Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Halo Internis 34 File eMagz

Halo Internis 34 File eMagz

Published by kacang merah ogura, 2021-09-18 03:13:20

Description: Halo Internis 34 File eMagz

Search

Read the Text Version

NhaTloERNISDPOEPNKFETYOREAKHRIKUNIIMSSTDPUODPEUTASNAINLEAAMSALMIINAAS EDISI 34, AGUSTUS 2021 MENGEJAR HERD IMMUNITY



HMEENRGDEJIAMR MUNITY hINalTo ERNISDPOEPNKETYREAHRIKNIIMSTDPODPEUASNINLEAASALMIINAS Kasus COVID-19 yang vaksin pada pasien-pasien di SUSUNAN REDAKSI membludak sejak Juni 2021, lapangan. Termasuk mengupas mendorong pemerintah kebenaran terkait kejadian ikutan Penanggung Jawab: untuk segera memperluas pasca imunisasi (KIPI) yang banyak Dr. dr. Sally Aman Nasution, SpPD, K-KV, jangkauan program dibumbui dengan berita hoaks vaksinasi, agar target herd immunity dan menimbulkan ketakutan di FINASIM, FACP (kekebalan massal) terhadap SARS- masyarakat. Pemimpin Redaksi: CoV-2 dapat tercapai dalam waktu dr. Nadia A. Mulansari, SpPD, K-HOM, yang tidak lama. Ini hanya bisa Pada edisi kali ini, redaksi juga didapatkan bila semua stakeholder mengangkat kegiatan-kegiatan FINASIM bangsa ini bergerak bersama-sama organisasi PAPDI dalam skala Bidang Materi dan Editing: mewujudkan. Dalam hal ini, kalangan nasional, yang menujukkan Dr. dr. Wismandari, SpPD, K-EMD, FINASIM kesehatan diharapkan menjadi dengan situasi dan kondisi yang dr. Arif Mansjoer, SpPD, K-KV, FINASIM, salah satu ujung tombak untuk penuh keterbatasan PAPDI terus mengedukasi masyarakat agar mau menjalankan roda organisasi dan KIC, MEpid melaksanakan vaksinasi dan tidak mengayomi para anggota di mana dr. Elizabeth Merry Wintery, SpPD, FINASIM terpengaruh oleh berita-berita hoaks pun berada. Juga menampilkan yang menyesatkan. upaya Kolegium Ilmu Penyakit Tim Pendukung: Dalam (KIPD) untuk terus berjuang Faizah Fauzan El.M, SPi, MSi, Ari Utari, S. Kom, Hal inilah yang mendorong Redaksi menghasilkan internis-internis Halo Internis mengupas tulisan muda yang berkompeten di bidang M. Nawawi, SE, M. Giavani Budianto tentang “Mengejar Herd Immunity” penyakit dalam. Koresponden PAPDI: dalam rubrik Fokus Utama. Bahasan yang diangkat antara lain mengenai Terakhir, redaksi menyajikan artikel Cabang Jakarta Raya, Cabang Jawa Barat, himbauan PAPDI bersama organisasi ringan di rubrik Jeda. Salah satunya Cabang Surabaya, Cabang Yogyakarta, profesi lain agar pemerintah mengenai latihan pernapasan untuk memperketat mobilisasi ringan yang membantu memperkuat Cabang Sumatera Utara, Cabang Semarang, masyarakat dan mempercepat gerak kapasitas paru-paru. Latihan ini Cabang Sumatera Barat, Cabang Sulawesi vaksinasi di lapangan dalam rangka dapat dipraktikkan dalam waktu Utara, Cabang Sumatera Selatan, Cabang menekan perkembangan kasus senggang, di mana saja. Makassar, Cabang Bali, Cabang Malang, COVID-19. Selain itu juga membahas Cabang Surakarta, Cabang Riau, Cabang rekomendasi-rekomendasi PAPDI Akhir kata, semoga bermanfaat Kalimatan Timur dan Kalimantan Utara, terkait pelaksanaan vaksinasi adanya. Selamat membaca! Cabang Kalimantan Barat, Cabang Provinsi COVID-19, sehingga para sejawat Aceh, Cabang Kalimantan Selatan, Cabang mendapatkan gambaran tentang Sulawesi Tengah, Cabang Banten, Cabang syarat dan keamanan pemberian Bogor, Cabang Purwokerto, Cabang Redaksi menerima masukan dari sejawat, baik Lampung, Cabang Kupang, Cabang Jambi, berupa kritik, saran, kiriman naskah/artikel dan foto- Cabang Kepulauan Riau, Cabang Gorontalo, foto kegiatan PAPDI di cabang, yang dapat dikirimkan Cabang Cirebon, Cabang Maluku, Cabang ke: Tanah Papua, Cabang Maluku Utara, Cabang REDAKSI HALO INTERNIS SEKRETARIAT PB PAPDI Bekasi, Cabang Nusa Tenggara Barat, Jl. Salemba I No 22 C-D, Senen, Jakarta Pusat - 10430 Cabang Depok, Cabang Bengkulu, Cabang Telp: 021-31928025, 31928026 Sulawesi Tenggara, Cabang Bangka Belitung, Email: [email protected] Cabang Kalimantan Tengah, Cabang Papua Website: www.papdi.or.id Barat Email Redaksi: [email protected] Sekretariat PB PAPDI: Husni Amri, Oke Fitia, Dilla Fitria, Helia Rachma, Rahmi Savila Yunus, Supandi, Riyanto Alamat: RUMAH PAPDI Jl. Salemba I No 22 C-D, Senen, Jakarta Pusat - 10430 Telp: 021-31928025, 31928026 Email: [email protected] Website: www.papdi.or.id @PerhimpunanPAPDI @pbpapdi HALO INTERNIS 3 Edisi 34, Agustus 2021

DISAIFTAR HAL. 8 - FOKUS UTAMA HMEERNDGEIMJAMRUNITY Rumah sakit-rumah sakit sudah overload menampung pasien-pasien COVID-19. Jangan sampai pelayanan kesehatan Indonesia kolaps. Dua cara harus segera dilakukan, mempercepat program vaksinasi dan memperketat mobilisasi masyarakat untuk mengurangi laju penyebaran COVID-19. HAL. 16 MEMUTUS RANTAI PENYEBARAN HAL. 12 - FOKUS UTAMA SIARAN PERS BERSAMA TIM MITIGASI PB IDI DAN LIMA OP HAL. 44 HAL. 24 MELAWAN VAKSIN HOAKS BOOSTER SEPUTAR COVID-19 4 HALO INTERNIS Edisi 34, Agustus 2021

DAFTIASRI Hal. 8-34 HAL. 36 - JENDELA KOLEGIUM FOKUS UTAMA UK-DSPDI KEMBALI HADIRKAN • Kita Tidak Sedang Baik-Baik Saja UJIAN LISAN • Memutus Rantai Penyebaran • Tindak Lanjut KIPI, Lakukan Uji Toksisitas dan HAL. 58 - KABAR PAPDI Sterilitas Untuk Pengamanan KONKER PAPDI XV LAMPUNG, PAPDI • Rekomendasi PAPDI Terkait Vaksin COVID-19 BERADAPTASI DENGAN KONDISI PANDEMI AstraZeneca, Manfaatnya Lebih Besar dari Potensi HAL. 79 - JEDA Komplikasi • Ragam Pertanyaan Seputar Vaksin COVID-19 Surga yang Tersembunyi • Internis Muda Melawan Pandemi di Pesisir Sumatera • dr. Indah Permata Sari, SpPD, Mengusahakan Sendiri Perlengkapan yang Diperlukan • dr. Dedy Irwansyah, SpPD, Bertahan karena Masyarakat Membutuhkan Hal. 35 - 41 JENDELA KOLEGIUM • UK-DSPDI Kembali Hadirkan Ujian Lisan • PRODI IPD FK Unand, Hikmah di Balik Pandemi Hal. 42-44 NAMA DAN PERISTIWA • dr. Taolin Agustinus, SpPD, K-GEH, FINASIM, Dua Program Utama Sang Bupati • dr. Muchamad Nur Aziz, SpPD, K-GH, FINASIM, Ingin Membuat Masyarakat Bahagia • Prof. dr. Abdul Muthalib, SpPD, K-HOM, FINASIM, Penyuntik Pertama Vaksin Covid-19 di Indonesia • dr. RA. Adaninggar Primadia Nariswari, SpPD, Melawan Hoaks Seputar COVID Hal. 45-64 KABAR PAPDI • Workshop PAPDI, Vaksinasi COVID-19 • Rakernas PAPDI 2021 • PAPDI Webinar, The Roles of NSAID in Low Back Pain Guidelines • PAPDI Webinar, Rasional Menggunakan Antibiotik untuk Pasien Community Acquired Pneumonia (CAP) • PAPDI FORUM, Berpuasalah Dengan Ikhlas • Diabetes and Ramadan, Clinical Guidance For Daily Practice • PIN XVIII PAPDI Membantu Dokter Spesialis Penyakit Dalam Meningkatkan Kompetensi Hal. 63-72 INFO CABANG • Pelantikan Pengurus PAPDI Cabang • PAPDI Cabang Semarang, Berbagi Ilmu Secara Virtual • PAPDI Cabang Bogor, Kegiatan Ilmiah Setiap Bulan • PAPDI Cabang Cirebon, Pengobatan Gratis untuk Korban Banjir Indramayu • PAPDI Cabang Makassar, Dukungan Internis Makassar untuk Korban Gempa Majene • PAPDI Cabang Nusa Tenggara Barat • PAPDI Cabang Kalimantan Barat HALO INTERNIS 5 Edisi 34, Agustus 2021

KELUARGA BESAR PERHIMPUNAN DOKTER PENYAKIT DALAM INDONESIA Menyampaikan Duka Cita Mendalam dan Merasa Sangat Kehilangan atas Wafatnya Para Internis dan Tenaga Kesehatan lainnya dalam Menunaikan Tugas Pengabdian untuk Keselamatan Bangsa dan Negara Pengorbananmu Menjadi Teladan dan Selalu Dikenang oleh Segenap Masyarakat Indonesia.

FOKUS UTAMA HALO INTERNIS 7 Edisi 34, Agustus 2021

FOKUS UTAMA Rumah sakit-rumah sakit sudah overload menampung pasien- pasien COVID-19. Jangan sampai pelayanan kesehatan Indonesia kolaps. Dua cara harus segera dilakukan, mempercepat program vaksinasi dan memperketat mobilisasi masyarakat untuk mengurangi laju penyebaran COVID-19. MENGEJAR HERD IMMUNITY Pasca Hari Raya Idul Fitri tercatat sebanyak 1.927.708, 2021, Indonesia mengalami dengan pertambahan kasus baru gelombang baru pandemi pada hari itu sebanyak 8.161 COVID-19. Disinyalir varian- kasus. Jumlah orang yang sembuh varian virus baru dari luar mencapai 1.757.641 kasus, dengan negeri, seperti varian Delta yang pertambahan sebanyak 6.407 orang. menginfeksi dengan cepat, sudah Sedangkan jumlah yang meninggal berada di Indonesia. Ini terlihat dunia mencapai angka 53.280 orang, pada awal Juni 2021 kasus-kasus bertambah sebanyak 164 orang. baru terkonfirmasi COVID-19 mulai menaik. Sejak pertengahan Juni Pada tanggal 8 Juli 2021, jumlah sampai Juli 2021 sebaran virus konfirmasi kasus COVID-19 melonjak SARS-CoV-2 terus meluas dan menjadi 2.417.788 kasus, di mana meningkat tajam dengan diikuti dalam satu hari terjadi penambahan angka mortalitas yang tinggi. sebanyak 38.391 kasus baru. Jumlah yang sembuh tercatat sebanyak Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 1.994.573 orang (mencapai 82,5%), melalui website covid19.go.id bertambah sebanyak 21.185 mempublikasikan data bahwa orang pada hari itu. Adapun angka tanggal 15 Juni 2021 angka kematian mencapai 63.760 orang konfirmasi kasus COVID-19 (2,6%), dengan kata lain dalam satu 8 HALO INTERNIS Edisi 34, Agustus 2021

FOKUS UTAMA hari kematian bertambah sebanyak menyoroti persoalan ini dan pers, bersama-sama menyuarakan 852 kematian. Kasus tertinggi mengungkapkan rasa prihatin serta pandangan dan saran mereka kepada terjadi di Pulau Jawa. DKI Jakarta kekhawatiran yang mendalam. Ketua pemerintah bahwa kondisi ini tidak menempati wilayah dengan kasus Umum Pengurus Besar Perhimpunan bisa dibiarkan. Harus ada solusi yang COVID-19 terbanyak mencapai Dokter Spesialis Penyakit dalam segera dilakukan. Mereka adalah: 25,8% dari angka nasional. Urutan (PB PAPDI), Dr. dr. Sally Aman kedua Provinsi Jawa Barat (17,9%), Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM, 1. Perhimpunan Dokter Spesialis dan posisi ketiga Provinsi Jawa FACP mengungkapkan fokusnya Penyakit Dalam Indonesia Tengah (11,6%). rumah sakit-rumah sakit menangani (PAPDI) pasien-pasien COVID-19 membuat Melonjaknya sebaran COVID-19 masyarakat yang menderita penyakit- 2. Perhimpunan Dokter Paru menimbulkan kepanikan di penyakit komorbid atau kronik— Indonesia (PDPI) masyarakat. Banyak orang seperti penyakit jantung, gagal ginjal, berdatangan ke fasilitas pelayanan diabetes, kanker, autoimun—tidak 3. Perhimpunan Dokter Spesialis kesehatan. Dari puskemas hingga mendapat pelayanan kesehatan Kardiovaskular Indonesia (PERKI) rumah sakit-rumah sakit besar sebagaimana mestinya. Padahal kewalahan melayani pasien yang mereka perlu mendapatkan 4. Perhimpunan Dokter berebut meminta pertolongan. pengobatan secara rutin. Terlebih Anestesiologi dan Terapi Intensif Ruang-ruang Instalasi Gawat Darurat lagi, penyakit yang mereka derita Indonesia (PERDATIN) (IGD) penuh. Rumah sakit terpaksa adalah penyakit penyerta yang bisa menyiapkan tambahan layanan 5. Ikatan Dokter Anak Indonesia darurat. Membuat tenda-tenda di IGD (IDAI) untuk menampung pasien-pasien baru yang membutuhkan oksigen. Tanggal 27 Juni 2021, lima organisasi Bed Occupancy Rate (BOR) atau ruang perawatan juga ruang Intensive Care Unit (ICU) mencapai limit di atas 90%. Saking kewalahannya, beberapa rumah sakit membuat pengumuman sementara waktu tidak menerima pasien-pasien non-COVID-19. Di saat bersamaan banyak pula rumah sakit kekurangan persediaan oksigen yang sangat dibutuhkan pasien COVID-19. Di luar itu, tenaga kesehatan mulai Ketua Umum PB PAPDI, Dr. dr. Sally Aman Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP dari perawat hingga dokter, banyak pula yang terinfeksi SARS-CoV-2 membuat kondisi semakin berat bila profesi ini bersama Tim Mitigasi yang memerlukan perawatan. Tim tertular COVID-19. PB IDI kembali mengadakan Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia konferensi pers, yang bertujuan (IDI) mencatatkan per tanggal 27 “Pandemi ini sudah 1 tahun lebih. mempertegas saran dan harapan Juni 2021 terdapat 405 dokter Satu tahun lalu kami dari profesi kepada pemerintah sebagai solusi yang meninggal dunia karena sempat menghimbau agar yang untuk mempercepat penanganan COVID-19, dan pada tanggal 8 Juli mengalami penyakit kronik tidak ke COVID-19. Inti yang diungkapkan 2021 jumlahnya meningkat menjadi rumah sakit terlebih dahulu. Tapi adalah agar pemerintah segera 458 orang. Kondisi ini sangat itu tidak bisa berlangsung terus- membenahi dan melakukan tindakan miris, di saat pasien membludak menerus. Ada saatnya seorang itu nyata untuk mengatasi masalah hulu dan membutuhkan penanganan, butuh mendapatkan pelayanan yang yang menjadi penyebab penyebaran justru jumlah tenaga kesehatan non-COVID. Itu perlu mendapatkan COVID-19. yang memberikan pelayanan justru perhatian kita semua,” ucap Sally. berkurang karena mereka pun sudah Secara garis besar, bisa dikatakan kelelahan dan jatuh sakit, bahkan Dalam hal ini PAPDI tidak sendiri. penyebaran COVID-19 ini meninggal dunia. lima Organisasi Profesi (OP) berlangsung dari hulu ke hilir. bidang kedokteran merasakan hal Penanganan pasien di pusat- MENANGANI PROBLEM HULU serupa. Pada tanggal 18 Juni 2027, pusat pelayanan kesehatan, mereka mengadakan konferensi seperti puskesmas dan rumah Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) HALO INTERNIS 9 Edisi 34, Agustus 2021

FOKUS UTAMA sakit merupakan penanganan di bagian hilir, yang merupakan ujung dari pesakitan yang disebabkan COVID-19. Membludaknya pelayanan di rumah sakit merupakan akibat penyebaran penyakit di bagian hulu yang tidak terbendung. Tingginya sebaran penyakit terjadi karena banyak sebab. Penyebab utama tingginya mobilitas masyarakat keluar rumah, ditambah dengan tidak melaksanakan protokol kesehatan dengan baik, sehingga mudah tertular virus. Mau tidak mau, untuk bisa menekan berbagai pihak sangat diperlukan. sumber: covid19.go.id tingginya laju pertambahan jumlah pasien COVID-19, pemerintah PPKM DAN PERCEPATAN VAKSINASI Presiden Joko Widodo (6/7/21) harus bertindak tegas membatasi menjelaskan kepada wartawan via pergerakan atau mobilitas Bak gayung bersambut, suara Tim daring lewat YouTube Sekretariat masyarakat dalam jangka waktu Mitigasi PB IDI dan lima Organisasi Presiden tentang target vaksinasi. tertentu. Inilah yang dimintakan oleh Profesi mendapat jawaban. Diharapkan pada Juli 2021 ini lima organisasi profesi kedokteran Pemerintah mengumumkan tercapai sebanyak 1 juta vaksinasi dan Tim Mitigasi PB IDI dalam siaran memberlakukan kebijakan per hari dan meningkat menjadi 2 persnya. Tindakan pembatasan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan juta per hari pada Agustus 2021. mobilitas masyarakat ini sangat Masyarakat (PPKM) Darurat mulai “Presiden mengharapkan agar 1 penting dan harus dilakukan, karena tanggal 3 Juli hingga 20 Juli 2021 juta vaksinasi pada Juli ini bisa itulah cara paling efektif yang khusus untuk wilayah di Pulau Jawa terus dicapai. Beliau mengatakan dapat dilakukan untuk mengurangi dan Bali. Kebijakan ini diikuti dengan pada Agustus target vaksinasi harus penyebaran COVID-19 dan aturan perjalanan via darat, laut, dan mencapai 2 juta per hari. Dan beliau melindungi masyarakat. Tanpa ada udara yang ketat. juga ingin kalau bisa dinaikkan pembatasan mobilitas masyarakat, sampai 5 juta (per hari),” ujar Budi. penanganan COVID-19 di bagian hilir Pemantauan di luar Jawa Bali pun bisa kolaps, dan gambaran buruk ini terus dilakukan. Pada tanggal Saat ini peningkatan jumlah sudah terpampang di depan mata. 12 Juli 2021 diberlakukan pula masyarakat yang melaksanakan aturan PPKM untuk 15 daerah yang vaksinasi COVID-10 terus menaik. Selain melakukan pembatasan tersebar di Sumatera, Kalimantan, Per tanggal 8 Juli 2021, terdapat pergerakan masyarakat, Tim Mitigasi Nusa Tenggara, dan Papua dengan 34.860.686 orang yang sudah PB IDI bersama lima organisasi peningkatan kasus COVID-19 yang mendapatkan vaksin 1. Terjadi profesi kedokteran juga menekankan signifikan. Saat tulisan ini diturunkan, penambahan sebanyak 820.889 agar pemerintah menyegerakan PPKM masih berlangsung. Sangat dalam satu hari. Sementara yang percepatan program vaksinasi diharapkan kebijakan PPKM ini bisa sudah mendapatkan vaksin 2 COVID-19 di kalangan masyarakat. membantu mengatasi problema sebanyak 14.622.502 orang, dengan Pengendalian penyebaran SARS- penanganan COVID-19 di bagian pertambahan sebanyak 178.689 CoV-2 diharapkan dapat terlaksana hulu, dan berlanjut dengan kebijakan dalam satu hari tersebut. Sangat bila pencapaian vaksinasi COVID-19 lain yang mendukung penurunan diharapkan kesadaran dan kerja sudah mencapai sekitar 70% dari penyebaran SARS-CoV-2. sama dari seluruh masyarakat populasi Indonesia. Pemerintah Indonesia agar pencapaian cakupan sudah menetapkan target vaksinasi Dari sisi vaksin, Menteri Kesehatan dan jangkauan vaksinasi dapat sebanyak 181.554.465 orang. Saat (Menkes) Budi Gunadi Sadikin usai berlangsung dengan cepat untuk ini, proses vaksinasi masih melihat menggelar rapat terbatas bersama mewujudkan herd immunity di perkembangan, pada 13 Juli 2021 Indonesia.hINalToERNIS target vaksinasi ini ditingkatkan menjadi 208.265.720 orang. Pemerintah dengan berbagai cara terus berupaya mempercepatnya. Namun tentu dengan cakupan sebanyak itu dibutuhkan waktu, karena itu kerja sama dengan 10 HALO INTERNIS Edisi 34, Agustus 2021

FOKUS UTAMA TINGKATKAN KEWASPADAAN! Pada tanggal 24 Juni 2021 Pengurus Besar 11. Sejawat yang berusia di atas 60 tahun dan atau Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit (PB mempunyai komorbid diharapkan menyesuaikan PAPDI) mengeluarkan surat edaran kepada waktu/durasi praktik untuk memperkecil risiko seluruh anggota PAPDI di mana pun berada. Surat paparan COVID-19. yang ditandangi oleh Ketua Umum PB PAPDI, Dr. dr. Sally Aman Nasution, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP dan Menyertai himbauan ini PB PAPDI mendoakan, semoga Sekretaris Jenderal PB PAPDI, Dr. dr. Eka Ginanjar, SpPD, seluruh Anggota PAPDI selalu diberikan kesehatan dan K-KV, FINASIM, FACP, FICA, MARS ini mengingatkan dalam lindungan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa.hINalToERNIS bahwa peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia sulit dikendalikan dan sudah banyak tenaga kesehatan yang terpapar. Di tambah lagi, bermunculan virus dengan varian baru yang mudah menular dan menyebar serta dapat memperberat gejala sakit dan kematian. Untuk itu, PB PAPDI menghimbau kepada semua Anggota PAPDI agar melakukan 11 hal berikut: 1. Waspada terhadap varian baru COVID-19. 2. Mematuhi dan memastikan protokol kesehatan yang berlaku di tempat kerja/praktik agar berjalan dengan baik dan benar. Pastikan selalu 5M: Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak, Menjauhi Kerumunan, serta Membatasi Mobilitas dan Interaksi. 3. Memastikan semua Sejawat sudah divaksin dan mengingatkan untuk yang belum divaksin. 4. Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) standar yang sesuai. Dan dianjurkan memakai masker N95 saat memeriksa pasien atau melakukan tindakan prosedural. 5. Menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh dengan olahraga teratur, beristirahat dan nutrisi yang cukup. 6. Memastikan tempat bekerja/praktik memenuhi standar pengendalian teknis terutama kondisi sirkulasi udara. 7. Melakukan SWAB PCR secara berkala. 8. Melakukan Tracing dan Testing dengan lebih masif. 9. Segera memeriksakan diri ketika bergejala, tidak mengobati sendiri, dan pastikan mendapatkan pengobatan yang adekuat sejak dini. 10. Menjaga protokol kesehatan untuk diri sendiri, keluarga, orang-orang dan masyarakat sekitar kita di kehidupan sehari-hari. HALO INTERNIS 11 Edisi 34, Agustus 2021

FOKUS UTAMA STIIMARMAINTIPGEARSSIBPEBRISDAIMDAAN LIMA OP IaBngedraosranSmeissatiaebmteidrKjauekasenkhogalatpasn. Tim Mitigasi IDI bersama lima Organisasi Profesi kedokteran—yakni Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI)—yang diwakili oleh ketua umum masing-masing organisasi mengadakan konferensi pers pada tanggal 27 Juni 2021 secara virtual. Konferensi pers ini dimoderatori oleh Sekretaris 12 HALO INTERNIS Edisi 34, Agustus 2021

FOKUS UTAMA Setiap ketua umum vaksinasi untuk semua Organisasi Profesi target populasi termasuk untuk anak dan remaja dan menyampaikan tercapai sesuai target, bila pandangan terkait memungkinkan vaksinasi >2 juta per hari, perluas tempat kondisi kasus pelayanan vaksinasi. dan penanganan COVID-19 di dalam 4. Melakukan tracing dan testing yang masif agar kasus negeri terkini. ditemukan sedini mungkin, termasuk untuk anak dan Jenderal PB PAPDI, Dr. dr. Eka remaja Angka positive rate Ginanjar, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP, dan jumlah tracing per FICA, MARS. 1.000 orang perminggu sesuai dengan standar WHO Setiap ketua umum Organisasi dijadikan kinerja setiap Profesi menyampaikan pandangan kepala daerah. terkait kondisi kasus dan penanganan COVID-19 di dalam negeri terkini. 5. Agar masyarakat termasuk Pada kesempatan ini Ketua Mitigasi anak-anak selalu dan tetap PB IDI, dr. M. Adib Khumaidi, SpOT, memakai masker, menjaga berbicara menyampaikan siaran pers jarak, mencuci tangan, yang mereka buat bersama. Berikut tidak berpergian jika pemaparannya. tidak mendesak, menjaga kesehatan dan menjalankan Kami tidak ingin Sistem Kesehatan protokol kesehatan lainnya. Indonesia menjadi kolaps, oleh karena itu, kami TIM MITIGASI Siaran pers ini ditandatangani PB IDI dan perhimpunan dokter- di Jakarta, tanggal 27 Juni 2021 dokter spesialis yang terdiri dari oleh: Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis • Ketua Tim Mitgasi PB IDI, dr. Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), M. Adib, Khumaini, SpOT Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi • Ketua Perhimpunan Dokter dan Terapi Intensif Indonesia Paru Indonesia (PDPI), Dr. dr. (PERDATIN), dan Perhimpunan Agus Dwi Susanto, SpP(K), Dokter Spesialis Kardiovaskular FISR, FAPSR. Indonesia (PERKI), mendorong dan merekomendasikan: • Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam 1. Agar pemerintah pusat Indonesia (PAPDI), Dr. dr. memberlakukan PSBB ketat Sally Aman Nasution, SpPD, serentak terutama di Pulau Jawa K-KV, FINASIM, FACP. minimal 2 minggu. • Ikatan Dokter Anak Indonesia 2. Agar pemerintah atau pihak (IDAI), Prof. Dr. dr. Aman yang berwenang memastikan Bhakti Pulungan, SpA(K), implementasi serta penerapan FAAP, FRCPI(Hon) PSBB yang maksimal. • Perhimpunan Dokter 3. Agar pemerintah atau pihak Anestesiologi dan Terapi yang berwenang melakukan Intensif Indonesia percepatan dan memastikan (PERDATIN), Prof. Dr. dr. Syafri K. Arif, SpAn, KIC, KAKV. • Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Dr. dr. Isman Firdaus, SpJP(K), FIHA, FAsCC, FAPSIC, FESC, FSCA. HALO INTERNIS 13 Edisi 34, Agustus 2021

FOKUS UTAMA BKAITIAK-TBIADAIKKSSAEJADANG Tanggal 27 Juni 2021 Tim Mitigasi PB IDI dan lima Perhimpunan Dokter Spesialis di Indonesia (PDPI, penanganan kasus yang ada di rumah sakit. Kita harus PAPDI, IDAI, PERDATIN, PERKI) melalui ketua mengingatkan agar untuk mengurangi kasus di populasi umumnya menyampaikan pandangan terhadap sebagai upaya nyata sehingga kasus menurun dan perkembangan kasus COVID-19. Berikut penanganan di rumah sakit tidak berat. Kalau ini tidak petikannya: dilakukan, akan kolaps pelayanan kesehatan kita. Ini akan berdampak luas, bukan hanya kesehatan juga berdampak pada ekonomi. KETUA TIM MITGASI IDI PAKAR PENANGANAN COVID-19 DARI PDPI dr. M. Adib, Khumaini, SpOT dr. Erlina Burhan, SpP(K), M.Sc, PhD Laporan yang kita terima dari daerah— Sudah banyak laporan dari teman kita bahwa khususnya daerah Jawa, DKI, Banten, Jawa perawat dan nakes yang terkonfirmasi positif. Tengah Jawa Timur—bagaimana overload- Angkanya terus bertambah, dan mereka harus nya kapasitas di perawatan, baik di rumah sakit dan menjalani isolasi atau dirawat. Yang terjadi SDM perawatan di puskemas. Puskemas juga dimaksimalkan kita berkurang, dan sementara kita dituntut melakukan untuk perawatan COVID-19. Kondisi saat sudah sangat pelayan yang lebih banyak karena kapasitas dan ruangan mengkhawatiran. Kolapsnya perawatan kesehatan, kalau ditambah. Tenaga kesehatan kelelahan, kalau lelah imun berlajut bisa menimbulkan dampak luar biasa. Kondisi turun dan bisa terkontaminasi lagi. Ini kondisi yang ini menerikan suatu warning buat kita. Ini memberikan tidak baik-baik saja. Pemerintah mengatakan ini kondisi gambaran bahwa perlu ada interfensi yang tidak hanya extraordinary. Kami sangat mengharapkan pemerintah di hilir, karena kita punya keterbatasan. Konferensi pers melakukan tindakan yang lebih cepat, segera, yang ini merupayakan upaya dari profesi kedokteran untuk extraordinary dengan lebih cepat dan lebih tegas, agar memberi masukan kepada pemerintah, agar pemerintah kita selamat sebagai bangsa. Kita tidak akan saling mempunyai dorongan yang kuat untuk melakukan menyalahkan, tetapi saling support dan memberikan interfensi. Kami juga paham dengan kondisi masyarakat solusi. Kita sama-sama fokus dan serius. yang terdesak secara sosisologi, ekonomi, dan psikologi. Tapi sekali lagi kita ini semua terdampak. (Interfensi) ini PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS PENYAKIT menjadi prioritas untuk memperbaiki kembali ekonomi DALAM INDONESIA (PAPDI) dan memperbaiki kembali kehidupan masyarakat Dr. dr. Sally Aman Nasution, SpPD, K-KV, Indonesia. FINASIM, FACP KETUA PERHIMPUNAN DOKTER PARU Saat ini kita sudah kewalahan menghadapi INDONESIA (PDPI) kasus COVID-19. Rumah sakit-rumah sakit Dr. dr. Agus Dwi Susanto, SpP(K), FISR, FAPSR penuh, bahkan banyak pula tenaga kesehatan terkena COVID-19 yang harus menjalani isoman ataupun PDPI tentu sangat khawatir dengan kondisi saat perawatan di rumah sakit. Karena kasus semakin banyak, ini. Kawan dari seluruh cabang, terutama di zona beberapa rumah sakit diubah fungsinya hanya melayani merah menggambarkan bahwa rumah sakit faskes pasien COVID-19. Ini menimbulkan masalah baru. sudah overload. Artinya terjadi pelayanan kesehatan yang Selama ini masyarakat dengan penyakit komorbid atau cukup tinggi akibat COVID-19. Kita melihat data-data, penyakit kronik—seperti ginjal, diabetes, darah tinggi, sampai saat ini belum ada satu negara pun yang mampu jantung, paru, keganasan, dan autoimun—membutuhkan menangani pandemi hanya bertumpu pada peningkatan pelayanan kesehatan untuk kontrol kesehatan dan faskes atau treatment. Harus ada keseimbangan dalam penanganan COVID-19. Bahwa upaya menurunkan kasus dalam populasi harus dilakukan sebagai keseimbangan 14 HALO INTERNIS Edisi 34, Agustus 2021

FOKUS UTAMA mendapatkan obat-obatan. Kini mereka kehilangan COVID-19. Kami usul untuk pengetatan perjalanan atau berkurang kesempatan untuk berobat. Sementara sebelum keberangkatan dan pengetatan masuk dan mereka justru berada dalam populasi yang sangat rentan keluar Jawa. terkena COVID-19. Ini seperti sebuah lingkaran setan, di mana masyarakat yang terkena COVID-19 akan mudah PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS menularkan kepada populasi komorbid, dan populasi KARDIOVASKULAR INDONESIA (PERKI) komorbid bisa pula menularkan virus kepada orang lain. Dr. dr. Isman Firdaus, SpJP(K), FIHA, FAsCC, FAPSIC, FESC, FSCA Menumpuknya pasien COVID-19 di rumah sakit merupakan masalah di bagian hilir yang berasal dari Kita sudah kewalahan. Biasanya Bed Occupancy masalah di hulu, yaitu tingginya penyebaran virus Rate (BOR) itu rata-rata 60-80%. Kini sudah di kalangan masyarakat. Karenanya kami meminta lebih dari 90%. Dulu di angka 60% dokternya action yang tegas dari pemerintah untuk melakukan sehat, sekarang dokter dan perawat tumbang. pembenahan di bagian hulu, dengan menerapkan Ini berdampak pada penyakit yang bukan COVID-19. pembatasan mobilitas masyarakat atau melakukan Pasien jantung yang belum tertangani menjadi masalah. karantina wilayah. Supaya penyebaran virus dapat Tentu tidak tertangani dengan baik karena rumah sakit dikendalikan, sehingga jumlah pasien COVID-19 yang diisi oleh pasien COVID-19. Kita sudah layani masyarakat, datang ke rumah sakit bisa menurun. Kalau tidak, kondisi tapi kalau hulunya terus berdatangan, kita tidak berdaya akan semakin sulit. juga. Karena itu konferensi pers ini diadakan agar di hulu teratasi dengan baik. Pasien dengan penyakit IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA (IDAI) kardiovaskular tidak usah khawatir dengan vaksinasi. Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, SpA(K), FAAP, Kejadian thrombosis pada vaksin Astra Zeneca hanya FRCPI(Hon) 3,6% atau satu dari 1 juta orang. Kalau terkena COVID-19, kejadian bekuan darahnya lebih tinggi, Data nasional menunjukkan peningkatan kasus sebanyak 207 dari 1 juta orang. Lebih tinggi kejadian konfirmasi positif pada anak usia 0-18 tahun bekuan darah thrombosis dari COVID-19. (Untuk berobat mencapai 12,6%. Kematian COVID-19 anak sementara waktu) gunakan layanan online. Jangan ke usia 0-18 tahun sebesar 1,2%. Artinya 1 dari rumah sakit kecuali terpaksa.hINalToERNIS 83 kematian karena COVID-19 adalah anak Indonesia. Perhatian dan kewaspadaan terhadap anak-anak OTG (orang tanpa gejala) bisa isolasi mandiri, tetapi dengan komorbid perlu berkonfirimasi khusus pada faskes. Anak yang OTG atau ringan bisa menjadi penular COVID-19 ke anggota keluarga yang lain. Ajari anak untuk disiplin (protokol kesehatan). Tetap lengkapi dengan imunisasi rutin. PERHIMPUNAN DOKTER ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF INDONESIA (PERDATIN) Prof. Dr. dr. Syafri K. Arif, SpAn, KIC, KAKV Kita tidak bisa mengandalkan penanganan pada fasilitas kesehatan. PERDATIN di beberapa minggu ini sangat merasakan kecemasan, karena tiap kota terutama di Jawa, khususnya Jakarta dan kota besar lainnya, mengalami peningkatan yang signifikan di ruang rawat intensif. Di atas 90%. Pasien yang sudah masuk ruang intensif memerlukan peralatan terutama mechanical, itu mortalitas sangat tinggi. Kami sangat prihatin. Kami mengharapkan Ketua Tim Mitigasi PB IDI mengeluarkan statement yang bisa (mendorong pemerintah) mengambil sikap tegas untuk penanganan HALO INTERNIS 15 Edisi 34, Agustus 2021

FOKUS UTAMA MEMUTUS RANTAI PENYEBARAN Program Vaksinasi COVID-19 Nasional sudah memasuki tahap ketiga. Diharapkan pemahaman dan kesadaran masyarakat meningkat, sehingga realisasi vaksinasi dapat memutus rantai penyebaran virus SARS-CoV-2. Sejak awal pandemi pemerintah Indonesia menunjukkan keseriusan yang luar biasa untuk mengatasi penyebaran infeksi COVID-19. Biaya yang dikeluarkan negara untuk mengatasi pandemi COVID-19 sangat serius. Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani, kepada wartawan pada akhir tahun lalu menyebutkan total biaya untuk pembelian vaksin dari luar negeri pada tahun 2020 mencapai Rp35 triliun. Sedangkan pada tahun 2021 anggaran negara yang disiapkan untuk penanganan COVID-19 dan pelaksanaan vaksinasi mencapai Rp60,5 triliun. Dana Foto: M. Giavani Foto sudah seizin model 16 HALO INTERNIS Edisi 34, Agustus 2021

FOKUS UTAMA vaksinasi untuk tahun 2022 juga mekanisme sertifikasi halal yang Menurut Juru Bicara Vaksinasi akan disiapkan. berlaku. COVID-19 Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, program vaksinasi Keseriusan ini didasarkan pada Program Vaksinasi COVID-19 ini COVID-19 berlangsung dalam empat harapan bahwa program vaksinasi ditanggung oleh pemerintah, alias tahapan, di mana setiap tahapan dapat menjadi solusi yang cepat gratis. Adapun vaksin COVID-19 yang dilakukan untuk menyesuaikan dan tepat untuk membentuk didistribusikan di Indonesia terdiri ketersediaan vaksin, waktu, dan kekebalan massa atau herd immunity dari enam jenis yang ditetapkan keadaan negara. “Kita ketahui dari serangan infeksi COVID-19. melalui Keputusan Menteri alasan kenapa kita memberikan Pada intinya vaksin memberikan Kesehatan Nomor 9869 Tahun 2020, vaksinasi secara bertahap dan kekebalan spesifik terhadap suatu yang dipastikan sudah disetujui menyusun prioritas ini karena selain penyakit, sehingga ketika seseorang World Health Organizatin (WHO) dan mempertimbangkan rekomendasi terpapar atau terpajan penyakit mendapatkan izin edar dari Badan WHO, juga melihat situasi dan tersebut dirinya tidak akan jatuh Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kondisi negara kita,” ungkap Nadia sakit, atau hanya mengalami sakit Indonesia. Secara keseluruhan vaksin kepada media pada 19 Mei lalu. ringan. yang beredar di Indonesia adalah hasil produksi PT Biofarma (persero) Pelaksanaan Program Vaksinasi Indonesia memiliki sejarah yang yang bekerja sama dengan Sinovac COVID-19 sebagai berikut: panjang turut berkontribusi Lifescience Co, AztraZeneca, China melakukan vaksinasi nasional dalam National Pharmaceutical Group • Tahap 1 (Januari-April 2021) pemberantasan penyakit menular di Corporation (Sinopharm), Moderna, dunia, seperti vaksinasi cacar pada Pfizer Inc and BioNTech, dan Sinovac Sasaran vaksinasi COVID-19 tahun 1956 dan campak pada tahun Biotech Ltd. tahap 1 adalah tenaga 1974. Begitu juga dengan vaksinasi kesehatan, asisten tenaga polio yang dicanangkan tahun 1972, EMPAT TAHAP kesehatan, tenaga penunjang di mana Indonesia dinyatakan bebas serta mahasiswa yang sedang polio tahun 2014. Dengan bantuan Diperkirakan herd immunity terhadap menjalani pendidikan profesi vaksinasi, dunia termasuk Indonesia COVID-19 akan terbentuk bila sekitar kedokteran yang bekerja pada sedang memasuki fase eradikasi 70 persen penduduk Indonesia telah fasilitas pelayanan kesehatan (musnah) polio yang ditargetkan mendapatkan kekebalan terhadap (Fasyankes). terwujud pada tahun 2023. COVID-19. Mulanya, pemerintah menargetkan program Vaksinasi • Tahap 2 (Januari-April 2021) Indonesia memulai program COVID-19 diberikan kepada vaksinasi COVID-19 pada 181.554.465 rakyat Indonesia untuk Sasaran vaksinasi COVID-19 pertengahan Januari 2021, dengan usia 18 tahun ke atas. Masing- tahap 2 adalah: melengkapi semua persyaratannya, masing orang mendapatkan dua termasuk syarat kehalalan. kali suntikan vaksin dengan selang 1. Petugas pelayanan publik, Komisi Fatwa MUI Pusat sudah waktu (interval) 28 hari. Kemudian yaitu TNI/Polri, aparat menetapkan vaksin COVID-19 pada pertengahan tahun 2021 hukum, dan petugas produksi Sinovac Lifescience Co umur penerima vaksinasi diperluas, pelayanan publik lainnya yang sertifikasinya diajukan oleh PT dimulai dari usia 12 tahun ke atas. yang meliputi petugas Biofarma sebagai produsen vaksin Jumlah target vaksinasi nasional pun di bandara/pelabuhan/ yang akan memproduksi vaksin meningkat menjadi 208.265.720 stasiun/terminal, perbankan, COVID-19, konsorsium dengan orang. perusahaan listrik negara, Sinovac, suci dan halal. Untuk vaksin dan perusahaan daerah air COVID-19 lainnya, pemerintah dan produsen farmasi di Indonesia terus melibatkan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Lembaga Pengkajian Pangan, Obat- Obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOMUI) dan Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia dalam proses pengujian aspek kehalalan vaksin COVID-19 yang akan dikembangkan dan dihadirkan. Para produsen vaksin COVID-19 berkomitmen untuk memenuhi standar halal dan mengikuti HALO INTERNIS 17 Edisi 34, Agustus 2021

FOKUS UTAMA minum, serta petugas lain peningkatan jumlah vaksinasi konfirmasi COVID-19 pada anak di yang terlibat secara langsung meningkat dengan harapan akan Indonesia cukup tinggi. Situs setkab. memberikan pelayanan terus bertambah besar. Pada go.id menjelaskan per tanggal 29 kepada masyarakat. tanggal 8 Juli 2021 pencapaian Juni 2021 pukul 18.00 WIB tercatat vaksinasi untuk pemerima vaksin hampir 260 ribu dari sekitar 2 2. Kelompok usia lanjut (di atas 1 tercatat sebanyak 34.860.686 juta kasus terkonfirmasi positif 60 tahun). orang (bertambah sebanyak 820.899 merupakan anak usia 0-18 tahun, orang). Adapun pencapaian vaksin dan 108 ribu kasus berada pada • Tahap 3 (April 2021-Maret 2 tercatat sebanyak 14.622.502 rentang usia 12-17 tahun dengan 2022) orang (bertambah sebanyak 178.689 case fatality rate pada kelompok usia orang). Satu hari berikutnya, tersebut adalah 0,18 persen Sasaran vaksinasi COVID-19 tanggal 9 Juli 2021, orang yang tahap 3 adalah masyarakat mendapatkan vaksin 1 bertambah Pemberian vaksin pada kelompok rentan dari aspek geospasial, sebanyak 914.881 orang, sehingga usia 12-17 tahun ini mengacu pada sosial, dan ekonomi. totalnya mencapai 35.775.567 pertimbangan rekomendasi dari orang. Sedangkan orang yang Komite Penasihat Ahli Imunisasi • Tahap 4 (April 2021-Maret mendapatkan vaksin 2 meningkat Nasional atau Indonesia Technical 2022) sebanyak 246.075 orang, dengan Advisory Group on Immunization total mencapai 14.868.577 orang. (ITAGI), dan diterbitkannya Sasaran vaksinasi tahap 4 persetujuan penggunaan Vaksin adalah masyarakat dan pelaku MENJANGKAU ANAK COVID-19 produksi PT. Biofarma perekonomian lainnya dengan (Sinovac) untuk kelompok usia 12 pendekatan klaster sesuai Harapan untuk peningkatan tahun ke atas dari Badan Pengawas dengan ketersediaan vaksin. pencapaian vaksinasi semakin Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia terbuka dengan keluarnya berita dari tanggal 27 Juni 2021. Pada Mei 2021 tahapan Program Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Vaksinasi COVID-19 masuk pada melalui Direktorat Jenderal Pelaksanaan vaksinasi tahap 3 dan ketiga, sementara tahap 1 dan Pencegahan dan Pengendalian 4 diharapkan dapat mempercepat tahap 2 belum selesai dan terus Penyakit mengeluarkan Surat Edaran pencapaian target cakupan herd bergulir. Situs resmi pemerintah (SE) Nomor HK.02.02/I/1727/2021 immunity. Karenanya Nadia vaksin.kemkes.go.id yang melansir tentang Vaksinasi Tahap 3 bagi mengatakan masyarakat diharapkan perkembangan real time pencapaian Masyarakat Rentan, Masyarakat menepis keragu-raguan dan tidak vaksinasi seluruh Indonesia yang Umum Lainnya, dan Anak Usia 12- memilih-milih merek vaksin. “Karena belum mencapai target. 17 tahun. Surat ini menegaskan, semua vaksin itu sama baiknya. bahwa sejak tanggal 1 Juli 2021 Artinya, vaksin yang lolos uji klinis Hingga tanggal 26 Mei 2021 anak-anak dalam rentang usia 12- tahap tiga dan masuk daftar WHO, pukul 12.00 WIB terdata bahwa 17 tahun kini bisa mendapatkan tentu kualitas keamanan dan secara keseluruhan dari sebanyak Vaksinasi COVID-19. Anak-anak manfaatnya sama,” tegasnya. IhNalToERNIS 40.349.049 orang yang ditargetkan perlu mendapat perlindungan mendapatkan vaksinasi tahap 1 dan dengan vaksinasi karena kasus 2, baru sebanyak 38,50 persen yang telah mendapatkan suntikan vaksin dosis pertama dan 25,34 persen mendapatkan dosis kedua. Secara perlahan angka-angka vaksinasi bertambah, walau masih dengan gerakan lambat. Pada tanggal 15 Juni 2021 tercatat jumlah penduduk Indonesia yang telah mendapatkan vaksin 1 berjumlah 20.904.723 orang, bertambah sebanyak 480.675 dalam satu hari itu. Dan yang telah mendapatkan vaksin 2 sebanyak 11.699.021 orang, bertambah sebanyak 83.159 orang. Seiring dengan merebak kasus Vaksinasi untuk Lansia di Istora Senayan Jakarta COVID-19 di tanah air dan sosialisasi vaksinasi yang semakin gencar, foto: covid.go.id 18 HALO INTERNIS Edisi 34, Agustus 2021

FOKUS UTAMA GOTONG ROYONG MEMPERLUAS JANGKAUAN VAKSINASI vaksinasi dilaksanakan di pusat layanan kesehatan milik swasta dan BUMN yang telah memiliki syarat sebagai pos pelayanan vaksinasi. Setiap perusahaan harus melaporkan data penggunaan vaksin di lingkungannya kepada pemerintah. Adapun semua ketentuan tentang Vaksinasi Gotong Royong ini tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/Menkes/4643.2021. “Vaksinasi Gorong Royong ini tentunya tidak akan menganggu jalannya vaksinasi gratis yang sedang dijalankan oleh pemerintah. Dalam pelaksanaan vaksinasi Gotong Royong, pihak pelaksana harus berkoordinasi dengan dinas kesehatan Kabupaten/Kota setempat,” tutur Nadia dalam konferensi pers tanggal 26 Februari 2021 di Jakarta. P dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid Vaksinasi Gotong Royong dimulai pada pertengahan Mei emerintah melontarkan istilah khusus yang 2021. Beberapa jenis vaksin untuk Program Gotong dinamakan “Vaksin Gotong Royong”. Penamaan Royong yang telah disetujui BPOM antara lain Novavax, bukan dari jenis ataupun bahan vaksin, melainkan Moderna, Sinopharm, dan CanSino. Pengadaan vaksin dari sumber pendanaannya. Program Vaksinasi Gotong Royong dilakukan oleh Kementerian BUMN COVID-19 perlu dilakukan dengan cepat dengan bekerja sama dengan PT Bio Farma. Dalam hal ini PT jangkauan yang luas. Keberadaan Vaksin Gotong Royong Bio Farma juga bertanggung jawab dalam pendistribusian akan membantu proses percepatan distribusi vaksin vaksin COVID-19 Gotong Royong ke Fasilitas Pelayanan untuk mencapai herd immunity. Kesehatan milik swasta dan BUMN yang bekerja sama dengan badan hukum atau usaha. IhNalToERNIS Vaksin Gotong Royong berbeda dengan vaksin yang diberikan pemerintah yang bersifat cuma-cuma. Biaya pengadaan vaksin ditanggung oleh pihak pengusaha atau badan usaha yang kemudian memberikan kepada para karyawannya secara gratis. Jadi intinya, warga masyarakat tetap bisa mendapatkan vaksin tanpa mengeluarkan uang. Menurut Juru Bicara Vaksinasi Sebanyak 16 Juta Bulk Vaksin COVID-19 Sinovac Tiba di Bandara Soekarno-Hatta. foto: kominfo.go.id COVID-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid, Vaksin Gotong Royong tidak akan bertabrakan dengan Program Vaksin COVID-19 Nasional. Pemerintah telah mengatur jenis vaksin yang digunakan berbeda dengan yang dipakai dalam program pemerintah. Pengelolanya adalah Badan Usaha Milik negara (BUMN) dan proses HALO INTERNIS 19 Edisi 34, Agustus 2021

FOKUS UTAMA Komnas KIPI terus memantau pelaksanaan Program Vaksinasi COVID-19. Siap bertindak kalau- LTIANKDAUKKLAANNJUUT KJIIPTI OKSISITAS kalau ada kejadian DAN STERILITAS ikutan pasca imunisasi yang berakibat fatal. UNTUK PENGAMANAN Cukup banyak berita yang beredar di media  Reaksi lainnya yang cukup berat, seperti alergi massa maupun media sosial tentang efek misalnya urtikaria, edema, reaksi anafilaksis. samping vaksin COVID-19, yang tak jarang membuat masyarakat takut. Mulai dari demam, Karena itu usai menerima vaksin, semua pasien nyeri otot, kelelahan, dan sakit kepala, sampai diminta menunggu minimal 30 menit untuk melihat kejadian fatal. Sebagian besar dari semua itu merupakan reaksi yang muncul, apakah ringan atau ada tanda- Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang lumrah tanda kegawatdaruratan, atau tidak ada sama sekali. terjadi usai menjalani vaksinasi. Dan, tidak tertutup Petugas kesehatan setempat akan segera memberikan kemungkinan di antara informasi yang beredar menyelip pertolongan mana kala diperlukan. berita-berita hoaks tanpa disertai bukti-bukti jelas, yang hanya memperkeruh suasana. KIPI sangat penting untuk diperhatikan dalam pelaksanaan Program Vaksinasi COVID-19 ini, terutama Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi untuk memastikan keamanan produk vaksin. Sejauh ini (Komnas KIPI) Prof. Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari, belum ada bukti yang menunjukkan reaksi-reaksi KIPI Sp. A(K), M. TropPaed, mengungkapkan bahwa seusai berakibat fatal. Semua yang muncul biasanya dapat menjalani vaksinasi—jenis apa saja—memang ada diatasi oleh para petugas yang senantiasa berjaga-jaga di beberapa reaksi KIPI yang bisa muncul. Di antaranya: lokasi.  Reaksi lokal, seperti nyeri, kemerahan, bengkak Dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Dewan Perwakilan pada tempat suntikan. Rakyat pada 20 Mei 2021 lalu, Komnas KIPI menjelaskan hingga 16 Mei 2021 tercatat ada 229 laporan kejadian  Reaksi sistemik seperti demam, nyeri otot ikutan pasca imunisasi COVID-19 yang tergolong serius. seluruh tubuh (myalgia), nyeri sendi (atralgia), Sedangkan untuk laporan non serius terjadi sebanyak badan lemah, dan sakit kepala. 10.628 kasus, dengan rincian sebanyak 9.738 kasus 20 HALO INTERNIS Edisi 34, Agustus 2021

FOKUS UTAMA Sejauh ini belum Prof. Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari, KEHATI-HATIAN Sp. A(K), M. TropPaed Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 ada bukti yang dan 1 orang didapati petugas Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi menunjukkan reaksi- dengan kondisi dead on arrival (DOA) M.Epid, menegaskan bahwa reaksi KIPI berakibat sesampai di rumah sakit, sehingga penundaan distribusi terhadap perlu dilakukan otopsi lanjutan sebanyak 448 ribu vaksin fatal. Semua yang untuk pemeriksaan. Tidak ada bukti AstraZeneca batch CTMAV547 muncul biasanya yang menguatkan bahwa ketiga bukan menandakan kualitas vaksin dapat diatasi oleh korban meninggal karena suntikan ini bermasalah tetapi merupakan para petugas yang vaksin. sebuah tindakan kehati-hatian untuk senantiasa berjaga-jaga melihat kemungkinan yang terjadi di lokasi. Khusus pada kasus vaksin dalam fase distribusi. Mengenai AstraZeneca ini, Komnas KIPI produksi telah ada quality control yang memastikan kualitas produk. bergerak sesuai dengan pedoman Dan sepanjang ini, tidak ada permasalahan berarti yang datang muncul setelah vaksin Sinovac yang diarahkan oleh World Health dari produk AstraZeneca pada batch dan sebanyak 889 kejadian Organization. Berhubung ketiga lain. muncul setelah menerima vaksin korban mendapatkan vaksin dari AstraZeneca. Terdapat 27 orang batch yang sama, yaitu CTMAV547, “Kembali kami tegaskan (kualitas) meninggal usai mendapatkan vaksin maka Badan Pengawas Obat batch CTMAB457 ini tidak Sinovac, dan 3 tiga wafat setelah dan Makanan (BPOM) Indonesia bermasalah. Tetapi dibutuhkan mendapatkan vaksin AstraZeneca. sementara waktu menghentikan Komnas KIPI mengumpulkan data distribusi vaksin AstraZeneca batch untuk melihat apakah kematian atau kejadian imunisasi ini berhubungan Irawan menjelaskan, kajian CTMAV547 ini, untuk dilakukan dengan permasalahan dengan menunjukkan ke-27 orang yang penelitian mengenai uji toksisitas vaksin,” imbuh Nadia. meninggal tersebut disebabkan dan uji sterilitas dalam proses oleh infeksi COVID-19 (10 orang), pendistribusiannya. Jika tidak ada Pengecekan kualitas vaksin ini sudah penyakit jantung dan pembuluh masalah maka vaksin batch tersebut dilakukan saat produksi. “Karena darah (14 orang), gangguan fungsi dapat dipergunakan kembali. sebelum distribusi kami sudah ginjal mendadak (1 orang), dan Sedangkan pemberian vaksin melakukan sampel acak dan sudah diabetes melitus serta hipertensi AstraZeneca batch yang lain tidak melakukan penelitian khusus untuk yang tidak terkontrol (2 orang). ada keluhan. Vaksin tetap digunakan batch,” tandas Nadia. Dengan kata lain, ditegaskan sebagaimana mestinya. Terkait tentang vaksin AstraZeneca, penyebab meninggal dunia tidak “Kalau kita mendapatkan KIPI serius sempat terdengar kabar bahwa berhubungan langsung dengan dan ditemukan ada batch yang sama, di Inggris muncul KIPI berupa vaksin Sinovac. maka dilakukan uji sterilitas dan penggumpalan darah pada kelompok usia yang relatif muda, sekitar 30 Begitu pula terhadap tiga orang yang toksisitas. Ini merupakan panduan tahun ke bawah. Terkait hal ini BPOM meninggal pasca imunisasi vaksin WHO. Bila ada kejadian tersebut menjelaskan informasi yang dirilis Astra Zeneca, terbukti bahwa 1 orang perlu dilakukan dua uji ini agar Otoritas Obat Eropa (EMA) tanggal meninggal karena infeksi paru, satu vaksin dapat digunakan kembali,” 7 April 2021 yang menyebutkan orang karena terinfeksi COVID-19, tutur Irawan. kejadian pembekuan darah setelah pemberian vaksin AstraZeneca termasuk kategori sangat jarang (< 1/10.000 kasus). Hingga Mei 2021 belum ada keputusan yang pasti mengenai segmentasi usia penggunaan AstraZeneca. Tapi yang jelas WHO masih merekomendasikan penggunaan vaksin AstraZeneca karena manfaat yang diberikan lebih besar dari risikonya.IhNalToERNIS HALO INTERNIS 21 Edisi 34, Agustus 2021

FOKUS UTAMA REKOMENDASI PAPDI TERKAIT MANFAATNYAVAKSIN COVID-19 ASTRAZENECA LEBIH BESAR DARI POTENSI KOMPLIKASI PAPDI memberikan rekomendasi yang dapat menjadi panduan bagi para sejawat untuk meningkatkan kehati-hatian dalam pemberian vaksin COVID-19 AstraZeneca kepada pasien. Manfaatnya jauh lebih besar dari efek samping yang diberikan. Terkait dengan munculnya case series COVID-19 Vaccine 8. and Healthcare Products pemberitaan terkait AstraZeneca Analysis, European Regulatory Agency (UK MHRA). dengan Kejadian Ikutan Medical. Pasca Imunisasi (KIPI) di REKOMENDASI YANG DIUSULKAN Indonesia dan dan laporan 6. Agency (EMA) Review on OLEH PAPDI: kejadian trombosis di Eropa dalam COVID-19 Vaccine AstraZeneca, penggunaan vaksin CIVID-29 statement of The World Health 1. Vaksin AstraZeneca merupakan AstraZeneca, maka Perhimpunan Organization. salah satu jenis vaksin yang Dokter Spesialis Penyakit Dalam dianggap efektif dan telah Indonesia maka (PAPDI) pada 7. Global Advisory Committee on disetujui tanggal 26 April 2021 mengeluarkan Vaccine Safety (WHO GACVS), rekomendasi terhadap penggunaan statement ol United Kingdom 2. Digunakan dalam upaya vaksin COVID-19 dari AstraZeneca, Medicines. pencegahan penularan dengan mempertimbangkan hal-hal berikut: 1. Diperlukan cakupan vaksinasi yang luas untuk mencapai herd immunity pada populasi lndonesia untuk memutus transmisi COVID-19. 2. Kesepakatan dari para ahli mengenai keamanan dan manfaat dari vaksinasi COVID-19. 3. Kajian Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengenai vaksin AstraZeneca. 4. lnternational Society on Thrombosis and Haemostasis (ISTH) Statement on Astra Zeneca COVID-19 5. Vaccine and Thrombosis, UK 22 HALO INTERNIS Edisi 34, Agustus 2021

FOKUS UTAMA COVID-19. Mengacu pada telah disetujui digunakan dalam AstraZeneca, yang memiliki rekomendasi ISTH, EMA dan upaya pencegahan penularan special precaution seperti: WHO GACVS manfaat dari COVID-19. Vaksin ini dianggap pemberian vaksin ini dinilai aman dan efektif. a. Riwayat trombosis yaitu Iebih besar daripada potensi nyeri dan bengkak unilateral komplikasi. 2. Mengacu pada rekomendasi pada tungkai bawah yang 3. Pasien dengan riwayat International Society on berkaitan dengan trombosis trombosis atau mereka yang Thrombosis and Haemostasis vena dalam (DVT); dan dicatat secara rutin mendapatkan (ISTH), manfaat dari pemberian jika terdapat faktor risiko terapi antikoagulan/antiplatelet vaksin ini dinilai lebih besar trombosis yang signifikan. masuk dalam kelompok special daripada potensi komplikasi precaution. yang terjadi, termasuk pada b. Riwayat stroke atau adanya 4. Sehubungan dengan masalah kelompok pasien dengan riwayat riwayat keguguran berulang trombosis pada pemberian trombosis atau mereka yang yang terkait antiphospholipid vaksin AstraZeneca, maka: secara rutin mendapatkan terapi syndrome (APS). Apabila a. Pemantauan efek samping antikoagulan/antiplatelet. terdapat keraguan, harap dikonsultasikan dengan untuk kemungkinan 3. Mengacu pula pada pada dokter spesialis penyakit terjadinya trombosis pernyataan dari European dalam atau konsultan perlu ditingkatkan dengan Medicines Agency (EMA), hematologi onkologi medik. memperhatikan adanya manfaat pemberian vaksin laporan gejala trombosis ini dalam upaya pencegahan 8. Apabila terjadi efek samping seperti sakit kepala hebat, COVID-19 melampaui risiko efek pasca vaksinasi, hendaknya sesak napas, mata kabur, sampingnya. dilaporkan kepada petugas berwenang, untuk penelusuran kaki bengkak unilateral, dan 4. Mengacu pada pemberitahuan lebih lanjut. lain-lain terutama pada hari ke-4 s/d hari ke-20 pasca dari AstraZeneca 9. Selain trombosis dan vaksinasi. Dan bila terdapat kepada EMA, kejadian trombositopenia, data dari gejala tersebut agar segera efek samping sangat Inggris menunjukkan kejadian memeriksakan diri. jarang terjadi namun limfadenopati cukup sering b. Apabila pada calon dapat menyebabkan ditemukan pasca penyuntikan penerima vaksin trombosis dengan/ vaksin AstraZeneca, namun efek AstraZeneca dinilai memiliki tanpa disertai samping ini sejauh ini tidak kecenderungan trombosis trombositopenia. dianggap berbahaya. oleh dokter yang merawat, Sesuai saran dari EMA, maka hendaknya diberikan pihak AstraZeneca 10. Sebagai kesimpulan, PAPDI surat kelayakan/tidak telah mencantumkan mendukung upaya vaksinasi layak untuk divaksinasi peringatan mengenai COVID-19, termasuk pemakaian AstraZeneca. efek samping ini pada vaksin AstraZeneca, dengan lembar informasi tetap memperhatikan aspek LAMPIRAN REKOMENDASI produk vaksin. keamanan dengan menganut prinsip: 1. Vaksin AstraZeneca merupakan 5. Sesuai pernyataan dari salah satu jenis vaksin yang WHO GACVS, hingga saat ini a. Tidak menambah syarat manfaat pemberian vaksin, pemberian vaksin yang sudah termasuk AstraZeneca, melebihi ada. risikonya. Para pengguna vaksin ini diharapkan senantiasa b. Kemungkinan munculnya melaporkan efek samping efek samping di atas harus yang terjadi demi menjamin diinformasikan pada bagian keamanan vaksin. edukasi KIPI sehingga para tenaga kesehatan 6. Sesuai anjuran dari UK MHRA, dapat mengetahui dan mereka yang mengalami gejala menindaklanjuti apabila sesak napas, pembengkakan terjadi efek tersebut.hINalToERNIS tungkai bawah, nyeri kepala, gangguan penglihatan, atau lebam kulit setelah vaksinasi dengan vaksin AstraZeneca hendaknya segera berkonsultasi ke fasilitas kesehatan terdekat. 7. Pada calon penerima vaksin HALO INTERNIS 23 Edisi 34, Agustus 2021

FOKUS UTAMA Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dan VAKSIN sejumlah dokter di Rumah Sakit BOOSTER Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta pada foto: googleimage 16 Juli 2021. Kemudian berlanjut dilaksanakan di unit pelaksana teknis vertikal Kementerian Kesehatan, khususnya di rumah sakit vertikal (rumah sakit yang berada di bawah pengelolaan pemerintah pusat), dan secara bertahap akan dilaksanakan di seluruh fasyankes di Indonesia. AMAN UNTUK IBU HAMIL & MENYUSUI Kabar yang mengembirakan, World Health Organization (WHO) telah menyatakan vaksin mRNA aman dan telah disetujui penggunaannya untuk ibu hamil. WHO bahkan menegaskan tidak dibutuhkan pemeriksaan kehamilan sebelum melaksanakan vaksin booster ini. Vaksin mRNA juga direkomendasikan untuk diberikan pada ibu yang menyusui. Memang hingga saat ini belum ada data penelitian yang menunjukkan keuntungan dan risiko pemberian vaksin mRNA khusus pada ibu yang menyusui, namun Langkah prioritas untuk vaksin booster mRNA. Namun yang https://mediakom.kemkes.go.id melindungi tenaga kesehatan jelas, vaksin mRNA ini diketahui memiliki efikasi yang lebih baik hal ini ada penjelasannya. Vaksin PIndonesia. terhadap varian baru dibandingkan mRNA bukan merupakan vaksin emerintah melalui dengan platform vaksin lainnya. virus hidup, maka di dalam tubuh Kementerian Kesehatan Cara ini sudah digunakan beberapa mRNA tidak masuk ke dalam inti sel RI memutuskan untuk negara dengan merk vaksin yang dan segera mengalami degradasi. memberikan booster atau berbeda. Dengan demikian kemungkinan vaksin ketiga untuk para menimbulkan risiko pada bayi yang tenaga kesehatan dan seluruh tenaga Sebelumnya, pemberian booster disusui sangatlah kecil. WHO bahkan penunjang yang bekerja di fasilitas menggunakan vaksin COVID-19 tidak merekomendasikan ibu-ibu pelayanan kesehatan (fasyankes). dari Moderna berjenis messenger berhenti menyusui bayinya demi Vaksin booster merupakan ribonucleic acid (mRNA) ini telah untuk mendapatkan suntikan vaksin sebuah upaya untuk memberikan mendapatkan rekomendasi dari ini.IhNalToERNIS perlindungan tambahan pada tenaga Komite Penasihat Ahli Imunisasi kesehatan yang menjadi garda depan Nasional atau Indonesian Technical penanganan COVID-19. Advisory Group on Immunization (ITAGI) berdasarkan hasil kajian yang Penelitian menunjukkan antibodi disampaikan kepada Kementerian yang terbentuk pasca vaksin booster Kesehatan melalui surat nomor 71/ mRNA naik cukup signifikan dan ITAGI/Adm/VII/2021 tanggal 8 Juli proteksi terhadap infeksi COVID-19 2021. juga meningkat, walaupun belum ada hasil studi khusus untuk vaksin Penyuntikan booster perdana inactivated yang dilanjutkan dengan diberikan kepada kepada 50 24 HALO INTERNIS Edisi 34, Agustus 2021

FOKUS UTAMA REKOMENDASI PAPDI TENTANG PEMBERIAN VAKSINASI COVID-19  BOOSTER Menyikapi pemberian vaksin booster, pada tanggal 23 Juli 2021 Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) melalui situs www.papdi.or.id mengeluarkan rekomendasi yang ditujukan kepada seluruh anggota PAPDI sebagai berikut: Sehubungan dengan rencana pemerintah dalam foto: www.gurujpg.com mengadakan vaksinasi COVID-19 booster dengan menggunakan vaksin platform mRNA signifikan dan proteksi terhadap infeksi COVID-19 (Moderna), PAPDI menyusun rekomendasi dengan juga meningkat, walaupun belum ada data khusus mempertimbangkan hal berikut: untuk vaksin inactivated yang dilanjutkan dengan 1. Meningkatnya angka mortalitas dan kejadian infeksi vaksin mRNA. Vaksin mRNA diketahui memiliki efikasi yang lebih baik terhadap varian baru pada tenaga kesehatan yang sudah divaksinasi dengan dibandingkan dengan platform vaksin lainnya. platform inactivated (Coronavac) sebanyak dua dosis. 3. Rekomendasi kelayakan vaksinasi mRNA pada 2. Varian delta yang saat ini mendominasi kasus baru keadaan khusus/komorbid tertentu secara umum COVID-19. sama dengan vaksin platform inactivated yang sudah 3. Studi terkait pemberian vaksinasi heterolog/ disusun oleh PAPDI sebelumnya. kombinasi dan rekomendasi vaksinasi booster di 4. Efek samping vaksin mRNA yang muncul secara beberapa negara yang menggunakan vaksin umum sama dengan vaksinasi COVID-19 pada platform inactivated. umumnya. Reaksi anafilaksis setelah pemberian vaksin mRNA perlu menjadi perhatian khusus Berikut poin rekomendasi dalam hal penggunaan karena kandungan polietilen glikol (PEG) pada vaksin vaksinasi mRNA sebagai booster: mRNA ini walaupun angka kejadiannya sangat kecil. 1. Tenaga kesehatan merupakan garda terdepan Diketahui efek samping yang muncul pasca vaksinasi kombinasi platform viral vector dan mRNA untuk dalam penanganan pasien COVID-19 dan memiliki vaksinasi pertama dan kedua, lebih banyak jika risiko tinggi untuk tertular COVID-19. Enam dibandingkan menggunakan platform yang sama. Hal bulan sejak vaksinasi platform inactivated, antibodi ini mungkin juga terjadi pada vaksin inactivated jika diketahui mulai berkurang, sehingga penting bagi dikombinasi dengan platform yang berbeda walaupun tenaga kesehatan untuk diberikan booster vaksinasi sedang menunggu studi lebih lanjut. COVID-19, terutama untuk menghadapi varian baru. Demikian rekomendasi ini kami sampaikan. Atas 2. Penelitian yang ada menunjukkan antibodi yang perhatian Sejawat, kami ucapkan terima kasih. Semoga terbentuk pasca vaksin booster mRNA naik cukup kita selalu dilindungi dalam menjalankan tugas.hINalToERNIS HALO INTERNIS 25 Edisi 34, Agustus 2021

FOKUS UTAMA VRAAGKASMINPERCTOAVNIYDA-A1N9SBEPOUOTSATRER UNTUK TENAGA KESEHATAN Banyak sekali ragam pertanyaan terkait dengan pemberian vaksin COVID-19 booster untuk tenaga kesehatan, mulai dari efektivitas vaksin, efek samping vaksin, sampai masalah pelaksanaan di lapangan. Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), melalui website papdi.or.id dengan tajuk “FAQ Vaksin Booster COVID-19 untuk Nakes” memberikan penjelasan rinci pentingnya para tenaga kesehatan di Indonesia mendapatkan vaksin booster dengan jenis messenger ribonucleic acid (mRNA). Ini untuk menepis keragu-raguan yang kerap muncul karena pemberitaan yang simpang siur di media sosial. Inilah pertanyaan dan jawaban yang valid seputar vaksin COVID-19 booster dari pakarnya. foto: freepik 26 HALO INTERNIS Edisi 34, Agustus 2021

FOKUS UTAMA foto: https://www.emitennews.com PERTANYAAN #1 Bagaimana tingkat proteksinya karena saya nakes sebaiknya terhadap varian-varian baru tetap menjalankan vaksin Q: Mengapa tenaga kesehatan yang muncul? booster dengan jenis mRNA? (nakes) di Indonesia diprogramkan untuk A: Penelitian yang ada A: Sebaiknya tetap melaksanakan mendapatkan vaksin booster menunjukkan antibodi yang booster dengan platform mRNA. COVID-19 dengan jenis m-RNA? terbentuk pasca vaksin booster Hal ini disebabkan cut-off mRNA naik cukup signifikan antibodi yang terbentuk pasca A: Nakes merupakan garda dan proteksi terhadap infeksi vaksinasi kedua dengan belum terdepan dalam penanganan COVID-19 juga meningkat, diketahui secara pasti berapa pasien COVID-19 dan memiliki walaupun belum ada hasil studi nilai yang protektif terhadap risiko tinggi untuk tertular khusus untuk vaksin inactivated infeksi COVID-19. Selain itu, COVID-19. Enam bulan sejak yang dilanjutkan dengan vaksin efektivitas vaksinasi sebelumnya vaksinasi nakes, antibodi booster mRNA. Vaksin mRNA terhadap varian baru seperti diketahui mulai berkurang, diketahui memiliki efikasi yang varian delta akan berkurang, sehingga penting bagi nakes lebih baik terhadap varian baru sehingga tetap perlu diberikan untuk diberikan vaksin booster dibandingkan dengan platform vaksinasi booster pada nakes. COVID-19, terutama untuk vaksin lainnya. Cara ini sudah menghadapi varian-varian baru. digunakan di Uni Emirat Arab PERTANYAAN #4 dan Bahrain, namun dengan PERTANYAAN #2 merk vaksin yang berbeda. Q: Karena sebelumnya saya membaca bahwa efektivitas Q: Bagaimana efektivitas kombinasi PERTANYAAN #3 vaksin inactivated meningkat 2 vaksin inactivated yang setelah diberikan tiga kali, saya dilanjutkan dengan vaksin Q: Saya sudah periksa antibodi sudah mendapatkan vaksin mRNA ini? Apakah sudah ada pasca vaksinasi COVID-19 dan inactivated sebanyak 3 kali. penelitian yang mendukung? hasilnya masih tinggi. Apakah Apakah saya boleh mendapatkan HALO INTERNIS 27 Edisi 34, Agustus 2021

FOKUS UTAMA vaksin booster dengan jenis kit anafilaksis harus tersedia laksana dan saran lebih lanjut. mRNA ini? dan observasi sesudah vaksin harus dikerjakan. Mengenai PERTANYAAN #7 A: Hingga saat ini belum ada efek samping pasca vaksinasi penelitian lebih lanjut untuk kombinasi, studi yang ada Q: Saya sudah vaksin COVID-19 vaksinasi ke-4. Jika sudah menunjukkan efek samping dua kali dengan jenis inactivated, divaksinasi 3 kali dengan vaksin vaksinasi kombinasi lebih saat ini saya sedang isoman inactivated, maka saat ini tidak banyak terjadi dibandingkan karena terkena COVID-19. Kapan perlu untuk vaksin booster ini. dengan vaksinasi memakai sebaiknya saya diberikan vaksin platform yang sama, namun booster mRNA ini? Apakah PERTANYAAN #5 umumnya ringan. harus menunggu swab PCR saya menjadi negatif? Q: Apa saja efek samping PERTANYAAN #6 vaksin mRNA ini yang perlu A: Walaupun belum dapat diperhatikan? Apakah efek Q: Saya mengalami reaksi dipastikan kapan waktu terbaik samping akan lebih banyak alergi pada vaksin COVID-19 pemberian vaksin sesudah pada yang menggunakan sebelumnya, apakah saya dapat terkena infeksi COVID-19, vaksin kombinasi seperti vaksin menggunakan vaksin mRNA ini? vaksin booster dapat diberikan inactivated dan vaksin mRNA? Langkah apa yang sebaiknya ketika kondisi stabil dan PCR saya lakukan? sudah negatif. Studi terbaru A: Efek samping vaksin mRNA yang menunjukkan antibodi yang muncul secara umum sama A: Kontraindikasi absolut dari terbentuk setelah pemberian dengan vaksinasi COVID-19 vaksinasi adalah jika seseorang vaksin lebih tinggi pada pada umumnya. Reaksi memiliki reaksi alergi berat yang sudah pernah terinfeksi anafilaksis setelah pemberian terhadap komponen vaksin COVID-19 dibandingkan dengan vaksin mRNA perlu menjadi tersebut atau riwayat alergi yang tidak. perhatian khusus karena berat terhadap vaksinasi dosis kandungan polietilen glikol sebelumnya dengan platform PERTANYAAN #8 (PEG) pada vaksin mRNA ini. yang sama. Konsultasikan Sama dengan vaksinasi lainnya, dengan dokter ahli alergi Q: Saya baru vaksin COVID-19 pada setiap pemberian vaksin, imunologi klinik untuk tata inactivated satu kali, belum 28 HALO INTERNIS Edisi 34, Agustus 2021

FOKUS UTAMA sempat melakukan vaksin kedua. inactivated dulu baru kemudian PERTANYAAN #11 Apakah saya boleh langsung vaksin mRNA, atau saya menggunakan vaksin mRNA ini sebaiknya disuntik vaksin mRNA Q: Apakah vaksin mRNA ini boleh sebagai vaksin kedua? dua kali ? digunakan jika nakes sedang hamil atau menyusui? A: Boleh saja, namun sebaiknya A: Kedua opsi dapat dilakukan, dilengkapi dulu vaksinasi kedua namun sebaiknya untuk vaksin A: Vaksin mRNA boleh diberikan dengan vaksin inactivated, lalu pertama dan kedua diberikan pada ibu hamil, secara umum kemudian diberikan vaksinasi dengan platform yang sama agar aman dan telah disetujui oleh booster dengan mRNA agar efek samping yang timbul lebih World Health Organization kemungkinan efek samping minimal. (WHO). Tidak dibutuhkan yang lebih minimal. Walaupun pemeriksaan kehamilan sebelum belum ada publikasi mengenai PERTANYAAN #10 vaksin booster ini. Hingga saat efek samping kombinasi ini belum ada data keuntungan vaksin inactivated dan mRNA, Q: Saya sudah mendapatkan vaksin dan risiko memberikan vaksin berdasarkan studi yang pertama dengan Sinovac dan mRNA pada ibu yang menyusui. mengkombinasikan vaksin kedua dengan Astra Zeneca. Namun, karena vaksin mRNA viral vector dengan mRNA, efek Apakah saya juga sebaiknya bukan merupakan vaksin virus samping sedikit lebih banyak melakukan vaksin booster hidup, mRNA tidak masuk ke dibandingkan dengan yang mRNa? dalam inti sel dan didegradasi menggunakan viral vector saja. segera, kemungkinan A: Studi yang menggabungkan tiga menimbulkan risiko pada bayi PERTANYAAN #9 platform vaksin seperti ini belum yang disusui sangat kecil. ada. Namun, karena diperkirakan WHO merekomendasikan Q: Saya belum pernah mendapat kadar antibodi pada nakes sudah penggunaan vaksin mRNA pada vaksin COVID-19 sebelumnya berkurang, vaksin booster dapat ibu yang menyusui dan tidak karena baru melahirkan. Apakah dilakukan. merekomendasikan penghentian saya harus vaksin COVID-19 menyusui karena vaksin ini.IhNalToERNIS foto: mediaindonesia.com HALO INTERNIS 29 Edisi 34, Agustus 2021

FOKUS UTAMA Peta Zonasi Risiko COVID-19 Sumber: covid19.go.id (8 Agustus 2021) INTERNIS MUDA MELAWAN PANDEMI Tidak ada yang tahu, kapan pandemi menjadi ‘komandan’ lapangan dan tampil COVID-19 akan berakhir. Jumlah kasus di garda depan bersama tim, berperang konfirmasi positif di Indonesia terus melawan SARS-Cov-2 dengan kondisi apa meningkat. Sebarannya bertambah luas. adanya. Daerah-daerah terpencil, bahkan pelosok- Beberapa kisah dari para peserta PGDS pelosok luar Jawa pun mulai terpapar virus Penyakit Dalam di pelosok Indonesia yang masih meraja lela ini. menginspirasi bahwa pengabdian tidak Kondisi yang ada menekankan, bahwa kenal batas dan fasilitas. Mereka tetap program Pendayaagunaan Dokter Spesialis semangat bekerja dan berjuang setiap waktu, (PGDS), yang menggantikan program Wajib meski berbagai kendala meliputi. Mereka Kerja Dokter Spesialis (WKDS), sangatlah bagai setetes air di padang gersang, hadir berharga untuk negeri ini, khususnya PGDS memberikan pelayanan kesehatan di saat Penyakit Dalam. Keberadaan tenaga-tenaga masyarakat sangat membutuhkan. internis muda yang ditugaskan ke daerah- daerah terpencil dapat menjadi andalan dalam penanganan pandemi di wilayah tugasnya. Tidak jarang mereka didaulat 30 HALO INTERNIS Edisi 34, Agustus 2021

FOKUS UTAMA dr. Shanti Tandayu, SpPD PGDS di RSUD Tombulilato, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo Menghadapi Hoaks Pasien percaya. Setelah dilakukan berbagai thoraks. “Untuk pelayanan USG dari upaya edukasi, akhirnya masyarakat radiologi belum ada,” tambah ibu pun paham dan mau mengikuti dari Eldrich Samuel (1 tahun 8 bulan) vaksinasi. ini. Peristiwa ini menjadi momen yang Selama mengikuti program PGDS tak terlupakan bagi Shanti selama ini, Shanti melihat kebutuhan mengikuti program Pendayagunaan masyarakat, terutama di luar Jawa, Dokter Spesialis (PGDS) di RSUD terhadap kehadiran dokter spesialis Tombulilato. Shanti merupakan sangatlah besar. Maka ia mendukung alumni Program Studi Ilmu Penyakit agar PGDS terus dilanjutkan. Saat ini Dalam, Fakultas Kedokteran banyak dokter spesialis tidak mau Universitas Sam Ratulangi, Manado. berpraktik di daerah terpencil karena Begitu lulus pada 1 Oktober 2020, Ia langsung ikut PGDS yang wahananya tidak jauh dari tempat asalnya, Manado, Sulawesi Utara. Program vaksinasi COVID-19 Shanti merasa beruntung ditugaskan 19 di Kabupaten Bone di daerah yang memiliki budaya dan Bolango, Gorontalo sempat bahasa ibu yang sama dengannya, terganggu. Sebagian sehingga ia tidak mengalami kendala masyarakat menolak ketika berinteraksi dengan pasien karena ada kabar kalau vaksin itu dan masyarakat setempat. Ini sangat menyebabkan penyakit. Ceritanya memudahkannya dalam melakukan bermula dari seorang pasien yang pekerjaan, seperti memedukasi dirawat di RSUD Tombulilato, mengenai pandemi COVID-19 yang Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo tengah berlangsung saat ini. yang menderita demam dan tumbuh benjolan di lipatan paha Di awal pandemi COVID-19 jumlah insentifnya tidak sesuai. Shanti pun kiri. Ia mengaku keluhan tersebut kunjungan pasien di RSUD juga turun mengharapkan agar pemerintah muncul setelah mendapatkan vaksin hingga 50 persen. Berkat edukasi mengupayakan solusi untuk menarik COVID-19. yang masif dan pelayanan rumah lebih banyak lagi rekan-rekannya sakit yang terus membaik, jumlah mau terjun melayani masyarakat di Sebagai satu-satunya internis di kunjungan pun meningkat mendekati pelosok daerah. “Dengan demikian RSUD tersebut, dr. Shanti Tandayu, normal. Penularan virus COVID-19 kebutuhan dokter spesialis di SpPD mengatakan benjolan juga nampak terkendali. daerah-daerah bisa terpenuhi itu bukan karena vaksin, tetapi dan terjamin kesejahteraannya. limfadenitis. Shanti menyarankan Menurut Shanti, kebanyakan Sebaliknya masyarakat bisa untuk melakukan biopsi, tetapi pasien COVID-19 dirawat di RSUD mendapatkan pelayanan kesehatan pasien menolaknya. Sayang, kabar berkategori ringan-sedang, dengan yang lebih baik dengan adanya yang tidak benar ini sudah terlanjut gejala sesak, batuk, demam, lemas, adanya dokter-dokter spesialis,” menyebar, banyak masyarakat yang tidak nafsu makan dan BAB cair. pungkasnya.hINalToERNIS Untuk pasien dengan gejala berat, dirujuk ke RS rujukan COVID-19 sebab RSUD Tombulilato belum memiliki ruang ICU. Sebagai rumah sakit tipe C, fasilitas yang ada terbatas pada pemeriksaan laboratorium umum dan rontgen HALO INTERNIS 31 Edisi 34, Agustus 2021

FOKUS UTAMA dr. Heriyanto Hidayat, SpPD RSUD Bula Seram Bagian Timur, Maluku Prioritaskan Beasiswa Untuk Dokter Umum Daerah 2019, sebelum penyakit ini heboh karena kasusnya menurun, tetapi di Indonesia. Saat itu salah seorang karena tesnya berkurang, karena pasien RSUD Bula menunjukkan dananya juga kempis. Ibaratnya gejala yang persis sama dengan seperti buah semangka. Luarnya penderita COVID-19 dari luar hijau, dalamnya merah,” ujar Heri negeri. Heri pun lantas mengecek sambil tertawa. dan mengetahui pasien tersebut mengaku baru pulang dari China. Ia Beruntung belakangan kondisinya lantas diisolasi selama 14 hari. Tidak semakin membaik. Masyarakat juga lama setelah itu muncul kasus-kasus semakin mengerti akan bahaya serupa, hingga pernah mencapai COVID-19. Yang awalnya menolak sekitar 40-50 orang, sampai pihak untuk dites swab, dengan edukasi RSUD Bula harus menambah 2 yang masif masyarakat pun sudah bangsal untuk tempat isolasi. tidak takut lagi melakukannya. Kepatuhan terhadap prokes juga Di sinilah Heri merasakan tantangan, meningkat. menghadapi penyakit yang benar- benar baru, yang studinya pun belum ada. Untungnya dengan teknologi informasi dirinya bisa belajar dengan cepat. Informasi itulah yang digunakan untuk menetapkan seseorang menjadi suspek COVID-19, tidak ada instrumen lain. Banyak peristiwa tak “Masalahnya waktu itu kita kan Heri pun semakin mengerti bahwa terduga, menarik, dan belum ada PCR maupun tes swab keberadan dokter spesialis sangat menjadi tatangan tersendiri lainnya. Jadi untuk screening dan dibutuhkan di daerah terpencil. ketika para internis diaognosis hanya dari data-data Itulah mengapa ia memutuskan muda mengikuti program dan dilakukan secara epidemologi untuk melanjutkan dari program Pendayagunaan Dokter Spesialis saja. Karena modalitas laboratorium WKDS ke PGDS. Maka ia sangat (PGDS). Seperti yang dialami dr. belum ada waktu itu,” ujar pria asli mendukung program PGDS Heriyanto Hidayat, SpPD saat Yogyakarta tersebut. terus dilanjutkan. Pemerintah bertugas di RSUD Bula, Seram Bagian harusnya memperbanyak atau Timur, Maluku. Heri merupakan Itulah, menurut Heri, salah satu memprioritaskan beasiswa bagi lulusan Program Studi Ilmu Penyakit kendala pelayanan kesehatan di dokter-dokter yang ada di daerah Dalam Fakultas Kedokteran daerah terpencil. Jaraknya sangat terluar. “Ibaratnya di Jawa dokter Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta jauh dari kota dan transportasinya spesialis juga sudah berlimpah. pada Oktober 2018. Ia mengikuti pun sulit. Bayangkan jarak dari Serap dokter-dokter umum yang ada program Wajib Kerja Dokter Spesialis Bula ke Ambon harus ditempuh di daerah. Nanti mereka kan kembali (WKDS) pada Februari 2019 dan selama puluhan jam. Ini menjadikan ke daerahnya,” ujar Heri.IhNalToERNIS melanjutkan ke progran PGDS pada pengiriman sampel untuk diagnosis Februari 2020. pasien menjadi sangat lambat. Ditambah lagi dana yang minim dari Terkait dengan penanganan pemerintah daerah. COVID-19, Heri telah bergelut dengan penyakit ini sejak Desember “Jadi ada suatu masa ketika daerahnya berstatus merah, tidak lama kemudian menjadi hijau. Bukan 32 HALO INTERNIS Edisi 34, Agustus 2021

FOKUS UTAMA dr. Indah Permata Sari, SpPD PGSD RSUD Raja Musa Sungai Guntung, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau Mengusahakan Sendiri Perlengkapan Yang Diperlukan Ia mengakui beruntung ada berlokasi di lokasi terpencil. Untuk panduan penanganan COVID-19 mencapainya dengan naik pesawat baik dari Kemenkes maupun PAPDI, dari Medan ke Batam kurang lebih yang kemudian disesuaikan pola 1,5 jam. Kemudian menyambung penanganan yang paling tepat lagi menggunakan kapal selama 4 dengan kondisi di lapangan. Ia jam dari Sekupang menuju daerah pernah merawat pasien COVID-19 ini. Sementara melalui Pekanbaru selama hampir 2 bulan, karena hasil memerlukan waktu 7 jam perjalanan tes PCR selalu positif. Sempat terjadi darat, disambung lagi 4 jam ketegangan dengan keluarga pasien menggunakan kapal. Satu-satunya yang menuntut pasien dipulangkan. mobil yang tersedia di rumah sakit Dengan edukasi hal itu dapat adalah ambulans, selebihnya sepeda terselesaikan. motor. “Alhamdulillah saat ini penanganan Melihat kondisi pelayanan dan kami sudah lebih baik dibanding fasilitas kesehatan di daerah awal pandemi. Semua tim solid Di masa pandemi COVID-19 dan mengikuti alur yang sama ini menjadi Dokter dalam penanganan pasien,” ujar Spesialis Penyakit Indah yang meminta timnya sejak Dalam seakan harus di IGD melakukan skrining untuk menjadi ‘manusia super’. memisahkan pasien suspek dengan Khususnya mereka yang berada di yang bukan terinfeksi COVID-19. daerah, lebih khusus lagi di daerah terpencil karena para internis Karena keterbatasan obat dan terpencil yang masih sangat menjadi garda terdepan penanganan fasilitas laboratorium, Indah minim, Indah mendukung kalau pandemi COVID-19. Seperti yang memutuskan rumah sakit hanya program PGDS terus dilanjutkan. dialami dr. Indah Permata Sari, SpPD, menangani pasien dengan gejala Masyarakat sangat terbantu, tidak perserta program Pendayagunaan sedang. Untuk gejala berat mesti ke kota untuk mendapat Dokter Spesialis (PGDS) yang kini langsung dirujuk ke rumah sakit pelayanan kesehatan yang layak. tengah mengabdi di RSUD Raja Musa kabupaten. Ia juga meminta rumah Oleh karenanya ia pun rela Sungai Guntung, Kabupaten Indragiri sakit menyediakan ruangan khusus memperpanjang program PGDS Hilir, Riau. untuk menangani pasien COVID-19. yang dilakoninya, berharap bisa Perlengkapan seperti APD, baju membantu masyarakat mendapatkan Sejak diminta Direktur RSUD dinas, jubah, face shield dan masker, pelayanan kesehatan yang baik.IhNalToERNIS Raja Musa Sungai Guntung untuk pihak rumah sakit memberikan dalam menjadi Ketua Tim COVID-19, Indah jumlah terbatas, sehingga Intan langsung bergerak melakukan mengusahakan sendiri sesuai dengan sosialisasi COVID-19 kepada tenaga standar yang diinginkan. “Saya akui kesehatan dan Tim COVID-19 biaya yang saya keluarkan tidak rumah sakit. Memberikan informasi sedikit untuk APD, tetapi minimal dan pemahaman tentang seluk- saya merasa aman dalam menangani beluk COVID-19, apa saja sign dan pasien,” ungkap dokter yang sudah symptom-nya. Kemudian membuat mendapatkan vaksin COVID-19 ini. alur bagaimana menerima pasien selama masa pandemi. Secara geografi, RSUD Raja Musa Sungai Guntung memang HALO INTERNIS 33 Edisi 34, Agustus 2021

FOKUS UTAMA dr. Dedy Irwansyah, SpPD PGDS RSUD Bintan, Provinsi Kepulauan Riau Bertahan Karena Masyarakat Membutuhkan “Dokter masih lama kan disini? ketika ada wisatawan dari Wuhan hoaks vaksin. “Butuh waktu ekstra Menetap saja kerja di RSUD China yang dirujuk ke RSUD Bintan. juga bagi saya untuk mengedukasi Bintan.” Pertanyaan seperti Saat itu nama penyakit ini disebut dan mengajak masyarakat untuk ikut ini bukan sekali ini saja Pneumonia Wuhan. Gara-gara kasus vaksinasi, sehingga ketika vaksinasi diungkapkan para pasien ini direktur RSUD Bintan langsung massal digalakkan di Kabupaten kepada dr. Dedy Irwansyah, SpPD, menyiapkan ruang isolasi emergensi, Bintan, jumlah jumlah kunjungan tetapi sangat sering. Bahkan mereka dan membentuk Tim Emerging ke Poli Penyakit Dalam melesit mengatakan, “Dokter kalau pulang Disease yang terdiri dari beberapa tajam,” tutur dokter yang sudah kampung jangan lama-lama ya, disiplin spesialis serta tim dokter mendapatkan vaksin COVID-19 karena kami rindu dan butuh Dokter.” umum dan perawat. Mereka dilatih sebanyak dua kali ini. dalam penanganan kasus emergensi. Pemintaan dan harapan dari Sekarang tim ini difokuskan Berkaca pada mengalamannya, Dedy masyarakat dari daerah terpencil menangani kasus COVID-19. berharap pemerintah memberikan inilah didukung dengan lingkungan insentif kepada peserta PGDS dan rekan-rekan yang baik membuat Alur pelayanan COVID-19 dimulai yang menangani COVID-19. Ia Dedy mengambil keputusan untuk dengan proses skrining yang pun menyarankan agar peserta beberapa kali memperpanjang masa dilakukan di tenda luar IGD untuk PGDS yang ingin melanjutkan baktinya di RSUD Bintan, dengan memisahkan pasien-pasien suspek pengabdiannya di lokasi yang mengajukan permohon mengikuti COVID-19 dan non-COVID-19. Bila sama, mendapatkan prioritas atau kembali program Pendayagunaan dicurigai sebagai suspek, maka tawaran khusus, sehingga tidak harus Dokter Spesialis (PGDS) di tempat pasien dirawat di ruangan isolasi mengikuti proses pendaftaran PGDS yang sama. Sekali waktu, proses atau dirujuk ke RS Rujukan COVID-19 dari awal kembali. Karena program perpanjangan PGDSnya sempat Nasional di Provinsi Kepulauan Riau PGDS sangat membantu masyarakat terlambat, sehingga selama tiga yang berjarak 30-40 menit dari RSUD dan internis. “Ini sangat membantu bulan Dedy tidak mendapatkan gaji Bintan. internis muda yang non-ASN untuk apapun. Namun tetap itu dilakoninya melakukan pengabdian, mencari dengan bersemangat, dan kini ia Kendala yang dihadapi Dedy antara pengalaman dan mendapatkan tercatat sebagai peserta PGSD di lain belum tersedianya swab PCR penghasilan yang jumlahnya Bintan angkatan 12. di RSUD Bintan dan ruang isolasi lumayan,” pungkasnya.hINalToERNIS di rumah sakit yang terbatas. “Ini Dedy pertama kali mendengar kasus membuat saya kesulitan untuk mirip COVID-19 pada Februari 2020, mendiagnosis segera pasien COVID-19,” tuturnya. Dalam keadaan yang “apa adanya”, Dedy bekerja sama dengan rekan-rekan sejawatnya tetap berusaha memberikan pelayanan untuk pasien-pasien COVID-19 agar tidak menyebabkan perburukan selama menunggu hasil, terutama untuk pasien dengan gejala sedang dan berat dengan komorbid. Dedy mengungkapkan kegiatan Vaksinasi COVID-19 di RSUD Bintan berjalan lancar. Tadinya sebagian masyarakat masih banyak yang khawatir dan termakan dengan 34 HALO INTERNIS Edisi 34, Agustus 2021

ILMU PKEONLYEAGKIUITMDALAM KJOeLnEdGeIlUaM HALO INTERNIS 35 Edisi 34, Agustus 2021

JENDELA KOLEGIUM UK-DSPDI KEMBALI HADIRKAN UJIAN LISAN Tahun 2021 KIPD Panitia Pusat Kolegium IPD mengawas langsung kembali menggunakan pelaksanaan Ujian Tulis UK-DSPDI ke 43 pada tanggal 28 dua metode ujian untuk Maret 2020 secara online. Ujian ini dilaksanakan oleh 221 menguji kompetensi calon peserta dari 14 Prodi di seluruh Indonesia. Dokter Spesialis Penyakit Dalam, agar tujuan yang dengan menggunakan objek manekin ditetapkan KIPD dapat (boneka). tercapai adanya. Sebagai gantinya, UK-DSPDI untuk Dr. dr. Rudy Hidayat, SpPD, K-R, Sudah lewat satu tahun Batch 41 dan 42 dilaksanakan dalam FINASIM pandemi COVID-19 masih berbentuk ujian tulis saja. Secara menyelimuti negara-negara teknis, pelaksanaan ujian tidak di dunia, juga Indonesia. dikumpulkan di satu tempat, tetapi Banyak sekali perubahan diadakan di masing-masing center yang terjadi di segala bidang, pendidikan. Panitia pusat memantau termasuk bidang pendidikan, secara online melalui software yang khususnya Program Pendidikan bisa mengamati selama kegiatan Dokter Spesialis Penyakit Dalam. ujian berlangsung. Tahun 2020 lalu , situasi pandemi membuat Kolegium Ilmu Penyakit DUA KALI UJIAN Dalam (KIPD) terpaksa mengubah sistem Ujian Kompetensi Dokter Berkaca pada tahun lalu, metode ujian UK-DSPDI Batch 43 yang Spesialis Penyakit Dalam Indonesia UK-DSPDI tahun 2021 yang diselenggarakan pada Maret 2021 (UK-DSPDI) untuk pelaksanaan ujian diperuntukkan untuk Batch 43 dan lalu kembali diadakan dua kali ujian, Batch 41 pada Juli 2021 dan Batch 44 kembali mengalami revisi untuk yakni ujian tulis dan ujian lisan. Ujian 42 Oktober 2020. mendapatkan format terbaik. Ketua lisan ini sebagai pengganti OSCE Panitia Pusat Ujian Kompetensi yang tidak mungkin dilaksanakan di Perubahan mendasar waktu Dokter Spesialis Penyakit Dalam, masa pandemi. itu meniadakan ujian Objective Kolegium Ilmu Penyakit Dalam Structured Clinical Examination (KIPD), Dr. dr. Rudy Hidayat, SpPD, Dalam ujian lisan, masing-masing (OSCE) yang biasa dikombinasikan K-R, FINASIM, menjelaskan pada program studi (prodi) atau panitia dengan ujian tulis. Ujian OSCE merupakan ujian lisan dengan standar yang tinggi. Para peserta secara bergiliran memasuki 15 station. Sebanyak 12 station di antaranya memberikan pertanyaan, dan 3 station lainnya disediakan untuk berisitirahat. Di setiap station disiapkan pasien standar (yakni orang yang berakting seperti orang sakit). Peserta mendapatkan pertanyaan, kemudian diminta melakukan wawancara, edukasi, dan pemeriksaan terhadap pasien. Termasuk juga melakukan intervensi, memasukkan alat ke tubuh pasien 36 HALO INTERNIS Edisi 34, Agustus 2021

JENDELA KOLEGIUM “Kalau pemeriksaannya, antara peserta ujian dan pasien dilakukan secara offline. Dilakukan dalam suatu ruangan tersendiri”. Para peserta UK-DSPDI Batch 43 saat mengerjakan ujian. Pelaksanaan kegiatan Penentuan Nilai Batas Memang ujian lisan ini berbeda yang berbeda. “Kalau ujian tulis lebih Lulus MCQ UK-DSPDI di lantai 4 Rumah PAPDI. dengan OSCE, dimana pada banyak menilai segi kognitif, tanpa OSCE pasien terstandarisasi. pasien. Nah, kalau di ujian OSCE lokal menyiapkan pasien sejumlah Rudy mengatakan dalam atau ujian pasien ini, hal utama yang peserta ujian. Kemudian peserta ujian tulis ini pasien kita nilai adalah psikomotor, yakni ujian melakukan pemeriksaan bermacam-macam dan tidak peserta ujian melakukan wawancara terhadap pasien tersebut dengan terstandarisasi. Contohnya, satu dan pemeriksaan fisik. Hal yang dipantau secara virtual oleh tim pasien diabetes melitus, satu tidak bisa dinilai dari ujian tulis. Itu penguji. Setelah pasien keluar, pasien ginjal, atau kanker. “Itu filosofinya. Kita ingin melakukan peserta melakukan wawancara atau bisa (dilakukan). Ini memang 2 ujian yang menilai hal-hal yang tanya jawab dengan 2 orang penguji kelemahan dari sistem ini, berbeda,” kata Rudy. yang berasal dari luar institusi pasiennya jadi beda-beda. pendidikannya. Tetapi keuntungannya adalah Hal ini pun sejalan dengan tujuan pasiennya betulan. Bukan pasien ujian kompetensi yang ditetapkan “Kalau pemeriksaannya, antara simulasi,” ungkap Rudy. KIPD, yakni menilai kemampuan peserta ujian dan pasien dilakukan dokter Spesialis Penyakit Dalam. Ini secara offline. Dilakukan dalam Lebih jauh Rudy menerangkan pasien untuk memastikan bahwa yang lulus suatu ruangan tersendiri. Tidak ada yang tidak terstandarisasi ini bukan ujian kompetensi secara umum juga orang lain dan dipantau dengan disengaja. Tetapi memang tidak kompeten untuk bekerja sebagai kamera yang sudah didesain secara mungkin mencari pasien, misalnya seorang SpPD. khusus, sehingga penguji bisa pasien DM, yang sama persis umur memantaunya dari pemeriksaan dan jenis kelaminnya. “Dalam real Untuk pelaksanaan UK-DSPDI hingga wawancara,” terang Rudy. case itu kan tidak mungkin. Dan kita Batch 44 yang akan diadakan pada memang harus siap ketemu pasien Oktober 2021, panitia berusaha dengan masalah apapun. Jadi ini untuk melakukan penyempurnaan hanya soal pilihan metode ujiannya lagi, tetapi fokus pada hal-hal teknis saja,” imbuhnya. saja. Misalkan memastikan bahwa saat peserta melakukan pemeriksaan MENILAI KEMAMPUAN pasien, suaranya terdengar jelas. Begitu pula dengan flow kegiatan Dengan dilaksanakannya ujian tulis agar dipastikan lancar. Jadi bukan dan lisan, maka KIPD mengembalikan teknis ujiannya, tetapi teknis virtual konsep bahwa setiap ujian meeting-nya yang sering mengalami kompetensi paling tidak terdapat kendala.IhNalToERNIS ada 2 ujian yang bisa menilai hal HALO INTERNIS 37 Edisi 34, Agustus 2021

JENDELA KOLEGIUM DHIIKBMAALIHKProdiIPDFKUnand PANDEMI Pandemi COVID-19 membuat sesuatu yang tidak biasa kini menjadi keharusan. Prodi IPD Unand berusaha memanfaatkan celah-celah yang ada, agar dapat meningkatkan kualitas Gedung Utama Fakultas Kedokteran pendidikan calon Dokter Spesialis Universitas Andalas. Penyakit Dalam. untuk dilakukan. “Formatnya ada Pandemi COVID-19 telah Ketua Program Studi Ilmu Penyakit yang dibuat 100 persen online atau banyak mengubah dan Dalam, Fakultas Kedokteran ada yang hybrid. Artinya kita tetap menyulitkan proses belajar Universitas Andalas, Dr. dr. Raveinal, melakukan kegiatan tetap muka tapi dalam dunia Pendidikan SpPD, K-AI, FINASIM bercerita terbatas. Misalnya yang sebagian, Indonesia, termasuk bagaimana susahnya pembelajaran staf maupun PPDS dengan tatap pendididikan di Program Studi (Prodi) di masa pandemi. Banyak hal muka yang lainnya dengan zoom,” kata Raveinal. Ilmu Penyakit Dalam (IPD), Fakultas yang biasanya boleh dilakukan, Kedokteran Universitas Andalas sekarang tidak. Pembelajaran yang Kendati demikian, dalam situasi yang sulit ini ada hikmah yang (Unand), Sumatera Barat. Di dalam biasanya dilakukan secara tatap didapatkan. Pandemi ini, lanjut Raveinal, pada satu sisi menjadikan situasi yang sulit ini, Prodi IPD di muka, terpaksa dibatasi dengan Ranah Minang ini mengambil sisi sangat ketat. Maka IPD Unand pun positifnya. bersiasat. Dibuatlah strategi-strategi pembalajaran yang memungkinkan 38 HALO INTERNIS Edisi 34, Agustus 2021

JENDELA KOLEGIUM “Sekarang ada satu lagi yang masih dalam proses di KKI (Komite Kedokteran Indonesia), yakni Ginjal Hipertensi. Targetnya tahun ini selesai. Mudah- mudahan tahan depan sudah bisa jalan.” Kegiatan subbagian di poliklinik. (Foto diambil sebelum pandemi). mengikuti Pendidikan menjadi internis di IPD Unand, padahal pihaknya semakin kreatif. Kalau ketika orang sudah berani lagi biasanya hanya sekitar 20-an orang. dulunya jarang melakukan kegiatan memeriksakan diri ke rumah sakit, Dari 34 orang tersebut, yang diterima secara online, sekarang lebih intens kasus positif COVID-19 malah menjalani pendidikan sebanyak 13 menggunakannya. Misal, untuk bisa melonjak drastis hingga banyak orang. “Ini bahkan merupakan yang mengikuti atau mengadakan seminar rumah sakit kekurangan ruangan terbanyak dibandingkan prodi-prodi atau simposium harus ke suatu perawatan dan tenaga kesehatan. lain. Maka kami kini menerima 13 tempat, sekarang semuanya bisa diikuti dari tempat masing-masing. “Itu salah satu problem juga. Karena Ketua Prodi Ilmu Penyakit Dalam, Bisa dihadiri di mana saja dan dari sebagian besar (pasien rumah sakit) Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, mana saja. Bahkan dari seluruh adalah pasien COVID. Tapi masih ada dunia. juga pasien yang bukan COVID dan Dr. dr. Raveinal, SpPD, K-AI, FINASIM itu kita optimalkan. Di awal memang “Seperti kemarin, saya ikut hampir sebagian besar pasien PPDS baru, dibanding sebelumnya simposium di luar negeri. Itu saya dianggap suspek. Tetapi dengan hanya 10 orang,” ungkapnya. bisa ajak mahasiswa. Bisa dengan berjalannya waktu, tidak seperti itu Saat ini selain menyelenggarakan rame-rame mengikutinya. Atau lagi,” ujar Raveinal. pendidikan program spesialis misalnya ada laporam kasus di ilmu penyakit dalam, Prodi IPD Jakarta atau dari lainnya, kita bisa Maka untuk menambal kekurangan juga menyelenggarakan program ikut rame-rame dan bisa interaktif mendapatkan paparan tentang pendidikan Subspesialis (Sp2). Ada juga. Jadi ilmunya menjadi lebih berbagai kasus penyakit, Raveinal empat pendidikan konsultan yang komplit,” ujar Raveinal. mengatakan pihaknya mengirim sudah berjalan di IPD Unand, yakni para PPDS ke rumah sakit jejaring Endokrin - Metabolik, Kardiologi, Hal yang sangat terasa menjadi yang ada di berbagai kota. Hematologi-Onkologi medik dan kendala dalam proses pembelajaran Dengan demikian, PPDS tetap Gastroentero-Hepatologi. di masa pandemi adalah kurangnya bisa mendapatkan paparan kasus paparan peserta Program untuk menambah keilmuan dan Pendidikan Dokter Spesialis kompetensinya, walaupun yang (PPDS) terhadap berbagai kasus didapatkan belum semaksimal penyakit. Sebagaimana yang sempat kondisi normal. diberitakan, di masa awal-awal pandemi COVID-19 menjangkiti BANYAK PEMINAT Indonesia, hampir semua rumah sakit sepi pengunjung. Salah satu Suatu fenomena menarik juga terjadi penyebabnya adalah orang takut di Unand. Di saat pandemi ini para terpapar COVID-19 kalau pergi ke dokter muda yang berminat untuk rumah sakit. Dan juga yang terbanyak belajar di Prodi IPD meningkat. Pada berkunjung ke rumah sakit adalah tahun 2020 lalu terdapat sekitar pasien COVID-19. Tetapi kemudian 34 orang yang mendaftar untuk HALO INTERNIS 39 Edisi 34, Agustus 2021

JENDELA KOLEGIUM satu tahun setelah itu, tepatnya 12 seperti di Belanda, Perancis, Jepang, Februari 1962, Bagian Ilmu Penyakit Thailand, Philipina, dan sebagainya. Dalam dibuka secara resmi di RSUP Padang. Kehadiran para staf pengajar dengan kompetensinya sejalan dengan Sebenarnya, sebelum kedatangan Visi Bidang IPD Unand yang akan dr. Hanif, kuliah penyakit dalam membawa Bagian Ilmu Penyakit pernah diberikan oleh dr. M.djamil Dalam FK Unand Padang terkemuka dan dr. Nizar. Namun baru dilakukan dan bermartabat dalam pendidikan secara teratur setelah kedatangan dan pelayanan di Sumatera Tahun Hanif yang waktu itu merupakan 2023. Ini menekankan bahwa IPD ahli penyakit dalam satu-satunya di Unand nantinya tidak hanya ingin Unand. Saat itu Hanif dibantu oleh berkiprah di level nasional, regional, dokter umum dr. Gho Tjeng Oen tetapi juga internasional. dan dr. Lim Tjun Wai yang kemudian keduanya mengambil pendidikan Bagian IPD Unand terus berupaya Spesialis Penyakit Dalam di FKUI untuk dapat merealisasikan visi Jakarta dan FK-Unair Surabaya. tersebut, antara lain dengan menyediakan lahan dan Salah satu proses pembelajaran di Prodi Tahun 1965, Bagian Ilmu Penyakit menyelenggarakan pendidikan Sp1 IPD Unand. Foto diambil sebelum pandemi Dalam menjalankan Pendidikan Ahli dan Sp2 yang berkualitas untuk penyakit Dalam dan mengeluarkan menghasilkan tenaga dokter yang COVID-19 brevet sendiri sebagai Dokter Ahli profesional dan berdaya saing dalam Penyakit Dalam dengan Pendidikan menghadapi pasar bebas. Setiap “Sekarang ada satu lagi yang yang dilakukan secara magang. tiga tahun Bagian Ilmu Penyakit masih dalam proses di KKI (Komite Setelah 15 tahun menjalankan Dalam secara berkala mengadakan Kedokteran Indonesia), yakni Pendidikan secara magang, dan acara Pertemuan Ilmiah Berkala Ginjal Hipertensi. Targetnya tahun menghasilkan 9 orang Ahli Penyakit (PIB). Kegiatan yang sudah dilakukan ini selesai. Mudah-mudahan Dalam, baru pada tahun 1982 sejak tahun 1999 ini membahas tahan depan sudah bisa jalan,” Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas perkembangan-perkembangan harap Raveinal, yang meraih gelar Kedokteran Unand mendapat terbaru dalam bidang penyakit Konsultan Alergi Imunologi dari pengakuan untuk mendidik dokter dalam, termasuk kegiatan simposium Fakultas Kedokteran Universitas spesialis (Sp1) Ilmu Penyakit Dalam, dengan topik-topik yang lebih Indonesia tahun 2012. dengan dikeluarkannya surat spesifik. Keputusan Menteri PDK No. 054/DJ/ SEJAK 1962 KEP/1982. Selain itu Bidang IPD Unang juga menyelenggarakan penelitian dan Program Pendidikan Ilmu Penyakit Hingga saat ini Program Studi Ilmu pengembangan mandiri atau bekerja Dalam di Fakultas Kedokteran Unand Penyakit Dalam FK Unand telah sama dengan pihak lain bidang termasuk yang senior di Indonesia. meluluskan lebih dari 180 orang kesehatan yang bermanfaat sesuai Sejarah lahirnya lahirnya Bagian Dokter Spesialis Penyakit Dalam Ilmu Penyakit Dalam Unand bermula (SpPD) dan telah bertugas di “Kemarin sebenarnya dengan ditugaskanya dr. Hanif seantero nusantara. Animo untuk sudah kita mau (Alm. Prof. dr. Hanif, SpPD, K-HOM), mengikuti pendidikan di bidang ini sebagai dosen terbang Ilmu Penyakit cukup tinggi. Saat ini jumlah residen mencoba lagi dan Dalam dari Fakultas Kedokteran penyakit dalam tercatat sebanyak 71 sudah mau jalan, Universitas Indonesia (FKUI) sebelum orang. bekerja sama dengan tahun 1961. Saat itu Dekan Fakultas pergurungan tinggi Kedokteran Unand, Dr. Rosma, Prodi IPD FK Unand kini diperkuat di Malaysia. Tetapi meminta Hanif agar mau pindah dengan staf pengajar, yang terdiri karena ada pandemi menjadi dosen tetap Ilmu Penyakit dari 7 guru besar (5 guru besar luar ini semuanya jadi Dalam di FK Unand. Tahun 1961 biasa), 24 konsultan, 8 doktor, 4 Hanif pun pindah dari Jakarta ke orang sedang pendidikan program tertunda.” kota Padang. Tak lama, kurang lebih doktor-S3, dan 5 orang sedang menjalan pendidikan konsultan (Sp2). Untuk meningkatkan kemampuan, beberapa staf penyakit dalam juga pernah mengalami pendidikan tambahan diluar negeri, 40 HALO INTERNIS Edisi 34, Agustus 2021

JENDELA KOLEGIUM PROGRAM PENDIDIKAN DI PRODI IPD FK UNAND Pendidikan Sp1 merupakan syarat terakhir untuk mendapatkan Proses pendidikan Spesialis Ilmu Penyakit Dalam (Sp1) gelar keahlian Ilmu Penyakit Dalam. berlangsung selama 5 tahun. Proses Pendidikan dibagi  Pendidikan Sp2 (PPDS-PDK) dalam 3 tahap yaitu : Sejak tahun 2007, Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK Unand • Tahap I : lama 3 semester dinyatakan memenuhi  syarat untuk menjadi senter pendidikan konsultan (Sp2) untuk empat 4 subbagian, > Peserta menjadi dokter ruangan, kegiatanya yaitu Endokrin-Metabolik, Kardiologi, Hematologi- berupa mengolah kasus di ruang bangsal Onkologi Medik dan Gastroentero-Hepatologi. Ke penyakit dalam case report (kasus hidup/mati ), depan Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK Unand akan journal reading. membuka pendidikan Sp2 atau Penyakit Dalam Konsultan (PDK) untuk subbagian Ginjal-Hipertensi. Saat ini izin • Tahap II : lama 4 semester pembukaannya masih dalam proses pengurusan di tingkat > Peserta masuk stase di subbagian-subbagian. Komite Kedokteran Indonesia (KKI). Kegiatan peserta adalah mengelola kasus- Proses Pendidikan Sp 2 dikelola oleh KPS PPDS-PDK kasus yang sesuai dengan subbagian masing- IPD dan dilaksanakan oleh Kepala Subbagian beserta masing di bangsal maupun kasus rawat jalan, staf subbagian/konsultan yang berkoordinasi dengan pembacaan jurnal dari sari pustaka serta KPS PPDS-PDK Ilmu Penyakit Dalam yang dibantu oleh menjawab konsul dari peserta PPDS I Sekretaris KPS. • Tahap III : lama 3 semester > Peserta PPDS bertindak sebagai konsulen di bangsal dan di Poliklinik Penyakit Dalam. Kegiatan pesertanya adalah, bertanggung jawab untuk menjawab konsul antar bangsal, menjadi chief bangsal, dan chief IGD. Di tahap III ini peserta PPDS harus melaksanakan Ujian Nasional dan melakukan penelitian akhirnya serta dilaporkan dalam bentuk tesis yang dengan perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran. langsung kepada masyarakat. Banyak hal yang sudah dilakukan. Misalnya memberikan pelayanan kesehatan “Kemarin sebenarnya sudah kita mau mencoba lagi dan pada daerah-daerah yang tidak terjangkau oleh tempat sudah mau jalan, bekerja sama dengan pergurungan pelayanan kesehatan, dan daerah-daerah yang terkena tinggi di Malaysia. Tetapi karena ada pandemi ini bencana. Atau yang terkait dengan pandemi Covid-19 semuanya jadi tertunda,” ujar Raveinal. Rencananya yang tengah melanda kita, IPD FK Unad juga turut serta dalam kerjasama di bidang pendidikan tersebut, kedua menyelenggarakan vaksinasi masal bekerja sama dengan lembaga ini akan saling sharing pengetahuan. Salah Kementerian Kesehatan. Juga memberikan edukasi satunya akan mendatangkan pakar dari perguruan tinggi berkaitan dengan COVID-19 dan yang terkait dengannya dari negeri jiran tersebut maupun sebaliknya. Sebelum kepada masyarakat. “Tetapi karena kondisinya kurang pandemi IPD Unand berencana mengirim mahasiswanya memungkinkan, kita memang tidak melakukan langsung ke Malaysia. Tetapi rencana ini tertunda karena pandemi. ke masyarakat. Tetapi melalui dokter umum, atau tenaga Sekarang kedua belah pihak sedang mengatur untuk kesehatan lain seperti perawat,” kata internis yang juga mengupayakan pertukaran pengetahuan yang dilakukan Ketua Komda KIPI Propinsi Sumatera Barat ini.IhNalToERNIS secara online. PENGABDIAN MASYARAKAT Sebagai bagian dari anggota masyarakat, IPD FK Unand juga tidak hanya berkirah di bidang pendidikan dan penelitian saja, tetapi juga melakukan pengabdian HALO INTERNIS 41 Edisi 34, Agustus 2021

NAMA & PERISTIWA dr. Taolin Agustinus, SpPD, K-GEH, FINASIM SDaunagPBrougpraatmi UtamaulaiMaret2021ini,dr. sekolah formal di masa kanak-kanak dan Kepala RSUD di Atambua, Taolin Agustinus, SpPD,sampai remaja. Hingga kemudian Belu. Dengan keahliannya sebagai K-GEH, FINASIM yang ia berhasil mengeyam pendidikan Konsultan Gastroenterologi semula menjalankan di Fakultas Kedokteran Universitas Hepatologi (K-GEH), Taolin meniti Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. karir di Bogor, Jawa Barat, serta aktif Mtugas sebagai Dokter Terus melanjutkan pendidikan sebagai anggota Pengurus Besar Spesialis Penyakit Dalam di wilayah Spesialis Ilmu Penyakit Dalam di Perhimpunan Dokter Spesialis Bogor, Jawat Barat, bertolak ke Fakultas Kedokteran Universitas Penyakit Dalam Indonesia (PB PAPDI), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Diponegoro, dan memperdalam Bidang Kerja Sama dan Kemitraan. untuk memulai tugasnya yang keahlian di bidang Subspesialias baru sebagai Bupati Belu. Komisi Gastroenterologi Hepatologi di Kembali ke Belu memberikan aura Pemilihan Umum Daerah (KUPD) Belu Fakultas Kedokteran Universitas semangat dan harapan luar biasa pada Senin, 22 Maret 2021, melalui Indonesia. bagi Taolin. Inilah saatnya untuk Surat Keputusan Pleno nomor: 61/ memajukan kampung halaman di era PL.02.7-Pu/5304/KP-Kab/III/2021 Di antara jenjang pendidikan globalisasi. Minimal terdapat dua secara resmi telah menetapkan kedokterannya, Taolin sempat hal yang ingin diwujudkan Taolin Taolin bersama pasangannya, Drs. mengabdi di Kabupaten Belu, sebagai janji kampanyenya dulu, Aloysius Haleserens, MM, sebagai sebagai Kepala Puskesmas Halilulik yakni membawa masyarakat Belu 2BupatidanWakilBupatiKabupaten mendapat pelayanan kesehatan secara gratis dan mendapatkan akses atas air bersih. Ini bukanlah janji muluk-muluk, tetapi sebuah harapan yang lama tersimpan di sanubari Taolin, semenjak ia menjabat sebagai Kepala Puskesmas Halilulik dan Kepala RSUD di Atambua, Kabupaten dulu. “Saya tidak akan muluk-muluk, kalau dua pekerjaan besar ini bisa saya tuntaskan, baru menyusul program-program lain yang telah saya sampaikan saat kampanye,” kata Taolin kepada media beberapa waktu lalu. hINalToERNIS Belu untuk periode 2020-2026. Dalam hal ini, Taolin tercatat sebagai Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Bupati Belu yang ke 10. mengucapkan selamat kepada: Bagi Taolin, Belu adalah tanah dr. Taolin Agustinus, SpPD, K-GEH, FINASIM kelahirannya sendiri. Ia dilahirkan Sebagai Bupati Belu, Nusa Tenggara Timur di Halilulik—sebuah daerah kecil di Kecamatan Tasifeto Barat, Selamat Mengabdi untuk Kemajuan Bangsa Kabupaten Belu NTT—pada tanggal dan Negara Indonesia 11 Agustus 1960. Di Kabupaten ini pulalah Taolin menjalan masa 42 HALO INTERNIS Edisi 34, Agustus 2021

2 NAMA & PERISTIWA dr. Muchamad Nur Aziz, SpPD, K-GH, FINASIM Ingin Membuat Masyarakat Bahagia Tak pernah terbayangkan, pasangan calon. Dengan berbagai dulu ia mahasiswa pertimbangan akhirnya ia mengikuti sederhana dan sempat proses pencalonan kepala daerah. menjadi penjaga masjid demi mendapatkan kamar Aziz menyuarakan visinya untuk kos untuk menghemat uang belanja “Membawa Kota Magelang menjadi yang tidak seberapa. Kini ia Masyarakat Maju Sehat dan Bahagia”. sukses menjadi nomor satu di Kota Kata bahagia ini menjadi kunci Magelang, Provinsi Jawa Tengah. keberhasilan Aziz dalam pilkada. Dialah dr. Muchamad Nur Aziz, SpPD, Ia dapat meyakinkan masyarakat, K-GH, FINASIM yang pada tanggal 26 bahwa dirinya berserta wakil dan Februari 2021 telah dilantik menjadi jajaran Pemkot Magelang akan Walikota Magelang bersama wakilnya berusaha membuat program-program Drs. KH. M Mansyur, MAg untuk pembangunan yang terencana, periode tahun 2021-2026. terukur, dan dapat menyentuh hati sanubari masyarakat. Aziz berprofesi sebagai Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan telah Aziz menegaskan, pembangunan pula mengantongi gelar konsultan di yang bersifat fisik merupakan bidang Ginjal Hipertensi. Pendidikan keharusan, tetapi juga harus untuk meraih gelar sarjana mempertimbangkan kebutuhan lain kedokteran sampai subspesialis dari masyarakat. “Pembangunan ditekuninya di Fakultas Kedokteran bagus, sarana infrastruktur bagus. Universitas Diponegoro, Semarang. Namun, yang belum tersentuh Pengabdian sebagai dokter kedekatan hati pemimpin dengan dijalaninya di Kabupaten Pemalang, warga. Di situlah saya melihat Jawa Tengah. peluang. Ada beberapa komponen masyarakat yang belum tersentuh Ketertarikan Aziz masuk ke dunia dari pembangunan,” tutur Aziz politik berawal dari rayuan dan kepada media beberapa waktu lalu. dukungan karib kerabatnya. Menjelang ajang pemilihan kepala Dalam tugas baru ini, Aziz sudah daerah serentak tahun lalu, mencanangkan program-program Azizkelahiran Magelang tanggal unggulan. Antara lain memastikan 24 November 1971 inididatangi Pemerintaha Kota Magelang akan oleh beberapa orang yang menerapkan pelayanan kesehatan memintanya turut bertarung dalam secara paripurna, dan menjamin Pilkada Magelang, sebab kampung masyarakat mendapatkan pelayanan halamannya itu baru memiliki satu kesehatan secara merata.hINalToERNIS Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) mengucapkan selamat kepada: dr. Muchamad Nur Aziz, SpPD, K-GH, FINASIM Sebagai Walikota Magelang, Jawa Tengah Selamat Mengabdi untuk Kemajuan Bangsa dan Negara Indonesia HALO INTERNIS 43 Edisi 34, Agustus 2021

NAMA & PERISTIWA Prof. dr. Abdul Muthalib, SpPD, K-HOM, dr. RA. Adaninggar Primadia Nariswari, SpPD FINASIM Melawan Hoaks Penyuntik Pertama Seputar COVID-19 Vaksin COVID-19 Di Indonesia Salah satu tantangan berat yang dihadapi Pemerintah Indonesia dalam menangani Nama Prof. dr. Abdul COVID-19 adalah merebaknya berita-berita Muthalib, SpPD, K-HOM, hoaks alias berita bohong yang beredar di FINASIM mencuat ketika berbagai media. Pemberitaan ini menimbulkan program vaksinasi kepanikan, kebingungan, bahkan keraguan pada COVID-19 dimulai pada penanganan dan kebijakan pemerintah terkait tanggal 13 Januari 2021 lalu. Dialah yang mendapat penangan COVID-19. tugas menjadi tenaga medis yang menyuntikkan vaksin kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, Dalam situasi ini, dr. RA. Adaninggar Primadia Nariswari, sebagai orang pertama yang mendapatkan vaksin SpPD yang biasa dipanggil “Ning” hadir melawan COVID-19 di Indonesia. berita-berita yang tidak benar ini dengan Meski sudah tidak terhitung jumlahnya memberikan mendedikasikan dirinya vaksin kepada masyarakat Indonesia, tetapi menjadi edukator hoaks memberikan suntikan kepada orang nomor satu COVID-19. Melalui di Indonesia memberikan kesan dan pengalaman media sosialnya, yang berbeda. Ada sedikit rasa gugup, tapi itu tidak internis yang berpraktik masalah. Terlebih suntikan Abdul Muthalib tidak di Surabaya ini, menimbulkan rasa sakit bagi Presiden. “Semua berjalan berusaha menjelaskan baik dan lancar, nggak ada masalah. Bahkan tidak ada informasi yang benar pendarahan sama sekali di bekas suntikannya,” ucap tentang COVID-19 dan Abdul Muthalib usai melakukan penyuntikan. mengajak masyarakat berkontribusi melawan Abdul Muthalib merupakan seorang pakar Spesialis hoaks yang banyak Penyakit Dalam Konsultan Hematologi Onkologi Medik tersebar, terutama di dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Saat ini lingkungan keluarga. berstatus sebagai Wakil Dokter Kepresidenan Republik Upaya Ning ini Indonesia. Ketertarikan kepada bidang Hematologi- mendapat dukungan Onkologi Medik menggerakkannya untuk banyak dari beberapa kalangan, melakukan penelitian dan membuat karya ilmiah dan mengantarkannya terkait dengan onkologi. Atas dedikasi dan prestasinya memperoleh Abdul Muthalib pun pernah mendapatkan penghargaan penghargaan “Wanita Hebat” dalam acara dari Asian Clinical Oncology Society di tahun 1999.hINalToERNIS Anugerah Perempuan Hebat Indonesia 2021 yang diselenggarakan Liputan6.com tanggal 22 April 2021. Ning mengakui memberikan informasi edukasi kepada lingkungan terdekat memiliki tantangan tersendiri. Namun ia memiliki tips yang membuatnya terus bersemangat. Tidak perlu memaksa orang agar percaya. Cukup berikan edukasi yang baik, percaya atau tidak biarkan itu menjadi keputusan masing-masing. “Ada beberapa orang yang sudah percaya terhadap suatu hal, kita tidak bisa memaksakan itu. Yang menjadi target saya pun orang-orang yang berada di titik tengah. Orang-orang yang butuh diyakinkan. Jangan buang-buang waktu untuk orang yang dari awal sudah tidak percaya,” ungkap Ning sebagaimana dilansir berita6.com pada April lalu.IhNalToERNIS 44 HALO INTERNIS Edisi 34, Agustus 2021

KPAABPADRI HALO INTERNIS 45 Edisi 34, Agustus 2021

KABAR PAPDI VCAOKVSIDIN-1A9SIWORKSHOP PAPDI Semua anggota PAPDI di mana pun berada, memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan tambahan ilmu dan keterampilan terkait pemberian vaksin COVID-19. Perhimpunan Dokter dengan pemberikan suntikan anggota PAPDI diharapkan mengikuti Spesialis Penyakit Dalam perdana kepada Presiden Republik workshop sesuai dengan jadwal (sesi) Indonesia (PAPDI) telah Indonesia, Joko Widodo. yang diberikan kepada cabangnya menyelenggarakan workshop masing-masing. mengenai “Vaksinasi Adapun workshop Vaksin COVID-19 COVID-19” untuk seluruh anggota digelar pada tanggal 16 dan 18 Sesi pertama dan kedua dilaksanakan PAPDI di seluruh Indonesia. Kegiatan Januari 2021 secara virtual, dan pada tanggal 16 Januari 2021. ini dilaksanakan pada masa-masa terbagi ke dalam empat sesi. Masing- Dimulai pada pukul 08.00-10.00 awal vaksin ini beredar secara masal masing sesi membahas materi yang WIB, kemudian dilanjutkan sesi di seluruh wilayah Indonesia. Vaksin sama, sehingga semua anggota kedua pukul 10.00-12.00 WIB. COVID-19 pertama kali diberikan PAPDI mendapatkan ilmu dan Narasumbernya sebanyak dua orang, kepada masyarakat Indonesia tanggal pemahaman yang sama pula. Masing- yakni: 13 Januari 2021, yang ditandai masing sesi dibagi per wilayah. Para 46 HALO INTERNIS Edisi 34, Agustus 2021

KABAR PAPDI 1. Prof. Dr. dr. Samsuridjal Kali ini yang menjadi narasumber Djauzi, SpPD, K-AI, FINASIM, adalah: FACP membawakan topik “Vaksin COVID-19: Efikasi dan 1. Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, SpPD, Keamanan, Refleksi Penelitian K-AI, FINASIM menjelaskan topik Sinovac Indonesia”. “Vaksin COVID-19: Efikasi dan Keamanan, Refleksi Penelitian 2. dr. Erwanto Budi Winulyo, Sinovac Indonesia”. SpPD, K-AI, FINASIM membahas topik “Teknis 2. Dr. dr. Sukamto Koesnoe, SpPD, Pelaksanaan Vaksin COVID-19 K-AI, FINASIM membahas dan Antisipasi KIPI”. tentang “Teknis Pelaksanaan Vaksin COVID-19 dan Antisipasi Bertindak sebagai moderator dr. KIPI”. Nadia Ayu Mulansari, SpPD, K-HOM, FINASIM. Kembali yang menjadi moderator dr. Nadia Ayu Mulansari, SpPD, K-HOM, Workshop sesi ketiga dan keempat FINASIM. Kegiatan ini dapat menjadi berlangsung pada tanggal 18 bekal pagi anggota PAPDI dalam Januari 2021. Sesi ketiga dimulai melaksanakan program vaksinasi pada pukul 13.00-15.00 WIB, yang COVID-19 di lapangan yang akan terus dilanjutkan dengan sesi membutuhkan waktu cukup panjang. keempat pukul 15.00-17.00 WIB. IhNalTo ERNIS https://www.acudiremergencias.com.ar HALO INTERNIS 47 Edisi 34, Agustus 2021

KABAR PAPDI TETAPRAKERNAS PAPDI 2021 SEMANGAT! Life must go on. Dalam kondisi PAPDI membutuhkan pandemi COVID-19, roda tak biasa, PAPDI kembali menggelar organisasi Perhimpunan Rapat kerja Nasional (rakernas) jiwa-jiwa kuat penuh Dokter Spesialis Penyakit selama tiga hari, dari tanggal 19 Dalam Indonesia (PAPDI) sampai 21 Februari 2021. Rakernas SEMANGAT, harus terus berjalan. Malah, PAPDI diselenggarakan secara virtual untuk diharapkan semakin kokoh untuk menyatukan visi dan misi seluruh untuk menjalankan roda mendukung pemerintah dalam pengurus PAPDI di tingkat pusat dan mengatasi berbagai persoalan cabang, para pengurus di lingkungan organisasi serta di lapangan. Maka PAPDI dengan Kolegium Ilmu Penyakit Dalam (KIPD) segenap daya dan upaya tetap berikut dengan jajaran pejabat atau membantu pemerintah dan berusaha melaksanakan agenda- pun staf semua rogram Studi Ilmu masyarakat melewati masa agenda penting organisasi untuk Penyakit Dalam di tingkatan spesialis kemajuan PAPDI ke depan yang (Sp1) maupun subspesialis (Sp2) pandemi ini. berdampak pada implementasi di seluruh Indonesia, serta para pengembangan program-program pengurus perhimpunan seminat. kesehatan di tataran nasional. Tentunya kegiatan ini diselaraskan Kegiatan ini diformulasikan seperti dengan kondisi dan situasi yang halnya rakernas luring (tatap muka), terjadi lingkungan Indonesia. tetap digelar formal dimana setiap peserta diwajibkan mengenakan Tahun ini, walau dalam situasi yang dress code yang ditetapkan panitia. Pada hari pertama, dari layar 48 HALO INTERNIS Edisi 34, Agustus 2021

KABAR PAPDI monitor masing-masing terlihat rakernas tahun lalu. Tahun lalu kita HIKMAH DIBALIK MASALAH semua pengurus PAPDI yang hadir bertemu langsung, sekarang kita mengenakan jas kebanggan PAPDI bertemu secara virtual. Tapi apapun Ketua Umum Kolegium Ilmu sebagaimana rakernas tatap muka. itu, kita bersyukur. Kita berdiri di sini Penyakit Dalam (KIPD), Dr. dr. Irsan Pada hari kedua, para peserta tampil dalam keadaan sehat. Saya berharap Hasan, SpPD, K-K-GEH, FINASIM dengan pakaian batik. Barulah hari semua yang hadir tetap semangat,” memaparkan bahwa pandemi ketiga mengenakan pakaian rapi kata Sally. COVID-19 mendatangkan masalah bebas. Pandemi COVID-19 telah yang berlipat ganda kepada anggota PAPDI, bagi sebagai dokter maupun Materi-materi yang disampaikan membuat banyak hal berubah. sebagai masyarakat biasa. “Kita dalam rakernas ini sangat relevan Sally mengatakan di masa-masa menghadapi risiko yang besar,” dengan situasi dan kondisi saat awal pandemi, banyak acara- tuturnya. ini. Terutama berkaitan dengan acara PAPDI yang tertunda, seperti pelaksanaan vaksinasi COVID-19, Konferensi Kerja (KONKER) dan Namun, Irsan pun menekankan disamping membahas berbagai Pertemuan Ilmiah Nasional (PIN) dibalik masalah yang sulit ini hal mengenai internal organisasi. PAPDI yang seyogyanya digelar tersimpan hikmah yang besar. Tujuannya untuk menguatkan tahun lalu (2020). Ketertundaan ini Sebagai manusia, antara satu dengan para pengurus dan anggota PAPDI akan ‘dibayar’ tahun ini, dan akan yang lainnya kini mendoakan di manapun berada agar saling dilaksanakan secara daring. ‘semoga sehat’ dalam nada yang menguatkan dan memberi semangat, “Kita terbatas oleh jarak dan waktu, penuh harap dan tulus, bukan untuk tetap semangat dan bertahan tapi semangat untuk menjalankan lagi sekadar kata basa-basi. Dari dalam melaksanakan tugas dan roda organisasi tetap kita sisi profesi, kini terlihat bahwa tanggung jawabnya sebagai garda pertahankan. Insya Allah dalam raker pakar vaksinasi dewasa dari basis terdepan dalam penanganan ini dapat tersampaikan hal-hal yang keilmuan penyakit dalam kini sangat COVID-19 di lapangan. dilakukan PB PAPDI dan KIPD selama diperlukan untuk mengedukasi satu tahun belakangan ini,” tegas masyakarat. BERSYUKUR Sally. “Memang akhirnya kita beradaptasi Dalam kata sambutan pembuka, agar kita survive. Bertahun-tahun Ketua Umum Pengurus Besar lalu ketika Prof. Samsu (Prof. Dr. Perhimpunan Dokter Spesiali dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD, K-AI, Penyakit Dalam Indonesia (PB PAPDI) FINASIM, FACP) mulai menginisiasi Dr. dr. Sally Aman Nasution, SpPD, vaksinasi dewasa, ada keraguan K-KV, FINASIM, FACP menyampaikan apakah program ini bisa berjalan. rasa syukur yang mendalam, Tapi sekarang para ahli vaksinasi ini karena para peserta rakernas diberi dicari di mana-mana,” ungkap Irsan. kesehatan dan kekuatan sehingga dapat bersama-sama membahas Dalam rakernas ini, juga dipaparkan hal-hal penting untuk kemajuan ucapan duka cita dan prihatin organisasi. kepada para sejawat PAPDI yang telah berpulang karena terinfeksi “Saat ini berbeda kondisinya dengan COVID-19 saat menjalanan tugasnya. Teriring doa, semoga almarhum dan almarhumah diterima di tempat yang terbaik di sisi Tuhan yang Maka Kuasa.IhNalToERNIS HALO INTERNIS 49 Edisi 34, Agustus 2021

KABAR PAPDI NSAID banyak PAPDI WEBINAR memberikan manfaat pada The Roles of NSAID pasien yang in Low Back Pain mengalami Guidelines nyeri punggung bagian bawah. Tanggal 18 Maret 2021 Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Pemberian NSAID Dalam Indonesia (PAPDI) mengadakan webinar bertema dengan mengikuti “Comprehensive Pain Management in Rheumatic Disease”. guideline akan Kegiatan ini dipandu oleh dr. RM. Suryo Anggoro Kusumo membantu Wibowo, SpPD, K-R, FINASIM, dan menghadirkan narasumber meminimalkan tunggal dr. Anna Ariane, SpPD, K-R. Keduanya merupakan pakar efek samping bagi reumatologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. pasien. Pada kesempatan ini Anna menjelaskan tentang “The Roles of NSAID in Low Back Pain Guidelines: Challenges and Evidence”. Bahwa low back pain (LBP) merupakan penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat. Sekitar 85 persen orang pernah mengalami LBP dengan derajat nyeri yang berbeda. “Rasa nyeri inilah yang menjadi penyebab utama pasien datang ke dokter. Kita tahu nyeri yang tidak terkontrol akan berdampak pada kualitas hidup. Ini tergantung pada derajat nyerinya. Bisa mempengaruhi fisik dan sosial pasien,” kata Anna. Selama ini banyak manajemen nyeri yang under treatment. Obat- obatan yang diberikan kepada pasien tidak bisa mengatasi rasa nyeri 50 HALO INTERNIS Edisi 34, Agustus 2021


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook