Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore atlas budaya edisi candi

atlas budaya edisi candi

Published by perpus smp4gringsing, 2021-12-08 02:45:54

Description: atlas budaya edisi candi

Search

Read the Text Version

Candi Wringinbranjang Unik dan simpel, dua kata tersebut layak dise- matkan pada Candi Wringinbanjang. Unik karena bentuk candi seperti rumah sederhana lengkap sam- pai atapnya, simpel karena tidak banyak detail bagian atau relief-relief sebagaimana umumnya candi di Jawa Timur. Tetapi, hal tersebut justru menunjukkan keistimewaan Candi Wringinbranjang yang berlokasi jauh dari permukiman ini. Candi berbentuk persegi empat dengan panjang 4 meter, lebar 3 meter, dan tinggi mencapai 5 meter. Dua lubang kecil disamping kanan dan kiri pintu masuk, semakin menambah ke- unikan candi. Candi ini berlokasi di Desa Gadungan, Kecamatan Gandusari, Blitar, berada di kawasan hutan. Berada di lereng kaki selatan Gunung Kelud pada ketinggian 573 m dpal. Posisi candi juga tidak jauh dari Sungai Putih, sekitar 300 meter sebelah timur sungai. Suasana di sekitar candi sangat asri karena berada di areal hutan. Candi Wringinbranjang 080 00’ 10” LS 1120 16’ 54” BT Kali Putih Candi Wringinbranjang Desa Gadungan, Gandusari, Blitar | |Atlas Budaya Indonesia (Edisi Candi) BIG 119

Candi Bacem Tumpukan batu bata di salah satu sudut Desa Bacem bukan sembarang batu bata hasil pembakaran Juru pelihara Candi Bacem masa kini. Tumpukan tersebut merupakan situs bu- daya. Penduduk sekitar menyebutnya dengan nama Candi Bacem, sesuai dengan nama desa keberadaan candi. Dua buah bangunan candi ini berlokasi di te ngah-tengah permukiman ramai di Desa Bacem, Ke- camatan Sutojayan, Blitar. Saat ini masih terpelihara dengan baik oleh juru pelihara candi. Keterangan tentang sejarah candi minim se- hingga memberi peluang kepada masyarakat untuk meneliti lebih lanjut. Bangunan candi hampir selu- ruhnya berbahan dasar batu bata. Di atas bangunan, ditemukan umpak dari batu andesit yang diperki- rakan sebagai penyangga atap pada masa candi terse- but masih difungsikan untuk kegiatan keagamaan. Candi Bacem Desa Bacem, Sutojayan, Blitar Candi Bacem 080 11’ 41” LS 1120 14’ 37” BT | |120 Atlas Budaya Indonesia (Edisi Candi) BIG

Candi Gambarwetan Candi Gambarwetan Desa Gambar, Nglegok,, Blitar Sungai Laharberni Kurang lebih 9 km arah barat daya dari pun- Tangga menuju Candi Gambarwetan cak Gunung Kelud, terdapat peninggalan pur- bakala yaitu Candi Gambarwetan. Lokasi candi tepat di sisi utara Sungai Laharberni, di Desa Gambar, Kecamatan Nglegok, Blitar. Sungai La- harberni berhulu di puncak Kelud dan sering menjadi tempat aliran lahar ketika Gunung Kelud Meletus. Penambangan material vulkanik berupa batu pasir dilakukan di sungai ini. Candi pada ketinggian 587 ini terbuat dari batu andesit. Walaupun hanya tersisa bagian kaki candi, tetapi Candi Gambarwetan masih memikat. Selain beberapa arca dan relief-relief candi, suasana sekitar candi yang masih asri dan jauh dari permukiman penduduk menjadi daya pesona bagi setiap pengunjungnya. Untuk men- capai bangunan utama candi, pengunjung harus melalui tangga di teras pertama. Tak jauh dari candi, terdapat beberapa arca beru kuran besar. Aktivitas penambangan di sekitar candi Candi Gambarwetan 070 58’ 04” LS, 1120 14’ 20” BT | |Atlas Budaya Indonesia (Edisi Candi) BIG 121

Candi Plumbangan Candi Plumbangan Desa Plumbangan, Doko, Blitar Candi Plumbangan Keistimewaan Candi Plumbangan karena 080 04’ 28” LS, 1120 20’ 22” BT bentuknya yang mirip sebuah gapura beratap atau dikenal dengan gapura paduraksa. Jika ditinjau dari fungsinya, salah satu kegunaan gapura padu- raksa adalah sebagai batas wilayah. Tinggi gapura mencapai 5,6 meter, panjang 4,1 meter, dan lebar 2,25 meter. Pada bagian atas ambang pintu terda- pat pahatan angka tahun 1312 Saka (1390 M). Candi ini diperkirakan dibangun pada era Kera- jaan Majapahit. Berada dalam satu kompleks de ngan candi, terdapat Prasasti Plumbangan dan be- berapa artefak seperti yoni dan arca. Lokasi candi berada di pedesaan nan asri, Desa Plumbangan, Kecamatan Doko, Blitar. Se- buah desa di lereng kaki Gu- nung Butak. Lokasi candi banyak dikunjungi oleh wisa- tawan terutama para pecinta cagar budaya dan siswa anak sekolah. Yoni di dekat Candi Plumbangan | |122 Atlas Budaya Indonesia (Edisi Candi) BIG

Candi Tepas Lokasi candi Sebelum mencapai Kota Blitar dari arah Batu trasit penyusun candi Malang, singgahlah sejenak di Desa Tepas, Keca- Candi Tepas tampak depan matan Kesamben untuk mengunjungi salah satu warisan budaya yaitu Candi Tepas. Lokasi candi kurang lebih 6 kilometer arah utara pusat kota Ke- samben. Material batu candi yang terbuat dari batu trasit menyebabkan batu tersebut mudah lapuk. Saat ini, hanya bagian kaki dan tubuh candi yang masih ter- lihat, sementara bagian atas tidak sudah runtuh. Tidak ditemukan relief di batu-batu Candi Tepas. Walaupun beberapa bagian batuan telah lapuk karena dimakan usia, tetapi keberadaan candi ini tetap menjadi tempat menarik untuk dikunjungi. Candi Tepas Desa Tepas, Kesamben, Blitar Candi Tepas 080 05’ 12” LS 1120 24’ 02” BT | |Atlas Budaya Indonesia (Edisi Candi) BIG 123

Candi Selotumpuk Akses jalan setapak ke Candi Selotumpuk Candi Selotumpuk 080 07’ 04” LS, 1120 22’ 56” BT Bukit Batok Desa Pagerwojo, Kesamben, Blitar Candi Selotumpuk Dalam Bahasa Jawa, selo artinya batu dan tumpuk Relief di Candi Selotumpuk artinya bersusun. Arti tersebut dapat menggambarkan se- buah candi berukuran kecil di puncak Bukit Batok, Desa Pagerwojo, Kecamatan Kesamben, Blitar. Candi berba- han dasar dari batu andesit ini runtuh bukan karena ben- cana tetapi dirusak oleh oknum yang tak bertanggung jawab, kemudian runtuhannya di susun kembali dan di- namakan selotumpuk. Untuk menuju candi, para pengunjung harus melewati jalan tanah berukuran kecil/setapak Dusun Kedawung kemudian mendaki Bukit Batok di batas dusun. Sepi dan sunyi, kondisi ini mungkin menjadi pilihan nenek moyang dahulu membangun Candi Selotumpuk di atas bukit. Puncak bukit Batok di ketinggian 384 m yang cukup di ngin. Dari sisi candi di puncak bukit, pengunjung dapat melihat secara bebas pemandangan alam sekelilingnya. | |124 Atlas Budaya Indonesia (Edisi Candi) BIG

Reruntuhan Candi Sumberjati Candi Sumberjati Candi Sumberjati Candi Sumberjati juga dikenal 080 09’ 52” LS, 1120 08’ 46” BT dengan sebutan Candi Simping. Ter- letak pada ketinggian 166 m dpal, di tepi jalan utama Dusun Sumberjati, Kecamatan Kademangan, Blitar, ku- rang lebih 2, 3 km arah selatan Sungai Brantas. Candi ini telah runtuh, kini yang terlihat hanya pondasi dan bekas-bekas reruntuhan yang tertata rapi di sekitar kompleks candi. Dari bentuk runtuhannya, sangat jelas bahwa candi ini dulunya adalah susunan batu yang rapi terdiri dari kaki, tubuh, dan bagian atas candi. Dinas Kepurbakalaan merekons truksi dalam sebuah gambar, terlihat tubuh candi yang ramping dan tinggi. Candi ini menyimpan sejarah terutama pada masa Kerajaan Ma- japahit. Raden Wijaya penguasa Ma- japahit diarcakan dalam wujud Hari-Hara di percandian ini. Sungai Brantas Dusun Sumberjati, Kademangan, Blitar Candi Sumberjati | |Atlas Budaya Indonesia (Edisi Candi) BIG 125

Juru kunci Tapan dan arca Candi Tapan Sebelum tergali hingga ditemukan susunan batu bata, tempat ini berupa Candi Tapan gundukan tanah milik penduduk 080 08’ 01” LS setempat yang sering digunakan seba- 1120 16’ 31” BT gai tempat bertapa. Penemuan situs candi yang diperkirakan cukup besar Arca di dekat Tapan ini semakin meneguhkan bahwa di Bli- tar dan sekitarnya masih banyak ter- simpan benda purbakala. Dari pengamatan, beberapa bagian susunan batu-bata terlihat jelas merupakan suatu bangunan yang tertimbun mate- rial tanah. Material diperkirakan aki- bat sedimentasi dari sungai-sungai disekitarnya. Lokasi situs tidak jauh dari pertemuan (tempuran) Sungai Mlalo dan Sungai Srondol Candi ini dinamakan Candi Tapan karena merupakan tempat bertapa atau kegiatan keagamaan lain. Lokasinya berada di tegalan milik penduduk setempat. Tidak jauh dari lokasi candi, terdapat arca dwarapala dan arca nandi. Pengunjung dapat melihat warisan budaya ini di Dusun Bakulan, Desa Bendosewu, Kecamatan Talun, Blitar. Bila berkunjung, sebaiknya mengajak juru kunci setempat agar semua peninggalan kompleks ini dapat dilihat dan diamati. Dusun Bakulan, . Bendosewu, Talun,, Blitar Sun gai Mlalo Sungai Srondol Candi Tapan | |126 Atlas Budaya Indonesia (Edisi Candi) BIG

Candi Sumbernanas, Sumberagung, dan Rambut Monte Candi Sumbernanas Desa Rejoso Ponggok, Blitar Candi Sumbernanas 080 00’ 41” LS, 1120 08’ 33” BT Desa Sumberagung, Candi Gandusari, Blitar Sumberagung Candi Sumberagung 080 03’ 04” LS, 1120 16’ 20” BT Candi Rambut Monte Candi Rambut Monte Desa Krisik, Gandusari, Blitar 070 57’ 45” LS, 1120 22’ 05” BT | |Atlas Budaya Indonesia (Edisi Candi) BIG 127

PETA SEBARAN CANDI KABUPATEN PASURUAN 128 | Atlas Budaya Indonesia (Edisi Candi) | BIG 7°32’00”LS Ke Sidoarjo 112°45' 113°00' 7°32’00”LS 112°30’00”BT KABUPATEN 113°06’00”BT SIDOARJO U Jabon Kalianyar Selat Madura 7°35' Skala 1 : 250.000 Gempol Beji 7°35' Kebo Ireng 0 0 2,5 5 10 Km Gunung Bangil 12 4 Cm Gangsir Paci Sumbersuko KOTA PASURUAN Sumberingin Rembang Kraton Pekoren KABUPATEN Sumberingin Pohjentrek PASURUAN Tg. Warangan MOJOKERTO Pandaan Wates Utara Jawi Wonokerto K. Getih Lekok K. Rejoso Bogem Ngempit Karangpandan Warungdowo Ke Mojokerto Kejayan Rejoso Kalijayeng Prigen Ngemplak Budengan Curahwulu Garsi Gotehan Leduk Genengan Kulon Gayam Klenggoan Pangkrengan Karangrejo K. Jempinang Pandansari Grati Karanganyar Nguling Wonorejo Winongan Kramat Ke Bayeman Probolinggo Karanggondang Kambingan Kidul G. Arjuno Sumberrejo Bener Tambakrejo Kedungbatang 3337 Karangtengah Kademungan Krajan Kulon Pasrepan Umbulan Jatisari Sapulante Sibon Lumbang Purworejo Purwodadi Galih Pancur LEGENDA : Ngembal Petung Sumberpitu Candi Puspo Jimbaran Panditan 7°50' Ke Malang 7°50' Ibukota Kabupaten 1770 Gunung Tidak Berapi dan Kota / Tinggi (m) Ibukota Kecamatan 2329 Gunung Berapi KABUPATEN JEMBER Kota Lainnya / Tinggi (m) Jalan Arteri Ketinggian Ngawat Jambangan Jalan Kolektor Jalan Lokal 0 - 100 m Tosari Jalan Kereta Api 101 - 200 m Batas Kabupaten 201 - 500 m Nongkojajar Kandangan dan Kota 501 - 1000 m 112°30’00”BT Pantai 1001 - 1500 m KABUPATEN 113°06’00”BT Sungai 1501 - 2000 m MALANG 2001 - 2500 m Danau > 2501 m G. Batok 2151 7°57’30”LS 112°45' 113°00' 7°57’30”LS












































Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook