Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore e-BOOK BUNGA RAMPAI

e-BOOK BUNGA RAMPAI

Published by Muhamad Habil Syaputra, 2021-08-19 13:04:37

Description: KEBERHASILAN PEMBERLAKUAN PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT MENANGGULANGI PENYEBARAN COVID-19

Search

Read the Text Version

Pertama kali diterbitkan pada Agustus 2021 oleh PUSTAKA INDONESIA BUNGA RAMPAI KEBERHASILAN PEMBERLAKUAN PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT MENANGGULANGI PENYEBARAN COVID-19 Disusun oleh : K. Najoan Editor : Agung Wijayanto © 2021 by PUSTAKA INDONESIA All right reserved PEMBATASAN | 1K E B E R H A S I L A N P E M B E R L A K U A N KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT MENANGGULANGI PENYEBARAN COVID-19

BUNGA RAMPAI KEBERHASILAN PEMBERLAKUAN PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT MENANGGULANGI PENYEBARAN COVID-19 2| KEBERHASILAN PEMBERLAKUAN DARURAT PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) MENANGGULANGI PENYEBARAN COVID-19

DAFTAR ISI Disiplin Prokes dan Ketaatan PPKM Solusi Cegah Kematian Akibat Covid-19 ......... 3 Disiplin Prokes dan PPKM Darurat Mempercepat Penanganan Covid-19 ................. 6 Kasus Aktif Covid-19 Turun Selama PPKM ................................................................ 8 Kebijakan PPKM Darurat Solusi Cegah Lonjakan Covid-19 ...................................... 11 Kebijakan PPKM Level 4 Sudah Tepat ...................................................................... 14 Kebijakan PPKM Mikro Efektif Menekan Penyebaran Covid-19 ................................ 17 Kedisiplinan Masyarakat Kunci Sukses PPKM Darurat .............................................. 20 Masyarakat Harus Taat Aturan Selama PPKM Level 4 .............................................. 23 Masyarakat Mendukung Pelaksanaan PPKM Darurat …………………………………. 26 Masyarakat Mendukung Perpanjangan PPKM Darurat .............................................. 29 Masyarakat Mendukung PPKM Mikro Darurat ........................................................... 32 Masyarakat Perlu Terapkan Prokes Ketat di Masa PPKM Darurat ............................ 34 Masyarakat Taat Prokes Sukseskan PPKM Level 4 .................................................. 37 Mendukung pendekatan Humanis di Masa PPKM Darurat ........................................ 40 Mendukung Perluasan PPKM Darurat ........................................................................ 43 Mendukung Perpanjangan PPKM Level 4 .................................................................. 46 Mendukung Sanksi Tegas Pelanggar PPKM Darurat ................................................ 49 Mengapresiasi Keputusan Perpanjangan PPKM ....................................................... 52 Mengapresiasi Perpanjangan PPKM Level 4 Tekan Kasus Covid-19 ........................ 55 Mengapresiasi Upaya Penurunan Kasus Positif di Jawa-Bali Selama PPKM ......... 58 Mewaspadai Kelompok Kepentingan Politisasi PPKM ............................................... 61 Mewaspadai Provokasi Demonstrasi Menolak PPKM ................................................ 64 Pelanggar PPKM Darurat Layak Diberi Sanksi Tegas ............................................... 67 Pemerintah Berupaya Memulihkan Ekonomi Pasca PPKM Level 4 ........................... 70 Pemerintah Cairkan BST Selama PPKM Mikro Darurat ............................................. 73 Pemerintah Optimal Evaluasi PPKM .......................................................................... 76 Pemerintah Optimal Kucurkan Dana Bansos di Masa PPKM Darurat ....................... 79 Pemerintah Optimal Mengantisipasi PHK Selama PPKM Darurat ............................. 82 Pemerintah Salurkan Bantuan Selama PPKM Level 4 ............................................... 85 PEMBATASAN | 3K E B E R H A S I L A N P E M B E R L A K U A N KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT MENANGGULANGI PENYEBARAN COVID-19

Penerapan PPKM Darurat Telah Melalui Berbagai Kajian ......................................... 88 Penerapan PPKM Mendapat Pengawasan Ketat ....................................................... 91 Pengetatan PPKM Mikro dan Percepatan Vaksinasi Efektif Kendalikan Pandemi Covid-19 ..................................................................................................................... 94 PEMBATASAN | 4K E B E R H A S I L A N P E M B E R L A K U A N KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT MENANGGULANGI PENYEBARAN COVID-19

Disiplin Prokes dan Ketaatan PPKM Solusi Cegah Kematian Akibat Covid-19 Oleh : Adelia Rahmawati )* P enanganan kerja pandemi Covid-19 satu membutuhkan sama semua pihak. Salah salah cara tersebut adalah tetap disiplin Prokes dan ketaatan PPKM sebagai satu solusi mencegah kematian akibat Covid-19. Sejumlah provinsi di Indonesia masih mencatat angka kematian Covid-19 yang tinggi, hal tersebut dikatakan oleh Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito. kendati mayoritas penyumbang tertinggi masih ada di Pulau Jawa-Bali, yang merupakan wilayah PPKM level 4, Prof Wiku meminta kepada pemerintah daerah setempat agar tetap waspada. Dalam kesempatan konferensi pers, Wiku mengatakan, meski Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta tetap masih menjadi penyumbang tertinggi kenaikan kematian, tetapi waspada juga dengan Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Riau, Kalimantan Tengah dan Sumatera Selatan yang turut jadi penyumbang tertinggi kenaikan kasus kematian mingguan. Angka tersebut mestinya menjadi alarm kepada pemerintah daerah setempat karena sebagian besar kabupaten/kota di provinsi tersebut tidak menjalani PPKM level 4. Adapun secara rinci, 10 provinsi dengan kenaikan kematian tertinggi adalah Jawa Tengah yang mengalami kenaikan sebanyak 825 kasus, Jawa Timur dengan kenaikan 586 kasus, DKI Jakarta dengan kenaikan 510 kasus dan Kalimantan Timur yang mengalami kenaikan sebanyak 189 kasus. Lalu ada DIY yang naik sebanyak 136 kasus dari pekan sebelumnya, Riau dengan 58 kasus, Bali dengan 53 kasus, Sulawesi Selatan dengan 48 kasus, Kalimantan Tengah dengan 44 kasus dan Sumatera Selatan dengan kenaikan 43 kasus. PEMBATASAN | 5K E B E R H A S I L A N P E M B E R L A K U A N KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT MENANGGULANGI PENYEBARAN COVID-19

Wiku juga mengungkapkan, jumlah kematian akibat Covid-19 pada Juli 2021 ini menjadi angka tertinggi sepanjang pandemi. Kematian akibat Covid-19 pada dua minggu terakhir mengalami pertambahan lebih dari 1.000 kasus setiap hari. Bahkan pada 27 Juli 2021 lalu, tercatat sebanyak 2.069 kematian dalam sehari. Sementara itu, jumlah total kematian yang tercatat sejak awal Juli hingga 28 Juli 2021 tercatat sebanyak 30.168 kasus. Wiku menuturkan, angka kematian tersebut sangatlah tinggi, mengingat pada bulan Juni lalu, angka kematian tertiggi yaitu 7.913. Wiku juga menekankan, masih terjadinya peningkatan kasus kematian akibat Covid-19 perlu terus dievaluasi. Oleh karenanya pemda dan masyarakat diharapkan dapat mendukung pencegahan potensi kematian akibat Covid-19. Pemda juga dapat selalu memantau kondisi RS di wilayah masing-masing. Kemudian, pemda juga diminta melakukan antisipasi kenaikan kasus Covid-19 dengan memastikan ketersediaan oksigen, obat-obatan, tempat tidur RS dan tenaga kesehatan yang bertugas. Hal tersebut tentu dapat meningkatkan kecepatan dan ketepatan pelayanan sehingga kematian dapat dihindari. Sementara itu untuk masyarakat, bila masuk dalam golongan yang mengalami gejala Covid-19 sedang atau berat, berusia di atas 45 tahun, menderita komorbid dan atau tidak punya tempat memadai untuk isolasi mandiri, kami mohon untuk tidak melakukan isolasi mandiri secara sendirian. Wiku menganjurkan untuk memanfaatkan tempat isolasi terpusat yang tersedia oleh pemerintah, perawatan di tempat isolasi terpusat dipantau langsung oleh tenaga kesehatan, baik tanda vital, pola gejala, pola makan dan obat-obatan sehingga jika terjadi perburukan bisa langsung mendapatkan penanganan. Pada kesempatan berbeda, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengajak masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan seperti mengenakan masker, mencuci tangan, hingga menjaga jarak. Penerapan protokol kesehatan tersebut merupakan cara yang paling ampuh untuk mencegah penularan virus covid-19, khususnya sejumlah varian baru yang telah masuk ke Indonesia. Untuk mengantisipasi agar varian baru virus corona tidak menyebar lebih luas, Kementerian Kesehatan akan lebih intens dalam melakukan genome sequencing di sejumlah daerah-daerah yang terpantau telah terdeteksi ditemukan varian baru tersebut. Sehingga pihaknya bisa melakukan langkah- PEMBATASAN | 6K E B E R H A S I L A N P E M B E R L A K U A N KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT MENANGGULANGI PENYEBARAN COVID-19

langkah isolasi atau langkah-langkah karantina yang tepat agar virus mutasi baru tidak cepat menyebar ke daerah-daerah lain. Kita tak dapat mengelak bahwa nyatanya ketertiban masyarakat dalam menaati protokol kesehatan akhir-akhir ini agak menurun. Kemungkinan turunnya kesadaran kepatuhan terhadap protokol kesehatan tersebut karena jenuhnya masyarakat saat terhadap pandemi. Mengurangi mobilitas dan menjauhi kerumunan merupakan langkah kecil yang bisa kita lakukan untuk berperang melawan pandemi, hal ini harus dilakukan daripada terbaring di Rumah Sakit yang saat ini tengah kelabakan mencari oksigen. Penerapan PPKM Level 4 dengan diiringi kepatuhan terhadap prokes tentu akan menjadi formula dalam mengurangi angka kematian terhadap Covid-19. Jika kebijakan tersebut benar-benar dipatuhi oleh masyarakat. )* Penulis adalah warganet tinggal di Depok PEMBATASAN | 7K E B E R H A S I L A N P E M B E R L A K U A N KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT MENANGGULANGI PENYEBARAN COVID-19

Disiplin Prokes dan PPKM Darurat Mempercepat Penanganan Covid-19 Oleh : Ahmad Reza )* L onjakan pasien corona makin mengkhawatirkan. Untuk mencegah terinfeksi virus covid-19 maka masyarakat harus mematuhi PPKM Darurat dan disiplin dalam menaati protokol kesehatan 5M. Jangan sampai lengah, karena corona tipe Delta lebih ganas daripada tipe pertama, yang menular mulai tahun lalu. Jika semua disiplin maka pandemi akan lekas berakhir. Pandemi yang dimulai sejak awal tahun lalu membuat masyarakat waspada terhadap corona yang berbahaya. Akan tetapi, beberapa bulan ini mereka mulai kendor dan tidak disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan. Mereka mulai bepergian walau tak ada tujuan yang penting dan malas-malasan memakai masker. Padahal pasien corona terus naik, dan menurut Tim Satgas Covid, jumlahnya mencapai 29.745 perhari pada 5 Juli 2021. Hal ini tentu sangat menyedihkan karena baru saja minggu karena lonjakan siginifikan kasus Covid-19. DKI Jakarta menyumbang angka tertinggi, yakni 4.693 kasus. Disusul oleh Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Kenaikan jumlah pasien yang drastis malah berkebalikan dengan disiplin protokol kesehatan yang menurun. Ini sebuah kesalahan yang harus diluruskan, karena jika dibiarkan maka akan terjadi kematian massal. Kita tentu tidak ingin jadi pasien berikutnya, bukan? Oleh karena itu harus tetap disiplin protokol kesehatan 5M dan melakukan vaksinasi, agar pandemi cepat berakhir. PEMBATASAN | 8K E B E R H A S I L A N P E M B E R L A K U A N KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT MENANGGULANGI PENYEBARAN COVID-19

Protokol kesehatan yang harus ditaati tidak hanya 3M tetapi juga 5M. Para dokter menyarankan agar memakai masker ganda dengan posisi masker sekali pakai di bagian dalam dan masker kain di luar, untuk mencegah penularan corona varian delta. Varian ini lebih ganas dan menyerang organ-organ lebih cepat daripada virus covid-19 pada awal pandemi. Jangan lupa juga untuk mencuci tangan atau memakai hand sanitizer. Cairan antiseptik ini harganya tidak terlalu mahal dan bisa dengan mudah ditemukan di minimarket, jadi jangan pelit untuk membelinya. Selalu bawa sebotol kecil di dalam tas, untuk berjaga-jaga jika keluar rumah dan tidak ada tempat untuk mencuci tangan. Mengurangi mobilitas adalah protokol kesehatan yang selama ini masih sering dilanggar. Padahal melonjaknya pasien corona karena masyarakat bandel dan nekat pulang kampung atau traveling saat libur lebaran lalu. Jangan keluar rumah kecuali untuk urusan yang penting, karena corona varian delta bisa menular hanya dengan melewati seorang OTG. Begitu pula dengan menjaga jarak dan menghindari keramaian. Bukannya menjauhi manusia dalam jarak minimal 1 meter, malah ada yang sengaja menggelar hajatan besar-besaran. Padahal sudah banyak contoh klaster pernikahan, tetapi mereka tetap nekat. Jika makin banyak klaster, kapan pandemi akan berakhir? Menyedihkan. Menjaga protokol kesehatan bukan hanya kewajiban individu tetapi juga kelompok. Jika Anda sudah melakukan tiap poin dalam protokol, ajak pula anggota keluarga, teman, tetangga, dan semua orang untuk disiplin. Jika ada orang yang tak pakai masker maka beri selembar, dan selalu bawa minimal selusin di dalam tas untuk dibagi-bagikan. Saat semua orang kompak dalam menjaga protokol kesehatan dan menurut saat divaksin, maka pandemi akan lekas berakhir. Karena syarat untuk bebas dari corona adalah disiplin dalam menaatinya dan mengingatkan orang-orang untuk tidak berkerumun. Mari jadi corong agar makin banyak orang yang menaati protokol kesehatan, agar pandemi bisa cepat selesai. Dengan berdisiplin dalam menjaga protokol kesehatan maka kita bisa bebas dari kondisi pandemi secepatnya. Masyarakat harus kompak dan saling mengingatkan jika ada yang tak pakai masker atau membuat kerumunan. Kita ingin bisa bebas corona, oleh karena itu harus menaati protokol, mendapatkan vaksin, dan jangan lengah sedikitpun. )* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini PEMBATASAN | 9K E B E R H A S I L A N P E M B E R L A K U A N KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT MENANGGULANGI PENYEBARAN COVID-19

Kasus Aktif Covid-19 Turun Selama PPKM Oleh : Abdul Razak )* Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ternyata berdampak pada turunnya kasus aktif Covid-19. Penurunan kasus aktif Covid-19 bisa dilihat dari keterisian ruang perawatan, jumlah pasien sembuh, tingkat penularan dan jumlah kematian. Kini BOR (Bed Occupacy Rate) Rumah Sakit di Pulau Jawa rata-rata telah berada dibawah 60% setelah pada Bulan Juni-Juli, Banyak rumah sakit kelabakan hingga kebingungan mencari oksigen dalam tabung. Jumlah penurunan kasus salah satunya terjadi di Purbalingga, Kepala Dinas Kesehatan Purbaingga Hanung Wikantoro menjelaskan, kasus aktif Covid-19 pada Juli 2021 pernah mencapai puncak hingga 3.400 kasus aktif. Namun saat ini sudah turun menjadi 2.055 kasus aktif. Dari keseluruhan kasus tersebut, sebanyak 252 orang terkonfirmasi positif masih dirawat di sejumlah rumah sakit. Sementara 1.803 orang yang melakukan isolasi mandiri baik di rumah maupun tempat isolasi terpisat yakni di eks-SMP negeri 3 Purbalingga. Selain kasus aktif, angka kumulatif kesembuhan juga naik. Sebelumnya tingkat kesembuhan mencapai 94 persen, pada awal merebaknya Covid-19 varian PEMBATASAN | 10K E B E R H A S I L A N P E M B E R L A K U A N KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT MENANGGULANGI PENYEBARAN COVID-19

delta, kasus kesembuhan sempat menurun hingga hanya 73 persen. Namun, pada saat ini kondisi sudah mulai membaik karena angka kesembuhan telah mencapai 80%. Sebelumnya, pemerintah juga telah memperpanjang PPKM level 4 hingga tanggal 9 Agustus di beberapa kabupaten/kota tertentu dengan penyesuaian pengaturan aktivitas dan mobilitas masyarakat sesuai kondisi masing-masing daerah. Direktur Eksekutif Lembaga Kajian dan Konsultasi Pembangunan Kesehatan (LPK2PK) dr Ardiansyah Bahar menuturkan, Jika PPKM dijalankan dengan benar, tentunya kasus harian Covid-19 akan menurun. Syaratnya PPKM harus dijalankan dengan benar. Pemerintah, masyarakat dan pihak swasta mematuhi ketentuan-ketentuan yang berlaku. Ardiansyah berpendapat, level PPKM bisa diturunkan saat 3T dan vaksinasi sudah signifikan. Hal ini berarti setiap orang yang menderita covid-19 terdata dengan baik, dan bagi yang memerlukan perawatan bisa mendapatkan penanganan di rumah sakit karena keterisian tempat tidur sudah menurun. Dirinya juga mengatakan, tracing telah dilakukan dengan baik, sehingga setiap kontak erat dari pasien juga dapat terdeteksi dan diperiksa. Perlu kita sadari pula, bahwa kita baru saja melewati satu gelombang yang bisa saja muncul kembali apabila kita lengah. Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Iwan Ariawan juga memprediksi, kasus harian Covid-19 bakal semakin menurun dengan adanya perpanjangan PPKM. Iwan menuturkan, dari hasil pemantauan timnya, kasus harian covid-19 di sebagian besar Jawa-Bali mengalami penurunan, namun harus hati-hati di luar Jawa Bali yang mulai meningkat. Menurut Iwan, syarat agar kasus Covid-19 terus menurun adalah kembali ke strategi pengendalian wabah Covid-19, yakni 5M (Mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas). Dirinya menilai, PPKM turun – naik sesuai indikatornya. Level PPKM baru diturunkan jika syarat penurunan sesuai indikatornya sudah tercapai. Lebih lanjut Iwan Ariawan menilai, puncak kasus Covid-19 di Jawa-Bali memang sudah terlewati. Tetapi harus hati-hati untuk luar Jawa dan Bali. Sebelumnya, Dalam unggahan takarir di akun instagramnya @aniesbaswedan, Anies Baswedan menuliskan, sejak kita semua sama-sama mengurangi mobilitas, situasi pandemi di Jakarta terus mengalami penurunan PEMBATASAN | 11K E B E R H A S I L A N P E M B E R L A K U A N KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT MENANGGULANGI PENYEBARAN COVID-19

dan InsyaAllah bisa keluar dari masa genting, terlihat dari keterisian IGD berbagai rumah sakit di Jakarta. Dia menambahkan dalam beberapa minggu terakhir terus memantau beberapa rumah sakit umum daerah yang ada di Jakarta. Seiring peningkatan kasus, kondisi di rumah sakit kini semakin terkendali karena kapasitas tempat tidur isolasi IGD hingga ICU tersedia. Anies membandingkan RSUD Budhi Asih dan RSKD Duren Sawit, yang bulan lalu begitu penuh hingga selasar depan IGD pun dipenuhi oleh pasien yang antre masuk ke dalam IGD, kamar rawat inap dan ICU. Saat ini kedua rumah sakit tersebut menunjukkan selasar IGD sudah kosong, pasien dapat langsung masuk ke IGD. Situasi menurut catatan Pemprov juga terjadi di banyak RSUD di Jakarta. Jika angka kasus aktif telah melandai, itu artinya kebijakan PPKM memiliki pengaruh terhadp penurunan kasus, meski demikian kita harus tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan agar penularan dapat semakin ditekan. )* Penulis adalah Kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini PEMBATASAN | 12K E B E R H A S I L A N P E M B E R L A K U A N KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT MENANGGULANGI PENYEBARAN COVID-19

Kebijakan PPKM Darurat Solusi Cegah Lonjakan Covid-19 Oleh: Candra Angriawan )* Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat, bertujuan untuk membatasi mobilitas masyarakat, mengatur kegiatan seluruh sektor di masyarakat dan mencegah lonjakan Covid- 19. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan mendukung kebijakan pemerintah tersebut agar penerapannya dilapangan bisa berjalan lancar dan penyebaran Covid-19 bisa diminimalisir. Patuh pada aturan serta disiplin dalam penerapan protokol kesehatan adalah kunci utama dalam upaya memerangi serta menekan penyebaran virus Covid- 19. Selain itu, peran aktif masyarakat agar mematuhi aturan-aturan pelaksanaan PPKM adalah modal utama dalam upaya pengendalian pandemi Covid-19. PPKM Darurat adalah sebuah solusi yang coba ditawarkan oleh pemerintah dalam upaya perlindungan terhadap hajat hidup masyarakat banyak. Kebijakan PPKM ini menjadi tidak berguna jika hanya digerakan oleh pemerintah saja. Setiap lapisan masyarakat harus ikut andil dalam menyukseskan PPKM Darurat ini, demi menekan jumlah infeksi Covid-19 di Indonesia. PEMBATASAN | 13K E B E R H A S I L A N P E M B E R L A K U A N KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT MENANGGULANGI PENYEBARAN COVID-19

Kasus Covid-19 diprediksi masih akan terus naik dalam beberapa hari kedepan. Meski demikian, pemerintah telah menyiapkan langkah-langkah antisipasi untuk mencegah lonjakan kasus virus corona. Salah satunya, dengan menerapkan kebijakan PPKM darurat di Jawa dan Bali mulai 3-20 Juli 2021. Masyarakat diminta untuk membatasi mobilitas selama periode PPKM darurat tersebut. Lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di Indonesia saat ini mengalami kenaikan yang mencapai 21.095 kasus pada 26 Juni 2021 lalu merupakan rekor tertinggi dalam sehari yang pernah dialami Indonesia. Kenaikan ini membuat rumah sakit mulai terisi penuh dan membuat banyak pasien yang tidak mendapat ruang untuk perawatan. Selain itu, kesediaan tabung oksigen tidak mencukupi kebutuhan pasien juga menjadi permasalahan utama dari lonjakan kasus ini. Menurunnya tingkat kesadaran masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan, menjadi pemicu dari lonjakan kasus ini. Selain itu, masuknya varian baru Covid-19 (varian delta) dan lainnya juga mempengaruhi tingginya lonjakan kasus ini. Kondisi ini tentu memprihatinkan bagi kita semua. Demi mengatasi lonjakan kasus yang semakin meningkat pemerintah bergerak cepat untuk menekan Covid-19. Yakni dengan memperketat PPKM Darurat dan disiplin protokol kesehatan. Masalah lain dalam pelaksanaan PPKM darurat saat ini adalah adanya perilaku masyarakat membeli kebutuhan dalam jumlah banyak karena takut akan suatu hal (panic buying). Fenomena sosial ini sebenarnya adalah suatu yang berulang kali terjadi sepanjang pandemi Covid-19. Padahal jika kita lihat dilapangan, kondisi persediaan kebutuhan pokok masih sangat banyak beredar di pasaran maupun toko-toko yang tersebar diseluruh tempat. Ketakutan akan kehabisan bahan pokok adalah sebuah ketakutan yang tidak masuk akal. Harusnya kita bisa mengatasi ketakutan-ketakutan ini dengan informasi-informasi yang benar yang bisa kita cari di beberapa media mainstream. Hal Ini penting demi menjaga informasi yang masuk agar kebenarannya teruji sehingga tindakan-tindakan yang kita lakukan tetap dalam koridor benar baik dalam mata hukum dan sosial masyarakat. Sementara berbagi informasi yang tidak menyesatkan juga sangat penting hari ini. Mengingat tingkat minat baca masyarakat Indonesia yang sangat rendah, diharapkan kita semua yang sudah mengerti arti penting patuh protokol kesehatan dan dapat mengedukasi kelompok-kelompok yang pemahamannya masih belum mampu memahami kondisi ini. PEMBATASAN | 14K E B E R H A S I L A N P E M B E R L A K U A N KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT MENANGGULANGI PENYEBARAN COVID-19

Pemberlakuan PPKM darurat ini sangat penting demi menekan angka lonjakan Covid-19 di Indonesia. Pembatasan kegiatan ini diharapkan mampu kembali menimbulkan kesadaran masyarakat. Peran aktif masyarakat dalam mematuhi aturan-aturan dalam pelaksanaan PPKM adalah modal utama dalam upaya pengendalian pandemi Covid-19 ini. PPKM Darurat adalah sebuah solusi yang coba ditawarkan oleh pemerintah dalam rangka upaya perlindungan terhadap hajat hidup masyarakat banyak. Kebijakan PPKM ini menjadi tidak berguna jika hanya digerakan oleh pemerintah saja. Setiap lapisan masyarakat harus ikut andil dalam menyukseskan PPKM Darurat ini, demi menekan jumlah infeksi Covid-19 di Indonesia. Patuh akan aturan dan pembatasan serta disiplin dalam penerapan protokol kesehatan adalah kunci utama dalam upaya memerangi dan menekan penyebaran virus Covid-19. Disiplin terhadap diri sendiri merupakan tonggak awal keberhasilan kita dalam perang melawan Covid-19 ini. Setalah mampu mendisiplinkan diri sendiri barulah kemudian kita bisa mengajak masyarakat sekitar untuk turut serta bersama untuk hidup disiplin dan pada akhirnya diharapkan mampu menang melawan Covid-19 dan hidup normal seperti semula. )* Penulis adalah warganet tinggal di Bogor, Jawa Barat PEMBATASAN | 15K E B E R H A S I L A N P E M B E R L A K U A N KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT MENANGGULANGI PENYEBARAN COVID-19

Kebijakan PPKM Level 4 Sudah Tepat Oleh: Ade Istianah )* Pemerintah akhirnya memperpanjang Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat hingga 25 Juli 2021 dan mengubah istilah tersebut menjadi PPKM Level 4. Keputusan tersebut dianggap tepat karena kasus corona dianggap masih cukup tinggi. PPKM darurat yang dimulai sejak 3 Juli 2021 pada awalnya direncanakan hanya akan diberlakukan sampai tanggal 20 Juli 2021. PPKM yang diberlakukan di Jawa, Bali, dan beberapa daerah di Kalimantan, Sumatera, dan lain-lain membuat mobilitas warga dibatasi karena ada banyak penyekatan dan semua tempat umum harus tutup jam 8 malam. peraturan ketat ini diberlakukan karena naiknya kasus corona. Ketika hampir berakhir, maka masyarakat bertanya-tanya apakah PPKM darurat berhenti atau diperpanjang? Pemerintah akhirnya mengumumkan pada tanggal 20 Juli bahwa program ini diperpanjang hingga 25 juli 2021. Penyebabnya karena walau tingkat BOR (keterisian ranjang di Rumah Sakit oleh pasien corona) menurun, tetapi kasus corona masih cukup tinggi. Perpanjangan PPKM Darurat harap diterima dengan baik oleh masyarakat, dan saat ini istilahnya jadi PPKM Level 4. Mereka harus sadar bahwa program ini dibuat demi keselamatan bersama, dan ketika diperpanjang itu karena masih ada saja yang tertular corona. Entah karena pasien itu nekat melanggar pembatasan, tidak mematuhi protokol kesehatan, atau sebab yang lain. Perpanjangan PPKM agak mengagetkan karena secara psikologis masyarakat memang berharap program ini berakhir tepat waktu, karena ada batasan- batasan yang membuat mereka harus menyesuaikan diri. Namun pada intinya PEMBATASAN | 16K E B E R H A S I L A N P E M B E R L A K U A N KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT MENANGGULANGI PENYEBARAN COVID-19

harus dijalani dengan lapang dada, daripada nanti kena corona dan kehilangan nyawa. Jangan sampai Anda jadi pasien berikutnya karena corona varian delta jauh lebih ganas daripada varian alfa, yang dulu pertama kali beredar di Indonesia. Bahkan, kekuatannya bisa 7 kali lipat, dan menular lewat udara. Jika berpapasan dengan OTG dan sama-sama tidak pakai masker, akan bisa terinfeksi tanpa disadari. Penerapan PPKM Level 4 Sudah tepat karena jumlah pasien corona agak menurun tetapi masih membuat miris. Menurut data dari Tim Satgas Covid, per 18 Juli 2021 pasien per harinya lebih dari 40.000 orang. Sementara pada tanggal 20 juli 2021 agak menurun jadi 34.000 orang. Penurunan ini tidak terlalu drastis, jadi keadaan belum bisa dikatakan betul-betul aman. Presiden Jokowi menyatakan bahwa PPKM akan dibuka tanggal 26 Juli 2021 dengan syarat jika ada penurunan kasus corona. Dengan catatan, pembukaan akan dilakukan secara bertahap. Dalam artian, pembukaan PPKM tidak dilakukan dengan drastis karena dikhawatirkan akan membuat klaster corona baru dan akan berbahaya karena jumlah pasien corona akan melonjak lagi. Presiden Jokowi menambahkan, kebijakan PPKM tidak bisa dihindari dan harus diambil pemerintah, meski sangat berat. Fungsi dari program ini adalah menurunkan jumlah pasien corona dan mengurangi kebutuhan masyarakat terkait pengobatan di Rumah Sakit, sehingga RS tidak akan lumpuh karena over kapasitas. Oleh karena itu, ketika ada PPKM darurat yang diperpanjang dan diganti istilahnya jadi PPKM Level 4 maka kita semua harus legowo menerimanya. Program ini dibuat untuk rakyat dan pemerintah pasti tidak akan mencelakakan warganya. Justru perpanjangan ini akan membuat nyawa kita aman dari corona yang makin ganas. PPKM Level 4 telah diberlakukan dari 21-25 Juli 2021. Penerapan kebijakan ini diharapkan dapat dilihat dengan kacamata positif, karena bertujuan untuk mengurangi jumlah pasien corona di Indonesia. Semoga tidak ada lagi yang tertular virus Covid-19 sehingga PPKM tidak akan diperpanjang lagi. )* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini PEMBATASAN | 17K E B E R H A S I L A N P E M B E R L A K U A N KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT MENANGGULANGI PENYEBARAN COVID-19

Kebijakan PPKM Mikro Efektif Menekan Penyebaran Covid-19 Oleh : Ferdiansyah )* K ebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dikeluar-kan oleh pemerintah merupakan salah satu kebijakan yang bertujuan untuk menekan penyebaran Covid-19 di Indonesia. PPKM bukan pelarangan melainkan pembatasan kegiatan masyarakat, kegiatan yang biasanya dilakukan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari kini harus di batasi seperti di kantor, restoran, tempat ibadah, dan bahkan pe-larangan mudik Lebaran Idul Fitri. Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung lebih dari satu tahun membuat semua negara di dunia ini menjadikan harus siap bekerja didalam tekanan yang luar biasa. Virus yang mematikan ini membuat negara harus beradaptasi dengan kondisi yang begitu mencengangkan ini. Dalam hal melakukak kegiatan sehari-hari masyarakat dituntut untuk menerapkan protokol 5M. Indonesia sebagai salah satu negara yang terkena pandemi Covid-19 ini terkena efeknya. Rakyat Indonesia juga dituntut untuk beradaptasi dan membiasakan dalam kondisi pandemi ini. Sektor-sektor yang biasa bergerak bebas seperti pendidikan, ekonomi, kesehatan, kini harus beradaptasi dan dibatasi. Dalam sektor pendidikan para pelajar dan mahasiswa harus melakukan pembelajaran jarak jauh, hal ini merupakan salah satu kebijakan yang diambil oleh pemerintah dalam rangka menekan angka penyebaran Covid-19 di Indonesia. Selain itu dalam hal ekonomi banyak perusahaan di Indonesia dan di negara lain juga bemasalah dan berakhir kebangkrutan serta PHK pada karyawannya. Namun bagi perusahaan yang masih memiliki kekuatan, mereka PEMBATASAN | 18K E B E R H A S I L A N P E M B E R L A K U A N KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT MENANGGULANGI PENYEBARAN COVID-19

hanya merumahkan sebagian karyawannya demi memaksimalkan pendapatan perusahaan di tengah pandemi Covid-19. Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dalam rangka melindungi rakyat Indonesia merupakan amanah para pendiri bangsa ini, upaya pemerintah tersebut harus dijalankan oleh seluruh rakyat Indonesia demi melindungi sesama rakyat Indonesia ditengah pandemi covid-19 ini. Dukungan kepada pemerintah dan doa merupakan salah satu cara untuk yang yang baik untuk menyelesaikan masalah ini. PPKM bukan pelarangan melainkan pembatasan kegiatan masyarakat, kegiatan yang biasanya dilakukan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari- hari kini harus di batasi seperti kantor, restoran, tempat ibadah, dan pelarangan mudik Lebaran Idul Fitri. PPKM pada Juni ini kembali diberlakukan hingga tangga 14 Juni, berskala mikro dan diterapkan diseluruh provinsi di Indonesia. Semula PPKM hanya diterapkan di pulau Jawa dan pulau Bali. PPKM berskala mikro ini disampaikan oleh Menko Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Ditambahkannya empat provinsi yaitu Provinsi Maluku, Maluku Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Barat menjadikan kebijakan PPKM ini diterapkan di seluruh wilayah Indonesia. Dalam kebijakan PPKM ini Panglima TNI dan Kapolri siap memerintahkan jajarannya untuk mengawal dan mensukseskan PPKM diseluruh wilayah Indonesia, hal ini demi menekan angka kasus positif Covid-19 di Indonesia. Sinergitas yang dilakukan oleh TNI/Polri juga ditingkatkan di tingkat desa, peningkatan solidaritas kerja sama TNI/Polri dalam mengawal PPKM ini sudah di instruksikan oleh Pimpinan tertinggi di kedua instansi tersebut. Selain itu dalam rangka mensukseskan kebijakan PPKM ini pemerintah melalui ketua satgas juga terus mensosialisasikan tentang 3M, upaya mensukseskan PKKM ini juga harus didukung oleh segenap rakyat Indonesia. Kepala daerah beserta unsur Forkominda di setiap daerah agar mensosialisasikan, mengetatkan, dan terus memantau kebijakan PPKM mikro ini. Tujuan ini harus dibarengi dengan langkah nyata masyarakat dalam mengikuti perintah dari pemerintah. Kebijakan PPKM yang seharusnya mampu untuk meminimalisir penyebaran Covid-19. Selain itu untuk mensukseskan kebijakan PPKM mikro ini satgas yang terbentuk disetiap kampung harus terus memperketat dan mengawasi setiap warganya dan memberitahu tentang hadirnya kebijakan PPKM mikro. Langkah PEMBATASAN | 19K E B E R H A S I L A N P E M B E R L A K U A N KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT MENANGGULANGI PENYEBARAN COVID-19

yang tepat dimulai dari tingkatan desa hingga pusat harus sesuai SOP sehingga mendapatkan hasil yang diiingikan. Menjalankan pencegahan, penanganan, pembinaan, dan pemberian dukungan merupakan hal yang dibutuhkan dimasa pandemi ini. Seluruh pihak harus dapat bersinergi dalam memberantas wabah Covid-19 di Indonesia. )* Penulis adalah Pemerhati Masalah Sosial Masyarakat PEMBATASAN | 20K E B E R H A S I L A N P E M B E R L A K U A N KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT MENANGGULANGI PENYEBARAN COVID-19

Kedisiplinan Masyarakat Kunci Sukses PPKM Darurat Oleh : Alfisyah Dianasari )* Masyarakat diharapkan untuk meningkatkan kedisiplinan sebagai kunci sukses PPKM Darurat. Tanpa kedisiplinan Protokol Kesehatan (Prokes) masyarakat terhadap PPKM Darurat, upaya penanganan bersama Covid-19 akan sia-sia. Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat telah dimulai sejak 3 hingga 20 juli 2021. Penyebabnya karena pasca PSBB, ada PPKM mikro jilid 1-2-3 dan saat ini berubah namanya jadi PPKM darurat. Perubahan tidak hanya dari segi nama, tetapi juga peraturannya. Program ini sengaja diperketat agar membatasi mobilitas masyarakat. Mengapa harus PPKM? Penyebanya karena mobilitas massal sudah terbukti menaikkan jumlah pasien corona. Buktinya pasca libur lebaran, jumlah orang yang terinfeksi virus Covid-19 melonjak, dari 8.000 ke lebih dari 20.000 orang per hari. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk menaati tiap poin dalam PPKM darurat. Tujuannya agar tidak ada kenaikan jumlah pasien Covid, dan setelah PEMBATASAN | 21K E B E R H A S I L A N P E M B E R L A K U A N KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT MENANGGULANGI PENYEBARAN COVID-19

ada PPKM periode yang lalu terbukti bahwa orang yang kena virus Covid-19 menurun. Jangan malah marah-marah dan menyesal mengapa harus ada PPKM dan tidak bisa bebas bepergian ke mana-mana. Pahamilah bahwa PPKM bukanlah cara pemerintah untuk mengurung masyarakat di rumahnya sendiri. Memang ada penyekatan di daerah perbatasan, tetapi polisi yang berjaga sebenarnya sedang menyelamatkan kita. Penyebabnya jika semua seenaknya traveling, maka khawatir akan menularkan corona ke daerah lain. Apalagi jika tinggal di daerah zona merah atau ingin pergi ke zona merah. Kita wajib disiplin dalam menaati PPKM darurat agar program ini sukses 100%. Jangan malah diam-diam pergi saat petugas sedang lengah, karena sama saja membahayakan diri sendiri. Apalagi saat ini yang menyebar di udara adalah corona delta yang lebih berbahaya karena menyerang tubuh 2 kali lebih cepat dan dahsyat. Sehingga untuk lebih amannya lebih baik beraktivitas di rumah saja. Selain itu, saat PPKM juga wajib work from home dan pihak perusahaan harus menaati aturan. Jika mereka tidak disiplin, maka bisa diperingatkan oleh tim satgas Covid. Jangan atasan bekerja dari rumah sementara karyawannya harus masuk kerja, karena dikhawatirkan akan membentuk klaster perkantoran. Jika ada boss yang seperti ini maka siap-siap kena denda karena melanggar PPKM. Mengapa semua orang harus disiplin menaati PPKM? Penyebabnya karena jika semuanya tidak disiplin maka akan kacau-balau. Ketika mobilitas meninggi maka otomatis jumlah pasien corona naik, karena virus akan aktif dan menular dari 1 orang ke orang lain. Pahamilah perjuangan para tenaga kesehatan di Rumah Sakit. Mereka rela berjibaku dan mengorbankan keselamatannya sendiri, demi merawat pasien corona. Jangan sampai jumlah pasien Covid bertambah hanya karena Anda malas menaati PPKM lalu kabur keluar kota atau nekat masuk kerja. Jika ingin PPKM sukses maka semua orang harus disiplin, baik yang berstatus karyawan swasta, pegawai negeri, maupun pelajar. Kurangi mobilitas dan anteng di rumah saja. Tetaplah menaati protokol kesehatan dan jangan pernah melepas masker saat berada di luar hunian. Jagalah imunitas tubuh dengan mengkonsumsi makanan bergizi dan jaga juga higienitas lingkungan. PPKM darurat hanya berlaku sampai tanggal 20 juli 2021. Bersabarlah dan taati tiap poin dalam program ini. Penyebabnya karena jika semua orang tidak PEMBATASAN | 22K E B E R H A S I L A N P E M B E R L A K U A N KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT MENANGGULANGI PENYEBARAN COVID-19

disiplin dan selalu melakukan pelanggaran, maka jumlah pasien corona akan naik. Akibatnya diprediksi pasca tanggal 20 juli 2021 akan ada PPKM darurat episode selanjutnya. Mari sukseskan PPKM darurat, demi keselamatan dan kesehatan bersama. )* Penulis adalah warganet tinggal di Depok PEMBATASAN | 23K E B E R H A S I L A N P E M B E R L A K U A N KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT MENANGGULANGI PENYEBARAN COVID-19

Masyarakat Harus Taat Aturan Selama PPKM Level 4 Oleh : Abdul Hakim )* PPKM level 4 yang kembali diperpanjang tentu memiliki tujuan baik, yakni meredam lonjakan Covid-19. Oleh sebab itu, masyarakat diharapkan untuk selalu taat aturan agar hasil yang diharapkan dapat maksimal. Rasanya kita semua ingin bebas Corona secepatnya, dan pemerintah mengabul-kan permintaan rakyatnya dengan beberapa program: vaksinasi nasional, PPKM, dan beberapa program lain. Semua ini ditempuh agar semua selamat dari penyakit berbahaya ini, karena bulan lalu angka pasien per harinya sempat mengalami kenaikan. Tak heran PPKM terus diperpanjang durasinya. PPKM telah kita jalani selama sebulan. Dalam masa ini, ada masyarakat yang taat dan benar-benar tidak bepergian karena menuruti anjuran pemerintah. Namun sayangnya masih ada saja yang tidak menaati aturan. Sedih sekali ketika ada yang seperti ini karena seakan-akan mereka kebal Corona, padahal virus bisa mengintai dari mana saja. Rizal E Halim, Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional meminta masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan selama PPKM level 4. Ia melihat masih banyak pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat. PEMBATASAN | 24K E B E R H A S I L A N P E M B E R L A K U A N KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT MENANGGULANGI PENYEBARAN COVID-19

Misalnya di wilayah zona merah dilarang untuk menyelenggarakan jumatan tetapi ada yang masih melakukannya. Rizal melanjutkan, pelanggaran lain adalah pemalsuan sertifikat vaksin. Ketika di wilayah yang terkena PPKM level 4 masyarakat yang ingin berkendara dengan transportasi umum di daratan, laut, dan udara wajib menunjukkan kartu vaksin, maka yang belum mendapatkannya malah memilih untuk ‘menembak’ alias membuat yang palsu. Pelanggaran-pelanggaran ini yang membuat PPKM jadi kacau karena bisa berpotensi menaikkan lagi jumlah pasien Corona. Jika ada kluster baru dari rumah ibadah, maka sebenarnya hal itu bisa dicegah karena ditutup untuk sementara, tetapi malah dibuka oleh masyarakat. Begitu pula dengan pemalsuan sertifikat vaksin, para OTG bisa menularkan ke seluruh penumpang di kendaraan umum tersebut. Memang ada pameo di masyarakat ‘peraturan dibuat untuk dilanggar’ tetapi di masa pandemi, apalagi PPKM level 4, tidak boleh ada pelanggaran sedikitpun. Penyebabnya karena jika ada sedikit yang melakukan kenakalan maka bisa ditiru oleh banyak orang (karena biasanya akan viral di media sosial). Hal ini bisa menyebabkan pelanggaran massal. Ketika ada pelanggaran massal maka bisa meningkatkan kasus Corona dan akibatnya fatal karena kemungkinan terburuknya adalah kematian massal. Bayangkan jika Anda masih nekat untuk menerobos penyekatan lalu 2 minggu kemudian kehilangan nyawa karena Corona. Pasti tidak mau, bukan? Oleh karena itu, saat PPKM marilah kita tertib dalam menaati aturan-aturan yang ditegakkan oleh pemerintah. Jangan bepergian kecuali ada keperluan yang mendesak, misalnya untuk urusan pekerjaan yang tak bisa digantikan oleh orang lain. Pihak perusahaan juga wajib menerapkan work from home dan jangan memaksa para pegawai untuk masuk kerja, karena untuk menghindari kluster perkantoran. Selain itu, taati juga protokol kesehatan 10M dengan ketat. Paling dasar adalah memakai masker dan sebaiknya memakai 2 lapis (masker sekali pakai dan masker kain) untuk meningkatkan daya filtrasi. Batasi pertemuan dengan orang lain dan tetap jaga jarak serta tidak boleh ada sentuhan fisik. Protokol harus ditaati agar jumlah pasien Corona tidak naik lagi. Tanggal 1 agustus 2021 pasien ‘hanya’ 22.000-an per harinya dan harus ditekan lagi untuk mengamankan nyawa masyarakat. Jika ada pelanggaran maka kasihan PEMBATASAN | 25K E B E R H A S I L A N P E M B E R L A K U A N KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT MENANGGULANGI PENYEBARAN COVID-19

yang belum mendapatkan giliran vaksin atau anak-anak, karena akan mudah tertular dari banyaknya OTG. PPKM level 4 wajib dijalani dengan sebaik-baiknya, dan tidak boleh ada pelanggaran lagi seperti tingginya mobilitas dan nakalnya masyarakat yang malas pakai masker. Jika ingin program ini berhasil maka harus dilaksanakan dengan penuh kedisiplinan. )* Penulis adalah warganet tinggal di Palembang PEMBATASAN | 26K E B E R H A S I L A N P E M B E R L A K U A N KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT MENANGGULANGI PENYEBARAN COVID-19

Masyarakat Mendukung Pelaksanaan PPKM Darurat Oleh : Danny Indrayana)* P emberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, mulai diberlakukan, hal ini digalakkan karena meningkat-nya kasus terkonfirmasi covid-19 di beberapa wilayah. Masyarakat pun mendukung PPKM Darurat guna mencegah kenaikan angka Covid-19 yang semakin tidak terkendali. Kasus Covid-19 di Indonesia terus meningkat. Lonjakan kasus yang terjadi ini tentunya disebabkan oleh beragam faktor, yang paling utama salah satu faktornya adalah mobilisasi masyarakat. Komite Penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional (KPCPEN) kembali memberlakukan perpanjangan PPKM mikro hingga tanggal 28 Juni 2021. Sementara itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto merasa optimis ketika strategi percepatan vaksinasi dan pengetatan PPKM mikro dilakukan secara optimal mampu menurunkan lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Ia megingatkan bahwa pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro secara ketat tidak hanya di zona merah melainkan juga di zona orange dan kuning juga dilaksanakan pengetatan. Hal ini sesuai dengan peraturan menteri dalam negeri (permendagri) nomor 3/2021 yang sudah dijelaskan secara rinci mulai dari penelusuran kontak erat hingga isolasi mandiri bagi yang terpapar tanpa gejala. PPKM mikro ini bertujuan untuk membatasi kegiatan di tempat kerja/perkantoran, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, mengatur pemberlakuan pembaasan kegiatan restoran dan pusat perbelanjaan, PEMBATASAN | 27K E B E R H A S I L A N P E M B E R L A K U A N KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT MENANGGULANGI PENYEBARAN COVID-19

mengatur kegiatan di tempat ibadah, kegiatan fasilitas umum, serta kegiatan seni, sosial dan budaya. PPKM mikro sebenarnya cukup efektif menekan laju penularan Covid-19. Belakangan, kasus positif meningkat karena beberapa hal. Seperti masyarakat yang tidak mematuhi larangan bepergian, larangan mudik lebaran. Kita perlu menengok kasus di Kudus, dimana aktifitas ziarah di Makam Sunan Muria dan Sunan Kudus dianggap sebagai salah satu aktifitas yang memicu penularan. Pada kesempatan berbeda, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro di 30 kecamatan selama 14 hari, mulai dari tanggal 16 – 29 Juni 2021. Aturan PPKM mikro di 30 kecamatan ini ditetapkan dalam keputusan wali kota (kepwal) nomor 443/kep.533-Dinkes/2021. Surat yang terbit pada Rabu 16 Juni 2021 tersebut ditandatangani oleh Wali Kota Bandung Oded Muhammad Danial. Selain mengatur tentang PPKM mikro, perwal tersebut juga mengatur tentang beberapa arahan yang harus dilakukan kecamatan dalam menangani kasus Covid-19 yang meningkat pasca libur dan mudik lebaran tersebut. Wali kota yang akrap disapa Mang Oded tersebut menyatakan, bahwa camat wajib berkoordinasi dengan kewilayahan untuk membentuk tim pelaksana pembatasan sosial berskala mikro dengan melibatkan unsur komando rayon militer (koramil), kepolisian sektor (polsek), lurah, RW dan RT. Ia juga mengatakan, bahwa bed occupancy ratio (BOR) atau angka keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Bandung sudah masuk ke ambang kritis, yaitu pada angka 89.71 persen. Dari 1.749 tempat tidur yang tersedia, telah terisi 1.569. Sedangkan tingkat keterisian rumah isolasi di Kota Bandung kini mencapai 98,4 persen (penyediaan 64 kamar, terisi 63 kamar). Sementara itu, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengeluarkan instruksi khusus terkait pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Muhammadiyah meminta kepada warga persyarikatannya untuk dapat memberikan keteladaan selama pelaksanaan PPKM. Apabila terdapat anggota keluarga yang keluar rumah, setiap keluarga lain harus ada usaha untuk mengidentifikasi terjadinya risiko penularan di PEMBATASAN | 28K E B E R H A S I L A N P E M B E R L A K U A N KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT MENANGGULANGI PENYEBARAN COVID-19

keluarganya tersebut. Terutama pada kegiatan ke luar rumah yang berpotensi memunculkan kerumunan. Tak jauh berbeda dengan Muhammadiyah, Sektretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faishal Zaini meminta kepada seluruh warga Indonesia, umat Islam, terutama warga NU untuk selalu mematuhi instruksi dan imbauan serta protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah selama menghadapi pandemi Covid-19. Helmy juga mendorong peran aktif tokoh agama, dai dan para mubaligh untuk senantiasa menjadi teladan. Ia berharap tokoh agama bisa mengkampanyekan dan mempraktikkan protokol kesehatan agar terhindar dari wabah covid-19. Pelaksanaan PPKM Mikro adalah harga mati untuk diikuti, hal ini dikarenakan kasus covid-19 di Indonesia mengalami lonjakan di beberapa wilayah khususnya pulau Jawa. Kewaspadaan dan disiplin dalam menerapkan 5M juga harus tetap digalakkan, apalagi varian baru virus corona diketahui sangat mudah menular. )* Penulis adalah kontributor Pertiwi Institute PEMBATASAN | 29K E B E R H A S I L A N P E M B E R L A K U A N KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT MENANGGULANGI PENYEBARAN COVID-19

Masyarakat Mendukung Perpanjangan PPKM Darurat Oleh : Kurniawan Adi )* Masyarakat mendukung rencana Perpanjangan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Langkah tersebut dirasa tepat sebagai upaya untuk menekan angka pasien corona. Pasalnya, belakangan masih banyak yang terinfeksi virus Covid-19. Ganasnya corona membuat pemerintah memutuskan untuk membuat program PPKM darurat pada tanggal 3 hingga 20 juli 2021. Mobilitas warga benar-benar dibatasi dan ada penyekatan di perbatasan antar kota/kabupaten dan provinsi. Sementara pekerja work from home dan anak-nak kembali belajar secara daring. Bahkan ada beberapa daerah yang memberlakukan jam malam. PPKM darurat akan diperpanjang hingga akhir juli 2021. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. Beliau memberi statement seperti ini setelah mengikuti rapat kabinet terbatas di Sukoharjo dan membocorkan hasilnya ke media. Menurutnya, PPKM diperpanjang setelah ada diskusi dan evaluasi. Menurut Menteri Muhadjir, evaluasi sangat penting karena jika ada perpanjangan PPKM darurat tetapi perilaku masyarakat tetap, dalam artian tidak mematuhi protokol kesehatan, akan sangat percuma. Jadi, ketika ada PPKM darurat sampai akhir bulan, masyarakat harus benar-benar disiplin, agar bisa mengendalikan penyebaran corona. PEMBATASAN | 30K E B E R H A S I L A N P E M B E R L A K U A N KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT MENANGGULANGI PENYEBARAN COVID-19

Masyarakat mendukung perpanjangan PPKM darurat karena mereka tidak mau terinfeksi virus Covid-19. Banyak yang sadar bahwa mobilitas yang tinggi bisa membuat mereka tertular corona, sehingga pada liburan sekolah lalu hanya beristirahat di rumah saja. Mereka paham bahwa program ini dibuat untuk keselamatan bersama dan menekan kenaikan jumlah pasien Covid di Indonesia. Ketika ada sebagian kecil dari masyarakat yang masih bandel saat PPKM darurat, misalnya nekat menerobos penyekatan atau mencari jalan tikus saat ke luar kota, maka mereka ini yang perlu ditindak. Jangan sampai tindakan negatif ini malah viral dan menginspirasi orang lain. Penyebabnya karena semua orang harus tertib, daripada kena corona saat bepergian, dan ingat bahwa jumlah OTG makin banyak dan corona varian delta lebih berbahaya. Mereka seharusnya sadar bahwa PPKM dibuat demi warga sipil di Indonesia. Bayangkan jika tidak ada PPKM darurat yang diperpanjang, maka jumlah pasien corona akan meningkat. Saat ini saja, menurut tim satgas Covid, pasien per harinya lebih dari 30.000 orang. Ketika mobilitas tidak dibatasi maka jumlah ini bisa melonjak berkali-kali lipat dan membuat kematian massal yang mengerikan. Para perawat juga mendukung perpanjangan PPKM darurat, karena sebenarnya mereka sudah sangat kelelahan dalam merawat pasien corona. Jika PPKM sampai akhir juli maka diharap jumlah pasien Covid menurun. Sehingga mereka bisa bekerja dengan shift normal dan tidak overload, lalu kelelahan dan membahayakan diri sendiri. Oleh karena itu seharusnya seluruh elemen masyarakat mendukung perpanjangan PPKM darurat. Selain untuk menekan kenaikan jumlah pasien, adanya program ini juga menurunkan potensi penularan corona. Penyebabnya karena banyak yang membatalkan perjalanan ke luar kota dan makin disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, serta memakai double masker. Selain itu, saat PPKM darurat masyarakat menunjukkan kekompakan dan humanitas. Ini adalah efek positif dari program ini. Ketika warung kecil dan pedagang kaki lima harus menutup lapak lebih cepat, maka para pejabat memborong dagangan mereka agar bisa lekas pulang. Hal positif ini diikuti oleh warga sipil dan mereka melakukan aksi dengan kompak untuk menolong sesama. Perpanjangan PPKM darurat sangat disetujui oleh masyarakat, karena program ini sangat bagus untuk menekan penyebaran corona. Jangan sampai PEMBATASAN | 31K E B E R H A S I L A N P E M B E R L A K U A N KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT MENANGGULANGI PENYEBARAN COVID-19

ada kematian massal di Indonesia. Sehingga diharap saat mobilitas warga dibatasi dan semua tertib menerapkan protokol kesehatan, jumlah pasien Covid akan menurun drastis. )* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini PEMBATASAN | 32K E B E R H A S I L A N P E M B E R L A K U A N KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT MENANGGULANGI PENYEBARAN COVID-19

Masyarakat Mendukung PPKM Mikro Darurat Oleh : Zakaria )* P emerintah secara resmi memberlakukan PPKM mikro darurat di Jawa dan Bali pada 3 hingga 20 Juli 2021, untuk mengatasi lonjakan pasien Corona. Masyarakat men-dukung program ini sebagai bentuk perhatian dari pemerintah, agar seluruh rakyatnya sehat dan bebas Corona. Jumlah pasien Covid-19 makin naik beberapa hari ini, dari hanya 12.000 menjadi 20.000 orang per hari (data dari Tim Satgas Covid Per 28 Juni 2021). Lonjakan pasien membuat kita miris karena di mana-mana ada berita kematian akibat ganasnya Corona. Banyak orang yang sakit karena mereka terkena Corona varian delta yang berbahaya karena menyerang 2 kali lebih cepat daripada virus covid-19 varian alfa. Untuk mengatasi lonjakan pasien Corona, maka pemerintah kukuh tidak akan lockdown karena bisa berpengaruh besar pada perekonomian, pasalnya dalam seminggu lockdown saja butuh dana hingga puluhan trilyun. Alternatifnya adalah PPKM mikro darurat yang bisa mengurangi mobilitas masyarakat sehingga diharap jumlah pasien Corona akan turun drastis. Beda dari PPKM versi lama, PPKM mikro darurat mengatur mobilitas masyarakat lebih ketat. PPKM mikro darurat akan berlangsung selama tanggal 3 hingga 20 Juli 2021, dan tak hanya di kota atau kabupaten yang berstatus zona merah tetapi juga oranye. Sehingga diharap status zona oranye tidak akan naik jadi zona merah karena banyaknya pasien Corona di wilayah itu. PPKM mikro darurat akan membuat masyarakat wajib untuk work from home 75% dari hari kerja, jika dulu hanya 50% maka sekarang durasinya dinaikkan. Penyebabnya karena banyak klaster perkantoran yang membuat jumlah pasien PEMBATASAN | 33K E B E R H A S I L A N P E M B E R L A K U A N KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT MENANGGULANGI PENYEBARAN COVID-19

Corona naik. Bisa jadi karena banyak karyawan yang kurang disiplin memakai masker atau tidak ada jarak antar kubikel di dalam kantor. Selain itu, pembelajaran akan kembali dilakukan secara online. Para orang tua diharap bersabar dan mendampingi anak-anak untuk belajar di rumah. Apalagi banyak pasien Corona yang masih kecil dan belum ada vaksin covid yang diciptakan untuk usia di bawah 12 tahun. Keadaan di luar masih rawan, sehingga lebih baik school from home. Walau belajar di rumah tetapi orang tua harus disiplin, dalam artian anak-anak tidak boleh dibiarkan main sepeda atau layangan di luar setelah sesi zoom sekolah selesai. Mereka mau tak mau dikurung di dalam rumah, daripada kena resiko tertular Corona. Saat orang tua mau belanja atau melakukan hal lain yang mendesak di luar rumah, maka jangan ajak mereka. Selain itu, saat PPKM mikro diberlakukan, semua rumah makan, cafe, dan mall hanya buka sampai pukul 5 sore. Jam buka dan tutup ini harus ditaati, dan daya tampung maksimal 25% dari kapasitas. Tujuannya agar mematuhi protokol kesehatan physical distancing. Jika tidak akan ditindak oleh tim satgas covid dan jangan marah jika tempatnya disegel, karena memang melanggar aturan dan dikhawatirkan membuat klaster baru. PPKM mikro sangat didukung masyarakat karena mereka sadar bahwa ini adalah bentuk perhatian dari pemerintah terhadap kesehatan rakyatnya. Jika ada PPKM mikro maka mobilitas benar-benar dibatasi dan diharap jumlah pasien covid akan turun. Penyebabnya karena jika mobilitas masyarakat tinggi dan OTG masih banyak, maka penularan Corona akan terus terjadi. Untuk menekan jumlah pasien covid maka semua orang wajib menaati PPKM mikro. Jangan ada yang mengeluh, karena ini hanya berlangsung sebentar. Jika semua orang disiplin dan jumlah pasien Corona turun, maka tidak akan ada PPKM mikro lagi pada periode selanjutnya dan kehidupan akan berlangsung seperti biasa. Tentu dengan menaati protokol kesehatan agar tidak kena Corona. )* Penulis adalah warganet tinggal di Bogor PEMBATASAN | 34K E B E R H A S I L A N P E M B E R L A K U A N KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT MENANGGULANGI PENYEBARAN COVID-19

Masyarakat Perlu Terapkan Prokes Ketat di Masa PPKM Darurat Oleh : Dede Sulaiman)* PPKM darurat membuat masyarakat harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat, karena jika sudah mengurangi mobilitas tetapi malas pakai masker, hasilnya bisa tertular Corona. Taatilah tiap aturan dalam PPKM darurat agar tubuh sehat dan tidak mudah terinfeksi virus Covid-19. Apakah Anda masih setia mengenakan masker walau hanya pergi ke minimarket dekat rumah? Setahun pandemi membuat banyak orang akhirnya terbiasa memakai masker dan menaati protokol kesehatan lainnya. Namun sayang masih saja ada yang tidak menaatinya, mungkin karena sudah lelah dengan peraturan-peraturan saat pandemi atau yang lainnya. Padahal peraturan ini bukan dibuat untuk menyengsarakan masyarakat, melainkan untuk menyelamatkan nyawa mereka. Penyebabnya karena memakai masker bisa menghindarkan droplet dari OTG, dan kita tidak tahu siapa saja yang berstatus OTG di luar sana. Pengetatan protokol kesehatan juga diberlakukan di masa PPKM darurat. PEMBATASAN | 35K E B E R H A S I L A N P E M B E R L A K U A N KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT MENANGGULANGI PENYEBARAN COVID-19

PPKM darurat yang berlaku sampai tanggal 20 Juli 2021 membuat mobilitas masyarakat sangat terbatas karena ada penyekatan antar kota/kabupaten dan provinsi. Peraturan ini juga sesuai dengan salah satu poin dalam protokol kesehatan yakni mengurangi mobilitas. Penyebabnya karena pergerakan massa bisa menaikkan kasus Corona di sebuah daerah. Ketua Barisan Pemuda Melayu (BPM) Pontianak Gusti Edi menyatakan bahwa masyarakat harus menerapkan protokol kesehatan saat PPKM, agar wilayahnya terbebas dari zona merah. Pontianak memang salah satu kota di Borneo yang masuk dalam zona PPKM dan berlaku mulai tanggal 12 Juli hingga 20 Juli 2021. Gusti Edi menambahkan, semoga jika PPKM darurat diberlakukan, maka tidak ada kabupaten lain yang berstatus zona merah. Dalam artian, jika status zona turun dari merah menjadi oranye atau kuning, bahkan hijau, maka masyarakat yang akan diuntungkan. Penyebabnya karena mereka bisa beraktivitas seperti biasa karena tidak terkena aturan ketat saat PPKM. Kekompakan masyarakat perlu digalakkan agar bisa menurunkan status zona di sebuah daerah. Caranya dengan melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat saat PPKM darurat, sehingga semua orang disiplin dan akhirnya kasus Corona menurun. Penyebabnya karena tidak ada penularan virus Covid-19, setelah banyak yang selalu pakai masker dan menuruti protokol kesehatan lainnya. Protokol kesehatan saat ini tak hanya 5M tetapi juga 10M. Poinnya ditambah dengan menjaga sirkulasi udara, menjaga imunitas, mengganti baju, menjaga higienitas lingkungan, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Semua wajib ditaati agar tidak terkena Corona, baik dari droplet maupun udara, karena Corona varian delta bisa menyebar hanya ketika berpapasan dengan OTG alias via udara. Menerapkan protokol kesehatan 10M saat PPKM darurat sangat mudah, karena hanya perlu niat dan disiplin dan harapan agar pandemi segera selesai. Misalnya poin mengganti baju, sepulang dari kerja atau pasar harus ganti baju dan kalau bisa mandi plus keramas agar ekstra bersih. Kebersihan rumah juga harus dijaga agar semua higienis. Jika masyarakat malas menerapkan protokol kesehatan 10M saat PPKM darurat maka akan sulit karena mobilitas dibatasi tetapi tetap saja banyak yang lalai pakai masker. Selain itu, banyak yang nekat menerobos penyekatan atau PEMBATASAN | 36K E B E R H A S I L A N P E M B E R L A K U A N KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT MENANGGULANGI PENYEBARAN COVID-19

mencari jalan tikus, padahal sudah jelas ada larangan untuk pergi jauh. Akibatnya banyak yang kena Corona gara-gara kenakalan mereka sendiri. PPKM darurat bukanlah penjara yang membuat masyarakat jadi tidak bebas untuk keluyuran, melainkan aturan yang dibuat untuk keselamatan mereka sendiri. Saat PPKM darurat diberlakukan, maka harus diiringi dengan berdisiplin dalam menerapkan protokol kesehatan 10M. Tujuannya agar semua selamat dari terkaman Corona. )* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini PEMBATASAN | 37K E B E R H A S I L A N P E M B E R L A K U A N KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT MENANGGULANGI PENYEBARAN COVID-19

Masyarakat Taat Prokes Sukseskan PPKM Level 4 Oleh : Zakaria )* PPKM level 4 berlaku hingga tanggal 25 Juli 2021 dan masyarakat diminta untuk tetap menaati protokol kesehatan demi kesuksesan program tersebut. Dengan kedisiplinan menerapkan protokol, maka jumlah pasien Corona diharapkan akan segera menurun dan berefek positif pada perekonomian. PPKM darurat diperpanjang selama 5 hari dan istilahnya diganti jadi PPKM level 4. Perpanjangan ini dilakukan karena jumlah pasien Covid masih dalam angka yang mengkhawatirkan. Daripada terjadi kematian massal akibat PPKM dilonggarkan, maka diperpanjang saja, demi keselamatan bersama. Selama PPKM level 4 maka masyarakat bisa mendukung dengan cara menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Mengapa harus protokol kesehatan? Penyebabnya karena hanya dengan berdisiplin, PPKM level 4 akan berhasil. Percuma jika mobilitas dibatasi tetapi banyak yang masih cuek berjalan-jalan tanpa masker dengan alasan tidak ada Corona. Mereka tidak sadar bahwa Corona varian Delta jauh lebih berbahaya daripada Corona varian alfa yang dulu pertama kali masuk ke Indonesia pada awal tahun 2020. Corona varian Delta bisa menular hanya dengan berpapasan dengan OTG, ketika salah satu atau keduanya tidak memakai masker dengan benar. PEMBATASAN | 38K E B E R H A S I L A N P E M B E R L A K U A N KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT MENANGGULANGI PENYEBARAN COVID-19

Sehingga dikhawatirkan akan banyak penularan dan menggagalkan PPKM level 4. Protokol kesehatan saat ini juga sudah 10M, bukan hanya 5M. Tambahan poin dalam protokol di antaranya: mengganti baju, menjaga sirkulasi, meningkatkan imunitas, meningkatkan daya tahan tubuh, dan menjaga lingkungan. Mengganti baju wajib dilakukan setelah keluar rumah, walau hanya ke warung tetangga, lalu mandi dan keramas. Kalau bisa baju dicuci dengan air panas agar steril. Menjaga sirkulasi dilakukan dengan membersihkan jendela dan ventilasi, serta kipas angin dan AC. Penyebabnya karena Corona bisa menular lewat udara kotor sehingga sirkulasi udara harus benar-benar bersih. Meningkatkan imun bisa dilakukan dengan bersyukur dan berdoa agar hati selalu tenang dan tidak terpengaruh akan banyaknya berita orang-orang yang kena Corona. Menjaga lingkungan juga penting karena harus bersih dan anti kuman. Kalau bisa dilakukan penyemprotan disinfektan secara berkala. Sehingga benar- benar higienis. Meningkatkan daya tahan tubuh dilakukan dengan mengkonsumsi sayuran, buah-buahan, dan air mineral minimal 8 gelas sehari, serta rutin berolahraga ringan agar tubuh selalu segar. Dengan menerapkan protokol kesehatan 10M maka tubuh akan sehat dan memiliki kekebalan yang tinggi terhadap Corona. Sehingga tidak akan tertular dan tidak menulari orang lain. Jika semua orang disiplin maka akan mensukseskan PPKM level 4 karena jumlah pasien Covid menurun dan program ini bisa dihentikan, dan kita bisa melakukan mobilitas lagi walau dengan banyak syarat (surat swab, kartu vaksin, dll). Jika semua orang sehat maka akan semangat kerja dan mempercepat pemulihan ekonomi. Warga negara yang tubuhnya kuat akan makin rajin menunjukkan kinerjanya, dan berprestasi di kantor. Sementara para pengusaha juga bertubuh bugar dan semangat untuk kulakan barang dan berjualan di pasar. Semua orang semangat kerja dan menjaga tubuh dari Corona. Ketika semua orang bersemangat maka pemulihan ekonomi akan cepat terwujud. Penyebabnya karena kemampuan finansial rakyat naik dan akhirnya daya belinya juga naik. Sehingga roda perekonomian negara bisa berjalan dengan lancar seperti dahulu kala. Mari kita sukseskan PPKM level 4 dengan menjaga protokol kesehatan 10M dan tetap disiplin pakai masker. Jika semuanya mematuhi protokol maka tidak PEMBATASAN | 39K E B E R H A S I L A N P E M B E R L A K U A N KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT MENANGGULANGI PENYEBARAN COVID-19

akan terkena Corona dan jumlah pasien menurun. Semuanya akan sehat , semangat kerja, dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional. )* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini PEMBATASAN | 40K E B E R H A S I L A N P E M B E R L A K U A N KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT MENANGGULANGI PENYEBARAN COVID-19

Mendukung Pendekatan Humanis di Masa PPKM Darurat Oleh : Intani Ganeswari )* Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat merupakan upaya Pemerintah untuk menekan lonjakan kasus baru Covid-19. Masyarakat diminta untuk menaati kebijakan tersebut dan penegak hukum diharapkan menggunakan pendekatan humanis dalam menegakan aturan tersebut. Saat PPKM darurat diberlakukan, maka mobilitas warga benar-benar dibatasi. Banyak yang akhirnya kena penyekatan dan mereka merasa aparat yang berjaga terlalu ketat dalam bertugas. Padahal sebenarnya para aparat melakukan pendekatan secara humanis dan masyarakat disadarkan dengan komunikasi dari hati ke hati. PPKM darurat diberlakukan sampai tanggal 20 Juli 2021. Saat program ini dipraktekkan, maka yang jadi poin penting adalah pembatasan mobilitas warga. Ada banyak penyekatan, mulai dari di dalam sampai di perbatasan kota/kabupaten. Bahkan di perbatasan provinsi dan jalan menuju tol juga dijaga ketat oleh aparat. Spontan masyarakat menjerit karena mereka ingin melaju, tapi seolah-olah harus berjibaku dengan petugas di dekat penyekatan. Banyak warga yang PEMBATASAN | 41K E B E R H A S I L A N P E M B E R L A K U A N KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT MENANGGULANGI PENYEBARAN COVID-19

akhirnya bingung karena harus bekerja di luar rumah karena tidak mendapatkan fasilitas work from home seperti pegawai di kantor lain. Pihak Satgas menerangkan agar tidak ada kesalahpahaman. Juru Bicara Satgas Covid-19 Aceh Saifullah Abdul Gani menyatakan bahwa Satpol PP dan ilayatul Hidbah, yang dibantu oleh pasukan TNI dan Polri bertindak simpatik, edukatif, dan inspiratif kepada masyarakat yang melintas. Abdul Gani menambahkan, tidak ada yang namanya petugas di penyekatan yang tidak bersikap humanis, sehingga seolah-olah saat PPKM suasananya seperti konflik Aceh. Namun yang terjadi adalah, ketika ada razia atau penyekatan, para petugas memeriksa kelengkapan dari masyarakat. Misalnya jika yang bepergian ke luar kota apakah sudah membawa hasil tes (rapid atau swab) dan surat keterangan kerja dari perusahaannya? Kemudian, jika mereka menggunakan mobil, maka maksimal penumpang 50% dan semua harus memakai masker. Kalau bisa semua penumpang plus sopir juga menunjukkan kartu vaksinasi. Abdul Gani menambahkan, di penyekatan juga dicegah agar warga dari luar Aceh masuk ke tanah rencong. Kalaupun untuk urusan yang benar-benar penting maka harus menunjukkan surat keterangan, hasil tes swab, dan diperiksa suhu badannya dengan thermal gun. Tujuannya agar mencegah corona varian alfa, beta, dan delta masuk ke NAD. Pendekatan humanis memang dilakukan di masa pandemi, terutama saat PPKM darurat. Penyebabnya karena saat ada penyekatan, jangan sampai petugas yang berjaga malah dianggap arogan dan memantik permusuhan. Padahal mereka hanya melaksanakan tugasnya untuk membatasi mobilitas masyarakat dan menurunkan angka pasien corona. Di situasi inilah para petugas, baik Satpol PP maupun aparat lain harus melakukan pendekatan secara humanis. Memang pembatasan harus dilakukan secara ketat, tetapi jangan sampai ada warga sipil yang dirugikan. Penyebabnya karena seharusnya mereka mengayomi masyarakat, bukannya menakut-nakuti masyarakat. Memang disiplin perlu diterapkan di masa PPKM darurat, apalagi ketika angka pasien covid makin melonjak, tetapi dengan pendekatan humanis akan terasa lebih harmonis. Jangan sampai ada masyarakat yang menderita saat PPKM karena kesusahan melintas, padahal mereka bekerja untuk mencari sesuap nasi. Sehingga kadang harus dilakukan dengan fleksibel dan tidak boleh terlalu strict. PEMBATASAN | 42K E B E R H A S I L A N P E M B E R L A K U A N KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT MENANGGULANGI PENYEBARAN COVID-19

Ketika ada pendekatan humanis maka ada win-win solution. Aparat tetap melaksanakan tugasnya dan masyarakat bisa melintas, tetapi dengan persyaratan yang ketat. Penyebabnya karena tidak semua orang bisa bekerja dari rumah, sehingga mereka harus berjibaku di jalanan agar periuk nasi tidak terguling. Petugas juga paham bahwa semua orang butuh makan. Pendekatan humanis di masa pandemi menunjukkan bahwa aparat yang berjaga di penyekatan bukanlah sosok yang arogan, melainkan sedang melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya. Jangan samapi penyekatan menjadi drama baru yang merugikan warga sipil. Penyebabnya karena PPKM darurat sendiri diberlakukan untuk keselamatan masyarakat, bukan untuk merugikan mereka. )* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini PEMBATASAN | 43K E B E R H A S I L A N P E M B E R L A K U A N KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT MENANGGULANGI PENYEBARAN COVID-19

Mendukung Perluasan PPKM Darurat Oleh : Lisa Pamungkas)* PPKM darurat yang awalnya hanya berlaku di Jawa dan Bali, akan diperluas zonanya, jadi beberapa wilayah lain seperti Sumatra sampai Papua juga terkena aturan ini. Penerapan PPKM yang diperluas sangat didukung oleh masyarakat, karena mereka sadar bahwa aturan ini dibuat untuk menurunkan jumlah pasien Corona. Jumlah pasien Corona makin melonjak, dari hanya 8.000 menjadi 29.000 orang per harinya. Keadaan makin mencekam saat satu per satu terinfeksi dan jika parah, akan menyerah dan kehilangan nyawa. Kita tak mau kena Corona, bukan? Oleh karena itu, pemerintah menerapkan PPKM darurat yang lebih ketat daripada PPKM sebelumnya, dan berlaku di Jawa dan Bali sampai tanggal 20 juli 2021. Setelah dilakukan evaluasi, maka wilayah yang terkena aturan PPKM darurat diperluas, tak hanya di Jawa dan Bali. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa pemerintah mendorong beberapa daerah untuk memberlakukan PPKM darurat. Alasannya karena di sana mencapai assesment level 4. Daerah-daerah yang terkena PPKM darurat di antaranya: Pontianak, Singkawang, Berau (Kalimantan Barat), Balikpapan dan Bontang (Kalimantan Timur), Batam dan Tanjungpinang (Riau), medan (Sumatra Utara), Bukittinggi, PEMBATASAN | 44K E B E R H A S I L A N P E M B E R L A K U A N KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT MENANGGULANGI PENYEBARAN COVID-19

Padang Panjang, dan Padang (Sumatra Barat), Bandar Lampung, Mataram (Nusa Tenggara Barat), Sorong dan Manokwari (Papua Barat). Menteri Airlangga menambahkan, pada ke-15 daerah tersebut terjadi kenaikan kasus Corona secara signifikan, angka keterisian tempat tidur di RS mencapai lebih dari 65%, dan capaian vaksinasi kurang dari 50%. Dalam artian, keadaan ini tentu mengerikan karena zona merah bisa berubah jadi zona hitam, saking banyaknya kasus kematian akibat Corona. Lalu, pada PPKM di luar Jawa-Bali, aturannya juga sama persis. Seperti kerja wajib work from home dan sekolah di rumah, serta ada pembatasan antar kota dan Mall ditutup (kecuali restoran di dalamnya- dan hanya bisa delivery order). Jam malam juga diberlakukan dan masyarakat diimbau untuk masuk rumah di atas pukul 20:00. Jangan sampai nongkrong semalaman karena akan ditegur oleh aparat yang berkeliling. Masyarakat mendukung perluasan PPKM darurat, karena program ini sangat bagus untuk menurunkan jumlah pasien Corona. Jangan sampai yang turun dari zona merah jadi oranye atau kuning hanya di Jawa dan Bali saja. Namun di Sumatra, Kalimantan, NTB, dan Papua juga wajib diatur, agar tidak ada lagi yang terinfeksi virus Covid-19. Jika ada pemerataan PPKM darurat di hampir seluruh wilayah NKRI, maka membuktikan bahwa pemerintah melaksanakan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Penyebabnya karena tidak hanya masyarakat di Jawa dan Bali yagn diistimewakan, tetapi juga di daerah lain. Sehingga akan kompak dalam mengatasi Corona dan akhirnya mengakhiri masa pandemi secepatnya. Jika semua WNI menuruti PPKM darurat maka tidak ada lagi yang nekat menerobos perbatasan dengan alasan ini dan itu. Penyebabnya karena mereka sadar bahwa jumlah pasien Covid terus naik akibat mobilitas massal. Sedangkan saat libur sekolah, masyarakat dibatasi untuk bepergian, sehingga pergerakan massa berkurang dan virus Covid-19 pun tidak tersebar. Masyarakat bersabar dalam melaksanakan tiap aturan dalam PPKM darurat. Mereka sadar bahwa program ini bagus untuk dilakukan, dan pemerintah berusaha agar kasus Corona tak hanya ditekan di Jawa dan Bali saja. Namun juga kota/kabupaten lain di hampir seluruh wilayah Indonesia. PPKM darurat yang dilaksanakan di beberapa kota/kabupaten di Sumatera, Kalimantan, NTB, dan Papua Barat disambut baik oleh masyarakat. Mereka PEMBATASAN | 45K E B E R H A S I L A N P E M B E R L A K U A N KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT MENANGGULANGI PENYEBARAN COVID-19

tidak mengeluh karena pergerakannya dibatasi. Malah berterima kasih kepada pemerintah yang sangat perhatian pada kesehatan rakyatnya. )* Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini PEMBATASAN | 46K E B E R H A S I L A N P E M B E R L A K U A N KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT MENANGGULANGI PENYEBARAN COVID-19

Mendukung Perpanjangan PPKM Level 4 Oleh : Wahyu Abdillah )* PPKM level 4 akan segera berakhir dan masyarakat mendukung perpanjangannya. Pasalnya, kasus Corona masih tinggi dan diharap ketika PPKM diperpanjang, kasus akan menurun. Penyebabnya karena mobilitas masih dibatasi sehingga otomatis akan menurunkan penularan Corona di berbagai daerah di Indonesia. PPKM darurat diperpanjang selama 5 hari dan diubah namanya menjadi PPKM level 4. Sementara ketika PPKM level 4 akan berakhir, rencananya akan diperpanjang lagi. Sebenarnya perpanjangan ini tidak membuat kaget, karena sejak diberlakukan PSBB tahun lalu, programnya selalu diperpanjang. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mendukung penuh perpanjangan PPKM level 4. Sandiaga akan sama-sama pantau hasilnya sebagai upaya menurunkan angka penularan kasus Corona secara signifikan. Kebijakan PPKM level 4 dimaksudkan untuk mendorong harapan masyarakat perihal pelonggaran sektor ekonomi apabila angka pasien Corona terus menurun beberapa hari ke depan. Sandiaga melanjutkan, kehadiran Kemenakerpraf di tengah masyarakat dimaksudkan untuk menyelamatkan lapangan pekerjaan, menghadirkan kembali mata pecaharian dan penghasilan. Kemenakerpraf juga menyalurkan PEMBATASAN | 47K E B E R H A S I L A N P E M B E R L A K U A N KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT MENANGGULANGI PENYEBARAN COVID-19

bantuan sebesar 2,4 triliun untuk bantuan pemulihan ekonomi nasional, berupa kartu prakerja, bantuan untuk pengusaha pariwisata, dan lain sebagainya. Dukungan dari Kemenakerpraf sangat berarti karena masyarakat, terutama yang berbisinis di sektor pariwisata, tidak akan bingung saat dalam masa PPKM level 4. Penyebabnya karena, walau usahanya sepi karena banyak pembatasan mobilitas di Jawa, Bali, dan beberapa daerah lainnya, mereka masih mendapat intensif dari pemerintah. Selain itu, pelaku pariwisata juga bisa mengambil program kartu prakerja selama PPKM level 4, sehingga mendapatkan keterampilan lain. Misalnya mereka bisa mengambil program tataboga dan beralih menjual makanan siap santap, atau program fotografi untuk menambah skill dalam menjepret gambar. Sehingga ada alternatif lain dalam berbisnis dan tetap bisa survive saat pandemi. Masyarakat yang tidak berkecimpung di bidang pariwisata juga mendukung perpanjangan PPKM level 4. Pasalnya, jumlah pasien Corona memang menurun 40% (menurut data dari tim satgas covid) tetapi angkanya masih mengkhawatirkan. Dalam sehari jumlah pasien Corona masih 34.000 orang, per tanggal 22 juli 2021. Jumlah yang sangat tinggi ini yang membuat pemerintah masih belum mau menyetop PPKM level 4. Penyebabnya karena dikhawatirkan ketika mobilitas tidak dibatasi, maka pasien covid akan makin naik dan menyebabkan kematian massal. Ini akan sangat mengerikan, sehingga mau tak mau PPKM level 4 harus diperpanjang. Namun ada harapan baru ketika jumlah pasien Corona agak menurun. Menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B Panjaitan, jika PPKM turun jadi level 3, maka akan dibuka sebesar 25%. Sehingga sektor ekonomi akan bisa bergejolak lagi ke arah yang positif. Ketika ada perpanjangan PPKM level 4 maka masyarakat mengiringinya dengan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Penyebabnya karena protokol akan mendukung suksesnya PPKM sehingga bisa diberhentikan dalam waktu dekat. Masyarakat akan gembira karena bisa beraktivitas lagi ke luar kota. Jangan lupakan protokol kesehatan 10M, dan 5 poin tambahannya adalah mengganti baju, meningkatkan imun, menjaga sirkulasi udara, membersihkan lingkungan, dan makan makanan bergizi. Semua poin itu mudah untuk PEMBATASAN | 48K E B E R H A S I L A N P E M B E R L A K U A N KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT MENANGGULANGI PENYEBARAN COVID-19


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook