Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Diktat Pengujian Mutu Benih

Diktat Pengujian Mutu Benih

Published by irwanto aja, 2018-09-24 02:06:05

Description: Pengujian Mutu Benih Untuk Kelas XII
Semeter III dan IV
SMK PP N Banjarbaru
Oleh
Fofo Arofi,S.ST,MP

Keywords: Benih

Search

Read the Text Version

i | Diktat Pengujian Mutu Benih oleh Fofa Arofi, SST. MP

LEMBAR PENGESAHAN DIKTAT “ PENGUJIAN MUTU BENIH ” UNTUK MATA PELAJARAN MUTU BENIH KELAS XII SEMESTER III DAN IV SMK-PP NEGERI BANJARBARU Telah disahkan penggunaannya untuk siswa di SMK-PP Negeri Banjarbaru, Pada tanggal 7 Agustus 2017 Banjarbaru, 7 Agustus 2017 Kepala SMK - PP Negeri Banjarbaru Suherman, SP., MP NIP. 19600616 199103 1 001i | Diktat Pengujian Mutu Benih oleh Fofa Arofi, SST. MP

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkananugerah- Nya sehingga DIKTAT PENGUJIAN MUTU BENIH dapat diselesaikandengan baik. Diktat ini sebagai acuan bagi siswa kelas XII Program KeahlianAgribisnis Pembenihan dan Kulturjaringan pada semester III dan IV khususnya matapelajaran Mutu Benih. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih yang sedalam –dalamnya kepada:1. Kepala Sekolah SMK PP Negeri Banjarbaru Bapak Suherman, SP., MP,2. Rekan sejawat ( semua guru) di SMK PP Banjarbaru.3. Siswa/ Siswi SMK – PP N Banjarbaru4. Serta semua pihak yang telah banyak membantu. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam diktat ini sehingga kritikdan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga Diktat ini dapat menjadimedia pembelajaran dan acuan bagi siswa khususnya mata pelajaran Mutu Benih. Banjarbaru, Agustus 2017 Penulisii | Diktat Pengujian Mutu Benih oleh Fofa Arofi, SST. MP

DAFTAR ISI HAL URAIAN i iiLEMBAR PENGESAHAN iiiKATA PENGANTAR ivDAFTAR ISI vDAFTAR TABEL viDAFTAR GAMBAR 1PENDAHULUAN 1BAB I. PENGAMBILAN CONTOH BENIH 1 10 A. Tujuan pembelajaran 11 B. Uraian materi 13 C. Latihan soal 13 D. Petunjuk praktikum 13BAB II. UJI KEMURNIAN BENIH 18 A. Tujuan pembelajaran 20 B. Uraian materi 23 C. Latihan soal 23 D. Petunjuk praktikum 23BAB III. MENGHITUNG BERAT 1000 BENIH 27 A. Tujuan pembelajaran 28 B. Uraian materi 29 C. Latihan soal 29 D. Petunjuk praktikum 29BAB IV. UJI DAYA KECAMBAH 31 A. Tujuan pembelajaran 33 B. Uraian materi 37 C. Latihan soal 37 D. Petunjuk praktikum 37BAB V. UJI KADAR AIR 42 A. Tujuan pembelajaran 43 B. Uraian materi C. Latihan soal 46 D. Petunjuk praktikum 46BAB VI. UJI PEMATAHAN DORMANSI 48 A. Tujuan pembelajaran 50 B. Uraian materi C. Latihan soal 51 D. Petunjuk praktikumDAFTAR PUSTAKAiii | Diktat Pengujian Mutu Benih oleh Fofa Arofi, SST. MP

DAFTAR TABELTabel URAIAN HAL1 Ukuran Berbagai Tipe Stik Trier 32 Berat Minimum Contoh Kirim 53 Bobot Minimum Contoh Kiriman Dan Contoh Kerja 9 Kemurnian Benih (Ista, 1985) 184 Data Analisis Kemurnian Benih Padi Varietas Inpari 30 365 Rata-rata Toleransi Maksimum Diantara 4 Ulangan @100 Butir 36 Dalam Pengujian Daya Kecambah. 456 Data Uji Daya Kecambah Benih Padi Varietas PB 427 Contoh Data Hasil Uji Kadar Air Padiiv | Diktat Pengujian Mutu Benih oleh Fofa Arofi, SST. MP

DAFTAR GAMBARGambar URAIAN HAL1 Pengambilan Contoh Primer 42 Pembagian Contoh kirim menjadi Contoh Kerja 6 Menggunakan Seed Divider manual. 83 Pelaksanaan Pengambilan Contoh Kerja 194 Pelaksanaan Uji Kemurnian Benih 275 Menghitung benih sebelum mengetahui bobot 1000 benih 326 Pelaksanaan Uji Daya Kecambah Menggunakan Kertas 417 Pengujian Kadar Air Benih Padi 498 Pematahan Dormansi Benih Padi secara kimiawiv | Diktat Pengujian Mutu Benih oleh Fofa Arofi, SST. MP

PENDAHULUANLatar Belakang Pengujian benih itu sangat penting, terujinya benih berarti terhindarnya para petani dari berbagai kerugian yang dapat timbul dalam pelaksanaan usaha taninya. Selain itu benih yang baik atau unggul ditunjang dengan kultur teknik yang mantap, akan dapat meningkatkan berbagai produk pertanian (Kartasapoetra, 2003). Pengujian benih ditujukan untuk mengetahui mutu dan kualitas benih. Informasi tersebut tentunya akan sangat bermanfaat bagi produsen, penjual maupun konsumen benih. Karena mereka bisa memperoleh keterangan yang dapat dipercaya tentang mutu atau kualitas dari suatu benih (Sutopo, 2002). Faktor kualitas benih ditentukan oleh persentase dari benih murni, benih tanaman lain, biji herba, kotoran yang tercampur, gaya berkecambah atau daya tumbuh benih, benih berkulit keras, terdapatnya biji-bijian herba yang membahayakan benih, terbebasnya benih dari penyakit dan hama tanaman, kadar air benih serta hasil pengujian berat benih per seribu biji benih yang dimaksud (Kartasapoetra, 2003) Viabilitas benih atau daya hidup benih yang dicerminkan oleh dua informasi masing-masing daya kecambah dan kekuatan tumbuh dapat ditunjukkan melalui gejala metabolisme benih dan/atau gejala pertumbuhan. Uji viabilitas benih dapat dilakukan secara tak langsung, misalnya dengan mengukur gejala-gejala metabolisme ataupun secara langsung dengan mengamati dan membandingkan unsur-unsur tumbuh penting dari benih dalam suatu periode tumbuh tertentu. Selain uji viabilitas benih terdapat pula uji kesehatan benih, yaitu untuk mengetahui kondisi kesehatan dari suatu kelompok benih. Kesehatan benih juga merupakan salah satu faktor yang menentukan nilai lapangannya. Di samping itu uji kesehatan benih juga ditunjukkan untuk mengetahui penyebab dari abnormalitas kecambah dalam uji perkecambahan di laboratorium (Sutopo, 2002). Pelaksanaan pengujian mutu benih meliputi beberapa tahapan, yang pertama dilakukan adalah pengambilan contoh benih, kemudian pengujian kemurnian benih dan kadar air. Setelah itu barulah dilakukan uji daya kecambah, uji kekuatan tumbuh benih ataupun uji kesehatan benih terhadap contoh tersebut (Kartasapoetra, 2003).vi | Diktat Pengujian Mutu Benih oleh Fofa Arofi, SST. MP

BAB I. PENGAMBILAN CONTOH BENIH A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini diharapkan peserta didik mampu: 1. Mengetahui cara pengambilan contoh primer, sekunder, kirim dan kerja 2. Mengetahui kriteria pengambilan contoh benih pada setiap komoditas 3. Melakukan pengambilan contoh benih dengan benarB. URAIAN MATERI1) PENGAMBILAN CONTOH BENIH Sebagai langkah pertama dalam pelaksanaan pengujian benih adalahmenyediakan suatu contoh benih yang dapat dianggap seragam dan memenuhipersyaratan yang telah ditentukan oleh ISTA. Suatu contoh benih yang diuji harus dapatmewakili keseluruhan kelompok benih yang lebih besar jumlahnya. Ada empat macamcontoh benih yang dinyatakan dalam peraturan ISTA, yaitu :1. Contoh primer (primary sampel) adalah benih yang diambil dalam jumlah besar dari berbagai tempat penyimpanan baik wadah maupun bulk.2. Contoh campuran (composite sample) adalah semua contoh primer yang dijadikan satu dan dicampur dalam satu tempat (kantong, kotak, tray, dan lain-lain). Biasanya contoh campuran jauh lebih besar dari yang diperlukan sehingga harus dikurangi.3. Contoh yang dikirim ke laboratorium (submitted sample) adalah contoh campuran yang telah dikurangi sampai jumlah berat tertentu yang telah ditetapkan dan kemudian dikirim ke laboratorium penguji benih.4. Contoh uji (working sample) adalah contoh benih yang diambil dari “submitted sample” dan digunakan sebagai bahan uji benih di laboratorium(Sutopo, 2002). Dari sampel-sampel benih tersebut hanya jumlah yang diperlukan dalamanalisis, sisa dari sample kemudian disimpan dalam rak-rak khusus sebagai persediaansekiranya tes perlu diulang. Dalam pengujian benih penguji harus memperhatikan danmenjaga bahwa benih-benih yang diuji itu tetap asli atau utuh (Kartasapoetra, 2003).1 | Diktat Pengujian Mutu Benih oleh Fofa Arofi, SST. MP

Sebagai langkah pertama dalam pengujian mutu benih adalah menyediakan contoh benih yang dapat dianggap seragam dan memenuhi persyratan yang telah ditentukan oleh ISTA. Benih pertanian dan holtikultura : untuk benih yang berukuran seperti Triticum spp atau lebih besar, berat maksimum untuk setiap kelompok benih adalah 20.000 kg. untuk benih yang lebih kecil dari Triticum spp, berat maksimumnya adalah 10.000 kg. benih pohon-pohonan : untuk benih yang berukuran seperti benih Fagus spp atau lebih besar, berat maksimumnya adalah 5.000 kg. untuk benih yang lebih kecil dari benih Fagus spp berat maksimumnya adalah 1.000 kg. Prinsip pengambilan cotoh benih adalah mengambil benih dari beberapa bagian dari suatu kelompok benih yang kemudian dicampur menjadi satu. Penarikan contoh dilakukan dengan mengambil benih dari berbagai sudut pada wadah terpilih dalam jumlah yang sama. Pada saat penarikan contoh, tangan dimasukkan dengan telapak tangan terbuka, dan pada saat dikeluarkan jari-jari tangan hendaknya menggenggam benih secara rapat, sehingga tidak ada satu pun benih yang terlepas ketika tangan dikeluarkan dari dalam wadah. Benih-benih yang terambil dari setiap pengambilan contoh ini disebut contoh primer, sedangkan gabungan contoh-contoh primer disebut contoh komposit. Contoh benih yang diambil secara acak dari contoh komposit ini dapat digunakan sebagai contoh kiriman. Dari contoh kiriman ini kemudian diambil contoh kerja secara acak.2) Cara Pengambilana. Contoh primer (primary sample) Contoh primer dapat diambil dengan tangan atau dengan “seed trier” yaitu suatu alat untuk mengambil contoh benih. Apabila menggunakan tangan maka pengambilan contoh benih harus dilakukan pada kedalaman lebih dari 40 cm dari wadah atau bulk. Dalam beberapa hal dan untuk species tertentu, terutama yang benihnya sukar dialirkan, cara pengambilan contoh benih dengan tangan lebih memuaskan. Tetapi cara yang lebih umum dengan menggunakan seed trier. Alat ini terbuat dari pipa logam yang mempunyai celah-celah atau lubang-lubang di satu sisi melalui mana contoh benih dapat mesuk. Terdapat beberapa bentuk dan ukuran seed trier, tergantung pada ukuran benih.2 | Diktat Pengujian Mutu Benih oleh Fofa Arofi, SST. MP

Tabel 1. Ukuran Berbagai Tipe Stik Trier Code Article Length/Description(1) 130174 Conical seed probe (nobe) 250 mm (stainless steel)(2) 130171 Cocoa - coffee probe (nobe) 360 mm (steel)(3) 130179 Probe for powdery products 300 mm, Ø 14 mm (stainless (nobe) steel)(4) 130180 RKS probe (stick) 1,5 m, Ø 30 mm (aluminium)(4) 609205 RKS probe (stick) 1 m, Ø 30 mm (aluminium)Stik trier atau sleve trier, untuk pengambilan contoh benih dari wadah : Benih clover dan benih-benih berukuran kecil lainnya yang mudah mengalir,digunakan trier berukuran panjang 762 mm, diameter 12,7 mm dan 9 celah. Benihcerealia, digunakan trier berukuran panjang 762 mm, diameter 25,4 mm dan 6 celah.Nobbe trier atau spear Alat ini sangat cocok untuk pengambilan benih dari wadah (karung, kantong,dan lain-lain). Berukuran panjang 250, 300, 360 mm dengan diameter 14 mm untukbenih cerealia dan 10 mm untuk benih clover dan sejenisnya.Intensitas pengambilan contoh benih a. Benih disimpan dalam silo (bulk), apabila berat kelompok benih : 1) Kurang dari 50 kg : paling sedikit harus diambil 3 contoh primer. 2) Sampai dengan 500 kg : paling sedikit harus diambil 5 contoh primer. 3) 501-3.000 kg : paling sedikit 5 contoh primer masing-masing dengan berat 300 kg. 4) 3001-20.000 kg : paling sedikit 10 contoh primer masing-masing dengan berat 500 kg. (sutopo, lita. 2004) b. Benih yang disimpan dalam wadah : 1) Sampai dengan 5 wadah : paling sedikit dari setiap wadah diambil contohnya sehingga diperoleh 5 contoh primer. 2) 6-30 wadah : dari setiap 3 wadah diambil 1 contoh tetapi tidak boleh kurang dari 5 contoh primer. 3) Lebih dari 30 wadah : dari setiap 5 wadah diambil 1 contoh tetapi tidak boleh kurang dari 10 contoh primer.3 | Diktat Pengujian Mutu Benih oleh Fofa Arofi, SST. MP

Pengambilan contoh primer dari wadah tersebut dilakukan secara acak dansebaiknya diambil dasar seberat 100 kg. untuk wadah-wadah yang lebih kecil sebaiknyadigabungkan membentuk suatu unit dengan bertmaksimum 100 kg. sebagai contoh :a. Untuk 10 wadah dari 40 kg dibentuk : 5 unitb. wadah daru 40 kg dibentuk : 1 unitc. 20 wadah dari 40 kg dibentuk : 1 unitd. dah dari 1 kg dibentuk : 1 unit Gambar 1. Pengambilan Contoh Primer b. Contoh campuran (composit sample), Contoh campuran (composit sample), Semua contoh primer dijadikan satu dan dicampur dalam satu wadah dapat dalam kantong, kaleng, kotak atau tray. Jumlah contoh campuran ini jauh lebih banyak dari yang diperlukan untuk diuji. Oleh karena itu masih harus dikurangi lagi.c. Contoh kirim (submitted sample), Contoh kirim (submitted sample), berasal dari contoh campuran yang telahdikurangi, sesuai dengan berat minimum yang telah ditetapkan oleh peraturan ISTA.Contoh berat minimum submitted sample unutuk species-species berikut ini4 | Diktat Pengujian Mutu Benih oleh Fofa Arofi, SST. MP

Tabel 2. Berat Minimum Contoh Kirim Berat Contoh Kirim (gram) No Komoditas 1.000 1.500 1 Padi 1.000 2 Jagung 1.000 3 Kacang tanah 1.000 4 Kedele 5 Kacang hijauPembuatan contoh kirim dengan :a Mengurangi contoh campuranb Pengurangan dapat dilakukan dengan cara acak parohan atau pembagi contoh benih (seed sample divider)c Apabila tidak mungkin dilakukan dengan cara acak parohan, contoh campuran langsung dikirim semuanyaApabila contoh campuran sama dengan contoh kirim, maka contoh campuran dianggapsebagai contoh kirim.Penanganan contoh kirim dapat dilakukan dengan :a Contoh kirim diberi identitas yang sesuai dengan kelompok benihb Contoh kirim dikemas dalam wadah yang dapat menghindarkan benih dari kerusakan selama pengangkutanc Tanggal penerimaan, tangal kirim, dan identitas contoh kirim dicatat setelah contoh kirim diterima oleh instansi pengujid Contoh kirim hendaknya diuji setelah tiba di instansi penguji.d. Contoh kerja (working sample) Contoh kerja (working sample), berasal dari submitted sample. Untukmendapatkan contoh uji yang seragam, maka submitted sample harus diaduk terlebihdahulu didalam suatu alat pengaduk (mixer) kemudian baru diacak. Ada beberapametode pengacakan yaitu : 1. Metode pembagi secara mekanik (mechanical divider method) a Conical divider (Boerner type) b Soil divider c Centrifugal divider (Gamet type)5 | Diktat Pengujian Mutu Benih oleh Fofa Arofi, SST. MP

2. Metode pengacakan dengan cangkir (random cups method) 3. Metode sendok (spoon method) Ketentuan penarikan contoh a. Pengambilan contoh dari suatu kelompok benih dilakukan secara manual b. Pengambilan contoh dilakukan oleh petugas yang terlatih atau berpengalaman dalam penarikan contoh benih dan atas pemintaan petugas, pemilik benih memberikan informasi tentang kelompok benih. (Sumber : SNI 01-7136-2005 - Badan Standarisasi Nasional)Gambar 2. Pembagian Contoh kirim menjadi Contoh Kerja Menggunakan Seed Divider manual.6 | Diktat Pengujian Mutu Benih oleh Fofa Arofi, SST. MP

Contoh kirim yang telah didapat dijadikan contoh kerja dengan membagi contohkirim tadi. Pembagian dilakukan dengan seed divider, benih terlebih dahulu diadukdalam baki. Cara pembagian yaitu dengan memasukan benih pada corong seed divider,ratakan begian atasnya agar pembagian benih dapat seimbang. Jika benih yangpembagian benih dianggap tidak seimbang maka pembagian dapat diulang kembali,maksudnya adalah agar berat dari pembagian tersebut dapat sama 500 gram dan benihdapat diacak. Pembagian benih dilakuan sampai 3 kali, sehingga berat benih mencapai125 gram. Untuk mengetahui berat benih ini dan untuk memastikan bahwa setiap tahappembagian benih seimbang, maka pada setiap tahap pembagian benih dapat ditimbangterlebih dahulu. Pembagian benih yang telah dianggap seimbang, merata, dan teracaksempurna sampai benih tersebut mencapai berat 125 gram maka benih dapat dijadikansebagai contoh kerja. Bobot minimum contoh kirim dan contoh kerja kemurnian benihdisajikan pada Tabel 3. Sebelum melakukan pembagian contoh benih menjadi contohkerja perlu dibuat skema pengambilan contoh. Pengambilan skema bertujuan untukmempermudah menentukan hasil pembagian yang akan digunakan sebagai sampelkerja. Contoh skema pengambilan contoh kerja Contoh Kirim = 705 gram Skema pengambilan contoh kerja : 705352,5 352,5176,25 176,2588,125 88,125 (1) 44,0625 44,0625 (2) 22,03125 22,03125 11,015625 11,015625 (3) 5,5078125 5,50781257 | Diktat Pengujian Mutu Benih oleh Fofa Arofi, SST. MP

a) Menggambar Skema b). Memasukkan Benih Kedalam Elektrik Deffiderc). Membagi Benih Menjadi d).Menyimpan Benih Yang Tidak Dua Bagian Digunakane). Menimbang Benih Pada f). Menimbang Benih Pada Timbangan Kasar Neraca AnalitikGambar 3. Pelaksanaan Pengambilan Contoh Kerja8 | Diktat Pengujian Mutu Benih oleh Fofa Arofi, SST. MP

Tabel 3. Bobot Minimum Contoh Kiriman Dan Contoh Kerja Kemurnian Benih No Komoditas Contoh kiriman (gram) Contoh kerja (gram)1 Bayam 10 22 Blewah 150 703 Buncis 1000 7004 Cabe besar 150 155 Cabe rawit 150 156 Gambas 350 1807 Gandum 1000 1208 Jagung 1000 9009 Jelai 1000 12010 Kacang gude 1000 20011 Kacang hijau 1000 120-15012 Kacang merah 1000 100013 Kacang panjang 1000 10014 Kacang tanah 1000 100015 Kacang tunggak 1000 10016 Kangkung 200 10017 Kecipir 1000 70018 Koro benguk 1000 70019 Kedelai 1000 50020 Kol 100 1021 Lobak 300 3022 Mentimun 150 7023 Padi 1000 60-7024 Petsai 40 425 Sawi 40 426 Semangka 1000 25027 Sorgum 900 9028 Spinas 250 2529 Terong 150 1530 Tomat 70 731 Waluh 350 18032 Wortel 30 39 | Diktat Pengujian Mutu Benih oleh Fofa Arofi, SST. MP

C. LATIHAN SOAL Untuk meningkatkan pemahaman kalian tentang pengambilan contoh benih,kerjakan soal berikut dengan benar. 1) Jelaskan pengertian contoh benih primer, komposit, kirim dan kerja 2) Jelaskan kriteria pengambilan contoh primer berdasarkan ukuran penyimpanan benih! 3) Buatlah skema pengambilan contoh kerja benih padi dengan contoh kirim 800 gram 4) Apa tujuan dari pengambilan Contoh Kerja? 5) Bagaimana prinsip yang digunakan dalam pengambilan contoh kerja? 6) Apabila contoh campuran sama dengan contoh kirim, berapakah contoh kirim yang diambil dari contoh campuran tersebut? 7) Jelaskan intensitas pengambilan benih yang diambil dari wadah! 8) Apa akibat yang ditimbulkan apabila pengambilan contoh primer tidak mewakili keseluruhan benih yang ada? 9) Sebutkan penanganan contoh kirim setelah sampai di lab pengujian mutu benih. 10) Sebutkan Intensitas pengambilan contoh benih pada Benih disimpan dalam silo (bulk) dengan berat: a. Kurang dari 50 kg : b. Sampai dengan 500 kg c. 501-3.000 kg d. 3001-20.000 kg10 | Diktat Pengujian Mutu Benih oleh Fofa Arofi, SST. MP

D. PETUNJUK PRAKTIKUM PENGAMBILAN CONTOH KERJAA. TujuanUntuk mendapatkan contoh dalam jumlah yang sesuai untuk pengujian danmempunyai komposisi komponen sama dengan lot benihnya.B. Alat dan Bahan a. Alat : 1. devider (alat pembagi benih) 2. Timbangan kasar (ohaus) 3. Timbangan analitik 4. Nampan 5. Petridishb. Bahan : 1. Contoh kirim benih padi C. Langkah Kerja : 1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan; 2. Buatlah skema penambilan contoh kerja 3. Lakukan pembagian dengan memasukkan contoh kirim kecorong penampung pada alat devider; 4. Buka penyekat pada corong agar benih turun kebawah hingga terbagi menjadi dua bagian, jika semua benih telah keluar dari kedua corong, masukkan lagi benih kedalam devider penyekat dalam keadaan tertutup,11 | Diktat Pengujian Mutu Benih oleh Fofa Arofi, SST. MP

setela beni dimasukkan buka penyekat untuk membuat beni terbagi lagi. Lakukan sampai tiga kali agar benih homogen; 5. Bagi benih dengan cara diatas dengan melihat skema pembagian contoh kerja sebelumnya didapat contoh kerja benih minimal 70 gram dan menimbangnya di timbangan kasar; 6. Timbang kembali hasil contoh kerja menggunakan timbangan analitik dengan 2 desimal dan catat pada plastik klip menggunakan timbangan analitik dengan menggunakan spidol permanen; 7. Bersihkan kembali alat yang dipakai dan kembalikan alat ke asalnya.12 | Diktat Pengujian Mutu Benih oleh Fofa Arofi, SST. MP

BAB II. UJI KEMURNIAN BENIH A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini diharapkan peserta didik mampu: 1. Mengetahui cara uji kemurnian benih 2. Melakukan uji kemurnian dengan benar 3. Menghitung persentase kemurnian benihB. URAIAN MATERI UJI KEMURNIAN Pengujian benih merupakan metode untuk menentukan nilai pertanamandilapangan. Oleh karena itu, komponen-komponen mutu benih yang menunjukankorelasi dengan nilai pertanaman benih di lapang harus dievaluasi dalampengujian. Dalam pengujian benih mengacu dari ISTA, dan beberapa penyesuaiantelah diambil untuk mempertimbangkan kebutuhan khusus (ukuran, struktur, polaperkecambahan) jenis-jenis yang dibahas di dalam petunjuk ini. Beberapapenyesuaian juga telah dibuat untuk menyederhanakan prosedur pengujian benih.Pengujian benih mencakup pengujian mutu fisik fisiologi benih (Harjadi,1979). Kemurnian benih adalah tingkatan kebersihan benih dari materi-materi nonbenih/serasah, atau benih varietas lain yang tidak diharapkan. Biasanya kemurnianbenih dinyatakan dalam persentase (%). Pengujian kemurnian benih adalahpengujian yang dilakukan dengan memisahkan tiga komponen benih murni, benihtanaman lain, dan kotoran benih yang selanjutnya dihitung presentase dari ketigakomponen benih tersebut. Tujuan analisis kemurnian adalah untuk menentukankomposisi benih murni, benih lain dan kotoran dari contoh benih yang mewakililot benih (Heddy, 2000). Analisa kemurnian benih biasanya dilakukan secara duplo. Beda antara hasilulangan pertama dan kedua tidak boleh lebih tinggi atau lebih rendah dari 5%.Setiap komponen ditimbang lalu ditotal, dimana berat total seharusnya denganberat mula-mula keseluruhan contoh uji untuk kemurnian tetapi bisa kurang.13 | Diktat Pengujian Mutu Benih oleh Fofa Arofi, SST. MP

Persentase dari setiap komponen didapatkan dari berat masing-masing komponendibagi berat total kali 100%. Hasilnya ditulis dalam dua desimal atau dua angka dibelakang koma (Kartasapoetra, 1986). Menurut pengujian kemurnian benih, sampel benih yang diuji dapatdipisahkan menjadi empat komponen, yaitu :1. Benih murni2. Benih spesies tanaman lain3. Benih gulma4. Kotoran Benih murni adalah benih yang sesuai dengan pernyataan pengirim atausecara dominan ditemukan di dalam contoh benih termasuk benih-benih varietaslain dalam jenis tanaman tersebut. Misalnya :1. Benih utuh, benih muda, benih berukuran kecil, benih mengkerut dan benih yang sedikit rusak.2. Benih terserang penyakit atau benih yang mulai berkecambah, tapi benih tersebut masih bisa dikenali sebagai benih yang dimaksud. Jika sudah berubah karena adanya sclerotia, smutt balls atau metode balls maka termasuk dalam kotoran benih.3. Pecahan benih dengan ukuran yang lebih besar dari ½ ukuran semula. Khusus untuk famili tertentu yang terkelupas kulit benihnya termasuk dalam kotoran benih. Pada kacang-kacangan jika kotiledon terpisah termasuk kriteria benih yang rusak atau kotoran benih.4. Unit-unit kumpulan benih (Multiple Seed Unit)5. Unit Benih (Seed Unit) Benih tanaman lain (benih varietas lain) adalah benih tanaman selain yangdimaksudkan oleh pengirim. Penentuan benih varietas lain sebagai kotoran benihsama dengan pada penentuan benih murni (Pujiasmanto, 2000). Benih gulma adalah semua biji yang berasal dari tanaman gulma atautanaman yang pada umumnya dianggap sebagai tanaman pengganggu. Yangtermasuk dalam katagori ini :1. Semua benih gulma14 | Diktat Pengujian Mutu Benih oleh Fofa Arofi, SST. MP

2. Pecahan benih gulma yang berukuran separuh atau kurang dari ukuransesungguhnya, tetapi masih mempunyai embrio.Berikutnya yaitu kotoran benih, adalah semua bahan yang bukan bijitermasuk semua pecahan biji yang tidak memenuhi persyaratan baik darikomponen benih murni, spesies/varietas lain maupun benih gulma. Kotoran yangbiasa tercampur dalam benih adalah tanah, pasir, kerikil, potongan bagian-bagiantanaman seperti sekam, jerami, ranting, daun dan lain-lain. Dalam pengertian benih murni termasuk semua varietas dari species yangdinyatakan berdasarkan penemuan dengan uji laboratorium. Yang termasuk kedalam kategori benih murni dari suatu species adalah benih masak dan utuh, benihyang berukuran kecil, mengerut tidak masak, benih yang telah berkecambahsebelum diuji dan pecahan benih yang ukurannya lebih besar dari separuh benihyang sesungguhnya, asalkan dapat dipastikan bahwa pecahan benih itu termasukke dalam species yang dimaksud. Kemurnian benih adalah tingkatan kebersihan benih dari materi-materi nonbenih/serasah, atau benih varietas lain yang tidak diharapkan. Biasanya kemurnian benih dinyatakan dalam persentase (%). Pengujian kemurnian benihadalah pengujian yang dilakukan dengan memisahkan tiga komponen benihmurni, benih tanaman lain, dan kotoran benih yang selanjutnya dihitungpresentase dari ketiga komponen benih tersebut. Tujuan analisis kemurnian adalahuntuk menentukan komposisi benih murni, benih lain dan kotoran dari contohbenih yang mewakili lot benih. Untuk analisis kemurnian benih, maka contohuji dipisahkan menjadi 3 komponen sebagai berikut :a. Benih murni, adalah segala macam biji-bijian yang merupakan jenis/ spesiesyang sedang diuji. Yang termasuk benihmurni diantaranya adalah :• Benih masak utuh• Benih yang berukuran kecil, mengkerut, tidak masak• Benih yang telah berkecambah sebelum diuji• Pecahan/ potongan benih yang berukuran lebih dari separuh benih yang sesungguhnya.• Biji yang terserang penyakit dan bentuknya masih dapat dikenali15 | Diktat Pengujian Mutu Benih oleh Fofa Arofi, SST. MP

b. Benih tanaman lain, adalah jenis/ spesies lain yang ikut tercampur dalam contoh dan tidak dimaksudkan untuk diuji.c. Kotoran benih, adalah benih dan bagian dari benih yang ikut terbawa dalam contoh. Yang termasuk kedalam kotoran benih adalah: - Benih dan bagian benih - Benih tanpa kulit benih - Benih yang terlihat bukan benih sejati - Biji hampa tanpa lembaga pecahan benih = 0,5 ukuran normal - Cangkang benih, Kulit benih, Bahan lain, Sekam, pasir, partikel tanah, jerami, ranting, daun, tangkai, dll (Nasrudin, 2009). Benih species lain, komponen ini mencakup semua benih dari tanaman pertanian yang ikut tercampur dalam contoh dan tidak dimaksudkan untuk diuji. Benih gulma mencakup semua benih ataupun bagian vegetatif tanaman yang termasuk dalam kategori gulma. Juga pecahan gulma yang berukuran setengah atau kurang dari setengah ukuran yang sesungguhnya tetapi masih mempunyai embrio. Bahan lain atau kotoran, termasuk semua pecahan benih yang tidak memenuhi persyaratan baik dari komponen benih murni, benih species lain maupun benih gulma, partikel-partikel tanah, pasir, sekam, jerami dan bagian- bagian tanaman seperti ranting dan daun. Pengambilan contoh benih dapat dilakukan secara simplo yaitu denganmelakukan pengambilan contoh kerja hanya satu kali, tetapi jika secara duplomaka pengambilan contoh kerja dilakukan 2 kali setengah berat contohkerja.Misalnya, benih padi (Oryza sativa) diterapkan metode simplo.Benihditimbang seberat 1000 gr. Lalu benih dibagi menjadi dua sama rata denganmenggunakan seed devider. Benih dicampur lagi agar homogen dan dibagi lagisampai berat benih menjadi62,5 gr. Benih seberat 62,5 gr ini disebarkan ke mejakerja untuk dipisahkan menjadi 3kelompok yaitu benih murni, benih varietas lain,dan kotoran benih. Sedangkan untuk benihkedelai (Glycine max) diterapkanmetode duplo. Pertama benih kedelai (Glycine max)ditimbang seberat 1000 gr.Benih dibagi menjadi 2 sama rata menggunakan seed divider.Lalu benih dicampurlagi agar homogen. Benih dibagi lagi menjadi 2 yang masing-masingseberat 500gr. Masing-masing benih 500 gr dibagi lagi menjadi 250 gr. Dua contoh16 | Diktat Pengujian Mutu Benih oleh Fofa Arofi, SST. MP

kerjabenih 250 gr, masing-masing disebar ke meja kerja untuk dipisahkan menjadi3 kelompok yaitu Benih murni, benih varietas lain, dan kotoran benih. Setelahcontoh kerja benih padi(Oryza sativa) dan kedelai (Glycine max) dibagi menjadi 3kelompok, berat benih varietaslain dan kotoran benih ditimbang denganmenggunakan timbangan digital. Berat benih murnisama dengan berat contohkerja dikurangi berat varietas lain dan kotoran benih. Masing komponen benihdipresentasikan berdasarkan beratnya. Setelah dilakukan pengabilan contoh kerja maka dilakukan penimbanganuntuk mengetahui berat awal benih sebelum dilakukan pengujian kemurnian.Tahap selanjutnya adalah analisis kemurnian, setiap benih diidentifikasi satupersatu secara visual bedasarkan penampakan morfologi. Semua benih tanamanlain dan kotoran benih dipisahkan. Setelah dilakukan analisis kemudian dilakukanpenimbangan pada setiap komponen tersebut. Hasil dari penimbangan dilakukanperhitungan faktor kehilangan. Dari hasil data yang didapat, lakukan perhitungan persentase ketigakompomen tersebut dengan rumus a. Perhitunga persentase benih murni (BM) %BM = b. Perhitungan persentase benih tanaman lain (BTL) %BM = c. Perhitungan persentase kotoran benih (KB) %BM =Contoh hasil Analisis Kemurnian17 | Diktat Pengujian Mutu Benih oleh Fofa Arofi, SST. MP

1. Tanggal pengujian : 04/01/2017No Laboratorium : Sy. 909Contoh Kirim : 1050 gramContoh Kerja : 70,45 gramVarietas/kelas benih : Inpari 30/BRTabel 4. Data Analisis Kemurnian Benih Padi Varietas Inpari 30 Berat Berat (%) Keterangan (gram)Benih Murni 68,66 98,2 Kotoran benih terdiri dari gabah hampa, pecahan benih lebih dari 1/2, dan tangkaiBenih 0,76 1,1 benih, benih kedelai dan benih sawiTanaman Lain 0,7Kotoran Benih 0,47 100,0 69,89JumlahC. LATIHAN SOAL 1. Apa prinsip analisis kemurnian benih? 2. Sebutkan dan jelaskan alat-alat analisis kemurnian! 3. Sebutkan rumus perhitungan Benih Murni(BM)! 4. Apa syarat suatu benih yang dapat dikatakan benih murni? 5. Apa syarat suatu benih yang dapat dikatakan kotoran benih? 6. Apa syarat suatu benih yang dapat dikatakan benih tanaman lain? 7. Apa itu maksudnya TRACE? 8. Berapa persentase minimal benih murni? 9. Jika batang benih masih menempel pada benihnya apa itu termasuk benih murni?Jelaskan! 10. Jika benih mengalami kerusakan hingga 50%, termasuk komponen mana benih tersebut?18 | Diktat Pengujian Mutu Benih oleh Fofa Arofi, SST. MP

a)Menganalisis Benih b)Benih Setelah Dianalisisc)Kotoran Benih d)Menimbang Benih Murnie)Menimbang Kotoran Benih f)Hasil AnalisisGambar 4. Pelaksanaan Uji Kemurnian Benih19 | Diktat Pengujian Mutu Benih oleh Fofa Arofi, SST. MP

D. PETUNJUK PRAKTIKUM ANALISIS KEMURNIAN BENIH a. Definisi : Analisis kemurnian benih adalah pengujian yang dilakukan dengan memisahkan tiga komponen yaitu : benih murni (BM), benih tanaman lain (BTL) dan kotoran benih (KB). Yang selanjutnya dihitung persentasenya dari ketiga komponen benih tersebut. b. Tujuan : 1) Untuk mengetahui komposisi benih murni (BM), benih tanaman lain (BTL) dan kotoran benih (KB) dari contoh benih yang mewakili lot benih. 2) Untuk mengetahui persentase kemurnian benih dari suatu varietas. 3) Untuk menjaga kualitas benih terutama varietas unggul. c. Prinsip Analisisi Kemurnian Benih Memisahkan benih menjadi tiga komponen yaitu benih murni (BM), benih tanaman lain (BTL) dan kotoran benih (KB). Selanjutnya ketiga komponen tersebut dipersentasekan berdasarkan beratnya. d. Alat :20 | Diktat Pengujian Mutu Benih oleh Fofa Arofi, SST. MP

1) Timbangan analitik 2) Sendok plastik 3) Mangkuk plastik 4) Spidol permanen 5) Meja analisis kemurnian e. Bahan : 1) Contoh kerja benih padi 70 gram 2) Plastik klip 3) Kertas kemurnian f. Prosedur Kerja : 1) Menyiapkan alat dan bahan yang akan dipakai 2) Bersihkan alat yang akan digunakan 3) Mengeluarkan contoh kerja dari plastik ke meja kemurnian 4) Analisis satu persatu benih dengan memisahkan ketiga komponen yang terdapat pada contoh kerja 5) Timbang ketiga komponen (benih murni, benih tanaman lain dan kotoran benih) pada timbangan analitik secara bergantian, catat hasil berat pada timbangan 6) Masukkan ketiga komponen yang telah ditimbang kedalam plastik klip secara terpisah 7) Dari hasil data yang didapat, lakukan perhitungan persentase ketiga kompomen tersebut dengan rumus a. Perhitunga persentase benih murni (BM) %BM = b. Perhitungan persentase benih tanaman lain (BTL) %BM = c. Perhitungan persentase kotoran benih (KB) %BM = 8) Masukkan data hasil perhitungan pada kertas kemurnian.21 | Diktat Pengujian Mutu Benih oleh Fofa Arofi, SST. MP

Uraian Laporan : Nomor laboratorium, metode analisis, tanggal selesai analisis, persentase 1 desimal, jumlah persentase selururuh komponen harus 100%, untuk komponen yang kurang dari 0,05% dilaporkan/ditulis Trace, persentase benih murni, benih tanaman lain dan kotoran benih harus tercantum dalam laporan hasil uji, jika hasil analisis adalah nihil maka harus ditulis 0,0% pada kolom yang disediakan, nama latin dari benih murni, benih tanaman lain dan kotoran benih harus dicantumkan dalam laporan.22 | Diktat Pengujian Mutu Benih oleh Fofa Arofi, SST. MP

BAB III. MENGHITUNG BERAT 1000 BENIH A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini diharapkan peserta didik mampu: 1. Mengetahui cara perhitungan berat 1000 benih 2. Melakukan perhitungan berat 1000 benih dengan benar 3. Menghitung kebutuhan benih perluasanB. URAIAN MATERI Bobot 1.000 biji merupakan berat nisbah dari 1.000 butir benih yang dihasilkanoleh suatu jenis tanaman atau varietas. Salah satu aplikasi penggunaan bobot 1.000 bijiadalah untuk menentukan kebutuhan benih dalam satu hektar. Penentuan benih dapatdilakukan dengan menetukan bobot 1000 biji. Dengan mengetahui biji yang besar atauberat berarti menandakan biji tersebut pada saat dipanen sudah dalam keadaan yangbenar-benar masak, karena biji yang baik untuk ditanam atau dijadikan benih adalah bijiyang benar-benar masak. Penggunaan bobot 1000 biji adalah untuk mencari bobot rata-rata yang dapat menyebabkan ukuran benih yang konstan dalam beberapa spesieskarena penggunaan contohnya terlalu banyak, hal ini dapat menutupi variasi dalam tiapindividu tumbuhan. Penentuan berat untuk 1000 butir benih dilakukan karena karakter inimerupakan salah satu ciri dari suatu jenis benih yang juga tercantum dalam deskripsivarietas. Benih dapat dihitung secara manual dengan menggunakan sebuah spatula dandiletakkan pada sebuah tempat dengan warna permukaan kontras terhadap berwarnabenih, kemudian jumlah benih tersebut ditimbang. Pekerjaan menghitung jumlah benihakan lebih mudah dengan alat penghitung automatik. Bila alat tersebut digunakansecara benar maka tingkat ketepannya adalah sekitar + 5 % (Sutopo, 2002). Penentuan benih dapat dilakukan dengan menetukan bobot 1000 biji. Denganmengetahui biji yang besar atau berat berarti menandakan biji tersebut pada saatdipanen sudah dalam keadaan yang benar-benar masak, karena biji yang baik untukditanam atau dijadikan benih adalah biji yang benar-benar masak. Penggunaan bobot1000 biji adalah untuk mencari bobot rata-rata yang dapat menyebabkan ukuran benihyang konstan dalam beberapa spesies karena penggunaan contohnya terlalu banyak, hal23 | Diktat Pengujian Mutu Benih oleh Fofa Arofi, SST. MP

ini dapat menutupi variasi dalam tiap individu tumbuhan. Pada banyak spesies bobotbenih merupakan salah satu ciri fenotip yang paling kurang fleksibel. Bobot 1000 bijipadi dibedakan menjadi 3 kategori oleh Badan Pengendali Bimas yaitu bobot 1000 bijiberukuran kecil apabila kurang dari 20 gr, ukuran sedang antara 20-25 gr, dan untukukuran besar lebih dari 25 gr. Bobot 1.000 biji merupakan berat nisbah dari 1.000 butir benih yang dihasilkanoleh suatu jenis tanaman atau varietas. Salah satu aplikasi penggunaan bobot 1.000 bijiadalah untuk menentukan kebutuhan benih dalam satu hektar. Penentuan benih dapatdilakukan dengan menetukan bobot 1000 biji. Dengan mengetahui biji yang besar atauberat berarti menandakan biji tersebut pada saat dipanen sudah dalam keadaan yangbenar-benar masak, karena biji yang baik untuk ditanam atau dijadikan benih adalah bijiyang benar-benar masak. Penggunaan bobot 1000 biji adalah untuk mencari bobot rata-rata yang dapat menyebabkan ukuran benih yang konstan dalam beberapa spesieskarena penggunaan contohnya terlalu banyak, hal ini dapat menutupi variasi dalam tiapindividu tumbuhan. Penggunaan bobot 1000 biji adalah untuk mencari bobot rata-rata yang dapatmenyebabkan ukuran benih yang konstan dalam beberapa spesies karena penggunaancontohnya terlalu banyak, hal ini dapat menutupi variasi dalam tiap individu tumbuhan.Pada banyak spesies bobot benih merupakan salah satu ciri fenotip yang paling kurangfleksibel. Penentuan bobot 1000 benih berperan sangat penting dalam menentukanberapa jumlah benih yang harus di tabur dalam satu hektar lahan. Prinsip pelaksanaanpenentuan berat 1000 biji adalah 1000 butir benih hasil uji kemurnian benih ditimbangdengan tingkat kepekaan penimbangan pada uji kemurnian benih. Penentuan bobot 1000 biji suatu tanaman untuk mengetahui produktivitas suatutanaman pada suatu luas tertentu yang diharapkan dapat menentukan hasil dari suatuvarietas yang dapat beradaptasi dengan lingkungan. Untuk penentuan berat 1000 butirbenih, prinsip pelaksanaannya adalah 1000 butir benih hasil uji kemurnian benihditimbang dengan tingkat kepekaan penimbangan pada uji kemurnian benih, dapat jugadilakukan dengan penimbangan per 100 butir . Tiap varietas tanaman menpunyai ukuran berat 1000 biji yang khusus, dengandemikian perhitungan berat 1000 biji ini hanya berlaku untuk biji-biji satu tanaman.24 | Diktat Pengujian Mutu Benih oleh Fofa Arofi, SST. MP

Meskipun demikian variabilitas biji yang ada disebabkan oleh beberapa faktor luarantara lain sebagai berikut (Makarim,2009): a. Keadaan cuaca b. Intensitas sinar matahari c. Masa kering yang terlalu panjang d. Pemupukan e. Letak biji pada tanamanBobot 1000 biji padi dibedakan menjadi 3 kategori oleh Badan Pengendali Bimas yaitu: a.bobot 1000 biji berukuran kecil apabila kurang dari 20 gr b.ukuran sedang antara 20-25 gr c.untuk ukuran besar lebih dari 25 gr. Untuk mengetahui berat setiap kelompok benih per 1000 butir benih, penghi-tungan dapat dilakukan melalui 2 cara (ISTA) yaitu :1. Menghitung seluruh benih Seluruh benih murni dari analisis kemurnan dihitung (= x butir) Benih tersebut ditimbang (= Y g)2. Berat 1000 butir = Z = 1000 x Y/x Menghitung 1000 butir benih berdasarkan ulangan-ulangan, menjadi 8 ulangan kemudian dicari koefisien keragamannya. Bila CV > 4 maka pengujian harus diulang. Berat 1000 biji merupakan karakter kuantitatif dari suatu tanaman yang meliputibagian biji, panjang biji, jumlah biji, berat biomassa dan lain-lain. Umumnya karakterini dapat diukur dengam menggunakan satuan tertentu, sehingga disebut juga karaktermetrik. Karakter metrik tidak dapat dibedakan secara tegas, karena sebenarnya bersifatkontinue. Biasanya karakter ini dikendalikan oleh banyak gen minor, untukmenentukan hasil gabah tiap hektar perlu diketahui berat 1000 biji, karena berat 1000biji relatif tetap sehingga dapat digunakan untuk menyatakan hasil tiap hektar. Bobot seribu benih adalah kegiatan menelaah benih dengan membandingkandengan bobot benih dengan deskripsi yang telah ada sehingga dapat diketahui kualitasbenih. Benih dengan bobot besar dapat dianggap baik karena dimungkinkan benih25 | Diktat Pengujian Mutu Benih oleh Fofa Arofi, SST. MP

tersebut benar-benar masak pada saat pemanenanya. Berbeda dengan bibit yangpemanenannya sebelum masak maka bibit itu akan ringan.Prosedur Kerja a. Menghitung 1000 benih menggunakan seed counter b. Menimbang hasil perhitungan c. Mengulang kegiatan a dan b sampai 5 kali d. Menghitung standar deviasi dengan rumus Keterangan: s2 = varian s = standar deviasi (simpangan baku) xi = nilai x ke-i = rata-rata n = ukuran sampel • jika koefisien keragaman berat 100 butir benih antara 8 ulangan tersebut tidak lebih dari 6,0 untuk benih rumput-rumputan atau 4,0 untuk benih lainnya, maka berat 1000 butir benih dapat dihitung sebagai 10 kali rata-rata berat seluruh ulangan e. Menentukan berat 100 benih maksimum dan minimumnya.26 | Diktat Pengujian Mutu Benih oleh Fofa Arofi, SST. MP

Menghitung benih secara manualMenghitung 1000 benih dengan seed counter Gambar 5. Menghitung benih sebelum mengetahui bobot 1000 benihC. SOAL LATIHAN penanaman1. Faktor apa yang menentukan berat 1000 benih?2. Bagaimana cara menghitung bobot 1000 benih yang akurat?3. Apa fungsi mengetahui bobot 1000 benih suatu komoditas?4. Lakukan perhitungan berat 1000 benih pada benih jagung.5. Berdasarkan hasil perhitungan no 4. Tentukan kebutuhan benih jagung seluas 1 ha dengan jarak tanam 30 x 70 cm.27 | Diktat Pengujian Mutu Benih oleh Fofa Arofi, SST. MP

D. PETUNJUK PRAKTIKUM Menghitung Bobot 1000 Benih A. Tujuan Untuk mengetahui bobot 1000 benih pada komoditas yang diamati B. Alat dan Bahan a. Alat : 1. SEED counter 2. Timbangan analitik 3. sendok 4. Petridish b. Bahan : 1. Contoh kirim benih padi c. Langkah Kerja : 1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan; 2. Hitung benih menggunkan seed counter 3. Timbang bobot 1000 benih 4. Ulangi 5 kali dan catatat hasilnya 5. Hitung standar deviasinya 6. Tentukan bobot rata- rata benih, bobot minimum dan bobot maksimum28 | Diktat Pengujian Mutu Benih oleh Fofa Arofi, SST. MP

BAB IV. UJI DAYA KECAMBAH A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini diharapkan peserta didik mampu: 1. Mengetahui cara pengujian daya kecambah 2. Memahami konsep dan standar kecambah normal 3. Melakukan uji daya kecambah berbagai benih dengan benarB. URAIAN MATERI Pengujian daya kecambah adalah mengecambahkan benih pada kondisi yang sesuai untuk kebutuhan perkecambahan benih tersebut, lalu menghitung presentase daya berkecambahnya. Persentase daya berkecambah merupakan jumlah proporsi benih-benih yang telah menghasilkan perkecambahan dalam kondisi dan periode tertentu. Pengujian daya kecambah bertujuan untuk menentukan potensi perkecambahan maksimum dari satu lot benih, yang dapat digunakan untuk membandingkan mutu benih lot yang berbeda dan untuk menduga daya tumbuh di lapangan. Pengujian daya kecambah benih dipakai untuk menilai suatu benih untukdipasarkan atau membandingkan antar seed lot karena daya kecambah merupakangejala pertama yang tampak pada benih yang menua. Daya kecambah benihmemberikan informasi kepada pemakai benih akan kemampuan benih tumbuh normalmenjadi tanaman yang berproduksi wajar dalam keadaan biofisik lapang yang serbaoptimum (Kuswanto, 1996). Metode perkecambahan dengan pengujian di laboratorium hanya menentukanpersentase perkecambahan total. Pengujian ini dibatasi pada pemunculan danperkembangan struktur-struktur penting dari embrio, yang menunjukkan kemampuanuntuk menjadi tanaman normal pada kondisi lapangan yang optimum. Sedangkankecambah yang tidak menunjukkan kemampuan tersebut dinilai sebagai kecambah yangabnormal. Benih yang tidak dorman tetapi tidak tumbuh setelah periode pengujiantertentu dinilai sebagai mati (Sutopo, 2002).29 | Diktat Pengujian Mutu Benih oleh Fofa Arofi, SST. MP

Perkecambahan benih dalam pengujian laboratorium adalah muncul danberkembangnya hingga mencapai stadia dimana bagian dari struktur-strukturesensialnya menunjukan kemampuan kecambah tersebut untuk berkembang lebihlanjut menjadi tanaman normal dalam kondisi optimum. Struktur esensial untuk perkembangan kecambah menjadi tanaman normaladalah sistem perakaran (akar primer dan dalam kasus tertentu akar seminal), porosbatang hipokotil, epikotil dan dalam Poaceae atau Gramineae tertentu mesokotil ,kuncup terminal). a. Persentase Daya Kecambah Proporsi berdasarkan jumlah (dinyatakan persentase) yang menghasilkan kecambah normal dalam kondisi yang sesuai selama periode tertentu. b. Kecambah Normal Kecambah normal memperlihatkan potensi untuk berkembang menjadi tanaman normal bila ditumbuhkan pada tanah yang baik dan di bawah kondisi kelembaban, suhu, dan cahaya optimum. Untuk dikelompokan sebagai kecambah normal, setiap kecambah harus sesuai dengan salah satu dari kriteria berikut : 1. Kecambah utuh/sempurna : Kecambah dengan semua unsur esensianya berkembang baik, lengkap, seimbang (proporsional) dan sehat. 2. Kecambah dengan cacat ringan : Kecambah yang menunjukan cacat ringan pada struktur esensianya, namun bagian lainnya menunjukan perkembangan kecambah utuh pada pengujian yang sama. 3. Kecambah dengan infeksi sekunder : Kecambah yang terbukti sesuai dengan kategori a atau b di atas, tapi terinfeksi oleh cendawan atau bakteri yang berasal dari sumber lain (misal tetular dari benih disekitarnya), selain itu dari benih induk yaitu benih benih tempat cendawan tumbuh. c. Kecambah Abnormal Kecambah abnormal tidak memperlihatkan potensi untuk berkembang menjadi tanaman normal, bila ditumbuhakn pada tanah yang baik dan dibawah kondisi kelembaban, suhu, dan cahaya yang optimal. Kecambah dengan kriteria berikut ini dikelompokan sebagai kecambah abnormal : 1. Kecambah rusak :30 | Diktat Pengujian Mutu Benih oleh Fofa Arofi, SST. MP

Kecambah dengan struktur esensialnya hilang atau rusak parah hingga bagian- bagian esensianya tersebut secara tidak proporsional. 2. Kecambah yang berubah bentuk atau tidak proporsional : Kecambah dengan pertumbuhan yang lemah atau mengalami gangguan fisiologis atau struktur esensianya berubah bentuk atau tidak proporsional. 3. Kecambah busuk : Kecambah yang yang salah satu struktur esensialnya terkena penyakit atau busuk akibat infeksi primer sehingga menghambat perkembangannya menjadi kecambah normal. 4. Kecambah lambat: kecambah yang pada akhir pengujian belum mencapai ukuran normal. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan kecambah benih normal kecambah pada benih abnormal ukurannya lebih kecil. 5. Benih yang tidak berkecambah adalah benih yang tidak berkecambah sampai akhir masa pengujian, yang digolongkan menjadi (benih segar tidak tumbuh, benih keras, Benih mati) Perhitungan daya kecambah menggunakan rumus sebagai berikut :C. SOAL LATIHAN1. Jelaskan apa pentingnya melakukan uji daya kecambah benih sebelum dipasarkan2. Jelaskan yang termasuk kriteria benih abnormal3. Sebutkan struktur esensial perkembangan kecambah yang mengindikasikan menjadi tanaman normal4. Jelaskan kriteria kecambah utuh/sempurna5. Bagaimankah kriteria kecambah dengan cacat ringan?6. Bagaimana kriteria kecambah dengan infeksi sekunder?7. Mengapa pengecambahan benih sebaiknya dilakukan di germinator?8. Sebutkan kriteria benih yang dilakukan Uji daya kecambah dengan subtract pasir!9. Sebutkan kriteria kecambah rusak!10. Apabila hasil uji daya kecambah kurang dari standar, maka tidakan yang benar adalah? 31 | Diktat Pengujian Mutu Benih oleh Fofa Arofi, SST. MP

b)Menabur Benih g)Kecambah Abnormal (100 Butir)a)Membasahi Kertas CDc)Melipat Kertas CD d)Benih Setelah Digulung h)Benih Segar Tidak Tumbuhe).Benih Yang Tumbuh Dalam Germinator . f)Kecambah NormalGambar 6. Pelaksanaan Uji Daya Kecambah Menggunakan Kertas32 | Diktat Pengujian Mutu Benih oleh Fofa Arofi, SST. MP

D. PETUNJUK PRAKTIKUM Uji Daya Kecambah a. Tujuan Untuk menguji daya kecambah benih dari kelompok tertentu, dengan menggunakan beberapa cara pengujian. b. Bahan dan Alat 1. Benih tanaman pangan (benih jagung) 2. Substrat perkecambahan 3. Plastik 4. Baskom 5. Pinset 6. Botol penyemprot c. Pelaksanaan dan Pengamatan 1. Metode Uji Pada Kertas Digulung dengan plastik (PKDp) a. Basahkan kertas substratum secukupnya dengan menggunakan penghimpit kertas b. Hamparkan selembar plsatik dan diatasnya dihamparkan 5 lembar kertas, kemudian tanamkan 100 butir benih secara teratur c. Dari subsrtatum, ambil 3 helai yang berisi benih, selanjutnya dimasukan ke dalam bak pengecambah d. Kerjakan seperti itu bagi ketiga ulangan e. Kelembaban substratum harus dipelihara sampai pengujian selesai 2. Meode Uji Antar Kertas (AK) a. Gunakan 5 lembar kertas substratum seperti pada pelaksanaan metode uji PKDp b. Tanam pada kertas substratum tersebut 100 butir benih yang mempunyai ukuran sebesar padi, atau 50 benih yang mempunyai ukuran sebesar butir jagung. c. Penanaman hanya pada setengah bagian substratum d. Lipat setengah bagian substratum yang kosong ke atas bagian yang berisi benih, pada bagian pinggir sebaiknya dilipat agar benih tidak keluar e. Kerjakan seperti ini bagi ulangan-ulangan lainnya 33 | Diktat Pengujian Mutu Benih oleh Fofa Arofi, SST. MP

f. Kelembaban substratum harus terpelihara sampai pengujian selesai 3. Metode Uji Pada kertas (PK) a. Kertas substratum seukuran cawan petri dibasahkan secukupnya b. Sebanyak 5 lembar substratum ditempatkan pada cawan petri, ambil 25 benih yang berukuran kecil atau 10 benih yang berukuran besar (ingat ukuran butir padi dan butir jagung) selanjutnya selanjutnya tanam secara tertaur pada substratum. c. Kerjakan langkah yang sama untuk ulangan lainnya, selanjutnya tutup cawan petri dan masukan ke dalam bak pengecambah d. Kelembaban substratum harus terpelihara sampai pengujian selesai 4. Metode Uji Pada Pasir (PP) atau Dalam Pasir (DP) a. Ambil pasir bersih secukupnya, isikan dengan merata pada kotak kayu yang tersedia, selanjutnya basahkan secukupnya b. Tanam secara teratur butir benih pada kotak pasir, atur untuk 4 ulangan (masing-masing 100 butir), selanjutnya tempatkan dengan baik pada rak kayu yang tersedia c. Setiap kali amati dengan baik, agar kelembaban substratum selalu menunjukan kedaan yang sesuai untuk pengecambahan d. Buat lubang dengan kayu ......100 lubang dalamnya 2 cm. e. Tanam benih jagung kedalam lubang 1 butir f. Tutup lubang dg pasir 5. Pengamatan yang diperlukan a. Pengamatan dilakukan : Hitung kecambah normal, yang mati dan yang abnormal, perhitungan dilakukan sejak hari perhitungan pertama dan terakhir b. Kecambah yang normal pada perhitungan pertama diambil (sebaiknya dibuat catatan), maksudnya untuk memudahkan pengamatan pada perhitungan terakhir34 | Diktat Pengujian Mutu Benih oleh Fofa Arofi, SST. MP

c. Pada pengujian dengan memanfaatkan substratum pasir, perhitungan cukup dilakukan satukali saja yaitu pada perhitungan terakhir. d. Setelah tahap evaluasi selesai maka langkah selanjutnya adalah perhitungan daya berkecambah, yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut : e. Catatlah semua hasil yang diperoleh pada tabel data pengujian daya hitung rata-rata dengan menjumlahkan ke-4 ulangan, kemudian dibagi 4 antara kecambah normal, kecambah abnormal, benih segar tidak tumbuh, dan benih mati f. Dalam melakukan perhitungan, hitung rata-rata benih normal serta toleransi dari hasil pengujian ulangan tertinggi dikurangi hasil pengujian ulangan terendah. Rata- rata toleransi maksimum disajikan pada Tabel 5. g. Uraian Laporan : Nomor laboratorium, metode pengujian, media dan suhu yang digunakan, tanggal pengujian, tanggal pengujian selesai, presentase dicantumkan tanpa desimal35 | Diktat Pengujian Mutu Benih oleh Fofa Arofi, SST. MP

Table 5. Rata-rata Toleransi Maksimum Diantara 4 Ulangan @100 Butir DalamPengujian Daya Kecambah.Rata- Rata Persentase Kisaran Rata-Rata Persentase Kisaran Perkecambahan Maksimum Perkecambahan Maksimum 12 3 4 87 – 88 13 99 5 84 – 86 14 81 – 83 15 98 6 78 – 80 16 73 – 77 17 97 7 67 – 72 18 56 – 66 19 96 8 51 - 55 20 95 993 – 94 1091 – 92 1189 – 90 12Sumber : ISTA rules, 2006Contoh Data Pengujian Daya Berkecambah1. No Laboratorium : Sd. 379Tanggal Tabur : 05/01/2017Tanggal Pengamatan : 10/01/2017Hari ke- :5Varietas/Kelas Benih : PB 42/BDTabel 6. Data Uji Daya Kecambah Benih Padi Varietas PB 42Ulangan Kecambah Kecambah BSTT BM Normal Abnormal 0A 99 10 6 2B 91 21 1 11C 95 30 2D 91 53Jumlah 376 11 4Rata-rata 94 31Sumber : ISTA rules, 200636 | Diktat Pengujian Mutu Benih oleh Fofa Arofi, SST. MP

BAB V. UJI KADAR AIR A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini diharapkan peserta didik mampu: 2. Mengetahui cara pengujian daya kecambah 3. Memahami konsep dan standar kecambah normal 4. Melakukan uji daya kecambah berbagai benih dengan benar B. URAIAN MATERI Pengujian kadar air benih dilakukan untuk mengetahui kadar air dalam biji atau benih untuk menentukan waktu panen yang tepat dan penyimpanan benih. Benih yang bermutu sangat diinginkan pasar dan petani, baik sebagai komoditi perdagangan maupun bahan tanam untuk produksi pertanian. Kualitas benih dapat dilihat dari beberapa variabel atau nilai, salah satunya adalah kadar air benih. Penentuan kadar air benih dari suatu kelompok benih sangat penting untuk dilakukan. Karena laju kemunduran suatu benih dipengaruhi pula oleh kadar airnya. Di dalam batas tertentu,makin rendah kadar air benih makin lama daya hidup benih tersebut. (Sutopo,L.1985). Jumlah air dalam suatu benih merupakan kadar airnya, yang diukur berdasarkan berat basah atau berat kering benihnya. Bila kadar air benih diberikan berdasarkan berat basahnya, maka jumlah airnya merupakan persentase dari berat benih sebelum airnya dihilangkan. Bila kadar air benih dinyatakan berdasarkan berat keringnya, maka jumlah airnya merupakan persentase berat benih setelah airnya dihilangkan. Selama perkembangan, pemasakan, dan pematangan, kadar air benih menurun perlahan-lahan hingga benih yang dipanen akhirnya mongering samapai batas yang tidak ada lagi penurunan kelembaban, karena kadar airnya telah mencapai keseimbangan dengan kelembaban nisbi lingkungan sekitarnya. Bila terjadi perubahan selanjutnya pada kadar air (Justice dan Louis,1990). Pada kadar air 13-18 % laju respirasi benih masih tinggi, peka terhadap cendawan dan hama gudang akan tetapi tahan terhadap kerusakan mekanis. Pada kadar 10-13 % benih hama gudang masih menjadi masalah dan peka terhadap kerusakan mekanis. Pada kadar 8-10 % aktivitas hama gudang terhambat akan tetapi peka terhadap kerusakan mekanis. Kadar air 4-8 % merupakan kadar yag aman untuk penyimpanan kemasan kedap udara. Kadar air 0-4 % merupakan kadar yang terlalu37 | Diktat Pengujian Mutu Benih oleh Fofa Arofi, SST. MP

ekstrim dan untuk beberapa biji dapat menyebabkan biji keras.penyimpanan pada kadar 33-6-% dapat menyebabkan benih berkecambah. Kadar air sangat menpengaruhi aktivitas cendawan dan hama gudang. Hama gudang biasanya aktif pada kadar 12-14 % dan menjadi kurang aktif pada kadar di bawah 8 % atau di atas 14 %. Sedangkan cendawan gudang aktif pada kadar 13-19 %. Cendawan tersebut misalnya Aspergillus dan Penicillium. Kadar air adalah hilangnya berat ketika benih dikeringkan sesuai dengan teknikatau metode tertentu. Metode pengukuran kadar air yang diterapkan dirancang untukmengurangi oksidasi, dekomposisi atau hilangnya zat yang mudah menguap bersamaandengan pengurangan kelembaban sebanyak mungkin (ISTA 2006). ISTA Rules (2010)menyebutkan bahwa dalam pengukuran kadar air, untuk benih-benih yang berukuranbesar perlu dihaluskan (grinding ). Penetapan kadar air adalah banyaknya kandungan airdalam benih yang diukur berdasarkan hilangnya kandungan air tersebut dan dinyatakandalam persentase terhadap berat asal contoh benih. Tujuan penetapan kadar airdiantaranya untuk mengetahui kadar air benih sebelum disimpan dan untuk menetapkankadar air yang tepat selama penyimpanan dalam rangka mempertahankan viabilitasbenih tersebut. Faktor yang mempengaruhi viabilitas benih dalam penyimpanan dapatdibedakan menjadi 2, yaitu faktor dalam yang meliputi jenis dan sifat benih, viabilitasawal benih dan kadar air benih, sedangkan faktor luar meliputi kelembaban, temperatur,gas di sekitar benih dan mikroorganisme (Sutopo 2002). Pada umumnya benih tidak dianjurkan disimpan pada kadar air tinggi, karenaakan cepat kehilangan viabilitasnya. Adanya banyak air dalam benih, maka pernafasanakan dipercepat sehingga benih akan banyak kehilangan energi. Pernafasan yang hebatdisebabkan oleh air yang ada dalam biji dan temperatur lingkungan. Penyimpanan benihyang baik harus memperhatikan dua hal, yaitu sifat asli benih dan faktor-faktorlingkungan yang mempengaruhi benih. Antar kedua hal tersebut terdapat hubungan eratyang dapat mempunyai pengaruh yang menguntungkan atau merugikan terhadapviabilitas benih. Menurut Justice dan Bass (2002) selama perkembangan, pemasakandan pematangan, kadar air benih menurun perlahan-lahan hingga benih yang dipanenakhirnya mengering sampai batas yang tidak ada lagi penurunan kelembaban, karenakadar airnya telah mencapai keseimbangan dengan kelembaban nisbi lingkungansekitarnya. Bila selanjutnya terjadi perubahan pada kadar air, hal tersebut disebabkanperubahan pada kelembaban nisbi, suhu lingkungan, atau keduanya. Oleh karena itu,dengan adanya perbedaan komposisi kimia, tidak semua jenis benih akan38 | Diktat Pengujian Mutu Benih oleh Fofa Arofi, SST. MP

berkeseimbangan dengan suatu kelembaban nisbi pada kadar air yang sama. Kuswanto(1997) menjelaskan, kadar air benih selalu berubah tergantung kadar air lingkungannya,karena benih memiliki sifat selalu berusaha mencapai kondisi yang equilibriumdengan keadaan sekitarnya. Kadar air benih yang selalu berubah sesuai dengan keadaansekitarnya itu sangat membahayakan kondisi benih karena berkaitan dengan lajudeteriorasi benih yang pada akhirnya akan berpengaruh pada persentase viabilitasbenih. Kadar air benih ialah berat air yang “dikandung” dan yang kemudian hilangkarena pemanasan sesuai dengan aturan yang ditetapkan, yang dinyatakan dalampersentase terhadap berat awal contoh benih. Penetapan Kadar Air adalah banyaknyakandungan air dalam benih yang diukur berdasarkan hilangnya kandungan air tersebut& dinyatakan dalam % terhadap berat asal contoh benih. Tujuan penetapan kadar airdiantaranya untuk untuk mengetahui kadar air benih sebelum disimpan dan untukmenetapkan kadar air yang tepat selama penyimpanan dalam rangka mempertahankanviabilitas benih tersebut. Beberapa hal perlu diperhatikan dalam pengujian kadar air benih ini adalahcontoh kerja yang digunakan merupakan benih yang diambil dan ditempatkan dalamwadah yang kedap udara. Karena untuk penetapan kadar air, jika contoh kerja yangdigunakan telah terkontaminasi udara luar maka kemungkinan besar kadar air benihyang diuji bukan merupakan kadar air benih yang sebenarnya karena telah mengalamiperubahan akibat adanya kontaminasi udara dari lingkungan. Yang kedua adalah untukpengujian kadar air ini harus dilakukan sesegera mungkin, selama penetapandiusahakan agar contoh benih sesedikit mungkin berhubungan dengan udara luar sertauntuk jenis tanaman yang tidak memerlukan penghancuran, contoh benih tidak bolehlebih dari 2 menit berada di luar wadah. Prinsip metode yang digunakan untuk penentuan kadar air ada dua macam yaitumetode dasar dan metode praktis. Yang termasuk metode dasar anatara lain metodeoven, metode destilasi, metode karl fisher. Sedangkan metode praktis terdiri darimetode calcium carbide dan metode electric moisture meter.Metode Pengujian Kadar AirPenentuan uji kadar air digunakan 2 metode oven, yaitu metode temperatur rendah103±2 °C dan metode temperatur tinggi 130 °C. Kedua metode dapat digunakan dalampenentuan kadar air (Bonner 1995). Metode pengeringan oven telah39 | Diktat Pengujian Mutu Benih oleh Fofa Arofi, SST. MP

mempertimbangkan bahwa hanya air saja yang diuapkan selama pengeringan. Namun,bagaimanapun juga senyawa yang mudah menguap mungkin ikut menguap yang akanmenyebabkan hasil pengukuran over estimation. . Kadar air yang ditentukan denganmetode oven mungkin saja tidak merepresentasikan kadar air benih yang sesungguh-nya. Namun, metode pengeringan oven merupakan metode yang digunakan sebagaimetode standar. Prinsip kerja dalam pengujian kadar air benih dapat diukur denganmenggunakan metode langsung (menggunakan oven) maupun tidak langsung denganmenggunakan moister tester. Prinsip kerja pada pengukuran kadar air secara tidaklangsung dengan menggunakan oven adalah pengurangan antara berat basah yakni beratbenih sebelum dioven dikurangi dengan berat kering. Selisih tersebut dibagi denganberat basah dikalikan 100% sehingga dapat diperoleh kadar air. Pengukuran kadar airsecara tidak langsung dapat segera diketahui setelah benih dilakukan pengukuran kadarair melalui moiture tester. Pengukuran kadar air dapat dilakukan dengan menggunakan2 ulangan dan toleransi yang telah ditetapkan ISTA adalah antara kedua ulanganperbedaanya dibatasi maksimum 0.2%. Apabila nilai perbedaan kedua ulangan lebihdari 0.2% maka pengukuran kadar air harus diulang dengan menggunakan contoh kerjayang baru (BPMBTPH 2006). Pengukuran kadar air dengan metode oven pada suhu rendah konstan (103±2)ºC dengan lama pengeringan 17±1 jam, umumnya dilakukan untuk benih-benih sepertibawang merah, cabai, kacang tanah, kol, lobak, sawi, kedelai, jarak kepyar, wijen, danlain-lain. Metode oven suhu tinggi konstan dilakukan pada suhu 130 ºC dan lamapengeringan tergantung dari jenis benih (umumnya untuk jagung dikeringkan selama 4jam dan 2 jam untuk serealia lain). Benih-benih yang dapat dikeringkan dalam suhutinggi antara lain asparagus, selada, tomat, tembakau, jagung, padi, semangka, wortel,kacang merah, dan lain-lain (BPMBTPH 2006). Pemilihan metode pengukuran kadar air yang paling tepat adalah apabila caratersebut mampu memberikan nilai kadar air yang sudah tinggi (Justice 1990). MenurutJustice dan Bass (2002) bobot kering yang konstan juga dapat digunakan sebagaijaminan bahwa semua air yang ada di dalam benih telah menguap, sehingga bobotkering yang konstan umum digunakan sebagai metode dasar dalam penentuan kadar airbenih. Penentuan kadar air wajib untuk dikuasai, dengan menguasai teknik pengukurankadar air yang baik dapat dimanfaatkan sebagai pertimbangan penentuan kadar airsebelum panen dan penentuan kadar air selama masa simpan benih. Pemilihan metodepengujian kadar air tersebut tergantung dari ketersediaan alat dan jenis benihnya40 | Diktat Pengujian Mutu Benih oleh Fofa Arofi, SST. MP

a) Penimbangan cawan porselen b) Penghalusan benih dengan grinderc) Penimbangan cawan dan benih yang d) Pengovenan benih sudah dihaluskane) Memasukkan benih yang telah dioven f) Penimbangan benih yang telah dioven kedalam desikator hingga suhu normal Gambar 7. Pengujian Kadar Air Benih Padi .41 | Diktat Pengujian Mutu Benih oleh Fofa Arofi, SST. MP

C. SOAL LATIHAN 1. Apa tujuan dari pengujian kadar air? 2. Apa fungsi dari alat Grinding Mill? 3. Berapa skala penghalusan alat grinding mill untuk benih padi? 4. Sebelum uji kadar air dilaksanakan, berapakah berat benih yang harus ditimbah dari contoh benih? 5. Berapa lama pengovenan jika benihnya adalah kacang tanah? 6. Apa rumus menghitung kadar air benih? 7. Berapa persen kelulusan penetapan kadar air benih padi? 8. Berapa lama pengembalian suhu ruang benih dalam desikator? 9. Sebutkan 5 alat dari uji kadar air dan jelaskan fungsinya 10. Apa yang harus dilakukan apabila nilai toleransi lebih dari 0,2?42 | Diktat Pengujian Mutu Benih oleh Fofa Arofi, SST. MP

D. PETUNJUK PRAKTIKUM Penetapan Kadar air1. Definisi : Kadar air benih adalah berat air yang hilang karena pengeringan sesuai dengan aturan yang ditetapkan untuk kadar air benih dalam persentase terhadap berat awal contoh benih.2. Tujuan : 1) Untuk menentukan kadar air benih agar sesuai dengan standar mutu benih (benih padi) dengan menggunakan metode yang sesuai untuk pengujian rutin. 2) Untuk mengetahui kadar air suatu benih (benih padi), khususnya dalam proses penyimpanan agar tidak membuat benih berkecambah dalam penyimpanan.3. Alat : 4. Bahan a. Oven suhu tinggi a. Benih padi 100 gram b. Grinder b. Plastic klip c. Cawan c. Kertas label d. Timbangan analitik d. Spidol permanen e. Timbangan kasar f. Desikator g. Sendok plastic h. Mangkok plastic i. Penjepit asbes j. Sarung tangan k. kuas 5. Prosedur Kerja : 1) Menyiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan 2) Membersihkan alat yang akan digunakan menggunakan kuas sebelum digunakan untuk melakukan pengujian 3) Menyalakan oven dan atur suhunya hingga mencapai 130ºC - 133ºC 4) Mengambil 100 gram benih pada sampel contoh kirim sampel benih yang akan diuji kadar airnya 5) Menimbang kembali benih yang banyaknya 100 gram menjadi 10 gram, untuk dihaluskan43 | Diktat Pengujian Mutu Benih oleh Fofa Arofi, SST. MP


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook