Dengan alasan yang senada, guru berkode D3/B/W dan D11/B/W hanya menggunakan metode diskusi dan saintifik karena dalam pembelajaran saintifik tidak mungkin lepas dari metode diskusi. g. Metode CTL 13,33% atau 2 orang guru memilih metode CTL dalam pembelajaran menulis teks eksposisi. Guru dengan kode D7/B/W menyatakan : “Saya melakukan tanya jawab dengan siswa untuk menggali pemahaman siswa terhadap materi yang akan diberikan. Saya menggunakan metode saintifik, sesuai petunjuk yang ada di Buku Siswa dengan pendekatan berbasis teks, di mana siswa harus bisa menghasilkan sebuah karangan eksposisi.Supaya memudahkan siswa dalam mengembangkan idenya, maka saya memilih CTL karena sesuai dengan kehidupannya sehari- hari.Contohnya, ketika memilih tema tidak usah terlalu muluk, cukup dengan tema yang berkaitan dengan keseharian siswa, apalagi yang pernah atau terjadi di sekitar siswa tersebut. Akan memudahkan dan lebih mengena ” Hal yang hampir sama juga dilakukan guru dengan kode D9/B/W, bedanya guru tersebut menggunakan CTL dengan pendekatan berbasis teks. h. Lainnya Selain ketujuh metode pembelajaran di atas, ada 3 orang guru atau 20% yang menggunakan metode lain. Guru dengan kode D7/B/W memberi pernyataan : “Saya memadukan pembelajaran menulis dengan berbicara atau membaca atau pengamatan.Dengan berbicara, siswa bercerita terlebih dahulu.Dengan membaca, siswa diberi banyak topic. Kalau hanya menulis saja, siswa tidak punya gambaran atau rangsangan untuk memunculkan ide” Lain lagi guru dengan kode D11/B/W yang menyatakan : 74
“Dalam membelajarkan menulis, saya lebih senang menggunakan model TTW, yaitu Think Talk Write. Siswa berpikir, kemudian dia mengutarakan secara lisan, baru kemudian ditulis.” Berbeda dengan kedua guru tadi, guru dengan kode D5/B/W menyatakan “Jujur saja saya bingung ketika harus mengajarkan menulis.Biasanya saya terangkan materinya, kemudian saya beri tugas untuk menulis.Paling saya menentukan tema, kemudian memberikan kerangka untuk dikembangkan siswa.Kemudian disunting oleh temannya.Saya tidak tahu nama model pembelajaran yang seperti itu.” Berdasarkan ketiga pernyataan tersebut, sebenarnya guru sudah melakukan model pembelajaran tertentu, hanya tidak tahu nama model pembelajarannya. Dari data empirik di atas bisa diambil kesimpulan bahwaketika guru mengajarkan menulis teks eksposisi ternyata guru menggunakan lebih dari satu model pembelajaran. Hal ini membuktikan bahwa setiap metode mempunyai kelebihan dan kelemahan, sehingga agar pembelajaran berhasil dengan baik perlu memadukan lebih dari satu model pembelajaran.Oleh karena itu, peneliti juga berasumsi bahwa dalam membelajarkan menulis, guru bisa menggunakan lebih dari satu model supaya pembelajarannya berhasil. 3. Analisis Kebutuhan Guru dan Siswa a. Analisis Kebutuhan Guru Peneliti melakukan observasi dan wawancara terhadap 15 guru Bahasa Indonesia SMP.Dari data yang diperoleh dari kegiatan tersebut, diperoleh hasil tentang kesulitan yang ditemui guru dalam pembelajaran menulis teks eksposisi di SMP. Kesulitan – kesulitan guru dalam pembelajaran menulis teks eksposisi dapat dilihat pada gambar 4.4 dibawah ini. 75
Gambar 4. 4 Diagram Kesulitan Guru dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Kesulitan-kesulitan yang ditemui guru dalam pembelajaran menulis teks eksposisi adalah sebagai berikut: (1) 20% atau 3 orang guru kesulitan dalam mencari bahan ajar; (2) 60,9% atau 9 orang guru berkaitan dengan pengelolaan kelas; (3) 86,7% atau 13 orang guru mengalami kesulitan dengan model pembelajarannya; (4) 26,7% atau 4 orang guru berkaitan dengan penggunaan media pembelajaran; dan 20% atau 3 orang guru mengaku tidak mengalami kesulitan dalam mengajar menulis teks eksposisi. b. Analisis Kebutuhan Siswa Seperti telah disampaikan di atas, dari tahap potensi dan masalah diperoleh data bahwa siswa mengalami kesulitan ketika menulis, khususnya menulis teks eksposisi.Kesulitan yang dialami siswa antara lain kesulitan dalam pemilihan kosa kata, masih rendahnya kemampuan tentang tata tulis dalam menulis menurut PUEBI, adanya minat yang kurang dengan pelajaran Bahasa 76
Indonesia, kesulitan dalam penggunaan bahasa ,dan kesulitan dalam mengembangkan ide. Data ini bisa dilihat pada gambar 4.3 dan lampiran 7. Dari hasil data pada potensi dan masalah , hasil observasi, analisis kebutuhan guru, dan analisis kebutuhan siswa di atas, peneliti menganggap perlu untuk merancang model pembelajaran yang dibutuhkan guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa. C. Desain Produk Pada tahap ini untuk menjawab pertanyaan tentang bagaimana desain model pengembangan pembelajaran menulis eksposisi berbasis teks dengan modifikasi model CIRC. Berdasarkan hasil temuan pada tahap potensi dan masalah serta tahap mengumpulkan informasi yang memuat kajian pustaka, observasi kelas, dan analisis kebutuhan guru dan siswa, peneliti melakukan penyusunan prototype model pembelajaran menulis teks eksposisi. Adapun langkah- langkah yang peneliti tempuh adalah sebagai berikut : (1) mengakomodasi kebutuhan guru dan siswa di SMP/MTs, terkait dengan model pembelajaranyang sesuai untuk diterapkan di SMP/MTs dengan memperhatikan aspek kekinian; (2) mengumpulkan ide atau gagasan dari model pembelajaran yang sudah ada dari model pembelajaran yang akan disusun; (3) membandingkan model pembelajaran GBC dengan model pembelajaran CIRC; (4) menyusun model pembelajaran menulis teks eksposisi di SMP /MTs dengan memenuhi komponen – komponen yang dibutuhkan; (5) meminta pertimbangan dari expert judgement; dan (6) melakukan revisi. 77
Pengembangan prototype model menjadi model pembelajaran menulis teks eksposisi di SMP/MTs didasarkan pada komponen – komponen yang harus dikembangkan dalam penyusunan model pembelajaran. Proses penyusunan model pembelajaran ini harus mampu mengakomodir kebutuhan guru dan siswa di SMP/MTs dengan landasan teori menggunakan pendekatan berbasis teks. Pengembangan prototype model menjadi model pembelajaran menulis teks eksposisi ini peneliti namai model pembelajaran CBC berbasis CIRC. Model pembelajaran ini disusun berdasarkan analisis kebutuhan guru dan siswa. Model pembelajaran CBC berbasis CIRC ini merupakan modifikasi antara model pembelajaran CBC dan model pembelajaran CIRC. Syntax kedua model pembelajaran tersebut bisa dilihat pada lampiran 3. Sedangkan pengembangan model kedua model pembelajaran tersebut dijelaskan sebagai berikut. Secara rinci, langkah- langkah pengajaran GBC dengan modifikasi CIRC adalah sebagai berikut : 1. Membangun Konteks Langkah pertama dari GBI adalah BKoF adalah penentuan dan membangun pengetahuan tentang teks yang akan dipelajari; sedangkan langkah pertama CIRC adalah guru membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen. Langkah pertama GBI sama dengan fase pertama dalam CIRC yaitu pengenalan konsep. Pada dasarnya, langkah pertama dari kedua model pembelajaran tersebut sama yaitu menggali pengetahuan siswa terkait dengan materi yang akan dipelajari baik dari pengetahuan awalnya maupun pemberian 78
pengetahuan baru terkait dengan materi. Kegiatan ini masih dilaksanakan secara klasikal. 2. Pemodelan dan Eksplorasi Langkah kedua dari GBI adalah MoT, yaitu siswa diberi banyak contoh tentang materi yang akan ditulis. Sedangkan langkah kedua dari CIRC guru memberikan wacana/kliping yang sesuai dengan topik pembelajaran. MoT dalam GBI memberikan banyak contoh teks untuk dipahami siswa secara mandiri.Kegiatan ini dilakukan secara klasikal.Kenyataan di lapangan siswa mengalami kesulitan ketika harus mengambil kesimpulan sendiri pada tahap ini. Oleh karena itu, diperlukan langkah pertama CIRC yaitu pembagian kelompok dan fase kedua CIRC berupa eksplorasi dan aplikasi ; sehingga pada saat siswa memastikan pengetahuannya tentang materi baru tersebut masih dengan bimbingan guru dan bekerja dalam kelompok. Setelah tahap eksplorasi, siswa bisa menyampaikan hasil pengetahuan atau pengamatannya tentang konsep dari materi baru yang sedang dipelajari. Setelah itu, siswa bisa mengambil kesimpulan dari pengetahuan atau pengamatannya tersebut, baik secara lisan maupun tulisan. Guru mengecek kemampuan siswa dari hasil kerja eksplorasi kelompoknya , sebelum menuju tahap berikutnya. 3. JCoT dan Aplikasi Langkah ketiga dari GBI adalah JCoT dimana siswa mulai menulis teks yang sudah dipelajari pada langkah pertama dan kedua. Untuk memupuk rasa percaya diri siswa masih menulis dalam kelompok; maksudnya dalam satu 79
kelompok diberi topik yang sama. Pada tahap ini siswa menerapkan pengetahuan dan pengamatannya dari hasil pekerjaaan sebelumnya. Guru masih membimbing, walaupun sudah secara minimal. 4. Publikasi Pada langkah ini, siswa mempresentasikan hasil tulisan kelompoknya.Langkah ini merupakan penerapan langkah ke-4 dan fase ketiga CIRC. Pada kegiatan ini guru dan siswa membuat kesimpulan bersama-sama. 5. ICoT Langkah terakhir adalah siswa mampu memproduksi tulisannya sendiri sesuai dengan tahapan-tahapan yang sudah dilaluinya. Secara rinci, syntax model pembelajaran ini bisa dilihat pada RPP yang menjadi lampiran pada penelitian ini. D. Validasi Desain Dalam penyusunan model pembelajaran menulis teks eksposisi di SMP diperlukan tahapan yang terencana dan sistematis.Penelitian dan pengembangan model pembelajaran ini membutuhkan pakar untuk menilai dan memvalidasi model pembelajaran yang dikembangkan. Dua orang pakar yang peneliti libatkan untuk memvalidasi desain model pembelajaran ini adalah Santhy Hawanti, Ph.D. dan Dr. Ani Widosari. Penilaian ahli diperlukan sebagai salah satu acuan dalam mengembangkan model pembelajaran alternative yang lebih efektif digunakan guru- guru SMP/MTs di wilayah kabupaten Banyumas. Kedua pakar tersebut dilibatkan pada tahap –tahap terakhir kajian. 80
Dari kedua ahli tersebut, model pembelajaran menulis teks eksposisi di SMP/MTs telah ditanggapi, diberi saran perbaikan dan divalidasi. Pakar pertama menyampaikan : “Dalam menyusun sebuah model pembelajaran, kita harus memperhatikan teori pendukung, struktur model , dan hasil belajar yang diharapkan. Teori pembelajaran berbasis teks yang disampaikan cukup untuk dijadikan landasan dalam penyusunan Model Pembelajaran GBC Berbasis CIRC. Konsep Model Pembelajaran GBC sudah relevan sebagai landasan Model Pembelajaran GBC Berbasis CIRC. Konsep Model Pembelajaran CIRC relevan sebagai landasan Model Pembelajaran GBC Berbasis CIRC . Sedangkan dalam struktur model pembelajaran tersebut latar belakang, deskripsi , prinsip-prinsip reaksi,sistem pendukung sistem sosial,penggunaan pendekatan, langkah- langkah pembelajaran , serta evaluasi dan penilaian dinyatakan dengan jelas . Untuk langkah pembelajaran, sebaiknya lebih diperinci sesuai langkah pembelajaranCIRC. Misalnya dengan delapan komponen CIRC yaitu(1) team, (2) Placement, (3) Student creative, (4) team study, (5) Team scorer and recognition, (6) teaching group, (7) Facts test, (8) whole class units.Jelaskan secara rinci dari masing-masing langkah tersebut. Misalnya, pada langkah pertama yaitu team – apa kegiatannya, student creative – apa yang dilakukan siswa. Setiap tahap tersebut dihubungkan dengan aktivitas yang dilakukan, misalnya menulis teks eksposisi.Adapun hasil belajar yang diinginkan sudah dinyatakan dengan jelas” Pakar yang kedua menyampaikan tanggapan dan saran untuk model pembelajaran menulis teks eksposisi di SMP/MTs. “ Ada tiga hal yang menjadi perhatian dari saya. Yang pertama, selama ini siswa kurang tertarik menulis teks eksposisi disebabkan oleh beberapa factor. Guru harus menguasai materi tentang teks eksposisi terlebih dahulu. Materi tidak akan tersampaikan dengan baik apabila guru itu sendiri belum paham. Yang kedua, Syntax sudah tersusun dengan baik, tinggal diujicobakan di kelas-kelas dengan pertimbangan waktu yang tersedia.Yang ketiga, empat komponen model pembelajaran selain syntax yaitu social system, principle of reaction, support system , instructional dan nurturant effects, perlu dijelaskan secara konkrit sehingga siapapun yang akan menggunakan model tersebut tidak ragu- ragu.” Kedua saran perbaikan dari para validator tersebut bisa dilihat pada hasil validasi dari lampiran 9. 81
E. Perbaikan Desain Setelah mendapatkan hasil validasi dari pakar, peneliti melakukan perbaikan desain.Perbaikan desain ini mengacu pada saran yang diberikan oleh kedua pakar tersebut.Peneliti lebih memerinci kegiatan- kegiatan yang harus dilakukan guru dan siswa melalui perbaikan langkah- langkah pembelajarannya.Perbaikan syntax dari model pembelajaran ini bisa dilihat pada lampiran 2, yaitu tentang RPP perbaikan. Di samping itu peneliti juga membuat buku panduan pelaksanaan model pengembangan pembelajaran ini. Untuk lebih memudahkan guru pengguna, peneliti juga menyiapkan video langkah- langkah model pembelajaran tersebut. Setelah menyampaikan kepada ke 15 guru responden tentang buku panduan dan video pembelajaran tersebut, para responden menyambut baik model pengembangan pembelajaran tersebut. Hal ini bisa dilihat dari hasil isian angket pelaksanaan pembelajaran guru pada lampiran 13. Secara rinci, hasil isian angket dari aspek kejelasan petunjuk penggunaan RPP memberi respon amat baik. Sedangkan dari aspek ketercapaian kompetensi dan tujuan pembelajaran para responden menyatakan bahwa penggunaan model ini mendukung ketercapaian kompetensi mata pelajaran , dapat menumbuhkan karakter kreatif, membiasakan kerja keras, dan dapat mendorong munculnya rasa ingin tahu siswa . Pernyataan guru dilihat dari respon siswa selama pembelajaran adalah siswa terlihat antusias mengikuti proses pembelajaran dan memperlihatkan motivasi tinggi selama proses pembelajaran, serta terlihat senang selama proses pembelajaran menggunakan model ini. 82
Menurut pernyataan responden. dari aspek tingkat kesulitan dalam mengimplementasikan tahapan-tahapan dalam penerapan model ini bisa dilaksanakan karena semua perangkat pembelajaran mudah digunakan. Hal ini juga didukung oleh ketercukupan waktu. Waktu yang digunakan untuk mengimplementasikan model pembelajaran ini cukup untuk mencapai tujuan pembelajaran dan perangkat evaluasi hasil belajar juga mudah digunakan. 83
BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Model pembelajaran menulis eksposisi berbasis teks dapat dikembangkan dengan modifikasi model pembelajaran CIRC . 2. Model pembelajaran menulis eksposisi yang dikembangkan dengan modifikasi CIRC telah dinyatakan layak menurut ahli 3. Respon guru terhadap model pembelajaran yang dikembangkan secara umum sangat baik. B. SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan di atas,peneliti menyampaikan saran untuk peningkatan pembelajaran menulis teks eksposisi di SMP/MTs sebagai berikut : 1. Para guru hendaknya selalu berinovasi dalam mengembangkan pembelajaran terutama model pembelajaran agar dapat lebih membantu siswa mengembangkan pengetahuan dan keterampilan berbahasa . Model GBC berbasis CIRC ini bisa menjadi alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam mengajar di kelasnya. 2. Kepala Sekolah hendaknya memberi kesempatan dan selalu mendorong serta memfasilitasi para guru untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan guru untuk mengembangkan keterampilannya dalam 84
mengajar sehingga pembelajaran di kelasnya menjadi lebih baik yang muaranya adalah peningkatan hasil belajar siswa. 3. Kepada peneliti berikutnya, diharapkan dapat mengembangkan penelitian lain terkait dengan model pembelajaran menulis di SMP/MTs. 85
DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, M. (1988). Materi Dasar Pengajaran Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdikbud. Akhdiah, S. M., & Sakura, H. (1989). Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Airlangga. Akker, J. V. (2006). Educational Design Research. London and New York: Routledge. Anderson, M. (2003). Text Types in English 1-4. Australia: Macmillan Education. Arianti, R. (2013). Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Eksposisi Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Siswa Kelas X Akuntansi SMK Terpadu Ismailiyah Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu. Jurnal Gramatika: Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia V3.I2 , 194-202. Arifin, Z. (2014). Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Arsanti, M. (t.thn.). Pengembangan Keterampilan Menulis Kreatif dengan Pendekatan Berbasis Gene dan Pemanfaatam Media Web Blog. Diambil kembali dari http://www.eprints.unnes.ac.id. Badan Pengembangan Pembinaan Bahasa Kemendikbud. (2018). Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Jakarta: Badan Pengembangan Pembinaan Bahasa Kemendikbud. Borg, & Gall. (1983). Educational Research, An Introduction. New York and London: Longman Inc. Borg, W., & Gall, M. (1989). Educational Research: An Introduction, Fifth Edition. New York: Longman. Emzir. (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Gay, L. (1991). Educational Evaluation and Measurement: Competencies for Analysis and Application. Second edition. New York: Macmillan Publishing Company. Gufron, A. (2011). Pendekatan Penelitian dan Pengembangan (R&D) di Bidang Pendidikan dan Pembelajaran. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan. 86
Handayani, d. (2017). Penerapan Model Pembelajaran CIRC Dipadukan Advance Organizer terhadap Keterampilan Menulis Argumentasi Peserta Didik Kelas X di MAN 2 Palembang pada Materi Ekosistem. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan IPA STEM untuk Pembelajaran Sains Abad 21. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2012). Modul Bahasa Indonesia Keterampilan Menulis. Bahan Belajar Pendidikan dan Pelatihan Pasca Uji Kompetensi Awal bagi Guru Kelas. Jakarta: Pusat Pengembangan Profesi Pendidik Kemendikbud. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Buku Guru Bahasa Indonesia SMP/MTs. Kelas VIII. Jakarta: Kemendikbud. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Buku Siswa Bahasa Indonesia SMP/MTs. Kelas VIII. Jakarta: Kemendikbud. Mahsun. (2013). Pembelajaran Teks dalam Kurikulum 2013. Dipetik November 20, 2018, dari Kemdikbud: http://www.kemdikbud.go.id Mahsun. (2014). Teks Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Rita C., R., & J.D.K, W. A. (2009). Developmental Research: Studies of Instructional Design and Development. New York. Seels, B., & Richey, R. C. (1994). Teknologi Pembelajaran: Definisis dan Kawasannya Penerjemah Dewi S. Prawiradilaga dkk. Jakarta: Kerjasama IPTPI LPTK UNJ. Septiana, H. (2015). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Kemampuan Menulis Teks Hasil Observasi Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa di SMP/MTS Muhammadiyah Kabupaten Banyumas. Tesis Universitas Negeri Surakarta. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sujadi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Sujiranto. (2018). Model Pembelajaran Guru Abad 21. Bandung: Mujahid Press. Sukmadinata, N. S. (2004). Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi. Bandung: Kesuma Karya. 87
Sukmadinata, N. S. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sumiati. (2008). Metode Pembelajaran . Bandung: Wacana Prima. Tharir, A. (2017). Efektivitas Model Pembelajaran Berbasis Proyek dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi Peserta Didik Kelas X SMA N 2 Sungguminasa. Lentera Pendidikan Volume 20 No. 2 Desember 2017, 188-201. Trianto. (2010). Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik . Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Wahyuni, S. (2015). Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi dengan Model PBL di SMP. Jurnal Penelitian Pendidikan INSANI Vol.18 No.1, 56-85. Widosari, A. (2014). Pengembangan Model Pembelajaran Menulis Cerita Anak Berbasis Dialog di SD. Tesis Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Widosari, A. (2017). Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran Menulis Cerita Pengalaman Berbasis Dialog bagi Siswa SD Model DISE. Yogyakarta: Aksara Indonesia. Widosari, A. (2018). Model DISE Pedoman Pembelajaran Menulis Cerita Pengalaman. Yogyakarta: Aksara Indonesia 88
Lampiran 1 89
Lampiran 2 90
Lampiran 3 91
Lampiran 4 92
Lampiran 5 93
Lampiran 6 94
Lampiran 7 95
Lampiran 8 96
Lampiran 9 97
Lampiran 10 98
Lampiran 11 99
Lampiran 12 100
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127