harus pula dilihat sebagai peluang untuk melakukan eksploitasi data yang berhasil dihimpun mengindikasikan bahwayang lebih efisien dibanding dengan membiarkan nelayan keunggulan kinerja dimensi teknologi perikanan lokal tersebutlokal memonopoli hak atas sumberdaya tersebut. Di sisi lain, di atas terkait dengan alat penarik ikan (fish aggregatingnelayan andon tidak dapat diperlakukan sebagai mesin devicine, FAD), ukuran kapal dan durasi tangkap, danproduksi yang ditargetkan untuk mencetak manfaat netto efektivitas tangkap. Analisis leverage menunjukkan bahwaterbesar bagi provinsi-provinsi terkait, melainkan perlu pula dalam pembandingan nelayan andon dan lokal, atribut-atributdiantisipasi dampak negatifnya terhadap sisi sosial, terutama gear, gear selectivity, FAD, dan on-board handling, merupakandalam hal pemerataan kesejahteraan antar kelompok nelayan atribut yang paling sensitif di antara atribut yang lain.dan shareholder lain yang berkepentingan atas perairan Interpretasi dari hasil sebagaimana ditunjukkan sebagaitersebut. Dilihat dari berbagai sisi, termasuk hal-hal berikut: karena (1) FAD merupakan salah satu skor yangsebagaimana tersebut pada alenia di atas, analisis Rapfish yang membedakan kinerja teknologi antara nelayan andon dansecara khusus membandingkan perikanan andon dan lokal local, dan (2) FAD merupakan atribut yang sensitif, maka hasilmemberikan hasil seperti dapat dilihat di Gambar Diagram tersebut secara diagnostik mengindikasikan bahwa atributRadar pada halaman samping. FAD merupakan faktor pembeda yang sangat berpengaruh terhadap tingginya kinerja nelayan lokal relatif terhadapDimensi teknologi andon.Dibanding dengan nelayan andon, kinerja Mini Purse Seineyang dioperasikan oleh nelayan lokal di Lempasing, Bandar Sementara itu, karena baik gear, selectivity, FAD, maupun on-Lampung, unggul pada dimensi teknologi dan dimensi sosial. board handling kesemuanya memiliki skor yang cenderungPada Tabel dibawah dapat dilihat bahwa skala dimensi rendah untuk semua alat dan menunjukkan skala tinggi padateknologi untuk Mini Purse Seine Lokal adalah 44, lebih tinggi analisis leverage, maka hasil tersebut memberikan indikasidari skala yang ditunjukkan oleh Purse Seine Andon, baik bahwa atribut-atribut tersebut telah menyebabkan rendahnyayang berbasis di Panimbang maupun Lempasing. Sementara kinerja kedua jenis perikanan (purse seine andon dan lokal).itu, untuk dimensi Sosial, Mini Purse Seine Lokal berkinerja Implikasi lebih jauh dari hasil ini adalah bahwa analisislebih baik dibanding dengan Prurse seine andon yang kebijakan yang lebih mendalam perlu dilakukan terhadapberbasis di lokasi yang sama (Lempasing) dan memiliki ukuran kondisi dari atribut-atribut tersebut. Berikut ini merupakankinerja yang sama dengan Purse Seine Andon yang berbasis tinjauan terhadap hasil observasi lapang yang dihubungkan dengan hasil analisis Rapfish tersebut di atas.Skala kinerja berbagai dimensi Rapfish: Andon vs Lokal Dengan kemampuan permodalan yang rendah, nelayan mini Dimensi Ekologi purse seine lokal terbatasi peluang pengembangan armada, Ekonomi ukuran kapal, efektivitas, dan jangkauan wilayah Alat Sosial penangkapannya. Panjang rata-rata perahu mini purse seine Teknologi ini tidak melebihi 10 meter, jauh lebih kecil dibanding denganPurse Seine Andon, Panimbang Etika kapal purse seine yang dioperasikan oleh nelayan andon.Mini Purse Seine Lokal, Lempasing Kebaharian Ditambah dengan alat bantu (fish aggregating device, FAD)Purse Seine Andon, Lempasing yang hanya berupa lampu tekan (petromaks) berjumlah 65 46 57 39 49 59 kurang lebih 10 buah, efektivitas usaha nelayan mini purse 60 46 56 44 47 57 seine lokal ini sangat tidak sepadan dibanding dengan 59 46 51 40 47 57 efektivitas nelayan andon, yang juga mempergunakan lampudi Panimbang. 50Dari 10 atribut yang dikaji, hasil skoring yang didasarkan atasDAYA DUKUNG SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN
berkekuatan hingga ratusan ribu Watt. Rendahnya efektivitas, Analisis Leveragedaya jelajah, dan kesederhanaan alat bantu yang digunakansecara umum sangat menekan kemampuan nelayan mini jelas termasuk bentuk tindakan yang sangat eksploitatif.purse seine lokal untuk melakukan kegiatan eksploitasi Aplikasi cahaya dengan kekuatan yang sangat besar padasumberdaya di Selat Sunda. penangkapan ikan akan memaksakan konsentrasi ikan pada satu lokasi sehingga besar kemungkinan bahwa secara agregatDari sudut pandang keberlanjutan perikanan, keterbatasan - Dalam konteks perikanan yang lebih besar (memandangkemampuan yang mencirikan perikanan nelayan lokal perikanan Selat Sunda secara utuh), kegiatan over-exploitatif ditersebut justru bersifat positif. Analisis Rapfish menempatkan satu lokasi ini akan menyebabkan inefisiensi besar di bagianpengoperasian armada yang eksploitatif sebagai suatu aktivitas perairan Sunda yang lain - akan terjadi tingkat penangkapanyang mempunyai potensi perusakan atau dampak negatif sub-optimal: penangkapan melebihi batas dimana sumberdayaterhadap sumberdaya. Penggunaan lampu, dan jenis FAD mampu menanggung.lain, secara berlebihan sebagaimana penggunaan raturan ribuWatt lampu penarik ikan pada perikanan purse seine andon Hal yang lebih memperburuk keadaan adalah bahwa kondisi besarnya efektivitas tersebut di atas berada dalam51 kecenderungan yang meningkat. Ukuran kapal maupun FAD DAYA DUKUNG SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN
yang dioperasikan meningkat dari waktu ke waktu. kerabat dalam usaha, dan pengaruh nelayan dalamBerdasarkan catatan yang dihimpun di tempat-tempat penerapan kebijakan. Analisis leverage menunjukkan bahwapendaratan kapal purse seine, panjang rata-rata saat ini dalam pembandingan nelayan andon dan lokal, atribut-atributmeningkat lebih kurang 10-15% dibanding lima tahun conflict status, fisher's influence, dan new entrants into thesebelumnya. Sementara itu, kapasitas lampu yang digunakan fishery merupakan atribut yang paling sensitif di antara atributmeningkat lebih dari 200%. Sebagai ilustrasi, pada waktu- yang lain.waktu sebelumnya daya yang dialokasikan untuk menopangpengoperasian lampu penarik ikan hanya merupakan alokasi Senada dengan interpretasi yang diberikan pada pembahasanterbatas dari tenaga mesin penggerak kapal; saat ini, sebagian mengenai dimensi teknologi, hasil-hasil analisis Rapfish untukkapal bahkan menggunakan sebuah mesin penggerak dimensi sosial dalam konteks pembandingan nelayan pursekendaraan darat (truk) hanya untuk menopang kebutuhan seine andon dan lokal adalah secagai berikut: Atribut Fishinglistrik untuk lampu penarik ikan. income dan socialization in fishing menunjukkan skor yang cukup tinggi sehingga berpotensi mengangkat kinerja sosialKecenderungan peningkatan efektivitas tangkap juga terjadi secara keseluruhan; namun demikian, atribut conflict statuspada perikanan lokal, yang mengoperasikan alat mini purse dan fisher's influence, yang menunjukkan skala tinggi padaseine; namun demikian, dalam konteks pembandingan analisis leverage, mempunyai skor yang rendah. Dengandengan perikanan andon peningkatan tersebut terjadi pada demikian, skor rendah atribut berpengaruh ini cenderungtingkat yang tidak signifikan. Di Lempasing, hasil wawancara mengalahkan skor tinggi pada atribut fishing income dandengan nelayan menunjukkan adanya beberapa peningkatan socialization in fishing. Hasil dari interaksi antar atributdimaksud. Misalnya, beberapa tahun sebelumnya hanya ada dengan skor rata-rata yang berbeda tersebut adalah rata-ratasekitar 3-5 lampu tekan penarik ikan dalam setiap satu nilai dimensi sosial yang tidak terlalu tinggi, sebagaimanaperahu, saat ini nelayan menggunakan jumlah 2 s/d 3 kali lipat ditunjukkan sebelumnya.dibanding waktu-waktu sebelumnya. Pada dimensi ini, purse seine lokal unggul karena perikananLepas dari lebih tinggi atau lebih rendahnya kinerja kelompok ini tidak menimbulkan konflik, sedangkan nelayan andonperikanan satu dibanding yang lain pada dimensi ini, secara harus menghadapi resistensi, yang merupakan sumber konflikumum hasil analisis menunjukkan bahwa keduanya berada dengan nelayan lain. Seperti telah diungkap pada Bagianpada kisaran nilai di bawah 50 (berdasarkan skala 0-100). Ini sebelumnya dalam laporan ini, keberadaan nelayan andonberarti bahwa pada keduanya memerlukan perbaikan yang telah menimbulkan masalah sosial dalam perikanan di Selatdiarahkan pada peningkatan kinerja dimensi teknologi. Dalam Sunda. Di provinsi Banten maupun Lampung, keberadaanhubungannya dengan perbaikan tersebut, hal-hal yang perlu kapal-kapal purse seine andon telah menyebabkandijadikan prioritas dapat dilihat pada bagian akhir dari laporan persaingan tidak seimbang dalam arena penangkapan ikanini, yang perumusannya akan didasarkan pada hasil analisis pelagis kecil di Selat Sunda. Kesulitan yang dialami olehleverage untuk masing-masing dimensi yang dikaji. nelayan lokal tersebut pada gilirannya menciptakan ketimpangan sosial yang kemudian teraktualisasikan kedalamDimensi sosial konflik fisik, sebagaimana kasus pembakaran nelayan andon diPada dimensi sosial, data skoring menunjukkan bahwa Panimbang (Banten) pada tahun 2000 dan 2002, ataukeunggulan perikanan lokal dibanding dengan perikanan demonstrasi penentangan pendaratan hasil tangkapan nelayanandon kemungkinan terkait dengan beberapa perbedaan, di andon di Lempasing (Lampung) pada periode yang hampirantaranya: konflik antar kelompok nelayan, penyertaan 52 DAYA DUKUNG SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN
Gambar samping: terlalu terkuras. Sementara itu, dari sisi discarded by catch, Keadaan sosial-ekonomi pedesaan dan kehidupan yang terasa perbedaan yang ada terjadi sebagai berikut: Pada musim- musim tertentu, di kawasan Selat Sunda terjadi produksi ikan semakin berat bagi sebagian masyarakat, tampaknya tidak cekong secara sangat berlimpah. Ikan yang juga dikenal mempengaruhi keceriaan anak-anak nelayan di desa Panimbang ini. dengan ikan krismon tersebut mempunyai harga yang relatif murah dibanding ikan-ikan lain hasil tangkapan pursebersamaan. Dampak ekonomis dari keberadaan andon di seine/mini purse seine. Di Lampung (Lempasing), murahnyaBanten dapat diindikasikan dengan menghilangnya purse harga ikan ini tidak sampai menyebabkan pembuangan ikanseine (mini) lokal dari kompetisi usaha di kawasan tersebut. tersebut ke laut, tetapi di Banten (Panimbang), nelayan seringDari sisi ini, keberadaan andon menyebabkan turunnya merasa perlu membuang kembali hasil tangkapan ikanukuran kinerja sosial karena ukuran pemerataan (dalam hal ini cekong tersebut karena tidak ekonomis untuk membawaadalah antar pengguna sumberdaya) memburuk. ikan tersebut ke darat. Pembuangan tersebut tidak dapat dikatakan sebagai hal yang dapat dikategorikan untuk skorSatu atribut yang mendongkrak kinerja agregat dimensi sosial tertentu berdasarkan kategori Rapfish, namun demikian tidakdari purse seine Panimbang adalah entrants into the fishery. pula merupakan sesuatu yang dapat diabaikan; untuk ituDengan demikian purse seine Panimbang untuk dimensi inisama dengan nilai yang diperoleh mini purse seine milik DAYA DUKUNG SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANANnelayan lokal. Meskipun hanya merupakan satu-satunyakeunggulan yang dimiliki oleh purse seine Panimbang,keunggulan tersebut telah cukup berdampak terhadap nilaiyang didapat oleh perikanan tersebut karena keunggulantersebut terjadi pada atribut dengan skala tinggi pada analisisleverage. Observasi lapang menunjukkan bahwa tampaknyaresistensi dari nelayan lokal terhadap perkembangan lebihlanjut dari purse seine andon.Dimensi lainUntuk dimensi lainnya, perikanan purse seine yangdioperasikan oleh nelayan andon yang berbasis Panimbang,menunjukkan keunggulan dibandingkan perikanan mini purseseine yang dioperasikan oleh nelayan lokal, maupundibanding sesama perikanan andon yang berbasis diLempasing. Dari pengukuran atribut-atribut dimensi ekologi,tercatat atribut-atribut discarded by catch dan exploitationstatus sebagai yang paling berpotensi menyebabkanperbedaan tersebut. Dalam hal exploitation status, denganjangkauan operasi yang terbatas, nelayan mini purse seinelokal merasakan bahwa sumberdaya dimana mereka telahtereksploitasi cukup berat; sementara itu, nelayan andon,dengan jangkauan yang lebih luas memiliki peluang yang lebihbesar untuk menemukan lokasi penangkapan yang tidak53
dalam analisis ini, skor yang diberikan adalah 0.5 (berdasarkan kinerja yang sama, yaitu 46. Analisis leverage menunjukkanskala 0 - 2.0). bahwa dalam pembandingan nelayan andon dan lokal,Dari analisis leverage, tercatat 3 atribut mendapatkan skala atribut-atribut marketable right, other income, dan sectortinggi, yaitu size of fish caught, range collapse, dan discarded employement, merupakan atribut yang paling sensitif di antaraby catch. Kedua atribut pertama menunjukkan angka yang atribut yang lain. Data yang terkumpul dari kegiatan lapangsama rendah pada semua ketiga perikanan sedangkan pada menunjukkan bahwa kecuali untuk perikanan payang diatribut discarded by-catch angka rendah terutama ditunjukkan Banten, ketersediaan lapangan pekerjaan alternatifoleh perikanan purse seine Panimbang. Dengan demikian, merupakan hal yang menonjol trerkait dengan dimensi ini.penyusunan kebijakan-kebijakan kedepan perlu memberikan Meskipun sebagian nelayan memiliki beberapa jenisperhatian yang lebih pada pada atribut-atribut tersebut. ketrampilan yang memungkinkan untuk mereka bekerja di bidang lain, lapangan kerja tersebut relative tidak tersedia,Pada dimensi ekonomi ketiga perikanan memperoleh skala Gambar bawah: Kehidupan sehari-hari seorang nelayan adalah sebuah kehidupan yang sederhana untuk mencari nafkah dengan mencari ikan. Biasanya mereka berangkat pada malam atau pagi hari dan kembali lagi pada keesokannya. Semua ini dilakukan demi sesuap nasi bagi keluarga dirumah.DAYA DUKUNG SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN 54
atau tersedia dalam jumlah yang sangat terbatas. Karena, Gambar atas:berdasarkan analisis leverage, atribut ini juga termasuk yang Keadaan TPI di desa Panimbangjaya sehari-harinya tampak dipenuhi olehberpengaruh, maka analisis pengkajian lebih mendalam perludilakukan terhadap atribut ini. Hal-hal seperti pengembangan pembeli baik yang akan dipakai sendiri ataupun pembeli dalam partai besar untuk kemudian dijual kembali. Beberapa kendaraan pick-up55 tampak telah siap mengangkut hasil perikanan dari TPI ini. industri alternative perikanan (misalnya processing) merupakan hal yang dapat dipertimbangkan. Kebijakan yang diarahkan pada penanganan atribut other income melalui pengembangan industri pengolahan DAYA DUKUNG SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN
sebagaimana diusulkan di atas, secara simultan dapat pula Gambar atas:berdampak positif ganda. Dimensi lain seperti discarded catch Dengan garis pantai Pandeglang menghadap Selat Sunda sepanjangpada dimensi lain termasuk salah satunya. Dari pengamatanlapang, ditemukan baha kegiatan tersebut telah 182.80km, maka keadaanTPI desa Panimbangjaya selaludikembangkan di wilayah Kabupaten Lampung Selatan, disibukkan oleh celoteh pembeli dan penjual. TPI ini merupakan salahmisalnya industri pengolahan tepung ikan dan penangananpasca panen rajungan. Peluang untuk mengembangkan satu TPI kelas B di Kabupaten Pandeglang yang dikelola oleh KUD.industri serupa di wilayah-wilayah lain di kedua provinsi yangberbatasan dengan Selat Sunda tampaknya masih terbuka lokal, pengembangan pasca panen tersebut juga berpotensilebar karena sejauh ini kegiatan pengolahan masih sangat mengurangi peluang terjadinya konflik antar nelayan;terbatas (Eliza, 2000). Dalam hubungannya dengan andon vs misalnya, apabila nelayan purse seine mini di Lempasing dapat mengolah hasil tangkapannya menjadi produk yang DAYA DUKUNG SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN memiliki nilai lebih, dapat diharapkan bahwa resistensi mereka terhadap pendaratan hasil tangkapan purse seine andon dapat berkurang karena target dan pangsa pasar keduanya berbeda. Di antara ketiga perikanan yang dikaji, tidak ada nilai yang menonjol untuk dimensi etika; ketiganya berada pada skala 56
dibawah 50. Keadaan ini disebabkan oleh rendahnya satisfaction in maritime jobs, dan appreciation to fisheriessebagian skor pada atribut-atribut dalam dimensi ini. Analisis products merupakan atribut yang paling sensitif di antaraleverage menunjukkan bahwa dalam konteks pembandingan atribut yang lain. Sementara itu, data juga menunjukkannelayan andon dan lokal, just management, illegal fishing, dan bahwa rata-rata skor untuk berbagai atribut tinggi kecualidiscards & wastes merupakan atribut-atribut yang paling appreciation to marine esthetics. Dengan demikian, perlusensitif di antara atribut lainnya. Sebagian arah kebijakan yang kebijakan konsisten untuk terus mempertahankan skor tinggiterkait dengan hal ini telah disinggung pada bagian terdahulu, pada sebagian atribut dan perbaikan sebagian lainnya,misal: mengenai pengembangan industri pengolahan. Hal lain terutama appreciation to marine esthetics karena iniyang harus pula diperhatikan adalah mengenai illegal fishing. merupakan atribut dengan skala tinggi menurut analisisPada ketiga jenis perikanan, tidak ada perbedeaan signifikan. leverage. Menyangkut appreciation to marine esthetics,Berdasarkan observasi lapang dan konsultasi dengan pendekatan kampanye melalui berbagai cara merupakanstakeholders lokal, beberapa peluang perbaikan yang dapat strategi yang teridentifikasi dalam penelitian ini. Pengkajiandiusahakan di antaranya melalui pendataan kapal secara lebih yang lebih mendalam perlu dilakukan mengingat bahwa halbaik. Saat ini, banyak terjadi, baik untuk kapal purse seine ini terkait dengan banyak aspek, termasuk aspek sosekbud.besar milik nelayan andon, purse seine mini milik nelayanlokal, ataupun kapal-kapal perikanan lain yang tidak terdata Perikanan Bantensecara baik. Beberapa kapal ikan yang tidak tercatat dalam Perikanan Selat Sunda perspektif Banten dalam penelitian inipenangkapan di wilayah Selat Sunda tetapi melakukan operasi diwakili oleh perikanan purse seine Panimbang, perikananpenangkapan di wilayah tersebut, beberapa kapal tecatat arad di Karangantu, dan perikanan payang yang berbasis dimemiliki ukuran tertentu tetapi pada kenyataannya memiliki Pasauran. Satu dari ketiga perikanan ini, yaitu perikanan purseukuran yang lebih besar. seine andon Panimbang, yang telah disinggung dalam diskusi andon vs lokal pada bagian sebelumnya. Satu hal yangPada dimensi Kebaharian (catatan; Pengukuran dimensi menonjol pada analisis Rapfish perikanan Sunda perspektifkebaharian belum pernah dilakukan di negara lain. Namun Banten ini adalah adanya skala yang sangat rendah padademikian, berdasarkan hasil beberapa aplikasi Rapfish di dimensi etika untuk perikanan arad di Karangantu, Kabberbagai kasus yang dilakukan oleh peneliti PRPPSE, dimensi ini Pandeglang.sangat penting karena merupakan akar dari berbagai dimensilain yang selama ini diterapkan. Penerapan dimensi Kebaharian Selain itu dapat juga dilihat bahwa skor atribut illegal fishingjuga dimaksudkan untuk mengakomodasikan aspek khas untuk perikanan arad adalah 2 (dua), yang merupakan skorIndonesia sebagaimana tertuang dalam statemen misi terburuk yang dimungkinkan. Skoring buruk ini menyejajarkanDepartemen Kelautan dan Perikanan.) tidak tercatat adannya perikanan arad dengan trawl, yang memang dinilai sangatperbedaan di antara ketiga perikanan yang dikaji. Hal ini buruk untuk atribut ini. Pada kenyataannya, demikianlahdikarenakan kesamaan subjek dimana atribut yang diuji; adanya; perikanan arad sering sangat sulit untuk menemukandalam hal ini, skor-skor untuk atribut kebaharian lebih banyak perbedaan antara arad dengan trawl karena meskipun padatergantung pada hal-hal yang terkait dengan pemerintah dan awalnya didefinisikan berbeda, praktek arad yang ada dinelayan dimana basis perikanan tersebut dikaji, tidak pada lapangan sering sangat menyerupai apa yang terdapat padanelayan atau pengusaha yang bersangkutan. Analisis leverage trawl. Sementara itu, dalam analisis andon vs lokal, telahmenunjukkan bahwa dalam pembandingan nelayan andon ditunjukkan bahwa analisis leverage pada dimensi ini, atribut-dan lokal, atribut-atribut appreciation to marine esthetics, atribut just management, illegal fishing, dan discards & wastes merupakan atribut-atribut yang paling sensitif di antara atribut57 DAYA DUKUNG SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN
Alat Ekologi Ekonomi Sosial Teknologi Etika KebaharianPurse Seine, 65 46 58 39 49 59PanimbangArad, Karangantu 67 50 41 39 25 51Payang, Pasauran 59 57 53 49 50 55 Tabel Perbandingan skala kinerja enam dimensi Rapfish: provinsi Bantenyang lain. Dengan demikian, perhatian yang sangat besar oleh kondisi lingkungan penangkapan yang ada lebihharus diberikan pada masalah keberadaan perikanan arad ini. mendukung bagi perikanan tersebut dibandingkan karenaYang juga menonjol (dan menarik) dari hasil analisis ordinansi teknologi yang digunakan. Gambaran tentang statusrapfish perikanan Banten adalah bahwa meskipun nilai etika kelestarian yang terpotret pada tabel tersebut kemungkinan(dan pula teknologi) sangat rendah, ternyata dimensi ekologi besar lebih mencerminkan ciri khas yang umum terdapatjustru menunjukkan penilaian yang tinggi. Berdasarkan angka- pada alat tangkap yang baru dioperasikan. Keadaan ini serupaangka pada Tabel diatas, secara ekologis tampak bahwa nilai- dengan hasil analisis yang dilakukan sebelumnya Rapfish dinilai rotasi ordinasi horizontal menunjukkan perikanan jaring tempat lain seperti Indramayu dan Tuban yang telah memilikiarad di Karangantu, Kab. Serang berada pada posisi paling pengalaman mengoperasikan arad, lebih dahulu dari nelayan-lestari (67%) sementara perikanan payang berada pada posisi nelayan Selat Sunda. Pada awalnya, pengoperasian alat tersebut di Tuban dan Indramayu memberikan hasil yang Diagram Radar Analisis Rapfish Perikanan Selat Sunda: baik. Pada saat ini, nelayan Tuban dan Indramayu tidak lagi Banten melanjutkan pengoperasian arad karena setelah kurun waktu tertentu, pengoperasian alat tersebut menjadi tidakKebaharian Ekologi Ekonomi ekonomis. Dengan demikian, penggambaran kinerja yang Etika 'baik' pada perikanan arad di Serang memerlukan interpretasi 60 Purse Seine Panimbang secara hati-hati. 30 Arad, Karangantu Payang, Pasauran Berdasarkan data skoring, tingginya skala kinerja ekologis 0 perikanan arad tampaknya terkait dengan tingginya skor pada atribut migratory range dan discarded by catch pada perikanan Sosial ini. Tentang atribut migratory range, wawancara dengan petugas TPI dan para nelayan mennunjukkan bahwa species Teknologi yang tertangkap oleh alat arad rata-rata tidak berruaya sejauh ikan-ikan yang tertangkap oleh alat lain. Hal ini dalam dimensipaling tidak lestari (59%). Sementara nilai rerata tingkat Rapfih dipandang sebagai hal yang positif, sehingga mengangkat skala dimensi ekologi secara keseluruhan. Atributkelestarian ekologis untuk seluruh perikanan adalah 63%. lain yang juga mendongkrak ukuran kinerja dari perikananAda indikasi bahwa tingkat kelestarian dimensi ekologi yang arad adalah discarded by catch: secara kebetulan, alat ini relatif lebih sedikit menangkap ikan yang bernilai ekonomistinggi untuk perikanan jaring arad lebih mungkin disebabkan 58DAYA DUKUNG SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN
rendah sebagaimana terjadi pada purse seine, sehingga Gambar samping:discard pun hampir nihil. Peneliti BRKP sedang melakukan penelitian dan pengumpulanHasil sebagaimana diungkapkan pada dua alinea di atas contoh daun Mangrove untuk kemudian dibawa ke Jakarta danmenunjukkan perlunya pengkajian yang lebih mendalam dilakukan analisa dan klasifikasi yang lebih mendalammengenai perlu tidaknya pelarangan atau pemberian ijinterhadap perikanan arad. Alat ini pernah dilarang, namun saat kelestarian perikanan payang ini dari dimensi ekonomiini kembali diperbolehkan. Bagaimanapun, analisis Rapfish ini dibandingkan dengan perikanan lain lebih disebabkan adanyaditurunkan dari Code of Conduct for Responsible Fisheries pendapatan keluarga nelayan diluar kegiatan penangkapan,(CCRF); dengan demikian, meskipun dari satu sisi arad yaitu sebagai penjual jasa angkutan (tukang ojeg) atau penjualdipandang sebagai alat yang sangat perlu dilarang barang-barang kerajinan atau buah tangan di daerah wisatapengoperasiannya, sisi lain menunjukkan hasil yang positif. Anyer yang berada dekat dengan tempat tinggal para nelayan.Sebaliknya, meskipun dinyatakan bahwa komposisi spesiesyang tertangkap oleh arad tidak memiliki jangkauan ruaya Untuk perikanan purse seine tampak adanya persamaan nilaiyang jauh, harus dilihat pula apakah spesies yang tertangkap status kelestarian dari dimensi ekonomi mencerminkantersebut bukan merupakan spesies dengan konsentrasi yang potensi daerah penangkapan (Selat Sunda) bagi jenis alatmemusat sehingga keberadaannya di tempat lain tidak terlalu tangkap ini. Tidak adanya perbedaan status kelestarian antaramelimpah sehingga hasil dari analisis Rapfish pada dimensi nelayan andon dan nelayan lokal (45.85%) memperlihatkanekologi ini perlu interpretasi tambahan. kesempatan untuk mendapatkan sumberdaya perikanan dengan alat tersebut pada saat ini relatif sama. Beberapa halPada dimensi ekonomi, tampak bahwa perikanan payang yang perlu menjadi catatan atas kondisi ini adalah, pertamaPasauran Kab. Serang memiliki status kelestarian yang paling mulai dikeluarkannya surat keterangan andon bagi parabaik (56.80%) dibandingkan perikanan lainnya yang berkisar nelayan andon oleh pemerintah setempat (Banten danantara 45.85% hingga 52.56%. Relatif tingginya nilai status Lampung), dengan pertimbangan penertiban administrasi dan peningkatan pendapatan daerah (retribusi). Di sisi lain adanya59 perijinan ini juga sangat menolong nelayan lokal didalam menghadapi persaingan mendapatkan sumberdaya perikanan mengingat kemampuan nelayan andon lebih besar dan sangat memungkinkan akan menimbulkan ketimpangan dalam kesempatan mendapatkan sumberdaya perikanan di Selat Sunda. Ketimpangan pendapatan inilah yang seringkali merupakan sumber konflik antara nelayan lokal dan nelayan andun yang terjadi pada waktu-waktu sebelumnya. Namun demikian dengan semakin menurunnya jumlah purse seine lokal saat ini (di Panimbang tinggal lebih kurang 8 unit) menunjukkan nelayan lokal saat ini sudah sulit untuk bersaing dengan nelayan andon. Pada dimensi sosial dan teknologi, konsistensi antara hasil analisis dengan alur logika awam terlihat lebih jelas. Logika awam mengatakan bahwa secara sosial perikanan arad akan DAYA DUKUNG SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN
memperoleh nilai Rapfish yang rendah. Hasil analisis Rapfish melaut hingga 10 hari).memberikan konfirmasi terhadap logika awam tersebut:perikanan jaring arad menunjukkan tingkat lestari yang paling Tentang dimensi kebaharian, hasil yang diperoleh dari analisisrendah. Rendahnya nilai sosial tersebut terutama terkait perikanan Banten di Selat Sunda adalah sebagai berikut:dengan sifat alat tangkap tersebut, yang cenderung destruktif Kinerja kebaharian menunjukkan nilai yang cukup tinggi,sehingga seringkali menimbulkan konflik dengan nelayan lain. berkisar dari sedang (50.69% - jaring arad) hingga cukup baikDemikian pula pada dimensi teknologi: Sifat eksploitatif yang (65.53% - bagan). Hasil ini dapat dijadikan penumbuhantinggi dari alat tangkap jaring arad tercermin pada nilai optimisme baru, yang dapat mengkompensasi hasil-hasilkelestarian dimensi teknologinya yang jauh lebih rendah kurang baik yang terdapat pada sebagian dimensi lain. Masihdibandingkan dengan alat tangkap lain (kecuali dengan purse tingginya minat nelayan untuk tetap berusaha di bidangseine panimbang). Sebagai catatan, rendahnya nilai purse perikanan/kelautan, yang diperoleh pada analisis Rapfish,seine panimbang dikarenakan daya jelajahnya yang tinggi (bisa tercermin dari cara mereka memodifikasi alat tangkapnya Gambar bawah: Nelayan sedang memasang jaring pukat
Gambar atas: Sekelompok bagan (tipe tancap) tradisional milik nelayan yang hanya ditempatkan pada perairan dangkal tepi pantai. Bagan juga menunjukkan keunggulan pada dimensi ekonomi karena skala ordinansi 53 yang diperoleh lebih tinggi dari perikanan purse seine andon dan purse seine lokal61 DAYA DUKUNG SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN
Alat Ekologi Ekonomi Sosial Teknologi Etika KebaharianMini Purse Seine, 60 48 56 44 47 57Lempasing 59 48 52 40 47 57Purse Seine, Lempasing 70 53 53 52 47 66Bagan,Tarahan Tabel Perbandingan skala kinerja enam dimensi Rapfish: provinsi Lampung(mencoba untuk beralih ke bagan motor) dalam rangka Di antara dimensi yang menonjol tersebut adalah dimensimempertahankan usahanya. Dalam konteks dimensi ini, salah ekologi, yang ditunjukkan oleh skala = 70 pada tabel diatas.satu koreksi yang perlu dipertimbangkan dalam memberikan Data skoring dan hasil analisis leverage mengindikasikaninterpretasi terhadap hasil ini adalah bahwa anak-anak bahwa tingginya skala kinerja dimensi ekologi pada perikanannelayan pada umumnya tidak menunjukkan minat yang tinggi bagan terutama terkait dengan skor tinggi yang diperolehuntuk tidak melanjutkan usaha orang tuanya. perikanan ini pada atribut range collapse. Meskipun menurut data skoring, terdapat beberapa atribut ekologi perikananPerikanan Lampung bagan dengan nilai lebih tinggi dibanding perikanan LampungHal yang menonjol dari perikanan Selat Sunda berdasarkan lainnya, hanya range collapse yang berinterseksi dengan hasildari sudut pandang provinsi Lampung adalah bahwa analisis leverage. migratory range, range collapse, catch beforeperikanan bagan menunjukkan kinerja yang lebih baik hampir maturity, dan species caught.di setiap dimensi dibanding jenis perikanan Lampung. Keduajenis perikanan lain, yaitu mini purse seine (lokal) dan purse Observasi lapang dalam penelitian ini mencatat bahwaseine besar (andon) telah didiskusikan, untuk itu bahasan kemungkinan besar hal tersebut berhubungan denganpada bagian ini difokuskan pada perikanan bagan ini. pasivitas alat dan jangkauan ruaya ikan yang ditangkap oleh alat tersebut. Beberapa hal yang teridentifikasi pada observasiKebaharian Diagram Radar Analisis Rapfish Perikanan Selat Sunda: lapang pada alat ini adalah di antaranya: (1) Jenis bagan yang Etika Lampung terdapat di Tarahan sebagian besar merupakan bagan tancap, yang bersifat tidak aktif dan dioperasikan di perairan tidak jauh Ekologi dari garis pantai, (2) Jenis ikan utama yang tertangkap adalah teri, (3) Kompetisi dengan perikanan jenis lain tidak terlalu 60 signifikan meskipun kompetisi antar alat sejenis tidak dapat diabaikan. Hal-hal tersebut sejauh ini telah cukup mampu Ekonomi menjamin kestabilan perikanan tersebut, sehingga relatif jauh dari terjadinya penurunan stok pada cakupan geografis yang 30 luas (range collapse). Mini Purse Seine Lempasing Perikanan bagan juga menunjukkan keunggulan pada dimensi ekonomi. Skala ordinansi 53 yang diperolehnya lebih tinggi 0 Purse Seine, Lempasing dari perikanan purse seine andon dan purse seine lokal. Bagan, Tarahan 62 Sosial TeknologiDAYA DUKUNG SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN
Keunggulan ini terutama ditopang oleh adanya pekerjaan Gambar atas:alternatif bagi sebagian besar nelayan. Tarahan, dimana Peneliti dari BRKP sedang mendapatkan keterangan darinelayan bagan berdomisili, terletak tepat di sisi jalur TransSumatera yang sangat sibuk. Dampak dari posisi sedemikian petugas TPI desa Panimbang Kabupaten Pandeglangitu adalah bahwa pergerakan ekonomi di wilayah tersebutcukup baik; kegiatan-kegiatan usaha di luar perikanan seperti Nilai tinggi perikanan bagan pada dimensi ekologi danpelayanan jasa transportasi, perdagangan hasil bumi, dan ekonomi pada perikanan bagan sebagaimana diuraikan di atasperkebunan/pertanian cukup mampu mengurangi tekanan konsisten dengan hasil yang ada untuk dimensi teknologi.bagi sumberdaya perikanan. Keunggulan ini setara dengan Sementara perikanan purse seine di bawah 50, perikanankelebihan yang dimiliki oleh perikanan payan di wilayah bagan dengan nilai 52. Selain itu juga terlihat bahwa dimensiBanten, sebagaimana telah dibahas pada bagian sebelumnya. teknologi, perikanan bagan mendapatkan skor rendah pada atribut on-board handling dan tinggi pada atribut-atribut trip63 length, gear, gear selectivity, FAD, vessel size, dan catching power. Jika dibandingkan dengan hasil analisis leverage, ada peluang bahwa kinerja agregat dimensi teknologi perikanan bagan ini menjadi rendah. Namun demikian, ternyata tingginya skor pada atribut-atribut gear dan gear selectivity DAYA DUKUNG SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN
memberikan pengaruh yang lebih besar pada tampilan akhir bagan, ada ketidakjelasan pada peraturan mengenai batas-kinerja tenologi perikanan bagan. batas penempatan bagan. Dalam hal ketergantungan, adalahUntuk dimensi etika, skala Rapfish yang ditunjukkan ketiga suatu kenyataan bahwa terutama untuk perikanan purseperikanan yang mewakili merepresentasikan Lampung tidak seine, ketergantungan terhadap perikanan sedemikian tinggi.berbeda. Hal ini disebabkan oleh ketiadaan perbedaan yang Perbaikan pada hal-hal tersebut akan meningkatkan kinerjamenonjol pada masing-masing atribut-atribut yang dikaji. Sisi dimensi etik secara keseluruhan untuk perikanan Lampung dipositif maupun negatif pada masing-masing atribut pada ketiga Selat Sunda.perikanan tersebut dapat dikatakan berimbang. Untuk itu, halyang lebih memerlukan perhatian menyangkut dimensi ini Resumeadalah bahwa untuk ketiganya, skala yang ditunjukkan untukkinerja etik adalah dibawah standar, yaitu masing-masing 47. Dari pemaparan hasil dan pembahasan berdasarkan hidro- oseanografi, ecopath dan rapfish maka dapat diresumeDalam hal ini, atribut-atribut yang berpeluang untuk sebagai berikut :diperbaiki adalah di antaranya menyangkut konflik peraturandan ketergantungan pada perikanan. Sejauh ini, peraturan 1) Pola arus pasang surut di Selat Sunda dengan titikyang diberlakukan pada perikanan-perikanan tersebut sering referensi untuk waktu cuplik adalah Stasiun Ketapangberbenturan, atau setidaknya cenderung rancu. Misalnya, bervariasi sebagai berikutperaturan menyangkut nelayan andon: beberapa kebijakanyang diberlakukan sering tidak konsisten, apakah nelayan · Saat pasut purnama, terjadi dominasi arus yangandon diperbolehkan atau dibatasi. Sementara itu, pada berasal dari Selat Sunda masuk ke Laut Jawa denganperikanan bagan, terdapat ketidakjelasan apakah nelayan kecepatan rata-rata sangat besar dengan maksimum sekitar 1,54 m/detik di daerah Bakauhuni, kecuali pada saat air surut terendah terjadi arus yang Gambar bawah: Suasana perkampungan nelayan di desa Panimbang dengan berbagai macam perahu yang sedang ditambatkan.DAYA DUKUNG SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN 64
sebaliknya, yaitu dari Laut Jawa menuju Selat Sunda 3) Ekosistem Selat Sunda terdiri dari lebih empat (kecepatan juga besar, maksimum sekitar 1,16 trophic level, dengan kelompok Shark (Hiu) berada m/detik). di level predator teratas dengan nilai trophic level Saat pasut perbani, terjadi arus bolak-balik dari dan tinggi yaitu 4.2 dan nilai production/consumtion ke Selat Sunda. Pada waktu air pasang tinggi hingga yang rendah 0.011. Untuk trophic level rendah ada air menuju surut arus menuju Laut Jawa dari Selat 10 kelompok fungsional yaitu Fitoplankton, Lamun, Sunda dengan kecepatan yang cukup besar Mangrove, Terumbu karang, Zooplankton, LBS, (maksimum 1.05 m/detik). Fenomena sebaliknya Udang & Kepiting, Molluska, Cumi-cumi dan terjadi pada waktu air surut rendah hingga air Detritus dan 2 kelompok untuk intermediete trophic menuju pasang, yaitu arus bergerak lemah menuju level yaitu pelagis kecil, pelagis sedang, serta 3 Selat Sunda dari Laut Jawa. kelompok untuk trophic level tinggi (>3.5) yaitu Ikan Hiu, Ikan Demersal dan Burung Laut.2) Pola elevasi pasang surut di Selat Sunda dengan titik referensi untuk waktu cuplik adalah Stasiun Ketapang 4) Jumlah kelompok fungsional yang banyak dalam bervariasi sebagai berikut tingkatan trophic level, seperti tingkatan trophic level ke-2 sampai ke-4 menunjukkan tingkat kompetisi Saat purnama, terjadi dominasi elevasi yang lebih yang tinggi dalam memperoleh makanan pada tinggi di Selat Sunda daripada di Laut Jawa, kecuali ekosistem tersebut. Sehingga dampak dari adanya pada saat air surut rendah terjadi elevasi yang lebih kegiatan perikanan tangkap harus diperhitungkan tinggi di Laut Jawa daripada di Selat Sunda. dalam pengelolaan ekosistem Selat Sunda. Karena, Saat perbani, terjadi perubahan elevasi, yaitu pada jika kegiatan perikanan tangkap di Selat Sunda waktu air pasang tinggi hingga air menuju surut menggunakan alat tangkap yang tidak ramah elevasi lebih tinggi di Selat Sunda daripada Laut Jawa. lingkungan, maka akibatnya sumberdaya yang ada Fenomena sebaliknya terjadi pada waktu air surut pada ekosistem tersebut akan terancam rendah hingga air menuju pasang, yaitu elevasi lebih keberlanjutannya. tinggi di Laut Jawa. 5) Bagi kedua provinsi yang membatasinya, Selat Sunda65 DAYA DUKUNG SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN
merupakan bagian penting dari wilayah perikanan baik. Gejala yang dalam sudut pandang Rapfish yang menjadi kewenangannya. Namun demikian, dikategorikan mengarah pada adanya konflik regulasi pengembagan perikanan di kedua provinsi terhadang ini menurunkan kinerja perikanan di beberapa oleh berbagai permasalahan. Di antara dimensi, sehingga memungkinkan terjadinya permasalahan yang menonjol adalah yang terkait pengelollan yang tidak baik pada perikanan di Selat dengan adanya ketimpangan antara nelayan lokal Sunda. dan pendatang, dimana baik nelayan Banten 8) Berbagai hal yang dalam penelitian ini diidentifikasi maupun Lampung pada umumnya tidak cukup sebagai peluang untuk perbaikan adalah di mampu bersaing dengan nelayan pendatang. antaranya: (i) mempertimbangkan kembali Karenanya, terjadi friksi di antara kepentingan keberadaan alat yang destruktif, misalnya arad, (ii) perikanan lokal dan nelayan pendatang, yang pemberdayaan nelayan lokal, (iii) dan pembatasan berakibat pada praktek perikanan yang tidak efisien, investasi yang menjurus pada inefisiensi dan misalnya yang terkait dengan segmentasi wilayah overeksploitasi, misalnya mengatur penggunaan pemasaran dan penangkapan. FAD, dan (iv) sinkronisasi kebijakan, termasuk kebijakan perijinan antara pengelola pelabuhan dan6) Hasil analisis Rapfish menunjukkan bahwa ada dinas perikanan. peluang-peluang untuk menjaga kelestarian ekologis 9) Kebijakan-kebijakan tersebut sebaiknaya karena sebagian besar alat yang dioperasikan dalam mempertimbangkan faktor-faktor yang tercakup penangkapan ikan di Selat Sunda dapat pada dimensi kebaharian, karena berdasarkan hasil diklasifikasikan berkinerja 'sedang' menurut kriteria penelitian ini dimensi tersebut menunjukkan hasil Rapfish. Tingkat perusakan alat-alat tersebut pada yang positif. umumnya masih dalam batas tidak terlalu membahayakan. Namun demikian, perlu dicatat 66 bahwa saat ini berkembang penggunaan alat yang cukup destruktif, misalnya arad. Diharapkan bahwa perkembangan alat ini tidak akan berlanjut, karena berdasarkan pengalaman di tempat lain, pengoperasian arad hanya menguntungkan pada saat awal operasinya.7) Berbagai kebijakan telah diterapkan, baik oleh Pemerintah provinsi Lampung maupun Pemerintah provinsi Banten. Namun demikian, penelitian ini menemukan bahwa kebijakan-kebijakan tersebut sering tidak terlaksana dengan baik karena berbagai kendala. Salah satu kendala tersebut adalah yang terkait dengan desentralisasi, dimana koordinasi antar dinas perikanan kabupaten dan antara dinas kabupaten dengan provinsi tidak dapat terjalin secara DAYA DUKUNG SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN
Teluk Tomini Teluk Tomini merupakan salah satu teluk terbesar di Indonesia dengan luas sekitar 59.500 km². Teluk ini DAYA DUKUNG SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN pada bagian Timur berbatasan dengan Laut Maluku dan pada bagian Timur Laut berbatasan dengan Laut Sulawesi. Dalam kawasan teluk ini terhampar pulau-pulau yang dikenal sebagai gugusan Pulau Togean, merupakan rumpun pulau besar dan kecil sebanyak 56 (lima puluh enam) pulau dengan luas total 755,4 km². Koordinat Kepulauan Togean terletak pada 0°8'21\" - 0°45'12\" Lintang Selatan dan 121°33'21\" - 122°23'36\" Bujur Timur. Teluk Tomini merupakan perairan yang relatif subur dan memiliki sumberdaya perikanan yang potensial untuk dikembangkan, seperti ikan tuna (Thunnus spp.), ikan cakalang (Katsuwonus pelamis), ikan-ikan pelagis kecil, ikan karang, dan ikan demersal. Teluk tersebut terbentang antara Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Gorontalo dan Provinsi Sulawesi Tengah. Hidro-oseanografi Temperatur Temperatur rata-rata permukaan laut perairan Teluk Tomini sepanjang tahun-nya secara umum mempunyai kisaran 27° - 30°C (BRKP, 2003). Sedangkan hasil simulasi model hidrodinamika 3 dimensi Ningsih, dkk., (2003) memperlihatkan sebaran perubahan temperatur permukaan laut di perairan Teluk Tomini pada bulan Agustus (musim timur) berkisar lebih dari 1°C hingga 3°C. Perubahan temperatur permukaan laut yang besar merupakan indikasi terjadinya fenomena upwelling. Fenomena upwelling adalah gerakan massa air secara vertikal dari lapisan dalam (50 – 200 meter) ke permukaan laut akibat adanya divergensi (kekosongan massa) di permukaan. Daerah upwelling merupakan daerah yang subur karena gerakan massa air dari lapisan dalam banyak membawa zat- zat hara yang diperlukan untuk pertumbuhan fitoplankton yang pada gilirannya merupakan makanan zooplankton, yang berpotensi habitat bagi populasi ikan. 68
Menurut Ningsih, dkk., (2003) memperlihatkan bahwa Gambar atas:intensitas daerah upwelling yang ditandai dengan perubahan Pemrograman CTD (Conductivity, Temperature and Depth) tipetemperatur yang membesar, terjadi di perairan sekitar Teluk portable oleh bagian instrumen Pusris Wilnon BRKP. DisaksikanTomini, Kepulauan Togian, serta di perairan utara dan selatan penduduk lokal dan beberapa mahasiswa Universitas Hang TuahGorontalo, intensitasnya semakin menguat. Di beberapadaerah lain juga terjadi perubahan temperatur yang Surabaya yang sedang melakukan kerja praktek lapangan.membesar atau upwelling, di antaranya adalah di sepanjangpantai Manado dan Bitung dengan intensitasnya yang cukup IASSHA (2002) pada beberapa titik stasiun di sekitar perairankuat. Pulau Una (Gugusan Kep. Togean) diketahui bahwa nilai salinitas dari permukaan (± 33,34 psu) meningkat hinggaSalinitas kedalaman 100 meter (± 34,60 psu), kemudian sedikitSalinitas rata-rata permukaan laut perairan Teluk Tomini menurun hingga kedalaman 250 meter (± 34,54 psu). Nilaisepanjang tahun-nya secara umum mempunyai kisaran 32 – salinitas terlihat cenderung konstan (± 34,54 psu) dari34 psu (BRKP, 2002). Dimana nilai salinitas di perairan sekitar kedalaman 250 meter hingga 800 meter. Kondisi salinitas inimulut teluk lebih tinggi daripada perairan bagian dalam teluk. cukup mendukung untuk dikembangkannya kegiatanSedangkan berdasarkan pengukuran in situ vertikal oleh budidaya perikanan di kawasan teluk.69 Gelombang Berdasarkan hasil analisis ketinggian gelombang laut dari data TOPEX/ERS-2 tahun 2002, gelombang di perairan Teluk Tomini secara umum tingginya berkisar 1 – 2 meter (BRKP, 2002). Dimana selama Musim Barat (Desember-Februari), Musim Peralihan Barat ke Timur (Maret-Mei), dan Musim DAYA DUKUNG SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN
Elevasi Batas Terbuka Timur dalamnya.Air Pasang Tertinggi +250 cm Pola Arus Pasut PerbaniAir Surut Terendah -264 cm Pola arus pasut hasil simulasi model pada kondisi pasutTunggang Maksimum 514 cm perbani (Neap Tide Condition) adalah sebagai berikut: Saat air surut memperlihatkan bahwa secara umum arusTabel Hasil Prediksi Tinggi Air Pasang Surut dan bergerak lemah (maksimum 0.07 m/det) masuk dari arah Tunggang Maksimum Tahun 2003 Laut Maluku menuju perairan dalam teluk. Elevasi minimum terjadi di sekitar Kepulauan Togean (0.886 m) dan elevasiPeralihan Timur ke Barat (September-November), tinggi maksimum (0.898 m) tersebar di sebelah timur dari perairangelombang maksimum sekitar 1,5 meter. Sedangkan tinggigelombang maksimum pada Musim Timur (Juni-Agustus) Elevasi Muka Laut 14 Hari di Batas Terbuka Area Modeladalah sekitar 2 meter. Teluk Tomini Bagian TimurKondisi tinggi gelombang ekstrim atau lebih tinggi dari tinggi teluk (mulut Teluk tomini).gelombang rata-rata terjadi pada beberapa hari, yaitu: akhir Saat air menjelang pasang memperlihatkan bahwa secarabulan Maret (2 – 5,5 meter), awal bulan Juni (2 – 3 meter), umum arus dari arah Laut Maluku bergerak menguatawal bulan Agustus (1 – 3 meter), awal September (2 – 6 memasuki perairan teluk, sebagian arus datang ini yangmeter), awal Oktober (2 – 3 meter). bergerak di sebelah utara perairan teluk bergabung dengan arus balik di Selatan perairan teluk yang mengarah keluarPasang Surut teluk dan memasuki perairan Kepulauan Togean. PerairanHasil pengamatan prediksi pasang surut menggunakan Kepulauan Togean menjadi daerah pertemuan arus yangOritide – Global Tide Model untuk bulan Oktober 2003 berasal dari arah Timur, Utara, dan Barat Kepulauan Togean.diperoleh bahwa tipe pasut di perairan Teluk Tomini adalah Hal ini terjadi diperkirakan akibat elevasi di daerah ini (2.051campuran cenderung harian ganda (Mixed Tide Prevailing m) lebih rendah dari pada daerah sekitarnya (2.089 m).Semi Diurnal). Prediksi tersebut menunjukkan bahwa padabulan Oktober 2003 tinggi rata-rata air pasang tertinggi 70adalah +250 cm, air surut terendah -264 cm, dengantunggang maksimum sekitar 514 cm.HidrodinamikaHasil Simulasi arus pasut secara umum menunjukkan bahwaarus yang memasuki Teluk Tomini berasal dari Laut Malukuyang terletak di sebelah Timur perairan Teluk Tomini. Hasilsimulasi menunjukkan bahwa arus bergerak keluar masukTeluk Tomini sesuai dengan pola pasang surut yang ada.Pergerakan masa air di sekitar Kepulauan Togean nampaklebih dinamis dan mencapai maksimumnya. Hal ini terjadikarena perairan di Kepulauan Togean memiliki batimetri yangjauh lebih dangkal dibandingkan daerah sekitarnya danterdapat banyak celah sempit di antara pulau-pulau kecil diDAYA DUKUNG SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN
Kecepatan arus mencapai maksimum 0.3 m/det di perairan perairan Kepulauan Togean lebih tinggi daripada daerahKepulauan Togean, tepatnya di Selat Wadea diamana arus sekitarnya sehingga arus bergerak keluar ke segala arah danbergerak dari arah Timur. bergabung dengan arus dari perairan di sekitarnya yang lebih lemah dan bergerak keluar perairan teluk. Elevasi maksimumSaat air pasang memperlihatkan bahwa secara umum mencapai 1.144 m di sekitar Tanjung Api dan minimumkekuatan arus melemah hampir di seluruh perairan teluk mencapai 1.134 m di sekitar Tanjung Panjang. Sementara itu,dengan kecepatan maksimum mencapai 0.05 m/det di sekitar Kecepatan arus maksimum mencapai 0.3 m/det di Selatperairan Kepulauan Togean. Sementara itu, elevasi mencapai Wadea.maksimum (2.397 m) di utara dan selatan perairanKepulauan Togean, tepatnya di sekitar Tanjung Batuhitam. Pola Arus Pasut Kondisi PurnamaSecara umum elevasi perairan di sebalah barat perairan teluk Pola arus pasut hasil simulasi model pada kondisi pasutlebih tinggi di banding elevasi perairan sebelah timur (mulut purnama (Spring Tide Condition) adalah sebagai berikut:teluk) dimana di sini elevasi mencapai nilai minimum (2.391 Saat air surut memperlihatkan pola pergerakan arus danm). elevasi yang mirip saat surut pada kondisi pasut perbani. Elevasi maksimum mencapai 0.282 m di perairan sebelahPola arus saat air menjelang surut memperlihatkan elevasi di barat teluk (mulut teluk), dan elevasi minimum mencapai Batimetri Teluk Tomini71 DAYA DUKUNG SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN
0.268 m di perairan utara Pulau Walaebahip. Sementara itu, kekuatan arus melemah hampir di seluruh perairan telukkecepatan arus maksimum mencapai 0.05 m/det di utara dengan kecepatan maksimum mencapai 0.1 m/det di sekitarTanjung Api dan Selat Wadea. perairan Kepulauan Togean. Secara umum elevasi perairan diSaat air menjelang pasang memperlihatkan bahwa secara sebalah barat perairan teluk lebih tinggi di banding elevasiumum arus dari arah Laut Maluku bergerak memasuki perairan sebelah timur (mulut teluk) dimana di sini elevasiperairan teluk, sebagian arus datang ini yang bergerak di mencapai nilai minimum (2.391 m). Perairan Kepulaunsebelah utara perairan teluk bergabung dengan arus di Togean memperlihatkan karakteristik perairan yang variatif,Selatan perairan teluk yang mengarah keluar teluk dan elevasi maksimum dan minimum perairan Teluk tomini terjadimemasuki perairan Kepulauan Togean. Perairan Kepulauan di sini. Elevasi maksimum mencapai 2.73 m di Utara PulauTogean menjadi daerah pertemuan arus yang berasal dari Togian dan elevasi minimum mencapai 2.72 m di perairanarah Timur, Utara, dan Barat Kepulauan Togean. Hal ini Pulau Batudaka.terjadi diperkirakan akibat elevasi di daerah ini (2.010 m)lebih rendah dari pada daerah sekitarnya (2.016 m). Pola arus saat air menjelang surut memperlihatkanKecepatan arus mencapai maksimum 0.35 m/det di perairan pergerakan arus yang lemah di perairan mulut teluk danKepulauan Togean, tepatnya di Selat Wadea dimana arus bagian ujung barat perairan teluk. Perbedaan elevasi yangbergerak dari arah Timurlaut. cukup signifikan terjadi antara perairan Kepulauan TogeanSaat air pasang memperlihatkan bahwa secara umum (1.246 m) dan daerah sekitarnya (1.236 m). Hal ini menyebabkan arus bergerak dari perairan ini ke segala arahGambar bawah: dan terus mendorong massa air sekitarnya ke luar perairanTuna adalah salah satu potensi perikanan Teluk Tomini yang teluk. Kecepatan arus mencapai maksimum 0.3 m/det dimenggiurkan dengan hasil 106.000 ton per tahun, disamping ikan perairan Kepulauan Togean, tepatnya di Selat Wadea dimanapelagis kecil menghasilkan sebanyak 379.440 ton/tahun dan ikan arus bergerak ke arah Timurlaut.demersal (83.840 ton/tahun). Ekosistem DAYA DUKUNG SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN Pada tahap awal ini, model yang dihasilkan masih berbentuk struktur utama (kerangka model) yang akan disimulasikan untuk pencarian opsi kebijakan dengan memperhatikan beberapa hal. Pertama, dari pembagian kelompok fungsional, terlihat pada tabel di halaman belakang bahwa beberapa kepentingan utama rencana pengembangan Teluk Tomini telah terkandung di dalam model EwE. Aspek Perikanan tangkap, khususnya untuk jenis-jenis Cakalang dan Tuna Ekor Kuning, yang merupakan komoditi utama Teluk Tomini, sudah dimasukkan dalam kelompok fungsional. Dari perhitungan sementara dapat dihitung biomassa ikan Cakalang dan Tuna di perairan Teluk Tomini sebesar 0.252 ton·km-2. Aspek lain dari kedua species komersial ini adalah ditengarai 72
ab cd Gambar Pola arus dan elevasi muka air untuk keseluruhan Perairan Teluk Tomini saat kondisi perbani pada: (A) Surut, (B) Menjelang Pasang, (C) Pasang, (D) Menjelang Surut ab cd Pola arus dan elevasi muka air keseluruhan Perairan Teluk Tomini saat kondisi purnama pada: (A) Surut, (B) Menjelang Pasang, (C) Pasang, (D) Menjelang Surut73 DAYA DUKUNG SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN
Tabel Komponen Kelompok Ekosistem Teluk Tomini Ekosistem Teluk Tomini : Model FrameworkNo Kelompok Fungsional Komponen Kelompok 1 Detritus 2 Phytoplankton Euchema spinosum 3 Lamun Euchema spinosum, Gracillaria spp. 4 Budidaya Seaweed Sergestidae, Mysids 5 Seaweed alami Chaetonagtha, salps 6 Herbivorous Zooplankton Hard corals 7 Carnivorous Zooplankton Sponges, soft corals, sea fans, gorgonians, etc. 8 Terumbu Karang 9 Sponges dan hewan lunak Sea cucumbers10 Ubur-ubur Sea stars, sea urchins, crown-of-thorns, abalones? (Haliotis spp.)11 Teripang Molluscs (i.e., bivalves, gastropods, etc.)12 Hewan benthic epifauna lainnya Crabs (Scylla serrata), lobsters13 Benthic infauna Penaeus monodon,14 Crustaceans Loligo spp., Sepia spp. and Octopus spp.15 Udang Pinctada maxima? P. margaritifera16 Cumi-cumi dan Gurita Katsuwonus pelamis17 Tiram Mutiara Thunus albacares18 Cakalang (Anakan & Dewasa) T. obesus (bigeye), T. alalunga (albacore), Makair a nigricans, Istiophorus19 Yellowfin Tuna (Anakan & Dewasa) orientalis, Tetrapturus audax, Makaira indica, Acanthocybium solandri (wahoo), Gymnosarda unicolor, Grammatorcynus bilineatus, Elagatis20 Pelagis besar lainnya (> 90 cm) bipinnulata (Sunglir), Euthynus affinis (Eastern Little Tuna) , Caranx spp. (Jack trevallies),21 Medium pelagics (30 - 90 cm) Formio niger (black pomfret), Scomberomorus commersoni (tenggiri), Trichiurus spp. (layur), Cypselurus spp. (flyingfish), Auxis thazard (Frigate22 Small pelagics (< 30 cm) Tuna) Rastrelliger kanagurta (kembung), Decapterus sp. (layang), Sardinella spp. (sardines), Sardinella fimbriata (fringescale sardines), Engraulis spp. (anchovies), Stolephorus spp. (anchovies), Selaroides spp. (Trevallies), Hemirhampus spp.,23 Hiu Carcharhinus limbatus, Nebrius ferrugineus,24 Pari Dasyatis kuhlii, Taeniura lymma, Trigonidae25 Sml. Demersal RA (< 30 cm) Cardinal fish (Apogonidae), Squirelfish (Holocentridae), False Reef eels (Chlopsidae), Dottybacks (Pseudochromidae), Pufferfish (Tetraodontidae), Porcupine fish (Diodontidae), Fusiliers (Caesionidae), Butterfly fish (Chaetodontidae), Damselfish (Pomacentridae), Wrasses (Labridae), Parrotfish (Scaridae), Gobies (Gobiidae),26 Sml. Demersal NRA (< 30 cm) Polynemus spp., Mugil spp., Siganidae (Rabbitfish), Threadfin & Coral Breams (Nemipteridae), Ponyfish (Leiognathidae),27 Med. Demersal RA (30-90 cm) Surgeonfish (Acanthuridae), Emperors (Lethrinidae), Goatfish (Mullidae),28 Med. Demersal NRA (30-90 cm) Angelfish (Pomacanthidae), Wrasses (Labridae),29 Large Demersal RA (> 90 cm) Sea catfish (Ariidae)30 Large Demersal NRA (> 90 cm) Moray eels, groupers (Serranidae), snappers (Lutjanidae), Humphead31 Penyu Wrasses (Cheilinus undulatus), Sphyraenidae (Barracudas),32 Ikan Paus Baleen33 Ikan Paus bergigi (Toothed) Green turtle (Chelonia mydas) and Leatherback turtle (Dermochelys34 Burung laut coriaceae) Haliaetus leucogaster (White Bellied Sea Eagle)DAYA DUKUNG SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN 74
75 Paus dan Lumba-lumbaDAYA DUKUNG SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN Burung Laut 5 Penyu Laut Yellowfin Tuna Cakalang Lrg Demersal RA Large Pelagics Hiu dan 4 Pari T r op h ic L ev el Cumi -cumi Small Demersal Small Demersal Med. Demersal RA Small Pelagics Med. RA NRA Demersal NRA 3 Tiram Mutiara Spons Ubur-ubur Teripang Benthic Epifauna Zooplankton Crustacea 2 Terumbu Karang Phytoplankton Lamun Rumput Laut Detritus 1 Diagram skematik kelompok fungsional penyusun ekosistem Teluk Tomini
bahwa keberadaan jenis-jenis ini di perairan Teluk Tomini perlu menjaga daerah ini dari kegiatan penangkapan yangmasih dalam stadium pre-adult atau anakan besar. Dengan berlebihan dan terutama dari aktifitas penangkapan ikan yangdemikian hal itu menujukkan bahwa perairan Teluk Tomini menggunakan bahan peledak atau racun. Dampak utama dariadalah tempat pembesaran (nursery ground) bagi ikan-ikan kerusakan terumbu karang adalah hilangnya koleksi alamiTuna yang bermigrasi dari Samudra Pasifik atau Laut Seram. yang berasal dari ribuan tahun, dan hilangnya sumber devisa pemerintah setempat melalui kegiatan pariwisata.Hal lain yang berkaitan dengan aspek penangkapan adalahmanajemen sumberdaya ikan. Diketahui bahwa pada Analisis Rapfish Perikanan Teluk Tominidasarnya jumlah stok ikan pelagis besar seperti Tuna danMarlin sudah menurun secara drastis (Myers dan Worm, Pendahuluan2002, Pauly, et. al. 2001, Wagey, 2003). Artinya, dengan Dilihat dari sudut pandang posisi geografisnya, provinsi-rencana pemanfaatan sumberdaya ikan di daerah ini, perlu provinsi di sekitar Teluk Tomini, yaitu Sulawesi Tengah,dipikirkan aspek pengelolaan yang menjamin kelangsungan Gorontalo, dan Sulawesi Utara, sangat berpeluang untukkegiatan ini untuk jangka panjang. Salah satu yang diusulkan mengembangkan ekonomi melalui pemanfaatan danadalah dengan adanya pembatasan ijin penangkapan dan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan. Perairan-penutupan areal penagkapan yang didedikasikan sepenuhnya perairan yang melingkungi provinsi-provinsi ini, yaitu Selatuntuk konservasi stok. Opsi-opsi demikian akan terlihat pada Makassar, Laut Sulawesi, Laut Maluku, Teluk Tomini, Teluksimulasi model ekosistem dengan meggunakan model Tolo merupakan wilayah perairan dengan cakupan areal yangEcosim (Walters, et. Al., 1997). Dengan biomassa cukup cukup luas, dengan sumberdaya yang terbilang sangat subur.besar yang terkandung didalam perairan Teluk Tomini, Teluk Tomini menarik perhatian banyak pihak karena selaintentunya bahan makanan yang besar pula untuk kesuburannya juga karena tingkat pemanfaatannya yang masihmempertahankan kelangsungan hidup. rendah, sehingga membuka peluang bagi ketiga provinsi yang berbatasan dengannya untuk membangun basisKedua, aspek perikanan budidaya, juga demikian dengan perekonomian di perairan tersebut. Potensi sumberdayamemasukkan aktifitas budidaya rumput laut dan kerang perikanan di Teluk Tomini adalah sebagai berikut: pelagismutiara. Diperkirakan alur biomassa dalam jumlah kandungan besar (tuna, cakalang, dan sebagainya) 106.000 ton/tahun,karbon yang masuk dan keluar dapat diprediksi melalui pelagis kecil 379.440 ton/tahun, dan demersal 83.840jumlah produksi rumput laut secara total dari daerah ini. ton/tahun, lain-lain 17.970 ton/tahun. Apabila dijumlahkan, potensi berbagai sumberdaya perikanan yang terkandungAspek lainnya yang selayaknya mendapat perhatian adalah oleh perairan Teluk Tomini mencapai 587.220 ton/tahun.keberadaan ekosistem terumbu karang di kepulauan Togian.Menurut Anonymous (2003) kondisi terumbu karang di Dari sisi pemanfaatan, laporan-laporan yang ada menyatakandaerah Kep. Togian masih tergolong baik. Selanjutnya, Allen bahwa pada umumnya potensi perikanan yang ada di Telukdan Adrim (2003) menyebutkan ada sedikitnya spesies ikan Tomini belum tergali secara maksimal. Berdasarkan Laporankarang yang endemik di daerah ini. Hal ini menunjukkan Tahunan Dinas Perikanan dan Kelautan provinsi Sulawesibahwa dengan kondisi perairan dan terumbu karang yang Tengah, Gorontalo, dan Sulawesi Utara Tahun 2002,masih baik, kepulauan Togian harus mendapatkan perhatian misalnya, dinyatakan bahwa kecuali sumberdaya pelagis keciluntuk menjamin kelestarian dari keragaman hayati ekosistem (Pemanfaatan sumberdaya pelagis kecil di Teluk Tomini telahterumbu karang. Dapat diusulkan untuk kemudian daerah ini mencapai 89%), sumberdaya perikanan di Teluk Tomini barumenjadi salah satu DPL (Daerah Perlindungan Laut). Untuk itu dimanfaatkan kurang dari 50%. Untuk itu, sepintas terlihat bahwa peluang peningkatan eksploitasi secara besar-besaran DAYA DUKUNG SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN 76
masih sangat dimungkinkan. keberlanjutan dari pengembangan tersebut dapat terjaga. Aspek-aspek tersebut adalah di antaranya aspek ekologis,Hasil produksi sebesar itu terdistribusi ke konsumen lokal aspek sosial, aspek teknologi, dan aspek etika. Penelitian inisebanyak sekitar 80% dan ke konsumen/pasar antar lain dimaksudkan untuk memberikan \"snapshot\" yangpulau/daerah/luar negeri sebesar 20%. Tujuan-tujuan menggambarkan keadaan perikanan dilihat dari aspek-aspekpemasaran di luar negeri mencakup importir-importir tersebut. Dengan hasil \"snapshot\" tersebut, pembangunanmancanegara, termasuk Jepang, Korea, Taiwan, Filipina, yang berjalan timpang, yaitu hanya maju di beberapa aspekSingapura, Hongkong, Eropa, dan Amerika. dan ketinggalan di aspek lain, dapat dihindarkan.Lepas dari gambaran positif menyangkut besarnya potensi Keseimbangan dari aspek-aspek tersebut perlu diusahakandari perikanan Teluk Tomini, kedepan, perencanaan karena ketertinggalan pada sebagian aspek akanpengelolaan/pemanfaatan sumberdaya di perairan tersebut menyebabkan kemunduran pada aspek yang lain, yang padaharus memperhitungkan segenap aspek yang terkait sehingga akhirnya secara berantai akal pula menyebabkan kehancuran Gambar bawah: Ikan asin yang sedang dijemur merupakan salah satu hasil \"sampingan\" nelayan di Gorontalo untuk konsumsi lokal selain ikan segar yang biasanya untuk keperluan ekspor.
seluruh aspek. Diagram layang-layang kinerja perikananKewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya ekses negatif Sulawesi Utaradari proses pembangunan yang timpang semakin perludicermati sehubungan dengan adanya isu-isu penting yang Kebaharian Ekologi Ekonomiberkembang di provinsi-provinsi ini. Salah satunya adalah Etika 90.00yang terkait dengan program pengembangan perikanan yang 80.00 Sulawesi Utara Handlinedikemas dalam Etalase Perikanan, yang apabila tidak dikelola 70.00 Sulawesi Utara Mini Purse seinesecara baik sejak awal, dapat berkembang menjadi rancangan 60.00 Sulawesi Utara Bagan Perahuyang kontraproduktif. Misalnya, sangat dimungkinkan bahwa 50.00ekspose potensi perikanan dapat berakibat pada eksploitasi 40.00berlebih, dominasi investor/pengusaha asing, dan distribusi 30.00manfaat sumberdaya yang kurang adil antara pelaku lokal dan 20.00luar negeri, yang pada gilirannya akan berdampak negatif 10.00pada aspek sosial: misalnya timbulnya kecemburuan sosial.Peluang terjadinya gambaran suram seperti itu tidak kecil 0.00karena berdasarkan pengamatan di lapangan, gejala dari eksesnegatif seperti digambarkan di atas telah terjadi bahkan Sosialsebelum adanya ekspose intensif potensi sumberdayaperikanan Teluk Tomini; meningkatnya dominasi kapal-kapal Teknologipenangkap asing dan masalah 'transhipment' pada beberapaperikanan telah berkembang dengan laju cukup Diagram layang-layang kinerja perikananmengkhawatirkan. Sulawesi TengahBeberapa kebijakan telah diterapkan oleh pemerintah Ekologi Ekonomisetempat untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya 90.00pembangunan yang salah arah. Salah satu dari kebijakantersebut adalah menyangkut pembatasan tonase kapal yang 80.00beroperasi di Teluk Tomini. Dalam hal ini, hanya kapal-kapal 70.00berbobot mati maksimum 10 GT diijinkan melakukan operasi 60.00penangkapan di perairan tersebut. Kebijakan lain adalah yang 50.00tertuang dalam program-program pengawasan danpengendalian kerusakan dan pencemaran ekosistem, 40.00pengembangan peran serta masyarakat, program 30.00pemberdayaan keluarga nelayan, dsb. Kebijakan-kebijakan ini 20.00merupakan sisi positif dari situasi dan kondisi perikanan di 10.00Teluk Tomini. 0.00Untuk memberikan jaminan yang lebih besar terhadaptercapainya tujuan pembangunan perikanan di wilayah ini, Etika Sosialmemaksimalkan efektivitas kebijakan-kebijakan positif, dan Teknologi DAYA DUKUNG SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN Diagram layang-layang kinerja perikanan Kebaharian Ekologi Gorontalo Etika 100.00 90.00 Ekonomi 80.00 70.00 Gorontalo Handline 60.00 Gorontalo Mini Purse seine 50.00 Gorontalo Bagan Perahu 40.00 Gorontalo Gillnet Dasar 30.00 20.00 10.00 0.00 Sosial Teknologi 78
0 12345678menekan kemungkinan timbulnya ekses negatif, perlu EKOLOGI 1.50 4.90dilakukan pengkajian tentang situasi dan kondisi perikanan Exploitation Status 6.21dipandang dari berbagai aspek dan prediksi dari Recruitment Variability 2.28perkembangan kinerja dari aspek-aspek tersebut. Dalam Change in Trophic Levelpenelitian ini, pengkajian tersebut dilakukan dengan 3.28menggunakan metoda Rapfish (Rapid Appraisal for Fisheries), Migratory Range 3.20suatu metoda cepat yang memungkinkan 'pemotretan' situasi Range Collapse 3.10dan kondisi dengan waktu dengan hasil yang diharapkan Size of Fish Caught 2.89mendekati akurat. Catch before Maturity 2.56 Discarded by Catch 2.05Hasil Analisis Rapfish Species CaughtSecara garis besar, hasil Rapfish untuk perikanan Teluk Tomini Primary Production 1.53tergambar pada tiga diagram layang-layang dan grafik 3.98leverage. Diagram-diagram layang-layang tersebut EKONOMImenunjukkan performa dari masing-masing dimensi untuk Subsidy 0.95masing-masing perikanan di tiga provinsi yang dikaji. Dimensi- 3.58dimensi tersebut dinyatakan dalam skala 0 (pusat diagram) s/d Sector Employment100 (kulit diagram). Makin tinggi angka skalanya, makin tinggi Profitability 3.34ukuran performa dari dimensi dimaksud. Masing-masing 4.52dimensi terdiri atas berbagai atribut, yang secara bersama- Ownership transfersama menentukan nilai dari suatu dimensi. Other Income 2.00 1.98Sementara itu, leverage menunjukkan seberapa besar Marketable Right 1.51pengaruh dari masing-masing atribut terhadap tinggi Market Destinationrendahnya nilai dari suatu dimensi. Misalnya, apabila hasil 2.64analisis menunjukkan bahwa nilai leverage tertinggi untuk Limited Entrydimensi ekonomi adalah \"distribusi manfaat\", maka itu berarti Fisheries in GDP 1.53 3.94bahwa distribusi manfaat merupakan atribut yang krusial 2.53dalam menentukan tinggi rendahnya kinerja ekonomi. Average Wage 4.66Implikasi lebih lanjut dari hasil semacam itu adalah bahwa SOSIAL 2.21 4.21rekomendasi yang perlu diusulkan adalah perbaikan hal-halyang terkait dengan perbaikan distribusi manfaat. Socialization of Fishing 3.18 New Entrants into the Fishery 2.98Dari ketiga diagram layang-layang sebagaimana tergambar, 2.69tampak satu hal yang menonjol: baik di provinsi Sulawesi Kin ParticipationTengah, Gorontalo, maupun Sulawesi Utara, nilai untuk Fishing Sector 1.20 3.25dimensi ekologi pada umumnya tinggi, namun nilai dimensi Fishing Income 4.22teknologi dan ekonomi rendah. Secara logika, resultan dari 2.04rendahnya nilai pada dimensi teknologi (terkait dengan Fisher Influence 2.28 5.50 Environmental Knowledge 2.28 5.0679 3.32 Education Level Conflict Status 3.50 TEKNOLOGI 3.90 Vessel Size Trip Length 4.05 Selective Gear 3.78 3.50 Pre-sale Processing Landing Sites 5.07 Gear Side Effects 3.79 Gear 4.82 FADS 4.32 Catching Power ETIKA 4.32 4.17 Mitigation of Habitat Destruction Mitigation of Ecosystem Depletion 4.84 5.11 Law Enforcement Just Management 2.72 Influences in Ethical Formation 7.43 Illegal Fishing Equity in Entry 2.54 Discards & wastes 1.70 Conflict of Regulation 4.29 Alternatives Adjacency & Reliance KEBAHARIAN Appreciation to marine esthetics Satisfaction to marine related jobs Supporting regulation Public participation Appreciation to maritime Existence of Connflicting Regulations Appreciation to fisheries products Hasil Analisis Leverage penggunaan alat yang ekstraktif) dan tingginya nilai dimensi ekologi (terkait dengan masih rendahnya tingkat pemanfaatan sumberdaya) adalah nilai yang tinggi pada dimensi ekonomi (yang salah satu atributnya adalah profitabilitas). Beberapa indikator penting seperti profitabilitas usaha dan penghasilan nelayan memang menunjukkan nilai positif; namun demikian, beberapa yang lain memberikan pengaruh negatif yang lebih besar sehingga produk nettonya adalah ukuran kinerja DAYA DUKUNG SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN
ekonomi yang lebih rendah. Gambar atas: Gorontalo merupakan salah satu provinsi dengan prevalensi giziDaftar atribut yang menonjol yang memberikan pengaruh rendah untuk anak kelompok lima tahun ke bawah. Walaupun padasignifikan terhadap tinggi rendahnya kinerja masing-masing tahun 2002 terjadi peningkatan angka harapan hidup laki-laki 3%dimensi dapat dilihat pada hasil analisis leverage dan perempuan 5%. Konflik antar nelayan yang berkepanjanganBerikut adalah analisis masing-masing dimensi yang akan semakin menyuramkan masa depan anak-anak ini.didasarkan atas hasil leveraging: perkapita rata-rata nelayan di provinsi tersebut adalaha. Dimensi ekonomi: sebesar Rp 3.8 juta/tahun, sedangkan pendapatan rata-rataMeskipun sebagian atribut dari dimensi ekonomi penduduk adalah 2.1 juta/tahun. Satu perkecualian yang perlumenunjukkan nilai positif yang cukup tinggi, beberapa atribut dicatat untuk data mengenai pendapatan ini adalah bahwalainnya mengindikasikan situasi yang tidak terlalu baik. tidak seperti pada perikanan jenis lainnya, hasil wawancaraSebagian atribut yang menunjukkan nilai tinggi tersebut adalah langsung dan verifikasi lapang menunjukkan bahwa nelayanyang terkait dengan tingkat pendapatan nelayan. Misalnya, gillnet dasar pada umumnya berpenghasilan sangat rendah.untuk provinsi Gorontalo, menurut catatan BPS pendapatan Faktor-faktor yang juga berperan menurunkan penilaian DAYA DUKUNG SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN kinerja dimensi ekonomi adalah total sumbangan sektor perikanan terhadap PDRB dan komposisi pendapatan. Berdasarkan data BPS di provinsi-provinsi di Teluk Tomini, kontribusi perikanan secara total terhadap PDRB adalah jauh dibawah angka 10%, sehingga dapat diartikan bahwa masing- masing jenis perikanan yang dianalisis menyumbang PDRB 80
kurang dari nilai tersebut, suatu nilai yang sangat rendah. Gambar atas:Diperoleh indikasi bahwa nilai sesungguhnya dari PDRB dari Sektor budidaya laut dikembangkan dengan beberapa komoditassubsektor perikanan lebih tinggi dari yang tertampilkan dalam unggulan yang kebanyakan menggunakan keramba jaring apunglaporan resmi. Namun demikian, observasi lapangmenunjukkan bahwa selisih antara nilai sesungguhnya dengan seperti kakap, kerapu, beronang, kerang-kerangan maupun rumput laut.81 yang diperoleh dari sumber-sumber data sekunder tidak dapat mengesampingkan kenyataan bahwa PDRB perikanan jauh di bawah PDRB dari subsektor lain pada sektor pertanian, maupun sektor lain, misalnya industri. Sementara itu, komposisi pendapatan nelayan dipandang DAYA DUKUNG SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN
kurang baik karena terlalu condong kearah pendapat Kedua atribut tersebut menunjukkan nilai yang paling tinggi didominan bagi para nelayan. Hal ini merupakan kondisi yang antara atribut-atribut lain. Hasil observasi lapangantidak sehat karena mengindikasikan ketergantungan yang menegaskan pentingnya kedua atribut ini: ketiadaan haksangat besar pada sumberdaya perikanan. Seperti normalnya, pengelolaan/pemanfaatan yang lebih pasti, danketergantungan yang besar akan menyebabkan kerentanan, terkonsentrasinya penyerapan tenaga kerja pada jenisdan hal ini berpotensi menimbulkan tekanan terhadap perikanan tertentu, menyebabkan kecenderungan akansumberdaya. terjadinya ekstraksi sumberdaya secara berlebih.Analisis leverage lebih lanjut menunjukkan bahwa di antara b. Dimensi Sosialatribut-atribut yang menonjol pada dimensi ekonomi, atribut Untuk perikanan Teluk Tomini, atribut yang menonjol padamarketable right dan sector employment merupakan dua dimensi sosial adalah tingkat pendidikan nelayan dan konflik diatribut yang paling memerlukan perhatian yang serius karena antara nelayan. Tentang atribut pendidikan, secara relatifpengaruhnya yang sangat besar terhadap dimensi ekonomi. tingkat pendidikan nelayan tidak jauh berbeda dengan tingkat pendidikan rata-rata penduduk lainnya; namun demikian, Gambar bawah: Budidaya Kerapu merupakan salah satu yang sedang digalakkan sebagai komoditas unggulan dalam keramba jaring apung.DAYA DUKUNG SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN 82
secara absolut capaian tingkat pendidikan nelayan mesih perlu Gorontalo (Kabupaten Pohuwato). Konflik tersebut timbulditingkatkan untuk mendongkrak performa kinerja nelayan di akibat perbedaan kepentingan antara kelompok nelayan yangTeluk Tomini. Observasi di lapangan menunjukkan bahwa berbeda. Misalnya, kepentingan sekelompok nelayankinerja usaha perikanan sering menjadi rendah karena penangkap ikan demersal yang menggunakan bomrekriutmen anak buah kapal pada unit-unit penangkapan menyebabkan terganggunya kepentingan kelompok nelayandilakukan tanpa mempertimbangkan latar belakang bagan dan kelompok lain di sekitarnya karena pertumbuhankemampuan/ketrampilan (skill)-nya. Latar belakang stok ikan terganggu. Hasil wawancara dengan respondenpendidikan formal yang terbatas memperkuat dampak negatif yang mewakili nelayan-nelayan bagan menunjukkan bahwaperekrutan yang tidak mempertimbangkan skill, sehingga implikasi yang logis dari kondisi seperti ini adalah suatubanyak unit usaha yang menurun kinerjanya. urgensi untuk melakukan koordinasi penanganan yang lebih baik di antara semua yang berkepentingan.Mengenai konflik, kasus-kasus menonjol terjadi padaperikanan handline di provinsi Sulawesi Tengah (hampir di Atribut dimensi sosial lain yang juga menonjol adalah pemainsemua kabupaten) dan perikanan bagan di provinsi baru dalam perikanan. Seperti umum terjadi pada perikanan- Gambar bawah: Tampak salah satu peluang yang tengah ditawarkan dalam bidang Kelautan dan Perikanan di provinsi Gorontalo yaitu budidaya kerang mutiara. Di provinsi ini, budidaya kerang mutiara mencakup areal seluas 3000 Ha.83 DAYA DUKUNG SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN
perikanan lain di Indonesia, kenaikan jumlah nelayan pada (pada perikanan pajeko/mini purse seiner), lampu (padasemua jenis perikanan dalam waktu 10 tahun terakhir sangat bagan), dan umpan merupakan alat bantu yang umumtinggi; tidak ada kenaikan di bawah 100 %. Bahkan, di dipergunakan nelayan Teluk Tomini. Perikanan handline tunaprovinsi Gorontalo, total nelayan meningkat dari hanya bahkan menggunakan dua jenis FAD sekaligus. Di antarasekitar 2000 orang pada 10 tahun yang lalu, menjadi 17000 jenis-jenis perikanan yang dikaji, hanya gillnet dasar yangorang pada tahun 2002. Apabila perkembangan ini terus mendapatkan nilai positif untuk atribut ini. Alat ini hanyaberlanjut dengan laju yang tidak berkurang, maka mengandalkan arus untuk menjebak ikan untuk tersangkutkeberlanjutan perikanan ini dapat terancam. Asesmen terhadap performaAtribut lain yang juga penting adalah socialization in fishing, berbagai pilihan kebijakanyang merupakan proksi bagi besarnya peluang perikananuntuk melibatkan calon partisipan secara adil (memiliki Desentralisasi Pengelolaankesempatan yang sama). Dalam hal ini terdata dari kegiatan Secara Penuhlapang bahwa pada umumnya perikanan di Teluk Tominimelibatkan anggota keluarga atau kerabat dalam jumlah 60signifikan. Untuk beberapa kasus, bahkan unit usahadijalankan sepenuhnya oleh individu-individu yang masih Marine Protected Area Otorita Penuh (Independent)terkait hubungan keluarga dekat. Dalam analisis Rapfish, inidikategorikan sebagai kondisi yang negatif karena pelibatan 0partisipan dari komponen masyarakat yang beragamberkecenderungan memungkinkan pelestarian sumberdaya Co-management Community-based Management Tabel Leverage of Management Attributes pada jaring; dengan demikian dampaknya terhadap sumberdaya dapat diklasifikasikan minimal. 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 d. Dimensi Ekologi Untuk dimensi ekologi, analisis leverage menunjukkan bahwa Koordinasi program pembangunan 4.55 atribut yang paling berpengaruh adalah jangkauan ruaya ikan. Potensi konflik antar nelayan 4.95 Dalam hal ini terkandung pengertian bahwa migrasi ikan berpotensi menyebabkan masalah yang besar untuk Teluk Mekanisme pengambilan keputusan 4.64 Tomini. Terlebih lagi, dengan adanya otonomi daerah,Potensi konflik penyelenggara pemerintahan 3.73 masing-masing wilayah administratif sangat berpeluang untuk 3.82 mempraktekkan kebijakan yang tidak paralelel satu sama lain, Penyediaan dana 3.65 sehingga kelangsungan ekonomi yang berbasis pada Penyediaan sarana 3.74 perikanan di wlayah ini dapat terancam. Pembagian benefit Pengawasan illegal fishing 4.07 e. Dimensi Etik Pengawasan tangkapan 4.78 Untuk dimensi etik, atribut yang paling perlu untuk Pemeliharaan sumberdaya 4.79 diperhatikan berdasarkan analisis leverage adalah pengaruh norma/nilai lokal terhadap baik buruknya pengelolaanberjalan dengan lebih baik.c. Dimensi Teknologi 84Untuk dimensi teknologi, atribut yang menonjol adalahpenggunaan alat pengumpul/penarik ikan (FAD). Rumpon DAYA DUKUNG SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN
sumberdaya. Berkembang di masyarakat perikanan di wilayah Gambar atas:ini beberapa nilai lokal, baik yang berpotensi membawa Dengan sistem armada semut, nelayan tetap di tengah laut dandampak positif maupun negatif terhadap kelangsungan segala kebutuhan mereka seperti makanan, BBM dicukupi melaluisumberdaya perikanan. Observasi lapang mendukung hasil Kapal Pamo yang berkekuatan 3 hingga 5 gross ton. Bila satu kapalanalisis ini: kebersamaan nelayan-nelayan bagan (terutama di yang bertugas mengambil ikan hasil tangkapan nelayan membawaKabupaten Pohuwato, provinsi Gorontalo) dalammengusahakan terciptanya kondisi pengelolaan dan ikan hasil tangkapan ke tempat Pelelangan Ikan satu kapal lainpemanfaatan sumberdaya yang lebih baik, telah berhasil mengantar kebutuhan nelayan.menekan kecenderungan berkembangnya praktek pengebomanikan. Tentu saja, hasil positif semacam ini akan sangat terkait adalah yang dikelompokkan kedalam hal-hal intrinsik yang adadengan keadaan atribut lain pada dimensi yang lain, misalnya di masyarakat (misalnya apresiasi terhadap produk Kelautanmengenai migrasi/ruaya ikan. Suatu nilai positif lokal yang dan Perikanan) dan usaha-usaha yang dilakukan olehditerapkan di suatu lokasi tidak akan berarti banyak apabila pemerintah, misalnya keberadaan program-programikan-ikan yang dikelola beruaya ke tempat-tempat lain dan kebaharian. Dari analisis leverage, tampak bahwa partisipasimendapatkan perlakuan yang negatif, yang berasal dari nilai masyarakat merupakan hal yang sangat berpengaruh.lokal di wilayah lain. Lepas dari keragaman maupun keunikan dari hasil yangf. Dimensi Kebaharian diperoleh untuk masing-masing dimensi dan masing-masingDimensi ini diperkenalkan dalam analisis Rapfish pada lokasi penelitian, tampak ada benang merah yang mengarahpenelitian ini untuk mengakomodasikan misi khusus pada perlunya pengelolaan Teluk Tomini secara bersama.Departemen Kelautan dan Perikanan, yaitu yang menyangkut Dominansi atribut migratory range pada dimensi ekologi,pengembangan apresiasi kebaharian di kalangan masyakakat. marketable right pada dimensi ekonomi, atribut conflict statusTermasuk atribut yang dipertimbangkan dalam dimensi ini pada dimensi sosial, FADS pada dimensi teknologi, dan 'public participation' pada dimensi kebaharian, menunjukkan85 benang merah dimaksud. Dalam konteks pembangunan kelembagaan pengelolaan, benang merah ini merupakan acuan awal yang valid untuk melukiskan gambaran dari apa yang seharusnya dilakukan di dan diterapkan untuk sumberdaya Teluk Tomini. Gambaran arah pengembangan sumberdaya Teluk Tomini: Hasil analisis Rapfish ini perlu dioperasionalkan lebih lanjut DAYA DUKUNG SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN
Gambar samping:Pemandangan sehari-hari di pantai di Teluk Tomini dengan kandungan kekayaan laut yang luar biasa. Statistik Dinas Perikanan Teluk Tominimemperlihatkan bahwa daerah ini memiliki potensi perikanan tangkap sebesar 587.670 ton.dalam bentuk pembentukan/perumusan kelembagaan yang jauh, berikut adalah analisis lanjutan yang memperbandingkandiperlukan untuk mengelola Teluk Tomini. Sebagaimana bentuk-bentuk kelembagaan pengelolaan, yang didasarkandisebutkan di atas, hasil analisis menunjukkan perlunya suatu pada kondisi provinsi-provinsi di Teluk Tomini.bentuk pengelolaan yang mengedepankan partisipasi Telah diperbandingkan berbagai pilihan yang ada ditinjau darimasyarakat dan tidak mengabaikan aspek koordinasi. berbagai kriteria yang dianalisis dengan pendekatanBerbagai pihak telah memunculkan berbagai wacana tentang multidimensional scaling. Dalam hal ini, tampak bahwabentuk-bentuk pengelolaan Teluk Tomini, di antaranya community based management dan desentralisasi terbataspembentukan otorita, community based management (CBM), untuk pengelolaan merupakan dua alternatif yang dapatCo-manajemen, dan marine protected area (MPA), dan kondisi dipertimbangkan lebih lanjut sebagai embryo bagi bentukstatus quo (pengelolaan secara individual perwilayah kelembagaan pengelolaan yang seharusnya diterapkan diadministrasi). Benang merah yang teridentifikasi dalam Teluk Tomini. Namun demikian, hasil ini masih memerlukanpenelitian ini telah berhasil mengeliminasi beberapa wacana peninjauan ulang dengan memasukkan atribut relevan lain,yang berkembang, termasuk wacana desentralisasi penuh yang dapat diperoleh dalam suatu penelitian pelengkap yangdan wacana tersentralisasi oleh suatu kelembagaan otoritas ditujukan untuk menindaklanjuti hasil penelitian ini. Satu halyang mengabaikan aspek partisipasi. Untuk mengkaji lebih yang perlu digarisbawahi adalah bahwa penelitian lanjutan tersebut tidak seharusnya mencakup pilihan yang terlalu Gambar bawah: banyak; koridor yang membatasi pilihan tersebut telah Salah satu TPI di Kabupaten Boalemo yang menjadi sektor unggulan diperoleh dari penelitian ini.perekonomian bidang perikanan dan kelautan. Dengan berbagai jenisikan bernilai ekonomis tinggi serta kondisi geografisnya maka tak salah Berdasarkan itu, pilihan-pilihan yang perlu dikaji adalah jika daerah ini dipilih sebagai lokasi utama untuk etalase perikanan. misalnya: coordinated responsible community-based management, yaitu suatu bentuk manajemen masyarakat yang telah ditingkatkan kualitasnya yang diselenggarakan secara secara terkoordinasi, atau limited common authority (otorita bersama terbatas), suatu bentuk forum bersama yang memiliki otoritas pada hal-hal tertentu yang terkait dengan pengelolaan perikanan.DAYA DUKUNG SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN 86
Melalui kelembagaan seperti itu, aspek-aspek positif dapat dapat diperkecil. Dengan demikian, nilai dari dimensi-dimensidiperkuat dan sisi negatif diminimalkan. Misalnya, pada model yang dengan kondisi sekarang tercatat rendah, dapatpertama, aspek partisipasi dari community-based management dinaikkan. Lebih lanjut, kinerja perikanan dapat membaikdapat diperoleh sedangkan sisi negatifnya (yang terkait dalam semua aspek (dimensi), sehingga keberlanjutandengan kemungkinan tidak efektifnya pengelolaan masyarakat ekonomi yang berbasis berairan Teluk Tomini dan kelestariandi suatu lokasi karena kegagalan manajemen di lokasi lain) sumberdaya pendukungnya dapat terjaga.dapat dikurangi melalui koordinasi yang baik. Pada modelkedua, pengelolaan yang terpusat dapat mengurangi RESUMEkemungkinan terjadinya keputusan-keputusan yangbertentangan karena keputusan tersebut dibuat oleh satu Dari pemaparan hasil dan pembahasan berdasarkan hidro-otoritas yang tunggal; sedangkan istilah terbatas, dimaksudkan oseanografi, ecopath dan rapfish maka dapat diresumeuntuk mengeliminasi kemungkinan munculnya ekses negatif sebagai berikut :dari pemberian otoritas yang tak terbatas, yang justru dapatberakibat kontraproduktif. 1. Kondisi arus permukaan pada bulan Oktober di perairan Teluk Tomini dipengaruhi oleh polaApabila model kelembagaan sebagaimana tersebut di atas batimetri perairan dan juga kondisi perairan Lautdapat dikembangkan dan diimplemenatasikan, kekurangan- Maluku yang merupakan satu-satunya laut terbukakekurangan sebagaimana tergambar pada analisis leverage yang berbatasan langsung dengan Teluk tomini.87 2. Pola arus di perairan Kepulauan Togian lebih dinamis dibandingkan lokasi lain di perairan teluk karena DAYA DUKUNG SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN
perairan Kepulauan Togian memiliki batimeteri yang 5. Perairan teluk Tomini dapat menjadi model untuk lebih dangkal dibanding daerah sekitarnya serta pengembangan pembangunan kelautan dalam memiliki banyak celah sempit di antara pulau- berbagai bidang. Pembangunan pariwisata dan pulanya. Tunggang pasang surut maksimum rata-rata konservasi terumbu karang dapat dikembangkan di pada bulan Oktober 2003 hasil prediksi adalah 264- daerah kepulauan Togian. Sedangkan untuk 250 cm, dengan kondisi rata-rata tunggang pasut perikanan tangkap untuk jenis ikan pelagis besar dan maksimum lebih tinggi terjadi di perairan Kepulauan budidaya di lokasi yang terlindung, masih Togean. mungkinkan untuk dikembangkan sesuai dengan prinsip pemanfaatan sumberdaya yang lestari.3. Kondisi perairan Kepulauan Togian selama simulasi dijalankan berperan sebgai daerah pertemuan arus 6. Pengukuran kinerja perikanan Teluk Tomini, yang yang masuk dari arah Timur, Utara dan Barat. menunjukkan beberapa kekurangan, mengindikasikan adanya urgensi untuk perbaikan.4. Pola pergerakan arus permukaan yang dibangkitkan Perbaikan tersebut perlu dituangkan dalam bentuk oleh pasang surut pada kondisi purnama dan perbani pembentukan kelembagaan pengelolaan yang dapat memperlihatkan kondisi arus yang relatif tenang mengatasi berbagai masalah sebagaimana hampir di seluruh perairan pada saat kondisi pasang ditunjukkan oleh rendahnya nilai/skor berbagai dan kondisi surut, sedangkan pada selain kondisi atribut pada analisis Rapfish dalam penelitian ini. pasang dan kondisi surut, kondisi arus permukaan cenderung menguat dan lebih dinamis. 88 DAYA DUKUNG SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN
Teluk Saleh Teluk Saleh terletak di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, pada posisi 117° - 118° BT dan DAYA DUKUNG SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN 8.8° - 8.1° LS, merupakan perairan semi tertutup dan berhubungan langsung dengan Laut Flores. Perairan ini merupakan fishing ground bagi nelayan tradisional yang bermukim di Sumbawa Besar dan sekitarnya serta berfungsi sebagai lahan budidaya rumput laut dan kerang mutiara. Hidro-oseanografi Pemantauan sifat fisik dan kimia air laut di Teluk Saleh secara detail pernah dilakukan dengan menggunakan kapal penelitian K/R Baruna Jaya VII (Edward, M. Djen Marasabessy dan I. Pellupassy, 2001). Parameter kualitas air yang terdiri dari suhu, salinitas, pH, kecerahan, benda padat terapung, lapisan minyak, dan bau. Suhu, salinitas, pH, dan kecerahan langsung diukur dilokasi penelitian (insitu) dengan menggunakan termometer, salinimeter, kertas pH universal, sechi disk, sedangkan benda terapung, lapisan minyak secara visual dan bau secara organoleptik. Adapun hasil dari penelitian tersebut dapat dilihat pada Tabel dibalik halaman ini. Pada tabel tersebut diketahui suhu berkisar antara 27.0 ºC sampai 29.05 ºC, dengan rerata 27.78 ºC. Sedang salinitas di perairan Teluk Saleh rata-rata 32.77‰. Nilai pH sebesar 8.0, dan pH ini relatif sama untuk setiap stasiun pengamatan. Tingkat kecerahan air laut berkisar antara 6.0 8.0 meter dengan rata-rata 13.40 meter. Kecerahan ini relatif tinggi, artinya bahwa tingkat sedimentasi di perairan ini relatif rendah dan perairan relatif jernih dan sangat mendukung untuk kehidupan terumbu karang Hasil pengamatan terhadap benda padat terapung, lapisan minyak dan bau adalah nihil, artinya bahwa perairan ini relatif bersih dari sampah-sampah padat terapung seperti kayu, plastik, karet dan sebagainya. 90
No Suhu (oC) Salinitas pH Kecerahan Benda Lapisan Bau /o/oo ( meter ) Terapung Minyak Nihil Nihil1 28,0 33,0 8,0 18 Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil2 28,0 32,0 8,0 17 Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil3 27,9 32,0 8,0 10 Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil4 27,5 32,0 8,0 - Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil5 28,0 32,0 8,0 - Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil6 28,0 32,0 8,0 12 Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil7 27,0 32,9 8,0 11 Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil8 27,5 32,8 8,0 12 Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil9 27,5 32,5 8,0 8 Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil10 27,9 32,0 8,0 13 Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil11 28,0 32,9 8,0 14 Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil Nihil12 27,0 32,1 8,0 11 Nihil13 28,0 32.0 8,0 1414 28,0 32,0 8,0 1815 27,0 32,0 8,0 1516 27,0 32,0 8,0 1417 28,0 32,0 8,0 1018 29,0 32,5 8,0 1519 28,0 32,5 8,0 1420 28,0 32,0 8,0 1821 28,0 32,0 8,0 1822 28,0 32,0 8,0 6Rerata 27.78 32.77 8.0 13.4 Tabel Parameter Fisik dan Kimia Air Laut di Teluk SalehPasang Surut elevation - m Time Series Boundary - WestBerdasarkan pengamatan terhadap hasil prediksi pasang surut 2menggunakan Oritide Global Tide Model untuk bulan Oktober 1.52003 dan peta distribusi tipe pasut Se-Asia Tenggara dari 1Wrytki (1961) diperoleh bahwa tipe pasut di perairan Teluk 0.5Saleh adalah campuran cenderung harian ganda (Mixed Semi 0Diurnal), lihat gambar disamping. Prediksi tersebutmenunjukkan bahwa pada bulan Oktober 2003 tinggi rata- 0 100 200 300 400 500 600 700rata air pasang tertinggi adalah +74,56 cm, air surut time - hterendah 69,12 cm, dengan tunggang maksimum sekitar143,68 cm (Tabel pada halaman samping). Gambar Elevasi Muka Laut Teluk Saleh selama 31 Hari di Batas Terbuka Area Model Bagian BaratHidrodinamikaHasil Simulasi arus pasut secara umum menunjukkan bahwa DAYA DUKUNG SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANANarus yang memasuki Teluk Saleh berasal dari Laut Flores yang91
Air Pasang Tertinggi Elevasi Muka Air (cm) terletak di sebelah utara Pulau Sumbawa. Massa air tersebutAir Surut Terendah -69,12 hingga -67,68 mengalir melewati dua selat yang masing-masing berada diTunggang Maksimum +72,48 hingga +71,68 sebelah barat daya dan timur Pulau Moyo. Hasil simulasi 140,16 hingga 143,68 menunjukkan bahwa arus yang mengalir melewati Selat Batahai (sebelah timur dari P. Moyo) lebih dominanTabel Hasil Prediksi Tinggi Air Pasang Surut dan dibandingkan dengan Selat Saleh (sebelah barat daya dari P. Tunggang Maksimum Tahun 2003 Moyo). Hal ini terjadi karena batimetri perairan di Selat Batahai lebih dalam, sedangkan batimetri perairan di Selat Saleh jauh lebih landai. Pertemuan dua arus utama yang berasal dari kedua selat tersebut mengakibatkan terbentuknya Gambar bawah: Alat ADP (Acoustic Doppler Profiler) yang merupakan salah satu instrumen kelautan yang secara berkala memancarkan gelombang suara ke kolom air dan kemudian dipantulkan kembali sehingga bisa didapatkan data tentang kecepatan arus air pada kolom tersebut. Tampak alat tersebut sedang diamati untuk melihat apakah terjadi kerusakan setelah sempat hilang tersapu badai selama 3 hari.
Selat Batahai Teluk Sanggar9090000 P. Sumbawa9080000 Selat Saleh9070000 P. Dangar Besar9060000 P. Liang Maya TELUK SALEH P. Ngali9050000 P. Sumbawa P. Rakiet90400009030000 560000 570000 580000 590000 600000 610000 620000 630000 640000 0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 Batimetri Perairan Teluk Saleh93 DAYA DUKUNG SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN
ab cdGambar Pola arus dan elevasi muka air untuk keseluruhan Perairan Teluk Saleh saat kondisi perbani pada: (A) Menjelang surut, (B) Surut, (C) Menjelang pasang, (D) Pasangab cd 94 Pola arus dan elevasi muka air keseluruhan Perairan Teluk Saleh saat kondisi purnama pada: (A) Menjelang surut, (B) Surut, (C) Menjelang pasang, (D) PasangDAYA DUKUNG SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN
beberapa arus memutar (eddy) yang terkonsentrasi di bagian Saat air surut pada kondisi pasut Perbani memperlihatkanutara perairan. Hal ini mengakibatkan perairan Teluk Saleh bahwa secara umum elevasi perairan Teluk Saleh bagianbagian utara jauh lebih dinamis dibandingkan bagian selatan selatan lebih tinggi dibanding elevasi muka laut bagian utara.perairan. Hal ini menimbulkan arus bergerak keluar dari Teluk Saleh melalui kedua selat, dimana kecepatan arus yang melewatiPola Arus Pasut Kondisi Perbani Selat Batahai lebih tinggi dibandingkan dengan kecepatan arusPola arus pasut hasil simulasi model pada kondisi pasut yang melewati Selat Saleh. Kecepatan arus di Teluk Saleh punperbani (Neap Tide Condition) adalah sebagai berikut: melemah, sehingga eddy yang terbentuk baik pada saat menjelang surut kehilangan gaya penggeraknya yangPola arus saat air menjelang surut menunjukkan bahwa arus mengakibatkan kecepatan dan diameter eddy berkurang.bergerak memasuki Teluk Saleh dari kedua selat dengankecepatan relatif rendah (0,5-1 m/detik), dimana arus yang Saat air menjelang pasang pada kondisi pasut Perbanimasuk melewati Selat Batahai memiliki kecepatan yang lebih memperlihatkan bahwa secara umum elevasi muka lauttinggi dibandingkan arus yang masuk dari Selat Saleh. Tampak perairan Teluk Saleh relatif lebih rendah dibandingkanjuga beberapa eddy dengan diameter terbesar mencapai 1 perairan sekitarnya. Akibatnya timbul arus berkecepatan tinggikm. Eddy ini terbentuk di zona pertemuan arus yang terletak (~6 m/detik) yang memasuki Teluk Saleh melalui Selattepat di sebelah selatan Pulau Moyo. Terlihat pula bahwa Batahai. Terlihat pula adanya arus berkecepatan lebih rendahmuka laut perairan bagian selatan Teluk Saleh memiliki yang meninggalkan Teluk Saleh melalui selat tersebut. Dielevasi yang lebih tinggi dibanding muka laut bagian utara. bagian Selat Saleh, terdapat pula aliran arus yang Gambar bawah: Keadaan Tide Gauge dan 'pelampung'nya setelah didera badai selama hampir satu minggu.
meninggalkan Teluk Saleh dengan kecepatan yang lebih Gambar atas:rendah dibandingkan kecepatan arus yang memasuki Teluk Rombongan peneliti dari BRKP sedang berdiskusi dengan KepalaSaleh melalui Selat Batahai. Kondisi arus ini mengakibatkaneddy melemah. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Sumbawa di kantor.Saat air pasang pada kondisi pasut Perbani memperlihatkan Teluk Saleh melewati Selat Batahai. Pada selat bagian baratadanya aliran arus yang memasuki Teluk Saleh melalui Selat terlihat adanya arus berkecepatan relatif rendah yangBatahai dan meninggalkan Teluk Saleh melalui Selat Saleh. bergerak meninggalkan Teluk Saleh (~2 m/detik). TerlihatElevasi muka air rata-rata meningkat dengan ketinggian yang penampakan beberapa eddy dengan diameter terbesarhampir seragam di seluruh perairan Teluk Saleh dan eddy mencapai 1 km. Eddy ini terbentuk di zona pertemuan aruskembali terbentuk dengan baik. yang terletak tepat di sebelah selatan Pulau Moyo. Selain itu terlihat pula bahwa elevasi muka laut perairan Teluk SalehPola Arus Pasut Kondisi Purnama memiliki harga yang nyaris seragam (1-1,5 m), sementaraPola arus pasut hasil simulasi model pada kondisi pasut pada daerah terbentuknya eddy timbul zona depresi yangPurnama (Spring Tide Condition) adalah sebagai berikut: memiliki elevasi lebih rendah dari perairan sekitarnya (0,5-1Pola arus saat air menjelang surut menunjukkan adanya arus m).berkecepatan tinggi (~10 m/detik) yang bergerak memasuki Saat air surut pada kondisi pasut Purnama memperlihatkan DAYA DUKUNG SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN bahwa secara umum elevasi perairan Teluk Saleh memiliki harga yang relatif seragam. Hal ini mengakibatkan arus yang bergerak keluar dari Teluk Saleh melalui Selat Batahai dan 96
arus yang memasuki Teluk Saleh melalui Selat Batahai Silvestre et al. 1993 dalam Buchary E. 1999 yang melakukanmemiliki kecepatan yang rendah. penelitian di pesisir Brunei dengan nilai P/B ratio adalah 135.0 tahun-1.Saat air menjelang pasang pada kondisi pasut Purnamamemperlihatkan bahwa secara umum elevasi muka laut Sedangkan Biomassa dan rasio P/B untuk benthic producersperairan Teluk Saleh relatif lebih rendah dibandingkan diambil dari model Laut Cina Selatan oleh Pauly danperairan sekitarnya. Akibatnya timbul arus berkecepatan tinggi Christensen (1993), dengan nilai masing-masing 153.0(~10 m/detik) yang memasuki Teluk Saleh melalui Selat ton·km-2 dan 11.885 tahun-1.Batahai. Terlihat pula adanya arus berkecepatan lebih rendahyang meninggalkan Teluk Saleh melalui selat tersebut. Di No Kelompok Fungsional Tabel Ecopathbagian Selat Saleh, terdapat pula aliran arus yang 1 Fitoplanktonmeninggalkan Teluk Saleh dengan kecepatan yang lebih 2 Lamun Komponen Kelompokrendah dibandingkan kecepatan arus yang memasuki Teluk 3 Natural SeaweedSaleh melalui Selat Batahai yang berakibat eddy melemah. Enhalus acoroides; Halodule uninervis; 4 Mangrove Cymodocea serrulata; Halophila ovalisSaat air pasang pada kondisi pasut Purnama terlihat adanya Algae Halimeda;Algae coralline; Algae macro; Algae Tuff.aliran arus berkecepatan tinggi yang memasuki Teluk Saleh 5 Farmed Seaweed Rhizophora apiculata; Sonneratia casiolarismelalui Selat Batahai dan arus berkecepatan lebih rendah 6 Terumbu Karang Rhizophora stylosa; Rhizophora mucronata;yang meninggalkan Teluk Saleh melalui Selat Saleh. Elevasi 7 Zooplankton Avicennia marina; Aegiceras corniculatum;muka air rata-rata meningkat dan eddy kembali terbentuk 8 LBS (Living Bottom Struktur) Ceriops tagal; Bruguiera gymnorrhizadengan baik, mengakibatkan timbulnya zona depresi yang Euchema Cottonimemiliki elevasi lebih rendah dari perairan sekitarnya. 9 Benthic Infauna Hard Coral Acropora; Hard Coral non AcroporaBerbeda dari kondisi surutnya, zona depresi yang terbentukpada saat pasang memiliki luasan yang lebih besar. 10 Pelagis Kecil Soft coral; Sponge; Zoanthids; 11 Lemuru Isognomon ephipum; Strombus canarium; CerithiumEcopath Zonatum; Tellina staurella 12 Pelagis Sedang Morula fusca; Tectus niloticus; Trohcus niloticus SeaInput Model dan Balancing Model Ecopath cucumbar (teripang); Lobster; Crabs; Sea Star (Bintang Laut)Berdasarkan data primer dan sekunder yang di dapat di 13 Ikan Demersal Parupeneus cyclostamus; Selaroides leptolepis; Stolophoruslapangan, ekosistem di Teluk Saleh dapat di kelompokkan commersonii; Atule mate; Channa Striatadalam 16 (enam belas) termasuk detritus. Adapun data ke-16 14 Cakalang Sardinella lemuru; S.gibbosa; Sardinella sp;kelompok ini dapat dilihat pada Tabel disamping. 15 Hiu Sardinella devisi 16 Lumba-lumba Rastrelliger kanagurta; Rastrelliger sp;Produsen Utama (Primary Producers) 17 Burung Laut Sardinella fimbriata; Scomberomorus lysan; Decapterus sp;Dalam model ini primary producer di bagi menjadi dua 18 Detritus Mugil cephlus;kelompok fungsional yaitu fitoplankton dan benthic producers. Chanos chanos Siganus canaliculatus; Casio cuning;Biomassa (ton·km-2) fitoplankton di Teluk Saleh berdasarkan Lutjanus bohar;Epinephelus tauvina;estimasi dari produktivitas primer di dapatkan sekitar 11.026 Epinephelus areolatus; E.sexfasciatuston·km-2, sedangkan nilai P/B (production/biomassa) untuk Cromileptes altivelis; Plectropomus spTeluk Saleh tidak ada data, sehingga dicoba meminjam dari Auxis rochei Carcharhinus albimarginatus97 Stenella longirostris Haliaetus leucogaster Terdiri dari partikel dan larutan organik Mangrove Penelitian yang pernah dilakukan oleh LIPI pada tahun 2001 tentang mangrove di Teluk Saleh hanya menghasilkan masing- masing jenis pohon mangrove per Ha lahan, sedangkan data tentang produksi seresah mangrove tidak ada. Sehingga dicoba mengambil data tentang produksi seresah mangrove yang dilakukan oleh Kusmana, 1993 dan Komiyama et al, DAYA DUKUNG SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN
1980 yang dilakukan di Maluku dan Riau dengan nilai seresah Gambar atas:mangrove jenis Rhizophora apiculata rata-rata 32.790 Hutan Mangrove merupakan ‘breeding ground’ yang penting bagiton·km-2. berbagai satwa seperti ikan, udang dan bahkan burung. Di Sumbawa, karena keterlibatan masyarakat pesisir untuk melestarikannya hutanRumput Laut Mangrove seperti diatas pernah mendapatkan bantuan dari GEFTeluk Saleh memiliki potensi lahan yang sangat menunjanguntuk budidaya rumput laut. Masyarakat pesisir di sekitar (Small Grants Programme), pada tahun 1997/1998.Teluk Saleh sering melakukan usaha budidaya rumput laut .jenis Eucheuma cottonii. Dari hasil wawancara dengannelayan yang berusaha rumput laut di dapatkan jumlah Terumbu KarangBiomassa sekitar 10 ton·km-2, sedangkan untuk nilai P/B Dari hasil olahan citra luas daerah karang di Teluk Salehkarena data tidak ada, digunakan data hasil penelitian di sekitar 0.244 km². Penelitian LIPI menyebutkan bahwaBolinao Reef Philipina yang dilakukan oleh Alino, PM et al persen penutupan karang untuk jenis Hard Coral Non(1993) dengan nila P/B ratio 15.34 tahun-1. Acropora sebesar 32.12% dan jenis karang Hard Coral Acropora sebesar 11.33%. Dari hasil estimasi lewat olahan DAYA DUKUNG SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN Citra Satelit Landsat diperoleh produktivitas primer untuk karang 0.2499 g c/m²/jam. Dari hasil ini estimasi nilai biomassa untuk karang sebesar 2.9988 ton·km-2. Zooplankton Total biomassa dari hasil survei di Laut Cina Selatan oleh Pauly et al.(1996) yang dilakukan dari bulan November 1974 sampai dengan Juli 1976 diperoleh rata-rata biomassa 98
Gambar samping kiri:Carcharhinus albimarginatus atau yang biasa disebut sebagaiSilvertip Shark merupakan salah satu permata fauna diTeluk Saleh. Hiu juga merupakan predator teratasdengan nilaithropic level 4.40.Gambar samping kanan:Suasana slah satu perkampungan nelayan di Teluk SalehGambar bawah:Keanekaragaman hayati kelautan tampak pada hasil tangkapannelayan Teluk Saleh yang dijual di Pasr tradisional ini.
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123