Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore 385-Article Text-748-1-10-20200211

385-Article Text-748-1-10-20200211

Published by rindaaul utamii, 2023-04-15 05:07:21

Description: 385-Article Text-748-1-10-20200211

Search

Read the Text Version

PENYUSUNAN KURIKULUM BAHASA INDONESIA UNTUK POSTULAT OFM PAGAL, KECAMATAN CIBAL, KABUPATEN MANGGARAI Antonius Nesi1, Bonefasius Rampung2 1, 2Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus, Jl. Jend. Ahmad Yani, No. 10, Ruteng, Flores, 86508 email: [email protected] Abstract: Preparation of Indonesian Language Curriculum for OFM Pagal Postulates, Cibal, Manggarai. This Community Service Activity (PkM) was held at Sint Yoseph Pagal Monastery, Nenu, Cibal, Manggarai. The purpose of this PkM is to compile the Indonesian Language curriculum for the OFM Pagal Postulate educational institution. In implementing PkM several methods are used, namely the study of documents, interviews, and questionnaires. Document studies are used to review documents from the OFM Order and official state documents relating to the preparation and development of curriculum, especially the Indonesian Language curriculum. Interviews are used to analyze learner needs. The questionnaire is used to dig up information about the variety of learner needs. The main target of this PkM is a quality and applicable Indonesian language curriculum product for the OFM Pagal Postulate educational institution. This PKM activity produces 5 (five) components of the Indonesian language curriculum for the OFM Pagal Postulate, namely (1) profile of graduates, (2) study material, (3) curriculum structure, (4) competency distribution of Indonesian subjects, (5) syllabus and semester learning plans, and (6) assessment systems. Keywords: Indonesian language curriculum, non-formal education, OFM Postulate. Abstrak: Penyusunan Kurikulum Bahasa Indonesia untuk Postulat OFM Pagal, Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini dilaksanakan di Biara Santo Yosep Pagal, Desa Nenu, Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai. Tujuan PkM ini adalah untuk menyusun kurikulum Bahasa Indonesia bagi lembaga pendidikan nonformal Postulat OFM Pagal. Dalam melaksanakan PkM ini digunakan beberapa metode, yakni studi dokumen, wawancara, dan kuesioner. Studi dokumen digunakan untuk mengkaji dokumen-dokumen tarekat OFM dan dokumen-dokumen resmi Negara yang berkaitan dengan penyusunan dan pengembangan kurikulum, khususnya kurikulum Bahasa Indonesia. Wawancara digunakan untuk menganalisis kebutuhan pembelajar. Kuesioner dimanfaatkan untuk menggali informasi mengenai ragam kebutuhan pembelajar. Target utama PkM ini ialah produk kurikulum bahasa Indonesia yang bermutu dan aplikatif untuk lembaga pendidikan nonformal Postulat OFM Pagal. Kegiatan PkM ini menghasilkan 5 (lima) komponen kurikulum bahasa Indonesia untuk Postulat OFM Pagal, yakni (1) profil lulusan, (2) bahan kajian, (3) struktur kurikulum, (4) distribusi kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia, (5) silabus dan RPS, dan (6) sistem penilaian. Kata kunci: kurikulum bahasa Indonesia, pendidikan nonformal, Postulat OFM. PENDAHULUAN Flores. Tarekat ini telah menghasilkan banyak misionaris Katolik yang tersebar Tarekat Fransiskan atau Ordo di seluruh dunia dan di Indonesia. Di Fratrum Minorum (OFM) di Pagal, biara OFM Pagal para calon misionaris Kecamatan Cibal, Kabupaten mendapatkan berbagai pengetahuan Manggarai, merupakan salah satu dasar mengenai pewartaan Gereja tarekat Imam Katolik yang menjalankan (OFM GC art. 89-99). Para calon juga pewartaan iman Katolik di Manggarai, menimba ilmu pengetahuan umum 89

90 RANDANG TANA Jurnal Pengabdian Masyarakat. Volume 2, Nomor 2, Juli 2019, hlm. 89-178 sebelum mereka beranjak ke Novisiat tempat formasi Postulat OFM Pagal dan menjalani studi formal pada bidang belum ditemukan suatu panduan yang filsafat dan teologi (OFM GS art. 54- sistematis terkait dengan pembelajaran 62). bahasa Indonesia. Dengan kata lain, Berdasarkan Pedoman belum ada kurikulum khusus bahasa Pendidikan dan Anggaran Dasar Rumah Indonesia pada lembaga formasi Tangga OFM (ADRT OFM, 2015), tersebut. Oleh karena itu, melalui masa postulat berlangsung selama satu kegiatan Pengabdian kepada tahun. Orang yang menjalani masa Masyarakat (PkM) ini, tim PkM dari postulat disebut postulan. Selama satu Prodi PBSI, Universitas Katolik tahun, para postulan berada di biara Indonesia Santu Paulus, beratensi untuk OFM Pagal untuk menimba spiritualitas merancang sebuah kurikulum tarekat dan ilmu. Para calon lazimnya pembelajaran bahasa Indonesia bagi telah menamatkan pendidikan postulan OFM Pagal. menengah atas dari SMA Seminari atau Perancangan kurikulum bahasa SMA/SMK, baik negeri maupun swasta, Indonesia bagi postulan OFM Pagal ini yang telah terseleksi layak menjadi didasarkan pada analisis kebutuhan calon. Oleh karena itu, masa formasi Tarekat OFM, juga dengan menimbang postulat OFM ini dapat dikategorikan pandangan yang visioner tentang masa sebagai sebuah bentuk pendidikan depan para postulan usai mereka nonformal yang secara khusus menyelesaikan masa postulat. mempersiapkan para calon misionaris Kurikulum bahasa Indonesia yang Katolik. dirancang ini mempertimbangkan Salah satu mata ajar yang wajib perkembangan ilmu pengetahuan, dipelajari para postulan OFM di Pagal teknologi, dan seni, serta tuntutan ialah Bahasa Indonesia. Seiring kebutuhan dunia industri dan pasar perkembangan zaman dan tuntutan kerja (bdk. Kemeristek Dikti, 2016). pewartaan Gereja, praktik berbahasa Secara khusus, produk kurikulum ini yang baik, benar, logis, dan santun nantinya dapat diimplementasikan sudah pasti merupakan kebutuhan yang dalam pembelajaran bahasa Indonesia mendesak bagi para postulan demi bagi para postulan OFM Pagal untuk pewartaan yang bermutu. Hal itu menjawab tuntutan dunia yang makin tereksplisit dalam Ratio Formantionis kompleks, terutama dalam misi franciscanae (RTF IIIa, c; bdk. OFM pewartaan iman Katolik yang bermutu, GS art. 78-84), pedoman umum baik dalam konteks global maupun pendidikan Fransiskan, yang lokal (bdk. Widyawati, 2013). menggariskan, “Penyegararan Sebagai wujud kontribusi pengetahuan sastra, sejarah dan lembaga pendidikan tinggi kepada filsafat, pelajaran dan penyempurnaan masyarakat, kegiatan PkM ini memiliki bahasa serta latihan teknik tujuan, yakni (1) untuk melakukan berkomunikasi dalam mengungkapkan analisis kebutuhan mengenai bentuk dan diri melalui bahasa, tulis ataupun lisan, isi pembelajaran bahasa Indonesia mutlak perlu bagi seorang calon postulan OFM Pagal, (2) untuk religius Fransiskan”. menyusun kurikulum bahasa Indonesia Meskipun telah digariskan secara sistematis yang dapat digunakan dalam pedoman umum pendidikan untuk pembelajaran bahasa Indonesia di Fransiskan, berdasarkan hasil Postulat OFM Pagal, dan (3) untuk penulusuran dokumen Tarekat OFM, di menghasilkan produk kurikulum bahasa

Nesi & Rampung, Penyusunan Kurikulum Bahasa Indoneisa Untuk Postulan OFM Pagal ... 91 Indonesia yang dapat disahkan otoritas bermanfaat untuk pengembangan lebih lanjut ihwal perancangan dan OFM sehingga produk kurikulum pengembangan kurikulum bahasa Indonesia dalam konteks pendidikan bahasa Indonesia dapat diberlakukan nonformal. Secara praktis, luaran PkM ini dapat langsung digunakan sebagai dalam pembelajaran bahasa Indonesia di panduan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di lembaga pendidikan Postulat OFM Pagal dalam jangka nonformal Postulat OFM Pagal dan/atau di lembaga-lembaga pendidikan waktu tertentu. nonformal lainnya di Ruteng, khususnya lembaga-lembaga calon Kegiatan PkM ini memiliki misionaris Katolik. manfaat teoretis dan praktis. Secara teoretis, kegiatan PkM ini menghasilkan beberapa konsep penting tentang penyusunan kurikulum bahasa Indonesia. Beberapa konsep penyusunan kurikulum yang dihasilkan melalui kegiatan PkM ini dapat ANALISIS SITUASI KELOMPOK Dalam kaitan dengan SASARAN penyusunan kurikulum, hal pertama Secara geografis, lembaga pendidikan nonformal Postulat OFM yang harus diperhatikan ialah kebutuhan Pagal terletak di Desa Nenu, Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai, NTT. Per pembelajar (Richard, 2001; Nation & Januari 2019, komunitas ini dihuni 12 postulan dengan satu pimpinan. Macalister, 2010). Sejalan dengan itu, Berdasarkan latar belakang asal daerah, para postulan yang berjumlah 12 orang hal yang dianalisis dalam PkM ini ialah itu berasal dari berbagai entitas di Flores dan Timor (6 orang berasal dari kebutuhan pembelajaran Bahasa Manggarai, 3 orang berasal dari Bajawa, 2 orang dari Maumere, dan 1 Indonesia bagi pembelajar pada orang dari Atambua). Dari sisi latar belakang pendidikan, kedua belas lembaga pendidikan nonformal Postulat postulan itu telah menamatkan pendidikan formal dari SMA Seminari OFM, Pagal. Unsur-unsur kebutuhan Kisol, SMA Seminari Labuan Bajo, SMA Seminari Mataloko, SMA yang dianalisis meliputi (1) profil Seminari Hokeng, dan SMA Seminari Lalian. Berdasarkan jangka waktu lulusan, (2) bahan kajian mata pelajaran formasi sesuai ADRT OFM, kedua belas para postulan itu dapat mengakhiri bahasa Indonesia, (3) struktur masa postulat per Juli 2019. Selanjutnya, mereka berangkat ke kurikulum, (4) distribusi kompetensi Novisiat OFM di Depok, Jawa Barat, untuk mengikuti pembinaan dan mata pelajaran bahasa Indonesia, (5) pelatihan rohani sebelum mereka nanti menjalani studi formal bidang filsafat silabus dan RPS, dan (6) penentuan dan teologi di Jakarta dan Yogyakarta. sistem penilaian (Kemenristekdikti, 2016; bdk. Syamwil, dkk. 2014). Hasil analisis kebutuhan didasarkan pada visi dan misi lembaga. Adapun visi Postulat OFM Pagal ialah “Pada 2025 Postulat OFM Pagal menjadi lembaga pembinaan nonformal yang mampu mempersiapkan para calon Fransiskan untuk menjadi pribadi bijaksana, rendah hati, peka, cerdas, dan transformatif dalam melayani Gereja Universal dan masyarakat luas berdasarkan nilai-nilai spiritualitas St. Fransiskus Asisi”. Sementara itu, misi lembaga Postulat OFM Pagal, yakni (1) menyelenggarakan pembinaan pribadi

92 RANDANG TANA Jurnal Pengabdian Masyarakat. Volume 2, Nomor 2, Juli 2019, hlm. 89-178 yang dapat membantu postulan dapat membantu pertumbuhan tata sikap dan nilai, (3) terwujudnya berbagai menentukan pilihan hidupnya, (2) latihan yang dapat menumbuhkan dan menyegarkan kehidupan rohani, (4) menyelenggarakan kursus rohani untuk terwujudnya kursus yang efektif dan bermanfaat dalam bidang-bidang membantu pertumbuhan dan humaniora yang dapat menjadikan pribadi postulan kompeten dan terampil, perkembangan rohani pribadi postulan, (4) terwujudnya pembelajaran langsung melalui kegiatan dialog (agama, sosial dan (3) menyelenggarakan pendidikan kultural) dan live-in, dan (5) terwujudnya kerja sama dengan terekat bahasa, sastra, filsafat, teologi, dan lain dan/atau lembaga lain dalam pengolahan hidup dan kursus-kursus musik untuk membantu pertumbuhan (ADRT OFM, 2015). intelektual dan seni dalam diri postulant OFM Pagal, tentu “pasar” dan “industri” yang dimaksud didasarkan (ADRT OFM, 2015). pada kebutuhan tarekat OFM. Berdasarkan visi dan misi Asumsi dasar perancangan profil lulusan untuk lembaga pendidikan tersebut, tujuan pendidikan nonformal nonformal OFM Pagal ialah bahwa pada saatnya para postulan dapat OFM Pagal, yakni (1) terwujudnya menempuh pendidikan formal pada lembaga pendidikan tinggi, khususnya pembinaan yang berasaskan nilai-nilai bidang filsafat, teologi, dan katekese. Selain itu, usai menyelesaikan seluruh hidup Santo Fransiskus Asisi, (2) proses formasi, para postulan akan menjadi pemimpin Gereja dan terwujudnya berbagai kegiatan yang masyarakat. Dalam hal ini, mereka akan berkecimpung dalam bidang agama SOLUSI PERMASALAH DAN (kerohanian), pendidikan, kebudayaan, METODE PELAKSANAAN dan sosial/kemasyarakatan. Aneka permasalahan dalam masyarakat yang Target utama PkM ini ialah dihadapi Gereja dalam kaitan dengan produk kurikulum bahasa Indonesia pewartaan iman Katolik yang makin yang bermutu dan aplikatif untuk kompleks tentu menuntut para lembaga pendidikan nonformal Postulat pelayanan yang andal. Sejalan dengan OFM Pagal. Untuk mencapai target itu, produk kurikulum sebagai luaran tersebut, PkM ini mengacu pada analisis PkM ini diorganisasi sedemikian rupa kebutuhan (need analysis), juga sehingga bisa langsung diterapkan berpedoman pada Pedoman Pendidikan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan Anggaran Rumah Tangga OFM di lembaga pendidikan nonformal (2015) dan Panduan Penyusunan Postulat OFM Pagal. Kurikulum Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti, 2016). Visi, misi, Kegiatan PkM ini dilakukan dan tujuan pendidikan diambil dari dalam beberapa tahap, yakni tahap ADRT OFM, sedangkan panduan penyusunan kurikulum berpedoman pada panduan kurikulum Kemenristek Dikti. Di dalam panduan Kemenristekdikti dideskripsikan bahwa profil lulusan dapat ditetapkan berdasarkan hasil kajian terhadap kebutuhan pasar kerja yang dibutuhkan pemerintah dan dunia usaha maupun industri, serta kebutuhan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (need analysis). Dalam konteks pembelajaran bahasa Indonesia pada lembaga pendidikan nonformal

Nesi & Rampung, Penyusunan Kurikulum Bahasa Indoneisa Untuk Postulan OFM Pagal ... 93 persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. konfirmasi dengan pimpinan Postulat Tahap persiapan terdiri atas kegiatan OFM Pagal. Pimpinan menyambut baik pembentukan Tim PkM, penentuan dan menyetujui kegiatan PkM. Kegiatan mitra PkM, dan konfirmasi pekasanaan dilakukan setiap Sabtu selama Januari PkM. Tim PkM ini berjumlah 4 dosen, 2019. Analisis kebutuhan, studi satu dosen sebagai ketua, tiga dosen dokumen, wawancara, dan pengisian sebagai anggota. Keempat dosen kuesioner dilakukan di Biara Postulat tersebut melibatkan 5 mahasiswa dari OFM Pagal Cibal, Manggarai. Program Studi PBSI, khususnya Pengolahan data dan penyusunan mahasiswa semester 4 yang sedang produk kurikulum dilaksanakan menempuh mata kuliah Dasar-dasar bergantian di Sekretariat Prodi PBSI, Pengembangan Kurikulum. Tim PkM Unversitas Katolik Indonesia Santu menentukan mitra PkM berdasarkan Paulus, dan di Biara Santo Yosef Pagal. observasi yang dilakukan ketua Tim PkM dan mahasiswa. Hasil observasi Tahap pelaksanaan PkM ini terhadap beberapa pendidikan ditempuh melalui beberapa rangkaian nonformal, khususnya tempat-tempat kegiatan, yakni (1) tim PkM melakukan formasi bagi para calon misionaris analisis kebutuhan berupa studi Katolik di kabupaten Manggarai dokumen, pengisian kuesioner dan menunjukkan bahwa lembaga wawancara, (2) tim PkM mengolah pendidikan nonformal Postulat OFM hasil analisis kebutuhan, (3) tim PkM Pagal sangat membutuhkan Kurikulum merancang produk kurikulum bahasa Bahasa Indonesia. Tim PkM kemudian Indonesia, (4) tim PkM melakukan uji memutuskan bahwa pelaksanaan PkM coba penerapan produk kurikulum dilaksanakan di lembaga pendidikan bahasa Indonesia, dan (5) tim PkM nonformal Postulat OFM Pagal. merevisi produk kurikulum bahasa Indonesia, (6) tim PkM menyerahkan Melalui observasi awal, produk kurikulum final kepada perwakilan tim PkM melakukan Pimpinan Postulat OFM Pagal. HASIL DAN PEMBAHASAN profil lulusan dan capaian pembelajaran, (2) bahan kajian, (3) Kurikulum yang dirancang struktur kurikulum, (4) distribusi dalam PkM ini memiliki dampak jauh, kompetensi dasar, (5) silabus dan RPS, bukan hanya bagi postulan OFM dan (6) penentuan sistem penilaian. angkatan 2018/2019 melainkan juga bagi para postulan angkatan-angkatan Profil Lulusan dan Capaian selanjutnya. Produk kurikulum bahasa Pembelajaran Indonesia yang disusun tim PkM dari Prodi PBSI, Universitas Katolik Berdasarkan hasil analisis Indonesia Santu Paulus Ruteng ini kebutuhan, para postulan dipersiapkan mengacu pada visi dan misi, tujuan untuk menguasai bahasa Indonesia pendidikan (formasi), dan perumusan dengan tujuan komunikasi dan profil lulusan sebagaimana telah penguasaan tata bahasa. Hal itu terkait dianalisis pada bagian analisis situasi. erat dengan tugas mereka sebagai calon Berdasar pada hasil analisis kebutuhan, pemimpin yang pada saatnya menjadi kegiatan PkM ini menghasilkan 5 (lima) pemimpin Gereja dan masyarakat. komponen kurikulum bahasa Indonesia Dengan demikian, profil lulusan untuk Postulat OFM Pagal, yakni (1) postulan OFM Pagal, yakni “Lulusan

94 RANDANG TANA Jurnal Pengabdian Masyarakat. Volume 2, Nomor 2, Juli 2019, hlm. 89-178 Postulan OFM dapat menjadi calon biarawan OFM yang memiliki integritas (kepribadian), pengetahuan, dan keterampilan berbahasa yang memadai, dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dan tuntutan akademik perguruan tinggi bidang filsafat dan teologi”. Profil lulusan Postulan OFM sebagaimana dirumuskan harus bertalian erat dengan capaian pembelajaran dan bahan kajian yang terdiri atas aspek keterampilan berbahasa, gramatika (tata bahasa), logika, dan teknologi informasi. Capaian pembelajaran bahasa Indonesia dirancang dengan mempertimbangkan aspek sikap, pengetahuan, keterampilan umum, dan keterampilan khusus (bdk. Kemenristekdikti, 2016) sebagaimana diperlihatkan pada tabel berikut.

Nesi & Rampung, Penyusunan Kurikulum Bah Tabel 1 Profil lulusan Bahan Kajian Tata bahasa Menyimak Capaian Pribadi yang Pribadi yang peka P Pembelajaran dapat dan memiliki sikap m menggunakan terampil dalam k Sikap bahasa secara menafsirkan secara b baik, benar, dan benar hal-hal yang b Profil Lulusan Pengetahuan santun simaknya Postulan OFM Menguasai Menguasai aspek- M pengetahuan aspek pengetahuan p Pagal tentang bahasa tentang m dan komunikasi keterampilan k Keterampilan berbicara b Khusus Terampil Peka dan kritis T mengelola dalam menyimak b Keterampilan majalah, mading, informasi berita, b Umum buletin feature, laporan, b dan lain-lain Merancang, Merancang, M menerapkan, dan menerapkan, dan b menilai realitas menilai aspek- k praktik aspek berbahasa b berbahasa b

hasa Indoneisa Untuk Postulan OFM Pagal ... 95 n Postulan OFM Pagal Berbicara Membaca Menulis Topik/Tema Pribadi yang Pribadi yang memiliki Pribadi yang Kegemaran memiliki sikap sikap kritis dan peka tanggap, kritis, dan (Minat) kritis, santun, dan dalam menerjemahkan selektif dalam berwibawa dalam setiap konteks dari teks memanfaatkan Budaya berbicara yang dibacanya pelbagai media Nasional untuk menulis Menguasai Menguasai berbagai Menguasai pengetahuan jenis membaca, metode berbagai jenis, mengenai dan teknik dalam metode, dan teknik keterampilan membaca menulis berbicara Terampil Terampil dan mampu Dapat menulis di Media Cetak berkhotbah, membaca ekstensif dan koran, majalah, dan Media berpidato, berdebat, intensifia blog pribadi dan Online berdialog, seminar. lain-lain Menerapkan Menerapkan berbagai Menerapkan Moralitas berbagai jenis jenis metode dan teknik kegiatan menulis Kristiani keterampilan dalam membaca dalam setiap situasi berbahasa dalam dan kesempatan berbagai kesempatan

96 RANDANG TANA Jurnal Pengabdian Masyarakat. Volume 2, Nomor 2, Juli 2019, hlm. 89-178 Sistematika capaian pembelajaran Pada ranah sikap dan tata nilai Bahasa Indonesia bagi postulan OFM pembelajar diharapkan menjadi pribadi Pagal terdiri atas dua komponen, yaitu yang menghargai bahasa Indonesia secara kompetensi dan deskripsi capaian produktif, baik melalui bahasa lisan kompetensi. Kompetensi terdiri atas empat maupun tulis. Pada ranah pengetahuan, aspek, yakni (1) sikap dan tata nilai, (2) pembelajar harus menguasai pengetahuan pengetahuan, (3) keterampilan khusus, dan tentang bahasa dan komunikasi. Terkait (4) keterampilan umum. Deskripsi capaian dengan aspek pengetahuan umum, kompetensi meliputi penjabaran (deskripsi) pembelajar harus dapat merancang, dari setiap kompetensi. Dengan demikian, menerapkan, dan menilai realitas praktik capaian pembelajaran bahasa Indonesia berbahasa. Dalam aspek pengetahuan bagi postulan OFM Pagal, yakni khusus, pembelajar mengekspresikan “pembelajar dapat berkomunikasi pengetahuannya, misalnya, melalui menggunakan bahasa Indonesia yang baik, pengelolaan rubrik mading, majalah, atau benar, dan santun, baik lisan maupun tulis, buletin, blog, dan lain-lain. Capaian dengan memperhatikan aspek logika, kompetensi kurikulum Bahasa Indonesia pengetahuan dan kebahasaan, bagi postulan OFM dapat dilihat pada tabel keterampilan, dan teknologi. 1 berikut. Tabel 2 Capaian kompetensi berdasarkan analisis kebutuhan Kompetensi Deskripsi capaian kompetensi 1. Sikap dan tata nilai Pribadi yang menghargai bahasa Indonesia secara produktif baik melalui bahasa lisan maupun tulis. 2. Pengetahuan Pribadi yang dapat menguasai pengetahuan tentang bahasa dan komunikasi. 3. Keterampilan umum Pribadi yang dapat merancang, menerapkan, dan menilai realitas praktik berbahasa. 4. Keterampilan khusus Pribadi yang dapat mengelola rubrik mading, majalah, atau bulletin, blog. Bahan Kajian harus menguasai konsep-konsep umum yang meliputi pengetahuan dan Bahan kajian ditetapkan dengan keterampilan operasional lengkap. Oleh mempertimbangkan tingkat penguasaan, karena itu, bahan kajian Bahasa Indonesia keluasan, dan kedalaman materi bagi postulan OFM Pagal melibatkan 4 pembelajaran. Dengan kata lain, (empat) aspek, yaitu (1) tata materi bahan sebagaimana direkomendasikan dalam kajian, (2) deskripsi mata kuliah bahasa Panduan Penyusunan Kurikulum Indonesia, (3) sumber atau referensi, dan (Kemenristekdikti, 2016), bahan kajian (4) kegiatan ekstra atau pengembangan dalam kurikulum nantinya harus menjadi diri. Abstraksi bahan kajian mata kuliah standar isi pembelajaran yang memiliki Bahasa Indonesia untuk postulan OFM tingkat kedalaman dan keluasan yang Pagal dapat dilihat pada tabel berikut. mengacu pada capaian pembelajaran lulusan (CPL) dengan menimbang keterampilan abad ke-21 (bdk. Brookhart, 2010). Dengan mengacu pada panduan penyusunan kurikulum yang ditetapkan Kemenristekdikti itu, maka dalam pembelajaran bahasa Indonesia pembelajar

Nesi & Rampung, Penyusunan Kurikulum Baha Tabel 3 Bahan kajian mata pelajaran bah MK Aspek Pemb. Bahan Kajian Deskripsi pem Gramatika/Tata a. Kajian tentang ejaan Melalui aspek Bahasa b. Kajian tentang struktur diharapkan m dan menggun Menyimak kalimat efektif Indonesia sec c. Kajian tentang struktur menyusun kal Bahasa memproduksi Indonesia paragraf dan berbagai pola pengembangannya paragraf (ded Berbicara Melalui aspek a. Kajian tentang menyimak diharapkan m intensif intensif dan e melalui rekam b. Kajian tentang menyimak langsung. ekstensif Melalui aspek berbicara seca a. Kajian tentang berbicara dialog (khotb monolog wawancara, d b. Kajian tentang berbicara dialog Membaca a. Kajian tentang membaca Melalui aspek Menulis intensif membaca sec ekstensif (ber b. Kajian tentang membaca ilmiah, buku, ekstensif Melalui aspek memproduksi a. Kajian tentang menulis tulisan seperti deskripsi dan narasi persuasi, dan b. Kajian tentang menulis persuasi dan argumentasi

asa Indoneisa Untuk Postulan OFM Pagal ... 97 hasa Indonesia bagi postulan OFM Pagal mbelajaran Referensi/Sumber Belajar Pengembangan Diri k ini siswa Ejaan Bahasa Indonesia Produksi Majalah mampu memahami (Depdikbud, 2016), Tata Bahasa dinding nakan ejaan bahasa Baku Bahasa Indonesia cara benar,mampu (Depdikbud, 2016), Komposisi limat efektif, dan (Gorys Keraf, 1994), Paragraf, i paragraf dengan Pengembangan, dan Implementasi a pengembangan (Rohmadi, dkk., 2010). duktif dan induktif). k ini siswa Menyimak sebagai Suatu Diskusi mampu menyimak Keterampilan Berbahasa (Tarigan, ekstensif, baik [rev.] 2009). man video ataupun k ini siswa mampu Public Speaking bagi Pemula Seminar ara monolog dan (Sukadi, 1993), Retorika: Terampil bah, pidato, debat, Berpidato, Berdiskusi, dan Kliping opini, artikel, dll.). Berargumentasi (Dori Wuwur, rensensi 1991). Buletin, majalah k ini, siswa mampu Speed Reading (Sudarso, 2004), cara intensif dan Membaca sebagai Suatu rita, opini, artikel Keterampilan Berbahasa (Tarigan, 2009). dll.) Ejaan Bahasa Indonesia k ini siswa dapat (Depdikbud, 2016), Tata Bahasa i berbagai jenis Baku Bahasa Indonesia i deskripsi, narasi, (Depdikbud, 2016), Komposisi argumentasi. (Gorys Keraf, [rev.] 2004), Eksposisi dan Deskripsi (Keraf, 1994), Argmuntasi dan Narasi (Keraf, [rev.] 2010).

98 RANDANG TANA Jurnal Pengabdian Masyarakat. Volume 2, Nomor 2, Juli 2019, hlm. 89-178 Struktur Kurikulum dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi Struktur kurikulum adalah pola yang dimaksud terdiri atas standar atau organisasi kurikulum. Jika mengacu kompetensi dan kompetensi dasar yang pada Kemenristek Dikti dalam panduan dikembangkan berdasarkan standar penyusunan kurikulum, struktur kurikulum kompetensi lulusan. Muatan lokal dan lebih bersifat universal. Artinya, struktur kegiatan pengembangan diri merupakan yang dimaksud adalah pengorganisasian bagian integral dari struktur kurikulum mata kuliah ke dalam kurikulum agar pada jenjang pendidikan dasar dan setiap mata kuliah dapat ditempuh dalam menengah. semester tertentu. Di situ dicatat bahwa penetapan posisi mata kuliah dalam suatu Dalam konteks pembelajaran semester dapat dipilih dua sistem, yaitu bahasa Indonesia di Postulat OFM Pagal, sistem serialdan/atau paralel. Pilihan struktur kurikulum bahasa Indonesia sistem serial didasarkan pada dimaknai sebagai suatu pengorganisasian pertimbangan logis terhadap keilmuan aspek-aspek pembelajaran bahasa yang dianut, yakni bahwa suatu Indonesia berdasarkan bahan kajian. penguasaan pengetahuan dan keterampilan Aspek-aspek pembelajaran yang harus tertentu diperlukan untuk mengawali dicapai siswa diatur menggunakan sistem pengetahuan selanjutnya (prasyarat), paralel. Struktur kurikulum Bahasa sedangkan sistem paralel didasarkan pada Indonesia di Postulat OFM Pagal meliputi pertimbangan proses pembelajaran. Dalam substansi pembelajaran bahasa Indonesia sistem paralel, pendekatan yang digunakan yang ditempuh selama satu tahun. adalah pembelajaran terintegrasi, baik Berdasarkan hasil analisis kebutuhan, keilmuan maupun proses pembelajaran, capaian pembelajaran, bahan kajian, dan yang akan mengantar siswa mendapatkan capaian kompetensi, maka struktur hasil belajar yang lebih baik. kurikulum bahasa Indonesia di postulat OFM Pagal meliputi (a) pembelajaran Hal itu juga sejalan Lampiran bahasa Indonesia selama 2 (dua) semester, Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 (b) alokasi waktu per jam pelajaran adalah Tentang Standar Isi. Dalam lampiran itu 45 menit, (c) minggu efektif dalam 1 (satu) digariskan bahwa struktur kurikulum semester adalah 16 minggu sehingga 2 merupakan pola dan susunan mata (dua) semester menjadi 32 minggu, dan (d) pelajaran yang harus ditempuh peserta minggu efektif dipotong 2 (minggu) didik dalam kegiatan pembelajaran. sebagai minggu ujian Midsemester dan Kedalaman muatan kurikulum pada setiap Ujian Akhir Semester. Struktur kurikulum mata pelajaran pada setiap satuan bahasa Indonesia Postulat OFM Pagal pendidikan dituangkan dalam kompetensi dapat dilihat pada tabel berikut. yang harus dikuasai peserta didik sesuai Tabel 4 Struktur Kurikulum Bahasa Indonesia Postulan OFM Pagal Aspek / Standar Kompetensi Alokasi waktu Semester 1 Semester 2 Gramatika/Tata Bahasa 22 Menyimak 33 Berbicara 33 Membaca 33 Menulis 33

Nesi & Rampung, Penyusunan Kurikulum Bahasa Indoneisa Untuk Postulan OFM Pagal ... 99 Distribusi Kompetensi dasar pengembangan silabus mata pelajaran dan proses pembelajaran. Dengan merujuk pada struktur kurikulum, selanjutnya dibuat distribusi Dalam silabus dijabarkan aspek- kompetensi mata pelajaran, yakni aspek seperti standar kompetensi, penjabaran aspek/standar kompetensi ke kompetensi dasar, indikator pembelajaran, dalam Kompetensi Dasar per semester. materi, kegiatan pembelajaran, alokasi Distribusi mata kuliah bahasa Indonesia waktu, media, dan referensi, Sementara itu, pada postulat OFM didasarkan pada dua proses pembelajaran mempertimbangkan hal, yakni distribusi Standar Kompetensi aspek kemampuan akhir yang diharapkan, dengan mempertimbangkan alokasi waktu bahan kajian, waktu, proses pembelajaran, per minggu dalam tiap semester dan kriteria penilaian, bobot nilai dan referensi. distribusi Standar Kompetensi ke dalam Penjabaran Standar Kompetensi ke dalam Kompetensi Dasar yang akan menjadi alokasi waktu per semester dan distribusi Standar Kompetensi ke dalam Kompetensi dasar dapat dilihat pada tabel-tabel berikut.

100 RANDANG TANA Jurnal Pengabdian Masy Tabel 5 Distribusi Standar Kompetensi berdas Semeste Aspek / Standar Kompetensi 1 2 3 4 5 6 7 Gramatika/Tata Bahasa √ √ Menyimak √√√ Berbicara √√ Membaca Menulis Semeste Gramatika/Tata Bahasa √ √ Menyimak √√√ Berbicara √√ Membaca Menulis

yarakat. Volume 2, Nomor 2, Juli 2019, hlm. 89-178 sarkan alokasi waktu per minggu per semester er 1 Minggu ke- 7 89 10 11 12 13 14 15 16 UTS √ UAS √√√ √√√ er 2 UTS √ UAS √√√ √√√

Nesi & Rampung, Penyusunan Kurikulum Bahas Tabel 6 Distribusi Standar Kompetensi ke dalam Kom Unit/Tema Standar Kompetensi Semester 1. Mampu memaham Gramatika/Tata Bahasa 1 2. Mampu menyusu Budaya Nasional 2 1. Mampu menerapk Indonesia 1 2. Mampu menyusun 2 1. Mampu menyimak Kegemaran/Minat Menyimak 1 2. Mampu menyimak 2 1. Mampu menyimak Moralitas Berbicara 1 2. Mampu menyimak Kristiani Membaca 2 1. Mampu berbicara Menulis 1 2. Mampu berbicara Media Cetak dan 2 1. Mampu berbicara Media Online 2. Mampu berbicara 1. Mampu membaca Kegemaran/MInat 2. Mampu membaca 1. Mampu membaca 2. Mampu membaca 1. Mampu menulis n 2. Mampu menulis p 1. Mampu menulis te 2. Mampu menulis te

sa Indoneisa Untuk Postulan OFM Pagal ... 101 mpetensi Dasar sebagai dasar pengembangan silabus Kompetensi Dasar mi dan menggunakan ejaan bahasa Indonesia secara benar. un kalimat efektif dalam memproduksi paragraf deduktif dan induktif. kan ejaan bahasa Indonesia secara benar dalam penulisan berita atau opini. n kalimat tunggal dan kalimat majemuk dalam penulisan artikel ilmiah. k intensif khotbah yang didengarkan, baik melalui rekaman video ataupun langsung. k ekstensif pidato yang didengarkan, baik melalui rekaman video ataupun langsung. k intensif rekaman berita. k intensif rekaman seminar. monolog (khotbah) melalui kegiatan simulasi. dialog (debat) melalui kegiatan simulasi. monolog (pidato) melalui praktik berpidato. dialog (seminar) melalui praktik seminar. a intensif teks artikel ilmiah. a ekstensif teks opini. a intensif teks surat gembala dari Paus atau Uskup. a ekstensif teks feature atau reportasi dalam majalah atau surat kabar. narasi berdasarkan pengalaman pribadi persuasi untuk kepentingan promosi panggilan dan mempersiapkan khotbah. eks deskripsi untuk menyusun feature. eks argumentasi untuk menyusun makalah ilmiah sesuai syarat penulisan karya ilmiah.

102 RANDANG TANA Jurnal Pengabdian Masyarakat. Volume 2, Nomor 2, Juli 2019, hlm. 89-178 Silabus dan RPS pembelajar mempergunakan elemen- Silabus disusun dengan menimbang elemen bahasa sesuai dengan konteks komunikasi nyata. Bentuk-bentuk tes ini, bahan kajian. Rencana Pembelajaran misalnya, meliputi dikte, tes cloze, dan tes Semester (RPS) adalah dokumen program C. Meskipun demikian, pembelajaran pembelajaran yang dirancangm untuk komunikatif juga memungkinkan tes menghasilkan lulusan yang memiliki komunikatif. Tes komunikatif kemampuan sesuai CPL yang ditetapkan, dimaksudkan untuk benar-benar mengukur sehingga harus dapat ditelusuri keterkaitan performansi siswa dalam komunikasi dan kesesuaian dengan konsep aktual yang di dalamnya tercermin kurikulumnya (Kemenristekdikti, 2016). kompetensi gramatikal, sosiolinguistik, RPS disusun oleh pengajar dengan dan kompetensi straregis (Widharyanto, mengakomodasi semua unsur yang 2016; bdk. Nurgiyantoro & Suyata, 2011). tersusun dalam silabus dan dapat dikembangkan sesuai kebutuahan dan Sejalan dengan bahan kajian yang konteks pembelajar. Silabus pembelajaran ada, aspek penilaian meliputi aspek bahasa Indonesia untuk Postulat OFM pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Pagal dapat dilihat pada lampiran produk Teknik yang digunakan dalam penilaian (terlampir dalam produk laporan PkM). pengetahuan adalah tes tertulis dan tes lisan, tekknik dalam penilaian sikap, antara Sistem Penilaian lain, observasi, dan teknik penilaian Sistem penilaian pembelajaran keterampilan berupa unjuk kerja. Instrumen yang digunakan adalah rubrik bahasa Indonesia di lembaga pendidikan penilaian proses, portofolio atau karya nonformal Postulat OFM Pagal didasarkan desain, penilaian hasil. Teknik penilaian pada sistem penilaian autentik. Sistem demikian dapat dilihat pada tabel 3 berikut. penilaian autentik mengacu pada tes pragmatik yang mengukur seberapa jauh Penilaian Teknik Tabel 7 Teknik penilian Instrumen Pengetahuan Tes tertulis, tes lisan, 1. Rubrik untuk penilaian proses Sikap 2. Portofolio atau karya desain untuk Keterampilan Observasi Unjuk kerja penilaian hasil Penilaian capaian pembelajaran lisan yang secara teknis dapat dilaksanakan dilakukan pada ranah sikap, pengetahuan secara langsung maupun tidak langsung. dan keterampilan. Penilaian pada ranah Secara langsung maksudnya adalah sikap dilakukan melalui observasi, pengajar dan pembelajar bertemu secara penilaian diri, penilaian antar-pembelajar tatap muka saat penilaian, misalnya saat (postulan menilai kinerja rekannya dalam seminar, diskusi, presentasi, dan lain-lain. satu bidang atau kelompok), dan penilaian Sementara itu, penilaian secara tidak aspek pribadi yang menekankan pada langsung, misalnya melalui penggunaan aspek beriman, berakhlak mulia, percaya lembar soal ujian tulis. Penilaian ranah diri, disiplin dan bertanggung jawab dalam keterampilan melalui penilaian kinerja berinteraksi secara efektif dengan yang dapat diselenggarakan melalui lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia praktikum, praktek, simulasi, praktik dan peradabannya (Kemenristekdikti, lapangan, dan lain-lain yang 2015). memungkinkan postulan untuk dapat meningkatkan kemampuan ketrampilannya Penilaian ranah pengetahuan melalui berbagai bentuk tes tulis dan tes

Nesi & Rampung, Penyusunan Kurikulum Bahasa Indoneisa Untuk Postulan OFM Pagal ... 103 (Kemenristekdikti, 2016; bdk. bagi pembelajar untuk mencapai tujuan pembelajaran (Andrade, dkk., 2003). Nurgiyantoro & Suyata, 2011). Rubrik dapat bersifat menyeluruh Intrumen penilaian yang digunakan dan dapat juga bersifat khusus. Ada 2 macam rubrik yang akan dikembangkan ialah rubrik. Rubrik merupakan panduan rubrik holistik dan rubrik deskriptif. Rubrik holistik adalah pedoman untuk penilaian yang menggambarkan kriteria menilai pembelajar berdasarkan kesan keseluruhan atau kombinasi semua kriteria. yang diinginkan untuk memberi tingkatan Rubrik deskriptif memiliki tingkatan kriteria penilaian yang dideskripsikan dan dari hasil kinerja pembelajar. Rubrik terdiri diberikan skala penilaian atau skor penilaian (Binkley, dkk., 2012; Wolf & dari dimensi yang dinilai dan kreteria Stevens, 2007). Contoh rubrik penilaian holistik dapat dilihat pada tabel berikut. kemampuan hasil belajar ataupun indikator capaian belajar. Tujuan penilaian menggunakan rubrik adalah untuk memperjelas dimensi dan tingkatan penilaian dari capaian pembelajaran. Selain itu rubrik dapat menjadi pendorong Tabel 8 Contoh rubrik penilaian holistik Dimensi Bobot Nilai Komentar Nilai total (catatan) Penguasaan materi 30% Ketepatan penyelesaian masalah 10% Kemampuan komunikasi 10% Kemampuan mengahadapi pertanyaan 10% Kemampuan menggunakan aspek kebahasaan dan 30% non kebahasaan dalam komunikasi NILAI AKHIR 100% PENUTUP berupaya membina para calonnya menjadi misionaris yang peka, rendah hati, dan Kegiatan PkM ini menyasar pada andal. lembaga pendidikan nonformal Postulat OFM Pagal. Tim PkM beratensi Dalam proses pengabdian, tim PkM menghasilkan sebuah produk kurikulum telah berupaya melakukan uji-coba dan Bahasa Indonesia yang sistematis, revisi produk ini. Tim Pkm mengakui bermutu, kontekstual, dan layak untuk bahwa produk kurikulum ini terbatas digunakan atau diterapkan pada lembaga hanya untuk konsumsi pembelajaran pendidikan nonformal tersebut. Produk Bahasa Indonesia pada lembaga kurikulum ini nantinya dapat dimanfaatkan pendidikan nonformal Postulat OFM oleh siapa saja yang mengajar Bahasa Pagal. Sehubungan dengan itu, tim PkM Indonesia pada lembaga itu. Adapun menyampaikan dua saran berikut. produk kurikulum ini telah disahkan Pertama, pengajar Bahasa Indonesia di pimpinan lembaga pendidikan nonformal Postulat OFM Pagal yang akan OFM Pagal untuk diterapkan selama lima menggunakan produk kurikulum ini harus tahun ke depan. Dari visi dan misi Postulat mengembangkan bahan kajian dan silabus OFM hingga evaluasi pembelajaran ke RPS secara kontekstual. Kedua, bila Bahasa Indonesia sebagaimana tampak lembaga pendidikan nonformal lain pada produk kurikulum ini telah disusun (khususnya para lembaga formasi calon sesistematis mungkin untuk dapat biarawan) yang hendak menerapkan mengkomodasi kebutuhan postulan saat ini produk kurikulum ini maka produk dan ke depannya, sekaligus menjawab kurikulum ini perlu dikaji, disesuaikan, kebutuhan Tarekat OFM yang terus dan dikembangkan lebih lanjut lagi sesuai kebutuhan pembelajar.

104 RANDANG TANA Jurnal Pengabdian Masyarakat. Volume 2, Nomor 2, Juli 2019, hlm. 89-178 DAFTAR RUJUKAN 2013” dalam Isla: Proceeding of Andrade, H. G., & Boulay, B. A. 2003. the Third International Seminar on “Role of Rubric-referenced Self- assessment in Learning to Write”. Languages and Arts (makalah The Journal of Educational Research, 97(1), 21-30. disajikan dalam seminar Binkley, Marilyn, dkk. 2012. “Defining internasional di Padang 17-18 April Twenty-First Century Skills” dalam Griffin, Patrick, dkk. (Eds.). 2014). Assessment and Teaching of 21st Century Skills. New York: The Order of Friars Minor. 2016. General Springer. Constitutions & General Statutes of the Order of Friars Minor. Roma: OFM General Curia. (Online). Tersedia https://ofm.org/wp- content/uploads/2016/12/CGSG201 6EN.pdf (diunduh 23 Januari Brookhart, Susan M. 2010. Assess Higher- 2019). Order Thinking Skills in Your Classroom. USA: ASCD. Widharyanto, B. 2016. “Autentisitas di Dewan Pendidikan OFM. 2015. Pedoman dalam Pembelajaran Bahasa Pendidikan dan Anggaran Rumah Indonesia”. (Makalah Seminar). Tangga. Jakarta: Provinsi St. Michael Archangelii. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Kemenristekdikti. 2016. Panduan Widyawati, F. 2013. The Development of Catholicism in Flores, Eastern Penyusunan Kurikulum Indonesia: Manggarai Identity, Religion and Politics (Doctoral Pendidikan Tinggi. Jakarta: Ditjen dissertation, Universitas Gadjah Mada). Dikti. Wolf, K., & Stevens, E. 2007. “The Role Kemendiknas. 2006. “Permendiknas of Rubrics in Advancing and Assessing Student Learning”. Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Journal of Effective Teaching, 7(1), Standar Isi”. Jakarta: 3-14. Kemendiknas. Nation, I.S.P. dan Jhon Macalister. 2010. Language Curriculum Design. New York: Madison Ave. Nurgiyantoro, Burhan dan Pujiati Suyata. 2011. “Model Penilaian Autentik dalam Pembelajaran Bahasa”. Dalam LITERA, (10) 2, 114-125. Richard, Jack C. 2001. Curriculum Development in Language Teaching. New York: Cambridge University Press. Syamwil, dkk. 2014. “Diagnosing the Needs for English at Vocational Schools: Redesign the Curriculum


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook