Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Modul Fiksi Selasar Aksara Unboxing Blue

Modul Fiksi Selasar Aksara Unboxing Blue

Published by Selasar Aksara, 2022-01-06 15:38:37

Description: Modul Fiksi Selasar Aksara Unboxing Blue

Search

Read the Text Version

MODUL FIKSI Oleh: CO HOUSING SELASAR AKSARA http://www.free-powerpoint-templates-design.com

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI ……………………………………………………………………… 1 OUTLINE ………………………………………………………………………… 2 INTRODUCTION …………………………………………………………….... 3 A. STRUKTUR KALIMAT …………………………………..……….….. 4 B. KALIMAT MEMIKAT DAN EFEKTIF ……………..…….…………. 9 C. JENIS-JENIS TULISAN FIKSI …….………………………..……….. 61 68 TEKNIK MENULIS FIKSI I …………………………………………….…...…. 69 A. RISET ………………………………………………………….…..….... 71 B. KARAKTER DAN PENOKOHAN …………………….……..…….. 83 C. DIALOG …………………………………………………….…...…….. 95 TEKNIK MENULIS FIKSI 2 …...……………………………….....………….. A. SETTING ……………………..……………………….……………….. 96 B. POINT OF VIEW …………………………………..…..…………….. 104 C. PLOT …………………………………………………..……………….. 107 MENULIS PUISI, SWASUNTING DAN PENERBITAN ..……………….. 119 A. MENULIS PUISI ………………..………………..…………….……… 120 B. SWASUNTING ..……………………...…..……………………….... 138 C. PENERBITAN NASKAH ….…………..…………………………..…. 144 REFERENSI ……………………………………………………………….....….. 147 TIM PENYUSUN .………………….…………………..…………………...….. 152 1

1 Introduction a. Struktur Kalimat b. Kalimat Memikat dan Efektif c. Jenis-Jenis Tulisan 2O Fiksi U Teknik Menulis T Fiksi 1 L I a. Riset b. Karakter dan Penokohan EN c. Dialog 3 Teknik Menulis Fiksi 2 a. Setting b. Point Of View c. Plot 4 Menulis Puisi, Swasunting, dan Penerbitan a. Menulis Puisi 2 b. Swasunting c. Penerbitan

1 I N T R O D U C T I O N 3

A. STRUKTUR KALIMAT Oleh: Nisa Nuraeni �� Oke, sebelum membahas soal struktur kalimat, kalian tahu apa itu kalimat? --- Kalimat yaitu satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan suatu pikiran yang utuh. �� Dalam ilmu linguistik kalimat merupakan satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri mempunyai pola intonasi final dan secara aktual maupun potensial terdiri atas klausa. Untuk mempelajari kalimat lebih dalam lagi bisa melalui cabang kajian Sintaksis atau ilmu yang mengkaji tentang seluk beluk kalimat, dan suatu bahasa yang memuat adanya intonasi dan tanda baca. 4

Mungkin ada banyak lagi istilahnya kalau kita 5 menyinggung tentang sintaksis ini. Pokoknya kalimat itu bertanda baca, berintonasi terdiri kata, frasa dan klausa. �� Dalam suatu kalimat yang sempurna terdiri beberapa unsur yaitu subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Setiap unsur ini memiliki kekhasan masing-masing. Kalimat tersusun dari beberapa unsur sehingga unsur-unsur pembentuk kalimat yang saling berangkai itu membentuk satu kesatuan yang bermakna. 1. Ciri-Ciri Subjek Dapat ditemukan dengan Jawaban atas Pertanyaan Apa? atau Siapa? �� Contoh : (1.1.) Radit menendang bola. Siapa menendang? Jawabnya : Radit. (maka Radit adalah S sedangkan memelihara adalah P sedangkan bola adalah objek) (1.2.) Bunga itu dibeli oleh Radit. Kalau yang ini, Apa yang dibeli? Bunga. Maka kata \"Bunga\" disebut Subjek. Kenapa? Karena disertai kata ( ini, itu, yang,...) Seperti di contoh (1.1)

2. Ciri-Ciri Predikat Subjek dan predikat ditentukan secara bersama- sama. Jadi jika kamu telah menemukan Subjek pasti akan menemukan Predikat. Begitu sebaliknya. Biasanya predikat ini berbentuk kata sifat/kata kerja. Seperti di contoh kata menendang. 3. Ciri-ciri Objek Objek selalu posisinya di belakang Predikat. Objek hanya memiliki tempat di belakang Predikat. �� Objek bisa menjadi Subjek jika pada kalimat pasif. Dalam hal ini, perubahan dari aktif ke pasif ditandai dengan perubahan unsur objek dalam kalimat aktif menjadi subjek, dalam kalimat pasif yang disertai dengan perubahan bentuk verba predikatnya. �� Ada pula predikat yang berupa verba intransitif (kebanyakan berawalan ber- atau ter-) yang tidak memerlukan objek, dan ada pula verba transitif yang memerlukan objek kebanyakan berawalan me-. 6

4. Ciri-ciri Pelengkap Lah, yang ini waktu aku SMA dulu sering salah membedakan antara Pelengkap dengan Objek. Tapi jika diteliti kembali ada perbedaan diantara keduanya walaupun posisinya sama di belakang Predikat. Jika Objek bisa berubah menjadi Subjek pada kalimat pasif maka Pelengkap tidak bisa berubah menjadi Subjek dalam kalimat pasif. Objek langsung di belakang predikat, sedangkan pelengkap masih dapat disisipi unsur lain. �� Contoh. (4.1) Pemuda itu membelikan pacarnya boneka beruang. [Boneka beruang di sini adalah Pelengkap. Karena jika pada kalimat pasif pada contoh (4.1) \"Boneka beruang\" tidak bisa menjadi Subjek.] (4.2) Aila menghadiahi Radit sepatu bekas. Jadi, jika disimpulkan kedua contoh itu Pelengkap posisinya di belakang predikat namun sebelumnya disisipi unsur lain sehingga jika menjadi kalimat pasif posisinya tidak bisa menjadi Subjek. 7

5. Ciri-ciri Keterangan. Posisi kedudukan Keterangan dapat berubah- ubah, berperan sebagai penjelas dalam kalimat. Jadi, dia yang paling berbeda dengan struktur kalimat yang lain. �� Jenis-jenis Keterangan --- Tempat : (di rumah, di sekolah, di kantor,...) --- Waktu : (pagi tadi, tadi malam, ketika hujan,...) --- Alat : (menggunakan pisau, dengan traktor,...) --- Cara : (dengan santai, dengan bersemangat,...) --- Tujuan : (supaya sadar, agar cepat,...) --- Penyerta : (bersama keluarga, ditemani temannya,...) --- Syarat : (asalkan dia ikut,...) --- Posesif Nah, demikian materi tentang struktur kalimat yang menjadi materi dasar dalam sebuah tulisan. Tapi biasanya dalam sebuah tulisan fiksi struktur kalimat yang efektif seperti ini akan dibubuhi oleh kalimat pemikat yang akan dibahas pada pembahasan materi selanjutnya, kenapa demikian? Karena tulisan fiksi erat kaitannya dengan imajinasi maka kalimatnya pun dibuat dengan seindah mungkin tanpa menghilangkan struktur kalimat sesuai kaidah bahasa indonesia. 8

B. Kalimat Memikat dan Efektif Oleh: Istikharoh Pengantar Joseph Williams, seorang pengajar penulisan, Belajar dari kasus Malcolm X, menyampaikan bahwa yang akhirnya menjadi kalimat-kalimat rumit bisa pribadi berpengaruh melalui dikelompokkan menjadi yang tiga golongan: kalimat-kalimatnya baik, dan simpel -- kita 1. Ia memang menjadi tahu bahwa salah menyampaikan satu kunci membuat kalimat kompleksitas gagasan. yang baik adalah kekayaan kosakata. Pada umumnya kita 2. Ia memperumit gagasan memperkaya kosakata milik yang memang rumit. kita dengan cara membaca 3. Ia memperumit gagasan banyak-banyak. Karena itulah yang sebetulnya sepele para penulis bagus biasanya bermula dari pembaca yang Yang menjadi pertanyaan lahap. saya sebenarnya kita Namun pembaca lahap yang tidak memahami proses nya termasuk yang mana saat saat membaca pun bisa saja menciptakan kalimat-kalimat membuat kalimat? Apakah yang terkadang keruh, dan menimbulkan tipe yang menulis rumit kesalahpahaman pembaca. karena memang gagasannya kompleks, atau kita yang memperumit sebuah gagasan memang Saya mendapatkan salah satu sudah rumit atau pernyataan dari mentor saya sebenarnya kita AS Laksana menyampaikan, memperumit sebuah gagasan yang sederhana?. 9

Sebelum kita memulai belajar dipanjang-panjangkan— Kalimat Memikat dan Efektif ejaan, kata, kalimat lalu menjadi saya sebagai paragraf—ada baiknya kita pembaca semakin tidak mengenal tulisan kita, paham tujuannya dan posisikan sebagai pembaca— terkadang ini membuat tulisan kita cerminan bacaan tujuan utama tidak kita—cerminan diri kita, kita tersampaikan, dan terkesan suka menulis seperti apa? pretensius. Saya pernah membaca salah Sebab kalimat pada dasarnya mampu memikat satu tulisan Bertrand Russel pikiran, dan menimbulkan efek yang melekat pada (ilmuwan) tentang ingatan. maka karena itu biasanya pikiran kita akan perjalanannya dalam menulis mempertahankan ingatan tulisan bagus dan tulisan hingga ia bisa menginspirasi buruk yang keterlaluan. banyak orang— ia menyatakan dalam tulisannya kurang lebihnya seperti ini: hanya tulisan yang jernih, mudah dipahami dan Menyusun kalimat adalah dimengerti pembacalah yang tindakan menempatkan menjadikan tulisan tersebut kata-kata dan tanda baca di memikat. tempat yang tepat. Artinya *** kita tidak hanya akan Menurut pengalaman saya membahas tentang menulis pribadi, tulisan yang jernih tetapi juga memahami terkadang terlihat 'wow' aturan tata bahasa. Seperti butuh memikirkan dalam penggunaan di- atau ke- waktu sangat lama dan yang harus serangkai dan menggunakan banyak istilah dipisah atau penggunaan membuat kesulitan dan tanda baca. sengaja 10

Jadi diperlukan sebuah kesungguhan untuk menata kata Kalimat Memikat dan Efektif per kata, kalimat per kalimat, dan paragraf per paragraf hingga terbentuk cerita yang memikat. *** Membaca Lamban Materi akan saya awali sebuah cerita yang saya ambil dari buku “Creative Writing” AS Laksana, 11

Kalimat Memikat dan Efektif Membaca Lamban 12

“Pembaca yang baik memiliki kekayaan imajinasi, ingatan, Kalimat Memikat dan Efektif kosa kata, dan sejumlah Kepekaan artistik.” --Vladimir Nabokov (1899-1977), Penulis Amerika kelahiran Uni Soviet. Bulan Februari 2021—saya mendapatkan cerita yang menarik tentang Malcolm X dari guru kalimat saya— Malcolm X mendakwahkan Islam melalui kata dan kalimat yang baik dan benar, dan ia menjadi tokoh yang sangat berpengaruh di dunia. Padahal sebelumnya ia adalah narapidana. Membaca Lamban 13

Satu hal yang paling mengejutkan dari kisah Malcolm X Kalimat Memikat dan Efektif adalah bagaimana ia memperbaiki pondasi literasinya, bagaimana ia memperbaiki yentang tata bahasanya, dan 14 bagaimana ia memerdekakan diri dalam membaca. Ia tidak melakukan membaca cepat seperti orang pintar yang di atas rata-rata. Ia hanya melakukan satu hal: Menyalin isi kamus dari lema A sampai Z. Dan ia menyalin kamus itu tiga kali. Tindakan menyalin kamus ini ia lakukan selama ia di penjara. Belajar dari kasus Malcolm X, kita menjadi tahu bahwa salah satu kunci membuat kalimat yang baik adalah Kekayaan kosakata. Pada umumnya kita memperkaya kosakata milik kita dengan cara membaca banyak-banyak. Karena itulah para penulis bagus biasanya bermula dari pembaca yang lahap. Kemudian yang menjadi pertanyaan adalah Bisakah kita serupa Malcolm X, atau menulis seperti JK Rowling? Atau paling tidak menulis serupa penulis yang kita favoritkan? Tentu ini bisa. Hal yang bisa kita lakukan adalah menulis ulang seperti yang dilakukan oleh para penulis abad 18. Mereka menyalin ulang satu per satu kata dengan lamban hingga selesai, dan dilakukan berulang-ulang. Pada materi yang saya dapatkan di kelas AS Laksana, Ia menuliskan bahwa belajar menulis dengan cara menyalin akan memberi sejumlah manfaat: Membaca Lamban

● Memperbaiki gaya penulisan anda. Saat anda menyalin Kalimat Memikat dan Efektif karya hebat, anda pelan-pelan akan Menemukan elemen berbeda, yang unik dan seringkali halus, dari gaya masing-masing penulis besar. Secara tidak sadar, elemen-elemen ini akan menjadi bagian dari gaya anda sendiri. ● Memperbaiki pilihan kata dan sintaksis anda. Bagian penting dari gaya tiap-tiap penulis besar adalah Pilihan kata dan sintaksis atau cara mereka menyusun kalimat. Dengan menyalin, anda akan merasakan Bagaimana para master itu memilih kata secara cermat dan menyusun kalimat. ● Meningkatkan keterampilan anda menyusun paragraf. Dua hal yang sering menyulitkan para penulis Adalah bagaimana menyusun paragraf dan membuat transisi antarparagraf. Menyalin akan membuat anda Benar- benar memahami bagaimana para penulis hebat melakukannya: menata pemikiran, atau Menggerakkan cerita, dari paragraf satu ke paragraf selanjutnya. Manfaat tambahan yang saya dapatkan setelah saya mempraktekkan hal yang sama diantara lain adalah melatih fokus dan ketenangan saya, dan meningkatkan ketrampilan menulis saya. Membaca Lamban 15

\"Karena itu saya tidak akan mengulangi apa yang sudah Kalimat Memikat dan Efektif sering disampaikan oleh orang lain; saya hanya ingin bilang bahwa menulis itu perlu. Apa pun bakat anda, apa pun minat anda, apa pun pekerjaan anda, anda memerlukan pikiran yang mampu menyampaikan apa yang ingin anda sampaikan: secara jernih, tertata, dan kokoh. Anda perlu menulis. Menulis, saya kira, adalah sebuah upaya untuk melatih kita berpikir lebih baik dan dengan demikian ia juga merupakan latihan terus- menerus untuk memelihara akal sehat\" ; begitu yang tertulis di buku Creative Writing AS Laksana. Saya telah mencoba melakukan kegiatan tersebut: menyalin, menulis dan membaca—saya pikir—saya membenarkan pernyataan nya, sebab menulis mendekatkan tangan kita dengan pikiran, dan mengakrabkan logika dengan hati— maka sangat mudah sekali pikiran kita lebih jernih membaca peristiwa, benda, dan orang yang kita temui, dan juga menjadikan kita lebih terkendali. Membaca Lamban 16

Dengan pikiran jernih—kita mulai mampu bertanya- Kalimat Memikat dan Efektif tanya kata tanya 'mengapa' dan 'mengapa', terus menerus secara merdeka; dari berjubelnya kata tanya tersebut: kita mendapatkan jawabannya yang sesungguhnya tentu dengan keseimbangan logika dan hati kita. Ternyata penulis dunia seperti Ernest Hemingway juga melakukan hal yang sama dengan saya. Belajar menulis dengan menyalin tulisan orang lain. Ada lagi Steve Allen, entertainer Amerika yang penulis dan komedian, belajar menulis humor dengan menyalin cerita-cerita lucu. Dengan menyalin tulisan para maestro, kata demi kata, menurut Joe Vitale, sama saja kita sudah menghayati berbagai kerumitan tersembunyi yang digunakan dalam tulisan tersebut . “Dengan meniru tulisan yang hebat, Anda belajar membuat tulisan yang hebat,” kata penulis buku Hynotic Writing itu. Teknik ini oleh Vitale disebut thoughline atau saya suka menyebutnya membaca lamban, karena kita akan menghayati satu per satu kata, kalimat dan ini akan memudahkan kita memahami dan menambang kosakata, dan memperkaya ide. Membaca Lamban 17

Teknik meniru ini juga berguna untuk hal lain, jika ingin Kalimat Memikat dan Efektif menjadi hebat seperti maestro, tirulah sampai kita mengetahui kenapa sanga maestro bisa begitu hebat. Menyalin bukanlah menjiplak, melainkan ini merupakan jalan agar bisa menjadi hebat untuk kemudian menemukan jati diri sendiri. Tapi, yang jelas, tidak akan datang menghampiri, bila kita tidak berusaha. *** Membaca Lamban 18

Kalimat Memikat dan Efektif 1. Detail & Kalimat Kumulatif Pikirkan detail. Ini hal yang penting dalam kepenulisan, atau saya suka menyebutnya deskripsi. Detail membawa ‘dunia’ yang digambarkan dekat sekali di hadapan pembaca. Detail membuat pembaca berada, merasakan, melihat apa yang kita sampaikan. Detail sangat penting baik fiksi ataupun non fiksi. Detail juga mampu menghadirkan jiwa-jiwa di setiap kata yang kita hadirkan dalam sebuah tulisan. Sumber gambar: google Saya contohkan sederhana sebuah detail: di gambar tersebut bisa kita menuliskan: 1. Ia seorang anak perempuan 2. Ia serius membaca buku 3. Ia memakai baju cokelat bergaris 4. Ia duduk di bawah pohon 5. Ia duduk di sore hari Dst 19

Kalimat Memikat dan Efektif Lalu kita jadikan sebuah kalimat yang indah: Anak perempuan berbaju cokelat bergaris itu duduk di bawah pohon saat matahari mulai tenggelam, ia tampak serius menekuri buku yang dibawanya sembari menanti ayahnya yang belum datang juga. Pikirkan detail. Pilih hanya detail yang terbaik dan paling relevan untuk disampaikan. Pikirkan urut-urutannya, dan pikirkan efek yang kita inginkan dengan kalimat-kalimat yang kita susun. Selain itu, Detail membantu sebuah laporan jurnalistik menjadi bernyawa, detail menjadikan sebuah opini dan esai lebih hidup. Detail adalah poin penting saat kita menulis, bercerita dan bermain kata. *** Dulu, ketika saya masih kuliah—saya seringkali mendapatkan materi dari dosen jurnalistik: menulis sesingkat mungkin, sependek mungkin—dengan begitu kalimatmu lebih berkelas. Detail dan Kalimat Kumulatif 20

Kalimat Memikat dan Efektif Tetapi ketika saya membaca cerpen surat kabar, kemudian opini, dan juga laporan investigasi—tulisan mereka sangat panjang dan membuat saya seringkali merasa bodoh karena tidak paham, dan akhirnya saya melewati nya begitu saja. Sampai pada akhirnya saya bertemu sebuah tulisan yang cukup panjang karya JK. Rowling, Stephanie Meyer, Sibel Eraslan, John Grisham—tulisan mereka panjang dan saya bisa menikmati nya. Lalu sebenarnya mana yang benar? Kata guru saya pakar kalimat menyatakan: seorang penulis semestinya berupaya menulis panjang—sedang—pendek. Maka ia menyarankan saya untuk berlatih menuliskannya sesering mungkin, sehingga sepanjang apapun sebuah kalimat—tetap bisa dinikmati. Ia menyampaikan juga: Francis Christensen, orang yang memelopori dan merumuskan prinsip-prinsip kalimat kumulatif, menyatakan bahwa kita membaca bukan semata-mata untuk mendapatkan informasi yang jelas. Kita juga ingin menikmati tekstur dan irama kalimat. Detail dan Kalimat Kumulatif 21

Kalimat Memikat dan Efektif Kalimat kumulatif adalah upaya untuk menyajikan informasi dalam cara yang efektif, dengan detail yang membuat kalimat itu tidak polos-polos saja, dan dengan irama yang akan membuat telinga kita seperti mendengar alunan musik klasik atau balada atau apa pun. Kita membentuk kalimat kumulatif dengan cara menambahkan cabang-cabang informasi, sebanyak yang diperlukan, pada kalimat induk. Cabang-cabang ini bisa menjulur ke sebelah kiri kalimat induk atau ke sebelah kanan. Pada umumnya, karena lebih mudah dikerjakan, kita menjulurkan cabang-cabang itu ke arah kanan. Contoh: Aku menunggunya di rumah malam itu, seraya membaca komik favoritnya aku berusaha duduk tenang di ruang tengah, dengan kepala dipenuhi kalimat yang sudah kurancang berhari-hari, kalimat yang kubayangkan akan membuatnya gelagapan, kikuk, memerah, dan tak bisa apa-apa lagi selain merengek dengan suaranya yang terdengar kanak-kanak: \"Maafkan aku.” Detail dan Kalimat Kumulatif 22

Kalimat Memikat dan Efektif Salah satu yang menyenangkan dari berlatih kalimat kumulatif adalah kita selalu bisa menemukan cerita hanya dengan modal satu kalimat induk yang sederhana. STRUKTUR KALIMAT KUMULATIF Kita bisa menyusun kalimat kumulatif dengan struktur seperti ini: 1. Kalimat induk 2. Frase penjelas 2. Frase penjelas 2. Frase penjelas 2. Frase penjelas 2. Frase penjelas Dan seterusnya. atau 1. Kalimat utama 1.1 Frase penjelas 1.2 Frase penjelas 1.3 Frase penjelas dst 23 Detail dan Kalimat Kumulatif

Kalimat Memikat dan Efektif Latihan a.Deskripsi kan detail dengan bentuk narasi dari sebuah gambar di bawah ini! a.Buat lah kalimat panjang (kumulatif) dari kalimat induk: Anak-anak bermain dengan Ibunya di rumah. Detail dan Kalimat Kumulatif 24

Kalimat Memikat & Efektif 2. Kalimat Lengkap & Fragmentaris Kita harus menulis kalimat Sedangkan kalimat tidak lengkap. Itu aturan pertama lengkap atau kalimat dalam penulisan kalimat. Kalimat Fragmentaris atau pecahan menjadi kalimat lengkap dan bisa kalimat. Ia hanya memiliki berdiri sendiri harus memiliki Subjek, atau predikat atau Subjek (S), Predikat (P), dan Objek objek atau keterangan dan (O) atau setidaknya memiliki tidak bisa berdiri sendiri Subjek (S) dan Predikat (P) atau sebagai kalimat. Dan ini Subjek (S) dan Kata Kerja. merupakan salah satu masalah yang sangat Dengan struktur S-P, atau S dan mengganggu di penulisan Kata Kerja, kita bisa fiksi atau pun non fiksi di menghasilkan kalimat lengkap Indonesia. seperti: Ayah tidur, ibu sedang masak dst. Ketika kita melihat koran Sedangkan dengan struktur atau media, banyak sekali kalimat S-P-O, kita menghasilkan kalimat: Adik menanam tanaman tulisan baik fiksi atau non (contoh dengan kalimat aktif/subjek melakukan tindakan), para buruh fiksi seperti memoar, opini, diharuskan berpakaian seragam (contoh kalimat pasif/subjek dikenai berita—kasus terbanyaknya tindakan). adalah kehilangan subjek atau kalimat nya tidak lengkap sehingga tidak bisa berdiri sendiri. 25

Kalimat Memikat & Efektif 2. Kalimat Lengkap & Fragmentaris Ini terjadi karena bisa jadi 'Ya, dia memang begitu. penulis mungkin takut menulis Menjengkelkan. Besok diulang kalimat panjang, lalu ia lagi. Nyebelin' memotong begitu saja, selebihnya yang terjadi adalah karena orang Dan kekacauan semacam ini menulis seperti memindahkan ujaran sehari-hari. bisa kita jumpai di berita- Contoh kalimat tidak lengkap di pemberitaan portal online: berita media sehari-hari. \"Peningkatan ini harus diwaspadai, Mereka sering mengutip karena masih ada 34 persen kabupaten/kota di Jawa-Bali yang narasumber dengan mobilitasnya cukup tinggi, tapi tingkat vaksinasinya belum mencapai menunjukkan betapa target,\" kata Luhut dalam konferensi pers pada Senin (8/11/2021). ruwetnya ucapan mereka. Contoh kalimat tidak lengkap Penulisan ilmiah biasanya yang memindahkan kalimat percakapan menjadi sebuah lebih ketat tentang ini, tulisan: mereka melarang kalimat fragmentaris. Sedangkan fiksi masih diberikan keleluasaan untuk tujuan dan efek yang diharapkan. Contoh kalimat Fragmentaris untuk memberikan efek tertentu: 26

Kalimat Memikat & Efektif 2. Kalimat Lengkap & Fragmentaris “Jika kita tidak punya waktu untuk membaca, kita tidak punya waktu (atau perangkat) untuk menulis. Sesimpel itu.” tulis Stephen King di bukunya On Writing Yang tidak diizinkan di fiksi adalah membuat kalimat fragmentaris karena ketidakcakapan. Latihan Jadi, aturan pertamanya, tulis Tulis paragraf anda kalimat lengkap. Setiap kalimat sendiri dengan harus anda pastikan ada menyelipkan kalimat subjeknya. Anda hanya fragmentaris yang menggunakan kalimat memiliki efek dan fragmentaris secara sadar—untuk tujuan—bisa untuk membangun efek tertentu atau memperindah musik karena ada tujuan tertentu yang dalam paragraf anda, bisa ingin anda capai. Dan, kalaupun sebagai penegasan, atau anda menggunakannya, anda efek apa pun yang anda tidak perlu menggunakannya inginkan. secara obsesif. 27

Kalimat Memikat & Kalimat Efektif 3. Kalimat Periodik, Inversi dan Kalimat Bercerita Sebenarnya saat saya mendapatkan materi ini dari meentor saya AS Laksana, saya terkagum-kagum: owh ternyata ada yang begini ya, oh begitu ya, wah saya pernah juga, ini juga, aduh seharusnya tidak begini. Dan saya berharap teman-teman juga akan menemukan selama ini sebenarnya kita menggunakan periodik, Inversi ataupun kalimat bercerita itu apakah sudah pas atau malah memburuk kalimat kita sendiri karena tidak kita pahami tujuannya; saya berharap setelahnya, kita jadi bisa menggunakan untuk tujuan tertentu yang tentu pesan dalam kalimat kita sampai ke pembaca. ✓Periodik Punchline, kalian pernah mendengarkan ini? informasi yang mengejutkan yang diletakkan di bagian akhir pada sebuah cerita, terutama anekdot dan cerita humor. 28

Kalimat Memikat & Kalimat Efektif 3. Kalimat Periodik, Inversi dan Kalimat Bercerita Penulis humor yang baik tahu bagaimana mengatur tempo, mengalirkan informasi, dan menunda informasi paling penting sampai tiba waktu yang tepat untuk menyampaikannya. (AS Laksana: Kalimat Periodik dan Kejutan di akhir) Struktur kalimat periodik--kita menempatkan induk kalimat di bagian akhir, berkebalikan dengan struktur kalimat kumulatif, yang induk kalimatnya berada di awal dan cabang-cabangnya menjulur ke kanan. Kalimat periodik, prinsipnya adalah kita menempatkan hal terpenting di ujung kalimat. Winston Churchill, menggunakan struktur periodik untuk memperkuat pesan yang ia sampaikan dalam pidatonya di perang dunia ke dua, 29

Kalimat Memikat & Kalimat Efektif 3. Kalimat Periodik, Inversi dan Kalimat Bercerita “Kita akan mempertahankan pulau kita, berapa pun biayanya, kita akan bertarung di pantai-pantai, kita akan bertarung di tanah-tanah pendaratan, kita akan bertarung di tanah lapang dan di jalanan, kita akan bertarung di bukit-bukit; kita tidak akan pernah menyerah.” – Winston Churchill Efek yang diinginkan oleh Winston adalah moral untuk tetap semangat mempertahankan. Bukan yang lainnya. Coba kita balik kalimat Winston, dengan menempatkan, \"kita tidak akan pernah menyerah\" di awal kalimat, kira- kira apakah efeknya akan sama atau berbeda?. Silahkan menilai, sebagai pembaca kita akan memahami kenapa: \"kita tidak akan pernah menyerah\" diletakkan di akhir kalimat. Jika kita salah menempatkan kalimat periodik ini, maka menghasilkan efek yang tidak dikehendaki oleh penulisnya. Sebetulnya kalimat periodik tidak harus kalimat panjang. Ia bisa kalimat pendek yang ditulis susun-balik (inversi). 30

Kalimat Memikat & Kalimat Efektif 31 3. Kalimat Periodik, Inversi dan Kalimat Bercerita ✓Kalimat Inversi Kata inversi diserap dari bahasa Inggris, inversion, dengan penyesuaian ejaan sufiks –(t)ion menjadi –si. Secara leksikal, inversi berarti pembalikan susunan atau posisi dari kelazimannya. Dalam konteks linguistik, menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, kalimat inversi didefinisikan sebagai kalimat yang predikatnya mendahului subyek atau, dengan kata lain, posisi predikat berada di awal kalimat. Hal ini berbeda dari biasanya, yakni subyek berada di awal kalimat, diitulis susun-balik (inversi). Kalimat inversi disusun dengan logika bahwa frase penjelas, yang ditempatkan di awal kalimat, selalu menerangkan subjek yang paling dekat dengan frase itu. Contoh: \"Lama sekali membuka-buka daftar menu, ia akhirnya memesan nasi goreng\" Sebenarnya prinsip kalimat inversi dan kalimat periodik sama: Kita menempatkan induk kalimat atau inti gagasan di bagian akhir, di dekat titik (period). Karena itulah ia disebut kalimat periodik.

Kalimat Memikat & Kalimat Efektif 3. Kalimat Periodik, Inversi dan Kalimat Bercerita Tetapi meskipun begitu, kita harus berhati-hati terhadap kalimat inversi. Perhatikan kalimat contoh di bawah ini: \"Ditemukan meninggal, Rizka menangis di samping jenazah ayahnya\" Ini keliru, karena bila kita menggunakan logika kalimat tersebut artinya Penggabungan kalimat pasif dan aktif dalam kalimat inversi ini mengerikan, menjadi adegan horor: Rizka ditemukan meninggal dan ia menangis di samping jenazah ayahnya. Dengan menjadikan kedua kalimat penyusunnya berstruktur aktif, kita bisa menulis kalimat inversi seperti ini: Mendapati ayahnya meninggal, Andi tak sanggup menahan kepedihan dan ia menangis di samping jenazah orang tua itu. Logika salah dalam penggunaan kalimat Inversi seringkali kita temui di judul berita-berita media online. 32

Kalimat Memikat & Kalimat Efektif 3. Kalimat Periodik, Inversi dan Kalimat Bercerita Apa pun alasannya, itu kekeliruan yang menunjukkan bahwa penulisnya tidak betul-betul memahami logika kalimat inversi. Kekeliruan penyusunan kalimat inversi bisa dihindari ketika kita tahu seperti apa susunan normal, kalimat normalnya. Dengan kata lain, kita menulis versi normalnya lebih dulu, baru kemudian membalik susunannya. Contoh: Versi normal: Ia hanya duduk di teras setiap hari karena tidak tahu apa lagi yang bisa dikerjakan. Versi inversi: Karena tidak tahu apa lagi yang harus dikerjakan, ia hanya duduk di teras setiap hari. 33

Kalimat Memikat & Kalimat Efektif 3. Kalimat Periodik, Inversi dan Kalimat Bercerita ✓Kalimat Bercerita Saat saya bercerita, 'kemarin saya masak ayam kecap, rasanya lezat dan anak-anak makan dengan lahap'. Kira-kira menurut teman-teman apakah menarik? Tentu tidak, terlalu biasa dan datar—namun menjadi sesuatu yang menarik ketika saya bercerita tentang hal tersebut kepada suami saya, ia akan memperhatikan dengan baik dan mengapresiasi apa yang saya lakukan. Jadi membuat kalimat menarik itu seharusnya bagaimana? Kedekatan adalah salah satu daya tarik berita bagi para pembacanya. Kita tertarik membaca berita sepele karena ada kedekatan tertentu yang kita rasakan dengan satu atau dua aspek dalam berita itu. Apa yang membuat cerita menjadi menarik? Sebuah “cerita” baru akan menjadi cerita ketika di sana ada, paling tidak, ironi, atau mungkin paradoks, dan ketegangan. 34

Kalimat Memikat & Kalimat Efektif 3. Kalimat Periodik, Inversi dan Kalimat Bercerita Berpikir tentang ironi saja, kita sudah akan mampu mendapatkan bibit cerita yang memiliki kemungkinan menarik bagi pembaca. Dan ironi, juga ketegangan yang tersirat di dalamnya, adalah sesuatu yang kita upayakan kehadirannya melalui cara kita bertutur. Di bawah ini adalah beberapa contoh kalimat yang mengandung ironi, mengisyaratkan ketegangan, dan mengandung plot untuk sebuah cerita. Contoh: Dua puluh tahun kemudian, kami kembali asing satu sama lain, tetapi kali ini dengan kenangan. (Kalimat ini didapatkan dari internet) Apakah kalimat bercerita akan dibutuhkan dalam penulisan non fiksi, tentu. Ironi akan menjadi daya tarik sebuah kalimat bercerita. Jadi, pikirkan ironi dan kembangkan satu kalimat yang mengandung cerita. 35

Kalimat Memikat & Kalimat Efektif 3. Kalimat Periodik, Inversi dan Kalimat Bercerita Latihan 1. Membuat 3 kalimat periodik 2. Membuat 2 kalimat Inversi dengan diawali kalimat normal dulu. 3. Buatlah 1 kalimat bercerita yang ada unsur ironi. 36

Kalimat Memikat & Efektif 4. Metafora, Hiperbola dan Understatement Berbicara paragraf, Tetapi terlepas itu semua, dii sini kita fokus tiga tanpa bermain majas hanyalah majas yang seringkali digunakan dan sangat masakan dengan bumbu yang berpengaruh terhadap sebuah kalimat, paragraf. pas tapi tidak ada garam: tawar! Materi kita kali ini adalah bermain majas. Sebenarnya jika kita mengingat materi-materi ✓Metafora bahasa yang pernah kita Landasan pertama dapatkan sedari SD hingga metafora tradisional SMA bahkan kuliah bahasa adalah kesamaan, ini Indonesia: majas sangat membatasi beranekaragam, dari pemilihan ekspresi perumpamaan, metafora, linguistik kita. Contoh: alegori, personifikasi, hingga \"Seorang anak tetangga repetisi, litotes, hiperbola dan ujung perumahan ini masih banyak lagi. Pernah menemuiku, matanya beberapa kali kita menjumpai berbinar-binar, matanya ujian bahasa Indonesia hanya mentari.\" membahas personifikasi dan metafora atau sesekali hiperbola. Hanya itu saja. 37

Kalimat Memikat & Efektif 4. Metafora, Hiperbola dan Understatement Hal kedua, metafora adalah Selanjutnya bisa jadi fenomena linguistik, dan kesamaan berikutnya adalah bukan konseptual. Apa pun kesamaan pengalaman antara efek atau tujuan yang kita penutur dan pembaca. inginkan, kita tidak bisa Berdasarkan landasan ini, sembarangan comot sana kita semua bisa menulis sini perumpaan. sebuah metafora. Seperti kalimat contoh Kemudian, elaborasi seperti itu bisa kita lakukan untuk sebelumnya, saya sengaja metafora lainnya, terutama metafora konseptual. Rumus memilih kata 'mentari' berlaku tetap sama: A adalah B atau dalam matematika untuk menyebut mata A=B. seorang anak adalah kesamaan warna sinarnya yang kemerahan hangat, dan mata berbinar dari seorang anak tersebut bersinar hangat. Kemiripan ini memungkinkan penutur menggunakan kata 'mentari' sebagai pengganti kehangatan mata anak itu. 38

Kalimat Memikat & Efektif 4. Metafora, Hiperbola dan Understatement Berbeda dari metafora Kesamaan keduanya kita peroleh belakangan, dalam tradisional yang kesamaan proses kita menyusun metafora. antara A dan B berdasar pada konsensus umum, pada metafora konseptual Pada umumnya kesamaan itu muncul dibangun kesamaan antara A dan B sendiri oleh si penutur. Yakni pengetahuan yang di adalah kesamaan yang dapat dari pengalaman sepanjang hidup orang itu dipersepsikan sendiri oleh sendiri. si penutur. Kita ambil metafora yang sering didengungkan: Dunia adalah panggung sandiwara. Metafora konseptual Metafora ini dulu segar, membuat kita leluasa sekarang menjadi klise, menciptakan metafora kita hilang kekuagannya. sendiri. Anda bisa membuat Intinya adalah tidak ada persamaan A adalah B, atau kesamaan antara dunia A adalah B1, B2, B3, dan dan panggung sandiwara. sebagainya. 39

Kalimat Memikat & Efektif 4. Metafora, Hiperbola dan Understatement Anda juga bisa membuat persamaan A adalah C, atau D, atau E, atau F, dan sebagainya. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan selalu menjadi cara yang bisa diandalkan untuk memastikan ketepatan metafora konseptual kita. Bagaimanapun, metafora adalah sebuah cara menyampaikan isi pikiran. Kita perlu memastikan bahwa kita sudah menyampaikannya dalam metafora yang tepat, sehingga ia menjadi ungkapan yang memikat dan tetap logis. 40

Kalimat Memikat & Efektif 4. Metafora, Hiperbola dan Understatement Kita bisa memperbaiki dengan elaborasi yang kita kecakapan bermetafora lakukan untuk menguji dengan mempelajari akurasi dan ketepatan bagaimana cara logikanya, kita punya menghasilkannya, mengenali peluang untuk menyusupkan basis-basisnya, dan tahu di gambar baru tentang sesuatu mana batas yang tak bisa ke benak orang; setidaknya, diterabas dan bagaimana kita bisa menyajikan sebuah kaitan logis antara subjek- ekspresi bersayap yang subjek yang mampu melambungkan diperbandingkan. imajinasi pembaca. Metafora konseptual, yang ✓Understatment didasarkan pada UNDERSTATEMENT adalah kalimat atau ujaran untuk pengetahuan si penutur, menyampaikan hal-hal besar atau genting dengan cara memberi peluang bagi kita biasa-biasa saja, seolah-olah itu kejadian yang sama untuk selalu menyajikan dengan pergi ke warung, menyisir rambut, atau metafora yang segar. Ia menggaruk bagian tubuh yang gatal. benar-benar berasal dari kita; jika kita menyusunnya secara benar, 41

Kalimat Memikat & Efektif 4. Metafora, Hiperbola dan Understatement Kebalikan dari understatement adalah hiperbola. Mark Twain, orang Amerika paling Contoh lainnya: jenaka, sangat ahli dalam Ayahku meninggal kemarin sore. Dan hari ini, aku menggunakan perangkat menyambut kedatangannya di tengah malam. literer ini. Ada satu kutipannya yang berbunyi begini: Understatement, dalam Ketika ada yang penggunaan yang tepat, akan mengabarkan bahwa ia meninggal, Mark Twain membuat tulisan kita terasa juga menanggapinya dengan enteng: “Laporan cerdas dan dan memberi tentang kematian saya adalah hal yang dibesar-besarkan.\" kesan otoritatif kepada penuturnya—itu karena sifat kalem pada kalimat-kalimat understatement. 42

Kalimat Memikat & Efektif 4. Metafora, Hiperbola dan Understatement ✓Hiperbola Para penulis menggunakan Hiperbola atau membesar- hiperbola karena mereka besarkan sesuatu, adalah tidak ingin menyampaikan perangkat literer untuk cerita yang biasa-biasa saja, melukiskan apa saja jauh mereka tidak ingin melampaui kewajaran. Ia menciptakan tokoh-tokoh sebetulnya masih cerita yang biasa-biasa saja, bersaudara dengan metafora mereka tidak ingin apa yang atau perumpamaan, tetapi mereka sampaikan cepat kita melakukannya secara dilupakan orang. berlebihan. Dengan Pemberitaan media pun juga membesar-besarkan sesuatu sekarang lebih banyak jauh melebihi kewajaran menggunakan hiperbola atau keadaan (bahkan judul saja sudah di sesungguhnya, kita hiperbola kan atau istilah menyampaikan pesan sering digunakan click bait) kepada pembaca bahwa apa dan dalam penggunaan nya yang kita sampaikan ini luar sering bertujuan hal yang biasa dan perlu diberi tidak baik seperti kecemasan perhatian. berlebihan, bias informasi dan masih banyak lagi. 43

Kalimat Memikat & Efektif 4. Metafora, Hiperbola dan Understatement Padahal hiperbola jika Jika anda menampilkan kengerian, digunakan tepat, dengan tujuan baik maka anda harus menampilkan memberikan efek samping yang diluar biasa. kengerian yang tidak biasa. King Kong, contohnya. Kingkong adalah sebuah hiperbola. Penciptanya Pendeknya, hiperbola ingin memberi kita pengalaman adalah cara kita menikmati situasi mencekam menyampaikan pesan dengan cara memperbesar skala kepada pembaca bahwa kita seekor gorila menjadi makhluk menyajikan kepada mereka sebesar gunung. Kengerian yang segala sesuatu yang tidak dihadirkan oleh gorila sebesar biasa-biasa saja. gunung tentu akan ribuan kali lipat Pendeknya, hiperbola dibandingkan masalah yang adalah cara kita ditimbulkan oleh gorila berukuran menyampaikan pesan normal. kepada pembaca bahwa kita Anak remaja kita menciptakan istilah yang bagus untuk gejala menyajikan kepada mereka hiperbolik semacam itu: Lebay. Atau, dalam istilah terbaru, segala sesuatu yang tidak “drama banget.” biasa-biasa saja. 44

Kalimat Memikat & Efektif 4. Metafora, Hiperbola dan Understatement Pengakuan paling gamblang Besar-besarkan sedemikian tentang hiperbola bisa kita rupa sehingga orang akan dapati dari Garcia Marquez. menyamakannya dengan Ia mengatakan, dalam berbagai bentuk keajaiban sebuah wawancara, bahwa yang pernah mereka dengar. jika kita menyampaikan ada seekor gajah terbang CONTOH HIPERBOLA melintas di langit di atas kepala kita, orang akan * Siska mulai menangis, air menyebut kita sedang matanya membanjiri pipi dan berbohong. “Jika kita membentuk air terjun memberi tahu tadi malam ada seribu gajah terbang di langit, *Kalimatmu itu seperti cabai, orang akan menyebutnya pedasnya membuat perutku mukjizat,” katanya. panas dan mata ini menangis *** Jadi, jika anda ingin membuat orang terpukau dengan hiperbola, lakukan dengan cara seolah-olah anda menceritakan keajaiban. 45

Kalimat Memikat & Efektif 4. Metafora, Hiperbola dan Understatement Tiga majas ini seringkali Latihan digunakan dalam artikel, 1. Membuat dua kalimat metafora konseptual dengan berita, opini, cerpen, cernak, konsep A=B. Lalu buatlah menjadi sebuah paragraf. novel, resensi, puisi bahkan 2. Mencari kalimat Metafora kalimat-kalimat bijak di internet atau buku. Tiga saja. (quote) juga mengadopsi 3. Carilah tiga kalimat majas-majas ini, seperti understatement atau litotes di internet atau buku. \"Belajar di waktu tua seperti mengukir di atas air.\" Ini 4. Buatlah kalimat hiperbola metafora. satu saja, kemudian buatlah paragraf berita atau cerita. Maka saran saya adalah Sesuaikan passion genre bermainlah majas, bahkan menulis kalian. saat berbicara dengan anak, dan ini berguna. Percayalah. 46

Kalimat Memikat & Efektif 5. Kali ini saya ingin bercerita materi yang Paralelisme, cukup menyita waktu saat saya belajar dulu, Kiasmus, harus bisa membedakan antara tiga Antetesis bersaudara: Paralelisme, Kiasmus dan Antitesis—kala itu, saya kewalahan—tidak cukup sehari, dua hari, tapi tiga hari dengan seharinya sekitar 3 jam untuk bisa memahami nya rumusan ketiga bersaudara ini. Jika tidak berhati-hati, kita bisa saja terpeleset. ✓Paralelisme Saat kita menulis kita menginginkan kalimat jelas dan sekaligus elegan dan berirama. Atau paling tidak kita akan lebih senang jika kalimat kita jelas, elegan dan merdu bunyinya. Bisa jadi kalimat kita sudah jelas, ia menyampaikan gagasan kita secara baik dan kita percaya diri pembaca akan memahaminya. Tetapi pertanyaannya adalah apakah ia sudah seelegan yang kita inginkan, sudah berirama? 47

Kalimat Memikat & Efektif 5. Contoh: Paralelisme, Kiasmus, \"Beberapa hal perlu kita lakukan untuk membuat Antetesis perubahan, diantaranya adalah membuka pikiran terhadap gagasan-gagasan baru, memperbanyak teman, dan mengerjakan hal yang berguna.\" Kalimat itu tidak salah. Gagasannya jelas, penyampaiannya juga jelas, dan ia memberikan saran baik. Tidak ada masalah dari segi isi, hanya saja ia tidak paralel. Jika kita menginginkan cara yang elegan dan berirama maka kita bisa mencoba struktur nya paralel. Contoh paralel: \"Beberapa hal perlu kita lakukan untuk membuat perubahan, di antaranya adalah membuka pikiran terhadap gagasan-gagasan baru, membuka diri terhadap lingkungan pergaulan baru, dan memprioritaskan waktu untuk hal-hal berguna.\" Coba bedakan dengan sebelumnya, apakah anda bisa merasakan ritmis dan elegan? 48

Kalimat Memikat & Efektif 5. Paralelisme adalah penyampaian beberapa Paralelisme, gagasan, bisa dalam satu kalimat atau lebih, Kiasmus, dengan cara menempatkan tiap-tiap gagasan itu Antetesis sejajar secara gramatikal. Memikirkan kesejajaran struktur itu pun sudah mengisyaratkan bahwa setiap kalimat yang baik adalah kalimat yang diupayakan sungguh- sungguh oleh penciptanya. Dan itulah yang dilakukan para penulis yang baik: mereka memikirkan kalimat. “Membaca buku dan menulis adalah cara untuk memperbaiki kemampuan berpikir.” Mari kita lihat apakah kita bisa mengupayakan presentasi yang lebih baik dengan paralelisme. Subjek kalimat itu adalah gabungan antara tindakan “membaca buku” dan “menulis”. Keduanya tidak paralel. Kita bisa menjadikannya paralel cukup dengan “membaca” dan “menulis”, atau “membaca buku” dan “menulis artikel”, atau “membaca buku” dan “berlatih menulis”. Sekarang kita uji satu demi satu: 49


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook