Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore RINGKASAN MATERI tema 2 subtema 2 IPA

RINGKASAN MATERI tema 2 subtema 2 IPA

Published by shu karni, 2021-12-08 05:20:35

Description: RINGKASAN MATERI tema 2 subtema 2 IPA

Search

Read the Text Version

RINGKASAN MATERI TEMA 2 SUBTEMA 2 Kelas 6 IPA

IPA ADAPTASI PADA HEWAN Adaptasi pada hewan memiliki tujuan : 1. Memenuhi kebutuhan hidup (misalnya air dan makanan)  struktur gigi, bentuk paruh, bentuk kaki yang berbeda. 2. Mengatasi kondisi lingkungan tertentu 3. Melindungi diri dari pemangsa

Adaptasi Pada Hewan untuk Memenuhi kebutuhan hidup Perbedaan jenis makanan yang tersedia di lingkungan mengakibatkan hewan memiliki struktur tubuh yang berbeda seperti berikut: Struktur gigi Karnivora (pemangsa daging) : gigi taring sangat tajam  kucing, harimau, buaya, hiu Herbivora (pemangsa tumbuhan) : gigi terdiri dari gigi seri dan geraham  sapi, kuda, kambing Omnivora (pemangsa daging dan tumbuhan) : gigi terdiri dari gigi seri, taring dan geraham  tikus, kera Lidah yang panjang dan lengket Lidah yang dimiliki cicak, bungklon, dan landak semut panjang dan lengket digunakan untuk menangkap mangsanya berupa serangga.

Bentuk paruh sumber Perbedaan bentuk paruh dapat ditemukan pada burung/ungas. : https://www.websitependidikan.com/2017/08/tujuan- 1. Paruh burung berkantong yang dimiliki oleh burung adaptasi-pada-hewan-tertentu.html pelikan pemakan ikan untuk memudahkan menangkap ikan dalam air 2. Paruh kuat, tajam, dan melengkung bagian ujungnya yang dimiliki oleh Elang untuk mencabik mangsanya 3. Paruh bebek berbentuk dayung/sudu untuk mempermudah mencari makan di lumpur 4. Paruh pendek dan kuat yang dimilki oleh burung pipit pemakan biji, mempermudah burung pipit menghancurkan biji 5. Paruh panjang dan runcingnya burung kolibri untuk memudahkan burung kolibri mengisap nectar 6. Paruh panjang, kuat, dan runcingnya burung pelatuk yang berfungsi untuk mencari serangga yang bersembunyi di kulit pohon

Bentuk Kaki 1. Adaptasi morfologi pada burung tipe kaki pencengkeram atau pemangsa mempunyai kaki pendek, kekar, dan biasanya berkuku melengkung tajam dan runcing. Contoh hewannya ialah burung elang, rajawali, dan juga burung hantu. 2. Adaptasi morfologi pada burung tipe kaki perenang ialah bentuk kaki yang mempunyai selaput diantara sela-sela jari kakinya. Contohnya ialah hewan bebek, entok, angsa dan itik. 3. Adaptasi morfologi pada burung dengan tipe kaki pejalan ialah bentuk kaki yang panjang dan tegak. Biasanya 3 jari menghadap depan, 1 jari ke belakang dan tidak tumbuh sempurna. Contoh hewannya ialah ayam dan burung unta.

Bentuk Mulut 1. Adaptasi morfologi pada serangga tipe mulut penggigit ialah bentuk mulut yang pendek dan runcing. Contohnya pada hewan semut, belalang, dan rayap. 2. Adaptasi morfologi pada serangga tipe mulut penusuk dan penghisap ialah bentuk mulut yang panjang dan tajam/runcing. Contoh hewannya tidak lain ya ialah bentuk mulut nyamuk yang dipergunakan untuk menghisap darah. 3. Adaptasi morfologi pada serangga tipe mulut penghisap ialah bentuk mulut seperti belalai yang dapat digulung dan dijulurkan. Contohnya ialah bentuk mulut pada hewan kupu-kupu. 4. Adaptasi morfologi pada serangga tipe mulut penjilat ialah bentuk mulut yang mempunyai lidah panjang. Contohnya ialah pada bentuk mulut hewan lebah yang digunakan untuk menjilat makanan berupa nextar yang berada pada bunga. Sumber : https://pengajar.co.id/adaptasi-morfologi-adalah/

Adaptasi pada kondisi lingkungan tertentu 1. Unta : mempunyai punuk sebagai cadangan lemak/energy, usus yang panjang untuk menyerap lebih banyak air dalam makanan, telapak kaki lembut untuk mempermudah berjalan di pasir, kelopak mata berambut untuk menghalangi debu. 2. Beruang kutub : rambut putih sebagai kamuflase dr pemburu, lapisan lemak di bawah kulit untuk bertahan di suhu dingin. 3. Kelelawar : ekolokasi mendeteksi keberadaan mangsa/pemangsa dengan pantulan bunyi. 4. Burung hantu : memiliki penglihatan dan pendengaran yang tajam 5. Lumba-lumba dan paus : muncul kepermukaan laut untuk mengambil oksigen dan kemampuan ekolokasi.

Adaptasi untuk Melindungi Diri 1. Cicak dan tokek : kaki mempunyai perekat dan kemampuan autotomi (memutuskan ekor) 2. Bungklon : mimikri yaitu mengubah kulit sesuai kondisi lingkungan. 3. Walang sangit : mengeluarkan bau yang menyengat. 4. Landak : memiliki rambut seperti duri yang dilapisi keratin untuk menakuti dan melindungi dari musuh 5. Kala jengking : memiliki sengat beracun 6. Cumi-cumi : mengeluarkan tinta untuk menghindari pemangsa 7. Ikan buntal : menggembungkan tubuh, memiliki duri beracun 8. Trenggiling/kaki seribu : memiliki struktur kulit yang keras, menggulungkan diri. 9. Musang, kumbang, kecoak : pura-pura mati


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook