• Dapat menularkan infeksi pada eritrosit atau plasma yang tidak terdeteksi pemeriksaan rutin (HIV-1 dan HIV-2, hepatitis B dan C, virus hepatitis lain, syphilis, malaria, TORCH dan Chagas disease)). 5) Penyimpanan : • Suhu +2° hingga +6°C, dapat terjadi perubahan komposisi akibat metabolisme sel darah merah • Maksimal penyimpanan WB di Bank Darah 3 minggu • Harus segera ditransfusikan 30 menit setelah keluar dari tempat penyimpanan 6) Perhatian : • Golongan darah harus sesuai (ABO dan RhD compatible) • Dilarang memasukkan obat-obatan ke dalam kantong darah • Waktu transfusi maksimal 4 jam c. DARAH MERAH CUCI ( WASHED RED CELLS) 1) Deskripsi: • Volume 260 ml ; Hct 0,57 L/L; leukosit < 1x108 ; plasma < 0,2 ml 2) Indikasi : • Transfusi masif pada neonatus sampai usia < 1 tahun • Transfusi intrauterin • Penderita dengan anti-IgA atau defisiensi IgA dengan riwayat alergi transfusi berat • Riwayat reaksi transfusi berat yang tidak membaik dengan pemberian premedikasi 3) Kontraindikasi : • Defisiensi IgA yang belum pernah mendapat transfusi komponen darah (eritrosit, plasma, trombosit) • Defisiensi IgA yang tidak pernah mengalami reaksi alergi terhadap komponen darah sebelumnya • Belum diketahui mempunyai antibodi anti-IgA 97
• Tidak pernah mengalami reaksi transfusi berat terhadap eritrosit d. TROMBOSIT KONSENTRAT (TC) 1) Deskripsi : • Setiap 50-60 ml plasma yang dipisahkan dari WB mengandung : – Trombosit minimal 55 x 109 – Eritrosit < 1,2 x 109 – Leukosit < 0,12 x 109 3) Indikasi : • Perdarahan akibat trombositopenia atau gangguan fungsi trombosit • Pencegahan perdarahan karena trombositopenia (gangguan sumsum tulang) kurang dari 10.000 /micro liter • Profilaksis perdarahan pada pre operatif dengan trombosit kurang atau sama dengan 50.000 /microliter, kecuali operasi trepanasi dan cardiovaskuler kurang atau sama dengan 100.000 micro liter 4) Kontraindikasi : • ITP (Idiopathic Thrombocytopenic Purpura) tanpa perdarahan • TTP (thrombotic thrombocytopenic purpura) tanpa perdarahan • DIC (disseminated intravascular coagulation) yang tidak diterapi • Trombositopenia terkait sepsis, hingga terapi definitif dimulai atau pada hipersplenisme 5) Dosis : 1 unit TC/ 10 kgBB • Pada dewasa 60-70 kg, 1 unit platelet (dari 4-6 donor) mengandung 240 x 109 trombosit → meningkatkan tormbosit 20-40 x 109/L 98
• Peningkatan trombosit kurang efektif bila terdapat kondisi- kondisi seperti splenomegali, DIC dan sepsis 6) Komplikasi : • FNHTR (febrile non haemolytic) dan reaksi alergi urtikaria jarang terjadi Filter Infus Platelet Administration Set 99
e. FRESH FROZEN PLASMA (FFP) 1) Deskripsi : • Plasma dipisahkan dari satu kantong WB (maksimal 6 jam) dibekukan pada -25°C atau lebih • Terdiri dari faktor pembekuan stabil, albumin dan imunoglobulin; F VIII minimal 70% dari kadar plasma segar normal • Volume 60-180 ml 2) Indikasi : • Defisiensi faktor koagulasi (penyakit hati, overdosis antikoagulan-warfarin, kehilangan faktor koagulasi pada penerima transfusi dalam jumlah besar) • DIC • TTP 3) Dosis : awal 10 -15 ml/kgBB 4) Perhatian : • Reaksi alergi akut dapat terjadi dengan pemberian cepat • Jarang terjadi reaksi anafilatik berat • Hipovolemia bukan suatu indikasi • ABO kompatibel untuk menghindari resiko hemolisis • Diberikan segera setelah thawing dengan alat transfusi darah standar • Faktor koagulasi labil, cepat terdegradasi, berikan maksimal 30 menit setelah thawing 5) Penyimpanan : • Pada -25°C atau lebih bertahan hingga 1 tahun • Sebelum digunakan harus di thawing dalam air 30-37°C di bank darah, suhu yang lebih tinggi akan merusak faktor pembekuan dan protein • Sekali thawing harus disimpan pada suhu +2°C hingga +6°C 100
f. CRYOPRECIPITATE 1) Deskripsi : • Presepitasi dari FFP saat thawing 4°C dan dicampur 10-20 ml plasma • Berisi setengah F VIII dan fibrinogen darah utuh ( F VIII 80- 100 iu/kantong; fibrinogen 150-300 mg/kantong) 2) Indikasi : • Alternatif terapi F VIII konsentrat pada defisiensi : – Faktor von Willebrand (von Willebrand’s disease) – Faktor VIII (hemofilia A) – Faktor XIII • Sumber fibrinogen pada gangguan koagulopati dapatan misalnya DIC 3) Perhatian : • Berikan segera setelah thawing, dengan set transfusi darah standar, maksimal 30 menit setelah thawing (pencairan) 2.5. Rumus : ➢ Hb normal – hb pasien = hasil ➢ Hasil x BB x jenis darah Keterangan : ➢ Hb normal = Hb yang diharapkan atau Hb normal ➢ Hb pasien = Hb pasien saat ini ➢ Hasil = hasil pengurangan Hb normal dan Hb pasien 101
➢ Jenis darah = darah yang dibutuhkan o = WB dikalikan 6 o = PRC dikalikan 3 Rumus Transfusi dara sesuai Komponon darahnya : ➢ Whole Blood : 6 x ∂ Hb x BB ➢ PRC : 3 x ∂ Hb x BB ➢ Konsentrat : 0,5 x ∂ Hb x BB ➢ FFP : 10 x ∂ Hb x BB ➢ Cryopresipitat : 0,5 x ∂ Hb x BB Rumus Kebutuhan Albumin ➢ ∂ Alb x [(BB x 40)/100 ] x 2 = ….gram 3. Pelaksanaan Praktikum STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL TINDAKAN TRANFUSI DARAH PENGERTIAN Merupakan tindakan keperawatan yang di lakukan pada klien yang membutuhkan darah dan/atau produk darah dengan cara memasukkan darah melalui vena dengan menggunakan set transfuse TUJUAN d. Meningkatkan volume darah sirkulasi (setelah pembedahan, trauma atau heragi). e. Meningkatkan jumlah sel darah merah dan untuk mempertahankan kadar hemoglobin pada klien anemia. f. Memberikan komponen seluler tertentu sebagai terapi sulih (misalnya: faktor pembekuan untuk membantu mengontrol perdarahan pada pasien hemofilia). Tahap Kerja 2. Pra Interaksi Persiapan 1. Cek catatan perawatan Perawat 2. Ceek catatan medis klien 3. Cuci tangan Alat Dan Bahan 1. Standar Infus 2. Set Transfusi (Tranfusi Set) 3. Botol berisi NaCl 0,9% 4. Produk darah yang benar sesuai program medis 102
Persiapan 5. Pengalas Pasien 6. Torniket 7. Kapas alkohol 8. Plester 9. Gunting 10. Kassa steril 11. Betadine 12. Sarung tangan 1. Kaji identitas klien untuk mengetahui Benar pasien 2. Kaji kondisi klien agar lebih Memahami kondisi pasien 3. Atur posisi Pasien Senyaman Mungkin 2. Tahap 1. Beri salam, panggil klien dengan namanya Orientasi 2. Perkenalkan nama dan tanggung jawab perawat 3. Jelaskan tujuan, prosedur dan lama tindakan yang akan 3. Tahap Kerja dilakukan kepada klien ➢ Jelaskan prosedur dan tujuan dari tindakan yang dilakukan a. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan b. Cuci tangan c. Gantungkan larutan NaCl 0,9% dalam botol untuk digunakan setelah transfusi darah d. Gunakan slang infus yang mempunyai filter (slang 'Y' atau tunggal). e. Lakukan pemberian infus NaCl 0,9% (Lihat Prosedur pemasangan Infus)) terlebih dahulu sebelum pemberian transfusi darah f. Lakukan terlebih dahulu transfusi darah dengan memeriksa identifikasi kebenaran produk darah : periksa kompatibilitas dalam kantong darah, periksa kesesuaian dengan identifikasi pasien, periksa kadaluwarsanya, dan periksa adanya bekuan g. Buka set pemberian darah 1) Untuk slang 'Y', atur ketiga klem 2) Untuk slang tunggal, klem pengatur pada posisi off h. Cara transfusi darah dengan slang 'Y' : 1) Tusuk kantong NaCl 0,9% 2) Isi slang dengan NaCl 0,9% 3) Buka klem pengatur pada slang 'Y', dan hubungkan ke kantong NaCl 0,9% 4) Tutup/klem pada slang yang tidak di gunakan 5) Tekan sisi balik dengan ibu jari dan jari telunjuk (biarkan ruang filter terisi sebagian) 6) Buka klem pengatur bagian bawah dan biarkan slang terisi NaCl 0,9% 7) Kantong darah perlahan di balik-balik 1 - 2 kali agar sel- selnya tercampur. Kemudian tusuk kantong darah pada tempat penusukan yang tersedia dan buka klem pada slang dan filter terisi darah 103
Evaluasi i. Cara transfusi darah dengan slang tunggal : Dokumentasi 1) Tusuk kantong darah 2) Tekan sisi balik dengan ibu jari dan jari telunjuk sehingga filter terisi sebagian 3) Buka klem pengatur, biarkan slang infus terisi darah j. Hubungkan slang transfusi ke kateter IV dengan membuka klem pengatur bawah k. Setelah darah masuk, pantau tanda vital tiap 5 menit selama 15 menit pertama, dan tiap 15 menit selama 1 jam berikutnya l. Setelah darah di infuskan, bersihkan slang dengan NaCl 0,9% m. Catat type, jumlah dan komponen darah yang di berikan n. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan 1. Cek lima benar pemberian obat 2. Cek keamanan infuse transfusi 3. Perhatikan kelancaran infus 4. Cek rasa nyaman atau respon klien terhadap pemberian tindakan. 1. Waktu pemasangan 2. Vena yang dipasang 3. Cairan dan tetesan yang diberikan 4. Respon klien 5. Nomor abocath yang dipasang 6. Nama jelas dan paraf perawat yang memasang 4. Latihan dan Tugas 4.1. Baca kembali materi terkait pemberian transfusi darah. 4.2. Simak video tentang teknik pemberian transfusi. 104
DAFTAR PUSTAKA Asmadi. (2008). Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika. Aziz Alimul Hidayat. (2004). “Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia” Penulis: A. Aziz Alimul Hidayat, S.Kp, Musrifatul Uliyah, S.Kp; Editor: Monica Ester.- Jakarta : EGC. Berman, A., et all. (2009). Kozier and Erb’s Techniques in Clinical Nursing, 5th edition, diterjemahkan oleh Eny Meiliya dkk. Jakarta: EGC. Bickley, Lynn. S. (2016). Buku Ajar Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan. Ed 11. (dr Brahm U, penerjemah). Jakarta: EGC. Brunner dan Suddarth. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah. Volume II. Edisi8. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. EpoMedicine. (2016). Physical Examination: Jugular Venous Pulse and Pressure (JVP). Diakses dari http://epomedicine.com/clinical-medicine/clinical- examination-jugular-venous-pulse-pressure-jvp/ pada tanggal 3 Agustus 2016. Guyton & Hall,1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9, EGC. Jakarta Ganong,W.F. 1999. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakrta :EGC Jevon, Phil. (2007). Cardiovascular Examination – Part One of a four –Part Series – Measuring Jugular Venous Pressure. Vol:103, page No: 28. Diakses dari http://www.nursingtimes.net/clinical-archive/cardiology/cardiovascular- examination-part-one-of-a-four-part-series-measuring-jugular-venous- pressure/199369.fullarticle pada tanggal 3 Agustus 2016. Kusmana, Dede. (2002). The Influence of smoking cessation, regular physical exercise and/or physical activity on survival: a 13 years cohort study of Indonesian population in Jakarta. Vol 11 No 4. LaPierre, David. (2009). Jugular Venous Pressure. Diakses dari http://www.sharinginhealth.ca/clinical_assessment/jugular_venous_pressu re.html pada tanggal 3 Agustus 2016. LeMone, P., Burke, K. M., Bauldoff, G. (2016). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Vol 3. Edisi 5. (Nike Budhi S, S.Kp, penerjemah). Jakarta: EGC Medical Publisher dan Pearson Education. Loscalzo, Joseph. (2016). Harrison Kardiologi dan Pembuluh Darah. Edisi 2. (dr. Huriawati H dan dr. Ajeng S., penerjemah). Jakarta: EGC Medical Publisher dan Mc-GrwaHill. Mills, E. J. (2004). Nursing Procedures, 4th edition. Philadelphia: Lippinicott Williams & Wilkins. Muttaqin, A. (2002). Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika. Nurachmah, E., dan Sudarsono, R.S. (2000). Buku Saku Prosedur Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC. Potter, P.A., and Perry, A.G. (2005). Fundamentals of Nursing: Concepts, Process, and Practice, 4th edition, 2nd volume, diterjemahkan oleh Renata Komalasari. Jakarta: EGC. 105
Sherwood, Lauralee. (2001). Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Ed 2. (dr Brahm U, penerjemah). Jakarta: EGC. Smeltzer, S.C., dan Bare, B.G. (2001). Brunner & Suddarth’s Textbook of Medical Surgical Nursing, 8th edition, diterjemahkan oleh Agung Waluyo dkk. Jakarta: EGC. 106
LAMPIRAN 1 CEKLIST PEMERIKSAAN FISIK THORAX Nama Mahasiswa : NIM : ASPEK YANG DINILAI NILAI 012 Inspeksi : 1. Memberikan penjelasan prosedur yang akan dilakukan 2. Melakukan inspeksi dari depan dan belakang klien a. Bentu thorax depan dan belakang b. Mencari adanya deviasi c. Keadaan spatium intercostal pada waktu inspirasi dan ekspirasi d. Mencari pulsasi iktus kordis e. Mencari bendungan venosa Palpasi : 1. Merasakan perbandingan gerakan nafas kanan dan kiri dengan berdiri dibelakang klien. Meletakkan telapak kanan pada punggungklien di kanan dan kiri thorax. 2. Membandingkan fremitus suara kanan dan kiri dengan meletakkan kedua tangan pada punggung klien di kanan dan kiri tulang belakang. (klien diminta mengucapkan 77) 3. Meraba iktus cordis dengan ke empat jari tangan pada ruang interkosta 4 dan 5 dengan ibu jari pada linea medio clavikularis kiri. 4. Ada tidaknya nyeri tekan tulang kosta Perkusi : 1. Melakukan perkusi secara sistematis dari atas ke bawah membandingkan kanan dan kiri. 2. Melakukan perkusi dalam daerah-daera supraklavikula 3. Meminta klien untuk mengangkat kedua tangan dan memperkusi mulai dari ketiak 4. Menentukan garis tepi hati 5. Melakukan perkusi untuk mencari batas paru dan hati dan memberi tanda Auskultasi : 1. Meminta klien menarik nafas dengan pelan-pelan, mulut terbuka 2. Melakukan auskultasi dengan urutan yang benar 3. Mendengarkan inspirasi den ekspirasi pada tiaptempat yang diperiksa 4. Melakukan auskultasi pada sisi samping dada kanan dan kiri 5. Melakukan auskultasi pada dinding punggung dengan urutan yang benar Total Nilai Tangerang,………………… Evaluator: ………………………… 107
LAMPIRAN 2 PENGGUNAAN KANUL NASAL Nama mahasiswa : NIM : NO. ASPEK YANG DIEVALUASI NILAI 012 TAHAP PRE INTERAKSI 1. Inspeksi adanya tanda dan gejala yang berhubungan dengan hipoksia dan adanya sekresi di jalan nafas 2. Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang prosedur dan tujuan terapi oksigen 3. Siapakan alat yang diperlukan - nasal kanul - pipa oksigen - humidifier - air destilasi steril - tabung oksigen dengan flowmeter - tanda “dilarang merokok” TAHAP KERJA 4. Cuci tangan 5. Hubungkan nasal kanul ke pipa oksigen kemudian sambungkan dengan pipa humidifier 6. Letakkan ujung kanul ke lubang hidung dan atur selang sehingga rapid an nyaman bagi pasien. 7. Alirkan oksigen sesuai kebutuhan. 8. Cuci tangan. 9. Inspeksi keadaan klien terhadap berkurangnya hipoksia. TAHAP TERMINASI 10. Catat dalam catatan keperawatan mengenai pemberian oksigen, kecepatan aliran, keadaan kanul oksigen, respon pasien, dan hasil pengkajian pernafasan. Observasi dilakukan setiap 8 jam meliputi: - pengecekan terhadap kanul - observasi kulit di sekitar pemasangan kanul dan lubang hidung - pengecekan aliran oksigen dan order dokter Tangerang, ………………… Evaluator …………… 108
PEMASANGAN NASAL/ KANUL NASAL NO. ASPEK YANG DINILAI NILAI 0 12 TAHAP PRE INTERAKSI 1. Cuci tangan 2. Memberi tahu pasien TAHAP KERJA 3. Isi gelas humidifier dengan water for irrigation setinggi batas yang tertera 4. Menghubungkan flow meter dengan tabung oksigen/ sentral oksigen 5. Cek fungsi flow meter dan humidifier dengan memutar pengatur konsentrasi O2 dan amati ada tidaknya gelembung udara dalam gelas flow meter 6. Menghubungkan kateter nasal/kanul naal dengan flow meter 7. Alirkan Oksigen ke: - kateter nasal dengan aliran antara 1-6 liter/menit - kanule nasal dengan aliran antar 1-6 liter per menit 8. Cek aliran kateter nasal/kanul nasal dengan menggunakan punggung tangan untuk mengetahui ada tidaknya aliran oksigen 9. Olesi ujung kateter nasal/kanul nasal pada klien 10. Pasang kateter nasl/kanul nasal pada klien 11. Tanyakan pada klien apakah oksigen telah mengalir sesuai yang diinginkan TAHAP TERMINASI 12. Cuci tangan 13. Rapikan peralatan kembali 14. Dokumentasikan pada status klien Tangerang, ………………… Evaluator …………… 109
LAMPIRAN 3 PEMBERIAN NEBULISASI Gunakan nebulizer sesuai dengan langkah sebagai berikut: NO. LANGKAH NILAI 012 1. Baca basmalah sebelum melakukan tindakan 2. Ucapkan salam 3. Jelaskan kepada anak mengenai tindakan yang akan dilakukan 4. Letakkan compressor di tempat yang akan dilakukan 5. Cuci tangan untuk mempersiapkan pengobatan 6. Ukur obat sesuai dengan dosis dan pengencer yang sesuai dengan order dokter 7. Masukkan obat tersebut ke dalam nebulizer 8. Hubungkan selamg udara dari compressor ke dasar nebulizer cup. pastikan bahwa selang udara dan nebulizer cup tersambung dengan kuat. 9. Hubungkan mouthpiece atau face mask ke nebulizer cup 10. Hidupkan nebulizer dan lakukan pengecekan bahwa alat dapat berfungsi dengan baik (dengan adanya uap), lalu matikan 11. Minta anak untuk mengambil posisi yang nyaman dan minta untuk memilih cara untuk distraksi, seperti buku, aatu mainan lainnya, atau mendengarkan music (jika sadar) 12. Hidupkan compressor 13. Jika menggunakan mouthpiece: letakkan mouthpiece diantara gigi anak dan minta anakmenutup bibir di sekelilingnya. Jika menggunakan face mask: metakkan mask di wajah sehingga menutup hidung dan mulut. 14. Minta anak untuk menghirup uap yang keluar dengan tenang sekitar 3-5 detik 15. Minta anak untuk menahan nafas, sehingga obat dapat menyebar ke jalan nafas 16. Minta anak untuk melakukan pernafasan normal 17. Putar nebulizer cup bila masih ada obat yang tersisa dan masih dapat menguap 18. Setelah selesai, lepaskan mouthpiece. face mask 19. Rapikan peralatan 20. Jelaskan pada anak dan keluarga bahwa tindakan telah selesai, ucapkan salam 110
NO. LANGKAH NILAI 012 21. Cuci tangan 22. Dokumentasikan mengenai keadaan umum anak, frekuensi, irama, kedalaman pernafasan, suara nafas anak, serta perasaan anak dan keluarga stelah tindakan dilakukan 23. Ucapkan Alhamdulillah setelah kegiatan dilakukan Tangerang,………………… Evaluator ……………… 111
LAMPIRAN 4 CHECK LIST PERAWATAN TRAKEOSTOMI Nama : NIM : ASPEK YANG DINILAI Nilai 01 2 A. Tahap Pre Interaksi 1. Cek catatan perawatan 2. Siapkan alat 3. Cuci tangan B. Tahap Orientasi 1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya 2. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien/ keluarga C. Tahap Kerja 12. Lakukan suction dengan teknik steril 13. Angkat kassa yang sudah terpakai 14. Keluarkan kanul dalam dan bersihkan dengan h2o2 15. Setelah bersih masukkan ke tempat semula secara hati-hati 16. Bersihkan stoma dengan menggunakan cotton swabs yang dibasahi air steril/ nacl 0,9% kemudian keringkan 17. Beri salf antibiotika pada sekeliling kanul 18. Tutup dengan kasaa steril diantara stoma dengan sayap kanul 19. Ganti pita kanul, pegang kanul pada waktu mengganti pita kanul 20. Letakkan sampul pita kanul di belakang leher 21. Keluarkan udara dan cuff trakeostomi, biarkan beberapa menit, 22. Isi kembali dengan udara secukupnya dan ukur tekanannya 23. Pasang kassa yang dibasahi air steril pada lubang kanul D. Tahap Terminasi 1. Evaluasi perasaan klien 2. Simpulkan hasil kegiatan 3. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya 4. Akhiri kegiatan dan bereskan alat 5. Cuci tangan Dokumentasi Total Nilai Tangerang,……………… Evaluator: ……………………….. Keterangan: 0 = tidak dilakukan sama sekali 1 = dilakukan tetapi tidak sempurna 2 = dilakukan dengan sempurna 112
LAMPIRAN 5 CEK LIST KETERAMPILAN PERAWATAN WSD Nama mahasiswa : NIM/ Kelas : No. ASPEK YANG DINILAI Jumlah Nilai Ket. elemen 1. A. Tahap Pre Interaksi 1. Cek catatan perawat klien dan validasi kebutuhan 10 perawatan selang dada 2. Cuci tangan 3. Siapkan alat dan lingkungan klien 2. B. Tahap Orientasi 1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya 10 2. Jelaskan tujuan tindakan, prosedur dan lamanya tindakan pada klien/keluarga 3. C. Tahap Kerja 1. Berikan kesempatan klien bertanya sebelum kegiatan dilakukan 60 2. Menanyakan keluhan utama 3. Jaga privasi klien 4. Atur posisi tidur klien semi fowler dengan posisi kepala mengarah berlawanan dengan letak selang dada 5. Gunakan sarung tangan dengan prinsip bersih 6. Letakkan alas perlak di bawah punggung pasien sesuai dengat letak selang dada (kiri/kanan) 7. Periksa balutan luka pada insersi selang dada terhadap adanya rembesan cairan dan bunyi berdesis 8. Periksa alat WSD atau continuous suction yang digunakan. Yakikan alat tersebut berfungsi dengan baik. Segera klem selang dada jika alat tak berfungsi dengan baik (rusak/pecah/cairan dalam botol tumpah. 9. Periksa selang dada terhadap kebocoran terutama pada daerah konektor dan kemungkinan selang tertekuk / terpelintir. Cek produk drainage (warna, jumlah, dll) 10. Anjurkan klien untuk latihan tarik nafas panjang 5 kali 11. Lakukan klem selang selama perawatan 12. Lepas balutan luka pada insersi selang dada, cek ulang adanya suara berdesis. Buka sarung tangan 13. Buka set steril, gunakan sarung tangan steril 113
No. ASPEK YANG DINILAI Jumlah Nilai Ket. elemen 14. Lakukan diinfeksi dengan kada betadin dibagian insersi dan selang dada sepanjang 8-10 cm, bersihkan dengan kasa kering kemudian tutup dengan kasa steril. (Hati-hati dengan benang jahitan jangan sampai tertarik simpulnya). 15. Lakukan fiksasi selang dada dengan baik dan benar 16. Ganti botol WSD dengan cairan diinfectan jika diperlukan 17. Buka klem selang dada dan pastikan WSD berfungsi kembali 18. Rapikan kembali alat-alat yang digunakan 19. Rapikan klien dan atur posisi semi fowler yang nyaman bagi klien untuk tetap berlatih nafas dalam 4. D. Tahan Terminasi 1. Evaluasi hasil kegiatan 10 2. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya 3. Akhiri kegiatan 4. Cuci tangan 5. E. Dokumentasi 10 Jumlah 100 Tengerang, …………… Penguji: ………………… 114
LAMPIRAN 6 FISIOTERAPI DADA (FTD) Nama Mahasiswa : NIM : NO. KETRAMPILAN Nilai 0 12 1. Ucapkan salam dan perkenalkan diri 2. Klarifikasi nama dan umur atau nama dan alamat klien 3. Jelaskan kepada klien prosedur yang akan dilakukan, serta peran yang diharapkan dari klien 4. Cuci tangan 5. Siapkan peralatan a. O2 siap pakai b. Stetoskop c. Kain penutup d. Suction lengkap e. Masker dari ambu bag yang sesuai 6. Hitung frekuensi pernafasan da kaji kedalaman serat pengembangan paru 7. Auskultasi bunyi paru klien 8. Minta pasien untuk bernafas dalam dan batuk 9. Dengarkan lagi dengan stetoskop semua lobus untuk menentukan besar lokasi bendungan dan sumbatan PERKUSI 1. Baringkan pasien dengan posisi supinasi dan datar, kita berdiri disisi kanan/ kiri lokasi tidur 2. Tutupi kain dengan kain (untuk mencegah iritasi yang disebabkan oleh tepukan dada ke dinding dada) 3. Lakukan tepukan pada satu lokasi menggunakan telapak tangan yang dicekungkan atau masker selama 2-3 menit, dengan tanagn yang lain menahan pada sisi yang berlawanan 4. Posisikan klien pronasi 5. Tutupi area yang akan dilakukan prosedur menggunakan kain 6. Tepuk lobus kiri atas 2-3 menit dan lobus kiri bawah 2-3 menit. Selama melakukan tepukan, tahan sisi yang berlawanan menggunakan tangan yang lain. Lakukan Vibrasi 1. Letakkan tangan di aats rongga dada klien 2. Berikan getaransaat klien ekspirasi 3. Evaluasi a. Frekuensi pernafasan (sama, lebih atau kurang) dari sebelum tindakan b. Ekpansi paru (sama atau tidak dari sebelum tindakan) 115
NO. KETRAMPILAN Nilai 0 12 c. Auskultasi bunyi paru d. Kenyamanan klien 4. Dokumentasi tindakan yang telah dilakukan 5. Catat respon klien (dari hasil evaluasi) Total nilai Keterangan: 0 = tidak dilakukan sama sekali 1 = dilakukan tetapi tidak sempurna 2 = dilakukan dengan sempurna Tangerang,………………… Evaluator ……………… 116
LATIHAN NAFAS DALAM DAN BATUK EFEKTIF Nama Mahasiswa : NIM : NO. KETERAMPILAN Nilai 01 2 1. Nafas Dalam a. Anjurkan pasien untuk menirukan yang dicontohkan perawat b. Atur posisi klien c. Tarik nafas sambil dihitung pelan sampai hitungan 2. Gunakan pernafasan perut simpan didada d. Hembuskan nafas sambil dihitung pelan sampai hitungan 4 e. Observasi pengembangan paru dan perut f. Betulkan teknik yang dilakukan klien jika perlu g. Ulangi sampai 10 kali h. Evaluasi: • Frekuensi pernafasan (sama, lebih atau kurang) dari sebelum tindakan • Ekspansi paru (sama atau tidak dari sebelum tindakan) • Auskultasi bunyi paru • Kenyamanan klien 2. Batuk Efektif a. Jelaskan alasan yang dilakukan batuk efektif, dan katakana perawat akan mengajarkan b. Atur posisi klien (duduk apabila klien mampu, jika tidak dibantu dengan ditopang atau atur tempat tidur) c. Minta pasien untuk nafas dalam d. Setelah 3 kali nafas dalam, tarik nafas dengan membuka mulut sambil dibatukkan e. Ulangi 3 kali batuk efektif atau sampai secret (mukus) keluar f. Auskultasi bunyi paru g. Lakukan oral hygiene h. Evaluasi: • Frekuensi pernafasan • Ekspansi paru • Bunyi paru • Kenyaman 3. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan 4. Catat respon klien (dari hasil evaluasi) Total Nilai Tangerang, …………… Evaluator: …………………… Keterangan: 0 = tidak dilakukan sama sekali 1 = dilakukan tetapi tidak sempurna 2 = dilakukan dengan sempurna 117
POSTURAL DRAINAGE Nama Mahasiswa : NIM : No. Ketrampilan Nilai 01 2 Pengkajian 1. Cek order dokter 2. Identifikasi bagian paru-paru yang akan dikenai prosedur (tindakan) Tindakan 3. Cuci tangan 4. Rencanakan tempat dan posisi yang tepat dengan kondisi klien 5. Siapkan alat-alat bantal, bengkok, tissue, sarung tangan (bila diperlukan) 6. Identifikasi klien 7. Beritahukan kepada klien tindakan yang akan dilakukan serta alasannya 8. Atur posisi klien 9. Tindakan untuk lobus atas a. Minta klien untuk berbaring (bila tidak mampu dibantu) b. Posisikan klien miring kanan (sudut 45º) selama 15 menit c. Posisikan klien miring kiri (sudut 45º) selama 15 menit d. Posisikan klien terlentang sudut (30º-45º) selama 15 menit e. Posisikan klien tengkurap sudut (30º-45º) selama 15 menit f. Minta klien untuk tengkurang, berbaring dan miring kanan kiri dengan tempat tidur datar 10 Tindakan untuk lobus bawah: a. Tempatkan klien dengan posisi miring menggunakan bantal atau tempat tidur dinaikkan, kaki lebih tinggi dari kepala (30º-45º) b. Atur 6 posisi berikut, sesuai dengan kondisiklien selam 15, sambil melakukan nafas dalam: 1) Miring kiri dengan lengan kiri dibawah kepala, tangan yang satu sejajar dengan badan 2) Miring kiri dengan lengan kiri dibawah kepala, tangan yang satu didepan badan (45º) 3) Tengkurap 4) Miring kanan dengan lengan kanan dibawah kepala, tangan yang satu sejajar dengan badan 118
No. Ketrampilan Nilai 01 2 5) Miring kanan dengan lengan kanan dibawah kepala, tangan yang satu didepan badan 6) Terlentang dengan kedua tangan disamping badan 11. Minta klien untuk batuk efektif 12. Kembalikan klien pada posisi yang nyaman 13. Evaluasi: a. Bunyi paru-paru b. Kenyamanan klien 14. Dokumentasikan: a. posisi yang digunakan b. banyaknya sputum c. perubahan status respiratori 15 Catat respon klien (dari hasil evaluasi) Total Nilai Keterangan: 0 = tidak dilakukan sama sekali 1 = dilakukan tetapi tidak sempurna 2 = dilakukan dengan sempurna Tangerang,……….. Evaluator ……………… 119
LAMPIRAN 7 FORMAT PENILAIAN PROSEDUR PEMASANGAN EKG Nama : NIM/ Kelas : No. Tindakan Jumlah Nilai Ket. Eleman 1. Mengidentifikasi kesiapan pasien a. Mengecek catatan perkembangan pasien (3) 15 b. Mengucapkan salam terapeutik (3) c. Melakukan evaluasi/ validasi (3) d. Melakukan kontrak (waktu, tempat, dan topik) (3) e. Menjelaskan tujuan dan langkah-langkah tindakan (3) 2. Melakukan persiapan alat 10 a. Alat/ bahan dipersiapkan sesuai kebutuhan (5) b. Kebutuhan alat dan bahan dipertimbangkan (5) 3. Melaksanakan tindakan dan teknik pemasangan elektroda EKG 60 a. Mencuci tangan (6) b. Mendekatkan alat (2) c. Membaca basmallah (4) d. Membersihkan permukaan kulit (6) e. Melakukan pemasangan elektroda bipolar (10) f. Menghubungkan kabel penghubung klien dengan elektroda ekstremitas (5) g. Membersihkan area chest lead (4) h. Memberikan lumbrikasi pada area chest lead (4) i. Melakukan pemasangan elektroda prekordial (10) j. Menyalakan power on mesin EKG (1) k. Melakukan perekaman EKG setiap lead (6) l. Mengecek kelengkapan lead perekaman (2) 4. Melakukan terminasi dan evaluasi 15 a. Mengevaluasi respon klien (3) b. Membersihakan permukaan kulit pasien (2) c. Merapihkan pasien, alat, dan lingkungan (2) d. Membantu klien ke posisi semula dan yang nyaman (2) e. Merencanakan tindak lanjut (3) f. Melakukan dokumentasi tindakan hasil (3) Jumlah 100 Tangerang, ......./........../........ Penguji: .............................................................. Paraf: ........................ 120
LAMPIRAN 8 PROSEDUR PEMBERIAN TERAPI INTRAVENA Nama : NIM/ Kelas : No. Tindakan Jumlah Nilai Ket. Elemen 1. Mengidentifikasi kesiapan pasien a. Mengecek catatan perkembangan pasien b. Mengucapkan salam terapeutik 10 c. Melakukan evaluasi/ validasi d. Melakukan kontrak (waktu, tempat, dan topik) e. Menjelaskan langkah-langkah tindakan 2. Melakukan persiapan alat a. Alat/ bahan dipersiapkan sesuai kebutuhan 10 b. Kebutuhan alat dan bahan dipertimbangkan 3. Mempersiapkan set infus: a. Mencuci tangan b. Memberitahu tindakan yang akan dilakukan c. Mengisi selang infuse d. Membuka plastik infus set dengan benar dan tetap melindungi ujung selang steril e. Menggantungkan infus set dengan cairan infus 30 dengan posisi cairan infus mengarah keatas f. Menggantung cairan infus di standar cairan infus g. Mengisi cairan infus pada chamber dengan cara menekan (isi kurang lebih 1/3 bagian chamber) h. Mengisi selang infus dengan cairan yang benar, pastikan tidak ada udara di dalam selang infus i. Menutup ujung selang dan tutup dengan mempertahankan kesterilan j. Cek adanya udara dalam selang 7. Melakukan pemasangan infus: a. Pakai sarung tangan b. Meletakkan perlak dan pengalas c. Memilih posisi yang tepat untuk memasang infus d. Memilih vena yang tepat dan benar e. Memasang tourniquet f. Desinfeksi vena dengan alcohol dari atas kebawah dengan sekali hapus 40 g. Buka abocath apakah ada kerusakan atau tidak, pertahankan area steril h. Menusukan abocath pada vena yang telah dipilih i. Memperhatikan adanya darah dalam kompartemen darah dalam abocath lalu tarik 121
No. Tindakan Jumlah Nilai Ket. Elemen sebagian needle j. Lepas tourniquet k. Masukkan semua bagian kanul dan lepaskan needle l. Sambungkan abocat dengan ujung selang infus set, dan sambil dibiarkan menetes sedikit m. Memberikan plester pada ujung abocath tapi tidak menyentuh area penusukan untuk fiksasi n. Membalut dengan kassa betadin steril dan menutupnya dengan kassa steril kering o. Memberi plester dengar benar dan mempertahankan keamanan abocath agar tidak tercabut p. Mengatur cairan tetesan infus sesuai kebutuhan pasien 8. Mengevaluasi tindakan dan terminasi a. Memberikan label identitas pada lengan 10 b. Mengevaluasi respon klien c. Merapihkan pasien dan lingkungan pasien d. Merapikan alat e. Merencanakan tindak lanjut dan kontrak yang akan datang f. Mendokumentasikan tindakan Jumlah 100 Tangerang, ......./........../........ Penguji: .............................................................. Paraf: ........................ 122
LAMPIRAN 9 FORMAT PENILAIAN UJIAN PRAKTEK PENGAMBILAN DARAH ARTERI No Komponen Penilaian Bobot Nama Mahasiswa 12345 A Persiapan alat 1. Baki beralas 2. Spuit disposibel 2,5 cc 3. Perlak/alas 4. Heparin 5. Kapas alkohol 6. Bak spuit 7. Kapas alkohol 8. Penutup udara dari karet 9. Bantal penyangga 10. Sarung tangan bersih 11. Label yang bertuliskan: nama pasien, tanggal dan waktu pengambilan, suhu, bila pasien mendapatkan oksigen tuliskan jumlah pemberian dan rute pemberian. B Proses Kerja 1. Salam terapetik 2. Beritahu pasien tujuan dari pengambilan darah 3. Cuci tangan 4. Jaga privasi pasien 5. Baca basmalah 6. Gunakan sarung tangan bersih 7. Lakukan allen test (jika pengambilan dilakukan di arteri radialis) 8. Pasang perlak dan ganjal pergelangan tangan dengan batal kecil 9. Ambil heparin 0,5 ml dan basahi semua dasar spuit dengan heparin, kemudian kelebihan heparin dibuang melalui jarum. 10. Raba ateri menggunakan tehnik tiga jari. Rasakan denyutan yang paling besar 11. Desinfeksi area penusukan 12. Tusukan jarum dengan sudut 90 dengan posisi jarum menghadap keatas 123
No Komponen Penilaian Bobot Nama Mahasiswa 100 12345 13. Perhatikan masuknya darah ke dalam spuit yang terlihat seperti \"denyutan 14. Letakkan kapas akohol di atas daerah penusukan dan tarik jarum lakukan penekanan selama 5 menit atau 10 menit bila pasien diberi antikoagulan 15. Keluarkan udara dari spuit. 16. Tusuk ujung jarung dengan karet atau gabus. 17. Pasang label identitas (nama pasien, tanggal, jam, suhu tubuh saat pengambilan, ruangan) di spuit. 18. Bereskan peralatan. 19. Lepaskan sarung tangan. 20. Baca hamdalah 21. Evaluasi hasil yang dicapai (subyektif dan obyektif) 22. Beri reinforcement positif pada klien. 23. Mengakhiri pertemuan dengan baik. 24. Cuci tangan. 25. Dokumentasi tindakan yang telah dilakukan C Responsi 1. Jelaskan prinsip teknik tindakan 2. Tujuan melakukan AGD 3. Indikasi dilakukan AGD Total Nilai Nama Mahasiswa: Penguji 1. ................................... .......................................... 2. ................................... 3. ................................... 4. ................................... 5. ................................... 124
LAMPIRAN 10 FORMAT PENILAIAN PROSEDUR PEMERIKSAAN FISIK SISTEM KARDIOVASKULAR Nama mahasiswa : ............................................ NIM : ............................................ Kelas : ............................................ No. Tindakan Jumlah Nilai Ket. Elemen 1. Mengidentifikasi kesiapan pasien a. Mengecek catatan perkembangan pasien (1) 6 b. Mengucapkan salam terapeutik (1) 4 c. Memperkenalkan diri (1) 10 d. Melakukan evaluasi/ validasi (1) e. Melakukan kontrak (waktu, tempat, topik, dan 15 tujuan) (1) f. Menjelaskan langkah-langkah tindakan (1) 15 2. Melakukan persiapan alat a. Alat/ bahan dipersiapkan sesuai kebutuhan (2) b. Kebutuhan alat dan bahan dipertimbangkan (2) 3. Melaksanakan berbagai teknik pemeriksaan fisik: a. Melakukan prosedur cuci tangan (1) b. Menjaga privasi pasien (1) c. Membaca “Bismillah” (1) d. Melakukan anamnesa, mengidentifikasi keluhan, nyeri dada, dan riwayat penyakit pasien (2) e. Melakukan anamnesa aktivitas dan istirahat pasien (1) f. Melakukan anamnesa perilaku hidup sehat pasien (1) g. Melakukan pengukuran tanda-tanda vital (mengukur TD, suhu, HR, dan RR) (3) 4. Melaksankan inspeksi: a. Pemeriksaan kepala, mata (sklera, konjungtiva, xantelasma dan arkus senelis), dan leher (3) b. Mengidentifikasi pola dan jenis pernapasan (3) c. mengidentifikasi retraksi dinding dada (2) d. mengidentifikasi kesimetrisan dada (2) e. Mengidentifikasi warna kulit dan adanya sianosis (2) f. Mengidentifikasi adanya varises (1) g. Mengidentifikasi adanya clubbing finger, Osler’s node, Jane way lesions (3) 5. Melaksanakan palpasi: a. Mengidentifikasi “5 keys landmarks” dan menentukan area denyut apeks dan iktus cordis (3) b. Melakukan palpasi pada apeks dan iktus cordis (2) c. Mengidentifiasi adanya taktil fremitus (2) 125
No. Tindakan Jumlah Nilai Ket. Elemen d. Menentukan area palpasi pada beberapa arteri (radialis, brakhialis, carotis, dorsalis pedis, temporalis, femoralis, poplitea, posterior tibia) (2) e. Meraba kehangatan ekstremitas pasien (2) f. Menilai adanya edema tungkai (2) g. Menilai capillary refill time (2) 6. Melaksanakan perkusi: a. Melakukan perkusi pada area jantung (2) 5 b. Mengidentifikasi adanya pembesaran jantung (3) 7. Melakukan auskultasi: a. Menentukan lokasi katup pulmonal (4) b. Menentukan lokasi katup aorta (4) 20 c. Menentukan lokas katup mitral/ bikuspidalis (4) d. Menentukan lokasi katup trikuspidalis (4) e. Mengidentifikasi suara jantung normal dan tambahan (4) 8. Melakukan pengukuran JVP: a. Mengidentifikasi letak vena jugularis (1) b. Memposisikan kepala klien setinggi 30o-45o (2) c. Memposisikan kepala klien ke arah kiri (2) d. Meletakkan penggaris vertikal pada “angel of louis” (2) e. Meletakkan penggaris yang lainnya secara horizontal 15 pada sudut 90o terhadap penggaris pertama (1) f. Menginspeksi leher untuk distensi vena jugularis (1) g. Menaikkan bagian lateral penggaris horizontal sampai mencapai puncak ketinggian distensi (2) h. Mengukur kenaikan puncak ketinggian distensi (2) i. Mengindentifikasi gambaran yang dihasilkan (2) 9. Mengevaluasi tindakan a. Mengidentifkasi gambaran yang dihasilkan (2) 4 b. Mengevaluasi respon klien (2) 10. Melakukan terminasi: a. Merapihkan pasien dan lingkungan pasien (1) 6 b. Memberikan posisi yang nyaman bagi pasien (1) c. Membaca “Alhamdulillah” (1) d. Merapikan alat (1) e. Merencanakan tindak lanjut & kontrak yang akan datang (1) f. Mendokumentasikan tindakan (1) Jumlah 100 Penguji : ................................................... .................... 126
LAMPIRAN 11 CHECKLIST PENILAIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I KETERAMPILAN TINDAKAN ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIK SISTEM HEMATOLOGI Nama Mahasiswa : ............................................ Semester : ....................................... No Aspek Keterampilan yang Dinilai Bobot Skor Nilai 1.3 012 A Pengetahuan 0.8 1 Menyebutkan Defenisi 0.8 2 Menyebut Tujuan 3 Menyebutkan persiapan Perawat 4 Menyebutkan Persiapa Alat Bahan 5 Menyebutkan Persiapan Pasien B Keterampilan 1 Anamnesis a Jelaskan prosedur tindakan b Mencuci tangan c Menjalin Hubungan Tras d Melakukan Inform Consent e Mengumpulkan Data Pribadi f Mengumpulkan Data Keluhan Utama g Menggali Riwayat Penyakit 1) Menggali riwayat penyakit sekarang dengan keterangan yang teratur sedapat mungkin secara kronologis berkenaan dengan perkembangan penyakit yang diderita, mulai dari timbulnya gejala sampai sekarang. 2) Melakukan anamnesis sistem organ yang berkaitan 3) Memperluas anamnesis yang kemungkinan berkaitan dengan sistem lain 4) Menggali riwayat penyakit sekarang dan dahulu untuk menilai hubungan antara penyakit sekarang dengan penyakit yang dahulu. 5) Menelusuri tentang riwayat pengobatan sebelumnya 6) Menelusuri penyakit keluarga dan lingkungan dengan: 7) Melakukan cek silang (betanya ke keluarga) 8) Menarik kesimpulan dari anamnesis 9) Menentukan Diagnosis Differential 2 Pemeriksaan fisik Sistem Hematologi a Membaca Basmalah b Pasien dibaringkan mendatar, kepala disanggah 1 bantal, pemeriksa berada disebelah kanan pasien 127
c Melihat penampilan umum dari kepala sampai ujung kaki. Perhatikan apakah pasien pucat, ikterus, ada tanda-tanda perdarahan dan bekas garukan. d Kepala/Wajah 1) Perhatikan rambut, kedua belah mata dan mulut. 2) Catat apakah ditemukan anemia (pucat, ikterus, injeksi dan perdarahan) e Tangan = Perhatikan secara cermat: 1) Koilonikia kuku, inspeksi lipatan palmaris untuk menunjukkan kepucatan. 2) Periksa nadi pasien. Takikardi dapat ditemukan pada pasien anemia. 3) Apabila terdapat purpura, perhatikan luas dan distribusinya (dari petekia sampai ekimosis). 4) Petekia teraba atau tidak. Purpura yang teraba menunjukkan vaskulitis sistemik. 5) Perhatikan adanya kelainan arthritis rematoid atau arthritis gout. f Thorax = Lakukan pemeriksaan auskultasi paru dan jantung g Pemeriksaan Abdomen 1) Pasien dibaringkan mendatar lagi. 2) Periksa abdomen secara cermat terutama untuk menentukan splenomegali, hepatomegali, kelenjar para-aorta, kelenjar inguinal dan adanya massa pada testis h Pasien disuruh duduk tegak dan lakukan pemeriksaan kelenjar dari arah belakang. Usahakan mengidentifikasi setiap kelompok kelenjar dengan jari-jari tangan. 1) Mula-mula lakukan palpasi kelenjar submental yang terletak tepat di bawah dagu, lalu kelenjar submandibula yang teraba di bawah sudut rahang. 2) Palpasi rantai juguler yang terletak anterior dari m. sternokleidomastoideus dan kemudian kelenjar triangularis posterior yang terletak di bagian posterior m. sternokleidomastoideus. 3) Palpasi regio oksipital untuk menentukan kelenjar oksipital. 4) Selanjutnya periksa kelenjar post aurikuler di belakang telinga dan pre aurikuler di depan telinga. 5) Pemeriksa berpindah ke depan pasien. Mintalah pasien untuk sedikit mengangkat bahu, lalu pemeriksa meraba fossa supraklavikula dan nodus supraklavikula pada dasar m. sternomastoideus. 6) Periksa kelenjar aksila dengan cara mengangkat lengan pasien dan dengan tangan kiri lakukan palpasi pada aksila kanan. Pemeriksa meraba dengan jari- jarinya setinggi mungkin ke dalam aksila. Pemeriksaan pada aksila kiri dilakukan sebaliknya. i Nyeri Tekan Tulang 128
1) Pasien tetap di dalam posisi tegak. 0.75 2) Lakukan ketokan pada tulang belakang dengan kepalan tangan untuk menentukan nyeri tekan tulang. 3) Tekan dengan lembut pada sternum dan kedua klavikula dengan pangkal telapak tangan. 4) Kemudian periksa bahu dengan menekannya kearah satu sama lain dengan kedua tangan. j Tungkai 1) Inspeksi tungkai apakah terdapat memar, pigmentasi atau bekas garukan. Purpura yang menonjol (teraba) ditemukan pada purpura Henoch- Schonlein. 2) Perhatikan adanya ulkus pada tungkai, biasanya di atas maleolus medial atau lateral k Pada dugaan trombositopenia atau gangguan fragilitas kapiler maka dilakukan tes pembendungan (Tes Tourniquet/ Rumple Leede) l Membaca Hamdalah m Rapihkan Alat 3 Interprestasi a Pemeriksaan Hbàbila nilainya < 5 g/dlàindikasi dilakukan tranfusi meski tidak ada gejala b Pemeriksaan Hct àbila nilaninya >70 % indikasi dilakukan flebotomi segera c Hitung plateletàbila nilainya < 10.000.mm2 maka risiko terjadi perdarahan spontan, bila nilainya < 50.000/mm2 maka risiko perdarahan meningkat pada trauma dan pembedahan, bila > 2.000.000mm2 maka terdapat risiko thrombosis d Hitung neutrofilà bila nilainya <5oo.mm2 maka 0.5 terdapat risiko tinggi infeksi e Protrombine time (PT)àBila nilainya <1,5x control maka tidak ada peningkatan risiko perdarahan, tetapi bila <2,5 x control dapat terjadi risik perdarahan spontan. Pada PTT àBila nilainya<1,5x control maka ada penigkatan risiko perdarahan, bila 2,5 kontrol maka risiko tinggi adanya perdarahan spontan. f Waktu perdarahanà bila nilainya >20 menit maka terdapat risiko perdarahan spontan Antitrombin IIIàBila nilainya <50% maka terdapat risiko terjadi thrombosis spontan 4 Terminasi 1 Evaluasi kegiatan yang dilakukan sesuai dengan tujuan yang diharapkan (subjektif dan objektif) 2 Simpulkan hasil kegiatan 3 Berikan reinforcement positif pada pasien dan keluarga 4 Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya 5 Akhiri kegiatan dan membaca hamdalah 129
6 Cuci tangan 2 5 Dokumentasi 1 Catat hasil tindakan dalam catatan keperawatan JUMLAH NILAI Penjelasan : Nilai = Bobot x Skor 0 Tidak dilakukan mahasiswa 1 Dilakukan, tapi belum sempurna Nilai Mahasiswa = Nilai Pengetahuan + Nilai Keterampilan 2 Dilakukan dengan sempurna Tangerang, ........, .................., 20 Dosen Penguji (..........................................) LAMPIRAN 12 130
CHECKLIST PENILAIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I KETERAMPILAN TINDAKAN TES TOURNIQUET (RUMPLE LEEDE) Nama Mahasiswa : ............................................ Semester : ....................................... No Aspek Keterampilan yang Dinilai Bobot Skor Nilai 2.4 012 1 A Pengetahuan 1.5 1 Menyebutkan Defenisi 3 2 Menyebut Tujuan 3 Menyebutkan Indikasi 4 Meyebutkan Peralatan 5 Menyebutkan Prinsip Pembendungan B Keterampilan Pra Analitik 1) Melakukan Persiapan Perawat 1. Cek catatan perawatan 2. Ceek catatan medis klien 3. Cuci tangan 1 2) Melakukan Persiapan alat dan bahan 3) Melakukan Persiapan Pasien 1. Kaji identitas klien untuk mengetahui Benar pasien 2. Kaji kondisi klien agar lebih Memahami kondisi pasien 3. Atur posisi Pasien Senyaman Mungkin Analitik Orientasi 1. Atur posisi Pasien Senyaman Mungkin 2. panggil klien/keluarga dengan namanya 1) 3. Jelaskan tujuan, 2 4. prosedur dan lama tindakan pada 2) keluarga/pasien 5. anjurkan klin untuk bertanya dan membaca basmalah Melakukan Tahapan Kerja 1. Pasang Manset tensimeter pada lenga atas, carilah tekanan sistolik (TS)dan tekanan diastolik (TD) 2. Buat lingkaran pd bagian volar lengan bawah 3. Pasang lagi tensimeter dan buatlah tekanan sebesar ½ x (TS+TD). Pertahankan tekanan ini selama 5-10 menit 4. Longgarkan manset lalu perhatikan ada tidaknya Petechie dalam lingkaran yang telah di bulatkan. 131
3 Paska Analitik 1.5 Interprestasi 1 1) v < 10 ptechie : rumple leed negatif 2.5 v > 10 ptechie : rumple leed positif. Terminasi 1. Evaluasi kegiatan yang dilakukan sesuai dengan tujuan yang diharapkan (subjektif dan objektif) 2) 2. Simpulkan hasil kegiatan 3. Berikan reinforcement positif pada keluarga 4. Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya 5. Akhiri kegiatan dan membaca hamdalah 6. Cuci tangan 3) Dokumentasi JUMLAH NILAI Penjelasan : Nilai = Bobot x Skor 0 Tidak dilakukan mahasiswa 1 Dilakukan, tapi belum sempurna Nilai Mahasiswa = Nilai Pengetahuan + Nilai Keterampilan Tangerang, ........, ................., 20 2 Dilakukan dengan sempurna Dosen Penguji ( .....................................) LAMPIRAN 13 132
CHECKLIST PENILAIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I KETERAMPILAN TINDAKAN TRANSFUSI DARAH Nama Mahasiswa : ............................................ Semester : ......................................... No Aspek Keterampilan yang Dinilai Bobot Skor Nilai 2 012 A Pengetahuan 1 1 Menyebutkan Defenisi 2 Menyebut Tujuan 3 Menyebutkan Persiapan Perawat 4 Meyebutkan Alat dan Bahan 5 Menyebutkan Persiapan Pasien 6 Menyebutkan Tahap Orientasi B Keterampilan 1 Tahapan kerja 1) Jelaskan prosedur yang akan dilakukan 2) Cuci tangan kemudian Baca Basmalah 3) Gantungkan larutan NaCl 0,9% dalam botol untuk digunakan setelah transfusi darah 4) Gunakan slang infus yang mempunyai filter (slang 'Y' atau tunggal). 5) Lakukan pemberian infus NaCl 0,9% (Lihat Prosedur pemasangan Infus)) terlebih dahulu sebelum pemberian transfusi darah 6) Lakukan terlebih dahulu transfusi darah dengan memeriksa identifikasi kebenaran produk darah : periksa kompatibilitas dalam kantong darah, periksa kesesuaian dengan identifikasi pasien, periksa kadaluwarsanya, dan periksa adanya bekuan 7) Buka set pemberian darah 1) Untuk slang 'Y', atur ketiga klem 2) Untuk slang tunggal, klem pengatur pada posisi off 8) Cara transfusi darah dengan slang 'Y' : 1) Tusuk kantong NaCl 0,9% 2) Isi slang dengan NaCl 0,9% 3) Buka klem pengatur pada slang 'Y', dan hubungkan ke kantong NaCl 0,9% 4) Tutup/klem pada slang yang tidak di gunakan 5) Tekan sisi balik dengan ibu jari dan jari telunjuk (biarkan ruang filter terisi sebagian) 6) Buka klem pengatur bagian bawah dan biarkan slang terisi NaCl 0,9% 133
7) Kantong darah perlahan di balik-balik 1 - 2 kali agar 2 sel-selnya tercampur. Kemudian tusuk kantong darah pada 1 tempat penusukan yang tersedia dan buka klem pada slang dan filter terisi darah 9) Cara transfusi darah dengan slang tunggal : 1) Tusuk kantong darah 2) Tekan sisi balik dengan ibu jari dan jari telunjuk sehingga filter terisi sebagian 3) Buka klem pengatur, biarkan slang infus terisi darah 10) Hubungkan slang transfusi ke kateter IV dengan membuka klem pengatur bawah 11) Setelah darah masuk, pantau tanda vital tiap 5 menit selama 15 menit pertama, dan tiap 15 menit selama 1 jam berikutnya 12) Setelah darah di infuskan, bersihkan slang dengan NaCl 0,9% 13) Rapihkan Alat, Baca Mandallah 14) Cuci tangan setelah prosedur dilakukan 2 Evaluasi 1) Cek lima benar pemberian obat 2) Cek keamanan infuse transfusi 3) Perhatikan kelancaran infus 4) Cek rasa nyaman atau respon klien terhadap pemberian tindakan 3 Dokumentasi 1) Waktu pemasangan 2) Vena yang dipasang 3) Cairan dan tetesan yang diberikan 4) Respon klien 5) Nomor abocath yang dipasang 6) Nama jelas dan paraf perawat yang memasang 7) Catat type, jumlah dan komponen darah yang di berikan JUMLAH NILAI Penjelasan : Nilai = Bobot x Skor 0 Tidak dilakukan mahasiswa 1 Dilakukan, tapi belum sempurna Nilai Mahasiswa = Nilai Pengetahuan + Nilai Keterampilan Tangerang, ........, .................., 20 2 Dilakukan dengan sempurna Dosen Penguji (................................) 134
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138