Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja

Published by YAZEER ABDAD, 2022-08-11 09:08:51

Description: Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja

Search

Read the Text Version

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja “PERAN SEKOLAH DALAM PROSES SOSIALISASI POLITIK UNTUK MENYUKSESKAN PEMILU 2019” Abstraksi Disusun Oleh : Muhammad Yasir Abdad Pemilu serentak yang akan dilaksanakan pada 17 April 2019 adalah momen pesta demokrasi terbesar di Indonesia. Pesta demokrasi ini menjadi momen penting dalam menentukan masa depan bangsa 5 tahun yang akan datang, sehingga diperlukan sosialisasi politik yang baik, terutama pada pelajar selaku generasi penerus bangsa Indonesia. SMK Negeri 2 Wonosari memiliki peran penting dan fundamental di dalam proses sosialisasi politik pada peserta didik. Proses sosialisasi politik merupakan proses perkembangan individu menjai makhluk sosial yang dapat beradaptasi dengan baik di dalam masyarakat, menjadi warga yang baik serta mengerti hak dan kewajiban sebagai warga negara. Sekolah merupakan tempat berlangsungnya proses pendidikan dan bagian darii proses sosialisasi politik baik langsung maupun tidak langsung. Proses sosialisasi politik langsung dapat dilihat dari pendidikan kewarganegaraan yang aktif, kreatif dan inovatif. Sedangkan proses sosialisasi secara tidak langsung dilakukan dengan cara magang menjadi anggota organisasi di sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan teknik sampel acak (random sampling). Hasil penelitian menunjukkan, baha yang menjadi pion-poin penting pada proses 93

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja sosialisai politik terhadap siswa SMK Negeri 2 Wonosari yaitu: Pertama, Proses sosialisasi politik secara langsung melalui pembelajaran politik yang inovatif, kreatif dan menyenangkan. Kedua, proses sosialisasi politik secara tidak langsung dengan upaya peningkatan pemahaman politik melalui kegiatan ekstrakulikuler maupun organisasi sekolah seperti OSIS, ROHIS, PMR. Ketiga, pembelajaran sosialisasi politik membuat siswa menjadi paham arti perbedaan dan memiliki sikap demokratis. Penelitian ini memiliki banyak kelemahan yang diharapkan dapat diperbaiki dengan penelitian lanjutan agar didapatkan data-data yang dapat dipergunakan sebagai tinjauan terkait sosialisasi politik di sekolah. Kata kunci: Sosialisasi, politik, demokrasi, pelajar, dan organisasi. 94

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilu serentak 2019 adalah pesta demokrasi terbesar yang akan dilakukan sejak tahun berdirinya Indonesia. Pesta demokrasi ini menjadi momen penting dalam menentukan masa depan bangsa 5 tahun yang akan datang. Bapak Zainuri Ikhsan selaku ketua KPUD Gunungkidul saat diwawancara oleh tim peneliti mengungkapkan bahwa kesuksesan pemilu salah satunya dinilai dari sportivitas dan partisipasi peserta pemilu, dalam hal ini yang dimaksud adalah pelajar Gunungkidul. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu adanya sosialisasi politik dari berbagai pihak yang dilakukan untuk memberikan pemahaman politik yang baik terhadap siswa atau pelajar terutama pada instansi pendidikan. Peran pendidikan di Indonesia menjadi sangat penting untuk melatih peserta didik sebagai masyarakat yang mampu menjaga keutuhan bangsanya. Konsistensi komitmen terhadap prinsip serta semangat kebangsaan didalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 perlu disalurkan secara continue untuk memberikan pengetahuan yang cukup mengenai pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan. Seiring dengan kemerdekaan Indonesia yakni sejak proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945 sampai dengan akhir abad ke-20, rakyat Indonesia telah melewati beberapa peristiwa yang mengancam keutuhan NKRI, salah satunya adalah 95

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja peristiwa Malari Tahun 1974 dimana saat itu terjadi kerusuhan akibat pemerintah yang dianggap lebih condong kepada ekonomi Jepang. Dengan demikian, pemahaman yang luas mengenai hak serta kewajiban sebagai bagian dari bangsa Indonesia ini harus terus didukung dan dikembangkan, terutama pada pelajar sebagai generasi penerus kemerdekaan Indonesia. Dalam artian umum, pendidikan politik adalah cara bagaimana suatu bangsa mentransfer budaya politiknya dari generasi yang satu ke generasi kemudian (Panggabean, 1994). Sedangkan menurut Gabriel. A. Almond dan Sidney Verba bahwa budaya politik adalah suatu sikap orientasi yang khas dari warga negara terhadap sistem politik dengan aneka ragam budayanya dan sikap terhadap peran warganya yang ada dalam sistem itu. Sekolah memiliki peran yang sangat penting dan fundamental di dalam proses sosialisasi politik bagi peserta didik, yaitu proses membantu perkembangan individu menjadi makhluk sosial yang mampu beradaptasi dengan lingkungan masyarakat, menjadi warga negara yang baik serta mengerti akan hak dan kewajiban sebagai warga negara Indonesia. Sebab bagaimanapun, pada akhirnya para peserta didik akan hidup berada di tengah-tengah masyarakat. Berdasar pada latar belakang tersebut di atas, maka proses sosialisasi politik di SMK Negeri 2 Wonosari sangat menarik untuk diteliti, maka penulis menyusun karya tulis ilmiah dengan judul “Peran Sekolah dalam Proses Sosialisasi Politik untuk Menyukseskan Pemilu 2019”. 96

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja Alasan penulis memilih SMK Negeri 2 Wonosari, karena menurut observasi penulis sekolah tersebut memiliki karakteristik yang khas dari para siswanya yang beragam ras, suku, agama, dan kebudayaan dibanding dengan sekolah lain di wilayah kabupaten Gunungkidul. Pada pendidikan demokrasi dan sosialisai politik di sekolah ini, siswa diharapkan dapat mendemonstrasikan dan memahai budaya politik partisipan dengan berlatih dan merancang pendirian partai politik lengkap dengan gambar, visi, misi, asas, program kerja partai, dan dapat didemonstrasikan di depan siswa lain secara berkelompok serta dilanjutkan dengan dialog atau tanya jawab. Selain itu, simulasi pemilu yang dilakukan seperti pemilihan ketua OSIS, ROHIS, PMR dan organisasi lain menjadi bekal utama peserta didik dalam rangka turut menyukseskan pemilu 2019. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang didapat dari uraian tersebut adalah: 1. Bagaimana proses sosialisasi politik yang dilakukan di SMK Negeri 2 Wonosari dalam rangka menyukseskan pemilu 2019? 2. Bagaimana hasil sosialisasi politik pada siswa di SMK Negeri 2 Wonosari dalam rangka menyukseskan pemilu 2019? C. Tujuan Penelitian Adapun tujan yang ingin dicapai penulis melalui penelitian yang dilakukan adalah: 1. Untuk mengetahui proses sosialisasi politik yang dilakukan di SMK Negeri 2 Wonosari. 97

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja 2. Untuk mengetahui hasil sosialisasi politik pada siswa di SMK Negeri 2 Wonosari. D.Manfaat Penelitian 1. Manfaat penelitian secara teoritis Penelitian ini sangat diharapkan untuk dapat digunakan sebagai pengembangan ilmu politik di sektor pendidikan terutama sosialisasi politik bagi siswa di sekolah yang merupakan salah satu sarana agen perubahan dan sebagai salah satu kajian studi politik dan pemerintahan yang berkaitan dengan sosialisasi politik serta partisipasi politik. 2. Manfaat penelitian secara praktis Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu sumber bahan informasi dan bahan pertimbangan bagi pihak- pihak pemangku kepentingan di masa yang akan datang. Penelitian ini juga diharapkan untuk dapat memberikan kontribusi kepada pemerintah maupun masyarakat agar dapat terdorong untuk memberikan pendidikan politik terkhusus pada para siswa SMA/MA/SMK sehingga perilaku politik siswa tersebut berdasar pada pendidikan politik yang rasional, cerdas, dan tidak menyesatkan. 98

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja BAB II KAJIAN TEORI A. Sosialisasi Politik Sosialisasi politik merupakan proses yang sulit dipahami. Secara luas dikatakan sosialisasi politik merupakan trasnmisi dari budaya politik kepada generasi yang baru di suatu masyarakat tertentu (Almond and Verba, 1963). Pada dasarnya, sosialisasi politik adalah suatu proses yang memperkenalkan bagaimana sistem politik kepada seseorang, dan bagaimana orang tersebut dapat menentukan tanggapan serta reaksinya terhadap gejala-gejala politik yang ada. Para ahli menggunakan istilah sosialisasi untuk menunjukkan cara bagaimana seorang anak diperkenalkan pada nilai dan sikap yang dianut oleh masyarakat politik, serta bagaimana mempelajari peran yang mereka harapkan untuk dijalankan saat mereka sudah dewasa. Jadi sosialisasi politik menunjuk pada proses- proses pembentukan sikap-sikap politik dan pola-pola tingkah laku. Disamping itu, sosialisasi politik juga merupakan sarana bagi suatu generasi untuk “mewariskan” patokan-patokan dan keyakinan- keyakinan politik kepada generasi sesudahnya, proses ini disebut transmisi kebudayaan (Mas’ud, 1995). B. Kesadaran Politik Remaja Pendidikan dalam sistem yang demokratis menempatkan posisi yang sangat sentral. Secara ideal pendidikan yang dimaksud adalah untuk mendidik warga negara mengenai kebajikan dan tanggung jawab 99

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja sebagai anggota civil society. Pendidikan dalam artian tersebut merupakan suatu proses yang panjang sepanjang usia seseorang untuk mengembangkan diri. Proses tersebut bukan hanya yang dilakukan dalam lingkungan pendidikan formal seperti sekolah tetapi juga meliputi pendidikan dalam arti yang sangat luas melibatkan keluarga juga lingkungan sosial. Lembaga- lembaga pendidikan harus mencerminkan proses untuk mendidik warga negara untuk ke arah suatu masyarakat sipil yang kondusif bagi berlangsungnya demokrasi dan sebaliknya harus dihindarkan sejauh mungkin dari unsur-unsur yang memungkinkan tumbuhnya hambatan-hambatan demokrasi (Riza Noer Arfani, 1996). Namun selain dengan pembicaraan terhadap kesadaran politik, maka pengertian budaya politik juga perlu dikaji agar dapat dipahami secara menyeluruh, menurut Miriam Budiharjo “konsep budaya politik ini berdasar pada sebuah keyakinan, bahwa setiap politik itu didukung oleh suatu kumpulan kaidah, perasaan, dan orientasi terhadap tingkah laku politik.” (Budiarjo, 2008) C. Jenis Sosialisasi Politik Dari metode penyampaian pesan, sosialisasi politik dibagi menjadi dua yaitu: pendidikan politik dan indoktrinasi politik (Ramlan Surbakti, 1992). 1. Pendidikan Politik Pendidikan politik adalah suatu proses sosialisasi politik dialogic antar penerima dan pemberi pesan. Nilai, norma, dan simbol suatu sistem politik mulai dikenali melalui proses pendidikan ini. Selain itu, pendidikan politik juga 100

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja memiliki arti sebagai point of view dalam proses dialog antara pendidik, seperti sekolah, pemerintah, hingga peserta didik dalam memahami nilai, norma, dan simbol politik yang dianggap baik dan ideal. 2. Indoktrinasi Politik Indoktrinasi politik dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan seorang oenguasa untuk memobilisasi dan memanipulasi warga masyarakat agar dapat menerima nilai, norma, dan simbol politik yang dianggap baik oleh penguasa tersebut. Paksaan psikologis, dan latihan yang disiplin dalam sistem politik yang totaliter melaksanakan fungsi indoktrinasi dapat berjalan melalui forum penguasa. D. Proses Sosialisasi Politik Sosialisasi politik dapat berwujud transmisi dan pengajaran yang langsung maupun tak langsung. Sosialisai langsung kalau melibatkan komunikasi informasi, nilai-nilai dan perasaan-perasaan mengenai politik secara eksplisit. Mata pelajaran kewarganegaraan di sekolah-sekolah lanjutan adalah sebuah contoh dari sosialisasi politik langsung (Mas’ud, 1995). Sedangkan sosialisasi politik tak langsung terutama sangat kuat berlangsung dimasa kanak-kanak dengan berkembangnya sikap penurut atau sikap pembangkang terhadap orang tua, guru, dan teman yaitu sikap-sikap yang cenderung mempengaruhi sikapnya di masa dewasa terhadap pemimpin politiknya dan terhadap sesama warga negara (Mas’ud, 1995). 101

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja Terdapat dua tipe proses sosialisasi politik, yaitu sosialisasi politik langsung dan sosialisasi politik tidak langsung. 1. Sosialisasi Politik Langsung Pada proses ini, sosialisasi politik berlangsung hanya sekali, yaitu saat hal-hal yang diorientasikan ataupun ditransmisikan adalah hal yang bersifat politik saja. Proses sosialisasi politik ini dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu sebagai berikut: a. Peniruan Perilaku (Imitasi) Pada proses ini, seseorang mendapatkan orientasi politik dengan cara meniru perilaku politik orang lain. Seseorang bukan hanya akan meniru pandangan politik, namun juga sikap politik, tingkah laku politik, serta keterampilan dalam berpolitik. b. Proses Antisipatori Antisipatori adalah proses sosialisasi politik dengan cara belajar bersikap dan berperilaku seperti tokoh politik yang dianggap ideal. c. Pendidikan Politik Proses pendidikan politik adalah upaya yang dilakukan secara sadar untuk memberikan orientasi politik tertentu yang dapat dilakukan di sekolah, organisasi, partai politik, diskusi, serta forum-forum politik. d. Pengalaman Politik Pengalaman politik adalah proses terjun langsung dalam berbagai macam 102

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja kegiatan politik ataupun terlibat langsung dalam kegiatan partai politik. 2. Sosialisasi Politik Tidak Langsung Sosialisasi politik tidak langsung pada mulanya merupakan orientasi masyarakat pada hal yang bukan politik (non politic), namun kemudian terpengaruh untuk dapat memiliki orientasi politik. Sosialisasi politik tidak langsung dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Proses Interpersonal Hubungan individu dengan individu yang lain pada awalnya tidak ada kaitanya dengan politik, namun nantinya akan mendapat pengaruh apabila berhubungan dengan hal yang berorientasi politik. Misalnya, hubungan seorang siswa dengan guru, nantinya akan membentuk sikap politik siswa apabila ia akan bertemu walikota/bupati. b. Magang Magang di tempat tertentu yang tidak memiliki orientasi politik, nantinya akan mempengaruhi seseorang ketika berhubungan dengan politik. Misalnya, seorang siswa yang aktif dalam organisasi sekolah siswa belajar megenal rapat, melakukan pemilihan ketua dan membuat suatu keputusan. Kegiatan tersebut akan membantu apabila siswa nantinya terjun langsung dalam dunia politik praktis. 103

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Format desain penelitian ini adalah tipe deskriptif kuantitatif. Penelitian dengan tipe ini dimasudkan untuk mendapatkan informasi suatu gejala yang ada, yaitu gejala yang terjadi saat penelitian sedang dilakukan. Menurut Suharsini dan Arikunto (2009), penelitian tipe deskriptif kuantitatif adalah dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan “apa adanya” tentang suatu variable, gejala atau keadaan. B. Ruang Lingkup dan Lokasi Penelitian Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah seputar peran sekolah dalam proses sosialisasi politik untuk menyukseskan pemilu 2019 dengan melakukan studi penelitian terhadap siswa di SMK Negeri 2 Wonosari. SMK Negeri 2 Wonosari beralamatkan di Jalan KH. Agus Salim, Ledoksari, Kepek,Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55813. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin baik hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif dari karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya (Sujana, 1992). Pada penelitian ini, populasi adalah keseluruhan siswa kelas XI di SMK Negeri 2 Wonosari yang berjumlah 473 siswa. 104

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja 2. Sampel Arikunto (2005) mengatakan bahwa sampel adalah bagian dari populasi. Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populsai. Selanjutnya jika subjeknya besar dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25%. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel sebanyak 100 (21%) dari 473 orang. D. Metode Pengumpulan Data Nasir (2003) mengatakan bahwa metode pengumpulan data merupakan alat-alat ukur yang diperlukan dalam melaksanakan penelitaian. Data yang dikumpulkan dapat berupa angka-angka, keterangan tertulis, informasi lisan, dan beragam fakta yang berkaitan dengan fokus penelitian yang akan diteliti. Dalam penelitian kali ini, penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data sebagai berikut: 1. Studi Kepustakaan Suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menggunakan dan mempelajari buku-buku, jurnal, atau media lain yang ada kaitannya dengan masalah karya tulis ini. 2. Interview (Wawancara) Metode pengumpulan data yang dapat dilakukan dengan bertatap muka dengan narasumber secara langsung ataupun melalui media online (whatsapp) untuk mencari tahu sebuah informasi yang diinginkan mengenai sebuah tema pembahasan. 105

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja 3. Angket (Questioner) Metode ini digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data dengan validitas yang mendekati keadaan sebenarnya untuk mencari tahu mengenai pemahaman politik dan sosialisasi politik di sekolah yang diisi oleh 100 sampel/responden dengan teknik sampel acak (random sampling). 4. Pengamatan Untuk mendapatkan suatu informasi, maka pengamatan juga penting untuk dilakukan guna mengetahui gerak-gerik berpola yang dilakukan objek penelitian selama masa penelitian dilakukan. E. Teknik Analisa Data Analisis data deskriptif kuantitatif adalah analisa data yang dapat dianalisis dengan nonstatistik maupun dengan statistik. Analisa data dengan teknik analisis deskriptif kuantitatif masih bersifat nonstatistik, dan kalaupun dikemukakan dengan angka-angka masih sangat sederhana yaitu frekuensi dan prosentase. Analisa statistik deskriptif merupakan statistik yang bertugas untuk mendeskripsikan atau member gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Statistik deskriptif sifatnya sangat sederhana dalam arti tidak menghitung dan tidak pula menggenerasikan hasil penelitian (Suharsini dan Arikunto, 2009). 106

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja BAB IV ANALISIS DATA C. Gambaran Umum Objek Penelitian SMK Negeri 2 Wonosari didirikan dibawah pimpinan Bapak R. Tjokroharjono pada tahun 1968 dengan nama STM Swasta. Kemudian pada tanggal 7 Februari 1975 diresmikan dengan nama SMK Negeri 2 Wonosari dengan dikuatkan SK Meteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 020/0/1975 dengan kepala sekolah bapak Subandi HK. Pada tahun ini, SMK Negeri 2 Wonosari memiliki 1424 jumlah siswa dengan total 45 rombongan belajar. Karakteristik siswa-siswi SMK Negeri 2 Wonosari sangat heterogen. Heterogenitas ini dapat dilihat dari ragam budya, agama, ras dan golongan karena siswanya yang tidak hanya datang dari lingkup kecamatan Wonosari. Kemudian heterogenitas ini yang menarik perhatian peneliti untuk mengkaji lebih lanjut mengenai SMK Negeri 2 Wonosari, terutama pada sektor pendidikan dan sosialisasi politik. D. Gambaran Responden Secara umum responden dalam penelitian ini dapat digambarkan bahwa responden sebanyak 100 siswa yang tersebar di kelas XI dan dikategorikan berdasarkan umur, jenis kelamin, dan agama, sebagaimana tersebut pada table berikut: 1. Respindonden Berdasarkan Umur Tabel 1. Responden Berdasarkan Umur No umur Jumlah Prosentase 1 15 Tahun 8 8% 107

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja 2 16 Tahun 27 27% 3 17 Tahun 63 63% 4 18 Tahun 2 2% Jumlah 100 100% (Sumber: Diolah dari identitas responden) Responden sebagian besar berusia 17 tahun yang menduduki urutan pertama dengan jumlah 63 (63%), disusul usia 16 tahun dengan jumlah 27 (27%) sedangkan responden berusia 15 tahun menempati posisi ketiga dangan jumlah 8 responden atau 8% jumlah data responden keseluruhan dan siswa berusia 18 tahun di posisi paling akhir dengan jumlah 2 responden atau 2% jumlah data responden keseluruhan. Jika responden sudah berusia 17 tahun ke atas pada tanggal 17 April 2019, maka responden tersebut sudah dapat menyalurkan hak suaranya pada pemilu serentak. Berdasarkan pada hasil diatas, sebagian besar responden sudah dapat menyalurkan hak suaranya. 2. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 2. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah Prosentase 1 Laki-Laki 74 74% 2 Perempuan 26 26% Jumlah 100 100% 108

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja (Sumber: Diolah dari data responden) Komposisi jenis kelamin responden didominasi laki-laki dengan jumlah 74 siswa atau 74%, sedangkan jumlah responden perempuan sebanyak 26 atau 26%. Hal ini tidak jauh berbeda dengan data keseluruhan siswa kelas XI dengan jumlah 473 siswa, 350 siswa laki-laki dan 123 siswa perempuan. 3. Responden Berdasarkan Agama Tabel 3. Responden Berdasarkan Agama No Agama Jumlah Prosentase 1 Islam 89 89% 2 Kristen 8 8% 3 Katholik 3 3% 4 Hindu 0 0% 5 Budha 0 0% Jumlah 100 100% (Sumber: Diolah dari identitas responden) Mayoritas responden dalam penelitian ini memang beragama islam dengan jumlah 89 siswa (89%), beragama Kristen 8 (8%), dan beragama katholik sebanyak 3 siswa atau 3% dari jumlah responden. Penelitian secara acak (random sampling) ini tidak berdasarkan agama, dengan demikian maka peneliti tidak bermaksud mendiskriminasi atau membeda-bedakan agama. E. Analisis Data 109

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja 1. Sosialisasi Politik a. Mendiskusikan pelajaran terkait politik Tabel 4. Mendiskusikan Pelajaran Terkait Politik No Jawaban Frekuensi Prosentase 1 Sering 28 28% 2 Kadang- 67 67% kandang 5 5% 3 Tidak Pernah Jumlah 100 100% (Sumber: Diolah dari questioner) Diskusi permasalahan politik ini biasanya terdapat pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Sekolah sebagai agen sosialisasi politik memiliki peran penting dalam memberikan pengetahuan politik bagi siswa. Jika dilihat dari tabel diatas ternyata terdapat 28 siswa atau 28% responden yang sangat suka membahas hal-hal yang bersentuhan dengan politik sehingga dalam suatu kesempatan diskusi, siswa ini akan sangat baik dalam mengangkat isu-isu politik terkini dan membahasnya. Akan tetapi terdapat 67 siswa atau sebesar 67% responden hanya kadang-kadang membahas hal yang menyangkut politik, namun ini masih lebih baik dibanding dengan siswa yang sama sekali tidak pernah berdiskusi perkara politik yaitu sebanyak 5 siswa atau 5% dari jumlah responden keseluruhan. b. Tingkat Aktivitas Organisasi di Sekolah Tabel 5. Tingkat Aktivitas Organisasi Sekolah 110

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja No Jawaban Frekuensi Prosentase 1 Sering 77 77% 2 Kadang- 18 18% kadang 3 Tidak pernah 5 5% Jumlah 100 100% (Sumber: Diolah dari questioner) Kiranya sangat menggembirakan bahwa 77 (77%) responden memberikan penilaian yang baik dengan sering mengikuti organisasi di sekolah, artinya bahwa organisasi di sekolah memberikan pengalaman yang sangat baik bagi pembentukan karakter siswa sebagai warga negara. Sementara 18% atau 18 siswa memberi penilaian cukup baik, yang artinya kelompok ini belum terlalu merasakan manfaat berorganisasi. Sedangkan 5 siswa atau 5% data responden tidak pernah ikut dalam organisasi sekolah. c. Menganalisis dan Mengkritisi Berita Politik Tabel 6. Menganalisis dan Mengkritisi Berita Politik No Jawaban Frekuensi Prosentase 1 Sering 28 28% 2 Kadang- 63 63% kadang 9 9% 3 Tidak pernah Jumlah 100 100% (Sumber: Diolah dari questioner) 111

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja Kemampuan untuk menganalisa dan mengkritisi berita politik sudah cukup baik, ini terbukti dengan adanya 28 (28%) responden sering menganalisa dan menkritisi berita politik. Sedangkan yang kadang-kadang lebih banyak jumlahnya yaitu sebesar 63 (63%) responden dan yang tidak pernah sebanyak 9 (9%) responden. Bagi siswa, pencapaian ini sudah sangat baik mengenai pemahaman politik, karena sudah memiliki kemampuan untuk menganalisa bahkan sudah ada kemampuan dan keberanian untuk mengkritisi. 2. Pembelajaran Politik a. Memahami tentang cara memilih sebagai pemilih pemula dalam pemilu 2019 Tabel 7. Memahami Tentang Cara Memilih Sebagai Pemilih Pemula Pemilu 2019 No Jawaban Frekuensi Prosentase 1 Baik 81 81% 2 Cukup baik 12 12% 3 Kurang baik 7 7% Jumlah 100 100% (Sumber: Diolah dari Questioner) Hasil dari pembelajaran politik tentang cara memilih dalam pemilu ternyata sangat baik, dari 100 responden 81 (81%) siswa memahami dengan baik cara memilih sebagai 112

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja pemilih pemula pemilu 2019. Cukup baik dalam memahami cara memilih sebanyak 12 (12%) siswa, sedangkan 7 siswa atau (7%) jumlah responden yang kurang baik memahami cara memilih sebagai pemilih pemula pemilu 2019. Siswa mayoritas memiliki keinginan kuat untuk menyalurkan hak suaranya di pemilu 2019 sebagai pemilu pertama dalam suatu pesta demokrasi regional. Potensi ini perlu diberikan sosialisasi yang baik karena sifat pemilih pemula yang masih labil dan emosional. Sosialisasi ini berguna untuk meminimalisir terjadinya pelanggaran seperti money politic yang menjadi permasalahan besar bagi pesta demokrasi di Indonesia. b. Memiliki informasi perkembangan politik di indonesia Tabel 8. Memiliki Informasi Perkembangan Politik di Indonesia No Jawaban Frekuensi Prosentase 1 Baik 27 27% 2 Cukup baik 64 64% 3 Kurang baik 9 9% Jumlah 100 100% (Sumber: Diolah dari Questioner) Pada penelitian ini hanya 27 siswa atau (27%) yang memiliki informasi perkembangan 113

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja politik dengan baik. Pada tingkat yang cukup ditunjukkan dengan 64 siswa (64%) responden dan pada tingkat kurang baik dalam memiliki informasi perkembangan politik di Indonesia sebesar (9%) atau 9 responden. Hal ini masih dianggap wajar karena hanya sedikit responden yang kurang dalam memiliki informasi perkembangan politik, mengingat siswa atau kawula muda umumnya bersikap kurang peduli dengan perkembangan politik karena merasa belum cukup umur. F. Proses Sosialisasi Politik di SMK Negeri 2 Wonosari Proses sosialisasi politik berjalan terus menerus selama hidup seseorang yang diawali dari masa kanak- kanak dalam lingkungan keluarga. Setelah anak melewati usia sekolah maka proses sosialisasi akan dilanjutkan oleh sekolah. Sekolah sebagai lembaga yang membantu lingkungan keluarga, maka sekolah bertugas mendidik, mengajar, memperbaiki serta memperhalus tingkah laku. Sementara dalam perkembangan kepribadian anak didik, sekolah meiliki peran penting dengan melalui kurikulum pendidikan yang disusun dan dikembangkan berdasarkan karakteristik sekolah. Sekolah merupakan salah satu tempat untuk mendapatkan pendidikan-pendidikan yang tidak diperoleh dari keluarga. SMK Negeri 2 Wonosari adalah salah satu institusi pendidikan yang menekankan pada kepentingan masa depan siswanya. Di dalam pendidikan politik, bentuk sosialisasi yang diberikan kepada siswa secara garis besar adalah sebagai berikut: 114

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja 1. Diskusi dan Pendidikan Kewarganegaraan Kegiatan pembelajaran untuk menggali kesadaran politik, berdiskusi tentang peran dan fungsi partai politik dan memahami norma maupun simbol politik. Inovasi dan kreativitas siswa dalam hal ini sangat dituntut untuk dapat bersaing, bersaing bahkan bertanding dengan organisasi politik lainnya. Presentasi tentang partai kecil yang dibuat dengan simulasi kemudian menjadi media berargumentasi serta memaparkan visi dan misi, hal ini tentunya sangat berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan siswa mengenai budaya politik. 2. Dorongan untuk Berorganisasi Magang atau keterlibatan siswa pada organisasi yang berada di sekolah seperti OSIS, MPK, ROHIS, dan PMR merupakan aktifitas non politik yang diharapkan dapat mempengaruhi siswa ketika dirinya berhubungan dengan politik secara langsung. Siswa yang ikut dalam organisasi akan belajar mengenal rapat, voting, berdebat atau berargumen dan membuat keputusan. Kegiatan ini sangat membantu manakala siswa nanti benar- benar terjun dala dunia politik praktis. Hal ini pula yang dapat menjadikan potensi pelajar sebagai faktor kesuksesan pemilu 2019, karena dengan belajar persoalan politik mereka akan mampu menjadi masyarakat yang paham bagaimana memilih pemimpin yang baik di masa yang akan datang serta menjadi masyarakat yang memiliki budaya politik berkemajuan. 115

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja G. Hasil Sosialisasi Politik di SMK Negeri 2 Wonosari Hasil yang diperoleh melalui proses sosialisasi politik yang dilakukan di SMK Negeri 2 Wonosari dapat memberi pemahaman dan pengalaman serta membentuk siswa menjadi warga yang cerdas, kritis, analitis, dan partisipatif. Berdasarkan dari hasil penelitian, sikap demokratis yang ditunjukkan dari hasil sosialisasi politik mendidik siswa menjadi adaptif dan kreatif dala bermasyarakat dan bernegara. Secara umum hasil yang ditunjukkan setelah adanya sosialisasi politik di SMK Negeri 2 Wonosari adalah sebagai berikut: 1. Menjunjung Nilai Persaudaraan Nilai persaudaraan ditunjukkan dengan sikap menghargai sesama teman baik di dalam organisasi ataupun di ruang kelas yang ditandai dengan minimnya nilai dikriminasi antar teman. 2. Mengedepankan Sikap Toleransi Toleransi dapat diartikan sebagai sikap menerima akan hal yang diutarakan oleh orang lain atau perbedaan yang dimiiki orang lain. Jika toleransi menghasilkan adanya tatacara pergaulan yang dinamis antar kelompok siswa yang berbeda- beda, maka hasil itu sipahami sebagai hikmah atau manfaat dan pelaksanaan ajaran yang benar. 3. Berpikir Kritis Kedewasaan dalam berpikir serta tanggung jawab adalah cerminan dalam menjaga nilai-nilai kebebasan. Siswa berhak melakukan apa saja secara merdeka dalam menyampaikan pendapat, berserikat, berkumpul serta mempublikasi karya siswa lain untuk melakukan hal yang sama. Sikap 116

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja kritis dalam berpikir termasuk nilai yang harus ditingkatkan dengan menambah kepekaan terhadap situasi politik, tajam dalam mengevaluasi dan tepat dalam mengantisipasi. 4. Menjunjung Tinggi Solidaritas Solidaritas merupakan perekat demokrasi agar tidak jatuh ke dalam perpecahan akibat mengutamakan kebebasan probadi. Kebersamaan yang dibangun oleh siswa sangat bernilai positif apabila dilihat dari hasil penelitian yang menunjukkan kebersamaan atau setia kawan sangat dijunjung tinggi untuk menghindari ketidakpedulian terhadap siswa lain dan untuk menjauhkan dari sifat egois yang berlebihan. 5. Pendewasaan Individu Hasil yang sangat memuaskan ketika siswa mampu beradaptasi dengan lingkungan dan mendewasakan diri melalui organisasi. Sikap yang baik dalam memimpin, bertutur dengan sopan, dam mengembangkan potensi dalam diri secara maksimal dan diimplementasikan secara langsung dengan teman sebaya ini menjadi proses pendewasaan alami yang dihasilkan dari sosialisasi politik tidak langsung melalui organisasi. Keberagaman atau pluralisme tidak menghalangi siswa untuk berkumpul dan bekerja sama. Hal ini sering diwujudkan dalam kegiatan siswa yang beraneka ragam. Selain itu organisasi mengajarkan siswa untuk berlaku jujur, adil, dan terbuka kepada sesama. 117

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja Hasil inilah yang diharapkan mampu menjadikan siswa memahami persoalan politik yang mengedepankan demokrasi. Turut aktif dalam mencari penyelesaian isu-isu politik dalam rangka menyukseskan pemilu 2019 dengan segala aspek yang diperhatikan. Dengan segala potensi yang ada, pelajar diharuskan untuk mampu membawa kemajuan bagi dunia perpolitkan di Indonesia. 118

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja BAB V PENUTUP D. Kesimpulan Sosialisasi politik merupakan salah satu cara dqalam mengembangkan dan menginformasikan politik, maka fungsi yang paling mendasar dari sosilaisasi politik ini adalah memberikan pengetahuan pembelajaran kepada masyarakat agar mereka mengetahui dan memahami secara benar tentang apa yang ada dalam politik. Proses sosialisasi politik yang dilakukan di SMK negeri 2 Wonosari selain melalui proses sosialisasi politik langsung juga menggunakan sosialisasi politik secara tidak langsung. Sosialisasi secara langsung lebih banyak dilakukan saat pembelajata pendidikan kewarganegaraan dengan mengangkat isu-isu politik dan membahasnya di dalam kelas, sedangkan sosialisasi secara tidak langsung dilakukan saat siswa sedang aktif dalam organisasi, yang mana menjadi media belajar mengenai rapat, menentukan keputusan, berargumen, dan lain sebagainya yang akan berguna apabila siswa masuk dalam dunia politik di masa depan. Hasil dari sosialisasi politik di SMK Negeri 2 Wonosari dinilai sangat bagus dalam membentuk karakter siswanya. Secara umum hasil sosialisasi tersebut dapat dilihat melalui perlembangan siswa dalam 5 hal, yaitu : 1) tingginya nilai persaudaraan, 2) mengedepankan sikap toleransi, 3) mempu berpikir kritis, 4) menjunjung tinggi solidaritas, dan 5) mendewasakan individu siswa. Hasil inilah yang jelas 119

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja terlihat pada siswa setelah menerima sosialisasi politik yang cukup dari sekolah. Oleh kerena itu hasil sosialisasi politik yang dilakukan di SMK Negeri 2 Wonosari diharapkan dapat mempengaruhi siswa agar menjadi memiliki karakter dan menjunjung tinggi nilai dan norma serta menjadi siswa yang memiliki sikap demokratis dalam rangka turut menyukseskan pemilu serentak 2019. E. Saran Sesuai dengan teori yang ada bahwa sekolah adalah sebagai agen sosialisasi politik yang harus mampu melahirkan generasi yang cerdas intelektual dan emosiaonal serta memiliki keterampilan kewarganegaraan. SMK Negeri 2 Wonosari telah mengambil inisatif dengan merumuskan kebijakan yang berdampak positif dalam pengembangan budaya politik pada siswa. Dalam membentuk generasi muda yang terampil ini harus mendapat dukungan berbagai pihak pemangku kepentingan bersama mengambil peran guna wujudkan generasi baru yang akan menjadi pengemban amanah sebagai pewaris keberlangsungan bangsa Indonesia di sektor politik. Pemerintah Gunungkidul, dalam hal ini Badan KESBANGPOL memiliki tugas segagai pelayan masyarakat harus mengambil peran yang bersinergi dengan program sekolah yang berkaitan pendidikan politik remaja secara berkelanjutan. Salah satunya adalah diadakannya lomba karya tulis ilmiah yang harus terus ditingkatkan untuk memantau sejauh mana pengetahuan politik siswa di Gunungkidul. Demikian juga KPUD Gunungkidul sebagai penyelenggara pemiliu 120

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja harus meningkatkan program sosialisasi pemili di sekolah walaupun hanya dilaksanakan setiap menjelang pelaksanaan pemilihan, mengingat potensi pemilih pemula yang perlu mendapat perhatian yang besar guna menyukseskan pemilu serentak 2019. F. Keterbatasan Penelitian Ibarat kata tidak ada gading yang tak retak, penelitian ini tentu saja memiliki banuak kelemahan dan keterbatasan didalamnya, walaupun peneliti sudah memaksimalkan untuk mengungkap hasil penelitiannya. Penelitian ini kurang mempresentasikan keseluruhan hasil penelitian karena keterbatasan pemikiran dan keterbatasan jumlah halaman penyusunan karya tulis ini yang telah diatur oleh panitia yaitu maksimal 20 halaman. Kelemahan yang terdapat dalam penyusunan ini diharapkan menjadi masukan dan pertimbangan positif bagi penulis agar lebih baik pada penelitian yang akan datang. 121

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja 122

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja “El-Inc Machine Teknologi Pengubah Sampah Plastik Menjadi Bahan Bakar Alternatif” Abstrak Sampah dan krisis energi adalah dua masalah yang sangat vital di Indonesia. Pertambahan penduduk berbanding lurus dengan meningkatnya jumlah sampah di TPS dan TPA yang menyebabkan negara Indonesia saat ini menjadi negara penyumbang sampah ke laut terbesar ke-2 di dunia, sedangkan ketersediaan energi berbanding terbalik dengan jumlah penduduk. Oleh karena itu, pengembangan teknologi terbaru untuk menemukan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan perlu digalakkan. Tujuan utama penelitian dan penulisan karya tulis ini adalah untuk mengembangkan alat konversi sampah dengan teknologi terbaru untuk memanfaatkan limbah plastik sebagai sumber energi alternatif. Hasil dari penelitian ini adalah terciptanya alat atau prototype, sebuah alat yang bernama El-Inc Machine dengan kemampuan mengkonversi segala jenis plastik menjadi energi alternatif berupa bahan bakar minyak yang dapat digunakan sebagai bahan bakar diesel, mesin-mesin pabrik dan kendaraan bermotor. Prototype ini bekerja dengan thermal cracking process (proses perengkahan termal). Proses tersebut digunakan untuk melelehkan plastik dengan suhu tinggi sehingga menghasilkan uap, dan selanjutnya uap tersebut dikondensasi untuk menghasilkan minyak yang dapat digunakan sebagai energi alternatif. Penulis berharap prototype ini dapat 123

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja dimanfaatkan oleh masyarakat luas dan terkhusus masyarakat di Kabupaten Gunungkidul, sehingga sampah plastik tidak lagi menjadi penyebab permasalahan bagi lingkungan, namun dapat bermanfaat bagi kehidupan. Kata kunci: el-inc machine, plastik, prototype, sampah, thermal cracking process. 124

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Energi merupakan kebutuhan dasar manusia, yang akan terus meningkat sejalan dengan tingkat kehidupannya. Bahan bakar minyak (BBM) merupakan kebutuhan utama dalam memenuhi konsumsi energi nasional. Kondisi tersebut terjadi akibat kebijakan subsidi masa lalu terhadap bahan bakar minyak dalam upaya memacu percepatan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat Indonesia. Suatu kenyataan yang tidak dapat dihindari bahwa produksi minyak bumi negara Indonesia mengalami banyak penurunan akibat menipisnya cadangan minyak bumi di wilayah Indonesia secara alamiah. Menurunnya produksi minyak mentah dan melambungnya harga minyak mentah dunia saat ini sangat berpengaruh terhadap kemampuan anggaran pembangunan. Hingga saat ini, bahan bakar minyak di Indonesia masih disubsidi oleh negara melalui APBN, sehingga menjadi beban yang sangat berat bagi pemerintah. Untuk memecahkan permasalahan tersebut, pihak pemerintah terus berupaya mengatasi ketergantungan terhadap bahan bakar dari minyak bumi, dengan mencari dan terus mengembangkan sumber energi lain yang murah dan mudah didapat. Di sisi lain, masalah yang menjadi sumber perhatian utama di Indonesia yaitu masalah sampah. Sampah dibagi menjadi dua, yaitu sampah organik dan sampah non 125

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja organik. Sebagai contoh sampah non organik adalah sampah plastik. Plastik merupakan salah satu jenis polimer yang bahan dasarnya secara umum adalah polipropelina (PP), polietilena (PE), polistirena (PS), high density polyethylene (HDPE), dan poli vinilklorida (PVC). Plastik hingga saat ini masih menjadi bahan yang banyak digunakan oleh kalangan industri maupun rumahan. Penggunaan plastik yang sangat tinggi mengakibatkan terjadinya penumpukan sampah plastik yang merupakan bahan yang tidak mudah diuraikan oleh mikroorganisme. Selain dengan segala kelebihan yang dimiliki, limbah sampah plastik ini banyak menimbulkan masalah bagi lingkungan. Penyebabnya adalah sifat plastik yang tidak dapat terurai dalam tanah. Untuk memecahkan masalah tersebut, para pakar lingkungan dan ilmuwan dari berbagai bidang telah melakukan banyak penelitian dan tindakan. Salah satu contoh tindakan tersebut adalah mendaur ulang limbah plastik di kalangan masyarakat. Namun, proses mendaur ulang lim1bah plastik ini tidak terlalu efektif dan tidak membawa banyak perubahan secara signifikan dalam pelestarian lingkungan. Sampah plastik menjadi perhatian utama karena bahan plastik tersebut tidak mudah terurai dan memerlukan waktu selama puluhan tahun untuk terurai secara alami di dalam tanah. Untuk mengatasi hal tersebut alternatif yang sesuai adalah membuat sebuah desain prototype bernama El-Inc Machine yang mampu mengolah sampah plastik dengan Thermal Cracking Process (proses 126

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja perengkahan termal). Thermal cracking proses ini adalah proses perengkahan suatu bahan dengan suhu tinggi untuk mendapatkan fraksi minyak bumi yang kemudian dapat digunakan sebagai bahan bakar. B. Identifikasi Masalah Atas dasar penentuan latar belakang masalah tersebut, maka penulis -dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Minyak bumi semakin menipis sehingga perlu adanya alternatif bahan bakar. 2. BBM menjadi beban negara. 3. Sampah plastik semakin meningkat karena adanya industri yang semakin berkembang. 4. Proses daur ulang sampah yang belum efektif. C. Batasan Masalah Mengingat pembahasan mengenai limbah plastik dan prototype El-Inc Machine sangatlah luas, maka pada pembahasan kail ini akan dibatasi seputar menipisanya minyak bumi yang kian menipis sehingga perlu adanya alternatif bahan bakar dan semakin meningkatnya jumlah sampah plastik yang mencemari lingkungan. D. Rumusan Masalah Atas dasar penentuan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana cara mengolah sampah plastik menjadi bahan bakar alternatif? 127

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja 2. Bagaimana cara membuat El-Inch Machine alat pengolah sampah plastik menjadi bahan bakar alternatif? 3. Apa kelebihan dari El-Inch Machine? 4. Apa dampak positif dari penggunaan El-Inch Machine? E. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan untuk dapat memenuhi tujuan-tujuan yang dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Secara terperinci, tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui cara pengolahan sampah plastik menjadi bahan bakar alternatif. 2. Untuk membuat alat pengolah sampah plastik menjadi bahan bakar alternatif. 3. Untuk mengetahui kelebihan El-Inch Machine. 4. Untuk mengetahui dampak positif penggunaan El-Inch Machine. F. Manfaat Penelitian Berikut adalah beberapa manfaat yang didapat dari penelitian yang telah dilakukan: 1. Sebagai alternatif pengolahan sampah plastik. 2. Manfaat penelitian untuk kepentingan lomba karya tulis ilmiah yang diharapkan dapat menjadi penilaian yang baik bagi penulis. 3. Manfaat penelitian sebagai bahan belajar bagi penulis agar memiliki pengalaman, pengetahuan, dan pemahaman mengenai penulisan karya tulis ilmiah. 128

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja 4. Manfaat penelitian sebagai penambah wawasan bagi para pembaca tentang El-Inc Machine teknologi pengubah sampah plastik menjadi bahan bakar alternatif. G. Metode Pengumpulan Data Sesuai dengan sumber data serta maksud dan tujuan penyusunan karya tulis ilmiah ini maka dalam pengumpulan data, penulis menggunakan metode sebagai berikut: 1. Studi Kepustakaan Suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menggunakan dan mempelajari buku-buku, internet, atau media lain yang ada hubungannya dengan masalah karya tulis ilmiah ini 2. Penelitian Lapangan Suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan observasi terhadap keadaan yang sedang terjadi di lingkungan secara langsung dan mengkaji lebih lanjut untuk dapat menemukan permasalahan yang ada serta mencari penyelesaian atas masalah tersebut. H. Sistematika Penulisan Guna ,memberikan gambaran penulisan mengenai karya tulis ilmiah ini, maka penulis memaparkan sistematika penulisan sebagai berikut: 1. Bab I. Pendahuluan Pada bagian pendahuluan ini berisi gambaran tentang isi karya tulis secara menyeluruh, sehingga pembaca dapat 129

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja memperoleh informasi singkat dan tertarik untuk membaca lebih lanjut. Di dalam bagian pendahuluan ini memaparkan tentang identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode pengumpulan data, dan sistematika penulisan. 2. Bab II. Tinjauan Pustaka Pada bab ini, terdapat informasi mengenai landasan teori dan konsep-konsep yang relevan dengan masalah yang dikaji serta uraian pemecahan masalah yang sudah pernah dilakukan. 3. Bab III. Metode Penelitian Bagian ini berisikan alur penelitian, jadwal penelitian, skema alat dan cara kerja alat atau prototype El-Inc Machine yang dibahas. 4. Bab IV. Hasil dan Pembahasan Berisi tentang hasil yang didapatkan setelah melakukan penelitian serta pembahasan mengenai El-Inc Machine secara terperinci mulai dari prototype, kelebihan dan kekurangan prototype El-Inc Machine hingga analisa dampak penggunaan prototype terhadap aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. 5. Bab V. Penutup 130

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja Isinya merupakan kesimpulan dari pembahsan yang merupakan jawaban terhadap masalah yang dihadapi serta dilengkapi saran-saran dari peneliti yang didasarkan dari hasil penelitian sehingga dapat dikembangkan dengan lebih baik. 131

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sampah Permasalahan lingkungan saat ini ada di berbagai tempat. Permasalahan tersebut menyangkut pencemaran baik tanah, air, udara, dan suara. Pencemaran tersebut diakibatkan oleh aktifitas manusia. Misal pencemaran tanah, banyaknya sampah yang tertimbun di tempat sampah, apabila tidak ditangani dengan baik maka akan menurunkan kesehatan masyarakat dan merusak kualitas lingkungan. Sampah adalah limbah yang bersifat padat terdiri dari zat organik dan zat anorganik yang dianggap tidak berguna dan harus dikelola agar tidak embahayakan lingkungan dan melindungi investasi pembangunan (Sri Subekti, 2009). Sampah adalah istilah umum yang sering digunakan untuk menyatakan limbah padat. Sampah adalah sisa-sisa bahan yang mengalami perlakuan, baik karena telah diambil bagian utamanya, karena telah melalui proses pengolahan, atau sudah tidak memiliki manfaat yang ditinjau dari segi sosial ekonomi, dan dari segi lingkungan dapat menyebabkan pencemaran atau gangguan terhadap lingkungan kidup. Sampah adalah bagan yang terbuang atau dibuang dari hasil aktifitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomi (Anonim, 1996). 132

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja B. Mengenal Plastik Lebih Jauh dalam Kehidupan 1. Pengertian Plastik Plastik adalah polimer rantai panjang dari atom yang mengikat satu sama lain, rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang atau “monomer”. Istilah plastik mencakup produk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik, namun ada beberapa polimer alami yang termasuk plastik. Plastik terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performa atau ekonomi (Azizah, 2004). Material plastik pertama kali ditemukan pada tahun 1850-an oleh seorang berkebangsaan Inggris bernama Alexander Parkes melalui banyak penelitian, tenaga kerja, dan penyelidikan sehingga dihasilkan substansi yang keras dan tahan air yang kemudian dpiapmateernaknaninptaedrana1s8i6o5n9a. lPabdeastaarhudni 1869 di London yang dikunjungi oleh sekitar 6 juta orang, Parkes mendapat medali perunggu atas pameran material yang dinamainya Parkesine yaitu material yang berasal dari selulosa (Brydson, 1999). Plastik sering kita jumpai di lingkungan sekitar. Plastik adalah bahan pengemas yang mudah digunakan, biasanya plastik digunakan untuk mengemas makanan atau minuman, namun plastik juga dapat digunakan sebagai pelapis berbagai jenis 133

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja barang. Mulai dari Hand Phone, TV, kulkas, plastik laminating, bodi laptop alat-alat kemiliteran hingga pestisida. Bahan plastik ini memiliki kandungan atau bahan kimia berbahaya, namun memiliki tingkatan yang beragam. Masing-masing jenis plastik mempunyai tingkat yang berbeda tergantung bahan penyusunnya, jenis makanan yang dibungkus (asam, berlemak), lama kontak dan suhu makanan saat disimpan (Anonim, 2008). 2. Jenis-jenis plastik Berikut adalah tabel jenis-jenis plastik: Tabel 1. Jenis-Jenis Plastik (Sumber: Lampiran kode BPOM) 134

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja C. Inchinerator Berikut adalah gambar Inchinerator (alat pembakaran sampah) yang sering digunakan: Gambar 1. Inchinerator Sampah (Sumber:Doc.Google) Inchinerator adalah tungku pembakaran untuk mengolah limbah padat, yang mengkonversi limbah padat (sampah) menjadi materi gas, dan abu, (bottom ash dan fly ash). Inchinerator merupakan alat penghancur atau pemusnah limbah melalui pembakaran suatu sistem yang terkontrol dan terisolir dari lingkungan sekitar. Insinerasi material sampah mengubah sampah menjadi abu, gas sisa pembakaran, partikulat dan panas. Patrick (1980) dalam Arif Budiman (2001) menyatakan bahwa incinerator adalah alat yang digunakan untuk proses pembakaran sampah. Alat 135

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja ini berfungsi untuk mengubah bentuk sampah menjadi lebih kecil dan praktis serta menghasilkan sisa pembakaran yang steril sehinga dapat dibuang langsung ke tanah. D.Pirolisis (Thermal Cracking Process) Pirolisis adalah proses dekomposisi suatu bahan pada suhu tinggi tanpa adanya udara atau dengan udara terbatas. Proses dekomposisi pada pirolisis ini juga sering disebut dengan devolatilisasi. Produk utama dari pirolisis yang dapat dihasilkan adalah arang ( char), minyak, dan gas. Arang yang terbentuk dapat digunakan untuk bahan bakar ataupun digunakan sebagai karbon aktif. Sedangkan minyak dan gas yang terbentuk dapat dibakar secara langsung (A.S Chaurasia, B.V Babu, 2005) Pirolisis plastik yang pernah dilakukan oleh Purwanti adalah dari 100 gram kantung plastik yang diolah pada suhu 4000c dalam waktu 2 jam, diperoleh cairan mirip minyak bumi sekitar 75 gram (Purwanti Ani dan Sumarni, 2008). E. Pengertian El-Inc Machine El-Inc Machine adalah alat pengubah sampah pastik menjadi bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. Nama “El-Inc Machine” adalah singkatan dari Electronic Inchinerator Machine atau dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai “Mesin Incinerasi Elektronik” karena alat ini adalah hasil modifikasi dari inchinerator sampah konvensional yang sudah sering digunakan, namun dimodifikasi dengan sistem dan metode pembakaran yang lebih ramah lingkungan, yaitu 136

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja dengan menggunakan tenaga listrik. Inchinerator konvensional sebelum dimodifikasi, masih mengandalkan bahan bakar minyak dalam penggunaannya sehingga menghasilkan polutan yang mencemari udara. Biasanya inchinerator sampah konvensional digunakan untuk membakar sampah dengan tujuan memusnahkan sampah dari lingkungan, baik organik maupun non organik yang dianggap tidak dapat dimanfaatkan kembali. Berbeda dengan El-Inc Macine yang digunakan untuk membakar sampah plastik tidak hanya agar sampah dapat dimusnahkan, namun lebih diambil manfaatnya yaitu mengkonversi limbah atau sampah plastik menjadi bahan bakar alternatif. Cara kerja El-Inc Machine dalam mengkonversi limbah plastik dilakukan dengan metode thermal cracking process yang tidak menimbulkan kepulan asap yang akan merusak kualitas udara. Selain itu, hasil dari konversi minyak thermal cracking process atau minyak pirolisis dapat dimanfaatkan untuk bahan bakar pembangkit listrik (diessel), mesin-mesin pabrik, dan bahkan kendaraan bermotor. 137

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja BAB III METODE PENELITIAN A. Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah berdasarkan hasil praktek secara langsung dan berdasar pada literatur yang sudah ada lalu dikembangkan. 1. Alur Penelitian Berikut adalah alur penelitian yang dilaksanakan: Penentuan Survey dan Rancangan Ide Observasi Alat Kesimpulan Analisis Prototype dan Saran Hasil Production Gambar 2. Alur Penelitian (Sumber:Dok.Peneliti 2019) 2. Jadwal Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama lebih kurang satu bulan, yakni dari tanggal 1-28 Maret 2019. Berikut 138

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja adalah tabel jadwal penelitian yang dilaksanakan: Tabel 2. Jadwal Penelitian No Kegiatan Minggu 1234 1 Penentuan tema dan ide 2 Pembuatan desain prototype 3 Perakitan prototype 4 Uji prototype 5 Analisa dan perbaikan desain 6 Penyusunan karya tulis Alat dan Bahan Berikut ini adalah alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian El-Inch Machine: Tabel 3. Alat dan Bahan No Nama Barang Qty Harga 1 Plat Baja 1x1 1 Rp. 200.000 Meter ketebalan 1 Rp. 35.000 3mm sebagai bahan dasar tabung 2 AC Dimmer 3 Pipa Aluminium 1 Rp. 10.000 4 Kabel Nikelin Meter Rp. 56.000 8 Meter 139

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja 5 Selang 2 Rp. 4.000 6 Plastic Steel Meter Rp. 15.000 1 Rp. 4.000 Rp. 28.000 7 Skrup ukuran 10 8 Biji Rp. 10.000 Rp. 2.000 mm Rp. 4.000 Rp. 368.000 8 Pylox 1 9 Kabel listrik 4 10 Isolasi Meter 1 11 Stop Contact 1 Total 140

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja B. Tahapan Penelitian 1. Pembuatan Skema Prototype Prototype ini adalah inovasi yang digunakan untuk mengkonversi limbah plastik menjadi bahan bakar alternatif dengan sistem api tertutup (pemanas elektrik). Berikut adalah skema prototype El-Inch Machine: Gambar 3. Skema Prototype (Sumber: Dok. Peneliti 2019) a. Alat dan bahan yang dibutuhkan: 1) Elemen pemanas (Electric Burner) 2) Steker (colokan listrik) 3) Kabel 4) Stop Contact 5) Dua tabung sebagai tabung pembakaran (burning chamber) dan tabung kondensor (space condentation) 6) Pipa alumunium 141

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja 7) Wadah (media sebagai tempat pengumpulan minyak hasil pirolisis, dapat berupa bejana atau gelas) 8) Plastik (segala jenis) 9) Air (sebagai pendingin alami dalam proses kondensasi) b. Langkah kerja 1) Masukkan limbah plastik kedalam burning camber 2) Nyalakan elemen pemanas untuk melelehkan plastik 3) Waktu yang dibutuhkan untuk memanaskan plastik tergantung ketebalan tabung dan suhu elemen 4) Tahap kondensasi akan terjadi saat gas hasil pirolisis melewati pipa di dalam space condentation yang terisi air sebagai kondensor 5) Setelah gas melewati proses kondensasi maka akan terbentuk cairan minyak yang ditampung dalam wadah. 142


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook