Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore 0 ASESMEN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER 2023 OK HMM

0 ASESMEN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER 2023 OK HMM

Published by Muhitul Himam, 2023-08-15 00:40:58

Description: 0 ASESMEN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER 2023 OK HMM

Search

Read the Text Version

Oleh: Muhitul Himam, S.Pd., M.Si., M.Pd.



Pengantar

OECD (Organization for Economic Proyeksi Pendidikan 2030 Cooperation and Development) yang dilakukan oleh OECD: adalah organisasi internasional yang bergerak dalam bidang ekonomi dan Kompetensi tidak hanya pembangunan. fokus pada aspek: Kognitif, Sikap, Psikomotorik saja, tetapi juga ada value/nilai yang melengkapi kompetensi murid.

Kualitas literasi dan numerasi, kesehatan mental dan sosial emosional murid merupakan pondasi atau prasyarat yang diperlukan murid untuk membangun kompetensi transformatif murid.

Untuk memantau dan mengevaluasi mutu sistem Pendidikan jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah pemerintah melakukan Asesmen Nasional.

Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK)

Apa itu Asesmen Nasional?

Asesmen Nasional adalah program yang diselenggarakan oleh Kemdikbudristek untuk meningkatkan mutu Pendidikan dengan memotret input, proses, dan output pembelajaran di seluruh satuan Pendidikan.

Dengan ANBK dapat diketahui pemetaan mutu pendidikan pada seluruh sekolah, madrasah, dan program kesetaraan jenjang Dikdas dan Dikmen.

Peserta 1. Acak (random) yang ditetapkan ANBK oleh Kemendikbudristek; 2. Jumlah peserta: a. SD/MI sederajat: 30 dan 5 cadangan; b. SMP/MTs sederajat: 45 dan 5 cadangan; c. SMA/MA sederajat: 45 dan 5 cadangan; 3. Tidak ada pergantian peserta didik setelah DNT diterbitkan.

Moda Pelaksanaan Asesmen Nasional Pelaksanaan menggunakan system ANBK Asesmen dengan Moda: Nasional a. Daring b. Semi daring

Waktu Pelaksanaan ANBK SMP: Pelaksanaan Senin-Kamis Asesmen 18-21 September 2023 Nasional



Instrumen ✓ AKM: Asesmen Nasional [] Literasi [] Numerasi ✓ Survey Karakter: mengukur sikap, nilai, keyakinan, dan kebiasaan yang mencerminkan karakter murid; ✓ Survei Lingkungan Belajar: mengukur kualitas berbagai input dan proses belajar mengajar di kelas maupun di tingkat satuan Pendidikan.

Bentuk Soal a. Bentuk soal objektif: Asesmen Nasional (Pilihan Ganda, Pilihan Ganda Kompleks, Menjodohkan, dan Isian Singkat). b. Bentuk soal non objektif: (Uraian).

Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)

Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) untuk mengukur: []Kompetensi Literasi; []Kompetensi Numerasi.

Apa itu Kompetensi Literasi?

Kompetensi Literasi: kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks untuk mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia dan untuk dapat berkontribusi secara produktif kepada masyarakat.

Komponen Literasi dalam AKM KONTEN KONTEKS ▪ Teks Informasi ▪ Personal ▪ Teks Fiksi ▪Sosial Budaya ▪ Saintifik PROSES KOGNITIF ▪Menemukan Informasi ▪Menginterpretasi dan Mengintegrasi ▪ Mengevaluasi dan Merefleksi

Proses Kognitif dalam Literasi •[1]Menemukan Informasi:: 1 Mencari, mengakses, serta menemukan informasi tersurat dari wacana. •[2]Menginterpretasikan dan Mengintegrasi: Memahami informasi 2 tersurat maupun tersirat, memadukan interpretasi antar bagian teks untuk menghasilkan inferensi. (kesimpulan) • [3]Mengevaluasi dan Merefleksi: 3 Menilai kredibilitas, kesesuaian maupun keterpercayaan teks serta mampu mengaitkan hal lain di luar teks.

Apa itu Kompetensi Numerasi?

Kompetensi Numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari- hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai warga negara Indonesia dan dunia.

Numerasi dimaknai sebagai kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam menggunakan pengetahuan matematika yang dimilikinya dalam menjelaskan kejadian, memecahkan masalah, atau mengambil keputusan dalam kehidupan sehari-hari.

Komponen Numerasi dalam AKM KONTEN KONTEKS ▪ Aljabar ▪ Personal ▪ Bilangan ▪Sosial Budaya ▪ Geometri ▪ Saintifik ▪ Pengukuran ▪ Data dan Ketidakpastian PROSES KOGNITIF ▪ Pemahaman ▪ Penerapan ▪ Penalaran

Proses Kognitif dalam Numerasi Pemahaman Aspek Keterampilan Deskripsi Mengingat Mengingat definisi, sifat bilangan, unit pengukuran, sifatbentuk geometris, notasi bilangan. Mengidentifikasi Mengidentifikasi bilangan, ekpresi, kuantitas, dan bentuk. Mengidentifikasi identitas yang secara matematis setara (seperti: desimal, Mengklasifikasikan persentase, pecahan). Mengklasifikasikan bilangan, ekspresi, jumlah, dan bentuk-bentuk yang memiliki sifat yang serupa. Menghitung Melakukan prosedur algoritma: penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian serta kombinasinya Melakukan prosedur aljabar yang efektif. Mengambil/ Mengambil/memperoleh informasi dari bagan, tabel, teks, atau sumber- Memperoleh sumber yang lain. Mengukur Menggunakan instrumen pengukuran dan memilih unit yang tepat.

Proses Kognitif dalam Numerasi Aspek Keterampilan Penerapan Memilih Deskripsi Menyatakan/ Menentukan operasi, strategi, dan aturan yang sesuai dan Membuat Model efisien untuk memecahkan masalah dunia nyata yang dapat diselesaikan dengan menggunakan berbagai metode Menerapkan/ Menyajikan data dalam tabel atau grafik, merumuskan Melaksanakan persamaan, pertidaksamaan, gambar geometris, atau diagram yang memodelkan suatu masalah, membangun sebuah representasi dari hubungan matematika yang diberikan Menerapkan/melaksanakan strategi dan operasi untuk memecahkan masalah dunia nyata yang berkaitan dengan konsep dan prosedur matematika yang dikenal

Proses Kognitif dalam Numerasi Aspek Keterampilan Penalaran Menganalisis Deskripsi Melambangkan Menentukan, menggambar, atau menggunakan hubungan Mengevaluasi dalam bilangan, ekspresi, jumlah, dan bentuk Menyimpulkan Menghubungkan elemen, pengetahuan yang berbeda, Membuat Justifikasi menghubungkan representasi untuk memecahkan masalah Menilai strategi pemecahan masalah dan solusi alternatif Membuat kesimpulan yang valid berdasarkan informasi dan fakta-fakta Memberikan argumen matematis untuk mendukung klaim

Contoh Soal Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)

Contoh Soal Literasi

1 Air Laut yang Terpisah Saat sedang mandi, tiba-tiba aku ingat laut. Aku menyukai warna biru. Jenis apa pun. Setiap kali pergi ke pantai—tidak harus selalu saat hari libur—aku lama-lama memandang laut lepas yang hampir seluruhnya berwarna biru. Begitu juga dengan garis batas antara laut dengan langit, antara keduanya seolah menjadi satu. Sangat menakjubkan.

Suatu kali aku merasa beruntung menyaksikan sebuah fenomena ajaib di televisi. Tayangan itu menunjukkan sebuah batas yang memisahkan antara dua laut di Selat Gibraltar, yaitu Laut Atlantik dengan Laut Mediterania sementara mereka benar-benar hidup masing-masing dan tidak saling mencampuri satu sama lain. Bahkan batas di antara keduanya sangat jelas.



Aku membayangkan, jika manusia tidak mencampuri urusan satu sama lain, barangkali dunia ini akan damai. Tidak ada luka, rahasia, air mata, dan tentu saja tidak ada peperangan. Tapi sepertinya tidak mungkin. Seringkali perbedaan menjelma menjadi senjata paling tajam untuk saling ‘membunuh’ satu dengan yang lainnya. Sumber: Cerpen Angkasa, penulis Fina Lanahdiana, Antologi Kupu-kupu Kematian, UNSA Press

Mengapa gambar pada teks tersebut sudah mendukung isi cerita? Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda centang (√)! Jawaban benar lebih dari satu.

Warna air laut yang berbeda di satu tempat mengana- logikan sebuah perbedaan yang terjadi bukanlah suatu alasan untuk hidup tidak saling menghargai. Warna air laut yang terpisah di satu tempat menggambarkan bahwa perbedaan pendapat tidak dapat disatupadukan dalam kondisi apapun. Perbedaan warna laut menggambarkan keberagaman kehidupan di dunia agar tetap damai sesuai dengan pemikiran tokoh. Laut membentang yang berwarna biru menggambarkan pengetahuan seseorang yang sangat luas sehingga tidak perlu peduli dengan kehidupan orang lain.

2 Kamukah Pelaku Perundungan? Umur W 13 tahun ketika ia pergi berkemah bersama teman-temanya. Suatu ketika sebagian peserta kemah pergi trekking ke hutan, termasuk J. J diam- diam membawa perangkat video game yang sebenarnya dilarang. Saat J pergi, anak-anak lain yang tinggal di kemah bergantian memainkan video game itu. Perangkat itu akhirnya disita oleh pemimpin perkemahan.

Saat J pulang, M, salah seorang teman W, menuding W sebagai orang yang memainkan video game J sehingga disita, padahal itu adalah kesalahan bersama semua anak yang ikut bermain. Anak-anak lain ikut-ikutan mengejek W. Teman-teman akrab W pun menjauhinya karena mereka takut akan menjadi target olok-olok juga. Salah seorang kakak pembina yang mengetahui hal ini bersikap sangat manis pada W, tetapi ia tak pernah menegur M karena menganggap masalah itu tidak serius.

Sementara itu, kakak pembina lainnya mengetahui kejadian tersebut, tetapi sama sekali tidak berbuat apa pun dan berpura-pura sibuk dengan aktivitasnya. Setelah kejadian tersebut W berubah menjadi penyendiri dan pemurung. Cerita perundungan di atas sering terjadi tanpa kita sadari. Data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat grafik angka perundungan yang terus meningkat setiap tahun di Indonesia.



Angka ini memprihatinkan karena penelitian di Jurnal Psychiatry Molecular menemukan bahwa aksi perundungan selain mengganggu perkembangan psikologis juga menyebabkan perubahan fisik di otak dan meningkatkan kemungkinan penyakit mental, seperti gangguan kecemasan.Yang menyedihkan, banyak anak tidak menyadari bahwa mereka turut berperan dalam perundungan. Lingkaran perundungan di bawah ini menunjukkan berbagai macam cara anak bisa terlibat atau bereaksi terhadap situasi perundungan. Setelah memahami lingkaran ini, diharapkan kita semua bisa berperan dalam mencegah perundungan.



Sumber : https://lokadata.id/artikel/bullying-bisa-mengubah- otak-remaja Will’s Story, artikel dalam eyesonbullying.com Solih, Mufti; Kasus Bullying Anak dari Tahun ke Tahun; Liputan 6; edisi 17 Juli 2017 Bank Data KPAI https://bulliesout.com/need-support/young- people/helping-someone-else/understanding-the- bullying-cycle/

Bagaimana perkembangan angka perundungan yang ada di Indonesia? Klik pilihan Benar atau Salah untuk setiap pernyataan sesuai isi teks!

Pernyataan Setuju Tidak Setuju Pelaku perundungan tahun 2015 lebih banyak jika dibandingkan dengan pelaku perundungan tahun 2014. Korban perundungan tahun 2013 lebih sedikit daripada korban perundungan tahun 2016. Tahun 2012 korban perundungan lebih sedikit dibandingkan dengan korban perundungan tahun 2014.

Contoh Soal Tes Numerasi-01

1 HIDROPONIK Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Sekarang para petani banyak yang mengembangkan budidaya sayuran hidroponik karena sayuran hidroponik memiliki nilai komersil yang cukup tinggi.

kankgaknugnkgung bayam pakcoy (sawi) selada

Berikut perkiraan lama panen dan hasil panen sayuran hidroponik.


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook