Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Bab 5 - Manfaat Ekonomi Standar - Studi atau Riset Manfaat Ekonomi Standar/standardisasi di berbagai Negara

Bab 5 - Manfaat Ekonomi Standar - Studi atau Riset Manfaat Ekonomi Standar/standardisasi di berbagai Negara

Published by DiklatBSN, 2016-12-07 20:58:28

Description: Setelah mengikuti bab ini peserta diharapkan mampu menjelaskan contoh-contoh hasil studi atau riset tentang manfaat ekonomi standar/standardisasi yang sudah dilakukan oleh berbagai negara dan Indonesia

Keywords: Manfaat Ekonomi Standar,Standar Nasional Indonesia,SNI,BSN

Search

Read the Text Version

Sanksi Pelanggaran Pasal 72Undang-Undang Nomor 19Tahun 2002Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7Tahun 1987Perubahan atas Undang-Undang Nomor 6Tahun 1982Tentang Hak Cipta1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

BAB V STUDI TENTANG MANFAAT EKONOMI STANDARDISASI Oleh Ida Busneti dan Teguh Pribadi A5.1 Pendahuluan Untuk melengkapi pemahaman tentang manfaat ekonomistandardisasi, pada bab ini disampaikan beberapa ringkasan studiterkait, baik makro maupun mikro yang banyak dilakukan dalamdekade terakhir. Studi-studi tersebut dilakukan dengan tujuan untukmenentukan manfaat ekonomi dan manfaat lainnya dari penggunaanstandar yang dilakukan oleh anggota ISO, organisasi lain, dan jugaperseorangan. Diambil dari studi-studi yang direkomendasikan ISO pada situswww.standardsinfo.net, beberapa studi makro dapat dilihat padaTabel 5.1. Dari tabel tersebut kemudian dipaparkan lebih lanjut empatringkasan studi dari Selandia Baru (2011), Perancis (2009), Canada(2007), dan Australia (2007). Kemudian untuk studi mikro, dijabarkanantara lain: 2 (dua) studi dari Indonesia yang dilakukan BSN pada 2008dan 2009,2 (dua) studi yang dikumpulkan dari jurnal-jurnal terkini baikberupa analisis (sebelum penerapan/implementasi) dan asesmen(setelah penerapan/implementasi).

Tabel 5.1 Berbagai studi tentang manfaat ekonomi dari standarNo. Judul studi Dilakukan oleh Tahun1. The Economic Benefits of The Standards Council of 2011 Standards to New Zealand New Zealand2. The Economic Impact of AFNOR French 2009 Standardization. Association for 2007 2007 Technological Change, Standarization Standards Growth In France3. Economic Value of Standards Council of Standardization Canada4. Standards, Innovation and Standards Australia The Australian Economy Laporan mengambil dari Centre for International Economics (2006)5. World Trade Report 2005: World Trade 2005 Standards, 'Offshoring' and Organization (WTO) Air Transport6. The Empirical Economics of UK Department of Trade 2005 Standards and Industry (DTI) and British Standards Institution (BSI)7. Economic Benefits of DIN German Institute for 2000 Standardization. Summary of Standardization Results. Final Report and Practical Examples8. The Economics of Standards; Blind, Knut 2004 Theory, Evidence, Policy9. Standards and Sustainable IIED London. Vorley Bill, 2002 Trade: A Sectoral Analysis for Roe Dilys, Bass Steve The Proposed Sustainable Trade snd Innovation Centre (STIC)10. The Benefits Of Standards: European Committee For 2002 Trading With and Within Standardization (CEN), Europe Brussels. Temple Paul and Williams GeoffreySumber: www.standardsinfo.net/info/benefits/benefits.html82 Manfaat Ekonomi Standar

5.2 Studi Makro5.2.1. Studi oleh The Standards Council of New Zealand (2011) Studi ini menyimpulkan bahwa standar mencegah kegagalanpasar dengan mencegah asimetri informasi dan mendorong inovasi.Standar juga meningkatkan efisiensi pasar dengan menciptakan skalaekonomi, memungkinkan eksternalitas jaringan, dan mengurangibiaya dalam transaksi. Estimasi ekonometrik membentuk hubungan yang positif dansignifikan secara statistik antara standar dan produktivitas tenagakerja dan modal. Hasil studi kasus memberikan data kualitatif dalammendukung manfaat dari standar termasuk mengurangi biayatransaksi,mencegah kegagalan pasar,mitigasi risiko,dan menciptakanskala ekonomi yang meningkatkan produktivitas.Penelitian BERL jugamenyoroti bahwa keuntungan ekonomi makro adalah fungsi darikedua produksi yang lebih efisien (produktivitas tenaga kerja) danpengambilan keputusan yang lebih baik (produktivitas modal) dalamperekonomian Selandia Baru. Data dari analisis ekonometrik dan studi kasus kemudiandiumpankan ke tahap ketiga dari proyek, yaitu pemodelan ekonomi.Hal ini menunjukkan bahwa standar adalah pengungkit ekonomiyang kuat, dari waktu ke waktu, dapat menyebabkan kenaikan GDPekonomi tahunan Selandia Baru sebesar 1,0 persen atau $ 2,4 miliar.5.2.2. Studi oleh Association Francaise de Normalisation - AFNOR (2009) Studi AFNOR, badan standardisasi nasional Perancis,mendapatkan hasil dari sudut pandang ekonomi makro bahwastandardisasi secara langsung memberikan kontribusi terhadappertumbuhan ekonomi Perancis. standardisasi memberikankontribusi rata-rata 0,81 % per tahun, atau hampir 25 % daripertumbuhan PDB. Hal ini sejalan dengan angka negara-negara yangmemimpin dalam bidang teknologi lainnya, seperti Jerman danInggris. Studi Tentang Manfaat Ekonomi Standardisasi 83

Survei mendalam kepada 1.790 perusahaan atau organisasidari berbagai ukuran dan sektor kegiatan menunjukkan bahwa lebihdari 69,3% responden menyatakan bahwa standardisasi memberikankontribusi dalam menghasilkan keuntungan, membuktikan bahwastandar memiliki dampak positif pada nilai perusahaan. Hal ini jugaberlaku untuk UKM dengan 250 karyawan atau kurang. Merekamenemukan bahwa stadardisasi menguntungkan. 71,2% respondenmenemukan bahwa berpartisipasi dalam standardisasimemungkinkan mereka untuk mengantisipasi kebutuhan pasar dimasa depan pada sektor tertentu. Sebanyak 61,6 % respondenmenyatakan bahwa investasi dalam standardisasi adalah strategi yangefisien untuk mempromosikan kepentingan mereka, baik di tingkatEropa maupun internasional. Lima pelajaran utama yang muncul dari penelitian ini terkaitstandardisasi adalah sebagai berikut.(1) Peningkatan nilai perusahaan. Sebanyak 70% perusahaan yangdisurvei menyatakan bahwa standar memberikan kontribusi dalampeningkatan nilai perusahaan; bukan berarti sesederhanamemberikan citra lebih baik, tetapi standardisasi dianggap sebagaiaset ekonomi. Modal pengetahuan dari keterlibatan dalamstandardisasi memberikan kontribusi nilai nyata.(2) Memacu inovasi. Standardisasi tidak hanya mempromosikanpenyebaran inovasi tanpa mengungkapkan teknologi rahasiaperusahaan, tetapi juga memperbaharui ketertarikan pada produk.Sebanyak 63% responden menyatakan menyukai cara ini danmenyebutkan pula bahwa standar memungkinkan dilakukannyadiferensiasi produk secara lebih baik.Pengalaman salah satu penulis yang sebelumnya pernah bekerjasebagai R&D di sebuah perusahaan furnitur mendukung pernyataanstudi ini. Dengan pengetahuan akan sebuah standar uji yang akanditerapkan pada furnitur, inovasi bentuk dan bahan pada furnitur akanmemiliki acuan dan terarah. Sebuah furnitur dapat saja dilipat dandiurai (knock down), tetapi harus dapat mememenuhi uji kekuatanyang sama. Perkuatan struktur dan konstruksi pada kursi yang dapatdilipat atau diurai hingga berhasil memenuhi standar menjadi rahasiasetiap perusahaan.84 Manfaat Ekonomi Standar

(3) Menjembatani transparansi dan etika; standar memberikankontribusi terhadap peningkatan kepatuhan terhadap peraturankompetisi. standardisasi menetapkan aturan permainan sehinggamemungkinkan untuk menghilangkan pemain yang gagal mematuhiaturan.Hal ini mendukung persaingan pasar yang sehat.Seringkali kita jumpai, mutu adalah sebuah kekuatan yangtersembunyi (hidden strenght). Kita sering jumpai produk yang samapersis bentuk,ukuran,warnanya,dan semua menyebutkan berkualitasno.1, tetapi harga terpaut jauh berbeda. Mengapa bisa terjadi?Perbedaan ini baru akan terbukti ketika kita telah membeli produknyadan mendapat pengalaman dalam penggunaannya. Bila kita tidakmengenal brand atau merk-nya, karena kurangnya informasi, kitatidak berspekulasi dan memilih harga yang lebih murah.Standar memberikan acuan baku mutu tunggal yang disepakatibersama, dan yang memenuhinya (dibuktikan melalui penilaiankesesuaian) dapat memberikan penandaan. Harga produk sejenisyang lebih mahal, tentang 'mengapa?'-nya menjadi lebih transparan.Istilah yang sering kita kenal 'ada harga, ada rupa' dapat diwujudkankarena memiliki penandaan pemenuhan suatu standar;(4) Membantu akses pasar internasional; Sebanyak 46% dariperusahaan menemukan bahwa standar memungkinkan untukmeningkatkan kapasitas ekspor mereka. standardisasi merupakansebuah 'paspor'.Hal ini adalah suatu hal yang telah jelas. Semakin banyak standarinternasional yang diadopsi dari standar nasional suatu negara ataustandar suatu regional, atau semakin tinggi keterlibatan suatu negaradan regional dalam pengembangan sebuah standar, akanmemberikan keuntungan akses pasar internasional pada negara atauregional tersebut.(5) Menjamin kualitas produk dan layanan; Sebanyak 74% respondenmengonfirmasi bahwa standardisasi memberi mereka kontrol yanglebih besar pada masalah yang terkait dengan keselamatan, dansebanyak 79% mengatakan membantu mengoptimalkan kepatuhanterhadap peraturan. Hal ini karena standar disusun oleh utusan-utusan terbaik dari pemangku kepentingan sehingga memberikanpraktik terbaik yang informasinya dapat diakses secara luas. Studi Tentang Manfaat Ekonomi Standardisasi 85

5.2.3. Studi oleh Standards Council of Canada (2007) Hasil analisis empiris oleh Standards Council of Canadamenunjukkan bahwa standar memainkan peran penting dalammeningkatkan produktivitas tenaga kerja, diukur sebagai output perjam bekerja. Dijelaskan bahwa produktivitas tenaga kerja (output perjam bekerja) dapat dianggap muncul dari dua sumber, yaituproduktivitas multifaktor dan pendalaman modal.Pendalaman modalmerupakan peningkatan jumlah modal per pekerja; sedangkanproduktivitas multifaktor sendiri dibagi menjadi dua bagian yaitupengetahuan dan efisiensi. Standar, paten, penelitian danpengembangan, serta impor teknologi asing adalah beberapa faktoryang mungkin berdampak pada tingkat pengetahuan atau kapasitasteknologi. Standar sendiri adalah beberapa faktor yang mungkinberdampak pada tingkat efisiensi dalam perekonomian. Dengandemikian, standar berpotensi memainkan peran penting dalammeningkatkan produktivitas multifaktor. Hasil dari estimasi koefisien dalam persamaan produktivitastenaga kerja menunjukkan bahwa elastisitas produktivitas tenagakerja terhadap jumlah standar diperkirakan 0,356 (lihat Tabel 5.1) danditemukan secara statistik signifikan. Hal ini memiliki arti bahwa perpeningkatan 10 persen jumlah standar akan menyebabkanpeningkatan 3,56 persen pada produktivitas tenaga kerja, atau outputper jam bekerja. Artinya, standar memainkan peranan penting dalammeningkatkan produktivitas tenaga kerja di Kanada.Tabel 5.1 Hasil Estimasi Produktivitas Tenaga Kerja Terhadap Jumlah StandarSumber: Standards Council of Canada (2007)86 Manfaat Ekonomi Standar

Selama masa studi 1981-2004, standardisasi menyumbang17% dari tingkat pertumbuhan produktivitas tenaga kerja yangdikonversi menjadi sekitar 9 persen dari GDP riil.Pada tahun 2004,GDPriil akan diharapkan menjadi $ 62 milyar lebih rendah jika tidak adapertumbuhan standar selama periode 1981-2004 (Grafik 5.1) Grafik 5.1 GDP riil Canada dan ekspektasinya apabila tanpa standar periode 1981-2004 Sumber: Standards Council of Canada (2007)5.2.4. Studi oleh Standards Australia (2007 – laporan mengambil dari Centre for International Economics 2006) Hasil studi pada level makro yang dilakukan StandardsAustralia membahas standar pada level agregat menggunakanpendekatan statistik untuk menjelaskan perubahan dalamproduktivitas ekonomi luas. Hasil menunjukkan bahwa terdapathubungan antara stok standar dengan produktivitas. Selama 40 tahunhingga 2002, kenaikan 1 persen dalam jumlah Standar Australiadikaitkan dengan peningkatan 0,17% dalam produktivitas. Standarjuga dapat dianggap, bersama dengan pengeluaran litbang (R&D)sebagai faktor yang berkontribusi terhadap bekal pengetahuan, danstudi menemukan bahwa 1% peningkatan gabungan pengetahuan inimengarah ke 0,12% peningkatan produktivitas. Studi Tentang Manfaat Ekonomi Standardisasi 87

Studi di Australia ini menemukan kesulitan untuk memberikanhasil yang sama dengan studi DTI (Departemen Perdagangan danIndustri-Inggris) yang dilakukan pada tahun 2005. DTI menemukanhasil positif signifikan pada analisis produktivitas tenaga kerjadianggap fungsi dari rasio modal terhadap tenaga kerja dan stokstandar. Sebagai alternatif, Australia menggunakan pendekatandengan memperlakukan standar sebagai variabel yang membantumenentukan stok pengetahuan dalam perekonomian danberinteraksi dengan variabel lain, seperti R&D. Dalam pendekatan ini,pengetahuan baru ditentukan oleh pertumbuhan R&D dan bersama-sama dengan pertumbuhan standar yang digunakan dalam membuatpersamaan. Sebagai hasilnya, Grafik 5.2 menunjukkan hubungan yangkuat dan positif antara Total Factor Productivity (TFP) dengangabungan stok R&D dan standar. Grafik 5. 2 Hubungan TFP dan gabungan pengetahuan (stok R&D dan standar) Sumber: estimasi CIE, 2006 Selanjutnya, Grafik 5.3 menunjukkan bahwa, secara rata-rata,satu persen peningkatan stok gabungan dari pengetahuan (standardan R&D) mengarah kepada 0,12 persen peningkatan TFP, dengantingkat interval kepercayaan 95 persen adalah antara 0,10 sampai 0,13,yang menunjukkan bahwa elastisitas tersebut diperkirakan cukuptepat. Hasil ini bahkan juga menunjukkan bahwa terdapat konsistensidengan ide bahwa standar bertindak sebagai sarana menyebarkanatau mewujudkan pengetahuan.88 Manfaat Ekonomi Standar

Grafik 5.3 Kombinasi dampak stok R&D dan standar pada TFPa Sumber: estimasi CIE, 2006 Pada tingkat mikro, studi ini menunjukkan dampak standar.Empat kelompok standar yang dibahas, yaitu standar sampel diindustri pertambangan, standar dalam industri air dan listrik, danstandar manajemen risiko. Ditemukan bahwa standar dalam industriair dan listrik menghasilkan manfaat ekonomi sekitar $ 1,9 miliar pertahun sementara standar sampel mineral menghasilkan manfaatantara $ 24 juta hingga $ 100 juta per tahun. Manfaat lainnyamenunjukkan bahwa standar menyebarkan pengetahuan,menyediakan bahasa umum untuk diskusi, mendukung pasar danmembantu masalah eksternalitas, mendukung inovasi, mengurangibiaya produksi dan meningkatkan produktivitas, membantumemberikan hasil pada peningkatan keselamatan dan membantudalam manajemen risiko. Temuan ini konsisten dengan penelitianserupa yang dilakukan di Inggris pada tahun 2005 dan di Jerman padatahun 2000 (studi nomor 6 dan 7 padaTabel 5.1) Studi Tentang Manfaat Ekonomi Standardisasi 89

5.3 Studi Makro5.3.1. Studi yang Dilakukan di Indonesia oleh BSN5.3.1. 1 Kajian Dampak Ekonomis Penerapan SNI pada Produk Prioritas Terhadap Ekonomi Nasional (2008) Kajian ini bertujuan untuk mengetahui nilai ekonomis dalammenerapkan SNI pada produk AMDK, garam konsumsi beryodium,minyak goreng,serta pupuk SP36 dan pupuk KCl. Pada kajian tersebut, perhitungan nilai ekonomis penerapanSNI produk dihitung dari dua faktor yaitu faktor, penilaian kesesuaiandan faktor penolakan barang impor yang tidak memenuhi SNI. Barangimpor yang tidak memenuhi SNI akan merugikan negara, untuk ituharus ditolak. Apabila produk impor yang tidak memenuhi SNItersebut ditolak, itu merupakan saving, cost reduction dan costavoidance yang artinya memberikan keuntungan bagi perekonomiannasional. Kajian dilakukan menggunakan data tahun 2006-2008 dantidak menghitung biaya produksi.d=standar D- biaya pengujian produk - biaya sertifikasi produkD= (harga jual produk berSNI – harga jual produk non SNI) x dataproduksi nasionalNilai ekonomis = dstandar + nilai penolakan barang impor tidakmemenuhi SNI Pembahasan kajian tersebut menghasilkan nilai ekonomissetiap produk adalah: AMDK sebesar Rp 3,4 trilyun, produk minyakgoreng Rp 18,6 triliun, garam beryodium Rp 547 miliar, Pupuk SP 36Rp 87,3 miliar dan Pupuk KCl Rp 1,4 triliun.5.3.2. Kajian Awal Manfaat Standar Terhadap PDB dengan Pendekatan NilaiTambah (2009) Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui nilai pengaruhSNI terhadap Nilai Tambah (NT) pada sektor industri pengolahan danPDB dengan melihat kepada data kontribusi Nilai Tambah IndustriBesar dan Sedang Penerap SNI terhadap NT Industri Besar dan Sedang,berdasarkan hasil penelitian sebelumnya pada tahun 2007.90 Manfaat Ekonomi Standar

Hasil yang didapatkan adalah kontribusi nilai tambah industripenerap SNI terhadap nilai tambah industri besar dan sedang sebesar142,45 triliun rupiah atau 23,81 persen pada tahun 2007; dengankontribusi nilai tambah industri penerap SNI terhadap ProdukDomestik Bruto (PDB) sebesar 3,61 persen tahun 2007. Metode regresilinier juga memperlihatkan bahwa penambahan 1 dokumen SNI yangdihasilkan oleh BSN dapat menambah nilai tambah sebesarRp104.661.000,- berdasarkan harga 1997, dengan asumsi SNIbertendensi kuat untuk diterapkan.5.3.3. Studi Mikro Lainnya5.3.3.1 A Survey of State-Level Cost and Benefit Estimates of Renewable Portfolio Standards (2014) Studi ini dilakukan oleh National Renewable Energy Laboratory(LBNL) di tahun 2014 pada beberapa negara bagian di USA. Studidilakukan dengan tujuan mengevaluasi kebijakan Renewable PortfolioStandards (RPS) yang telah ada, menilai perlunya perubahan ataupertimbangan dibuatnya kebijakan baru. Temuan utama terkait biayaadalah bahwa selama periode 2010-2012 estimasi biaya rata-ratabertumbuh untuk pemenuhan RPS di Amerika Serikat setara dengan1,2% dari tarif listrik retail; sedangkan untuk manfaat yang didapatadalah pengurangan emisi CO2 yang berdampak pada kesehatandengan estimasi sekitar $4-23 per MWh generasi listrik terbarukan,dampak ekonomi sebesar $22-30 per MWh generasi listrik terbarukan,dan penurunan harga di pasar grosir sebesar $2-50 per MWh generasilistrik terbarukan.5.3.3.2 Cost-benefit analysis of implementing minimum energy efficiency standards for household refrigerator-freezers in Malaysia (2003) Studi ini dilakukan oleh Mahlia, dkk dari Department ofMechanical Engineering, University of Malaya. Dalam studi inididapatkan angka penghematan tagihan selama 8 tahun periodestudi sebesar RM 2.050 juta. Mereka menerangkan pula bahwaefisiensi lemari pendingin-pembeku bertumbuh sekitar 3% per tahuntanpa adanya standar. Hal ini disebabkan adanya kemajuan teknologi.Statistik menunjukkan standar hanya efektif selama 8 tahun, dengan Studi Tentang Manfaat Ekonomi Standardisasi 91

penerapannya memberikan dampak keluarnya produk yang tidakefisien dari pasaran.Namun, ketika efisiensi kebanyakan produk telahmelampaui dari apa yang disyaratkan di dalam standar, standarmenjadi tidak lagi relevan sehingga perlu ditinjau ulang untukmendorong pada tingkat efisiensi peralatan rumah tangga yang lebihbaik.5.4 Contoh Lebih Luas Terkait Studi Keuntungan Standardisasi Untuk contoh yang lebih luas, manfaat ekonomi daristandardisasi dapat pula dilihat pada studi tentang skema salingpengakuan untuk penilaian kesesuaian (Mutual Recognition-MR).Skema ini telah diwujudkan secara nyata oleh International LaboratoryAccreditation Cooperation (ILAC), International Accreditation Forum(IAF), serta IEC System of Conformity Assessment Schemes forElectrotechnical Equipment and Components (IECEE).Pada konsep teorisaling pengakuan ini, usaha 'one standard, one test, acceptedeverywhere' dicoba untuk diwujudkan, dan juga merupakan hal yangditekankan dalam WTO-TBT Agreement untuk kelancaran aruspedagangan. Studi terkait topik ini tidak banyak ditemukan. Hasil yang bisaditemukan adalah studi oleh Pelkmans (2002) yang membahas salingpengakuan di wilayah Uni Eropa (EU). Pelkmans menyebutkan bahwaterdapat empat keuntungan ekonomi strategis saling pengakuan dipasar barang. Pertama, pasar barang internal (dalam kawasan UE)dapat ditetapkan jauh lebih mudah dan lebih cepat. Kedua, salingpengakuan memiliki kecenderungan membatalkan kepentingansepihak atau alasan birokrasi. Ketiga, saling pengakuan memberikanlandasan prasyarat untuk adanya regulasi, bahwa MR (MarginalRevenue) perlu untuk dipertimbangkan. Keempat, saling pengakuanmendorong negara anggota untuk memikirkan ulang solusi regulasinasional mereka dan fokus pada 'apa yang penting' dan apa yangdapat dipakai menjadi standar untuk dipakai bersama. Hal inimemberikan pembelajaran kepada negara anggota tentangmerumuskan regulasi dengan praktik terbaik dan memperkuatinsentif untuk meningkatkan kualitas regulasi. Pada dasarnya, terdapat dua cara pendekatan untuk92 Manfaat Ekonomi Standar

mengalkulasi dampak ekonomi langsung dari MR. Pertama, seseorangdapat menganggap standar dan peraturan nasional sebagaihambatan masuk dan saling pengakuan kemudian akan mengubahpaparan kompetitif dari perusahaan domestik yang beroperasi dipasar nasional. Kedua, seseorang dapat menganggap aturan SafetyHealth Environment Consumer Protection (SHEC) nasional atau standardan penilaian kesesuaian sebagai sinyal kualitas yang bila tidakdipenuhi akan mengakibatkan kerugian. Dalam analisis sederhanatersebut, saling pengakuan bermuara pada rezim regulasi yang pro-kompetitif.5.5 Penutup Dari pemaparan beberapa studi yang telah dilakukan di duniadan juga di Indonesia, hal yang dapat disimpulkan adalah bahwamendemonstrasikan manfaat dari penerapan standar dalam bentukekonomi, baik secara makro maupun mikro perlu dilakukan danbanyak pihak telah melakukan studi terkait perhitungan ekonomi daristandardisasi dengan berbagai variasi metode dan objek studi.Dengandemikian diharapkan pembaca akan akan mendapatkan gambaranbesar terkait penerapan studi perhitungan keuntungan ekonomi daristandardisasi yang selanjutnya dapat memicu pengembangan studidengan topik yang serupa ataupun yang berbeda dengan studisebelumnya. Metode Perhitungan Manfaat Ekonomi dari Standar (EBS) Oleh ISO 93


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook