i
Bahan Ajar Membangun Rasa Percaya Diri Anak Sri Rahayuningsih ii
PRAKATA Kepercayaan diri sangat penting dan berharga untuk dimiliki seseorang, dengan memiliki percaya diri seseorang dapat menjadi pribadi yang mebih baik. Dengan kepercayaan diri seseorang dapat mengaktualisasikan segala potensi yang dimiliki. Sudah seharusnya kepercayaan diri ditanamkan sejak usia dini yaitu dengan mendidik anak agar menguasai ketrampilan dasar kehidupan yang memancing kemandirian. Bahan ajar ini sebagai pendukung Model Pelibatan Orang Tua Dalam Blended Learning Untuk Meningkatkan Percaya Diri Anak, berisi tentang pengertian percaya diri, ciri-ciri anak yang percaya diri, factor yang menghambat percaya diri pada anak, dan mengembangkan percaya diri anak. Semoga bahan ajar ini dapat berguna bagi orang tua dan pemerhati anak usia dini untuk menambah pengetahuan tentang mengembangkan percaya diri pada anak. Semarang, Desember 2021 Penulis iii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..................................................................................... iii DAFTAR ISI ................................................................................................. iv Apa Arti Percaya Diri? ......................................................................... 2 Bagaimana Ciri-Ciri Anak Yang Percaya Diri? .................................... 4 Penghambat Percaya Diri Pada Anak ................................................. 6 Bagaimana Mengembangkan Percaya Diri Pada Anak……………….10 iv
Taukah Ayah Bunda?? Anak yang memiliki kepercayaan diri tidak akan mudah stress, sehat mental dan fisik, berani mencoba hal baru, berani menghadapi kegagalan, lebih berprestasi, memiliki kecerdasan intelektual, ketrampilan dan mandiri. Selain itu anak juga memiliki kemampuan beradaptasi, menjalin komunikasi dengan baik, dan mudah bersosialisasi, mempunyai inisiatif, kreatif, optimis, dan solutif. 11
Apa Arti Percaya Diri? . Keyakinan memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu, sesuai dengan keinginannya dan bertanggungjawab atas segala perilakunya 22
Ayah Bunda… Anak yang memiliki percaya diri dapat berperilaku hangat dan sopan dalam berinteraksi dengan orang lain, mengenali kekurangan dan kelebihan pada dirinya, dan dapat menerima serta menghargai orang lain. Dengan adanya percaya diri, anak akan mengasah dan memanfaatkan seluruh potensi yang dimilikinya. Percaya diri pada anak dapat tumbuh sejak usia dini dan akan berkembang dengan baik apabila mendapatkan stimulasi yang tepat yaitu dengan memberikan rasa aman, nyaman, kasih sayang pada anak. 33
Bagaimana Ciri-Ciri Anak Percaya Diri? Ayah Bunda, tentu berharap Ananda memiliki percaya diri yang tinggi. Nah berikut ini adalah ciri-ciri dari anak yang percaya diri, yaitu : 1. Anak percaya pada kemampuan sendiri, artinya anak memiliki keyakinan bahwa dirinya mampu melakukan segala aktivitas dengan kemampuannya tanpa ada rasa ragu dan cemas. 2. Anak memiliki keberanian mengambil keputusan posistif secara mandiri, tanpa adanya keterlibatan orang lain dan dapat meyakini keputusan yang diambil adalah benar. 4
3. Anak memiliki keberanian mengambil resiko, dan menyukai tantangan serta berani mencoba hal-hal baru. 4. Anak memiliki keberanian mengungkapkan pendapat. Artinya anak memiliki kemampuan mengutarakan pendapat pada orang lain tanpa ada paksaan atau rasa takut. Anak berani menyampaikan pendapat didepan umum, dapat berkomunikasi dengan orang lain dari segala usia dan segala jenis latar belakang. 5. Anak mudah beradaptasi dan menjalin komunikasi. Artinya anak memiliki kemampuan mengatasi rasa canggung ketika harus berhadapan dengan lingkungan sosial yang baru. 6. Anak memiliki tanggung jawab. Anak dapat mengurus diri sendiri, mengelola barang-barang pribadinya, mengerjakan tugasnya dengan baik, dan mampu membantu orang lain. 7. Anak memiliki kemampuan menghadapi kegagalan dengan tegar. Sehingga anak tidak mudah putus asa disaat mengalami kegagalan, anak tidak menjadi murung ketika tidak mendapatkan sesuai harapannya, bahkan anak dapat menjadikan kegagalan sebagai pelajaran berharga baginya 55
Penghambat Percaya Diri Pada Anak Taukah Ayah Bunda, mungkin tanpa disadari kita melakukan beberapa hal yang dapat menghambat berkembangnya percaya diri anak. Nah, berikut ini adalah beberapa hal yang dapat menghambat berkembangnya percaya diri anak, yaitu : 1. Orang tua selalu membantu anak melakukan semua aktivitasnya. Kebanyakan orang tua bermaksud membantu anak dan memberikan kemudahan bagi anak dengan melakukan segalanya untuk anak, bahkan pada hal-hal sepele yang seharusnya bisa dilakukan sendiri oleh anak. Sehingga anak bergantung pada bantuan orang tua dan menjadi tidak percaya diri untuk melakukan sendiri. Seperti menyiapkan perlengkapan sekolah, makan, mandi, memakai sepatu dll 6
2. Memberikan julukan negatif pada anak. Disadari atau tidak orang tua sering kali memberikan julukan negatif pada anak, yang disebut juga sebagi labelling. Apalagi ketika anak melakukan kesalahan atau berperilaku tidak sesuai harapan orang tua. Pemberian julukan negatif atau labelling akan masuk dalam pikiran anak dan kemungkinan mengakibatkan perilaku anak akan jadi sesuai dengan julukan negatif itu. Ketika anak dikatakan sebagai anak yang nakal, lama kelamaan anak akan akan meyakini bahwa dirinya nakal dan akan berperilaku nakal. 3. Sering dimarahi. Anak yang sering dimarahi akan merasa bahwa dirinya selalu salah. Apalagi kalau anak dimarahi di depan umum atau di depan teman- temannya, hal ini akan menjadikan anak terganggu dan mlinder dan kehilangan rasa percaya diri. 7
4. Memberikan kritikan keras pada anak. Ketika anak melakukan kesalahan atau mengalami kegagalan seringnya orang tua langsung memberikan kritikan. Sayangnya kritikan yang diberikan seringkali berlebihan dan tidak jelas bahkan jadi menghakimi anak. Sehingga berdampak pada emosi anak dan kehilangan percaya diri pada diri anak. 5. Menjadikan kesalahan anak sebagi masalah besar Orang tua membesar-besarkan kesalahan anak meskipun kesalahan sekecil apapun dan tidak disengaja, hal ini menjadikan anak kehilangan keberanian, selalu ragu dan cemas karena ada ketakutan kalau melakukan kesalahan lagi dan dimarahi. 6. Terlalu membatasi pergaulan anak Sebagai orang tua memang harus memperhatikan pergaulan anak, namun tidak berarti membatasi pergaulan anak sehingga anak tidak memiliki teman sehingga perkembangan social emosional anak akan terganggu. Anak membutuhkan teman sebaya untuk dapat belajar menumbuhkan rasa percaya diri. 8
7. Terlalu banyakan larangan pada anak. Anak yang terlalu sering dilarang tidak memiliki dan keberanian untuk berekspresi, sehingga anak tumbuh menjadi pemalu, minder, malas, penakut, mudah berbohong, cemas, tidak mandiri, dan tidak percaya diri. 8. Membandingkan dengan anak yang lain. Setiap orang tua pasti berharap anaknya menjadi yang terbaik, hingga seringkali orang tua membandingkan anaknya dengan teman sepantarannya atau dengan saudaranya yang dianggap lebih baik dari anaknya. Namun hal ini dapat berakibat buruk pada anak, yaitu anak merasa malu, cemburu, meragukan dirinya, tertekan dan berpikiran negatif. 9. Anak tidak bebas memilih dan menyampaikan pendapat. Tidak pernah memberikan kesempatan pada anak untuk bebas memilih atau menyampaikan pendapat, mengakibatkan anak akan mengalami kesulitan dalam mengungkapkan gagasan, karena merasa takut salah dan hanya bisa mengikuti gagasan orang lain. 9
Bagaimana Mengembangkan Percaya Diri Pada Anak? Ayo Ayah Bunda jadikan Ananda memiliki percaya diri yang tinggi dengan memberikan rangsangan yang tepat. Nah, berikut ini yang harus dilakukan untuk mengembangkan rasa percaya diri pada anak : 1. Berikan motivasi pada anak. Berikan motivasi, dukungan dan dorongan terhadap minat, bakat dan kegemaran anak. tanpa harus memberikan hadiah. Untuk memenuhi kebutuhan, keinginan, dan kemauannya, anak membutuhkan motivasi sehingga akan tercapai optimal. Contoh : • Ketika ananda sedang kesulitan membuat sebuah menara, ayah dan bunda dapat memberikan motivasi “Menara yang indah, kakak pasti bisa menyelesaikan dengan baik, ayo..semangat kakak” • Kakak rajin ke sekolah ya, agar menjadi anak yang hebat. 10
2. Berikan pujian dengan bijak Ayah Bunda memberikan pujian pada anak itu memberikan dampak yang luar biasa bagi anak. Anak akan merasa Bahagia telah dihargai, diperhatikan, dan termotivasi. Pujian pada anak untuk menghargai potensi dan keberhasilan anak sekecil apapun, tentunya dengan memberikan pujian yang tepat. Pujian bukan sekedar rasa bangga orang tua akan keberhasilan anak, tapi juga merupakan salah satu yang mendukung proses mendidik dan mengasuh anak. Berikan pujian dengan kalimat lengkap, bukan hanya sekedar “Bagus”, “Hebat”.. Ketika seorang anak berhasil melakukan kebaikan dan patut mendapat pujian, berilah pujian dengan bijak. Contoh : • “Anak bunda hebat ya, dapat merapikan tempat tidur, terimakasih ya sayang”. • “Wah kakak bisa menepati janji untuk merapikan tempat tidur tanpa bunda ingatkan, terima kasih kakak” 11
• Ayah bunda dapat menceritakan ke orang lain tentang apa yang telah Ananda lakukan, dengan sepengetahuan anak. “Kak, nanti bunda akan cerita sama nenek kakek, kalau kakak sudah menjadi anak yang hebat dapat merapikan tempat tidur sendiri” 3. Menghargai pendapat anak Ketika anak menyampaikan pendapat, sebaiknya kita mendengarkan sampai selesai. Berikan dorongan pada anak untuk dapat mengungkapkan pandangannya. Mengajak anak untuk berpendapat akan dapat menjadikan anak merasa dirinya juga penting dan pendapatnya bermanfaat. Sehingga anak dapat belajar menyampaikan pendapat dengan positif. Contoh : • Ketika ada teman sudah lama tidak masuk sekolah, ayah bunda dapat menanyakan pendapat anak. “Kak, bagaimana kondisi andre? • Ketika ada bencana alam gunung Meletus di daerah lain, ayah bunda 12
dapat menanyakan pendapat anak. “Apa yang dapat kita lakukan untuk menolong korban bencana gunung meletus kak?” • Ketika anak sedang menggambar. “Wah gambarnya bagus sekali, kak mengapa itu gambar mobinya banyak?” 4. Mendukung kemampuan anak Setiap anak terlahir memiliki potensi, dan setiap anak akan memiliki potensi yang berbeda-beda. Untuk itu ayah bunda harus dapat mengenali potensi yang dimiliki anak, memberikan dukungan, dan mengembangkan potensi mereka. • Perhatikan aktivitas atau kegiatan yang paling sering dilakukan anak. • Memberikan kesempatan pada anak untuk mencoba hal- hal baru yang menarik dan sesuai minat anak. • Memberikan kesempatan pada anak untuk dapat melakukan aktivitasnya sendiri. 13
• Menyediakan fasilitas berupa media, bahan, dan alat yang sesuai dengan minat, dan dapat digunakan anak untuk mengembangkan potensinya. 5. Menjalin hubungan yang menyenangkan dengan anak Ayah Bunda, kita harus dapat menjalin hubungan baik dengan anak. Karena hubungan baik antara oraang tua dan anak akan mempererat hubungan emosional, dan banyak manfaatnya bagi anak yaitu emosi anak akan stabil, merangsang perkembangan anak, menumbuhkan rasa aman, nyaman, menyenangkan, dan meningkatkan rasa percaya diri anak. Menjalin hubungan baik dengan anak dapat dilakukan antara lain dengan : • Membacakan cerita pada anak • Melakukan kegiatan rumah bersama • Belajar bersama • Bermain bersama • Meluangkan waktu bersama • Menghindari penggunaan gawai saat bersama anak 14
6. Mengkritik anak dengan baik Ayah Bunda kitab oleh saja mengkritaik anak, tapi ada beberapa yang harus diperhatikan yaitu : • Jangan mengkritik anak dengan meluapkan emosi, hal ini menyebabkan anak merasa kalau orang tuanya sudah tidak sayang lagi. • Ayah bunda harus bisa berempati pada anak ketika mereka melakukan kesalahan, tanyakan bagaimana perasaan anak setelah melakukan kesalahan, kemudian jelaskan kesalahannya harus diperbaiki. • Ayah bunda ketika mengkritik anak harus focus pada masalah yang terjadi, jangan mengungkit kesalahan yang sudah lama terjadi. • Ayah bunda ketika mengkritik kesalahan Ananda, perlu juga disampaikan perilaku baik Ananda yang pernah dilakukan. • Bantu anada menyusun strategi untuk memperbaiki kesalahannya dan tidak mengulanginya lagi. 15 15
REFERENSI Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluaraga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republic Indonesia. 2017. Seri Pendidikan Orang Tua Membantu Anak Percaya Diri, Jakarta Puspitarini, H. 2013. Membangun Rasa Percaya Diri Anak. Jakarta : PT Elex Komputindo Bachtiar, A. 2020. Obat Minder Rahasia Menjadi Pribadi Percaya Diri, Berani Tampil Beda dan Dikagumi. Yogyakarta : Alaska Publiser Clark, S. 2003. Langkah-Langkah Yang Teruji Mengembangkan Kepercayaan Diri Anak Anda. Jakarta : PT Elex Komputindo https://www.popmama.com/big-kid/6-9-years-old/jemima/sikap-orangtua-yang- menghambat-rasa-percaya-diri-anak/7 https://www.popmama.com/kid/4-5-years-old/fx-dimas-prasetyo/penyebab-anak- kurang-percaya-diri/5 16
Search
Read the Text Version
- 1 - 20
Pages: