Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore BIOLOGI DASAR TERINTEGRASI FIRMAN ILAHI

BIOLOGI DASAR TERINTEGRASI FIRMAN ILAHI

Published by Sean Popo Hardi, S.Pd, M.Hum. UIN Jambi, 2022-12-26 17:18:48

Description: Laili Rahmi, M.Pd

Search

Read the Text Version

mengandung kadar protein tinggi atau sekitar 51 gram protein murni dan masuk kategori esensial. Campbell, Reece dan Mitchell (2004) menyebutkan bahwa sebagian besar protein tumbuhan adalah tidak lengkap yang defisien akan satu atau lebih asam amino esensial. Jagung, misalnya defisien akan asam amino lisin. Orang-orang yang karena desakan ekonomi terpaksa mendapatkan hampir semua kalorinya dari jagung akan memperlihatkan gejala-gejala defisiensi protein, seperti halnya juga yang akan terjadi pada orang-orang yang hanya memakan nasi, kentang atau gandum. Akan tetapi, seorang vegetarian dapat memperoleh asam amino esensial dalam jumlah yang mencukupi dengan cara memakan kombinasi tumbuhan yang saling melengkapi satu sama lain. Buncis, misalnya menyediakan lisin yang tidak terkandung dalam jagung; dan sementara buncis defisien dalam metionin, asam amino ini terdapat dalam jagung. Dengan demikian, makanan yang terdiri atas buncis dan jagung dapat menyediakan semua asam amino esensial. Jenis asam amino lainnya yaitu nonesensial merupakan asam amino yang bisa diproduksi sendiri oleh tubuh manusia ketika jumlahnya menurun. Kebutuhan asam amino nonesensial akan senantiasa terpenuhi melalui proses metabolisme di dalam tubuh. Berdasarkan konsep ini maka perbedaan utama asam amino esensial dan non esensial terdapat pada sumber perolehannya. Asam amino esensial diperoleh melalui konsumsi makanan sedangkan asam amino nonesensial diperoleh dari metabolisme organik yang terjadi di dalam tubuh. 39

Gambar 18. Jenis-jenis asam amino esensial dan asam amino nonesensial 3. Lipid Lipid atau biasa disebut lemak tersusun atas dua jenis molekul yang lebih kecil yaitu gliserol dan asam lemak. Satu molekul gliserol mengikat tiga molekul asam lemak sehingga lemak disebut juga dengan trigliserida Fungsi lipid disamping sebagai sumber energi juga berfungsi sebagai cadangan makanan di dalam tubuh. Melalui proses hidrogenasi sumber bahan makanan lemak dapat diubah menjadi mentega atau margarin yang menjadi salah satu bahan dalam adonan kue. Lipid atau lemak dapat dibedakan atas asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. 40

Gambar 19. Jenis-jenis molekul lipid/lemak 4. Asam Nukleat Asam nukleat (nucleid acid) merupakan makromolekul yang tersusun atas rantai nukleotida yang mengandung informasi genenetik. Rantai nukleotida terdiri atas gula (gula pentosa; gula berkarbon lima, gugus fosfat dan basa nitrogen. Asam nukleat yang paling umum dikenal adalah Deoxiribonucleid Acid (DNA) dan Ribonucleid Acid (RNA). Semua sel hidup baik dari manusia-hewan-tumbuhan hingga bakteri dan virus memiliki asam nukleat. a. Deoxiribonucleid Acid (DNA) Asam deoksiribosa nukleat adalah asam nukleat yang molekulnya terbentuk dari dua untai polinukelotida atau biasa disebut dengan istilah untai ganda atau double helix. Setiap polinukleutida ini terdiri atas nukletida-nukleutida yang dihubungkan dengan ikatan phospodiester. Nukleotida DNA mengandung 3 komponen penting yaitu: (1) basa nitrogen atau disebut juga basa heterosiklik purin dan pirimidin. Purin tersusun dari 41

basa nitrogen adenine dan guanin, sedangkan pirimidin tersusun dari basa nitrogen timin dan sitosin. Komponen (2) yaitu gugus fosfat dan komponen (3) gula pentosa deoksiribosa (deoxyribose). Karena adanya gugus gula pentosa deoksribosa inilah maka asam nukleat jenis ini disebut sebagai Deoxyribonucleic acid (DNA) atau Asam Deksiribosa Nukleat (ADN) (Suharsono, 2018). b. Ribonucleid Acid (DNA) Asam ribosa nukleat adalah asam nukleat yang tersusun dari molekul yang merupakan hasil instruksi DNA yang disintesis melalui mekanisme transkripsi DNA untuk selanjutnya ditransfer keluar dari inti sel masuk ke dalam sitoplasma. Molekul RNA merupakan untai tunggal polinukleutida atau yang biasa dikenal dengan single stranded. Dimana nukleotida penyusun RNA tersusun dari beberapa komponen penting yang hampir sama dengan yang ada pada DNA, yaitu: (1) basa heterosiklik purin dan pirimidin. Hanya saja pada pirimidin, basa nitrogen yang menjadi penyusunnya adalah urasil dan sitosin sedangkan pada purin, basa nitrogen penyusunnya adalah sama, yaitu Adenine dan Guanin. Komponen (2) gugus fosfat dan komponen (3) gula pentosa ribosa sehingga di sebut sebagai Ribonucleic acid( RNA) (Suharsono, 2018). 42

Gambar 20. Perbedaan struktur rantai RNA dengan struktur rantai DNA (Sumber: edubio.info) C. Garam Mineral Mineral merupakan komponen yang diperlukan dalam jumlah kecil tetapi penting peranannya dalam metabolisme tubuh. Mineral merupakan salah satu zat yang diekskresikan berupa keringat melalui pori-pori tubuh. Garam yang terlarut dalam air digunakan sebagai elektrolit dalam tubuh. Mineral penting untuk pembentukan hormon, tulang, gigi, dan darah. Di dalam tubuh organisme terdapat mineral yang larut dalam air, beberapa kation misalnya N+, K+, Ca++, Mn+, Fe++, dan Fe+++, dan beberapa anion diantaranya Cl-, HCO3-, H2PO-, dan NO3- Susilawati dan Bachtiar (2018). D. Air “Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi dahulunya menyatu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya; dan bahwa Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; maka mengapa mereka tidak beriman?” (Q.S Al-Anbiya‟: 30) 43

Menurut Thayyarah (2013) ayat mulia ini diangggap salah satu mukjizat ilmiah terbesar dalam Al-Qur‟an. Sebab, ayat ini menegaskan bahwa semua makhluk hidup tersusun dari air. Jadi, sendi kehidupan manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan adalah air. Air adalah satu-satunya perantara yang mengandung mineral-mineral dan zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh makhluk hidup. Kalau bukan karen air, niscaya tak ada kehidupan dipermukaan bumi. Air mungkin kurang tepat jika dianggap sebagai komposisi kimia karena merupakan cairan yang murni. Namun demikian air termasuk unsur utama yang membangun tubuh. Dikutip dari artikel binus university tentang “air bagi kehidupan”, dituliskan bahwa air yang dikenal dengan rumus kimia H2O merupakan molekul sederhana yang mempunyai peran yang sangat bagi kehidupan. Tubuh manusia dapat bertahan selama berminggu- minggu tanpa makanan, namun hanya beberapa hari saja tanpa air. Air merupakan penyusun utama tubuh yaitu 55 – 60% dari berat badan orang dewasa atau 70% dari bagi tubuh-tanpa lemak (lean body mass). Kandungan air pada anak-anak lebih besar dibandingkan orang dewasa. Pada proses penuaan, manusia kehilangan air. Air menyusun 75% dari berat badan bayi baru lahir dan 55% pada orang tua. Kandungan air tubuh realtif berbeda antarmanusia, bergantung pada proporsi jaringan otot dan jaringan lemak. Tubuh yang mengandung lebih banyak otot, mengandung lebih banyak ir; kandungan pada laki-laki lebih banyak daripada perempuan dan kandungan air pada anak muda lebih banyak daripada orang tua. Susilawati dan Bachtiar (2018) juga menyebutkan bahwa air merupakan komponen terpenting dalam kehidupan. Air berperan dalam proses-proses fotosintesis dan respirasi. Selain itu air berperan sebagai pelarut mineral dan karbohidrat yang diserap oleh tumbuhan. Air 44

bertanggung jawab sebagai medium yang berperan dalam beberapa reaksi biokimia yang terjadi di dalam tubuh tumbuhan. Beberapa fungsi air bagi tubuh dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Air sebagai pelarut molekul di dalam tubuh 2. Air yang terkandung di dalam darah berfungsi sebagai alat transportasi zat di dalam tubuh 3. Air termasuk unsur yang membangun tubuh 4. Air sebagai pelumas dalam cairan yang terdapat pada sendi tubuh 5. Air dapat berperan dalam mengatur keseimbangan tubuh (37ºC) 6. Air turut berperan menjaga keseimbangan pH (asam-basa) di dalam tubuh 7. Air sebagai cairan tubuh yang memiliki fungsi mekanis seperti absorpsi, cairan amniotic (cairan ketuban yang melindungi janin), cairan di dalam mata, kelenjar air liur, dan sebagainya.. Air yang kita konsumsi bersumber dari alam atau lingkungan. Oleh karena itu kita juga perlu mempelajari berbagai jenis air yang ada dalam kehidupan dibumi ini. Di dalam Al-Qur‟an dan hadits nabi banyak disebutkan ayat-ayat yang berkenaan dengan air. Hal yang paling utama dan menjadi sejarah sepanjang masa bagi umat Islam di seluruh dunia adalah dengan adanya “air zam-zam”. Di kutip dari Thayyarah (2013) yang didalamnya dituliskan bahwa sumur zam-zam telah ada sejak lama, sejarahnya kembali ke 3.300 tahun yang silam. Kebanyakan sumur di atas permukaan bumi hanya memancarkan airnya hingga 50–150 tahun, kemudian mengering. Namun, sumur Zamzam terus memancarkan airnya selama ribuan tahun dan tak pernah kering. Ini merupakan mukjizat dari Allah. Kita sudah mengetahui latar belakang sejarah sumur Zamzam. Sumur ini terpancar saat Ibrahim as 45

meninggalkan istrinya (Hajar) dan anaknya (Ismail) di tengah padang pasir yang tandus atas perintah Allah. Matahari padang pasir yang sangat panas memaksa Hajar berlari ke sana dan ke sini, diantara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali, untuk mencari-cari air. Sementara itu, Ismail kecil tengah menangis kehausan sambil menendang-nendang tanah dengan kakinya. Dari tendangan kakinya itulah terbetuk lubang yang memancarkan air. Thayyarah (2013) juga menyebutkan bahwa berbagai riset dan penelitian ilmiah membuktikan bahwa di dalam air Zamzam tak terdapat satu pun bakteri. Air Zamzam sangat kaya akan berbagai mineral dan juga mengandung bikarbonat yang membantu pencernaan. Hasil analisis laboratorium dan penelitian mikroskopik menyimpulkan berbagai kandungan dalam satu liter air Zamzam . Tabel: Jenis dan kandungan mineral air Zamzam No Jenis Mineral Jumlah Kandungan Mineral 1. Kalsium 200 mg 2. Magnesium 50 mg 3. Sodium 250 mg 4. Potassium 120 mg 5. Klorin 350 mg 6. Sulfur 370 mg 7. Bikarbonat 366 mg 8. Nitrat 270 mg 9. Nitrit 0,01 mg Nabi bersabda tentang sifat-sifat air Zamzam, “Ia air yang diberkati dan makanan terbaik.” (HR. Muslim) Dalam satu riwayat, “Ia penyembuh penyakit.” (HR. Al-Bazzar) Dalam riwayat lain, 46

“Air Zamzam akan memberikan apa yang menjadi tujuan peminumnya.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah). “Jika kau meminumnya untuk mendapatkan kesembuhan, maka Allah akan menyembuhkanmu. Jika kau meminumnya untuk mendapatkan rasa kenyang, maka Allah akan mengenyangkanmu. Dan jika kau meminumnya untuk menghilangkan dahagamu, maka Allah akan menghilangkannya. Ia adalah paket yang dibawa Jibril dan minuman Allah untuk Ismail” (HR. Daruquthni) Air tidak hanya memiliki fungsi bagi tubuh namun juga bagi lingkungan atau kehidupan alam. Di samping air Zamzam yang disebutkan di atas kita juga mengenal air hujan. Air hujan sangat penting terutama bagi tumbuh-tumbuhan untuk membantu berlangsungnya proses fotosintesis. Manusia dan hewan sangat bergantung dengan keberadaan tumbuhan di muka bumi karena hasil fotosintesis tumbuhan menjadi sumber makanan utama untuk bertahan hidup. Ayat Alqur‟an yang menjelaskan tentang air hujan diantaranya: “Dan tidaklah mereka memperhatikan, bahwa Kami mengarahkan (awan yang mengandung) air ke bumi yang tandus, lalu Kami tumbuhkan (dengan air hujan itu) tanam-tanaman sehingga hewan-hewan ternak mereka dan mereka sendiri dapat makan darinya, Maka mengapa mereka tidak memperhatikan?” (Q.S As-Sajdah: 27) “Allah-lah yang mengirimkan angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang Dia kehendaki, dan menjadikannya bergumpal-gumpal, lalu engkau lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila Dia menurunkannya kepada hamba- hambanya yang Dia kehendaki tiba-tiba mereka bergembira” (Q.S Ar-Rum:48) 47

BAB V KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP A. Defenisi dan Tujuan Klasifikasi Klasifikasi diartikan juga sebagai pengelompokkan. Para ahli biologi mengkaji hal ini melalui bidang tertentu yang dikenal dengan taksonomi. Para ahli taksonomi mengelompokkan makhluk hidup (organisme dan mikroorganisme) berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri atau karakteristiknya. Adanya metode klasifikasi ini maka memudahkan kita dalam mempelajari atau membandingkan antara satu organisme dengan organisme lainnya. Menurut Chaniago (2016) makhluk hidup yang mempunyai ciri dan sifat yang sama dimasukkan ke dalam satu kelompok, dan bila dalam persamaan ditemukan perbedaan ciri dan sifat, maka dipisahkan lagi ke dalam kelompok lain yang lebih kecil, sehingga dalam klasifikasi akan diperoleh kelompok-kelompok makhluk hidup dengan jenjang yang berbeda. Semakin tinggi jenjangnya semakin banyak anggotanya, tetapi persamaan sifat yang dimiliki anggotanya semakin sedikit. Chaniago (2016) juga menyebutkan bahwa klasifikasi dapat berfungsi sebagai alat untuk mempelajari keanekaragaman hayati. Tujuan dari klasifikasi adalah sebagai berikut. a. Menyederhanakan objek studi agar mudah dipelajari b. Mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup untuk membedakan tiap-tiap jenis 48

c. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-cirinya d. Mengetahui hubungan kekerabatan dan sejarah evolusinya. B. Mengenal “Mikroorganisme” “Sesungguhnya Allah tidak segan Membuat perumpamaan seekor nyamuk atau yang lebih kecil dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, mereka tahu bahwa itu kebenaran dari Tuhan. Tetapi mereka yang kafir berkata, “Apa maksud Allah dengan perumpamaan ini?” Dengan (perumpamaan itu banyak orang yang dibiarkan-Nya sesat, dan dengan itu banyak (pula) orang yang diberi-Nya petunjuk. Tetapi tidak ada yang Dia Sesatkan dengan (perumpamaan) itu selain orang-orang fasik” (Q.S Al-Baqarah: 26) Tahun 2019 menjadi tahun bersejarah dalam kehidupan manusia. Peristiwa yang terjadi pada tahun ini akan sulit dilupakan oleh siapapun juga. Bermula pada akhir tahun ini muncul sesuatu yang dikenal dengan “virus” yang menginfeksi manusia hingga menyebabkan banyaknya kematian. Penyebaran dari virus yang kemudian dikenal dengan covid 19 (corona virus disease) ini terjadi dengan sangat cepat hingga akhirnya menjadi wabah global (pandemi) bagi dunia. Data sebaran perkembangan Covid-19 dari sumber WHO yang dilansir melalui beranda website Satuan Petugas Penanganan Covid-19 menunjukkan update terakhir tanggal 23 Juni 2022, jumlah negara terinfeksi sebanyak 232 dengan terkonfirmasi positif atau jumlah yang terpapar virus ini sebanyak 539.119.771 orang dan meninggal dunia sebanyak 6.322.311 orang. Di indonesia kasus positif sebanyak 6.074.825 orang dengan korban meninggal dunia sebanyak 156.706 orang. Innalillahi wa innailaihirooji’un. Begitu banyaknya orang terinfeksi virus ini hingga rumah sakit banyak yang penuh dan tidak mampu menampung pasien yang terus 49

bertambah. Aktifitas belajar, bekerja dan berbagai pertemuan lainnya dilaksanakan secara daring (online), hal yang tidak pernah dilakukan demikian sebelumnya. Tidak hanya institusi pendidikan maupun dinas- dinas yang membatasi pertemuan antara orang-orang hingga melakukan komunikasi jarak jauh (daring/online) namun rumah ibadah juga menjadi sepi karena tidak adanya sholat jamaah. Hal yang menjadi kesedihan mendalam bagi sebagian besar umat Islam di dunia adalah ketika Ramadhan menjadi karena tidak ada keramaian aktifitas masyarakat dalam melakukan sholat tarawih. Bahkan keadaan ini berlanjut hingga hari raya Idul Fitri yang untuk pertama kalinya pemerintah melarang bagi masyarakat yang berada di luar kota/rantau agar tidak pulang kampung dan bagi warga sekitar untuk tidak melakukan halal bi halal atau silaturrahmi sebagaimana tradisi yang bisanya dilakukan. Hal ini bertujuan agar penyebaran virus tidak semakin luas dan tidak menambah banyak korban jiwa. Pada masa ini keadaan dunia terasa sangat mencekam. Orang-orang takut untuk keluar rumah meski sekedar bertemu dengan tetangga. Peristiwa besar ini sangat mencengangkan sekaligus memilukan. Sejarah Islam dulunya juga pernah mencatat pada zaman kekhalifahan Umar bin Khattab pernah terjadi wabah yang mematikan yaitu “Tha’un” yang menelan korban sangat banyak. Orang-orang yang berada di daerah yang mengalami wabah ini dilarang untuk keluar dari daerah dan begitu juga pelarangan bagi yang akan memasukinya. Hal ini bertujuan agar penyebaran wabah tidak semakin meluas. Wabah virus corona (covid 19) ini mungkin lebih parah dikarenakan penyebarannya yang sangat luas hingga seantero belahan dunia. Pemerintah disetiap negara melakukan lockdown dengan melarang mortilitas orang-orang keluar dan masuk negara tersebut. Lock down bahkan tidak hanya pada tingkat negara namun juga 50

pada tingkat wilayah atau kota dengan menutup akses keluar masuk kota tersebut. Ketika penulis membuat tulisan ini pada Juni tahun 2022 pemberitaan mengenai penyebaran virus covid 19 masih menjadi ancaman. Masyarakat dihimbau untuk mengikuti vaksinasi hingga sampai tiga kali (vaksin booster) dan terus menggunakan masker terutama saat beraktifitas dikeramaian. Peristiwa di atas mengingatkan manusia untuk mengenal adanya kehidupan makhluk hidup lainnya yang tidak terlihat secara kasat mata namun memberikan dampak yang begitu besar bagi jutaan manusia di dunia. Keberadaan makhluk hidup yang berukuran sangat kecil ini selaras dengan makna yang terkandung pada Al quran surah di atas. Apabila kita menganggap makhluk seperti nyamuk sudah berukuran kecil sekarang kita meyakini ada makhluk hidup yang jauh lebih kecil lagi. Makhluk hidup yang berukuran sangat kecil dan tidak dapat dilihat secara langsung oleh mata ini yang kemudian dikenal dengan mikroorganisme. Mikroorganisme merupakan gabungan dua kata yaitu “mikro” yang berarti kecil dan “organisme” yang berarti makhluk hidup. Mikroorganisme umumnya tidak dapat dilihat secara langsung dan memerlukan mikroskop untuk pengamatannya. Pada bentangan bumi ini sangat banyak terdapat mikroorganisme bahkan keanekaragaman tingkat jenis/spesiesnya jauh lebih tinggi daripada keanekaragaman hewan dan tumbuhan. Guna mempelajari tingakatan mikroorganisme hingga makhluk hidup yang lebih tinggi tingkat perkembangannya yaitu hewan dan manusia maka dipaparkan kajian mengenai sistem klasifikasi. C. Klasifikasi Sistem Kingdom Para ahli taxonomi awalnya mengelompokkan semua spesies 51

makhluk hidup di alam ini dalam dua kingdom yaitu animalia (hewan) dan plantae (tumbuhan). Pengelompokkan pada tumbuhan didasarkan atas adanya dinding sel, kemampuan berfotosintesis serta hidup menetap atau tidak berpindah tempat sedangkan ciri hewan yang utama mampu bergerak atau berpindah tempat. Ketika ditemukan bakteri dan mikroorganisme ini memiliki dinding dinding sel yang kaku maka ia digolongkan kepada tumbuhan. Fungi atau yang lebih umum dikenal dengan jamur, hidup dengan menetap atau menempel disuatu tempat dan oleh karena itu digolongkan juga kepada tumbuhan. Mikroorganisme primitif yang dikenal dengan protozoa dapat bergerak dan digolongkan pada hewan. Penggolongan atas dua kingdom ini selanjutnya tidak lagi dapat diterima. Bakteri yang semula menunjukkan ciri sebagai tumbuhan ternyata dapat bergerak aktif dan jamur yang hidup menetap disuatu tempat ternyata tidak melakukan fotosintesis. Begitu juga ciri-ciri spesifik yang ditunjukkan oleh mikroorganisme lainnya. Oleh karena itu hal ini mendasari perkembangan sistem kingdom menjadi beberapa tingkatan. 1. Sistem 2 kingdom Pada sistem ini makhluk hidup dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu hewan (animalia) dan tumbuhan (plantae) 2. Sistem 3 kingdom Pada sistem ini makhluk hidup dibagi menjadi tiga kelompok yaitu hewan (animalia), tumbuhan (plantae) dan fungi. Fungi merupakan organisme yang tidak memproduksi makanan sendiri (heterotrof) dan memperoleh nutrisi dengan menguraikan organisme lainnya yang telah mati (saprofit). Beberapa mengambil nutrisi dari organisme yang hidup dan dikenal dengan parasitik. 3. Sistem 4 kingdom 52

Pada sistem ini makhluk hidup dibagi menjadi empat kelompok yaitu hewan (animalia), tumbuhan (plantae), fungi dan prokariotik. Prokariotik merupakan mikroorganisme yang memiliki inti tanpa diselubungi membran atau disebut juga mikroorganisme yang tidak memiliki membran inti. 4. Sistem 5 kingdom Pada sistem ini makhluk hidup dibagi menjadi lima kelompok yaitu hewan (animalia), tumbuhan (plantae), mycota, protista dan monera. Kingdom fungi yang dikenal sebelumnya pada sistem ini berubah istilahnya menjadi mycota. Kingdom protista merupakan kelompok mikroorganisme bersel satu (uniseluler) namun telah memiliki membran inti, contohnya protozoa dan ganggang/alga. Kingdom monera merupakan kelompok mikroorganisme yang lebih sederhana dengan tidak memiliki membran inti (prokariotik) namun memiliki klorofil yang tersebar di dalam sel. Contohnya mikroorganimse dari kingdom monera ini adalah bakteri dan alga biru (Cyanophyta). D. Klasifikasi Sistem Domain Filogeni atau kajian mengenai hubungan antara organisme maupun mikroorganisme pada klasifikasi tertentu yang dikaitkan dengan peristiwa evolusi menunjukkan fakta baru yang membuat sistem klasifikasi lima kingdom yang dikenal sebelumnya tidak lagi dapat diterima. Menurut (Campbe, dkk. 2012) tak lama setelah pendekatan lima kingdom diadopsi secara luas, filogeni berdasarkan data genetik mulai mengungkapkan masalah mendasar dengan sistem ini. Beberapa prokariota sangat berbeda satu sama lain, sama seperti mereka berbeda dengan eukariota. Kesulitan- kesulitan semacam itu membuat para ahli biologi menerima system tiga- 53

domain. Ketiga domain-Bacteria, Archae dan Eukarya-adalah tingkat taksonomi yang lebih tinggi daripada tingkatan kingdom. Campbell, dkk (2012) juga menjelaskan bahwa domain Bacteria terdiri dari kebanyakan prokariota yang dikenal saat ini, termasuk bakteri yang berkerabat dekat dengan kloroplas dan mitokondria. Domain kedua, Archae, terdiri dari beraneka ragam organisme prokariotik yang menghuni berbagai macam lingkungan. Beberapa archae dapat menggunakan hidrogen sebagai sumber energi, dan archae yang lain merupakan sumber utama deposit gas alam yang ditemukan diseluruh kerak bumi. Bakteri berbeda dari archae dalam berbagai karakteristik struktural, biokimiawi dan fisiologis. Domain ketiga Eukarya, terdiri dari semua organisme yang memiliki sel-sel dengan nukleus sejati. Domain ini mencakup banyak kelompok organisme bersel tunggal maupun tumbuhan multiseluler, fungi dan hewan. 54

BAB VI TUMBUHAN TINGKAT RENDAH Saat sedang memandangi pemandangan yang rimbun oleh tumbuhan, seperti hutan sulit membayangkan limgkungan terestrial tanpa suatu tumbuhan atau organisme lainnya. Namun selama lebih dari 3 miliar tahun sejarah bumi, di sebagian besar permukaan daratan tidak ada kehidupan. Bukti geokimiawi menunjukkan bahwa lapisan tipis sianobakteri hadir di darat sekitar 1,2 miliar tahun lalu. Namun hanya dalam 500 juta tahun terakhir tumbuhan kecil beserta fungsi dan hewan ikut naik kedaaratan. Akhirnya, sekitar 370 juta tahun lalu, sejumlah tumbuhan muncul hingga dapat tumbuh lebih tinggi, menyebabkan pembentukkan hutan-hutan pertama. Saat ini, lebih dari 290.000 spesies tumbuhan yang telah diketahui. Tumbuhan menghuni hampir semua lingkungan, kecuali yang kondisinya tak bersahabat-sejumlah puncak gunung, beberapa wilayah gurun, dan wilayah kutub. Sebagian besar tumbuhan masa kini hidup dilingkungan terestial. Keberadaan tumbuhan darat menyebabkan bentuk- bentuk kehidupan yang lain-termasuk hewan-mampu sintas di daratan. Tumbuhan juga menyuplai oksigen dan merupakan penyedia utama sebagian besar makanan yang dikonsumsi oleh hewan terrestrial (Campbell, dkk. 2012). “Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, betapa banyak Kami tumbuhkan di bumi itu berbagai macam (tumbuh-tumbuhan) yang baik?” (Q.S asy-Syu‟ara‟: 7) 55

A. Defenisi Tumbuhan Tingkat Rendah Salah satu cara untuk membedakan tumbuhan adalah dengan mengetahui apakah mereka memiliki sistem jaringan vaskular atau jaringan pembuluh yang berupa xylem dan floem. Pembuluh xylem berfungsi mengangkut air dan zat mineral dari dalam tanah menuju ke daun sebagai bahan dalam proses fotosintesis dan selanjutnya pembuluh floem mengedarkan hasil fotosintesis dari daun ke suluruh bagian tumbuhan. Tumbuhan tingkat rendah ditandai dengan belum memiliki jaringan pembuluh. Ada juga konsep lainnya yang menyatakan bahwa tumbuhan tingkat rendah belum dapat dibedakan antara organ akar, batang dan daun namun konsep ini kurang dapat diterima karena ada juga tumbuhan tingkat rendah yang telah memiliki organ akar, batang dan daun yang jelas atau sempurna. Konsep dasar utama yang membedakan antara tumbuhan tingkat rendah dan tumbuhan tingkat tinggi adalah keberadaan „biji‟ sebagai organ perkembangbiakan. Semua jenis tumbuhan tingkat rendah belum memiliki biji sedangkan tumbuhan tingkat tinggi telah memiliki biji. B. Tumbuhan Tallus Tumbuhan tallus merupakan kelompok tumbuhan tingkat rendah yang belum dapat dibedakan secara jelas antara organ akar, batang dan daun. Contoh tumbuhan tallus adalah jamur dan ganggang. 1. Jamur (Fungi) Jamur merupakan tumbuhan yang tidak memiliki zat hijau daun (klorofil). Hal ini terlihat jelas dari warna jamur yang bervariasi. Oleh karena tidak adanya klorofil maka tumbuhan ini tidak dapat melakukan fotosintesis dan bersifat heterotrof artinya mendapatkan makanan dari 56

sumber lain. Struktur tubuh jamur berupa benang-benang atau filament dan biasa dikenal dengan hifa . Hifa kemudian dapat membentuk anyaman yang bercabang menjadi miselium. Terdapat banyak jenis jamur di alam, ada yang dapat dikonsumsi manusia hingga menjadi sumber budidaya yang menghasilkan nilai jual tinggi (jamur tiram) dan ada juga yang tidak dapat dikonsumsi karena kandungan zat berbahaya didalamnya. ab Gambar 21. (a) struktur hifa dan miselium jamur, dan (b) jamur tiram (Pleorotus ostreatus ) yang dibudidaya (Sumber: StudioBelajar.com dan floreseditorial.com) 2. Ganggang/Alga Ganggang atau alga merupakan tumbuhan tingkat rendah yang hidup di air. Tumbuhan ini mampu melakukan fotosintesis sehingga bersifat autotrof atau menghasilkan makanan sendiri. Secara umum berdasarkan pigmen warna yang dikandungnya ada empat jenis ganggang yaitu ganggang hijau (Chlorophyta), ganggang merah (Rhodophyta), ganggang coklat (Phaeophyta) dan ganggang keemasan (Chysophyta). Ganggang juga telah banyak dimanfaatkan manusia diantaranya sumber makanan seperti 57

porphyra yang merupakan kelompok ganggang merah yang dijadikan „nori‟ makanan khas Jepang. Manfaat lainnya juga menjadi bahan dalam pembuatan obat-obatan dan kosmetik. C. Tumbuhan Nonvaskuler (Briofit) Bryophyte dari asal kata Yunani bryon yang berarti lumut. Beberapa diantara tumbuhan ini telah menunjukkan organ seperti daun yang jelas. Ciri utama dari tumbuhan ini adalah tidak memiliki vaskuler (pembuluh). Tumbuhan ini dikenal juga sebagai tumbuhan herba (tak berkayu) dan berukuran kecil. Tiga filum yang ada saat ini yaitu lumut hati (livewort), lumut tanduk (hornwort) dan lumut daun (moss). Campbell,dkk (2012) menyebutkan bahwa penyebaran spora yang ringan oleh angin telah mendistribuskan lumut daun ke seluruh dunia. Beraneka ragam tumbuhan ini terutama dijumpai di hutan-hutan yang lembab dan lahan basah, tanah yang berpasir dan gersang dan lingkungan- lingkungan yang ekstrem seperti puncak gunung, tundra, dan gurun. Satu genus lumut daun lahan basah, Sphagnum, atau „lumut gambut‟, tersebar luas, membentuk endapan zat organik ekstensif yang sebagian terurai menjadi material organik, dikenal sebagai „gambut‟. Wilayah berawa-rawa yang didominasi oleh lumut daun ini disebut lahan gambut. Sphagnum tidak mudah terurai, sebagai akibat senyawa- senyawa fenolik yang tertanam dalam dinding selnya. Suhu, pH, dan kadar oksigen yang rendah di lahan gambut juga menghambat penguraian lumut daun - dan organisme-organisme yang lain. Akibatnya, beberapa lahan gambut telah mengawetkan mayat selama ribuan tahun (Campbell,dkk.2012). 58

Gambar 22. Lumut daun Sphagnum yang menutupi sebagian besar lapisan permukaan bumi (Sumber:www.google.com) Gambar 23. „Manusia Tollund‟, mumi gambut yang berasal dari 405 – 100 SM (Sumber: Campbell, dkk. 2012) Campbell,dkk (2012) juga menjelaskan bahwa gambut telah lama menjadi sumber bahan bakar di Eropa dan Asia, dan saat ini masih dipanen sebagai bahan bakar, terutama di Irlandia dan Kanada. Di seluruh dunia, perkiraan 400 miliar ton karbon organik tersimpan di dalam gambut. Simpanan karbon ini membantu menstabilkan konsentrasi CO2 di atmosfer. Panen Sphagnum yang berlebihan saat ini dapat mengurangi efek-efek ekologis yang mmenguntungkan dan turut berperan dalam pemanasan global karena melepaskan CO2 yang tersimpan. 59

Gambar. 24 Pemanenan gambut (Sumber: www.google.com ) D. Tumbuhan Vaskuler Tak Berbiji Tumbuhan vaskular tak berbiji yang masih ada diantaranya likofit (filum lycophyta) dan pterofit (filum Pterophyta). Likofit mencakup lumut gada (club moss) lumut paku (spike moss), dan quillwort. Pterofit mencakup pakis (fern), ekor kuda (horsetail), whisk fern, dan kerabatnya. Saat ini, pakis merupakan tumbuhan vaskular tak berbji yang paling tersebar luas, dengan lebih dari 12.000 spesies paling beraneka ragam di daerah tropis (Campbell,dkk.2012). Salah satu contoh menarik dari jenis tumbuhan di atas yaitu pemanfaatan lumut gada oleh para ahli sulap dan fotografer dengan mengambil sporanya yang banyak mengandung minyak kemudian melepaskannya hingga membentuk asap atau kilatan cahaya. Paku-kuda sekarang hanya ada sekitar 15 spesies yang sintas sebagai satu genus tunggal yang tersebar luas, Equeisetum. Genus ini ditemukan di tempat yang berpaya-paya dan disepanjang aliran sungai. Likofit, ekor- kuda, dan pakis beserta kerabat vaskular tak berbiji yang telah punah, 60

tumbuh sangat tinggi, membentuk hutan-hutan pertama. Pertumbuhan- tumbuhan itu mempengaruhi bumi meningkatkan pengambilan CO2 dari atmosfer secara tajam menyebabkan pendinginan global yang memicu pembentukan glester di mana-mana (Campbell,dkk.2012) . E. Pembentukan Sumber Daya Batu Bara Tumbuhan vaskular tak berbiji yang membentuk hutan-hutan pertama pada akhirnya menjadi batu bara. Di dalam peraian tenang dari paya-paya periode karbon, tumbuhan mati tidak terurai seluruhnya. Zat organik ini berubah menjadi lapisan gambut yang tebal, yang kemudian tertutup oleh laut. Sedimen laut menumpuk di sebelah atas, dan selama jutaan tahun, panas dan tekanan mengubah gambut menjadi batu bara. Batu bara penting sekali bagi revolusi industri, dan manusia di seluruh dunia saat ini masih membakar 6 miliar ton batu bara setiap tahun. Ironis sekali bahwa batu bara, yang terbentuk dari tumbuhan yang ambil bagian dalam pendinginan global, kini berperan dalam pemanasan global karena mengembalikan karbon ke atmosfer (Campbell,dkk.2012) . 61

BAB VII TUMBUHAN TINGKAT TINGGI A. Defenisi Tumbuhan Tingkat Tinggi Fosil-fosil dan studi perbandingan tumbuhan yang masih ada memberikan berbagai petunjuk tentang asal usul tumbuhan berbiji sekitar 360 juta tahun lalu. Biji (seed) terdiri dari sebuah embrio dan cadangan makanannya, dikelilingi oleh selubung pelindung. Ketika matang, biji tersebar dari induknya melalui angin atau melalui cara-cara yang lain. Karena ia memberi nutrien dan melindungi embrio - hingga dapat berpindah dari tumbuhan induknya - biji analog dengan rahim wanita hamil yang dapat dilepaskan dan berpindah-pindah. Di mulai sekitar 13.000 tahun lalu, manusia mulai bercocok tanam gandum, ara, jagung (disebut maize di Inggris atau corn di Amerika Serikat), pisang dan tumbuhan berbiji liar yang lain. Praktik ini muncul secara independen diberbagai bagian dunia, termasuk Timur Dekat, Asia Timur, Afrika dan Amerika. Salah satu buktinya, biji labu squash yang terawetkan dengan baik dan ditemukan disebuah gua di Meksiko dan berasal dari 8.000 hingga 10.000 tahun lalu. Domestikasi tumbuhan berbiji, terutama angiosperma menghasilkan perubahan budaya yang paling penting dalam sejarah manusia, mengubah sebagian besar masyarakat yang tadinya berpindah pindah tempat dan berburu menjadi masyarakat yang menetap dan bercocok tanam (Campbell,dkk.2012). Tumbuhan berbiji dapat dibagi menjadi dua kelompok, gimnosperma dan angiosperma. Gimnosperma (gymnosperm) disebut juga tumbuhan 62

berbiji terbuka karena bijinya tidak dilindungi oleh daging buah sedangkan angiosperma (angiosperm) disebut juga tumbuhan berbiji tertutup karena bijinya dilindungi oleh daging buah. Tumbuhan berbiji terbuka juga ditandai dengan adanya organ bunga sehingga tumbuhan ini dikenal juga tumbuhan berbunga. Pada buku pintar sains dalam Al Qur‟an yang ditulis oleh Nadiah Thayyarah (2013) dituliskan sub bahasan yang menarik yaitu “Allah-lah „Petani‟ Sesungguhnya, Manusia Hanya Perantara”. Hal ini sangat terkait dengan banyaknya ayat suci Al Qur‟an yang menyinggung tentang „biji‟. “Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah bumi yang mati (tandus). Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan darinya biji-bijian, maka dari (biji-bijian) itu mereka makan” (Q.S Yasin: 33) “Pernahkah kamu perhatikan benih yang kamu tanam? Kamukah yang menumbuhkannya atau Kami yang menumbuhkan? Sekiranya Kami kehendaki, niscaya Kami hancurkan sampai lumat; maka kamu akan heran tercengang” (Q.S Al – Waqi‟ah: 63-65) “Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, betapa banyak Kami tumbuhkan di bumi itu berbagai macam (tumbuh-tumbuhan) yang baik?” (Q.S Asy-Syu‟ara‟: 7) Allah menegaskan dalam banyak ayat bahwa Dialah yang sesungguhnya menghidupkan bumi, mengeluarkan biji-bijian, menumbuhkan tanaman, mengalirkan air sungai, dan menurunkan hujan. Dengan demikian, Dialah “Petani” yang sesungguhnya, sedangkan manusia hanyalah perantara. Tanaman menyerap air dari tanah dan cahaya dari matahari. Ajaibnya, dengan sokongan tiga unsur yang sama sekali berbeda dan terpisah - tanah, air, dan udara – tanaman bisa tumbuh dengan berbagai jenis, warna, ukuran, rasa dan bau yang berbeda-beda. Seperti apel yang 63

manis, buah hanzhal3 yang pahit, kapas yang lembut, kaktus yang berduri, lemon yang masam dan bunga yang berwarna-warni. Itu semua menegaskan bahwa Allah-lah “Petani” sebenarnya, sedangkan manusia tak lebih dari sekadar perantara (Thayyarah 2013). B. Tumbuhan Berbiji Terbuka (Gymnospermae) Gimnosperma adalah tumbuhan yang memiliki biji terbuka atau bijinya tidak terselubung daging buah atau ovarium. Walaupun saat ini tumbuhan angiosperma atau tumbuhan berbunga yang mendominasi teresterial atau daratan namun banyak juga gimnosperma yang tetap menjadi bagian penting dalam kehidupan flora dibumi. Wilayah bumi bagian utara banyak ditutupi oleh hutan-hutan gimnosperma yang menghasilkan runjung atau disebut juga disebut konifer (conifer). Contohnya adalah tumbuhan pinus, ara dan sebagainya. Klasifikasi gimnosperma dibedakan atas empat yaitu Cycadophyta, Ghinkgophyta, Gnetophyta, dan Coniferophyta. 1. Filum Cycadophyta Menurut Campbell,dkk (2012) Sikad merupakan kelompok gimnosperma kedua setelah conifer atau tumbuhan penghasil rujung. Sikad memiliki runjung besar dan daun serupa palem. Hanya sekitar 130 spesies yang sintas saat ini, namun sikad melimpah selama Era Mesozoikum, yang dikenal sebagai zaman sikad sekaligus zaman dinosaurus. Contoh tanaman ini adalah Cycas revolute. 2. Filum Ginkgophyta Menurut Campbell,dkk (2012) Ginkgo biloba adalah satu-satunya spesies yang sintas dari filum ini. Dikenal juga sebagai pohon rambut- 3 Buah Citrullus Colocynthis (Lat.) sejenis tanaman tradisional asal Afrika dan Timur Tengah, biasa tumbuh di tanah berpasir dan dipakai untuk campuran obat-obatan (penj.) 64

perawan (maidenhair tree), Ginkgo memiliki daun meranggas serupa kipas yang berubah menjadi keemasan di musim gugur. Ginkgo merupakan pohon ornamental popular di perkotaan karena memiliki toleransi yang baik terhadap populasi udara. 3. Filum Gnetophyta Menurut Campbell,dkk (2012) tumbuhan dalam filum gnetophyta, disebut gnetofit, terdiri tiga genus: Gnetum, Ephedra, dan Welwitschia. Beberapa spesies hidup di wilayah tropis, sementara yang lain hidup di gurun. a. Welwitschia Genus ini terdiri atas satu spesies, Welwitschia mirabilis, tumbuhan yang hidup hanya di gurun-gurun Afrika barat daya. Daunnya yang seperti pita tergolong daun terlebar yang diketahui. Gambar 25. Welwitschia (Sumber: Campbell,dkk 2012) b. Gnetum Genus ini mencakup 35 spesies pohon, semak dan sulur tropis. Sebagian besar berasal dari Afrika dan Asia. Daunnya mirip sekali dengan daun tumbuhan berbunga, dan bijinya terlihat mirip buah. c. Ephedra Genus ini mencakup sekitar 40 spesies yang mendiami wilayah kering di seluruh dunia. Sesemakan gurun ini biasanya disebut „teh mormon‟, 65

menghasilkan senyawa efedrin, yang digunakan dalam obat-obatan sebagai dekongestan (mengatasi saluran pernapasan yang mampat). 4. Filum Coniferophyta Menurut Campbell,dkk (2012) filum coniferophyta merupakan kelompok terbesar dari filum-filum gimnosperma, terdiri dari sekitar 600 spesies konifer (penghasil rujung). a. Ara douglas Pohon evergreen ini (Pseudotsuga menziesii) memiliki beberapa kegunaan termasuk untuk membuat kerangka rumah, kayu lapis, bubur kayu untuk kertas, rangka rel kereta, kotak dan peti. Sebagian besar konifer merupakan tumbuhan evergreen; mereka mempertahankan daun-daunnya sepanjang tahun. b. Juniper biasa Disebut juga buah “beri” (Juniperus communis) adalah runjung penghasil - ovul yang terdiri dari sporofil-sporofil berdaging. c. Larch Eropa Daun serupa – jarum dari conifer yang meranggas ini (Larix decidua) menjadi kuning sebelum gugur pada musim gugur. Spesies ini sangat toleran terhadap suhu dingin, mampu sintas melalui suhu musim dingin yang mencapai -50º C d. Pinus bristlecone Spesies ini (Pinus longaeva) yang ditemukan di pegunungan White, California, mencakup beberapa organisme hidup tertua, yang umurnya mencapai lebih dari 4.600 tahun. Salah satu pohon disebut Methuselah karena mungkin merupakan pohon tertua di dunia yang masih hidup. Untuk melindungi pohon tersebut para saintis menjaga kerahasiaan lokasinya. 66

e. Pinus Wollemi Spesies yang sintas dari kelompok conifer yang sebelumnya hanya diketahui dari fosil. f. Sequoia Sequoia raksasa (Sequoiadendron giganteum) di Taman Nasional Sequoia, California, berbobot sekitar 2.500 ton metric, sebanding dengan sekitar 24 ekor paus biru (hewan terbesar) atau 40.000 orang. Sequoia raksasa adalah salah satu organisme hidup terbesar dan juga salah satu yang tertua, dengan beberapa individu yang diperkirakan berumur 1.800 hingga 2.700 tahun. Sepupunya, redwood pesisir (Sequoia sempervirens) tumbuh hingga setinggi lebih dari 110 m (lebih tinggi dari Patung Liberty) dan ditemukan hanya dijalur pesisir sempit di California utara dan Oregon Selatan. C. Tumbuhan Berbiji Tertutup (Angiospermae) Angiosperma adalah tumbuhan yang memiliki biji tertutup atau bijinya disemiluti daging buah atau ovarium. Nama angiosperma (dari kata Yunani angion, wadah) mengacu pada biji yang terkandung dalam buah, ovarium yang matang. 67

Gambar 26. Struktur Bunga Lengkap (Sumber. Campbell dkk, 2012) Menurut Campbell,dkk (2012) saat ini, angiosperma merupakan kelompok tumbuhan yang paling beranekaragam dan tersebar luas dengan lebih dari 250.000 spesies (sekitar 90% dari semua spesies tumbuhan). Memiliki bunga sebagai alat perkembangbiakan. Dimulai dari dasar bunga, terdapat sepal atau kelopak, yang biasanya berwarna hijau dan menyelubungi bunga sebelum mekar. Di sebelah dalam dari sepal terdapat petal atau mahkota, yang berwarna cerah pada kebanyakan bunga dan membantu memikat polinator. Akan tetapi, bunga yang diserbuki oleh angin umumnya tidak memiliki bagian yang berwarna cerah. Di dalam petal terdapat stamen dan karpel. Stamen terdiri atas tangkai yang disebut filamen atau tangkai sari dan kantong terminal, yang disebut anter atau kepala sari, tempat polen dihasilkan. Karpel pada ujungnya terdapat stigma atau kepala putik yang lengket yang menerima polen. Stilus atau tangkai putik menghubungkan stigma dengan ovarium (ovary) di dasar karpel; ovarium mengandung satu ovul atau lebih. Jika difertilisasi, ovul akan berkembang menjadi biji. Angiospermae dapat diklasifikasikan atas dua yaitu spesies dengan satu kotiledon atau satu keping biji yang biasa disebut monokotil dan yang memiliki dua kotiledon atau disebut juga dikotil. 68

Gambar 27. Perbedaan tumbuhan dikotil dan monokotil (sumber: pelajaran.co.id, 2021) D. Ketergantungan Manusia pada Tumbuhan Berbiji Tumbuhan berbiji merupakan sumber makanan utama, bahan baku bangunan dan produk kayu, sumber obat-obatan serta bahan bakar. Ketergantungan kita pada tumbuhan berbiji menjadikan konservasi keanekaragaman tumbuhan ini sangat penting dilakukan. Campbell,dkk (2012) menyebutkan bahwa sebagian besar makanan kita berasal dari angiosperma. Enam jenis tanaman pangan saja-gandum, padi, jagung, kentang, singkong, dan ubi-menghasilkan 80% dari semua kalori yang dikonsumsi oleh manusia. Minuman paling popular di dunia berasal dari daun teh dan biji kopi. Rempah-rempah berasal dari berbagai bagian tumbuhan, seperti bunga (cengkeh, safron), buah dan biji (panili, lada hitam, mustar, jintan), daun (basil, mint, sage) dan bahkan pepagan atau kulit kayu (kayu manis). 69

Banyak tumbuhan berbiji juga merupakan sumber kayu atau bahan bakar disebagian besar wilayah di dunia. Negara-negara yang mengalami musim dingin atau salju, pada rumah masyarakatnya terdapat tungku pembakaran yang akan dinyalakan ketika musim dingin tiba untuk menjaga suhu di dalam rumah menjadi hangat. Pengolahan kayu menjadi bubur kayu juga terus dilakukan hingga saat ini guna memenuhi kebutuhan kertas/buku yang diperlukan oleh banyak orang. Di seluruh dunia, kayu juga tetap merupakan material bangunan yang paling banyak digunakan. Walaupun tumbuhan merupakan sumber daya alam yang dapat diperbarui namun keanekaragamannya dapat hilang. Populasi manusia yang meningkat pesat dan kebutuhannya terhadap ruang dan sumber daya memusnahkan berbagai spesies tumbuhan dengan laju yang sangat cepat. Masalah ini sangat parah di wilayah tropis, tempat lebih dari separuh populasi manusia hidup dan pertumbuhan populasi berlangsung paling cepat. Tiga puluh lima juta acre hutan hujan tropis, digunduli setiap tahun, laju yang akan sepenuhnya melenyapkan hutan-hutan tropis di Bumi dalam waktu 100 hingga 150 tahun. Penyebab utama kehancuran ini adalah metode penggundulan hutan secara tebang dan bakar untuk bercocok-tanam. Berbagai spesies tumbuhan telah dipelajari sebagai sumber potensial obat- obatan dan hutan hujan tropis mungkin merupakan gudang obat dari tumbuhan berkhasiat yang dapat punah sebelum kita ketahui keberadaannya. Seiring lenyapnya hutan, lenyap pula ribuan spesies tumbuhan. Hilangnya spesies tumbuhan seringkali diiringi oleh hilangnya serangga dan hewan- hewan hutan hujan yang lain (Campbell,dkk 2012). Di Indonesia dampak atas ekploitasi tumbuhan atau lahan yang terus terjadi mengakibatkan seringnya terjadi bencana alam seperti banjir dan longsor yang menimbulkan kerugian material hingga korban jiwa. Keadaan 70

ini jauh sejak lama telah tertulis di dalam Alqu‟an sebagai bukti Allah mengetahui perubahan yang akan terjadi pada bumi ini. “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia. (Melalui hal itu) Allah membuat mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”. Q.S Ar-Rum:41 71

BAB VIII INVERTEBRATA Gambar 28. Kehidupan bawah laut (Sumber: www.google.com ) Keanekaragaman hewan begitu banyak mulai dari teresterial atau daratan hingga perairan. Hewan pada kehidupan laut juga lebih beraneka ragam daripada hewan yang ada di daratan. Begitu banyaknya keanekaragaman hewan hingga mungkin banyak yang mengira organisme yang hidup menempel dan memiliki struktur menyerupai batang dan daun seperti tampak pada gambar di atas adalah tumbuhan, padahal sebenarnya itu termasuk organisme dari hewan tingkat rendah (invertebrata). A. Defenisi Invertebrata Gambar 29: Cacing pohon natal (Spirobranchus giganteus) 72

(Sumber: www.google.com) Kita mungkin tidak pernah melihat organisme seperti tampak pada gambar 36 di atas. Jika kita lihat sekilas organisme ini menyerupai rumput laut. Namun organisme yang termasuk penghuni terumbu karang ini yang memiliki banyak jenis dengan warna yg berbeda-beda juga merupakan seekor hewan, bukan alga/ganggang seperti rumput laut. Dikutip dari Campbell,dkk (2012) organisme ini merupakan salah satu spesies cacing beruas yang dikenal sebagai cacing pohon natal (Spirobranchus giganteus). Kedua uliran yang berbentuk pohon adalah tentakel, yang digunakan untuk pertukaran gas dan menyaring partikel-partikel makanan kecil dari air di sekitarnya. Tentakel- tentakel menjulur dari sebuah tabung kalsium karbonat yang disekresikan oleh cacing sebagai pelindung dan pendukung tubuhnya yang lunak. Struktur-struktur yang peka cahaya pada tentakel dapat mendeteksi bayangan predator, memicu cacing untuk mengontraksikan otot- ototnya yang menarik tentakel secara cepat ke dalam tabung. Organisme ini merupakan salah satu jenis hewan tingkat rendah (invertebrata). Invertebrata adalah hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Invertebrata mencakup 95% spesies hewan yang telah diketahui. Mereka menempati hampir setiap habitat di Bumi, mulai dari air mendidih yang dilepaskan oleh lubang sembur hidrotermal laut-dalam hingga ke tanah Antarktika yang berbatu dan beku. Adaptasi terhadap berbagai lingkungan ini telah menghasilkan keanekaragaman bentuk yang luar biasa, berkisar dari spesies yang hanya terdiri dari sel-sel lapisan ganda yang pipih hingga spesies-spesies lain dengan kelenjar pemintal sutra, duri-duri yang berputar, lusinan kaki yang berbuku atau tentakel yang ditutupi dengan mangkok pengisap. Itu baru sebagian kecil di antaranya (Campbell,dkk 2012). B. Klasifikasi Invertebrata 73

1. Spons atau Porifera (Hewan Berpori) Spons atau porifera hidup dengan menetap sehingga awalnya banyak yang beranggapan organisme ini sebagai tumbuhan. Menurut Thayyarah (2013) spons dianggap sebagai tanaman hingga tahun 1765 M. Ketika itu, seorang ilmuwan bernama Alice melakukan penelitian terhadap salah satu jenis spons. Ia kemudian mengetahui ada air yang masuk ke dalam lubang yang terdapat di samping spons dan keluar melalui lubang bagian atas, dengan cara melepaskannya. Pada saat itulah muncul keraguan dibenaknya, bahwa apa yang sedang ia teliti bisa jadi merupakan hewan. Spons memiliki ukuran yang berkisar dari beberapa milimeter hingga beberapa meter dan hidup di perairan tawar maupun laut. Spons adalah pemakan suspensi (suspension feeder): Mereka menangkap partikel makanan yang tersuspensi di dalam air yang dilewatkan melalui tubuhnya. Pada beberapa spesies, tubuh spons menyerupai kantong yang berpori-pori. Air ditarik melalui pori-pori ke dalam rongga tengah, spongosol (spongocoel), dan kemudian mengalir keluar dari spons melalui bukaan yang lebih besar disebut oskulum (Campbell,dkk 2012). C Gambar 30. Berbagai jenis hewan spons (Sumber: www.google.com ) 2. Coelenterata (Hewan Berongga) 74

Filum ini terbagi dua berdasarkan bentuk tubuhnya yaitu polip dan medusa. Polip berbentuk silindris atau dapat juga disebut bentuk \"vas bunga\" yang hidup dengan menempel pada substrat. Pada bagian atas tubuhnya terdapat tentakel yang berguna untuk menangkap mangsa. Contoh dari bentuk polip yaitu hidra dan anemon laut. Coelenterata lainnya berbentuk medusa atau disebut juga bentuk \"payung\" yang dapat bergerak bebas di perairan dan memiliki tentakel pada bagian bawah ke arah bawah tubuhnya. Contoh dari bentuk medusa yaitu seperti ubur-ubur dan tawon laut. Gambar 31. Coelenterate bentuk polip; anemone laut dan bentuk medusa;ubur-ubur (Sumber:Campbell dkk,2012 ) Salah satu jenis coelenterata merupakan organisme yang paling mematikan yaitu Tawon laut (Chironex fleckeri). Menurut Campbell,dkk (2012) sengatan hewan ini menyebabkan nyeri yang hebat dan dapat menyebabkan kegagalan pernapasan, berhentinya detak jantung, dan kematian dalam beberapa menit. Akan tetapi, racun tawon laut tidak bersifat fatal bagi semua organisme; penyu laut memiliki pertahanan terhadap racun tersebut, sehingga penyu justru bisa memangsanya. 75

Gambar 32. Tawon laut (Chironex fleckeri) (Sumber: www.google.com) Kelompok lainnya dari filum coelenterata adalah koral atau bisa juga disebut “hewan karang”. Organisme ini hidup soliter atau membentuk koloni. Campbell,dkk (2012) mengemukakan bahwa banyak spesies koral menyekresikan rangka eksternal yang keras dari kalsium karbonat. Setiap generasi polip membangun rangkanya di atas sisa-sisa rangka dari generasi sebelumnya, membentuk 'batu karang' dengan bentuk yang khas bagi setiap spesies. Rangka itulah yang biasanya kita anggap sebagai koral. Menurut Thayyarah (2013) karang adalah salah satu keajaiban makhluk-makhluk Allah. Ia hidup di dasar laut dengan kedalaman antara lima hingga 300 meter. la menancapkan bagian bawah tubuhnya dengan bebatuan atau rerumputan, sementara rongga mulutnya yang berada dibagian paling atas tubuhnya dikelilingi oleh perangkat-perangkat tambahan untuk menangkap mangsa. Apabila mangsanya-sebagian besar merupakan mikroorganisme, seperti serangga laut-menyentuh perangkat- perangkat tambahan itu, seketika itu mangsanya akan lumpuh dan menempel pada perangkat tersebut. Perangkat-perangkat itu lalu menyusut seperti mulut untuk membawa mangsa ke dalam tubuh melalui saluran sempit yang menyerupai tenggorokan manusia. Di antara bukti-bukti kekuasaan Sang Pencipta adalah bahwa hewan karang ini bereproduksi dengan cara yang berbeda, yaitu bertunas, dan tunas-tunas yang baru 76

tumbuh itu tetap menyatu dengan induknya. Seperti itulah pertumbuhan pohon karang. Terumbu karang bagi laut tropis bagaikan hutan hujan bagi wilayah daratan tropis: Terumbu karang menyediakan habitat bagi banyak spesies yang lain. Sayangnya, seperti hutan hujan, terumbu karang hancur dengan laju yang mengkhawatirkan akibat aktivitas manusia. Polusi dan penangkapan ikan secara berlebihan merupakan ancaman utama, dan pemanasan global juga berkontribusi dalam kerusakan terumbu karang karena meningkatkan suhu air laut di atas kisaran suhu pertumbuhan koral yang sempit (Campbell,dkk 2012). “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia. (Melalui hal itu) Allah membuat mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”. Q.S Ar-Rum:41 3. Platyhelminthes (Cacing Pipih) Cacing pipih (Playthelminthes) dinamakan demikian karena bentuk tubuhnya yang pipih. Tempat hidupnya yaitu di laut, perairan tawar dan tanah lembap. Cacing ini ada yang hidup bebas dan ada juga yang bersifat parasit dengan menginfeksi organisme lain termasuk manusia. Jenis cacing pipih yang hidup bebas diantaranya adalah planaria; hidup di air tawar seperti kolam dan sungai dan yang hidup bebas di laut seperti cacing pipih laut. Hewan ini mungkin tidak banyak diketahui sebelumnya karena ukurannya yang kecil dan hidup di laut. Tubuh cacing pipih laut terlihat menarik karena memiliki warna yang berbeda-beda. 77

Gambar 33. Cacing pipih laut (Sumber: www.google.com) Cacing pipih yang hidup sebagai parasit merupakan kelas trematoda (cacing hati) dan cestoda (cacing pita). Menurut Campbell,dkk (2012) banyak trematoda memerlukan inang perantara, tempat larva berkembang sebelum menginfeksi inang akhir (biasanya vertebrata), tempat cacing dewasa hidup. Misalnya, trematoda yang menjadi parasit pada manusia menghabiskan sebagian hidupnya di dalam inang siput Di seluruh dunia, sekitar 200 juta orang terinfeksi cacing darah (Schistosoma) dan menderita skistosomiasis, Penyakit yang gejala-gejalanya mencakup nyeri, anemia, dan disentri. 78

Gambar 34: siklus hidup cacing darah (Schistosoma mansoni) (Sumber: Campbell,dkk 2012) Cacing pipih lainnya yang juga bersifat parasit hingga menginfeksi manusia adalah cacing pita dari kelas cestoda. Cacing pita dewasa sebagian besar hidup di dalam vertebrata, termasuk manusia. Pada banyak cacing pita, ujung anterior, atau skoleks (scolex), dipersenjatai dengan pengisap dan kait yang digunakan untuk melekatkan diri ke lapisan usus inangnya. Pada salah satu tipe siklus hidup cacing pita, feses yang terinfeksi mengontaminasi makanan atau air dari inang perantara,misalnya babi atau sapi. Telur cacing pita pun berkembang menjadi larva yang membentuk kista di dalam otot-otot hewan ini. Manusia tertular larva melalui konsumsi daging yang tidak dimasak dengan baik dan terkontaminasi dengan kista, dan cacing akan berkembang menjadi dewasa di dalam tubuh manusia. Cacing pita yang besar dapat menyumbat usus dan merampas cukup banyak nutrien dari inang manusia sehingga menyebabkan defisiensi nutrisi. membunuh cacing dewasa Gambar 35. Daur hidup cacing pita (Fasciola hepatica) 79

(Sumber: www.cdc.gov) 4. Mollusca (Hewan Lunak) Menurut Campbell,dkk (2012) moluska adalah hewan yang bertubuh lunak (dari kata latin molluscus, lunak), namun sebagian besar menyekresikan cangkang pelindung keras yang terbuat dari kalsium bikarbonat. Beberapa contoh moluska diantaranya: a. Kiton (chiton) Hewan laut ini melekat kebebatuan disepanjang pesisir selama pasang surut. Kaki kiton yang berperan sebagai mangkok pengisap melekat dengan kuat kebebatuan sehingga tidak mudah jika kita mencoba melepaskannya. Kiton memiliki cangkang dengan delapan lempengan dan tidak berkepala. Gambar 36. Struktur tubuh kiton (Sumber: Campbell,dkk 2012) b. Siput Hewan ini merupakan salah satu jenis dari kelas gastropoda; gastro (perut), poda (kaki) atau disebut juga hewan yang menggunakan perut sebagai kaki atau alat gerak. Kebanyakan gastropoda memiliki satu cangkang spiral tunggal yang menjadi tempat persembunyian hewan apabila terancam. Cangkang seringkali berbentuk kerucut. c. Bivalvia Moluska dari kelas bivalvia mencakup banyak spesies tiram, kerang 80

dan remis. Bivalvia memiliki cangkang yang terbagi menjadi dua belahan. Kerang yang sesil atau diam menyekresikan benang-benang kuat yang menempelkannya lekat-lekat kebebatuan, galangan kapal dan cangkang hewan lain. Salah satu jenis kerang adalah kerang mutiara. Menurut Thayyarah (2013) bisa jadi mutiara adalah benda yang paling menakjubkan di lautan. la berada di dasar lautan, di dalam kulit kerang yang keras. la memiliki jaringan lembut seperti jaring-jaring nelayan, dengan susunan yang sangat menarik. Jaringan itu seperti kilang yang memungkinkan masuknya air, udara dan makanan ke dalam perutnya, serta memisahkan antara pasir, kerikil, dan benda-benda lainnya. Di bawah jaringan itu terdapat beberapa mulut dan setiap mulut memiliki empat bibir. Apabila sebutir pasir atau sebuan kerikil atau hewan yang berbahaya masuk ke dalam cangkangnya, kerang mutiara ini dengan cepat mengeluarkan zat lengket yang akan membungkus benda asing yang masuk tersebut. Zat lengket dan benda asing tersebut kemudian mengeras dan membentuk sebuah mutiara. d. Hewan-Hewan Tentakel Kelompok lainnya dari moluska adalah hewan-hewan yang memiliki tentakel pencengkeram pada bagian kepalanya (cephalopoda: cephal; kepala, poda; kaki) atau disebut juga hewan yang memiliki alat gerak pada bagian kepala. Contoh seperti cumi-cumi, gurita, sotong dan sebagainya. Gurita tidak memiliki otot, cakar, taring, paruh dan gigi. Meskipun demikian, ia tidak pernah mendekati mangsa-mangsanya kecuali ia berhasil menghancurkan mangsanya itu. Mangsa tersebut kadang-kadang manusia. Bentuk gurita bisa dikatakan sebagai bukti yang cukup akan adanya kemukjizatan dalam penciptaanNYA. Gurita adalah segumpal daging yang 81

lengket yang sulit dibayangkan bahwa ia adalah makhluk hidup (Thayyarah, 2013) 5. Annelida (Cacing Beruas-Ruas) Annelida adalah cacing beruas yang hidup di lautan, disebagian besar habitat air tawar dan di tanah lembap. Panjangnya berkisar dari 1 mm hingga 3 m, yaitu panjang cacing tanah australia. Annelida yang umum dikenal sebagai cacing tanah merupakan hewan yang dihargai para petani karena perannya yang membantu menggemburkan dan mengaerasi tanah sementara fesesnya memperbaiki tekstur tanah (Campbell,dkk 2012). Gambar 37. Cacing tanah australia raksasa yang dipegang oleh seorang peneliti (Sumber:www.google.com) Jenis lain dari annelida di samping cacing tanah adalah hewan yang semula telah kita kenali di awal bab sebagai hewan yang mungkin baru pertama kali kita lihat melalui buku ini yang bentuk tubuhnya menyerupai rumput laut, yaitu cacing pohon natal. Hewan ini disebut juga sebagai „penghuni tabung‟ karena struktur tubuhnya yang memiliki tabung sebagai tempat berlindung. 82

ab Gambar 38. Berbagai spesies penghuni tabung: (a) Koloni cacing pohon natal pada batuan karang, (b) Cacing kipas. (Sumber:www.google.com) Hewan lainnya yang cukup dikenali dan termasuk annelida adalah lintah. Menurut Campbell,dkk (2012) hingga abad ini, lintah sering digunakan untuk bekam atau mengeluarkan darah yang terakumulasi di dalam jaringan setelah cedera atau operasi tertentu. Bukhari meriwayatkan dari Anas, bahwa Rasulullah bersabda, “Hal terbaik yang kalian gunakan sebagai obat adalah berbekam”. Berbekam merupakan tradisi yang sudah dikenal sejak dahulu. Islam datang dan menyerukan tradisi ini, meninggikan derajatnya dan menegaskan faedahnya. Saat ini telah terdapat berbagai macam model alat untuk berbekam yang dikembangkan oleh tenaga kesehatan. 6. Nemathelminthes (Cacing gilig) Nematoda atau disebut juga cacing gilig memiliki tubuh bulat atau silinder memanjang. Cacing ini dapat ditemukan pada sebagian besar habitat akuatik, tanah, jaringan-jaringan tumbuhan yang lembap, serta sebagai parasit di dalam cairan maupun jaringan tubuh hewan lainnya. Sebagian besar nematoda berukuran mikroskopis namun juga ada yang mencapai 1 m. Tubuh runcing di ujung posterior dan tumpul di ujung anterior. Cacing filum ini sering juga disebut dengan cacing tambang karena awalnya ditemukan sebagai infeksi pada para pekerja tambang. 83

Menurut Campbell,dkk (2012) filum nematoda mencakup banyak hama pertanian penting yang menyerang akar tumbuhan. Spesies-spesies nematoda yang lain menjadi parasit bagi hewan. Manusia merupakan inang dari setidaknya 50 spesies nematoda termasuk berbagal cacing jarum dan cacing kait. Salah satu nematoda yang terkenal bereputasi buruk adalah Trichinella spiralis, cacing yang menyebabkan trikinosis. Manusia mendapatkan nematoda ini dari konsumsi daging babi atau daging lain (termasuk binatang liar seperti beruang atau walrus) yang masih mentah atau belum matang yang mengandung cacing juvenil yang membentuk kista di dalam jaringan otot. Beberapa contoh nematoda yang dapat menginfeksi manusia adalah Ascaris lumbricoides (cacing perut), Oxyuris vermicularis (cacing kremi), Ancylostoma duodenale dan Necator americanus (cacing tambang), Trichinella spiralis dan Wuchereria bancrofti. Gambar 39. Siklus hidup Ascaris lumbricoides (cacing perut) (Sumber: Roboguru-ruangguru) 84

Ascaris lumbricoides (cacing perut) dan Oxyuris vermicularis (cacing kremi) merupakan jenis cacing yang banyak menginfeksi anak-anak. Hal ini disebabkan karena anak-anak tidak selalu ingat untuk memperhatikan kebersihan terutama mencuci tangan dengan baik sebelum makan. Kedua jenis cacing ini menular melalui mulut yang masuk bersama makanan. Ascaris lumbricoides tumbuh dan berkembang di usus halus sedangkan Oxyuris vermicularis (ketika bertelur akan menempatkan telurnya dekat saluran pembuangan akhir Hal inilah yang mengakibatkan rasa gatal bagi penderitanya. Ahli parasitologi dan tenaga kesehatan medis di Indonesia telah menerapkan wajib konsumsi obat cacing 2 x dalam setahun dengan tujuan mencegah penularannya Jenis nematoda lain yang juga berbahaya yaitu Wuchereria bancrofti. Cacing ini merupakan penyebab penyakit “kaki gajah” dengan perantara (vektor) berupa nyamuk Culex quinquefasciatus. Gambar 40. Siklus hidup Wuchereria brancofti; penyebab penyakit kaki gajah (Sumber: hhtp://www.biologydiscussion.com/) 7. Artropoda 85

Para ahli zoologi memperkirakan bahwa ada sekitar satu miliar miliar (1018) artropoda yang hidup di Bumi. Sebagian besar artropoda adalah serangga. Berdasarkan kriteria keanekaragaman, persebaran dan jumlah spesies, artropoda harus dianggap sebagai filum hewan paling sukses. Tubuh artropoda sepenuhnya ditutupi oleh kutikula, suatu eksoskeleton yang terbuat dari lapisan-lapisan protein dan polisakarida bernama kitin (Campbell,dkk 2012). Artropoda terbagi atas beberapa subfylum yaitu (1) keliseriforma; laba² laut, mimi, kalajengking, caplak, tungau, dan laba-laba, (2) miriapoda; lipan dan kaki-seribu, (3) heksapoda; serangga dan kerabatnya yang berkaki enam dan tak bersayap;dan (4) krustasea; kepiting, lobster, udang, teritip, dan lain-lain. Keliseriforma memiliki tonjolan untuk menangkap makanan yang bentuknya mirip cakar dan disebut kelisera. Organ ini berfungsi sebagai capit atau taring. Satu salah contoh hewan pada subfylum ini adalah mimi (dipesisir atlantik). Sebagian besar keliseriforma yang ada saat ini adalah kelompok araknida, kelompok yang mencakup kalajengking, laba-laba, caplak, dan tungau (Campbell,dkk 2012). Gambar 41. Mimi (Limulus polyphemus) (Sumber: Flickr) 86

Salah satu hewan lainnya dalam kelompok keliseriforma adalah laba- laba. Menurut Campbell,dkk (2012) sebuah adaptasi unik dari kebanyakan laba-laba adalah kemampuan menangkap serangga dengan membangun jaring-jaring sutra; suatu protein cair. Sutra dipintal menjadi serat yang kemudian memadat. Berbagai laba-laba juga menggunakan sutra untuk keperluan yang lain: sebagai pegangan untuk melarikan diri dengan cepat, sebagai pelindung telur, dan bahkan sebagai 'pembungkus hadiah' berupa makanan yang ditawarkan oleh jantan kepada betina. Banyak laba-laba kecil juga melejitkan sutra ke udara dan membiarkan dirinya terbawa oleh angin, perilaku yang disebut 'ballooning‟. Alqur‟an menyinggung tentang laba-laba sebagaimana firman Allah berikut, \"Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling rapuh ialah rumah laba-laba, sekiranya mereka mengetahui.\" (Q.S Al-Ankabut: 41). Menurut Thayyarah (2013) beberapa kitab tafsir menjelaskan bahwa rumah laba-laba rapuh karena tidak bisa melindungi dari panas, dingin, hujan, dan angin. Ia dianggap rapuh karena ringkih dan tidak kukuh. Be- gitulah yang diungkapkan dalam beberapa kitab tafsir. Namun, seorang profesor dibidang serangga mengatakan dalam salah satu bukunya, bahwa dalam firman Allah \"seperti laba-laba yang membuat rumah\" terdapat kemukjizatan ilmiah. Yang membangun rumah adalah laba-laba betina. Laba-laba betinalah yang merangkai rumah lalu ia mempersilakan laba-laba jantan untuk masuk seraya berdiri depannya dengan gerakan-gerakan yang memesona dan nyanyian merdu agar si jantan mau masuk ke dalam rumah. 87

Setelah terjadi proses pembuahan, laba-laba betina akan memakan laba-laba jantan-jika si jantan tidak berhasil melarikan diri. Si betina pun akan memakan anak-anaknya-jika mereka tidak berhasil melarikan diri. Anak- anak laba-laba pun akan saling memakan satu sama lain. Jadi, rumah laba- laba memang rumah \"berantakan\" karena hubungan individu-individu di dalamnya rapuh, di samping bangunannya pun lemah. Dengan demikian, Al-Quran me-ngumpulkan dua kelemahan rumah laba-laba dalam satu perkataan saja. Subfylum lainnya pada artropoda adalah miriapoda, dari asal kata myria; banyak dan poda; kaki yang merupakan hewan berkaki banyak. Hewan ini memiliki sepasang antena dan tiga pasang tonjolan yang berfungsi sebagai mulut. Contoh hewan pada subfylum ini adalah kaki- seribu dan lipan. Kaki-seribu memiliki kaki yang berjumlah banyak, walaupun tidak benar-benar berjumlah seribu seperti namanya. Lipan memiliki tubuh yang bersegmen dengan bagian depan terdapat cakar yang dapat menyuntikkan racun atau bisa kepada mangsa atau sebagai pertahanan diri. Jenis yang paling banyak dari artropoda adalah kelompok serangga atau disebut juga hexapoda; hexa berarti enam dan poda berarti kaki, jadi hewan ini memiliki jumlah kaki enam. Serangga merupakan spesies terbanyak melebihi dari gabungan semua makhluk hidup lainnya. Mereka hidup dihampir semua habitat; darat, perairan tawar hingga udara. Selama perkembangannya, banyak serangga mengalamai metamorfosis yang dapat dibedakan atas metamorfosis tidak sempurna dan metamorfosis sempurna. Belalang mengalami metamorfosis tidak sempurna dengan bentuk belalang muda (nimfa) mirip dengan belalang dewasa, hanya belum memiliki sayap. Pada metamorfosis sempurna seperti yang dialami oleh kupu-kupu maka 88


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook