PENGUKURAN PANJANG BADAN RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 1 dari 1 84/II/2022 Ditetapkan, Kepala RSPAD Gatot Soebroto SPO Tanggal Terbit (STANDAR 11 Februari 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Menilai pertumbuhan skeletal sebagai salah satu indikator status nutrisi dan pertumbuhan bayi TUJUAN 1. Status Pertumbuhan Membaik 2. Resiko Defisit membaik KEBIJAKAN Pengukuran Panjang Badan di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien. PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/ atau nomor rekam medis) 2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur 3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan: a. Meteran atau Pita ukur b. Alat tulis 4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 5. Baringkan bayi pada alas yang datar dan aman 6. Lepaskan sepatu dan hiasan kepala bayi 7. Tempelkan kepala bayi pada ujung pengukur pada batas angka 0 8. Pegang kepala bayi dengan lembut agar tidak bergerak 9. Tahan lutut bayi agar kaki lurus 10. Tempelkan telapak kaki bayi pada pengukur dengan posisi telapak kaki fleksi 11. Baca hasil pengukuran dengan teliti 12. Rapihkan pasien dan alat-alat yang telah digunakan 13. Informasikan hasil pengukuran jika perlu 14. Dokumentasi hasil pengukuran UNIT TERKAIT Instalasi Watlan, Watnap, Watsif, Gadar, Kamar Operasi, dan Paviliun RSPAD Gatot Soebroto
PENGUKURAN TINGGI BADAN RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 1 dari 1 85/II/2022 Ditetapkan, Kepala RSPAD Gatot Soebroto SPO Tanggal Terbit (STANDAR 14 Februari 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Menilai pertumbuhan skeletal sebagai salah satu indikator status nutrisi dan pertumbuhan TUJUAN 1. Status Pertumbuhan Membaik 2. Resiko Defisit membaik KEBIJAKAN Pengukuran Tinggi Badan di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien. PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/ atau nomor rekam medis) 2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur 3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan: a. Tiang Pengukur b. Alat tulis 4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 5. Anjurkan melepas alas kaki 6. Anjurkan berdiri tegak menghadap lurus kedepan 7. Pastikan bagian belakang kepala, punggung, bokong dan tumit menempel pada tiang ukur 8. Turunkan batas atas pengukur sampai menempel ke ubun- ubun 9. Baca hasil pengukuran dengan teliti 10. Rapihkan pasien dan alat-alat yang telah digunakan 11. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 12. Informasikan hasil pengukuran jika perlu 13. Dokumentasi hasil pengukuran UNIT TERKAIT Instalasi Watlan, Watnap, Watsif, Gadar, Kamar Operasi, dan Paviliun RSPAD Gatot Soebroto
PENIMBANGAN BERAT BADAN RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 1 dari 1 86/II/2022 Ditetapkan, Kepala RSPAD Gatot Soebroto SPO Tanggal Terbit (STANDAR 14 Februari 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Mengukur bobot tubuh dengan mengunakan timbangan TUJUAN 1. Status Nutrisi Membaik 2. Berat Badan Membaik 3. Status Pertumbuhan Membaik KEBIJAKAN Penimbangan Berat Badan di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien. PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis) 2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur 3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan: a. Timbangan injak/lantai (untuk anak dan dewasa) b. Timbangan bayi dan pengalas c. Alat tulis 4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 5. Letakan timbangan pada permukaan yang datar 6. Pastikan posisi awal menujukan Angka 0 7. Anjurkan melepaskan alas kaki, jaket atau barang lainya yang dapat mempengaruhi hasil penimbangan 8. Fasilitasi pasien anak/dewasa berdiri diatas timbangan 9. Bacalah angka yang ditunjukan oleh timbangan 10. Rapihkan pasien dan alat-alat yang telah digunakan 11. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 12. Informasikan hasil pengukuran jika perlu 13. Dokumentasi hasil pengukuran UNIT TERKAIT Instalasi Watlan, Watnap, Watsif, Gadar, Kamar Operasi, dan Paviliun RSPAD Gatot Soebroto
PERAWATAN IKTERIK NEONATUS No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 1 dari 2 87/II/2022 RSPAD GATOT SOEBROTO Ditetapkan, Kepala RSPAD Gatot Soebroto SPO Tanggal Terbit (STANDAR 14 Februari 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Memberikan perawatan pada bayi yang kulit dan membran mukosanya menguning akibat bilirubin tidak berkonjugasi masuk ke dalam sirkulasi TUJUAN Integritas kulit dan jaringan meningkat KEBIJAKAN Perawatan Ikterik Neonatus di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien. PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis) 2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur kepada keluarga 3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan: a. Unit fototerapi b. Penutup mata yang tidak tembus cahaya c. Kain/tirai putih d. Termometer e. Formulir pemakaian fototerapi 4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 5. Lakukan pemberian fototerapi 6. Monitor suhu setiap 3 jam 7. Buka penutup mata setiap kali melakukan tindakan keperawatan 8. Penuhi kebutuhan cairan untuk mempertahankan hidrasi 9. Periksa adanya tanda-tanda kernikterik (demam, mudah mengantuk, lemas, muntah, gerakan mata yang tidak normal, kaku di seluruh tubuh, otot menegang/melemah, tidak mau menyusu) 10. Periksa hasil laboratorium bilirubin secara berkala 11. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 12. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons bayi UNIT TERKAIT Instalasi Watlan, Watnap, Watsif, Gadar, Kamar Operasi, dan Paviliun RSPAD Gatot Soebroto
PERAWATAN RESUSITASI CAIRAN No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 1 dari 2 88/II/2022 RSPAD GATOT SOEBROTO Ditetapkan, Kepala RSPAD Gatot Soebroto SPO Tanggal Terbit (STANDAR 14 Februari 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Memberikan perawatan pada pasien yang menjalani pemberian cairan intravena dengan cepat sesuai indikasi TUJUAN 1. Status cairan membaik 2. Tingkat syok menurun 3. Perfusi perifer meningkat KEBIJAKAN Perawatan Resusitasi Cairan di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien. PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis) 2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur 3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan: a. Sarung tangan bersih b. Cairan kristaloid (Ringer Laktat, NaCl 0,9% atau Asering) c. Produk darah, jika perlu d. Set infus atau set transfusi (blood set) e. Kateter IV ukuran besar (nomor 16 atau 18) f. Torniquet g. Spuit 3 cc h. Tabung sampel darah i. Alcohol swab j. Plester k. Gunting l. Monitor jantung m. Oksimetri nadi n. Stetoskop o. Pengalas p. Bengkok
PERAWATAN RESUSITASI CAIRAN RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 2 dari 2 88/II/2022 PROSEDUR 4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 5. Pasang sarung tangan 6. Monitor status hemodinamik (frekuensi nafas, frekuensi nadi, kekuatan nadi, tekanan darah, tekanan nadi, MAP) 7. Monitor status oksigenasi (saturasi oksigen, AGD) 8. Monitor status cairan (intake-output, akral, CRT, turgor kulit) 9. Monitor nilai BUN, kreatinin, protein total, dan albumin jika perlu 10. Identifikasi kelas syok untuk estimasi kehilangan darah 11. Pasang jalur IV berukuran besar (nomor 16 atau 18) 12. Berikan infus cairan kristaloid 1-2 L pada dewasa atau 20 ml/kg BB pada anak 13. Ambil sampel darah untuk pemeriksaan cross matcing 14. Berikan produk darah, jika perlu 15. Monitor tanda dan gejala edema paru 16. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons bayi UNIT TERKAIT Instalasi Watlan, Watnap, Watsif, Gadar, Kamar Operasi, dan Paviliun RSPAD Gatot Soebroto
PIJAT OKSITOSIN No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 1 dari 2 89/II/2022 RSPAD GATOT SOEBROTO Ditetapkan, Kepala RSPAD Gatot Soebroto SPO Tanggal Terbit (STANDAR 14 Februari 2022 PROSEDUR OPERASIONAL) dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL(K)., M.A.R.S Letnan Jenderal TNI PENGERTIAN Memfasilitasi pengeluaran ASI dengan merangsang hormon oksitosin melalui pijatan di bagian punggung TUJUAN 1. Status menyusui membaik 2. Peran menjadi orang tua membaik 3. Perlekatan membaik 4. Status pasca partum membaik KEBIJAKAN Pijat Oksitosin di RSPAD Gatot Soebroto dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor Kep/132/XII/2021 tanggal 21 Desember 2021 tentang Pelayanan Asuhan Pasien. PROSEDUR 1. Identifikasi pasien menggunakan minimal dua identitas (nama lengkap, tanggal lahir, dan/atau nomor rekam medis) 2. Jelaskan tujuan dan langkah-langkah prosedur 3. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan: a. Handuk kecil b. Minyak kelapa c. Washlap d. Air hangat e. Baskom kecil 4. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 5. Anjurkan ibu membuka pakaian bagian atas 6. Atur posisi ibu duduk membungkuk dengan payudara menggantung 7. Letakkan handuk di pangkuan ibu, untuk menampung tetesan ASI 8. Oleskan minyak kelapa secukupnya di kedua telapak tangan pemijat dan daerah punggung ibu yang akan dipijat 9. Temukan titik pijat antara tulang servikal dan thorakal di bagian bahu 10. Pijat di antara tulang belakang, 1 cm dari kanan dan kiri tulang belakang (tidak memijat di atas tulang belakang secara langsung)
PIJAT OKSITOSIN RSPAD GATOT SOEBROTO No. Dokumen No. Revisi Halaman IRNA-36 - 2 dari 2 89/II/2022 PROSEDUR 11. Pijat dengan ibu jari (4 jari dalam posisi menggenggam) yang digerakkan secara melingkar hingga turun sejajar payudara bagian bawah (tali bra) 12. Lakukan pijatan dari atas ke bawah selama kurang lebih 1 menit atau sesuai kenyamanan ibu 13. Periksa pengeluaran ASI pada saat atau setelah pemijatan 14. Anjurkan ibu untuk memerah payudara sesuai kenyamanan ibu, apabila payudara terasa bengkak 15. Bersihkan punggung ibu dari minyak dengan washlap hangat 16. Anjurkan ibu mengenakan/mengganti pakaian bagian atas 17. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah 18. Dokumentasikan prosedur yang telah dilakukan dan respons pasien UNIT TERKAIT Instalasi Watlan, Watnap, Watsif, Gadar, Kamar Operasi, dan Paviliun RSPAD Gatot Soebroto
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158