Important Announcement
PubHTML5 Scheduled Server Maintenance on (GMT) Sunday, June 26th, 2:00 am - 8:00 am.
PubHTML5 site will be inoperative during the times indicated!

Home Explore Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja

Published by YAZEER ABDAD, 2022-08-11 09:08:51

Description: Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja

Search

Read the Text Version

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja 4 Agama Islam Islam Islam Islam Isla m 5 Fandom Exo-L Elf Elf iKonic Elf 6 Lama 5 Tahun 7 Tahun 6 Tahun 3 Tahun 5 Tahu menjadi n k-popers (Sumber: Data Peneliti 2019) Tabel diatas merupakan gambaran subjek penelitian yang dipilih dan dinilai sudah memenuhi kriteria yang ditetapkan dalam penelitian. Dan berikut adalah table profil key informan penelitian: Tabel 2. Profil Key Informan No Keterangan Key Informan 1 Key Informan 2 1 Nama Team Man Team Buk 2 Usia 20 Tahun 20 Tahun 3 Agama Islam Islam 4 Jenis Kelamin Perempuan Perempuan 5 Pekerjaan Mahasiswa Mahasiswa 6 Kunci Subjek Kim, Jong-Un Jae-In, dan Lee dan Moon Min Hoa (Sumber: Data Peneliti 2019) Semua identitas yang disajikan di atas adalah data asli kecuali nama. Semua nama yang tertera di atas adalah nama samaran yang bertujuan untuk mengamankan identitas asli subjek dan key informan. 43

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja Berikut adalah display data yang diperoleh dari hasil penelitian yang berjudul Pengaruh K-Pop Terhadap Kontrol Diri Mahasiswa : 1. Subjek Kim Tabel 3. Display Pengamatan Subjek Kim NO Indikator Jawaban Iya Tidak 1 Subjek marah ketika ada seseorang yang menyindir atau mengejek idolanya 2 Subjek histeris saat mendapat informasi terkait idolanya di tempat umum 3 Subjek mengabaikan teman saat fokus pada informasi idolanya 4 Subjek sering membicarakan idolanya dengan teman 5 Subjek memakai atribut k-pop 6 Subjek selalu menyempatakan untuk update informasi seputar idolanya 7 Subjek selalu membawa barang- barang ciri khas Korea kemanapun 8 Subjek mengabaikan dosen ataupun orang lain saat sedang di kelas 9 Subjek sering menunda tugas untuk mengikuti event k-pop yang ada 10 Subjek sering berkumpul dengan sesama fanbase (Sumber: Data Peneliti 2019) 44

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja 2. Subjek Jong-Un Tabel 4. Display Pengamatan Subjek Jong-Un NO Indikator Jawaban Iya Tidak 1 Subjek marah ketika ada seseorang yang menyindir atau mengejek idolanya 2 Subjek histeris saat mendapat informasi terkait idolanya di tempat umum 3 Subjek mengabaikan teman saat fokus pada informasi idolanya 4 Subjek sering membicarakan idolanya dengan teman 5 Subjek memakai atribut k-pop 6 Subjek selalu menyempatakan untuk update informasi seputar idolanya 7 Subjek selalu membawa barang- barang ciri khas Korea kemanapun 8 Subjek mengabaikan dosen ataupun orang lain saat sedang di kelas 9 Subjek sering menunda tugas untuk mengikuti event k-pop yang ada 10 Subjek sering berkumpul dengan sesama fanbase (Sumber: Data Peneliti 2019) 45

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja 3. Subjek Moon Tabel 5. Display Pengamatan Subjek Moon NO Indikator Jawaban Iya Tidak 1 Subjek marah ketika ada seseorang yang menyindir atau mengejek idolanya 2 Subjek histeris saat mendapat informasi terkait idolanya di tempat umum 3 Subjek mengabaikan teman saat fokus pada informasi idolanya 4 Subjek sering membicarakan idolanya dengan teman 5 Subjek memakai atribut k-pop 6 Subjek selalu menyempatakan untuk update informasi seputar idolanya 7 Subjek selalu membawa barang- barang ciri khas Korea kemanapun 8 Subjek mengabaikan dosen ataupun orang lain saat sedang di kelas 9 Subjek sering menunda tugas untuk mengikuti event k-pop yang ada 10 Subjek sering berkumpul dengan sesama fanbase (Sumber: Data Peneliti 2019) 4. Subjek Jae-In Tabel 6. Display Pengamatan Subjek Jae-In 46

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja NO Indikator Jawaban Iya Tidak 1 Subjek marah ketika ada seseorang yang menyindir atau mengejek idolanya 2 Subjek histeris saat mendapat informasi terkait idolanya di tempat umum 3 Subjek mengabaikan teman saat fokus pada informasi idolanya 4 Subjek sering membicarakan idolanya dengan teman 5 Subjek memakai atribut k-pop 6 Subjek selalu menyempatakan untuk update informasi seputar idolanya 7 Subjek selalu membawa barang- barang ciri khas Korea kemanapun 8 Subjek mengabaikan dosen ataupun orang lain saat sedang di kelas 9 Subjek sering menunda tugas untuk mengikuti event k-pop yang ada 10 Subjek sering berkumpul dengan sesama fanbase (Sumber: Data Peneliti 2019) 47

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja 5. Subjek Lee Min Hoe Tabel 7. Display Pengamatan Subjek Lee Min Hoe NO Indikator Jawaban Iya Tidak 1 Subjek marah ketika ada seseorang yang menyindir atau mengejek idolanya 2 Subjek histeris saat mendapat informasi terkait idolanya di tempat umum 3 Subjek mengabaikan teman saat fokus pada informasi idolanya 4 Subjek sering membicarakan idolanya dengan teman 5 Subjek memakai atribut k-pop 6 Subjek selalu menyempatakan untuk update informasi seputar idolanya 7 Subjek selalu membawa barang- barang ciri khas Korea kemanapun 8 Subjek mengabaikan dosen ataupun orang lain saat sedang di kelas 9 Subjek sering menunda tugas untuk mengikuti event k-pop yang ada 10 Subjek sering berkumpul dengan sesama fanbase (Sumber: Data Peneliti 2019) Display data di atas digunakan untuk mengambil kesimpulan mengenai pengaruh k-pop 48

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja terhadap kontrol diri mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Info data di atas didapat dari key informan yang telah dipilih oleh peneliti yang berjumlah dua orang. Dan berikut ini display data yang menggambarkan kontrol diri mahasiswa penggemar k-pop yang kami dapat secara langsung dari hasil wawancara dengan subjek yang berjumlah lima orang: Tabel 8. Display Hasil Wawancara Subjek N Komp Subjek Subjek Subjek Subjek Subjek o onen Kim Jong- Moon Jae-In Lee Min Un Hoe 1 Kontr Subjek Subjek Subjek Subjek Subjek ol Kim Jong- Moon Jae-In Lee Min Perila dapat Un dapat dapat Hoe ku mengend dapat mengen mengen tidak alikan mengen dalikan dalikan dapat dirinya dalikan dirinya dirinya mengen ketika di dirinya dengan ketika di dalikan hadapan ketika di baik hadapa dirinya umum. hadapa ketika di n umum ketika di Subjek n umum hadapan Subjek hadapa Kim namun umum Jae-In n umum hanya masih Subjek hanya dan memiliki merasa Moon memilik sangat beberapa kesulita memiliki i sedikit histeris koleksi n untuk beberap koleksi ketika barang k- menaha a koleksi barang mendap pop dan n barang k-pop. at tidak histeria k-pop informa membeli nya. namun si barang Subjek barang tentang tersebut Jong- tersebut idolanya dengan Un bernilai di hanya mahal. hadapa 49

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja berlebiha memilik n ni umum. beberap Subjek a Lee Min koleksi Hoe barang memilik k-pop. i banyak sekali koleksi barang k-pop. 2 Kontr Subjek Subjek Subjek Subjek Subjek ol Kim Jong- Moon Jae-In Lee Min Kogni mendapa Un mendap mendap Hoe tif t mendap atkan atkan mendap informasi at informas informa atkan tentang informa i tentang si informa idolanya si dari k-pop langsun si dari melalui aku melalui g dari akun fanbase pribadi media akun pribadi, yang ia idolanya social. pribadi agensi, ikuti. . Jika Namun idolanya dan Ketika ada ia sering . Hal ini fanbase ada informa kali tak membu idolanya berita si yang percaya atnya . Ia baru, ia dia jika lebih sangat tak serta anggap informas percaya hati- merta meragu i itu akun hati memperc kan, ia bernilai pribadi dalam ayainya. hanya negatif dan menyika Ia menung untuk agensi pi mencari gu idolanya idolanya informa informasi informa . Apabila dibandi si yang lain si resmi ia ng ada, untuk dari mengang informa dan memastik agensi gap si yang selalu an idolanya informas ia dapat mengec dengan . i itu dari ek 50

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja mengece tidak sumber kebenar k di akun masuk lain. an media akal, ia informa social hanya si yang resmi mengang ia dapat idolanya. gapnya melalui sebagai konfirm Hoax. asi dari agensi idolanya . 3 Kontr Saat Saat Saat Saat Saat ol diberikan diberika diberika diberika diberika Keput pilihan n n pilihan n n usan antara pilihan antara pilihan pilihan mengikut antara mengiku antara antara i acara k- mengik ti acara mengik mengik pop dan uti k-pop uti uti kuliah, acara k- dan acara k- acara k- subjek pop dan kuliah, pop dan pop dan Kim kuliah, subjek kuliah, kuliah, selalu subjek Moon subjek subjek memilih Jong- terlihat Jae-In Lee Min untuk Un lebih sangat menyat Hoa berkuliah memilih gugup akan mengat karena ia untuk untuk sulit akan berangga ikut menjawa untuk bahwa pan acara k- bnya. Ia memilih ia pasti bahwa pop. Ia sangat . Ia sudah kuliah beralasa kesulita merasa membeli lebih n bahwa n dalam kedua tiket penting ia menentu hal acarany walaupu diperbol kan tersebut a, dan n ia ehkan pilihan, penting memilih sangat untuk namun untuk untuk ingin tidak di akhir dirinya, ikut mengikut mengik jawaban namun acara k- i acara k- uti ia lebih ia juga pop 51

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja pop. Ia perkulia memilih menjela daripad juga han ikut di skan a menjelas dalam acara k- jika kuliah. kan jika beberap pop yang Ia acara k- a tanpa hadir merasa pop tidak pertemu memberi dalam sayang bertabrak an. Dan kan acara k- jika an Ia alasan pop membia dengan memanf pasti. adalah rkan jam aatkan idolanya tiketnya kuliah, kesemp , maka hangus maka ia atan itu ia akan tak akan untuk lebih terpakai memilih ikut memilih . ikut acara k- ikut acara k- pop. dalam pop acara tersebut. tersebut . (Sumber: Data Peneliti 2019) B. Pembahasan Berdasarkan dari hasil penelitian yang sudah diuraikan, maka dapat diperoleh gambaran kontrol diri pada mahasiswa penggemar k-pop di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta adalah sebagai berikut: 1. Kontrol Perilaku (Behaviour Control) Kontol perilaku adalah kemampuan memodifikasi suatu keadaan yang dirasa kurang menyenangkan yang terdiri dari kemampuan kontrol emosi, mengatur perilaku, dan pengendalian diri atas stimulus dan mendahulukan hal-hal yang dirasa lebih penting. 52

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja Pada penelitian ini sebagian besar subjek belum mampu untuk mengendalikan emosi pribadinya ketika menonton konser, mendengarkan sound track atau ketika mendapatkan berita tentang idolanya di hadapan umum. Hal ini menunjukkan bahwa kontrol diri mahasiswa penggemar k-pop terbilang rendah, karena Logue dan Forzano dalam (Suminar, 2012) berpendapat bahwa ciri-ciri seseorang yang memiliki kontrol diri yang tinggi adalah mampu mengendalikan emosinya dan menunjukkan perilaku yang wajar. Hal lain yang dilakukan oleh subjek secara keseluruhan adalah berbelanja barang-barang yang memiliki hubungan erat dengan k-pop. Harga barang serta tiket konser yang tidak bisa dikatakan murah tetap dibeli oleh kebanyakan subjek, bahkan ada yang rela menabung demi mendapatkan barang yang diidam- idamkannya. Berdasarkan pemaparan ini, dapat dikatakan bahwa subjek memiliki perilaku yang konsumtif. Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian (Heni, 2011) yang menyatakan bahwa terdapat korelasi antara kontrol diri dengan perilaku seseorang yang konsumtif, sehingga kontrol diri sangat mempengaruhi tingkat kontrol perilaku seseorang. 2. Kontrol Kognitif (Cognitive Control) 53

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja Salah satu dampak k-pop di kalangan remaja di Indonesia adalah berubahnya pola pikir mereka. Hal ini terbukti dengan adanya sebagian besar subjek yang lebih mementingkan k-pop dibandingkan dengan hal yang lain. Selain hal tersebut, terdapat fakta lain bahwa salah satu kebutuhan seorang yang mengidolakan role model adalah mencari informasi terkait idolanya di media-media yang bisa mereka akses. Semua subjek penelitian dinilai bijak karena dapat mengolah informasi yang mereka dapat dengan baik yaitu dengan mencari informasi detail tentang berita yang mereka dapat melalui beberapa sumber. Fakta ini menunjukkan bahwa kontrol kognitif yang dimiliki subjek sebagai mahasiswa dikategorikan tinggi. Yang mana hal ini sejalan dengan pendapat (Arlyanti, 2012) yang menyatakan bahwa sebuah penerimaan ataupun penolakan terhadap suatu berita dan informasi yang masuk tergantung pada kontrol diri yang dimiliki oleh para remaja tersebut. 3. Kontrol Keputusan (Decision Control) Kontrol keputusan adalah kemampuan dalam mengambil keputusan individu berdasar pada sesuatu yang diyakini dengan mempertimbangkan konsekuensi yang akan diterima. Saat peneliti mengajukan pilihan antara menghadiri acara kampus yang tidak wajib atau acara k-pop, sebagian besar subjek memilih untuk mengikuti acara k-pop dengan 54

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja berbagai alasan yang beragam. Ikut dalam acara k-pop dirasa sangat penting bagi beberapa subjek walaupun harus menghabiskan waktu dari siang hingga larut malam. Hal ini menggambarkan bahwa kontrol diri mereka terbilang rendah karena kurang mempertimbangkan konsekuensi yang akan mereka dapat dan risiko yang akan terjadi pada diri mereka. Hal ini juga sejalan dengan pendapat Soetjiningsih dalam (Gunawan, 2017) bahwa faktor yang mempengaruhi sikap disiplin adalah kontrol diri, sebab pada usia remaja seseorang dinilai mampu menentukan kehendak pribadi dengan mempertimbangkan setiap konsekuensi dari perbuatan mereka. 55

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pengaruh k-pop terhadap kontrol diri mahasiswa, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Kebiasaan mahasiswa yang merupakan penggemar k-pop yang dipilih untuk menjadi subjek dalam penelitian ini adalah mencari berita atau informasi terkait idola mereka melalui media sosial, mengikuti gathering dan acara k-pop lainnya. Sebagian besar subjek kesulitan dalam mengendalikan perilakunya, yang dapat dilihat dari perilaku mereka ataupun reaksi subjek yang berlebihan ketika menonton video k-pop, mendengar lagunya, atau saat sedang mencari informasi idolanya di hadapan umum. Subjek juga merasa kesulitan dalam menahan diri untuk tidak membeli barang yang memiliki hubungan dengan k-pop yang mengakibatkan mereka menjadi bersikap konsumtif. 2. Kontrol kognitif kelima subjek penelitian dikatakan cukup tinggi. Hal ini dapat dinilai dari kemampuan mereka dalam pengelolaan informasi yang didapat dengan cara yang bijak dan mencari sumber-sumber invormasi yang valid atau terpercaya. Dari hasil penelitian juga dapat dilihat bahwa subjek telah mampu memahami bagaimana manfaat yang mereka dapatkan pada diri mereka dengan menjadi seorang k-popers. 56

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja 3. Kontrol keputusan yang dimiliki oleh subjek pada penelitian ini dinilai kurang karena mereka lebih memilih untuk menempatkan k-pop sebagai hal yang lebih penting dari yang lain, bahkan keselamatannya. Hal ini ditunjukkan dengan bagaimana mereka mengabaikan kegiatan perkuliahan hanya demi mengikuti acara k-pop. Bahkan subjek sering menghabiskan waktu hingga larut malam hanya untuk mengikuti acara tersebut dan mengesampingkan keselamatan dirinya. Hal ini juga dinilai dari kebanyakan subjek adalah perempuan dan rawan akan tindakan kejahatan di luar rumah. B. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan, peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut: 1. Bagi Subjek Sebaiknya subjek memperhatikan dan terus meningkatkan kemampuan kontrol diri terutama pada kontrol perilaku dengan metode stimulus, hingga dapat menyadari bagaimana dan kapan stimulus yang tidak diinginkan seperti emosi yang berlebihan, histeris, dan kemauan yang kuat untuk membeli barang-barang yang berkaitan dengan k-pop. Sehingga subjek mampu menghadapi stimulu tersebut ataupun memenejemen dengan baik stimulus tersebut sesuai dengan kebutuhan. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya 57

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja Bagi peneliti yang memiliki ketertarikan untuk membahas tentang mahasiswa atau remaja penggemar k-pop, hendaknya dapat mengembangkan faktor ataupun konsep yang lebih luas seperti konsep diri, penerimaan diri, dan gambaran individu di dalam penelitiannya serta dapat mendesain perencanaan waktu dan lokasi penelitian dengan lebih baik. C. Keterbatasan Penelitian Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dengan anggota tim Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Terdapat keterbatasan di dalam pelaksanaanya, yaitu waktu penelitian yang bersamaan dengan kegiatan masa Ta’aruf mahasiswa, yang mana peneliti sendiri adalah mahasiswa baru di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sehingga peneliti tidak dapat melaksanakan observasi di kampus secara maksimal dan hanya menggunakan lima subjek dan dua key informan terpilih. Selain itu, ketiadaan event k-pop di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta sehingga mengakibatkan peneliti tidak dapat melakukan pengamatan langsung saat subjek sedang mengikuti acara k-pop. 58

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja “PEMILIH PEMULA DALAM PARTISIPASI POLITIK” (Studi Penelitian terhadap Pelaksanaan Pemilu 2019 di Dusun Kwangen Lor Desa Pacarejo Semanu Kabupaten Gunungkidul) Abstraksi Disusun Oleh : Muhammad Yasir Abdad Pemilihan umum (PEMILU) sebagai sarana pelaksanaan demokrasi sudah dipakai oleh banyak Negara di dunia termasuk Negara Indonesia yang termasuk dalam jajaran Negara yang masayarakatnya bersifat heterogen. Pemilihan umum sebagai media pelaksanaan demokrasi sangat memungkinkan bagi semua pihak agar dapat terakomodir apa yang ingin dicapai dan menjadi nawacita dalam bermasyarakat. Pemilu tahun 2019 yang terlaksana pada tanggal 17 April yang lalu menjadi langkah besar Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, serta memenuhi hak dan kewajiban dalam berbangsa bernegara. Faktor determinan dalam partisipasi politik di kalangan masyarakat Indonesia adalah tingkat kesadaran politiknya, artinya segala hal yang berkorelasi pengetahuan dan kesadaran mengenai hak serta kewajiban dalam kegiatan politik menjadi ukuran bagi seseorang yang terlibat di dalam proses partisipasi politik. Berkaca dari pemilihan yang terlaksana dalam beberapa decade terakhir menunjukkan bahwa masih banyak pemilih yang tidak memberikan hak suaranya. Sebagai gambaran yang nyata, apabila seseorang memiliki kesadaran politik dan tingkat kepercayaan 59

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja kepada pemerintah yang tinggi, maka akan berdampak pula pada tingkat partisipasi politik yang cenderung aktif, sedangkan apabila kesadaran dan kepercaan itu rendah makan akan berimbas pada kecilnya tingkat partisipasi politik dan cenderung apatis. Permasalahan yang dikaji pada penelitian ini adalah seputar bentuk partisipasi politik pemilih pemula dan factor yang mempengaruhi partisipasi politik pemilih pemula dalam pemilu 2019 di Dusun Kwangen Lor. Hasil penelitian menunjukkan bentuk partisipasi politik pemilih pemula di Dusun Kwangen meliputi pemberian suara, kampanye dan diskusi isu-isu politik. Faktor penghambat yang ditemukan dalam partisipasi politik pemilih pemula antara lain kesibukan sehari-hari, perasaan tidak mampu, dan larangan dari pihak keluarga. Sedangkan factor pendukungnya adalah rasa ingin tahu dan kesadaran politik pemilih pemula. Saran yang disampaikan peneliti dari penelitian ini adalah: 1) hendaknya pemilih pemula membuka diri dengan dunia politik dan lebih percaya terhadap kemampuan diri sendiri. 2) dukungan keluarga yang senantiasa ditingkatkan. Dan 3) pemerintah diharapkan mampu menambah fasilitas yang menunjang partisipasi politik pemilih pemula. Kata kunci: politik, demokrasi, pemilih pemula, pemilu 2019. 60

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja \"BEGINNING VOTERS IN POLITICAL PARTICIPATION\" (Research Study of the Implementation of 2019 Elections in Kwangen Lor Hamlet, Pacarejo Semanu Village, Gunungkidul Regency) Abstraction Compiled by: Muhammad Yasir Abdad General Election (ELECTION) as a means of implementing democracy has been used by many countries in the world, including the State of Indonesia, which is included in the ranks of the State where the community is heterogeneous. Elections as a medium for the implementation of democracy is very possible for all parties to be able to accommodate what they want to be approved and become nawacita in the community. The 2019 elections that took place on April 17 became a major step for Indonesia in realizing a just and prosperous society, as well as fulfilling the rights and obligations in the nationhood. The deciding factor in political participation in Indonesian society is the level of political awareness, the meaning of everything that correlates knowledge and awareness about rights and needs in political activities Reflecting on the elections carried out in the last few decades shows that there are still many voters who do not vote. As a clear illustration, a discussion about politics and a high level of trust in the government, will also have an impact on the level of political participation that requires active, while raising awareness and belief in low eating will impact when the level of political participation is low and requires apathy. The problems examined in this study 61

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja are regarding the political participation of novice voters and the factors that influence the participation of political voters in the 2019 elections in the Kwangen Lor Hamlet. The results of this study indicate the form of political participation in beginners in Kwangen Hamlet who were given votes, campaigns and discussions of political issues. The inhibiting factors found in political voter participation include daily busyness, feelings of inadequacy, and prohibitions on the part of the family. While the supporting factors are curiosity and political awareness of the novice voter. Suggestions submitted by researchers from this study are: 1) the proposed voter beginners who want to free themselves from the world of politics and believe more in their own abilities. 2) family support that is always being improved. And 3) the government is expected to provide support that supports the political participation of novice voters. Keywords: politics, democracy, beginner elections, 2019 elections 62

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemilihan umum (PEMILU) sebagai sarana pelaksanaan demokrasi sudah dipakai oleh banyak Negara di dunia termasuk Negara Indonesia yang termasuk dalam jajaran Negara yang msayarakatnya bersifat heterogen. Pemilihan umum sebagai media pelaksanaan demokrasi sangat memungkinkan bagi semua pihak agar dapat terakomodir apa yang ingin dicapai dan menjadi nawacita dalam bermasyarakat. Pemilu tahun 2019 yang terlaksana pada tanggal 17 April yang lalu menjadi langkah besar Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, serta memenuhi hak dan kewajiban dalam berbangsa bernegara. Masyarakat merupakan struktur penentu berhasil atau tidaknya pelaksanaan pemilu, karena secara harfiah kekuatan masyarakat yang memiliki hak pilihlah yang akan menentukan nasip bangsa dan Negara pada periode kepemimpinan yang akan datang. Heterogenitas masyarakat Indonesia yang memiliki banyak corak agama, ras, dan golongan tidak membedakan hak mereka dalam berserikat, berkumpul, dan menyampaikan aspirasinya kepada pemerintah dan para pejabat Negara secara kritis. Semua hak ini bias mereka dapatkan secara menyeluruh dan diaplikasikan dalam bentuk nyata pada proses pemilihan umum. Indonesia adalah Negara yang berdasarkan prinsip kedaulatan rakyat dalam rangka demokrasi pancasila. Dimana untuk mewujudkan pola kehidupan 63

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja system kedaulatan rakyat yang demokratis tersebut adalah melalui pemilihan umum. Dengan pemilihan umum tersebut, rakyat Indonesia ingin turut serta secara aktif untuk berpartisipasi dalam memilih wakil mereka dan secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kebijaksanaan pemerintah karena partisipasi politik merupakan aspek penting dalam sebuah tatanan Negara demokrasi sekaligus merupakan cirri khas adanya modernisasi politik. Sastroatmojo (1995:67) Kedaulatan rakyat menjadi tujuan dilaksanakannya pemilu dan merupakan salah satu bentuk pastisipasi politik dalam menentukan arah kebijakan pemerintah di periode mendatang. Partisipasi masyarakat inilah yang menjadi aspek terpenting dalam sebuah system Negara yang demokratis. Anggapan yang mendasari demokrasi adalah orang (partisipan) yang paling tahu tentang apa yang paling baik bagi dirinya adalah orang itu sendiri karena keputusan politik yang dibuat dan dilaksanakan oleh pejabat pemerintah akan menyangkut dan mempengaruhi kehidupan warga Negara. Segingga warga Negara atau masyarakat memiliki hak absolut dalam menentukan arah kebijakan tersebut melalui pemilu. Faktor determinan dalam partisipasi politik di kalangan masyarakat Indonesia adalah tingkat kesadaran politiknya, artinya segala hal yang berkorelasi pengetahuan dan kesadaran mengenai hak serta kewajiban dalam kegiatan politik menjadi ukuran bagi seseorang yang terlibat di dalam proses partisipasi politik. Berkaca dari pemilihan yang terlaksana dalam beberapa decade terakhir menunjukkan bahwa masih 64

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja banyak pemilih yang tidak memberikan hak suaranya. Sebagai gambaran yang nyata, apabila seseorang memiliki kesadaran politik dan tingkat kepercayaan kepada pemerintah yang tinggi, maka akan berdampak pula pada tingkat partisipasi poliyik yang cenderung aktif, sedangkan apabila kesadaran dan kepercaan itu rendah makan akan berimbas pada kecilnya tingkat partisipasi politik dan cenderung apatis. Berikut adalah gambar diagram sejarah penyelenggaraan pemilu Indonesia yang menunjukkan rendahnya tingkat partisipasi pemilih. Tingkat Golput dalam Persen (%) 40 30 20 8.6 3.4 3.5 3.5 3.6 4.9 6.4 7.315.921.823.429.128.254.8299.1 10 0 Gambar 1. Diagram Golput dalam Persen (Sumber: TirtoId-KPU) Dilihat dari data diatas, selama masa orde baru ditemukan bahwa partisipasi masyarakat dalam pemilihan umum selalu di atas 90%. Partisipasi politik di bawah rezim pemerintah Soeharto dinilai semu, banyak faktor yang menggiring pada prespektif ini adalah represi politik dan mobilisasi yang sangat kuat selama 32 tahun pemerintahan Orde Baru. Tingkat partisipasi politik masyarakat era Orde baru terdapat kecenderungan 65

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja penurunan namun tidak terlalu signifikan. Di era reformasi penyelenggaraan pemilu pertama antusiasme pemilih masih dinilai tinggi yaitu 92,7% (tahun 1999) dari total pemilih yang menggunakan hak pilihnya. Sedangkan pada pileg dengan system langsung pada tahun 2004, tingkat partisipasi masyarakat menurun drastis hingga menyentuh angka 84,1%. Kemudian pada pilpres putaran satu tercatat sebesar 21,8% masyarakat yang tidak menggunakan hak pilihnya dan dan kembali memburuk pada pilpres putaran kedua di angka 23,4%. Pemilu legislative tahun 2009, angka partisipasi politik masyarakat kian memburuk dan hanya mencapai pada angka 70,9%, namun pada pilpres 2009 menunjukkan angka perbaikan di 71,5% dilanjutkan pada pileg 2014 yang menunjukkan angka golput menurun menjadi 24,89%. Hingga pada akhir pilpres 2014 angka golput kembali naik menjadi 29,1%. Data tersebut menunjukkan bahwa angka partisipasi politik masyarakat Indonesia masih perlu perbaikan. Melonjaknya jumlah emilih yang tidak menggunakan hak pilihnya ini, peneliti memiliki pandangan bahwa peran pemilih pemula sangat mendominasi mengingat pada usia pemilih pemula kebanyakan adalah usia yang belum memiliki cukup jangkauan mengenai perpolitikan di Indonesia. Selain hal tersebut, sering kali ketidak tahuan soal praktik politik praktis mengakibatkan pemilih pemula ini tidak berpikir secara rasional sehingga hanya berorientasi pada kepentingan jangka pendek. Sehingga kadang pilihan yang mereka ambil tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. 66

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja Pasal 1 ayat (22) UU No 10 tahun 2008 menjelaskan bahwa pemilih adalah warga Negara Indonesia yang telah genap berusia 17 tahun atau lebih atau sudah/pernah kawin, kemudian pada pasal 19 ayat (1 dan 2) memberikan penjelasan bahwa yang memiliki hak pilih adalah WNI yang terdaftar oleh penyelenggara pemilu dalam DPT dan pada hari pemungutan suara telah genap berusia 17 tahun atau lebih atau sudah/pernah kawin. Dari pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dalam kategori pemilih pemula adalah WNI yang didaftar oleh penleyenggara pemilu dalam DPT dan baru mengikuti pemilu untuk pertama kali dengan range usia 17-21 tahun Layaknya seorang oemilih pemula yang masih belum memiliki pengalaman dalam pemilihan sebelumnya, bukan menjadi cerminan bahwa pemilih tersebut dibatasi dalam proses menyalurkan aspirasi politik. Hal ini dijelaskan dalam UUD N RI tahun 1945 pada pasal 1 ayat (2) bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD. Amanah konstitusi tersebut digunakan untuk memenuhi perkembangan demokrasi yang sejalan dengan perkembangan demokrasi dan peradaban dalam berbangsa dan bernegara. Kemudian wujud kedaulatan ini dilaksanakan melalui pemilu langsung sebagai sarana bagi masyarakat untuk menentukan pemimpinnya yang akan menentukan arah kebijakan pemerintah kedepan. Pemilih pemula adalah subjek sekaligus objek di dalam kegiatan perpolitikan termasuk di dalamnya terdapat pemilu. Pemilih pemula adalah pemilih yang 67

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja masih memerlukan pembinaan dalam orientasi menuju pada arah perkembangan potensi dan kemampuannya dalam melaksanakan peran di bidang perpolitikan. Mereka sebagai penerus pergerakan bangsa Indonesia dituntut untuk memiliki pengetahuan dalam bidang politik termasuk di dalamnya adalah pelaksanaan pemilu itu sendiri agar tidak memilih jalan golput. Karena merupakan tindakan yang tidak bertanggung jawab atas pembangunan dan keberlangsungan peradaban bangsa dan Negara. Dalam konteks ini, pemilih pemula harus paham makna demokrasi dalam sebuah Negara dan mengerti bagaimana cara untuk mencapainya. Dusun Kwangen Lor merupakan dusun yang juga memiliki kewajoban dalam menyelenggarakan pemilihan umum secara serentak dengan daerah lain dan sesuai perundang-undangan demi turut serta dalam mensukseskan pesta demokrasi di Indonesia. Melalui kacamata peneliti, dapat diindikasikan bahwa Dusun Kwangen Lor yang masuk pada wilayah Kecamatan Semanu ini tidak jauh berbeda dengan dusun lain di Kabupaten Gununungkidul yang mana daerah ini masih sedikit penyebaran pendidikan politik dari anggota partai politik maupun pemerintah. Hal ini ditunjukkan dengan sedikitnya pengurus partai politik yang ada di tingkat dusun dan juga pengetahuan tentang politik pemilih pemula yang masih sangat kurang. Sehongga dari kurangnya pengetahuan tersebut dapat menjadi salah satu penyebab kurangnya angka partisipasi politik di tingkat kabupaten, provinsi hingga tingkat nasional. Untuk mengetahui bagaimana bentuk partisipasi politik pemilih pemula pada pemilu 2019 yang sudah 68

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja terlaksana ini, maka perlu diadakannya sebuah penelitian yang membahas hal tersebut agar dapat dijadikan rujukan dalam pelaksanaan pesta demokrasi yang akan datang. Dari latar belakang tersebut, penulis terdorong untuk mengkaji lebih lanjut dan mengadakan penelitian dengan judul “Pemilih Pemula dalam Partisipasi Politik (Studi Penelitian terhadap Pelaksanaan Pemilu 2019 di Dusun Kwangen Lor Desa Pacarejo Semanu Kabupaten Gunungkidul)”. B. RUMUSAN MASALAH Berdasar pada latar belakang yang telah diuraikan diatas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana bentuk partisipasi politik pemilih pemula dalam pelaknsaan pemilu 2019 di Dusun Kwangen Lor? 2. Apa faktor yang mempengaruhi pertisipasi politik pemilih pemula dalam pelaksanaan pemilu 2019 di Dusun Kwangen Lor? C. TUJUAN PENELITIAN Penelitian yang dilaksanakan oleh penulis ini memiliki setidaknya 2 tujuan utama, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bentuk partisipasi politik pemilih pemula di Dusun Kwangen Lor dalam pelaksanaan emilu tahun 2019. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi olitik di kalngan pemilih pemula dalam pelaksanaan pemilu 2019 di Dusun Kwangen Lor. D. MANFAAT PENELITIAN 69

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja Hasil dari penelitian ini diharapkan memiliki kebermanfaatan diantaranya sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis a. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengaplikasian ilmu yang didapat peneliti melalui organisasi dan pendidikan sebelumnya pada problematika dan kondisi masyarakat, hingga didapat sebuah pengalaman antara teori yang telah dipelajari dengan keadaan yang sebenarnya terjadi di lapangan. b. Bagi kalangan akademisi, hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbang sih pemikiran terhadap ilmu pengetahuan khususnya di bidang ilmu politik dan demokrasi serta mengenai hak dan kewajiban sebagai warga Negara. 2. Manfaat Praktis a. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan tentang bagaimana peran atau partisipasi politik pemilih pemula pada pelaksanaan pemilu tahun 2019. b. Bagi pemilih pemula, dapat memberikan pengetahuan bahwa pertisipasi politik adalah hal yang penting dan turut menentukan apakah proses demokrasi itu berjalan dengan baik atau tidak. c. Bagi para aktivis partai politik dan tokoh politik, diharapkan penelitian ini mampu memberikan gambaran betapa pentingnya melibatkan pemilih pemula dalam kegiatan 70

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja politik dan meningkatkan peran serta pemilih pemula di dalam proses pemilu di masa yang akan datang. d. Bagi masyarakat, agar dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan politik dan menamah rasa kecintaan terhadap bangsa dan Negara dengan kehidupan yang demokratis. BAB II LANDASAN TEORI A. PEMILIHAN UMUM Berdasarkan UUD 1945 Bab I Pasal 1 ayat (2), kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilakukan menurut Undang-Undang dasr. Dalam demokrasi modern yang menjalankan kedaulatan itu adalah wakil- wakil rakyat yang ditentukan sendiri oleh rakyat. Untuk menentukan siapakah yang berwenang mewakili rakyat maka dilaksanakanlah pemilihan umum. Pemilihan umum adalah suatu cara memilih wakil-wakil rakyat yang akan duduk di lembaga perwakilan rakyat erta salah satu pelayanan hak-hak asasi warga Negara dalm bidang politik (Syarbani, 2002:80). Pemilu adalah media untuk membentuk pola kedaulatan rakyat demokratis dengan cara memilih wakil rakyat secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Karena pemilu merupakan hak bagi setiap warga Negara, maka pemilu tahun 2019 menjadi momentum yang tepat digunakan oleh warga Negara Indonesia 71

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja untuk memilih wakilnya baik legislatif maupun presiden beserta wakilnya. B. PARTISIPASI POLITIK Di dalam sebuah tatanan Negara demokrasi, partisipasi politik merupakan aspek yang penting sekaligus menjadi ciri yang khas akan adanya modernisasi politik. Negara dengan modernisasi politik yang baik biiasanya akan ditandai dengan turut meningkatnya partisipasi politik warga Negara tersebut. Modernisasi politik ini berkorelasi dengan aspek berjalannya kebijakan pemerintahan. Partisipasi politik pada dasarnya merupakan kegiatan yang dilakukan warga Negara yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan dengan tujuan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan yang dilakukan pemerintah (Sastroatmodjo, 1995:67). Dalam membuat sebuah produk kebijakan dan keputusan politik, pemerintah akan menyangkut dan mempengaruhi kehidupan wrga masyarakatnya. Inilah yang menjadi dasar betapa pentingnya masyarakat tersebut turut serta dalam menentukan isi politik. Konteks ini mengacu pada perilaku-perilaku yang mencakup semua kegiatan politik secara sukarela dimana seseorang akan ikut serta dalam pemilihan pemimpin yang akan membentuk kebijakan bagi masyarakat umum. Menurut Budiarjo, partisipasi politik adalah kegiatan dimana seseorang atau sekelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, yaitu dengan jalan memilih pemimpin Negara dan secara 72

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja langsung atau tidak langsung mempengaruhi kebijakan pemerintah (Sastroatmodjo, 1995:68). C. PEMILIH PEMULA Menurut pasal 1 ayat (22) UU No 10 tahun 2008, pemilih adalah warga Negara yang gebap berusia 17 tahun atau lebih atau sudah/pernah kawin, kemudian pasal 19 ayat (1 dan 2) menerangkan bahwa yang memiliki hak memilih ialah warga Negara Indonesia yang didaftar oleh penyelenggara pemilu dan pada hari pemungutan suara telah genap berusia 17 tahun atau sudah/pernah kawin. Dari dasar ini, maka dapat dtarik secara garis besar bahwa pemilih pemula adalah warga Negara yang didaftar oleh penyelenggara pemilu dalam daftar pemilih dan baru mengikuti pemilu pertama kali sejak dilaksanakan pemilu di Indonesia dalam rentang usia 17-21 tahun. 73

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Dalam penelitian tentang pemilih pemula dalam partisipasi politik pemilu 2019 ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data diskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang- orang dan sikap atau perilaku yang dapat diamati secara langsung. Sementara itu Kirk dan Miler mendefinisikan bahwa pendekatan kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan social yang secara fundamental bergantung pada obesrvasi manusia dalam jangkauannya sendiri dan berhubungan dengan orang- orang tersebut dalam bahasa dan peristilahan sendiri. Dengan pendekatan ini, peneliti diharapkan mampu mengumpulkan dan menjaring kenyataan di lapangan dengan pengumpulan data secara langsung melalui wawancara, dokumentasi dan observasi secara langsung. B. SUMBER DATA PENELITIAN Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain (Moelong, 2007:157) Data merupakan keterangan-keterangan tentang suatu hal, dapat berupa sesuatu yang diketahui atau yang dianggap. Data dapat digambarkan lewat angka, 74

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja symbol, dan lain-ain. Data perlu dikelompok- kelompokkan terlebih dahulu sebelum dipakai dalam proses analisis. Pengelompokan dessuaikan dengan karakterustik yang menyertainya (Hasan, 2002:8). Berikut adalah sumber data yang digunakan dalam penelitian ini pemilih pemula dalam partisipasi politik: 1. Data Primer Data primer adalah data yang diambil atau didapatkan secara langsung dari lapangan atau dapat disebut juga dengan data asli. Sumber data ini yang diambil dari responden yang dalam pnelitian ini adalah pemilih pemula yang memiliki hak pilih di Dusun Kwangen Lor Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang didapat melalui sumber-sumber yang sebelumnya sudah ada dan dapat berbentuk buku, majalah ilmiah, dokumen resmi atau literature sejenis. Untuk penelitian ini data yang didapat adalah dari sumber tertulis bersumber dari buku-buku atau literature terkait dengan judul dan tema penelitian. C. METODE PENGUMPULAN DATA Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, dalam penelitian ini menggunakan bebrapa teknik sebagai berikut: 1. Teknik Observasi 75

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja Observasi diartikan sebagai pengamatan dan [encatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap gejala objek du tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa, sehingga observer berada bersama objek yang diselidiki, yang disebut observer langsung. Sedangkan observasi tidak langsung adalah pengamatan yang dilakukan tidak pada berlangsungnya peristiwa yang akan diselidiki, misalnya peristiwa tersebut diamati melalui film atau rangkaian slide atau rangkaian foto (Rachman, 1999:77). Observasi inilah yang digunakan untuk memperoleh variable partisipasi politik pemilih pemula dalam pelaksanaan pemilu tahun 2019 di Dusun Kwangen Lord an kemudian dapat digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang telah diuraikan. Pada penelitian ini, diadakan observasi dengan cara mengamati aktivitas politik pemilih pemula di Dusun Kwangen Lor pada pelaksanaan pemilu 2019. 2. Wawancara Teknik wawancara adalah mengumpulkan data melalui kontak atau hubungan pribadi antara pengumpul data dengan sumber data (Rachman, 1999:82). Dalam pelaksanaan penelitian ini, teknik komunikasi langsung yang berbentuk wawancara 76

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja acak tak berstruktur. Teknik ini dianggap oleh peneliti memiliki kelebihan antara lain: a. Memungkinkan peneliti mendapatkan informasi dalam waktu yang cepat. b. Adanya keyakinan pada penafsiran responden terhadap pertanyaan yang diajukan adalah tepat. c. Sifat pembahasan yang luas namun apabila terdapat pembatanan dapat dilakukan secara langsung, apabila jawaban yang dibberikan melampaui batas ruang lingkup masalah yang diteliti. d. Kebenaran jawaban yang dapat dibuktikan secara langsung. 3. Dokumentasi Teknik dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk mencari dan mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan transkip, buku, surat kabar, prasasti, notulan surat dan lain-lain (Arikunto, 2002:206). Sesuai pengertian tersebut, metode dokumentasi yang digunakan untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan pemilih pemilih pemula dalam partisipasi politik pemilu 2019 di Dusun Kwangen Lor adalah sebagai berikut: a. Rekapitulasi Daftar Pemilih tetap warga Dusun Kwangen Lor yang diperoleh dari data KPUD Gunungkidul. Data ini dapat 77

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja dijadikan sebagai pemetaan jumlah warga dusun yang memiliki hak pilih. Namun dalam penelitian ini terdapat kendala dalam pengumpulan data jumlah pemilih pemula yang ada, sehinngga diperlukan data dukungan yang kemudian diolah dari arsip kependudukan dan dioah dari data yang dimiliki oleh pemerintah Desa Pacarejo. b. Buku pedoman teknis pelaksanaan pemungutan sekaligus [enghitungan suara pemiu 2019. Dari buku ini dapat diperoleh data mengenai teknis serta tata cara pemungutan dan pengihungan suara. D. PROSEDUR PENELITIAN Prosedur penelitian yang ditempuh dalam pelkaksanaan penelitian ini meliputi tiga tahapan yaitu: 1. Pembuatan rancangan Penelitian Tahap ini peneliti membuat rancangan yang akan digunakan dalam penelitian yang mencakup proposal penelitian, kerangka teoritis, dan metodologi yang akan digunakan dalam penelitian tersebut. 2. Pelaksanaan Penelitian Di tahap ini, peneliti mengumpulkan data yang diperlukan dalam bentuk data primer dan sekunder. Data inilah yang digunakan untuyk menjelaskan keadaan lapangan dan menjadi fokus penelitian sehingga dapat member hasil yang valid terhadap objek yang diteliti. 3. Tahap Penyusunan Laporan 78

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja Hasil penelitian disusun, ditulis secara sistematis sesuai dengan peraturan yang telah ditentukan agar hasilnya dapat diketahui orang lain. Dismpung itu dengan disusun dan ditulisnya hasil penelitian prosedur yang ditempuh dalam penelitian pun dapat juga diketahui oleh orang lain sehingga dapat mengecek kebenaran pekerjaan peneliti (Arikunto, 2002:24). E. ANALISIS DATA Patton mengatakan bahwa analisi data adalah proses yang mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatau pola, kategori dan satuan uraian dasar (Hasan, 2002:97). Pada penelitian kali ini, penulis menggunakan teknik analisis data non statistik. Mengingat data penulisan bukan berbentuk data statistic sehingga tidak menggunakan model matematik. Analisis data ini hanya dilakukan pada pengolahan data seperti pengecekan data lapangan, yang dalam hal ini mencakup table, grafik dan angka yang sudah didapatkan dalam penelitian kemudian dilakukan proses penguraian serta penafsiran. Data penelitian yang telah didapat kemudian dianalisis dan diolah dengan cara sebagai berikut: 1. Reduksi data, proses ini adalah langkah pemilihan atau pemusatan perhatian pada tingkat yang lebih sederhana, memberikan gambaran trandformasi data yang ada dan diolah dari data yang ada di lapangan. Proses ini disebut juga bentuk analisis yang menajamkan hasil data dengan cara memilah atau membuang informasi yang tidak diperlukan serta mengorganisasikan 79

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja data agar kesimpulan akhir dapat ditarik dan di verifikasi dengan lebih mudah. 2. Penyajian data, penyajian sekumpulan informasi dari lapangan yang disusun dan member kemungkinan untuk ditarik kesimpulan serta pengambilan tindakan lanjutan. 3. Verifikasi data, menarik kesimpulan dari informasi yang telah didapat dari lapangan yang dapat ditinjau dan diuji kebenarannya. 80

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dusun Kwangen Lor merupakan daerah yang masuk dalam wilayah administrative Desa Pacarejo, Semanu, Kabupaten Gunungkidul. Di sebelah utara berbatasan langsung dengan Dusun Jonge, sebelah selatan bebatasan dengan Dusun Kwangen Kidul. Sementara itu, di sisi timur bebratasan dengan Dusun Jetis dan bagian barat dengan Dusun Kuwon. Dusun Kwangen Lor terdiri dari 15 RT yang mana pada pemilu tahun 2019 terbagi menjadi empat lokasi TPS yaitu TPS 11, 12, 13, dan 14. Sebagian besar Dusun Kwangen Lor adalah lahan pertanian. Jarak Dusun Kwangen Lor dengan ibu kota Kabupaten Gunungkidul dapat ditempuh selama 20 menit perjalanan motor. Dusun ini dikepalai oleh Bapak Purwanto. 2. Jumlah Pemilih Pada Pemilu 2019 Berikut adalah table yang menunjukkan jumlah Daftar Pemilih Tetap di Dusun Kwangen Lor yang bersumber dari pendataan KPUD Gunungkidul: Tabel 1. Jumlah DPT Kwangen Lor No TPS Jumlah 1 DPT TPS 11 190 2 DPT TPS 12 249 3 DPT TPS 13 231 81

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja 4 DPT TPS 14 298 Jumlah 968 (Sumber: KPUD Gunungkidul) Jumlah warga Dusun Kwangen Lor yang terdaftar sebagai pemilih tetap pada Pemilu 2019 tercatat 968 jiwa. Data ini belum bias menjadi ukuran dalam menentukan jumlah responden (pemilih pemula) karena KPUD Gunungkidul saat penelitian ini berlangsung belum dapat mengeluarkan jumlah riil dari pemilih pemula tersebut yang disebabkan masih banyaknya pemilih yang tercantum daftar pemilih khusus (DPK). Untuk mengantisipasi kesalahan data dalam penelitian, peneliti berusaha semaksimal mungkin untuk mendata secara independen pemilih pemula di Dusun Kwangen Lor. Data yang didapat adalah dari pengamatan secara langsung dan wawancara non formal sehingga didapat daftar pemilih pemula sebagai berikut: Tabel 2. Jumlah Pemilih Pemula per-DPT Kwangen Lor No TPS Jumlah 1 DPT TPS 11 5 2 DPT TPS 12 9 3 DPT TPS 13 6 4 DPT TPS 14 10 Jumlah 30 82

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja (Sumber: Dok. Peneliti) Data yang ditulis dalam table tersebut diatas adalah hasil pnelusuran secara langsung oleh peneliti yang mana ditemukan sebanyak 30 pemilih pemula yang kemudian seluruhnya dijadikan sebagai responden penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisir kesalahan data yang akan ditarik kesimpulan. B. PEMBAHASAN 1. Bentuk Partisipasi Politik Pemilih Pemula dalam Pelaksanaan Pemilu 2019 di Dusun Kwangen Lor Bentuk partisipasi pemilih pemula di Dusun Kwangen Lor tampak dalam aktivitas politiknya. Berdasar pada pernyataan yang mereka kemukakan partisipasi politik tersebut berupa: a. Pemberian Suara Berkaitan dengan dilaksanakannya pemilu 2019 di Dusun Kwangen, masyarakat secara umum terlihat antuusias dalam memberikan hak pilihnya yang terbukti dengan banyaknya masyarakat yang hadir ke TPS dalam rangka menyumbangkan suaranya. Banyaknya pemilih pemula yang hadir ke TPS juga menunjukkan bahwa antusiasme pemilih pemula juga ak kalah seeperti masyarakat umum yang lain. b. Kampanye Kampanye merupakan momen penting dalam sebuah demokrasi. Bagi pemilih pemula di Dusun Kwangen secara 83

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja keseluruhan mereka sudah paham apa arti dan tujuan kampanya tersebut. Namun mereka beranggapan bahwa kampanya terlalu membutuhkan banyak tenaga dan menyita waktu sehingga harus mengalahkan segala rutinitas mereka yang mengakibatkan sedikitnya pemilih pemula yang aktif dalam kegiatan kampanye. c. Berdiskusi Masalah Politik Pada musim pemilu, masyarakat suka membicarakan tentang isu-isu politik. Meskipun hanya sebatas obrolan-obrolan ringan, namun diskusi tersebut dapat berlangsung menarik. Hal ini dimungkinkan karena hubungan persahabatan atau lingkungan yang baik antar lawan bicara. Dari hasil wawancara, ditemukan fakta bahwa pemilih pemula sering membicarakan isu-isu politik ini, baik di lingkungan sekolah hingga di sela kegiatan yang mereka jalani. Namun demikian, dalam kenyataanya tidak semua orang dapat melakukannya, hanya pemilih pemula tertentu saja yang membicarakan isu-isu politik. 2. Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Politik Pemilih Pemula dalam Pelaksanaan Pemilu 2019 di Dusun Kwangen Lor Kesadaran politik warga Negara menjadi factor determinan dalam partisipasi politik, yang artinya sebagai hal yang berkorelasi dengan pengetahuan dan 84

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja kesadaran mengenai hak dan kewajiban di lingkungan masyarakat dan kegiatan politik menjadi ukuran seseorang melibatkan dirinya dalam partisipasi politik. Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti menggali informasi dari beberapa responden dan narasumber tentang factor penghambat maupun pendorong partisipasi politik pemilih pemula dalam pelaksanaan pemilu 2019 di Dusun Kwangen Lor. a. Faktor Penghambat 1) Kesibukan Kegiatan Sehari-hari Faktor ini menjadi factor utama yang menghambat keterlibatan pemilih pemula di dalam pelaksanaan pemilu. Hal ini menjadi suatu perkara yang lumrah, mengingat pemilih pemula kebanyakan ialah masyarakat yang berusia 17-21 tahun yang notabene kebanyakan dari mereka adalah, pelajar, mahasiswa, dan pekerta muda. Fakta ini diungkapkan oleh Tia (18 tahun) saat diwawancara oleh peneliti pada tanggal 17 April 2019 setelah ia selesai memberikan hak pilihnya. Tia berpendapat bahwa tugas utamanya adalah sekolah, dan kewajiban sebagai warga Negara di dalam pemilu cukup dengan memberikan hak suaranya ke TPS. Kemudian untuk mengurus kegiatan yang berkaitan dengan poliytik menurutnya sudah ada petugas sendiri 85

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja sehingga ia tidak perlu terlibat di dalamnya. 2) Perasaan Tidak Mampu Peran pemilih pemula dalam proses pemungutan suara pada pemilu 2019 dianggap istimewa oleh sebagian besar masyarakat. Mereka beranggapan bahwa yang boleh berpartisipasi dalam proses pemilu hanya kalangan tertentu saja yaito orang kaya dan berpendidikan. Hal ini disampaikan oleh beberapa responden, salah satunya Icha (17 tahun) yang diwawancara pada 17 April 2019. Ia manyatakan merasa malu untuk ikut serta dalam jajaran anggota panitia pemilu karena ia beranggapan bahwa untuk menjadi penitia harus bias berbicara di depan umum dan harus berhadapan dengan orang yang sangat banyak. Beberapa responden berpendapat hal yang sama seperti halnya yang diungkapkan oleh Fathur (19 tahun). Dalam penjelasannya ia menyampaikan kalau ia belum berani menjadi panitia karena sama sekali tidak paham terkait pelaksanaan pemilu, menurutnya panitia lebih baik diisi oleh orang yang lebih tua dan berpengalaman saja. 86

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja 3) Larangan keluarga Masyarakat desa di Dusun Kwangen Lor saat ini, masih menjunjung tinggi nilai ketimuran dengan teguh. Mengedepankan keluarga di atas kepentingan lain adalah hal yang lumrah. Kepentingan politik pun tak luput dari hal tersebut. Ketika anggota keluarga yang lain tidak setuju dengan suatu aktivitas politik, maka lebih baik berhenti melakukannya. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan yang disampaikan oleh Mela (17 tahun) saat diwawancara oleh peneliti pada 17 April 2019 yang menyatakan bahwa ia dilarang oleh ibunya untuk ikut terlibat dalam masalah pemilu, karena menurut ibunya dia masih dianggap terlalu dini untuk terjun di dalam dunia perpolitikan. b. Faktor Pendorong Partisipasi Politik 1) Rasa Ingin Tahu Sebagai pemilih pemula yang masih belum begitu mengenal dunia perpolitikan, justru mendorong mereka untuk lenih dekat dengan pemilu. Hal tersebut dirasakan oleh Agung (18 tahun) saat diwawancara pada 17 April 2019. Menyatakan bahwa dirinya baru pertama kali melakukan kegiatan mencoblos kertas suara. Sehingga ia 87

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja tidak melewatkan untuk pergi ke TPS memberikan hak suaranya dan turut andil dalam memilih wakil rakyat sekaligus merasakan pengalaman pertama kali dalam hidupnya. 2) Kesadaran Politik Kesadaran politik pemilih pemula di Dusun Kwangen Lor cukup baik, ditandai dengan adanya responden yang menyatakan “Saya dating ke TPS mas, bahkan mruput ( red. datang lebih pagi dalam bahasa jawa) karena ini adalah kewajiban saya selaku masyarakat Indonesia. Saya sudah cukup umur, jadi harus nyoblos.” Petikan wawancara pada responden Nanang (21 tahun). 88

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan pada hasil dan pembahasan yang sudah dijelaskan pada bab IV, maka penulis dapat menarik kesimbpulan sebagai berikut: 1. Bentuk partisipasi pemeilih pemula dalam pemilu 2019 di Dusun Kwangen Lor meliputi pemberian suara, mengikuti kampanye, dan membahas mengenai isu-isu politik yang ada di lingkungan masyarakat. 2. Faktor yang mempengaruhi partisipasi politik pemula a. Faktor Penghambat Faktor yang menghambat partisipasi politik di kalangan pemilih pemula di Dusun Kwangen Lor meliputi kegiatan sehari-hari, perasaan tidak mampu, dan larangan dari pihak keluarga. b. Faktor Pendorong Faktor yang mendorong partisipasi politik pemilih pemula adalah: 1) rasa ingin tahu pemilih pemula yang sebelumnya hanya sebagai penonton proses pemilihan umum kini menjadi pelaku dan turut andil dalam pelaksanaan pemilu 2019. Mereka berkeinginan untuk ikut menentukan pemimpinnya, dari sinilah rasa keinginan itu muncul. 2) Kesadaran politik pemilih, kesadaran politik inilah tentu menjadi 89

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja factor pendorong yang kuat. Kesadaran bahwa pemilu 2019 harus menjadi ajang penyampaian aspirasi masyarakat menjadikan pemilih pemula terdorong dalam proses pemilihan umum ini. B. SARAN Saran yang diasmpaikan oleh penulis setelah melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pemilih pemula hendaknya berani untuk membuka diri dan menunjukkan bahwa dirinya mampu untuk masuk di dalam dunia perpolitikan di Indonesia. Sikap minder dan tertutup hanya akan menghambat proses berjalannya penegakan demokrasi. 2. Dukungan dari keluarga dan lingkungan tempat tinggal seharusnya mampu memberikan pendidikan politik secara maksimal pada pemilih pemula, agar peningkatan kualitas peran pemilih pemula dapat terus berkembang 3. Pemerintah diharapkan mampu memberikan fasilitas yang lebih memadahi demi menunjang partisipasi pemilih pemula di dalam dunia politik. Selain itu, sosialisasi poltitik yang merata di sudut-sudut Kabupaten Gunungkidul perlu ditingkatkan. C. KETERBATASAN PENELITIAN Ibarat kata tidak ada gading yang tak retak, penelitian ini tentu saja memiliki banyak kelemahan dan keterbatasan didalamnya, walaupun peneliti sudah memaksimalkan untuk mengungkap hasil penelitiannya. 90

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja Penelitian ini kurang mempresentasikan keseluruhan hasil penelitian karena keterbatasan pemikiran dan keterbatasan jumlah halaman penyusunan karya tulis ini yang telah diatur oleh panitia yaitu maksimal 20 halaman. Kelemahan yang terdapat dalam penyusunan ini diharapkan menjadi masukan dan pertimbangan positif bagi penulis agar lebih baik pada penelitian yang akan datang. 91

Kompilasi Karya Tulis Ilmiah Remaja 92


Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
Create your own flipbook