Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Mawar yang sombong

Mawar yang sombong

Published by Meri Hermawati, S.Pd, 2021-07-31 09:15:51

Description: Mawar yang sombong

Search

Read the Text Version

Mawar merah yang sombong

Suatu hari di musim semi yang indah,

mawar merah yang indah mekar di hutan.

Saat mawar itu melihat sekeliling, pohon pinus di dekatnya berkata,

“Bunga yang sangat indah! aku berharap bisa secantik itu. \"

Pohon lain berkata, “Pohon pinus, jangan sedih. Kita harus bersyukur dengan apa yang kita miliki. \"

Mawar itu berbalik dan berkata,

“Sepertinya aku adalah bunga terindah di hutan ini.”

mBuennggaanmgaktaathkaerpi ala kuningnya dan berkata,

\"Mengapa kamu mengatakan itu? Di hutan ini banyak terdapat bunga-bunga indah. Kamu hanyalah salah satunya. ”

Mawar merah menjawab

\"Karena aku melihat semua orang menatap ku dan mengagumi ku.\"

Kemudian mawar itu memandang kaktus dan berkata, Lihat tanaman jelek yang penuh duri itu!

Kata pohon pinus, “Mawar merah, apa yang kamu katakan? Memangnya yg cantik itu seperti apa? Kamu juga punya duri. ”

Mawar merah yang sombong memandang dengan marah ke arah pinus dan berkata, Anda tidak dapat membandingkan duri ku dengan duri kaktus. \"

\"Bunga yang sangat sombong, \" kata pepohonan.

Mawar mencoba menjauhkan akarnya dari kaktus, tetapi tidak bisa.

Hari-hari berlalu, mawar merah ketika melihat kaktus dan mengatakan hal-hal yang menghina, seperti \"tanaman ini tidak berguna. Betapa menyesalnya aku menjadi

Kaktus tidak pernah marah dan bahkan berkata baik kepada mawar,

Dan berkata, \"Allah tidak menciptakan satu makhluk hidup tanpa tujuan.\"

Musim semi berlalu,

dan cuaca menjadi sangat panas.

Hidup menjadi semakin berat di hutan, karena tidak ada hujan.

Mawar merah mulai layu

Suatu hari mawar melihat burung pipit menancapkan paruh mereka ke dalam kaktus dan kemudian terbang pergi, segar kembali.



Ini membingungkan, dan mawar merah bertanya kepada pohon pinus apa yang sedang dilakukan burung?

Pohon pinus menjelaskan bahwa burung-burung itu mendapatkan air dari kaktus.

“mengapa mereka tidak menggali tanah untuk mendapatkan air sendiri?”

“Ya, tapi kaktus tidak tega melihat burung kesulitan saat menggali tanah,” jawab pinus.

Mawar membuka matany dengan heran dan bekata \"Apa Kaktus punya air?\"

“Ya, kamu juga bisa meminumnya. Burung pipit dapat membawakan air jika kamu meminta bantuan pada kaktus. \"

Mawar merah merasa terlalu malu untuk meminta air dari kaktus,

akhirnya mawar merah Kaktus yang baik hati setu memberanikan diri meminta bantuan.

Burung-burung mengisi paruh mereka dengan air pada pohon kaktus dan menyirami akar mawar.

Pesan moral: Jangan pernah menilai siapa pun dari penampilan me Rendah hati Suka menolong Bersyukur


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook