K. Sakristi Tempat para pelayan liturgi (imam, prodiakon, lektor, misdinar, dll) mempersiapkan diri dengan memakai busana liturgi. Biasanya terdapat lemari untuk menyimpan busana liturgi dan perlengkapan misa lainnya. Sakristi biasanya terdapat di samping atau di belakang panti imam. L. Kapel Lama Kapel yang berada di atas gereja, yang berfungsi sebagai ruang serbaguna dan juga sakristi misdinar pada saat natal dan paskah M. Lorong Romo lorong sebelah kanan altar N. Pastoran Tempat tinggal para imam yang bertugas di paroki yang bersangkutan. O. GKP gedung berisi banyak ruangan serbaguna 48
p. Bagian Gereja 1. Bantal: tempat misdinar berlutut 2. Gong: Gong adalah alat musik yang berbentuk bundar dan terbuat dari perunggu. Gong bisa menghasilkan suara dari getaran akibat dipukul dengan tongkat pemukulnya. Gong dibunyikan pada saat waktu waktu tertentu, contohnya konsenkrasi 3. Meja Kecil: tempat meletakan kotak coklat dan juga kotak kolekte 49
4. Mimbar:Bagian yang digunakan untuk mewartakan sabda Allah dalam perayaan liturgi. Mimbar ini digunakan oleh lektor untuk membacakan bacaan- bacaan, pemazmur untuk menyanyikan mazmur tanggapan dan bait pengantar injil, juga bagi imam untuk berkhotbah . 5. Mimbar Kaca: mimbar acrylic yang terletak di sebelah meja altar. Mimbar kaca biasanya digunakan oleh romo pada saat pembukaan misa dan juga pada saat Alleluya 50
6. Sedilia:Tempat duduk imam dan para pelayan liturgi lain (misdinar, prodiakon, lektor, dll) 7. Meja Altar: Altar adalah Meja Tuhan, disekelilingnya umat Allah berhimpun dan saling berbagi. Altar menjadi pusat kegiatan bersyukurnya umat. Altar, sebagai meja perjamuan kudus, menjadi yang paling mulia dan paling indah. Altar adalah tanda Kristus, Altar adalah simbol Kristus sendiri. 51
8. Tabernakel:Semacam lemari kecil tempat Sakramen Mahakudus disemayamkan. Hosti yang telah menjadi tubuh Kristus dan tidak habis dalam perayaan ekaristi akan disimpan di sini. 9. Kredens:Meja kecil yang biasanya dipasang di sudut panti imam, tempat untuk meletakkan peralatan misa sebelum dan sesudah liturgi ekaristi. Nantinya, teman-teman akan mengawali tugas sebagai misdinar dengan menjadi petugas kredens. Teman-teman diminta untuk merapikan alat-alat di kredens dan memindahkannya dari / ke sakristi sebelum dan sesudah misa berlangsung. 10. Gotik : tempat lilinnya misdinar 52
MINI GAMES CLUE Down: 1. Letaknya lavabo 2. Dibunyikan saat konsekrasi 3. Tempat duduknya misdinar & romo 4. Tempat mobil diam 5. Tempat umat duduk 6. Tempat lektor baca bacaan 7. Letaknya kotak coklat 8. Tempat romo nyanyi Alleluya 9. Tempat buang air 10. Gedung dengan banyak ruangan 11. Ruang pengakuan dosa 12. Tempat tinggal romo paroki 13. Meja persembahan 14. Pintu masuk kiri kanan 15. Lorong sebelah kiri 16. Lorong sebelah kanan 17. Sakristi misdinar saat paskah 18. Tempat Misdinar ganti baju 19. Patung seseorang yang Kudus 20. Tempat misdinar berlutut 21. Tempat Penyimpanan Tubuh Kristus 22. Sumur suci 23. Pintu masuknya umat 24. Tempat para umat untuk memberkati dirinya saat mereka masuk ke gereja 53
54
55
56
57
58
59
RITUS PEMBUKA Sebelum Memulai Perayaan Ekaristi Misdinar diwajibkan mengikuti doa bersama sebelum Perayaan Ekaristi bersama dengan Romo dan petugas lainnya dalam keadaan tenang. Sebelum memasuki Gereja, buatlah tanda Salib dengan air suci yang ada di sakristi. Perarakan masuk Misdinar memasuki Altar dengan membuat 2 baris dari pasangan terkecil lalu menempati bantalnya sesuai urutan pasangannya. Pasangan misdinar tertinggi akan berada di kedua bantal tengah. Sedangkan pasangan terkecil berada di bantal paling ujung kanan dan 60
kiri.Saat sampai depan Altar, misdinar berdiri didepan bantal masing- masing, setelah Romo sampai di tengah, misdinar, prodiakon, dan Romo berlutut 1 kaki secara bersamaan (bisa juga dengan hormat, disesuaikan dengan Romo). Romo cium Altar - Misdinar tetap berdiri didepan bantal masing-masing. Salam Pembuka - Misdinar berdiri. Tobat - Misdinar berlutut 2 kaki di bantal masing-masing. Tuhan, Kasihanilah kami - Misdinar berlutut 2 kaki di bantal masing-masing Kemuliaan - Misdinar berdiri di depan bantal masing- masing. Doa Pembuka - Misdinar berdiri di depan bantal masing-masing. LITURGI SABDA Setelah Doa pembuka Lektor, Pemazmur, dan Misdinar hormat bersama. Lalu, misdinar berjalan ke tempat duduk masing-masing mengikuti lantai berwarna coklat. Bacaan Pertama - Misdinar duduk. Mazmur tanggapan - Misdinar duduk. Bacaan Kedua - Misdinar duduk 61
Bait Pengantar Injil - Misdinar berdiri. Bacaan Injil - Misdinar berdiri. Homili - Misdinar duduk. Syahadat - Misdinar berdiri. *Saat kalimat “... Yang dikandung dari Roh Kudus dan dilahirkan oleh Perawan Maria ..” misdinar membungkuk 90° (hormat). Doa Umat - Misdinar berdiri. Selesai doa umat - saat Romo mengatakan “...Dengan pengantara Kristus Tuhan kami, Amin”, Misdinar langsung berjalan menuju ke tengah depan Altar dan membungkuk 90° (hormat) bersama lektor. LITURGI EKARISTI Persiapan Persembahan Setelah membungkuk (hormat), semua misdinar mundur satu langkah. Pertama, pasangan misdinar yang bertugas “naik”,berjalan menuju kredens.Kemudian pasangan yang bertugas “menjemput” berjalan menuju pintu utama dimulai dari pasangan yang paling kecil. Terakhir, pasangan yang bertugas “menunggu” berbalik badan ke arah pintu utama (memutar kearah dalam). Tugas Persembahan (petugas KREDENS) 62
Perlu diperhatikan bahwa: 1. Misdinar yang bertugas naik bergerak paling pertama setelah semua misdinar mundur satu langkah. Misdinar naik ke kredens melalui jalur tengah. 2. Petugas misdinar WAJIB hormat SETIAP sebelum dan sesudah memberikan alat persembahan. 3. Petugas misdinar WAJIB memutar ke arah dalam setelah memberikan alat persembahan. 4. Apabila terdapat lebih dari 2 sibori di awal, petugas tetap mengantarkan piala dan kedua sibori dahulu lalu mengantarkan sibori sisanya ke tengah Altar. 5. Setelah selesai mengantarkan semua barang persembahan, petugas balik ke bantal lewat tangga gotik gong. 6. Petugas misdinar sisi Romo WAJIB hormat saat melewati tengah Altar. ● Pertama, sepasang misdinar yang bertugas akan naik ke tengah Altar menuju kredens untuk mengambil piala dan sibori. Posisi Piala berada di sebelah kanan, sedangkan Sibori berada di sebelah kiri. Saat petugas maju ke depan Altar untuk menyerahkan piala dan sibori, misdinar hormat lalu memberikan piala sibori tersebut kepada Romo atau konselebran yang bertugas. Lalu, petugas menundukan kepala, memutar ke arah dalam dan kembali ke kredens untuk mengambil sibori dari persembahan. ● Lalu, Salah satu petugas kredens mengantarkan Sibori dari persembahan kepada Romo. JANGAN LUPA UNTUK MENUNDUKAN KEPALA SEBELUM DAN SESUDAH MEMBERIKAN SIBORI. Kemudian petugas memutarkan badan ke dalam untuk mengambil air dan anggur. 63
· Setelah itu, petugas mengambil air dan anggur yang sudah ada di kredens dengan memposisikan gagang ampul menghadap ke arah Romo yang diantar oleh petugas misdinar lainnya (anggur berada di sebelah kanan dan air di sebelah kiri). Saat petugas maju ke depan Altar untuk menyerahkan air dan anggur, misdinar hormat lalu memberikan air dan anggur kepada Romo atau konselebran yang bertugas Lalu, petugas menundukan kepala, memutar ke arah dalam dan kembali ke kredens untuk mengambil lavabo dan lap. ● Lalu misdinar mengambil Air (lavabo) dan Lap (air berada di kiri dan lap di kanan) dengan memposisikan Salib yang berada di lap ke arah kanan. Misdinar menundukan kepala kembali sebelum dan sesudah menyerahkan barang persembahan tersebut dan memutar ke arah dalam saat menuju kredens. Untuk lebih jelas, urutannya adalah sebagai berikut: 1. Piala dan Sibori 2. Sibori dari persembahan 3. Ampul 4. Air dan Lavabo (petugas JEMPUT) Perlu diperhatikan bahwa: 1. Misdinar yang bertugas jemput akan bergerak setelah petugas kredens jalan. 2. Pasangan misdinar paling kecil selalu berjalan paling depan. 64
● Petugas jemput persembahan berjalan ke pintu utama melalui jalur tengah (Petugas jemput berjalan, merapat dengan pasanganya) untuk menjemput petugas yang membawa persembahan dengan posisi pasangan paling kecil di depan. Setelah sampai di depan pintu utama, misdinar berbalik dengan berputar ke arah dalam. Artinya, pasangan yang lebih besar dapat berputar lewat bagian luar dari pasangan kecil sedangkan pasangan kecil tinggal berputar balik ke arah dalam.Lalu petugas akan berjalan menuju Altar kembali (lewat tengah). Perlu diperhatikan bahwa pasangan yang paling kecil harus berada di paling depan saat berjalan. ● Petugas jemput berjalan secara konstan (tidak terlalu cepat atau tidak terlalu lambat) menyesuaikan dengan pembawa persembahan dan Romo. Setelah sampai di depan Altar, petugas jemput harus menunggu di depan bangku umat pertama dan menunggu Romo hingga turun ke depan Altar. ● Setelah Romo turun ke depan Altar, petugas jemput akan berdiri ke depan bantal di sebelah petugas menunggu (sejajar dengan Romo) lalu putar balik ke arah dalam mengarah ke petugas pembawa persembahan lalu hormat bersamaan dengan petugas lainnya. Apabila terdapat barang persembahan lebih, petugas akan mengantarkan barang persembahan tersebut ke tempatnya. (petugas TUNGGU) Perlu diperhatikan bahwa: 1. Misdinar yang bertugas menunggu akan bergerak setelah petugas kredens dan jemput bergerak. 65
2. Misdinar akan menerima barang persembahan dari Romo. 3. Setelah meletakkan barang-barang persembahan, petugas balik lewat tangga Altar bagian tengah. 4. Setelah petugas kredens dan jemput bergerak, petugas yang menunggu akan bergeser ke bantal pasangan paling besar dan membalikkan badan ke arah dalam sambil menunggu petugas jemput. 5. Saat petugas jemput sampai di depan bangku umat pertama, Romo akan turun dan menerima barang persembahan. Petugas misdinar yang menjemput akan berbaris sejajar dengan Romo (di sebelah petugas nunggu). 6. Saat petugas jemput sudah berada sejajar dengan Romo, semua petugas kredens dan jemput akan hormat kepada petugas pembawa persembahan. ● Pertama, petugas pembawa persembahan akan memberikan sibori kepada Romo, dan Romo akan memberikannya kepada misdinar. Misdinar yang paling dekat dengan Romo akan membawa sibori tersebut ke kredens lewat tangga Altar bagian tengah. ● Selanjutnya petugas pembawa persembahan akan memberikan ampul yang berisi air dan anggur kepada Romo, dan Romo akan memberikannya kepada misdinar (misdinar meletakkan ampul tersebut di kredens). ● Kemudian petugas pembawa persembahan akan memberikan kotak kepada Romo dan Romo akan memberikan kotak tsb kepada misdinar (kotak diletakkan di meja kecil dekat mimbar 66
sebelah gong) dengan meletakan bagian engsel kotak menghadap ke arah Altar. ● Setelah semua barang persembahan diberikan, Romo bersama dengan misdinar memberi hormat kepada petugas pembawa persembahan, setelah itu misdinar kembali ke bantal masing- masing dan menghadap Altar. Setelah semua petugas selesai melakukan tugasnya Saat petugas kredens sudah kembali, semua misdinar membungkuk hormat secara bersamaan. Petugas yang di depannya terdapat bel, langsung mengangkat bel tanpa suara dan berdiri tegak. Pada saat kata “Dengan perantaraan Kristus Tuhan kami. Amin”, bel dibunyikan secara singkat. Doa Syukur Agung - Misdinar berdiri di bantal masing-masing. Kudus-kudus - Misdinar berdiri di bantal masing- masing. Misdinar yang bertugas membunyikan gong berjalan menuju gong dan menunggu di depan tangga gong. Setelah petugas gong berjalan ke arah gong, petugas Misdinar lainnya yang berada di sebelah kiri petugas gong bergerser untuk mengisi bantal petugas gong tersebut. Sedangkan pasangan yang sudah ditugaskan mengambil kotak Kudus-kudus (biasanya pasangan paling besar), berbalik ke arah pintu utama untuk mengambil kotak yang diberikan oleh petugas dan meletakkannya ke meja kecil dekat mimbar. Sesudah itu kembali ke bantalnya masing-masing. 67
*Selesai kudus-kudus*- Semua misdinar berlutut 2 kaki di bantalnya masing-masing termasuk petugas gong (petugas gong berlutut di tangga ketiga). *Pemberkatan hosti dan anggur*- Bel dibunyikan setelah Romo membuat tanda Salib atau kalimat “Kuduskanlah persembahan ini dengan daya Roh-Mu agar bagi kami menjadi Tubuh dan Darah Putra-Mu terkasih Tuhan kami,Yesus Kristus.” sebagai patokan. Konsekrasi - Misdinar masih berlutut dua kaki. Setelah kata “Terimalah dan makanlah, inilah Tubuh-Ku yang diserahkan bagimu”, Romo akan mengangkat Hosti besar, Ketika Hosti besar sudah berada diatas saat itulah misdinar baru membunyikan gong sebanyak 3x3 dengan jeda 3 detik. Lalu saat Romo berlutut, misdinar membunyikan belnya sampai Romo berdiri lagi. Kemudian setelah kata “ Terimalah dan minumlah, inilah Piala Darahku yang ditumpahkan bagimu dan bagi semua orang demi pengampunan dosa. Lakukanlah ini untuk mengenangkan Daku”, Romo akan mengangkat piala yang berisikan anggur, Ketika piala sudah berada diatas, barulah misdinar membunyikan gong sebanyak 3x3 dengan jeda 3 detik. Lalu saat Romo berlutut, misdinar membunyikan belnya sampai Romo berdiri lagi. *Setelah doa syukur agung* “...Segala hormat dan kemuliaan sepanjang segala masa. Amin”: bel 1 kali. Bapa Kami - Semua misdinar berdiri dan berjalan menuju gotik lalu berbaris. Misdinar yang paling tinggi berdiri di paling dalam gotik sampai ke yang paling kecil (membuku). Doa damai - Misdinar berdiri di gotik. 68
Salam Damai - Misdinar yang paling ujung (Pasangan paling besar) menyalakan lilin dan membagikan kandelar dengan posisi lilin yang sudah menyala ke misdinar yang berada di sebelahnya dengan cara mengopernya. Anak Domba Allah - Semua misdinar berlutut di tangga pertama di gotik dan lilin diletakkan di tangga kedua gotik. *Setelah anak domba Allah*- Misdinar berdiri dan membawa lilin bersamaan dengan prodiakon yang berdiri (saat Romo makan Hosti). Komuni - Misdinar berjalan ke arah tengah dengan posisi dekat bangku umat (misdinar paling kecil menghitung bangku sesuai jumlah petugas). Saat misdinar terkecil tiba di bangku umat yang sama dengan jumlah petugas, pasangan terkecil langsung memutar badan menghadap ke Altar dan merapatkan barisannya dari pasangan paling besar yang kemudian diikuti dengan pasangan-pasangan lain tanpa harus menunggu pasangan besar lain tiba. Setelah menerima hosti, misdinar langsung menuju titik masing-masing bersama dengan prodiakon (Misdinar berjalan di depan Prodiakon). Pasangan titik komuni (bila terdapat 6 pasang): ● Pasangan 6 gong - Titik 1 (dekat kursi orang sakit) ● Pasangan 6 Romo - Titik 2 (dekat koor) ● Pasangan 5 gong - Titik 3 (di tengah) ● Pasangan 5 Romo - Titik 4 (di tengah) ● Pasangan 4 gong - Titik 5 (di titik sayap kiri) ● Pasangan 4 Romo - Titik 6 (di titik sayap kanan) 69
● Pasangan 3 & 2 (gong/Romo) - di luar (kalau misa jam 8:30) (kalau tidak ada, pasangan tersebut dapat langsung hormat di bantal, mematikan lilin di gotik dan kembali duduk secara bersamaan) ● Pasangan 1 - menjaga titik Romo (atau apabila jumlah misdinar lebih sedikit dari titik komuni yang buka, pasangan 1 dapat menjaga titik komuni lainnya sesuai urutan diatas) Tugas misdinar saat menemani Romo atau prodiakon membagi komuni, yaitu: 1. memperhatikan umat yang menerima komuni. Apabila umat tidak memakan hosti, hendaknya kita mengingatkan mereka agar segera memakan hosti yang telah diberikan. 2. Apabila hosti jatuh ke lantai, misdinar harus mengambil hosti itu dan memakannya atau bisa juga bila umat yang menerima hosti lebih dari satu, dan bila ia akan memberikan hosti yang kelebihan itu kepada misdinar, misdinar harus memakannya. 3. Bila ada orangtua yang hendak memberikan Hosti ke anaknya yang belum menerima Komuni pertama (masih terlihat dibawah umur untuk dapat menerima Komuni), Maka petugas Misdinar harus menegur orangtuanya dan menunggu sampai orangtuanya memakan Hosti tersebut *Setelah Komuni* ● Misdinar hormat di depan bantal (boleh tidak menurut barisan, jadi misdinar boleh berbaris dengan acak) Bila Misdinar sudah selesai menjaga komuni maka Misdinar boleh langsung hormat 70
dibantal. TETAPI jika ada misdinar lain yang sudah hampir selesai atau sedang menuju bantal, maka Misdinar harus menunggu Misdinar lain tersebut dan hormat Bersama-sama. Lalu berjalan menuju gotik masing-masing untuk mengembalikan kandelar, kemudian berjalan ke tempat duduk masing-masing. Membereskan Altar (inisiatif masing-masing misdinar) - untuk petugas yang duduk di sisi gong saja. Pertama, misdinar mengantarkan air ke Romo, Misdinar memegang ampul dengan cara memegang bagian pegangan ampul, karena misdinar yang akan menuangkan airnya ke piala (1 misdinar saja yang maju). Sebelum menuangkan airnya, misdinar harus hormat dahulu kepada Romo. Kedua, mengambil sibori dan piala dan meletakknya di kredens. Setelah tugasnya selesai, misdinar menunduk (memberi hormat) kepada Romo lagi. Lalu kembali ke tempat duduk masing-masing. RITUS PENUTUP Doa Penutup - Semua misdinar berdiri. Pengumuman - Misdinar duduk. Berkat - Semua Misdinar tetap berada di atas Altar (di depan tempat duduk masing-masing), kemudian berlutut dua kaki untuk menerima berkat. Setelah berkat, semua misdinar berdiri dan berjalan turun ke bantal masing-masing dan 71
menunggu Romo turun untuk berlutut satu kaki bersama Romo. Kemudian semua misdinar langsung mundur satu langkah. Misdinar di barisan gong menghadap kiri semua dan menunggu misdinar dari barisan Romo. Misdinar dari barisan Romo jalan menuju menuju misdinar bagian gong, lalu jalan bersamaan ke lorong gong. 72
Mini games Menjodohkan 73
Katekese Mengapa alat liturgi pada umumnya banyak dilapisi dengan emas? Secara fungsional, pelapisan alat liturgi dengan emas membuat perlengkapan liturgi ini lebih tahan lama dan aman untuk digunakan, namun memiliki makna yang lebih mendalam yaitu untuk memperindah sesuai martabatnya untuk melayani perayaan pemuliaan Allah. Sumber: https://avilashop.com/product/category/monstrans Apakah makna dari pencampuran air dan anggur? Dalam Perayaan Ekaristi, air melambangkan cairan lambung yang mengalir dari Tubuh Kristus saat Ia ditusuk lambungNya dan anggur melambangkan darah Kristus yang mengalir dari tubuh-Nya saat disalib. Air dan Anggur melambangkan keilahian dan kemanusiaan. Maka, pencampuran keduanya dalam satu wadah (Piala) mengungkapkan peristiwa Allah menjadi manusia yang dimana kita diajak berpartisipasi dalam keilahian Kristus. Dengan kata lain, pencampuran air dan anggur mengungkapkan makna kesatuan tak terpisahkan antara Kristus dan umat-Nya. Makna tersebut selalu diucapkan 74
oleh Imam dalam Doa Presidentil yang didoakan saat mencampur air dan anggur ke dalam piala yang bebunyi, “Sebagaimana dilambangkan oleh pencampuran air dan anggur ini, semoga kami boleh mengambil bagian dalam keallahan Kristus, yang telah berkenan menjadi manusia seperti kami.” Sumber: http://belajarliturgi.blogspot.com/2011/09/makna- mencampur-air-dengan-anggur.html?m=1 Apakah makna dari asap yang dihasilkan dari pembakaran dupa pada wiruk? Penggunaan wiruk dalam Perayaan Ekaristi menjadi simbol dari doa-doa yang naik kehadapan tahta Allah. Lain dari itu, pada Kitab Suci diceritakan Musa yang diperintahkan Allah untuk mempersembahan wewangian sebagai penghormatan atas kehadiran-Nya dalam Tabernakel/Kemah Pertemuan dalam Perjanjian Lama. Gereja Katolik percaya bahwa Perjanjian Lama telah digenapi dalam diri Kristus. Seiring dengan kepercayaan bahwa Tuhan Yesus Kristus sungguh hadir di dalam Tabernakel suci dalam rupa Ekaristi, wiruk wewangian digunakan untuk menghormati kehadiran Tuhan tersebut. Wiruk (dan asap dupa) tersebut juga dipakai untuk menciptakan suasana penyembahan kepada Tuhan yang hadir dalam Perayaan Ekaristi. 75
Sumber: https://www.katolisitas.org/makna-penggunaan- ukupan-wewangian-dalam-misa/ https://terangiman.com/2018/10/19/sejarah-dupa-dan- mengapa-digunakan-saat-misa/ Apakah perbedaan dari monstrans dan sibori? Bukankah keduanya digunakan sebagai wadah hosti? Montrans Montrans berasal dari bahasa Latin \"monstrare” yang berarti “mempertontonkan”. Maka, monstrans digunakan untuk memperlihatkan Sakramen Mahakudus yang ditahtakan atau dibawa saat adorasi. Sibori Sibori berasal dari bahasa Latin “cyborium” yang berarti “piala dari logam”. Maka berbeda dengan monstrans, sibori adalah wadah untuk menyimpan hosti kecil yang akan dibagikan kepada umat saat Komuni. Sumber: https://kristusraja.gereja.cc/news/676 Mengapa petugas liturgi berdoa terlebih dahulu di sakristi sebelum bertugas? Sakristi biasanya menjadi tempat dimana persiapan puncak untuk tugas melayani altar dan umat Allah dilakukan oleh para petugas Perayaan Ekaristi, mulai dari Imam, diakon, prodiakon, misdinar, lektor, dan petugas lainnya. Melalui doa, para petugas diharapkan dapat 76
“melarikan diri sejenak” dari kebisingan, kegaduhan dan kesibukan persiapan, serta “berganti hati” untuk membangun batin yang siap dalam melayani Tuhan secara tulus. Selain itu, doa juga dapat membantu para petugas menghilangkan rasa tegang dan panik sebelum bertugas. Sumber: https://liturgiekaristi.wordpress.com/2013/12/10/mencipt akan-keheningan-di-sekitar-sakristi-terutama-menjelang- ekaristi/ http://www.marinusyohanes.org/m.php?v=693&vt=KAT EKESE-PRA-MISA-2020-Seputar-Dinamika-Hidup- Berliturgi-di-Lingkungan-07-Apa-fungsi-ruang-sakristi- bagi-para-petugas-liturgi Apakah arti dari tanda salib? Beberapa makna dari tanda salib yang selalu dibuat oleh umat Katolik sebelum dan sesudah berdoa, adalah: ● Lambang/sarana keselamatan akan Tuhan Yesus yang menebus dosa kita dengan kematian-Nya di kayu salib. ● Iman akan Tritunggal Mahakudus, yakni Allah Bapa, Allah Putera, dan Allah Roh Kudus. ● Kerelaan umat Katolik untuk memanggul salib sebagai konsekuensi pengikut Kristus. ● Lambang cinta kasih kita kepada Allah dan sesama. Tanda salib dari atas ke bawah (vertikal) 77
melambangkan cinta kasih kita kepada Tuhan, dan tanda salib dari kiri ke kanan (horizontal) melambangkan cinta kasih kepada sesama. ● Lambang penyerahan diri. Tanda salib pada dahi dan dada tengah, kiri dan kanan, artinya seluruh akal, pikiran, perasaan, hati, dan karya kita, kita serahkan kepada Tuhan agar Dia berkenan menyucikannya. ● Kesaksian bahwa kita adalah pengikut Kristus. Sumber: Buku Calon Misdinar 2020 Mengapa hosti berlebih yang sudah dikonsekrir harus disimpan pada tabernakel? Tabernakel digunakan seiring dengan kepercayaan agama Katolik yakni dimana hosti yang sudah dikonsekrir dalam Misa Kudus, berubah eksisten-sinya menjadi Tubuh dan darah Kristus. Walaupun hosti berlebih ataupun sengaja dilebihkan untuk kepentingan umat yang sa-kit dan menginginkan Komuni Kudus karena tidak bisa mengikuti Pera-yaan Ekaristi, hosti tersebut tetap diyakini sebagai Tuhan Yesus sendiri selama sudah dikonsekrir. Maka Hosti itu disimpan dalam tabernakel, yang sewaktu- waktu dapat dihantar dan diterimakan kepada umat beriman yang sakit ataupun umat lain pada misa selanjutnya. 78
Sumber: http://st-stefanus.or.id/berita/detail/katekese- liturgi-6--27-tabernakel Mengapa umat harus mengambil air suci terlebih dahulu saat pertama memasuki Gereja? Pengambilan air suci sebelum memasuki gereja tidak terlepas dari penghayatan akan pentingnya air di dalam kehidupan manusia. Demikian pula, tanda salib yang dibuat dengan air suci tersebut mengingatkan akan Tritunggal Mahakudus: Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus. Lain daripada itu pengambilan air suci juga dapat dimaknai sebagai pertobatan atas dosa-dosa manusia, perlindungan terhadap yang jahat, dan peringatan akan pembaptisan. Sumber: http://cg.amoredio.org/cg-reading/tata-gerak- dan-sikap-tubuh-saat-misa-kudus/ Mengapa umat menyembah saat Tubuh dan Darah Kristus diangkat? Menyembah dilakukan oleh umat sebagai tanda bakti dan hormat kepada Tuhan. Menyembah dilakukan dengan cara mengatupkan kedua tangan di atas dahi. Selain pada konsekrasi, sikap menyembah juga dilakukan pada saat Sakramen Mahakudus diangkat pada doa Salve dan perayaan Kamis Putih. Sumber: Buku Panduan Misdinar (Romo Rossi) 79
Mengapa kita menebah dada saat menyatakan Tobat dalam Perayaan Ekaristi? Tindakan menebah dada pada saat tobat dapat diartikan sebagai: ● Ungkapan sedih yang dimana menebah dada mengandung arti menampar dada berulang kali, melambangkan ungkapan kesedihan dari umat Allah. ● Pengakuan atas dosa yang telah diperbuat dihadapan Tuhan, maupun kepada sesama yang ada di samping kiri, kanan, depan, belakang, dan segenap umat yang hadir. Sumber: https://amorpost.com/apa-makna-menebah- dada-saat-mengucapkan-saya-mengaku-dalam-misa-ini- penjelasannya/ Mengapa kita membungkukkan badan saat mengucapkan kata-kata “Yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh perawan Maria” ataupun “Ia dikandung dari Roh Kudus, Dilahirkan oleh Perawan Maria, dan menjadi manusia” pada Syahadat? Sikap membungkuk itu digunakan untuk menghormati kepada perwujudan sang Putra yang dikandung dari Roh Kudus dan dilahirkan oleh perawan Maria. Sikap hormat dan terima kasih atas karya agung Allah itu, diungkapkan dengan membungkukkan badan. Maka, tindakan hormat 80
ini bukan semata-mata kepada Maria, tetapi terlebih dahulu kepada Allah sendiri yang melakukan karya agung dalam diri Bunda Maria. Sumber: https://www.google.com/amp/s/liturgiekaristi.wordpress. com/2011/03/08/doa-aku-percaya-membungkukkan- badan-pada-kata-kata-yang-dikandung/amp/ Mengapa kita tidak boleh mengobrol, bermain gawai, ataupun melakukan aktivitas lainnya selama Perayaan Ekaristi berlangsung? Gereja Katolik meyakini bahwa Allah sendiri hadir pada saat Perayaan Ekaristi berlangsung, maka sudah sepantasnya bahwa seluruh umat yang hadir juga memiliki keinginan untuk hadir dengan sungguh- sungguh. Jadikanlah Perayaan Ekaristi sebagai momen berbicara dengan Tuhan sehingga jauhkan semua gawai dan berbicaralah dengan Tuhan, bukan dengan umat yang lain. Dengarkanlah Dia berbicara melalui Liturgi Sabda dan rasakan kehadiran-Nya secara nyata, masuk ke dalam diri kita melalui Ekaristi yang kita terima. Sumber: https://www.youcat.id/article/orang-muda- main-hp-saat-misa-apa-kata-tuhan/ Mengapa kita tidak boleh makan ataupun minum di dalam Gereja? 81
Apabila ditinjau dari sisi manusiawi, kegiatan makan dan minum dilarang di dalam Gereja karena akan mudah sekali mengotori gedung Gereja. Fungsi gedung Gereja juga adalah untuk ibadah, bukan untuk acara makan dan minum. Tentu kegiatan ibadah juga tidak akan khusyuk apabila gedung Gereja dipenuhi dengan bau makanan. Memang Perayaan Ekaristi banyak dikaitkan dengan kegiatan makan dan minum seperti pada saat penerimaan komuni sendiri. Namun, bukan berarti kita bisa mengalihkan kegiatan makan dan minum dari rumah ke Gereja. Sumber: https://gkipi.org/makan-di-gereja/ Mengapa sikap misdinar selama bertugas dalam Perayaan Ekaristi harus selalu tulus, sopan dan fokus? Secara teknis, seorang misdinar bertugas untuk mendampingi dan membantu Imam demi kelancaran Perayaan Ekaristi. Walau demikian, misdinar juga melayani Allah sendiri serta seluruh umat yang hadir untuk merayakan Ekaristi. Maka dari itu, seluruh pelayanan misdinar harus menjadi doa, bukan semata- mata suatu pelayanan teknis. Semua tugas pelayanan membantu mengarahkan perhatian umat kepada inti misteri keselamatan. Pelayanan para misdinar diharapkan dapat membantu umat dalam menghayati atau mengalami inti misteri yang dirayakan. Oleh karena itu, seluruh sikap 82
atau gerak-gerik dan perhatian dari misdinar harus diarahkan atau dipusatkan kepada inti misteri itu. Dalam hal ini misdinar harus memiliki disiplin diri, yakni: disiplin hati dan budi, disiplin gerak, serta disiplin mata. Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=7f11xjsYUSY Mengapa tangan misdinar terkatub 45° dari dada pada saat melakukan sikap sempurna/berdiri? Secara teologis, tidak ada makna khusus dibalik posisi terkatubnya tangan misdinar 45° dari dada tersebut, namun tetap harus diseragamkan agar sikap doa tetap terlihat jelas mengingat misdinar yang harus menjadi contoh positif bagi umat dalam sikap berdoa yang baik dan benar serta agar misdinar memiliki estetika dalam bertugas. Sumber: Romo Rossi Mengapa misdinar berjalan pelan? Secara liturgis, berjalan merupakan lambang dari perjalanan umat Allah menuju surga. Misdinar biasanya berjalan pelan agar dapat menciptakan suasana yang tenang dan khidmat. Itu sebabnya mereka harus berjalan pelan, tenang dan sopan. Pandangan matanya pun harus lurus dan postur badan tetap tegak. 83
Sumber: Buku Calon Misdinar 2020 & Buku Panduan Misdinar (Romo Rossi) Mengapa misdinar harus menundukkan kepala sebelum dan sesudah mengantarkan peralatan misa kepada romo? Menundukkan kepala bukanlah sebuah simbol perendahan diri. Menundukkan kepala disini merupakan tanda penghormatan. Begitu pula yang dilakukan oleh lektor kepada imam sebelum ia membacakan Kitab Suci. Sumber: Buku Calon Misdinar 2020 Mengapa umat ataupun petugas liturgi harus membungkukkan badan/berlutut satu kaki sebelum dan sesudah menaiki altar? Dalam ajaran agama Katolik, altar menjadi simbol dari tempat menghadirkan kurban Tubuh-Darah Kristus, meja Tuhan untuk perjamuan di akhir zaman, dan pusat pengucapan syukur umat dalam kesatuan dengan seluruh Gereja. Mengingat makna dan keistimewaannya, maka altar sebagai simbol Kristus dihormati dengan beberapa cara, yakni membungkuk dan berlutut satu kaki maupun penciuman meja altar oleh Imam. Sumber: https://free.facebook.com/Liturgi.dan.Ekaristi.Gereja.Kat olik/posts/menghormati-altar-dan-tabernakel-mengapa- 84
apa-maknanyatempat-khusus-untuk-imam- di/10153507078043793/?_rdc=1&_rdr Mengapa kita harus membungkukkan badan/berlutut 1 kaki saat melewati tabernakel yang bernyala? Tabernakel yang dalam bahasa Ibrani adalah Mishkan ( )משכןmemiliki arti yaitu “tempat Tuhan berdiam di tengah umat-Nya”. Tabernakel yang menyala menandakan hosti yang sudah dikonsekrir menjadi tubuh dan darah Kristus berada di dalamnya. Maka sudah sepantasnya bagi kita untuk memberi tanda hormat kepada Hosti Kudus tersebut dengan membungkukkan badan ataupun berlutut satu kaki saat melewati tabernakel yang bernyala. Sumber: http://www.pustakakristen.com/2016/04/apakah- tabernakel-itu.html Mengapa hosti terkonsekrir yang terjatuh ke lantai harus tetap dimakan? Dalam Perayaan Ekaristi ini terjadi pertukaran suci atau perubahan substansial dari roti dan anggur menjadi Tubuh dan Darah Kristus pada saat konsekrasi. Di dalam rupa roti dan anggur yang telah dikonsekrir itu, Kristus sendiri, Dia yang hidup dan dimuliakan, sungguh hadir, nyata dan secara substansial dengan tubuh-NYA, darah-NYA, jiwa- NYA dan derajat ilahi-NYA. Maka dari itu, apapun yang 85
terjadi pada hosti yang telah dikonsekrasi tersebut, sebisa mungkin tetap dimakan. Sumber: https://www.salamdamai.org/2017/01/hosti-suci-jatuh- ke-tanah-sebaiknya.html?m=1 Mengapa misdinar memegang lilin saat menemani prodiakon dalam membagikan Hosti Kudus saat komuni? Lilin dalam Perayaan Ekaristi dapat dilambangkan sebagai kehadiran Kristus. Maka dari itu, lilin digunakan dalam bagian-bagian yang melambangkan kehadiran Kristus sendiri, seperti pada saat pembagian Komuni. Sumber: https://kristusraja.gereja.cc/news/232 Mengapa kita harus bangga menjadi misdinar? Terdapat beberapa hal yang menjadi alasan mengapa seorang anak muda bangga menjadi pelayan altar, antara lain: ● Banyak sekali hal yang didapatkan baik dalam misdinar secara organisasi maupun liturgis yang tidak diajarkan sekolah. ● Misdinar adalah orang pertama yang menerima Hosti Kudus dari Imam. ● Banyak persahabatan yang akan muncul dan bertahan lama. 86
● Liburan akan menjadi lebih bermakna dan seru akibat acara-acara misdinar. ● Misdinar mudah sekali dijadikan rumah dan keluarga kedua. Sumber: Misdinar Indonesia Mengapa Imam dan petugas Misa lainnya melakukan tiarap pada Ibadat Jumat Agung? Tiarap merupakan ungkapan tidak pantas, merasa berdosa dihadapan Allah. Tiarap juga menggambarkan kedukaan yang sangat mendalam akan wafat Kristus. Selain dilakukan pada Perayaan Jumat Agung, tiarap juga dilakukan oleh para calon diakon, imam, dan uskup ketika litani orang kudus didaraskan. Sumber: Buku Panduan Misdinar (Romo Rossi) 87
Latihan PG 1. Misdinar berasal dari bahasa a. Spanyol b. Italia c. Belanda d. Belgia 2. Prasyarat untuk menjadi Misdinar 1. Beragama katolik 2. Adanya unsur paksaan 3. Sudah menerima komuni pertama 4. Mengetahui prosedur perayaan Ekaristi 5. Bermalas-malasan dalam melakukan tugas 6. Mengetahui peralatan Ekaristi Dari pernyataan diatas, manakah yang termasuk pernyataan yang benar? a. 2,3,5,6 b. 1,2,4,5 c. 1,3,4,6 d. 2,4,5,6 3. Arti dari “I” dalam virus Misdinar adalah a. Iman b. Ikut-ikutan 88
c. Ikhlas d. Iri 4. Santo Tarsisius lahir di sekitar tahun a. 230 b. 250 c. 245 d. 260 5. Kapan kita merayakan Hari raya Santo Tarsisius a. 15 Juli b. 25 Juni c. 25 September d. 15 Agustus 6. Apa yang ingin Santo Tarsisius berikan untuk para tawanan Nasrani a. Lilin berdoa b. Tubuh Kristus c. Anggur yang sudah diberkati d. Kitab Suci 7. Liturgi berasal dari bahasa Yunani yang disebut a. Leitourgia b. Leiturgio c. Leituorgia d. Leitorgia 8. Kapan masa Paskah dimulai a. Sesudah 50 hari dari Malam Paskah-Pentakosta b. Sesudah 30 hari dari Malam Paskah-Pentakosta 89
c. Sebelum 50 hari dari Malam Paskah-Pentakosta d. Sebelum 30 hari dari Malam Paskah-Pentakosta 9. Pada saat tanggal 12 Mei 1967, Gereja Katolik di seluruh dunia memperingati Misa Minggu Biasa ke XIV, Injil dari manakah yang akan dibacakan pada saat misa tersebut a. Markus b. Yohanes c. Lukas d. Matius 10. Manakah yang termasuk makna dari warna liturgi Ungu a. Rasa syukur dan pengharapan b. Keberanian dan Pertobatan c. Kesedihan dan Kemuliaan d. Pertobatan dan kesedihan 11. Apa huruf pertama dan terakhir alphabet yunani a. Alpha dan Beta b. A dan Z c. Rho dan Phi d. Alpha dan Omega 12. Dalam pencampuran air dan anggur, mengapa air dituang lebih sedikit dibandingkan anggur a. Karena jika air lebih banyak, cita rasa dari anggur akan menghilang b. Karena jika air lebih banyak, air dapat merusak anggur yang merupakan lambang keilahian c. Karena jika air lebih banyak, piala bisa penuh dan tumpah 90
d. Karena jika air lebih banyak, air dapat merusak anggur yang merupakan lambang Kesucian 13. Dari gambar di bawah ini manakah yang termasuk Patena a. b. c. d. 14. Di bawah ini manakah yang termasuk susunan piala yang benar a. Piala - Patena - Palla - Purifikatorium - Korporal 91
b. Piala - Palla - Patena - Purifikatorium - Korporal c. Piala - Purifikatorium - Patena - Palla - Korporal d. Piala - Purifikatorium - Palla - Patena - Korporal 15. Sakramen berasal dari kata Latin yaitu a. Sacramentarium b. Sacramento c. Sacrament d. Sacramentum 16. Sakramen krisma disebut juga sebagai sakramen a. Sakramen perminyakan b. Sakramen pengurapan orang sakit c. Sakramen penguatan d. Sakramen Imamat 17. Dibawah ini merupakan beberapa materia Sakramen 1. Baptis = Air yang dicurahkan 2. Pernikahan = Laki Laki dan Perempuan, Janji nikah 3. Krisma = Penumpangan tangan dari Uskup 4. Perminyakan = Minyak yang diurapkan, Penumpangan tangan Dari pernyataan tentang materia Sakramen diatas, manakah yang termasuk pernyataan yang benar? a. 1 dan 2 b. 2 dan 4 c. 1 dan 3 d. 3 dan 4 18. Di bawah ini, bagian apa saja yang terdapat di panti imam a. Tempat air suci dan Mimbar 92
b. Sedilia dan Kredens c. Sakristi dan Tabernakel d. Meja Altar dan Tempat air suci 19. Urutan menggunakan baju Misdinar yang benar adalah a. Rok - Baju - Samir b. Baju - Rok - Samir c. Baju - Samir - Rok d. Rok - Samir - Baju 20. Sikap yang benar pada saat kalimat “yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh Perawan maria” a. Berdiri b. Duduk c. Berlutut 2 kaki d. Membungkuk 21. Kenapa kita sebagai misdinar dan juga umat saat misa harus berlutut a. Bentuk penghormatan kita terhadap Romo b. Bentuk penghormatan terhadap altar yang suci c. Bentuk penghormatan kita terhadap Tuhan Yesus yang bertahta di Tabernakel d. Semua nya benar 22. Alasan mengapa Misdinar harus berjalan pelan adalah a. Untuk menciptakan suasana yang terlihat rapi dan tidak terburu buru b. Agar saat berbaris, Misdinar tidak terpisah pisah dengan yang lain 93
c. Untuk menciptakan suasana yang tenang dan khidmat d. Agar Romo tidak tertinggal saat jalan berbaris 23. Yang Romo lakukan untuk mengubah air dan anggur menjadi Tubuh dan Darah Kristus disebut a. Transubstansiasi b. Konsekrasi c. Doa Syukur Agung d. Semua benar 24. Sebutkan urutan perarakan masuk saat misa Wirug Dupa… urutan : pasangan 1 dan 2 = lilin pasangan 3 dan 4 = petugas biasa pasangan 5 = Wirdup a. 1,2,3,4,5 b. 5,4,3,2,1 c. 5,1,2,3,4 d. 5,1,2,4,3 25. Kapan bel kedua dibunyikan a. Saat romo berlutut b. Saat romo berkata “ semoga Roh Kudus itu menguduskan persembahan ini agar menjadi Tubuh dan (+) Darah Tuhan kami, Yesus Kristus, yang menghendaki kami merayakan misteri agung ini yang Ia wariskan kepada kami sebagai perjanjian abadi.” 94
c. Saat romo berkata “ Ya Allah, berkenan lah menerima persembahan ini, yang kami unjukkan sebagai tanda kesediaan kami untuk mengikuti Putra-Mu, Tuhan, kami, kini dan sepanjang masa. Amin ” d. Saat Romo berkata “Saudara-saudara, Tuhan kita Yesus Kristus berpesan supaya kita makan dan minum dari perjamuan yang Ia sediakan Inilah Tubuh-Nya, inilah Darah-Nya, inilah Anakdomba Allah penyelamat kita.” 26. Kapan Misdinar turun untuk mengambil Wirug Dupa saat bacaan injil a. Bacaan pertama b. Mazmur tanggapan bait kedua c. Bacaan kedua d. Mazmur tanggapan bait ketiga 27. Perbedaan misa biasa dan misa harian a. Tidak ada kemuliaan, tidak ada bacaan ke-2,dan tidak ada jemput persembahan b. Tidak ada kemuliaan, tidak ada mazmur tanggapan, dan ada doa umat c. Ada kemuliaan, tidak ada Tuhan Kasihanilah kami, dan tidak jemput persembahan d. Ada kemuliaan, Tidak ada persembahan, Kudus-kudus tidak dinyanyikan 95
Search