Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Biologi_AA_X_2

Biologi_AA_X_2

Published by Grace Seska Huwae, 2023-08-02 01:48:50

Description: Biologi_AA_X_2

Search

Read the Text Version

["RANGKUMAN Tumbuhan mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan tumbuhan dipengaruhi oleh faktor gen, faktor internal (hormon tumbuhan) dan faktor eksternal (lingkungan). Faktor internal berupa hormon tumbuhan terdiri atas hormon auksin, sitokinin, giberelin, asamabsisat dan gas etilen. Faktor eksternal berupa pengaruh lingkungan terdiri atas, cahaya, gas diatmoser, hara, air. 1. Makhluk hidup dapat mengalami pertumbuhan dan perkembangan. 2. Pertumbuhan ditandai dengan bertambahnya ukuran pada makhluk hidup, antara lain bertambah tinggi dan bertambah panjang. Pertumbuhan tidak terus-menerus terjadi melainkan pada batas usia tertentu pertumbuhan akan terhenti. 3. Perkembangan selalu mengikuti pertumbuhan, pada perkembangan terjadi perubahan bentuk fisik, fungsi fisik, maupun psikis. Proses perkembangan terjadi sepanjang hidup. 4. Metamorfosis adalah perubahan bentuk hewan mulai dari telur sampai dewasa disertai perubahan bentuk yang sangat mencolok antara hewan kecil dengan hewan dewasa. Contoh: kupu-kupu, lalat, dan nyamuk. 5. Metagenesis adalah perubahan bentuk hewan mulai dari telur sampai dewasa, namun perbedaannya tidak terlalu mencolok hanya terjadi penambahan atau pengurangan organ dan fungsi organ. Contoh: katak. 6. Pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup berperan dalam: menjaga viabilitas dan, menjaga agar tidak punah dengan daya reproduksinya. 138","UJI KOMPETENSI 1. Perkembangan terjadi karena . . . . a. perubahan biologis berupa pertambahanukuran b. terjadinya proses diferensiasi pertumbuhan menuju kedewasaan c. adanya jaringan merismatis yang selalu membelah d. tumbuhan telah siap melakukan fertilisasi e. tanaman berukuran kecil menjadi berukuran besar 2. Unsur makro yang berperan sebagai kofaktor enzim tumbuhan adalah \u2026. a. C, H, dan O b. O, P, dan H c. K, Ca, dan Mg d. N, C, dan O e. K, Ca, dan N 3. Makhluk hidup menunjukkan proses pertumbuhan pada peristiwa perubahan biologis, kecuali \u2026. a. pertambahan volume sel b. pertambahan jumlah sel c. bersifat reversible atau dapat balik d. pertambahan ukuran sel e. bersifat irreversible 4. Ujung batang tanaman dapat membengkok ke arah datangnya cahaya karena pengaruh hormon \u2026. a. gas etilen b. auksin c. asam absisat d. giberelin e. sitokinin 139","5. Buah semangka tanpa biji dapat diperoleh dengan memberikan hormon a. sitokinin b. giberelin c. asam absisat d. auksin e. etilen 6. Unsur yang diambil dari udara untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan hijau adalah \u2026. a. Nitrogen b. Hidrogen c. Oksigen d. Natrium e. Karbon 7. Yang termasuk pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan pada bagian-bagian \u2026. a. xilem sekunder dan floem sekunder b. ujung akar dan xilem sekunder c. xilem primer dan floem primer d. ujung akar dan ujung batang e. ujung akar saja 8. Peluruhan daun pada musim kering disebabkan oleh hormon \u2026. a. auksin b. asam absisat c. Sitokinin d. Giberelin e. gas etilen 9. Berikut ini merupakan fungsi giberelin, kecuali a. menyebabkan tanaman berbunga sebelum waktunya b. menyebabkan tanaman tumbuh raksasa c. memperpanjang titik tumbuh d. memacu aktivitas kambium e. menghasilkan buah yang tidak berbiji 140","10. Untuk menghilangkan sifat kerdil secara genetik pada tumbuhan, dibutuhkan hormon \u2026. a. auksin b. giberelin c. sitokinim d. traumalin e. kaukalin 11. Faktor internal (dalam tubuh) yang memengaruhi pertumbuhan adalah . . . . a. tempat tinggal b. nama dan jenis kelamin c. hormon dan makanan d. hormon dan sifat keturunan 12. Bertambahnya ukuran tubuh makhluk hidup disebut sebagai . . . . a. pergerakan b. pertumbuhan c. perkembangan d. Penuaan 13.Di bawah ini yang bukan merupakan ciri makhluk hidup adalah . . . a. bernapas b. tumbuh dan berkembang c. berkembang biak d. mempunyai bentuk dan ukuran tetap dari waktu ke waktu 14.Salah satu contoh hewan yang mengalami metamorfosis adalah . . . . a. kucing b. kupu-kupu c. gajah d. katak 15.Perubahan bentuk yang sangat ekstrim (nyata) pada proses perkembangan makhluk hidup disebut dengan . . . . a. metagenesis b. metamorfosa c. Metafora d. fatamorgana 141","16. Katak mengalami peristiwa perkembangan yang disebut dengan . . . . a. metamorfosis b. metagenesis c. morfologi d. metafora 17. Perkembangan pada lalat buah mengalami peristiwa . . . . a. metagenesis b. reproduksi c. Metamorfosis d. fatamorgana 18. Kalau kamu menemukan seekor larva, maka kamu akan berpikir bahwa . . . . a. hewan tersebut adalah masa kecil dari seekor larva dewasa b. hewan tersebut mengalami metagenesis c. hewan tersebut merupakan hewan langka d. hewan tersebut suatu saat akan berubah menjadi serangga dewasa dengan bentuk yang berbeda dengan bentuk sekarang 19. Kucing mengalami peristiwa perkembangan di bawah ini, kecuali . . . . a. beranak b. kucing kecil berubah menjadi kucing dewasa, bentuk tidak mengalami perubahan yang ekstrim c. terjadi perubahan kelakuan antara kucing kecil dengan kucing dewasa d. mengalami metagenesis 20. Perkembangan terjadi karena . . . . a. perubahan biologis berupa pertambahan ukuran b. terjadinya proses pertumbuhan menuju kedewasaan c. adanya jaringan yang selalu membelah d. telah siap melakukan fertilisasi e. hewan berukuran kecil menjadi berukuran besar 142","BAB 5 REPRODUKSI TUMBUHAN DAN HEWAN Dengan mempelajari tentang reproduksi tumbuhan dan hewan Kalian diharapkan mampu memahami proses reproduksi pada tumbuhan dan hewan, mampu membedakan proses reproduksi pada tumbuhan atau hewan, dan mampu menalar proses reproduksi pada tumbuhan dan hewan melalui pengamatan. Peta Konsep Reproduksi Alami aseksual Buatan Reproduksi tumbuhan Reproduksi Angiospermae Seksual Gymnospermae Aseksual Pembelahan biner Reproduksi Pembelahan ganda Hewan Pertunasan Fragmentasi Partenogenesia Seksual Fertilisasi 143","A. Reproduksi Tumbuhan Tumbuhan melakukan perkembangbiakan (reproduksi) sebagai bagian dari siklus hidupnya. Reproduksi tumbuhan dibagi menjadi; Vegetatif (tak kawin) berarti tidak terjadi peleburan gamet, dan Generatif (kawin) terjadi peleburan gamet. Sistem Reproduksi Tumbuhan Alami Reproduksi aseksual Reproduksi Buatan tumbuhan Reproduksi Angiospermae Seksual Gymnospermae Reproduksi Seksual memerlukan gamet jantan dan betina dengan 2 proses yaitu: \uf0b7 Proses perkawinan biji tertutup (Angiospermae) diawali proses penyerbukan (menempelnya serbuk sari ke kepala putik) proses pembuahan (bersatunya inti sperma dengan inti ovum). \uf0b7 Proses perkawinan tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) diawali proses penyerbukan (menempelnya serbuk sari ke mikropil) Proses pembuahan pada angiospermae terjadi pembuahan ganda sedangkan pada Gymnospermae terjadi pembuahan tunggal. Penyerbukan berdasarkan asal serbuk sari : - Geitonogami (penyerbukan tetangga) : serbuksari berasal dari bunga lain pada satu individu 144","- Alogami (penyerbukan silang) : serbuk sari berasal dari individu yang lain spesies yang sama - Penyerbukan bastar : serbuk sari berasal dari bunga tumbuhan yang berbeda spesies - Autogami (penyerbukan sendiri) : serbuk sari berasal dari bunga yang sama Berdasarkan polinator (agen penyerbuk) Anemogami (angin) : serbuk sari banyak, lembut, kering, warna mahkota tidak menarik, biasanya tidak ada perhiasan bunga, sederhana dan ringan, polen jumlahnya sangat banyak : \uf0b7 poaceae \uf0b7 Hidrogami (air), contoh pada Hydrilla sp \uf0b7 Zoidogami (hewan) \uf0e0 98 % \uf0b7 Entomogami (serangga) : mahkota menarik, \uf0b7 memiliki nektar, menarik secara seksual \uf0e0 65% \uf0b7 Ornitogami (burung) : mengandung banyak nektar, berukuran besar \uf0b7 Kiroterogami (kelelawar) \uf0b7 Malakogami (siput) \uf0b7 Antropogami (manusia) Faktor-faktor yang menyebabkan tumbuhan tidak dapat mengadakan penyerbukan sendiri adalah : Tumbuhan Dioseus (berumah dua), yaitu serbuk sari dan putik terletak pada individu yang berbeda, contoh: salak - Dikogami, yaitu masaknya serbuk sari dan putik tidak bersamaan - Protogini, yaitu putik matang lebih dulu. Contoh: cokelat, alpokat. - Protandri, yaitu serbuk sari suatu bunga masak lebih dulu. Contoh: jagung. - Herkogami, yaitu serbuk sari tidak dapat jatuh ke kepala putik (vanili). 145","1. Reproduksi Tumbuhan Paku Tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi: - Paku homospora\/isospora: famili Psilophytinae, Lycopodinae - Paku peralihan: famili Equisetinae -Paku heterospora: famili Fillicinae Spora pada tumbuhan paku terletak pada bagian khusus Sumber : http:\/\/www.wawanlistyawan.com Gambar 5.1. Letak spora tumbuhan paku Sumber : http:\/\/www.pintarbiologi.com Gambar 5.2. Reproduksi tumbuhan paku 146","2. Reproduksi Tumbuhan Biji Reproduksi tumbuhan biji secara generatif (melibatkan organ perkembangbiakan) dapat terjadi secara: - Amfimiksis: lembaga (embrio) terjadi karena pembuahan sel telur dengan inti sperma. - Apomiksis: lembaga (embrio) terjadi tanpa pembuahan sel telur dengan inti sperma - Fertilisasi (pembuahan) : peleburan antara gamet jantan dan betina. Gymnospermae Pada tanaman Gymnospermae pembuahan tunggal terjadi bila setiap satu kali pembuahan menghasilkan embrio. Alat perkembangbiakan berupa strobilus. \u2642 = mikrosporofil, \u2640 = makrosporofil Serbuk sari (mikrospora) yang sampai di tetes penyerbukan (pada strobilus betina) terisap masuk ke ruang serbuk sari melalui mikropil. Serbuk sari ini terdiri dari sel generatif atau sel anteridium (kecil) dan sel vegetatif atau sel tabung (besar). Serbuk sari yang berada di ruang serbuk kemudian tumbuh membentuk buluh serbuk sari menuju ruang arkegonium. Pada saat itu sel generatif membelah menjadi dua yaitu sel dinding (dislokator) dan sel spermatogen. Sumber : http:\/\/www.sridianti.com Gambar 5.3. Siklus tumbuhan berbunga Sel spermatogen kemudian membelah lagi membentuk dua sperma yang berambut getar.Selanjutnya sel vegetatif lenyap, sedangkan sel sperma yang berambut getar membuahi ovum yang terdapat pada ruang arkegonium dan akhirnya terbentuklah zigot. 147","Angiospermae Pada tanaman Angiospermae pembuahan ganda terjadi dua kali pembuahan yang menghasilkan satu embrio dan endosperm. Pembentukan gamet jantan \u2022 Serbuk sari berasal dari mikrosporofit (sel haploid) yang berkembang di dalam kotak serbuk sari \u2022Mikrosporofit membelah secara mitosis menghasilkan 4 mikrospora haploid. \u2022 Masing-masing membelah secara mitosis menghasilkan butiran serbuk sari, yaitu gametofit jantan yang belum dewasa yang terdiri dari sel generatif dan sel vegetatif (pembuluh). Pembentukan gamet betina Sel induk (megasporosit) membelah secara meosis menghasilkan 4 sel haploid, kemudian 3 sel degenerasi dan 1 sel menjadi megaspora Megaspora membelah secara mitosis 3X menghasilkan 8 sel baru. \u2022 3 sel menuju kutub kalaza dan membentuk antipoda, \u2022 2 sel melebur membentuk kandung lembaga, \u2022 2 sel berada dikutub mikrofil menjadi sinergid \u2022 1 sel menjadi ovum Sumber : https:\/\/id.pinterest.com Gambar 5.4. Siklus hidup tumbuhan pinus 148","Pembuahan Setelah spermatozoa dan ovum matang, terjadi penyerbukan. Pembuahan berlangsung 2 kali: 1. Spermatozoa 1 membuahi ovum menghasilkan zigot (2n) 2. Spermatozoa 2 membuahi kandung lembaga sekunder menghasilkan endosprm (3n) Sumber : Champbell et al., 2006. Gambar 5.5. Organ reproduksi tumbuhan Di samping itu masih ada reproduksi yang tidak melibatkan organ generatif disebut reproduksi vegetatif Reproduksi Aseksual (Vegetatif), Sering disebut juga sebagai : terbentuknya calon individu baru tanpa peleburan gamet jantan dan gamet betina. Berdasarkan ada tidaknya campur tangan manusia : - Vegetatif alamiah - Vegetatif buatan (cangkok, okulasi, stek,merunduk) Reproduksi Aseksual Vegetatif alamiah : Pembelahan sel, seperti pada amoeba proteus, Chlorophyceae, dan bakteri. Pembentukan spora (sel terspesialisasi bereproduksi vegetatif dan spora terbentuk daripeleburan dua sel dilakukan secara generatif), seperti jamur (fungi). Fragmentasi (melepaskan sejumlah sel disebut homogonium), seperti Cyanophyceae, dan Likenes Vegetatif alami: 1. Pembentukan tunas\/anakan, seperti bambu dan pisang 2.Tunas adventif, seperti cocor bebek. 149","3.Rizoma = rimpang (batang yang tumbuh sejajar di bawah permukaan tanah), seperti alang-alang. 4.Umbi lapis, seperti bawang merah 5. Umbi batang, seperti kentang. 6. Umbi akar, seperti ubi kayu. 7. Geragih atau stolon (batang yang tumbuh menjalar di atas permukaan tanah), seperti lengkuas, dan jahe. Jenis Keterangan Contoh Tunas Merupakan bagian batang yang memiliki Sukun, cemara Tunas adventif bakal tunas Umbi lapis Tunas yang tidak tumbuh pad ujung batang Cocor bebek, Umbi batang atau ketiak daun kersen Merupakan batang berukuran pendek di dalam Bawang, Umbi akar tanah yang dikelilingi oleh berlapis daun tebal bakung lily Merupakan batang yang membengkok di Kentang, ubi Rhizoma dalam tanah dan mengandung cadangan jalar makanan, mempunyai tunas\/kuncup Stolon\/geragih Akar umbuhan yang digunakan untuk Singkong, Kormus menyimpan cadangan makanan dan tidak bengkuang memiliki mata tunas Tumbuhan baru muncul dari nodus batang Jahe, kunyit, yang tumbuh mendatar di dalam tanah kencur, lengkuas Batang yang menjalar di atas permukaan Arbei, pegagan tanah Tumbuhan baru muncul dari tunas ketiak gladiol batang di dalam tanah Tabel 5.1. Reproduksi aseksual alami 150","Gambar 5.6. reproduksi alami tumbuhan Reproduksi Aseksual Buatan : - Cangkok - Stek atau potongan batang\/cabang - Merunduk - Menyambung\/mengenten , yaitu biji disemai, dipotong dan disambung dg bagian tumbuhan lain - Menempel\/Okulasi yaitu penambahan mata tunas - Kultur Jaringan (kultur in vitro) Mencangkok, menyetek, dan merunduk merupakan cara pembiakan yang melibatkan satu individu. Sedangkan menyambung dan menempel tidak memperbanyak tanaman namun menggabungkan dua sifat tanaman yang berbeda. Reproduksi aseksual buatan: 1. Mencangkok 2. Proses mencangkok tanaman. 3. Merunduk Teknik merunduk untuk perbanyakan 151","http:\/\/www.pakmono.com http:\/\/www.pakmono.com http:\/\/dosenbiologi.com http:\/\/www.terlambat.info Gambar 5.7. Reproduksi buatan Jenis Stek Tabel 5.2. Pembiakan aseksual buatan cangkok Keterangan Enten Perkembangbiakan dengan menggunakan potongan batang atau cabang yang berbuku okulasi Pembuangan kulit kambium pada cabang batang lalu ditutup dengan tanah dan dibalut. Stelah akar tumbuh, batang dipotong lalu ditanam, hanya bisa dilakukan pada tumbuhan berkayu Penyambungan dua batang tanaman yang masih satu spesies, genus atau familia, Batang yang disambung disebut entres, batang yang disambungi(bawah) disebut stock Penempelan mata tunas dari satu pohon ke pohon lain yang masih satu spesies 152","merunduk Mengupas cabang dan merundukkan\/melengkungkan cabang tanaman ke tanah, lalu ditimbun dengan tanah Germinasi ( Perkecambahan) Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio di dalam biji menjadi tanaman baru. Biji akan berkecambah jika berada dalam lingkungan yang sesuai. Perkecambahan biji bergantung pada imbibisi. Imbibisi merupakan penyerapan air oleh biji. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang, memecahkan kulit biji, dan memicu perubahan metabolic pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhannya. Munculnya plantula (tumbuhan kecil) dari dalam biji merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan embrio. Perkecambahan dikotil Sumber : http:\/\/biologimediacentre.com Gambar 5.8 Perkecambahan Dikotil Perkecambahan monokotil Sumber :https:\/\/ululalbab31n.blogspot.co.id Sumber :https:\/\/www.slideshare.net Gambar 5.9 Perkecambahan Monokotil 153","Fase perkecambahan diikuti pertumbuhan 3 jaringan meristem primer, yaitu : a. Protodrem : lapisan terluar yang akan membentuk jaringan epidermis b. Meristem dasar akan berkembang menjadi jaringan dasar yang mengisi lapisan korteks pada akar diantara stele dan epidermis c. Prokambium : lapisan dalam yang akan berkembang menjadi silinder pusat, yaitu floem dan xylem Tahapan dan perkembangan a. Pembelahan sel (cleavage) : Jumlah bertambah banyak b. Spesialisasi : sel-sel yang sejenis berkelompok c. Diferensiasi sel : Sel-sel mengalami perbedaan bentuk dan fungsi d. Organogenesis sel : proses pembentukkan organ-organ tumbuhan e. Morfogenesis sel : Organ satu dengan yang yang lain memiliki kekhususan dalam bentuk dan fungsi. Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu: a. Perkecambahan Epigeal Merupakan perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon terangkat keatas tanah. Ruas batang di bawah daun lembaga (hipokotil) akan tumbuh lurus mengangkat kotiledon dan epikotil. Dengan demikian epikotil dan kotiledon terangkat ke atas permukaan tanah. Epikotil memunculkan helai daun pertamanya. Sedang kotiledon akan layu dan rontok karena cadangan makanannya telah habis oleh embrio yang berkecambah. Contohnya pada perkecambahan kacang hijau dan kacang tanah. b. Perkecambahan Hypogeal Merupakan perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon tetap tertanam di bawah. Tumbuhnya epikotil memanjang sehingga plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas permukaan tanah, sedangkan kotiledon tertinggal di dalam tanah. Contohnya pada perkecambahan kacang kapri dan jagung. Urutan proses perkecambahan: a. Masuknya air kedalam biji atau imbibisi b. Aktifnya enzim-enzim untuk proses metabolisme, membongkar cadangan makanan dalam kotiledon \/ endosperm c. Hasil pembongkaran berupa sumber energi sebagai bahan penyusun komponen sel, dan pertumbuhan embrio. d. Embrio tumbuh dan berkembang 154","Bagian \u2013 bagian perkecambahan : a. Radikula Adalah bakal calon akar yang tumbuh selama masa perkecambahan. Fungsinya untuk menyokong dan menyuplai bahan \u2013 bahan makanan untuk di proses pada bagian tanaman lainnya. b. Kotiledon Adalah daun kecil yang terletak di bawah daun pertama kecambah. Fungsinya untuk menyimpan cadangan makanan dan asimilasi. c. Cauliculus Adalah bakal calon batang yang tumbuh selama masa perkecambahan. Fungsinya sebagai bagian tanaman yang akan mengalami perkembangan ke atas untuk membentuk batang. Hipokotil : Batang yang terletak di bagian bawah kotiledon Epikotil : Batang yang terletak di bagian atas kotiledon d. Testa Adalah bagian yang melindungi bagian dalam biji. Perkecambahan Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio di dalam biji menjadi tanaman baru. Biji akan berkecambah jika berada dalam lingkungan yang sesuai. Perkecambahan biji bergantung pada imbibisi. Imbibisi merupakan penyerapan air oleh biji. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang, memecahkan kulit biji, dan memicu perubahan metabolic pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhannya. Munculnya plantula (tumbuhan kecil) dari dalam biji merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan embrio. Fase perkecambahan diikuti pertumbuhan 3 jaringan meristem primer, yaitu : a. Protodrem : lapisan terluar yang akan membentuk jaringan epidermis b. Meristem dasar akan berkembang menjadi jaringan dasar yang mengisi lapisan korteks pada akar diantara stele dan epidermis c. Prokambium : lapisan dalam yang akan berkembang menjadi silinder pusat, yaitu floem dan xylem 155","Tahapan dan perkembangan a. Pembelahan sel (cleavage) : Jumlah bertambah banyak b. Spesialisasi : sel-sel yang sejenis berkelompok c. Diferensiasi sel : Sel-sel mengalami perbedaan bentuk dan fungsi d. Organogenesis sel : proses pembentukkan organ-organ tumbuhan e. Morfogenesis sel : Organ satu dengan yang lain memiliki kekhususan dalam bentuk dan fungsi. Tumbuhan tingkat rendah, seperti tumbuhan lumut (Bryophyta) dan tumbuhan paku (Pteridophyta) melakukan reproduksi baik secara aseksual maupun secara seksual. Reproduksi secara aseksual dengan pembentukan spora, sedang reproduksi secara seksual dengan peleburan antara sel telur dan sel sperina. Kedua reproduksi ini terjadi pada satu individu dan terjadi secara bergantian. Proses ini disebut pergiliran keturunan atau metagenesis. Perkembangan Bryophyta ( Lumut) Reproduksi aseksual pada Bryophyta diawali dengan pembentukan zygot hasil fertilisasi. Zigot tumbuh menjadi tumbuhan sporofit. Tumbuhan sporofit adalah tumbuhan lumut yang mengandung spora. Spora yang jatuh di tempat yang cocok akan tumbuh menjadi protonema. Protonema akan tumbuh menjadi tumbuhan gametofit, yaitu tumbuhan yang mengandung alat kelamin jantan dan betina. Alat kelamin jantan disebut antheridia, alat kelamin betina disebut arkegonia. Antheridia menghasilkan sel sperma dan arkegonia menghasilkan sel telur. Sel sperma dan sel telur melakukan peleburan (fertilisasi) dan menghasilkan zigot. Zigot yang terbentuk akan tumbuh menjadi tumbuhan sporofit, begitu seterusnya. Proses ini termasuk reproduksi secara seksual. Reproduksi Pteridophyta Tumbuhan paku melakukan reproduksi baik secara aseksual maupun seksual. Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan spora, sedang reproduksi seksual terjadi peleburan sel gamet jantan dan gamet betina. Tumbuhan paku memiliki dua tipe daun yaitu tropofil dan sporofil. Tropofil adalah daun yang tidak mengandung spora dan berfungsi dalam proses fotosintesis, sedang sporofil merupakan daun yang menghadilkan spora. Sporofil berkumpul di dalam strobilus. Di bagian bawah sporofil terdapat sorus. Sorus ini mengandung banyak kotak spora (sporangium). 156","Sumber : https:\/\/rohatiku.wordpress.com Gambar 5.8.Daur Bryophyta Sporangium yang telah dewasa akan pecah menghasilkan spora. Spora yang jatuh di tempat yang cocok akan tumbuh menjadi protalium. Protalium berkembang menjadi gametofit. Gametofit menghasilkan arkegonia dan antheridia. Arkegonia menghasilkan sel telur, sedangkan antheridia menghasilkan sel sperma. Sel telur dan sel sperma melakukan peleburan (fertilisasi) dan menghasilkan zigot Zigot yang terbentuk akan tumbuh menjadi tumbuhan sporofit muda. Sporofit muda tumbu menjadi sporofit dewana. Sporofit dewasa menghasilkan sporongium. Sporongium yang sudah matang akan pecah dan menghasilkan spora kembali. Metagenesis Seperti halnya metamorfosis pada hewan, tumbuhan tertentu juga dapat terjadi perbedaan bentuk tubuh selama pertumbuhannya. Peristiwa ini dinamakan metagenesis. Metagenesis adalah terjadinya pergiliran keturunan atau pergantian siklus, yaitu: a. Siklus seksual (generatif) pada siklus seksual dihasilkan gametofit. 157","b. Siklus aseksual (vegetatif) pada siklus aseksual dihasilkan sporofit. Tumbuhan paku dan tumbuhan lumut mengalami metagenesis. Adapun perbedaan antara tumbuhan lumut dan tumbuhan paku adalah sebagai berikut. Kelompok Fase Utama Gametofit Sporofit Tanaman (tampak sebagai tumbuhan) Protonema Monozigot, menumpang Lumut Gametofit (tanaman) pada gametofit, usia pendek. Paku Sporofit Prothalus (sangat Heterozigot, berupa talus kecil, lembaran) (tanaman), usia panjang. Tabel 5.3. Fase perkembangan lumut dan paku Penyerbukan adalah sampainya serbuk sari pada tempat tujuan. Pada tumbuhan Gymnospermae, tujuan serbuk sari adalah tetes penyerbukan, sedangkan pada tumbuhanAngiospermae, tujuan serbuk sari adalah kepala putik. Macam-Macam Penyerbukan 1. Berdasarkan penyebab sampainya serbuk sari pada tujuan a. Anemogami: penyerbukan yang disebabkan oleh angin. Ciri-ciri tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh angin ialah: \uf0b7 bunganya tidak bermahkota \uf0b7 serbuk sarinya bergantungan kedudukannya \uf0b7 serbuk sarinya banyak dan ringan \uf0b7 kepala putiknya besar. Contohnya: rumput, tebu, dan alang-alang. b.Zoidiogami: penyerbukan yang dibantu oleh hewan. Berdasarkan jenis hewannya dapat dibedakan lagi menjadi: \uf0b7 Entomogami:penyebabnya adalahserangga.Tumbuhan yang penyerbukannyamemerlukan bantuan serangga umumnya mempunyai ciri-ciri: \uf0b7 mahkota bunga berwarna mencolok \uf0b7 mengeluarkan bau yang khas \uf0b7 mempunyai kelenjar madu \uf0b7 Ornitogami: penyerbukan karena bantuan burung, terjadi pada tumbuhan yang bunganya mengandung madu atau air. 158","\uf0b7 Kiropterogami: penyerbukan karena bantuan kelelawar, terjadi pada tumbuhan yang bunganya mekar pada malam hari. \uf0b7 Malakogami: penyerbukan karena bantuan siput, terjadi pada tumbuhan yang banyak dilekati siput. c.Hidrogami: penyerbukan karena bantuan air. Ini pada umumnya terjadi pada tumbuhan yang hidup di dalam air, misalnya Hydrilla. d. Antropogami: disebut juga penyerbukan buatan atau sengaja, yaitu penyerbukan karena bantuan manusia. Hal ini dilakukan oleh manusia karena tidak ada vektor yang dapat membantu penyerbukan. Contohnya, tumbuhan vanili. 2. Berdasarkan asal serbuk sari a. Autogami atau penyerbukan sendiri. Autogami dapat terjadi bila serbuk sari berasal dari 1 bunga yang sama. Autogami sering terjadi pada saat bunga belum mekar disebut kleistogami. b. Geitonogami atau penyerbukan tetangga, yaitu penyerbukan di mana serbuk sari berasal dari bunga yang berlainan tetapi masih dalam satu individu. c. Alogami atau penyerbukan silang, yaitu penyerbukan di mana serbuk sari berasal dari bunga individu lain tetapi masih dalam satu species\/jenis. d. Bastar yaitu penyerbukan dimana serbuk sari dan putik berasal dari spesies lain. Terjadinya penyerbukan belum memberi jaminan akan terjadinya pembuahan, karena buluh serbuk sari yang berasal dari serbuk sari dalam perkembangan selanjutnya belum tentu dapat mencapai sel telur yang letaknya di dalam bakal buah, jauh dari kepala putik. Pada beberapa jenis tumbuhan penyerbukannya tidak mungkin terjadi secara autogami (penyerbukan mandiri). Hal ini antara lain disebabkan oleh: a) Dioseus (berumah dua), artinya alat kelamin jantan dan alat kelamin betina terdapat pada individu yang berbeda. Misalnya: melinjo dan salak. b) Dikogami, bila putik dan serbuk sari suatu bunga masaknya tidak bersamaan. Dikogami dapat dibedakan atas: \uf0b7 Protandri, bila serbuk sari suatu bunga masak lebih dulu dari pada putiknya. Contohnya: bunga jagung, seledri, dan bawang Bombay. \uf0b7 Protogini, bila putik suatu bunga masak lebih dulu dari serbuk sarinya. Contohnya: bunga kubis, bunga coklat, dan alpukat. c) Herkogami, ialah bentuk bunga yang sedemikian rupa, sehingga serbuk sari dari bunga tersebut tidak dapat jatuh pada kepala putiknya, kecuali dengan bantuan manusia atau hewan. Contoh: Anggrek, Vanili, dan lain sebagainya. 159","d) Heterostili, ialah bunga yang mempunyai benang sari dan tangkai putik tidak sama panjang. Contoh: tumbuhan familia Rubiaceae (kopi, kina, kaca piring, dan lain sebagainya). Pembuahan Penyerbukan akan menghasilkan individu baru apabila diikuti oleh pembuahan, yaitu peleburan antara sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina. Pada tumbuhan berbiji dikenal ada dua macam pembuahan, yaitu pembuahan tunggal pada Gymnospermae, dan pembuahan ganda pada Angiospermae. a. Pembuahan tunggal Terjadi pada tumbuhan Gymnospermae atau tumbuhan berbiji terbuka. Serbuk sari akan sampai pada tetes penyerbukan, kemudian dengan mengeringnya tetes penyerbukan, serbuk sari yang telah jatuh di dalamnya akan diserap masuk ke ruang serbuk sari melalui mikrofil. Serbuk sari ini sesungguhnya terdiri atas dua sel, yaitu sel generatif atau yang kecil dan sel vegetatif yang besar, hampir menyelubungi sel generatif. Serbuk sari ini kemudian tumbuh membentuk buluh serbuk sari, yang kemudian bergerak ke ruang arkegonium. Karena pembentukan buluh serbuk sari maka sel-sel yang terdapat di antara ruang serbuk sari dan ruang arkegonium terdesak ke samping akan terlarut. Sementara itu di dalam buluh ini sel generatif membelah menjadi dua dan menghasilkan sel dinding atau sel dislokator, dan sel spermatogen atau calon spermatozoid. Sel spermatogen kemudian membelah menjadi dua sel permatozoid. Setelah sampai di ruang arkegonium, sel vegetatif lenyap, dan kedua sel spermatozoid lepas ke dalam ruang arkegonium yang berisi cairan, sehingga spermatozoid dapat berenang di dalamnya. 160","Gambar 5.9.Proses pembuahan tunggal pada Pinus (Gymnospermae) Pada ruang arkegonium terdapat sejumlah sel telur yang besar. Tiap sel telur bersatu dengan satu spermatozoid, sehingga pembuahan pada Gymnospermae selalu menghasilkan zigot yang kemudian tumbuh dan berkembang menjadi embrio. Pembuahan tunggal seperti ini terjadi pada pohon Pinus. 161","b. Pembuahan ganda Gambar 5.10. Proses pembuahan ganda pada Angiospermae Terjadi pada tumbuhan Angiospermae atau tumbuhan berbiji tertutup. a) Perkembangan serbuk sari Serbuk sari yang jatuh di kepala putik terdiri atas satu sel dengan dua dinding pembungkus, yaitu: eksin (selaput luar) dan intin (selaput dalam). Eksin pecah, kemudian intin tumbuh memanjang membuat buluh serbuk sari. Buluh serbuk sari ini akan tumbuh menuju ke ruang bakal biji. Bersamaan dengan ini inti sel serbuk sari membelah menjadi 2, yang besar didepan adalah inti vegetatif sebagai penunjuk jalan, dan yang kecil di belakang adalah inti generatif. Inti generatif membelah lagi menjadi dua inti generatif atau spermatozoid, yaitu inti generatif 1 dan inti generatif 2. b) Pembentukan sel telur Bersamaan dengan perkembangan serbuk sari dalam buluh serbuk sari, di dalam ruang bakal biji sel induk megaspora (megasporosit\/ makrosporosit) membelah secara meiosis menjadi 4 sel. Tiga di antaranya mati dan yang satu tumbuh menjadi sel megaspora\/makrospora (inti kandung lembaga primer). Inti sel megaspora ini selanjutnya membelah mitosis 3x, sehingga terbentuklah 8 inti. Ke-8 inti tersebut kemudian masing- 162","masing akan terbungkus membran sehingga menjadi sel yang terpisah. Karena itu sel-sel di dalam bakal biji sering disebut multigamet. Langkah berikutnya, 8 sel tersebut membentuk formasi di dalam bakal biji. Tiga sel menempatkan diri di bagian atas bakal biji disebut antipoda. Yang di bagian bawah dekat mikrofil, 3 sel menempatkan diri berdekatan. Yang tengah adalah ovum, sedang mengapitnya sebelah kanan dan kiri adalah sinergid. Dua sel yang tersisa bergerak ke tengah bakal biji dan bersatu melebur membentuk inti kandung lembaga sekunder sehingga menjadi sel yang diploid (2n). Jika terjadi pembuahan inti generatif 1 membuahi ovum membentuk zigot, sedang inti generatif 2 membuahi inti kandung lembaga sekunder menghasilkan endosperm (3n) sebagai cadangan makanan untuk zigot. Inilah yang dinamakan pembuahan ganda. Sementara itu inti vegetatif akan mati setelah sampai di bakal biji. \uf0b7 inti generatif 1 (n) + ovum (n) \u2014\u2013> zigot (2n) \uf0b7 inti generatif 2 (n) + inti kandung lembaga sekunder (2n) \u2014\u2013> endosperm (3n) Masuknya inti generatif ke dalam ruang bakal biji ada beberapa cara, yaitu: \uf0b7 Porogami : bila dalam pembuahan masuknya spermatozoid melalui mikrofil. \uf0b7 Aporogami : bila masuknya spermatozoid tidak melalui mikrofil. Bila masuknya spermatozoid melalui kalaza, maka disebut kalazogami. Embrio pada tumbuhan berbiji dapat terjadi karena: a) Amfiksis (amfimiksis), yaitu terjadinya embrio melalui peleburan antara ovum dan sel spermatozoid. b) Apomiksis, embrio terjadi bukan dari peleburan sel telur dengan sel spermatozoid. Apomiksis dapat terjadi karena: \uf0b7 Partenogenesis, yaitu pembentukan embrio dari sel telur tanpa adanya pembuahan. \uf0b7 Apogami, yaitu embrio yang terjadi dari bagian lain dari kandung lembaga tanpa adanya pembuahan, misalnya dari sinergid atau antipoda. \uf0b7 Embrioni adventif, yaitu embrio yang terjadi selain dari kandung lembaga. Misalnya, dari sel nuselus. Terjadinya amfimiksis dan apomiksis secara bersama-sama menyebabkan terdapatnya lebih dari satu embrio dalam satu biji. Peristiwa ini disebut poliembrioni. Poliembrioni sering dijumpai pada jeruk, mangga, nangka, dan sebagainya. 163","B. Reproduksi Hewan Konsep Dasar Reproduksi pada Hewan Perkembang biakan hewan bertujuan untuk melestarikan jenisnya atau untuk mencegah kepunahan. Perkembang biakan pada hewan juga terjadi baik secara aseksual maupun seksual. Hewan tingkat rendah dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual. Sedangkan hewan tingkat tinggi hanya bereproduksi secara seksual saja Konsep dasar reproduksi pada hewan yang meliputi: 1. Reproduksi sel secara Metosis dan Meiosis 2. Reproduksi Aseksual dan Seksual 3. Alat perkembangbiakan pada hewan 4. Proses pembuahan pada hewan 5. Pembiakan vegetatif pada hewan Hewan berkembang biak dengan dua cara yaitu: a. secara vegetatif (aseksual\/tak kawin) adalah penciptaan individu baru yang semua gennya berasal dari satu induk tanpa peleburan sperma dan ovum\/telur. Pada sebagian besar kasus, reproduksi aseksual secara keseluruhan mengandalkan pembelahan sel secara mitosis. b. Secara generatif (seksual) adalah penciptaan keturunan melalui peleburan gamet haploid untuk membentuk zigot (telur yang dibuahi) yang diploid. Gamet dibentuk melalui pembelahan sel secara meiosis. Reproduksi Sel - Pembelahan sel ini terjadi pada sel somatis (sel tubuh) yang mempunyai kromosom berpasangan (2n). - Ciri khas dari pembelahan ini adalah hasil pembelahan mempunyai kesamaan antara satu dengan yang lainnya. Fase yang terjadi selama pembelahan mitosis. a. Profase : tahap dimana benang-benang kromatin menebal menjadi kromosom dan kromosom mulai berduplikasi menjadi kromatid. b. Metafase: pada tahap ini kromosom\/kromatid berjejer teratur dibidang pembelahan (bidang equator) sehingga pada tahap inilah kromosom \/kromatid mudah diamati dan dipelajari. 164","c. Anafase:pada fase ini kroma tindakan tertarik dengan benang gelendong menuju kekutub-kutub pembelahan sel. d. Telofase: pada tahap ini terjadi peristiwa Kariokinesis (pembagian inti menjadi dua bagian) dan Sitokinesis (pembagian sitoplasma menjadi dua bagian). e. Interfase: fase istirahat sebelum kefase awal kembali (Profase) . Sumber : Sofyan, google.co.id Gambar 5.11 . Fase yang terjadiselamapembelahan mitosis Reproduksi Sel Pembelahan sel ini terkenal dengan pembelahan reduksi yaitu reproduksi sel melalui tahap-tahap pembelahan seperti pada mitosis, tetapi dalam prosesnya terjadi pengurangan (reduksi) jumlah kromosom. Hal ini erat hubungannya dengan pasangan kromosom sel induk dan sel anak. Meiosis terbagi menjadi dua tahap besar yaitu Meiosis I dan Meiosis II. Baik meiosis I maupun meiosis II terbagi lagi menjadi tahap-tahap seperti pada mitosis. Berbeda dengan pembelahan mitosis, pada pembelahan meiosis antara telofase I dengan profase II tidak terdapat fase istirahat (interface). Setelah selesai telofase II dan akan dilanjutkan ke profase I barulah terdapat fase istirahat atau interface. Pada hewan dikenal adanya peristiwa meiosis dalam pembentukan gamet, yaitu Oogenesis dan Spermatogenesis. Sedangkan pada tumbuhan dikenal Makrosporogenesis (Megasporogenesis) dan Mikrosporogenesis. 165","Sumber: http:\/\/free.vlsm.org Gambar 5.12 .Fase-fase pembelahan meiosis pada hewan mitosis meiosis Terjadi pada semua sel tubuh (autosom) Hanya terjadi pada sel gonad pada saat yang sedang memperbanyak diri pembentukan gamet Hanya terdapat satu tahap pembelahan Terdapat dua tahap pembelahan, yaitu dalam satu siklus pembelahan sel meiosis I dan meiosis II Tidak terdapat pasangan khromosom Terdapat pasangan kromosom homolog homolog, yang berpisah adalah kromatid pada meiosis I , kemudian setiap anggota yang bergerak menuju kutub yang berbeda pasangan kromosom akan bermigrasi menuju kutub yang berbeda. Pada meiosis II baru terjadi pemisahan kromatid seperti pada mitosis Tidak terjadi pertukaran segmen kromosom Terjadi pindah silang antar kromosom homolog yang berpasangan Sel baru yang dihasilkan dari suatu mitosis Sel baru yang dihasilkan melalui pr ses akan mempunyai struktur genetik yang meiosis akan mempunyai jumlah sama dengan sel awal kromosom separo dari sel semula Hasil akhir dari pembelahan satu sel adalah Hasil akhir dari pembelahan satu sel adalah dua sel baru yang sama empat sel baru yang mempunyai jumlah kromosom separo dari sel induk Tabel 5.4 . Perbandingan meiosis dan mitosis 166","Karakteristik reproduksi aseksual adalah sebagai berikut: \uf0b7 Hanya satu induk yang terlibat \uf0b7 Tidak ada organ sex yang terspesialisasi karena tidak ada sel reproduksi (gamet) yang terlibat. \uf0b7 Terjadi dengan proses sederhana seperti pembelahan, pertunasan, fragmentasi, spora atau perkembangbiakan vegetatif. \uf0b7 Semua keturunan (organismbetina) secara genetic sangat identik dengan induknya. \uf0b7 Jumlah banyak selama periode waktu yang singkat. \uf0b7 Sebagian besar terjadi pada hewan tingkat rendah 1. Perkembangbiakan Aseksual pada Hewan Perkembangbiakan aseksual pada hewan umumnya terjadi pada hewan tingkat rendah\/Avertebrata. Reproduksi aseksual artinya reproduksi yang terjadi tanpa didahului dengan peleburan dua sel kelamin yang berbeda jenisnya. Reproduksi aseksual pada hewan ada lima jenis, yaitu pembelahan biner, pembelahan ganda, pembentukan tunas, regenerasi, dan partenogenesis. a. Pembelahan biner, terjadi pada makhluk hidup uniseluler, yaitu dari golongan Monera dan Protista. Pada pembelahan biner, dari satu individu membelah secara langsung menjadi dua sel anak. Pembelahan biner terdiri dari lima jenis, yaitu pembelahan ortodoks, melintang, membujur, miring, dan strobilasi. Pembelahan biner secara ortodoks\/umum terjadi pada Amoeba dan mikroorganisme lain dari golongan Rhizopoda. Pembelahan biner secara melintang terjadi pada Paramecium. Pembelahan dengan tipe membujur contohnya pada Euglena. Tipe pembelahan miring terjadi pada Dinoflagellata. Sedangkan pembelahan biner tipe strobilasi menghasilkan individu baru dari bagian tubuh induk yang lepas, contohnya pada cacing pita (Taenia sp). Tahapan pembelahan: 1. sel induk dengan inti dan inti di tengah 2. Sel dengan inti yang siap membelah, dinding sel melekuk 3. Sel dengan inti sel yang segera akan membelah diikuti oleh sitoplasma 4. sel telah terbagi menjadi dua sel anak yang identik (sama) 167","Sumber: https:\/\/marthaeristya.wordpress.com Gambar 5.13. Perkembangbiakan amoeba b. Pembelahan ganda, yaitu pembelahan berulang, sehingga dalam sekali pembelahan dari satu individu dapat dihasilkan lebih dari dua individu. Contoh hewan yang dapat melakukan pembelahan ganda adalah Plasmodium. c. Pertunasan atau budding, yaitu pembentukan tunas kecil yang serupa dengan induk. Tunas ini kemudian memisahkan diri dan menjadi individu baru. Contohnya pada Hydra, ubur-ubur pada saat berbentuk polip, dan hewan dari golongan Porifera. Selain bereproduksi dengan tunas, Porifera juga dapat melakukan reproduksi secara seksual. Sumber: https:\/\/marthaeristya.wordpress.com Gambar 5.14. Perkembangbiakan hydra dengan tunas d. Fragmentasi, Individu baru terbentuk dari bagian tubuh induk yang terbagi-bagi\/ terputus baik sengaja atau tidak. Setiap bagian tumbuh dan berkembang membentuk bagian yang belum ada sehingga menjadi individu baru yang utuh. Contoh hewan yang melakukan reproduksi secara fragmentasi adalah cacing tanah, bintang laut, dan Planaria. Fragmentasi bukan merupakan cara reproduksi yang utama, karena dalam kondisi normal Planaria bereproduksi secara seksual. 168","Sumber: https:\/\/fembrisma.wordpress.com Gambar 5.15. Fragmentasi planaria e.Partenogenesis adalah suatu bentuk reproduksi aseksual. Partenogenesis terjadi secara alami pada beberapa spesies hewan invertebrata (misalnya, lizard, kadal, komodo, kutu air, kutudaun, nematoda, beberapa lebah, beberapa Phasmida, beberapa spesies kalajengking, dan tawon parasit) dan beberapa vertebrata (misalnya, beberapa reptil, ikan, dan sangat jarang burung dan hiu). Individu baru terbentuk dari telur yang tidak dibuahi. Sumber: https:\/\/beritatekhnologi.blogspot.co.id Gambar 5.16. Reproduksi aseksual partenogenesis B. Perkembangbiakan Seksual pada Hewan Tingkat Tinggi Reproduksi seksual umumnya terjadi pada hewan tingkat tinggi. Perkembangbiakan secara seksual pada hewan melibatkan alat reproduksi, sel kelamin\/gamet jantan dan gamet betina, serta proses pembuahan atau fertilisasi. Walaupun ada beberapa hewan tingkat rendah (invertebrata) yang bereproduksi dengan 169","cara seksual mengiringi reproduksi aseksual. Kedua induknya masing-masing menghasilkan sel khusus sex\/kelamin gamet berupa sperma dan ovum\/telur yang akan melebur selama proses pembuahan (fertilisasi). Proses pembuahan membentuk individu baru dimana terdapat kombinasi karakteristik dari kedua induknya. Gamet dihasilkan pada jaringan reproduksi melalui pembelahan sel tipe tertentu yaitu meiosis. Meiosis membagi dua jumlah kromosom yang menghasilkan gamet haploid. Jumlah kromosom awal dikembalikan pada saat pembuahan, ketika zigot diploid terbentuk. Zigot kemudian terbagi berulang kali melalui proses mitosis untuk membentuk individu baru. Pembuahan pada hewan ada dua jenis, yaitu pembuahan yang terjadi di dalam tubuh induk betina dan pembuahan yang terjadi di luar tubuh. Pembuahan di dalam tubuh induk betina disebut fertilisasi internal. Sedangkan pembuahan di luar tubuh induk betina disebut fertilisasi eksternal. Pembuahan eksternal biasanya terjadi pada hewan yang hidup di dalam air, misalnya katak dan ikan. Jumlah sel telur dan sperma yang dihasilkan sangat banyak, sehingga dapat memperbesar peluang terjadinya pembuahan. Pembuahan eksternal dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu tipe acak dan tipe sarang. Pada tipe acak, proses pelepasan sel telur dan sperma di lakukan di sembarang tempat. Sedangkan pada tipe sarang, ada tempat tertentu untuk melepaskan sperma dan sel telur, sehingga peluang terjadinya pembuahan lebih besar. Pada fertilisasi internal, pembuahan terjadi dalam tubuh induk betina. Jadi sperma dari induk jantan harus dimasukkan ke dalam tubuh betina melalui kopulasi. Alat reproduksi menghasilkan sel kelamin. Sel kelamin jantan\/sperma dihasilkan oleh testis, sedangkan sel kelamin betina (ovum\/sel telur) dihasilkan oleh ovarium (indung telur). Proses pembentukan sel kelamin jantan dan betina disebut gametogenesis. Proses pembentukan sel kelamin jantan disebut spermatogenesis, sedangkan proses pembentukan sel kelamin betina disebut Oogenesis. Setelah terjadi pembuahan atau fertilisasi, akan terbentuk zigot yang kemudian berkembang menjadi embrio. Perkembangan dan kelahiran embrio dapat terjadi melalui tiga cara, yaitu vivipar, ovipar, dan ovovivipar. 1. Vivipar (hewan beranak), yaitu hewan yang embrionya berkembang dan mendapat makanan di dalam uterus (rahim) induk betina. Contohnya adalah kerbau, sapi, gajah, dan harimau. 2. Ovipar (hewan bertelur), yaitu hewan yang embrionya berkembang di dalam telur. Telur hewan ini dikeluarkan dari dalam tubuh dan dilindungi oleh cangkang. Embrio 170","memperoleh makanan dari cadangan makanan yang terdapat di dalam telur. Beberapa hewan ovipar mengerami telurnya hingga menetas, misalnya ayam dan merpati. Namun banyak pula induk yang menimbun telur dengan pasir atau bahkan membiarkan begitu saja. 3. Ovovivipar (hewan betelur dan beranak), yaitu hewan yang embrionya berkembang di dalam telur, tetapi telur tetap berada di dalam tubuh induk betina. Setelah cukup umur, telur akan pecah di dalam tubuh induk dan anaknya keluar. Contohnya adalah kadal dan ikan hiu. Anak itik menetas dari telur, itik termasuk hewan ovipar. Berikut ini beberapa contoh reproduksi seksual pada hewan. 1. Reproduksi pada Ikan Pada umumnya ikan bertelur (ovipar) dan pembuahannya terjadi di luar tubuh induk betinanya. Alat kelamin jantan terdiri dari sepasang testis berwarna putih. Sperma dialirkan melalui saluran vas deferens yang bermuara di lubang urogenital. Lubang urogenital merupakan lubang yang dipakai untuk keluarnya urin dan sperma. Sumber: http:\/\/lestari-tasawuf.blogspot.co.id Gambar 5.17. Sistem reproduksi ikan 171","Sumber: https:\/\/pt.slideshare.net\/ Gambar 5.18. a. alat kelamin jantan pada ikan, b. alat kelamin betina pada ikan Alat kelamin betina terdiri dari sepasang ovarium. Ovarium menghasilkan sel telur. Sel telur dikeluarkan melewati oviduk dan kemudian dialirkan ke lubang urogenital. Setelah ikan betina mengeluarkan sel telur di sembarang tempat atau di tempat tertentu, maka akan diikuti ikan jantan mengeluarkan sperma. 2. Reproduksi pada Katak (Amphibi) Katak termasuk hewan amfibi yang hidup di darat dan air. Pembuahan katak terjadi secara eksternal yang dilakukan di air. Katak bersifat ovipar atau bertelur. Alat kelamin jantan terdiri dari sepasang testis yang berwarna putih kekuningan. Sumber: www.image.google.co.id Gambar 5.19. Alat kelamin betina katak (a), alat kelamin jantan katak(b) 172","Testis menghasilkan sperma. Sperma melewati vas efferentia dan menuju kloaka. Kloaka merupakan tempat keluarnya sperma, saluran urin, dan sisa pembuangan makanan. Alat kelamin betina terdiri dari sepasang ovarium yang menghasilkan sel telur. Telur melewati oviduk dan menuju kloaka. Pada katak betina menghasilkan ovum yang banyak, kalau kita membedah katak betina yang sedang bertelur, kita akan menjumpai bentukan berwarna hitam yang hampir memenuhi rongga perutnya, itu merupakan ovarium yang penuh berisi sel telur, jumlahnya mencapai ribuan. Pada katak betina juga ditemukan semacam lekukan pada bagian leher, yang berfungsi sebagai tempat \u2016pegangan\u2016 bagi katak jantan ketika mengadakan fertilisasi. Pada saat kawin (kopulasi), katak jantan akan naik ke punggung katak betina. Dengan jarinya, katak jantan menekan katak betina sehingga katak betina mengeluarkan sel telur ke dalam air. Saat keluarnya telur, katak jantan akan mengeluarkan spermanya. Terjadilah pembuahan sel telur di dalam air dan akan berkembang menjadi zigot. 3. Reproduksi pada Reptilia Umumnya reptilia bersifat ovipar, walaupun ada sebagian yang ovovivipar. Pada reptilia jantan, alat kelaminnya terdiri dari sepasang testis, epididimis dan vas deferens. Memiliki alat kelamin khusus yang disebut hemipenis dan dikeluarkan melalui kloaka saat kawin. Sedangkan reptilia betina memiliki alat kelamin terdiri dari sepasang ovarium dan oviduk. Telur bermuara di oviduk. Pada reptil ovovivipar telur akan menetas dalam oviduk. Sumber: www.image.google.co.id Gambar 5.20. Alat kelamin jantan reptil(a) dan alat kelamin betina reptil (b) 173","4. Reproduksi pada Burung Burung berkembangbiak dengan cara bertelur (ovipar). Umumnya telur akan dierami hingga menetas. Embrio di dalam telur memerlukan suhu tertentu untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Alat kelamin burung jantan terdiri dari sepasang testis. Sperma yang dihasilkan testis akan menuju vas deferens dan kloaka. Sedangkan alat kelamin betina pada burung terdiri dari ovarium kiri dan oviduk. Saat kawin, kloaka jantan dan betina saling mendekat sehingga ketika sperma keluar dari kloaka jantan akan langsung masuk ke kloaka betina sehingga sel telur dapat dibuahi. Telur burung mempunyai struktur sebagai berikut: Sumber : http:\/\/kliksma.com\/2015 Gambar 5.21. a. alat kelamin betina pada burung, b. alat kelamin jantan pada burung a. Cangkang telur, terbuat dari zat kapur yang berpori untuk keluar masuknya udara. Di sebelah dalam cangkang terdapat dua buah membran salah satu ujungnya tidak saling melekat, sehingga terbentuk rongga udara. b. Albumen (putih telur), berupa cairan kental berwarna putih bening yang berfungsi sebagai cadangan makanan dan melindungi embrio dari guncangan. c. Kuning telur, terdapat di bagian tengah albumen. Pada kuning telur terdapat calon embrio. Agar kuning telur tetap pada posisinya, maka terdapat kalaza yang berfungsi menjaga posisi kuning telur. Pada saat telur dierami, embrio mulai tumbuh. Kuning telur dan putih telur diserap melalui pembuluh darah yang terbentuk mengelilingi kuning telur. Bagian-bagian yang berperan dalam mendukung pertumbuhan embrio adalah sebagai berikut: 174","Sumber: https:\/\/ilmupengatahuanhukum.blogspot.co.id Gambar 5.22 Telur a. Amnion, merupakan cairan ketuban yang terdapat pada suatu kantung tempat tumbuhnya embrio. b. Alantois, merupakan tempat penyimpanan hasil ekskresi, mengangkut O2 ke dalam embrio dan CO2 keluar dari embrio. c. Tali pusat, yaitu bagian yang menghubungkan kuning telur dengan alantois. 5. Reproduksi pada Mamalia Mamalia berkembang biak dengan cara melahirkan anak (vivipar). Proses pembuahannya berlangsung di dalam tubuh induk betina (fertilisasi internal). Setelah dilahirkan, anak hewan mamalia menyusu kepada induknya. Meskipun demikian, ada beberapa jenis mamalia yang tidak melahirkan anaknya, tetapi bertelur. Contohnya adalah platipus (Ornithorynchus anatinus). Semua hewan Mamalia memiliki alat reproduksi yang hampir serupa. Untuk mempelajarinya, amatilah alat reproduksi tikus berikut ini. 175","Sumber: https:\/\/www.slideshare.net Gambar 5.23. Alat reproduksi pada mamalia (a) betina, (b) jantan C.Siklus Reproduksi Hewan 1. Siklus Reproduksi Hewan Ruminansia Siklus reproduksi pada hewan khususnya hewan ruminansia merupakan periode antara proses reproduksi yang dimulai dari pubertas, siklus berahi, perkawinan, kebuntingan, kelahiran, laktasi, kondisi anestrus, kembali bersiklus, dan seterusnya yang terjadi secara berulang. Pubertas Pubertas pada ternak dapat didefinisikan sebagai umur pada saat pertamakali diekspresinya berahi yang diikuti dengan ovulasi. Pubertas terjadi ketika gonadotropin (FSH dan LH) diproduksi pada level yang cukup tinggi untuk memulai pertumbuhan folikel, pematangan oosit, dan ovulasi. Folikel yang tumbuh dapat dideteksi beberapa bulan sebelum pubertas. Mendekati pubertas, frekuensi pulsa GnRH meningkat dan menstimulir ovarium. Pertama-tama, gelombang folikel tumbuh dan diikuti dengan atresia. Ketika frekuaensi dan amplitudo pulsa GnRH mendekati pola dewasa, maturasi oosit dan ovulasi akan terjadi. Semakin tinggi frekuensi GnRH pada awal munculnya pubertas nampaknya sebagai bagian dari penurunan sensitivitas hipotalamus terhadap pengaruh umpan balik negatif steroid ovarium yang mungkin berinteraksi dengan atau hasil dari faktor lain. Endogenous opioids dan\/atau melatonin dapat terlibat dalam pengaturan perubahan pola-pola hormon ini. 176","Spesies dan bangsa Umur(bulan) Berat (kg) Kambing Babi Domba 5-7 10-30 Kuda 15-24 Bervariasi tergantung jenis Sapi 8-13 160 \u2013 270 Tabel 5.5. Umur dan berat badan pada saat pubertas dari spesies dan bangsa yang berbeda Siklus Berahi Siklus berahi didefinisikan sebagai waktu atau jarak diantara periode berahi. Periode siklus berahi terdiri dari estrus, metestrus, diestrus, dan proestrus. Periode ini terjadi dan berurutan di dalam satu siklus kecuali untuk periode anestrus (tidak bersiklus) pada ternak yang mempunyai musim kawin seperti domba, kambing dan kuda, dan juga anestrus selama kebuntingan dan periode postpartum dini pada semua spesies.. Estrus Estrus didefinisikan sebagai periode waktu ketika ternak betina menerima jantan untuk perkawinan. Panjang periode estrus bervariasi diantara spesies. Sebagai contoh, lama estrus pada sapi adalah l2 sampai l8 jam. Namun demikian, pada lingkungan panas lama estrus pada sapi akan lebih pendek sekitar l0 sampai l2 jam dibandingkan dengan rata-rata l8 jam pada iklim dingin. Metestrus Periode metestrus dimulai pada saat berhentinya estrus dan berlangsung sekitar tiga hari. Keutamaan periode ini adalah merupakan periode pembentukan corpus luteum (CL) (corpora lutea pada multiovulasi). Ovulasi terjadi pada sapi dan kambing selama periode ini. Diestrus Diestrus dikarakterisasi sebagai periode di dalam siklus ketika corpus luteum berfungsi secara penuh. Pada sapi dimulai sekitar hari kelima, dimana pertama kali dideteksi terjadinya peningkatan konsentrasi hormon progesteron, dan berakhir dengan regresi corpus luteum pada hari ke-l6 atau l7. Untuk babi dan domba, periode ini dari hari ke 4 sampai hari ke l3, l4, atau l5. Proestrus Proestrus dimulai dengan regresi corpus luteum dan penurunan konsentrasi hormon progesteron untuk memulai periode estrus. Ciri periode proestrus adalah terjadinya pertumbuhan folikel yang cepat. 177","2.Sistem Endokrin pada Unggas Sistem endokrin merupakan sistem yang mencakup aktivitas beberapa kelenjar yang mengatur dan mengendalikan aktivitas struktur tubuh, baik sel, jaringan, maupun organ. Kelenjar endokrin merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus sehingga sekret langsung bermuara ke dalam pembuluh darah (disebut kelenjar buntu). Sekret kelenjar endokrin adalah hormon yang berfungsi mengatur proses homeostatis, reproduksi, metabolisme dan tingkah laku pada tubuh makhluk hidup. Kerja Hormon pada Unggas Kelenjar endokrin merupakan organ spesifik yang menghasilkan suatu produk kimia disebut hormon. Hormon tersusun dari beberapa substansi kimia seperti protein, steroid, dan substansi lain akan dilepas ke dalam aliran darah dan ditransportasikan untuk meningkatkan, menurunkan atau memberikan efek metabolik terhadap fungsi organ. Pusat rangsangan syaraf yang mempengaruhi kerja hormon pada unggas terdapat pada hipothalamus. Rangsangan syaraf dari luar akan ditransformasikan menuju hipothalamus sehingga akan mensekresikan hormon-releasing factor (HRS). HRS yang dihasilkan hipothalamus akan mengatur regulasi hormon yang dihasilkan oleh pituitari pars anterior\/PPA (anterior pars pituitary). PPA memproduksi hormon yang sifatnya dapat mengatur kerja dari beberapa kelenjar endokrin. Sistem endokrin pada unggas merupakan sistem regulasi yang kerjanya dirangsang oleh sistem syaraf untuk mengontrol kegiatan pada tubuh unggas. Sistem kerja syaraf dipengaruhi oleh rangsangan elektrik dan sistem endokrin dipengaruhi oleh perangsang kemis yang disirkulasikan aliran darah ke pusat-pusat kelenjar endokrin. Fungsi Beberapa Hormon tiroid mempengaruhi tingkat metabolisme, pertumbuhan bulu dan pewarnaan bulu, hormon produk sekresi dari kelenjar adrenal mempengaruhi metabolisme mineral dan karbohidrat serta mengurangi stres, hipotiroid mempunyai karakteristik terhadap pertumbuhan bulu lambat dan kemunduran aktivitas reproduksi. Hormon pada saluran gastrointestinal dapat mengatur pengeluaran cairan pada proventrikulus dan pankreas, mengatur kontraksi limpha dan perpindahan pakan unggas karena kontraksi pada saluran digesti. Insulin dan glucagon yang dihasilkan oleh Langerhans dan sel Beta pada pankreas mengatur metabolisme karbohidrat. Kelenjar endokrin juga merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran keluar (duktus excretorius) produknya disebut hormone. Hormon yang dihasilkan kelenjar endokrin 178","akan langsung masuk kedalam aliran darah, dan akan mempengaruhi pertumbuhan, metabolisme, reproduksi. Organ utama dari sistem endokrin adalah: 1) Hypothalamus. 2) Kelenjar hipofisa. 3) Kelenjar tyroid. 4) Kelenjar parathyroid. 5) Pulau-pulau pancreas. 179","Rangkuman 1. Makhluk hidup dapat mengalami pertumbuhan dan perkembangan. 2. Pertumbuhan ditandai dengan bertambahnya ukuran pada makhluk hidup, antara lain bertambah tinggi dan bertambah panjang. Pertumbuhan tidak terus-menerus terjadi melainkan pada batas usia tertentu pertumbuhan akan terhenti. 3. Perkembangan selalu mengikuti pertumbuhan, pada perkembangan terjadi perubahan bentuk fisik, fungsi fisik, maupun psikis. Proses perkembangan terjadi sepanjang hidup. 4. Metagenesis adalah perubahan bentuk paku namun perbedaannya tidak terlalu mencolok hanya terjadi penambahan atau pengurangan organ dan fungsi organ. 5. Pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup berperan dalam: menjaga viabilitas dan, menjaga agar tidak punah dengan daya reproduksinya. Perkembang biakan hewan bertujuan untuk melestarikan jenisnya atau untuk mencegah kepunahan. Perkembang biakan pada hewan juga terjadi baik secara aseksual maupun seksual. Hewan tingkat rendah dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual. Sedangkan hewan tingkat tinggi hanya bereproduksi secara seksual saja. Pada umumnya ikan bertelur (ovipar) dan pembuahannya terjadi di luar tubuh induk betinanya. Alat kelamin jantan terdiri dari sepasang testis berwarna putih. Sperma dialirkan melalui saluran vas deferens yang bermuara di lubang urogenital. Lubang urogenital merupakan lubang yang dipakai untuk keluarnya urin dan sperma. Reptilia umumnya bersifat ovipar, walaupun ada sebagian yang ovovivipar. Pada reptilia jantan, alat kelaminnya terdiri dari sepasang testis, epididimis dan vas deferens. Memiliki alat kelamin khusus yang disebut hemipenis dan dikeluarkan melalui kloaka saat kawin. Sedangkan reptilia betina memiliki alat kelamin terdiri dari sepasang ovarium dan oviduk. Telur bermuara di oviduk. Pada reptil ovovivipar telur akan menetas dalam oviduk. Burung berkembangbiak dengan cara bertelur (ovipar). Umumnya telur akan dierami hingga menetas. Embrio di dalam telur memerlukan suhu tertentu untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Alat kelamin burung jantan terdiri dari sepasang testis. Sperma yang dihasilkan testis akan menuju vas deferens dan kloaka. Sedangkan alat kelamin betina pada burung terdiri dari ovarium kiri dan oviduk. 180","Mamalia berkembang biak dengan cara melahirkan anak (vivipar). Proses pembuahannya berlangsung di dalam tubuh induk betina (fertilisasi internal). Setelah dilahirkan, anak hewan mamalia menyusu kepada induknya. Meskipun demikian, ada beberapa jenis mamalia yang tidak melahirkan anaknya, tetapi bertelur. Contohnya adalah platipus (Ornithorynchus anatinus). 181","UJI KOMPETENSI 1. Di bawah ini yang bukan merupakan ciri makhluk hidup adalah . . . a. bernapas b. tumbuh dan berkembang c. berkembang biak d. mempunyai bentuk dan ukuran tetap dari waktu ke waktu 2. Bertambahnya ukuran tubuh makhluk hidup disebut sebagai . . . . a. pergerakan b. perkembangan c. pertumbuhan d. penuaan 3. Penjalaran batang di atas permukaan tanah disebut\u2026 a. Geragih b.Umbi lapis c.Rizoma d.Tunas 4. Perkembangbiakan tanaman dengan menempelkan mata tunas dari suatu tanaman ke batang tanaman lain yang sejenis disebut\u2026 a. Cangkok b. Menyambung c. Stek d. Okulasi 5. Pistilus terdiri atas\u2026 a. Stilus, filament, kalik b. Ovarium, stigma, pollen c. Stilus, stigma, filament d. Stilus, stigma, ovarium 182","6. Bagian-bagian bunga yang memiliki fungsi menarik perhatian para serangga disebut\u2026 a. Kalik b. Korola c. Kelopak d. Stamen 7. Menurut asal serbuk sarinya, dibawah ini yang bukan termasuk penyerbukan adalah\u2026 a. Autogami b. Alogami c. Bastar d. Didesious 8. Jika tanaman memiliki ciri-ciri mahkota bunga mempunyai warna yang menarik, serbuk sari lengket, bunga menghasilkan nectar. Dilihat dari perantaranya tanaman dengan ciri-ciri seperti diatas disebut\u2026 a. Zoogami b. Anemogami c. Antropogami d. Herkogami 9. Pada tumbuhan angiospermae, pollen akan mengalami pembelahan membentuk dua macam inti yaitu\u2026 a. Inti sperma dan inti kandung kemih b. Inti kandung lembaga sekunder dan ovum c. Inti sperma dan ovum d. Zigot dan ovum 10. Pemencaran tanaman dengan bantuan manusia disebut\u2026 a. Antropokari b. Hidrokori c. Anemokori d. Zookori e. Torikori 183","11. Tujuan makhluk hidup berkembang biak adalah .... a. untuk berevolusi b. untuk menyalurkan birahi c. untuk melestarikan spesiesnya d. untuk menambah aktivitas e. sebagai tanda kedewasaan 12. Testis adalah alat kelamin jantan pada Mammalia.Testis ini menghasilkan .... a. air seni dan sperma. b. sperma dan hormon c. sperma, hormon, dan enzim d. sperma dan hormon 13. Alat sistem reproduksi ayam betina yang berupa ovarium terbagi menjadi dua bagian yaitu : a. cortex dan medulla. b. yolk dan oviduk. c. Infundibulum dan magnum. d. yolk dan avarium. e. magnum dan oviduk 14. Alat sistem reproduksi pada ayam jantan terdiri dari: a. sepasang saluran medulla dan kloaka. b. sepasang saluran cortex dan kloaka. c. sepasang saluran deferens dan kloaka. d. sepasang saluran medulla dan cortex. 15. Kemampuan organisme untuk menghasilkan keturunan disebut\u2026 a. Reproduksi b.Metabolisme c. Adaptasi d. Iribilitas 184","16. Organisme yang dapat menghasilkan keturunan haploid tanpa melalui fertilisasi adalah\u2026 a. Cacing Planaria b. Ameba c. Bunglon d. Kecoa 17. Contoh hewan yang mengadakan pembuahan di luar tubuh adalah\u2026 a. Buaya dan katak b. Ikan mas dan ular c. Katak dan Ikan tawes d. Tikus dan burung merpati 18. Hewan berikut yang bukan hermafrodit adalah\u2026 a.Cacing tanah b. Hydra c. Bekicot d. Ikan mas 19. Contoh hewan yang mengadakan pembuahan di dalam tubuh adalah\u2026 a. Buaya dan katak b. Ikan mas dan ular c. Katak dan ikan tawas d. Tikus dan burung merpati 20. Keturunan yang mempunyai sifat yang sama dengan induknya dihasilkan melalui . . a. bertelur pada itik b. beranak pada kerbau c. konjugasi pada paramecium d. pembentukan tunas pada hydra 185","DAFTAR PUSTAKA Atmaja, D.W., Wuryanti, K. Anam. 2013.Isolasi, Purifikasi dan Karakterisasi \u03b1-amilase dari Trichoderma viride FNCC 6013. Chem info.Vol 1, No 1, Hal 85 - 93, 2013. Alberts, B., D. Bray, A.Johnson, J.Lewis, M.Raft, K.Roberts,P.Walter.1998.EssentialCell Biology. An Introduction to the Molecular Biology. Garland Publishing Co, New York.630p. Anshori, M dan D. Martono .2009. Buku SMK Kelas X.PusatPerbukuan,Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta . Campbell, N.A., J.B.Reece, L.G.Mitchell.2002. Biologi Jilid 1.Penerbit Erlangga (edisi Indonesia) 438 hal Campbell, N.A., J.B.Reece, L.G.Mitchell.2011. Biologi Jilid 9.Penerbit Erlangga (edisi Indonesia) 438 hal Cooper, G.M.2000.The Cell: A Molecular Approach. 2nd edition.NCBI Ernawati, T.H.Kurniawati, N.Sartono.M.Miarsyah.2010. Biologi. Kelompok Kesehatan dan Pertanian. Penerbit Erlangga.214hal. Ferdinand, F. Dan M.Ariebowo. 2009. Praktis Belajar Biologi 1 Kelas X Sekolah Menengah Atas\/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pngetahuan Alam.Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.178 hal. Galton, F.2000.Hereditary Genius an Inquiry its Law and Consequences. MacMillan and Co, London.423 p Lapidot, M., G. Weil, L. Cohen, L. Segev, V. Gaba. 2007. Biolistic inoculation of plants with Tomato yellow leaf curl virus DNA. Journal of Virological Methods 144 (2007) 143\u2013148 Nurhayati, N., Y.Unayah.B.Prayitno.2015. Buku siswa Biologi untuk SMA\/MA Kelas XII Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Penerbit Yrama Widya .316 hal Pratiwi, D.A., S.Maryati, Srikini, Suharno, Bambang S.2013. Biologi untuk SMA\/MA Kelas XII Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Pener bit Erlangga. 292 hal Putra, R.E., dan N.Nurhayati.2015. Biologi berbasis Pendidikan Karakter Bangsa untuk SMA\/MS kelas XII. Penerbit Sewu (Sr Ikandi Empat Widya Utama) 358 hal. Rachmawati,F., N. Urifah, A.Wijayati .2009. Biologi : untuk SMA\/ MA Kelas XII Program IPA. Pusat Perbukuan,Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. Raharjo.S.E. Klasifikasi Makhluk Hidup. SMA 78 Jakarta. www.google.co.id. Resh, M.H. 2001. Hydroponic Food Production, a definitive guide book of soilless food growing methods. New Concept Press, New Jersey. ISBN 093123199A, Rogers, K. 2011. Biochemistry, Cell and Life Fungi, Algae and Protists. Britannica educational publishing association with Rosen educational Services. 230 hal. Saktiyono.2008. Seribu Pena Biologi SMA Kelas XI Jilid 2 Penerbit Erlangga.150 hal Sembiring,L. dan Sudjino. 2009. Biologi : Kelas XII untuk SMA dan MA .Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. 282 hlm. Siregar, A.Z., U.W. Suharsono, H.Akmal, Hadisunarso,Sulistijorini, N. Sukarno, A.Merdiyani,T.H. Widarto,R.R.D. Perwitasari .2008. Biologi Pertanian Jilid 1 untuk SMK Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional. Widyastuti, E.2012. Sel:Struktur dan Fungsi. Bahan Kuliah Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya. 186","PUSTAKA LAINNYA Anomim. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan. Universitas Gadjah Mada, Akses 1 Mei 2016 jam 23.11. Delayota Science Club. 2011. Reproduksi Tumbuhan. DSC Biologi. Mudah dan Aktif Belajar Biologi . Kelas XI. Buku paket.com, bse kemendikbud.go.id https:\/\/id.wikipedia.org . akses tanggal 21 April 2016 jam 09.35. www.google.co.id . akses tanggal 28 April 2016 jam 06.37 Purnobasuki.2011. Struktur dan Fungsi Sel. www.google.co.id.5p akses tanggal 28 April 2016 jam 06.39. Nuraini, T dan S.Sugiwati. Struktur dan Fungsi Organel Sel.www.google.co.id. 20 p, akses 21 Juni 2016 jam 11.00 . https:\/\/id.wikipedia.org\/wiki\/Respirasi akses tanggal 28 April 2016 jam 06.37 http:\/\/staff.uny.ac.id\/sites\/default\/files\/pengabdian\/r akses tanggal 29 April 2016 jam 08.17. http:\/\/hendro-pramono.blog.unsoed.ac.id\/files\/2011\/09\/TaMu_4_Sel_III_Resp_Fotos_3- 6_Okt1.pdf akses tanggal 29 April 2016 jam 08.19. http:\/\/www.pintarbiologi.com\/2015\/07\/tahapan-fotosintesis-reaksi-terang-dan-reaksi- gelap.html# akses tanggal 29 April 2016 jam 08.21. www.slideshare.net akses tanggal 28 April 2016 jam 06.40. http:\/\/biogen.litbang.pertanian.go.id\/index.php\/2012\/08\/padi-hibrida-cina- akses tanggal 28 April 2016 jam 06.35.jam 06.45. http:\/\/bbpadi.litbang.pertanian.go.id\/ akses tanggal 28 April 2016 jam 06.35.jam 06.47 http:\/\/bbpadi.litbang.pertanian.go.id\/ akses tanggal 28 April 2016 jam 06.35. file:\/\/\/C:\/Users\/Asus\/Downloads\/Heredity.pdf akses tanggal 28 April 2016 jam 06.31. Heredity. Chapter 5. highered.mheducation.com\/sites\/dl\/...\/Heredity.pdf. 28 April 2016 jam 06.00 http:\/\/file.upi.edu\/Direktori\/FPMIPA\/JUR._PEND._BIOLOGI\/196512271991031- SUHARA\/9._BAB-9__Enzim__ppt_UPI.pdf akses tanggal 27 April jam 12.12. http:\/\/www.mhhe.com\/biosci\/genbio\/raven6b\/graphics\/raven06b\/other\/raven06b_10.pdf 187"]


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook