JURNAL DWI MINGGUAN MODUL 2.1 PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI ENDAH SRI MUKTI CGP.08 / 071
Peristiwa (Facts): peristiwa apa saja yang terjadi? Pembelajaran modul 2.1 yang berjudul “Pembelajaran untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid”. Topik tersebut dikerucutkan menjadi “Pembelajaran untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid “ Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi.” Kegiatan dimulai dengan sesi Mulai dari Diri dimana saya diminta untuk berbagi pengalaman pribadi tentang bagaimana tindakan guru di masa lalu dalam membantu murid untuk belajar dengan lebih baik sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Dilanjutkan dengan Ekslorasi Konsep tentang apa konsekuensi dari keragaman murid-murid yang ada di kelas mereka, apa yang dimaksud dengan pembelajaran berdiferensiasi, dan bagaimana cara mengetahui kebutuhan belajar murid.
Pada sesi “Ruang Kolaborasi” saya mendapatkan kesempatan untuk satu kelompok dengan bapak ibu guru yang mengampu di jenjang SMA dan SMK. Kami berdiskusi menganaisis scenario pembelaran SMA yang tersedia pada LMS. Hasil diskusi kami presentasikan dan mendapatkan banyak masukan baik dari fasilitator maupun rekan-rekan lainnya. \"Apapun yang dilakukan oleh seseorang itu, hendaknya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, bermanfaat bagi bangsanya, dan bermanfaat bagi manusia di dunia pada umumnya.” ( Ki Hajar Dewantara ) Kutipan kata-kata Ki Hajar Dewantara tersebut menadi pembuka sesi Demonstrasi Kontekstual. Di sini saya diwajibkan untuk membuat rencana pembelajaran dengan menganalisis kebutuhan belajar murid terlebih dahulu. RPP ini harus menggambarkan penerapan salah satu dari diferensiasi konten, proses atau produk sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kebutuhan belajar murid. Serta memperhatikan rubrik penilaian rencana pelaksanaan pembelajaran untuk membantu dalam membuat RPP tersebut.
Perasaan (Feelings): apa yang muncul saat proses pembelajaran Kalo melihat Kembali mengalaman kegiatan pembelajaran yang sudah saya laksanakan, saya merasa sedikit tenang, karena ternyata pembelajaran yang saya lakuakan selama ini sudah mengarah pada pembelajaran berdifensiasi. Namun demikian belum sepenuhnya bisa mengakomodasi keberagaman murid yang saya ajar. Saya belum secara detail mencari tahu tentang kebutuhan murid, seperti gaya belajar. Saya tidak melakukan survei khusus untuk mencari tahu, hanya berdasarkan mengamatan dikelas saja. Untuk sekiapan awal saya hanya melakukan pretest. Dan saya menjadi mebih memahami apa yang harus saya siapakan untuk memfasilitasi kebutuhan siswa kaitannya dengan kebutuhan belajar ( kesiapan awal, gaya belajar, minat dan lingkungan yang dibutuhkan ). Saya juga memahami strategi strategi diferensiasi yang dapat dilakukan untuk mengakomodasi keragaman murid sesuai kebutuhan belajar murid.
Pembelajaran (Findings): apa saja yang didapatkan Kenyataan bahwa murid-murid memiliki karakteristik yang beragam, dengan keunikan, kekuatan dan kebutuhan belajar yang berbeda, tentunya perlu direspon dengan tepat. Jika tidak, maka tentunya akan terjadi kesenjangan belajar (learning gap), dimana pencapaian yang ditunjukkan murid tidak sesuai dengan potensi pencapaian yang seharusnya dapat ditunjukkan oleh murid tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk merespon karakteristik murid-murid yang beragam ini adalah dengan mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. Keputusan-keputusan yang dibuat tersebut adalah yang terkait dengan: 1.Kurikulum yang memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas. . 2.Bagaimana guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar muridnya. Bagaimana ia akan menyesuaikan rencana pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar murid tersebut.
3. Bagaimana mereka menciptakan lingkungan belajar yang “mengundang’ murid untuk belajar dan bekerja keras untuk mencapai tujuan belajar yang tinggi. Akan selalu ada dukungan untuk mereka di sepanjang proses belajar mereka. 4. Manajemen kelas yang efektif. 5. Penilaian berkelanjutan. Adapun kaitannya dengan pemetaan kebutuhan murid. Kita dapat mengkategorikan kebutuhan belajar murid, paling tidak berdasarkan 3 aspek, yaitu: 1. Kesiapan belajar (readiness) murid 2. Minat murid 3. Profil belajar murid Murid akan menunjukkan kinerja yang lebih baik jika tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan keterampilan dan pemahaman yang mereka miliki sebelumnya (kesiapan belajar). Lalu jika tugas-tugas tersebut memicu keingintahuan atau hasrat dalam diri seorang murid (minat), dan jika tugas itu memberikan kesempatan bagi mereka untuk bekerja dengan cara yang mereka sukai (profil belajar).
Pembelajaran berdiferensiasi dapat dilakukan melalui beberapa strategi, diantaranya : 1. Diferensiasi konten, 2. Diferensiasi proses, dan 3. Diferensiasi produk. Perubahan (Future): Setelah melalui proses pembelajaran modul 2.1 saya berencana untuk melaksanakan perbaikan dalam proses pembelajarn sya melalui beberpa tahap, yaitu: Menganalisis kebutuhan belajar murid ( kesiapan awal, minat dan gaya belajar ) Mendifinisikan tujuan pembelajaran dan kriteria ketercapaian tujuan pembelajran .secara jelas Mengedit RPP yang sudah saya buat berdasarkan analisis kebutuhan belajar dan definisi tujuan pembelajaran yang jelas kemudian membuat skenario pembelajaran berdiferensiasi dengan menerapkan strategi pembelajaran diferensiasi atara konten, proses ataupun produk tidak harus dilakuakan semuanya, namun di pilih sesuai keragaman dan lebutuhan belajar murid.
Membuat beragam konten materi sesuai gaya belajar murid. Membuat instrument penilaian ( assessment as learning, assessment for learning dan assesmen of learning ) Melakukan refleksi pembelajaran dengan meminta masukan dan komentar dari rekan sejawat dan murid.
Search
Read the Text Version
- 1 - 8
Pages: