Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bab 4 - Manfaat Ekonomi Standar - Perhitungan Keuntungan dan Biaya Ekonomi Standardisasi

Bab 4 - Manfaat Ekonomi Standar - Perhitungan Keuntungan dan Biaya Ekonomi Standardisasi

Published by DiklatBSN, 2016-12-07 21:00:15

Description: Setelah mengikuti bab ini peserta diharapkan mampu:
1. Menjelaskan bahwa terdapat faktor-faktor biaya dalam penerapan standar, dan penerapan standar memberikan manfaat „tangible‟ dan „intangible‟. Memberikan awareness terhadap
indikator-indikator manfaat, hasil dari penerapan standar.
2. Menjelaskan bahwa penerapan standar memiliki pola yang "terkesan‟ mahal dalam awal penerapannya, namun karena memberikan efektivitas dan efisiensi sehingga dalam jangka
panjang memberikan keuntungan.

Keywords: Manfaat Ekonomi Standar,Standar Nasional Indonesia,SNI,BSN

Search

Read the Text Version

Sanksi Pelanggaran Pasal 72Undang-Undang Nomor 19Tahun 2002Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7Tahun 1987Perubahan atas Undang-Undang Nomor 6Tahun 1982Tentang Hak Cipta1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

BAB IVPERHITUNGAN KEUNTUNGAN DAN BIAYA EKONOMI STANDARDISASI Oleh Ida Busneti dan Teguh Pribadi A4.1 Pendahuluan Sesuai dengan yang sudah dijabarkan pada bab sebelumnya,pembahasan faktor keuntungan dan biaya ekonomi standardisasidapat dilihat dari berbagai faktor. Terkait standar tertentu apa? padakegiatan apa saja? dan dampaknya kepada pemangku kepentingansiapa? Perhitungan keuntungan dan biaya ini berbeda-bedabergantung pada berbagai faktor tersebut. Dalam bab ini disebutkan beberapa keuntungan dan biayadalam bentuk ekonomi, beserta penjelasan dan contohnya untukpenerapan standar serta partisipasi dalam pengembangan standar.Namun, apa yang telah disebutkan di sini belumlah mencakup segalakemungkinan yang ada untuk sebuah perhitungan yangkomprehensif. Hal ini sejalan dengan apa yang disebutkan oleh Trailldan Koenig (2000) pada studi mereka tentang dampak pemberlakuanstandar keamanan pangan. Biaya langsung dan tak langsung padaberbagai bidang (ekonomi, sosial, dan lingkungan), dan pihak yangterkena dampak (privat/individu atau publik) dapat terus memberikanefek bersambung sehingga diperlukan pernyataan lingkup danbatasan studi.4.2 Keuntungan Standardisasi4.2.1. Keuntungan Penerapan Standar Beberapa manfaat penerapan standar beserta contohnya hingga bagaimana dapat dihitung nilai keuntungan ekonominya dari beberapa sisi pandang (pihak konsumen – pemerintah – perusahaan) diberikan dalam bagian ini.Namun,tidak seluruh contoh diberikan perhitungan ekonominya dari ketiga pihak tersebut.

1. Efisiensi penggunaan daya listrik: menurunkan penggunaan KWH listrik,reduksi emisi,tingkat kesehatan yang lebih baik Contoh untuk hal ini adalah penerapan standar efisiensi energi pada peralatan elektrik dan elektronik (EE). Dengan kinerja yang sama, peralatan EE pada rumah tangga yang menggunakan daya besar dan/atau sering digunakan seperti lampu, Air Conditioner, lemari pendingin, pompa air, maka penggunaan KWH listriknya dapat ditekan. Penerapan standar ini pada produk ditampilkan dalam label tingkat efisiensi energi untuk memudahkan pemilihan oleh pelanggan seperti terlihat pada Gambar 4.1; semakin banyak tanda bintang, tanda 'Ö, atau semakin awal huruf abjadnya, peralatan EE tersebut akan semakin efisien. Gambar 4.1. Aplikasi label standar hemat energi pada produk rumah tangga Sumber: ec.europa.eu, ef.com.sg, en.gamatrindo.or.id) Perhitungan ekonomi: Delta jumlah KWH yang digunakan sebelum standar ada dan diterapkan, dengan jumlahnya setelah standar ada dan diterapkan. Sisi pandang konsumen Reduksi biaya listrik selama umur pakai, dapat menutup biaya yang dikeluarkan saat pembelian karena harga produk dengan efisiensi lebih tinggi memiliki harga yang58 Manfaat Ekonomi Standar

lebih tinggi pula. Nilai dalam satuan moneter didapatkan dengan mengalikan nilai delta KWH dengan harga per KWH (reduksi biaya penggunaan listrik). Efisiensi penggunaan listrik akhir-akhir ini menjadi penting karena masuk dalam salah satu poin utama dalam penilaian green building (Tabel 4.1)Tabel 4.1 Kriteria efisiensi energi dalam beberapa skema green buildingSumber: Penelitian Standar Green Building, BSN, 2011 Sisi pandang pemerintah Nilai delta KWH dikonversikan kedalam jumlah emisi karbon maka didapatkan reduksi emisi karbon. Mendukung program nasional dan isu internasional untuk mereduksi gas rumah kaca; Perhitungan Keuntungan dan Biaya Ekonomi Standardisasi 59

Korelasi statistik antara tren jumlah reduksi karbon dengan tren statistik kesehatan masyarakat yang lebih baik terkait dengan penyakit akibat polusi udara. Hasil dapat dikalikan dengan harga berobat kepada dokter spesialis dan harga pengobatan. Sisi pandang industri Perusahaan produk elektrik dan elektronika (EE) yang dapat memberikan pengaruh pada isi standar metode uji untuk performa efisiensi energi maka akan mendapatkan keunggulan dari kompetitornya.Keuntungan didapatkan dari porsi pasar yang dapat dikuasai dan dikurangi biaya R&D, biaya kesertaan dalam pengembangan standar, dan biaya promosi. Sebagai contoh, Jepang baru-baru ini berusaha memasukkan metode baru pada standar internasional IEC untuk pengujian efisiensi lemari pendingin dengan tambahan parameter efek buka-tutup pintu. Jepang mengirimkan sampel lemari pendingin untuk diujikan pada beberapa negara dengan iklim berbeda (termasuk Indonesia) untuk didapat data secara internasional bahwa efek tersebut memberikan dampak signifikan (Gambar 4.2) Gambar 4.2 Skema hukum termodinamika Sumber: en.wikipedia.org (dimodifikasi)60 Manfaat Ekonomi Standar

2. Efisiensi proses produksi: menaikkan jumlah produksi, menurunkan waktu down time, mengurangi produk gagal/ cacat,menghemat sumber daya manusia. Pada salah satu survei yang dilakukan BSN pada 2014, diketahui bahwa penerapan standar produk kipas angin (SNI 04-6292.2.80-2006, berlaku wajib dengan Peraturan Menteri ESDM No. 11 Tahun 2007) akhirnya membuat sebuah perusahaan di Jawa Timur berupaya untuk mendapatkan jaminan bahan baku motor listrik yang baik dari pemasoknya. Sebelumnya, perusahaan tidak mempermasalahkan motor listrik yang dipasok kepada perusahaan berkualitas baik atau tidak. Hasilnya, perusahaan merasakan bahwa produk gagal dapat dikurangi secara signifikan, komplain pelanggan berkurang, produktivitas meningkat karena produk kembali untuk perbaikan (repair) menurun, dan sumber daya manusia untuk perbaikan dapat dikurangi. Sisi pandang perusahaan Keuntungan dari efisiensi pada rantai nilai di bagian- bagian perusahaan dikurangi dengan biaya penerapan standar. Hasil dibandingkan dengan sebelum penerapan standar atau perusahaan lain yang tidak menerapkan standar atau pengandaian apabila standar tidak diterapkan (Gambar 4.2) Gambar 4.3 Motor listrik pada kipas angin Sumber: suriptotitl.files.wordpress.com, g03.s.alicdn.com Perhitungan Keuntungan dan Biaya Ekonomi Standardisasi 61

3. Pilihan pemasok yang lebih luas: mengurangi risiko terhentinya produksi. Kasus yang disampaikan ditulis oleh Stern (1998) yang kemudian dikutip oleh DIN (2000). Laporan DIN menyebutkan bahwa pernah terjadi di Jerman, sebuah perusahaan otomotif berhenti berproduksi selama 3 hari mengakibatkan 8,000 pekerja dirumahkan dan 10,000 mobil tidak dapat dilanjutkan pembuatannya, karena perusahaan hanya bergantung pada satu pemasok untuk komponen pengunci pintu yang kemudian terkendala pasokannya. Sebuah komponen yang terlihat tidak penting/sepele, ternyata bila tidak tersedia dapat menghentikan keseluruhan produksi. Pencarian pemasok lain tidak dimungkinkan secara cepat karena spesifikasi teknis yang tidak terbuka. Apabila sebuah standar untuk komponen tersebut tersedia dan dibuka untuk publik, kejadian tersebut dapat dicegah karena akan terdapat beberapa pilihan pemasok sehingga pencarian pemasok lebih mudah dan mengurangi ketergantungan. Harga bahan baku juga akan lebih kompetitif. Hal serupa juga ditemui dalam studi kasus penerapan metodologi ISO untuk perhitungan Economic Benefits of Standards (EBS – akan dijelaskan secara khusus pada Bab VI) di Perusahaan retail Fair Price di Singapura. Dengan menerapkan standar manajemen cold-chain untuk produk daging dan susu, perusahaan bisa medapatkan produk yang terjamin mutunya dari permasok mereka yang berasal dari tempat yang sangat jauh sehingga mengurangi monopoli pemasok pada jarak yang lebih dekat.62 Manfaat Ekonomi Standar

Perhitungan ekonomi: Sisi pandang pemerintah Peningkatan eksternalitas mendukung pengembangan ekonomi lebih luas dan pertumbuhan ekonomi lebih baik. Perhitungan ekonomi dilakukan dengan pembandingan statistik sebelum dan sesudah penerapan standar. Sisi pandang perusahaan Harga bahan baku lebih kompetitif dari pemasok, berkurangnya biaya untuk mencari pemasok, pencegahan risiko terhentinya produksi, mutu yang terjaga, waktu pengantaran yang dapat ditepati, penjagaan kepercayaan pelanggan dikurangi dengan biaya penerapan standar. Hasil dibandingkan dengan sebelum penerapan standar atau perusahaan lain yang tidak menerapkan standar atau pengandaian apabila standar tidak diterapkan4. Optimasi perekrutan dan manajemen sumber daya manusia: menurunkan biaya pelatihan Dengan standar kompetensi personel dan dilakukannya sertifikasi personel oleh pihak ketiga, perekrutan karyawan dapat mensyaratkan suatu kualifikasi sertifikat tertentu. Hal ini telah biasa dilakukan pada hampir seluruh profesi yang membutuhkan keterampilan khusus,seperti perawat,operator uji tak rusak, operator las, dan pekerja di ketinggian. Standar keamanan dan keselamatan yang diajarkan merupakan praktik terbaik dari rumusan berbagai pihak yang merupakan ahli di bidangnya.Pelatihan umum untuk sebuah keterampilan tidak diperlukan lagi, cukup dengan pemberian pelatihan sistem khusus yang ada di perusahaan.Perhitungan ekonomi: Sisi pandang konsumen Terbukanya bidang pekerjaan lebih luas dengan adanya kursus dan sertifikasi keterampilan; tidak terbatas hanya Perhitungan Keuntungan dan Biaya Ekonomi Standardisasi 63

pada latar belakang pendidikan formal. Perhitungan ekonomi dapat dilakukan berupa biaya sertifikasi dibandingkan dengan peluang gaji yang akan didapatkan selama periode tertentu. Sisi pandang pemerintah Terbukanya lapangan pekerjaan lebih luas untuk masyarakat, pembagian pengetahuan praktik terbaik yang lebih merata. Pengangguran menurunkan dan statistik produktivitas semakin baik. Perhitungan ekonomi dilakukan dengan pembandingan hasil sebelum dan sesudah penerapan standar atau dibandingkan dengan negara lain yang belum menerapkan. Sisi pandang perusahaan Jumlah karyawan baru yang dibutuhkan untuk periode tertentu dikalikan dengan penghematan nilai pelatihan yang tidak diperlukan lagi. Perusahaan melakukan pelatihan sendiri yang hanya mensyaratkan sebuah sertifikasi kompetensi saat perekrutan.5. Efisiensi masuk, simpan, dan keluar barang: menurunkan kesalahan proses inventory Penggunaan standar bar code dan Radio Frequency Identification (RFID) yang dibaca dengan pemindai (scanner) mengurangi kesalahan melihat dan mengetik ulang kode. Kesalahan input kode dapat membuat kekacauan, antara lain berupa data jumlah Stock Keeping Unit (SKU) tidak cocok, barang habis tidak terdeteksi, pesanan barang salah sehingga mendapat komplain pelanggan, serta produk terambil dari gudang salah dan harus kembali sehingga memakan waktu. Hasil penelusuran, diperoleh setidaknya terdapat 41 buah standar ISO atau ISO/IEC terkait barcode. Dengan teknologi tersebut yang telah menjadi standar, menjadikan kesalahan pengambilan dapat dikurangi, data dapat lebih mudah ditelusur, dan rekap data dapat dilakukan lebih cepat serta64 Manfaat Ekonomi Standar

lebih baik.Saat ini penggunaan barcode dan RFID sudah sangat luas dan tidak hanya diterapkan pada barang, tetapi juga pada data penduduk, data anggota, data pasien, paket logistik, tiket, dan lainnya. Perhitungan ekonomi: Sisi pandang konsumen Berkurangnya waktu tunggu, berkurangnya biaya untuk menyampaikan keluhan, biaya barang/jasa yang lebih murah. Perhitungan ekonomi dilakukan dengan pembandingan sebelum dan sesudah penerapan standar atau dibandingkan dengan perusahaan lain yang tidak menerapkannya. Sisi pandang perusahaan Efisiensi waktu untuk stock opname, peningkatan kecepatan arus barang sehingga dapat meningkatkan volume barang, dikurangi dengan biaya penerapan; hasil dibandingkan antara sesudah penerapan dengan sebelum penerapan atau dibandingkan dengan perusahaan lain yang belum menerapkan atau pengandaian apabila perusahaan tidak menerapkannya. Gambar 4.4 Aplikasi standar barcode https://cdn2.bigcommerce.com; http://2.bp.blogspot.com6. Standardisasi komponen: mengurangi biaya kostumasi, menggunakan ruang penyimpanan lebih sedikit. Disebutkan dalam laporan DIN (2000), model mobil VW Golf memiliki 4,786 komponen berbeda, yang apabila diurai lebih jauh terdapat total 16,897 komponen individu.Sejumlah 4,219 komponen atau seperempat dari jumlah keseluruhan adalah Perhitungan Keuntungan dan Biaya Ekonomi Standardisasi 65

komponen yang distandardisasi. Komponen yang distandardisasi lebih murah 20% - 60% daripada komponen yang dibuat khusus (costumized). Masih dari laporan DIN, DaimlerChrysler Aerospace AG (DASA) – kemudian tergabung kedalam European Aeronautic Defence and Space Company (EADS) bersama Aerospatiale-Matra dan Construcciones Aeronauticas AS (CASA); pada Januari 2014 EADS mengubah namanya menjadi Airbus Group – memperkirakan rasio harga antara komponen kostumasi dan yang distandarkan adalah 15:1, dengan setengah dari komponen kostumasi dapat distandarkan yang akan mereduksi pembelian komponen hingga 10%. Lebih lanjut, disebutkan bahwa Airbus A330/A340 menggunakan komponen berbeda lebih sedikit dibanding pendahulunya dan menghasilkan penghematan signifikan karena kebutuhan ruang gudang penyimpanan yang lebih sedikit.Ruang gudang untuk penyimpanan bahan baku/komponen dalam perhitungan ekonomi walaupun dimiliki sendiri, dihitung sebagai sewa tempat. Gambar 4.5 Suasana gudang penyimpanan. Dibutuhkan ruang yang luas untuk menyimpan komponen http://parkplacerecycling.com; http://www.well-it.com7. Efisiensi rantai pasok (modulasi ukuran kontainer, bak dan box truk): pemindahan lebih cepat, biaya bahan bakar per satuan jarak per item produk didistribusikan lebih rendah. Pengamatan di lapangan pada sistem distribusi sebuah perusahaan air minum di Indonesia dapat diketahui bahwa perusahaan tersebut menggunakan sistem moduler untuk66 Manfaat Ekonomi Standar

kerangka kontainer wadah galon airnya. Ukuran kerangka kontainer cocok saat diangkut armadanya yang berukuran kecil hingga besar, perbedaan hanya pada jumlah kerangka kontainer yang diangkut. Kesesuaian ukuran produk dengan kontainer, box, dan bak truk pengangkut tidak menyisakan ruang terbuang yang seharusnya dapat dimanfaatkan untuk mengangkut barang. Hasilnya dapat mengurangi biaya bahan bakar per satuan jarak per item produk (Gambar 4.6). Gambar 6. Sistem moduler untukkerangka kontainer wadah galon airSumber: assets.kompas.com, fjb.kaskus.co.id, targetabloid.co.id Untuk skala lebih luas yang mencakup wilayah internasional dan intermodal, modul “ISO container” merupakan kontainer yang digunakan secara masif dalam rantai pasok.ISO container merupakan sebuah cerita sukses (ISO, 1997). Saat ini, perusahaan yang produknya diperdagangkan secara internasional, telah memikirkan secara dini terkait ukuran kemasan produknya, baik utuh maupun terurai, agar dapat efisien memanfaatkan ruang di dalam 'ISO container'. Standar ini diatur dalam ISO 668 – Freight container yang dibuat oleh ISO/TC 104. Perhitungan Keuntungan dan Biaya Ekonomi Standardisasi 67

Perhitungan ekonomi: Sisi pandang perusahaan Penghematan yang tercakup dapat berupa reduksi kebutuhan waktu dan sumber daya untuk bongkar muat barang apabila dalam suatu pengantaran harus memakai beberapa moda pengangkutan. Perhitungan ekonomi dilakukan dengan membandingkan apabila perusahaan menerapkan sistem modul dan tidak atau dibandingkan dengan perusahaan lain yang tidak menerapkan atau pengandaian apabila perusahaan tidak menerapkannya. Gambar 7. 'ISO containers'; dengan standar maka dimensi containermenjadi baku sehingga mudah diangkut pada kapal laut, kereta, dan truk (intermodal). Arus logistik menjadi lancar Sumber: lh.conctantcontact.com, titantranline.com, wcnx.org68 Manfaat Ekonomi Standar

8. Tingkat kesehatan yang semakin baik: mengurangi biaya perawatan kesehatan dan hilangnya produktifitas. Saat ini perusahaan di Indonesia menerapkan standar manajemen K3 (SMK3) secara wajib yang diregulasi oleh Kementerian Tenaga Kerja atau menggunakan standar sukarela OHSAS 18001 dari British Standards yang sebentar lagi akan menjadi standar ISO 45001 (saat buku ini disusun masih dalam tahap committee draft – CD). Standar ini digunakan untuk mengatur agar dapat tercapainya “keselamatan 100%” atau “0% kecelakaan” saat bekerja. Hasil penelusuran di Jurnal Internasional (dipaparkan pada Bab V), bahkan didapatkan penelitian yang menghubungkan standar energi dengan penurunan emisi karbon yang dapat menurunkan biaya berobat kepada tenaga medis/dokter akibat paparan polusi udara. Perhitungan ekonomi: Sisi pandang perusahaan Penurunan biaya yang perlu dikeluarkan perusahaan untuk menanggung biaya pengobatan, biaya duka, serta hilangnya produktivitas karyawan yang sakit atau kecelakaan dikurangi dengan biaya penerapan standar. Perhitungan ekonomi dilakukan dengan pembandingan sebelum perusahaan menerapkan standar atau dibandingkan dengan perusahaan lain yang tidak menerapkan atau pengandaian apabila perusahaan tidak menerapkan standar.9. Willingness To Pay (WTP) dari perbaikan layanan yang akan didapatkan. Penggunaan standar manajemen lingkungan (ISO 14001), manajemen K3 (OHSAS 18001),manajemen energi (ISO 50001), tanggung jawab sosial (ISO 26000), Sistem Verifikasi Vegalitas Kayu (SVLK) atau lacak balak, standar halal, standar fair trade, dan standar lain yang sejenis memberikan jaminan atas permintaan pasar yang peduli pada hal-hal lebih jauh yang tidak hanya terkait mutu yang melekat pada produk. Hal- Perhitungan Keuntungan dan Biaya Ekonomi Standardisasi 69

hal itu antara lain berupa proses produksi yang ramah lingkungan, keadilan pada pekerja, proses produksi yang hemat energi, kepedulian sosial, kayu yang dapat dibuktikan ketertelusurannya dari hutan yang dikelola secara lestari, produk yang diproses dan berasal dari sumber halal, dan pemberian harga yang pantas pada pemasok bahan baku. Proses-proses tersebut tidak membuat perubahan wujud,rasa, penampakan pada produk akhir, tetapi memerlukan proses tambahan sehingga menuntut willingness to pay dari pelanggan. Klaim-nya perlu dibuktikan dengan cara yang dibakukan dan disepakati bersama dalam sebuah standar lalu dibuktikan dengan penilaian kesesuaian untuk kemudian diberikan pelabelan. Pembuktian penerapan standar dapat digunakan untuk memberikan harga yang lebih tinggi dari produk sejenis yang tidak menggunakan standar serupa. Perhitungan ekonomi: Sisi pandang perusahaan Harga produk yang dapat diberikan lebih tinggi karena adanya diferensiasi dari produk sejenis dikalikan prediksi pasar yang dapat diraih dikurangi dengan biaya penerapan standar; hasil dibandingkan dengan sebelum penerapan standar. Gambar 8. Label kayu legal Indonesia Sumber: disperindagkop.jogjaprov.go.id70 Manfaat Ekonomi Standar

4.2.2. Keuntungan Partisipasi dalam Pengembangan Standar Keuntungan dapat berpartisipasi dalam pengembanganstandar adalah dapat memberikan pengaruh pada isi standarsehingga memberikan keuntungan kompetitif.The ISO FiX Terdapat contoh dalam laporan DIN (2000) yang dapat dikutipuntuk hal ini, yaitu tentang 'ISO Fix System'. Volkswagen sebagaiprodusen mobil Jerman mengembangkan sistem pengunci untukpengamanan kursi anak. Sistem ini kemudian diadopsi menjadistandar ISO 13216-1 yang kemudian lebih dikenal dengan istilah 'ISOFix'. Pada kasus ini perusahaan pembuat mobil lain harusmenyesuaikan pengait pada kursi agar sesuai dengan 'standarVolkswagen' bila menginginkan kompatibilitas terhadap kursi anakyang beredar di pasaran.Dapat diambil gambaran bahwa perusahaanyang dapat memberikan pengaruh pada standar akan mendapatkankeunggulan dibandingkan perusahaan lainnya yang sejenis (Gambar4.9). Gambar 9. The 'ISO Fix’ Sumber: buggybaby.co.uk, which.co.uk, childcarseats.org.uk Perhitungan Keuntungan dan Biaya Ekonomi Standardisasi 71

Perhitungan ekonomi: Sisi pandang perusahaan Keuntungan penguasaan pasar, biaya yang dapat dihindari apabila produk perusahaan tidak sesuai dan biaya perubahan proses produksi yang diperlukan, dikurangi dengan biaya kesertaan dalam pengembangan standarNilai Mesh untuk dirt content pada produk karet alam Kasus ini dialami oleh Indonesia ketika berhadapan denganMalaysia terkait dengan penetapan angka mesh untuk dirt contentproduk karet alam. Indonesia dan Malaysia merupakan dua negarapenghasil karet alam terbesar dunia yang tentu akan sangatberkepentingan dalam kaitannya dengan memberikan pengaruhpada standar internasional yang menyangkut produk andalan merekadi pasar dunia. Standar ini dirumuskan pada ISO TC45/SC3 Raw materials(including latex) for use in the rubber industry yang akan dimasukkanpada standar ISO 2000 Rubber, raw material - guidelines for thespesification of technically specified rubber (TSR); nilai mesh yangdiusulkan Indonesia adalah 45 mikron, sedangkan Malaysiamengusulkan nilai 44 mikron. Standar ISO 2000 tersebut berkorelasidengan SNI 1903 Karet spesifikasi teknis atau lebih dikenal denganStandard Indonesian Rubber (SIR). Apabila nilai 44 Mikron yangdiusulkan Malaysia yang diterima, Indonesia perlu mengadakanpenyesuaian pada produknya. Hal ini tidak mudah karenamenyangkut sosialisasi dan pembinaan pada industri yang padaujungnya tekait pada kemampuan penyadap karet tradisional.Walaupun hanya menjadi satu bagian dari tabel yang ada padastandar, pada akhirnya standar ISO 2000 yang dikonsepkan olehIndonesia tersebut dipublikasikan pada tahun 2014 dengan nilai mesh45 mikron, setelah perjuangan panjang hampir selama 6 tahun. (ceritaoleh Purwanto H.S)72 Manfaat Ekonomi Standar

Gambar 10. Lembaran karet yang dibuat mengacu pada SIR Sumber: recycleinme.comPerhitungan ekonomi: Sisi pandang pemerintah Perhitungan ekonomi yang dilakukan berupa kerugian yang akan didapatkan apabila produk andalan dalam negeri tidak laku di pasaran dunia dibandingkan dengan biaya subsidi penyertaan tenaga ahli dalam rangkaian sidang-sidang internasional Sisi pandang perusahaan Perhitungan ekonomi dilakukan dengan menghitung biaya yang dapat dihindari apabila produk perusahaan tidak sesuai dan biaya perubahan proses produksi yang diperlukan Partisipasi dalam pengembangan standar memberikanmanfaat akses awal pada informasi dan dapat memberikanpengaruh/masukan pada standar sesuai dengan kepentinganperusahaan/negara. Survei dari studi DIN menunjukkan 50% Perhitungan Keuntungan dan Biaya Ekonomi Standardisasi 73

responden menyatakan dapat memberikan pengaruhnya padasubtansi standar, 46% dapat mencegah kandungan dari standar yangakan dimasukkan, dan 48% dapat memasukkan kandungan yangdiinginkan kedalam standar. Dampaknya adalah ketika perusahaandapat mempengaruhi isi standar yang menguntungkannya, risikoekonomi menjadi lebih rendah karena pemenuhan untuk kesesuaianakan lebih mudah;perusahaan disurvei menyatakan bahwa biaya R&Dtumbuh dengan tingkat yang lebih lambat ketika merekaberpartisipasi dalam standardisasi dibandingkan dengan tidak ikutberpartisipasi (biaya R&D lebih tinggi). Pengeluaran untuk R&Dberpotensi tereduksi ketika partisipan dalam pengembangan standarmembuat hasil mereka tersedia untuk pihak lain dan kebutuhan risettidak terduplikasi. Pengodean dari praktik terbaik dan 'know-how' menjadisebuah standar menurut Blind (2004) adalah cara memicu difusiteknologi yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi dibandingkandengan paten yang memiliki sifat serupa dengan standar tetapiberbeda (lihat Tabel 4.2). Pandangan ini menarik bila dinilai manfaatekonominya dari sisi perusahaan atau pemerintah. Perusahaandengan portofolio paten yang kuat cenderung mengurangi insentifmereka untuk terlibat dalam proses pengembangan standar. Dengandemikian, badan standar nasional atau organisasi pengembangstandar perlu mengidentifikasi teknologi baru yang menjanjikan padatahap yang masih awal dan mengeksplorasi potensi kebutuhanstandar atau bidang standar baru sebelum teknologi menjadi matang,tingkat adopsi menjadi stagnan, dan mengunci dalam teknologi yangmenjadi paten.74 Manfaat Ekonomi Standar

Tabel 4.2 Perbedaan antara standar dan paten dalam beberapa kriteriaJenis Persamaan Perbedaan Penyusun Tujuan Sifat Dampak Dampak Umum pada Kepercayaan PasarPaten ?Membuat 1 Pihak Mendapatkan Memberikan Limitasi kurang persamaan insentif / penggunan terpercaya bahasa teknis keuntungan hak eskploitasi teknologi. eksklusif/ Fragmentasi monopoli pasar atas hal teknis tersebutStandar ?Menjelaskan Berbagai Menyediakan Memberikan Penggunaan lebih parameter pihak, yang luas. Kompetisi terpercaya teknologi tergabung di basis untuk akses dan yang adil (produk- dalam terkait mutu proses) organisasi pengembangan penggunaan dan harga pengembang standar lebih luas. bebas (atau Reduksi variasi dengan biaya teknologi yg relatif lebih sedikit) dari hal teknisSumber: rangkuman dari Blind (2004)4.3 Biaya Penerapan Standar dan Standardisasi4.3.1. Biaya Penerapan Standar Pada kondisi standar telah tersedia, standar dapat diterapkandengan sukarela karena kesadaran bahwa standar merupakan acuanuntuk pengadaan dan pengujian (sebagai preferential standards),acuan mutu sebuah produk yang diterima banyak pihak (sebagaidomain standards dan business/marketing standards); diterapkandengan paksaan karena permintaan dari pelanggan (obligatorystandards); adanya atau peraturan wajib dari pemerintah (mandatorystandards). Standar dapat diterapkan dengan sertifikasi atau tanpasertifikasi. Penerapan standar dengan sertifikasi dilakukan melaluiproses penilaian kesesuaian dan kemudian produk yang lulus berhakdiberi label/tanda kesesuaian oleh perusahaan. Sertifikasimemberikan keyakinan dan kepercayaan, produk berkualitas dantidak berkualitas dapat dibedakan dengan penggunaan label/tanda(marking). Dengan demikian, standar menjunjung moral kujujuran,sesuai dengan yang dinyatakan oleh Deshpande,S.et al,(2000). Perhitungan Keuntungan dan Biaya Ekonomi Standardisasi 75

Penerapan standar yang dapat dibuktikan dengan sertifikat,menurut Swann (2000) memastikan bahwa hukum Gresham (baddrives out good) dapat diatasi. Pada zamannya, Thomas Greshamsebagai penasihat finansial Ratu Elizabeth I menyatakan bahwa jikakoin yang mengandung logam nilai yang berbeda memiliki nilai yangsama sebagai alat pembayaran yang sah. Koin-koin yang terdiri ataslogam yang lebih murah akan digunakan untuk pembayaran,sedangkan yang terbuat dari logam lebih mahal akan cenderungmenghilang dari peredaran (britannica). Dari penerapan standar, kemudian penilaian kesesuaianproduk akhir dilakukan dengan pengujian, inspeksi, serta sertifikasi,yang dapat dilakukan oleh sendiri (pihak I), pelanggan (pihak II), ataulembaga penilai kesesuaian independen (pihak III). Pada tahapan iniproses penilaian kesesuaian ulang dapat terjadi karena adanyakegagalan. Selanjutnya, dalam proses keberterimaan produk, jugadapat terjadi penilaian kesesuaian ulang karena tidak adanya salingpengakuan (mutual recognition) atau adanya perbedaan regulasiantarnegara yang mengatur penerapan standar dan penilaiankesesuaian.Oleh karena itu,WorldTrade Organization (WTO) menyebutketiga hal ini: (1) standar, (2) penilaian kesesuaian, dan (3) regulasi,adalah sebagai penghalang perdagangan sehingga diatur dalamsebuah perjanjian yang kita kenal dengan Technical Barriers to Trade(TBT) Agreement. Dari penjelasan sebelumnya, dapat diketahui bahwapenerapan standar memerlukan biaya. Biaya tersebut dapat segerakita ketahui terbagi menjadi biaya internal dan eksternal.Biaya internalmerupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan; antara lainberupa:1. biaya penyesuaian proses produksi (pembelian alat-mesin, perubahan proses,pelatihan sumber daya manusia),2. biaya penyesuaian bahan mentah,3. biaya konsultansi,4. biaya penilaian kesesuaian (biaya sertifikasi,biaya pengujian,biaya transportasi),5. biaya pemeliharaan (sistem produksi dan sertifikasi), dan dapat mungkin saja biaya tersebut ditambah dengan:6. biaya penyesuaian (proses ulang),76 Manfaat Ekonomi Standar

7. penarikan dari pasar,8. re-ekspor produk yang telah dikapalkan,dan9. penghapusan produk yang telah jadi, tetapi tidak memenuhi syarat standar. Biaya eksternal dikeluarkan oleh pemasok, pelanggan, pihaklembaga penilaian kesesuaian independen, atau pemerintah. Biayayang dikeluarkan pemasok adalah biaya yang dikeluarkan agar produkyang dipasok memenuhi standar preferensi yang disyaratkanperusahaan pelanggan.Biaya yang dikeluarkan oleh pelanggan adalahbiaya penilaian kesesuaian oleh pihak kedua. Untuk pihak ketiga danpemerintah biaya yang perlu dikeluarkan adalah berupa biayapengadaan infrastruktur mutu untuk penilaian kesesuaian danmetrologi untuk ketertelusuran pengukuran. Apabila standardiberlakukan wajib bagi pemerintah, akan terdapat pula biayasosialisasi dan biaya pengawasan. Namun demikian, dapat sajaperusahaan juga memiliki infrastruktur mutu dan metrologi secarainternal dengan dasar pertimbangan tertentu.4.4 Biaya Partisipasi dalam Pengembangan Standar Apabila standar belum tersedia dan perlu dirumuskan karenaadanya kebutuhan untuk tercapainya persaingan pasar yang sehat,kebutuhan interoperabilitas, kebutuhan untuk bahasa terminologiyang sama, kebutuhan sistem yang sinergis karena dibutuhkannyaoperasi bersama, perusahaan perlu terlibat dalam prosespengembangan standar. Proses pengembangan standar memiliki tahapan yangpanjang, waktu yang lama, dan cukup kompleks karena melibatkanberbagai pemangku kepentingan (stake holders). Waktu yangdiperlukan untuk pengembangan standar adalah 2 (dua) tahun ataulebih. Namun, saat ini di dunia internasional dan juga di BSN sudahdibuat usaha 'fast track' agar pengembangan standar dapat dilakukanlebih cepat dengan melewatkan tahapan yang dirasakan tidak perlukarena tidak terlalu banyak perbedaan pendapat. Tahapanpengembangan standar, khususnya SNI, adalah sebagai berikut: (1)pengusulan/permohonan standar; (2) penunjukkan/ pembentukanKomite Teknis; (3) perumusan/penyusunan rancangan standar; (4) Perhitungan Keuntungan dan Biaya Ekonomi Standardisasi 77

rapat teknis; (5) rapat konsensus; (6) jajak pendapat, (7) perbaikan akhir; (8) voting; (9) penetapan; (10) publikasi; (11) evaluasi/pemeliharaan. Dengan demikian, setelah standar tersedia,perusahaan sebagai salah satu bagian dari pemangku kepentingan standardisasi keterlibatannya belum berhenti karena siklus untuk pemeliharaan standar. Skema lebih lengkap dan kebutuhan waktu untuk pengembangan standar ini telah dijelaskan pada Buku Pengantar standardisasi dan tidak dipaparkan kembali pada bab ini. Swann (2000) menyebutkan bahwa waktu untuk pengembangan standar ini bergantung pula pada jumlah pihak yang berpartisipasi serta luasnya kepentingan yang dimasukkan.Semakin banyak pihak terlibat, standardisasi akan semakin baik karena dapat dilakukan antisipasi segala kemungkinan dari karakteristik produk. Namun, tidak selalu baik, karena waktu yang dibutuhkan untuk mencapai konsensus akan semakin lama dan apabila pihak yang terlibat tidak memberikan kontribusi dan tidak menyampaikan materi yang relevan dapat mendistraksi proses pengembangan standar. Grafik 1 menunjukkan bahwa kurva tentang permintaan untuk partisipasi menurun karena semakin banyak waktu yang diperlukan akan semakin sedikit partisipan, dan untuk pengembangan standar yang memerlukan banyak waktu partisipan terbesarnya adalah perusahaan besar dan perwakilan pemerintah. Bila waktu yang diperlukan lebih moderat, partisipan dari usaha kecil dan menengah (UKM) dapat mengambil bagian; dan apabila waktu yang diperlukan lebih sedikit lagi, perwakilan dari konsumen dapat mengambil bagian. Kurva ini akan bergeser dengan partisipan yang lebih banyak apabila terdapat subsidi.78 Manfaat Ekonomi Standar

Time Taken Time Required to Blue chips Complete Process Goverment Agencies SMEs Customers Demand for Participation with Subsidy Demand for Participation Number of Participants Grafik 1. Partisipasi versus waktu Sumber: Swann, 2000 Dari tahapan pengembangan standar dan kurva yang telahdipaparkan sebelumnya, biaya tangible yang diperlukan untukpartisipasi dalam pengembangan standar antara lain:1. biaya transportasi,2. biaya akomodasi,3. biaya operasional personel/ahli yang ditunjuk,4. biaya penyelenggaraan rapat,5. biaya penelitian,dan6. biaya kesekretariatan. Biaya tangible tersebut dapat bertambah dengan biaya untukmenghimpun dukungan dari anggota lain dalam forumpengembangan standar karena diperlukannya konsensus. Hal inidisampaikan oleh Swann yang mengutip Takashi dan Tojo (1993)bahwa “proses konsensus, lebih kurang mirip seperti permainankekuatan politik atau ekonomi walaupun topik yang dibahas adalahmurni teknis”. Sedangkan faktor intagible yang utama untuk partisipasi Perhitungan Keuntungan dan Biaya Ekonomi Standardisasi 79

dalam pengembangan standar adalah komitmen karenapengembangan standar memerlukan waktu yang cukup lama.4.5 Penutup Perhitungan keuntungan dan biaya ini pada praktiknya tidakmudah. Seseorang yang memiliki kapasitas dalam sisi ekonomi tidakmenguasai keunikan dunia standardisasi, dan sebaliknya. Kemudian,seseorang yang memiliki kapasitas keduanya, tetapi bukan pelakuterkadang juga sulit menggali manfaat melalui wawancara atauobservasi. Selanjutnya, kendala timbul dari ketersediaan danketerbukaan data, seperti biaya produksi – jumlah produksi – jumlahpenjualan, sebelum dan sesudah penerapan standar. Sebagai tambahan kompleksitas, biaya dan keuntungan jugaberinteraksi tidak apple-to-apple; terdapat biaya yang muncul sekalidan ada yang berkala, sedangkan manfaat ekonomi dari standarbiasanya berkala.Manfaat standar pun harus diteliti overlap-nya antarasatu bagian dan bagian lain agar tidak terdapat perhitungan yangtumpang tindih sehingga over calculated. Sebagai penutup untuk bab ini, dapat disimpulkan bahwapemangku kepentingan perlu menyadari bahwa standardisasiwalaupun dirasakan memberikan beban, ternyata memberikanbanyak manfaat.Organisasi harus jeli dalam mengidentifikasi manfaatdari standar karena peran standar membantu dalam melakukanefisiensi dan terkadang tidak langsung berwujud ekonomi.Penerapanstandar haruslah memberikan nilai tambah,dan bukannya merugikan;sama seperti ketika melakukan investasi lainnya. Selain jeli dalammengidentifikasi manfaat dalam penerapan standar, lebih lanjut bilamenyangkut keperluan yang lebih besar, organisasi/perusahaan/negara perlu ikut memberikan pengaruh dalam pengembanganstandar.80 Manfaat Ekonomi Standar


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook