Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore E-Magazine IKAL FK USU Maret 2022

E-Magazine IKAL FK USU Maret 2022

Published by Ikatanalumnifkusu, 2022-03-17 14:08:23

Description: E-Magazine IKAL FK USU merupakan majalah digital terbitan Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran Sumatera Utara. E-Magazine IKAL FK USU perdana terbit di Volume 1 No.1 Maret 2022 ini. Media ini merupakan wadah untuk alumni FK USU dalam menulis dan berbagi, juga memuat berita kegiatan IKAL FK USU. Di edisi kali ini berisikan edukasi ilmiah mengenai Artritis Reumatoid dan edukasi awam tentang Katarak dan Strategi Puasa pada Penderita DM.

Selengkapnya pembaca dapat menikmati dalam E-Magazine ini. Semoga sajian ini bermanfaat.

Keywords: IKAL FK USU,FK USU,ALUMNI FK USU,KATARAK,ARTRITIS REUMATOID,PUASA PADA DM

Search

Read the Text Version

IK AL FK USUVol.1 | No.1 | Maret2022 Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara PPEENLAGNUTRIUKSAN Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (IKAL FK USU) Periode 2021-2026 Yang Perlu Diketahui Artritis Tentang KATARAK TEMUKAN PENYEBAB, GEJALA Reumatoid & PERSIAPAN OPERASI MENGENALI PENYAKIT & LAKUKAN DETEKSI DINI, TATALAKSANA AWAL MAUPUN SISTEM RUJUKAN YANG TEPAT st Strategi Berpuasa di Bulan Ramadhan bagi Penyandang Diabetes Edition Syarat berpuasa, pengaturan pola makan, olah raga serta dosis pengobatan saat Ramadan

SAMBUTAN dr. Zainal Safri, Sp.PD, K-KV, Sp.JP(K) KETUA UMUM IKAL FK USU 2021 -2026 Edisi Perdana E-Maga zine IKAL FK USU Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, Salam Sejahtera, Salam Sehat Puji dan syukur kita panjatkan ke Selengkapnya pembaca dapat hadirat Tuhan YME, atas segala menikmatinya dalam e-magazine berkat dan nikmatNya yang ini. Kami berharap informasi yang diberikan kepada kita. E-Magazine dimuat bermanfaat bagi pembaca dan IKAL FK USU untuk pertama kalinya masyarakat pada umumnya. Masukan terbit di Maret 2022 ini. Media ini serta kontribusi dari seluruh Alumni FK merupakan wadah untuk alumni FK USU dimanapun berada menjadi harapan USU dalam menulis dan berbagi, juga kami dalam peningkatan kualitas memuat berita kegiatan IKAL FK USU. penerbitan di volume selanjutnya. Di edisi kali ini berisikan edukasi ilmiah mengenai Artritis Reumatoid dan Terima kasih atas kerja keras tim edukasi awam tentang Katarak dan redaksi sehingga E-Magazine IKAL FK Puasa pada penderita DM. USU dapat terbit perdana. Semoga sajian ini dapat bermanfaat. BERITA Daftar Isi AWAM 3 4 8 Pelantikan Pengurus Ikatan Pemilihan Ketua Terpilih Yang Perlu Diketahui Alumni Fakultas Kedokteran Ikatan Alumni FK USU Tentang Katarak Cabang Riau Periode Universitas Sumatera 2022 - 2026 10 Utara(IKAL FK USU) Periode ILMIAH Strategi Berpuasa 2021-2026 5 di Bulan Ramadhan bagi Jalan Sehat & Gowes Bareng Ikatan Alumni IKAL FK USU Artritis Reumatoid Penyandang Diabetes TOKOH KITA 12 Berintegritas, Komitmen, & Setulus Hati TIM REDAKSI E-MAGAZINE IKAL FK-USU Penanggung Jawab: Dr. dr. Delyuzar, Sp. PA(K), dr. Faisal Habib, Sp.JP(K), dr. Rina Yunita, Sp.MK(K) Redaktur: dr. Tengku Winda Ardini, M.Ked(Cardio), Sp.JP(K) dr. Faisal Parlindungan, M.Ked(PD), Sp.PD, K-R Editor: dr. Agustina Siburian, Sp.M dr. Dedy Eka F, Sp.A dr. Taufik Faried Akbar Lubis, Sp.BP dr. Taufik Delfian, Sp.JP dr. Dicky Tan dr. M. Ikhsan Fadillah dr. Hafidz Syaifullah Siregar. Untuk publikasi artikel dapat menghubungi: dr. Taufik Delfian, Sp.JP (WA: 0811-6072-809) [email protected] 2

BERITA Pelantikan Pengurus Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (IKAL FK USU) Periode 2021-2026 Dalam acara ini, terpilihlah dr. Zainal Safri, Sp.PD, K-KV, Sp.JP(K) sebagai ketua Ikatan Alumni FK USU periode 2021-2026, di mana visi dokter tersebut adalah IKAL FK USU Bersatu: bersahabat, sosial, dan unggul, dan misi dokter tersebut adalah meningkatkan peran IKAL FK USU sebagai wadah pemersatu dan silahturami alumni FK USU, menghimpun potensi alumni untuk berperan aktif dalam upaya memberikan solusi pembangunan kesehatan masyarakat, mengembangkan peran IKAL FK USU dalam mendukung Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara sebagai institusi penyelenggara pendidikan kedokteran yang bermutu menuju center of excellence. Jalan Sehat & Gowes Bareng IKAL FK USU Dalam rangka menambah solidaritas antar alumni, IKAL FK USU menyelenggarakan Jalan Sehat dan Gowes Bareng pada hari Minggu tanggal 13 Februari 2022, sekitar pukul 06:00- 09:30 WIB di kawasan Sumatera Utara. Untuk memeriahkan acara, diadakan karoke bersama dan pembagian doorprize dengan hadiah-hadiah yang menarik. Acara ini dilaksanakan sesuai protokol kesehatan. 3

BERITA Pemilihan Ketua Terpilih Ikatan Alumni FK USU Cabang Riau Periode 2022 - 2026 Dr. H. Suratmin M.Ked (Ped ) SpA terpilih secara aklamasi  memimpin (menahkodai) ketua Ikatan Alumni Fakutaltas Kedokteran Sumatera Utara (IKAL FK USU) cabang Riau periode 2022-2026. Acara berlangsung di Ballroom Hotel Aryaduta Pekanbaru, pada Sabtu 5 Februari 2022 tersebut dihadiri oleh ketua IKAL USU wilayah Riau drg. Burhanuddin dan ketua PP IKA FK USU yang di wakili oleh Dr. M. Fauzi Srg, Sp. Rad(K) Onk dan Dr. Faisal Habib, SpJP, FIHA serta alumni FK USU yang berasal dari seluruh kabupaten yang ada di Riau. Sementara itu Ketua IKAL FK USU Cabang Riau periode 2022- 2026, Dr. H. Suratmin M.Ked (Ped) SpA mengatakan, akan menjalankan visinya, yaitu mewujudkan alumni FK USU solid dan berkontribusi. Kemudian akan menjalankan misinya membangun organisasi yang baik, serta hubungan kesejawatan dan persaudaraan yang kuat antar sesama alumi. Selanjutnya, membangun kepedulian sosial serta berkontribusi tinggi terhadap pembangunan kesehatan Riau melalui ilmu teknologi kedokteran. 4

ILMIAH Artritis Reumatoid dr Faisal Parlindungan, M.Ked(PD), SpPD, K-R Alumni FK USU 2002 Staf Divisi Reumatologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM Tanggal 2 Februari diperingati Timur diperkirakan sekitar 0.5-0.6%.5 panjang dari faktor-faktor tersebut sebagai World Rheumatoid AR mempengaruhi perempuan dua kali mengakibatkan kerusakan jaringan Arthritis Awareness Day untuk lebih tinggi dari pria, dimana dalam lokal, memicu respon inflamasi meningkatkan kesadaran tentang seumur hidupnya, seorang wanita sehat sistemik, hingga mengaktivasi respon penyakit Artritis Reumatoid (AR). masih memiliki peluang mengalami imun seluler. Adapun infeksi juga dapat Sejalan dengan itu, tentu sangat penting RA sebesar 3.6%, sementara laki-laki meningkatkan risiko AR, contohnya bagi klinisi untuk mengenali penyakit sebesar 1.7%.6 Meskipun AR dapat Epstein-Barr virus dan Mycobacterium AR ini sehingga dapat melakukan terjadi pada semua usia, namun insiden Avium Paratuberculosis yang mampu deteksi dini, tatalaksana awal maupun tertinggi terjadi pada usia 50-60 tahun.4 menghidari respon imun melalui proses sistem rujukan yang tepat. molecular mimicry, dimana organisme Kejadian AR tidak lepas dari tersebut memiliki kesamaan urutan Artritis Reumatoid adalah penyakit faktor genetik dan faktor lingkungan genetika dengan sel inang, sehingga inflamasi kronik yang secara primer secara bersamaan.2 Penelitian- sel imun gagal mengenali sel tubuhnya mengenai sendi-sendi kecil, namun penelitian terbaru menunjukkan ada sendiri. Mikrobiota saluran pencernaan proses inflamasi sistemik yang ratusan variasi alel gen yang dapat juga berperan dalam pathogenesis diakibatkannya dapat melibatkan membuat seseorang rentan akan AR, sebagai contoh Porphyromonas organ dan jaringan lain.1,2 Penyakit terjadinya AR, beberapa alel gen Gingivalis dan Aggregatibacter ini menimbulkan kerusakan jaringan juga diketahui berhubungan dengan Actinomycetemcomitans yang dapat secara progresif sehingga menurunkan beratnya gejala AR.2,8 Namun, ada juga membuat sebuah lingkungan pro- kualitas hidup dan angka harapan variasi alel gen yang dapat menjadi inflamasi di permukaan saluran cerna.2,8 hidup. 3 Sehingga deteksi dini yang faktor proteksi individu terhadap Menariknya, diet yang buruk dapat tepat dan terapi agresif diharapkan kejadian AR.2,8 Variasi alel gen tesebut memicu melalui dua hal, yakni respon memberikan prognosis penyakit yang akan terekspresikan apabila ada imun sistemik melalui gangguan lebih baik. pencetus dari faktor lingkungan. metabolik dan ketidakseimbangan Faktor lingkungan yang diketahui mikrobiota pada saluran cerna.9 Di dunia, prevalensi AR berkisar berperan dalam meningkatkan risiko antara 0.5 hingga 1%.4 Sementara terjadinya AR antara lain adalah Sebelum manifestasi klinis artritis di Indonesia, masih belum ada data paparan asap rokok aktif maupun muncul, terdapat stadium pre-artritis, prevalensi secara nasional, namun di pasif serta paparan polutan organik dimana proses inflamasi sistemik Bendungan, Jawa Tengah diperkirakan maupun inorganik. Paparan jangka kronis yang disertai adanya faktor sekitar 0.34% dan di Malang, Jawa Pathophysiological model of RA development Genetic Environ- Systemic Symptoms Unclassified RA risk factors mental risk auto without arthritis RA factor immunity arthritis Clinically discernable pases of RA development Healthy Clinically Early Suspect artritis Arthralgia Gambar 1. Perjalanan Penyakit AR7 5

ILMIAH predisposisi genetik seperti yang telah lebih sensitif (82%) dan spesifik (61%) Arthralgia yang mengarah kepada dijelaskan sebelumnya mengubah dibandingkan kriteria ACR 1958 dan AR umumnya dapat dibedakan melalui reaktivitas imunitas humoral dan selular ACR 1987 untuk melakukan deteksi anamnesis dan pemeriksaan fisik. sehingga kehilangan toleransinya dan dini gejala AR.7,12 Namun satu dari Arthralgia menurut EULAR adalah membentuk autoantibodi, dalam hal tiga pasien yang datang ke fasilitas munculnya minimal tiga dari tujuh ini adalah Rheumatoid Factor (RF) kesehatan primer menunjukkan gejala gejala berikut, yakni gejala nyeri sendi dan Anticitrullinated Protein Antibody muskuloskeletal dan hanya tiga dari dengan durasi <1 tahun, umumnya (ACPA).10 Namun bagaimana proses seribu yang menunjukkan gejala artritis mengenai sendi MCP, nyeri sendi terasa tersebut dapat menimbulkan inflamasi yang bervariasi.7 Sehingga pengalaman lebih berat pada pagi hari saat bangun kronik pada sendi masih belum klinis dan pemeriksaan fisik oleh dokter tidur, dan didapatkan kaku sendi pada diketahui secara pasti.10,11 di fasilitas kesehatan primer sangat pagi hari >60 menit, serta memiliki menentukan upaya deteksi dini kasus riwayat keluarga dengan AR. Kemudian Hingga saat ini, penegakkan AR untuk dapat melakukan rujukan dan dari pemeriksaan fisik dapat ditemukan diagnosis AR masih menggunakan memulai terapi yang tepat. kesulitan untuk menggenggam dan kriteria ACR/EULAR 2010.5 Kriteria ini pada pemeriksaan squeeze test pada sendi MCP didapatkan hasil yang KRITERIA KLASIFIKASI ARTRITIS REUMATOID SKOR positif.7 Pemeriksaan radiografi sinar X ACR/EULAR 2010 tidak diperlukan untuk mendiagnosis 0 AR, karena pasien seringkali A Jumlah Sendi yang Terlibat 1 menunjukkan gambaran normal, 1 sendi besar 2 namun MRI dan USG dapat digunakan 2-10 sendi besar untuk menyingkirkan diagnosis banding 1-3 sendi kecil 3 lainnya. Kerusakan sendi akibat AR (dengan atau tanpa keterlibatan sendi besar) baru akan terjadi apabila gejala sudah 4-10 sendi kecil 5 melewati beberapa bulan hingga tahun. (dengan atau tanpa keterlibatan sendi besar) Namun pemeriksaan radiografi dapat Lebih dari 10 sendi (minimal 1 sendi) 0 digunakan sebagai pembanding di akhir 2 pengobatan, dimana target terapi AR B Hasil Pemeriksaan Serologi 3 adalah mencegah kerusakan sendi yang RF dan ACPA negatif dapat di evaluasi melalui pencitraan.7 RF atau ACPA positif rendah 0 RF atau ACPA positif tinggi 1 Prinsip tatalaksana AR terbagi menjadi 4 strategi: (1) Terapi non- C Reaktan Fase Akut 0 farmakologi yang meliputi terapi LED dan CRP normal 1 rehabilitasi fisik, konseling perubahan LED atau CRP abnormal gaya hidup, prosedur bedah untuk memperbaiki fungsi sendi dan tulang D Durasi Gejala yang terdampak, serta kontrol faktor Kurang 6 minggu lingkunan yang berkontribusi dalam 6 minggu atau lebih meningkatkan aktivitas penyakit; (2) Obat anti-inflamasi non steroid (OAINS) Keterangan: sebagai terapi simptomatik untuk RF = Rheumatoid Factor mengurangi kekakuan dan nyeri pada ACPA = Anti-citrullinated peptide antibody. awal diagnosis artritis hingga diagnosis AR tegak, namun OAINS tidak menekan Catatan: reaksi inflamasi untk memperlambat 1. Kriteria ini ditujukan untuk klasifikasi pasien yang baru progresivitas AR; (3) Untuk mengatasi 2. Kriteria ini digunakan pada kasus dengan minimal satu sendi yang hal tersebut, glukokortikoid dapat digunakan untuk menekan progress terbukti adanya sinovitis penyakit secara cepat namun tidak 3. Kriteria ini digunakan untuk artritis yang tidak disebabkan penyakit lain spesifik, sehingga penggunaannya 4. Diperlukan minimal total skor 6 dari maksimal 10 untuk klasifikasi AR terbatas dikarenakan efek samping yang berat; (4) Disease-Modifying Anti- Gambar 2. ACR/EULAR 201012 Rheumatic Drugs (DMARDs) dapat menekan inflamasi secara tertarget, digunakan untuk mencegah kerusakan sendi lebih parah dan menekan progresivitas penyakit.12 Ketika diagnosis AR sudah tegak, maka terapi lini utama yang diberikan adalah monoterapi 6

ILMIAH Non-steroidal anti- SUMBER inflammatory drugs (NSAIDs) only symtom improvement (pain 1. Conforti A, di Cola I, Pavlych V, et al. & stiffiness) but no influence on Beyond the joints, the extra-articular manifestations in rheumatoid arthritis. disease progression Autoimmunity reviews. 2021;20(2). only used symptomatic/until doi:10.1016/J.AUTREV.2020.102735 diagnosis is established 2. Giannini D, Antonucci M, Petrelli F, Bilia S, Alunno A, Puxeddu I. One year in Non-pharmacological Rheumatoid Glucocorticoids review 2020: Pathogenesis of rheuma- treatment arthritis non-specific immune toid arthritis. Clinical and Experimental suppression rapid systemic Rheumatology. 2020;38(3):387-397. physical therapy disease-modifiying effecs patient counselling BUT long-term side effects 3. Littlejohn EA, Monrad SU. Early Diag- (lifestyle: smoking, exercise, nosis and Treatment of Rheumatoid ideal bodyweight, drug Arthritis. Primary care. 2018;45(2):237- adherence;) surgery 255. doi:10.1016/J.POP.2018.02.010 Disease-modifying anti-rheumatic 4. McInnes IB, Schett G. The patho- drugs (DMARDs): genesis of rheumatoid arthritis. The New England journal of medicine. = medicine that interferes with 2011;365(23):2205-2219. doi:10.1056/ signs and symptoms of RA NEJMRA1004965 target inflammation prevent 5. Rekomendasi Perhimpunan Reumatolo- further joint damare gi Indonesia. Diagnosis dan Penge- lolaan Artritis Reumatoid. Published Gambar 3. Strategi tatalaksana AR.12 online 2021. DMARD (methotrexate), biasanya yaitu mencapai remisi atau Low Disease 6. Crowson CS, Matteson EL, Myasoedova dikombinasikan dengan glukokortikoid Activity (LDA). Sementara itu penilaian E, et al. The lifetime risk of adult-on- jangka pendek untuk mengontrol untuk menentukan remisi lebih set rheumatoid arthritis and other inflamasi pada pasien RA baru. dipertimbangkan menggunakan SDAI/ inflammatory autoimmune rheumatic Dosis kortikosteroid dapat langsung CDAI karena menunjukkan hasil yang diseases. Arthritis & Rheumatism. diturunkan secepatnya untuk lebih sesuai dibandingkan penilaian 2011;63(3):633-639. doi:10.1002/ meminimalisir efek samping. Dengan dengan DAS-28 LED.5 ART.30155 terapi inisial ini, 30-50% pasien dapat mencapai remisi atau derajat aktivitas Dengan terapi yang efektif dan 7. van der Woude D, van der Helm-van penyakit rendah. Apabila dengan strategi terapi yang baik, 75-80% Mil AHM. Update on the epidemiology, regimen terapi ini masih belum pasien dapat mencapai remisi dan risk factors, and disease outcomes mencapai target dalam 3-6 bulan, derajat aktivitas penyakit rendah, of rheumatoid arthritis. Best practice conventional synthetic DMARD yang mereka dapat memiliki kualitas hidup & research Clinical rheumatology. lain dapat ditambahkan. Penambahan yang lebih baik untuk melanjutkan 2018;32(2):174-187. doi:10.1016/J. hydroxychloroquin atau sulfasalazine pekerjaan dan aktivitas harian. Namun BERH.2018.10.005 dapat memberikan hasil yang baik sekitar 20-25% pasien tidak dapat pada 27% pasien. Apabila dengan mencapai derajat aktivitas penyakit 8. One year in review 2019: pathogene- kombinasi conventional synthetic rendah akibat keterbatasan akses sis of rheumatoid arthritis - PubMed. DMARD masih belum mencapai target, ke fasilitas kesehatan memadai, Accessed February 6, 2022. https:// dapat dipertimbangkan kombinasi kebanyakan dari mereka berasal pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/31111823/ methotrexate dengan biologic dari negara berkembang.13 ACPA, DMARD.12 RF, dan anti-CarP yang didapatkan 9. Gioia C, Lucchino B, Tarsitano MG, Ian- meningkat pada awal terdiagnosa nuccelli C, di Franco M. Dietary Habits Derajat aktivitas penyakit AR serta aktivitas penyakit yang tinggi and Nutrition in Rheumatoid Arthritis: dapat dinilai menggunakan beberapa meski telah mendapat terapi DMARD Can Diet Influence Disease Devel- kriteria, yaitu penilaian Disease Activity berhubungan dengan prognosis yang opment and Clinical Manifestations? Score-28 (DAS-28) CRP/LED, Simplified lebih buruk.7,12 Selain itu, intervensi Nutrients. 2020;12(5). doi:10.3390/ Disease Activity Index (SDAI) dan The yang lebih dini berhubungan dengan NU12051456 Clinical Disease Activity Index (CDAI). progress kerusakan sendi yang lebih Derajat aktivitas penyakit AR dibagi ringan dilihat dari gambaran radiologis 10. McInnes IB, Schett G. Pathogenet- menjadi remisi, rendah, sedang dan serta menurunkan angka rekurensi ic insights from the treatment of tinggi. Target pengobatan pada AR penyakit.7 rheumatoid arthritis. Lancet (London, England). 2017;389(10086):2328-2337. doi:10.1016/S0140-6736(17)31472-1 11. Scherer HU, Häupl T, Burmester GR. The etiology of rheumatoid arthritis. Journal of autoimmunity. 2020;110. doi:10.1016/J.JAUT.2019.102400 12. Lin YJ, Anzaghe M, Schülke S. Update on the Pathomechanism, Diagnosis, and Treatment Options for Rheumatoid Arthritis. Cells. 2020;9(4). doi:10.3390/ CELLS9040880 13. Aletaha D, Smolen JS. Diagnosis and Management of Rheumatoid Arthritis: A Review. JAMA. 2018;320(13):1360- 1372. doi:10.1001/JAMA.2018.13103 7

AWAM Yang Perlu Diketahui Tentang KATARAK dr. Agustina Siburian, SpM Alumni FK USU 1983 RSUD Drs. H. Amri Tambunan Kab. Deli Serdang K atarak merupakan penyebab umum terjadi. Dengan adanya katarak, INDIKASI OPERASI KATARAK utama kebutaan dan gangguan lensa mata yang jernih menjadi keruh penglihatan yang terjadi di dan bertambah secara perlahan lahan, Jika katarak masih tergolong berbagai negara di dunia, termasuk sehingga cahaya yang masuk ke mata ringan dan belum menyebabkan Indonesia. Berdasarkan data menjadi terhalang. gangguan penglihatan yang Kementerian Kesehatan Indonesia signifikan, operasi katarak bahwa jumlah penderita katarak di Salah satu kendala tingginya biasanya belum disarankan. Indonesia mencapai 2,4 juta orang. kasus kebutaan akibat katarak Dokter akan menyarankan Jumlah tersebut terus bertambah adalah kurangnya informasi tentang prosedur ini saat sudah muncul sebanyak 1% setiap tahunnya. tatalaksana yang tepat. Banyak yang gejala katarak berikut ini: menganggap, operasi mengerikan, Gangguan penglihatan pada Selain faktor usia, penyebab katarak menyebabkan pendarahan dan yang lain adalah karena trauma, membutuhan waktu lama untuk pulih. malam hari konsumsi obat-obatan jangka panjang Gejala katarak biasanya meliputi seperti kortokosteroid, kelainan penglihatan kabur, berkabut, dan silau Penglihatan kabur kongenital, atau faktor penyakit lainnya saat melihat cahaya. Secara awam, seperti diabetes. Katarak biasanya gejala katarak biasanya ditandai dengan Sulit membedakan warna muncul pada seseorang yang berusia di seringnya berganti kacamata. Katarak atas 45 tahun. tidak bisa dihilangkan dengan obat Sensitif terhadap sinar hanya bisa dilakukan dengan operasi. Katarak tidak menyebabkan rasa Terdapat lingkaran cahaya sakit dan termasuk penyakit yang sangat Operasi katarak adalah ketika melihat sumber cahaya, prosedur bedah yang seperti lampu dilakukan untuk mengangkat lensa Rabun jauh mata yang keruh dan menggantinya dengan Penglihatan ganda lensa buatan. Secara umum, operasi katarak SEBELUM OPERASI KATARAK merupakan prosedur yang aman dan Sebelum operasi katarak, ada jarang menimbulkan beberapa pemeriksaan yang komplikasi. dilakukan, pemeriksaan biometri utk mengukur ukuran lensa IOL yang akan ditanamkan, pemeriksaan kadar gula darah, tekanan darah. Dokter juga akan memberitahukan risiko dan manfaat dari operasi katarak. PROSEDUR OPERASI KATARAK FAKOEMULSIFIKASI Fakoemulsifikasi merupakan teknik operasi katarak modern yang menjadi pilihan operasi katarak saat ini , merupakan prosedur rawat jalan yang dapat dilakukan di bawah pengaruh bius lokal (pasien dewasa) atau bius total (pasien anak). Dengan bantuan mikroskop, bola mata yang sudah dilebarkan pupilnya, dibuat sayatan kecil di tepi kornea. Melalui sayatan ini, alat khusus yang dapat memancarkan 8

AWAM gelombang ultrasound dimasukkan tetap sadar dan membuka matanya mengalami perbaikan dalam beberapa ke dalam bola mata hingga mencapai hingga operasi selesai. hari, ditandai dengan warna yang lensa. Alat ini dapat bergerak dengan terlihat lebih jelas. sangat cepat untuk memecahkan Untuk memudahkan operasi, katarak menjadi bagian yang sangat dokter akan meneteskan obat khusus Usai operasi, pasien mungkin kecil. Lalu, pecahan tersebut disedot yang berfungsi melebarkan pupil. akan merasa tidak nyaman dan melalui lubang kecil yang ada di ujung Setelah pupil melebar, dokter akan gatal di bagian mata yang dioperasi. alat. Selanjutnya lensa buatan dipasang memberikan bius lokal pada mata, Hal ini wajar. Hindari menggaruk di lokasi lensa yang lama. sehingga bola mata akan mati rasa dan atau mengucek mata karena dapat pasien tidak merasakan sakit selama menimbulkan komplikasi. Dokter Setelah operasi, luka sayatan yang operasi. juga akan menjadwalkan pasien dibuat dokter di tepi kornea mata akan untuk kontrol setelah operasi, agar tertutup dengan sendirinya (self- Namun teknik pembedahan dengan pemulihannya dapat dipantau. healing). fakoemulsifikasi membutuhkan biaya yang tinggi karena mesin Selama masa pemulihan, pasien Beberapa kelebihan dari operasi fakoemulsifikasi mahal, memiliki perlu meneteskan obat tetes mata katarak dengan menggunakan biaya bahan habis pakai yang relatif yang diresepkan oleh dokter untuk teknik Phaco Emulsifikasi yaitu: tinggi, dan membutuhkan pelatihan menghindari infeksi dan peradangan, 1. Sayatan sangat kecil (< 3 mm) pembedahan khusus (baik dokter serta mengendalikan tekanan pada 2. Proses cepat (+ 15 menit) maupun asisten bedah). mata. Pasien diharapkan untuk rutin 3. Tanpa jahitan kontrol, dan jika ada keluhan keluhan 4. Pasien dapat langsung pulang Operasi katarak merupakan yang timbul selama di rumah,seperti prosedur yang tergolong aman dan tajam penglihatan yang menurun setelah operasi jarang menimbulkan komplikasi. mendadak disertai mata merah dan 5. Perawatan dan pemulihan lebih Meski demikian, seperti juga tindakan sakit untuk segera datang ke dokter. bedah lainnya, operasi katarak dapat cepat (+/- 2 - 5 hari) menimbulkan komplikasi, seperti: mata Operasi katarak modern 6. Dapat dilakukan pada semua terasa gatal, keluar air mata, infeksi, yang menggunakan teknologi retina lepas, katarak timbul kembali, Fakoemulsifikasi disertai penggunaan tingkatan katarak bengkak kornea, tekanan bola mata lensa intraokular yang sesuai 7. Mengurangi rasa nyeri, ngeres tinggi. memberikan hasil operasi yang optimal, tidak hanya dalam hal pemberantasan dan ketidaknyamanan setelah SETELAH OPERASI KATARAK kebutaan katarak, tapi juga peningkatan operasi kualitas hidup. Keberhasilan operasi Setelah operasi katarak, biasanya Fakoemulsifikasi menjadi salah satu Umumnya, keseluruhan proses ­operasi pasien boleh langsung pulang di hari upaya dalam meningkatkan pelayanan katarak memakan waktu 15-30 menit. yang sama, tetapi tidak boleh menyetir dalam bidang spesialis mata yang Selama operasi katarak, pasien akan sendiri. Penglihatan pasien masih didukung dengan teknologi mutakhir. terasa kabur setelah operasi dan akan 9

AWAM Strategi Berpuasa di Bulan Ramadhan bagi Penyandang Diabetes dr. Dian Anindita Lubis, Sp.PD, K-EMD insulin dan glukagon serta resistensi insulin yang menyebabkan beberapa Staf Divisi Endokrinologi Metabolik gangguan yaitu hipoglikemia (kadar Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK USU gula darah menurun), hiperglikemia (kadar gula darah naik tinggi) dan Alumni FK USU 2004 meningkatnya variabilitas glukosa RSUP H. Adam Malik darah. Resistensi insulin yang terjadi dapat menganggu mekanisme hormon Bulan Ramadhan adalah seluruh dunia diperkirakan berpuasa kontraregulator dan menyebabkan bulan yang selalu dinantikan selama bulan Ramadhan. (2)Hasil gangguan tonus simpatis adrenal oleh setiap umat Muslim di riset kesehatan dasar menunjukkan sehingga meningkatkan resiko dunia. Berpuasa selama satu bulan bahwa Indonesia, yang termasuk hipoglikemia selama berpuasa di bulan penuh pada bulan suci Ramadhan negara dengan (3)populasi muslim Ramadhan. merupakan kewajiban bagi seluruh terbesar didunia, menunjukan bahwa umat Islam yang mampu dan sehat. penduduk dengan diabetes akan Resiko yang sering terjadi pada saat Seluruh umat Muslim menahan lapar semakin meningkat dari 6.9% di tahun penyandang diabetes berpuasa dibulan dan dahaga mulai dari terbit fajar 2013 menjadi 8.3 % di tahun 2018. (4) Ramadhan adalah resiko glukosa darah hingga terbenam matahari. Begitu Jumlah ini diperkirakan akan semakin turun secara tiba-tiba. Pada keadaan juga untuk para penyandang diabetes, meningkat dan dapat mencapai 16.7 ini, seorang pasien dengan diabetes kegiatan berpuasa memiliki tantangan juta pasien per tahun 2045. dapat merasakan gejala gelisah dan tersendiri untuk dapat terhindar dari berkeringat, gemetar, berdebar-debar, resiko kekurangan cairan (dehidrasi), (5)Pada keadaan normal, tubuh rasa kesemutan pada lidah dan bibir, kadar gula terlalu tinggi hingga resiko harus mempertahankan kadar bingung hingga penurunan kesadaran. turunnya kadar gula darah secara glukosa darah melalui mekanisme Selain itu resiko glukosa darah yang tiba-tiba. Perlunya pemahaman kerja hormon insulin dan hormon tiba-tiba meningkat tinggi juga dapat yang mendalam serta pengalaman kontraregulator insulin seperti hormon mengancam seorang diabetisi ketika yang benar mengenai bagaimana glukagon, hormone pertumbuhan, berpuasa dibulan Ramadhan. Kondisi strategi berpuasa di bulan Ramadhan hormon kortisol dan epinefrin. Adapun peningkatan glukosa darah ini akan khususnya bagi penyandang diabetes. tujuannya untuk mempertahankan membuat semakin cepat keadaan glukosa agar dapat dipakai sebagai komplikasi DM yang terjadi pada (1)Menurut studi Epidemiology of sumber energi utama yang krusial pembuluh darah yang besar dan kecil, Diabetes and Ramadhan (EPIDIAR) untuk otak, jaringan saraf serta sel- seperti gangguan di retina, gangguan di pada tahun 2010 menunjukkan sel darah. Namun dalam keaadan saraf, gangguan ereksi pada pria, hingga bahwa 1.9 milyar jiwa penduduk yang puasa (tidak ada asupan kalori dari penyakit jantung coroner dan stroke. terdiagnosis diabetes yang berpuasa di makanan kedalam tubuh), untuk Puasa Ramadhan yang dilakukan hanya bulan Ramadhan dari 13 Negara Muslim mempertahankan kadar glukosa sekitar 12 jam tersebut tidaklah terlalu di dunia dan akan meningkat sekitar normal didarah, tubuh akan melakukan menganggu kesehatan pada orang 73% pada tahun 2050, dimana 42.8 % pemecahan glikogen hati menjadi sehat dan pada penyandang diabetes tergolong diabetes tipe 1 dan 78.7% glukosa, sehingga dapat digunakan dengan kadar glukosa darahnya yang merupakan pasien terdiagnosis diabetes sebagai sumber energi dari otak. Setelah terkontrol. Perlu untuk diingat bahwa tipe 2. Studi terakhir menunjukkan itu sumber glukosa darah adalah asam selama bulan puasa selain terjadinya angka peningkatan lebih dari 116 juta lemak yang dipecah dengan berbagai perubahan jadwal makan, akan juga orang dengan diabetes yang memiliki macam mekanisme. Pada pasien DM, terjadi perubahan asupan kalori dan rentang umur 20-79 tahun dari adanya gangguan pada pengeluaran lemak yang dikonsumsi. Sehingga para penyandang diabetes, harus memperhatikan petunjuk berikut ini khususnya pada saat melakukan puasa Ramadhan. 10

1 6 AWAM Pada penyandang diabetes Mengubah jadwal minum obat, Para penyandang diabetes yang tipe I tidak ada halangan obat gula Metofrmin diminum ingin berpuasa di bulan Ramadhan untuk berpuasa, hanya saja dengan dua dosis (1000 mg/ sewajarnya telah harus mendapatkan untuk penyandang diabetes 2 tablet) pada saat berbuka edukasi dan pemahaman yang baik tipe 2, harus memperhatikan dan satu dosis (500mg/1 mengenai pengaturan pola makan perencanaan makan, aktivitas tablet) pada waktu sahur. yang harus dikonsumsi dan terkait dan pengobatan sebelum Untuk obat gula glibenklamid, penggunaan obat yang dimakan. berpuasa dibulan Ramadhan. dapat diminum dosis biasa Diperlukan adanya konsultasi dengan saat berbuka, dan setengah Dokter Spesalis Penyakit Dalam Bagian 2 dosis lagi diminum saat sahur. Endokrin terkait dengan hal-hal yang Pada pemberian insulin harus dipersiapkan sebelum berpuasa Pada perencanaan makan basal, diberikan saat berbuka dengan tujuan untuk menjaga stabilisasi jumlah asupan kalori sehari dengan dosis dikurangi 15-30% kondisi penyandang diabetes pada saat selama bulan puasa dapat sedangkan insulin prandial dapat berpuasa di bulan Ramadhan. Sangat diperkirakan sama dengan diberikan dengan dosis tetap dianjurkan untuk terus melakukan jumlah asupan kalori sehari-hari pada saat berbuka, dosis tidak aktivitas fisik yang ringan selama bulan yang dianjurkan sebelumnya. diberikan pada saat siang dan Ramadhan. Perlu diingat bagi penyandang kurangi dosis 25-50% saat sahur. diabetes, untuk perlu mengatur Bulan Ramadhan merupakan pembagian porsi makan 7 bulan yang penuh berkah bagi seluruh sebagai berikut: 40% makanan umat mMuslim, seyogyanya juga dikonsumsi pada waktu sahur, Dalam pengendalian dan dapat dirasakan oleh semua kalangan, 50% makanan dikonsumsi pencegahan komplikasi DM, termasuk para penyandang diabetes. pada waktu berbuka dan 10% kita harus menghindari kondisi Semoga dengan melakaukan persiapan malam sebelum tidur. kadar gula darah yang terlalu yang baik sebelum melakukan ibadah tinggi (hiperglikemia) atau puasa, diharapkan ibadah puasa yang 3 kadar gula darah yang terlalu dilakukan selama bulan Ramadhan rendah (hipoglikemia) dengan membawa terus kesehatan dan berkah Makanan yang dimakan harus cara melakukan pemantauan oleh sang pencipta. seimbang, yang terdiri dari 40- gula darah selama bulan puasa. 50% karbohidrat dengan kadar SUMBER indeks glikemik rendah dan 8 tinggi serat, 20-30% protein 1. International Diabetes Federation. dan <35% lemak. Asupan cairan saat sahur dan Diabetes Atlas 2009. 4th ed. Brussels, berbuka puasa harus cukup International Diabetes Federation, 4 yaitu 8 gelas/hari. Hindari 2009 minum minuman pemanis, juice Lakukan aktivitas fisik sehari-hari yang bergula dan minuman 2. Salti I, Be´ nard E, Detournay B, sewajarnya. Dianjurkan untuk mengandung kafein. BianchiBiscay M, Le Brigand C, beristirahat sebentar setelah Voinet C, Jabbar A, EPIDIAR study melakukan aktivitas yang cukup 9 group. A population based study berat. Waktu yang terbaik of diabetes and its characteristics untuk aktivaitas jasmani dapat Saat berbuka puasa dianjurkan during the fasting month of dilakukan 10-20 menit sebelum untuk memakan makanan Ramadan in 13 countries: results of dan setelah berbuka puasa. yang segar dan bergizi seperti the epidemiology of diabetes and buah-buahan dan sayur- Ramadan 1422/2001 (EPIDIAR) study. 5 sayuran serta diikuti dengan Diabetes Care 2004;27:2306 –2311 makanan yang lengkap. Hindari Perlu memperlambat frekuensi makan terlalu berlebihan dan 3. Penyakit Tidak Menular Kini makan pada saat sahur dan makan harus dikunyah secara Ancam Usia Muda diakses dari hindari makanan pencuci mulut bertahap. Kementerian Kesehatan Republik yang kaya gula. Indonesia(kemkes.go.id).2020. article/view/20070400003/ penyakit-tidak-menular-kini-ancam- usia-muda.html pada 5 Mei 2021 4. The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC) atau MABDA bertajuk The Muslim 500 edisi 2022 5. Pedoman Diet Diabetes Melitus. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2009 11

TOKAOWHAKMITA dr. Zainal Safri, Sp.PD, K-KV, Sp.JP(K) Berintegritas, Komitmen, & Setulus Hati K etua umum Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran USU periode 2021-2026 ini lahir di Aceh Utara pada tahun 1968. Setelah menamatkan pendidikan dokter umum di FK USU pada tahun 1994, dr. Zainal Safri, Sp.PD, K-KV, Sp.JP(K) melanjutkan pendidikan dokter spesialis Penyakit Dalam di FK USU kemudian Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah di FK UNAIR. Tak berhenti sampai disitu, suami dari dr. Cherry Siregar, M.Kes, M.KedClin, Sp.MK ini mendapatkan gelar Konsultan Kardiologi Intervensi pada tahun 2016. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur Utama RSUP Haji Adam Malik Medan. Mengemban tanggung jawab yang besar memimpin salah satu Rumah Sakit Vertikal di Indonesia dan aktif di berbagai organisasi membuat ayah dari Rayhan Maulana Ryzan dan Haikal Hamdi Ryzan ini banyak menghabiskan waktu, tenaga dan buah pikir untuk kemajuan RSUP HAM dan negara. Sebagai Ketua Umum IKAL FK USU dr. Zainal Safri memiliki visi IKAL FK USU BERSATU: Bersahabat, Sosial dan Unggul yang sesuai dengan motto hidupnya: Menjalani hidup dengan berintegritas, komitmen, dan setulus hati. 12

IKAL FK USU ?PAISKMALANANUG SPACE AVAILABLE WA: d0r.8M5. Ik3h-sa6n2Fa2d7illa-h0525 13


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook