PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI ILMU SOSIAL Edisi Revisi III Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skrispi Fakultas Syariah UIN STS Jambi Pengantar Dekan: Dr. Sayuti, S.Ag., M.H FAKULTAS SYARIAH UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2023
TIM PENYUSUN Pelindung : Dekan Fakultas Syariah Ketua : Yudi Armansyah, M.Hum Anggota : Agus Salim, M.A., M.IR., Ph.D Dr. Irmawati Sagala, S.IP., M.Si., MSHS Yunita Elianda, S.IP., M.I.P Ghina Nabilah Efendi, S.Sos., M.I.P Editor : Irfan Harmain, S.H., M.H Desain Cover : Syafitri Handayani, S.IP Layout : Sean Popo Hardi
Pedoman Penulisan Skripsi Ilmu Sosial KATA SAMBUTAN DEKAN FAKULTAS SYARIAH UIN STS JAMBI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Segala puji dan syukur kehadirat Allah Swt, atas limpahan rahmatnya buku Pedoman Penulisan Skripsi Ilmu Sosial ini dapat diterbitkan sesuai dengan waktunya. Kami menyadari ilmu pengetahuan saat ini berkembang sangat dinamis. Berbagai perspektif dan pendekatan dalam ilmu pengetahuan mengalami berbagai perubahan, termasuk dalam ruang lingkup terkecil penelitian skripsi. Sebagai buku pedoman khusus bidang ilmu sosial, secara khusus, buku ini akan menjawab tantangan dalam pengembangan kajian ilmu sosial di Prodi Ilmu Pemerintahan. Kehadiran buku ini diharapkan dapat memberi kontribusi terhadap kualitas penulisan skripsi dan karya ilmiah mahasiswa Prodi Ilmu Pemerintahan sekaligus penguatan dalam rangka pembentukan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN STS Jambi ke depannya. Selain itu, kehadiran buku ini akan menjawab ‚kegamangan‛ selama ini tentang subtansi, ruang lingkup dan i
Fakultas Syariah UIN STS Jambi metode penelitian skripsi dalam bidang ilmu sosial yang seringkali terjadi tumpang-tindih dengan kajian ilmu hukum atau ilmu syariah, akibat belum memiliki buku panduan tersendiri. Akhirnya, atas nama Dekan Fakultas Syariah UIN STS Jambi, kami mengucapkan terima kasih kepada Tim Penyusun, Tim Revisi, Dosen, Editor dan semua pihak yang telah membantu hingga terbitnya buku ini. Semoga amal baik dari kita akan bernilai ibadah di sisi Allah Swt. Wassalamualaikum wr.wb Jambi, Juni 2023 Dekan Dr. Sayuti, S.Ag., M.H ii
Pedoman Penulisan Skripsi Ilmu Sosial PENGANTAR EDITOR Buku ini telah mengalami beberapa kali perubahan sehingga akhirnya dilakukan revisi. Pada cetakan I Edisi Revisi, muatan-muatan di dalamnya telah diperbaiki sedemikian rupa, khususnya berkenaan dengan sistematika penulisan dan contoh-contohnya, karena pada cetakan sebelumnya tidak dimuat contoh-contoh yang jelas dalam pembuatan dan penulisan sebuah karya tulis ilmiah. Sebelumnya pada cetakan II Edisi Revisi, dilakukan perbaikan Bab tentang Pengajuan Judul, Bimbingan dan Ujian Skripsi, yang dimuat pada cetakan I Edisi Revisi telah dihilangkan. Bab tersebut yang berisi tentang persyaratan dan tata cara pengajuan judul, proses bimbingan dan ujian skripsi, dipandang tidak perlu dalam buku ini, karena setiap perguruan tinggi sudah memiliki persyaratan dan tata caranya masing-masing. Pada Edisi Revisi III, dilakukan revisi hampir menyeluruh di berbagai bagian dalam buku sebelumnya. Perbaikan tersebut mulai dari Bab Persyaratan Administrasi, Bab Rancangan Proposal, Metode Penelitian, struktur isi iii
Fakultas Syariah UIN STS Jambi skripsi, wilayah kajian skripsi dan lain-lain. Perbaikan ini juga sebagai tidak lanjut dari klasifikasi metode penelitian yang berlaku di Fakultas Syariah UIN STS Jambi, yaitu yang berlatar belakang ilmu Syariah dan Hukum serta yang berlatar belakang ilmu sosial. Selanjutnya pada Edisi Revisi III ini dilakukan revisi di beberapa bagian, yaitu pada beberapa kata yang keliru dalam pengetikan, penyesuaian judul bab, isi dan perbaikan daftar pustaka. Dengan perubahan yang dilakukan terus menerus diharapkan agar buku ini dapat dipahami oleh semua kalangan masyarakat ilmiah, dan dapat pula menjadi referensi dalam pembuatan dan penulisan karya ilmiah dalam berbagai disiplin ilmu. iv
Pedoman Penulisan Skripsi Ilmu Sosial DAFTAR ISI TIM PENYUSUN SAMBUTAN DEKAN FAKULTAS SYARIAH BAB I PROSEDUR ADMINISTRASI A. Pengajuan Judul Skripsi.........................................................1 B. Pengajuan Proposal Skripsi ...................................................1 C. Lulus Ujian Proposal ..............................................................2 D. Penunjukkan Dosen Pembimbing ........................................3 E. Pengajuan Pengesahan Judul Skripsi/Riset.........................5 F. Pengajuan Ujian Skripsi .........................................................5 G. Keterangan Lulus Ujian Skripsi dan Selesai Kuliah ..........7 H. Pembuatan Ijazah....................................................................8 BAB II RANCANGAN PROPOSAL SKRIPSI A. Kajian Wilayah Keilmuan.................................................... 10 B. Judul........................................................................................ 11 C. Latar Belakang Masalah....................................................... 12 D. Rumusan Masalah ................................................................ 16 E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ....................................... 18 F. Kerangka Pikir....................................................................... 19 1. Kerangka Teoritis .......................................................... 20 2. Kerangka Operasional .................................................. 21 3. Kerangka Konseptual ................................................... 21 G. Tinjauan Pustaka (Literatur Review).................................... 22 H. Hipotesis ................................................................................ 25 I. Metode Penelitian ................................................................. 27 J. Sistematika Pembahasan...................................................... 27 K. Daftar Pustaka Sementara ................................................... 30 v
Fakultas Syariah UIN STS Jambi BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................. 31 B. Jenis Penelitian ...................................................................... 32 C. Pendekatan Penelitian.......................................................... 33 D. Jenis dan Sumber Data ......................................................... 35 E. Unit Analisis .......................................................................... 39 F. Teknik Pengumpulan Data.................................................. 47 G. Teknik Analisis Data ............................................................ 51 BAB IV RUANG LINGKUP PENELITIAN SOSIAL A. Paradigma Keilmuan............................................................ 55 B. Pendekatan Penelitian.......................................................... 57 C. Jenis Penelitian ...................................................................... 64 D. Ruang Lingkup Penelitian Ilmu Pemerintahan............... 72 BAB V KERANGKA PENULISAN SKRIPSI A. Struktur Skripsi ................................................................... 76 B. Bagian Isi .............................................................................. 82 C. Bagian Akhir Skripsi .......................................................... 88 D. Pengaturan Kertas .............................................................. 88 E. Ketentuan Check Plagiarisme ........................................... 94 F. Naskah Publikasi Jurnal..................................................... 95 G. Reference Manager ............................................................. 99 H. Penulisan Catatan Kaki...................................................... 101 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Lampiran 1: Contoh Halaman Sampul Skripsi ..................... 122 Lampiran 2: Contoh Pernyataan Keaslian .............................. 123 Lampiran 3: Contoh Persetujuan Pembimbing ...................... 124 Lampiran 4: Contoh Ceklist Kelayakan Skripsi ..................... 125 Lampiran 5: Contoh Ceklist Skripsi ......................................... 128 vi
Pedoman Penulisan Skripsi Ilmu Sosial Lampiran 6: Contoh Pengesahan Panitia Ujian...................... 131 Lampiran 7: Contoh Motto........................................................ 132 Lampiran 8: Contoh Pedoman Transliterasi Arab-Latin ...... 133 Lampiran 9: Contoh Kata Pengantar ....................................... 139 Lampiran 10: Contoh Abstrak .................................................. 142 Lampiran 11: Contoh Daftar Isi ................................................ 143 Lampiran 12: Contoh Daftar Singkatan dan Akronim.......... 145 Lampiran 13: Contoh Daftar Tabel........................................... 146 Lampiran 14: Contoh Daftar Gambar ...................................... 147 Lampiran 15: Contoh Jadwal Penelitian.................................. 148 Lampiran 16: Contoh Daftar Pustaka ...................................... 149 Lampiran 17: Contoh Daftar Informan.................................... 152 Lampiran 18: Contoh Surat Pengajuan Judul Skripsi............ 153 Lampiran 19: Contoh Surat Bukti Hasil Seminar................... 155 Lampiran 20: Contoh Daftar Hadir Seminar Proposal.......... 156 Lampiran 21: Contoh Surat Pernyataan Perbaikan Skripsi .. 157 Lampiran 22: Contoh Daftar Tanda Penyerahan Skripsi...... 158 Lampiran 23: Contoh Kartu Konsultasi Skripsi ..................... 159 Lampiran 24: Contoh Curriculum Vitae.................................. 160 vii
Pedoman Penulisan Skripsi Ilmu Sosial BAB I PROSEDUR ADMINISTRASI A. Pengajuan Judul Skripsi 1. Persyaratan. Mahasiswa dapat mengajukan judul dengan persyaratan sebagai berikut: a. Lulus Mata Kuliah Metode Penelitian Hukum/Metode Penelitian Sosial dan Bimbingan Skripsi b. Judul harus sesuai keilmuan Program Studi 2. Prosedur Pengajuan Adapun prosedur yang akan dilalui mahasiswa dalam pengajuan judul skripsi adalah sebagai berikut: a. Mengisi formulir pengajuan judul b. Menyampaikan surat permohonan judul ke Program Studi c. Kaprodi menyetujui judul (1 judul) d. Kaprodi mengeluarkan surat Usulan Dosen Pembimbing Skripsi kepada Dekan melalui Wakil Dekan I e. Jika disetujui mahasiswa menulis proposal skripsi f. Jika tidak disetujui mahasiswa mengajukan ulang surat permohonan judul B. Pengajuan Proposal Skripsi 1. Persyaratan Kegiatan ini dapat dilakukan oleh mahasiswa dengan persyaratan sebagai berikut: a. Melampirkan surat permohonan judul b. Bukti telah mengikuti minimal 10 kali seminar proposal 1
Fakultas Syariah UIN STS Jambi c. Nilai SKK telah memperoleh 40 poin d. Surat Keterangan Lolos cek plagiarisme e. Telah lunas SPP/UKT pada semester berjalan. f. Bukti Proposal lolos cek plagiarisme persentase maksimal 25% dari ketua prodi yang bersangkutan. 2. Prosedur. Sedangkan prosedur yang akan dilalui oleh mahasiswa dalam Pengajuan Proposal Skripsi adalah sebagai berikut: a. Mendapatkan pesetujuan Pembimbing Akademik b. Mengajukan proposal ke Program Studi untuk mendapatkan validasi dan verifikasi kelengkapan proposal c. Mengajukan Proposal untuk dicek plagiarisme ke prodi yang bersangkutan. d. Mengajukan proposal yang sudah divalidasi ke akademik fakultas (Sub Koordinator akademik) e. Sub Koordinator Akademik mengajukan proposal ke Dekan melalui Wakil Dekan I untuk penjadwalan Panel Seminar Proposal dan penunjukan Tim Penguji. f. Mahasiswa mengikuti panel seminar proposal pada jadwal yang sudah ditetapkan C. Pengajuan Lulus Ujian Proposal 1. Persyaratan. Kegiatan ini dapat diproses ketika mahasiswa telah selesai melaksanakan Ujian Proposal dengan persyaratan sebagai berikut: a. Foto copy Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) b. Foto copy slip pembayaran SPP pada semester berjalan c. Foto copy surat Undangan Ujian Seminar Proposal Skripsi 2
Pedoman Penulisan Skripsi Ilmu Sosial d. Foto copy daftar hadir ujian Seminar Proposal Skripsi e. Surat Pernyataan Perubahan Judul yang sudah ditandatangani penguji, pembimbing I dan pembimbing II f. Proposal Skripsi yang sudah direvisi dan disetujui (ACC) Pembimbing I dan II 2. Prosedur. Adapun prosedur dalam Pengajuan Lulus Proposal Skripsi adalah sebagai berikut: a. Mengajukan Surat Permohonan Kepada Dekan melalui Wakil Dekan I b. Melampirkan seluruh kelengkapan dokumen persyaratan terkait 3. Penulisan Jurnal Penulisan Jurnal Ilmiah sesuai dengan bidang kajian proposal skripsi sesuai dengan template penulisan jurnal. D. Penunjukkan Dosen Pembimbing 1. Syarat Pembimbing. Skripisi dibimbing oleh 2 (dua) orang dosen pembimbing. Dosen Pembimbing I bertugas terhadap koreksi dan perbaikan isi skripsi, sedangkan Pembimbing II bertugas terhadap koreksi dan perbaikan metedologi skripsi. Tetapi, dalam hal Dosen Pembimbing II memiliki keahlian di bidang kajian keilmuan skripsi, sementara Dosen Pembimbing I tidak, maka Dosen Pembimbing I bertugas terhadap koreksi dan perbaikan metedologi skripsi, sedangkan Dosen Pembimbing Pembimbing II sebaliknya. Dosen Pembimbing I memiliki kepangkatan minimal Lektor, sedangkan Dosen Pembimbing II 3
Fakultas Syariah UIN STS Jambi memiliki kepangkatan minimal Asisten Ahli yang disesuaikan. Adapun syarat penunjukan Dosen Pembimbing adalah : a. Dosen Pembimbing adalah dosen-dosen prodi yang bersangkutan atau prodi lain. b. Dosen tetap PNS telah memiliki kepangkatan minimal III/b atau minimal telah mengajar selama 2 tahun. c. Dosen Tetap Bukan PNS dan Dosen Tetap BLU minimal telah mengajar secara berturut-turut 2 (dua) tahun pada program studi yang bersangkutan d. Dosen tidak tetap, baik PNS maupun Non PNS telah mengajar secara berturut-turut minimal 2 (dua) tahun pada pada program studi yang bersangkutan 2. Prosedur Penunjukkan Pembimbing Penunjukan Pembimbing Skripsi dapat dilakukan melalui prosedur sebagai berikut: a. Mengajukan Permohonan Penunjukan Dosen Pembimbing Skripsi kepada Dekan melalui Wakil Dekan I. b. Melengkapi dokumen pengajuan pembimbing skripsi yang terdiri dari: 1) Surat Usulan Dosen Pembimbing Skripsi dari Prodi 2) Bukti Lulus Ujian Seminar Proposal Skripsi 3) Proposal Skripsi yang sudah disahkan dalam Ujian Seminar Proposal. 3. Pergantian pembimbing. Pergantian pembimbing skripsi bisa dilakukan dengan alasan bahwa dosen pembimbing: a. Berhalangan tetap b. Tidak bersedia membimbing 4
Pedoman Penulisan Skripsi Ilmu Sosial c. Tidak dapat melaksanakan tugas sebagaimana mestinya Pergantian pembimbing ini diajukan melalui Surat Permohonan Pergantian Pembimbing Skripsi yang diketahui oleh Ketua Prodi dan disampaikan kepada Dekan melalui Wakil Dekan I. E. Pengajuan Pengesahan Judul/Riset Skripsi 1. Persyaratan Kegiatan ini dapat dilakukan dengan memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut: a. Foto Copy Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) b. Foto Copy Surat Penunjukan Dosen Pembimbing c. Foto Copy Surat Keterangan Lulus Ujian Proposal Skripsi 2. Prosedur Prosedur dalam Pengajuan Pengesahan Judul/Riset Skripsi adalah sebagai berikut: a. Mengajukan Surat Permohonan kepada Dekan dengan mencantumkan tujuan dan tempat riset b. Melampirkan dokumen persyaratan terkait F. Pengajuan Ujian Skripsi 1. Persyaratan. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan melengkapi beberapa persyaratan sebagai berikut: a. Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) b. Pas Photo Warna terbaru dengan latar belakang berwarna merah ukuran 3x4 sebanyak 7 lembar (Laki- laki menggunakan Jas + Dasi dan Perempuan Pakai Kebaya) 5
Fakultas Syariah UIN STS Jambi c. Slip Pembayaran SPP semester 1 sampai terakhir d. Surat Keterangan Bebas SPP dari Bagian Perencanaan dan Keuangan Rektorat UIN STS Jambi. e. Surat Keterangan Bebas Registrasi dari Bagian Akademik dan Kemahasiswaan Rektorat UIN STS Jambi. f. Transkrip Nilai yang ditandatangani Ketua Prodi g. Konversi Nilai dari Prodi (untuk mahasiswa transfer) h. Nilai Ujian Komprehensif i. KRS dan KHS semester 1 sampai terakhir j. Surat Layak Ujian Munaqasyah/ Persetujuan Pembimbing k. Surat Undangan Seminar Proposal, Daftar Hadir Ujian dan Daftar Menghadiri Seminar Proposal Skripsi l. Surat Penunjukan Dosen Pembimbing Skripsi m. Bukti Lulus Ujian Seminar Proposal Skripsi n. Surat Pengesahan Judul Proposal Skripsi o. Surat Izin Riset dari Fakultas p. Photo Copy Ijazah/Sijil Terakhir 1 Lembar q. Piagam PPL dan KUKERTA r. Surat Keterangan Lulus Ujian Pratikum 1 sampai 5 s. Piagam Tahfizh Juz `Amma t. Piagam TOAFL dan TOEFL u. Piagam Komputer (IT) v. Photo Copy Skripsi rangkap 7 w. Bukti sudah melaksanakan bimbingan skripsi minimal 8 kali x. Cheklist Kelayakan Skripsi dari Pembimbing y. Cheklist Skripsi z. Surat Keterangan Lolos cek plagiarisme skripsi BAB II hingga penutup maksimal 25% dari Ketua Program Studi yang bersangkutan. 6
Pedoman Penulisan Skripsi Ilmu Sosial aa. Bukti Submit artikel hasil skripsi minimal pada jurnal terindeks sinta. 2. Prosedur Adapun prosedur dalam Pengajuan Ujian Skripsi dilakukan dengan: a. Mengajukan Surat Permohonan Ujian Skripsi kepada Dekan melalui Wakil Dekan I yang dilampiri bukti persyaratan yang sudah ditentukan. b. Melampirkan seluruh dokumen persyaratan Ujian Skripsi dan disusun sesuai dengan urutan persyaratan di atas. G. Keterangan Lulus Ujian Skripsi dan Selesai Kuliah 1. Persyaratan. Surat keterangan ini dapat diproses setelah melengkapi persyaratan sebagai berikut: a. Fotokopi Kartu Tanda Mahasiswa b. Fotokopi Surat Undangan Ujian Skripsi c. Fotokopi Lembar Pernyataan Keaslian d. Fotokopi Lembar Persetujuan Pembimbing/Nota Dinas e. Fotokopi Lembar Pengesahan Skripsi f. Fotokopi Berita Acara Ujian Skripsi g. Fotokopi Bukti penyerahan skripsi h. Fotokopi Check List Pembuatan Ijazah i. Fotokopi bukti pendaftaran Yudisium 2. Prosedur Dalam pengurusan Keterangan Lulus Ujian Skripsi dan Selesai Kuliah adalah sebagai berikut: a. Mengajukan surat permohonan kepada Dekan (Asli) 7
Fakultas Syariah UIN STS Jambi b. Melampirkan Persyaratan Keterangan Lulus Ujian Skripsi dan Selesai Kuliah yang disusun berdasarkan urutan di atas. 3. Publikasi Jurnal Publikasi Jurnal Ilmiah sesuai dengan bidang kajian skripsi: a. Bukti publikasi b. LoA/Accepted Jurnal H. Pembuatan Ijazah 1. Pembuatan ijazah. Kegiatan ini dapat diproses setelah mahasiswa melengkapi persaratan sebagai berikut: a. Fotokopi Kartu Tanda Mahasiswa b. Fotokopi Ijazah terakhir (Indonesia) dan Sijil/Curiculum Vitae (Malaysia & Thailand) c. Pasfoto Warna 3x4 = 5 lembar d. Bukti pernyerahan Skripsi e. Surat keterangan bebas Pustaka (Asli) 1) Perpustakaan UIN STS Jambi 2) Perpustakaan Fakultas Syariah UIN STS Jambi f. Bukti penyerahan buku ke Program Studi (Asli) g. Kwitansi pembayaran Ijazah dari bendahara fakultas Syariah yang tidak UKT (Asli) h. Fotokopi Kartu Keluarga (KK) i. Fotokopi Berita Acara Ujian Skripsi 1. Prosedur Adapun prosedur dalam pembuatan Ijazah adalah sebagai berikut: 8
Pedoman Penulisan Skripsi Ilmu Sosial a. Mengisi Form ceklis Ijazah (Form dapat diambil di bagian Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni) b. Melampirkan Persyaratan Pembuatan Ijazah yang disusun berdasarkan urutan di atas. 9
Fakultas Syariah UIN STS Jambi BAB II RANCANGAN PROPOSAL SKRIPSI A. Kajian Wilayah Keilmuan Sebelum membahas tentang struktur proposal skripsi, dibahas terlebih dahulu kajian wilayah penelitian skripsi sesuai bidang keilmuan. Hal ini penting diketahui agar penelitian yang dilakukan sesuai dengan struktur keilmuan. Sering ditemui proposal skripsi yang diusulkan, melenceng atau tidak sesuai dengan wilayah keilmuan program studinya. Secara khusus pada Program Studi Ilmu Pemerintahan UIN STS Jambi memiliki dua konsentrasi yaitu, Perencanaan Pembangunan dan Manajemen Pemerintahan Daerah. Maka usulan topik/judul skripsi harus berasal dari salah satu dua konsentrasi tersebut. Misalnya, pada kajian perencanaan pembangunan. Wilayah keilmuannya meliputi tentang kebijakan pembangunan (fisik dan non fisik) yang dilakukan oleh pemerintah. Dikaji dari aspek kebijakan perencanaan, persiapan, pelaksanaan ataupun evaluasi pembangunan.1 Sebaliknya, dalam kajian manajemen pemerintahan daerah mengkaji segi-segi administrasi, manajemen atau tata kelola pemerintahan meliputi kepemimpinan pemerintahan, kinerja aparatur, pelayanan publik, etika pemerintahan, ekologi pemerintahan dan lain sebagainya. 1 Dipilih salah satu atau keseluruhan sesuai kebutuhan penelitian. Bisa juga dipilih berdasarkan luas wilayah penelitian, misalnya jika wilayah penelitian kecil hanya satu Pemerintahan Desa, Kecamatan atau SKPD. Maka dapat mengambil seluruh aspek dalam konsep manajemen tersebut, jika wilayahnya lebih luas maka bisa saja dipilih salah satu aspek saja. 10
Pedoman Penulisan Skripsi Ilmu Sosial B. Judul Judul penelitian merupakan identitas atau ungkapan dari jiwa seluruh pemikiran yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Kemampuan merumuskan suatu judul penelitian tergantung pada berhasil-tidaknya seorang peneliti mengabstraksikan masalah yang ingin ditelitinya dengan sesederhana mungkin. Sebuah judul penelitian harus ditulis dalam kalimat yang sederhana, jelas, lugas dan menarik. Judul penelitian merupakan refleksi dari masalah yang akan diteliti. Selain itu, perumusan judul semestinya dihubungkan dengan tujuan-tujuan penelitian yang ingin dilakukan. Seorang peneliti juga harus mempertimbangkan persyaratan teknis, terutama dari aspek penggunaan bahasa. Apabila judulnya agak panjang, sebaiknya dibuatkan anak judul, sebagai penjelasan, baik yang menunjukkan pembatasan lokasi, waktu maupun metode yang digunakan. Penggunaan gaya bahasa yang baik dan kepatuhan pada pedoman tata bahasa patut pula diperhatikan. Untuk itu, penggunaan kata-kata, istilah-istilah, atau ungkapan- ungkapan yang mengandung kiasan atau bersifat muluk- muluk harus dihindari. Singkatnya, bahasa yang dipergunakan untuk merumuskan judul penelitian harus dapat dimengerti dengan mudah. Untuk merumuskan judul yang baik, Smith merumuskan beberapa karakteristik, yaitu:2 1. Peneliti menyukai judul yang dirancang/dipilih; 2. Judul tidak terlalu luas, tidak bertele-tele dan harus fokus; 2 Roger C. Smith, Smith’s Guide the Literature of the life Science, (USA: Buurgess Publishing Company, 1980), hlm. 158. 11
Fakultas Syariah UIN STS Jambi 3. Judul dibatasi dalam batasan wilayah tertentu sehingga memungkinkan diteliti ulang oleh peneliti lain sebagai pengembangan atau lanjutan; 4. Judul dibatasi secara pasti dalam waktu tertentu, wilayah tertentu dan subjek tertentu. Setelah melihat bagaimana cara untuk merumuskan judul dengan baik, berikut ini akan dikemukakan terdapat beberapa contoh judul penelitian, antara lain: 1. Upaya Pemerintah dalam Penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Jambi (Contoh tanpa anak judul) 2. Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan: Studi di Desa Sungai Duren Kabupaten Muaro Jambi (Contoh dengan anak judul) 3. Prinsip-Prinsip Clean Governance dalam Islam dan Relevansinya dalam Pembentukan Birokrasi Anti Korupsi (Contoh Library Research) C. Latar Belakang Masalah Latar belakang masalah berfungsi sebagai pengantar atau deskripsi masalah dalam penelitian, yang direduksi dari suatu pemikiran atau berdasarkan data-data awal yang diperoleh. Dalam latar belakang masalah dikemukakan data dasar yang dapat dijadikan acuan atau alasan munculnya masalah penelitian. Ia dirumuskan dalam bentuk pernyataan-pernyataan yang saling berhubungan, yang di dalamnya mengandung keunggulan, kontradiksi atau kesenjangan. Pengungkapan pernyataan itu dilakukan secara deduktif, berawal dari yang bersifat umum dan berakhir pada yang bersifat khusus. Dengan pernyataan-pernyataan itu menuntut adanya masalah atau masalah-masalah. Selanjutnya, dari pernyataan- 12
Pedoman Penulisan Skripsi Ilmu Sosial pernyataan khusus, yang juga dirumuskan dalam bentuk pernyataan-pernyataan khusus.3 Permasalahan merupakan kesenjangan antara apa yang seharusnya dengan apa yang senyatanya, antara apa yang diperlukan dengan apa yang tersedia, antara harapan dengan capaian. Di sisi lain disebut sebagai kesenjangan antara sesuatu yang diharapkan (das sollen) dengan kenyataan yang dihadapi (das sein). Suatu konsep latar belakang yang baik minimal memuat unsur-unsur pokok sebagai berikut:4 1. Situasi/keadaan yang diduga bahwa masalah yang ingin diteliti tersebut timbul. Sebagai contoh, jika ingin meneliti tentang Kebijakan Penataan Pedagang Kaki Lima, maka perlu dikemukakan situasi dan kondisi para pedagang pasar tradisional di Indonesia yang multi problem. 2. Alasan-alasan atau sebab-sebab mengapa peneliti ingin mengkaji suatu masalah tertentu secara mendalam. Misalnya, mengapa memilih masalah Sistem Pengawasan Dana Desa yang Dilakukan oleh Inspektorat Daerah. Apakah sejauh ini pengawasannya kurang optimal, kurang efektif, kurang profesional atau ada hal-hal lain yang dapat menguatkan latar belakang masalah. 3. Hal-hal yang telah diketahui atau belum diketahui mengenai masalah yang akan diteliti. Contohnya, jika ingin meneliti penerapan Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 pada Pemerintahan Desa, maka harus dikemukakan 3 Cik Hasan Bisri, Penuntun Penyusunan, hlm. 22-23. 4 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: UI Press, 1986), hlm. 99-100. 13
Fakultas Syariah UIN STS Jambi hal-hal yang telah diketahui atau belum diketahui terkait masalah tersebut. 4. Pentingnya masalah tersebut, secara teoritis ataupun praktis. Misalnya, penelitian tentang Upaya Pemerintah dalam Pencegahan Penyebaran Virus Covid-19 di Kota Jambi. 5. Penelitian yang akan dilakukan dapat memperbaharui atau mengisi ruang-ruang kosong dari bangunan penelitian yang ada. Sebagai contoh, penelitian tentang Kebijakan Pemerintah dalam Pelestarian Rumah Tuo di Desa Rantau Panjang Kabupaten Merangin. Selama ini penelitian tentang pelestarian bangunan sejarah sangat jarang dilakukan. Idealnya tema penelitian seperti ini dapat memperbaharui aspek tersebut. Di mana, dapat dilihat sikap pemangku kepentingan atas kebijakan tersebut, mulai dari pemerintah desa, masyarakat setempat, pengusaha di bidang pariwisata dan lain sebagainya. Berikut ini terdapat beberapa contoh latar belakang berdasarkan judul penelitian yang ada. 1. Judul: Penerapan Prinsip-Prinsip Good dan Clean Governance dalam Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil Kota Jambi Tahun 2018. Latar Belakang Masalah: Fakta-fakta yang menunjukkan dalam rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil di Indonesia, yang sering diwarnai manipulasi dan cenderung ke praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Namun demikian, kasus-kasus tersebut kini hampir tidak pernah terjadi lagi. Dikarenakan aspek regulasi dan sistem penerimaan pegawai negeri sipil yang sedemikian ketat. Maka, pada sistem penerimaan CPNS tersebut, merupakan sebuah upaya penerapan prinsip good dan clean governance di Indonesia. Tidak terkecuali pada sistem rekrutmen 14
Pedoman Penulisan Skripsi Ilmu Sosial pemerintah Kota Jambi tahun 2018. Di sini alasan konseptual menjadi pendukung bagi alasan faktual. 2. Judul: Efektivitas Kebijakan Peremajaan Karet di Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2018. Latar Belakang Masalah: Fakta- fakta yang menunjukkan keberhasilan atau ketidakberhasilan implementasi program peremajaan karet di Kabupaten Muaro Jambi pada tahun 2018. Fakta- fakta ketidakberhasilan tersebut, misalnya Kabupaten Muaro Jambi merupakan salah satu kabupaten yang gagal dalam program peremajaan karet dari 11 kabupaten/kota dalam Provinsi Jambi pada tahun 2018, dengan indikator hanya ada dua lokasi proyek program peremajaan karet yang berhasil dari 12 lokasi proyek. Program peremajaan karet yang terdapat di Kabupaten Muaro Jambi pada tahun tersebut disebabkan rendahnya kualitas pembibitan karet. Di sini alasan konseptual menolak alasan faktual, karena suatu kebijakan publik harus terlebih dahulu mempertimbangkan kendala (risiko) yang muncul dan harus dapat melakukan berbagai tahapannya secara baik. Kegagalan implementasi program peremajaan karet tersebut mungkin disebabkan kurang matangnya pertimbangan pada waktu perencanaan (seperti waktu pelaksanaan pembibitan yang terlalu singkat, atau besarnya jumlah bibit yang harus diselesaikan), atau mungkin kurangnya pengawasan pada waktu pelaksanaan pembibitan (seperti adanya praktek pembibitan yang tidak sesuai dengan standar). Setelah mengetahui unsur-unsur pokok dan alasan- alasan yang harus ada dalam sebuah latar belakang masalah, tentu saja yang tidak kalah penting adalah 15
Fakultas Syariah UIN STS Jambi mencari dan mengumpulkan data-data dari studi penjajakan awal, baik yang diperoleh dari bahan pustaka maupun dari lapangan. Pada dasarnya, penelitian itu dilakukan dua tahap. Tahap pertama adalah penelitian awal atau studi pendahuluan, yakni penelitian yang dilakukan guna merumuskan pertanyaan (academic problem), dan rumusan masalah (research questions). Tahap kedua adalah penelitian yang sesungguhnya, yang dilakukan guna menjawab pertanyaan yang ada dalam rumusan penelitian.5 Pada tahap pertama, minimal ada dua data pendukung yang sudah dikumpulkan, sehingga dapat mempermudah proses penyelesaian tahap kedua. D. Rumusan Masalah Dalam suatu penelitian, masalah menempati posisi sentral yang menuntut unsur-unsur lain untuk menyesuaikan diri dengannya. Salah satu unsur yang menyesuaikan diri dengan masalah penelitian adalah pertanyaan penelitian. Masalah penelitian ditempatkan setelah latar belakang masalah, kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan penelitian yang lebih spesifik. Fungsi pertanyaan untuk lebih membatasi cakupan masalah penelitian dan menjadi patokan dalam menentukan jenis-jenis data yang akan dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan itu. Selain itu masalah penelitian diungkapkan dalam bentuk kalimat-kalimat deskriptif, sedangkan pertanyaan penelitian diungkapkan dalam bentuk kalimat-kalimat pertanyaan. 5 Akh. Minhaji, Strategies for Social Research: The Methodological Imagination in Islamic Studies, (Yogyakarta: Sunan Kalijaga Press, 2009), hlm. 93. 16
Pedoman Penulisan Skripsi Ilmu Sosial Rumusan masalah hendaknya disusun secara singkat, padat, jelas, dan dituangkan dalam bentuk kalimat tanya atau sebuah pernyataan yang memerlukan jawaban. Rumusan masalah yang baik akan menampakkan variabel-variabel yang akan diteliti, atau fokus pada titik sentral penelitian. Rumusan masalah hendaknya dapat diuji baik secara teoritis maupun praktis/empiris. Rumusan masalah yang baik sekaligus juga berfungsi untuk membatasi studi serta dapat memilih dan memilah informasi/data.6 Begitu jumlah rumusan masalah sebagaimana ketentuan masalah. Mencakup variabel bebas (independent variable) dan variabel tidak bebas atau terpengaruh (dependent variable). Berikut ini terdapat beberapa contoh rumusan masalah berdasarkan judul penelitian skripsi tersebut: 1. Judul: Penerapan Prinsip-Prinsip Good dan Clean Governance dalam Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kota Jambi Tahun 2018 Rumusan Masalah: a. Bagaimana prosedur penerimaan CPNS Kota Jambi ditinjau dari prinsip good dan clean government? b. Bagaimana dampak penerapan prinsip good dan clean governance terhadap tata kelola pemerintahan di Kota Jambi ? 2. Judul: Kebijakan Pemerintah dalam Pelestarian Rumah Tuo di Desa Rantau Panjang Kabupaten Merangin Rumusan Masalah: a. Bagaimana kondisi dan pengelolaan Rumah Tuo di Desa Rantau Panjang Kabupaten Merangin b. Bagaimana kebijakan pemerintah dalam melestarikan Rumah Tuo di Desa Rantau Panjang Kabupaten Merangin? 6 Imam Suprayogo dan Tobroni, Metodologi Penelitian Sosial-Agama, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), hlm. 129. 17
Fakultas Syariah UIN STS Jambi E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Tujuan penelitian pada hakikatnya mengungkapkan apa yang hendak dicapai oleh peneliti. Tujuan-tujuan ini ada yang bersifat umum dan ada pula yang bersifat khusus. Dalam bentuk lain, ada tujuan-tujuan utama dan ada tujuan-tujuan sekunder, lazimnya hal tersebut disusun berjenjang (hirarkis) menurut urutan prioritas. Biasanya tujuan penelitian tergantung pada: luas ruang lingkup penelitian, pusat perhatian peneliti, jangka waktu, biaya, dan tenaga yang ada.7 Berikut ini terdapat beberapa contoh tujuan penelitian berdasarkan rumusan masalah, yaitu: 1. Rumusan Masalah: a. Bagaimana prosedur penerimaan CPNS Kota Jambi dalam tinjauan prinsip good dan clean governance? b. Bagaimana dampak penerapan prinsip good dan clean governance terhadap tata kelola pemerintahan di Kota Jambi? Tujuan Penelitian: a. Ingin mengetahui dan memahami prosedur penerimaan CPNS Kota Jambi ditinjau dari prinsip good dan clean governance?; b. Ingin menganalisis dampak penerapan prinsip good dan clean governance terhadap tata kelola pemerintahan di Kota Jambi? 2. Rumusan Masalah: a. Bagaimana penerapan program peremajaan karet di Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2018? b. Bagaimana efektivitas kebijakan peremajaan karet di Kabupaten Muaro Jambi tahun 2018 ? Tujuan Penelitian: a. Untuk mendiskripsikan penerapan program peremajaan karet di Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2018; b. Untuk melihat efektivitas kebijakan program peremajaan karet di Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2018. 7 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, hlm. 18-19. 18
Pedoman Penulisan Skripsi Ilmu Sosial Sebagaimana halnya dengan tujuan penelitian ialah kegunaan penelitian yang mencakup dua aspek, yaitu akademis dan praktis/terapan. Kegunaan akademis menjadikan penelitian sebagai sumber diskusi atau seminarium kalangan terkait, misalnya para tenaga pengajar atau civitas akademika. Sedangkan kegunaan praktis/ terapan adalah menjadikan penelitian sebagai dasar berbagai even ilmiah seperti lokakarya, rapat/ pertemuan instansi pemerintah maupun swasta, revisi kebijakan/ peraturan, manajemen, lintas institusi, serta partisipasi masyarakat.8 Kegunaan praktis bagi peneliti dapat berupa pengalaman praktis dalam bidang penelitian. Kegunaan penelitian bagi lembaga atau masyarakat tertentu dapat memberikan kontribusi dalam pemecahan problem-problem lembaga atau masyarakat tertentu. F. Kerangka Pikir Kerangka berpikir adalah sebuah model atau gambaran berupa konsep yang didalamnya menjelaskan tentang hubungan antara variabel yang satu dengan varibel yang lainnya. Adapun langkah-langkah dalam penyusunan kerangka berpikir adalah sebagai berikut: 1. Menentukan sebuah variabel penelitian yang lebih detail 2. Membaca hasil-hasil penelitian terdahulu 3. Deskripsikan teori dan hasil penelitian 4. Menganalisis teori dan hasil penelitian secara kritis 5. Mengkomparasi teori dan hasil penelitian 6. Sintesa kesimpulan 8 Rusmin Tumanggor, \"Acuan Dasar Proposal Penelitian: Refleksi atas Pelbagai Proposal\", hlm. 99. 19
Fakultas Syariah UIN STS Jambi 7. Kerangka Berpikir Dari kerangka berpikir ini setidaknya akan menghasilkan tiga konsep turunan yaitu: 1. Kerangka Teoritis Kerangka teoritis adalah salah satu jenis kerangka yang didalamnya menegaskan tentang teori9 yang dijadikan sebagai landasan serta digunakan untuk menjelaskan fenomena yang sedang diteliti. Teori berfungsi sebagai eksplanasi (penjelasan), ekplorasi (penjelajah), prediksi (meramalkan), dan kontrol (pengendali). Teori dipakai sebagai acuan dalam merumuskan hipotesis penelitian (tradisi kuantitatif), dan teori dapat juga menjadi pisau analisa dalam pemaknaan temuan penelitian (tradisi kualitatif).10 Penggunaan teori sebaiknya tidak didasarkan pada kuantitas (jumlahnya yang banyak), melainkan kedalaman teori yang digunakan sesuai fungsinya tersebut. Sebagai contoh, judul penelitian Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan: Studi di Desa Sungai Duren Kabupaten Merangin. Maka setidaknya, ada dua teori yang digunakan, yaitu 1. Partisipasi masyarakat; 2. Pembangunan. Teori tersebut dinarasikan tidak perlu ditulis secara detail dan panjang, cukup diambil intisari dari teori-teori tersebut, asal maksud dan tujuannya tidak bias. Masing-masing teori 9 Kerangka teori berupa pemikiran, pendapat, nilai-nilai, norma-norma, pranata-pranata sosial, peristiwa-peristiwa, dan perilaku manusia. Cik Hasan Bisri, Penuntun Penyusunan..., hlm. 40. 10 Anik Ghufron, ‛Pedoman Penyusunan Proposal‛, makalah dipresentasikan pada kuliah Metodologi Penelitian di Program Doktor UIN Yogyakarta di Jambi, tanggal 25-26 Januari 2010, hlm. 1. 20
Pedoman Penulisan Skripsi Ilmu Sosial sekurangnya mengutip dari tiga referensi/pendapat tokoh yang berbeda berkenaan dengan teori tersebut. 2. Kerangka Operasional Kerangka operasional adalah sebuah kerangka yang di dalamnya menjelaskan tentang variabel yang diperoleh dari konsep-konsep yang sudah dipilih dan juga menunjukkan adanya hubungan antara variabel data tersebut. Kerangka operasional tersebut secara eksplisit menjelaskan variabel judul, antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dalam banyak kasus, para peneliti tidak dapat membedakan antara kerangka teori dengan kerangka konseptual. Misalnya, ditemukan pada sub bab kerangka teori namun penjabarannya berupa kerangka operasional. Contoh judul: Penerapan Prinsip-Prinsip Good dan Clean Governance dalam Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kota Jambi Tahun 2018. Terkadang hanya menjelaskan tentang pengertian pemerintahan yang baik dan bersih, pengertian PNS, pemerintah daerah dan lain sebagainya. 3. Kerangka Konseptual Kerangka konseptual adalah sebuah kerangka yang didalamnya menjelaskan konsep yang terdapat pada asumsi teoritis, yang kemudian digunakan untuk mengistilahkan unsur yang terdapat dalam objek yang akan diteliti serta menunjukkan adanya hubungan antara konsep tersebut. Kerangka konseptual biasanya berangkat dari judul yang diajukan dengan disertai dengan arah pembahasan yang akan diteliti. 21
Fakultas Syariah UIN STS Jambi G. Tinjauan Pusataka (Literatur Review) Tinjauan pustaka atau literatur review adalah sebuah penelusuran penelitian terdahulu yang memiliki kaitan langsung atau tidak langsung dengan permasalahan penelitian yang diangkat. Tinjauan pustaka sangat diperlukan sebelum peneliti menemukan permasalahan. Harus dipahami bahwa tinjauan pustaka harus dimasukkan pada jenis penelitian lapangan (field research) dan jenis penelitian pustaka (library research). Pada dasarnya tinjauan pustaka mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut: 11 1. Menyediakan kerangka konsepsi atau kerangka teori bagi penelitian yang direncanakan. 2. Menyediakan informasi terkait penelitian-penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan. Hal ini penting untuk menghindari terjadinya pengulangan (duplikasi) dan membimbing peneliti tentang apa yang perlu diselidiki lebih lanjut. 3. Memberikan informasi tentang metode-metode penelitian, termasuk mengenai populasi dan sampel, instrument pengumpulan data, dan perhitungan statistik, dan sebagainya, yang digunakan pada penelitian-penelitian sebelumnya. Pada gilirannya hal ini dapat meminimalisasi ketergantungan pada bimbingan dari pembimbing karena pertanyaan yang akan dijawab dapat dijawab melalui telaah pustaka yang dilakukan pada tahap awal penelitian. 4. Menyediakan berbagai temuan dan kesimpulan- kesimpulan dari penelitian terdahulu yang dapat dihubungkan dengan penelitian dan kesimpulan peneliti. 11 Imam Suprayogo dan Tobroni, Metodologi Penelitian Sosial-Agama, hlm. 130-131. 22
Pedoman Penulisan Skripsi Ilmu Sosial 5. Menambah rasa percaya diri peneliti, sebab melalui telaah pustaka semua bangunan terkait penelitian telah tersedia, sehingga peneliti dapat menguasai berbagai informasi mengenai subjek tersebut. Dengan melakukan penelusuran terhadap penelitian terdahulu, dapat diidentifikasi posisi dan peranan penelitian yang sedang dilakukan dalam konteks permasalahan yang lebih luas dan sumbangan yang mungkin dapat diberikan bagi perkembangan ilmu pengetahuan terkait. Perlu dicatat, pustaka yang diambil sepatutnya menganut tiga prinsip: sumber primer, mutakhir, dan relevan.12 Untuk menyusun tinjauan pustaka, peneliti dapat menempuh sejumlah teknik dan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Uraikan secara sistematis hasil-hasil penelitian terdahulu yang ada relevansinya dengan permasalahan penelitian yang akan dilakukan. 2. Kemukakan posisi penelitian yang akan dilakukan dalam kaitannya dengan penelitian terdahulu. Umpamanya, memperkuat, menyempurnakan, mengambil aspek lain, mengkritik atau menolak hasil penelitian terdahulu. Bisa jadi permasalahan yang diangkat belum pernah diteliti, dan sudah diteliti tetapi belum terjawab secara memuaskan, atau mengkaji masalah yang sama dengan teori pendekatan yang berbeda. 3. Pada bagian akhir telaah pustaka, perlu dikemukakan kerangka berpikir/ pandangan yang digunakan peneliti berdasarkan teori atau perspektif yang dipakai. Dengan cara ini, pembaca akan segera memahami jalan pikiran, 12 Imam Suprayogo, Op.cit., hlm. 132. 23
Fakultas Syariah UIN STS Jambi perspektif dan hasil yang akan dicapai sekaligus membedakannya dengan penelitian sebelumnya. Dengan demikian, intinya ada dua fungsi tinjauan pustaka, yaitu: Pertama, sebagai bentuk inventarisasi terhadap karya-karya tulis ilmiah sebelumnya, baik dalam tema yang sama maupun dalam tema yang searah. Kedua, untuk memposisikan judul penelitian yang dibahas terhadap karya-karya tulis ilmiah sebelumnya. Pada fungsi pertama, peneliti berupaya sedetail mungkin menginventarisasi karya-karya tulis ilmiah sebelumnya, baik dalam tema yang sama maupun dalam tema yang searah, untuk dimasukkan dalam tinjauan pustaka. Adapun hal-hal yang diambil dari karya-karya tulis ilmiah sebelumnya meliputi: 1. Nama peneliti/penulis (orang atau lembaga), 2. Judul penelitian/tulisan/buku, 3. Penerbit dan tahun terbit (karya tulis ilmiah yang diterbitkan), 4. Lembaga dan tahun di mana karya tulis ilmiah disahkan (misalnya nama perguruan tinggi dan tahun pengesahan bagi skripsi yang tidak diterbitkan), dan 5. Spesifikasi isi atau kesimpulan dari masing-masing karya-karya tulis ilmiah yang diinventarisasi. Sementara pada fungsi kedua, peneliti menjelaskan posisi penelitiannya terhadap karya-karya tulis ilmiah sebelumnya yang sudah diinventarisasi. Dalam hal ini, peneliti dapat menjelaskan bahwa penelitiannya akan memperkuat atau menyempurnakan penelitian sebelumnya, mengkritik atau menolak hasil penelitian sebelumnya yang dinilai keliru, atau bahkan sama sekali menjelaskan perbedaan dengan penelitian sebelumnya apabila memang tidak ditemukan adanya penelitian yang 24
Pedoman Penulisan Skripsi Ilmu Sosial sama. Biasanya jika tinjauan pustaka digunakan untuk menjelaskan adanya perbedaan dengan penelitian sebelumnya, seringkali kata yang digunakan adalah ‛Jika Usman meneliti dalam hal A, Imran meneliti masalah B, dan Anita meneliti masalah C, maka peneliti akan membahas masalah D.‛ H. Hipotesis Hipotesis pada dasarnya merupakan kesimpulan teoritis atau sementara dalam penelitian. Dengan kata lain, hipotesis adalah jawaban sementara atas pertanyaan penelitian yang diajukan terhadap masalah yang telah dirumuskan. Hipotesis ini sebagai hasil akhir dari proses berfikir deduktif (logika deduktif). Logika deduktif adalah menganut asas koherensi, mengingat premis merupakan informasi yang bersumber dari pernyataan yang telah teruji kebenarannya, maka hipotesis yang dirumuskan akan mempunyai derajat kebenaran yang tidak jauh berbeda dengan premis. Premis adalah dasar pikiran atau alasan.13 Terdapat perbedaan pendapat apakah setiap permasalahan harus ada hipotesisnya atau tidak. Di satu pihak, ada yang berpendapat apabila peneliti tidak memiliki opini tentang hasil penelitiannya, maka tidak diperlukan adanya hipotesis. Di pihak lain, menyatakan dalam keadaan seperti ini, peneliti harus menyatakan hipotesis nolnya, dengan kata lain, peneliti harus mengajukan hipotesis yang menyatakan bahwa tidak ada sesuatu yang terjadi secara bermakna dalam penelitian yang akan dilakukannya. Oleh karena itu, biasanya, hipotesis hanya dibutuhkan dalam 13 Kamus Inggris-Indonesia, John M. Echols dan Hassan Shadily, hlm. 444. 25
Fakultas Syariah UIN STS Jambi sebagian jenis penelitian lapangan, khususnya dalam bentuk penelitian yang menggunakan analisis statistik. Jika dilihat dari segi jenisnya, pada dasarnya hipotesis terbagi menjadi dua jenis, yaitu: 1. Hipotesis penguji, lebih merupakan instrumen teori untuk diuji kebenarannya secara empiris, apakah hipotesis itu diterima atau ditolak. Hipotesis penguji (statiscal hypothesis) dikenal juga sebagai hipotesis nihil (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha). Contoh Ho tidak ada perbedaan antara<.., dengan <.., Sedangkan hipotesis Ha biasanya dirumuskan‛ lebih besar dari<. Lebih kecil dari<<<.‛Hipotesis alternatif dirumuskan dalam bentuk adanya hubungan antara X dan Y, atau dalam bentuk adanya perbedaan keadaan antara dua variabel. 2. Hipotesis kerja (research hypothesis), merupakan rumusan atau tanggapan mengenai arah penelitian dan bukan mengenai hasil penelitian. Contoh : Jika <<, maka<<<., Jika tidak ada fakta X, maka tentu ada juga fakta Y. dalam hal ini, X disebut variabel penyebab, dan Y merupakan variabel akibat.14 Peneliti yang menggunakan hipotesis kerja sejak awal penelitian lapangan akan aktif menyusun hipotesis kerja dalam rangka pembentukan teori kreatifian tersebut mencakup baik penyusun hipotesis kerja baru maupun verifikasi hipotesis kerja melalui perbandingan antar kelompok. Hipotesis kerja baru terus menerus diusahakan agar dapat ditemukan.15 14 Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, hlm. 110. 15 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, hlm. 64-65. 26
Pedoman Penulisan Skripsi Ilmu Sosial I. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya memuat garis besar tentang kegiatan pengumpulan dan pengolahan data penelitian, mulai dari penentuan jenis penelitian hingga tahap laporan. Metode penelitian terdiri dari jenis penelitian, obyek penelitian, sumber data penelitian, teknik pengumpulan data dan serta analisis dan intepretasi data. (Secara rinci dijelaskan pada berikutnya) J. Sistematika Penulisan Untuk mendapatkan pemahaman secara runtut, pembahasan dalam penulisan skripsi ini akan disistematisasi sebagai berikut: Pembahasan diawali dengan proposal skripsi sebagai pendahuluan. Proposal ini pada hakikatnya menjadi pijakan bagi penulisan skripsi, baik yang mencakup background, pemikiran tentang tema yang dibahas, dengan sub bab Latar Belakang Masalah. Pengungkapan latar belakang masalah lebih dimaksudkan untuk melihat muara permasalahan yang dianggap menarik untuk dibahas dalam penulisan ini, alasan pemilihan tokoh yang dianggap representatif, serta arah pembahasan yang menjadi inti penulisan. Inti atau pokok permasalahan dalam pembahasan diperlihatkan dalam Rumusan Masalah. Kemudian dengan memandang bahwa penulisan suatu karya ilmiah tidak bisa dilepaskan dari kegunaannya berupa kontribusi yang diberikan dari pemaparan pembahasan serta seberapa jauh kegunaannya bagi penelitian akademik berikutnya, Tujuan dan Kegunaan Penelitian perlu diungkap menjadi suatu sub bab tersendiri. 27
Fakultas Syariah UIN STS Jambi Untuk melihat orisinalitas dan otentitas tulisan dan tema yang diangkat, dirasakan perlu melakukan Tinjauan Pustaka. Tinjauan Pustaka merupakan aktivitas menelusuri penelitian- penelitian atau tulisan lampau yang mempunyai kaitan dengan topik yang diangkat dalam tulisan ini. Tujuan dari penelusuran ini tidak lain adalah untuk melihat bahwa topik atau bahasan utama yang diangkat dalam tulisan saat ini belum pernah dilakukan oleh penulis atau peneliti sebelumnya, yang demikian akan terhindar dari asumsi duplikasi atau plagiasi karya ilmiah. Persoalan teknik atau metode dan landasan pijakan teori penulisan diulas dalam sub Metode Penelitian. Sub bab ini lebih banyak terkait dengan permasalahan metolodogik, yang menjadi pijakan dan pendekatan yang ditempuh penulis. Ini penting untuk memberikan dan memperlihatkan poros dan sudut cara pandang yang diambil penulis, sehingga penulisan ini lebih terarah dan terfokus. Contoh untuk judul skripsi dengan jenis kualitatif, Penerapan Prinsip Good dan Clean Governance dalam Penerimaan Pegawai Negeri Sipil Kota Jambi Tahun 2018. Karena penelitian tentang kepegawaian di lingkungan pemerintah Kota Jambi. Maka objek penelitiannnya adalah Badan Pembinaan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kota Jambi. Dengan sistematika penulisan skripsinya sebagai berikut: Bab I mencakup Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan dan Kegunaan Penelitian, Kerangka Teori, Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan. Bab II dipaparkan Konsep Good and Clean Governance, Sistem Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di 28
Pedoman Penulisan Skripsi Ilmu Sosial Indonesia, Regulasi Tentang Pegawai Negeri Sipil dan Model Pembinaan PNS di Indonesia. Bab III mendeskripsikan Wilayah Kajian Penelitian yaitu, Badan Pembinaan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kota Jambi meliputi Visi dan Misi, Struktur Organisasi, Tugas, Pokok dan Fungsi dan Data Kepegawaian (Usia, Jenis Kelamin, Pendidikan, Golongan dan Jabatan). Bab IV inti analisa skripsi yaitu, Prosedur Penerimaan CPNS di Kota Jambi dan Dampak Penerapan Prinsip Good dan Clean Governance Terhadap Tata Kelola Pemerintahan di Kota Jambi. Pembahasan ini diakhiri dengan Bab V: Bab Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran-saran serta dilengkapi dengan daftar pustaka, lampiran dan Curriculum vitae. Berikut contoh judul penelitian jenis kuantitatif, Persepsi Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Jambi dalam Kebijakan Work From Home di Masa Pandemi Covid-19. Dengan objek penelitian di kantor Walikota Jambi. Adapun sistematika penulisan skripsinya adalah sebagai berikut: Bab I Pendahuluan mencakup Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan dan Kegunaan Penelitian, Kerangka Teori, Tinjauan Pustaka, Hipotesis Penelitian dan Sistematika Penulisan Bab II Metode Penelitian membahas tentang Tempat dan Waktu Penelitian, Rancangan Penelitian, Populasi dan Sampel Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data, Hipotesis Statistik dan Jadwal Penelitian Bab III Kajian Wilayah Penelitian yaitu, Pemerintah Kota Jambi meliputi Visi dan Misi, Tugas Pokok dan Fungsi serta 29
Fakultas Syariah UIN STS Jambi Data Kepegawaian (Usia, Jenis Kelamin, Pendidikan, Golongan dan Jabatan). Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan meliputi Deskripsi Data, Pembahasan Hasil Penelitian dan Implikasi Bab V Penutup mencakup Kesimpulan, Saran-Saran dan Rekomendasi K. Daftar Pustaka Sementara Dalam setiap penelitian, referensi penting untuk menunjukkan sumber atau rujukan yang digunakan untuk penelitian. Referensi dapat ditunjukkan melalui penulisan literatur daftar pustaka atau bibiliografi. Di sini tidak dibedakan istilah-istilah tersebut karena semua istilah tersebut menunjukkan kepada referensi yang digunakan oleh peneliti. Adapun yang terpenting, bahwa semua literatur yang dikutip sebagai sumber penelitian harus dicantumkan dalam daftar bacaan. Sedangkan literatur yang sifatnya memberi wawasan dan tidak langsung dijadikan sebagai referensi dalam penelitian boleh dicantumkan boleh juga tidak dicantumkan. Adapun jumlah bahan pustaka sementara, untuk jenis penelitian pustaka minimal delapan (10) buah literatur, dan untuk jenis penelitian lapangan minimal berjumlah lima (5) buah literatur. Namun untuk bahan pustaka skripsi yang lengkap, maka bagi jenis penelitian pustaka minimal 25 buah literatur, dan bagi jenis penelitian lapangan minimal berjumlah 15 buah literatur. Sungguhpun demikian, sangat dianjurkan bagi peneliti untuk memperbanyak bahan pustaka, terutama yang berasal dari jurnal guna memperkuat argumentasi akademik. 30
Pedoman Penulisan Skripsi Ilmu Sosial BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Tempat dan waktu penelitian dapat dimuat pada metode penelitian. Apabila judul penelitian atau judul skripsi tidak secara jelas menggambarkan mengenai di mana tempat dan kapan waktu penelitian dilakukan. Berikut ini dapat dibedakan antara judul mana yang secara jelas dan tidak secara jelas menggambarkan mengenai di mana tempat dan kapan waktu sebuah penelitian dilaksanakan: Contoh 1: Efektivitas Pelayanan Administrasi Masa Pandemi Covid-19 di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Jambi Tahun 2020 Contoh 2: Persepsi Masyarakat Tentang Kinerja Aparatur Sipil Negara pada Pemerintah Kabupaten Sarolangun Untuk judul pada contoh 1 di atas, sub bab atau bagian Tempat dan Waktu Penelitian tidak perlu dicantumkan dalam penelitian atau skripsi, karena judul tersebut sudah secara jelas menggambarkan mengenai di mana tempat dan kapan waktu penelitian dilakukan, yakni penelitian bertempat di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Jambi, dan dilakukan pada tahun 2020. Namun untuk judul pada contoh 2 di atas, sub bab atau bagian Tempat dan Waktu Penelitian harus dicantumkan dalam 31
Fakultas Syariah UIN STS Jambi penelitian atau skripsi, karena judul tersebut tidak secara jelas menggambarkan mengenai di mana tempat dan kapan waktu penelitian dilakukan. Walaupun judul pada contoh 2 di atas sudah menggambarkan bahwa penelitian akan dilakukan diwilayah Pemerintahan Kabupaten Sarolangun, tetapi tidak dijelaskan pada tahun berapa penelitian dilakukan dan pembatasan bidang apa saja yang akan diteliti. Oleh karena itu pada Sub bab atau bagian Tempat dan Waktu Penelitian harus disebutkan di mana tempat (Nama Dinas/Kantor Pemerintah/Sampel) dan kapan waktu penelitian dilakukan (misalnya: tahun 2020, atau pada bulan Oktober dan Desember tahun 2020). Jika penelitian atau skripsi memuat sub bab atau bagian Unit Analisis, maka selain menjelaskan mengenai di mana tempat penelitian dilakukan, penjelasan mengenai kapan waktu penelitian dilakukan dapat dimasukkan dalam sub bab atau bagian ini. Jadi, sub bab atau bagian Tempat dan Waktu Penelitian tidak perlu dicantumkan dalam penelitian atau skripsi yang memuat Sub bab atau bagian Unit Analisis. Oleh karena itu, untuk mempermudah penulisan dan menghindari terjadinya pemborosan kalimat, judul penelitian jenis lapangan harus secara jelas menggambarkan mengenai di mana tempat dan kapan waktu penelitian dilakukan. B. Jenis Penelitian Jenis penelitian ditentukan dari bentuk penelitian yang akan dilaksanakan. Dalam penulisan skripsi, jenis penelitian setidaknya dapat dilihat dari jenis data dan analisis yang digunakan yaitu, kualitatif dan kuantitatif. Perbedaan mendasar dari kedua jenis penelitian ini bentuknya yang 32
Pedoman Penulisan Skripsi Ilmu Sosial menggunakan kata-kata (kualitatif) dan angka-angka (kuantitatif). Dapat dilihat juga dari paradigma penelitian yang digunakan, apakah bersifat kualitatif, kuantitatif atau menggunakan dua paradigma sekaligus (mixing method). Dilihat sepintas, kedua pendekatan ini nampak kontras. Penelitian kualitatif dalam mengumpulkan dan menganalisis data tidak berdasarkan angka-angka, tetapi bukan berarti tidak boleh memakai angka dalam menerangkan gejala. Sementara pendekatan kuantitatif baik dalam pengumpulan maupun analisis data, metode pokok yang digunakannya ialah statistik yang berupa penghitungan angka-angka. Jika dihubungan dengan jenis penelitian lapangan (field research), maka pendekatan penelitian dapat dilakukan melalui pendekatan kualitatif dan kuantitatif, sedangkan pada jenis penelitian pustaka (library research) hanya menggunakan pendekatan kualitatif saja. Adapun pada jenis penelitian laboratorium (laboratory research), pendekatan penelitian yang digunakan hanyalah pendekatan kuantitatif saja. C. Pendekatan Penelitian Setidaknya ada dua pendekatan penelitian yang didasarkan pada jenis data yang digunakan yaitu, pendekatan kualitatif dan kuantitatif. 1. Pendekatan Penelitian Kualitatif Penelitian kualitatif dapat dihubungkan dengan lima jenis pendekatan yang digunakan bagi penulisan skripsi, yaitu penelitian kualitatif dengan kategori penelitian biografi (narative), fenomenologi, grounded theory, etnografi dan studi 33
Fakultas Syariah UIN STS Jambi kasus.16 Penelitian kualitatif fenomenologi juga disebut dengan penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Soerjono Soekanto, penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud memberikan data yang seteliti mungkin tentang manusia, keadaan, atau gejala-gejala lainnya.17 Pendapat tersebut diperkuat lagi oleh Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi, yang menyatakan bahwa penelitian deskriptif mempunyai dua tujuan, yaitu: a. untuk mengetahui perkembangan sarana fisik tertentu atau frekwensi terjadinya suatu aspek fenomena sosial tertentu, dan b. untuk mendeskripsikan secara terperinci fenomena sosial tertentu seperti interaksi sosial, sistem kekerabatan, dan sebagainya. Penelitian seperti ini biasanya dilakukan tanpa hipotesis yang dirumuskan secara ketat.18 Contoh penelitian kualitatif dengan judul penelitian: Kebijakan Pemerintah dalam Pelestarian Rumah Tuo di Desa Rantau Panjang Kabupaten Merangin. Penelitian dengan pendekatan kasus tentang kebijakan pelestarian Rumah Tuo di Desa Rantau Panjang Kabupaten Merangin. Di mana Rumah Tuo telah lama ditetapkan pemerintah sebagai cagar budaya benda yang telah berusia sekitar 700 tahun. 2. Pendekatan Penelitian Kuantitatif Adapun contoh penelitian kuantitatif dengan judul: Persepsi Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Jambi dalam Kebijakan 16 John W. Creswell, Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing Among Five Tradition, Second edition, (London: SAGE Publications, 2007), p. 53-84. 17 Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, hlm. 10. 18 Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survay, (Jakarta: LP3ES, 1989), hlm. 4. 34
Pedoman Penulisan Skripsi Ilmu Sosial Work From Home di Masa Pandemi Covid-19. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan pendekatan kuantitatif. Dengan pendekatan kuantitatif maka akan digali data-data empirik yang memungkinkan peneliti untuk melihat kecenderungan umum yang melatarbelakangi persepsi ASN Kota Jambi melalui penganalisaan data-data dan angka. Penggunaan pendekatan kuantitatif ini mempermudah peneliti untuk menganalisis korelasi antara berbagai variabel terukur, yang pada akhirnya memudahkan pelaksanaan penelitiannya. Penelitian tentang persepsi mewajibkan peneliti harus mengukur pandangan ASN yang sangat beragam, karena itu peneliti harus mengambil generalisasi dari persepsi-persepsi tersebut, dan proses ini lebih cocok kalau dilakukan dengan metode kuantitatif. Dalam hal ini, instrumen pengumulan data yang digunakan adalah metode survey. Metode ini dipakai untuk mengumpulkan data secara langsung karena yang menjadi populasi sangat besar untuk diobservasi secara langsung. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian penjelasan (explanatory research) sebab dalam penelitian ini dilakukan pengujian terhadap hubungan kausal antara beberapa variabel berdasarkan hipotesis penelitian. D. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data Secara umum jenis data dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu data primer dan data sekunder. Data Primer adalah data pokok yang diperlukan dalam penelitian, yang diperoleh secara langsung dari sumber atau dari lokasi objek penelitian, atau keseluruhan data hasil penelitian yang 35
Fakultas Syariah UIN STS Jambi diperoleh di lapangan. Data primer tidak diperoleh melalui sumber perantara atau pihak kedua dan seterusnya. Adapun data sekunder adalah data atau sejumlah keterangan yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui sumber perantara. Data ini diperoleh dengan cara mengutip dari sumber lain, sehingga tidak bersifat authentik, karena sudah diperoleh dari tangan kedua, ketiga, dan seterusnya. Contoh bentuk data primer dengan tema penelitian, Efektivitas Pelayanan Pemerintahan di Masa Pandemi Covid-19: Studi di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Sarolangun. Data primer pada penelitian kualitatif yang bersumber langsung dari lokasi penelitian yaitu, kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Sarolangun, baik data yang dikumpulkan dari observasi, wawancara ataupun dokumentasi. Sebaliknya, dengan tema penelitian yang sama data sekunder diperoleh secara tidak langsung terkait pelayanan administrasi di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Sarolangun yang sumbernya berasal dari media berita cetak atau elektronik, laporan kinerja pemerintahan, atau dari informan (masyarakat) yang pernah melakukan proses pelayanan administrasi di masa pandemi Covid-19. Namun, wawancara dilakukan tidak dilokasi penelitian yang telah ditetapkan. 36
Pedoman Penulisan Skripsi Ilmu Sosial Tabel 1 Persesuaian Bentuk Data, Instrumen Pengumpulan Data dan Sumber Data No. Bentuk Data Instrumen Sumber 1 Jawaban responden Pengumpulan Data Data Kuesioner/Angket Responden 2 Informasi/hasil Wawancara/ Informan wawancara Interview Peristiwa- peristiwa 3 Benda atau catatan- Observasi atau kejadian- catatan kejadian kejadian Arsip- 4 Catatan atau bahan Dokumentasi arsip, manuskrip yang tidak atau dokumen- diterbitkan atau dokumen hanya untuk Literatur Pustaka kepentingan internal suatu institusi 5 Pendapat-pendapat Studi Literatur atau teori-teori Dengan demikian, apabila peneliti menggunakan teknik kuesioner maka sumber datanya berupa responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti. Apabila peneliti menggunakan teknik wawancara maka sumber datanya berupa informan, yaitu orang yang 37
Fakultas Syariah UIN STS Jambi memberi informasi atas permintaan atau permohonan yang diajukan peneliti. Apabila peneliti menggunakan teknik observasi maka sumber datanya peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian selama observasi berlangsung. Apabila peneliti menggunakan teknik dokumentasi maka sumber datanya berupa dokumen-dokumen. Adapun jika peneliti menggunakan teknik studi literatur maka sumber datanya berupa literatur-literatur pustaka. 2. Sumber Data Sumber data primer diperoleh dari objek atau lokasi penelitian berupa hasil observasi, wawancara atau dokumen. Sebaliknya, sumber data sekunder diperoleh dari sumber lain atau data tidak langsung yang berkenaan dengan tema penelitian berupa buku, laporan, catatan dan lain sebagainya hasil dari penelusuran data. Sumber data berupa informan (kualitatif) dan responden (kuantitatif) dikatakan juga sebagai sumber data berupa orang (person). Sumber data peristiwa-peristiwa atau kejadian- kejadian selama observasi berlangsung dikatakan juga sebagai sumber data berupa tempat (place). Sedangkan sumber data berupa dokumen-dokumen atau berupa literatur-literatur pustaka dikatakan juga sebagai sumber data berupa huruf, angka, gambar atau simbol-simbol (paper).19 Sepintas terlihat ada persamaan antara sumber data berupa responden dan informan, karena sumber data pada keduanya berupa orang (person). Namun sebenarnya berbeda dalam penggunaannya. Responden digunakan dalam sebuah 19 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), hlm. 129. 38
Pedoman Penulisan Skripsi Ilmu Sosial penelitian lapangan yang membutuhkan populasi dan sampel atau pada pendekatan penelitian kuantitatif, di mana data primernya dikumpulkan melalui teknik kuisioner/angket, sedangkan informan digunakan dalam sebuah penelitian lapangan yang tidak membutuhkan populasi dan sampel, dalam bentuk pendekatan penelitian kualitatif, atau hanya menggunakan unit analisis saja, di mana data primernya dikumpulkan berdasarkan teknik-teknik selain kuisioner/angket. Dalam hal ini, walaupun ada penelitian lapangan dengan populasi dan sampel yang menggunakan teknik wawancara/interview, tetapi teknik tersebut bukanlah digunakan untuk mengumpulkan data primer, melainkan untuk mengumpulkan data sekunder. Contoh jenis dan sumber data pada judul: Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan: Studi di Desa Sungai Duren Kabupaten Muaro Jambi. Judul tersebut memerlukan dua jenis data yaitu, data primer dan data sekunder. Data primer adalah data langsung yang diperoleh oleh peneliti di lapangan. Data primernya adalah catatan-catatan mengenai prilaku-prilaku masyarakat dalam kaitannya dengan pelaksanaan pembangunan di desa Sungai Duren Kabupaten Muaro Jambi, dan informasi-informasi yang diberikan tokoh masyarakat, kepala desa, pengurus organisasi desa dalam kaitannya dengan masyarakat dalam pembangunan. Jadi, data primernya bersumber dari peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian selama observasi berlangsung dan bersumber dari informan. Sedangkan data sekunder dalam penelitian ini adalah yang berasal dari dokumen-dokumen ataupun kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah 39
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172