Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Warta 27 Okt 2019

Warta 27 Okt 2019

Published by gulf201074, 2019-10-26 03:39:46

Description: Warta 27 Okt 2019

Search

Read the Text Version

Warta Sepekan, 27 Oktober 2019 Gereja yang Berdoa, Menyembah, Bersaksi dan Melayani BETHANY CHURCH PERAK MALAYSIA 73A, Jln Perempuan Mazwin, Roundabout, Silibin; 64A, Jln Pengkalan Indah 1, Bandar Pengkalan (05-3212812); 67A, Jalan Laluan Klebang Restu 3, Medan Klebang Restu, Ipoh ; No 51A, 1st floor,Persiaran PM 2/3, Pusat Perniagaan seksyen 2 Sri Manjong, Sitiawan-: Desa Merbau Air Tawar. Pastor in charge : Ps. Robert James (email : [email protected]) RENUNGAN KHUSUS berbicara tentang kualitas waktu. Pengkotbah menyatakan keberadaan waktu (timing) un- KELAHIRAN BARU DALAM WAKTU tuk segala sesuatu di muka bumi ini. (Pkh 3:1- TUHAN 8) Tuhan yang empunya waktu, Dia berada di luar “Untuk segala sesuatu ada masanya, waktu. Dia ada dari kekal sampai kepada kekal. untuk apapun di bawah langit ada Namun demikian, Tuhan bekerja di dalam waktu waktunya.” (Pkh 3:1) karena Dia Imanuel, bersama dengan manusia Karya penyelamatan Tuhan atas umat-Nya yang hidup dibatasi oleh waktu. berulang terjadi dalam sebuah ungkapan \"pada waktu itu\", \"at that time\". Hal ini Hidup manusia berada dalam waktu yang bergulir menunjukkan bahwa Allah bekerja di muka dalam kehampaan - sebuah kesia-siaan seperti bumi dalam sebuah momen waktu. Adapun yang diamati oleh Pengkotbah. Sang Empunya keberulangan yang terjadi membuat karya- waktu harus berkarya dalam waktu manusia agar Nya sesuatu yang teruji dan dapat dipercaya. kesia-siaan tersebut beralih kepada kemuliaan. “Maka pada waktu itu taruk dari pangkal Isai akan berdiri sebagai panji-panji bagi Manusia harus melihat waktu Tuhan, waktu di bangsa-bangsa; dia akan dicari oleh suku mana Tuhan menerobos dalam hidup manusia. -suku bangsa dan tempat kediamannya Waktu yang seperti itu hanya dapat dilihat dalam akan menjadi mulia.” (Yes 11:10) terang Firman. “Pada waktu itu engkau akan heran Tuhan Menerobos Hidup Manusia Dalam Tiga melihat dan berseri-seri, engkau akan Macam Waktu tercengang dan akan berbesar hati, sebab kelimpahan dari seberang laut 1. Kairos akan beralih kepadamu, dan kekayaan Kairos adalah waktu yang merupakan sebuah mo- bangsa-bangsa akan datang men atau event (kejadian di saat tertentu). Ini kepadamu.” (Yes 60:5) Karya keselamatan Tuhan berpuncak dengan

kedatangan Yesus ke dunia. Kedatangan ini membawa kairos yang unik, yaitu waktu di mana Allah dan kerajaan-Nya begitu dekat dengan manusia. Seluruh kairos dalam hidup manusia setelah itu selalu mengacu kepada momen puncak ini. “Kata-Nya: \"Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!” (Mark 1:15) Karena itu, kelahiran baru yang Roh Kudus kerjakan dalam diri manusia tentu adalah sebuah kairos yang terhubung dengan kedatangan Yesus. Pengorbanan Yesus telah menebus upah dosa dan kebenaran-Nya dikenakan atas manusia. Pembenaran ini dilanjutkan dengan karya Roh Kudus yang menghasilkan kelahiran baru. Karena kelahiran baru adalah sebuah kairos, maka manusia meresponinya dengan tidak menyia- nyiakan kesempatan itu. Kita haruslah menyadari keberadaan momen kelahiran baru, berada di da- lam momen itu, dan mengalami apa yang Roh Kudus kerjakan pada saat itu. Hendaklah kita tidak menjadi seperti Nikodemus yang walaupun seorang pengajar, namun tidak memahami kelahiran ba- ru ketika ia berkata: \"Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?\" (Yoh 3:4) Di Tahun Kelahiran yang baru ini, terjadilah kairos untuk mengalami kelahiran baru dan melihat tanda-tanda kelahiran baru yang semakin nyata. 2. Kronos Kronos adalah waktu yang merupakan sebuah rentang atau durasi. Ini berbicara tentang kuantitas waktu. Kembali Alkitab menyatakan keutamaan Yesus dalam hubungannya dengan waktu. Kronos sebelum Yesus datang ke dunia dinyatakan sebagai berikut: “Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan, maka sekarang Allah memberitakan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua mereka harus bertobat.” (Kis 17:30) Saat zaman kebodohan, atau waktu (kronos) di mana orang tidak mengenal Tuhan, telah berlalu dengan kedatangan Yesus ke dunia. Sekarang ini adalah kronos di mana Yesus telah datang. Sebuah kronos yang harus ditandai dengan pertobatan. Pertobatan ini sendiri adalah respon terhadap karya keselamatan yang dinyatakan oleh kasih karunia Kristus Yesus. Kasih Karunia ini telah ada sebelum permulaan zaman, sebelum kronos dimulai. “Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman.” (2 Tim 1:9) Betapa luar biasanya karya Yesus yang memberikan makna terhadap setiap perjalanan zaman (kronos). Kairos kelahiran baru memberikan kepada kita rentang waktu (kronos) tersisa untuk kita hidupi secara berbeda, di mana “waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.” (1 Pet 4:2) 3. Aionios Aionios adalah waktu yang berlangsung teramat sangat panjang, tidak berakhir, dan kekal. Hanya di dalam Yesuslah, aionios yang sejatinya hanya menjadi milik Tuhan, sekarang menjadi milik manusia pula. Karena itulah hidup di dalam Tuhan Yesus disebut sebagai hidup kekal. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yoh 3:16) Cleon L. Rogers Jr dalam “The New Linguistic and Exegetical Key to the Greek New Testament” menu- liskan: “Hidup kekal adalah kehidupan di waktu yang akan datang yang diperoleh lewat iman, tidak dapat dihancurkan, dan sekarang dimiliki oleh orang percaya.” Hidup kekal ini bukan hanya ber- bicara tentang masa yang akan datang. Ini juga adalah hidup yang telah dimulai sekarang di dalam Yesus.

Kelahiran yang baru sesungguhnya terkait dengan aionios, waktu yang kekal itu. Kairos pertama kali lahir baru adalah permulaan dari aionios. Di dalam kelahiran barulah manusia melihat hidup yang kekal itu telah berjalan sekarang. Kesadaran ini seharusnya secara radikal mengubahkan pemaham- an kita atas bagaimana sekarang ini kita menjalani hidup. Terlihatnya tanda-tanda kelahiran baru yang terjadi dalam hidup kita menandakan keberadaan kita sekarang ini di dalam waktu kekal yang sedang berjalan, aionios yang sedang berdampingan dengan kronos. Betapa luar biasanya hidup yang seperti ini! Di “Tahun Kelahiran yang Baru” ini, mari kita berjuang untuk terus mengalami tanda-tanda ke- lahiran baru, dengan mata yang melihat kekekalan kepada Sang Kekal yang “akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.\" (Why 21:4). (HT) Barna Research Membuat Studi Kasus Mengapa Generasi Millenial Menjadi Disalah pahami Barna Research telah dikenal karena mengkomunikasikan kebenaran yang tidak nyaman kepada dunia gereja. Laporan terbaru kelompok peneliti tentang orang dewasa muda, berjudul \"Generasi Terhubung\" meminta gereja untuk mempertimbangkan kembali generasi yang sering disebut \"malas\" dan \"berhak\". David Kinnaman, presiden Barna, memulai webinar yang membahas penelitian tersebut dengan mengatakan Millennial \"banyak berbicara dan sering disalahpahami.\" Dia kemudian membalikkan meja pada mereka yang menyetel dengan mengatakan mungkin kita harus bertanya siapa yang membangkitkan generasi ini. “Generasi [ini] merasakan dampak tren global yang luas lebih dari yang mereka rasakan dicintai dan didukung oleh orang lain yang dekat dengan mereka,” kata Kinnaman. Dia menggambarkan kaum muda berusia 18-35 tahun sebagai \"generasi yang terhubung\" (karena itulah judul laporan) dan mengatakan bahwa meskipun mereka memiliki akses ke orang lain yang tinggal di negara lain dan informasi melalui perangkat, mereka adalah yang paling kesepian, paling orang cemas yang hidup sekarang. Hal Yang Harus Anda Ketahui Tentang Orang Orang Milenial Dalam buku yang ditulis bersama Kinnaman dengan Mark Marlock, Faith for Exiles, ia menyamakan konteks global kita saat ini dengan Babel sebagaimana dijelaskan dalam Alkitab. Dia mengatakan kita ada dalam apa yang bisa disebut \"Babel digital\" di mana orang-orang Kristen berjuang untuk menghidupi iman mereka seperti orang-orang Yahudi di pengasingan di Babel, di mana ada banyak, banyak dewa untuk dipilih. Tidak pernah dalam sejarah dunia umat manusia begitu sadar dan begitu terhubung dengan semua hal yang terjadi di semua bagian dunia. Namun, kita semakin merasa lebih terisolasi dan sendirian. Mengingat paradoks ini, Kinnaman dan kelompok peneliti yang memalsukan proyek Connected Gen- eration merasa ada beberapa hal yang mungkin tidak benar-benar kita pahami tentang Millenial dan Gen Z. Penelitian mereka mensurvei lebih dari 15.000 orang dewasa muda berusia 18-35 dari 25 negara di seluruh dunia. dunia. Beberapa hasil diharapkan, sementara yang lain mungkin mengejut- kan Anda.

Anak Anak Milenial Menderita Kekhawatiran Banyak orang dewasa muda berusia 18-35 tahun menderita kecemasan. Sedemikian rupa sehingga Barna benar-benar menyimpulkan bahwa orang dewasa muda “terganggu” oleh kecemasan dan kesepian. Satu dari lima responden diidentifikasi dengan pernyataan seperti \"Aku sedih\" atau \"tertekan\", \"kesepian\", \"merasa tidak aman dalam identitas saya\", \"takut gagal.\" Penelitian menun- jukkan banyak rasa tidak aman yang dirasakan seputar profesi dan keuangan khususnya. 75 persen wanita yang disurvei mengatakan mereka merasa tidak yakin tentang masa depan, dan 47 persen wanita mengatakan mereka merasa cemas akan keputusan penting dalam hidup. (Menariknya, hanya 34 persen pria yang merasakan hal itu ketika mengajukan dua pertanyaan itu.) Sebaliknya, kurang dari separuh responden (40 persen) mengatakan mereka “merasa optimis ten- tang masa depan dan hanya 34 persen mengatakan mereka“ merasa mampu mencapai tujuan saya. . Mengapa orang dewasa muda mungkin merasa seperti ini? Salah satu pemimpin pelayanan Barna yang diwawancarai untuk webi itu, pendeta Mark Sayers dari Australia, menyarankan “kecemasan akan lingkungan sekitar” yang ia lihat dalam budaya global mungkin berasal dari banyaknya infor- masi yang harus kami proses dalam hari tertentu. Dia beralasan otak kita hanya dapat memproses sejumlah informasi pada suatu waktu sebelum kita kelelahan secara mental. Mengingat keterhub- ungan kami dengan informasi berkat teknologi, banjirnya konten ini menyebabkan kecemasan. Orang-orang harus memilah-milah \"jumlah narasi yang luar biasa.\" Selain itu, ia merasa perusahaan dan orang-orang terus bersaing untuk mendapatkan perhatian kita, dan tidak semua orang memiliki motif terbaik. Sayers mengatakan bahwa sebagai seorang pendeta, dia melihat \"efek dunia nyata\" dari generasi ini \"dieksploitasi oleh orang-orang yang tidak memikirkan kesejahteraan mereka.\" Dia bertanya, \"generasi orang mana yang telah dipasarkan lebih banyak?\" Kinnaman menunjuk pada perasaan yang semakin meningkat bahwa dunia berputar di luar kendali. Mempertimbangkan mayoritas (77 persen) dari generasi yang terhubung merasa bahwa \"peristiwa di seluruh dunia penting\" bagi mereka dan mereka \"merasa terhubung dengan orang-orang di se- luruh dunia\" (57 persen), hal-hal seperti perubahan iklim dan ketidakstabilan ekonomi dapat me- nyebabkan lebih banyak kecemasan daripada mereka mungkin kepada generasi lain yang tidak me- rasa terhubung dengan orang lain secara global. Milenium Merasakan Kebutuhan untuk Komunitas Ketika tingkat kecemasan mereka meningkat, semakin banyak generasi Millenial merasakan kebu- tuhan akan komunitas. Tish Harrison Warner adalah seorang pendeta di Chicago yang mengatakan bahwa sementara dia melihat kecemasan dan perasaan terputus-putus meningkat di umatnya, dia juga melihat “kerinduan yang dalam” bagi masyarakat. Meskipun mereka mungkin merasakan kerinduan yang mendalam, Warren merasa banyak dari kita belum belajar \"keterampilan\" memiliki komunitas. “Saya pikir kami ingin komunitas menjadi sesua- tu yang gereja dapat keluarkan seperti perjalanan melalui,” katanya. Kami ingin komunitas mudah disampaikan dan tanpa itu membutuhkan banyak waktu atau risiko untuk tujuan kami. Kenyataann- ya adalah, bahwa komunitas membutuhkan waktu, membutuhkan investasi, dan bahkan pengor- banan, kata Warren.

Jadi, sementara banyak kaum Millenial melihat perlunya komunitas, implikasi yang disarankan oleh penelitian ini adalah bahwa mereka tidak menemukan komunitas yang mereka dambakan. Seperti yang disarankan Warren, ini mungkin karena harapan yang tidak realistis dan kurangnya pelatihan tentang bagaimana mereka dapat mencari atau mengolah masyarakat. Namun, penelitian ini menunjukkan bahwa mereka yang menjalankan keyakinan mereka mengalami lebih banyak \"konektivitas\" atau komunitas daripada mereka yang tidak beragama. Mayoritas Milenium Memandang Gereja secara Positif Secara global, mayoritas generasi ini memiliki pandangan positif tentang gereja. Misalnya, 55 persen generasi milenium merasa gereja itu baik untuk orang-orang dan 52 persen percaya itu penting bagi masyarakat. Hanya 20 persen yang percaya bahwa gereja itu berbahaya bagi orang-orang atau meru- gikan masyarakat (22 persen). Sementara angka-angka ini mewakili rata-rata global, ketika melihat negara-negara pasca-Kristen seperti Inggris atau Kanada, penelitian ini tidak begitu positif. Persepsi gereja adalah yang terburuk di negara-negara pasca-Kristen ini, dengan sebanyak 30 persen re- sponden mengatakan agama Kristen merugikan masyarakat. Hanya Sepertiga Milenium Merasakan Seseorang yang Percaya pada Mereka Banyak pemimpin yang memberi masukan dalam webinar Barna menemukan bahwa penelitian ini mengecewakan: Hanya 32 persen responden global yang mengatakan mereka merasa seseorang percaya pada mereka dan 33 persen mengatakan mereka merasa \"sangat diperhatikan oleh orang- orang di sekitar saya. \"Jo Saxton mengatakan perasaan kesepian ini adalah\" membentuk kembali sa- tu generasi. \" Sejauh beberapa label negatif yang telah ditempelkan ke generasi, Saxton mengatakan itu tidak membantu untuk fokus pada kualitas negatif seseorang atau generasi. Dia juga mempertanyakan apakah label itu benar. “Apakah mengherankan kita tidak melihat potensi [dalam generasi ini]?” Dia bertanya secara retoris. \"Karena Anda sudah memutuskan batas-batas potensi itu, Anda sudah men- jebaknya,\" ia berpendapat. Saxton yakin bahwa generasi Millenial menampilkan inovasi dan kewirausahaan yang lebih besar daripada generasi lain, dan ini harus membangkitkan semangat pa- ra pemimpin yang bekerja dengan mereka. Nasihat untuk Pemimpin Gereja Penekanan kuat diberikan pada kebutuhan pemimpin untuk berinvestasi pada orang muda dan memberi mereka kesempatan untuk memimpin. Selain itu, generasi yang terhubung perlu tahu, dengan cara yang nyata, bahwa agama Kristen itu baik dan bermanfaat. “Dewasa muda tidak hanya ingin melihat bahwa kekristenan itu benar; mereka juga ingin mengerti bahwa itu baik. ” Sayers memiliki beberapa aplikasi praktis untuk para pemimpin gereja yang bekerja dengan dan me- layani orang dewasa muda. Mempertimbangkan meningkatnya kecemasan yang dia lihat di jemaatnya, Sayers telah sampai pada kesimpulan ini: \"Saya harus menjadi orang yang damai dan saya harus menjadi orang yang damai.\" Dia mencoba untuk \"membawa kehadiran Yesus\" dalam kepribadiannya. Ini, katanya, hanya dapat dilakukan jika ia sendiri melakukan hal-hal yang akan membantunya mengalami kedamaian dan kehadiran Tuhan dalam kehidupannya sendiri. Sayers juga percaya bahwa mengingat hiruk-pikuk informasi yang kita alami hari demi hari di dunia kita yang terhubung, peran seorang pendeta juga harus memasukkan beberapa elemen sebagai pen- erjemah bagi orang-orang. Orang-orang mencari bantuan untuk membedakan budaya dan melihat

gambaran besar yang sedang terjadi. Sayers melakukan ini dengan membantu para jemaatnya men- jawab pertanyaan, \"Bagaimana kita bisa masuk ke dalam kisah Kristen yang lebih besar?\" Akhirnya, Sayers melihat perlunya mendemonstrasikan “komunitas yang hidup” bagi orang-orang. Dia mengatakan Babel digital di mana kita tinggal adalah \"tempat tanpa tubuh.\" Orang-orang perlu dilihat dan dikenal seperti yang selalu kita miliki, terlepas dari berapa banyak dari hidup kita, kita hidup online. Ini, katanya, adalah sesuatu yang bisa dan patut dicontoh gereja. Megan Briggs adalah seorang penulis dan editor untuk ChurchLeaders.com. Pengalamannya dalam pe- layanan, yang jumlahnya sangat banyak dikumpulkan di luar negeri, memberinya perspektif unik ten- tang gereja global. Dia memiliki sifat sabar dan altruistik dari teman-teman dan misionaris asing untuk dengan rendah hati berterima kasih atas pengalaman ini. Megan bersemangat mencari dan member- itakan kebenaran. Ketika dia tidak menulis, Megan suka menjelajahi ciptaan Tuhan yang luar biasa. Megan Briggs DOA BUAT INDONESIA MAJU Pokok doa Kita bersyukur kepada Tuhan sehubungan dengan acara pelantikan presiden dan wakil presiden yang berjalan dengan aman, lancar dan tertib. Berdoa agar kondisi ini tetap dapat terjaga dengan baik, sehingga pemerintah dapat focus untuk mulai bekerja bagi masa depan Indonesia yang lebih baik. Berdoa agar para menteri dan pembantu presiden yang terpilih dapat mengemban tugas sesuai misi dan visi yang diberikan, memiliki integritas, berdedikasi dan diberkati dengan hikmat dan takut akan Tuhan. Berdoa untuk para wakil rakyat di DPR dalam wacana melakukan amandemen/ perubahan UUD. Agar benar-benar dilakukan murni untuk rakyat bukan untuk kepentingan kelompok atau agama tertentu. Berdoa agar apa yang menjadi misi dan visi Indonesia tergenapi dan kehendak Tuhan terjadi bagi Indonesia di bumi seperti di Surga. Indonesia baru akan lahir dan menjadi negara maju. Amin.

Bagaimana Mengenal Diri Kita ? Oleh: Dr. Josh McDowell. 1. Siapakah Anda? Ini bukan atribut fisik Anda, pendidikan Anda, sejarah karir Anda, prestasi Anda, atau talenta rohani Anda, bukan pula asal-muasal etnis Anda. Semua ini hanya bungkus luar dari identitas Anda. a. Sesungguhnya, pengertian kita mengenai siapa sebenarnya diri kita jauh lebih penting dari kehidupan kita dari pada karir prestisius yang menguntungkan. b. Identitas diri kita, dan terutama persepsi kita tentang identitas itu memainkan peran vital dalam menen- tukan bagaimana Anda menbawa diri Anda dalam kehidupan sehari-hari, seberapa besar kebahagiaan yang kita alami, bagainama kita memperlakukan orang lain, bagaimana kita tanggap terhadap Tuhan. c. Tanpa mengerti dengan benar siapa Anda sebenarnya di bawah begitu banyak lapisan luar, Anda kemungkinan mengalami ketidakpuasan, dan kehilangan arah dalam kehidupan. d. Siapa yang menjadikan Anda seperti Anda sekarang ini? Ada banyak pengaruh yang berbeda telah mem- bentuk bagaimana Anda melihat diri Anda. Ada banyak pengaruh negative yang membuat kita gagal melihat siapa diri kita yang sesungguhnya seperti yang Tuhan katakan, kita gagal mengidentifikasikan diri sebagai orang yang sangat bernilai, sangat berharga yang dicipta serupa dengan gambar Allah, dan di- mahkotai dengan kemualiaan dan hormat (Mazmur 8:6, 139:14). 2. Diidentifikasikan dengan sang Pencipta. a. Tuhan mengenal diri kita jauh dibandingkan dengan kita mengenal diri kita. b. Hanya Tuhan yang tahu nilai yang sebenarnya, yang jauh lebih berharga daripada penampilan kita, kinerja kita, dan status kita. c. Hanya Tuhan yang bisa mengisi hidup kita dengan kasih, cinta dan arti. d. Tuhan mengasihi kita secara penuh. Kasih-Nya tulus, murni, suci, tanpa memandang rupa kita. e. Kita dindentifikasikan sebagai anak-anak Raja, Ahli waris kerajaan Allah (Roma 8:17), anak-anak Allah. f. Siapakah yang lebih berbahagia dengan identitas seperti itu? g. Begitu kita mengidentifikasikan diri kita dengan sang raja, maka kita akan menjalani kehidupan sebagai seorang pangeran dan putri raja yang adalah Anda sendiri. h. Identitas Anda sebagai anak Allah akan membuat perbedaan besar dalam bagaimana Anda memandangi kehidupan Anda, pergumulan Anda, hubungan Anda dengan orang lain dan dengan Allah. 3. Apa yang bukan diri Anda. a. Penampilan fisik. Semakin cantik, cakep, indah, saya akan dihargai. Manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati (1 Samuel 16:7) b. Kinerja Kita. Kinerja kita menentukan nilai dan identitas kita. Semakin giat dan semakin baik anda bekerja, anda akan semakin dihargai. c. Kedudukan/kekuasaan (seberapa pentingkah aku ini?). Identitas mereka terbungkus dalam jumlah status yang sudah mereka capai. Orang-orang semacam ini didorong untukmencari kedudukan yang tinggi dalam bisnis, politik, gereja dan persahabatan supaya bisa merasa bahwa kehidupan mereka itu berarti dan ber- makna.

4. Akibat salah memandang diri. a. Orang dengan pandangan yang suram mengenai identitas diri mereka sulit berkomunikasi dengan orang lain. b. Orang dengan wawasan identitas yang buruk juga melihat ke orang lain untuk menentukan bagaimana mereka setiap kali memandang diri sendiri. c. Orang dengan persepsi negatif mengenai identitas diri mereka juga berkutat dengan pengharapan negatif. Persepsi yang jelas dari identitas yang benar adalah aset yang tak ternilai bagi kehidupan yang sehat, baha- gia dan produktif. Apabila anda meluruskan potret diri Anda dengan pandangan Allah mengenai diri Anda, maka Anda akan menemukan jati diri yang sehat. “Identitas diri yang sehat adalah melihat diri sendiri sebagaimana Allah melihat Anda – tidak lebih dan tidak kurang” 5. Bagaimana Allah melihat Anda? a. Allah melihat kita sebagai sosok yang selamanya patut dikasihi. Ia menciptakan kita menurut gam- bar diri-Nya (Kejadian 1:26-27). Kita adalah puncak dari kejeniusan kreatifitasnya. b. Allah melihat Anda sebagai sosok yang tak terbatas harga dan nilainya. Seberapa berharga nilai an- da bagi Allah? Kematian-Nya (1 Korintus 6:19-20, 1 Petrus 1:18-19). c. Allah melihat Anda sebagai sosok yang kompeten dalam segala hal (Kisah 1:8). Allah memberi anda kuasa-Nya dalam bentuk Roh Kudus yang tinggal dalam diri anda dan menyatakan bahwa anda berkompe- ten menjadi duta/utusan-Nya. Tuhan sangat mempercayai anda sehingga Ia meninggalkan anda di bumi untuk menyelesaikan tugas pendamaian yang dimulai Yesus (2 Korintus 5:20). 6. Mengapa kita tidak mampu melihat diri kita sebagaimana Allah melihat diri kita? a. Dosa telah menggelapkan mata dan pikiran kita (Efesus 2:1, 5:8). Cahaya Allah menerangi kita dan memperlihatkan kepada kita untuk apa Ia menciptakan kita. Namun dosa dan keadaan disekitar kita telah memblokir cahaya Tuhan dan visi kita mengenai siapa diri kita sesungguhnya telah dirintangi. b. Anda membutuhkan terang/cahaya ilahi untuk menerangi hidup anda. 7. Bagaimana Allah membuat cahaya/terang itu masuk dalam hidup kita. a. Serahkanlah hidup Anda sepenuhnya kepada Yesus kristus dan terimalah Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat dalam hidup Anda secara pribadi. Yesus adalah terang (Yohanes 1:4, 8:12). Terang Kristus akan bercahaya dalam hidup kita jika kita menjalin hubungan secara pribadi dengan-Nya. Kita akan melihat Allah menghargai kita, mengasihi kita, jika kita hidup dalam persekutuan yang intim dengan Yesus Kristus. b. Berjalanlah dalam terang Firman Allah (Alkitab). Mazmur 119:105, Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. Semakin kita membuka pikiran dan hati kita kepada Firman Allah, semakin ban- yak cahaya yang kita nikmati. Dalam cahaya firman Allah kita melihat bahwa Allah mengasihi kita, menghargai kita, dan menbuat kita kompeten. c. Bersekutulah dengan sesama orang-orang percaya lainnya (Ibrani 10:25). Kita membutuhkan in- teraksi dengan umat percaya lainnya supaya kita membanjiri kehidupan kita dengan terang Allah, yang mengungkapkan identitas kita yang sesungguhnya. Diadaptasi dari buku yang berjudul Bagaimana Mengenal Diri Kita karya Dr. Josh McDowell. Dr. Josh McDowell adalah salah satu apologet terkemuka di dunia dan seorang penulis buku-buku terlaris di dunia. Beberapa bukunya yang memenangkan penghargaan di antaranya: Evidence That Demands a Verdict, The Resurrection Factor, dan He Walked Among Us.

Orang-orang non-Kristen milenial lebih penasaran secara rohani daripada orang-orang yang tidak beriman lebih tua (Penelitian Barna) Orang Milenial Amerika yang mengidentifikasi diri mereka sebagai non-Kristen lebih tertarik pada masalah rohani daripada yang bukan Kristen dari generasi yang lebih tua, menurut laporan penelitian Barna Group. Dalam sampel penelitian yang dirilis Selasa, Barna menemukan bahwa 70% dari milenium non-Kristen melaporkan memiliki setid- aknya satu percakapan tentang kepercayaan agama mereka dengan teman dekat atau anggota keluarga. Se- baliknya, 52% non-Kristen yang lebih tua mengatakan hal yang sama. Barna juga menemukan bahwa 64% dari milenium non-Kristen melaporkan memiliki satu atau lebih percakapan tentang kepercayaan mereka dengan seorang Kristen, dibandingkan 44% untuk non-Kristen yang lebih tua. \"Milenium non-Kristen jauh lebih mungkin untuk memiliki satu atau lebih percakapan tentang iman da- ripada rekan-rekan mereka yang lebih tua dan dua kali lebih mungkin untuk menyatakan minat pribadi da- lam agama Kristen (26% vs 16%),\" jelas Barna. “Mereka juga memiliki pengalaman pribadi yang jauh lebih banyak dengan semua jenis metode penginjilan daripada orang non-Kristen yang lebih tua, termasuk melalui traktat (45% vs 26%) atau ber- temu dengan seseorang baik di gereja (35% vs 19%) atau di jalan (30% vs 16%). \" Temuan ini adalah bagian dari laporan yang lebih besar berjudul Reviving Evangelism, yang menarik temuannya dari studi orang dewasa Amerika dari tahun lalu. Satu survei termasuk ruang sampel dari 992 responden yang diidentifikasi sebagai Kristen. Yang lainnya adalah dari 1.001 orang dewasa yang tidak mempraktekkan orang Kristen. Kedua studi memiliki margin kesalahan ± 3 persen. Pada bulan Februari, Barna memposting sampel lain dari laporan Reviving Evangelism, yang mencatat bahwa orang-orang non-Kristen yang bersedia berbicara tentang iman dengan orang-orang Kristen sering tidak memiliki preferensi untuk dialog. Barna menemukan bahwa sementara 62% responden non-Kristen dan Kristen yang kadaluwarsa ingin ber- bicara dengan rekan Kristen yang taat yang “mendengarkan tanpa penghakiman,” hanya 34% mengatakan bahwa praktik ini ditemukan di antara orang Kristen yang taat yang mereka kenal secara pribadi. Juga, 50% responden non-Kristen dan Kristen yang kadaluwarsa mengatakan mereka ingin berdialog dengan seseorang yang \"tidak memaksakan kesimpulan,\" namun hanya 26% mengatakan bahwa diterapkan untuk mempraktikkan orang Kristen yang mereka kenal. \"Tidak semua orang mungkin siap untuk beralih dari A ke Z dalam satu percakapan tunggal, dan menekan topik ke depan mungkin terasa dipaksakan kepada orang non-Kristen - hingga membuat mereka berpal- ing,\" kata Brooke Hempell, wakil presiden senior penelitian di Barna Group, dalam wawancara sebe- lumnya dengan The Christian Post. “Mengizinkan orang lain untuk menarik kesimpulan mereka sendiri membuka kemungkinan bahwa mereka dapat meninggalkan percakapan tanpa membuat keputusan untuk Kristus - oleh beberapa langkah penginjilan, bahwa percakapan akan gagal.”

Lebih dari setengah pengunjung gereja Protestan gagal untuk membagikan Injil dalam 6 bulan ter- akhir: Lebih dari lima puluh persen peserta gereja Protestan telah mengakui tidak terlibat dalam penginjilan dalam setengah tahun terakhir, menurut laporan yang baru-baru ini dirilis oleh Life- Way Research. Ketika ditanya berapa kali mereka berbagi dengan entah bagaimana \"bagaimana menjadi seorang Kristen,\" 55 persen responden menjawab nol. 24 persen responden mengatakan bahwa mereka telah membagikan cara menjadi seorang Kris- ten kepada seseorang 1-2 kali, 12 persen merespons 3-5 kali, 5 persen mengatakan 6-10 kali, 1 per- sen mengatakan 11-15 kali, dan 3 persen melaporkan 16 kali atau lebih. Scott McConnell, direktur eksekutif LifeWay Research, mengatakan dalam komentar yang dirilis Selasa bahwa penginjilan “tampaknya tidak menjadi prioritas para pengunjung gereja.” \"Tugas memuridkan semua bangsa belum sepenuhnya dipeluk di gereja Amerika - terutama oleh budaya mayoritas,\" kata McConnell. \"Ini terlepas dari kenyamanan memiliki etnis dan imigran lain dari negara lain yang sering tinggal di lingkungan yang sama.\" Data untuk laporan LifeWay berasal dari survei online terhadap 2.500 pengunjung gereja Protestan yang dilakukan 14-29 Januari dengan margin kesalahan plus atau minus 2 poin persen- tase. Meskipun laporan itu menemukan kurang dari setengahnya terlibat dalam penginjilan dalam enam bulan terakhir, itu juga menemukan bahwa sebagian besar responden telah mengundang orang yang belum bergereja untuk beribadah dalam enam bulan terakhir. Di antara kelompok etnis yang disurvei untuk laporan itu, responden Hispanik adalah yang paling mungkin telah berbicara dengan seseorang tentang bagaimana menjadi seorang Kristen dalam enam bulan terakhir, dengan hanya 32 persen melaporkan bahwa mereka belum melakukannya. Pengunjung gereja Hispanik juga merupakan kelompok etnis yang paling mungkin mengundang seseorang ke gereja, dengan 71 persen responden Hispanik mengatakan mereka telah melakukannya. LifeWay juga menemukan bahwa responden berusia 65 tahun ke atas adalah yang paling tidak memiliki percakapan penginjilan dalam setengah tahun terakhir. “Baru-baru ini, ada banyak diskusi tentang orang dewasa muda yang kurang berpartisipasi dalam penginjilan. Namun, bukan itu masalahnya, \"kata McConnell. “Faktanya, orang dewasa muda dan pengunjung gereja setengah baya lebih mungkin untuk berbagi dengan seseorang bagaimana menjadi seorang Kristen dalam enam bulan terakhir daripada orang dewasa yang pergi ke gereja yang lebih tua.” Pada bulan Februari, Barna Group merilis sebuah laporan yang ditugaskan oleh Alpha USA yang mengindikasikan bahwa hampir setengah dari orang-orang Kristen berusia milenium percaya bahwa evangelisasi adalah salah. \"Hampir setengah dari generasi Millenial (47%) setuju setidaknya sedikit bahwa berbagi ke- percayaan pribadi seseorang dengan seseorang yang berbeda keyakinan dengan harapan bahwa suatu hari mereka akan memiliki keyakinan yang sama. Ini dibandingkan dengan sedikit lebih dari

seperempatnya. Gen X (27%), dan satu dari lima Boomers (19%) dan Sesepuh (20%), \"baca laporan Barna. \"Orang-orang Kristen yang lebih muda cenderung lebih sadar secara pribadi tentang suhu budaya di sekitar percakapan spiritual. Di antara orang-orang Kristen yang taat, Millenial melaporkan rata -rata (median) dari empat teman dekat atau anggota keluarga yang mempraktikkan agama selain Kristen; kebanyakan orangtua dan kakek nenek Boomer mereka. , sebagai perbandingan, hanya memiliki satu. \" Craig Springer, direktur eksekutif Alpha USA, mengatakan kepada The Christian Post dalam wa- wancara podcast bahwa masalah ini mungkin lebih merupakan masalah metodologi daripada opo- sisi aktual terhadap penginjilan. Springer menunjukkan bahwa penelitian yang sama juga menemukan bahwa 94 persen orang Kristen Millenial percaya bahwa hal terbaik yang dapat terjadi pada seseorang adalah agar mereka mengenal Yesus. \"Hasrat untuk orang-orang Kristen Milenial untuk melihat teman-teman dan keluarga mereka mengenal Kristus sama kuatnya dengan generasi sebelumnya,\" kata Springer, \"Saya percaya ada sesuatu untuk dilihat pada metodologinya.\"

Daftar Community Of Love (COoL) Daftar Community Of LoVe (COoL) BCM PENGKALAN BCM SILIBIN Kord A/Shift : Cassie Ratih 2 Kordinator Asmur dan Meru : Esterlina Hutasoit 0116153704 1. COoL Filadelfia : Vivi L 2. COoL Alfa&Omega : Safira Nopika 1. COoL Keluarga 1 ; Ibu Kezia Sri 3. COoL Gloria : Natalia Sembiring 2. COoL Taman Meru : Dorcas Dewi 4. COoL Immanuel ; Joan Butar Butar 3. Taman Meru AA : Yosi Anna 5. COoL Sangkakala A : Evelyn 4. Taman Meru BB 2 : Laura Elfrida 6. COoL Faith : Rina Ambarita 5. Asrama Murni AA1 : Marissa Hillary 7. COoL Rajawali ; Rinta 6. Asrama Murni AA2 : Sari Zega 8. COoL Anak Baru ; Cassie Ratih 7. Asrama Murni AA3 : Esterlina Hutasoit 8. Asmur BB1– Victory : Othniela Evi Kord B/Shift : Nia Suardina 9. Asmur BB3- : Ester Nellly 10. Asmur BB4 —Glory : Sarmiani Damanik 1. COoL Sangkakala B : Sartika Napitu 11. Asmur CC1-Grace : Ruth Ira 2. COoL Bethesda : Betaria Lumban Batu 12. Asmur CC2-Alena : Ika Alexandra Saragi 3. COoL Wanita Bijak : Helty Samosir 13. Asmur CC3-Helsa : Rina Tambunan 4. COOL Ekklesia ; Ibu Lydia Ginting 14. COOl Mapa : Eninta Florentina 5. COoL Anugerah : Rebecca Situmorang 6. COoL Glory ; Annaria Sihombing Kord C/Shift : Ibu Roma Aritonang Daftar Community Of Love (COoL) Sitiawan 1. COoL Maranatha :Siska Telaumbanua 2. COoL Haleluya1: Martha Indri 1. Keluarga Sitiawan ; Ibu Novi Simanjuntak 3. COoL Haleluya2: Ibu Roma Aritonang 2. COoL Cengkat jering ; 4. COoL Putri Sion : Naomi Triana 3. COoL Kampung Baru ; 5. COoL Igreya : Lindy Tetty R 6. COoL Grace boru ni Raja : Helmi S 7. COoL Yobel 1 : Berliana Limbong 8. COoL Yobel 2 : Tabitha Helmi 9. COoL Elshadai: Renia Sihombing 10. COoL Sangkakala C : Riwani Kord Panorama dan Pinji : Yenida Sinaga No HP Kordinator Lainnya 1. COoL Eirene : Yenida Kordi Ibadah Sitiawan ; Ibu Novi 01131741224 2. COoL Agape : Agustria Tamborine : Amelia Bestaria 89530694 3. COoL Hebron : Ibu Saut Dancer : Nahum 01121511736 4. COoL Batsyeba : Firma Tiang Doa : Naomi Triana 0184628027 5. COoL Faith ; Meiria Purba Sek Minggu Silibin: Dorcas Dewi 01136139590 6. COoL Agatha : Melidar Simbolon 7. COoL Emmanuel ; Given Unisem A/S ; Cassie Ratih 011114210060 8. COoL Talent : Arlina Unisem B/S : Nia Suardina 01137882528 9. COoL Joy : Novita Unisem C/S : Ibu Roma 01137810720 10. COoL Gift : Lela Manik Panorama & Salutica ; Yenida 0102912209 11. COoL Atarah : Risda Manik 12. COoL Filadelfia : Susiwanti 13. COoL Betsaida : Asri Manurung 14. COoL Liora : Juwita 15. COoL Grace : Astri Hutapea 16. COoL Angela 1 ; Ivana 17. COoL Angela 2 : Fitri Eka 18. COoL Alpha : Irawati 19. COoL Wanita Teladan : Uli Ulina P 20.COoL CC3 : Samot 21. COoL Pinji Anak Baru: Elma Theana

Daftar Community Of Love (COoL) No HP Kordinator KLEBANG RESTU 1. Finisar Q/S : Mida Sagala 0142381370 Kord Finisar S/Shift : Lena Veronica 1. Wing Onn S ; 2. Finisar R/ S : Hilda Neni 01151937101 2. Putri Sion 1 : Elisabateh 3. Putri Sion 2 ; Tirza Manalu 2 3. Finisar S/S : Veronica Lena 01136138864 4. Putri Sion 4 ; Cornelia 5. Putri Sion 5 : Hanna Sirait 4. Yamaha ; Irma Hariyati —0123439536 Kord Kamaya X : Lamria Nababan 5. Kamaya 1 : Lamria — 0 11116393061 1. COoL Kemenangan: Irma Aritonang 2. COoL Kasih : Fitry Simatupang 6. Kamaya 2 : Christina —01139529821 3. COoL Yehovah Shalom: Lamria N 4. COoL Yehovah Jireh : Yohana 7. MMC ; Saurma Sinaga—01139520436 Kord Kamaya Y: Christina 1. COoL Tehilah : Mery Aritonang Kord Yamaha ; Irma Hariyati Napitupulu 2. COoL Kelbang Ria : Dina Sihombing 1. COoL Gab Yamaha ; Siska Maria 3. COoL Immanuel ; Risma Kord Finisar R/Shift: Adriel 4. Putri Sion : Nurhayati 1. Cool Wing Onn : Aramintha 5. Filadelfia : Christina 2. COoL Anugrah 1 : Rokaya Simanjuntak 3. COoL Anugrah 2 : Hilda Kord Finisar Q /Shift : Helmida Sagala 4. COoL Anugrah 3; Roindah Tamba 1. Wing Onn 1 : Zelda 5. COoL Anugrah 4 : Satriani 2. Wing Onn 2 : 3. Khantan Immanuel 1 : Rini Sinaga Kata Bijak Untuk Para Pemimpin dan Gembala 4. Khantan Immanuel 2 : Mastinar S 5. Khantan Immanuel 3 : Martha S “Seorang pemimpin mampu menyen- 6. Khantan Immanuel 4 : Winda N tuh hati orang lain sebelum meminta Kord MMC; Saurma Sinaga mereka melakukan sesuatu.” 1. COoL Eklesia : Romaito 2. COoL Eliezer : Debora Purba – John Maxwell 3. COoL Putri Sion : Nira Ambarita 4. MMC Gefira : Dewinta Purba Kamu harus menjadi pribadi yang baik. 5. MMC Talitakum : Yusnita Kamu harus mampu mendekati orang lain se- 6. MMC Kasih : Lydia Simanjuntak hingga mereka bisa menyukaimu. Apabila hal ini sudah kamu lakukan, meminta mereka un- Imperial Tambun & Klebang tuk melakukan sesuatu akan sangat mudah Kord : Tamara Esti bagimu. Hasil yang diberikan pun tentunya 1. Blok Unshakeable Woman ; Emelia akan lebih baik karena mereka ikhlas dan se- Sinaga mangat dalam menjalankannya. 2. Blok A Tambun : Evi Sialagan 3. Blok F Tambun : Mai Santa Clara “Seorang pemimpin adalah seorang 4. Imperial Kasih : Tamara penjual harapan.“ 5. Imperial Hosana : Debora Hutasoit 6. Imperial YES ; Mida Manurung – Napoleon Bonaparte 7. Imperial Blok H ; Romma Haloho 8. Ibu Ibu Bijaksana ; Ibu Dewi S Pemimpin yang baik ialah pemimpin yang bisa menumbuhkan sebuah harapan pada pengikutnya. Dengan adanya harapan yang tumbuh di hati, akan tergerak untuk melakukan suatu tindakan nyata demi mereal- isasikan suatu harapan tersebut menjadi ken- yataan.

TEMA LOKAL Oktober 2019 “ Karakter Kerajaan Allah ” 1. Terimakasih untuk pelayanan Ps Daniel Hombing di sepanjang hari ini , Tuhan Yesus memberkati 2. Minggu depan 3 November 2019 seluruh Ibadah Minggu di Pengkalan, Silibin dan Klebang Restu akan disertai dengan Perjamuan Kudus. Mari jemaat mempersiapkan diri dengan sebaik baiknya. 3. Perkuliahan lanjutan Senin—Jumat 28 Oktober - 1 November 2019 untuk seluruh kelas VIB dengan MK Evaluasi Hasil Pembelajaran PAK , Angkatan VIIA dengan MK Metode Metode PAK di Gereja dan Sekolah, dan Angkatan VIIIA dengan MK Bahasa Ibrani . Seluruh Mahasiswa memper- hatikan. 4. Bagi jemaat yang rindu di layani Baptisan Air, daftarkan diri anda kepada Ps Kristina dan akan di laksanakan Pengarahan Baptisan terlebih dahulu. Selamat untuk jiwa jiwa yang telah mengambil baptisan air minggu ini. 5. Bagi jemaat yang belum mendapatkan sertifikat baptisan, berhubungan langsung dengan Ps Joni dengan membawa foto 3x4 sebanyak 2 lembar. 6. Mari bertumbuh dalam kelompok sel Community of Love (COoL) di tempat masing mas- ing. Dengan tema KESATUAN HATI, TUMBUH BERSAMA DAN MENANGKAN JIWA BUAT KRISTUS Pelayanan Umum / STT Real Ipoh : Ps Joni Gultom : 0165120731 / +62895603721262 Pelayanan Baptisan : Ps Kristiana - 016-5635082 Kordinator Sitiawan dan Pos PI : Ps Sarce - 019-5698350 Pelayanan Ipoh dan sekitarnya ; Ps Kristiana - 016-5635082 Pelayanan Praise And Worship : Doni (0165959012) dan Mida Sagala (0142381370) Dukung dan doakan Natal bersama Bethany Church Perak , Rabu 25 Desember 2019 dengan tempat Anglican Hall Church Of The Holy Spirit , Buntong, Silibin pada pukul 5.30 pm (Petang). No Jadwal Ibadah Hari Jam Tempat 1 Ibadah Raya Pengkalan 1 Ahad/ 08.30-10.30am Pengkalan Ibadah Raya Pengkalan 2 Minggu 10.45—12.45 pm 08.30—10.30 pm Ibadah Raya Pengkalan 3 08.30– 10.30pm Silibin Ibadah Raya Silibin 1 08.30-10.30pm Ibadah Raya Silibin 2 08.45-10.45 am Klebang Restu Ibadah Raya Klebang 1 08.45-10.45 pm Ibadah Raya Klebang 2 03.00-05.00 pm Tambun Ibadah Raya Tambun 09.00-11.00 am Sitiawan Ibadah Raya Sitiawan 01.00-03.00pm Taiping Ibadah Raya Kamunting 07.00-08.30pm POS PI Cengkat Jering Sabtu 07.00-08.30 pm POS PI Kampung Baru 2 Ibadah Community Of Senin– Pagi dan malam Hostel, rumah Love Jumat doa, gereja 3 Doa Puasa Sabtu 08.30-10.00am Semua Cabang 4 Doa Persiapan Pengkalan, Sabtu 08.00-09.00pm Gereja dan ru- S P, Silibin, Sitiawan dan mah doa Klebang Restu

MO T I V A S I & ART I KE L NILAI NILAI DALAM PELAYANAN  Dasar Pelayanan bukan Kemampuan tetapi Karakter Karakter adalah Dasar kompetensi dari bangunan rohani kita.  Sifat Pelayanan bukan dilYayani, tetapi Melayani. Melayani tanpa mengharapkan pengembalian atau balas jasa dari aktif itas yang kita laksanakan  Motivasi pelayanan bukan Kekuasaan, tetapi Kasih. Tujuan kita Melayani bukan agar berkuasa atas mereka, tetapi karean dorongan kasih.  Ukuran Pelayanan bukan Kesuksesan, tetapi Pengorbanan. Sukses yang sejati ialaha membawa jiwa jiwa semakin serupa dengan Kristus dan memuliakan Nama Yesus di dalam kehidupan kita.  Otoritas pelayanan bukan dengan memilih Jabatan, tetapi Ketaatan. Cari fungsi masing masing, bukan posisi!  Tujuan Pelayanan bukan Popularitas, tetapi Kemuliaan Tu- han Motivasi yang tidak murni, adalah sebuah kejahatan rohani.  Alat Pelayanan bukan Fasilitas, tetapi Firman allah dan Doa. Firman Allah dan Doa, menarik urapan Allah turun atas pelayanan kita. Dampak pengurapan adalah keberhasilan pelayanan. Bukan fasilitas yang mendatangkan urapan, tetapi urapanlah yang men datangkan fasilitas.  Hasil pelayanan bukan Kuantitas , tetapi Kualitas (Mutu). Kuantitas belum tentu akan diikuti dengan kualitas, tetapi kualitas sudah pasti akan diikuti dengan kuantitas.  Kuasa Pelayanan bukan Hikmat Dunia atau Manusia, teta- pi Roh Kudus. Belajarlah, dan persiapkanlah diri dengan sebaik baiknya, tetapi andal kan Roh Kudus agar kedua hal itu disertai dengan Kuasa allah  Modal utama dalam Pelayanan bukan Tokoh Utama, Pem- bicara Terkenal, Para Pemimpin, tetapi Tuhan Yesus Kristus. Keberhasilan menjadikan Kristus sebagai teladan, akan membuat mereka berhasil dalam pelayanan.


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook