Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore PELATIHAN MITIGASI BENCANA BAGI GURU MI MUHAMMADIYAH GANDATAPA

PELATIHAN MITIGASI BENCANA BAGI GURU MI MUHAMMADIYAH GANDATAPA

Published by lukman fauzi, 2021-11-04 04:17:12

Description: PELATIHAN MITIGASI BENCANA BAGI GURU MI MUHAMMADIYAH GANDATAPA

Search

Read the Text Version

PELATIHAN MITIGASI BENCANA TANAH LONGSOR BAGI GURU MI MUHAMMADIYAH GANDATAPA KECAMATAN SUMBANG Oleh : Tim IbM PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Kondisi Geografis Indonesia Geografis: Indonesia merupakan negara kepulauan (antara dua samudera dan dua benua yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik serta Benua Asia dan Benua Australia). Geologis (faktor kondisi batuan): Indonesia terletak di antara dua sirkum yaitu Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik. Disamping juga terletak pada tiga lempeng utama dunia, yaitu lempeng Pasifik, Australian dan Eurasia Dari segi geologi Indonesia berada pada jalur ring of fire: merupakan jalur gunung berapi yang membentang mengelilingi cekungan pasifik. (Pulau Sumatera hingga Pulau Jawa dan Sulawesi)

Kondisi Geografis Indonesia Geomorfologi: Indonesia memiliki permukaan bumi/bentuk lahan yang lengkap (gunung, lereng, sabana, marine atau wilayah pantai), topografi yang beragam dan alih fungsi lahan akan menjadi salah satu penyebab dari bencana tanah longsor.

Bencana UU Nomor 24 Tahun 2007 : bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Jenis Bencana Alam: a. Bencana Alam (banjir, gunung meletus, tanah longsor, tsunami dll) b. Bencana Non Alam (gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi dan wabah penyakit) c. Bencana Sosial (konflik antar kelompok, antar komunitas masyarakat dan teror)

Resiko Bencana dan Upaya Pengurangan Resiko Bencana Resiko bencana merupakan potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada suatu wilayah dan kurun waktu tertentu dapat berupa kematian, luka, sakit, jiwa terancam dll) Pengurangan Resiko Bencana: a. Mengenali tanda terjadi bencana b. Menjaga kesehatan diri dan lingkungan c. Mengetahui jalur evakuasi, dll

Resiko Bencana dan Upaya Pengurangan Resiko Bencana a. Tahap pra bencana; dalam situasi tidak terjadi bencana dilakukan penyusunan rencna penanggulangan bencana Disaster Management Plan) yang merupakan rencana umum dan menyeluruh meliputi seluruh tahapan atau bidang kerja kebencanaan.. b. Tahap prabencana dalam situasi terdapat potensi bencana dilakukan penyusunan rencana kesiapsiagaan untuk menghadapi keadaan darurat yang didasarkan atas skenario menghadapi bencana tertentu (single hazard) disebut Rencana Kontijensi (Contigency Plan). c. Saat tanggap darurat dilakukan rencana operasi (operational plan) yang merupakan opersionalisasi rencana kotijensi yang telah disusun sebelumnya. d. Tahap pemulihan dilakukan penyusunan rencana pemulihan (recovery Plan) yang meliputi rencana rehabilitasi dan rekonstruksi yang dilakukan pada pasca bencana.

Kesiapsiagaan Bencana Merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna. Tujuan kesiapsiagaan bencana: mengurangi kerugian dan korban akibat bencana. PENINGKATAN Upaya kesiapsiagaan dapat dilakukan melalui latihan kesiapsiagaan (meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran menumbuhkan budaya siaga)

Beberapa Upaya Penting Untuk Kesiapsiagaan a. Memahami bahaya di sekitar kita b. Memahami sistem peringatan dini setempat. c. Mengetahui rute evakuasi dan rencana pengungsian. d. Memiliki keterampilan untuk mengevaluasi situasi secara cepat dan mengambil inisiatif tindakan untuk mnelindungi diri. e. Memiliki rencana antisipasi bencana untuk keluarga dan mempraktikkan rencana tersebut dengan latihan. f. Mengurangi dampak bencana melalui latihan mitigasi g. Melibatkan diri dengan berpartisipasi dalam pelatihan.

TANAH LONGSOR Hadiatmo (2012) tanah longsor adalah pergerakan tanah dalam jumlah besar yang terjadi secara tiba-tiba dan berangsur-angsur. Kerusakan akibat tanah longsor: a. Kerusakan langsung (rusaknya sekolah. Lahan pertanian, adanya korban manusia dll) b. Kerusakan tidak langsung (lumpuhnya pembangunan, lumpuhnya ekonomi dll)

Faktor Penyebab Tanah Longsor dan Jenis Tanah Longsor Kegiatan mitigasi bencana : Jenis-jenis Tanah Longsor 1. Faktor alami yang mengganggu kestabilan lereng 1. Longsoran translasi (adanya pergerakan massa (pelapukan, hujan lebat atau hujan tidak begitu tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk lebat namun berkepanjangan, adanya lapisan rata atau menggelombang landai. lunak0. 2. Longsoran rotasi (jika tanah dan batuan bergerak 2. Faktor manusia (penggalian di kaki lereng dan pada bidang gelincir yang berbentuk cekung) pembangunan di permukaan lereng) 3. Longsoran translasi batu (jika batuan berpindah pada bidangf gelincir yang landai). 4. Longsoran rayapan tanah (jika butiran tanah kasar dan halus yang bergerak lambat atau merayap,. Ditandai dengan rumah, pohon atau tiang yang miring ke bawah) 5. Longsoran runtuhan (jika batuan, tanah/material lainnya jatuh bebas ke abawah. Biasanya terjadi di lereng terjal dan menggantung di daerah pantai). 6. longsoran aliran (jika tanah terdlrong oleh air, sehingga material yang ada di atasnya bergerak di sepanjang lereng dan meluas pada daerah yang landai)

Ciri-ciri Daerah Rawan Longsor dan Tanda-tanda Tanah Longsor a. Daerah yang memiliki ccurah hujan tinggi > 3000 Tanda-tanda Tanah Longsor mm/thn. a. Munculnya retakan di permukaan lereng b. Patahnya pipa b. Daerah yang memiliki kemiringan lereng antara 15 c. Miringnya pohon dan tiang listrik – 25% d. Terdengar suara gemuruh dan terasa getaran c. Daerah dengan vegetasi lebat, pohon besar dan tanah tinggi dengan pengakaran tidak dalam. e. Rusakanyaperlengkapan jalan (pagar pengaman) d. Daerah yang terdapat batuan mudah larut dan saluran drainase (gamping) f. Tembok banguna retak-retak g. Biasanya longsor terjadi setelah hujan lebat turun e. Daerah penggundulan hutan terus menerus h. Waspadai warna air sungai yang berubah menjadi lebih kerus, bisa jadi karena membawa material longsoran i. Terjadi runtuhan tanah, batu atau ranting

MITIGASI BENCANA TANAH LONGSOR Pra/sebelum Tanah Longsor a. Selalu waspada, daerah yang pernah terjadi tanah longsor biasanya berpotensi kembal terjadi tanah longsor. b. Laksanakan langkah-langkah pencegahan. c. Mengenali tanda-tanda akan terjadinya tanah longsor. d. Laksanakan patroli. e. Pembiatan bangunan penahan, jangkar dan pilling. f. Pemetaan daerah rawan longsor dan menghindari daerah rawan bencana untuk pembangunan pemukiman dan fasilitas utama lainnya. g. Membuat terasering dengan sistem drainase yang tepat. h. Mendirikan bangunan dengan pondasi yang kuat. i. Melakukan pemadatan tanah di sekitar perumahan dan pengenalan daerah rawan longsor. j. Pembuatan tanggul penahan untuk runtuhan batuan. k. Penutupan rekahan di atas lereng untuk mencegah air masuk secara cepat ke dalam tanah. l. Menanami kawasan yang gersang dengan tanaman yang memiliki akar kuat, banyak dan dalam (nagka, durian, pete dll) m. Tidak mendirikan bangunan permanen di daerah tebing dan tanah yang tidak stabil (tanah gerak). n. Membuat selokan untuk menga,irkan air hujan. o. Waspada ketika curah hujan tinggi. p. Jangan menggunduli hutan dan menebang pooon sembarangan.

MITIGASI BENCANA TANAH LONGSOR Pada Saat Terjadi Tanah Longsor a. Segera evakuasi untuk menjauhi suara gemuruh atau arah datangnya longsoran. b. Jika mendengar suara sirine peringatan longsor, segera evakuasi ke arah zona evakuasi yang telah ditentukan. c. Tidak banyak yang dilakukan saat longsor terjadi, yang terpenting adalah tetap tenang dan segeralah bergerak ke tempat yang aman dari jalur longsoran. Setelah Terjadi Tanah Longsor a. Hindari wilayah longsor karena kondisi tanah labil. b. Apabila hujan turun setelah longsor terjadi, antisipasi longsor susulan. c. Hal yang dilakukan setelah kita selamat dari longsoran yaitu segera hubungi pemerintah setempat, PMI cabang terdekat, Polisi atau organisasi lain yang mungkin bisa memberikan pertolongan.


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook