PEREKAMAN ELEKTRODIOGRAM (EKG) 12 SADAPAN RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 2 dari 2 56/II/2022 PROSEDUR 8. Berikan jeli secukupnya pada area yang akan dipasangi elektroda 9. Sambungkan kabel dengan manset elektroda ekstremitas 10. Pasang manset elektrida ekstremitas pada pergelangan tangan dan kaki : a. Kabel RA dengan elektroda di pergelangan tangan kanan b. Kabel LA debfab elektroda di pergelangan tangan kiri c. Kabel LF (atau LL) dengan elektroda di pergelangan kaki kiri d. Kabel RF (atau LF, N) dengan elektroda di pergelangan kaki kanan 11. Sambungkan kabel dengan elektroda dada 12. Pasang balon elektroda pada dada: a. C1: Ruang interkosta IV tepi sternal kanan b. C2: Ruang interkosta IV tepi sternal kiri c. C3: Pertengahan C2 dan C4 d. C4: Ruang interkosta V kiri di garis midklavikula e. C5: Ruang interkosta V kiri di garis aksila anterior f. C6: Ruang intercostal V kiri di garis mid-aksila 13. Nyalakan mesin EKG dan operasikan mesin EKG sesuai petunjuk penggunaan mesin 14. Anjurkan bernapas normal dan tidak bergerak serta tidak berbicara saat perekaman 15. Lakukan perekaman jantung 16. Matikan mesin EKG 17. Lepaskan elektroda 18. Bersihkan dada dan ekstremitas 19. Tuliskan identitas atau tempelkan label identitas pasien pada kertas EKG 20. Rapikan pasien dan alat-alat yang digunakan 21. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 22. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien UNIT TERKAIT Instalasi Watlan, Watnap, Watsif, Gadar, Kamar Operasi, dan Paviliun RSPAD Gatot Soebroto
REHABILITASI JANTUNG RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 1 dari 2 57/II/2022 Ditetapkan, Kepala RSPAD Gatot Soebroto SPO Tanggal Terbit (STANDAR 09 Februari 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Mengelola periode pemulihan fungsi jantung setelah mengalami gangguan yang berakibat pada ketidakseimbangan kebutuhan dan suplai oksigen miokard, serta meminimalkan kejadian, perilaku berisiko dan dampak psikososial TUJUAN 1. Curah jantung meningkat 2. Perfusi miokard meningkat 3. Sirkulasi spontan meningkat 4. Toleransi aktivitas meningkat KEBIJAKAN Rehabilitasi Jantung di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien. PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau rekam medis) 2. Jelaskan tujuan, prosedur dan fase-fase rehabilitasi jantung 3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan: a. Spigmomanometer b. Stetoskop 4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 5. Monitor tingkat toleransi pasien 6. Periksa kontraindikasi latihan (takikardia>120x/menit, TDS>180 mmHg, TDD>110 mmHg, hipotensi ortostatik >20 mmHg, angina, dyspnea, gambaran EKG iskemia, blok antrioventrikulerderajat 2 dan 3, takikardia ventrikel 7. Lakukan skrinning ansietas dan depresi, jika perlu 8. Anjurkan menjalani latihan sesuai toleransi 9. Fasilitasi menjalani latihan sesuai fase rehabilitasi
REHABILITASI JANTUNG RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 2 dari 2 57/II/2022 PROSEDUR 10. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 11. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien UNIT TERKAIT Instalasi Watlan, Watnap, Watsif, Gadar, Kamar Operasi, dan Paviliun RSPAD Gatot Soebroto
RESUSITASI JANTUNG PARU PADA PASIEN DEWASA RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 1 dari 2 58/II/2022 Ditetapkan, Kepala RSPAD Gatot Soebroto SPO Tanggal Terbit (STANDAR 09 Februari 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Memberikan pertolongan pertama pada kondisi henti napas dan henti jantung dengan teknik kombinasi kompresi pada dada dan bantuan napas pada pasien dewasa TUJUAN 1. Sirkulasi spontan meningkat 2. Gangguan ventilasi meningkat KEBIJAKAN Resusitasi Jantung Paru Pada Pasien Dewasa di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien. PROSEDUR 1. Periksa respons pasien dengan memanggil, menepuk bahu dan/atau memberikan rangsangan nyeri 2. Aktifkan Emergency Medical System atau berteriak meminta tolong 3. Pasang sarung tangan bersih, jika memungkinkan 4. Posisikan pasien di tempat datar dan keras 5. Atur posisi penolong berlutut di samping dada pasien (jika pasien di lantai) atau berdiri di samping dada pasien (jika pasien di tempat tidur) 6. Periksa nadi karotis dan napas secara bersamaan dalam waktu <10 detik 7. Lakukan rescue breathing jika nadi karotis teraba tapi tidak ada napas 8. Lakukan kompresi dada jika nadi karotis tidak teraba: a. Posisikan tumit telapak tangan menumpuk di atas telapak tangan yang lain b. Lakukan kompresi dada dengan kecepatan 100-120 kali/menit dan kedalaman 5-6 cm 9. Buka dan bersihkan jalan napas dengan teknik head tilt–chin lift atau jaw thrust (jika curiga cedera servikal)
RESUSITASI JANTUNG PARU PADA PASIEN DEWASA RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 2 dari 2 58/II/2022 PROSEDUR 10. Berikan bantuan napas (ventilasi) 2 kali dengan menggunakan BVM 11. Lakukan kompresi dan ventilasi dengan kombinasi 30:2 sebanyak 5 siklus atau sekitar 2 menit 12. Periksa nadi karotis dan napas setiap 2 menit atau 5 siklus a. Lakukan RJP kembali jika nadi karotis belum teraba b. Lakukan rescue breathing 10-12 kali/menit jika nadi karotis teraba dan napas tidak ada 13. Berikan posisi pemulihan (recovery position) jika nadi karotis teraba dan napas ada tetapi belum sadar (jika pasien di lantai) atau berikan posisi semi folwer (jika pasien di tempat tidur) 14. Lepaskan sarung tangan 15. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 16. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien UNIT TERKAIT Instalasi Watlan, Watnap, Watsif, Gadar, Kamar Operasi, dan Paviliun RSPAD Gatot Soebroto
RESUSITASI JANTUNG PARU PADA PASIEN ANAK RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 1 dari 2 59/II/2022 Ditetapkan, Kepala RSPAD Gatot Soebroto SPO Tanggal Terbit (STANDAR 09 Februari 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Memberikan pertolongan pertama pada kondisi henti napas dan henti jantung dengan teknik kombinasi kompresi pada dada dan bantuan napas pada pasien anak. TUJUAN 1. Sirkulasi spontan meningkat 2. Gangguan ventilasi meningkat KEBIJAKAN Resusitasi Jantung Paru Pada Pasien Anak di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien. PROSEDUR 1. Periksa respons pasien dengan memanggil, menepuk bahu dan/atau memberikan rangsangan nyeri 2. Aktifkan Emergency Medical System atau berteriak meminta tolong 3. Pasang sarung tangan bersih, jika memungkinkan 4. Posisikan pasien di tempat datar dan keras 5. Atur posisi penolong berlutut di samping dada pasien (jika pasien di lantai) atau berdiri di samping dada pasien (jika pasien di tempat tidur) 6. Periksa nadi karotis dan napas secara bersamaan dalam waktu <10 detik 7. Lakukan rescue breathing jika nadi karotis teraba tapi tidak ada napas 8. Lakukan kompresi dada jika nadi karotis tidak teraba: a. Posisikan tumit telapak tangan pada pertengahan dada atau seperdua bawah sternum b. Lakukan kompresi dada dengan kecepatan 100-120 kali/menit dan kedalaman 4 cm atau sepertiga ketinggian dada 9. Buka dan bersihkan jalan napas dengan teknik head tilt–chin lift atau jaw thrust (jika curiga cedera servikal)
RESUSITASI JANTUNG PARU PADA PASIEN ANAK RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 2 dari 2 59/II/2022 PROSEDUR 10. Berikan bantuan napas (ventilasi) 2 kali dengan menggunakan BVM 11. Lakukan kompresi dan ventilasi dengan kombinasi 30:2 (untuk 1 orang penolong) atau 15:2 (untuk 2 orang penolong) sebanyak 5 siklus atau sekitar 2 menit 12. Periksa nadi karotis dan napas setiap 2 menit atau 5 siklus a. Lakukan RJP kembali jika nadi karotis belum teraba b. Lakukan rescue breathing 10-12 kali/menit jika nadi karotis teraba dan napas tidak ada 13. Berikan posisi pemulihan (recovery position) jika nadi karotis teraba dan napas ada, tetapi belum sadar (jika pasien dilantai) atau berikan posisi semi folwer (jika pasien di tempat tidur) 14. Lepaskan sarung tangan 15. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 16. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien UNIT TERKAIT Instalasi Watlan, Watnap, Watsif, Gadar, Kamar Operasi, dan Paviliun RSPAD Gatot Soebroto
DETEKSI DINI STATUS GIZI RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 1 dari 1 60/II/2022 Ditetapkan, Kepala RSPAD Gatot Soebroto SPO Tanggal Terbit (STANDAR 09 Februari 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Melakukan penilaian awal pasien yang beresiko mengalami malnutrisi untuk mencegah penurunan status gizi TUJUAN 1. Status nutrisi membaik 2. Status perkembangan membaik 3. Status pertumbuhan membaik KEBIJAKAN Deteksi Dini Status Gizi di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien. PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama UNIT TERKAIT lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomer rekam medis) 2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur 3. Gunakan instrument skrining yang valid dan terpercaya 4. Lakukan pemeriksaan Tinggi Badan, Berat Badan, dan Indeks Massa Tubuh (IMT) 5. Lakukan pemeriksaan laboratorium, jika perlu 6. Identifikasi status gizi 1x24 jam setelah pasien masuk rumah sakit 7. Lakukan skrining ulang setelah satu minggu, jika skrining gizi menunjukkan tidak berisiko malnutrisi 8. Infromasikan hasil skrining status gizi 9. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan Instalasi Watlan, Watnap, Watsif, Gadar, Kamar Operasi, dan Paviliun RSPAD Gatot Soebroto
KONSELING LAKTASI No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 1 dari 1 61/II/2022 RSPAD GATOT SOEBROTO Ditetapkan, Kepala RSPAD Gatot Soebroto SPO Tanggal Terbit (STANDAR 09 Februari 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Menganjurkan ibu untuk memutuskan yang terbaik dalam pemberian nutrisi bayi dengan teknik mendengarkan dan mempelajari sehingga menumbuhkan kepercayaan diri dalam kegiatan menyusui. TUJUAN 1. Status menyusui membaik 2. Perlekatan meningkat KEBIJAKAN Konseling Laktasi di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien. PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomer rekam medis) 2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur 3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 4. Identifikasi keadaan emosional ibu saat akan dilakukan konseling menyusui 5. Identifikasi maksud dan tujuan menyusui 6. Monitor permasalahan yang ibu temui selama proses menyusui 7. Gunakan teknik mendengarkan dan mempelajari seperti duduk sama tinggi, sediakan waktu untuk mendengarkan permasalahan ibu, perhatikan intonasi suara dan hindari penghalang 8. Berikan kesempatan ibu untuk menceritakan permasalahan selama menyusui 9. Berikan pujian kepada ibu terhadap perilaku yang benar untuk meningkatkan kepercayaan diri ibu untuk melanjutkan menyusui 10. Berikan informasi dan saran sesuai dengan kebutuhan ibu menggunakan bahasa yang mudah diterima dan tidak menghakimi 11. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 12. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien UNIT TERKAIT Instalasi Watlan, Watnap, Watsif, Gadar, Kamar Operasi, dan Paviliun RSPAD Gatot Soebroto
PEMANTAUAN INTAKE DAN OUTPUT CAIRAN RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 1 dari 2 62/II/2022 Ditetapkan, Kepala RSPAD Gatot Soebroto SPO Tanggal Terbit (STANDAR 09 Februari 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Mengumpulkan dan menganalisis data jumlah cairan yang masuk dan keluar dari tubuh TUJUAN 1. Curah jantung meningkat 2. Perfusi miokard meningkat 3. Perfusi perifer meningkat 4. Sirkulasi spontan meningkat 5. Keseimbangan cairan meningkat 6. Keseimbangan elektrolit meningkat 7. Eliminasi fekal membaik 8. Perfusi gastrointestinal meningkat 9. Tingkat syok menurun 10. Perfusi renal meningkat 11. Tingkat mual menurun KEBIJAKAN Pemantauan Intake Dan Output Cairan di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien. PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomer rekam medis) 2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur 3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan: a. Sarung tangan bersih b. Gelas ukur c. Format pemantauan intake dan output cairan 4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 5. Pasang sarung tangan bersih 6. Ukur volume output cairan (meliputi urine, defekasi, muntah, NGT, dan drain) 7. Ukur volume input cairan (meliputi minum dan cairan intravena) 8. Hitung balans cairan
PEMANTAUAN INTAKE DAN OUTPUT CAIRAN RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 2 dari 2 62/II/2022 PROSEDUR 9. Lepaskan sarung tangan 10. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 11. Hitung insensible water loss (IWL), jika perlu 12. Hitung balans cairan sesuai periode waktu yang dibutuhkan (misal per jam, per 8 jam, per 12 jam, per 24 jam), jika perlu 13. Informasikan hasil pemantauan, jika perlu 14. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan UNIT TERKAIT Instalasi Watlan, Watnap, Watsif, Gadar, Kamar Operasi, dan Paviliun RSPAD Gatot Soebroto
PEMANTAUAN KEPATENAN SELANG NASOGASTRIK RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 1 dari 2 63/II/2022 Ditetapkan, Kepala RSPAD Gatot Soebroto SPO Tanggal Terbit (STANDAR 09 Februari 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Mengumpulkan dan menganalisis data tentang ketepatan posisi dan kepatenan selang yang dipasang melalui hidung, melewati tenggorokan sampai kedalam lambung. TUJUAN 1. Tingkat aspirasi menurun 2. Status nutrisi membaik 3. Motilitas gastroinstetinal membaik KEBIJAKAN Pemantauan Kepatenan Selang Nasogastrik di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien. PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/ atau nomer rekam medis 2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur 3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan: a. Sarung tangan bersih b. Stetokop c. Plester d. Catheter tip atau spuit, sesuai ukuran e. Kertas pH, jika perlu 4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 5. Pasang sarung tangan bersih 6. Periksa ketepatan posisi selang nasogastrik dengan aspirasi cairan lambung atau auskultasi hembusan udara, atau cek keasaman cairan lambung dengan kertas Ph 7. Periksa ketepatan fiksasi selang nasigastrik sesuai batas penandaan 8. Lepaskan sarung tangan 9. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
PEMANTAUAN KEPATENAN SELANG NASOGASTRIK RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 2 dari 2 63/II/2022 PROSEDUR 10. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien UNIT TERKAIT Instalasi Watlan, Watnap, Watsif, Gadar, Kamar Operasi, dan Paviliun RSPAD Gatot Soebroto
PEMANTAUAN RESIDU GASTER RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 1 dari 2 64/II/2022 Ditetapkan, Kepala RSPAD Gatot Soebroto SPO Tanggal Terbit (STANDAR 09 Februari 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Mengumpulkan dan menganalisis data tentang karakteristik cairan yang tertinggal di lambung dengan cara mengalirkan selang naso/orogastrik yang ujung selangnya berada di dalam lambung. TUJUAN 1. Tingkat aspirasi menurun 2. Status nutrisi membaik 3. Motilitas gastrointestinal membaik KEBIJAKAN Pemantauan Residu Gaster di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien. PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomer rekam medis) 2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur 3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan: a. Sarung tangan bersih b. Catheter tip atau spuit sesuai ukuran c. Kertas pH, jika perlu 4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 5. Pasang sarung tangan bersih 6. Sambungkan selang naso/orogastrik dengan catheter tip atau spuit 7. Aspirasi cairan lambung dengan menarik pendorong catheter tip atau spuit 8. Periksa keasaman cairan lambung dengan kertas pH untuk memastikan cairan lambung, jika perlu 9. Ukur volume residu lambung 10. Amati warna dan karakteristik residu lambung 11. Lepaskan sarung tangan 12. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
PEMANTAUAN RESIDU GASTER RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 2 dari 2 64/II/2022 PROSEDUR 13. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien UNIT TERKAIT Instalasi Watlan, Watnap, Watsif, Gadar, Kamar Operasi, dan Paviliun RSPAD Gatot Soebroto
PEMANTAUAN TANDA DAN GEJALA HIPERGLIKEMIA RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 1 dari 1 65/II/2022 Ditetapkan Kepala RSPAD Gatot Soebroto SPO Tanggal Terbit (STANDAR 10 Februari 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Mengumpulkan dan menganalisis data tanda dan gejala yang mengindikasikan peningkatan kadar glukosa darah di atas batas normal TUJUAN 1. Kestabilan kadar glukosa darah meningkat 2. Status cairan membaik KEBIJAKAN Pemantauan Tanda Dan Gejala Hiperglikemia di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien. PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomer rekam medis) 2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur 3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 4. Monitor tanda dan gejala, seperti: a. Lelah atau lesu b. Haus meningkat c. Mulut kering d. Jumlah urine meningkat e. Kadar glukosa darah/urine tinggi 5. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 6. Informasikan hasil pemantauan, jika perlu 7. Atur interval pemantauan sesuai dengan kondisi pasien 8. Dokumentasikan: a. Tanda dan gejala yang tampak b. Waktu munculnya tanda dan gejala c. Durasi munculnya tanda dan gejala UNIT TERKAIT Instalasi Watlan, Watnap, Watsif, Gadar, Kamar Operasi, dan Paviliun RSPAD Gatot Soebroto
PEMANTAUAN TANDA DAN GEJALA HIPERVOLEMIA RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 1 dari 2 66/II/2022 Ditetapkan, Kepala RSPAD Gatot Soebroto SPO Tanggal Terbit (STANDAR 10 Februari 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Mengumpulkan dan meganalisa data tanda dan gejala mengindikasikan peningkatan volume cairan dalam tubuh. TUJUAN 1. Status cairan membaik 2. Kesimbangan cairan meningkat KEBIJAKAN Pemantauan Tanda dan Gejala Hipervolemia di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien. PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/ atau nomor rekam medis) 2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur 3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 4. Monitor tanda dan gejala Dsypenea (PND): a. Ortopne b. Dyspenea c. Paroxysmal nocturnal dsypenea (PND) d. Edema anasarka dan/atau edema perifer e. Berat badan meningkat dalam waktu singkat f. JVP atau CVP meningkat g. Refleks hepatojugularis positif h. Ditensi vena jugularis i. Terdengar suara nafas tambahan j. Kadar Hb dan Ht turun k. Oliguria l. Intake lebih banyak dari output (balans cairan positif ) 5. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 6. Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
PEMANTAUAN TANDA DAN GEJALA HIPERVOLEMIA RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 2 dari 2 66/II/2022 PROSEDUR 7. Atur interval pemantauan sesuai dengan kondisi pasien 8. Dokumentasikan hasil pemantauan a. Tanda dan gejala yang tampak b. Waktu munculnya tanda dan gejala c. Durasi munculnya tanda dan gejala UNIT TERKAIT Instalasi Watlan, Watnap, Watsif, Gadar, Kamar Operasi, dan Paviliun RSPAD Gatot Soebroto
PEMANTAUAN TANDA DAN GEJALA HIPOGLIKEMIA No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 1 dari 2 67/II/2022 RSPAD GATOT SOEBROTO Ditetapkan, Kepala RSPAD Gatot Soebroto SPO Tanggal Terbit (STANDAR 10 Februari 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Mengumpulan dan menganilisis data dan tanda gejala yang meningidetifikasikan penurunan kadar glukosa darah dibawah batas normal. TUJUAN Kestabilan Kadar Glukosa darah meningkat KEBIJAKAN Pemantauan Tanda dan Gejala Hipoglikemia di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien. PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis) 2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur 3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 4. Monitor tanda dan gejala, seperti : a. Mengantuk b. Pusing c. Lapar d. Palpitasi e. Gemetar f. Kesadaran menurun g. Berkeringat h. Berperilaku aneh i. Kadar glukosa darah/urine turun 5. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 6. Informasikan hasil pemantauan, jika perlu 7. Atur interval pemantauan sesuai dengan kondisi pasien 8. Dokumentasikan hasil pemantauan a. Tanda dan gejala yang tampak b. Waktu munculnya tanda dan gejala c. Durasi munculnya tanda dan gejala
PEMANTAUAN TANDA DAN GEJALA HIPOGLIKEMIA RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 2 dari 2 67/II/2022 UNIT TERKAIT Instalasi Watlan, Watnap, Watsif, Gadar, Kamar Operasi, dan Paviliun RSPAD Gatot Soebroto
PEMANTAUAN TANDA DAN GEJALA HIPOVOLEMIA RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 1 dari 2 68/II/2022 Ditetapkan, Kepala RSPAD Gatot Soebroto SPO Tanggal Terbit (STANDAR 10 Februari 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Mengumpulkan dan menganalisa data tanda dan gejala yang mengindikasikan penurunan volume cairan dalam tubuh. TUJUAN 1. Status cairan membaik 2. Keseimbangan cairan meningkat KEBIJAKAN Pemantauan Tanda dan Gejala Hipovolemia di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien. PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis) 2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur 3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 4. Monitor tanda dan gejala, seperti: a. Merasa lemah b. Mengeluh haus c. Frekuensi nadi meningkat d. Nadi teraba lemah e. Tekanan darah menurun f. Tekanan nadi menyempit g. Turgor kulit menurun h. Membran mukosa kering i. Suhu tubuh meningkat j. Volume urine menurun k. Konsentrasi urine meningkat l. Berat badan turun tiba-tiba m. Hematokrit meningkat n. Output lebih banyak dari input (balance cairan negatif )
PEMANTAUAN TANDA DAN GEJALA HIPOVOLEMIA RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 2 dari 2 68/II/2022 UNIT TERKAIT 5. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 6. Informasikan hasil pemantauan, jika perlu 7. Atur interval pemantauan sesuai dengan kondisi pasien 8. Dokumentasikan hasil pemantauan a. Tanda dan gejala yang tampak b. Waktu munculnya tanda dan gejala c. Durasi munculnya tanda dan gejala UNIT TERKAIT Instalasi Watlan, Watnap, Watsif, Gadar, Kamar Operasi, dan Paviliun RSPAD Gatot Soebroto
PEMANTUAN TANDA GEJALA KETIDAKSEIMBANGAN ELEKTROLIT RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 1 dari 2 69/II/2022 Ditetapkan, Kepala RSPAD Gatot Soebroto SPO Tanggal Terbit (STANDAR 10 Februari 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Mengumpulkan dan menganalisis data terkait keseimbangan kadar elektrolit. TUJUAN 1. Status cairan membaik 2. Keseimbangan cairan meningkat 3. Keseimbangan elektrolit meningkat 4. Tingkat syok menurun 5. Tingkat mual menurun 6. Eliminasi fekal membaik 7. Curah jantung meningkat KEBIJAKAN Pemantuan Tanda Gejala Ketidakseimbangan Elektrolit di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien. PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/ atau nomor rekam medis) 2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur 3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 4. Monitor tanda dan gejala ketidakseimbangan kadar elektrolit a. Hipokalemia (meliputi kelemahan otot, Interval QT memanjang, gelombang T datar atau terbalik, depresi segmen ST, gelombang U, kelelahan, parastesia, penurunan refleks, anoreksia, konstipasi, motilitas usus menurun, pusing, depresi pernapasan) b. Hiperkalemia (meliputi peka rangsang, gelisah, mual, muntah, takikardia mengarah ke bradikardia, fibrilasi/takikardia vertikel, gelombang T tinggi gelombang P datar, kompleks QRS tumpul, blok jantung mengarah asistol . c. Hyponatremia (meliputi disorentiasi, otot berkedut, sakit kepala membrane mukosa kering, hipontensi postural, kejang latergi penurunan kesadaran ).
PEMANTUAN TANDA GEJALA KETIDAKSEIMBANGAN ELEKTROLIT RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 2 dari 2 69/II/2022 UNIT TERKAIT d. Hypernatremia (meliputi haus, demam, mual, muntah, gelisah, peka rangsang, membran mukosa kering, takikardia, hipotensi, latergi, konfusi, kejang) e. Hipokalsemia (meliputi peka rangsang, tanda Chvostek (spasme otot wajah} tanda trousseau (spasme karpal), kram otot, interval QT memanjang) f. Hiperkalsemia ( meliputi nyeri tulang, haus anorexia, latergi kelemahan otot, segmen QT memendek, gelombang T lebar, compels QRS lebar, interval PR memanjang ) g. Hipogmanesimia (meliputi depresi pernapasan, apatis, tanda chyvostek, tanda Trausseau, konfusi distrimia ) h. Hipergmanesemia (meliputi kelemahan otot, hiporefleks, bradikardia, depresi SSP, latergi, koma, depresi ) 5. Informasikan hasil pemantauan, jika perlu 6. Atur interval pemantauan sesuai dengan kondisi pasien 7. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 8. Dokumentasikan hasil pemantauan UNIT TERKAIT Instalasi Watlan, Watnap, Watsif, Gadar, Kamar Operasi, dan Paviliun RSPAD Gatot Soebroto
PEMASANGAN SELANG NASOGASTRIK RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 1 dari 2 70/II/2022 Ditetapkan, Kepala RSPAD Gatot Soebroto SPO Tanggal Terbit (STANDAR 10 Februari 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Mempersiapkan dan memasang selang yang dimasukan melalui hidung, melewati tenggorokan sampai kedalam lambung. TUJUAN 1. Status nutrisi baik 2. Tingkat asipirasi menurun 3. Status menelan membaik 4. Motilitas gastroistensital membaik KEBIJAKAN Pemasangan Selang Nasogastrik di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien. PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/ atau nomor rekam medis) 2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur 3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan : a. Sarung tangan bersih b. Selang nasogastrik sesuai ukuran c. Jeli d. Catheter tip atau spuit sesuai kebutuhan e. Stetoskop f. Plester g. Tisu h. Bengkok i. Pengalas j. Kertas PH jika perlu 4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 5. Pasang sarung tangan bersih 6. Posisikan semi-fowler 7. Letakan pengalas didada pasien
PEMASANGAN SELANG NASOGASTRIK RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 2 dari 2 70/II/2022 UNIT TERKAIT 8. Tentukan Panjang selang nasogastric dengan mengukur dari ujung hidung ketelinga lalu ke prosesus xiphoideus 9. Tandai Panjang selang yang telah diukur 10. Periksa kepatenan lubang hidung 11. Lumasi ujung selang nasogastric sekitar 10 cm dengan jeli 12. Masukan selang perlahan tapi tegas melalui lubang hidung sampai batas yang telah diukur 13. Anjurkan menundukan kepala saat selang nasogastric mencapai nasofaring 14. Anjurkan menelan saat selang nasogastric dimasukan 15. Periksa posisi ujung selang dengan cara : a. Memasukan sekitar 10 ml udara kedalam selang dan auskultrasi bunyi udara pada lambung b. Aspirasi cairan lambung c. Cek keasaman cairan lambung dengan kertas PH 16. Fiksasi selang nasogastric pada hidung dengan plester 17. Rapihkan pasien dan alat-alat yang telah digunakan 18. Lepaskan sarung tangan 19. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 20. Dokumentasikan ukuran NGT, Panjang NGT yang dimasukan, lubang hidung yang digunakan, pengecekan posisi NGT yang dilakukan dan respons pasien selama prosedur UNIT TERKAIT Instalasi Watlan, Watnap, Watsif, Gadar, Kamar Operasi, dan Paviliun RSPAD Gatot Soebroto
PEMASANGAN SELANG OROGASTRIK RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 1 dari 2 71/II/2022 Ditetapkan, Kepala RSPAD Gatot Soebroto SPO Tanggal Terbit (STANDAR 10 Februari 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Mempersiapkan dan memasang selang yang dimasukan melalui mulut, melewati tenggorokan sampai kedalam lambung. TUJUAN 1. Status nutrisi baik 2. Tingkat asipirasi menurun 3. Status menelan membaik 4. Motilitas gastroistensital membaik KEBIJAKAN Pemasangan Selang Orogastrik di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien. PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis) 2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur 3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan : a. Sarung tangan bersih b. Selang nasogastrik sesuai ukuran c. Jeli d. Catheter tip atau spuit sesuai kebutuhan e. Stetoskop f. Plester g. Tisu h. Bengkok i. Pengalas j. Kertas PH jika perlu 4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 5. Pasang sarung tangan bersih 6. Posisikan semi-fowler 7. Letakan pengalas didada pasien
PEMASANGAN SELANG OROGASTRIK RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 2 dari 2 71/II/2022 UNIT TERKAIT 8. Tentukan Panjang selang nasogastric dengan mengukur dari ujung hidung ketelinga lalu ke prosesus xiphoideus 9. Tandai Panjang selang yang telah diukur 10. Lumasi ujung selang nasogastric sekitar 10 cm dengan air 11. Masukan selang perlahan tapi tegas melaui mulut sampai batas yang telah diukur 12. Anjurkan menelan saat selang orogastric dimasukan 13. Periksa posisi ujung selang dengan cara : a. Memasukan sekitar 10 ml udara ke dalam selang dan auskultasi bunyi udara pada lambung b. Aspirasi cairan lambung c. Cek keasaman cairan lambung dengan kertas PH 14. Fiksasi selang nasogastric pada hidung dengan plester 15. Rapihkan pasien dan alat-alat yang telah digunakan 16. Lepaskan sarung tangan 17. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 18. Dokumentasikan ukuran OGT, Panjang OGT yang dimasukan, lubang hidung yang digunakan, pengecekan posisi OGT yang dilakukan dan respons pasien selama prosedur UNIT TERKAIT Instalasi Watlan, Watnap, Watsif, Gadar, Kamar Operasi, dan Paviliun RSPAD Gatot Soebroto
PEMBERIAN CAIRAN INTRAVENA RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 1 dari 2 72/II/2022 Ditetapkan, Kepala RSPAD Gatot Soebroto SPO Tanggal Terbit (STANDAR 10 Februari 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Mempersiapkan dan memberikan cairan melalui jalur intravena TUJUAN 1. Kesiembangan cairan meningkat 2. Eliminasi fekal membaik 3. Tingkat syok menurun 4. Keseimbangan elektrolit meningkat 5. Perfusi perifer meningkat 6. Curah jantung meningkat KEBIJAKAN Pemberian Cairan Intravena di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien. PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/ atau nomor rekam medis) 2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur 3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan: a. Sarung tangan bersih b. Cairan sesuai kebutuhan c. Bengkok 4. Identifikasi indikasi pemberian cairan intravena 5. Periksa jenis, jumlah, tanggal kadaluarsa, jenis cairan dan kerusakan wadah 6. Lakukan prinsip 6 benar (pasien, obat, dosis, waktu, rute, dokumentasi) 7. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 8. Pasang sarung tangan bersih 9. Periksa kepatenan akses intravena 10. Pertahankan teknik aseptik
PEMBERIAN CAIRAN INTRAVENA RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 2 dari 2 72/II/2022 UNIT TERKAIT 11. Berikan cairan pada suhu kamar melalui intravena sesuai program 12. Gunakan infusion pump, jika perlu 13. Lakukan pembilasan selang infus setelah pemberian larutan pekat 14. Monitor aliran akses IV dan area penusukan kateter selama pemberian cairan 15. Rapihkan pasien dan alat yang digunakan 16. Lepaskan sarung tangan 17. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 18. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respon pasien UNIT TERKAIT Instalasi Watlan, Watnap, Watsif, Gadar, Kamar Operasi, dan Paviliun RSPAD Gatot Soebroto
PEMBERIAN FOTO TERAPI NEONATUS RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 1 dari 2 73/II/2022 Ditetapkan, Kepala RSPAD Gatot Soebroto SPO Tanggal Terbit (STANDAR 10 Februari 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Memberikan terapi penyinaran pada bayi yang mengalami ikterik akibat bilirubin tidak berkonjugasi masuk kedalam sirkulasi TUJUAN Integritas kulit dan jaringan meningkat KEBIJAKAN Pemberian Foto Terapi Neonatus di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien. PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis) 2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur 3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan: a. Unit foto terapi b. Penutup mata yang tidak tembuhscahaya c. Kain atau tirai putih d. Thermometer e. Formulir pemakaian fototerapi 4. Lakukan pemeriksaan fungsi unit fototerapi 5. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 6. Ukur suhu bayi, jika <36,5 C Lakukan fototerapi dalam incubator 7. Buka baju bayi kecuali diapers 8. Pasang penutup mata selama bayi dilakukan fototerapi 9. Letakan bayi dibawah unit fototerapi dengan jarak 45-50cm 10. Nyalakan tombol lampu fototerapi 11. Pasang kain/tirai putih diatas unit fototerapi 12. Rapihkan pasien dan alat yang digunakan 13. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 14. Lakukan pencatat tanggal dan waktu pemasangan lampu foto terapi pada formulir pemakaian fototerapi 15. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien
PEMBERIAN FOTO TERAPI NEONATUS RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 2 dari 2 73/II/2022 UNIT TERKAIT Instalasi Watlan, Watnap, Watsif, Gadar, Kamar Operasi, dan Paviliun RSPAD Gatot Soebroto
PEMBERIAN LATIHAN MENELAN RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 1 dari 2 74/II/2022 Ditetapkan, Kepala RSPAD Gatot Soebroto SPO Tanggal Terbit (STANDAR 10 Februari 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Memberikan Latihan untuk memulihkan kemampuan menelan dan menimalkan terjadinya komplikasi akibat ganguan menelan. TUJUAN 1. Status menelan Baik 2. Status Nutrisi Membaik 3. Tingkat aspirasi menurun KEBIJAKAN Pemberian Latihan Menelan di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien. PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis) 2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur 3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan : a. Sarung tangan bersih b. Alat makan: piring dan sendok c. Tisu d. Makanan Lunak e. Permen lolipop f. Set oral hygiene 4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 5. Pasang sarung tangan bersih 6. Berikan pasien lingkungan yang nyaman 7. Posisikan pasien duduk 8. Fasilitas oral hygiene dengan klorheksidin 9. Fasilitas posisi kepala fleksi kedepan untuk persiapan menelan 10. Anjurkan membuka dan menutup mulut untuk persiapan memanipulasi makanan 11. Anjurkan tidak berbicara saat makan 12. Letakan makanan dibagian belakang mulut
PEMBERIAN LATIHAN MENELAN RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 2 dari 2 74/II/2022 PROSEDUR 13. Hindari pengunaan sedotan 14. Berikan permen lollipop untuk meningkatkan kekuatan lidah, jika tidak ada kontraindikasi 15. Monitor Gerakan lidah saat makan 16. Monitor tanda dan gejala aspirasi 17. Monitor tanda kelelahan saat makan, minum dan menelan 18. Pertahankan posisi duduk selama 30 menit setelah makan 19. Rapihkan pasien dan alat-alat yang digunakan 20. Lepaskan sarung tangan 21. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 22. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien UNIT TERKAIT Instalasi Watlan, Watnap, Watsif, Gadar, Kamar Operasi, dan Paviliun RSPAD Gatot Soebroto
PEMBERIAN MAKAN ENTERAL RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 1 dari 2 75/II/2022 Ditetapkan, Kepala RSPAD Gatot Soebroto SPO Tanggal Terbit (STANDAR 11 Februari 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Mempersiapkan dan memberikan nutrisi melalui selang oro/nasogastric. TUJUAN 1. Status nutrisi membaik 2. Status menelan membaik 3. Tingkat aspirasi menurun KEBIJAKAN Pemberian Makan Enteral di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien. PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis) 2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur 3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan : a. Cathetertip atau spuit 20-50cc sesuai kebutuhan b. Sarung tangan bersih c. Stetoskop d. Makanan cair e. Air minum f. Tisu g. Pengalas 4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 5. Pasang sarung tangan bersih 6. Posisikan semi fowler 7. Letakan pengalas didada pasien 8. Periksa dan posisi dan kepatenan NGT serta residu lambung 9. Tunda pemberian makanan jika residu lebih dari 50 cc 10. Buka penutup ujung NGT dan sambungkan dengan catheter tip atau spuit 11. Masukan makanan cairan kedalam cateter tip
PEMBERIAN MAKAN ENTERAL RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 2 dari 2 75/II/2022 PROSEDUR 12. Alirkan makanan tanpa mendorong 13. Bilas selang dengan air minum 14. Tutup Kembali dengan ujung selang 15. Pertahankan posisi semi fowler selama 30 menit setelah makan 16. Rapihkan pasien dan alat yang digunakan 17. Lepaskan sarung tangan 18. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 19. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien UNIT TERKAIT Instalasi Watlan, Watnap, Watsif, Gadar, Kamar Operasi, dan Paviliun RSPAD Gatot Soebroto
PEMBERIAN NUTRISI PARENTERAL RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 1 dari 2 76/II/2022 Ditetapkan, Kepala RSPAD Gatot Soebroto SPO Tanggal Terbit (STANDAR 11 Februari 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Mempersiapkan dan memberikan nutrisi melalui pembulu darah vena baik sentral (untuk nutrisi parenteral total) atau vena perifer (untuk nutrisi parenteral parsial) pada pasien yang tidak memenuhi kebutuhan nutrisinya melalui oral atau enteral. TUJUAN Status nutrisi membaik KEBIJAKAN Pemberian Nutrisi Parenteral di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien. PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis) 2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur, jika memungkinkan 3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan: a. Sarung tangan bersih b. Spuit sesuai kebutuhan c. Nutrisi parenteral sesuai kebutuhan d. Infusim pump atau syring pump jika perlu e. Extenton tube f. Tree-way g. Alcohol swab h. Bengkok i. Standar infus 4. Lakukan prinsip 6 benar terhadap terapi infus yang diberikan 5. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 6. Pasang sarung tangan bersih 7. Periksa kepatenan akses intravena 8. Sambungkan set infus kewadah nutrisi parenteral 9. Atur jalur intravena pada three-way
PEMBERIAN NUTRISI PARENTERAL RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 2 dari 2 76/II/2022 PROSEDUR 10. Atur kecepatan dan volume nutrisi parenteral sesuai program 11. Gunakan infus pump atau syringe pump jika perlu 12. Rapihkan pasien dan alat-alat yang digunakan 13. Lepaskan sarung tangan 14. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 15. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien UNIT TERKAIT Instalasi Watlan, Watnap, Watsif, Gadar, Kamar Operasi, dan Paviliun RSPAD Gatot Soebroto
PEMBERIAN OBAT MELAUI SELANG NASOGASTRIK RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 1 dari 2 77/II/2022 Ditetapkan, Kepala RSPAD Gatot Soebroto SPO Tanggal Terbit (STANDAR 11 Februari 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Mempersiapkan dan memberikan agen farmakologis melalui selang nasogastric untuk mendapatkan efek lokal atau sistemik TUJUAN 1. Status menelan membaik 2. Tingkat aspirasi menurun KEBIJAKAN Pemberian Obat Melaui Selang Nasogastrik di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien. PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/ atau nomor rekam medis) 2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur 3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan: a. Catetertip atau spuit 20-50cc sesuai kebutuhan b. Sarung tangan bersih c. Stetoskop d. Makanan cair e. Air minum f. Tisu g. Pengalas 4. Lakukan prinsip 6 benar Pemberian obat (pasien, obat, dosis, waktu rute, dokumentasi) 5. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 6. Pasang sarung tangan bersih 7. Posisikan semi fowler 8. Letakan pengalas didada pasien 9. Periksa dan posisi dan kepatenan NGT serta residu lambung 10. Tunda pemberian makanan jika residu lebih dari 50 cc
PEMBERIAN OBAT MELAUI SELANG NASOGASTRIK RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 2 dari 2 77/II/2022 PROSEDUR 11. Buka penutup ujung NGT dan sambungkan dengan cateter tip atau spuit 12. Masukan makanan cairan kedalam cateter tip 13. Alirkan obat secara perlahan tanpa mendorong 14. Bilas selang dengan air minum 15. Tutup Kembali dengan ujung selang 16. Pertahankan posisi semi fowler selama 30 menit setelah makan 17. Rapihkan pasien dan alat yang digunakan 18. Lepaskan sarung tangan 19. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 20. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien UNIT TERKAIT Instalasi Watlan, Watnap, Watsif, Gadar, Kamar Operasi, dan Paviliun RSPAD Gatot Soebroto
PEMBERIAN OBAT SUBKUTAN RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 1 dari 2 78/II/2022 Ditetapkan, Kepala RSPAD Gatot Soebroto SPO Tanggal Terbit (STANDAR 11 Februari 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Mempersiapkan dan meberikan agen farmakologis melaui subkutan untuk mendapatan efek local maupun sistemik TUJUAN 1. Kesetabilan kadar glukasa darah meningkat 2. Perfusi miokard meningkat 3. Tingkat infeksi menurun KEBIJAKAN Pemberian Obat Subkutan di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien. PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis 2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur 3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan: a. Sarung tangan bersih b. Obat sesuai program c. Spuit dan jarum sesuai kebutuhan d. Baik suntik e. Bengkok 4. Lakukan prinsip 6 benar (pasien, obat, dosis, waktu, rute dan dokumentasi) 5. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 6. Pasang sarung tangan bersih 7. Pilih lokasi penyuntikan dengan alcohol swab 8. Bersikan area penyuntik dengan alcohol swab 9. Genggam dan cubit area yang mengelingi lokasi penyuntikan (pada pasien kurus) atau merengangkan kulit (pada pasien gemuk) 10. Pengang spuit dengan tangan yang dominan diantara ibu jari dan jari telujuk 11. Tusukan jarum secara cepat dengan sudut 45-90
PEMBERIAN OBAT SUBKUTAN RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 2 dari 2 78/II/2022 PROSEDUR 12. Lakukan aspirasi dan injeksikan obat secara perlahan, jika tidak tampak darah 13. Tarik jarum dan jangan memijat area penyuntikan 14. Usap dengan alcohol swab 15. Rapihkan pasien dan alat-alat yang digunakan 16. Lepaskan sarung tangan 17. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 18. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien UNIT TERKAIT Instalasi Watlan, Watnap, Watsif, Gadar, Kamar Operasi, dan Paviliun RSPAD Gatot Soebroto
PENANGAN HIPOTENSI DURANTE HEMODIALISIS RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 1 dari 2 79/II/2022 Ditetapkan, Kepala RSPAD Gatot Soebroto SPO Tanggal Terbit (STANDAR 11 Februari 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Meberikan penanganan pada kondisi penurunan tekanan darah dibawah rentang normal saat menjalani hemodialisis TUJUAN 1. Status cairan membaik 2. Curah jantung meningkat 3. Tingkat syok menurun KEBIJAKAN Penangan Hipotensi Durante Hemodialisis di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien. PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis 2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur, jika memungkinkan 3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan a. Sarung tangan bersih b. Monitor jantung c. Selang oksigen dan sumber oksigen 4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 5. Pasang sarung tangan bersih 6. Atur posisi Trendblung 7. Turunkan pompa darah (QB) sampai 150 Rpm 8. Matikan Untrafilitas 9. Masukkan Kembali darah di sirkulasi extra-corporeal kedalam tubuh 10. Berikan oksigen sesuai kebutuhan 11. Monitor tekanan darah setiap 15 menit 12. Berikan cairan Nacl 0,9% sebanyak 100 s/d 150 ml via blood line hemodialisis 13. Lanjutan dialisis jika tekanan darah meningkat dan gejala berkurang / hilang 14. Hentikan dialisis jika tekanan darah tidak meningkat dan gejala tidak meningkat dan gejala berkurang / hilang
PENANGAN HIPOTENSI DURANTE HEMODIALISIS RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 2 dari 2 79/II/2022 PROSEDUR 15. Kolaborasi dengan tim medis untuk penganganan lebih lajut 16. Jelaskan kepada pasien dan/atau keluarga tentang kondisi yang dialami pasien 17. Rapihkan pasien dan alat-alat yang digunakan 18. Lepaskan sarung tangan 19. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 20. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien UNIT TERKAIT Instalasi Watlan, Watnap, Watsif, Gadar, Kamar Operasi, dan Paviliun RSPAD Gatot Soebroto
PENGATURAN FILTRASI HEMODIALISIS RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 1 dari 2 80/II/2022 Ditetapkan, Kepala RSPAD Gatot Soebroto SPO Tanggal Terbit (STANDAR 11 Februari 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Mengatur laju filtrasi pada pasien yang menjalani proses hemodialis TUJUAN 1. Perfusi Renal Meningkat 2. Status cairan Membaik 3. Keseimbangan cairan Meningkat 4. Kesimbangan elektrolit meningkat KEBIJAKAN Pengaturan Filtrasi Hemodialisis di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien. PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis 2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur 3. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 4. Pasang sarung tangan bersih 5. Indintifikasi kondisi pasien (meliputi tekanan darah, frekuensi nadi , frekuensi nafas, suhu tubuh, berat badan, tinggi badan edema, keseimbangan cairan ) 6. Monitor status hemodinamik selama proses hemofitrasi 7. Monitor ultrafiltration rate, Hemodinamik dan kebocoran 8. Monitor intake output cairan tiap jam 9. Ambil sampel darah untuk pemeriksaan fungsi ginjal, dan elektrolit sebelum terapi 10. Gunakan teknik steril untuk melakukan priming blood line hemofilitrasi saat menyambungkan ateri - blood line dan vena pasien 11. Bebaskan sirkuit hemofiltrasi dari udara 12. Berikan heparin sesuai indikasi 13. Periksa kepatenan hubungan blood line, ateri maupun vena 14. Hentikan hemofiltrasi jika kondisi pasien menurun 15. Rapihkan pasien dan alat yang digunakan 16. Lepaskan sarung tangan
PENGATURAN FILTRASI HEMODIALISIS RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 2 dari 2 80/II/2022 PROSEDUR 17. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 18. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien UNIT TERKAIT Instalasi Watlan, Watnap, Watsif, Gadar, Kamar Operasi, dan Paviliun RSPAD Gatot Soebroto
PENGUKURAN LINGKAR ABDOMEN RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 1 dari 1 81/II/2022 Ditetapkan, Kepala RSPAD Gatot Soebroto SPO Tanggal Terbit (STANDAR 11 Februari 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Menilai diameter perut dengan mengunakan meteran TUJUAN 1. Status pertumbuhan membaik 2. Berat badan membaik 3. Status cairan membaik KEBIJAKAN Pengukuran Lingkar Abdomen di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien. PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/ atau nomor rekam medis) 2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur 3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan: a. Meteran atau pita b. Alat Tulis 4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 5. Posisikan pasien terlentang 6. Buka pakaian area abdomen 7. Ukur lingkar perut sejajar umbilkus 8. Baca hasil pengukuran dengan teliti 9. Rapihkan pasien dan alat-alat yang digunakan 10. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 11. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien UNIT TERKAIT Instalasi Watlan, Watnap, Watsif, Gadar, Kamar Operasi, dan Paviliun RSPAD Gatot Soebroto
PENGUKURAN LINGKAR KEPALA RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 1 dari 2 82/II/2022 Ditetapkan, Kepala RSPAD Gatot Soebroto SPO Tanggal Terbit (STANDAR 11 Februari 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Menilai diameter kepala bayi dengan mengunakan meteran yang mencerminkan ukuran dan pertumbuhan otak TUJUAN 1. Status perkembangan membaik 2. Status pertumbuhan membaik KEBIJAKAN Pengukuran Lingkar Kepala di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien. PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis) 2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur 3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan: a. Meteran atau pita b. Alat Tulis 4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 5. Gendong bayi dalam posisi duduk 6. Lingkaran pita ukur dari area frontalis ke osipitalis diatas telinga 7. Baca hasil pengukuran dengan teliti 8. Rapihkan pasien dan alat-alat yang digunakan 9. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 10. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien UNIT TERKAIT Instalasi Watlan, Watnap, Watsif, Gadar, Kamar Operasi, dan Paviliun RSPAD Gatot Soebroto
PENGUKURAN LINGKAR LENGAN ATAS RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 1 dari 2 83/II/2022 Ditetapkan, Kepala RSPAD Gatot Soebroto SPO Tanggal Terbit (STANDAR 11 Februari 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Menilai diameter lengan atas dengan mengunakan meteran yang mencerminkan status nutrisi TUJUAN 1. Status Nutrisi Membaik 2. Status pertumbuhan membaik KEBIJAKAN Pengukuran Lingkar Lengan Atas di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien. PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/ atau nomor rekam medis) 2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur 3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan: a. Meteran atau pita b. Alat Tulis 4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 5. Tentukan Lokasi lengan yang akan diukur (pengukuran dilakukan pada lengan yang tidak dominan) dan diukur tepat ditengah antara bahu dan siku 6. Posisikan pasien tegak berdiri dengan lengan disamping tubuh 7. Tekuk (fleksi) lengan yang akan dilakukan pengukuran dengan sudut 90º 8. Lingkarkan meteran atau pita antara bahu dan siku mengitari lengan, tidak terlalu ketat dan longar 9. Baca hasil pengukuran dengan teliti 10. Rapihkan pasien dan alat-alat yang digunakan 11. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 12. Informasikan hasil pengukuran, jika perlu
PENGUKURAN LINGKAR LENGAN ATAS RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 2 dari 2 83/II/2022 PROSEDUR 13. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien UNIT TERKAIT Instalasi Watlan, Watnap, Watsif, Gadar, Kamar Operasi, dan Paviliun RSPAD Gatot Soebroto
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158