Struktur Gerakan Pramuka Struktur Gerakan Pramuka di Indonesia: 30 | D u n i a P r a m u k a
Tingkatan Pramuka Tingkatan pramuka merupakan kiasan dasar kepramukaan yang berarti ungkapan yang digunakan secara simbolik dalam penyelenggaraan pendidikan kepramukaan. Kiasan kepramukaan ini bersumber pada sejarah perjuangan bangsa Indonesia dan budaya bangsa Indonesia. Kiasan Tingkatan Usia Arti kiasan Dasar Siaga Mula 7- 10 tahun Perjuangan Budi Bantu Penggalang Tata Utomo (1908) Penegak untuk me- Pandega Siagakan rakyat. Ramu 11-15 tahun Perjuangan para Rakit Terap pemuda Indonesia dalam me-Galang persatuan dan kesatuan bangsa (1928). Bantara 16-20 tahun 17 Agustus 1945 Laksana 21-25 tahun ditegakkannya NKRI. Me-Pandega-I (memelopori) pembangunan 31 | D u n i a P r a m u k a
Pembina Dewasa setelah Andalan Dewasa Kemerdekaan tahun 1945. Membina Bangsa dan Negara. Para pemimpin yang bisa diandalkan. Satuan dalam Kiasan Dasar Pramuka Kiasan Dasar Satuan Pramuka Arti Kiasan Siaga Barung Perindukan Tempat penjaga rumah bangunan. Per-Induk-an (tempat menginduk). Penggalang Regu Gardu; pangkalan Penegak Pasukan Sangga untuk meronda. Tempat suku berkelompok. Rumah kecil untuk penggarap sawah/ladang. Pandega Racana Fondasi, alas tiang umpak atap. 32 | D u n i a P r a m u k a
Kode Kehormatan Gerakan Pramuka Kode Kehormatan adalah suatu norma atau nilai-nilai luhur dalam kehidupan para anggota Gerakan Pramuka yang merupakan ukuran atau standar tingkah laku anggota Gerakan Pramuka. a. Pramuka Siaga Kode kehormatan bagi Pramuka Siaga ada dua : Dwi Satya (Janji Pramuka Siaga) Dwi Satya Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh- sungguh : - Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menurut aturan keluarga. - Setiap hari berbuat kebaikan. Dwi Darma (Ketentuan Moral Pramuka Siaga) Dwi Darma - Siaga berbakti pada ayah dan ibundanya. - Siaga berani dan tidak putus asa. b. Pramuka Penggalang, Penegak, dan Pandega. Trisatya 33 | D u n i a P r a m u k a
Merupakan 3 (tiga) janji yang harus senantiasa dipegang oleh para anggota Gerakan Pramuka. Tri Satya Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh- sungguh : 1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila. 2. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat. 3. Menepati Dasadarma. Perbedaan Trisatya golongan Penggalang dengan golongan Penegak, Pandega dan Dewasa yakni terletak pada no. 2. Pada Golongan Penggalang sama seperti kolom diatas, sedangkan pada golongan Penegak, Pandega dan Dewasa kalimat “mempersiapkan diri membangun masyarakat” berubah menjadi “ikut serta membangun masyarakat”. Terdapat kewajiban dalam Trisatya, yaitu Kewajiban terhadap Tuhan, NKRI, Pancasila, sesama hidup, masyarakat dan Dasadarma. Dasadarma Dasadarma merupakan ketentuan moral yang harus dipegang oleh para anggota pramuka. 34 | D u n i a P r a m u k a
Dasadarma Pramuka itu, 1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia. 3. Patriot yang sopan dan kesatria. 4. Patuh dan suka bermusyawarah 5. Rela menolong dan tabah. 6. Rajin, terampil, dan gembira. 7. Hemat, cermat, dan bersahaja. 8. Disiplin, berani, dan setia. 9. Bertanggungjawab dan dapat dipercaya. 10.Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan. Beberapa contoh pengamalan dari Dasadarma dalam kehidupan sehari-hari, antara lain : No. Dasa Darma Pengamalan 1. Takwa kepada Tuhan Beribadah menurut yang Maha Esa agama masing- masing. Patuh dan berbakti kepada orang tua, Sayang kepada saudara, dsb. 2. Cinta alam dan kasih Menjaga sayang sesama kebersihan. manusia Menjaga kelestarian alam. 35 | D u n i a P r a m u k a
Membantu fakir miskin. Mengunjungi orang sakit, dsb. 3. Patriot yang sopan Mengikuti upacara dan kesatria dengan baik. Menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda. Ikut serta dalam pertahanan negara. Melindugi kaum yang lemah. Ikut serta dalam kegiatan kemasyarakatan, belajar, dsb. 4. Patuh dan suka Mengerjakan tugas bermusyawarah dengan sebaik- baiknya. Patuh pada orang tua, guru, dan pembina. Berusaha mufakat dalam setiap musyawarah. 36 | D u n i a P r a m u k a
Tidak tergesa-gesa mengambil keputusan tanpa bermusyawarah. 5. Rela menolong dan Menolong orang tabah yang mengalami musibah atau kesusahan Tidak meminta pamrih setelah menolong. Tabah dalam menghadapi kesulitan. Tidak banyak mengeluh dan tidak mudah putus asa. 6. Rajin, terampil, dan Tidak pernah bolos gembira sekolah. Selalu hadir dalam setiap pertemuan dan pelatihan pramuka. Dapat membuat berbagai macam kerajinan atau hasta karya yang 37 | D u n i a P r a m u k a
berguna. Selalu riang gembira dalam setiap melakukan kegiatan, dsb. 7. Hemat, cermat, dan Rajin menabung bersahaja dan tidak boros. Teliti dalam melakukan sesuatu. Bersikap hidup sederhana. Biasa membuat perencanaan sebelum melakukan tindakan, dsb. 8. Disiplin, berani, dan Mendahulukan setia kewajiban dahulu sebelum haknya. Berani mengambil keputusan. Selalu menepati waktu yang telah ditentukan. Tidak pernah mengecewakan orang lain. 38 | D u n i a P r a m u k a
Tidak pernah ragu dalam bertindak, dsb 9. Bertanggungjawab Menjalankan dan dapat dipercaya sesuatu dengan sikap bersungguh- sungguh. Tidak pernah mengecewakan orang lain. Bertanggungjawab dalam setiap tindakan, dsb. 10. Suci dalam pikiran, Berusaha untuk perkataan, dan berkata yang baik perbuatan dan benar serta tidak pernah berbohong. Tidak pernah menyusahkan atau mengganggu orang lain. Berbuat baik pada semua orang, dsb. *** 39 | D u n i a P r a m u k a
Simpul/Tali Pramuka Simpul mempunyai arti seni menyambungkan bahan- bahan elastic misalnya tali dan membuat anyaman yang dibuat dari tali-tali, senar atau fiber. Jenis tali antara lain: tali ijuk, rami/henap, bamboo, katun, nilon, sintetik, plastic, dsb. Jenis simpul, antara lain: a. Simpul ujung tali, untuk menjaga agar tali tidak terurai. b. Simpul mati, untuk menyambung dua tali yang sama besar. 40 | D u n i a P r a m u k a
c. Simpul anyam, untuk menyambung dua tali yang tidak sama besar. d. Simpul anyam berganda, untuk menyambung tali yang tidak sama besarnya dalam keadaan basah maupun kering. e. Simpul erat, untuk memendekkan tali. f. Simpul pangkal, untuk permulaan sebuah ikatan. 41 | D u n i a P r a m u k a
g. Simpul tiang, untuk mengikat leher binatang agar tidak terjerat sewaktu binatang bergerak. h. Simpul tarik, untuk menuruni tebing atau pohon dan tidak akan kembali ke atas. 42 | D u n i a P r a m u k a
i. Simpul kursi, untuk mengangkat atau menurunkan orang atau barang. j. Simpul kembar, untuk menyambung dua tali yang sama besar dalam kondisi licin atau basah. 43 | D u n i a P r a m u k a
k. Simpul jangkar, untuk membuat tandu darurat atau tali timba. Jenis Ikatan, antara lain: a. Ikatan palang, untuk membentuk palang dengan sudut 90. 44 | D u n i a P r a m u k a
b. Ikatan silang, untuk membentuk tongkat bersilang dan talinya membentuk diagonal. c. Ikatan canggah, untuk menyambung dua buah tongkat dengan kedudukan tegak lurus serta untuk memenjangkan tongkat. *** 45 | D u n i a P r a m u k a
Berkemah Berkemah merupakan rekreasi yang amat popular, biasanya menggunakan tenda atau semacam kendaraan khusus yang dikenal sebagai caravan. Berkemah biasanya dilakukan di dekat pantai, hutan, pegunungan, bumi perkemahan dan sebagainya. Macam-macam Perkemahan a. Dilihat dari jenis perkemahan, antara lain : - Perkemahan Bakti (Perkemahan Wirakarya, Kemah Kerja). - Perkemahan Ilmiah (untuk tugas penelitian, Observasi atau survey). - Perkemahan Rekreasi (Liburan, Wisata). - Perkemahan Pendidikan (Pramuka, PMR, Organosasi Pecinta Alam). b. Dilihat dari lamanya waktu berkemah, antara lain : - Perkemahan satu hari (berangkat pagi, pulang sore). - Perkemahan dua hari (seperti Persami, dsb). - Perkemahan yang lebih dari dua hari (Perjusami atau perkemahan Jum’at, Sabtu, dan Minggu, dsb). c. Berdasarkan tempat berkemah, antara lain : - Perkemahan menetap (Standing Camp). - Perkemahan berpindah-pindah (Safary Camp). 46 | D u n i a P r a m u k a
Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan perkemahan, diantaranya : a. Sasaran dan Motivasi Sasaran dan motivasi harus dipersiapkan sebelum mengadakan perkemahan. Sasaran ini harus diketahui oleh semua panitia penyelenggara dan juga para peserta pada umumnya sebab sasaran perkemahan akan mempengaruhi besarnya pembiayaan, lamanya waktu, banyaknya peralatan, dsb. b. Perencanaan (Planning) Untuk membuat perencanaan yang baik, kita harus memiliki data-data yang lengkap tentang tempat yang akan digunakan. Oleh karena itu, maka harus melakukan survey terlebih dahulu. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan ketika survey adalah: - Keadaan medan perkemahan (prasarana air dan MCK). - Sarana kesehatan. - Keamanan daerah perkemahan dari bahaya alam maupun binatang buas. - Kepemilikan tempat (guna meminta izin berkemah). - Tempat berbelanja yang terdekat (warung, toko atau pasar). - Koordinasi dengan daerah perkemahan. 47 | D u n i a P r a m u k a
- Jarak sampai ke tempat berkemah, kendaraan, efektifitas waktu dan transportasi. - Jadwal susunan acara. - Objek yang bermanfaat untuk dikunjungi, dsb. Setelah selesai melakukan survey langkah selanjutnya mulai menyusun perencanaan yang meliputi : - Waktu yang digunakan (lamanya waktu berkemah, keberangkatan dan kepulangan berkemah serta waktu untuk menyelesaikan laporan dan pertanggungjawaban). - Tempat barkemah. - Biaya perkemahan. - Peserta perkemahan. - Transportasi yang digunakan selama berkemah. - Pimpinan serta panitia perkemahan. - Pembagian tugas. - Peralatan/logistik. - Susunan acara. - Perlu tidaknya mengundang pelatih, instruktur, narasumber atau penceramah. c. Persiapan sebelum berkemah Persiapan yang baik akan menjadi penentu suksesnya sebuah kegiatan, meliputi: - Mental Siap kepanasan, kehujanan, jauh dari tempat ramai, berbagi dengan teman, gotong-royong, dsb. 48 | D u n i a P r a m u k a
- Fisik Persiapannya meliputi: Kesehatan Sebelum berkemah harus benar-benar sehat, kalau perlu ada Surat Keterangan Dokter. Menjaga pola makanan serta membawa obat-obatan. Perlengkapan/Peralatan Prinsip yang harus dipegang dalam membawa perlengkapan berkemah adalah membawa peralatan seringan mungkin, simpel, lengkap dan sepraktis mungkin. Perlengkapan anggota, antara lain: pakaian secukupnya, sepat, sandal, kaos kaki, handuk, sabun, sikat gigi, pasta gigi, jas hujan, wajan, sendok, garpu, senter, tas pinggang dan sebagainya. Perlengkapan kelompok, antara lain: perlengkapan masak, perlengkapan tenda, kotak obat/P3K, perlenggkapan makan/logistik, dan sebagainya. d. Bahan Makanan Bahan makanan selama perkemahan besar sekali manfaatnya. Pilihlah makanan yang sehat, murah dan tahan lama. Persiapkan makanan yang instan yang cepat saji 49 | D u n i a P r a m u k a
sehingga lebih efisien waktu bila diperlukan namun harus sesuai dengan porsi jangan terlalu berlebihan karena efeknya tidak baik untuk kesehatan. Jika memungkinkan membuat makanan sendiri sehingga akan melatih keterampilan dalam memasak. e. Keterampilan Peserta dapat belajar tentang berbagai keterampilan yang ada hubungannya dengan pelaksanaan berkemah. Keterampilan dan pengetahuan tentang berkemah ini, antara lain: - Pengetahuan tentang cuaca. - Pengetahuan tentang tekanan udara. - Penggunaan kompas. - Membuat, membaca dan mempergunakan peta. - Pengetahuan memasak dengan peralatan dan bahan bakar sederhana. - Pertolongan pertama pada kecelakaan. - Mempergunakan alat-alat perlengkapan pramuka. - Pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan dan binatang yang dapat dimakan dalam kedaan darurat dan hewan- hewan yang dilindungi, dsb. f. Pelaksanaan perkemahan Dalam pelaksanaan perkemahan sesuaikan dengan perencanaan dan persiapan yang telah tersusun. Jika ada sebuah rencana yang tidak dapat terlaksana, sebaiknya 50 | D u n i a P r a m u k a
dimusyawarahkan bersama supaya dapat segera terselesaikan. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu tiba di perkemahan : - Lapor diri kepada Kwarcab, pejabat atau kepala wilayah perkemahan tersebut. - Segera mendirikan tenda dan persiapan masak. - Beramah-tamah dengan penduduk sekitar perkemahan. Hal-hal yang perlu diperhatikan selama berada di perkemahan: - Menjaga kode etik perkemahan. - Menjaga dan merawat area perkemahan dan tidak membuat kerusakan. - Melaksanakan kegiatan yang telah tersusun dengan baik. - Selalu disiplin, menjaga kerapihan, dan sopan santun. Hal-hal penting lainnya yang perlu diperhatikan, antara lain : - Saat musim hujan tenda harus rangkap dua. - Membuat galian disekitar tenda untuk aliran air hujan. - Tenda harus dibuka pada pagi hari supaya udara segar dapat masuk. - Perhatikan keadaan sekeliling baik cuaca, kondisi lingkungan, dan sebagainya. - Peliharalah kesehatan dan kebersihan. 51 | D u n i a P r a m u k a
- Tenda dipasang menurut arah mata angin sehingga angin bertiup dari belakang tenda. g. Selesai acara perkemahan Hal-hal yang perlu diperhatikan setelah rangkaian acara selesai adalah: - Izin pulang kepada Kwarcab dan pejabat setempat. - Periksa perlengkapan sesuai catatan sebelum berkemah dan sesudah berkemah. - Semua sampah, kotoran harus dibersihkan, lubang- lubang harus ditutup, sisa-sisa makanan dikubur. Usahakan bersih dan rapi serta tidak meninggalkan bekas. Cara mendirikan tenda 52 | D u n i a P r a m u k a
Macam-macam tenda dan patok (pin): Perlengkapan lainnya, antara lain: - Tempat untuk Bendera. - Tempat topi. - Rak piring dan gelas. - Tempat untuk menjemur baju. - Rak sepatu. 53 | D u n i a P r a m u k a
- PPPK - Dapur. Berikut contoh dapur, antara lain : *** Apu Unggun Api unggun merupakan salah satu bentuk kegiatan di alam terbuka khususnya pada malam hari. Pada mulanya api unggun digunakan sebagai tempat pertemuan disamping sebagai penghangat badan dan menjauhkan diri dari gangguan binatang buas. Selain itu, api unggun dilaksanakan sebagai acara hiburan dengan suasana yang riang gembira. 54 | D u n i a P r a m u k a
Tujuan api unggun adalah untuk mendidik dan menumbuhkan keberanian dan kepercayaan pada diri sendiri melalui cara berpentas. Nilai pendidikan dalam api unggun, di antaranya : a. Mempererat persaudaraan. b. Memupuk kerja sama (gotong-royong) c. Menambah rasa keberanian dan kepercayaan diri. d. Membuat suasana kegembiraan dan kebebasan. e. Mengembangkan bakat dan kreativitas. f. Memupuk disiplin bagi pelaku dan penonton. Bentuk-bentuk api unggun : a. Bentuk Piramid Kayu disusun berbentuk piramid makin tinggi makin kecil. Piramid ada yang berbentuk segi tiga dan ada yang segi empat. b. Bentuk Pagoda 55 | D u n i a P r a m u k a
Di tengah terdapat kayu besar yang dipancangkan, kayu lain disandarkan pada tonggak tersebut, di tengah- tengah diberi kayu yang mudah terbakar. c. Bentuk Pagoda Roboh Ujung kayu diatur agar bertemu di tengah-tengah. Di tempat pertemuan kayu diberi kayu-kayu kecil/sampah yang mudah terbakar. Bentuk ini dibuat ketika bentuk dan panjang kayu tidak sama. d. Bentuk Kursi Bentuknya seperti kursi, menggunakan kayu yang bentuknnya berjajar seperti kursi. 56 | D u n i a P r a m u k a
Cara membuat : - Dua pancang kayu di pancangkan sejajar condong (45-60 derajat). - Dua kayu lain diletakkan rabah dekat pancang, selanjutnya kayu diletakkan melintang di atasnya. *** Kompas Kompas adalah alat untuk menetapkan atau mencari arah mata angin, digunakan oleh para pelaut, penerbang, perkemahan, petualang, pemburu dan lainnya untuk berpindah dari suatu tempat ke tempat lain. Dua tipe kompas, yaitu: a. Kompas magnetik: arah ditunjukkan oleh magnet berbentuk jarum yang mengarah pada arah Kutub Utara di bawah pengaruh medan magnet bumi. 57 | D u n i a P r a m u k a
b. Kompas Gyrocompass: tidak dipengaruhi oleh magnet bumi. Pada kompas yang menggunakan cairan (alkohol dan air), jarum kompas akan mudah digunakan, dari keunggulan inilah maka banyak yang menggunakan kompas cairan dari pada kompas kering. Menentukan arah mata angin selain menggunakan Kompas dapat pula menggunakan sinar matahari, jam tangan, magnet buatan, tumbuh-tumbuhan alami, dan rasi bintang. Bagian-bagian Kompas: a. Dial: permukaan dimana tertera angka/huruf seperti pada jam. b. Visir: pembidik sasaran. c. Kaca Pembesar: untuk melihat sasaran dan angka pada Dial. d. Jam Penunjuk: menunjukkan lokasi magnet bumi. e. Tutup Dial: dengan 2 garis bersudut 45, dan dapat diputar- putar. f. Alat penggantung: untuk tali/dapat juga untuk menyangkutkan ibu jari tangan sewaktu melakukan pembidikan. Angka dan istilah dalam Kompas North : Utara : 0 (360) North East : Timur Laut : 45 East : Timur : 90 58 | D u n i a P r a m u k a
South East : Tenggara : 135 South : Selatan : 180 South West : Barat Daya : 225 West : Barat : 270 North West : Barat Laut : 325 Gambar Bagian Kompas *** 59 | D u n i a P r a m u k a
Arah Mata Angin 60 | D u n i a P r a m u k a
Satuan Karya (SAKA) Satuan Karya Pramuka (SAKA) adalah wadah pendidikan guna menyalurkan minat, mengembangkan bakat dan meningkatkan kemampuan, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman pramuka dalam bidang kejuruan, serta memotivasi mereka untuk melaksanakan kegiatan nyata dan produktif sehingga dapat memberi bekal bagi kehidupannya, serta bekal pengabdiannya kepada masyarakat, bangsa dan negara. Jenis-jenis SAKA: a. SAKA Bahari: bergerak dibidang kebaharian/kelautan. b. SAKA Bakti Husada: bergerak di bidang kesehatan. c. SAKA Bhayangkara: bergerak di bidang kemanan dan ketertiban masyarakat. d. SAKA Dirgantara: bergerak di bidang kedirgantaraan/udara. e. SAKA Kencana: bergerak di bidang keluarga berencana. f. SAKA Taruna Bumi: bergerak di bidang pertanian. g. SAKA Wana Bakti: bergerak di bidang kehutanan. h. SAKA Wirakartika: bergerak di bidang pendidikan dan bela negara. i. SAKA Bina Sosial : bergerak di bidang sosial. j. SAKA Pandu Wisata : bergerak di bidang pariwisata. Pembina SAKA disebut Pamong SAKA. Setiap SAKA memiliki satuan kecil yang disebut krida. 61 | D u n i a P r a m u k a
Logo Satuan Karya (SAKA) *** 62 | D u n i a P r a m u k a
Tanda Jejak Tanda jejak adalah tanda yang menunjukkan sesuatu, apakah itu arah jalan atau bahkan hal-hal lain tentang peristiwa atau kejadian. Macam-macam Tanda Jejak: a. Tanda jejak yang dibuat di atas tanah. 63 | D u n i a P r a m u k a
b. Tanda jejak yang di buat dengan batu-batuan. c. Tanda jejak yang dibuat dengan kayu, ranting atau rerumputan. 64 | D u n i a P r a m u k a
Tanda Medan Tanda Medan merupakan tanda situasi yanng terdapat pada tepi kiri atau kanan dari sebuah peta yang dinyatakan dengan simbol-simbol tertentu. Tanda Medan tersebut dapat digunakan dalam pembuatan peta pita, peta perjalanan, peta lokasi atau denah, akan tetapi ada juga tanda medan digunakan sebagai tanda jejak. Contoh Tanda Medan 65 | D u n i a P r a m u k a
*** Tata Upacara Pramuka a. Tata Upacara Siaga. Pembina/Pembantu Pembina Siaga memanggil anggota perindukan dengan barisan bersaf. Para Pembina Siaga memeriksa kebersihan, kerapihan dll., sesuai dengan tugasnya, dan memilih barung 66 | D u n i a P r a m u k a
yang terbaik dan barung yang terbaik tersebut mendapat kepercayaan untuk mempersiapkan upacara pembukaan. Seluruh anggota perindukan dalam barungnya masing- masing membentuk barisan bersaf. Siaga/ Sulung yang terpilih mempersiapkan segala perlengkapan upacara untuk upacara pembukaan. Perlengkapan Bendera Merah Putih/tiangnya, teks Pancasila, teks Dwi Darma. Sulung memanggil seluruh peserta upacara dengan “.....siagaaaaaaa” dan dijawab “Siaaaap” oleh para siaga, kemudian Sulung membuat kode lingkaran kecil maka berlarilah para siaga membentuk lingkaran kecil menurut barungnya masing-masing dan barung si sulung berapa di depanya. kemudian membentuk lingkaran besar. Sulung/Pemimpin Upacara menjemput pembina upacara Sulung menjemput yanda/Bunda dengan ucapan \"yanda, upacara pembukaan latihan perindukan siaga sudah bisa dimulai yanda sudi membukanya.\" kemudian Yanda mengatakan \"Terima kasih\" kemudian Yanda/ Bunda Memegang tangan Kiri Sulung dan membimbingnya memasuki lingkaran dan menempatkannya di depan standart/totem. Yanda/bunda memerintahkan sulung untuk mengambil Bendera Merah Putih \"Sulung, ambil Pusaka kita\". Dan sulung pun keluar melalui pintu untuk mengambil bendera merah putih. 67 | D u n i a P r a m u k a
Kemudian memasuki lingkaran dan pada waktu di pinggir lingkaran (pintu) berhenti sejenak dan penghormatan dipimpin oleh Yanda/Bunda dan diikuti oleh seluruh peserta upacara. Pembacaan teks Pancasila oleh pembina upacara Yanda/Bunda Yanda/ Bunda membacakan teks Pancasila diikuti oleh seluruh peserta upacara. Pembacaan teks Dwi Darma oleh Sulung Sulung membacakan dan dibalas oleh peserta sbb : Sulung : Dwi Darma, siaga membalas serupa kemudian Sulung ; \"Siaga itu menurut ayah dan bundanya\" dijawan\" kami menurut ayah dan bunda kami\". Sulung: \"Siaga itu berani dan tidak putus asa\" dijawab \"kami berani dan tidak putus asa\" Selesai membaca teks dwi darma Yanda/ Bunda memerintahkan sulung kembali ke barungnya dan pada waktu sulung kembali ke barungnya wakilnya yang tadi menempati posisi pemimpin barung kembali ke tempatnya melalui jalan belakang. Yanda/Bunda memberikan kata bimbingan. Pada waktu memberikan kata bimbingan Yanda/Bunda cukup dengan sikap instirahat maka seluruh peserta upacara mengikutinya dengan sikap istirahat Selesai pengarahan Yanda/bunda kembali sikap sempurna dan diikuti oleh seluruh peserta upacara dengan sikap sempurna/siap. 68 | D u n i a P r a m u k a
Pembacaan do’a dipimpin oleh yanda/Bunda doa diucapkan dan diikuti oleh seluruh siaga (doa cukup pendek saja). Selesai Yanda/bunda berdo'a maka selesailah upacara dilanjutkan dengan kegiatan lainnya. Ingat..! Yanda dan Bunda tidak membubarkan lingkaran tetapi langsung dilanjutkan dengan kegiatan yang sesuai dengan jadwal latihan. b. Tata Upacara Penggalang Gambar Posisi tata upacara tingkatan Penggalang. Pemeriksaan kebersihan dan kerapihan oleh Pinru. Regu petugas menyiapkan Perlengkapan Upacara. Pratama memasuki lapangan upacara. Penghormatan Pinru kanan kepada Pratama. Laporan masing-masing Pinru kepada Pratama. Pembina memasuki tempat upacara. Penghormatan kepada Pembina dipimpin Pratama. Laporan Pratama kepada Pembina upacara. 69 | D u n i a P r a m u k a
Pengibaran Bendera Merah Putih oleh Petugas diiringi lagu Indonesia Raya. Pembacaan Pancasila oleh Pembina upacara dan diikuti oleh seluruh pasukan. Pembacaan Dasa Darma Pramuka oleh Petugas. Amanat Pembina upacara pasukan diistirahatkan. Pembacaan Do’a. Laporan Pratama kepada Pembina upacara. Pembina upacara meninggalkan lapangan upacara. Penghormatan Pinru kanan kepada Pratama. Pasukan di Bubarkan. c. Tata Upacara Penegak/Pandega Tiap-tiap pemimpin sangga memanggil anggotanya dengan barisan bersaf. Para pimpinan sangga memeriksa kebersiahan, kerapihan dll., sesuai dengan tugasnya, dan penegak yang terpilih sebagai petugas upacara mempersiapkan peralatan yang diperlukan dalam upacara pembukaan. Seluruh anggota ambalan dalam sangganya masing- masing membentuk barisan bersaf, 70 | D u n i a P r a m u k a
pradana mengecek persiapan upacara untuk upacara pembukaan. Perlengkapan, Bendera Merah Putih, tiang bendera (biasanya stok yang disambung) yang sudah berdiri , teks Pancasila, teks Dasa Darma. Pradana memanggil seluruh peserta upacara dengan pluit (bunyinya : priiiiit.......dan dijawab Siaaaap oleh para penegak), kemudian pradana membuat kode bersaf sambil meniup pluit dengan bunyi ptit..prit...prit..maka berlarilah para penegak membentuk barisan bersaf menurut sanggaya masing-masing. Laporan tiap-tiap pinsa (pimpinan sangga) kepada pradana. dalam hal ini pinsa melaporkan nama sangga dan jumlah anggota yang hadir. Penjemputan Pembina Upacara Yanda/Bunda pradana/Pemimpin Upacara menjemput pembina upacara pradana menjemput pembina dengan ucapan \"kak, upacara pembukaan latihan ambalan sudah bisa dimulai apakah kakak sudi membukanya.\" kemudian pembina mengatakan \"Terima kasih\", saya bersedia.\" kemudian pradana mengantar pembina memasuki barisan dan menempatkannya di barisan paling kanan. setelah itu pradana kembali ketempat semula. Pengibaran Bendera Merah Putih, pradana memerintahkan petugas bendera untuk menaikkan bendera dengan ucapan \"petugas bendera\". dan petugas pun maju membawa bendera merah putih. 71 | D u n i a P r a m u k a
Kemudian setelah bendera siap diikat, penghormatan dipimpin oleh pradana dan diikuti oleh seluruh peserta upacara. Pradana menjemput pembina untuk maju ke depan Pembacaan teks Pancasila oleh pembina upacara pembiana membacakan teks Pancasila diikuti oleh seluruh peserta upacara. Pembacaan teks Dasa Darma oleh Sulung Petugas Dasa Darma. Pada waktu memberikan kata bimbingan Pembina cukup dengan sikap istirahat maka seluruh peserta upacara mengikutinya dengan sikap istirahat Selesai pengarahan Pembina kembali sikap sempurna dan diikuti oleh seluruh peserta upacara dengan sikap sempurna/siap. Pmbacaan do’a dipimpin oleh pradana do’a boleh secara berjamaah, boleh juga secara sendiri- sendiri. Selesai berdo'a maka selesailah upacara dilanjutkan dengan kegiatan lainnya. Catatan : Apabila pembina tidak hadir atau tidak bersedia maka upacara tetap berlanjut dan tugas pembina diambil alih oleh pradana. *** 72 | D u n i a P r a m u k a
Akronim/Singkatan Dalam Pramuka Adik: Panggilan untuk Pramuka yang lebih muda usia/tingkatannya. Ambalan Penegak: Satuan Pramuka Penegak yang terdiri atas 4 – 5 sangga atau sekitar 40 orang penegak. Andalan: Sebutan untuk pengurus Kwartir. Andik: Anak Didik. Sebutan untuk peserta didik Pramuka. Apel: Upacara singkat. Biasaya untuk mengecek kesiapan anak buah. Api Unggun: Kegiatan dalam perkemahan dengan berkumpul di sekitar api untuk bergembira. Biasanya diawali dengan upacara penyalaan. Bahari Saka Bahari: Pramuka cinta kelautan.Kepramukaan yang diselenggarakan bekerjasama dengan TNI Angkatan Laut, dengan penambahan ketrampilan khusus di bidang maritim dan kelautan. Bakti Husada: Saka Bakti Husada Pramuka cinta kesehatan. Kepramukaan yang diselenggarakan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dengan ketrampilan khusus di bidang medis dan kesehatan. Bantara: Pengawal Tingkatan Pertama SKU Pramuka Penegak. Bantu: Tingkatan kedua SKU Siaga. Barung: Tempat penjaga ramuan bangunan Satuan terkecil Pramuka siaga yang terdiri atas 5 – 10 orang. 73 | D u n i a P r a m u k a
Bhayangkara: Saka Bhayangkara Pramuka cinta ketertiban Kepramukaan yang diselenggarakan bekerjasama dengan Kepolisian RI dengan penambahan ketrampilan khusus bidang ketertiban masyarakat Brownie: Siaga putri. Bucik: Sebutan untuk Pembantu Pembina Siaga Putri Bunda: Sebutan untuk Pembina Siaga Putri Candradimuka: Nama Lembaga Pendidikan Kader Pramuka Tingkat Nasioanal (Lemdikanas). Candrabirawa: Nama Lemdikada Jawa Tengah Crew: Ambalan Cub: Siaga Putra Cubmaster: Pembina Pramuka Siaga Putra. Dasa Dharma: Ketentuan Moral untuk Pramuka Penggalang, Penegak, Pandega dan anggota dewasa. Dewan Ambalan: Dewan Ambalan Penegak Organisasi dalam Ambalan Penegak yang beranggotakan Pimpinan Sangga dan Wapinsa yang bertugas mengatur kegiatan dalam Ambalan tersebut. Dewan Ambalan dipimpin oleh seorang Pratama. Dewan Kerja: Organisasi/badan otonom kwartir dengan anggota para Penegak dan Pandega yang bertugas membantu kwartir terutama dalam mengelola Pramuka Penegak dan Pandega. Dewan Penggalang: Organisasi dalam Pasukan Penggalang yang beranggotakan pinru dan wapinru yang bertugas mengatur kegiatan dalam pasukan itu. 74 | D u n i a P r a m u k a
Dewan Saka: Organisasi dalam Saka, beranggotakan pimpinan krida dan wakilnya, bertugas mengatur kegiatan saka. Dianpinru: Penggladian Pimpinan Regu Pemberian materi kepada Pinru yang diharapkan Pinru tersebut dapat menularkan kepada teman-temannya. DKC: Dewan Kerja Cabang Dewan Kerja di tingkat Kwartir Cabang (Kabupaten) DKD: Dewan Kerja Daerah Dewan Kerja di tingkat Kwartir Daerah (Provinsi). DKN: Dewan Kerja Nasional Dewan Kerja di tingkat Kwartir Nasional. DKR: Dewan Kerja Ranting Dewan Kerja di tingkat Kwartir Ranting (Kecamatan). Dwi Dharma: Ketentuan Moral untuk Pramuka Siaga. Dwi Satya: Satya (Janji) untuk Siaga. ETK: Estafet Tunas Kelapa Salah satu tradisi Gerakan Pramuka guna memperingati HUTnya, melakukan perjalanan kaki berestafet (bergantian) melalui rute yang telah ditentukan. Gladi Tangguh: Kegiatan di alam bebas yang bertujuan menguji ketrampilan peserta didik. Group: Gugusdepan / Gudep Guide: Penggalang Putri Guider: Pembina Pramuka Penggalang Putri Gudep: Gugusdepan Pangkalan keanggotaan bagi peserta didik pramuka dan anggota dewasa serta wadah pembinaan bagi peserta didik. 75 | D u n i a P r a m u k a
Instruktur: Orang dengan ketrampilan di bidang tertentu yang ikut membantu di Kepramukaan, biasanya di dalam lingkungan Satuan karya. Instruktur Muda: Instruktur yang masih berusia muda Penegak/Pandega yang ikut membantu membina di golongan bawahnya (Penegak pada Penggalang) Jambore: Pertemuan Penggalang Perkemahan Besar Pramuka Penggalang Jamcab: Jambore Cabang. Jambore di tingkat Kwartir Cabang (Kabupaten) Jamda: Jambore Daerah. Jambore di tingkat Kwartir Daerah (Provinsi) Jamnas: Jambore Nasional. Jambore di tingkat Kwartir Nasional. Jamran: Jambore Ranting. Jambore di tingkat Kwartir Ranting (Kecamatan) Kabaret: Topi Pramuka Putra Kakak: panggilan untuk pembina Penggalang, Penegak, Pandega dan anggota Pramuka Dewasa lainnya. Kemah Safari: Kemah berpindah tempat. Kerani: Sekretaris (biasanya dalam lingkungan Dewan Kerja / Dewan Ambalan / Dewan Penggalang / Dewan Saka) KIM: Permainan dengan panca indera. KMD: Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar. KML: Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan. Kompas: Alat untuk menentukan Arah mata angin. Korsa: Kordinator Desa, di bawah Kwarran. KPD: Kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Dasar. KPL: Kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Lanjutan. 76 | D u n i a P r a m u k a
Krida: Satuan terkecil dalam saka yang terdiri atas 5 – 10 orang yang mengkhususkan diri mempelajari ketrampilan tertentu. Kurvey: Jaga tenda secara bergantian. Kwarcab: Kwartir Cabang Kwartir ditingkat Cabang / Kabupaten / Kota. Di bawah Kwarda. Kwarcari: Pengurus harian Kwartir. Kwarda: Kwartir Daerah Kwartir ditingkat Provinsi, di bawah Kwarnas. Kwarnas: Kwartir Nasional Kwartir ditingkat Nasional / Pusat. Kwarran: Kwartir Ranting Kwartir ditingkat Ranting/Kecamatan. Di bawah Kwarcab. Kwartir: Organisasi Eksekutif (pelaksana) yang bertugas mengatur dan mengelola kegiatan kepramukaan (pusat pengendali Gerakan Pramuka) yang beranggotakan para Andalan. Laksana: Tingkatan kedua dalam SKU Pramuka Penegak. Lemdikacab: Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka Tingkat Cabang (Kabupaten) Lemdikada: Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka Tingkat Daerah (Provinsi) Lemdikanas: lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka Tingkat Nasional. LT: Lomba Tingkat Pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk perlombaan baik beregu maupun perorangan tetapi atas nama regu. Terdiri atas LT I, LT II, LT III, LT IV dan LT V. 77 | D u n i a P r a m u k a
Mabi: Majlis Pembimbing Organisasi dari unsur Pemerintah dan masyarakat guna mengatur bimbingan dan bantuan pada Gerakan Pramuka. Mabicab: Majlis Pembimbing Cabang Mabi ditingkat Cabang/Kabupaten. Mabida: Majlis Pembimbing Daerah Mabi ditingkat Daerah/Provinsi. Mabigus: Majlis Pembimbing Gugusdepan. Mabi ditingkat Gudep. Mabinas: Majlis Pembimbing Nasional Mabi ditingkat Nasional/Pusat. Mabiran: Majlis Pembimbing Ranting Mabi ditingkat Ranting/Kecamatan. Madya Tengah: Tingkatan kedua TKK Penggalang, Penegak dan Pandega. MCK: Mandi Cuci Kakus Kamar Mandi dan WC. Mugus: Musyawarah Gugusdepan. Merupakan kekuasaan tertinggi dalam Gudep. Dilaksanakan 3 tahun sekali. Munas: Musyawarah Nasional. Merupakan kekuasaan tertinggi dalam Gerakan Pramuka, dilaksanakan 5 tahun sekali. Mula: Tingkatan pertama SKU Siaga. Manggar: Bunga Kelapa Sebutan untuk TKU Penggalang. Maping: Pemetaan terdiri atas Peta Pita, Peta Perjalanan, Peta Lokasi. Muscab: Musyawarah Cabang. Merupakan kekuasaan tertinggi di Kwartir Cabang Gerakan Pramuka. Dilaksanakan 5 tahun sekali. 78 | D u n i a P r a m u k a
Musda: Musyawarah Daerah. Merupakan kekuasaan tertinggi di Kwarda Gerakan Pramuka. Dilaksanakan 5 tahun sekali. Muspanitra: Musyawarah Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Putri Putra. Salah satu agendanya adalah laporan pertanggungjawaban Dewan Kerja dan pemilihan Dewan Kerja yang baru. Muspanitra dilaksanakan di Kwartir Ranting hingga Kwartir Nasional. Musran: Musyawarah Ranting. Merupakan kekuasaan tertinggi dalam Kwarran. Dilaksanakan 3 tahun sekali. MWT: Memanfaatkan Waktu Terluang Istirahat Biasa digunakan dalam kegiatan-kegiatan kepramukaan seperti kemah, Muspanitra, Raimuna dll. Pack: Perindukan Siaga. Padvinder: sebutan untuk Pramuka pada masa penjajahan Belanja. Pakcik: sebutan atau panggilan untuk Pembantu Pembina Siaga Putra. Pamong Saka: Pembina Saka Pandega: Pramuka usia 21-25 tahun. Pandu: Sebutan untuk Pramuka sebelum tahun 1961, yang dicetuskan oleh KH. Agus Salim setelah Belanda melarang kata Padvinder digunakan oleh organisasi kepramukaan pribumi. Panorama: Sketsa Pemandangan salah satu materi kepramukaan yaiti dengan menggambar suatu kondisi geografis suatu medan dalam bentuk gambar sketsa. Pasukan: Tempat suku berkumpul. Satuan Pramuka Penggalang yang terdiri atas 40 orang atau 4-5 regu. 79 | D u n i a P r a m u k a
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176
- 177
- 178
- 179
- 180
- 181
- 182
- 183