Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Segelintir Pengabdian di Desa Watugunung, Kramat, Kemangi, dan Gumeng

Segelintir Pengabdian di Desa Watugunung, Kramat, Kemangi, dan Gumeng

Published by UMG Press | Universitas Muhammadiyah Gresik, 2021-10-03 12:43:14

Description: Segelintir Pengabdian di Desa Watugunung, Kramat, Kemangi, dan Gumeng

Search

Read the Text Version

Segelintir Pengabdian di Desa 1 1 UMG PRESS

Segelintir Pengabdian di Desa 1 SEGELINTIR PENGABDIAN DI DESA WATUAGUNG, KRAMAT, KEMANGI DAN GUMENG Oleh : Yaffidilla Salsanabila Sindi Okta Kusuma W. Muhammad Hengki H. Mega Kusuma Prakoso Rofiatul Fudlla Qurrota Ayun Bismi Rawingga Fathimah Febrianah Ferri Irwansyah Amelia Bilqis Tahta Maulida Vaninda Agustina Nia Pandufinata Mukhammad Wisnu Andre P. Sherlya Maftukha Ahmad Yusvani Saputra Misbakhul Khoir Pramudia Ananta Isnaini Farikha Ramadhani Adinda Nurul Fitriyah Nurul Khasanah Fatimatus Shamikha Marshella Ayu Sahari UMG PRESS 2021

Segelintir Pengabdian di Desa 2 Penulis Yaffidilla Salsanabila Sindi Okta Kusuma W. Muhammad Hengki H. Mega Kusuma Prakoso Rofiatul Fudlla Qurrota Ayun Bismi Rawingga Fathimah Febrianah Ferri Irwansyah Amelia Bilqis Tahta Maulida Vaninda Agustina Nia Pandufinata Mukhammad Wisnu Andre P. Sherlya Maftukha Ahmad Yusvani Saputra Misbakhul Khoir Pramudia Ananta Isnaini Farikha Ramadhani Adinda Nurul Fitriyah Nurul Khasanah Fatimatus Shamikha Marshella Ayu Sahari Editor Adhi Kurniawan Desain Sampul Mega Kusuma Penerbit UMG Press Jalan Sumatera No. 101, Gresik 61121 Telepon: +6231 3951414 Surel: [email protected]

Segelintir Pengabdian di Desa 3 Anggota IKAPI No. 189 dan APPTI No. 002.021 Cetakan pertama, 2021 ISBN 978-602-5680-73-1 Hak cipta dilindungi undang-undangDilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa ijin tertulis dari penerbit

Segelintir Pengabdian di Desa 4 KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas berkat limpahan rahmat taufiq dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Universitas Muhammadiyah Gresik pada tahun 2021 yang bekerja sama dengan pihak Badan Pertanahan Nasional (BPN). Pada program kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini merupakan program yang wajib ditempuh oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Gresik sebagai persyaratan calon sarjana S1 di Perguruan Tinggi. Dengan cara terjun langsung Bersama masyarakat tersebut. Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) diantaranya : 1. Dr. Eko Budi Leksono, S.T.,M.T., IPM Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik. 2. Dr. Ernawati, M.Kes. Direktur DPPM Universiyas Muhammadiyah Gresik. 3. MHD. Zamrozi selaku Lurah/Kades Watuagung,Kecamatan Bunga, Kabupaten Gresik yang telah memberikan izin dan bantuan kepada kami untuk melaksanakan KKN.

Segelintir Pengabdian di Desa 5 4. Taufiq, S.Pd.I.,S.Pd selaku Lurah/Kades Kramat, Kecamatan Bunga, Kabupaten Gresik yang telah memberikan izin dan bantuan kepada kami untuk melaksanakan KKN. 5. Akhmad Yusuf selaku Lurah/Kades Kemangi, Kecamatan Bunga, Kabupaten Gresik yang telah memberikan izin dan bantuan kepada kami untuk melaksanakan KKN 6. Muhammad Wahyuddin selaku Lurah/Kades Gumeng, Kecamatan Bunga, Kabupaten Gresik yang telah memberikan izin dan bantuan kepada kami untuk melaksanakan KKN 7. Nur Cahyadi, S.ST.,MM selaku Dosen Pembimbing Lapangan KKN yang telah memberikan bimbingan kepada kami sampai Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini berakhir, 8. Seluruh Masyarakat Desa Watuagung, Kramat, Kemangi, dan Gumeng yang juga ikut serta berpartisipasi dalam pelaksanaan KKM dan telah menerima kami untuk melaksanakan KKN ini. Serta pihak-pihak lain yang telah membantu Gresik, 07 September 2021 Tim Penulis

Segelintir Pengabdian di Desa 6 DAFTAR ISI Halaman Sampul ............................................................................1 Identitas Buku .................................................................................2 Kata Pengantar ................................................................................3 Daftar Isi..................................................................................................... 5 BAB I PENDAHULUAN ............................................................6 1.1 Latar Belakang & Analisis Situasi ...............................6 1.2 Tujuan.....................................................................................6 1.3 Manfaat ..................................................................................7 BAB II SEGELINTIR PENGABDIANDI DESA WATUAGUNG, KRAMAT, KEMANGI, DAN GUMENG ........ 8 2.1 Kisah kita seindah jalan Mengare ..........................8 2.2 Desa Kramat ......................................................................... 15 2.3 Sepenggal pengabdian Desa Kemangi .................17 2.4 Story About Gumeng Village ....................................22 BAB III DOKUMENTASI PER DESA 3.1 Desa Watuagung........................................................ 35 3.2 Desa Kramat ................................................................ 40 3.3 Desa Kemangi ............................................................. 41 3.4 Desa Gumeng .............................................................. 44 BAB IV PENUTUP ................................................................. 49 4.1 Kesimpulan .................................................................. 49 4.2 Saran .............................................................................. 49 BAB V DAFTAR PUSTAKA ................................................. 50

Segelintir Pengabdian di Desa 7 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang & Analisis Situasi Program KKN (Kuliah Kerja Nyata) yaitu progaram tahunan yang dilaksanakan oleh setiap Perguruan Tinggi, salah satunya yaitu Universitas Muhammadiyah Gresik melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam berbagai segi kehidupan bermasyarakat yang bekerja sama dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN). Dalam kegiatan KKN Khusus ini mahasiswa Universitas Muhammadiyah Gresik akan terjun langsung untuk membantu BPN dalam mengumpulkan data- data warga dengan cara menginput data, Door to Door kerumah warga yang akan membuat sertifikat tanah sebagai bentuk dari perwujudan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yakni berkegiatan ke masyarakat. Dengan adanya KKN Khusus ini kami sebagai mahasiswa mempunyai banyak pengalaman langsung terhadap masyarakat dan bisa memahami cara menyelesaikan sebbuah permasalahan yang terjadi di masyarakat itu sendiri. Dan kami mengharapkan dapat mensukseskan Proger dan program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).

Segelintir Pengabdian di Desa 8 1.2 Tujuan Beberapa Tujuan dari Program KKN tersebut : 1. Bisa mengaplikasikan teori dan praktek yang telah didapatkan dari kampus. 2. Mahasiswa diharapkan mampu sebagai penggerak untuk dapat mengubah masyarakat yang statis menjadi dinamis. 3. Mahasiswa diharapkan mampu sebagai perantara dalam memberikan sumber pengetahuan yang diperlukan masyarakat. 1.3 Manfaat Manfaat dari kegiatan KKN ini yaitu : 1. Bagi mahasiswa a. Melatih kepedulian sosial yang dihadapi langsung oleh masyarakat sekitar. b. Menumbuhkan sikap profesional yang telah dihadapi dikehidupan sekitar. 2. Bagi masyarakat a. Masyarakat dapat memperoleh jaminan kepastian hukum dan perlindungan hukum Hak atas Tanah secara adil dan merata. b. Untuk menghindari sengketa yang tidak diinginkan dikemudian hari.

Segelintir Pengabdian di Desa 9 BAB II Segelintir Pengabdian Di Desa Watuagung, Kramat, Kemangi & Gumeng 2.1 Kisah Kita Tak Sepanjang Jalan Mengare (Desa Watuagung) Mentari bersinar dengan cerah, secerah senyum merekah milik kawan-kawan. Tanggal 9 Agustus 2021 kini telah sampai, dimana kami akan melaksanakan tugas mulia yaitu Kuliah Kerya Nyata. Yang merupakan kegiatan wajib yang harus kami ikuti selama di perkuliahan. Waktu KKN hanya 15 hari dengan tempat yang sudah di tentukan. Dan kini kami telah sampai di Balai Desa tempat KKN kami tepatnya di Balai Desa Watuagung, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik. Beberapa proses, sudah kami lewati. Dari jauhnya perjalanan yang kami lewati dengan menyusuri jalan yang berliku-liku, tetapi kita di suguhkan dengan keindahan banyaknya tambak milik warga. Meskipun begitu, semua terbayarkan oleh senyum hangat dari para perangkat desa yang menyambut kami dengan rasa kekeluargaan yang amat tinggi. Sudah pasti, inilah awal dari pertarungan kami melawan diri sendiri. Sedikit cerita damri kami terkait asal-usul Desa Watuagung pulau Mengare. Konon katanya ada sebuah batu besar dan bersejarah di belakang balai desa setempat. (Sekdes) Watuagung Khuluk

Segelintir Pengabdian di Desa 10 mengisahkan, masyarakat setempat menyakini batu besar itu merupakan cikal bakal desa. Alhasil legenda Watuagung berawal saat seorang petinggi kerajaan bernama Pengeran solo mengagumi kecantikan putri Melirang hingga ingin menikahinya. Akan tetapi si putri melirang menolak keinginan pangeran solo. Akhirnya, jejak putri Melirang hilang dan pengeran pun menjelma menjadi ular di laut Jawa, lebih tepatnya di dekat Madura. Ia kebingungan dan merasa lelah, tak terasa dia tertidur. Dimana badan ular, kepala, dan ekornya mengeras menjadi daratan. Itu yang disebut Mengare. Kepala ular di yakini berada di Desa Watuagung, badannya di Desa Tajung Widoro dan Ekornya di Desa Kramat. Singkat sejarah mengenai tiga desa tersebut yang berada di Mengare. Dimana masyarakat di Pulau Mengare di pisahkan Bengawan Solo yang hidup makmur dan sejahtera dengan hasil pertanian dan perikanan. Kala itu, dimulai dengan hari pertama. Kita berada di lokasi untuk berkumpul dengan rekan- rekan kelompok KKN dimana kita langsung menemui pihak BPN (Badan Pertanahan Nasional) dan Perangkat Desa. Secara singkat kelompok kami melakukan pengenalan lingkungan, serta sedikit berdiskusi dan berkoordinasi untuk menjalin kerjasama terkait tugas apa yang akan kami kerjakan nantinya demi terciptanya kekompakan

Segelintir Pengabdian di Desa 11 dalam menjalankan tugas. Setelah berdiskusi, kamipun dicarikan penginapan oleh Bapak Ahmad selaku Kepala Dusun. Kemudian kamipun langsung mensurvei tempat penginapan yang akan kami tempati nantinya. Kemudian di hari kedua kami melakukan sedikit input data pada berkas data yang sudah masuk di karenakan baru sedikit yang mendaftar. Dan sore harinya kamipun pulang, karena di hari Sabtu dan Minggu Balai Desa Libur. Di hari ketiga, seperti biasa kita melakukan kegiatan dengan mengunjungi Kantor Balai Desa pada Pukul 09.00 untuk bertemu dengan Bapak Kepala Desa dan Stafnya untuk membantu pekerjaan disana. Tidak lama kemudian, kedatangan dari pihak BPN yang memberikan beberapa arahan kepada kami sebelum melakukan door to door yaitu terkait apa saja yang nantinya kita akan sosialisasikan. Selanjutnya, ketika melakukan door to door, yang di dampingi olehBapak Kepala Dusun masing-masing. Dimana Desa Watuagung yang tediri dari 4 dusun yaitu Dusun Mentani I, Mentani II, Sidorejo, Watuagung. Disitu kami membantu pekerjaan perangkat desa untuk berpartisipasi dalam program PTSL yang diadakan oleh petugas Badan Pertanahan Nasional (BPN). Ketika door to door, dimana kami harus besosialisasi sekaligus membujuk warga untuk melakukan pembaharuan dalam sertifikat tanahnya. Hal ini dilakukan supaya surat tanah itu dapat memiliki kekuatan hukum dan juga nilai

Segelintir Pengabdian di Desa 12 untuk dijadikan bahan jaminan. Sehingga, kami sekelompok saling berbagai tugas dan dalam jangka waktu 2 hari kami bisa menyelesaikan tugas tersebut. Meskipun ada beberapa rintangan yang harus kita lalui, akan tetapi kita tetap semangat untuk mencari sasaran bagi warga yang mau mendaftarkan Program PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap) agar bisa sesuai dengan target. Seiring berjalannya waktu, ternyata melebihi ekspektasi kami selama ini. Sangat menggembirakan sekali rasanya bisa belajar dan mengabdi langsung dimasyarakat. Karena tidak hanya pengalaman, tapi juga ilmu dan teman baru yang kami dapatkan selama KKN. Teman-teman baru yang rata-rata cukup semangat dan koorporatif dalam melaksanakan tugas kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kami kelompok Desa Watuagung yang terdiri dari 6 orang, secara kebetulan kami mendapat kelompok satu prodi yaitu Prodi Manajemen semuanya, namun kelas kami berbeda. Disitulah kami bisa bercakap-cakap untuk bisa lebih akrab serta menjalin kerjasama untuk mensukseskan kegiatan KKN di Desa Watuagung. Bahwasannya kami bekerja sama dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang berfokus untuk sosialisasi PTSL, kemudian merekap, scan, input data, entry data. Selang beberapa hari para warga berdatangan ke Balai Desa untuk menyerahkan

Segelintir Pengabdian di Desa 13 beberapa berkas sebagai persyaratan PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap). Antusias warga Desa Watuagung yang mengikuti PTSL (Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap) lumayan bagus. Di samping itu, seperti biasa kita merekap data atau berkas yang sudah masuk. Lalu, setelah pulang dari Kantor Balai Desa kami memilih untuk melihat suasana ke pesisir pantai yang ada disekitar. Meski saat itu air laut sedang surut hingga menyisakan gumpalan-gumpalan lumpur yang di dalamnya terdapat beberapa hewan laut. Beberapa saat kami saling mengabadikan momen yang kami lalui. Sebelum pada akhirnya beberapa nelayan yang sedang mempersiapkan perahunya menyapai kami. Suasana pesisir pantai yang seperti ini amatlah khas, dengan debur ombak yang mulai berdatangan seiring dengan tiupan angin yang semakin kencang dengan kicausekumpulan camar yang hendak pulang. Langit semakin menggelap, ketika suara tahmid dan tasbih saling bersaut dari surau-surau di desa. Saatnya kami kembali ke tempat penginapan, sebelum mentari menenggelamkan dirinya. Selama perjalanan itu, tak sedikit para pengembala yang memulangkan hewan piaraannya, dan para nelayan yang sibuk mengangkati jemuran ikan hasil tangkapannya.

Segelintir Pengabdian di Desa 14 Setelah malam tiba, kami di ajak ibu-ibu untuk melihat lomba tujuh belasan yang ada di Desa Watuagung. Lali, kami bersama rekan-rekan KKN ikut melihat serangkaian acara tersebut. Yaitu terdapat beberapa perlombaan diantaranya adalah seperti balap karung, lomba gigit koin dan menyanyi. Acara yang lumayan singkat, namun banyak hal-hal lucu dan sangat menghibur. Setelah acara selesai, kamipun kembali ke penginapan untuk beristirahat dan tidur. Minggu kedua, bertambah banyaknya minat warga untuk mendaftarkan sertifikat. Kamipun di sibukkan oleh beberapa data yang harus kita input dari data lanjutan minggu kemarin. Ketika kita melakukan door to door untuk kelanjutan kemarin kita menemukan tempat yang bagus dan masih alami yaitu banyaknya hutan bambu, kata orang asli mengare disini rumah- rumah belum padat masih banyak hutan bambu dan lain sebagainya. Setelah input data udah selesai semua, kami memutuskaan untuk kembali ke penginapan untuk beristirahat sejenak. Sore hari kami kedatangan bapak RT setempat, Pak RT berujar “Naak.. bapak minta tolong nitip anak-anak nggih, ini anak-anak masih daring sebagian lagi ada yang tatap muka, minta tolong njenengan belajari nggeh adik- adiknya niki” dan dengan kompaknya kita menjawab “nggih pak dengan senang hati kami

Segelintir Pengabdian di Desa 15 akan memberikan ilmu yang terbaik buat adik- adiknya” tidak lama kemudian surau surau udah bersautan mengumandangkan suara adzan magrib bapak RT pun berpamitan untuk kembali kerumahnya. Malam pun tiba banyak adik-adik berdatangandari kelas 1 SD hingga kelas 9 SMP di penginapan, awalnya masih diam kaku, wajar sih namanya juga baru ketemu, masih malu-malu kucing hehe. Tidak lama kemudian kami langsung bertanya nama satu persatu dan asal sekolahnya, ada yang dari SD Watuagung, MI Tajung Widoro dan lain sebagainya. Banyak pertanyaan dan celotehan dari adik-adik untuk kami, “kak... kuliah itu gimana sih ? enak atau tidak ? salah satu dari temannya menyauti “senang bisa jadi dokter pilot” Alhamdulillah semangat para adik-adik disini untuk menjadi orang sukses sangatlah bagus. “jadi gini dek, kuliah itu senang ada, enaknya ada dan gak enaknya ada juga. Jalan engga selamanya mulus ya dik pasti ada terjalan atau batu di tengah perjalanan” tapi semua itu kami jalanin dengan semangat dan sabar pasti ada jalannya semua kalau kita sungguh-sungguh ya dek.” Dan ketika pelajaran udah selesai semua merea berpamitan untuk pulang kerumahnya masing-masing. Pagi hari burung saling bersenandung dengan kicauan, adzan subuh berseru dengan suara merdunya, kami bangun untuk bersiap-siap

Segelintir Pengabdian di Desa 16 melanjutkan tugas berikutnya, salah satu dari kami ada yang pergi ke pasar untuk mencari sesuatu, disini ada pasar desa yang lumayan besar namanya pasar Tajung Widoro, disini para penduduk desa banyak yang berjualan hasil dari tangkapan ikan para nelayan, olahan bandeng khas mengare, terasi dan paling autentik disini adalah bonggolannya. Tak disangka hasil dari penduduk mengare udah sampai luar jawa. Meskipun jauh dari kota, pembangunan disini sangatlah maju sekali. Pukul 9 pagi kita bergegas ke Balai Desa Watuagung guna melanjutkan input data berkas PTSL hari terakhir, yang awalnya sedikit sekarang udah lebih dari ekspektasi kami, tak terasa udah hampir 2 pekan kami KKN disini berat hati untuk meninggalkan Desa Watuagung ini. Banyak cerita, wejangan, adat istiadat, norma yang belum kami peroleh sebelum kita KKN disini. Namun, kita sadar kami hanya pendatang yang menjalankan amanah dan tugas guna untuk kerjasama dengan perangkat desa sesuai waktu yang ditentukan. Sambutan kata penutup dan wejangan dari kepala desa, kami sangat bangga sekali bisa bekerja sama dengan beliau, beliau orang yang baik bisa menuntun kami mengayomi kami hingga ke titik ini. Pak Ali selaku pendamping dari BPN memberikan sedikit arahan ketika nanti mau main kesini atau ingin memberikan pikiran atau sebuah tindakan untuk desa ini jangan lah sungkan-sungkan kalian.

Segelintir Pengabdian di Desa 17 Kami mendengarkan betul perkataan dari pak kepala desa dan petugas BPN. Satu persatu kami salaman untuk berpamitan, tak akan kami lupakan perjalanan kami yang sepanjang jalan mengare ini. 2.2 Desa Kramat Perkenalkan kami dari kelompok Desa Kramat yang beranggotakan 5 orang perempuan dan 1 orang laki-laki. Kita seorang mahasiswa aktif tingkat lima di Universitas Muhammadiyah Gresik dengan konsentrasi jurusan Manajemen. Disini kita melakukan Kuliah Kerja Nyata khusus yang bekerjasama dengan pihak Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Gresik. Suatu pagi yang cerah kita bersama-sama menuju ke tempat lokasi tetapi karena kita belum melakukan survey lokasi, akhirnya kita memutuskan untuk berkumpul terlebih dahulu di Warna Photo Studio, GKB. Setelah semuanya berkumpul dan menempuh perjalanan selama kurang lebih 1 jam, kita akhirnya tiba di Balai Desa Kramat. Sambil mengistirahtkan diri sejenak setelah melakukan perjalanan jauh, kita mengikuti Pelepasan KKN secara online melalui Zoom Meeting karena waktu pendaftaran dan pelaksanaan yang terlalu dekat. Setelah itu kita langsung memperkenalkan diri dan memberikan surat tugas kepada Kepala Desa Kramat sembari menunggu kedatangan perwakilan dari pihak Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Gresik. Dikarenakan setiap tahunnya Desa Kramat

Segelintir Pengabdian di Desa 18 selalu mengikuti kegiatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang diadakan oleh BPN, maka Desa Kramat hanya menargetkan sebanyak 50 data. Kita tidak melakukan kegiatan door to door seperti di desa lain, karena dari pihak desa tidak mengizinkan dan menghimbau kita untuk menunggu pemohon pendaftaran dari kepala dusun. Untuk tugas kami di Desa Kramat yaitu membantu pihak BPN untuk mendata penduduk Kramat yang mengikuti PTSL yang diadakan oleh BPN, kami setiap hari berangkat ke balai desa pukul 08.30- selesai mengikuti jam kerja balai desa, hari masuk kelompok kami yaitu mulai hari senin sampai sabtu, waktu hari pertama kita mendata dibantu oleh pihak BPN untuk diajarkan bagaimana cara mengisi formulir yang sudah disediakan oleh pihak BPN. Di mana suatu hari sesudah kita menyelesaikan pendataan sekitar jam 01.30 perangkat desa mengajak kita ke tepi pantai untuk melihat suasana di sekitar pantai dan melihat nelayan yang sedang menjemur ikan hasil tangkapan, dan disana juga di jelaskan tentang kapan nelayan berangkat mencari ikan dan juga di jelaskan batas natara desa kramat dan perbatasan selat madura. Desa Kramat yaitu desa yang berada di Kecamatan Bunga, Gresik, Jawa Timur. Desa Kramat ini berbatasan dengan Selat Madura, sehingga sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai nelayan, budidaya ikan, pembuat terasi dan kerupuk ikan. Desa Kramat memiliki penduduk yang ramah

Segelintir Pengabdian di Desa 19 dan mudah berbaur dengan kita, jadi memudahkan kita untuk mensukseskan program kegiatan KKN kita. Pucuk dicinta ulam pun tiba, akhirnya hari dimana kegiatan berakhir. Kita semua mengadakan kegiatan penutupan sebagai ucapan terimakasih dan pemberian kenang-kenangan kepada Kepala Desa Kramat, Perangkat dan Perwakilan dari pihak BPN yang sudah menerima dan membimbing kita pada kegiatan KKN Khusus selama 11 Hari. Banyak ilmu dan pengalaman yang kita dapatkan selama kegiatan KKN Khusus di Desa Kramat ini. 2.3 Sepenggal Pengabdian Di Desa Kemangi Kriiiiiing.......kriiiiingg.......kriiiiiiinggg..... bunyinya melengking seperti biasanya, aku terbangun dari mimpiku. Seperti pemuda umumnya, mandi sarapan dibumbuhi dengan kopi pagi menjadi aktifitas rutin sebelum melaksanakan kegiatan. Namun hari ini nampak berbeda. Yang biasanya berangkat kerja, dengan senang hati hari ini berangkat ke desa demi pengabdian sukarela. Oh yaa, aku adalah mahasiswa akhir di Universitas Muhammadiyah Gresik jurusan Pendidikan Agama Islam. Kamis 19 Agustus 2021 menjadi hari spesial bagiku dan teman-temanku dalam melaksanakan pengabdian di masyarakat. Pengabdian apa sihh ?? sudah tau kan istilah KKN ? bukan kura-kura ninja atau kuliah Kerja Ngopi. Yaaa KKN adalah singkatan dari Kuliah Kerja Nyata.

Segelintir Pengabdian di Desa 20 KKN sendiri menjadi kegiatan wajib bagi mahasiswa pada umumnya, karena KKN adalah standar kelulusan yang harus dicapai dan dilaksanakan oleh mahasiswa pada umumnya dan mayoritas kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa tingkat akhir. Termasuk di kampus tercintaku Universitas Muhammadiyah Gresik, hanya saja KKN kali ini bekerja sama dengan BPN (Badan Pertanahan Nasional). Berbeda dengan proker KKN yang biasanya dilaksanakan, KKN kali ini mengutamakan proker yang sedang dilakukan oleh BPN yakni legalisasi dan sertifikasi tanah milik masyarakat yang dalam hal ini ada dalam naungan perangkat desa. Jam 8 pagi aku tiba di lokasi tujuan yakni Desa Kemangi, Kecamatan Bunga, Kabupaten Gresik. Kemangi yaa jangan penari, nanti dikira sekuel ini cerita horror, hehe. KKN ini bergelombang-gelombang loh, yang aku ikutin ini adalah gelombang terakhir. Satu tim terdiri dari 22 Mahasiswa dan mahasiswi yang terbagi menjadi 4 desa. Untuk desa kemangi ini ada 5 mahasiswa tentunya dengan latar belakang dan karakteristik yang berbeda-beda dengan didampingi dari anggota BPN sebut saja namanya mas Diego, bukan pemain sepakbola terkenal dari Argentina loh. Mas Diego inilah pendamping kami selama 15 hari, orangnya asik karena dapat mudah bergaul, maklum masih muda, meskipun rambutnya sudah pada memutih hehehe. Kuperkenalkan temanku

Segelintir Pengabdian di Desa 21 Pramudia dengan brewok yang khas dan badan kekar seperti Bima pada kisah Mahabarata, Pram ini dari jurusan yang sama denganku, bedanya dia sangat aktif di organisasi, sedangkan aku tidak hehe. Ada si tukang jail dan penghibur dari jurusan Manajemen pemasaran, sebut saja Wisnu, yang entah darimana teman-teman memanggilnya dengan sebutan “Kaji”. Sangat terbalik dengan nama panggilannya, rambutnya mohak ala punk rock jalanan Bojonegoro dengan tindiian di teliganya, uniknya dia takut kegelapan malam. Dilanjut calon dokter masyarakat, Yusvani saputra. Mahasiswa dengan banyak alasan dan kepentingan yang menjadikannya bahan candaan teman-teman, hehehehe. Lah kok laki-laki semua ? eits tunggu! Di antara 5 laki-laki ada 1 perempuan loh. Jangan samakan cerita ini dengan kisah mahabarata dengan pandawa yang menikahi satu wanita yakni drupadi. Namanya Sherlya dari jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Katanya dia campuran china dan australia, tetapi faktanya dia adalah campuran dari Gresik dan lamongan karena dia tinggal di perbatasan keduanya, hehehe. Cerita berawal dari pagi ini di balai desa kemangi, kami berkumpul untuk menyampaikan surat dari kampus kepada bapak kepala desa sekaligus pembukaan KKN BPN gelombang 3 yang dilaksanakan secara online melalui aplikasi zoom. Alhamdulillah kedatangan kami diterima baik oleh pak kades. Namanya adalah Ir Akhmad Yusuf yang

Segelintir Pengabdian di Desa 22 sudah menjadi bapak lurah selama dua periode ini. Setelah berbincang-bincang maksud dan tujuan sekaligus diberi arahan, pengertian dan ilmu tentang umum dan tentunya ke khusus yakni perihal pertanahan, legalisasi dan sertifikasi. Hari pertama kegiatan kami adalah entry data nominatif yang ada di komputer desa, masing- masing dari kami secara bergantian melakukan entry data penduduk yang mendaftarkan diri untuk mengikuti PTSL tahun 2021. Di hari berikutnya kami melakukan pencocokan data nominatif sebelumnya yang sudah kita masukan ke dalam komputer. Di hari ke-3 dan ke-4 kami mengikuti perangkat desa dalam kegiatan pengukuran dan pemasangan patok pada masyarakat yang mengikuti PTSL, tidak hanya di daerah kerumunan, melainkan kami juga mengikuti perangkat desa di tambak-tambak. Pada hari berikutnya kami mencocokkan data nominatif sekaligus menempelkan materai pada surat pernyataan, di sela-sela agenda itu pula ada kunjungan dari ketua panitia PTSL yakni Bapak Agus dan ketua Yuridis PTSL BPN Gresik bapak Muslim. Di hari ke-6 dan ke- 7 kegiatan kami masih melanjutkan hari sebelumnya, akan tetapi ditambahi dengan scan berkas. Tak lupa kunjungan dari DPL kami dari UMG yakni pak Cahyadi yang menyempatkan waktunya berkunjung sekaligus memberikan arahan serta menginformasikan keluaran-keluaran yang harus kita selesaikan.

Segelintir Pengabdian di Desa 23 Hari-hari berikutnya sedikit lebih santai, karena data yang kami cocokan dan scan berkas hampir selesai. Dan setelah semua data cocok dan scan berkas terpenuhi tugas akhir adalah mengurutkan data dan nomor legalisasi dan sertifikat tanah. Dan alhamdulillah kami dari desa kemangi menghasilkan 210 data pendaftar kegiatan PTSL, ya meskipun target pertama adalah sekitar 300-an. Lalu apakah kegiatan kami hanya itu ? tidak dong! Di sela-sela tugas kami, banyak hal yang kami lakukan. Mulai membantu perangkat desa dalam penerimaan BLT bagi masyarakat, sampai bermain-main dengan anak sekitar desa. Oh ya untuk makan sendiri kami selalu membeli bungkusan di alun-alun sidayu dengan biaya dari BPN. Karena di dalam desa kemangi sulit menemukan makanan berat. Tak terasa waktu begitu cepat, 15 hari kami berada di desa kemangi ini. Tiba pada sebuah perpisahan. Jum’at 3 September sebelum melaksanakan sholat jum’at kami berpamitan pada bapak kepala desa dan perangkat desa. Tugas kami sudah selesai. Meskipun hanya 15 hari, akan tetapi 15 hari inilah yang menjadi sekuel cerita perjalanan pendidikan kami. Sangat senang dengan fasilitas yang diberikan oleh perangkat desa. Tentu sekilas cerita ini akan kami bawa sampai tutup usia. Terimakasih untuk semuanya yang terlibat. Arigato Gozaimastaaaaa....

Segelintir Pengabdian di Desa 24 Pesan dari kamu “ Darimanapun kita berada, berlakulah yang sopan dan santun. Jadilah manusia yang beradab dan berakhlak. Karena manusia melihat manusia lain dari adab dan perilakunya, untuk itu dari manapun asalmu dan dari berbagai apapun latar belakangmu berakhlaklah!” tiiiitttt....tiiiiiiii.......tiiiiiitt. 2.4 Story About Gumeng Village Gumeng ??? Apakah diantara kalian ada yang pernah mendengar kata itu ? Gumeng, sebuah desa yang terletak sejauh 17 km dari pusat keramaian kota Gresik. Desa Gumeng terletak di Kecamatan Bungah yang berbatasan dengan Desa Randuboto di sebelah utara, berbatasan dengan Desa Kemangi di sebelah barat, berbatasan dengan Desa Kisik di sebelah selatan dan berbatasan dengan Desa Sungonlegowo di sebelah Timur. Lantas apa yang membuat desa ini istimewah bagi kami ? apakah kami menemukan jodoh kami disana ? wkwkw tidak ya, kami menemukan sesuatu hal besar disana yang membuat kita mendapatkan pengalaman berharga. Cerita ini dari kami 5 mahasiswi Universitas Muhammadiyah Gresik. Langsung saja kita mulai cerita ini. Cerita ini kami menjani Kuliah Kerja Nyata (KKN), kami mahasiswa Universitas Muhammadiyah Gresik bekerja sama dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN). Dalam kegiatan pengabdian masyarakat mahasiswa KKN

Segelintir Pengabdian di Desa 25 melakukan beberapa mekanisme pelaksanaan kegiatan sesuai dengan arahan pada acara pembekalan oleh pihak BPN. Metode pengabdian yang dilakukan oleh KKN Khusus ini secara umum menggunakan metode pengabdian yang komunikatif, informatif, dan juga edukatif. Kebetulan kami berlima masuk di KKN Khusus di gelombang 3. Dari awal saya dan teman-teman merasa antusias terhadap KKN ini karena sudah mendengar beberapa cerita dari teman-teman pada gelombang 1 dimana mereka berkata KKN ini sangat mengasyikkan. Saya membayangkan hidup selama kurang lebih lima belas hari bersama orang yang baru saya kenal dan belum mengenal sifar mereka secara mendalam serta harus berinteraksi dengan masyarakat dan mengedukasi tentang program PTSL ke masyarakat yang tanah atau lahannya belum tersertifikat. DAY 1. Dihari pertama KKN kita semua yang mengikuti KKN Khusus dari BPN mengikuti pembukaan KKN Via online di zoom, yang di ikuti oleh seluruh bapak ibu DPL masing-masing desa serta bapak rektor UMG dan para staff nya. Pembukaan KKN dimulai jam 08.00 dini hari hingga jam 09.15. Setelah kita semua mengikuti pembukaan KKN selanjutnya pada pukul 10.00 kita berangkat ke desa gumeng dengan membawa surat izin KKN. Saya berangkat dari rumah karena kebetulan rumah teman-teman berada di Gresik Selatan dan

Segelintir Pengabdian di Desa 26 sedangkan saya berada di Gresik Utara yang bertepatan di Sidayu yang jarak dengan desa gumeng tidak terlalu jauh. Untuk teman-teman yang dari arah gresik seletan memutuskan untuk berangkat bersama dengan titik kumpul di GKB bagian depan, teman-teman berangkat menggunakan sepeda motor dengan 4 orang 3 sepeda motor. Tetapi ada sedikit masalah, karena satu teman kami tidak berangkat bersamaan jadi kita hanya berangkat bersama hanya 3 orang dan 2 sepeda motor. Meskipun saya orang sidayu tapi sejujurnya saya belum pernah masuk ke desa gumeng, jadi saya belum tahu dimana letak balai desanya, saya cukup mudah menemukan lokasi KKN dengan panduan Google Maps namun ternyata ada salah satu teman kami yang tadi berangkat tidak bersamaan tersasar hingga di alaun-alun sidayu. Akhirnya tidak lama teman kami yang tersasar sudah bisa menemukan balai desa gumeng. Kami semua tiba di lokasi pada pukul 10.00 WIB, itu berarti tepat waktu sesuai dengan jadwal yang diberikan ke kami. Sampai di lokasi kami segera menuju ke kantor desa bertemu dengan pak lurah untuk memberikan surat izin KKN. Kami berangkat tidak ditemani oleh siapapun, kami berlima hanya berbekal surat izin KKN saya. Pada akhirnya kita mengobrol dengan pihak desa di halaman kantor balai desa. Kita disambut sangat antusias oleh perangkat desa, kita di temuhi oleh bapak lurah, pak carik dan para staff yang lain, tidak lama setelah

Segelintir Pengabdian di Desa 27 kita mengobrol pendamping BPN kita yaitu mbak Karin Rakhmadia datang dan ikut mengobrol bersama dan sedikit banyak memberikan gambaran KKN kita kedepannya. Berikut adalah susunan staff di desa gumeng. PEMERINTAH DESA GUMENG Kepala Desa : Muhammad Wahyuddin Sekretaris Desa : Muhammad Hadik, ST. Kaur Keuangan : Misbakhul Munir, SE. Kaur Tata Usaha dan Umum : Muhammad Fasikh Kaur Perencanaan : Abdulloh Vani Kasi Pemerintahan : Alimuddin Kasi Kesejahteraan : Abdulloh Munir Kasi Pelayanan : Ellya Rosa, S.Sos Ketua BPD Desa : Jamzuri, S.Pd.I Kepala Dusun : Ahmad Taufiq Ditengah perbincangan mbak rosa sebagai kasi pelayanan bertanya kepada kami “apakah adek-adek KKN ini perlu untuk menginap, sehubungan dengan rumah kalian yang jauh. Jika menginap pihak desa memiliki 2 tempat untuk menginap di Mushollah Paud atau di aula Balai desa” tetapi teman-teman masih akan meminta izin ke orang tua masing-masing apakah di perbolehkan untuk menginap. Tetapi sebelumnya aku sudah menawari ke teman-teman untuk menginap saja dirumahku yang di sidayu, agar mereka tidak bolak balik gresik ke gumeng. Pada akhirnya teman- teman memilih untuk menginao di rumahku saja, tetapi yang menginap hanya 2 orang, yang 2

Segelintir Pengabdian di Desa 28 memilih untuk pulang karena tidak diberi izin oleh orang tuanya. Setelah kita berbincang-bincang panjang lebar mengenai jalannya KKN dan bagaiman perkembangan PTSL di desa gumeng ternyata di desa gumeng PTSL nya sudah berjalan kurang lebih 60% jadi kami membantu melengkapi kekurangannya. Setelah dirasa perbincangan cukup, kita pamit undur diri dan dilanjutkan besok. Sebelum kita pamit kita diajari oleh mbak Karin bagaimana cara mengentri data, ngescan data, menata dan ngurutkan data. DAY 2. Dihari kedua ini, teman-teman bernagkat jam 7 pagi agar sampai di desa gumeng jam 08.00 WIB. Aku tidak memerlukan waktu lama untuk berangkat ke desa gumeng cukup 10 menit dari rumah. Dan Alhamdulillah teman-teman dan aku sampai di desa pukul 07.53 WIB. Bisa di katakan tepat waktu, cuaca di gumeng yang cukup panas sekali tidak menyurutkan semangat dalam mengikuti kegiatan KKN kita. Selanjutnya pada hari kedua saya dan teman-teman mendapatkan arahan dari pihak BPN terkait apa saja yang perlu dilakukan selama estimasi waktu kurang lebih lima belas hari. Setelah mendapatkan arahan dari pihak BPN kita langsung menjalankan tugas, kebetulan dihari kedua kita bertugas untuk mengscan dan mengentry data para pendaftar PTSL di desa gumeng. Pengerjaan mengscan, mengentry dan

Segelintir Pengabdian di Desa 29 mengurutkan data di hari kedua ini kita finish di 60 data. Pengerjaan mulai dari jam 08.30 sampai jam 4 sore, dan kita di beri waktu istirahat 1 jam mulai dari jam 12 sampai jam 1, terkadang jam istirahat tidak tentu, terkadang jam 1 siang hingga jam 2 siang. DAY 3. Dihari ketiga ini bertepatan di hari sabtu, kita di ajak untuk berpartisipasi dalam pengukuran bidang tanah yang belum selesai, dalam satu hari itu dibagi dua tempat dalam pengukuran yaitu di bidang tambak dan bidang perumahan, kebetulan itu kita aggota tim KKN Universitas Muhammadiyah Gresik mendapat kebagian dalam tugas mengukur bidang tambak, jadi terdapat staff perangkat desa, pengukur dan pemilik tanag juga oemilik batas tanah disekitar, dalam hal ini pengukur tanah melakukan pengukuran tanah menggunakan alat pengukur pertanahan, terdapat sedikit perbedaan pendapat antar pemilik tanah atas batas tanah yang ada namun dapat terselesaikan dengan mengambil jalan tengahnya. Lalu juga terdapat sebuah masalah dalam mencari batas yang ditandai oleh patok, yaitu patok yang tidak dapat ditemukan dan ternyata telah dicabut sementara untuk pembangunan jalan. Setelah pengukuran selesai kami diperbolehkan untuk pulang saat itu pukul 12.00 WIB aetelah dhuhur, tetapi sangat disayangkan pada pukul 14.00 WIB, bapak money oleh BPN datang ketika kita sudah pulang tetapi masalah sudah dapat

Segelintir Pengabdian di Desa 30 teratasi. DAY 4. Dihari ke empat ini kita melaksanakan tugas-tugas yang diarahkan oleh Pembimbing dai BPN yaitu memasukkan data dalam scanning untuk menjadikan data berkas yang telah disetorkan oleh warga secara lengkap untuk program PTSL ini. Untuk selanjutnya akan di unggah kedalam web BPN. Mengscan beberapa tugas dan mengumpulkan beberapa data. Aktivitas kita mulai dari pagi sampai sore kurang lebih seperti itu saja. DAY 5. Hingga saat ini kami merasa tidak menemukan hambatan yang berarti, karena setelah kami cek antara data dari BPN dengan terju langsung ke lokasi yang belum terdaftar PTSL sekitar kurang lebih 300 pendaftar. Kegiatan kita masih sama dihari hari sebelumnya, harus mengentry dan scan data pendaftar PTSL. DAY 6. Hari ke enam ini bertepatan di hari selasa saat kita mendata dan mengscan data-data para penduduk, dihari itu dosen pendamping lapangan datang untuk mengunjungi dan menjelaskan mengenai hal laporan dan apa saja persyaratan untuk lulus KKN BPN ini. Di Desa Gumeng ini bapak Nur Cahyadi sebagai dosen pendamping kami. Bapak DPL di temani beberapa staff UMG dan disambut dengan baik oleh kepala desa dan staff nya. Hari-Hari Selanjutnya, untuk kegiatan

Segelintir Pengabdian di Desa 31 seterusnya sampai hari terakhir yakni melakukan entry data dan menginput data PTSL ke Microsoft Excel dan dilanjutkan dengan mengscan KTP, KK dan SPT PBB. Untuk kegiatan KKN Khusus ini kami sangat antusias sekali karena bisa bertemu dengan teman-teman baru dan orang-orang baru. Program PTSL sendiri merupakan program sertifikat gratis yang dibentuk pemerintah dalam upaya memberi solusi terkait masalah sengketa tanah dan lahan yang masih sering terjadi. Saya dan teman-teman mengalami banyak hal yang menarik mulai dari mendata para pendaftar, melengkapi segala data administrasi dan mengumpulkan segala data-data pendaftar mulai dari KK, KTP, Surat Fisik, Surat Petok, KTP Saksi, SPPT. Saya dan teman-teman mempelajari banyak hal dari bagaimana cara berkomunikasi yang baik dengan masyarakat, bagaimana menghadapi setiap masalah yang muncul dan juga menghadirkan penyelesaiannya, bagaimana berinteraksi dengan sifat yang bertolak belakang dengan sifat kita, mempelajari kehidupan bermasyarakat, mempelajari bagaimana menghargai. Saat istirahat kita selalu mencari makanan di alun-alun sidayu sekaligus saya mengenalkan sidayu kepada teman-teman baruku. Banyak hal yang kita lakukan saat istirahat mulai dari beli es bersama-sama, makan siang bersama-sama dan beribadah bersama-sama bahka menonton film

Segelintir Pengabdian di Desa 32 bersama. Selain kita berlima menjalankan tugas PTSL di desa, sesekali setelah sepulang KKN kita menyempatkan untuk mengerjakan tugas laporan KKN, agar tidak terlalu berat diakhir. Kalian tau kan betapa capeknya membuat laporan tugas ? rasanya seperti anda mengangkat gunung semeru. Tugas yang kami buat meliputi buku cerita, laporan KKN, Artikel, Berita dan Video. Sangat banyak bukan ? hehe untungnya semua dapat kita lewati bersama. DAY 15. Yeahhhh tidak berasa sudah hari terakhir di pengunjung acara KKN, kami mahasiswa KKN mengucapkan terimakasih yang sebesar- besarnya kepada pihak desa, dan pihak BPN yang sudah membantu kami dalam melaksanakan kegiatan KKN sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dari awal hingga akhir. Kami juga tidak lupa mengucapkan salam perpisahan kepada seluruh pihak desa. Kami juga membuat perpisahan yang sangat menarik dengan membuat tumpeng untuk makan bersama. Ternyata sebelum kita memulai acara perpisahan yang bertanggung jawab. Jadi kita melakukan foto bersama antara pihak BPN, pihak Desa Gumeng dan kami. Setelah pak Agus dan rekannya pamit undur diri kami segera menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk penutupan KKN ini yang kita sepakat untuk makan bersama. Sebelumnya kami sudah menawari bapak Agua dan pihak BPN untuk

Segelintir Pengabdian di Desa 33 ikut serta makan tumpeng bersama, tetapi beliau tergesa-gesa karna harus berkunjung ke desa lain. Jadi beliau pamit untuk undur diri. Setelah semua persiapan untuk tumpengan sudah siap, lalu kita foto bersama terlebih dahulu untuk kenang-kengan dan dokumentasi. Jujur disini rasanya campur aduk, saya tidak tau harus senang atau sedih, karena saya merasa meskipun hanya 2 minggu bersama tapi sudah seperti keluarga. Banyak sekali yang sudah dilalui bersama didalam megikuti kegiatan KKN ini, banyak suka duka yang dialami. Terdapat konflik yang terjadi diantara kami baik dari pihak mahasiswa maupun dari pihak BPN, akan tetapi itu tidak menjadikan kami untuk terus berseteru. Kami menjadikan itu semua pengalaman yang sangat berari dan menjadikannya pembelajaran hidup untuk kedepannya agar lebih mengerti lagi bagaimana bersosialisasi di lingkungan luar dan bagaimana cara kita menyesuaikan diri di lingkungan yang baru.

Segelintir Pengabdian di Desa 34 Kesan Bersama Teman-Teman Baruku Perkenalkan aku Nurul Khasanah dari PGSD NIM 190404091 yang bertempat tinggal di sidayuu. Aku sebagai penulis buku cerita ini banyak bangeeetttt pelajaran dan pengalaman yang ku dapatkan dari KKN ini. Mulai dari bertemu dengan orang baru, teman baru, suasana baru. Akhirnya aku sudah berani untuk keluar dari zona nyamanku. Aku seneng bisa kenal teman-teman baruku. Mereka memiliki sifat yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, tapi aku nyaman dengan mereka. Aku sudah menganggap mereka seperti keluargaku sendiri karena selama 15 hari itu mereka menginap dan tinggal dirumahku. Mereka sudah ku anggap sebagai kakakku sendiri. Isnaini Farikha Ramadhani

Segelintir Pengabdian di Desa 35 Dia biasanya sering disapa ISNA, dia berasal dari prodi Pendidikan bahasa inggris. Sekarang dia masih duduk di semester lima. Rumahnya berada di osowilangon Surabaya. Dia adalah sahabat baikku, banyak hal yang kita lalui saat KKN bersama. Adinda Nurul Fitriyah

Segelintir Pengabdian di Desa 36 Temanku yang satu ini kerap disapa DINDA. Dia dari prodi Pendidikan bahasa Inggris semester 5. Dinda ini berdomisili di desa duduksampeyan. Aku sangat seneng sekali bisa mengenalnya. Dia baik, perhatian dan setia kawan. Yaa meski terkadang sedikit menjengkelkan. Tapi aku tetap sayang ke dia. Fatimatus Shamikha

Segelintir Pengabdian di Desa 37 Dia adalah teman KKN ku yang paling tua. Dia sekarang semester 7, biasanya aku kerap memanggil MBAK FETI. Dia berasal dari jurusan psikologi. Rumahnnya tidak menetap, dia sering pindah-pindah rumah. Terkadang di driyorejo, cerme, dan kroman. Wkwkwk rumahnya banyak soalnya. Aku seneng banget bisa kenal mbak Feti. Dia baik pengertian sudah seperti kakakku sendiri dan aku sayang bangetttt Marshella Ayu Sahari

Segelintir Pengabdian di Desa 38 Perkenalkan biasanya dia dipanggil SHELLA atau MARSHELLA, tapi dari aku sendiri kerap menyapa MARSHEL. Dia dari jurusan psikologi semester 5 seperti diriku. Dia tinggal di perumahan giri asri. Dia sangat lucu, baik. Seperti aku dan dia memiliki sifat yang sama. Mulai dari mudah berbaur, rame, asyik, hehehe. Kemana mana aku selalu di boncengin dia, mulai dari istirahat makan, balik ke gresik, bahkan pulang kerumahh ku. Karena dia ikut tinggal dan menginap di rumahku. Aku sayang banget sama dia. Diatas merupakan sedikit cuplikan dari teman-teman KKN ku. Aku sangat biasa kenal mereka. Bisa dikatakan kita berlima ini satu frekuensi, meskipun terkadang kita masih beda dalam pemikiran, mereka semua baik, mereka semua keren. Gak nyangka sudah harus pisah saja nihh. Semoga tetap menjadi teman akrab seperti saat KKN berlangsung.

Segelintir Pengabdian di Desa 39 BAB III DOKUMENTASI PER DESA 3.1 Dokumentasi Desa Watuagung Pembukaan Awal KKN di Balai Desa Watuagung

Segelintir Pengabdian di Desa 40 Pemberkasan dan menginput Data

Segelintir Pengabdian di Desa 41 Door to Door di Desa Watuagung

Segelintir Pengabdian di Desa 42 Ngajar anak Sekolahan Penutupan Masa KKN bersama Kades dan BPN

Segelintir Pengabdian di Desa 43

Segelintir Pengabdian di Desa 44 Kenang-Kenangan selama di Desa Watuagung

Segelintir Pengabdian di Desa 45 3.2 Dokumentasi Desa Kramat Kunjungan ke pedagang ikan Teri Perpisahan dengan pak kades dan BPN

Segelintir Pengabdian di Desa 46

Segelintir Pengabdian di Desa 47 3.3 Dokumentasi Desa Kemangi Pembukaan Awal KKN Pemberkasan dan Menginput Data

Segelintir Pengabdian di Desa 48 Kunjungan dari Pendmping DPL Bapak Nur Cahyadi Pengukuran Tanah Patok

Segelintir Pengabdian di Desa 49 Perpisahan dengan Kades dan Kenang-kenangan


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook