SISTEM GERAK XIH_13_Kezia E. Sihaloho
Rangka Tubuh Rangka Tubuh adalah Alat gerak pada Vertebrata meliputi alat gerak pasif (karena hanya mengikuti kendali otot) berupa tulang dan alat gerak aktif (karena mampu berkontraksi) berupa otot. Fungsi Rangka Tubuh adalah memberi bentuk dan postur tubuh, penyangga berat badan, pelindung organ tubuh, tempat menempelnya otot rangka, pergerakan tubuh, tempat memproduksi sel darah (hematopoiesis), menyimpan mineral (kalsium dan fosfor), tempat penyimpanan energi serta fungsi imunologis.
Rangka Tubuh
Skeleton Aksial Tengkorak, b erfungsi melindungi otak, organ oendengaran, dan penglihatan. Dibedakan menjadi dua, yaitu Kranial (tempurung kepala) dan Fasial (tulang wajah). Tulang telinga dalam dan Tulang Hioid, T ulang telinga dalam berfungsi menerima dan mentranmisikan impuls suara. Terdiri dari 2 tulang martil, 2 tulang landasan (inkus) dan 2 tulang sanggurdi (stapes). Satu tulang hioid berfungsi sebagai tempat melekatnya otot mulut dan lidah sehingga membantu proses penelanan.
Skeleton Aksial Ruas-ruas tulang belakang, b erfungsi menopang kepala dan bagian tubuh lainnya, melindungi organ dalam tubuh, tempat melekatnya tulang rusuk, dan menentukan sikap tubuh. Tulang dada dan Tulang rusuk (iga), b erfungsi untuk memberi perlindungan untuk jantung, paru paru dan pembuluh darah besar dari trauma dan kerusakan.
Skeleton Aksial
Skeleton Aksial
Skeleton Apendikular Gelang Bahu (Pektoral), berfungsi sebagai penghubung lengan dengan badan. Tulang anggota gerak atas, berfungsi untuk memegang benda, menulis, menggambar, menunjuk arah, bermain alat musik, berolahraga. Gelang Panggul (Pelvis), berfungsi untuk penyokong berat badan, penyeimbang badan saat diam, duduk, dan bergerak. Tulang anggota gerak bawah, berfungsi untuk menopang berat tubuh dan mengatur gerak tubuh ketika berjalan.
Skeleton Apendikular
Skeleton Apendikular
Tulang Jenis Tulang Berdasarkan Bahan Pembentuknya : 1.Tulang Rawan (Kartilago) Tulang Rawan dibentuk oleh kondrosit (sel tulang rawan) dan matriks bahan dasar yang tersusun dari kondrin, kolagen, dan kalsium 2. Tulang Keras (Osteon) Tulang keras berasal dari tulang rawan yang mengalami osfikasi, dibentuk oleh osteosit yang banyak mengeluarkan matriks. Matriks mengandung sedikit kolagen dan banyak kalsium serta fosfor.
Tulang Jenis Tulang Berdasarkan Bentuknya : 1.Tulang Pipa/ Panjang Berbentuk tabung dan umumnya berongga dan berfungsi menahan berat tubuh dan pergerakan co : Tulang Hasta dan Pengumpil 2. Tulang Pipih Berbentuk menipis pipih dari tulang kompak dan spons berisi sum-sum dan berfungsi memperluas permukaan untuk perlekatan otot dan memberi perlindungan co ; Tulang Belikat dan Tengkorak 3. Tulang Pendek Berbentuk seperti dadu/pendek tidak beraturan dan berfungsi memberi kekuatan dan pergerakan pada daerah yang pergerakannya terbatas co : Tulang pergelangan tangan dan kaki 4. Tulang Tidak Beraturan co : Ruas-ruas tulang belakang 5. Tulang Sesamoid co : Tulang tempurung lutut
Tulang
Tulang
Osifikasi Osifikasi, Proses pembentukan jaringan tulang keras. Tahapan Intramembran : 1.Diferensiasi sel mesenkim pada membran fibrosa menjadi osteoblas 2.Klasifikasi osteoid dan pembentukan osteosit 3.Pembentukan spikula, trabekula, atau tulang spons, dan sumsum merah 4.Pembentukan periosteum dan tulang kompak Tahapan Endokondral : 1.Diferensiasi sel mesenkim menjadi kondrosit atau sel tulang rswan 2.Penetrasi pembuluh darah pada perikondrium, membentuk periosteum dan kerah tulang yang memicu matinya kondrosit 3.Pembentukan pusat osfikasi primer di diafsis 4.Pemebentukan pusat osfikasi sekunder di epifisis 5.Pertumbuhan cakram epifisis
Sendi Struktur Sendi : 1. Ligamen Jaringan ikat fibrosa yang berfungsi untuk mencegah pergerakan sendi secara berlebihan 2. Kapsul Sendi Menahan ligamen 3. Cairan Sinovial Pelumas sendi dan mengurangi gesekan antar tulang 4. Tulang Rawan Hialin Sebagai bantalan sendi agar tidak nyeri saat bergerak 5. Bursa Membantu merendam gesekan pada persendian
Sendi Sendi Sinartrosis, Tidak bisa menghasilkan gerakan, dan berfungsi untuk menciptakan struktur gabungan tulang yang kuat, sehingga dapat melindungi organ yang ada di bawahnya. Satura adalah Hubungan pada tulang tempurung kepala yang terjadi karena adanya gerigi yang bertautan antara satu sama lain. Sendi Amfiartrosis, Memungkinkan adanya pergerakan kecil. Simfisis adalah sambungan tulang panggul (simfisis pubis) berfungsi untuk membantu menahan tekanan yang dihasilkan saat berjalan. Simfisis juga dapat diartikan sambungan ruas tulang yang berfungsi untuk pergerakan pada tulang belakang
Sendi Sendi Diartrosis, Sendi dapat bergerak bebas, banyak ditemukan pada rangka apendikuler, dan semua sendi sinovial termasuk sendi diartrosis.
Otot Karakteristik Otot: 1. Kontraktibilitas Kemampuan otot untuk memendek 2. Ekstensibilitas Kemampuan otot untuk memanjang 3. Elastisitas Kemampuan otot untuk kembali ke ukuran semula setelah memendek dan memanjang 4. Eksitabilitas Kemampuan otot untuk merespon stimulus/rangsangan dari saraf Bagian-bagian Otot Lurik : 1.Tendon/urat otot Ujung otot yang mengecil, terbagi menjadi dua, yaitu Origo dimana ujung otot yang melekat pada tempat yang tidak bergerak dan Insersio dimana ujung otot yang melekat pada tempat yang bergerak 2. Ventrikel/empat otot Bagian tengah otot yang menggembung
Otot
Otot Sifat Kerja Otot : 1.Otot Antagonis Otot yang bekerja saling berlawanan arah co : Otot bisep dan trisep yang menyebabkan gerak ekstensi (meluruskan tangan) dan fleksi (membengkokan tangan) 2. Otot Sinergis Saling mendukung kerja satu sama lain co : Otot pranator teres dan otot pranator quadratus yang menyebabkan tangan mengengadah atau menelungkup
Otot
Sarkomer Struktur Sarkomer, Otot tersusun dari serabut halus yang bernama miofibril. Miofibril tersusun dari aktin (filamen halus) dan miosin (filamen kasar). Kombinasi tersebut menyebabkan adanya pola terang dan gelap pada otot rangka. Setiap unit pola terang dan gelap tersebut disebut sebagai sarkomer. Sarkomer adalah unit fungsional dan mendasar pada konstraksi otot
Sarkomer
Gangguan Tulang Gangguan Pada Tulang : 1.Fraktur (Patah Tulang) Patahnya tulang menjadi dua bagian atau lebih 2. Fisura Tulang Retaknya tulang dan belum sampai terbagi menjadi dua bagian 3. Osteoporosis Kelainan yang menyebabkan tulang menjadi rapuh, keropos, dan mudah patah 4. Gangguan pada tulang belakang co : skoliosis, lordosis, kifosis
Gangguan Sendi Gangguan Pada Sendi : 1.Keseleo atau Terkilir Cedera ligamen (robek atau putus) akibat gerakan yang tidak biasa, dipaksakan, atau bergerak secara tiba-tiba 2. Dislokasi Pergeseran tulang penyusun sendi dari posisi normal 3. Artritis Peradangan pada sendi menyebabkan sendi bengkak, kaku, dan sakit digerakan - Artritis Osteoatritis Kerusakan/keausan tulang rawan akibat terkikis, sehingga bantalan sendi tidak berfungsi dengan baik. - Artritis Reumatoid Peradangan sendi akibat autoimun
Gangguan Sendi
Gangguan Otot Gangguan Pada Otot: 1. Kram Keadaan saat otot tiba-tiba terasa tegang, sehingga sulit digerakan dan disertai rasa nyeri 2. Hipertrofi Gangguan akibat otot yang berkembang menjadi lebih besar 3. Atrofi Gangguan akibat otot yang mengecil 4. Tear (Robek) Robeknya serabut otot yang berakibat bengkak, rasa nyeri, dan pendarahan 5. Strain (Otot terkilir) Terpelintirnya otot bagian tendon karena merenggang melebihi batas normal
Gangguan Otot
Terima kasih! Biologi Menyenangkan
Search
Read the Text Version
- 1 - 30
Pages: