dan setahun 60 juta. Sejak mulai bekerja kita sudah mendapatkan penghasilan. Akan naik terus sampai usia tertentu, kemudian mulai stagnan. Jika pada usia 40 tahun Anda belum mencapai puncak karier di bidang Anda. Berarti Anda tidak akan sampai puncak. Kemudian PASTI TURUN karena tua, sakit, PHK, bangkrut atau apapun. Setelah pensiun, biasanya penghasilan kita tinggal 20% dari sebelumnya. Kita bekerja untuk mendapatkan uang. Jika kita tidak bekerja, maka kita juga tidak akan mendapatkan uang lagi. Grafik penghasilan pasif bersifat eksponensial atau garis melengkung keatas. Rumus yang dipakai adalah perkalian atau kelipatan. Mula mula Anda tidak mendapatlan uang, malah mengeluarkan uang, karena sedang membangun aset. Jack Ma selama 3 tahun pertama mendirikan grup penjualan di cina yaitu Alibaba, tidak menerima pemasukan karena pelayanannya gratis. Setelah aset Anda terbentuk barulah mulai menerima uang. Uang itu digunakan untuk menambah aset sehingga penghasilannya berlipat ganda. Jika suatu saat kita tidak bisa lagi bekerja, maka aset yang sudah terbentuk tadi akan tetap menghasilkan uang untuk kita dan keluarga. Jika kita diajak melakukan \"bisnis kuadran kanan /jaringan\" tetapi kita langsung mendapatkan uang banyak di bulan bulan awal. Hati hati ada 33 jebakan batman disana karena itu tidak cocok dengan pola atau profil membangun aset. Tetapi lebih cocok pola bekerja mencari uang. Ada

dua kemungkinan : 1. Kita mungkin memang sedang membangun aset atau jaringan, tetapi itu aset atau jaringan milik pihak lain, bukan milik kita. Sayangnya orang biasa (miskin/gagal) lebih suka yang begini begini ini. Karena itu menjadi wajar jika orang yang bisa kaya tetaplah hanya sedikit. 2. Kemungkinan kedua, kita sedang menjalankan money game. Bisa money game sepenuhnya, dimana seluruh uang yang kita setor digunakan untuk membayar mereka yang masuk duluan (POMAS, Pandawa, QSAR, First Travel). Bonus untuk kita, menunggu orang baru yang menyetor kemudian. Atau setengah money game, seperempat money game tergantung berapa persen uang pendaftaran atau setoran kita dibagi bagi ke anggota lama. Sedang sebagian yang lain digunakan untuk membeli saham, menabung, investasi, membayar premi asuransi atau membeli produk, tergantung pada bungkusnya. Pembuat sistem dan penyelenggara pasti mengetahui bahwa yang paling menarik orang biasa adalah bagian money game nya yang cepat menghasilkan uang. Sedang bungkusnya itu hanya sebagai alat pembenar saja untuk otorita yang mengatur. Ada yang sejak awal memang berniat menipu, tetapi bisa juga hanya karena kebodohannya saja. Mereka menggunakan sistem yang dibuat penipu Charles Ponzi pada tahun 1920 ini, dan mengira sistem ini bisa berjalan. Padahal 100% akan gagal dan runtuh. Ini sudah terbukti selama hampir satu abad ini. Di Indonesia yang terbesar adalah QSAR dengan nilai kerugian investor setara 5 ton emas. Jauh lebih tinggi dibanding First Travel yang nilai kerugian nasabahnya 800 milyar rupiah atau setara 1,6 ton emas. Penipuan dengan skema Ponzi terbesar di dunia adalah Bernard Maddof di Amerika Serikat (1960 – 2008) dengan kerugian 17,9 milyar US Dollar (241 trilyun), Maddof dihukum 150 tahun. Baru baru ini di Cina juga terbongkar perusahaan Ezubo yang menjalankan skema Ponzi dan menipu 900.000 orang dengan kerugian 7,9 milyar dollar (106 trilyun), dan Ding Ning sebagai pemiliknya dihukum seumur hidup. Ingat bahwa di dunia keuangan tidak ada keajaiban. Jika nampak seperti ada kejaiban, Anda perlu curiga dibalik itu ada tipu tipu. 34 EMPAT CARA MENDAPAT PENGHASILAN Dalam bukunya yang sangat terkenal yaitu Cashflow Quadrant, Robert T Kiyosaki mengatakan bahwa ada 4 cara kita mendapatkan nafkah. Ke empat cara itu disebut sebagai Cashflow Quadrant. Ke 4 kuadran ini sangat berbeda karakter nya. Sehingga jika seseorang di kuadran yang satu mencoba melakukan sesuatu yang menjadi keahlian kuadran yang lain, biasanya gagal. Ke 4 Kuadran itu adalah : KUADRAN E (Employee atau pegawai). Ini adalah kuadran dimana kita bekerja kepada pihak lain. Entah perorangan atau perusahaan. Kita hidup dari gaji rutin. Karakter orang yang di kuadran ini adalah TAKUT. Mereka takut dipecat sehingga main aman, takut mengambil resiko, takut melakukan kesalahan dsb. Banyak mantan direksi perusahaan besar yang setelah pensiun mencoba berbisnis sendiri dg bekerjasama dg orang lain. Sebagian besar gagal dan menghabiskan uang pesangonnya, karena bekerja sama dengan orang lain bukanlah karakter mereka. Kuadran E adalah tempat orang mencari keamanan pekerjaan. Padahal justru disini yang paling tidak aman. Jika ada perubahan ekonomi, korban pertama selalu orang di kuadran E, akibat pengurangan pegawai. Kuadran E isinya kerja keras, tidak punya kebebasan waktu dan tidak

aman. 35 KUADRAN S (Self Employed seperti dokter, pengacara, pemilik restoran, pemilik toko. Yaitu profesional dan pengusaha kecil). Mereka adalah orang yang bekerja kepada dirinya sendiri. Karakter mereka adalah tidak percaya orang lain bisa mengerjakan sebaik mereka. Atau dengan kata lain, mereka seringkali merasa lebih jago dibanding orang lain, karena mereka hidup dari menjual jasanya. Akibatnya sama, jika bekerjasama dengan orang lain seringkali gagal karena pihak lain dianggap memiliki kemampuan yang rendah. Akhirnya ke dua pihak merasa saling ditipu. Di kuadran S variasi penghasilannya sangat lebar, mulai profesional dan pelaku bisnis berpenghasilan sangat besar sampai yang sangat kecil. Tetapi biasanya memiliki hutang banyak dan selalu kekurangan uang. Karena uang mudah dicari, maka mudah pula dikeluarkan. KUADRAN B yaitu Business Owner atau pemilik bisnis. Disini kita memiliki sistem dan orang orang bekerja ke kita. Bedanya dengan kuadran S, bisnis kuadran B bisa ditinggal karena sudah autopilot. Karakter orangnya sangat percaya bahwa orang lain bisa melakukan lebih baik dari mereka, jadi percayakan saja pada ahlinya. Mereka juga sabar menunggu hasil, berbeda dg kuadran E dan S yang kurang sabar menunggu hasil. Untuk mengetahui Anda sudah di kuadran B atau masih di kuadran S sangat mudah. Tinggalkan perusahaan Anda selama satu atau dua tahun. Jika sewaktu Anda kembali uasahanya masih ada atau bertambah besar, berarti Anda sudah ada di B yaitu pemilik bisnis. Tetapi jika perusahaan Anda sudah mati, berarti Anda masih di S atau pelaku bisnis. Sifat kerja disini ringan, punya banyak waktu luang dan hasilnya stabil. KUADRAN I atau Investor. Disini uang yang bekerja untuk kita. Misalnya pemilik saham, deposito, ternak yang dirawat orang, kost kost an dan sebagainya. Umumnya memiliki banyak uang dan tidak memiliki hutang. Khususnya hutang buruk yaitu hutang konsumtif. Kuadran E dan S disebut KUADRAN KIRI. 95% orang berada disini, tetapi uang yang diperebutkan hanya 5% dari uang yang ada di dunia. Karena itu mereka harus bekerja keras terus dan sifatnya bergantian. Ada 36 pensiun, ada PHK. Apapun yang dibangun oleh orang kuadran E dan S hanya akan berhenti pada dirinya. Apakah itu karir, relasi, jaringan atau apapun, berhenti hanya di kita, tidak bisa diteruskan anak kita. Ini dianggap wajar saja oleh orang kuadran kiri, karena sifat dasarnya yang masih individual. Tidak ada ceritanya kepala sekolah pensiun kemudian jabatannya langsung digantikan anaknya. Atau direktur rumah sakit meninggal dan digantikan anaknya. Kecuali itu rumah sakit milik sendiri. Kuadran B dan I disebut KUADRAN KANAN. Jumlah orangnya hanya 5% tetapi menguasai 95% uang di dunia. Disini tidak ada pensiun. Apa yang sudah mereka bangun atau kerjakan, bisa diwariskan atau diteruskan oleh keturunannya. Sehingga menjadi semakin besar dan besar. Di dunia bisnis konvensional, ada James Riadi, Anthony Salim, Rahmad Gobel, Aburizal Bakri, Putra Sampurna dan banyak raksasa bisnis lain yang diteruskan anak dan cicitnya. Di bisnis networking yang sudah berusia puluhan tahun, sudah banyak anak atau cucu yang meneruskan bisnis networking yang dibangun ayah atau bahkan kakeknya. Yang seperti ini biasanya sudah bermain dengan pesawat terbang pribadi atau kapal pesiar karena efek penggandaan tadi. Untuk bisa melakukan bisnis atau investasi di kuadran kanan (B dan I) kita

perlu belajar dulu kepada orang orang yang sudah berada di kuadran kanan itu. Tanpa dibantu mereka mustahil bisa menyeberang karena kita sama sekali tidak tahu arahnya. Kita perlu menyerap pola pikirnya dahulu melewati seminar atau CD CD mereka. Seringkali awalnya aneh karena seminar dan CD orang kuadran kanan sering tidak cocok dg kita. Sebagai orang kuadran kiri, seminar yang dicari adalah seminar yang mengajarkan CARA MELAKUKAN SESUATU atau seminar teknis. Tetapi di seminar kuadran kanan cara itu tidak penting. Mereka tidak pernah menjelaskan caranya. Yang ditunjukkan adalah apa yang bisa Anda capai ?. Atau tujuan hidup Anda sehingga punya alasan untuk melakukan sesuatu. Itulah yang disebut SEMINAR INSPIRASI dan VISI. Soal cara, mau berbisnis atau investasi apa, nanti Anda akan menemukan sendiri, jika sudah tahu Anda akan kemana. Seringkali, Anda belum tahu akan kemana, tetapi sudah bingung dengan kendaraannya. Ada yang naik sepeda (kerja/bisnis) dan mutar mutar saja tiada arah sambil berharap anaknya bisa naik motor. Nanti anaknya juga sama, tidak tahu mau kemana, ngotot naik motor (bekerja/berbisnis) dan berputar putar sambil berharap nanti anaknya bisa naik mobil. 37 MENGETAHUI DEFINISI KAYA DAN MISKIN Terkadang terasa menggelikan. Atau yang lebih tepat sebenarnya adalah mengenaskan. Yang jelas ada sebuah ironi yang terjadi disini. Nyaris seumur hidup kita bekerja keras setengah mati supaya bisa kaya atau makmur. Tetapi karena tidak cerdas finansial dan tidak tahu hukum- hukum keuangan, kita malah menjauh dari kaya. Tanpa disadari semakin lama justru semakin mendekat kearah miskin. Akibatnya banyak yang semakin frustrasi. Mengapa semakin besar penghasilan kita, semakin banyak pula hutang kita ? Dan semakin merasa perlu untuk mendapat penghasilan lebih besar lagi ? Kok seperti kurang terus ya ? Lapar uang terus ya ?. Waktu penghasilannya 3 juta sebulan, dibanding sekarang 30 juta sebulan kok seperti sama saja ya ?, masalahnya malah lebih banyak sekarang ?. Dulu sepertinya kita senang, bisa menikmati hidup, jalan jalan berdua dengan isteri ke pasar. Sekarang malah tidak bisa melakukan semua itu. Sibuk bekerja, bekerja dan bekerja. Mengapa ya ? Banyak guru yang justru semakin stress ketika mendapat tunjangan pendidikan yang besarnya 1x gaji. Teman teman saya yang rata rata sudah kepala sekolah, membenarkan bahwa mereka semakin sering menandatangi rekomendasi permintaan kredit dari para guru. Digaji semakin besar, justru hutangnya yang semakin besar. Mengapa ya ? Itulah akibat rendahnya kecerdasan finansial. Kita menumpuk beban yang kita pikir aset seperti rumah, tanah dan mobil. Akibatnya kita sebenarnya bertambah miskin meskipun kita sendiri merasa bertambah kaya. Itu nampak dari kerja kita yang semakin tua semakin berat dan sibuk. 38 KAYA DAN MAKMUR. Banyak dari kita termasuk saya dulu yang salah mendefinisikan kaya. Ternyata orang kaya itu bukan orang yang penghasilannya besar, rumahnya besar dan mobilnya banyak. Itu namanya orang yang hidupnya mewah. Sebagian besar orang yang hidupnya mewah seperti itu adalah orang yang secara keuangan sebenarnya miskin. Karena mereka membiayai kehidupan mewahnya dengan bekerja keras. Seperti saya dulu. Robert T Kiyosaki mengatakan bahwa orang disebut kaya kalau mulai besok dia berani berhenti bekerja, karena sudah memiliki penghasilan

pasif yang lebih besar dari biaya hidupnya. Sebenarnya cara paling mudah dengan mengukur Indeks Kemakmuran masing masing. Seperti yang disampaikan Mohamad Basith dari Jogja. Yaitu penghasilan pasif di bagi biaya hidup. Jika IK nya lebih dari 1 berarti kita makmur. Jika IK nya jauh lebih besar dari 1 berarti kita kaya. Coba Anda ukur Indeks Kemakmuran Anda 15 tahun lalu, 10 tahun lalu dan sekarang. Jika naik terus berarti bagus, pola pengaturan keuangan bisa diteruskan. Jika turun terus berarti tidak bagus, nantinya Anda akan kekurangan uang. Anda harus segera merubah arah, dengan merubah cara mencari uang atau merubah cara menggunakan uangnya. Saya pernah menghitung IK saya, dan ternyata turun terus karena yang saya tingkatkan adalah biaya hidup (kemewahan). Itu ditandai dengan semakin senior, kerja saya semakin keras. Jika dulu praktek 5 hari seminggu sore saja. Saat senior saya praktek 6x seminggu pagi dan sore. 39 MISKIN Sebenarnya definisi miskin itu secara filosofi tidak ada karena kita gunakan kata ampuh yaitu CUKUP. Padahal yang sering terjadi, kalau mengatakan cukup itu biasanya kekurangan uang yang dicukup cukupkan. Dalam dunia keuangan sebenarnya hanya ada 2 kondisi yaitu KEKURANGAN UANG dan KELEBIHAN UANG. Anda disebut kekurangan uang bila Anda masih HARUS BEKERJA untuk mendapatkan uang. Sebaliknya Anda disebut kelebihan uang jika uang sudah datang sendiri dari ASET yang dulu Anda bangun. Anda boleh saja tetap bekerja seperti Bill Gate dan milyarder lain. Tetapi bekerjanya membangun aset. Dengan definisi kaya yang sudah baku yaitu penghasilan pasif lebih besar dari biaya hidup, maka definisi miskin ya kebalikannya. Jose Mujica, presiden Uruguay yang hidupnya sangat sederhana mengatakan :“Orang miskin adalah mereka yang bekerja keras hanya untuk membayar gaya hidupnya yang mahal, dan selalu ingin lebih dan lebih.” Saat itu saya juga termasuk orang miskin yang terus menerus berusaha mencari uang besar. Hanya untuk memenuhi gaya hidup saya yang semakin lama semakin mahal. Saya berhasil merubah arah dan sampai saat ini saya masih terus bekerja membangun aset. Bekerja bukan untuk mempertahankan penghasilan, melainkan untuk menambah penghasilan. Jika berhasil berarti penghasilannya bertambah, jika tidak berhasil berarti tetap. Berbeda dengan dahulu, kalau berhasil berarti penghasilannya bertahan, kalau gagal ya langsung turun atau penghasilannya stop. 40 HATI HATI Kita sudah sering salah sangka melihat kondisi seseorang, bahkan kita sendiri. Jika dia punya rumah besar dan mobil mewah kita menyebutnya kaya. Jika dia hidup sederhana kita sebut miskin. Padahal belum tentu. Bisa saja dia hidup sederhana karena sedang menunda kenyamanan, sebuah kondisi yang menjadi prasyarat untuk bisa kaya. Kita memiliki uang tetapi tidak digunakan untuk hidup, melainkan digunakan untuk investasi. Terkadang kita melihat seseorang yang tadinya hidup sederhana cenderung miskin, kemudian \"mendadak\" nampak kaya. Orang lain curiga dia pelihara tuyul atau makhluk gaib lain. Kalau saya melihatnya mungkin

dia cerdas finansial. Melakukan proses menunda kenyamanan sampai investasinya berhasil. Setelah berhasil, barulah dia menggunakannya untuk membeli benda benda yang disukainya. Seseorang yang membeli benda benda yang bagus kemudian membayarnya dengan bekerja keras mencari uang, maka dia pasti orang miskin. Hidupnya sering stres meskipun jarang diakui. Jadi, kalau Anda hidup mewah dengan penghasilan aktif, Anda adalah orang miskin. Semakin mewah kehidupan Anda, sebenarnya semakin miskin Anda. Meskipun karena ketidak tahuan Anda, seringkali Anda menolak kebenaran bidang keuangan ini. Tertutup oleh pandangan tetangga, saudara, teman dan siapapun di sekeliling Anda yang mengatakan ANDA KAYA. Seperti yang saya alami dulu. 41 PENERAPAN KECERDASAN FINANSIAL. Kecerdasan finansial itu hanyalah pengetahuan. Tanpa diterapkan, pengetahuan tidak memiliki banyak arti. Apalagi di bidang keuangan, salah satu bidang dimana kita sepenuhnya dikuasai oleh bawah sadar. Perlu upaya yang sangat keras dan lingkungan yang mendukung untuk mengaplikasikan sebuah perubahan. Sangat jarang orang mau berubah, apalagi yang sekarang kehidupannya sudah merasa nyaman. Meskipun sebagai aset keluarga, sebenarnya hanya nyaman dan aman untuk dirinya, tidak untuk keluarganya. Apalagi jika Anda pencari nafkah satu satunya. Ada 3 langkah dalam menerapkan kecerdasan finansial : 1. Hilangkan kredit konsumtif. Banyak orang meremehkan kredit, khususnya kredit konsumtif. Biasanya mereka menghitung kemampuan keuangannya dalam mengangsur. Jika merasa kuat mengangsur maka kreditnya akan diambil. Kredit menggerogoti kita melalui dua hal yaitu bunga yang perlu dibayarkan dan kenyataan bahwa kita sedang membeli dan kemudian memakai sesuatu yang sebenarnya belum pantas kita miliki. Barang itu kemudian menyeret beban lain seperti pemeliharaan, kelengkapan dan sebagainya. Kalau beli mobil, berarti perlu ada garasinya. Beli rumah harus melengkapi isinya. Akibatnya beban kita semakin berat, tidak bisa membayar angsuran dan kemudian sibuk menyalahkan pihak lain. Kita yang berhutang dan karena tidak berhati hati akhirnya tidak bisa membayar, pihak bank/ leasing dan sistem yang sudah kita ketahui sejak awal yang disalahkan. Jika Anda sekarang memiliki barang dg kredit dan 42 dibayar dengan hasil kerja Anda, maka keuangan Anda sulit meningkat. Anda harus berani menjual rumah kreditan atau mobil kreditan Anda dan menggantinya dengan yang lebih kecil tetapi cash dan tidak memberatkan cashflow Anda. 2. Pertahankan tingkat kehidupan Anda. Ini adalah kondisi yang perlu dilakukan jika ingin memiliki kehidupan yang nyaman di kemudian hari. Yaitu menunda kenyamanan, dimana meskipun Anda memiliki uangnya tetapi tidak digunakan untuk membeli barang konsumtif. 3. Dapatkan penghasilan pasif. Hanya ada 4 cara untuk mendapatkan penghasilan pasif, yaitu membangun bisnis besar, membeli bisnis waralaba, membangun bisnis networking atau berinvestasi. Ini akan diuraikan lebih lengkap di materi berikutnya yaitu Membangun Jaringan dan Sistem Bisnis. Ketiga langkah diatas sangat emosional dan sukar dilakukan sendiri karena ke tiga-tiga nya berlawanan dengan pendidikan yang kita terima sejak

kecil. Saya sudah tahu kecerdasan finansial ini dari buku Robert T Kiyosaki sekitar tahun 2000, tetapi baru bisa menerapkannya di awal tahun 2004 ketika ada mentor dan lingkungan yang mendukung. Dengan dibimbing mentor mentor seperti pak Ojat, bu Elly, pak Sudomo, pak Aldi dan pak Agustinus di N21, saya bisa selamat melampaui semua itu. Dengan penghasilan pasif yang saya dapat dari bisnis yang saya bangun tahun 2004 & 2005, alhamdulillah saya bisa bebas dari kewajiban bekerja mencari nafkah sampai saat ini. Tanpa bimbingan mentor, kita pasti putus di jalan karena begitu kuatnya cengkeraman program bawah sadar kita yang lama. 43 PENGHASILAN PASIF BISA DIWARISKAN. Di kuadran kiri, kuadran pegawai, profesional dan pengusaha kecil, apa yang kita hasilkan hanya berhenti di kita. Ketika kita berhenti (pensiun, meninggal, PHK), maka apapun yang sdh kita bangun selama ini (karir, relasi, suplier, bisnis) akan berhenti juga. Anak anak kita harus memulai sendiri dari awal dan tidak bisa meneruskan pencapaian kita. Akibatnya, perjuangan berhenti hanya sampai umur kita dan sulit untuk mencapai puncak kehidupan, karena guliran kelipatannya tidak ada. Di kuadran kanan (kuadran Business Owner dan Investor), apapun pencapaian kita akan bisa diteruskan oleh anak cucu kita. Robert T Kiyosaki mengatakan bahwa mereka yang sdh ada di kuadran kanan enggan kembali ke kuadran kiri. Ternyata itu benar, selama 25 tahun saya berada di kuadran kiri sebagai dokter. Sekarang saya di kuadran kanan dan tidak mau ke kiri lagi. Bahkan saya tidak ingin anak anak saya berada di kuadran kiri. Saya punya ilmu di kuadran kanan. Dimana kita bisa bekerja jauh lebih santai dg potensi hasil yang jauh lebih besar. Bahkan dibanding dokter kandungan sekalipun. Tetapi ada 1 hal yang paling saya senangi di kuadran kanan. Selain lebih santai, apapun yang saya kerjakan, hasilnya bisa diteruskan oleh anak dan cucu. Mereka bisa menikmatinya saja atau mengembangkannya jika ingin menjadi lebih besar. Saat ini sudah banyak cucu yang menikmati hasil kerja kakeknya, baik di konglomerasi, waralaba maupun networking. Itu adalah 3 bisnis penghasil passive income. Hanya lewat salah satu dari 3 bisnis itulah Anda bisa memiliki penghasilan pasif, selain investasi. 44 45 Edisi revisi 25 Oktober 2017 Membangun Jaringan dan Sistem Bisnis – dr. Sigit Setyawadi, SpOG Page 1 MEMBANGUN JARINGAN DAN SISTEM BISNIS Bagi yg baru, ini topik ke tiga, sebelumnya adalah Meningkatkan Plafon Rejeki dan Kecerdasan Finansial Dasar. Jadi sebaiknya mempelajari ke dua topik sebelumnya lewat video di grup, di youtube atau lewat e book. Karena bisa jadi ada kata yg tidak dimengerti atau tidak disukai karena belum memahami. Jika itu terjadi, mohon sabar dan ditelan saja dulu. Robert T Kiyosaki mengatakan bahwa orang biasa/miskin mencari pekerjaan karena mereka umumnya berpikir secara linier (penambahan) dan tidak punya kesabaran. Sedang orang kaya membangun jaringan karena mereka sabar dan berpikir secara kelipatan atau eksponensial. Orang biasa berusaha utk menjadi spesialis di satu bidang, sedang orang kaya tetap generalis. Mereka membangun sistem sehingga bisa mempekerjakan spesialis (orang biasa) untuk membangun bisnisnya. Dalam membangun Jaringan dan Sistem Bisnis, ilmu yang dibutuhkan

bukan ilmu ilmu teknis atau hard skill seperti manajemen, hukum, kedokteran, akuntansi dan lain lain. Yang diperlukan adalah soft skill seperti kepemimpinan, kemampuan mengelola orang atau people skill, sikap pada kesuksesan, sikap mengatasi kegagalan, manajemen waktu, dll. Anda membutuhkan buku buku seperti Berpikir dan Berjiwa Besar (David J Schwartz); Bagaimana Mencari Kawan dan Mempengaruhi Orang Lain (Dale Carnegie); Personality Plus (Florence Littaeur); Membangun Kepemimpinan Di Dalam Diri Kita (John Maxwell) Membangun Kepemimpinan Di Sekitar Kita (John Maxwell). Membaca buku buku itu akan merupakan investasi seumur hidup yang tidak mengenal rugi. Membangun Jaringan dan Sistem Bisnis – dr. Sigit Setyawadi, SpOG Page 2 DUA PILIHAN HIDUP Ada 2 pilihan untuk menjalani hidup ini bagi orang dewasa yang tidak memiliki banyak uang : 1. Cara pertama lebih mudah untuk dilakukan. Sebagian besar orang akan memilih cara ini yaitu Anda hidup hemat. Anda menyederhana- kan kehidupan sehingga pengeluaran bisa ditekan. Cara ini tidak membutuhkan upaya yg terlalu keras, cukup pasrah kemudian berfilsafat untuk menghibur diri sendiri. Ini bukan sesuatu yang salah. 2. Cara yang ke dua lebih sulit dan karenanya hanya dilakukan sedikit orang saja. Anda bisa memperbanyak pendapatan, artinya anda harus siap menambah kerumitan. Meningkatkan pendapatan tanpa menambah kerumitan adalah sesuatu yang mustahil. Saya percaya Anda semua orang hebat, yg selama ini sudah bekerja keras utk meningkatkan pendapatan Anda. Jika ternyata sampai sekarang belum memuaskan, berarti ada yang salah dalam caranya. Anda mungkin perlu merubah caranya. Jika Anda tetap ngotot melakukan hal hal yg sama seperti kemarin tetapi berharap mendapatkan hasil yg berbeda, itu adalah sesuatu hal yg mustahil. Bahkan Albert Einstein secara sinis mengatakan ini tanda tanda dini sebuah kegilaan. Merubah cara berpikir dan bertindak itulah yang membuat rumit. Anda harus siap melakukan sesuatu yg bahkan mungkin saat ini belum terpikirkan, atau sesuatu yang Anda benci. Itulah yang disebut sebagai peregangan, dan biasanya menimbulkan kerumitan dan ketidak nyamanan. Membangun Jaringan dan Sistem Bisnis – dr. Sigit Setyawadi, SpOG Page 3 HIDUP SEDERHANA ATAU BERJUANG ? : Pada waktu masih muda, Anda mungkin punya cita cita yg besar. Ingin naik haji, punya rumah besar, punya mobil bagus, rekreasi ke luar negeri, naik kapal pesiar, membangun masjid, membantu orang dsb. Itu gambaran di lingkaran yg besar. Tetapi apa daya, ternyata penghasilan Anda hanya memenuhi lingkaran kecil itu. Ada 2 pilihan yg bisa Anda lakukan, yaitu memasukkan semua keinginan kedalam lingkaran pendapatan Anda yang kecil itu, atau memperbesar pendapatan Anda sehingga semua yg dilingkaran besar bisa dipenuhi. Jika Anda cenderung utk mengambil langkah pertama, maka itu cukup mudah. Tinggal menyederhanakan kehidupan : • Keinginan punya rumah besar diganti dg rumah tipe SSS (Sangat sederhana sekali). • Membangun masjid diganti membangun langgar dari bambu. • Rekreasi ke Paris dirubah ke Pantai Kenjeran. • Mobil ganti sepeda motor Dsb.

Jika Anda memilih berjuang, maka bukan berjuang secara fisik yg penting krn itu sudah Anda lakukan sepanjang hidup ini. Yang penting adalah berjuang secara mental yaitu mengalahkan diri Anda sendiri. Merubah cara berpikir (gampang diucapkan tetapi sulit dilakukan). Melakukan hal hal yg tidak disukai. Semakin tidak Anda sukai, semakin perlu Anda lakukan. Membangun Jaringan dan Sistem Bisnis – dr. Sigit Setyawadi, SpOG Page 4 Logikanya sederhana, hal hal yg Anda sukai berarti sudah ada di pikiran bawah sadar Anda. Hal atau pikiran itulah yg ikut berperan membawa Anda ke tempat yg sekarang ini. Sebaliknya, hal hal yg disarankan mentor tetapi tidak Anda sukai, berarti belum ada di data pikiran Anda. Artinya, hal hal yg tidak Anda sukai itulah kemungkinan besar yg bisa membawa perubahan kepada Anda. Lakukan saja apa yg ditunjukkan mentor Anda dan belajarlah menyukainya (Zig Ziglar). Mengapa banyak orang yang sudah mengikuti banyak seminar motivasi, membaca banyak buku pengembangan diri dan mendengarkan banyak CD motivasi tetapi HIDUPNYA TIDAK KEMANA MANA ? Itu karena semua yg Anda lakukan adalah berdasarkan pilihan Anda sendiri. Tentu saja bawah sadar Anda akan memilihkan seminar, buku dan CD yang cocok dan bisa memperkuat programnya. Bukannya mengubah cara berpikir sehingga nantinya mengubah nasib Anda, tetapi malah memperkuat cara berpikir dan membuat nasibnya tetap stagnan. Keinginan untuk berubah itu baru ada di pikiran sadar Anda. Sedangkan pikiran bawah sadar 9x lebih kuat dibanding pikiran sadar. Dialah yang akan selalu menang. Itulah yang membuat orang biasa yang memilih milih cara dalam berubah, biasanya tidak akan kemana mana. Sebuah perubahan selalu melibatkan orang lain yang memiliki otorita atau Anda beri otorita. Membangun Jaringan dan Sistem Bisnis – dr. Sigit Setyawadi, SpOG Page 5 CARA PINDAH KUADRAN. Untuk bisa meluaskan lingkaran cita cita diatas, kita perlu punya uang dan waktu yg cukup. Tempat paling nyaman untuk hidup seperti itu adalah di kuadran I atau investor (lihat Cashflow Quadrant di materi Kecerdasan Finansial Dasar). Kuadran dimana uang yg bekerja untuk kita dalam bentuk perusahaan bersistem atau investasi seperti hotel, kost kost an, kebun buah, ternak, saham dll. Orang orang besar jaman dulu banyak yg berjuang untuk keturunannya dengan cara secepatnya sampai ke kuadran I. Misalnya Rockefeller yg skrng sdh mencapai generasi ke 4 (Rockefeller IV), mereka menikmati hasil kerja kakek buyutnya dulu dan terus mengembangkannya. Mengapa kita tidak berjuang untuk hal yang sama ? Satu satunya alasan Anda sekarang tidak mengenal nama ke 4 mbah buyut Anda adalah karena mereka tidak meninggalkan sesuatu yg patut dikenang. Misalnya nama baik menjadi pahlawan, atau meninggalkan sumber uang yg tidak ada habis habisnya. Kalau Anda berani melakukan itu, bukan tidak mungkin nama Anda akan dikenal secara abadi di garis keturunan Anda. Pindah kuadran bukan seperti pindah pekerjaan. Yg menjadi masalah adalah kita ini dilahirkan, dibesarkan, sekolah dan bekerja di kuadran kiri. Kita nyaris tidak mengenal satupun orang kuadran kanan. Kita tidak tahu bagaimana mereka berpikir, bagaimana mereka bertindak dan bagaimana mereka menghadapi masalah. Kita tidak tahu sama sekali tentang dunia kuadran kanan, karena itu mustahil dapat menyeberang ke kanan tanpa

Membangun Jaringan dan Sistem Bisnis – dr. Sigit Setyawadi, SpOG Page 6 bantuan orang kuadran kanan. Kita cenderung takut kepada sesuatu yang tidak kita ketahui. Ada 2 cara utk bisa sampai ke kuadran I : 1. Cara yg pertama dengan usaha/upaya sendiri, dari E ? S ? B ? I. Anda membangun bisnis, membangun sistemnya sehingga menjadi bisnis kuadran B dan kemudian hasilnya diinvestasikan. Cara ini sangat berat dan hanya orang yg benar benar istimewa yg bisa sampai ke kuadran I. Itupun biasanya sudah tua, karena untuk membangun sistem dari S ke B, menurut Robert T Kiyosaki membutuhkan waktu 20 – 30 tahun dan perlu mengalami 2-3x bangkrut. Seseorang dari kuadran E atau pegawai kemudian ingin membangun bisnis sendiri (kuadran S), biasanya karena salah satu dari 3 alasan, yaitu tidak ingin memiliki boss lagi, ingin bebas menentukan waktu sendiri dan menginginkan penghasilan yang lebih besar. Tetapi fakta menunjukkan hal yang sebaliknya dari harapan : a. Tidak ingin memiliki boss ? ternyata hanya menambah boss, dari 1 atau 2 menjadi ratusan dan lebih kejam (konsumen). b. Tidak ingin terikat waktu tetap ? ternyata justru terikat dengan waktu yang dia tetapkan sendiri untuk pelayanan. Restoran harus dibuka setiap hari, begitu juga bengkel dsb. c. Penghasilan lebih besar ? di kuadran S ini orang biasanya memiliki banyak hutang dan selalu kekurangan uang. 2. Cara ke dua adalah dengan bimbingan, dari kuadran E atau kuadran S langsung ke kuadran B kemudian ke kuadran I. Cara ini 100% predictable atau 100% bisa di prediksi. Jika Anda mengikuti bimbingan dan sistemnya dengan benar maka Anda akan berhasil. Sebaliknya jika tidak mengikuti atau menuruti caranya sendiri ya tidak akan berhasil. Kita cenderung melakukan bisnis dengan cara cara kuadran kiri yang mungkin tidak bisa diterapkan di kuadran kanan. Membangun Jaringan dan Sistem Bisnis – dr. Sigit Setyawadi, SpOG Page 7 BEDA KUADRAN KANAN DAN KIRI Kuadran kanan adalah kuadran pemilik bisnis bersistem (kuadran B) dan Investor, sedang kuadran kiri yaitu karyawan (Employee) dan Profesional & Pengusaha kecil (Self Employed). 95% orang ada di kuadran kiri tetapi hanya menguasai 5% kekayaan dan sumberdaya di dunia. Sedang kuadran kanan hanya terdiri dari 5% populasi, tetapi menguasai 95% sumber dya di dunia. Untuk lebih jelasnya lihat topik Kecerdasan Finansial Dasar. Tentu bukan tanpa sebab nasib kedua belah pihak itu itu terasa njomplang. Sejak awal sudah berbeda cara mereka berpikir dan bertindak. Akibatnya, nasib mereka pun jauh berbeda. Beberapa perbedaan yang sangat berpengaruh pada pencapaian di bidang keuangan adalah : 1. Kuadran kiri budaknya uang (slave of money) dan kuadran kanan majikannya uang (master of money). Kehidupan orang kuadran kiri sangat dikendalikan oleh uang. Mereka selalu merasa kekurangan uang, atau istilahnya “lapar uang”, jika tidak punya uang bawaannya stress, jika punya banyak uang akan hidup mewah. Sebaliknya orang kuadran kanan hidupnya tidak tergantung uang. Ada atau tidak ada uang hidupnya tetap sederhana. Jauh dibawah tingkat penghasilannya. 2. Kuadran kiri fokus ke cara, sedang kuadran kanan ke hasil. Pada

umumnya kuadran kiri lebih mementingkan cara. Sayangnya, cara yang mereka kenal sejak kecil hanya satu cara yaitu BEKERJA MENCARI UANG, yang sudah terbukti bahwa uang tidak bisa membuat mereka kaya. Akibatnya mereka harus terus menerus bekerja sampai akhir hayat. Ada yang di satu bidang seperti dokter, pengcara, ada juga yang di berbagai bidang. Misal pensiun sebagai tentara, Membangun Jaringan dan Sistem Bisnis – dr. Sigit Setyawadi, SpOG Page 8 bekerja sebagai kepala satpam. Setelah itu pulang ke desa untuk bertani, atau tetap di kota makelaran. Sejak kecil anak anak orang kuadran kiri dilatih menyebut nama nama pekerjaan jika ditanya besok kalau besar menjadi apa ? Akhirnya hanya satu hal yang mereka kejar, yaitu pekerjaan. Jika mahasiswa Anda tanya setelah lulus mau melakukan apa ?, 99% akan menjawab “bekerja”. Entah mencari pekerjaan atau membangun bisnis, pokoknya bekerja. Tidak ada yang berani mengatakan :“Saya akan mencari penghasilan pasif 100 juta sebulan dan kemudian hidup nyaman”. Karena itu memang tidak ada di program bawah sadarnya. Sebaliknya orang kuadran kanan lebih berorientasi pada hasil. Merekalah yang memiliki target penghasilan berapa?, kehidupan seperti apa ? Bukan target bekerja. Jika sebuah bisnis memang menjanjikan, maka dia akan melakukannya. Soal bagaimana caranya, itu dipikirkan belakangan, karena pola pikirnya adalah generalis. Jika perlu ya menyewa para spesialis. 3. Orang kuadran kiri senang bersaing, kuadran kanan senang bekerjasama. Inilah sifat yang membuat orang kuadran kiri sulit bekerjasama dengan pihak lain. Kerjasama bisnis biasanya gagal, entah ditipu atau bagaimana. Banyak pensiunan pejabat BUMN yang gagal ketika mencoba berbisnis sendiri. Kegagalannya disebabkan tidak bisa bekerjasama karena itu memang tidak ada di genetiknya. 4. Orang kuadran kiri berpikir linier dan orang kuadran kanan eksponensial. Berpikir linier artinya berpikir penambahan. Berapapun yang dimiliki sekarang, bulan depan akan nambah sekian. Akibatnya cenderung boros karena apa yang dimiliki sekarang tidak berpengaruh pada penghasilan bulan depan. Selain itu, karena berpikir secara penambahan, jika mengerjakan sesuatu yang tidak segera menghasilkan uang akan menganggapnya percuma dan berhenti. Sebaliknya, yang berpikiran eksponensial atau kelipatan, disamping lebih sabar menunggu hasil, juga hemat, karena apa yang dimiliki sekarang sangat berpengaruh dengan penghasilan bulan berikutnya. 5. Orang kuadran kiri mengembangkan hard skill, sedang kuadran kanan mengutamakan soft skill. Orang kuadran kiri akan mencari seminar seminar yang menjawab pertanyaan HOW atau bagaimana caranya, yaitu seminar teknis. Sebaliknya orang kuadran kanan lebih senang seminar atau buku yang bisa menjawab pertanyaan WHY atau Membangun Jaringan dan Sistem Bisnis – dr. Sigit Setyawadi, SpOG Page 9 mengapa saya melakukan itu ?. Yaitu seminar inspirasi dan visi sehingga kita menjadi tahu apa yang menjadi tujuan atau impian kita. Soal bagaimana cara melakukannya itu urusan nanti. Kalau perlu tinggal membayar orang kuadran kiri yang mengerti caranya. Dengan 5 perbedaan besar diatas, sangat sulit bagi orang kuadran kiri untuk pindah sendiri ke kuadran kanan. Perlu mentoring dan bimbingan dari orang kuadran kanan. Robert T Kiyosaki dalam buku Business School, mengatakan bahwa tempat yang paling tepat untuk belajar pindah

ke kuadran kanan adalah dengan mengikuti pendidikan di sebuah bisnis networking yang baik. Di buku itu dijelaskan ada 8 nilai tersembunyi dalam sebuah usaha networking. Nilai nilai yang membuat orang kuadran kiri bisa secara fisik, mental dan emosi pindah ke kuadran kanan dan menikmati segala keistimewaan hidup disana. Mereka yang sudah di kuadran kanan, umumnya tidak ada yang ingin pindah ke kuadran kiri. Jadi tidak perlu dibahas cara pindahnya. Saya selama 15 tahun berada di kuadran kiri, menjadi dokter yang oleh sebagian besar orang dianggap sukses secara ekonomi. Patokannya sederhana, di organisasi isteri dokter maupun organisasi wanita lain, istri saya seringkali ditunjuk menjadi bendahara. Sejak 12 tahun terakhir ini, saya menyeberang ke kuadran kanan, dan tidak ingin kembali ke kiri. Bahkan seringkali saya merasa kasihan melihat orang yang bekerja keras mati matian hanya untuk penghasilan yang relatif kecil. Kemudian setelah ada hasil, uangnya dibelikan rumah dan mobil. Dia harus bekerja semakin keras lagi hanya untuk bisa merawat rumah dan mobil itu. Padahal kalau saja mereka mau sedikit merendahkan hati, peluang masuk ke kelompok 5% orang yang menguasai 95% uang di dunia sekarang terbuka lebar. Kesempatan ini dulu hanya dimiliki oleh anak anak para konglomerat. Sekarang terbuka untuk siapa saja. Membangun Jaringan dan Sistem Bisnis – dr. Sigit Setyawadi, SpOG Page 10 SISTEM BISNIS Secara definisi, sistem bisnis bisa juga disebut sebagai sekelompok komponen atau elemen yang disatukan menjadi satu kesatuan untuk mencapai suatu tujuan bisnis yaitu mendapatkan keuntungan atau profit. Sebuah bisnis yang bersistem akan mampu : • Menciptakan kultur • Bisa autopilot • Hasil produk lebih baik dan stabil baik kualitas maupun kuantitasnya. • Mampu bersaing dalam jangka panjang. • Membangun tim dan loyalitas karyawan. Kalau saya ditanya bagaimana cara membangun sistem bisnis ? Tentu saya tidak bisa menjawab karena setiap bisnis memiliki karakternya sendiri. Kalau saya bisa membangun sistem bisnis, maka saya pasti sudah menjadi konglomerat. Saya hanya tahu ilmu ilmu apa saja yang digunakan untuk membangun sebuah sistem bisnis. Sayangnya ilmu itu baru saya peroleh di usia menjelang limapuluhan, sehingga tidak efektif jika digunakan untuk membangun bisnis mulai dari nol. Lebih baik bagi saya untuk bergabung dengan bisnis yang sudah terbukti memiliki sistem yang sangat bagus. Banyak orang yang salah mengartikan sistem bisnis dengan skema bisnis. Akibatnya banyak bisnis yang jatuh karena pemiliknya mengira itu sistem, padahal itu baru sebuah skema. Untuk bisa jalan dan menjadikan sistem, masih membutuhkan jalan yang panjang dan lama. Membangun Jaringan dan Sistem Bisnis – dr. Sigit Setyawadi, SpOG Page 11 BERBAGAI JENIS SISTEM Di sebuah bisnis bersistem pemilik bisnis tinggal menelpon sang direktur atau dalam rapat umum pemegang saham ditentukan agar omset bisa dinaikkan 20%, maka semua akan berjalan dengan otomatis. Tetapi di sebuah bisnis tanpa sistem, jika pemilik menginginkan omset naik 20%, maka dialah yang harus jungkir balik mengkoordinasikan semuanya sehingga tujuan itu tercapai.

Kalau di bisnis besar, pemilik bisa memiliki sistem karena membangunnya. Kalau di waralaba, kita membeli sistemnya. Sedang di networking kita memakai sistemnya. Itulah yang seringkali menjadi masalah di sebuah bisnis waralaba dan networking. Yaitu kecenderungan tidak mengerjakan sesuai sistem dan kemudian gagal. Di bidang tehnik, ada sistem suara atau sound system. Pengguna tinggal berbicara saja di mike, maka sistem akan bekerja dan suara yang keras akan keluar dari pengeras suaranya. Disetiap bidang kehidupan ada sistem yang sudah berjalan di masyarakat. Misalnya dalam mengerjakan sawah, ada sistem bagi hasil yang disetiap daerah berbeda antara penggarap dan pemilik sawah. Ada yang penggarap mendapat 20%, ada yang mendapat 30% tergantung tingkat kesuburan tanah di daerah itu. Begitu juga di bidang kerjasama ternak, ada sistemnya sendiri. Contoh di daerah Lumajang dan Probolinggo, ada sistem paro bathi dan bathi anak. Paro bathi itu dengan model membesarkan ternak kemudian dijual, keuntungannya di bagi dua. Ini cara yang disukai di Probolinggo. Kalau bathi anak itu anaknya yang dibagi. Yang menerima pertama adalah yang merawat. Di Lumajang lebih banyak yang begini. Membangun Jaringan dan Sistem Bisnis – dr. Sigit Setyawadi, SpOG Page 12 TIGA BISNIS BERSISTEM : Ada 3 macam bisnis bersistem yg termasuk di kuadran B (Business Owner) dan bisa memberi kita penghasilan pasif. Jika kita bisa membangun salah satunya sehingga memberi penghasilan besar, maka kita bisa pensiun dini dan anak keturunan kita akan menikmati hasil bisnis yg kita bangun. Kita tidak mewariskan harta atau uang yg bisa habis, tetapi mewariskan SUMBER UANG yang tidak pernah habis. 1. Korporasi atau konglomerasi. Jaman dulu, hanya ini bisnis yg disebut sebagai bisnis bersistem. Korporasi adalah bisnis besar dengan jaringan yg kompleks didalamnya. Sedang konglomerasi adalah kumpulan korporasi. Disini, sistemnya diperoleh dg cara dibangun. Butuh modal besar, keahlian khusus dan waktu yang lama untuk membangunnya. Khususnya di perusahaan yang pertama. Jika sistemnya sudah terbangun dan sudah autopilot, si pemilik bisa membangun bisnis lain dan menduplikasikan sistem tersebut di bisnisnya yg baru. Begitu seterusnya sehingga bisa memiliki puluhan bisnis seperti pak Rennier Latief 2. Waralaba atau franchise, yaitu jaringan bisnis sejenis. Ada jaringan restoran, jaringan toko pengecer dsb. Sistemnya diperoleh dg cara membeli kepada pihak yg membuat sistem. Tentu butuh modal besar dan resikonya juga sesuai dg modal. Untuk memiliki sebuah gerai waralaba atau franchise tidak perlu keahlian. Yg penting punya uang. Membangun Jaringan dan Sistem Bisnis – dr. Sigit Setyawadi, SpOG Page 13 3. Networking atau Personal Franchise, yaitu jaringan konsumen atau jaringan pebisnis perorangan. Ini bagian dari sebuah model distribusi produk yang disebut PROSUMEN, yaitu dari produsen langsung ke konsumen tanpa melalui grosir dan retail. Sistemnya diberikan secara gratis oleh perusahaan mitra dan kita tinggal memakainya. Tidak membutuhkan modal besar atau keahlian krn ada bimbingan. Bisa dikerjakan paroh waktu sehingga selama kita membangun bisnis/ aset, tidak ada perubahan penghasilan. Yang terpenting adalah Anda mengerjakannya secara serius sesuai sistemnya. Jika mengerjakan

dengan cara Anda sendiri biasanya tidak berhasil. Robert T Kiyosaki dalam buku Cashflow Quadrant yg saya baca tahun 2000 mengatakan : \"Bagi Anda yg tidak memiliki modal, tidak berani mengambil resiko, tidak memiliki keahlian dan sangat sibuk, satu satunya cara menjadi Business Owner adalah dengan menjalankan bisnis Networking yang menyediakan sistem bimbingan\". Saat itu saya belum mampu mengalahkan ego saya sendiri. Menurut saya, menjalankan bisnis networking itu seperti yang dilakukan oleh staf saya di Pacitan tujuh tahun lalu (1993). Dia datang ke rumah saya menawarkan sejenis deterjen yang katanya “sabun ajaib”, tidak perlu dikucek. Kemudian dia mengajak saya menjalankan bisnis itu. Tentu saja saya menolaknya karena saya masih waras. Bayangkan jika seorang dokter kandungan mengetok rumah orang dan menawarkan sabun ajaib ? Apa kata dunia ?. Membangun Jaringan dan Sistem Bisnis – dr. Sigit Setyawadi, SpOG Page 14 KORPORASI DAN KONGLOMERASI : Korporasi adalah bisnis besar, sedang konglomerasi adalah jaringan korporasi. Dahulu, yang disebut bisnis bersistem itu ya cuma bisnis besar ini. Biasanya dimulai dengan seorang muda yg berambisi dan membangun sebuah bisnis. Kemudian jatuh bangun membangun sistem di bisnis itu sehingga bisnisnya bisa autopilot alias jalan sendiri tanpa campur tangan dia. Kemudian membangun bisnis yang lain, menduplikasikan sistemnya disana dan membangun yang lain sampai akhirnya memiliki banyak perusahaan yg autopilot. Andapun menjadi Business Owner yang bisa menikmati waktu dan kekayaan Anda. Jika Anda masih cukup muda dan memiliki keahlian bisnis, saya anjurkan utk membangun korporasi aatau bisnis besar ini. Menurut Robert T Kiyosaki, dibutuhkan waktu 20-30 tahun utk membangun sistem, dan perlu bangkrut 2-3 kali dulu. Pilihan lain seperti yang dilakukan pak Rennier Latif, mantan pemilik Lapindo Brantas sebelum dijual ke grup Bakri. Beliau menjadi Trained Entrepreneur atau entrepreneur terdidik, dan sekarang sudah memiliki lebih dari 50 perusahaan. Sebelumnya, hanya dengan 8 perusahaan beliau sudah jarang di rumah. Setelah belajar di trained entrepreneur barulah beliau tahu bahwa selama ini beliau bukan pemilik bisnis (kuadran B), tetapi pelaku bisnis atau kuadran S. Bisnisnya memang cukup besar, tetapi cara berbisnisnya yang masih kecil. Membangun Jaringan dan Sistem Bisnis – dr. Sigit Setyawadi, SpOG Page 15 WARALABA Waralaba adalah sebuah sistem bisnis, dimana ada seseorang yg membangun sebuah bisnis. Kemudian dia membangun sistemnya sehingga siapapun yg mengerjakan bisnis itu ditempat lain, bisnisnya akan tetap berjalan dengan baik. Kalau Anda datang ke MC Donald atau toko Indomaret, maka Anda akan menjumpai anak anak muda yg bukan ahli manajemen. Tetapi mereka bisa menjalankan restoran atau toko nyaris tanpa seorang pengawas yg memelototi kerja mereka. Sistem sudah membuat mereka bekerja seperti mesin demi kepentingan pembuat sistem. Siapapun yg memiliki uang bisa membeli franchise atau hak berbisnisnya. Modal atau biaya pembangunan bisnis ditanggung yg meminta waralaba. Perusahaan induk hanya menyediakan sistem. Bisnis ini berawal dari Mc Donald yg dikembangkan oleh Ray Kroc (Anda bisa menonton film THE FOUNDERS). Kemudian bermunculan bisnis waralaba. Kondisi ini tidak disukai oleh para pebisnis besar yg merasa

bahwa tidak seharusnya sebuah sistem itu bisa diperjual belikan. Sehingga seseorang tanpa pengalaman bisnis, tiba tiba bisa memiliki sebuah usaha besar. Seharusnya sistem itu dibangun oleh pebisnis dan dinikmati oleh orang yg membangun. Sempat ada tuntutan ke Konggres Amerika agar sistem waralaba dilarang karena dianggap tidak adil pada mereka yg berjuang jatuh bangun membangun bisnisnya. Tidak sesuai dengan semangat Amerika. Konggres Membangun Jaringan dan Sistem Bisnis – dr. Sigit Setyawadi, SpOG Page 16 mengambil suara dan yg setuju waralaba menang dengan angka tipis. Bayangkan jika sistem waralaba ini dilarang krn sekarang ini, apapun di waralabakan. Jika anda memiliki uang, maka sebaiknya Anda membeli sebuah gerai waralaba. Apa yg diperoleh tergantung jumlah uang yg Anda miliki. Jika ingin memiliki mini market, dengan modal 1- 2 milyar akan mendapat penghasilan antara 8 - 10 juta (data bbrp tahun lalu). Anda tidak membutuhkan keahlian apa apa krn semua sdh ada sistemnya. Sayangnya di Indonesia banyak waralaba lokal yg sistemnya belum terbukti kuat tetapi sudah di waralabakan. Sehingga tidak sedikit waralaba yg kemudian bangkrut. Seharusnya menjadi tugas pihak yang mewaralabakan untuk beriklan sehingga bisnis maju dan rekanan diuntungkan. Tetapi yang banyak terjadi justru rekanan yang dipakai sebagai iklan. Fungsinya jadi mirip cabang. Di negara maju, hanya bisnis yg sudah terbukti selama 5 tahun memiliki cabang dan semua bisa jalan yang boleh di waralabakan. Membangun Jaringan dan Sistem Bisnis – dr. Sigit Setyawadi, SpOG Page 17 NETWORKING / PERSONAL FRANCHISE Bisnis Networking atau personal franchise disebut juga jaringan konsumen loyal. Dasarnya adalah sebuah sistem dagang yang disebut PROSUMEN. Penjualan dari produsen langsung ke konsumen, tanpa melewati rantai distribusi seperti grosir dan retail atau toko. Jika selama ini kita membeli produk di supermarket, maka pelaku networking akan membeli produk di tokonya mitra. Kemudian dia mengajak orang lain untuk juga membeli produk di toko mitra itu. Dia mendapat bonus sekitar 10% dari jumlah omset yg dihasilkan oleh grup yg dibangun. Selama orang orang di grup itu belanja maka dia akan terus mendapat bonus itu. Kemudian orang yg puas dengan produknya itu juga akan mengajak orang lain. Begitu seterusnya bisnisnya berkembang dari mulut ke mulut. Di Amerika Serikat, 20% dari milyarder berasal dari bisnis networking ini. Bisnis networking diawali dengan Direct Selling atau penjualan langsung, kemudian berkembang menjadi Multi Level Marketing atau MLM dan terakhir berkembang menjadi Network Marketing atau Networking. Yang menarik dari bisnis networking adalah terbuka untuk semua orang tanpa kecuali. Asal orang itu mau belajar utk bisa menerapkan sistemnya. Maka sistem itu yg nantinya akan bekerja melindungi asetnya. Karena semua orang bisa masuk dengan mudah tanpa syarat apapun, maka jauh lebih banyak yg tidak mengerjakan dibanding yg mengerjakan.Sehingga kesannya angka kegagalannya tinggi. Padahal tidak seperti itu. Membangun Jaringan dan Sistem Bisnis – dr. Sigit Setyawadi, SpOG Page 18 Kekuatan sebuah bisnis networking sekaligus juga menjadi kelemahannya, yaitu : 1. Modalnya sangat kecil. Siapapun bisa bergabung karena lebih rendah dari harga sepatu yang Anda pakai. Bahkan ada networking yang

nyaris gratis karena semua sudah disiapkan secara elektronik dan tidak membutuhkan kertas yang biasanya untuk starter kit. Ini sekaligus menjadi kelemahan, karena dengan modal yang kecil, kita seringkali meremehkannya. 2. Tidak memiliki boss. Orang yang mensponsori Anda bukan boss Anda dan juga tidak memiliki kewajiban membantu Anda. Mereka membantu Anda supaya bisa mengembangkan bisnis bersama, termasuk bisnis mereka juga. Karena modalnya kecil dan tidak memiliki boss, maka Anda harus secara sengaja mencari pendorong lain yaitu IMPIAN atau DREAM. Karena itu banyak yang mengatakan bahwa bisnis networking bukan bisnis untuk sekedar mencari uang. Ini bisnis untuk mencapai suatu impian, atau menyelesaikan masalah Anda. Tanpa membangun impiannya, orang sulit berhasil di bisnis networking. Kabar buruknya, Anda hanya bisa bergabung dg sebuah bisnis networking jika ada orang yg mengajak Anda. Akibat informasi dari mulut ke mulut itulah, bisnis networking menjadi sosok yg menakutkan bagi sebagian besar orang. Ini karena kita lebih banyak mendengar informasinya dari ORANG YG GAGAL. Dimana mereka cenderung lebih menyalahkan sistem atau bisnisnya dibanding menyalahkan diri mereka sendiri. Bisnis networking selalu berhubungan dengan sebuah produk. Jika tidak ada produk, hanya memainkan uang dalam sebuah sistem tertentu, maka itu disebut permainan uang atau money game. Di banyak negara, money game dinyatakan ilegal. Tetapi di Indonesia masih banyak yang melakukan praktek money game dengan segala macam bungkus. Biasanya pihak berwenang baru bertindak jika sudah ada laporan dari masyarakat yang dirugikan. Jika belum ada laporan ya belum ada tindakan. Contoh kasus money game lama seperti POMAS dan QSAR, sedang yang terbaru adalah koperasi Pandawa dan Biro umrah First Travel. Meskipun sebenarnya masih sangat banyak money game yang beroperasi di luar sana. Membangun Jaringan dan Sistem Bisnis – dr. Sigit Setyawadi, SpOG Page 19 STATISTIK BKPM nya Amerika mengeluarkan sebuah statistik yg menarik. Dari 100 bisnis yg didirikan, hanya 1 yg masih tersisa setelah 10 tahun. Pemilik bisnis yg tersisa itu biasanya sdh mengalami kebangkrutan sebelumnya. Artinya kalau Anda orang yg baru pertama kali membuka bisnis, hampir 100% bangkrut. Anda pasti sudah melihat banyak sekali bisnis yang hilang timbul di sekitar Anda. Ada yang sejak diditikan sampai orangnya meninggal ya tetap segitu gitu saja. Ini karena pelakunya tidak memperlakukan bisnis sebagai sesuatu yang perlu dikembangkan. Mereka mendirikan bisnis (toko, restoran dsb), kemudian bekerja disana. Di bisnis networking, dikatakan 100% predictable atau 100% bisa diprediksi. Jika kita serius mengerjakan dan mengikuti sistemnya maka akan berhasil. Jika tidak mengikuti sistemnya maka akan gagal. Jika tidak serius ya pasti akan gagal. Bisnis networking di desain sebagai bisnis part time. Tetapi bukan berarti boleh dikerjakan hanya jika sempat. Kita perlu menyediakan waktu dan perhatian penuh kepada bisnis ini. Banyak bisnis networking bagus yg bisa mengubah kehidupan seseorang, termasuk saya. Tetapi tentu lebih banyak lagi bisnis networking yang tidak bagus dan berbau money game. Karena itu kita perlu berhati hati dalam memilihnya.

Bacalah banyak buku tentang hal ini, dan jangan mengambil ilmu hanya dari internet. Membangun Jaringan dan Sistem Bisnis – dr. Sigit Setyawadi, SpOG Page 20 BELAJAR DI KUADRAN B Kuadran B (Business Owner) adalah kuadran yg memberi tantangan paling besar kepada seseorang. Mengapa banyak orang ke kuadran E dan S karena kuadran ini tidak terlalu banyak menuntut dibanding kuadran B. Di kuadran B, Anda berhubungan dengan 2 kata yaitu JARINGAN dan SISTEM. Keduanya menyangkut orang lain di luar Anda. Sehingga bagi Anda yg ingin ke kuadran B, Anda harus memiliki kemampuan kepemimpinan dan people skill (keahlian tentang orang) yang tinggi. Itulah kualitas yg jarang dimiliki orang sehingga sangat jarang orang berhasil ke kuadran B. Apalagi ketrampilan itu tidak diajarkan di sekolah formal. Sehingga sangat jarang orang yang mau mengerjakan hal hal yang ilmunya tidak bisa diperoleh di sekolah formal maupun informal. Robert T Kiyosaki dan Donald Trump mengatakan, bagi Anda yang sekarang di E dan S, bergabung dengan sebuah bisnis networking yg baik merupakan tempat paling tepat untuk mendidik diri kita ke kuadran B. Disana Anda akan disediakan mentor yang melatih Anda dan menjaga Anda secara mental dan emosi untuk bisa menyeberang ke kuadran kanan. Tanpa bantuan mentor, nyaris mustahil Anda bisa menyeberang ke kuadran kanan yg segala sesuatunya berbeda dg tempat Anda selama ini yaitu di kuadran kiri. Atau kuadran pegawai, profesional dan pengusaha kecil. Membangun Jaringan dan Sistem Bisnis – dr. Sigit Setyawadi, SpOG Page 21 3 MACAM ENTREPRENEUR Di dunia ini ada 3 macam entrepreneur : 1. Born Entrepreneur, yaitu entrepeneur yg memang sejak awal memiliki bakat atau mereka yg menang undian di kandungan dan dilahirkan di lingkungan entrepreneur. Biasanya mereka sdh memutuskan sejak awal untuk menjadi entrepreneur. 2. Accidental Entrepreneur atau Forced Entrepreneur. Sebagian besar entrepreneur termasuk golongan ini. Yaitu mereka yg menjadi entrepreneur karena terpaksa. Misalnya tidak diterima bekerja di mana mana atau kena PHK. Biasanya mereka tidak begitu menginginkan anaknya menjadi entrepreneur. Sehingga tidak ada pola pelatihan yg intensif sejak si anak kecil. Akibatnya, dari generasi ke generasi biasanya jarang ada peningkatan kualitas entrepreneurship mereka. Berbeda dengan golongan 1 diatas. 3. Trained Entrepreneur, adalah entrepreneur yg dilatih. Latihannya tentu bukan di sekolah bisnis karena di sekolah bisnis kita dilatih menjadi pegawai. Pelatihan yg paling tepat menurut Robert T Kiyosaki adalah di sebuah bisnis Networking yang baik. Anda bisa membaca buku BUSINESS SCHOOL dan 21ST Century Business dari Robert T Kiyosaki. Membangun Jaringan dan Sistem Bisnis – dr. Sigit Setyawadi, SpOG Page 22 NETWORKING, MLM DAN MONEY GAME Banyak orang yg bingung dan menganggap sama saja ke tiga macam bisnis ini. Padahal ke tiga nya sangat berbeda, baik dalam konsep maupun pelaksanaannya. 1. Networking dan MLM merupakan pengembangan dalam sebuah sistem PROSUMEN atau pemasaran produk langsung dari Produsen ke Konsumen. Awalnya konsep ini dimulai dengan Direct Selling.

Dimana seseorang membeli langsung ke produsen dan menjualnya ke konsumen. Keuntungannya cukup besar yi 60% dari harga konsumen. Itu adalah keuntungan yg tadinya untuk grosir, retail dan iklan. Kemudian muncul pengembangan utk bekerjasama beberapa orang utk menjual produk. Terciptalah MLM atau Multi Level Marketing. Untuk menjamin anggota tetap berjualan, dibuatlah syarat TUTUP POINT, jika dia tidak membeli sejumlah tertentu produk maka bonusnya tidak bisa cair. 2. Ternyata banyak orang yg tidak suka jualan, maka perusahaan MLM merubah diri menjadi Networking atau JARINGAN KONSUMEN dg memperbanyak produk yg dipasarkan. Dengan banyaknya produk, orang tidak perlu menjual, cukup dg membeli untuk kebutuhan sendiri. Mereka membuat batasan sendiri perlu belanja berapa per bulan, karena jumlah itu yang akan ditiru oleh grupnya. Para pelaku Membangun Jaringan dan Sistem Bisnis – dr. Sigit Setyawadi, SpOG Page 23 bisnis networking yg pintar akan berusaha belanja sebanyak dia bisa supaya ditiru oleh grupnya. Dengan begitu, tanpa perlu memiliki grup yg besar, omset besar sdh bisa dicapai. 3. Money game adalah SKEMA PONZI atau skema piramida. Charles Ponzi adalah nama penipu tahun 1920 an. Biasanya bentuk grupnya seperti piramida sama sisi. Money game menawarkan sebuah investasi yang akan memberi keuntungan sangat besar, atau penjualan produk dan jasa yang murah sehingga banyak yang berminat. Mereka yang mendaftar terlebih dahulu akan mendapat uang dari mereka yang mendaftar belakangan. Uang itu bisa berupa imbal balik investasi, jasa misalnya umrah yang murah, atau mobil atau rumah yang hanya membayar dalam jumlah tertentu. Uang yang kita bayarkan digunakan untuk membayar orang yang lebih dahulu mendaftar, sedang kita menunggu ada orang baru mendaftar. Sesuai dengan program bawah sadarnya (pola pikir miskin), biasanya orang biasa tidak suka dengan networking dan MLM tetapi justru senang dengan money game. Karena money game sebagai bisnis tipu tipu yg dibungkus dg janji keuntungan tinggi. Pikiran sadar yg butuh uang sangat menyukai ide mendapat keuntungan. Dibalik itu, krn ini memang didesain utk menguntungkan mereka yg lebih dahulu bergabung dan merugikan yg bergabung akhir, maka bawah sadar suka dg sesuatu yg bisa menghabis kan uang kita. Jika uangnya habis, maka kita akan bertambah keras bekerja dan itulah tujuan dasar pikiran bawah sadar. Karena ke dua pikiran bisa sinkron, maka kita merasa sangat tertarik dan dengan mudah akan tertipu. Banyak orang yg bisa sampai kehilangan rumah karena ikut money game ini. Contoh money game yang paling banyak memakan korban di Indonesia adalah QSAR (1998-2003) yang menawarkan kerjasama agribisnis. Investor ditawari investasi penanaman hortikultura dengan keuntungan yang sangat tinggi. Jauh diatas penjualan horti pada umumnya. Alasannya mereka memiliki pasar khusus. Normalnya bila seseorang bisa menjual sesuatu dengan harga mahal, dia akan membeli dari petani dan menjualnya kembali dengan keuntungan besar. Bukan mengajak orang lain untuk ikut menanam dan menikmati harga mahal tadi. Apalagi dengan janji jika tanamannya rusak, modalnya akan diganti 100%. Itu tidak masuk akal dalam sebuah investasi yang normal. Akibatnya, investor rugi senilai 5 ton emas. Bandingkan dengan First Travel yang setara 1,6 ton emas.

Membangun Jaringan dan Sistem Bisnis – dr. Sigit Setyawadi, SpOG Page 24 NILAI DARI SEBUAH BISNIS. Setiap bisnis selalu terdiri dari 4 unsur, yaitu Prasarana, Produk, Manajemen dan Konsumen. Dari ke empatnya, apa yang paling bernilai dari sebuah bisnis ? Apakah prasarananya seperti gedung, kendaraan ? Atau produknya ? Manajemennya ? Atau Konsumennya ? Sebuah bank besar yg memiliki 20 juta nasabah, jika iuran dinaikkan 5 ribu per bulan akan ada pemasukan tambahan 100 milyar per bulan. Provider HP yang memiliki 100 juta pengguna, jika masing masing beli pulsa 10 ribu sebulan, penghasilannya sudah 1 trilyun rupiah. Face book menjadi sangat kaya raya karena memiliki pengguna hampir 2 milyar orang. Jika masing masing pengguna menghasilkan iklan senilai 100 rupiah saja, sudah senilai 200 juta. Sebaliknya, sebuah toko atau mall yang megah dan menjual barang barang bagus, tetapi tidak ada konsumen yang berkunjung kesana, tidak banyak berarti. Dari ke 4 komponen bisnis diatas, yg paling penting tentu KONSUMEN nya. Karena uang datangnya dari konsumen. Jadi, di bisnis apapun, siapa pihak yg memegang konsumennya, dialah pemilik bisnis yg sebenarnya. Traveloka, Gojek, Uber adalah nama nama bisnis yg berbasis pada konsumen. Mereka tidak memiliki prasarana bisnis maupun produk dan jasanya. Tetapi memiliki konsumennya. Merekalah pemilik bisnis yg sebenarnya. Membangun Jaringan dan Sistem Bisnis – dr. Sigit Setyawadi, SpOG Page 25 BISNIS TERBESAR DI DUNIA. Kalau ada yang bertanya, bisnis apa yang terbesar dan paling banyak menghasilkan uang di dunia ?. Jawabannya adalah distribusi produk dari pabrik ke konsumen. Lebih kurang 60% uang yg kita bayarkan setiap membeli produk apa saja, mulai tusuk gigi sampai mobil, digunakan utk membayar keuntungan grosir, retail dan juga iklan. Pabrik hanya mendapat bagian 40%. Grosir, retail dan iklan inilah pangsa bisnis yg terbesar di dunia, menyedot 60% dari uang yg kita bayarkan. Apalagi yang branded atau barang bermerk. Pabrik justru mendapat bagian yang terkecil. Contoh sepatu olah raga bermerk dg logo cawang itu. Mereka memesan sepatu ke pabrik di Tangerang senilai 15 dollar dan menjualnya di toko paling murah 100 dollar. Pabrik sepatu yg menyediakan bahan baku dan membayar karyawan hanya mendapat bagian 15%. Selebihnya untuk pemegang merek, grosir, retail dan iklan. Ada 3 cara kita berbisnis dan mengambil pangsa pasar di jalur distribusi ini : 1. Grosir dan retail konvensional seperti toko grosir dan toko toko lain. Disini kita sendiri yg melakukan semuanya. Kita yang membangun toko, kita mengisi toko, kita mengelola toko dan juga mencari konsumennya. Keuntungan bersih yg diperoleh sekitar 5-10% dari omset. Dibutuhkan modal besar dan resiko yg tinggi. Di jaman dulu hanya cara ini yg dikenal jika kita ingin punya toko. Membangun Jaringan dan Sistem Bisnis – dr. Sigit Setyawadi, SpOG Page 26 2. Toko waralaba seperti Indomaret, Alfamart dsb. Konsep waralaba adalah kita membeli sistem bisnis. Jika ingin memiliki sebuah toko waralaba, setelah pengajuan dikabulkan, maka kita yg membangun toko dan mengisi toko dengan produk yang berasal dari mitra. Tentunya butuh modal besar. Mitra kemudian yg mengelola, termasuk mencari konsumen dg beriklan dsb. Keuntungan utk pemilik toko

berkisar 2.5 - 3% dari omset. Keuntungan terbesar diambil mitra karena mereka yg memegang konsumennya. Sebagai contoh, jika Anda memutuskan kemitraan dg minimarket itu kemudian memasang nama sendiri, Sigit Mart misalnya, maka pengunjungnya tidak akan seramai dulu. 3. Networking atau Personal Franchise. Ini adalah perkembangan terakhir dari sistem penjualan langsung dari produsen ke konsumen yang dikenal dengan sistem PROSUMEN. Sistem ini menghilangkan peran grosir dan retail. Keuntungan 60% dari harga konsumen yang tadinya diambil grosir, retail dan iklan, akan jatuh ke tangan Anda. Jika Anda bermitra menjalankan sistem ini, maka semua dilakukan oleh perusahaan mitra Anda. Mereka yang membangun tokonya, mereka mengisi toko dengan produk mereka dan mitra lain, dan sekaligus yang mengelola tokonya. Kita nyaris tidak mengeluarkan modal apa apa. Tugas pelaku bisnis networking adalah mendatangkan konsumen, mirip traveloka yang mendatangkan konsumen untuk hotel maupun untuk transportasi. Sebagai pemilik konsumennya, kita akan mendapat bonus cukup besar yaitu antara 3 - 21% tergantung omset. Rata rata 10%. Ini jumlah yang cukup besar mengingat kita tidak mengeluarkan modal apapun. Bisnis Networking merupakan tahap akhir dari proses sebuah sistem bisnis prosumen. Pengembangannya adalah sebagai berikut : 1. Direct Selling : Awal kemunculan sistem Prosumen ini di awal abad 20, yaitu Avon. Didahului dengan direct selling, dimana kita sendiri membeli ke pabrik kemudian menjualnya secara eceran. Diibaratkan, untuk mendapatkan omset 1000, kita menjual 1000 atau 1x 1000. 2. Multi Level Marketing (MLM) : Melakukan sendirian sangat berat, sehingga dibuat kerjasama, ibaratnya 10 orang bekerja sama masing masing menjual 100 produk. Ibaratnya 10 x 100 = 1000 3. Networking : Banyak orang tidak suka menjual, akhirnya mencari banyak orang yang masing masing memakai sendiri ? 1000 x 1. Membangun Jaringan dan Sistem Bisnis – dr. Sigit Setyawadi, SpOG Page 27 ANDA MEMBANGUN ASET ANDA ATAU ASET ORANG LAIN ? Banyak orang yang belum bisa membedakan antara membangun aset dan bekerja mencari uang. Mereka maunya sambil membangun aset kalau bisa juga menerima uang. Itu suatu hal yang mustahil, tetapi banyak yang mengiming imingi cara itu dan banyak juga yang terjebak . . . eh tertarik. Untuk bisa mengetahui apakah sebenarnya Anda sedang membangun aset atau tidak, ada 2 pertanyaan yang perlu Anda jawab yaitu : Dari mana asalnya uang yang Anda peroleh ? : 1. Dari aset yang sudah dibangun. Inilah arti membangun aset, yaitu uang diperoleh dari aset yang sudah dibangun. a. Konvensional ? Anda mula mula menyerahkan uang ke sebuah sistem yang mengelola uang Anda. Kemudian hasilnya turun lagi ke Anda. Asetnya berupa saham, deposito, rumah kost, ternak, investasi dan lain lain. Ini disebut uang dari atas. b. Anda membangun jaringan konsumen (Network Marketing dan MLM). Uang bonusnya berasal dari produk yang terjual di jaringan Anda. Uang dari Anda untuk Anda, atau disebut uang dari samping. 2. Bukan dari aset yang sudah Anda bangun. Misalnya money game berbungkus MLM. Uang diperoleh dari anggota baru, sebagai syarat

untuk bisa masuk jaringan. Jaringan yang sudah jadi, isinya orang yang juga menunggu uang dari orang baru. Disini Anda tidak membangun aset, karena jaringan Anda sama sekali tidak memberi kontribusi apa apa. Uangnya dari calon anggota atau uang dari bawah. Membangun Jaringan dan Sistem Bisnis – dr. Sigit Setyawadi, SpOG Page 28 Pertanyaan berikutnya adalah kapan Anda menerima uangnya ? : 1. Anda baru menerima uangnya setelah asetnya jadi. Anda disebut bekerja membangun aset. Saat asetnya masih kecil, maka hasilnya kecil. Ketika aset sudah membesar, maka hasilnya juga besar. Ketika membangun hotel, Anda baru bisa mendapatkan uang dari hotel setelah hotelnya jadi. Begitu juga ketika Anda membangun toko atau bisnis networking, Anda baru menerima uangnya setelah jaringan konsumen di bisnis Anda belanja dan ada omset disitu. 2. Anda sudah menerima uang pada waktu sedang membangun aset. Disini Anda sedang dibayar untuk membangunkan aset milik orang lain. Jika berbentuk “jaringan”, uangnya bisa berasal dari anggota baru, dan sebagian berasal dari perusahaan. Disini Anda bekerja untuk uang, membangunkan aset orang lain, yaitu si pemilik sistem atau perusahaan. Sudah tentu penghasilan Anda suatu saat akan berhenti, karena Anda sebenarnya tidak memiliki aset apapun, Anda hanya bagian dari sebuah perusahaan. Terserah si pemilik untuk merobah gaji atau insentif atau bonus dan lain lain. Jika arah datangnya uang sudah benar, misalnya uang dari atas yaitu hasil investasi, maka tinggal menilai hasilnya itu masuk akal apa tidak ?. Investasi yang memberi keuntungan jauh diatas bunga bank, misal diatas 30% setahun, besar kemungkinan itu abal abal. Mengapa ada orang atau perusahaan yang mau bersusah payah berbagi dengan Anda jika dia bisa mengembangkannya sendiri ?. Mengapa tidak pinjam bank saja ? Pengalaman QSAR tahun 1998 – 2003 dijadikan pelajaran pemain money game lain disini. Perputaran uang yang cepat yaitu 2-3 bulan di komoditas sayuran memiliki resiko yang tinggi pada cashflow jika pertumbuhan investor baru tidak secepat itu. Sekarang dibuat sistem yang masa tunggunya lebih lama, tahunan bahkan puluhan tahun. Sehingga uang dari anggota baru bisa terkumpul lebih banyak untuk dibayarkan ke anggota lama. Sekian persen uang masuk dibagi pada mereka yang membangun jaringannya. Ada juga yang pakai sistem agen seperti First Travel. Cirinya nyaris tidak berubah seperti menggunakan nama pejabat, artis dan sebagainya, yang agribisnis mengatakan memiliki jalur pemasaran khusus atau produknya diolah sehingga bisa menjual beberapa kali lipat harga normal. Seringkali juga dibungkus dengan jargon jargon keagamaan atau lingkungan. QSAR dulu bersenjatakan bisnis syariah, dan seolah olah didukung oleh pembesar negeri yang kebetulan dari partai berbasis agama. Membangun Jaringan dan Sistem Bisnis – dr. Sigit Setyawadi, SpOG Page 29 Yang tidak dipikirkan oleh para investor tadi adalah, kalau seseorang bisa menjual sayur kubis 6000 rupiah per kilo, padahal dipasar umum harganya 1000 per kilo (Majalah Trubus). Mengapa pula dia ajak ajak kita menanam kubis dan membagi keuntungan itu dengan kita? Mengapa tidak membeli kubis ke petani lokal dengan harga normal, kemudian menjualnya dengan harga super mahal ? Padahal sifat dasar manusia yang umum adalah mementingkan dirinya sendiri.

Kalau punya pasar khusus atau mampu mengolah sehingga bisa menjadi jauh lebih mahal, mengapa produksinya nyaris tanpa batas ? Pasar khusus atau olahan pasti punya batas titik jenuh, mengapa terjadi penanaman besar besaran ?. Harga juga berani di prediksi di awal, padahal harga produk agrobisnis apapun sangat fluktuatif. Juga dikatakan tanpa resiko karena ada asuransi. Kalau sayurnya rusak, uang kembali 100%. Asuransi mana yang berani menanggung produk agribisnis yang sangat beresiko ? Untuk asuransi tanaman pangan saja pemerintah yang harus menanggung sebagian besar preminya. Investor yang tidak cerdas investasi biasanya hanya melihat bahwa orang lain sudah mendapatkan hasil, banyak tokoh besar yang ikut, pembukaan nya dihadiri pembesar pemerintah dan sebagainya. Dia mungkin tidak tahu bahwa di money game manapun, mereka yang masuk lebih dulu ya pasti dapat, dan memanfaatkan pembesar atau artis itu ya bagian dari strategi klasik dari investasi abal abal (video pak Chandra). Investor asli akan lari jauh jauh jika ada “pengeluaran ekstra” seperti mengundang pejabat itu. Sepanjang masih banyak investor yang masuk, cashflow akan lancar saja dan money game akan jalan terus. Money game akan rontok ketika ada masalah yang menyebabkan berkurangnya kepercayaan, sehingga investor baru berkurang. Money game akan jatuh kalau banyak orang yang menarik uangnya sebelum jatuh tempo, seperti kasus WBG yaitu Wahana Bersama Globalindo tahun 2007 lalu. Reksadana dollar yang selama bertahun tahun saya ikuti dengan imbal hasil 28% setahun. Suatu saat intuisi menyuruh menarik investasi saya. Awalnya di tahan tahan tetapi akhirnya cair dalam seminggu. Dua bulan setelah saya tarik, WBG jatuh. Mantan kadinkes saya di Tuban terkena 1 milyar. Tidak lama kemudian beliau stroke dan meninggal dunia. Di pengadilan, direkturnya mengatakan WBG jatuh karena investor dari Surabaya banyak yang menarik investasinya. Ternyata itu money game juga meskipun dalam dollar. Membangun Jaringan dan Sistem Bisnis – dr. Sigit Setyawadi, SpOG Page 30 MENGAPA KITA TIDAK SUKA NETWORKING / MLM ? Networking dan MLM adalah pencipta 20% milyarder di Amerika (Forbes 2010). Biasanya kejadian di Amerika ini juga mewakili dunia. Tetapi mengapa kebanyakan dari kita tidak menyukai dan cenderung sinis ? Kita secara alamiah tidak menyukai bisnis networking dan MLM karena ulah dari program miskin di pikiran kita. 1. Program pikiran sebagian besar orang termasuk saya dulu adalah life map miskin atau plafon rejekinya rendah. Sedang bisnis Networking yang benar bisa membuat kita benar benar kaya. Ini menakutkan. 2. Kita memiliki program bekerja keras. Sedangkan bisnis networking menjanjikan untuk bisa pensiun. Bawah sadar sangat tidak suka jika kita berhenti bekerja, itu berarti kegagalan bagi bawah sadar kita. 3. Seumur hidup kita dilatih untuk mendapatkan penghasilan aktif dengan cara bekerja mencari uang. Networking adalah bisnis kuadran kanan yang sifatnya membangun aset. Penghasilannya adalah penghasilan pasif yang untuk sebagian orang yang kecerdasan finansialnya rendah terkadang di haram kan. Mereka mengira penghasilan pasif adalah penghasilan tanpa bekerja. Padahal penghasilan pasif adalah penghasilan atas hasil kerja kita yang dulu. Atau disebut juga residual income. Membangun Jaringan dan Sistem Bisnis – dr. Sigit Setyawadi, SpOG Page 31

PILIHAN ANDA TERGANTUNG APA YG ANDA MILIKI. Apapun yang akan kita lakukan tentu tergantung pada apa tujuan kita ?. Jika kita ke terminal, yang pertama kali ditanyakan ke kita adalah :”Anda mau kemana ?”. Barulah kita dipilihkan bus yang cocok dengan tujuan kita. Jika ternyata tidak ada yang cocok, kita akan ditunjukkan kendaraan lain, meskipun dengan pandangan keheranan. Misalnya Anda datang ke terminal bus Bungurasih di Surabaya, kemudian mengatakan akan pergi ke Makassar. Sudah tentu Anda akan dianggap setengah gila, karena dari Surabaya ke Makassar tidak bisa naik bis, harus pesawat atau kapal laut. Ada lagi yang lebih aneh, Anda datang ke terminal Bungurasih kemudian mengatakan :”Saya mau naik bus Akas”. Kemudian Anda naik bus, sampai di tujuan Anda marah marah :”Kok sampai Jember ? Saya itu mau nyusul teman saya. Barusan dia nelpon ada di Malang, naik bus Akas juga. Kok saya naik bus Akas sampai di Jember ?. Yang salah bus nya ini !!”. Anda mungkin tertawa dan menganggap ini guyonan saja. Padahal inilah yang kebanyakan kita lakukan. Kita memilih bisnis online, karena teman kita berbisnis online, kita membuka restoran, membuka bengkel, membuka toko, bekerja ke pabrik, menjadi dosen, dokter, tentara dll. Setelah agak tua kita bingung sendiri, kok nggak bisa kaya ya ? Semakin tua kerjanya semakin berat ya ? Karena Anda dari Surabaya ngotot naik bus. Padahal si kaya atau si makmur ada di Makassar. Lain halnya kalau Anda sudah ada di Pare Pare, silahkan mendatangi si kaya di Makassar dengan bus. Kalau dari Surabaya, Anda perlu naik kapal atau pesawat. Membangun Jaringan dan Sistem Bisnis – dr. Sigit Setyawadi, SpOG Page 32 Analogi diatas bisa digunakan dalam menjalani perjalanan hiduyp ini. Pertama tama kita tanya pada diri kita sendiri, apakah kita ingin kaya sejati (bebas finansial dan waktu) apa tidak ?. Jika jawabannya TIDAK, maka silahkan menekuni atau meneruskan apa yang sedang dilakukan sekarang, seperti menjadi pegawai/karyawan, profesional, pengusaha kecil, pengusaha online, money game, MLM, beternak, bertani dsb. Jika jawabannya adalah YA ingin kaya sejati, maka pertanyaan berikutnya adalah “Apakah Anda punya modal ? “. • Ya ? Silahkan Anda menjadi investor atau membeli waralaba. • Tidak ? pertanyaan berikutnya yaitu Apakah umur Anda kurang dari 30 tahun ? Apakah umur Anda kurang dari 30 tahun ? • Ya ? Ada dua pilihan, membangun bisnis networking, atau membangun korporasi/konglomerasi / bisnis besar. Bisa diawali dengan bisnis kecil apa saja, bisnis online, bertani atau beternak ? bangunlah sistemnya. Membutuhkan waktu cukup lama untuk membesarkan bisnis dan membangun sistem, dan perlu menunda kenyamanan. Di lingkungan orang tionghwa lama, hanya boleh memakan 10% dari penghasilannya. • Tidak ? Networking. Anda sudah sulit untuk membangun bisnis besar kecuali Anda sudah memulai atau sedang membangunnya. Jika pada usia diatas 30 tahun ini Anda baru merencanakan, umumnya sudah terlambat dan sikapnya terhadap uang dan bisnis sudah salah. Kalau benar ya sejak dulu sudah membangunnya. Mungkin saat ini Anda sedang mengerjakan bisnis atau pekerjaan yang ada di kotak paling kiri. Anda masih bisa bebas finansial dan waktu dengan menggunakan bisnis Anda itu. Caranya ada 2 macam : 1. Membangun sistemnya sehingga menjadi autopilot, 2. Uang hasil bisnis Anda investasikan sehingga nantinya bisa

memberikan penghasilan pasif. Anda tentu tidak bisa tetap mengerjakan bisnis atau pekerjaasn yang sekarang, menikmati semua hasilnya untuk kehidupan sehari hari, kemudian mengharapkan kelak bisa bebas finansial dan waktu. Itu suatu hal yang mustahil. Kita harus memberi dahulu, baru bisa menerima. Membangun Jaringan dan Sistem Bisnis – dr. Sigit Setyawadi, SpOG Page 33 MEMILIH KERJA SAMA BISNIS BERSISTEM. Jika ingin membangun bisnis kuadran kanan atau investasi, perlu diingat bahwa kita tidak sedang mencari uang besar sekarang. Kita sedang membangun aset yg akan tetap mengucurkan penghasilan saat kita sdh memutuskan istirahat. Karena itu kita perlu memilih dengan siapa kita akan bermitra. Jangan sampai ketika waktunya panen dimana seharusnya kita bisa bebas finansial dan waktu menikmati jaringan yang sudah terbangun, si bisnis malah ambruk atau kolaps. Ini lah point point yg dikatakan Robert T Kiyosaki dan Moh Basith jika ingin bekerja sama dg sebuah perusahaan : 1. Legal, tercatat di APLI atau di OJK. 2. Usia lebih dari 10 tahun. Karena itu masa krisis pertama. Semakin tua tentu semakin bagus. Kalau money game jarang yg bisa melewati 5 tahun. Seringkali 2 tahun sudah banyak yg protes. Kecuali kalau penyelenggara pandai membungkus dengan isu isu keagamaan seperti umrah murah, diberi label sedekah dsb. 3. Ada produk yg berkualitas, sehingga Anda tidak malu utk menawarkan. 4. Ada rancangan pendidikan yg baik. Ingat bahwa kita sedang menyeberang kuadran, bukan sekedar ganti atau menambah pekerjaan. Jadi perlu ada pendidikan yg baik yang membantu kita secara mental melewati fase fase itu. Membangun Jaringan dan Sistem Bisnis – dr. Sigit Setyawadi, SpOG Page 34 5. Ada contoh contoh orang yg berhasil. Kalau belum ada orang orang yg sudah pensiun dini disana, maka Anda sedang menjadi bahan percobaan. Jika ingin membangun bisnis jangka panjang, perhatikan aliran uangnya dari mana ke mana : 1. Pada money game, alirannya hanya keatas. Uang yang kita setorkan digunakan untuk mereka yang sudah mendaftar terlebih dahulu, sedang uang yang kita terima berasal dari orang baru. Yang seperti ini jelas tidak akan bertahan lama karena harus terus menerus ada orang baru yang join. Akan ada masa jenuh dimana suatu saat orang baru akan berkurang. Disamping itu, uang yang kita peroleh bukan berasal dari jaringan yang sudah kita bangun, tetapi berasal dari mereka yang belum mendapat manfaat apa apa dari pekerjaan kita. Orang baru yang sudah menyetor uang belum mendapat apa apa selain janji akan mendapat jika ada orang yang lebih baru lagi. Ini menyalahi prinsip prinsip penghasilan pasif atau residual income, yaitu penghasilan yang berasal dari sesuatu yang kita atau orang tua kita bangun. Di money game, jaringan yang sudah jadi tidak memberi kontribusi apa apa karena mereka semua sama-sama menunggu uang dari pendaftar baru. 2. Pada investasi baik sistem jaringan atau bukan, uangnya berasal dari atas yaitu hasil investasi. Kita mula mula menyetorkan ke atas, kemudian kita mendapatkan manfaat atau keuntungan dari

pengelolaan uang yang kita setor. Kita tinggal menilainya apakah return atau hasilnya masuk akal atau tidak. Jika terlalu tinggi, ada kemungkinan itu money game atau investasi abal abal. 3. Kalau pada networking / personal franchise atau membangun kelompok konsumen, uang yang kita peroleh berasal dari keuntungan pembelian produk oleh grup yang kita bangun. Atau disebut uang dari samping yaitu belanja setiap individu di grup. Yang belanja mendapat manfaat dari belanjaannya, yang lain mendapat manfaat dari keuntungan yang tadinya diambil grosir dan pengecer. Semua sama sama diuntungkan, dan anggota sama sekali tidak mendapatkan apa apa dari bergabungnya orang baru, selain mendapat kewajiban untuk membimbing mereka.. Membangun Jaringan dan Sistem Bisnis – dr. Sigit Setyawadi, SpOG Page 35 KETRAMPILAN MEMBANGUN SISTEM DAN JARINGAN Sebagaimana sudah dijelaskan terdahulu, orang memang lebih suka di kuadran E dan S karena tantangannya jauh lebih kecil dibanding berada di kuadran B dan I. Di kuadran B dan I, dibutuhkan ilmu dan ketrampilan yang tidak diajarkan di sekolah formal. Seperti membangun impian, menentukan goal, kepemimpinan, kemampuan berhubungan dengan orang, manajemen waktu, dan cara mengatasi kegagalan. Jika kita ingin menyeberang ke kuadran kanan, kita perlu mempelajari ketrampilan ketrampilan itu. Menurut Robert T Kiyosaki, seseorang bisa mempelajari ketrampilan itu di organisasi kepemimpinan seperti Network Twentyone (N21). Robert T Kiyosaki saat berbicara di sebuah Leadership Seminar di Australia mengatakan, bahwa dengan berkumpul selama 5 tahun dengan orang orang sukses di N21 akan membuat kita menjadi kaya. Karena selama itu, kita akan mendapatkan ketrampilan ketrampilan yang dibutuhkan untuk membangun jaringan dan sistem bisnis seperti ketrampilan yang dimiliki para milyuner (CD Financial Intelligent by Robert T Kiyosaki). N21 mendidik kita dengan menyediakan CD, buku buku dan seminar. Seminar yang terbesar adalah Leadership Seminar yang diadakan 3x setahun di beberapa kota besar di Indonesia. Untuk lebih jelasnya, baca e book Trained Entrepreneur. Membangun Jaringan dan Sistem Bisnis – dr. Sigit Setyawadi, SpOG Page 36 Membangun Jaringan dan Sistem Bisnis – dr. Sigit Setyawadi, SpOG Page 371 TRANSFORMASI PRIBADI Sejak saya lulus FK Unair tahun 1980 kemudian dinas di Kerek Kab Tuban, Montong, spesialisasi di Surabaya, dinas di Pacitan kemudian Malang / Batu, saya adalah orang yang oleh orang lain dianggap kaya dan juga aman. Kemudian mulailah drama itu. Seorang ibu paro baya datang ke rumah menawarkan buku anak anak tentang alam. Sambil melayani pembelian saya beliau cerita bahwa dulu suaminya dokter, kemudian meninggal dan anak anak masih membutuhkan dana. Itulah kehidupan, begitu pikir saya. Beberapa hari kemudian, datang lagi ibu lain yang menawarkan asuransi. Ibu tadi cerita bahwa sewaktu muda beliau agen asuransi, kemudian menikah dengan dokter dan berhenti bekerja. Sekarang suaminya meninggal dan beliau kembali menekuni profesinya yang lama. Saya mulai berpikir :”Mengapa ya para janda dokter ini kok harus bekerja lagi ? Mestinya kan sudah bisa duduk manis menikmati peninggalan suami ?”. Belum juga mengendap pikiran itu, di rumah

sakit saya menjumpai lagi seorang janda dokter. Di ruang bidan, duduk ibu ibu usia 70 an sedang membagikan baju ke para bidan untuk di kredit. Kepala ruangan memperkenalkan saya :”Dok dok, ini kenalkan bu dokter .. . . “. Waduh . . . . janda dokter lagi ?? 2 Saya mulai berpikir :”Kalau satu janda dokter mungkin kebetulan. Tetapi 3 janda dokter dipertemukan saya, pasti ada “pesan dari langit” yang perlu saya cermati” Sorenya, saat duduk di Gazebo, tiba tiba terbuka pikiran saya. Kondisi saya saat itu sama persis dengan kondisi ibu ibu tadi ketika suaminya masih hidup. Tahun 1997 itu usia saya 43 tahun, hidup mewah dan menjadi satu satunya sumber keuangan keluarga. Jika saya meninggal, nasib isteri saya pasti tidak akan jauh berbeda dengan ibu ibu tadi, harus mencari nafkah. Saya yang tadinya merasa penghasilan nya aman, tiba tiba saja merasa terancam. Tetapi saya masih bingung, mengapa seorang dokter yang sudah puluhan tahun praktek, ketika meninggal, isterinya harus bekerja lagi ?. Pertanyaan itu baru terjawab 3 tahun kemudian. Tahun 2000, 2 buku Robert T Kiyosaki terbit di Indonesia, yaitu Rich Dad Poor Dad dan Cashflow Quadrant. Disana saya baru tahu tentang penghasilan aktif, pasif, aset, beban. Disitu saya sadar bahwa kondisi saya ini sebenarnya miskin sekali. Jika suatu saat saya berhenti mencari nafkah, maka ekonomi keluarga saya akan berantakan dan isteri atau anak harus bekerja mencari nafkah. Januari 2003 saya belajar MATERIALISASI (penerapan LOA sekarang) ke pak Haris Suhyar di perguruan Sirnagalih di Jakarta. Saya melakukan materialisasi meminta penghasilan pasif karena itulah satu satunya yang saya belum punya. Selama berbulan bulan saya melakukan dan akhirnya saya lupakan. Tetapi tanpa saya sadari, perjalanan hidup saya diarahkan kesana. Saya di paksa anak hadir di Leadership Seminar, disana saya lihat jenis kehidupan yang nyaris tidak pernah bisa saya bayangkan. Ada orang bekerja hanya sementara kemudian seumur hidupnya bisa menikmati hasil kerjanya tadi.. Itu sesuatu yang tidak masuk akal bagi saya. Menurut saya, untuk bisa hidup nyaman ya harus bekerja keras. Inspirasi yang saya dapatkan di Leadership Seminar itu yang mampu mengubahnya. Akhirnya saya setuju menjalankan bisnisnya dan ikut pendidikannya, Kurang dari dua tahun sudah mendapat penghasilan pasif yang cukup, saya memutuskan berhenti praktek. Tanggal 17 Agustus 2005, saya menurunkan papan praktek dan merdeka untuk pertamakali nya sejak saya masuk SD tahun 1961 yang lalu. 3 Pekerjaan saya sekarang menjadi provokator. Setiap bertemu dengan orang saya katakan :”Jangan terlalu lama bekerja mencari uang karena itu percuma saja, cuma akan menghabiskan waktu Anda yang berharga dan hanya sekedar bertahan hidup. Ada yang bertahan dalam hidup mewah, ada yang biasa biasa saja. Sebenarnya Anda cukup 5 – 10 tahun bekerja, ikutlah bimbingan membangun aset. Nanti asetnya akan bisa menggantikan Anda dalam menghasilkan uang. Anda bisa berkumpul lebih sering dengan keluarga dan orang orang yang Anda cintai”. Setiap ketemu siapapun saya terus berbicara tentang itu. Jangan terlalu lama jadi budaknya uang. Hidupnya diatur oleh uang. Jika

kehabisan uang kita bekerja mati matian, jika kelebihan uang kita bermewah mewahan. Hidup naik turun diatur oleh uang. Jadilah majikannya uang atau master of money. Kalau punya uang kita investasikan supaya bisa bertambah banyak. Hidup secukupnya saja, tidak tergantung besarnya penghasilan. 4 KITA HARUSNYA KAYA Saya percaya, Tuhan menciptakan kita ini bukan untuk bekerja keras jungkir balik hanya untuk menghidupi dirinya sendiri. Hidup untuk bekerja dan bekerja untuk hidup. Pasti ada tujuan lain manusia di ciptakan. Tujuan yang jauh lebih baik dari itu, misal untuk menikmati kehidupan yang sejahtera dan bebas merdeka. Manusia sendiri yang saling memperbudak satu sama lain. Mengikatkan dirinya pada sesuatu sehingga tidak memiliki kebebasan. Padahal kebebasan itulah yang sebenarnya dicari. Banyak orang rela mati untuk kemerdekaan negaranya, tetapi hanya sedikit orang yang rela “sakit” untuk kemerdekaan dirinya, Agama saya Islam, dan saya tahu bahwa teladan di Islam itu kita harus kaya. Sayangnya kita sewaktu masih anak anak, mendapat pelajaran tentang kehidupan awal dari orang orang yang belum kaya. Sehingga menjadi kaya tidak diajarkan, bahkan yang diajarkan sebaliknya. Mereka tentu merasa malu mengajarkan bahwa keteladanan di Islam itu adalah menjadi kaya, karena mereka belum kaya. Di agama lain juga sama saja, bahkan terkadang lebih ekstrim, misalnya “memasukkan orang kaya ke kerajaan surga itu lebih sulit dibandingkan memasukkan onta ke lubang jarum”. Itulah faktanya kita, dipenuhi ajaran ajaran tentang lebih mulia menjadi orang miskin dibandingkan orang kaya. Akhirnya terpulang kepada masing masing. 5 DEFINISI KAYA Selama ini kita salah mengartikan tentang kaya, kita anggap bahwa orang kaya itu adalah mereka yang memiliki penghasilan besar, rumah besar dan mobil bagus. Padahal sebagian besar yang demikian itu sebenarnya miskin, hanya hidup mewah saja (lihat materi Kecerdasan Finansial Dasar). Definisi yang benar dari kaya agak berbeda untuk setiap ahli : 1. Robert T Kiyosaki : Kekayaan anda adalah berapa lama Anda bisa mempertahankan tingkat kehidupan Anda bila mulai besok Anda dan keluarga Anda tidak bekerja secara fisik ? Komoditasnya adalah waktu. 2. Burked Hedges : Kita disebut kaya kalau memiliki uang dan waktu yang cukup untuk melakukan apapun yang kita inginkan kapanpun kita mau ? Komoditasnya adalah kebebasan. 3. Roger Hamilton : Kekayaan Anda bukan jumlah uang yang Anda miliki, melainkan apa yang tertinggal dalam diri Anda bila Anda kehilangan semua uang Anda. ? Komoditasnya kemampuan Anda. Kesalahan dalam mengartikan kaya itu yang membuat kita semakin lama semakin miskin. Pelajari Kecerdasan Finansial dasar. 6 PROFIL ORANG KAYA Hampir semua orang kaya memiliki profil yang mirip mirip. Karena memang profil itulah yang membuat mereka bisa kaya. Secara

umum, orang kaya biasanya memiliki impian yang tinggi. Dengan demikian plafon rejekinya juga tinggi, karena impian yang tinggi akan menarik rejeki yang besar kepada pemiliknya. Kecerdasan finansialnya juga pasti bagus, dengan begitu dia bisa mengatur uang yang diperolehnya itu. Kemampuan teknis yang dimiliki orang kaya juga berbeda dengan orang biasa. Kebanyakan orang biasa fokus pada hal hal teknis seperti yang diajarkan di sekolah. Misalnya hukum, kedokteran, keguruan, ekonomi, tehnik dsn sebagainya. Orang kaya tidak membutuhkan itu. Mereka mengembangkan keahlian lain, yaitu keahlian mengelola orang atau membangun jaringan. Anggotanya orang orang biasa yang punya keahlian teknis tadi. Selain kemampuan membangun jaringan yang terdiri dari banyak orang biasa, orang kaya juga bersedia bersusah payah membangun sistemnya. Mereka mau menunda kenyamanan, sampai perusahaannya bisa berjalan sendiri. Mereka kemudian membangun jaringan dan bisnis di tempat lain. Demikian terus menerus dari satu perusahaan ke perusahaan lain dan jadilah konglomerasi. 7 HIDUP ADALAH PENIRUAN Kalau Anda sekarang menulis dari kiri ke kanan dengan tulisan yang bisa Anda baca, karena Anda hidup di Indonesia dan diajari menulis dengan cara Indonesia. Jika Anda lahir dan hidup di Arab, maka Anda akan menulis dari kanan ke kiri dengan tulisan yang berkelok kelok mirip cacing. Kita bisa berbicara, berjalan, duduk seperti sekarang karena meniru. Seseorang yang lahir tanpa fungsi pendengaran, maka biasanya dia juga bisu. Karena tidak ada satupun suara yang bisa ditirukan. Bagaimana dengan cara Anda mencari nafkah ? Tergantung siapa yang Anda tiru : 1. Jika Anda lahir dan hidup di lingkungan pegawai, profesional dan pengusaha kecil, maka yang Anda lakukan adalah bekerja mencari uang dengan belajar ketrampilan teknis. 2. Jika Anda lahir di lingkungan Pemilik Bisnis dan Investor, Anda akan diajari untuk bekerja membangun aset. Jika Anda sekarang ini masih bekerja mencari uang, maka Anda perlu meniru orang kaya. Diawali dengan meningkatkan plafon rejeki, meningkatkan kecerdasan finansial, belajar dan berlatih membangun jaringan dan menerapkan sistem bisnis. Jika itu Anda lakukan, setahap demi setahap, Andapun akan bisa menjadi orang kaya. Insyaallah 8 PLAFON REJEKI Sejak kecil kita sudah mendengar ajaran bahwa \"rejeki itu sudah diatur oleh Allah\". Tetapi umumnya kita bertindak dan bersikap sebaliknya, meskipun itu tidak salah. Yaitu berjuang keras mati matian untuk mendapatkan uang, berusaha mendapat sebanyak mungkin rejeki, seolah olah jatah rejeki kita belum ditentukan. Apakah rejeki kita memang sudah diatur ? Jawabnya IYA. Tetapi yang mengatur bukan Allah langsung. Allah punya mekanisme canggih, yaitu hukum hukum alam yang diciptakan untuk mengatur semesta ciptaannya ini. Salah satu hukum alam yg mengatur rejeki kita adalah HUKUM ALAM KESESUAIAN. Rejeki kita ini sama

dengan rata rata rejeki 6 orang yang paling mempengaruhi kita beberapa tahun terakhir ini. Itulah yang mengatur rejeki kita. Ibarat termostat di setrika listrik, angka rata rata rejeki 6 orang tadi menjadi batas atas rejeki kita. Jika sudah hampir mendekati batas atas, maka dimunculkan segala hal, mulai tidak fokus sampai didatangkan pengganggu yang bisa menurunkan rejeki kita. Kita bisa saja berusaha setengah mati sehingga rejeki kita bisa menembus plafon atau takaran tadi. Tapi itu tidak akan lama, rejeki kita akan ditarik lagi ke bawah oleh pikiran bawah sadar kita. Satu satunya cara mudah adalah dengan menaikkan plafon rejekinya. 9 PLAFON REJEKI KITA Jika plafon rejeki kita 3 juta sebulan, maka bekerja jungkir balik bagaimanapun ya dapatnya sekian. Mungkin saja kita mendapat tawaran bisnis yang memberi penghasilan besar. Tetapi umumnya kita menolaknya. Mungkin kita mau mengerjakannya sebentar. Tetapi nggak pakai lama, kita akan diliputi keragu raguan, ketidak nyamanan dan akhirnya berhenti. Mungkin kita mengerjakan bisnis dg teman dan berhasil mendapat penghasilan besar. Nggak pakai lama, entah bagaimana caranya, akan diturunkan lagi. Begitulah kehidupan ekonomi kita akan berjalan seperti roller coaster. Naik turun bikin mual penumpangnya, yaitu keluarga kita. Banyak teman di grup yang bertanya :\"Bisnisnya pak dokter apa ?\". Pertanyaan seperti ini jarang sy jawab karena sy tidak yakin apakah plafon rejekinya sudah cukup tinggi untuk bisa menghargai apa yg saya kerjakan ? Jawaban saya adalah meminta beliau untuk meningkatkan plafon rejekinya dulu. Tanpa memiliki plafon rejeki yang tinggi, maka bisnis yg berpotensi membangkrutkan akan nampak menarik, sedang yang memakmurkan akan dihindari. Mereka senang dengan bisnis yang hasilnya cepat, besar dan bebas resiko. Akibatnya mereka sangat mudah ditipu karena sebenarnya bisnis yang semacam itu tidak ada. 10 SIAPA YANG MEMPENGARUHI ANDA ? Bayangkan jika Anda dikitari teman teman seperti ini. Rata rata berpenghasilan rendah. Anda akan dibuat berpenghasilan rendah supaya merasa nyaman berdekatan dengan mereka. Sebagian teman yg sudah mendengarkan audio hipnoterapi, akan dianggap aneh oleh lingkungannya. Mereka yg mengalami begini seharusnya waspada. Anda sudah berhasil menaikkan (sementara) plafon Anda sehingga teman teman Anda merasa aneh. Cara berbicara, berpikir dan bertindak Anda mungkin sudah berbeda dari biasanya. Tetapi jika Anda membiarkan diri Anda dipengaruhi lagi oleh mereka, ya akan turun lagi. Kecuali Anda sudah kuat, sudah melihat sendiri dan bergaul dengan orang yang penghasilannya tinggi. Anda mungkin justru bisa menjadi agen perubahan dan mengangkat plafon orang disekitar Anda. Tetapi kalau plafon tinggi Anda sendiri itu masih lemah krn baru didapat dari audio hipnoterapi dan belum punya bukti konkrit, maka akan mudah ditarik lagi ke bawah oleh bukti konkrit di sekitar Anda. Jadi, tetaplah bergaul dg mereka, tetapi carilah lingkungan pergaulan lain yang bisa menstabilkan plafon yg sudah tinggi itu. 11

HAVE = BE x DO Ini adalah rumus yang sering dipakai untuk menggambarkan betapa pentingnya BE atau diri Anda itu. BE yaitu kapasitas diri Anda, pola pikir, ilmu, sikap dan sebagainya. Have, adalah apa yg Anda miliki sekarang, atau kekayaan Anda. Sedang DO adalah kerja Anda. Anda bisa meningkatkan kekayaan Anda dengan bekerja lebih keras. Do nya yang ditingkatkan. Jika Do nya ditingkatkan 10x lipat, maka hasil yg Anda peroleh ya 10x lipat. Tetapi apakah Anda bisa meningkatkan kerja Anda 10x atau 100x lipat ? Pasti tidak bisa. Tetapi jika Anda fokus untuk meningkatkan Be nya yaitu kapasitas diri Anda (plafon rejeki, kecerdasan finansial dan kemampuan membangun jaringan dan sistem bisnis), maka dengan kerja yang sama, penghasilan atau havenya akan dengan mudah meningkat. Be atau kapasitas Anda bisa dinaikkan nyaris tanpa batas. Lie Ka Sing milyarder Hongkong, menyebutkan investasi untuk diri sendiri adalah investasi yg selalu untung dan tidak pernah rugi. Salah satu adik saya, Maret 2004 mau saya paksa hadir di Leadership Seminar. Disana mendapat visi dan inspirasi, kemudian meningkatkan Be nya dengan membaca ratusan buku orang sukses yg kadang dibeli dengan uang susu anaknya. Tidak buruk, kemarin dia berkurban lebih dari 100 ekor sapi. Berubah dari saudara paling tidak punya menjadi saudara paling punya. 12 SEMUA BERAWAL DARI PIKIRAN Sejak kecil saya diajari bahwa semua itu apa katanya niat. Gusti Allah tidak bisa membaca perbuatan kita, Gusti Allah membaca getaran niat yg ada di pikiran kita ketika melakukan itu. Itulah yg diajarkan ayah dan ibu saya. Dan itulah yang saya percayai. Tiga ribu tahun lalu, nabi Sulaeman AS mengatakan bahwa :\"Manusia adalah pikirannya\". 2600 tahun lalu, Buddha Gautama mengatakan bahwa pikiran adalah pelopor dari segala sesuatu, pikiran adalah pemimpin, pikiran adalah pembentuk. Pikiran kita akan mempengaruhi tindakan tindakan kita. Tindakan yang diulang ulang akan menjadi kebiasaan kita. Kebiasaan yg terus menerus kita lakukan akan menjadi karakter kita. Dan itulah yang akan menjadi nasib kita. Jadi, nasib Anda saat ini, entah hidup nyaman atau tidak nyaman bukanlah takdir Anda. Nasib Anda hanyalah hasil cara berpikir Anda 5 tahun terakhir ini (yang dipengaruhi lingkungan Anda itu). Jika Anda ingin mengubah nasib Anda 5 tahun ke depan, Anda perlu merubah cara berpikir Anda. Saya memiliki niat mengubah nasib Anda di bidang keuangan, dengan didahului mengubah cara berpikir Anda di bidang keuangan. Itu jika Anda mau membuka pikiran Anda. 13 SIAPA KITA SEBENARNYA ? Banyak orang yang marah kalau saya katakan bahwa Anda adalah robot. Anda hanya bisa melakukan apa yg sudah diprogramkan di pikiran bawah sadar. Mereka berkelit bahwa mereka manusia yg punya kemauan sendiri, dan bisa menganalisa mana yang benar dan mana yang salah. Padahal itu benar sekali. Yang kita sebut kemauan dan analisa itu sebenarnya hasil pengolahan data di pikiran bawah sadar. Semua

tidak bisa lepas dari data yang ada di bawah sadar yang semuanya DIISI ORANG LAIN. Karena kita dulu lahir putih bersih. Apalagi dalam 4 bidang yaitu SEX, AGAMA, POLITIK dan KEUANGAN, maka Anda adalah robot bin robot. Karena sebagian besar data yg kita peroleh berasal dari orang tua kita. Itu pula yg akan Anda pertahankan mati matian, yaitu sesuatu yg berasal dari orang lain. Anda lahir dalam keadaan putih bersih, dan pengisian pengisian dari pihak lain telah membentuk pola pikir Anda. Kalau Anda ngotot itu berasal dari pola pikir Anda sendiri, maka Anda salah. Kesimpulan yg Anda buat berasal dari data yg dimasukkan pihak lain dan Anda anggap benar. Di 3 bidang yang lain mungkin tidak banyak perubahan berarti. Kita merasa nyaman dengan apa yang sudah kita miliki. Tetapi tidak demikian di bidang ke 4 yaitu keuangan. Biasanya muncul keinginan untuk berubah karena kebutuhan. Sayangnya, pola pikir 14 miskin di pikiran bawah sadar kita jauh lebih dominan dibanding pola pikir kaya yg masih ada di tataran pikiran sadar. Sebagian besar dari kita berada dalam konflik yg tiada habisnya antara pikiran sadar yg ingin kaya dan pikiran bawah sadar yg ingin miskin (plafon rejeki rendah). Sehingga kehidupan yg naik turun secara tajam seperti roller coaster terjadi pada kita karena benturan dari dua kepentingan tadi. Pada akhirnya yg menang adalah apa yg ada di pikiran bawah sadar. KECUALI KITA MENGUBAHNYA, baik secara tidak sengaja maupun secara sengaja. 15 LIFE MAP MISKIN Setiap orang sudah memiliki sebuah peta kehidupan atau life map di pikiran bawah sadarnya. Misalnya diwaktu kecil Anda melakukan kesalahan yg membuat marah ibu sehingga membuat ibu Anda meneriakkan \"kata terlarang\" seperti :\"Masih kecil sudah belajar mencuri, besar nanti kamu pasti masuk penjara\", dengan emosi kemarahan. Kalimat itu menembus masuk ke pikiran bawah sadar dan disimpan meskipun Anda belum mengerti apa itu penjara. Maka jalan hidup Anda sudah bisa dipastikan, yaitu masuk penjara. Segala jalan akan ditempuh oleh pikiran bawah sadar Anda untuk mewujudkannya. Jika toh Anda orang yang sangat baik, tetap akan ada jalan menuju kesana. Entah tersangkut korupsi, menabrak orang atau apapun. Karena itu sudah ada di peta Anda. Meskipun secara sadar Anda sudah tidak ingat lagi karena waktu kejadian itu Anda berumur 4 tahun. Waktu itu Anda mengambil mainan teman Anda karena Anda tidak punya dan belum punya nilai nilai mana yang benar dan mana yg salah. Semua data yg Anda kumpulkan sejak lahir sampai usia 18 tahun, Akan menghasilkan sebuah peta kehidupan. Jika sekarang ini kenyataannya Anda berada di salah satu dari 2 kondisi ini, yaitu : 16 1. Anda sudah bekerja keras bertahun tahun, penghasilannya segitu gitu saja. Atau 2. Anda sudah berpenghasilan besar bertahun tahun, tabungan nya segitu gitu saja. Maka bisa dipastikan Anda memiliki life map miskin di pikiran Anda. Life map atau peta kehidupan di bidang keuangan ini dibentuk oleh plafon rejeki yang rendah dan atau kecerdasan

finansial yang rendah. Kadangkalanya Anda berusaha keras dengan mengikuti banyak seminar teknis untuk bisa menghasilkan uang. Dimana seminar seminar itu Anda pilih sendiri. Kemudian Anda mengerjakan bisnis yg Anda memiliki passion disana. Sesuai anjuran banyak motivator kuadran kiri. Maka Anda tidak sedang mengubah apa apa, maksimal Anda akan pindah dari kondisi 1 ke kondisi 2. Kalau Anda mengalami itu, coba lihat lagi, buku buku apa yg banyak Anda simpan. Pasti sejenis beternak lele, manajemen UKM, beternak belut, tehnik bertani hidroponik, cara memiliki rumah tanpa mengeluarkan uang dsb. Apapun yg ANDA SUKAI, apapun yg Anda memiliki semangat mengerjakan karena senang. Itu adalah sesuatu yang sudah ada di pikiran bawah sadar Anda, sudah menjadi bagian dari peta kehidupan Anda, dan sudah ikut berperan membawa Anda ketempat yg sekarang ini. Jika Anda mengerjakan itu (hal hal yang disukai), maka Anda ibaratnya sedang berjalan di tempat tes sepeda motor yang seperti angka 8 itu. Kadang ke kiri, kadang ke kanan, meliuk liuk tapi sebenarnya tidak sedang kemana mana. Itulah yang sering terjadi pada kebanyakan orang. 17 TERBENTUKNYA LIFE MAP Sejak bayi Anda sudah dijejali dengan informasi salah masalah keuangan. Pandangan Anda tentang keuangan tergantung lingkungan Anda. Jika Anda lahir di lingkungan miskin, maka pola pikir miskinlah yg masuk ke pikiran Anda sejak lahir. Khususnya mulai usia 0 sampai 7 tahun yang masuk tanpa saringan. Jika pada waktu itu Anda melihat orang tua Anda bertengkar dan menyebut nyebut uang, maka Anda akan mengira bahwa uanglah yang menyebabkan pertengkaran itu. Padahal mereka bertengkar bukan karena uang, tetapi karena tidak punya uang. Begitu juga setiap kejadian yg negatif akan Anda hubungkan dengan uang karena itulah yang diteriakkan orang. Usia 7 - 13 tahun mulai ada penyaring, yaitu pendapat pendapat yg masuk dan sdh diberi kesimpulan yg salah tadi. Pikiran bawah sadar atau life map terbentuk sempurna di usia 18 tahun. Sejak usia 18 tahun life map Anda sudah jadi, Anda tinggal mengikutinya, kecuali Anda sengaja atau tidak sengaja mengubah life map nya. Pikiran tentang uang dan kekayaan yg kita peroleh dari lingkungan itu umumnya begini : 1. Uang penyebab semua masalah. Jadi untuk apa punya uang banyak ?, semakin banyak akan semakin bermasalah. 18 2. Uang tidak dibawa mati. Jadi untuk apa punya uang banyak ? 3. Perlu kerja keras untuk bisa kaya. Daripada sakit karena kerja keras ya lebih baik tidak kaya. 4. Orang kaya itu memanfaatkan orang miskin. Jangan jadi orang kaya karena banyak dosa. - dsb dsb. Dengan pola pikir bawah sadar seperti itu kemudian Anda ingin jadi orang kaya dan banyak uang ?? Itu suatu hil yang mustahal kata Asmuni. Pola pikir itulah yg kemudian disebut mental block bidang keuangan. Apakah mental block itu sesuatu yg buruk ? Sudah tentu tidak. Itu


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook