Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore BUNGA RAMPAI UMUM FINISH

BUNGA RAMPAI UMUM FINISH

Published by Aar Asqolani, 2020-10-10 03:05:20

Description: BUNGA RAMPAI UMUM FINISH

Search

Read the Text Version

hasa asing pada tingkat bahasa yang lebih tinggi dari tingkat pemahaman siswa. Menurut Dr. Stephen Krasen, untuk mencapai pem- biasaan bahasa asing yang ideal, akusisi yang masuk harus berupa comprehensible input, yang berarti eksposur baha- sa asing yang dapat dimengerti. Ketika sumber bahasa asing yang didengar siswa terlalu sulit dan jauh dari jangkauan pemahaman siswa, sumber itu akan menjadi pengetahuan yang sia-sia. Akan tetapi, jika sumber bahasa asing itu ma- sih bisa dimengerti oleh siswa, meski tidak sepenuhnya, ba- rulah sumber itu menjadi hal yang membantu siswa untuk membiasakan menggunakan bahasa asing. Akusisi sumber bahasa harus pada tahap yang comprehensible, atau dapat dimengerti oleh siswa. Pembelajaran Pembelajaran dalam hal ini mengacu kepada penge- tahuan yang didapatkan secara intensional dan terencana. Sesungguhnya, contoh paling mudah dari pembelajaran ada- lah kegiatan belajar mengajar bahasa asing yang kerap kali kita lakukan di ruang kelas. Pengetahuan dan informasi yang didapatkan oleh siswa merupakan pengetahuan yang sudah dirancang dan direncanakan dari sebelumnya. Terkadang, diseminasi informasi itu juga dilakukan secara bertahap. Berbeda dengan akusisi, yang cenderung lebih spon- tan, pembelajaran, menurut Dr. Stephen Krasen, adalah ke- 145

giatan yang telah dipikirkan dan direncanakan dengan baik dan kemudian dilakukan dengan seksama. Pembelajaran pada umumnya terkait dengan unsur bahasa yang struk- tural, seperti tata bahasa, kosakata dan struktur kalimat, dengan tujuan agar siswa dapat menggunakan bahasa asing yang dipelajari dengan baik dan benar. Aplikasi dalam Pembelajaran Berlandas pada teori yang diusung Dr. Stephen Krasen tersebut, penulis berefleksi, baik berdasarkan pengalam dan konteks pribadi dan juga dalam percakapan dengan rekan- rekan guru, mengenai kegiatan yang langsung bisa dilaku- kan oleh guru dalam konteks kegiatan belajar mengajar. Berikut adalah beberapa contoh kegiatan yang dapat langsung diaplikasikan untuk mendukung pembiasaan ba- hasa asing pada siswa: 1. Pastikan bahwa siswa mendapatkan comprehensi- ble input Kurasi kembali sumber bahasa asing siswa dan pasti- kan bahwa media pembelajaran yang digunakan cukup menantang tetapi tidak terlalu sulit untuk siswa dan tingkat pemahaman bahasa asing mereka; pastikan bahwa media pembelajaran konstruktif terhadap pema- haman siswa. 146

Kurasi kembali sumber bahasa asing siswa dan pastikan bahwa media pembelajaran yang digunakan menarik untuk siswa. Guru dapat menilik apabila sumber bahasa asing itu berasal dari media populer atau apabila sum- ber bahasa asing itu mengulas topik yang menjadi minat siswa. Selain pemilihan sumber pembelajaran, guru juga bisa memasukkan elemen comprehensible input dalam ru- tinitas pembelajaran, misalnya dalam kalimat sapaan di awal kelas atau dalam ujaran sebelum siswa mening- galkan kelas. Integraasi ke dalam rutinitas pembelaja- ran, akan membuat menjadi lebih terbiasa dengan input tersebut dan bisa dengan lebih cepat menangkap makna dari bahasa asing itu. 2. Kenali mental block setiap siswa Praktik pembiasaan bahasa asing membawa setiap orang dari zona nyaman. Mental block adalah kesulitan dari dalam diri manusia yang menghalangi orang itu untuk melakukan sesuatu hal. Mental block biasanya muncul ketika seseorang keluar dari zona nyamannya. Dalam proses pembelajaran bahasa asing, siswa pun seringkali mengalami mental block. Sebagai guru, kita dapat hal-hal intrinsik yang dapat menghalangi siswa untuk membiasakan diri menggu- nakan bahasa asing – terkadang, hal itu berupa rasa 147

percaya diri yang rendah, terkadang juga berupa trauma akan kesalahan di masa lalu. Akui halangan itu sehingga siswa merasa nyaman dan siswa memiliki kepercayaan pada guru. Kemudian, ajak siswa untuk menyusun bersama sebuah perencanaan untuk menaklukkan halangan itu. Halangan itu dapat di- taklukkan, tapi secara perlahan-lahan. Beri waktu yang dibutuhkan siswa namun pastikan ada kemajuan berka- la hingga pada akhirnya, siswa pun nyaman dan terbiasa untuk menggunakan bahasa asing. 3. Sediakan waktu untuk siswa mempelajari struktur bahasa asing dengan benar Beri ruang untuk siswa membuat kesalahan, namun pastikan bahwa ada refleksi yang terarah dari setiap ke- jadian, sehingga dapat menjadi sumber pembelajaran yang konstruktif bagi siswa. Susun lembar kerja berisi pertanyaan reflektif atau lati- han soal yang dapat membantu siswa memahami sum- ber informasi yang ia dapatkan baik sebagai akuisisi maupun pembelajaran dengan lebih baik lagi. Desain pembelajaran dengan menarik, menggunakan berbagai metode seperti pembelajaran berbasis per- mainan atau pembelajaran kolaboratif, sehingga siswa semakin terbiasa untuk menggunakan bahasa asing. 148

Profil Penulis Amanda Witdarmono memulai perjalanannya di dun- ia pendidikan sebagai guru sekolah dasar di Massachusetts, Amerika Serikat, setelah menyelesaikan pendidikan S1 El- ementary Education di Boston University. Ia tertarik ingin masuk ke dunia pendidikan setelah menjadi siswa di sistem pendidikan tiga negara dan merasakan betapa besarnya per- an guru dalam pembentukan karakter dan pemikiran seseo- rang, di luar dari kurikulum yang ditawarkan oleh sebuah negara tersebut. Dalam proses penulisan tesis S2 dalam bidang Educa- tion Development di Columbia University, Teachers’ College, ia meneliti proses persiapan guru sekolah dasar dan kemu- dian meramu hasil riset itu dalam pelatihan guru berbasis sekolah (school-based teachers’ professional development) yang dinaungi oleh institusi We the Teachers. Sejak 2019, Amanda bergabung bersama Zenius Education untuk beker- ja dengan ribuan guru seluruh Indonesia melalui komunitas 149

Zenius untuk Guru, dalam misi menggabungkan teknologi dalam pembelajaran, atas nama pembelajaran yang semakin bermakna dan efektif. Sebelumnya, Amanda juga pernah bekerja dalam tim Bapak Basuki Tjahaja Purnama dalam peran beliau sebagai Wakil Gubernur dan kemudian Gubernur DKI Jakarta. Kary- anya dalam pendidikan juga kerap dibagikan dalam berbagai platform internasional seperti World Economic Forum, In- ternational Monetary Fund dan World Bank. 150

PENUTUP Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia sejak Ma- ret 2020 sampai dengan saat ini jangan sampai menurunk- an semangat para pendidik dan tenaga kependidikan dalam mendidik para peserta didik. Justru kondisi ini harus menja- di momentum untuk berpikir dan berkarya semakin kreatif dalam melaksanakan pembelajaran yang bermakna bagi pe- serta didik. Seorang guru kreatif tentunya tidak “mati gaya” saat menyampaikan materi belajaran. Selalu saja ada tero- bosan dan kreativitas baru yang dihasilkannya. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pun terus berupaya mencari terobosan dalam memberikan layanan pendidikan di masa pandemi dan terus melakukan evaluasi terkait kebijakan yang telah digulirkan terkait dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) agar pelaksanaannya semakin baik dan hak peserta didik untuk mendapatkan pendidikan tetap bisa terpenuhi. Selain itu, perlu sinergi, kolaborasi, dan saling mendukung dari berb- agai pihak terkait dalam mencari solusi dari tantangan yang dihadapi. Tulisan-tulisan para ahli, pakar, dan praktisi pendi- dikan yang ada pada buku bunga rampai yang dihimpun dari materi webinar GTK ini merupakan salah satu upaya nyata mencari solusi dengan harapan bisa memotivasi dan menginspirasi bagi para pendidik dan tenaga kependidikan dalam mengelola dan pelaksanakan PJJ di masa pandemi. Para pembaca, khususnya pendidik dan tenaga kependi- dikan selain dapat menambah wawasannya terkait kon- 151

sep dan implementasi PJJ di masa pandemi pada buku ini, juga diharapkan untuk menambah wawasannya dari sum- ber-sumber lainnya, sehingga PJJ di sekolah masing-masing dapat semakin baik. Sampai saat ini belum ada satu pun hasil penelitian yang bisa memprediksikan kapan pandemi ini akan berakh- ir. Oleh karena itu, setiap orang, termasuk para pendidik dan tenaga kependidikan harus siap dengan berbagai kemungk- inan, termasuk PJJ yang diperpanjang lagi hingga kegiatan tatap muka memungkinkan untuk dilaksanakan, faktor kes- ehatan dan keselamatan pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik yang menjadi pertimbangan utama. Adaptasi Kebiasan Baru (AKB) menjadi hal penting untuk dilakukan agar para pendidik dan tenaga kependidikan dapat bekerja dengan lancar, aman, dan nyaman. Di masa PJJ ini, para pendidik dan tenaga kependidikan selain dituntut untuk berpikir secara keatif dan solutif da- lam melaksanakan pembelajaran, juga harus bisa menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua/wali siswa karena peran mereka sangat penting untuk mendampingi anak- anak Belajar Dari Rumah (BDR). Pada beberapa kasus yang pernah viral di media sosial menunjukkan bahwa orang tua/wali siswa kebingungan dan tidak dapat melakukan pendampingan dengan BDR dengan baik kepada anaknya. Kebingungan tersebut disebabkan karena kurangnya pengetahuan mereka bagaimana cara mendampingi anak selama BDR. Akibatnya yang terjadi jus- tru perundungan dari orang tua kepada anaknya, khususnya yang masih belajar di sekolah dasar. Oleh karena itu, para 152

pendidik pendidik perlu membantu memberikan gambaran peran orang tua dalam PJJ, karena hal tersebut merupakan bentuk kolaborasi antara pendidik dan orang tua selama PJJ. Selain melakukan berbagai upaya agar PJJ semakin baik, mari kita berdoa kepada Tuhan YME agar pandemi ini segara berakhir. Para pendidik tentunya sudah rindu ber- tatap muka secara langsung dengan para peserta didiknya. Begitu pun para peserta didik sudah rindu ingin bertemu dengan para gurunya. Ada sebuah kebahagiaan dan kepua- saan tersendiri saat pendidik dan peserta didik bisa ber- temu secara langsung dalam pembelajaran tatap muka. Ke- giatan pembelajaran secara tatap muka dapat membangun chemistry atau kedekatan psikologis dan emosional antara pendidik dan peserta didik. Hal tersebut tentunya akan men- dukung dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Mari kita petik hikmah dari musibah, jangan terus kita berkeluh kesah. Mari jaga imun tubuh jangan sampai lemah. Berikhtiar dan berdoa semoga kita terhindar dari wabah. 153




Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook