["c) Saprofit adalah protista yang memiliki peranan sebagai pengurai (dekomposer) karena dapat mencerna sisa organisme dengan enzim yang dikeluarkan kelingkungan. Kemudian sari-sari makannya akan diabsorp ke dalam tubuh. Kelompok protista ini mirip jamur. e. Reproduksi Seksual dan Aseksual a) Seksual, reproduksi secara seksual dilakukan dengan cara konjugasi atau singami. pada umumnya reproduksi seksual dilakukan ketika protista berada dalam lingkungan yang berbahaya. b) Aseksual, merupakan reproduksi yang paling umum dilakukan oleh kelompok protista. Jenis reproduksi yang sering dilakukan ialah dengan membelah diri atau melalui pembelahan mitosis untuk menghasilkan individu baru. C. Klasifikasi Protista 1. Sejarah Klasifikasi pada Protista Pada tahun 1820 seorang Biologist Jerman Georg A. Goldfuss mengenalkan Divisio pertama dari Protista yaitu Protozoa yang merupakan organisme yang memiliki Cilia. Pada tahun 1845, kelompok ini terdiri atas hewan uniseluler seperti Foraminifera dan Amoeba. John Hogg pada tahun 1860 menyatakan bahwa Protista terdiri atas sel yang masih primitif antara hewan dan tumbuhan. Dia menjelaskan bahwa protista merupakan Kingdom ke empat di alam setelah kindom tumbuhan, hewan, dan mineral. Kingdom mineral telah diubah dari taksonomi oleh Ernest Haeckel, meninggalkan tumbuhan, hewan, dan Protista sebagai kingdom yang primitif. Herbert Copeland mengembangkan kembali pernyataan John Hogg dan berargument bahwa Protista merupakan awal dimulainya kehidupan. Herbert Copeland tifdak setuju dengan pernyataan Haeckel\u2018s yang enyatakan bahwa Bentuk protista yang tidak punya inti seperti bakteri. Copeland\u2018s menyatakan bahwa Eukariotiks terdiri atas Diatom, Alga hijau, dan fungi. Klasifikasi ini berdasarkan Whittaker\u2018s yang telah menjelaskan Fungi, Hewan, Tumbuhan, dan Protista sebagai empat Kingdom dalam kehidupan. Kingdom Protista kemudian dimodifikasi dan dipisahkan dari Prokariotik dan dipisahkan juga dari Monera, meninggalkan Protista sebagai microorganisme yang Eukariotik. Pada abad ke 20 terdapat lima kingdom dalam kehidupan, yaitu hewan, Tumbuhan, protista, Monera, dan Fungi. Protista dikelompokkan menjadi (1) protista 38","menyerupai hewan, (2) protista menyerupai jamur, dan (3) protista menyerupai tumbuhan. 2. Protista Menyerupai Hewan: Protozoa Kelompok protozoa adalah kelompok protista yang memiliki sifat seperti hewan yang heterotrof dan dapat bergerak. Protista menyerupai hewan uniseluler, heterotrofik, dan merupakan cikal bakal hewan yang lebih kompleks. Protozoa berukuran mikroskopis, yaitu sekitar 10 sampai 200 mikron. Bentuk sel Protozoa sangat bervariasi, ada yang tetap dan ada yang berubah-ubah. Sebagian besar Protozoa memiliki alat gerak berupa pseudopodia (kaki semu), silia (bulu getar), atau flagellum (bulu cambuk). Beberapa kelompok Protozoa memiliki cangkang. Protozoa dibagi ke dalam 6 filum, yaitu Rhizopoda, Zoomastigophora, Ciliophora, Foraminifera, Apicomplexa, dan Actinopoda. Semuanya termasuk organisme uniseluler, eukariot, dan heterotrofik. Perbedaan utama enam filum ini hanya dalam cara pergerakannya. 39","Sumber : markijar.com Gambar 2.5. Contoh Kindom Protista a. Rhizopoda Organisme golongan ini memiliki bentuk yang amorf, berkembangbiak dengan membelah diri, dan mendapat makanannya dengan memangsa bakteri atau parasit bagi organisme lain. Rhizopoda merupakan protozoa yang bergerak menggunakan kaki menyerupai akar atau disebut juga pseudopodia. Contoh: Amoeba sp. Rhizopoda (Amoeba) 40","Rhizopoda memiliki membran plasma yang fleksibel dan dapat melebar ke arah mana pun, membentuk pseudopodia (kaki semu) digunakan untuk bergerak dan mendapatkan makanan. Rhizopoda yang dikenal dengan sebutan Amoeba biasanya ditemukan di danau atau di kolam. Amoeba tidak mempunyai organel-organel sel yang banyak, seperti pada Zooflagelata maupun Ciliophora. Amoeba memiliki struktur internal kompleks dan memiliki kemampuan yang baik dalam merasakan serta menangkap mangsa. C Sumber : Ferdinand dan Ariebowo, 2009 Gambar 2.6. Contoh rhizopoda b. Zoomastigophora Zoomastigophora disebut juga zooflagelata atau flagelata. Flagellata, yaitu kelompok protozoa yang bergerak dengan flagel atau bulu cambuk. Hidup di dalam lingkungan perairan atau di dalam tubuh organisme lain sebagai parasit. Contoh: Trypanosoma sp. Semua Zooflagellata memiliki minimal satu flagellum. Organel serbaguna ini dapat mendorong organisme bergerak, merasakan lingkungannya, dan menjerat mangsa. Zooflagellata sangat beragam, banyak yang hidup bebas di habitat tanah atau air, bersimbiosis, hidup di dalam organisme lain dengan hubungan mutualisme atau parasitik. Salah satu contoh simbiosis mutualisme yaitu Triconympha sp. yang hidup dalam usus rayap. Kemampuan Triconympha sp. mengurai selulosa, memberi kemampuan pada rayap untuk mengonsumsi kayu. Zooflagellata dari genus Trypanosoma sp. bertanggung terhadap penyakit tidur yang dapat menyebabkan kematian. Zooflagellata ini disebarkan melalui lalat tse tse. 41","Sumber : Ferdinand dan Ariebowo, 2009 Gambar 2.7. Contoh Zoomastigophora c. Ciliophora Ciliophora disebut juga Cilliata. Anggota Filum Ciliophora merupakan organisme uniseluler soliter yang umumnya hidup di air tawar. Ciliata atau rambut getar adalah penonjolan halus sitoplasma sel yang didukung oleh mikrofilamen (sitoskleton). Ciliata memiliki banyak organel yang terspesialisasi, termasuk cilia (tunggal cilium), struktur mirip rambut pendek di luar tubuhnya. Cilia mungkin menutupi seluruh bagian tubuh Ciliata atau terlokalisasi. Golongan protozoa ini hidup diperairan air tawar atau asin. Contoh: Paramecium sp. dan Stentor sp. pada genus Paramaecium, Cilia pada Paramecium sp. menutupi seluruh bagian permukaan tubuh. Koordinasi yang baik pada cilia menyebabkan dapat bergerak dengan cepat, sekitar satu milimeter per detiknya. Walaupun merupakan sel tunggal, Paramaecium dapat merespons lingkungan sekitarnya dengan baik. Jika bertemu dengan bahan kimia berbahaya atau penghalang, sel secara cepat akan mundur dengan gerakan cilia menuju arah yang berbeda. 42","Sumber : Ferdinand dan Ariebowo, 2009 Gambar 2.8. Contoh Paramaecium dengan trikosista (a) dan struktur tubuh Paramaecium (b) d. Foraminifera Foraminifera merupakan Protozoa yang hidup di air laut. Anggota filum ini umumnya hidup di pasir atau menempel pada batu dan alga. Akan tetapi, beberapa terdapat juga sebagai plankton. Foraminifera memiliki cadangan yang terbuat dari kalsium karbonat. Dari semua spesies Foraminifera yang teridentifikasi, 90% adalah fosil. Cangkang Foraminifera yang telah menjadi fosil, merupakan komponen penyusun sedimen laut. 43","Sumber : Ferdinand dan Ariebowo, 2009 Gambar 2.9 . Cangkang Foraminifera yang ditemukan di laut e. Apicomplexa Organisme Apicomplexa sebelumnya disebut sporozoa, bersifat parasitik dan hidup di dalam tubuh atau sel inang mereka. Sporozoa ialah satu-satunya golongan protozoa yang tidak memiliki alat gerak. Dinamakan demikian karena bentuknya menyerupai bola dan berkembangbiak dengan spora. Pada umumnya kelompok ini hidup di dalam organisme lain sebagai parasit. Contoh, Plasmodium sp. Apicomplexa memiliki kemampuan membentuk spora, suatu struktur tetap yang penyebarannya melalui makanan, air, atau gigitan serangga. Sporozoa tidak memiliki alat gerak, namun mengandung organel kompleks yang membantunya menempel dan menyerang inang. Banyak anggotanya memiliki siklus hidup yang kompleks. Oleh karena itulah filum ini disebut Apicomplexa. Salah satu contoh Sporozoa yang terkenal adalah penyebab penyakit malaria, yaitu Plasmodium sp. Terdapat beberapa spesies Plasmodium. a) Plasmodium malariae yang memiliki masa sporulasi setiap 3 hari dan merupakan penyebab penyakit malaria kuartana. b) Plasmodium falciparum yang memiliki masa sporulasi tidak menentu, antara 1 sampai 3 hari, dan merupakan penyebab penyakit malaria tropika. 44","c) Plasmodium vivax yang memiliki masa sporulasi setiap 2 hari, dan merupakan penyebab penyakit malaria tertiana. Penyebaran Plasmodium terjadi ketika nyamuk Anopheles betina menusuk manusia yang terkena penyakit malaria. Plasmodium akan terbawa bersama darah bersama ke dalam tubuh nyamuk dalam bentuk gametosit. Di dalam tubuh nyamuk, gametosit berubah menjadi gamet jantan dan gamet betina, lalu terjadi fertilisasi. Zigot hasil fertilisasi merupakan fase haploid dari seluruh siklus hidup Plasmodium. Zigot menerobos dinding usus dan mengisap makanan dari tubuh nyamuk. Zigot berkembang menjadi oosista yang mengandung ratusan sporozoit. Sporozoit yang terbentuk berpindah ke kelenjar air liur (saliva). Jika nyamuk betina mengisap darah manusia sehat, sporozoit akan dikeluarkan bersama zat antikoagulan (zat anti pembekuan darah) dari nyamuk menuju peredaran darah manusia. Kemudian, menuju ke sel hati. Setelah beberapa hari, akan terjadi pembelahan dan terbentuklah merozoit yang menyerang sel-sel darah merah. Setelah sel- sel darah merah pecah (sporulasi), merozoit akan keluar dan mencari sel darah merah baru. Pada saat sel-sel darah merah pecah, penderita akan merasa demam. Siklus demam bergantung pada spesies Plasmodium. Setelah mengalami beberapa kali pembelahan, beberapa merozoit berubah menjadi gametosit. Gametosit ini berada di dalam peredaran darah dan dapat terbawa oleh Anopheles betina lainnya. Walaupun obat chloroquinone (kina) dapat membunuh parasit malaria, amat disayangkan parasit ini mempunyai kemampuan untuk meningkatkan kekebalan tubuhnya terhadap chloroquinone. Program pemusnahan nyamuk Anopheles tidak berjalan dengan lancar karena nyamuk ini menjadi resisten atau tahan terhadap pestisida. Para peneliti berharap dapat menggunakan teknik rekayasa genetik untuk membuat nyamuk Anopheles memiliki kemampuan untuk membunuh parasit Plasmodium, bukan menyebarkannya. f. Actinopoda Actinopoda adalah Heliozoa dan Radiozoa. Actinopoda artinya kaki sinar. Pemberian nama ini mengacu pada bentuk pseudopodia runcing yang memencar dari tubuh Actinopoda. Pseudopodia tipe ini disebut axopodia. Axopodia membantu organisme ini mengapung dan memangsa organisme yang lebih kecil. Heliozoa umumnya hidup di air tawar dan menggunakan axopodia untuk memangsa, sedangkan Radiozoa umumnya hidup di laut dengan cangkang bersilikat yang berbeda-beda pada setiap spesies. 45","Sumber : Ferdinand dan Ariebowo, 2009 Gambar 2.10 . Contoh filum Actinopoda yaitu Heliozoa (a) dan Radiozoa (b) laut 3. Protista Mirip Jamur: Myxomycota (Jamur Lendir) & Oomycota (Jamur air) Jamur lendir dan jamur air adalah bukan jamur sejati. Mereka merupakan protista yang pada masa hidupnya memiliki bentuk seperti jamur sejati yang membentuk sporangia atau membentu filamen yang menyerupai hifa. Jamur lendir berwarna kuning sementara jamur air berwarna putih. Dinding sel spesies ini tersusun atas selulosa sementara jamur sejati dilindungi dinding sel dari zat kitin. Keduanya berperan sebagai pengurai dalam ekosistem. a. Protista Menyerupai Jamur Protista mirip jamur tidak dimasukkan ke dalam fungi karena struktur tubuh dan cara reproduksinya berbeda. Reproduksi jamur mirip fungi, tetapi gerakan pada fase vegetatifnya mirip amoeba. Meskipun tidak berklorofil, struktur membran jamur ini mirip ganggang Protista karena dalam stadium muda atau dewasa mampu bergerak aktif seperti hewan. 46","Ayo Mencoba Judul : Kehidupan di dalam Air Tujuan Mengamati mikroorganisme yang hidup dalam air sawah atau air kolam. Alat dan Bahan Botol air mineral bekas, air kolam atau air sawah, air minum atau air yang bersih, pipet, mikroskop, dan kaca objek serta penutupnya. Langkah Kerja 1. Masukkan air kolam atau air sawah ke dalam botol air mineral. 2. Ambillah air kolam atau air sawah menggunakan pipet, kemudian teteskan ke kaca objek. 3. Setelah itu, tutup dengan kaca penutup objek. 4. Amatillah di bawah mikroskop dengan memulai dari perbesaran yang terkecil. 5. Apakah yang dapat kalian simpulkan dari kegiatan tersebut. Diskusikanlah bersama kelompokmu. Presentasikan hasilnya di depan kelas. Jawablah pertanyaan berikut untuk menyimpulkan fakta. 1. Setelah dilihat di bawah mikroskop, apakah yang kalian amati? Adakah organisme yang bergerak? 2. Jika ada, gambarlah bentuk organisme yang diamati tersebut. 3. Lakukanlah hal yang sama, seperti pada langkah kerja tadi, tetapi menggunakan air air minum atau air yang bersih. Bagaimana hasil pengamatan kalian? Buatlah laporan tertulis dari hasil pengamatan kalian. Klasifikasi Protista menyerupai jamur dibagi menjadi 4, yaitu: 1. Acrasiomycota 2. Myxomycota 3. Chytridiomycota 4. Oomycota 47","1. Acrasiomycota Ciri Acrasiomycota adalah apabila berada dalam keadaan lingkungan normal tubuh berbentuk miksamuba uninukleat (berinti satu), dan dapat membentuk pseudo plasmodium multinukleat (berinti banyak) dapat membentuk sporangia bertangkai yang berisi spora. Umumnya terrestrial Merupakan sel tunggal yang bebas. Sel berkumpul membentuk suatu masa multiseluler tunggal. Masa sel berbentuk siput, bergerak atau bermigrasi menuju lokasi yang cacah. Ketika berhenti bergerak, siput mengatur untuk membentuk tangkai (stalk) dengan kotak spora diujung (dipuncak). Reproduksi dengan membentuk spora, pada saat kotak spora matang, kotak spora melepaskan spora ke udara. Spora tersebut terdiri dari sel yang haploid. Contoh : Dictyostelium sp, Discoideum sp Sumber : http:\/\/www.formedium.com Gambar 2.11. Dictyostelium discoideum 2. Myxomycota Ciri-ciri myxomycota: a. Jamur lendir terdapat banyak di hutan basah, batang kayu yang membusuk, tanah lembab, sampah basah, kayu lapuk b. Jamur lendir dapat berkembangbiak dengan cara vegetatif dan generatif. 48","Pada fase vegetatif, plasmodium bergerak amuboid mengelilingi dan menelan makanan berupa bahan organik. Makanan dicerna dalam: Vacuola makanan, sisa yang tidak dicerna ditinggal sewaktu plasmodium bergerak. Jika telah dewasa plasmodium membentuk sporangium (kotak spora). Sporangium yang masak akan pecah dan spora tersebar dengan bantuan angin. Spora yang berkecambah akan membentuk sel gamet yang bersifat haploid. Dalam keadaan lingkungan normal, tubuh berupa plasmodium multinukleat, jika keadaan tidak menguntungkan akan membentuk sporangia yang bertangkai dan berisi spora. Spora akan tumbuh menjadi miksamuba atau miksiflagella. Arcyria denudate Fuligo septica Sumber: http:\/\/www.hiddenforest.co.nz Sumber: http:\/\/www.commanster.eu Tubifera ferruginosa Physarum polycephalum Sumber : http:\/\/www.discoverlife.org Sumber : http:\/\/budisma.net Gambar 2.12. Contoh Myxomycota 49","Sumber :www.biologi klaten.files Gambar 2.13. Daur Hidup Myxomycotina dan Acraciomycotina 3.Chytridiomycota Ciri-ciri chytridiomycota: a. Tubuh umumnya uniseluler dan mampu bergerak aktif dan kebanyakan hidup di lingkungan akuatik b. Banyak yang hidup parasit pada algae, tanaman dan insekta, sebagian lain ada yang saprofor c. Reproduksi seksual dengan gametogami dan aseksual dengan zoospore berflagela contoh : Citridiales sp Sumber : www.biologiklaten.files Gambar 2.14. Citridiales 50","4.Oomycota Ciri-ciri Oomycota (Jamur air): a. Tubuh berupa benang hifa tidak bersekat melintang di dalamnya berinti banyak , kebanyakan hidupnya di akuatik dan terrestrial b. Dinding sel dari selulose c. Reproduksi aseksual membentuk zoospora berflagel untuk berenang. Reproduksi seksual dengan membentuk gamet (oogami) setelah fertilisasi membentuk zigot dan tumbuh menjadi oospora. Fase diploidnya panjang. Pembuahan seksual terjadi melalui bersatunya gamet jantan dan betina menghasilkan oospora dengan fase diploid panjang Contoh spesies dari Oomycota : a) Sapralegria pamitic, Jamur yang hidup saprofit pada hewan-hewan yang mati di air\/ kolam \/ aquarium b) Phytophthora infestans, Jamur karat putih ada yang hidup saprofit dan ada yang hidup parasit pada tanaman kentang c) Phytophthora nicotianae, Jamur karat putih ada yang hidup saprofit dan ada yang hidup parasit pada tanaman tembakau d) Phytophthora faberi, Jamur karat putih ada yang hidup saprofit dan ada yang hidup parasit pada tanaman karet e) Phytophthora palmifora, Jamur karat putih ada yang hidup saprofit dan ada yang hidup parasit pada tanaman kelapa f) Phytophthora citrophthora, Jamur karat putih ada yang hidup saprofit dan ada yang hidup parasit pada tanaman pada tanaman jeruk g) Phythium sp, Jamur karat putih ada yang hidup saprofit dan ada yang hidup parasit pada tanaman menyebabkan busuknya kecambah tembakau, kina, bayam, kemiri, jahe, dan nanas. 51","Sumber : www.biologiklaten.files) Gambar 2.15. Saprolegnia sp b. Protista Mirip Tumbuhan: Algae (Ganggang) Adalah golongan protista fotosintestik. Tubuhnya tersusun atas satu sel atau berkoloni membentuk tubuh multiseuler. Berbeda dengan protoza, algae memiliki klorofil seperti pada tumbuhan, dan para ahli meyakini bahwa algae adalah nenek moyang tumbuhan. Algae multiseluler tidak memiliki jaringan, tubuhnya berbentuk lembaran yang disebut talus (sebelumnya kelompok ini dimasukkan ke dalam kingdom tumbuhan thalophyta, tumbuhan berbentuk lembaran). sisi dari uniseluler menuju multiseluler. Protista mirip jamur atau yang lebih dikenal dengan jamur lendir memiliki susunan sel, cara reproduksi, dan siklus hidup yang berbeda dari jamur. Berdasarkan perbandingan molekuler, jamur lendir mirip dengan beberapa algae walaupun jamur lendir tidak memiliki kloroplas. Algae (ganggang) dikelompokkan kedalam dunia tumbuhan, namun karena semua ganggang tidak memiliki ciri pokok dunia tumbuhan maka mereka dikelompokkan dalam dunia tersendiri yaitu Protista. Sebagai organisme ber sel tunggal dan bersel banyak, algae mempunyai klorofil untuk fotosintesis. Algae selain mempunyai klorofil, juga mempunyai pigmen lain seperti fikosianin (warna biru), fikoeritrin (warna merah), fikosantin (warna coklat), xantofil (warna kuning) dan karotin (warna keemasan). Beberapa algae tubuhnya mempunyai thalus, yaitu struktur tubuhnya menyerupai akar, batang dan daun sejati. Reproduksi vegetatif algae dengan cara membelah diri, fragmentasi membentuk spora. Reproduksi secara generatif dengan cara menyatukan sel 52","gamet jantan dan betina. Hasil peleburan dua gamet yang berukuran sama disebut isogami sedangkan yang berukuran tidak sama disebut anisogami. Sebagai vegetasi perintis, algae menempel pada makhluk hidup lain atau di tempat basah dan lembab. Beberapa algae ditemukan di perairan, baik air tawar maupun air laut sebagai plankton. Berdasarkan pigmen atau zat warna yang dikandung algae dikelompokkan menjadi 4 divisio, yaitu: 1. Ganggang hijau (Chlorophyta) 2. Ganggang coklat ( Phalaephyta) 3. Ganggang merah (Rhodophyta) 4. Ganggang keemasan ( Chrysophyta) 1.Ganggang hijau (Chlorophyta). Chlorophyta adalah kelompok alga hijau. Algae ini tersusun atas satu sel atau banyak sel. Ditemukan pada perairan air tawar (unisel) dan air laut (multisel). Spesies uniseuler umumnya memiliki alat gerak. Berkemangbiak dengan membelah diri, fragmentasi, atau konjugasi. Contoh: Euglena sp. (uniseluler) dan Ulna sp. (multiseluler). Selain klorofil a dan klorofil b terdapat juga pigmen karoten dna xantofil. Jenis ganggang ini hampir 90 persen hidup di air tawar dan 10 persen hidup di laut sebagai plankton, menempel pada batuan atau tumbuhan lain. Jenis ganggang hijau dikelompokkan menjadi : a. Ganggang ber sel tunggal tidak bergerak a) Chlorella sp berbentuk bulat, hidup di air tawar atau air laut, reproduksi secara vegetatif dengan membelah diri. Banyak dimanfaatkan untuk mempelajari fotosintesis b) Cholococcum sp berbentuk bulat, hidup di air tawar, reproduksi secara vegetatif dengan membentuk zoospora secara generatif dengan isogami. 53","Sumber : Essential Biology Gambar 2.16. Chlorella, ganggang hijau b. Bersel tunggal bergerak a) Chlamydomonas sp, berbentuk bulat telur, memiliki dua flagella, kloroplasnya berbentuk mangkuk atau pita mengandung pyrenoid dan sigma. Reproduksinya dengan membelah diri dan conjugasi. b) Euglaena viridis, bentuk seperti mata, mempunyai satu flagella, klorofil dan sigma. Reproduksinya dengan membelah diri. Euglaena ada yang dikelompokkan sebagai protozoa Sumber : www.image.biologiklaten.files Gambar 2.17. Euglena 54","c. Berbentuk koloni tidak bergerak Contoh : Hydrodiction sp, koloninya berbentuk jala, banyak ditemukan di air tawar, Reproduksinya secara vegetatif dengan fragmentasi, dan secara generatif dengan conjugasi. d. Berbetuk koloni bergerak Contoh Volox globator, bentuk koloninya menyerupai bola yang tersusun atas ribuan volvox yang satu dengan lain dihubungkan dengan benang sitoplasma. e. Berbentuk benang Contoh : Spirogyra sp, kloroplasnya berbentuk spiral, hidup di air tawar. Reproduksinya secara vegetatif dengan fragmentasi, dan secara generatif dengan conjugasi. Berbentuk lembaran, Ulva disebut juga selada laut, menempel pada batu dan dapat dimakan. Ulva (selada laut) mengalami tahap pergiliran hidup dari bentuk talus haploid multiseluler menjadi diploid multisel Sumber: Ferdinand dan Ariebowo, 2009 Gambar 2.18 . Tahap pergiliran hidup dari bentuk talus haploid multiseluler menjadi diploid multisel 55","2. Ganggang coklat ( Phalaephyta) Alga merupakan alga multiseluler dan makroskopik dan sering ditemukan di perairan air laut. Tubuhnya dilapisi oleh gelatin untuk melindungi dari terpaan ombak. Reproduksi secara seksual atau aseksual (spora). Banyak dimanfaatkan dalam industri makanan dan cat karena memiliki zat algin. Contoh. Sargassum sp. Ganggang coklat umumnya bersel banyak dengan pigmen berwarna coklat yang dominan disamping klorofil a dan klorofil b. Bentuk tubuhnya menyerupai hewan tingkat tinggi karena mempunyai bagian yang menyerupai akar, batang, dan daun. Ganggang ini mudah dikenali dan hidup di pantai atau perairan dangkal. Cara reproduksi ganggang coklat secara vegetatif dengan fragmentasi dan generatif melalui isogami atau oogami. Jenis ganggang coklat ada 4 yaitu: a. Laminaria, memiliki batang, daunnya berbentuk lembaran, mengandung yodium dan asam alginat b. Macrocystis, menghasilkan yodium dan asam alginat yang berfungsi sebagai bahan industri c. Sargasum, berbentuk lembaran, diantara batang dan tangkainya terdapat gelembung udara d. Fucus, bentuk daun berupa lembaran 3. Ganggang Merah (Rhodophyta) Merupakan ganggang yang tubuhnya bersel banyak, mempunyai klorofil a dan klorofil b serta pigmen berwarna merah (fikoeritrin) dan karotin. Bentuk tubuh menyerupai tumbuhan tinggi dan hidup di laut, dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan makanan agar-agar. Cara reproduksi ganggang merah secara vegetatif dengan membentuk spora dan secara generatif dengan anisogami. Jenis ganggang merah antara lain a. Euchema spinosom, sebagai bahan pembuat agar-agar, terdapat di peraiaran Indonesia b. Gelidium sp dan Gracilaria sp sebagai bahan pembuatan agar-agar, banyak terdapat di negara dengan suhu yang agak dingin 4. Ganggang Keemasan (Chrysophyta) Ganggang ini ber sel tunggal (unisellular) dan ber sel banyak (multisellular). Ganggang keemasan mempunyai klorofil a dan klorofil b serta pigmen dominan keemasan (karotin) dan fukosantin, hidup di air tawar. Jenis ganggang Ber sel tunggal, yaitu: 56","a. Ochromonas, bentuk seperti bola, memilki flagela yang panjangnya tidak sama, reproduksinya dengan cara membelah diri b. Navicula atau Diatome, disebut juga ganggang kersik, bentuk tubuh kotak atau elips. Jika mati fosilnya akan membentuk tanah diatome, yang berfungsi sebagai bahan penggosok, campuran semen atau nitrogliserin pada bahan peledak. Reproduksinya dengan cara membelah diri c. Pinnularia, mirip diatome Ber sel banyak yaitu; Vaucheria, tubuhnya berbentuk benang dan hidup di air tawar. 5.Ganggang Api (Pyrrophyta) Terdapat satu kelompok ganggang lainnya yang terkenal dengan nama Ganggang Api. Istilah ganggang api muncul karena beberapa alasan antara lain, beberapa spesienya mampu berpendar, beberapa spesies pada musim tertentu dapat meluap jumlahnya sehingga timbul red tide (air laut warna merah) beberapa ganggang api juga ada yang menghasilkan racun dan dapat membunuh ikan dan hewan laut di sekitarnya, bahkan, manusia yang memakan makanan laut yang sudah tercemar racun tersebut dapat mengalami kerusakan otak. Ganggang api hanya hidup di laut dan dikenal sebagai produsen utama plankton. Ganggang api bereproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner. Contoh ganggang api adalah gonyaulax dan nocticula. Tugas : Bersama teman sebangku kalian, carilah informasi mengenai spesies Protista yang menguntungkan. Pencarian dapat dilakukan melalui buku di perpustakaan, majalah, koran, dan internet. Kumpulkan informasi sebayak-banyaknya dan jangan lupa menuliskan sumber literatur kalian. Buatlah laporan tertulis, dan presentasikan di depan kelasmu. A.Peranan Protista Bagi Manusia Protista memiliki beberapa nilai ekonomis bagi manusia adapun jenis Protista yang menguntungkan bagi kehidupan manusia yaitu; 1. Chlorella selain berperan sebagai produsen di ekosistem perairan, juga dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan protein sel tunggal (PST). digunakan untuk suplemen makanan, obat-obatan, dan bahan kosmetik. 2. Gellidium; Gracilaria, digunakan sebagai bahan pembuatan agar-agar. 57","3. Laminaria digitalis, sebagai penghasil yodium untuk penyakit gondok. 4. Foraminifera mempunyai kerangka luar dari zat kapur dan fosilnya dalam jumlah tertentu dapat membentuk endapan tanah globigerina yang dapat digunakan sebagai petunjuk adanya minyak bumi. 5. Radiolaria mempunyai kerangka dari zat kersik. Radiolaria yang mati akan meninggalkan cangkangnya dan membentuk tanah radiolaria yang dapat digunakan sebagai bahan penggosok. isolasi bahan dasar industri kaca, dan penyaring bakteri. 6. Paramaecium dapat juga digunakan sebagai organisme indikator terjadinya pencemaran air oleh zat organik. 7. Porphyra (alga merah), digunakan sebagai suplemen makanan. 8. Rhodymenia palmata (alga merah), digunakan sebagai sumber makanan. 9. Macrocrystas pyrifera, menghasilkan iodin yaitu unsur yang dapat mencegah penyakit gondok. 10. Macrocystis (alga cokelat), digunakan sebagai makanan suplemen untuk ternak karena kaya Na, P, N, Ca. 11. Laminaria; Fucus; Ascophylum, menghasilkan asam alginat sebagai pengental dalam produk makanan (sirup, coklat, permen, sald, keju, es krim) dan pengental dalam industri (lem, tekstil, pelapis kertas, tablet anti-biotik, pasta gigi). 12. Ganggang keemasan misalnya diatom, sisa sisa cangkangnya membentuk tanah dan dapat digunakan sebagai bahan peledak. 13. Zooplankton di ekosistem perairan sebagian besar adalah protista berklorofil yang berguna sebagai makanan ikan dan arthropoda air. 14. Entamoeba coli di dalam usus besar mamalia ikut berperan dalam proses pembusukan sisa makanan. B. Beberapa Protista yang merugikan adalah: 1. Trypanosoma gambiense menyebabkan penyakit tidur pada manusia (sleeping sickness atau trypanosomiasis). Protista ini hidup di dalam darah manusia. Vektor perantaranya adalah lalat tse-tse dari jenis Glossina tachionides. 2. Trypanosoma evansi menyebabkan penyakit surrah pada ternak sapi, kuda, dan kerbau. Banyak berjangkit di daerah tropis termasuk Indonesia. Vektor perantaranya adalah lalat dari genus Tabanus. 58","3. Trypanosoma rhodesiense, sama halnya dengan Trypanosoma gambiense,menyebabkan penyakit tidur pada manusia. Yang membedakan adalah vektor perantaranya yaitu lalat tse-tse dari jenis Glossina morsitans dan Glossina palpalis. 4. Entamoeba histolytica hidup di dalam liang usus manusia, menyebabkan kerusakan jaringan pada usus dan diare. 5. Entamoeba hartmani hidup di dalam liang usus manusia, penyebab disentri tetapi efeknya tidak lebih parah dari Entamoeba histolytica. 6. Entamoeba gingivalis hidup di dalam rongga mulut manusia, ada disela-sela gigi atau di leher gigi, tenggorokan, dan tonsil. Tidak bersifat patotenik akan tetapi dapat memperparah terjadinya radang gusi. 7. Leishmaania donovani menyebabkan penyakit kala azar pada manusia. Penderita biasanya demam berkepanjangan, hati, dan limfanya membesar, serta terjadinya ulcers atau luka pada ususnya. C. Peran Virus dan Protista dalam Agribisnis dan Agroteknologi a) Pembuatan Vaksin Vaksin adalah mikroorganisme patogen yang telah dilemahkan atau dimatikan yang kemudian dimasukkan ke tubuh hewan atau manusia agar di dalam tubuh tersebut menghasilkan antibodi untuk melawan serangan virus. Cara pembuatan vaksin ada 2 macam konvensional (tradisional) dan rekayasa genetika. Beberapa tipe vaksin yang dibuat melalui cara konvensional, yaitu: - Vaksin yang berasal dari patogen yang telah dimatikan oleh bahan kimia atau oleh pemanasan. Tipe vaksin ini hanya membentuk respons kekebalan sementara, misalnya vaksin influenza. - Vaksin yang berasal dari patogen yang dilemahkan. Tipe vaksin ini menimbulkan respons kekebalan yang lebih lama masanya, misalnya vaksin gondong. - Vaksin yang berasal dari senyawa pantegonik mikroorganisme yang dibuat tidak aktif, misalnya vaksin tetanus. Cara konvensional menimbulkan efek samping yang merugikan, yaitu: Patogen yang dipakai ternyata masih melakukan metabolism patogen masih memiliki kemampuan menyebabkan penyakit. Ada orang yang alergi terhadap sisa-sisa sel yang ditinggalkan produksi vaksin. 59","Prinsip-prinsip cara rekayasa genetika dalam pembuatan vaksin adalah dengan memisahkan (mengisolasi) gen penyebab sakit pada virus, dan menyisipkan gen virus ke sel bakteri sehingga terjadi rekombinan. Rekombinan menghasilkan antigen, kemudian dikultur sehingga diperoleh antigen dalam jumlah banyak. Antigen yang terbentuk kemudain diekstrak untuk dijadikan vaksin. Contohnya pembuatan vaksin polio, rabies, cacar, hepatitis B, Rubella, dan campak. b) Pembuatan Antitoksin Antitoksin adalah sebuah antibodi dengan fungsi untuk menetralisir racun. Antitoksin pasti diproduksi oleh hewan, tumbuhan, dan bakteri. Meskipun antitoksin sangat berguna untuk menetralisir racun, antitoksin dapat membunuh bakteri dan mikroogranisme lainnya. Gen manusia adalah gen yang menguntungkan yang dapat mengendalikan produksi antitoksin. Jika oleh DNA virus, DNA manusia disambungkan dengan DNA bakteri, sel bakteri tersebut akan mengandung gen manusia penghasil antitoksin. Jadi, yang mulanya gen bakteri tidak mengandung antitoksin manusia, sekarang mampu memproduksi antitoksin manusia. Pembelahan akan terus-menerus dilakukan oleh bakteri. Setiap bakteri baru dipastikan mengandung antitoksin yang dihasilkan oleh DNA manusia. Antitoksin dapat dipisahkan dan dimanfaatkan untuk pelawan penyakit pada manusia. Dengan rekayasa genetik, dapat dikatakan bahwa virus dapat dimanfaatkan sebagai perantara gen manusia atau gen makhluk hidup lainnya untuk masuk ke dalam sel bakteri agar sel bakteri tersebut membawa sifat gen manusia atau gen makhluk hidup lain. c) Penggunaan Virus untuk Membasmi Hama Tanaman Dalam bidang pertanian, virus dapat digunakan sebagai biopestisida untuk membasmi hama tanaman budidaya, misalnya Baculovirus. Virus ini apabila disemprotkan pada tanaman budidaya yang tanpa sengaja akan termakan oleh serangga hama. Serangga hama menjadi sangat rakus dan selalu melakukan perkawinan dan menyebabkan kematian masal. 60","Rangkuman Kata protista berasal dari bahasa yunani yaitu protos yang berarti pertama. Dinamakan demikian karena menurut para ahli, protista adalah organisme eukariotik pertama yang terbentuk dari evolusi organisme prokariota. Protista adalah mikroorganisme eukariot yang bukan hewan, tumbuhan maupun fungi. Penggunaannya masih digunakan untuk kepentingan kajian ekologi dan morfologi bagi semua organisme eukariotik bersel tunggal yang hidup secara mandiri atau, jika membentuk koloni bersama-sama namun tidak menunjukkan diferensiasi menjadi jaringan yang berbeda-beda. Protista merupakan salah satu kingdom yang memiliki kelompok mirip dengan makhluk lainnya. Protista mirip jamur, Protista mirip tumbuhan, dan Protista mirip hewan. Kelompok protista memiliki tubuh yang tersusun atas satu sel. Adapun protista multiseluler merupakan bentuk koloni dari sel \u2013 sel protista, belum membentuk suatu jaringan seperti yang ditemukan pada kelompok algae makroskopis. Sel- sel protista melakukan semua fungsi fisiologis kehidupan organisme: bernapas, makan, sampai bereproduksi. sementara protista multiseluler melakukan kerjasama untuk menjalankan fungsi \u2013 fungsi tersebut tanpa harus membagi tugas, seperti pada organisme multiseluler sejati. Sel eukariotik ialah sel yang telah memiliki inti sejati. Hal ini ditandai dengan adanya membran inti yang memisahkan materi genetik dengan sitoplasma. Selain itu, protista juga memiliki organel \u2013 organel bermembran seperti mitokondria, kloroplas (algae), retikulum endoplasma, atau badan golgi dan vakuola. Protista merupakan oganisme eukaryiotik yang paling tertua. Fosil protista ditemukan telah hidup sejak 2,1 milyar tahun yang lalu. Para ahli evolusi meyakini bahwa protista merupakan bentuk evolusi dari organisme prokariotik dan meyakini bahwa protista adalah nenek moyang organisme eukariotik lainnya. Kelompok protista pada umumnya dapat ditemukan pada perairan tawar atau asin, atau daerah lembab. Namun ada juga protista yang hidup dalam organisme lain sebagai parasit atau simbiosis. Berdasarkan cara memperoleh sumber makanannya, protista dikelompokkan menjadi: a. Fotoautotrof adalah kelompok protista fotosintetik yang mampu membuat makannya dari senyawa anorganik dengan bantuan cahaya. Oleh karena itu, organisme ini disebut protista mirip tumbuhan (algae). 61","b. Heterotrof adalah protista yang mendapatkan makannya dari organisme lain dengan cara memangsa atau mengadakan simbiosis atau parasitisme. Kelompok ini adalah protista mirip hewan (protozoa). c. Saprofit adalah protista yang memiliki peranan sebagai pengurai (dekomposer) karena dapat mencerna sisa organisme dengan enzim yang dikeluarkan kelingkungan. Kemudian sari \u2013 sari makannya akan diabsorp ke dalam tubuh. Kelompok protista ini disebut mirip jamur. Protista dikelompokkan menjadi: protista menyerupai hewan, protista menyerupai jamur, dan protista menyerupai tumbuhan Protista yang menyerupai hewan disebut protozoa. Protozoa dibagi ke dalam 6 filum, yaitu Rhizopoda, Zoomastigophora, Ciliophora, Foraminifera, Apicomplexa, dan Actinopoda. Protista mirip jamur tidak dimasukkan ke dalam fungi karena struktur tubuh dan cara reproduksinya berbeda. Reproduksi jamur mirip fungi, tetapi gerakan pada fase vegetatifnya mirip amoeba. Meskipun tidak berklorofil, struktur membran jamur ini mirip ganggang, adapun klasifikasinya dibagi menjadi 4, yaitu: Acrasiomycota, Myxomycota, Chytridiomycota, Oomycota Protista mirip jamur atau yang lebih dikenal dengan jamur lendir memiliki susunan sel, cara reproduksi, dan siklus hidup yang berbeda dari jamur. Berdasarkan perbandingan molekuler, jamur lendir mirip dengan beberapa algae walaupun jamur lendir tidak memiliki kloroplas. Algae (ganggang) dikelompokkan kedalam dunia tumbuhan, namun karena semua ganggang tidak memiliki ciri pokok dunia tumbuhan, maka mereka dikelompokkan dalam dunia tersendiri yaitu Protista. Sebagai organisme ber sel tunggal dan bersel banyak, algae mempunyai klorofil untuk fotosintesis. Algae selain mempunyai klorofil, juga mempunyai pigmen lain seperti fikosianin (warna biru), fikoeritrin (warna merah), fikosantin (warna coklat), xantofil (warna kuning) dan karotin (warna keemasan). Beberapa algae tubuhnya mempunyai thalus, yaitu struktur tubuhnya menyerupai akar, batang, dan daun sejati. Reproduksi vegetatif algae dengan cara membelah diri, fragmentasi membentuk spora. Reproduksi secara generatif dengan cara menyatukan sel gamet jantan dan betina. Hasil peleburan dua gamet yang berukuran sama disebut isogami sedangkan yang berukuran tidak sama disebut anisogami. Sebagai vegetasi perintis, algae menempel pada makhluk hidup lain atau di tempat basah dan lembab. Beberapa algae banyak ditemukan di perairan, baik air tawar maupun air laut sebagai plankton. 62","Berdasarkan pigmen atau zat warna yang dikandung algae dikelompokkan menjadi empat divisio, yaitu: 1. Ganggang hijau (Chlorophyta) 2. Ganggang coklat ( Phalaephyta) 3. Ganggang merah (Rhodophyta) 4. Ganggang keemasan ( Chrysophyta) Beberapa jenis Protista yang menguntungkan bagi kehidupan manusia yaitu; 1. Chlorella selain berperan sebagai produsen di ekosistem perairan, juga dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan protein sel tunggal (PST). digunakan untuk suplemen makanan, obat-obatan, dan bahan kosmetik. 2. Gellidium; Gracilaria, digunakan sebagai bahan pembuatan agar-agar. 3. Laminaria digitalis, sebagai penghasil yodium untuk penyakit gondok. 4. Foraminifera mempunyai kerangka luar dari zat kapur dan fosilnya dalam jumlah tertentu dapat membentuk endapan tanah globigerina yang dapat digunakan sebagai petunjuk adanya minyak bumi. 5. Radiolaria mempunyai kerangka dari zat kersik. Radiolaria yang mati akan meninggalkan cangkangnya dan membentuk tanah radiolaria yang dapat digunakan sebagai bahan penggosok. isolasi bahan dasar industri kaca, dan penyaring bakteri. 6. Paramaecium dapat juga digunakan sebagai organisme indikator terjadinya pencemaran air oleh zat organik. 7. Porphyra (alga merah), digunakan sebagai suplemen makanan. 8. Rhodymenia palmata (alga merah), digunakan sebagai sumber makanan. 9. Macrocrystas pyrifera, menghasilkan iodin yaitu unsur yang dapat mencegah penyakit gondok. 10. Macrocystis (alga cokelat), digunakan sebagai makanan suplemen untuk ternak karena kaya Na, P, N, Ca. 11. Laminaria; Fucus; Ascophylum, menghasilkan asam alginat sebagai pengental dalam produk makanan (sirup, coklat, permen, sald, keju, es krim) dan pengental dalam industri (lem, tekstil, pelapis kertas, tablet anti-biotik, pasta gigi). 12. Ganggang keemasan misalnya diatom, sisa-sisa cangkangnya membentuk tanah dan dapat digunakan sebagai bahan peledak. 13. Zooplankton di ekosistem perairan sebagian besar adalah protista berklorofil yang berguna sebagai makanan ikan dan arthropoda air. 63","14. Entamoeba coli di dalam usus besar mamalia ikut berperan dalam proses pembusukan sisa makanan. Beberapa jenis Protista yang merugikan, antara lain: 1. Trypanosoma gambiense menyebabkan penyakit tidur pada manusia (sleeping sickness atau trypanosomiasis). Protista ini hidup di dalam darah manusia. Vektor perantaranya adalah lalat tse-tse dari jenis Glossina tachionides. 2. Trypanosoma evansi menyebabkan penyakit surrah pada ternak sapi, kuda, dan kerbau. Banyak berjangkit di daerah tropis termasuk Indonesia. Vektor perantaranya adalah lalat dari genus Tabanus. 3. Trypanosoma rhodesiense, sama halnya dengan Trypanosoma gambiense,menyebabkan penyakit tidur pada manusia. Yang membedakan adalah vektor perantaranya yaitu lalat tse-tse dari jenis Glossina morsitans dan Glossina palpalis. 4. Entamoeba histolytica hidup di dalam liang usus manusia, menyebabkan kerusakan jaringan pada usus dan diare. 5. Entamoeba hartmani hidup di dalam liang usus manusia, penyebab disentri tetapi efeknya tidak lebih parah dari Entamoeba histolytica. 6. Entamoeba gingivalis hidup di dalam rongga mulut manusia, ada disela-sela gigi atau di leher gigi, tenggorokan, dan tonsil. Tidak bersifat patotenik akan tetapi dapat memperparah terjadinya radang gusi. 7. Leishmaania donovani menyebabkan penyakit kala azar pada manusia. Penderita biasanya demam berkepanjangan, hati, dan limfanya membesar, serta terjadinya ulcers atau luka pada ususnya. 64","UJI KOMPETENSI 1. Spirulina adalah alga yang dapat digunakan sebagai sumber makanan pada masa yang akan datang. Alga ini termasuk kelompok alga .... a. hijau b. merah c. Hijau-biru d. pirang e. Keemasan 2. Virus adalah mikroorganisme terkecil, karena virus dapat melewati saringan kuman. Virus terdiri dari beberapa bagian, partikel virus lengkap disebut ? a. Virion b. Varion c. Kapsid d. Kapsomer e. nukleotida 3. Penyakit mana yang disebabkan oleh virus? a. Herpes b. DBD c. Demam tifoid d. TBC e. Kusta 4. Penyakit di bawah ini disebabkan virus kecuali.... a.Campak jerman b. HIV c. Demam d. Ebola e. Radang paru-paru 5. Protista yang mirip tumbuhan uniseluler disebutjuga .... a. Fungi 65","b. Zooplankton c. Dinoflagellata d. Fitoplankton e. Alga 6. Protista yang bergerak dengan menggunakan pseudopodia atau kaki semu adalah Protista dengan filum ..... a. Rhizopoda b. Ciliophora c. Foraminifera d. Actinopoda e.Zoomastigophora 7. Sel pada Protista telah memiliki membran inti atau disebut juga organisme \u2026. a. uniseluler b. multiseluler c. prokariotik d. tingkat tinggi e. Eukariotik 8. Protista yang bergerak dengan menggunakan pseudopodia atau kaki semu adalah Protistadengan filum .... a. Zoomastigophora b. Rhizopoda c. Ciliophora d. Foraminifera e. Actinopod 9. Kehidupan ganggang sangat dipengaruhi oleh keadaan cahaya, karbon dioksida, oksigen, dan suhu air. Faktor-faktor tersebut berkaitan dengan aktivitas hidup berupa .... a. pertumbuhan b. reproduksi c. gerak d. metabolisme e. Perkembangan 10. Penyakit malaria disebabkan oleh gigitan nyamuk Anopheles betina yang mengandung Plasmodium. 66","Plasmodium merupakan Protista dari filum .... a. Zoomastigophora b. Rhizopoda c. Apicomplexa d. Actinophora e. Ciliophora 11. Ciri-ciri Protozoa antara lain: 1. uniseluler; 2. sel bersifat eukariotik; 3. mempunyai pseudopodia; 4. mempunyai alat gerak berupa rambut halus; 5. hanya mempunyai makronukleus saja. Dari ciri-ciri tersebut yang merupakan ciri kelas Ciliophora adalah .... a. 1,2, dan 4 b. 1, 4, dan 5 c. 2, 4, dan 4 d.2, 4, dan 5 e. 3, 4, dan 5 12. Alga mempunyai klorofil sehingga dapat berfotosintesis. Dalam ekosistem perairan, algae berperan sebagai .\u2026 a. Produsen b.Saprofit c. Pengurai d. Konsumen e. Dekomposer 13. Phalaephyta a tampak berwarna coklat karena pada algae tersebut terkandung pigmen\u2026 a. Karoten b. fikoeritrin c. fikosianin d. fikosantin e. Klorofil 67","14.Penyebab warna daun kacang tanah kedil, kuning dan keriting adalah\u2026. a. Virus b.Protista c. Fungi d.bakteri e. semuanya salah 15. Sel pada Virus telah memiliki membran inti atau disebut juga organisme \u2026. a. uniseluler b. multiseluler c. prokariotik d. tingkat tinggi e. semua salah 68","BAB 3 PROKARIOT Setelah mempelajari materi tentang Prokariot Kalian diharapkan mampu mendeskripsikan dan mengidentifikasi ciri-ciri Prokariot serta peranannya bagi kehidupan dan mampu menguraikan dengan benar deskripsi Prokariot serta peranannya bagi kehidupan Peta Konsep Prokariot Arkeobacteria Eubakteria Pembelahan Biner Metanogen Bakteri Konjugasi Halofil ekstrim Cyanobacteria Termofil ekstrim 69","A.Prokariot Prokariot adalah makhluk hidup yang sedikit lebih kompleks dan sudah mempunyai sel meskipun selnya masih sangat sederhana. Prokariota merupakan makhluk hidup yang paling sederhana terdiri atas satu sel prokariot, yaitu sel yang belum berselaput inti. Sesuai dengan namanya, kelompok ini selnya belum mempunyai membran inti. Prokariota terbagi menjadi dua kelompok yaitu : 1. Arkeobakteria Istilah \u2015Arkeo\u2016 berasal dari bahasa Yunani archaio yang berarti kuno. Spesies Arkeobakteria menempati lingkungan yang ekstrem dan lingkungan ekstrem semacam ini menyerupai habitat pada bumi purbakala. Mereka dapat hidup di tempat yang makhluk hidup lain tidak dapat ditemukan. Arkeobakteria juga dapat ditemukan pada tempat dengan kadar garam atau kadar asam sangat tinggi. Arkeobakteria juga ditemukan pada sumber air panas dengan temperatur 92oC. Arkeobakteria adalah prokariot yang tempat hidupnya di lingkungan ekstrem. Secara umum perbedaan keduanya dapat dilihat pada Tabel 3.1.berikut ini. Perbedaan Arkeobacteria Eubacteria RNA polimerase Patogenisitas Sepuluh arsitektur inti subunit Empat arsitektur inti subunit \u2013 Beberapa Eubacteria bersifat Hubungan dengan Organisme Lainnya patogen Struktur sel Mutual, commensal Mutual, predatory, pathogenic Peranan di Alam Peptidoglikan tidak ada, lipid Peptidoglikan, lipid ester-terkait ether-terkait dalam bentuk dalam bentuk rantai lurus rantai bercabang Belum diketahui Peran penting dalam daur ulang nutrisi Sumber: Tabel 3.1 Perbandingan karakteristik antara Arkeobakteria dan Eubakteria Penemuan kelompok Arkeobakteria ini banyak menarik perhatian ahli biologi untuk mempelajari gen-gen yang dapat mengkode enzim-enzimnya guna dimanfaatkan dalam rekayasa genetik untuk menghasilkan organisme baru yang dapat hidup di lingkungan ekstrem. Meskipun sel yang menyusun Arkeobakteria dan Eubakteria adalah sel prokariot, keduanya masih mempunyai perbedaan mendasar dalam hal biokimia dan fisiologi. 70","Sebagian besar Arkeobakteria menempati tempat yang lebih ekstrem di bumi. Para ahli biologi telah mengidentifikasi tiga kelompok utama Arkeobakteria, yaitu kelompok metanogen, halofil ekstrem, dan termofil ekstrem. a.Metanogen Dinamai metanogen karena sesuai dengan metabolisme energinya yang khas, yaitu H2 digunakan untuk mereduksi CO2 menjadi metana (CH4). Pembentukan metana ini hanya dapat terjadi dalam kondisi yang benar-benar tanpa oksigen (anaerobik absolut). Kelompok ini sangat tidak toleran terhadap oksigen ketika melakukan proses pembentukan metana (metanogenesis) bahkan akan teracuni dengan adanya oksigen. Kelompok ini hidup di dalam lumpur dan rawa tempat mikroba lain telah menghabiskan semua oksigen. Hasil metanogenesis berupa metana, yang keluar sebagai gelembung dari tempat tersebut, dikenal dengan gas rawa. Metanogen juga merupakan pengurai penting yang digunakan dalam pengolahan kotoran. Beberapa petani telah mencoba menggunakan mikroba ini untuk mengubah sampah dan kotoran hewan menjadi metana yang dapat digunakan sebagai bahan bakar berharga. Spesies metanogen lain menempati lingkungan anaerobik di dalam perut hewan dan berperan penting dalam proses nutrisi seperti rayap, dan herbivora lain terutama yang mengandalkan makanan dari selulosa. b.Halofil Ekstrem Halofil berasal dari bahasa Yunani halo artinya garam dan philos artinya pencinta. Kelompok mikroba ini hidup di tempat dengan kadar garam tinggi seperti Great Salt Lake dan Laut Mati. Beberapa spesies halofil ekstrem memiliki toleransi terhadap salinitas (kadar garam rendah), sementara spesies lainnya memerlukan suatu lingkungan yang sepuluh kali lebih asin dari air laut, untuk dapat tumbuh. Berbeda dengan kelompok metanogen yang anaerob obligat, kebanyakan dari kelompok ini adalah aerobik obligat atau membutuhkan oksigen untuk hidupnya. c. Termofil Ekstrem Mikroba termofil dapat bertahan hidup dalam lingkungan panas. Kondisi optimum yang dibutuhkan adalah suhu 60oC \u2013 80oC. Sebagai contoh, genus Sulfolobus dapat hidup di mata air panas sulfur di Yellowstone National Park, dan mendapatkan energinya dengan cara mengoksidasi sulfur. Termofil lain yang dapat melakukan metabolisasi sulfur, hidup pada suhu 105oC di daerah dekat lubang hidrotermal di laut dalam. Seorang ahli dari University of California bernama James Lake, meyakini bahwa 71","termofil ekstrem adalah prokariota yang paling dekat hubungan kekerabatannya dengan eukariota (makhluk hidupyang selnya sudah mempunyai selaput inti). B. Eubakteria Bakteri selalu dihubungkan dengan sesuatu yang dapat menyebabkan penyakit. Hal tersebut tidak sepenuhnya benar karena di antara sekian banyak jenis bakteri, hanya 1% yang bersifat patogen atau penyebab penyakit, sedangkan sisanya justru merupakan organisme yang bermanfaat. Bakteri di alam jumlahnya sangat banyak. Sebagai contoh dalam 1 gram tanah diperkirakan terkandung 100 juta sel bakteri, 1 ml susu segar terkandung lebih dari 3.000 juta sel bakteri. Bakteri bersama dengan fungi atau jamur, memegang peran penting bagi kelangsungan hidup organisme lain. Mereka dapat menguraikan materi organik dari tumbuhan dan hewan yang telah mati sehingga siklus materi dapat terus berlangsung. Dengan berlangsungnya siklus materi, maka materi yang dibutuhkan oleh makhluk hidup akan selalu tersedia. Selain dapat menimbulkan penyakit bagi manusia, bakteri juga dapat digunakan untuk meningkatkan taraf hidup manusia karena dapat meningkatkan ekonomi. Peran bakteri menguntungkan bagi manusia, akan dibahas pada penjelasan selanjutnya. a)Ciri-ciri bakteri Bakteri bersel tunggal dan pada umumnya tidak berklorofil sehingga bersifat heterotrof (tidak dapat membuat makanannya sendiri). Bakteri dan alga hijau-biru dimasukkan dalam kelompok yang sama, yaitu Eubakteria karena adanya beberapa kesamaan. Keduanya dibangun oleh sel prokariot dan keduanya mempunyai dinding sel. Beberapa bakteri yang mempunyai pigmen serupa dengan klorofil. Bakteri semacam ini dapat melakukan fotosintesis sehingga bersifat autotrof (dapat membuat makanannya sendiri). b)Ukuran Bakteri Bakteri merupakan kelompok organisme bersel tunggal berukuran terkecil. Satuan ukuran bakteri yang digunakan adalah \uf06dm (mikrometer) yang setara dengan 1\/1000 cm atau 1\/1.000.000 m, diameter rata-rata dari bakteri adalah 1 \uf06dm, sedangkan panjangnya berkisar antara 0,1-100 \uf06dm. Bakteri yang paling umum dipelajari berukuran antara 0,5 \u2013 1,0 x 2.0 \u20135.0 \uf06dm. 72","Sebagai contoh bakteri stafilokokus dan streptokokus yang berbentuk bulat mempunyai diameter berkisar antara 0,75-1,25 \uf06dm. Bakteri bentuk batang seperti bakteri tifoid penyebab penyakit tifus mempunyai diameter 0,5-1,0 \uf06dm dan panjang 2-3 \uf06dm. Dengan ukuran yang sedemikian kecil, maka bakteri hanya dapat dilihat menggunakan mikroskop dengan perbesaran tinggi. Oleh karena itu, bakteri dikatakan juga sebagai mikroba atau mikroorganisme yang berarti organisme berukuran mikro. c)Struktur Bakteri Sel-sel bakteri dapat berbentuk bulat (kokus), batang (basilus), koma (vibrio) atau spiral (heliks). Sel-sel tunggal bakteri biasanya berkelompok atau berkoloni membentuk suatu susunan yang khas. Bentuk tubuh\/morfologi bakteri dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, medium, dan usia. Walaupun secara morfologi berbeda-beda, bakteri tetap merupakan sel tunggal yang dapat hidup mandiri bahkan saat terpisah dari koloninya. Bentuk bakteri sering digunakan sebagai salah satu dasar untuk identifikasi bakteri. Untuk melihat struktur halus bakteri kita tidak dapat menggunakan mikroskop cahaya, tetapi harus dengan mikroskop elektron. Permukaan luar bakteri biasanya dilindungi oleh suatu lapisan lendir atau kapsul. Kapsul penting bagi bakteri karena merupakan pelindung dan sebagai penyimpan cadangan makanan. Pada bakteri penyebab penyakit, kapsul dapat berfungsi meningkatkan kemampuan bakteri dalam menginfeksi inangnya atau dengan kata lain meningkatkan daya virulensi. a. Kokus b. Basilus 73","c. Spirila Sumber : http:\/\/pustaka.pandani.web.id Gambar 3.1. Bentuk bakteri Dinding sel merupakan lapisan yang terdapat diantara kapsul dan membranplasma. Struktur dinding sel kaku sehingga dapat memberi bentuk pada sel. Dinding sel juga berfungsi sebagai pelindung isi sel. Zat utama yang membangun dinding sel adalah peptidoglikan, yaitu polimer dari asam amino dan asam glutamat. Bakteri juga dapat dilengkapi dengan flagela, yaitu suatu alat yang dapat digunakan untuk membantu pergerakan. Flagela bakteri bisa tunggal atau lebih dari satu. Seperti sel-sel lain, bakteri juga dilindungi oleh membran plasma yang berfungsi antara lain untuk terjadinya reaksi kimia. Struktur lain yang terdapat dalam sel bakteri, antara lain sitoplasma, ribosom, DNA berbentuk lingkaran dan mesosom. 74","Sumber : https:\/\/aslam02.wordpress.com Gambar 3.2. Struktur bakteri Ayo Mencoba Judul : Pengamatan Bakteri Tujuan : Mengamati bentuk bakteri Alat dan Bahan : mikroskop, kaca objek, kaca penutup, lampu spirtus, metilin biru, susu dan tusuk gigi Langkah Kerja 1. Dengan tusuk gigi celupkan dalam susu kemudian oleskan pada kaca objek. 2. Teteskan metilin biru dan diamkan selama 8 menit. Hangatkan preparat di atas api. Jangan terlalu panas, karena dapat merusak bentuk bakteri. 3. Setelah dingin, bilas dengan akuades. Kemudian, keringkan dengan bantuan kertas tisu dan tutup dengan kaca penutup. Amati hasilnya dengan mikroskop. 4. Gambarkan untuk dipresentasikan di depan kelas. Diskusikan dengan teman sekelasmu bagaimana bentuk bakteri yang ditemukan ? 75","d)Perkembangbiakan Bakteri Bakteri merupakan makhluk hidup yang dapat berkembang biak dengan mudah. Hal ini dapat tercermin dari keberadaannya disemua lingkungan dalam jumlah yang sangat banyak. Bakteri dapat berkembang biak dengan cara membelah diri. Proses pembelahan diri pada bakteri terjadi secara biner melintang. Pembelahan biner melintang adalah pembelahan yang diawali dengan terbentuknya dinding melintang yang memisahkan satu sel bakteri menjadi dua sel anak. Dua sel bakteri ini mempunyai bentuk dan ukuran sama (identik). Sel induk mula-mula memanjang, kemudian terjadi pelekukan dinding sel dan distribusi bahan inti, pembentukan dinding sel, dan akhirnya terbentuk dua sel anak baru. Sumber : http:\/\/www.biologionline.info Gambar 3.3. Reproduksi bakteri dengan pembelahan biner melintang Bakteri tidak melakukan pembiakan seksual yang sebenarnya, seperti yang terjadi pada makhluk hidup eukariot. Hal ini karena pada bakteri tidak terjadi penyatuan sel kelamin. Meskipun demikian, pada bakteri terjadi juga pertukaran materi genetik antara satu sel dan sel pasangannya seperti yang terjadi pada pembiakan seksual sel eukariot. Oleh karena itu, perkembangbiakan bakteri yang terjadi dengan cara ini disebut perkembangbiakan paraseksual. 76","Terdapat tiga cara perkembangbiakan paraseksual yang dapat terjadi padabakteri, yaitu - Transformasi adalah pemindahan potongan materi genetik atau DNA dari luar ke sel bakteri penerima. Dalam proses ini tidak terjadi kontak langsung antara bakteri pemberi DNA dan penerima. - Konjugasi adalah penggabungan antara DNA pemberi dan DNA penerima melalui kontak langsung. Jadi, untuk memasukkan DNA dari sel pemberi ke sel penerima harus terjadi hubungan langsung. - Transduksi adalah pemindahan DNA dari sel pemberi ke sel penerima dengan perantaraan virus. Dalam hal ini, protein virus yang berfungsi sebagai cangkang digunakan untuk membungkus dan membawa DNA bakteri pemberi menuju sel penerima. Reproduksi bakteri secara transformasi Sumber : http:\/\/www.edubio.info\/ Gambar 3.4. Transformasi Dengan ditemukannya transformasi pada bakteri dapat dibuktikan bahwa ADN merupakan bahan genetik. Selanjutnya penemuan ini menjadi kunci dalam biologi molekul dan genetika modern. Pada proses transformasi fragmen ADN bebas bakteri dimasukkan ke dalam sel bakteri resepien (penerima), selanjutnya fragmen ADN ini bersatu dengan genom resepien. Hanya strain-strain kompeten (\u2015Competent\u2016) dari genera-genera bakteri tertentu yang dapat ditransformasikan. Strain kompeten ialah suatu sel bakteri yang dapat mengambil suatu molekul ADN dan mentransformasikannya, misalnya: Streptococcus pneumonia, Bacillus, Haemopphilus, Neisseria dan Pseudomonas. Mekanisme transformasi sebagai berikut ADN donor ditarik oleh sel resepien, kemudian ADN donor terpisah menjadi dua, ADN resepien sebagian lepas meninggalkan tempatnya, selanjutnya ADN donor menggantikan tempat ADN resepien yang ditinggalkannya tersebut. Sehingga terbentuklah ADN rekombinan hasil hibrid antara ADN donor dengan ADN resepien. Selanjutnya ADN rekombinan melakukan replikasi 77","untuk berkembang biak. Proses transformasi ini diketahui pertama kali oleh Frederick Griffith. Reproduksi bakteri secara transduksi Sumber : http:\/\/www.edubio.info\/ Gambar 3.5. Transduksi Proses transduksi ini diketemukan oleh Norton Zinder dan Joshua Lederberg pada tahun 1952. Reperoduksi bakteri dengan cara ini tidak melalui kontak langsung dua bakteri, tetapi diperlukan adanya materi sebagai perantara yaitu virus yang hidup pada inang bakteri (Bacteriofage). Reproduksi bakteri secara konjugasi Sumber : http:\/\/www.ebiologi.com Gambar 3.6. Konjugasi 78","Pada proses konjugasi diperlukan kontak langsung antara sel donor dengan sel resepien agar terjadi pemindahan bahan genetik. Pada proses konjugasi dapat dipindahkan bahan genetik yang lebih panjang. Kemampuan untuk bertindak sebagai donor atau resepien ditentukan oleh materi genetik disebut faktor kelamin (\u2015faktor seks\u2016) atau faktor F. Sel resepien dinyatakan dengan F. Proses konjugasi hanya dapat ditunjukkan pada bakteri Gram negatip, misalnya: Escherichia, Shigella, Salmonella, Pseudomonas aeruginea. Pertumbuhan bakteri dipengaruhi beberapa faktor antara lain: temperatur, kelembaban, cahaya matahari, zat kimia, ketersediaan cadangan makanan dan zat sisa metabolisme. e)Pengelompokan Eubacteria Menurut Campbell (1998), Eubacteria dibagi menjadi lima kelompok, yaitu Proteobacteria,bakteri Gram positif, Spirochetes, Chlamydias, dan Cyanobacteria. - Proteobacteria Proteobacteria dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu bakteri ungu kemoautotrof, Proteobacteria kemoautotrof, dan Proteobacteria kemoheterotrof. - Bakteri gram positif Kelompok bakteri ini beberapa anggotanya dapat berfotosintesis dan sebagian lagi ada yang bersifat kemoheterotrof. Dapat berbentuk endospora ketika keadaan lingkungan kurang menguntungkan. Contoh bakteri ini misalnya Clostridium dan Bacillus. - Spirochetes Bakteri ini memiliki bentuk sel heliks, memiliki panjang sampai 0,25mm. Kelompok bakteri ini bersifat kemoheterotrof. Ada yang hidup bebas dan ada yang patogen seperti Treponemapallidum yang menyebabkan sifilis. - Chlamydias Bakteri ini merupakan patogen beberapa penyakit. Energi untuk beraktivitas diperoleh dari inangnya. Contohnya adalah Chlamydias trachomatis. - Cyanobacteria Cyanobacteria dahulu dikenal dengan nama ganggang hijau-biru (bluegreen algae) serta dimasukkan dalam kelompok alga eukariotik. Akan tetapi, belakangan diketahui bahwa alga ini termasuk prokariotik. Oleh karena itulah, ganggang hijau-biru sekarang disebut Cyanobacteria dan dikelompokkan ke dalam Eubacteria. 79","Cyanobacteria ada yang bersel satu dan ada yang bersel banyak. Cyanobacteria memiliki klorofil yang tersebar di dalam plasma sel dan berpigmen fikobilin, yaitu fikosianin (pigmen biru) dan fikoeritrin (pigmenmerah). Akan tetapi, fikosianin lebih dominan sehingga Cyanobacteria dahulu disebut ganggang hijau-biru. Cyanobacteria hidup di berbagai habitat. Ada yang hidup di air tawar dan air laut. Bahkan suhunya pun berbeda-beda, dari yang bersuhu dingin, tropis, bahkan ada yang tahan hidup di air panas. Cyanobacteria berkembangbiak dengan membelah, fragmentasi, atau dengan spora. Contoh dari NCyanobacteria adalah Nostoc, Chlorococcus, Oscillatoria, dan Anabaena. Tugas Kerjakanlah di dalam buku latihan kalian. 1. Sebutkan ciri-ciri kingdom Monera. 2. Mengapa makanan harus dimasak matang? 3. Sebutkan salah satu penyakit dan bakteri yang menimbulkan penyakit tersebut. f)Pewarnaan Bakteri Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah salah satu teknik pewarnaan yang paling penting dan luas yang digunakan untuk mengidentifikasi bakteri. Dalam proses ini, olesan bakteri yang sudah terfiksasi dikenai larutan-larutan: zat pewarna kristal violet, larutan yodium, larutan alkohol (bahan pemucat), dan zat pewarna tandingannya berupa zat warna safranin atau air fuchsin. Metode ini diberi nama berdasarkan penemunya, ilmuwan Denmark Hans Christian Gram (1853\u20131938) yang mengembangkan teknik ini pada tahun 1884 untuk membedakan antara pneomococus dan bakteri Klebsiella pneumoniae . Bakteri yang terwarnai dengan metode ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu bakteri Gram Positif dan Bakteri Gram Negatif. Bakteri Gram positif akan mempertahankan zat pewarna kristal violet dan karenanya akan tampak berwarna ungu tua di bawah mikroskop. Adapun bakteri gram negatif akan kehilangan zat pewarna kristal violet setelah dicuci dengan alkohol, dan sewaktu diberi zat pewarna tandingannya dengan zat pewarna air fuchsin atau safranin akan tampak berwarna merah. Perbedaan warna ini disebabkan oleh perbedaan dalam struktur kimiawi dinding selnya. 80","Sumber : http:\/\/myze7386.blogspot.co.id Gambar 3.7. Pewarnaan bakteri g)Pengaruh lingkungan terhadap bakteri Kondisi lingkungan yang mendukung dapat memacu pertumbuhan dan reproduksi bakteri. Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan reproduksi bakteri adalah suhu, kelembapan, dan cahaya. Secara umum, terdapat beberapa alat yang dapat digunakan untuk melakukan pengamatan sel bakteri terhadap berbagai parameter tersebut, seperti mikroskop optikal, mikroskop elektron, dan atomic force microscope (AFM). a)Suhu Suhu berperan penting dalam mengatur jalannya reaksi metabolisme bagi semua makhluk hidup. Khususnya bagi bakteri, suhu lingkungan yang berada lebih tinggi dari suhu yang dapat ditoleransi akan menyebabkan denaturasi protein dan komponen sel esensial lainnya sehingga sel akan mati. Demikian pula bila suhu lingkungannya berada di bawah batas toleransi, membran sitoplasma tidak akan berwujud cair sehingga transportasi nutrisi akan terhambat dan proses kehidupan sel akan terhenti. Berdasarkan kisaran suhu aktivitasnya, bakteri dibagi menjadi 4 golongan yaitu: (a) Bakteri psikrofil, yaitu bakteri yang hidup pada daerah suhu antara 0\u00b0\u2013 30 \u00b0C, dengan suhu optimum 15 \u00b0C. (b) Bakteri mesofil, yaitu bakteri yang hidup di daerah suhu antara 15\u00b0 \u2013 55 \u00b0C, dengan suhu optimum 25\u00b0 \u2013 40 \u00b0C. 81","(c) Bakteri termofil, yaitu bakteri yang dapat hidup di daerah suhu tinggi antara 40\u00b0 \u2013 75 \u00b0C, dengan suhu optimum 50 - 65 \u00b0C (d) Bakteri hipertermofil, yaitu bakteri yang hidup pada kisaran suhu 65 - 114 \u00b0C, dengan suhu optimum 88 \u00b0C. b) Kelembaban relatif Pada umumnya bakteri memerlukan kelembaban relatif (relative humidity, RH) yang cukup tinggi, kira-kira 85%. Kelembaban relatif dapat didefinisikan sebagai kandungan air yang terdapat di udara. Pengurangan kadar air dari protoplasma menyebabkan kegiatan metabolisme terhenti, misalnya pada proses pembekuan dan pengeringan. Sebagai contoh, bakteri Escherichia coli akan mengalami penurunan daya tahan dan elastisitas dinding selnya saat RH lingkungan kurang dari 84%. Bakteri gram positif cenderung hidup pada kelembaban udara yang lebih tinggi dibandingkan dengan bakteri gram negatif terkait dengan perubahan struktur membran selnya yang mengandung lipid bilayer. c)Cahaya Cahaya merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri. Secara umum, bakteri dan mikroorganisme lainnya dapat hidup dengan baik pada paparan cahaya normal. Akan tetapi, paparan cahaya dengan intensitas sinar ultraviolet (UV) tinggi dapat berakibat fatal bagi pertumbuhan bakteri. Teknik penggunaan sinar UV, sinar x, dan sinar gamma untuk mensterilkan suatu lingkungan dari bakteri dan mikroorganisme lainnya dikenal dengan teknik iradiasi yang mulai berkembang sejak awal abad ke-20. Metode ini telah diaplikasikan secara luas untuk berbagai keperluan, terutama pada sterilisasi makanan untuk meningkatkan masa simpan dan daya tahan. Beberapa contoh bakteri patogen yang mampu dihambat ataupun dihilangkan antara lain Escherichia coli 0157:H7 dan Salmonella. d)Radiasi Radiasi pada kekuatan tertentu dapat menyebabkan kelainan dan bahkan dapat bersifat letal bagi makhluk hidup, terutama bakteri. Sebagai contoh pada manusia, radiasi dapat menyebabkan penyakit hati akut, katarak, hipertensi, dan bahkan kanker. Akan tetapi, terdapat kelompok bakteri tertentu yang mampu bertahan dari paparan radiasi yang sangat tinggi, bahkan ratusan kali lebih besar dari daya tahan manusia tehadap radiasi, yaitu kelompok Deinococcaceae.[43] Sebagai perbandingan, manusia pada umumnya tidak 82","dapat bertahan pada paparan radiasi lebih dari 10 Gray (Gy, 1 Gy = 100 rad), sedangkan bakteri yang termasuk dalam kelompok ini dapat bertahan hingga 5.000 Gy. Pada umumnya, paparan energi radiasi dapat menyebabkan mutasi gen dan putusnya rantai DNA. Apabila terjadi pada intensitas yang tinggi, bakteri dapat mengalami kematian. Deinococcus radiodurans memiliki kemampuan untuk bertahan terhadap mekanisme perusakan materi genetik tersebut melalui sistem adaptasi dan adanya proses perbaikan rantai DNA yang sangat efisien. Tugas Bersama teman sebangku kalian, buatlah daftar tabel berbagai jenis bakteri yang menguntungkan serta manfaatnya. Carilah sumber dari buku, majalah, koran, dan internet. Kalian juga dapat bertukar informasi dengan teman lainnya untuk melengkapi tabel yang kalian buat. Jangan lupa untuk mencantumkan sumber yang kalian gunakan. Presentasikan hasilnya di depan kelas. h)Peran Bakteri Bakteri pada umumnya adalah heterotrof. Namun, ada juga bakteri yang autotrof, seperti bakteri kemosintetik. Bakteri ini mendapat energi melalui reaksi kombinasi oksigen dengan molekul anorganik, seperti sulfur, nitrit, atau amonia. Dalam prosesnya, mereka melepaskan sulfur atau nitrat, yang merupakan nutrisi penting bagi tumbuhan, ke dalam tanah. Beberapa bakteri juga memiliki kemampuan untuk memecah selulosa, komponen utama pembentuk dinding sel tumbuhan. Terdapat bakteri yang memiliki simbiosis (hubungan hidup bersama) dengan mamalia ruminansia (memamah biak, seperti sapi, kambing, domba). Bakteri ini hidup di saluran pencernaan hewan memamah biak dan membantu mencerna makanan berserat seperti rerumputan yang tidak dapat dicerna sendiri oleh hewan tersebut. Simbiosis bakteri ini juga terdapat di dalam pencernaan kita. Bakteri ini menguraikan makanan yang tidak dapat tercerna dan mensintesis vitamin seperti vitamin K dan B12. Cyanobacteria mempunyai peranan dalam kehidupan manusia. Misalnya, dalam ekosistem, Cyanobacteria berperan sebagai produsen dan makanan bagi ikan-ikan kecil dan udang-udang kecil. Cyanobacteria juga dapat dijadikan makanan. Contohnya Spirulina yang dapat dijadikan sumber makanan alternatif karena kandungan proteinnya 83","yang tinggi. Anabaena, Cyanobacteria bersel satu, dapat bersimbiosis dengan paku air Azolla pinnata. Anabaena mengikat nitrogen bebas dari udara sehingga perairan cukup mengandung senyawa nitrogen yang dapat langsung digunakan oleh tumbuhan lain. Anabaena dapat ditemukan di sawah-sawah yang berair atau kolam yang dangkal. i) Peran Merugikan Bakteri Selain memiliki berbagai manfaat, bakteri juga ada yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Bakteri penyebab penyakit disebut juga bakteri patogen. Bakteri ini menyintesis substansi beracun yang dapat menyebabkan penyakit. Contohnya, Clostridium tetani dan Clostridium botulinum yang menyebabkan tetanus dan botulism (keracunan makanan yang dapat menyebabkan kematian). Bakteri anaerob ini dapat bertahan hidup dalam bentuk spora apabila berada di lingkungan yang tidak menguntungkan. Spora Clostridium tetani memasuki tubuh melalui luka atau tusukan. Setelah luka menutup, spora bakteri akan pecah. Ketika mereka melakukan perbanyakan diri, bakteri melepaskan racun yang memasuki aliran darah. Sifat patogen bakteri dapat menyebabkan kematian, kemudian bakteri disalahgunakan. Penggunaan bakteri sebagai senjata biologis dikembangkan oleh militer dan telah banyak menimbulkan korban jiwa. Bakteri Yersina pestis, penyebab penyakit pes, telah digunakan pada perang di abad pertengahan. Bakteri dapat menimbulkan kerugian baik bagi tumbuhan, hewan maupun manusia, terutama karena bakteri dapat menimbulkan berbagai macam penyakit. Penyakit pada tumbuhan yang ditimbulkan bakteri cukup beragam. Beberapa contoh penyakit pada tanaman yang disebabkan oleh bakteri adalah: - Penyakit Layu Penyakit layu ini menyerang tanaman nilam Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Ralstonia solanacearum dan dapat menurunkan produksi nilam 60%. Gejala awal serangan penyakit berupa salah satu daun pucuk layu dan diikuti dengan daun bagian bawah. Setelah terlihat gejala lanjut dengan intensitas serangan di atas 50%, tanaman akan mati dalam waktu 7 hari. -Penyakit Hawar Daun Tanaman Padi Penyakit yang menyerang tanaman padi pada bagian daun padi disebabkan oleh bakteri Xanthomonas oryzae. Kerugian yang ditimbulkan sangatlah nyata, penurunan produksi yang diakibatkannya mencapai 50%. Serangan penyakit ini dimulai dengan 84","gejala bercak kuning sampai putih berawal terbentuknya garis lebam berair pada bagian tepi helaian daun. Bercak dimulai dari salah satu atau kedua tepi helaia daun, atau pada tiap bagian helaian daun yang rusak dan berkembang hingga menutupi seluruh bagian helaian daun. - Penyakit Layu pada Cabai Penyebab layu ini adalah Pseudomonas solanacearum yang serangannya ditandai dengan gejala layu pada tanaman cabe yang mengalami kesembuhan pada waktu sore hari, tetapi lama kelamaan kelayuannya terjadi secara keseluruhan dan menetap. Bakteri ini menyerang hampir seluruh bagian tanaman cabai. Intensitas serangan ditimbulkan bervariasi - Penyakit Busuk Akar Tanaman Anggrek Penyakit ini disebabkan oleh Bakteri pseudomonas (bakteri penyebab) menyerang bagian akar tanaman anggrek grammatophyllum hingga membusuk. Jenis bakteri aerob atau bakteri yang dapat hidup dan menyebar melalui oksigen. Sehingga jika menemukan tanaman anggrek yang akarnya membusuk harus segera dibuang atau dibakar agar tidak menyebar ke anggrek yang lain. j) Peran Menguntungkan Bakteri yang bermanfaat secara umum dipergunakan dalam berbagai bidang seperti lingkungan, pangan, industri maupun pengobatan. Misalnya saja bakteri sporafit, ia berperan penting dalam menguraikan jasad makhluk hidup yang telah mati juga sisa atau kotoran dari organisme lainnya di dunia ini. Bakteri tersebut bekerja dengan cara mengurai karbohidrat, protein juga komponen senyawa lainnya agar menjadi senyawa amoniak, CO2 maupun komponen senyawa lainnya yang lebih sederhana dari asalnya. Jenis bakteri saporafit atau bakteri pengurai antara lain proteus juga clostridium. Bakteri yang menguntungkan lainnya adalah bakteri yang digolongkan ke dalam kelompok nitrifikasi, yakni kelompok bakteri yang memiliki kemampuan untuk menyusun sejumlah senyawa nitrat yang secara umum berlangsung di dalam tanah. Bakteri yang masuk ke dalam kelompok ini memiliki sifat kemolitotrof. Di dalam pertanian, keberadaan bakteri ini tentu menguntungkan sebab nitrat yang dihasilkan sangat berperan dalam meningkatkan kualitas tanaman. Adapun bakteri yang masuk ke dalam kelompok ini antara lain Pseudomonas stutzeri, paracoccus denitrificans, 85","Pseudomonas aeruginosa dan lain-lain. Selain bakteri ini, ada pula kelompok bakteri yang diberi nama bakteri nitrogen. Bakteri ini juga menguntungkan petani sebab ia mampu mengikat nitrogen yang ada di udara dan menyimpannya di akar sehingga tanaman akan semakin subur. Jenis bakteri nitrat ini antara lain bakteri rhizobium, sinorhizobium, mesorhizobium dan lain-lain. Kegunaan lain dari bakteri adalah dapat menambat senyawa nitrogen dari udara. Peran ini penting karena kebutuhan nitrogen tidak cukup hanya dipenuhi dari tanah sebagai hasil proses penguraian di atas. Bakteri dapat memfiksasi atau menambat nitrogen dari udara dengan cara bersimbiosis dengan akar tumbuhan kacang-kacangan atau dengan membentuk bintil akar. Dalam simbiosis ini bakteri menyediakan nitrat yang dibutuhkan tumbuhan, sedangkan tumbuhan menyediakan bahan makanan untuk menunjang hidup bakteri. Contoh bakteri semacam ini adalah Rhizobium. Sumber : www.google.co.id Gambar 3.8. Rhizobium, bakteri penambat N udara 86","Sumber : https:\/\/microbewiki.kenyon.edu\/index.php\/Azotobacter Gambar 3.9. Azotobacter, bakteri penambat nitrogen dalam siklus nitrogen Beberapa bakteri telah lama digunakan dalam industri karena bakteri dapat melakukan proses fermentasi. Dalam industri pengolahan makanan, bakteri berperan dalam melakukan proses fermentasi suatu bahan menjadi bahan lain yang lebih enak rasanya. Sebagai contoh, susu dapat diubah menjadi keju, mentega, atau yoghurt oleh bakteri Lactobacillus dan Streptococcus lacti. Berikut ini adalah beberapa bakteri penghasil antibiotik. - Bacillus Brevis, merupakan bakteri penghasil antibiotik kerotrisin. - Bacillus Polymyxa, merupakan bakteri penghasil antibiotik polymyxa. - Bacillus Subtilis, merupakan bakteri penghasil antibiotik basitrasin - Penicillium, merupakan bakteri penghasil antibiotik penisilin - Sterptomyces aureofaciens, merupakan bakteri penghasil antibiotik tetracycline - Streptomyces griseus, merupakan bakteri penghasil antibiotik streptomycin - Streptomyces venezuelae, merupakan bakteri penghasil antibiotik chloramphonicol Bakteri juga dimanfaatkan dalam industri lain, seperti pembuatan mentega yang dilakukan oleh Streptococcus thermophilus. Beberapa produk yang dihasilkan bakteri dapat dilihat pada Tabel di bawah. 87"]
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176
- 177
- 178
- 179
- 180
- 181
- 182
- 183
- 184
- 185
- 186
- 187
- 188
- 189
- 190
- 191
- 192
- 193
- 194
- 195
- 196
- 197
- 198
- 199
- 200
- 201
- 202
- 203
- 204
- 205
- 206
- 207
- 208
- 209
- 210
- 211
- 212
- 213
- 214
- 215
- 216
- 217
- 218
- 219
- 220
- 221
- 222
- 223
- 224
- 225
- 226
- 227
- 228