KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MARKAS BESAR BUKU PEDOMAN BELADIRI POLRI KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP/997/VII/2022 TANGGAL 29 JULI 2022
KEPALA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI SAMBUTAN Assalamu’alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua. Dengan memanjatkan Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga telah tersusun Buku Pedoman Beladiri Polri yang nantinya akan dijadikan pedoman pembelajaran bagi peserta didik dan anggota Polri di seluruh Indonesia. Sebagai Kepala Lembaga Pendidikan Polri yang juga sebagai Ketua Pembina Beladiri Polri Indonesia, saya sangat menyambut baik tersusunnya Buku Pedoman Beladiri Polri yang akan dijadikan pedoman latihan bagi seluruh anggota Polri. Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Untuk melaksanakan tugas-tugas pokok kepolisian dibutuhkan sumber daya manusia Polri yang memiliki kemampuan, kemahiran, dan keterampilan yang tangguh dan baik. Dalam dalam melaksanakan tugas dilapangan anggota Polri sering berhadapan dengan berbagai bentuk kekerasan yang dilakukan oleh para pelaku kejahatan maupun kelompok-kelompok kriminal lainnya. Untuk mengantisipasi tantangan tersebut maka perlu keterampilan dan kemampuan yang diberikan terkait teknik-teknik Beladiri Polri yang baik dan benar sehingga akan terbentuk sikap dan tindakan kepolisian yang tegas, lugas, terukur serta tidak melanggar Hak Asasi Manusia dalam memperlakukan pelaku kejahatan. Buku Pedoman Beladiri Polri iv
Penyiapan Buku Pedoman Beladiri Polri ini dimaksudkan untuk memberikan pedoman bagi para pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran di satuan pendidikan dan pelatihan Polri serta anggota Polri di seluruh Indonesia guna pemeliharaan kemampuan Beladiri Polri, sehingga dengan memiliki kemampuan dan keterampilan tersebut maka anggota Polri dapat lebih percaya diri dalam menghadapi berbagai tantangan permasalahan di lapangan. Kemampuan Beladiri Polri tidak hanya diarahkan pada kemampuan menghadapi lawan, tetapi juga diarahkan pada kedisiplinan, menjaga kebugaran, pola hidup sehat bagi anggota Polri. Dalam Buku Pedoman Beladiri Polri ini juga sudah mengarah kepada Transformasi Menuju Polri Yang PRESISI dengan berisikan materi meliputi mengenal Beladiri Polri, Teknik-teknik Dasar Beladiri Polri, Teknik-teknik Praktis Beladiri Polri, Rangkaian Beladiri Polri I, II, III, Drill Borgol dan Tongkat serta Penilaian Kemampuan Beladiri Polri, sehingga dengan bekal pengetahuan dan keterampilan Beladiri Polri diharapkan dapat dihasilkan anggota Polri yang mahir Beladiri Polri guna menghadapi tugas dilapangan. Selaku Kalemdiklat Polri saya menyampaikan apresiasi dan penghargaan serta ucapan terima kasih kepada tim penyusun dan narasumber yang telah menyelesaikan buku pedoman ini, semoga bermanfaat dan dapat dioperasionalkan dengan baik di semua Satuan Pendidikan dan Pelatihan Polri serta anggota Polri dalam mewujudkan Polri yang Presisi. Semoga Tuhan yang Maha Esa selalu memberikan petunjuk-Nya kepada kita semua dalam mengabdikan diri kepada Nusa dan Bangsa. Sekian dan terima kasih, semoga bermanfaat. Wassalamu’alaikum Wr. Wb Jakarta, 11 Juli 2022 Paraf: KEPALA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI Konseptor/Karo Kurikulum : ……. Prof. Dr. H. RYCKO AMELZA DAHNIEL, M.Si. KOMISARIS JENDERAL POLISI v Buku Pedoman Beladiri Polri
AS SDM KAPOLRI PEDOMAN BELADIRI POLRI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Salam Sejahtera Bagi Kita Sekalian, Shalom, Om Swasti Astu, Namo Budhaya, Salam Kebajikan, Salam Presisi. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT., Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan karunianya, pedoman Beladiri Polri telah selesai dibuat. Pedoman ini dibuat sebagai acuan bagi peserta didik dan anggota Polri di seluruh Indonesia dalam mempelajari Beladiri Polri. Tuntutan dalam pelaksanaan tugas Polri sebagai pemelihara keamanan dan ketertiban masyarakat selaku pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat serta penegakan hukum dalam rangka untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban dalam negeri, dirasa semakin berat, dengan meningkatnya resiko tantangan tugas, seiring dengan begitu tingginya harapan dan tuntutan masyarakat kepada Polri. Buku Pedoman Beladiri Polri vi
Anggota Polri merupakan ujung tombak Kepolisian Negara Republik Indonesia yang memiliki peran yang sangat sentral dalam mencapai keberhasilan tugas pokok kepolisian. Oleh karena itu, perlu didukung Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan siap menghadapi segala resiko tantangan tugas. Untuk menghadapi resiko tantangan tugas Polri harus membekali keterampilan teknis beladiri bagi anggota Polri sehingga dapat mendukung penugasan, baik yang bersifat perorangan maupun kesatuan. Keterampilan beladiri bagi anggota Polri sangatlah penting, karena akan berdampak pada rasa percaya diri, mengurangi penggunaan senpi dalam penanganan pelaku tindak kejahatan, sehingga menghindari kesalahan SOP dan resiko pelanggaran Hak Asasi Manusia. Sebagaimana kita lihat di beberapa kejadian yang telah lalu, ketika seorang pelaku pengancaman dengan senjata tajam terhadap anggota Polri harus dilumpuhkan dengan timah panas atau tembakan senjata api, hal ini sebenarnya cukup diatasi dengan melumpuhkan pelaku dengan tangan kosong atau bantuan alsus Polri tongkat atau borgol apabila semua anggota Polri telah dibekali dengan kemampuan Beladiri Polri yang mumpuni. Dilihat dari materi Beladiri Polri yang sudah ada, dianggap cukup untuk membekali anggota dalam bertugas. Namun disisi lain perlu dilakukan penyegaran dan upgrading, segi materi, metode pelatihan, dan sertifikasi sehingga dapat mengikuti perkembangan zaman. Kita tahu bahwa Beladiri Polri menjadi bagian dari sejarah Polri sejak dikukuhkan sebagai hasil seminar beladiri tahun 1970 di PTIK, dimana Beladiri Polri merupakan hasil perpaduan antar aliran beladiri baik dari manca negara maupun beladiri nasional. Selaku As SDM Kapolri saya sangat mengapresiasi penyusunan Pedoman Beladiri Polri ini dan memberikan vii Buku Pedoman Beladiri Polri
penghargaan serta ucapan terima kasih kepada tim penyusun beserta narasumber. Semoga Pedoman Beladiri Polri ini memberikan manfaat bagi seluruh anggota Polri guna meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Polri dalam mewujudkan Polri yang Presisi.Demikianlah sambutan singkat saya semoga Allah SWT., Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan bimbingan, petunjuk dan perlindungan kepada kita semua. Taufiq Sekian Dan Terima Kasih, Wassalamua’laikum Wr. Wb. Shalom, Om Shanti-Shanti Om. Jakarta, 13 Juli 2022 ASISTEN KAPOLRI BIDANG SUMBER DAYA MANUSIA Drs. WAHYU WIDADA, M.Phil. INSPEKTUR JENDERAL POLISI Buku Pedoman Beladiri Polri viii
Buku Pedoman Beladiri Polri ix
TIM PENYUSUN 1. Tim Materi: a. Komjen Pol Prof. Dr. H. Rycko Amelza Dahniel, M.Si. b. Irjen Pol Drs. Wahyu Widada, M.Phil. c. Brigjen Pol Anwar, S.I.K., M.Si. d. Brigjen Pol Drs. Agus Salim e. Kombes Pol Erthel Stephan, S.H., S.I.K., M.Si. f. AKBP Henny Wuryandari, S.H. g. AKBP Sri Widodo, S.Pd. h. AKBP I Nyoman Tika, S.AG., S.H., M.H. i. Kompol Romlah Budi Istiarti, S.H., M.M. j. Kompol M. Andriansyah, S.Pd. 2. Tim Operator: a. Penata Adi Wulandari, S.T. b. Penata Rindang Galih Syahutami, S.E. 3. Tim Peraga: a. Ipda Syupriadin, S.H. b. Briptu Tebing Hutapea, S.H. c. Briptu Wn Yoga Dharana, S.Pd., M.M. d. Bripda Ni Gusti Ayu Okta Rezkiani. e. Bripda Dzikri Rahmawan. f. Bripda Muhammad Alfiansyah. 4. Tim Dokumentasi: a. Bripda Moch. Noval Azzahran. b. Bripda Muhammad Aditya Wicaksono. 5. Narasumber: a. Irjen Pol (Purn) Drs. M.B. Hutagalung. b. Akbp (Purn) Drs. Kasto Subekti. Buku Pedoman Beladiri Polri x
DAFTAR ISI Cover.................................................................................................................. i Keputusan Kapolri .............................................................................................. ii Sambutan Kalemdiklat Polri ............................................................................... iv Sambutan As SDM Kapolri................................................................................. vi Logo Beladiri Polri ............................................................................................. ix Tim Penyusun .................................................................................................... x Daftar isi ............................................................................................................. xi BAB I MENGENAL BELADIRI POLRI ............................................................ 1 1. Sejarah............................................................................................. 2. Tata Cara Sebelum Pelaksanaan Beladiri Polri................................ 1 a. Cara menggunakan pakaian Beladiri Polri ................................. 3 b. Penghormatan ........................................................................... 3 c. Tata cara memasuki tempat latihan ........................................... 11 d. Pemanasan................................................................................ 14 18 BAB II TEKNIK-TEKNIK DASAR BELADIRI POLRI ...................................... 19 1. Sikap Dasar...................................................................................... 19 a. Sikap awal ................................................................................. 19 b. Sikap siap .................................................................................. 19 c. Sikap siaga ................................................................................ 21 d. Kuda-kuda sejajar ...................................................................... 22 e. Kuda-kuda segitiga .................................................................... 24 2. Teknik Dasar Perorangan ................................................................ 25 a. Jatuhan ...................................................................................... 25 b. Lemparan................................................................................... 55 c. Pukulan ..................................................................................... 68 d. Tangkisan .................................................................................. 75 e. Tendangan ................................................................................ 82 3. Teknik Dasar Berpasangan .............................................................. 86 a. Pegangan ................................................................................. 86 b. Membawa lawan ........................................................................ 89 xi Buku Pedoman Beladiri Polri
c. Kuncian ..................................................................................... 96 BAB III TEKNIK-TEKNIK BELADIRI PRAKTIS POLRI .................................. 97 1. Teknik Menghadapi Lawan dengan Tangan Kosong ....................... 97 a. Melepas pegangan tangan di lawan .......................................... 97 b. Melepas pegangan baju dari lawan ........................................... 102 c. Melepas cekikan ........................................................................ 110 d. Melepas sekapan....................................................................... 119 e. Menghindari pukulan tangan kosong ......................................... 131 f. Menghindari tendangan ............................................................. 142 2. Teknik Menghadapi Lawan yang Menggunakan Alat dengan Tangan Kosong ............................................................................... 149 a. Serangan tongkat....................................................................... 149 b. Serangan pisau.......................................................................... 155 c. Serangan todongan pistol .......................................................... 163 d. Serangan sabetan senjata tajam ............................................... 171 3. Teknik Menghadapi Lawan yang Menggunakan Alat dengan Alat .. 174 a. Tongkat sebagai alat menghadapi: 1) Tongkat, golok/parang ....................................................... 174 2) Pisau.................................................................................. 176 b. Borgol sebagai alat menghadapi: 1) Tongkat, golok/parang ....................................................... 180 2) Pisau.................................................................................. 186 3) Sabetan senjata tajam ....................................................... 191 c. Kopelrim/sabuk sebagai alat menghadapi: 1) Tongkat, golok/parang ....................................................... 194 2) Pisau.................................................................................. 196 3) Sabetan senjata tajam ....................................................... 200 BAB IV RANGKAIAN BELADIRI POLRI......................................................... 204 1. Rangkaian Satu................................................................................ 204 a. Teknik Lemparan ...................................................................... 204 b. Teknik membawa lawan ........................................................... 241 c. Teknik kuncian ........................................................................... 274 Buku Pedoman Beladiri Polri xii
2. Rangkaian Dua ................................................................................ 311 a. Menghadapi lawan yang menggunakan alat.............................. 311 b. Menghadapi lawan yang menngunakan alat dengan alat ......... 334 3. Rangkaian Tiga ................................................................................ 356 a. Drill Borgol ................................................................................. 356 b. Drill Tongkat............................................................................... 373 BAB V PENILAIAN KEMAMPUAN BELADIRI POLRI ................................... 405 1. Tingkat Kemampuan dan Sabuk Pada Beladiri Polri........................ 405 2. Ketentuan Penilaian Kemampuan Beladiri Polri .............................. 405 3. Sistem Ujian .................................................................................... 409 4. Sitem penilaian ................................................................................ 410 xiii Buku Pedoman Beladiri Polri
BAB I MENGENAL BELADIRI POLRI 1. Sejarah Beladiri Polri Makna dari Beladiri adalah seni mempertahankan diri yang mengutamakan ketahanan dan kekuatan fisik yang tersebar diseluruh dunia dengan kekhasannya masing-masing. Dengan demikian latihan Beladiri selain diarahkan kepada kemampuan memperagakan dan mempraktikkan gerakan Beladiri tetapi juga ditujukan untuk meningkatkan kekuatan fisik. Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakan hukum, serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Untuk melaksanakan tugas-tugas pokok Kepolisian dibutuhkan sumber daya manusia Polri yang memiliki kemampuan, kemahiran, dan keterampilan salah satunya adalah Beladiri Polri. Beladiri Polri didefinisikan sebagai kemampuan anggota Polri mempertahankan diri dan atau orang lain, terhadap serangan pihak lain, dengan menggunakan teknik-teknik menghindar, menangkis dan bila perlu menyerang balik, baik dengan tangan kosong maupun dengan alat untuk melumpuhkan lawan (sesuai dengan materi) guna melindungi, mengayomi, melayani masyarakat serta menegakkan hukum dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia. Maka penguasaan Beladiri Polri bertujuan untuk melumpuhkan bukanlah untuk mematikan dan menghancurkan. Selain dari pada itu Beladiri Polri digunakan untuk mengamankan tersangka dengan berpedoman pada azas praduga tak bersalah dan hak asasi manusia, sehingga dengan menguasai teknik-teknik Beladiri Polri setiap anggota Polri mempunyai rasa percaya diri yang tinggi dan masyarakat dapat merasakan perlindungan, pengayoman, pelayanan dan penegakkan hukum dari anggota Polri sehingga terciptanya keamanan dan ketertiban masyarakat. Kata Beladiri Polri sejatinya dimulai pada tahun 1975 dimana Pusat Pembinaan Jasmani Kobang Diklat Polri telah menerbitkan buku Pedoman Pelaksanaan Tugas (PPT) Nomor 04-01 s.d 04-05 tentang Beladiri Polri tanpa alat dan buku Pedoman Pelaksanaan Tugas Nomor 04-06 tentang Beladiri dengan menggunakan tongkat Polisi yang meliputi: 1) PPT 04-01 tentang teknik-teknik Judo yang dipakai sebagai dasar Beladiri Polri Tanpa Alat; 2) PPT 04-02 tentang Hubungan langsung; 3) PPT 04-03 tentang Hubungan tidak langsung; 4) PPT 04-04 tentang Menghadapi dengan Senjata; 5) PPT 04-05 tentang membawa tahanan; 6) PPT 04-06 tentang Beladiri Polri dengan menggunakan tongkat Polisi. Walaupun jauh sebelum adanya Keputusan Kapolri tersebut dibeberapa kesatuan Polri sudah diberikan kegiatan seni Beladiri dengan aliran Beladiri yang populer di dalam masyarakat. Buku Pedoman Beladiri Polri 1
Seperti kita ketahui bahwa pada zaman pra kemerdekaan diwarnai dengan pemberontakan-pemberontakan kedaerahan misalnya RMS di Ambon, DI / TII di Jawa Barat dan pemberontakan-pemberontakan di daerah lainnya. Untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi tantangan tugas baik dalam bentuk kekerasan maupun yang lainnya, maka pimpinan-pimpinan Polri sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi saat itu membekali kemampuan Beladiri sesuai dengan Beladiri Polri yang ada dan berkembang di masyarakan saat itu, misalnya Pencak Silat, Judo, Tinju dan lain-lain. Pada tahun 1966 Resimen Pelopor Kelapa Dua memanggil pelatih Beladiri dari China yang bernama Lin Jiu Seng dan anaknya Lim Bun Cheng untuk mengajarkan ilmu Beladiri Kun Tauw didampingi asisten pelatih dari Indonesia Tan Si ju dan Handaya Candra. Teknik-teknik gerakan Beladiri Kun Tauw mengajarkan bertahan berarti menyerang dan menyerang berarti menyerang ganda. Selanjutnya pada tahun 1970 dibentuk tim perumus Beladiri Polri yang diprakarsai diantaranya oleh : Irjen Pol (Purn) Drs. H. MB HUTAGALUNG, Kombes Pol (Purn) Prof. DACHJAN ELIAS, AKBP (Purn) SAMAUN BUJANG, AKBP (Purn), AKBP (Purn) SUTAN WAHID, AKBP (Purn) Drs. SUNANTO, AKBP (Purn) WAHAB, AKBP (Purn) I NYOMAN KONDRA dan AKBP (Purn) SUNARDI yang kemudian tim perumus mengadakan seminar Beladiri Polri bertempat di PTIK yang diikuti oleh para pelatih aliran Beladiri yang berkembang di masyarakat antara lain Judo, Aikodo, Kendo, Karate, Pencak Silat dan Ju-jitsu. Hasil dari seminar mulailah disusun materi teknik Beladiri Polri oleh tim tersebut selanjutnya dimasukkan pada kurikulum pendidikan Polri. Dalam rangka mengembangkan Beladiri Polri pada tahun 1983 diadakan Pendidikan Kejuruan Bintara Instruktur I Beladiri Polri di Sekopol Ciputat dengan peserta 33 orang dimana pelatih Batur tersebut antara lain Bapak Sunanto, Kumaedi, Samaun Bujang, Petrus LJ, Edi Prasetyo. Pada akhir Pendidikan tanggal 21 November 1983, Kapolri yang saat itu dijabat oleh Anton S. memberikan pengarahan lisan pada acara peragaan Beladiri yang diperagakan oleh siswa Pendidikan Bintara Instruktur Beladiri Polri di Sekopol Ciputat. Salah satu Kebijakan Kapolri saat itu antara lain perlu dikembangkan keberadaan Beladiri yang ada. Sejalan dengan kebijakan Kapolri saat itu pada tahun 1984, dibentuk tim revisi dan penyempurnaan buku Pedoman Pelaksanaan Tugas Nomor 04-01 s/d 04-05 tentang Beladiri Tanpa Alat dan Buku Pedoman Tugas Nomor 04-06 tentang Beladiri Polri dengan Alat Tongkat Polisi. Kemudian disempurnakan dan direvisi dengan Skep Kapolri No. Pol.: 404 /X/1984 yang mengatur Beladiri Polri yang meliputi: 1) Materi Beladiri Polri; 2) Teknik Dasar; 3) Teknik Beladiri Polri; 4) Menghadapi serangan dengan memanfaatkan alat/kelengkapan perorangan; 5) Teknik membawa tahanan; 6) Tanda Tingkat; 7) Sistem Ujian; 8) Pakaian resmi Beladiri Polri. 2 Buku Pedoman Beladiri Polri
Selanjutnya pada tahun 1984 diadakan Pendidikan Kejuruan Bintara Instruktur I Beladiri Polri di Puslat Brimob Kelapa Dua diikuti oleh 100 peserta yang terdiri dari Pusdik dan SPN seluruh Indonesia dengan lama Pendidikan selama 3 bulan. Pada tahun 1986 untuk pertama kalinya diadakan Kejuaraan Beladiri Polri I bertempat di SPN Batua, Ujung Pandang memperebutkan Piala Kapolri yang diikuti peserta seluruh jajaran kepolisian Daerah se-Indonesia. Pada tahun 1984 diterbitkan Surat Keputusan Kapolri No. Pol: Skep/404/X/1984 tentang Buku Beladiri Polri yang kemudian direvisi Kembali oleh tim pokja revisi Beladiri Polri T.A. 2003 dengan Surat Kaputusan Kapolri No. Pol: Skep/726/X/2003 tanggal 6 Oktober 2003 tentang Buku Pedoman Beladiri Polri. Pada tahun 2022 pertama kali dibentuknya wadah Pembina Beladiri Polri yang ditandai dengan keluarnya Surat Keputusan Kapolri Jenderal Polisi Drs. LISTYO SIGIT PRABOWO, M.Si. Nomor: Kep/29/I/2022, tanggal 12 Januari 2022 dimana ketua Pembina Beladiri Polri dipimpin Kalemdiklat Polri Komisaris Jenderal Polisi Prof. Dr. H. RYCKO AMELZA DAHNIEL, M.Si dan As SDM Kapolri Inspektur Jenderal Polisi Drs. WAHYU WIDADA, M.Phil. Pada tanggal 14 April 2022 Ketua Pembina Beladiri Polri Kalemdiklat Polri Komisaris Jenderal Polisi Prof. Dr. H. RYCKO AMELZA DAHNIEL, M.Si melantik para Karo SDM Polda sebagai Ketua Pembina wilayah dan para Ka SPN Polda sebagai Wakil Ketua. 2. Tata Cara Sebelum Pelaksanaan Beladiri Polri a. Cara menggunakan pakaian Beladiri Polri 1) Cara pakaian wanita a) Hitungan 1: Kaos oblong bagian bawah dimasukkaan ke dalam celana, kedua tali celana ditarik ke samping kanan dan kiri kemudian di masukkan ke lubang tali celana yang ada di depan dan diikat membentuk tali simpul dimasukkan ke dalam celana. Lihat gambar 1 Buku Pedoman Beladiri Polri 3
b) Hitungan 2: Sisi baju sebelah kanan diletakkan di depan perut selanjutnya diikuti sisi baju sebelah kiri. Lihat gambar 2 c) Hitungan 3: Posisi baju sebelah kiri berada di luar. Lihat gambar 3 4 Buku Pedoman Beladiri Polri
2) Cara berpakaian pria a) Hitungan 1: Pria tidak menggunakan kaos dalam, untuk sisi baju sebelah kanan diletakkan di depan perut selanjutnya diikuti sisi baju sebelah kiri, untuk pria tidak memakai kaos. Lihat gambar 1 b) Hitungan 2: Posisi baju sebelah kiri berada di luar. Lihat gambar 2 Buku Pedoman Beladiri Polri 5
3) Cara mengikat sabuk Beladiri Polri a) Hitungan 1: Sabuk dilipat dua sama panjang, selanjutnya pertengahan dari sabuk yang sudah dilipat diletakkan di depan perut. Lihat gambar 1 b) Hitungan 2: Tarik melingkar ke belakang, sabuk yang berada di tangan kiri diambil oleh tangan kanan dan sebaliknya sehingga membentuk sama panjang. Lihat gambar 2a 6 Buku Pedoman Beladiri Polri
Lihat gambar 2b c) Hitungan 3: Sabuk yang kanan dimasukkan dari bawah ke atas kemudian ditarik dan kedua ujung sabuk dipegang oleh kedua tangan. Lihat gambar 4 Buku Pedoman Beladiri Polri 7
d) Hitungan 4: Sabuk ditangan kanan dibalikkan ke bawah dan sabuk ditangan kiri di atas, sabuk sebelah kanan dimasukkan dari bawah ditarik keatas, sehingga membentuk tali simpul. Lihat gambar 3 4) Cara melipat baju Beladiri Polri a) Posisi awal baju Beladiri Polri. Lihat gambar 1 8 Buku Pedoman Beladiri Polri
b) Hitungan 1: Baju bagian sebelah kanan/kiri dilipat, lipatan baju sebelah kiri berada di atas. Lihat gambar 2 c) Hitungan 2: Bagian bawah dilipat keatas, menjadi satu dan ditengah-tengah lipatan diletakkan celana Beladiri sehingga tidak kelihatan. Lihat gambar 3 Buku Pedoman Beladiri Polri 9
d) Hitungan 3: Sabuk disimpul pada baju. Lihat gambar 4 e) Hitungan 4: Baju yang sudah dilipat, diikat dengan tali simpul. Lihat gambar 5 10 Buku Pedoman Beladiri Polri
b. Penghormatan Penghormatan ada 2 macam cara yaitu: 1) Sikap berdiri. a) Kedua kaki rapat, badan tegak pandangan lurus kedepan dan kedua tangan lurus ke samping badan, jari-jari rapat lurus ke bawah dan menempel ke paha. Lihat gambar 1 b) Waktu menghormat, badan dibungkukkan ke depan, kedua tangan langsung diluncurkan ke depan paha, dilakukan selama 3 detik, langsung kembali ke sikap semula. Lihat gambar 2 Buku Pedoman Beladiri Polri 11
2) Sikap duduk a) Kedua kaki rapat, badan tegak pandangan lurus ke depan dan kedua tangan lurus ke samping badan, jari-jari rapat lurus ke bawah dan menempel ke paha. Lihat gambar 1 b) Kaki kiri ditarik ke belakang dan langsung berlutut, jari-jari kaki hidup, badan tetap tegak. Lihat gambar 2 12 Buku Pedoman Beladiri Polri
c) Kemudian kaki kanan ditarik ke belakang sejajar dengan kaki kiri jari-jari hidup. Lihat gambar 3 d) Kedua kaki ditarik ke belakang dan telapak kaki menghadap ke atas, kedua ibu jari ditepuk, ibu jari kanan berada di atas, kedua tangan berada dipaha dengan jari-jari rapat serong ke dalam dan badan tetap tegak. Lihat gambar 4 Buku Pedoman Beladiri Polri 13
c. Tata cara memasuki tempat latihan 1) Penghormatan a) Pada waktu berdiri/keluar tempat latihan, maupun kepada instruktur, sikap berdiri menundukkan badan kurang lebih 30 derajat. Lihat gambar 1 b) Pada waktu duduk bersimpuh sebelum latihan maupun setelah latihan. Lihat gambar 2 14 Buku Pedoman Beladiri Polri
c) Pada waktu menyampaikan penghormatan kepada: (1) Bendera merah putih - Penghormatan kepada bendera merah putih dipimpin oleh instruktur/senior pada saat pembukaan dan penutupan dalam pelaksanaan latihan atau pengujian; - Dimulai dari sikap duduk/berdiri aba-aba dipimpin oleh instruktur/senior dengan kata-kata kepada bendera merah putih “Hormat” seluruh peserta menundukkan badan kurang lebih 30 derajat; - Apabila posisi duduk kaki bersimpuh, badan condong ke depan dengan kedua tangan berada di tatame membentuk segitiga, badan peserta menundukkan badan kurang lebih 30 derajat; - Apabila posisi berdiri tangan berada di depan paha, kedua kaki rapat, badan peserta menundukkan badan kurang lebih 30 derajat. Lihat gambar 1a Buku Pedoman Beladiri Polri 15
Lihat gambar 1b (2) Instruktur - Posisi berdiri kedua tangan berada disamping paha seperti sikap sempurna, telapak tangan menghadap ke paha dan kedua kaki rapat; Lihat gambar 1 16 Buku Pedoman Beladiri Polri
- Aba-aba dipimpin oleh peserta paling kanan/Danton dengan kata-kata kepada Instruktur “Hormat” seluruh peserta menundukkan badan kurang lebih 30 derajat. Lihat gambar 2 (3) Sesama rekan - Posisi berdiri saling berhadapan, kedua tangan berada disamping paha seperti sikap sempurna, telapak tangan menghadap ke paha dan kedua kaki rapat; Lihat gambar 1 Buku Pedoman Beladiri Polri 17
- Badan peserta menundukkan badan kurang lebih 30 derajat. Lihat gambar 2 d. Pemanasan Pemanasan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, namun yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemanasan adalah urut-urutan yang dimulai dari pemanasan, senam/peregangan (mulai dari atas ke bawah atau sebaliknya), penguatan dan pelemasan. 18 Buku Pedoman Beladiri Polri
BAB II TEKNIK-TEKNIK DASAR BELADIRI POLRI 1. Sikap Dasar a. Sikap awal Kedua kaki rapat, badan tegak pandangan lurus ke depan dan kedua tangan lurus ke samping badan, jari-jari rapat lurus ke bawah dan menempel ke paha. Lihat gambar 1 b. Sikap siap 1) Kedua tangan menyilang di atas depan, tangan kanan berada di atas. Lihat gambar 1 Buku Pedoman Beladiri Polri 19
2) Tangan diturunkan ke bawah sampai di depan perut. Lihat gambar 2 3) Kemudian masing-masing tangan ditarik sampai di depan paha, kedua kaki dibuka selebar bahu. Lihat gambar 3 20 Buku Pedoman Beladiri Polri
c. Sikap Siaga 1) Sikap siap Lihat gambar 1 2) Hitungan 1: Kaki kiri rapat dengan kaki kanan, tangan kanan lurus ke depan sambil mengepal dan tangan kiri silang di depan dada, kepala tangan di samping telinga kanan. Lihat gambar 2 Buku Pedoman Beladiri Polri 21
3) Hitungan 2: Kedua tangan dibawa ke depan dada dengan telapak tangan terbuka, jari-jari rapat dengan ibu jari berada di atas, posisi tangan kiri di depan, tangan kanan di belakang, bersamaan dengan itu kaki kiri dibuka lebar dan merendah sehingga membentuk kuda-kuda sejajar. Lihat gambar 3 d. Kuda-kuda sejajar 1) Sikap siap Lihat gambar 1 22 Buku Pedoman Beladiri Polri
2) Hitungan 1: Kedua tangan menyilang di atas depan, tangan kanan di atas bersamaan dengan itu kaki kiri dirapatkan. Lihat gambar 2 3) Hitungan 2: Kedua tangan di bawah kesamping pinggang dengan mengepal menghadap ke atas, bersamaan kaki kiri dibuka lebar dan merendah/ kuda-kuda. Lihat gambar 3 Buku Pedoman Beladiri Polri 23
e. Kuda-kuda Segitiga 1) Hitungan 1: Kaki kiri rapat dengan kaki kanan, bersamaan tangan kanan lurus ke depan mengepal dan tangan kiri menyilang di depan dada kepalan tangan di samping telinga kanan. Lihat gambar 1 2) Hitungan 2: Kaki kiri melangkah serong ke depan membentuk kuda kuda segitiga, bersamaan tanga kiri membentuk tangkis bawah, tangan kanan kembali ke samping pingggang. Lihat gambar 2 24 Buku Pedoman Beladiri Polri
2. Teknik Dasar Perorangan a. Jatuhan 1) Sikap dasar tidur a) Hitungan 1: Kaki kiri ditarik ke belakang dan berlutut. Lihat gambar 1 b) Hitungan 2: Tangan kanan diletakkan di depan lutut kaki kiri, jari-jari menghadap ke belakang, jari-jari kaki belakang menghadap ke luar. Lihat gambar 2 Buku Pedoman Beladiri Polri 25
c) Hitungan 3: Lutut kaki kiri diangkat sehingga posisi membungkuk dengan posisi badan condong ke depan. Lihat gambar 3 d) Hitungan 4: Mengambil sikap duduk dengan cara kaki kanan diputar masuk melewati kaki kiri, tangan kanan tetap menekan matras/menempel di matras. Lihat gambar 4 26 Buku Pedoman Beladiri Polri
e) Hitungan 5: Tangan kanan menepuk lantai, tangan kiri memegang sabuk dan badan mengambil posisi tidur kemudian kaki kiri ditekuk dan kaki kanan lurus. Lihat gambar 5 2) Sikap dasar bangun a) Diawali dengan sikap tidur. Lihat gambar 1 Buku Pedoman Beladiri Polri 27
b) Dilanjutkan dengan sikap duduk, badan tegak, kaki kanan lurus ke depan dan kaki kiri ditekuk, tangan kiri memegang sabuk dan tangan kanan menempel di matras. Lihat gambar 2 c) Badan diangkat, tangan kanan lurus menopang badan, kaki kanan lurus dan kaki kiri ditekuk. Selanjutnya memutar badan kearah dalam. Lihat gambar 3 28 Buku Pedoman Beladiri Polri
d) Badan tegak lurus, kaki kiri ditarik ke belakang, kaki kanan ditekuk 90 derajat dan tangan kanan berada di atas paha, tangan kiri menempel di samping paha. Lihat gambar 4 e) Diakhiri dengan sikap berdiri. Lihat gambar 5 Buku Pedoman Beladiri Polri 29
3) Jatuh belakang a) Sikap tidur (1) Persiapan: Kedua kaki lurus, tangan silang depan dada, kepala diangkat, dagu dirapatkan ke leher, pandangan arah perut. Lihat gambar 1 (2) Pelaksanaan: Kedua tangan menepuk matras 45 derajat di samping badan dan kepala diangkat dengan menempel di leher. Lihat gambar 2 30 Buku Pedoman Beladiri Polri
b) Sikap duduk (1) Persiapan: Kedua kaki lurus, tangan silang depan dada, dagu dirapatkan keleher. Lihat gambar 1 (2) Pelaksanaan: Badan direbahkan ke belakang bersamaan kedua tangan menepuk matras 45 derajat di samping badan dan kedua kaki diangkat lurus keatas. Lihat gambar 2 Buku Pedoman Beladiri Polri 31
c) Sikap Jongkok (1) Sikap awal: Posisi jongkok, kaki menjinjit, kedua tangan berada di atas paha. Lihat gambar 1 (2) Persiapan: Kedua tangan silang di depan dada dan dagu rapat leher. Lihat gambar 2 32 Buku Pedoman Beladiri Polri
(3) Pelaksanaan: Tumit dirapatkan ke matras selanjutnya pantat diletakkan dimatras. Lihat gambar 3 (4) Badan direbahkan ke belakang bersamaan dengan itu kedua tangan menepuk matras di samping badan, dan dagu dirapatkan ke leher. Lihat gambar 4 Buku Pedoman Beladiri Polri 33
d) Sikap Berdiri (1) Hitungan 1: Berdiri tegak, kedua tangan silang, di depan dada, kaki dijinjitkan dagu rapat di leher. Lihat gambar 1 (2) Hitungan 2: Posisi tangan menyilang di depan dada, kemudian mengambil sikap jongkok tumit rapat dan pantat menempel di matras. Lihat gambar 2 34 Buku Pedoman Beladiri Polri
(3) Hitungan 3: Jatuh ke belakang kedua tangan menepuk matras 45 derajat, kepala diangkat. Lihat gambar 3 e) Sikap sambil melangkah kebelakang (1) Hitungan 1: Berdiri tegak, kedua tangan silang di depan dada, dagu rapat dileher dan kaki ditarik kebelakang melangkah 3 kali. Lihat gambar 1 Buku Pedoman Beladiri Polri 35
(2) Hitungan 2: Mengambil sikap jongkok tumit dan pantat menempel di matras. Lihat gambar 2 (3) Hitungan 3: Jatuh ke belakang kedua tangan menepuk matras membentuk sudut 45 derajat, kepala diangkat. Lihat gambar 3 36 Buku Pedoman Beladiri Polri
Search
Read the Text Version
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129
- 130
- 131
- 132
- 133
- 134
- 135
- 136
- 137
- 138
- 139
- 140
- 141
- 142
- 143
- 144
- 145
- 146
- 147
- 148
- 149
- 150
- 151
- 152
- 153
- 154
- 155
- 156
- 157
- 158
- 159
- 160
- 161
- 162
- 163
- 164
- 165
- 166
- 167
- 168
- 169
- 170
- 171
- 172
- 173
- 174
- 175
- 176
- 177
- 178
- 179
- 180
- 181
- 182
- 183
- 184
- 185
- 186
- 187
- 188
- 189
- 190
- 191
- 192
- 193
- 194
- 195
- 196
- 197
- 198
- 199
- 200
- 201
- 202
- 203
- 204
- 205
- 206
- 207
- 208
- 209
- 210
- 211
- 212
- 213
- 214
- 215
- 216
- 217
- 218
- 219
- 220
- 221
- 222
- 223
- 224
- 225
- 226
- 227
- 228
- 229
- 230
- 231
- 232
- 233
- 234
- 235
- 236
- 237
- 238
- 239
- 240
- 241
- 242
- 243
- 244
- 245
- 246
- 247
- 248
- 249
- 250
- 251
- 252
- 253
- 254
- 255
- 256
- 257
- 258
- 259
- 260
- 261
- 262
- 263
- 264
- 265
- 266
- 267
- 268
- 269
- 270
- 271
- 272
- 273
- 274
- 275
- 276
- 277
- 278
- 279
- 280
- 281
- 282
- 283
- 284
- 285
- 286
- 287
- 288
- 289
- 290
- 291
- 292
- 293
- 294
- 295
- 296
- 297
- 298
- 299
- 300
- 301
- 302
- 303
- 304
- 305
- 306
- 307
- 308
- 309
- 310
- 311
- 312
- 313
- 314
- 315
- 316
- 317
- 318
- 319
- 320
- 321
- 322
- 323
- 324
- 325
- 326
- 327
- 328
- 329
- 330
- 331
- 332
- 333
- 334
- 335
- 336
- 337
- 338
- 339
- 340
- 341
- 342
- 343
- 344
- 345
- 346
- 347
- 348
- 349
- 350
- 351
- 352
- 353
- 354
- 355
- 356
- 357
- 358
- 359
- 360
- 361
- 362
- 363
- 364
- 365
- 366
- 367
- 368
- 369
- 370
- 371
- 372
- 373
- 374
- 375
- 376
- 377
- 378
- 379
- 380
- 381
- 382
- 383
- 384
- 385
- 386
- 387
- 388
- 389
- 390
- 391
- 392
- 393
- 394
- 395
- 396
- 397
- 398
- 399
- 400
- 401
- 402
- 403
- 404
- 405
- 406
- 407
- 408
- 409
- 410
- 411
- 412
- 413
- 414
- 415
- 416
- 417
- 418
- 419
- 420
- 421
- 422
- 423
- 424
- 425
- 426
- 427
- 428
- 429
- 430